Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya,
dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan
makmur. Keselamatan dan keamanan kerja mempunyai banyak pengaruh terhadap faktor
kecelakaan, karyawan harus mematuhi standart (K3) agar tidak menjadikan hal-hal yang
negative bagi diri karyawan. Kesehatan merupakan keadaan atau situasi sehat seseorang baik
 jasmani maupun rohani sedangkan keselamatan kerja suatu keadaan dimana para pekerja
terjamin keselamatan pada saat bekerja.

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya
lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia.
Hygiene merupakan aspek yang berkenaan dengan kesehatan manusia atau masyarakat yang
meliputi semua usaha serta kegiatan untuk melindungi, memelihara, dan mempertinggi
tingkat kesehatan jasmani maupun rohani baik perorangan maupun kelompok masyarakat.
Hygiene bertujuan untuk memberikan dasar kehidupan yang sehat bagi seluruh aspek
kehidupan dalam rangka mempertinggi kesejahteraan masyarakat.

Higene adalah ilmu yang berhubungan dengan masalah kesehatan, serta berbagai
usaha untuk mempertahankan atau untuk memperbaiki kesehatan. Hygiene juga mecakup
upaya perawatan kesehatan diri, termasuk ketepatan sikap tubuh. Upaya hygiene
mencakup perlunya perlindungan bagi pekerja yang terlibat dalam proses pengolahan
makanan agar terhindar dari saki, baik yang disebabkan oleh penyakit pada umumnya,
 penyakit akibat kecelakaan ataupun penyakit akibat prosedur kerja yang tidak memadai.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

 A. Sejarah Hygiene


Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan
menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene
 berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari
Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:

1. Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani


dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.

2. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan


atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.

3. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan
 bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.

4. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan


melindungi kesehatan.

5. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor
yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun
melalui masyarakat.

6. Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:


- Yang menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang menyangkut lingkungan (environment)

Hygiene adalah konsep yang berkaitan dengan obat-obatan serta praktik perawatan pribadi
dan profesional yang terkait dengan sebagian besar aspek kehidupan meskipun paling se ring
dikaitkan dengan kebersihan dan tindakan pencegahan.

Dalam industry makanan/catering, penerapan standar hgiene yang tinggi perlu dilakukan
dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi.
Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan.

B. Undang- undang tentang Hygiene


UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1966 TENTANG
HYGIENE

Pasal 1.

Maksud dan tujuan Undang-undang ini ialah untuk menetapkan ketentuan-ketentuan dasar di
 bidang hygiene dalam rangka Pelaksanaan Undang-undang tentang Pokok-pokok Kesehatan
(Undang-undang Tahun 1960 No. 9; Lembaran Negara Tahun 1960 No. 131).
Pasal 2.

Yang dimaksud dalam Undang-undang ini dengan hygiene ialah kesehatan masyarakat yang
khusus meliputi segala usaha untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat
kesehatan badan dan jiwa, baik untuk umum, maupun untuk perseorangan, dengan tujuan
memberi dasar-dasar kelanjutan hidup yang sehat serta mempertinggi kesejahteraan dan
dayaguna peri kehidupan manusia.

Pasal 3.

Untuk mencapai keadaan kesehatan masyarakat yang dimaksud dalam pasal 2, Pemerintah
melakukan usaha-usaha sebagai berikut:

a. Pendidikan dan penerangan mengenai hygiene kepada rakyat.


 b. Menyelenggarakan tindakan-tindakan demi kepentingan hygiene bagi umum
maupun bagi perseorangan.
c. Menyelenggarakan bimbingan, tindakan, di bidang kesehatan jiwa dan
 pencegahan gangguan-gangguan yang merugikan kesejahteraan jiwa
masyarakat.
d. Memperkembangkan perlengkapan masyarakat, agar dapat terjamin tingkat
hidup yang sebaik-baiknya bagi setiap anggota masyarakat dalam keadaan
yang sehat, sejahtera, adil dan makmur.

Pasal 4.

Pelaksanaan usaha-usaha yang disebut dalam pasal 3 meliputi:

1. Memberikan bimbingan bagi pemeliharaan dan perbaikan kesehatan badan dan jiwa.
2. Menyelenggarakan kesehatan lingkungan.
3. Menyelenggarakan tindakan-tindakan untuk mencegah berjangkitnya, menularnya
dan menyebarnya penyakit.
4. Menyelenggarakan pemeriksaan dan pengobatan demi pencegahan penularan dan
 penyebaran penyakit.
5. Dan lain-lain usaha yang dipandang perlu.

Pasal 5.

1) Kegotong-royongan masyarakat merupakan suatu unsur yang sangat penting dalam


usaha di bidang kesehatan masyarakat yang dimaksud dalam pasal 3 dan 4.
2) Untuk melaksanakan ketentuan dalam ayat (1) Pemerintah perlu mengikut sertakan
masyarakat.

Pasal 6.

Pelaksanaan ketentuan-ketentuan dalam pasal 3 dan 4 diatur lebih lanjut dengan atau
 berdasarkan peraturan perundangan.

Anda mungkin juga menyukai