OLEH
100521112
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya serta tak lupa penulis mengucapkan shalawat beriring
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke
alam yang berpengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Pelatihan, Promosi Jabatan, Serta
Pemberian Insentif Pada PT. Bank SUMUT., Kantor Cabang Utama Medan.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.
1. Bapak Prof. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen.
3. Ibu Dra. Marhayanie MSi, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi, dan selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Dra. Komariah Pandia, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang
menyediakan waktu dan tenaga dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Frida Ramadini, S.E, M.Si, selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah
membantu penulis penyempurnaan skripsi ini.
Penulis
NIM. 100521112
Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Judul
PENDAHULUAN
perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode,
dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila apabila tidak
didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum.
Memahami pentingnya keberadaan SDM di era global saat ini salah satu upaya
yang harus dicapai oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.
karyawan dapat bekerja secara produktif dan profesional, sehingga kinerja yang
baik. Menurut Rivai dan Basri (2005:14) Kinerja adalah hasil atau tingkatan
yang tinggi dalam bekerja yaitu dengan melakukan penilaian kinerja. Penilaian
kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan
suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya kebijakan atau program
penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik sumber daya
pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil
dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan
perubahan dalam prestasi kerja pegawai sehingga dapat sesuai dengan tujuan
perusahaan. Pelatihan dan kinerja memiliki kaitan yang erat dimana untuk dapat
mencapai kinerja yang tinggi sangat ditentukan oleh adanya kemampuan dan
keterampilan serta pengetahuan karyawan yang tinggi pula dari hasil pelatihan.
dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih
besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun
atas pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh karyawan. Promosi jabatan
bagi setiap karyawan bahkan menjadi sebuah idaman dan tujuan yang selalu di
perusahaan dengan harapan bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai yang diharapkan
Cara lain untuk mendapatkan kinerja maksimal yang dilakukan oleh Bank
dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada
karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam
yang melebihi upah dan gaji dasar. Insentif terbagi dua jenis, yaitu insentif
finansial (berupa uang: bonus, komisi, kompensasi, Tunjangan Hari Raya, lembur,
dan santunan sosial) dan insentif non finansial (seperti cuti tahunan yang susah
sekarang kondisinya kurang layak huni) dan lain sebagainya. Insentif memiliki
kaitan erat dengan kinerja insentif yang diberikan kepada karyawan adalah
optimal. Contohnya tunjangan hari raya, tunjangan lembur, cuti, bonus, tunjangan
dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan
pengambilan keputusan suatu organisasi. Berikut tabel tentang target dan realisasi
penjualan produk Dana Pihak Ketiga bagian kredit di Bank SUMUT Kantor
Tabel 1.1 Data Realisasi Penjualan Produk dan Dana Pihak Ketiga pada PT
Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan Tahun 2011 dan 2012
(Rp) (Rp)
dan tabungan pada Desember 2012. Realisasi produk giro Desember 2011 sebesar
penurunan kinerja karyawan terhadap turunnya penjualan dua produk utama yaitu
giro dan tabungan. Maka peneliti menjelaskan secara singkat tiga faktor penyebab
tersebut.
turunnya realisasi penjualan produk giro dan tabungan tersebut adalah kurangnya
kinerja pegawai di Bank SUMUT kantor Cabang Utama Medan adalah pemberian
program pelatihan yang kurang merata. Hal ini tergambar dalam program
pelatihan yang diberikan Bank SUMUT kepada karyawannya pada program jenis
hanya diikuti 13 orang. Padahal posisi assesment lebih diutamakan daripada posisi
realisasi penjualan dua produk utama Bank SUMUT tersebut adalah faktor
yang terkait dengan kinerja pegawai di Bank SUMUT kantor Cabang Utama
dilihat dari total 8 orang karyawan yang promosi dari grade II sebanyak 5 orang,
lebih banyak daripada karyawan yang promosi dari grade III sebanyak 3 orang.
Dampak belum meratanya program promosi yang diberikan Bank SUMUT adalah
produk giro dan tabungan adalah faktor ketidakpuasan karyawan atas pemberian
pegawai di Bank SUMUT kantor Cabang Utama Medan adalah belum adilnya
pemberian insentif yang diberikan perusahaan. Sebagai contoh, hal ini dapat
dilihat pemberian upah lembur yang tidak seimbang, karena karyawan yang
bekerja selama 5 hari dan 50 jam seminggu (10 jam kerja lembur), mendapatkan
upah yang sama terhadap karyawan yang bekerja 5 hari dan 46 jam seminggu (6
serta menjadi motor penggerak ekonomi daerah, yang secara otomatis dapat
serta pemberian insentif terhadap kinerja pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan.
1. Bagi Perusahaan
2. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan - tujuan para
paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui
pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenanya akan lebih
pekerjaannya”.
daya manusia dalam organisasi karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah
bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat
perubahan dalam prestasi kerja pegawai sehingga dapat sesuai dengan tujuan
Kepentingan pegawai:
manusianya.
Kepentingan perusahaan:
merasa tidak ada kesempatan untuk promosi dan akhirnya memilih keluar untuk
pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil
a) Pegawai baru
b) Perubahan teknologi
c) Mutasi
pegawai.
d) Promosi
promosi, maka pegawai berlomba - lomba untuk berbuat yang terbaik agar
a. Pengenalan awal
Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar
tenaga kerja yang memiliki latar belakang keahlian, nilai, sikap yang
Saat ini daya saing perusahaan tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan
aset berupa modal yang dimiliki, tetapi juga harus sumber daya manusia
yang menjadi elemen paling penting untuk meningkatkan daya saing sebab
sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing yang
langgeng.
komponen tersebut. Untuk itu perlu dilakukan urutan langkah sebagai berikut:
pengevaluasian.
pengembangan tersebut.
program tersebut.
dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu on the job training dan off the job
training.
pekerjaan dengan instruksi yang didapatkan dari ruang kelas, (2) rotasi
lain dalam jangka waktu yang direncanakan, (3) coaching, yaitu teknik
tempat kerja. Ada beberapa jenis metode pelatihan Off the job training,
yaitu:
kepada karyawan.
2. Pembelajaran terprogram
3. Simulasi
4. Studi kasus
5. Seminar
1. Isi pelatihan, yaitu apakah isi program pelatihan relevan dan sejalan
subjek itu dan apakah metode pelatihan tersebut sesuai dengan gaya
belajar.
materi tersebut.
memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang
suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan
menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan
seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung
jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan
kepuasan dan pengakuan atas pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh karyawan.
berikut:
kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian
yang jujur.
perusahaan.
para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.
menaikan semangat atau moral pegawai dan untuk membebaskan pegawai dari
situasi atau keadaan yang bersifat statis (tetap). Jadi promosi merupakan suatu hal
1. Kepercayaan
jabatan tersebut.
2. Keadilan
dan kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif, tidak
3. Formasi
hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk
1. Pengalaman (senioritas)
2. Kecakapan (keterampilan)
ketrampilan dan keahlian kerja yang didukung dengan prestasi kerja yang
baik. Kecakapan merupakan total dari semua keahlian yang dimiliki untuk
Promosi ini didasarkan atas lamanya dinas, ijasah pendidikan formal yang
dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Cara ini merupakan cara yang
yang mendukung.
sebagai berikut:
1. Promosi Sementara
jabatan yang kosong, dan harus segera diisi, misalnya jabatan Personalia.
2. Promosi Tetap
4. Promosi Kering
membudaya.
Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi tenaga kerja adalah
1. Kejujuran.
dipromosikan.
2. Loyalitas.
salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Loyalitas yang tinggi akan
3. Tingkat Pendidikan.
4. Pengalaman Kerja.
5. Inisiatif.
dan daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu
ditawar lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat
insentif adalah “pemberian upah atau gaji yang berbeda, bukan didasarkan pada
uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standart yang
telah ditentukan”.
oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan
motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan - tujuan organisasi”.
merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan
kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mereka dapat
sasaran, prinsip keadilan dan prinsip kompensasi itu sendiri yang bersifat
penghargaan dan keterbukaan, dan prinsip kejelasan skala waktu. Bila bentuk
insentif sesuai dengan kebutuhan atau harapan tenaga kerja, serta dapat menutupi
kekurangan pada kondisi geografi, sarana dan fasilitas, maka insentif tersebut
tercapainya tujuan. Tujuan yang paling utama adalah efisiensi, keadilan dan
tugasnya.
dari tempat ia bekerja, dan hal ini juga akan mempengaruhi semangatnya dalam
sebagai berikut:
pekerja.
secara ekonomis.
Menurut Sarwoto (1996 : 155) Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang
1. Insentif Finansial
atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang berupa
Insentif non financial dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain:
d. Promosi jabatan kepada karyawan yang baik selama masa tertentu serta
dianggap mampu.
masa kerja yang cukup lama dan mempunyai loyalitas yang tinggi.
1. Financial Incentive
atau daya pendorong yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi
upah atau gaji yang pantas tetapi termasuk keinginan untuk memperoleh
kesehatan dan rekreasi serta jaminan hari tua. Dengan demikian yang
a. Upah insentif
b. Kesejahteraan
c. Pemeliharaan kesehatan
d. Program rekreasi/hiburan
e. Sarana olahraga
f. Pendidikan
h. dll
3. Social Incentive
a. Uang
c. Barang-barang lain
a. Pujian
c. Kesempatan promosi
d. Rasa berpartisipasi
f. Kesehatan
g. Keamanan
h. Perumahan
i. Rekreasi
3. Semi material
a. Piagam penghargaan
patut dipenuhi dalam pemberian insentif agar dapat digunakan tujuan pemberian
a) Sederhana, peraturan dari sistem insentif haruslah singkat, jelas, dan dapat
dimengerti.
atau jangan terjadikecelakaan. Karyawan perlu tahu dengan tepat apa yang
menentukan rencana insentif. Program dolar akan sia - sia (dan program
berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya
dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang sifatnya tidak
yaitu meliputi kepuasan kerja, gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan organisasi dan
hubungan kerja seperti penghargaan dan kenaikan pangkat atau jabatan struktural.
nilai-nilai atau budaya organisasi yang dianut oleh perusahaan itu sendiri.
kuantitas dari hasil, (2) kualitas dari hasil, (3) ketepatan waktu dari
kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang
Menurut Rivai dan Basri (2005:14) Kinerja adalah hasil atau tingkatan
hasil kerja, target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan
Dari pendapat ahli tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai
terlebih dahulu.
Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna
secara baik sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja
riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan demikian data-data ini dapat dijadikan
1. Atasan langsung
karyawannya.
2. Rekan sekerja
3. Evaluasi diri
proses penilaian, dan evaluasi ini merupakan sarana yang unggul untuk
4. Bawahan langsung.
informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seseorang atasan karena
5. Pendekatan menyeluruh
mengevaluasi kinerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan
memotivasi karyawan.
Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau buruk adalah
Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh
yaitu:
dalam suatu skala. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang
2. Checklist
dapat di skor. Metode ini bias memberikan suatu gambaran prestasi kerja
4. Ranking
khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan. Kemudian ahli itu
berkaitan dengan pelatihan, Promosi jabatan, serta Pemberian insentif. Tabel 2.1
penelitian ini.
Tabel. 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu Yang Relevan
berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya
salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah pelatihan. Pelatihan menurut
keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu
ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain
merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang
Pelatihan (X1)
Pemberian
Insentif (X3)
2.5 Hipotesis
pengaruh tiga variabel bebas terhadap satu variabel terikat dalam penulisan
METODE PENELITIAN
Variabel yaitu apa yang menjadi titik perhatian penelitian (Arikunto, 2006:97)
a. Variabel Bebas
dalam penelitian ini adalah pelatihan (X 1), promosi jabatan (X 2), dan
b. Variabel Terikat
(Sugiyono 2010:8). Penelitian ini juga bisa dikatakan assosiatif yaitu penelitian
yang menanyakan hubungan anatara dua variabel atau lebih (Sugiyono 2010:36).
variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:
pengetahuan karyawan.
3.3.1 Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah karyawan di Divisi Operasional Bank SUMUT
Kantor Cabang Utama Medan yang berjumlah 83 orang. Alasan dipilihnya Divisi
kinerja karyawan dan divisi tersebut adalah divisi yang melaksanakan Surat
Edaran operasional dari Bank SUMUT. Adapun rincian karyawan yang telah
karyawan yang telah menjalani promosi jabatan tahun 2012 sebanyak 8 orang dan
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi
setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,
2010:84). Jenis yang digunakan adalah Sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah
teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.
Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang,
atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat
kecil (Sugiyono 2010:85). Sampel dari penelitian ini adalah karyawan di Divisi
orang.
fakta. Menurut jenisnya data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data
kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif
Sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang dihimpun langsung
oleh peneliti dan sumber data sekunder adalah sumber data yang diusahakan
data primer yang didapat dari jawaban responden dengan menyebar kuesioner
1. Metode Angket/Kuesioner
2. Metode Dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari para ahli dan teori -
teorinya melalui sumber bacaan dan buku - buku yang sesuai dengan judul
penelitian.
kinerja pegawai, maka peneliti akan menguraikan secara rinci jawaban responden
variabel yang diteliti, ditentukan dengan kriteria mendekati empat skala likert
fenomena alam maupun sosial yang diamati, fenomena alam maupun sosial
penelitian ini berupa angket atau kuesioner. Instrumen pengumpulan data sangat
menentukan benar tidaknya data karena benar tidaknya data sangat menentukan
mutu hasil penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan
1. Uji Validitas
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi.
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah
karyawan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu pintu III USU. Pengujian
validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20. Kriteria dalam
Tabel 3.2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
a1 129.4667 153.982 .581 .914
a2 129.3000 149.252 .704 .911
a3 129.4667 153.085 .512 .914
a4 129.7333 153.789 .243 .919
a5 129.4333 154.254 .469 .915
a6 129.2333 154.116 .430 .915
a7 129.5333 153.568 .424 .915
a8 129.3667 151.344 .542 .913
b1 129.5333 154.189 .423 .915
b2 129.4333 148.530 .640 .912
b3 129.4333 151.909 .527 .914
b4 129.8333 157.730 .155 .919
b5 129.6000 148.869 .496 .914
b6 129.5333 150.740 .416 .916
b7 129.3667 153.413 .566 .914
b8 129.6667 149.885 .522 .914
c1 129.3333 149.402 .703 .912
c2 129.5333 152.326 .500 .914
c3 129.4000 153.972 .235 .920
c4 129.4667 148.533 .651 .912
c5 129.1333 149.706 .798 .911
c6 129.4333 151.909 .527 .914
c7 129.6000 147.903 .626 .912
c8 129.6000 148.869 .496 .914
d1 129.5333 150.740 .416 .916
d2 129.3667 153.413 .566 .914
d3 129.6667 149.885 .522 .914
d4 129.3333 149.402 .703 .912
d5 129.5333 152.326 .500 .914
tersebut dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata
butir (item) satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 153.982.
dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
validitas pada setiap butir instrument. Nilai r tabel pada α 0,05 dengan
Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Keterangan
Total Correlation
1 a1 0,361 0.581 Valid
2 a2 0,361 0.704 Valid
3 a3 0,361 0.512 Valid
4 a4 0,361 0.243 Tidak Valid
5 a5 0,361 0.469 Valid
6 a6 0,361 0.430 Valid
7 a7 0,361 0.424 Valid
8 a8 0,361 0.542 Valid
9 b1 0,361 0.423 Valid
10 b2 0,361 0.640 Valid
11 b3 0,361 0.527 Valid
12 b4 0,361 0.155 Tidak Valid
Berdasarkan Tabel 3.3 diketahui bahwa butir pernyataan a4, b4, c3 dan d6
tidak valid karena tabel r untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai
corrected item total correlation butir a4, b4, c3 dan d6 di bawah 0,361. Berarti
butir tersebut harus dibuang dan setelah itu dilakukan pengujian kembali. Hasil
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Keterangan
Total Correlation
1 a1 0,361 0.639 Valid
2 a2 0,361 0.676 Valid
3 a3 0,361 0.522 Valid
4 a5 0,361 0.532 Valid
5 a6 0,361 0.450 Valid
6 a7 0,361 0.467 Valid
7 a8 0,361 0.541 Valid
8 b1 0,361 0.468 Valid
2. Uji Reliabilitas
terlebih dahulu. Teknik untuk menguji reliabel atau tidaknya suatu alat
ukur yaitu dengan teknik ulangan dengan cara memberikan angket yang
sama sebanyak dua kali kepada sejumlah subyek yang sama pada waktu
yang berbeda, kondisi pengukuran dijaga agar relatif sama. Sama halnya
Hasilnya dapat dilihat pada output tabel Reliability Statistic nilai Cronbach
alpha.
Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
No Butir Instrumen Nilai Cronbach’s Keterangan
Cronbach’s Alpha if Item
Alpha Deleted
1 a1 0,8 0.929 Reliabel
2 a2 0,8 0.928 Reliabel
3 a3 0,8 0.930 Reliabel
4 a5 0,8 0.930 Reliabel
5 a6 0,8 0.931 Reliabel
6 a7 0,8 0.931 Reliabel
7 a8 0,8 0.930 Reliabel
8 b1 0,8 0.931 Reliabel
9 b2 0,8 0.929 Reliabel
10 b3 0,8 0.930 Reliabel
11 b5 0,8 0.931 Reliabel
12 b6 0,8 0.932 Reliabel
13 b7 0,8 0.930 Reliabel
14 b8 0,8 0.930 Reliabel
15 c1 0,8 0.928 Reliabel
16 c2 0,8 0.931 Reliabel
17 c4 0,8 0.929 Reliabel
18 c5 0,8 0.927 Reliabel
19 c6 0,8 0.930 Reliabel
20 c7 0,8 0.929 Reliabel
21 c8 0,8 0.931 Reliabel
22 d1 0,8 0.932 Reliabel
23 d2 0,8 0.930 Reliabel
24 d3 0,8 0.930 Reliabel
25 d4 0,8 0.928 Reliabel
26 d5 0,8 0.931 Reliabel
27 d7 0,8 0.929 Reliabel
28 d8 0,8 0.929 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)
Cronbach's N of Items
Alpha
.932 28
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)
analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh pelatihan, promosi jabatan,
regresi adalah uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk
mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan, benar-benar bebas dari
Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah
biasnya standar error. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk
1. Uji Multikolinearitas
nilai variance inflation factor (VIF) dengan nilai yang disyaratkan. Nilai
yang disyaratkan bagi nilai toleransi adalah lebih besar dari 0,01, dan
2. Uji Normalitas
datanya terdistribusi normal atau tidak, model regresi yang baik jika distribusi
Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data
distribusi normal apabila grafik histogram tidak menceng ke kiri dan ke kanan.
Selain dengan normal probability plot, normalitas suatu data dapat juga diuji
Test diperoleh angka probabilitas atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai ini
3. Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka dapat
3. Uji Heteroskedastisitas
analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh pelatihan, promosi jabatan
Dimana :
Y = kinerja karyawan
a = konstanta
X1 = pelatihan
X2 = promosi jabatan
e = error
terhadap kinerja karyawan dan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial
2. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat
(Ghozali, 2009) :
2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat
kemampuan variabel penjelas yaitu pelatihan (X1), promosi jabatan (X2), dan
kinerja karyawan (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu
determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi
waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2009). Untuk variabel bebas lebih dari dua menggunakan Adjusted R2
(Santoso, 2000).
tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk
menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan Peraturan Daerah
Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi
Tahun 1999 Notaris Alina Nasution, S.H. yang telah mendapatkan pengesahan
1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54
bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya dituangkan dalam Peraturan Daerah
Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999. Sesuai dengan kebutuhan dan
Utara (BPDSU) yang disingkat menjadi PT Bank SUMUT pada tanggal 16 April
1999 tercatat pernah menempati kantor di Jl. Palang Merah Medan, kemudian
dipindahkan ke Jl. Imam Bonjol Nomor 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989
Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri yang menjabat pada saat itu berkenan
meresmikan pemakaian gedung kantor baru yang cukup megah yang terletak di
jantung bisnis kota Medan tepatnya di Jl. Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang
kini PT Bank SUMUT telah memiliki unit kerja yang berjumlah 27 Kantor
Cabang yang terdiri dari 24 Kantor Cabang Konvensional dan 3 Kantor Cabang
ekonomi dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu
daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan
kegiatan usaha sebagai Bank Umum seperti dimaksudkan pada Undang - Undang
Kelas
1,2,3
KCP
Kantor
Kas
Pengelola
Seksi
Pelaksana Pengelola Kasda
Pelay. Inf
Pelayanan
N
Bagian
Pel. Pelayanan & Info Seksi
b h
N b h (CS)
ATM
Kuangan
Seksi
Pelaksana Overbooking
Head
Pelaksana Teller
Pelaksana Transfer/
Transfer
Seksi
I k /P j k
Pelaksana Kliring
Pemimpin Cabang
Pelaksana Verifikasi / Wakil Pemimpin
Akutansi
Seksi
C b
Ch k
Operasional
L
Umum
Seksi
Pengawasan
Kontrol
Intern
Divisi
Tahunan (RKAT).
koordinasinya.
yang berlaku.
Agunan.
non lancar.
berlaku.
laporan, dan surat - surat lainnya yang bersifat intern dan ekstern yang
berlaku.
11. Mewakili Bank sebagai avalis promes dan surat berharga lainnya sesuai
kepada direksi.
5. Semua biaya - biaya yang terjadi di kantor cabang dan unit kantor di
bawahnya.
kantor dibawahnya.
dibawahnya.
Bidang Operasional
(RKAT).
mengevaluasi pelaksanaannya.
7. Membuat laporan hasil kinerja kantor cabang dan unit kantor di bawahnya
9. Menciptakan hubungan kerja yang baik dan harmonis dengan unit – unit
lainnya.
warkat, nota - nota, laporan - laporan dan surat - surat / dokumen berharga
Deposito.
berlaku.
6. Memberi rekomendasi atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat
melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan bagi pejabat dan pegawai unit
ketrampilan.
Pemimpin Cabang.
5. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan oleh unit kerja di
bawah koordinasinya.
koordinasinya.
9. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai unit kerja dibawah koordinasinya.
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Jenis Kelamin F %
Laki-Laki 46 55,4
Perempuan 37 44,57
Total 83 100
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak
46 orang atau sebesar 55,4% dan perempuan sebanyak 37 orang atau sebesar
Karakteristik berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Umur F %
Total 83 100
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang memiliki umur antara 20 sampai
dengan 25 tahun sebanyak 31 orang atau sebesar 37,35%, umur 26 sampai dengan
30 tahun sebanyak 29 orang atau sebesar 34,94%, dan yang memiliki umur lebih
dari 30 tahun sebanyak 23 orang atau sebesar 27,71%. Hal ini menunjukkan
berikut ini:
Tabel 4.3
Pendidikan F %
SMA 12 14,46
D3 34 40,96
S1 27 32,53
S2 10 12,05
Total 83 100
10 orang atau sebesar 12,05%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
Karakteristik berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut
ini:
Tabel 4.4
Lama Bekerja F %
Total 83 100
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang sudah bekerja 1 sampai dengan
2 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 15,66% dan yang sudah bekerja lebih
dari 2 tahun sebanyak 70 orang atau sebesar 84,34%. Hal ini menunjukkan
dan kinerja karyawan (Y). Adapun tanggapan dari responden dapat dilihat pada
Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, dan Tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.5
f % f % F % f % F % f %
bahwa ada karyawan yang merasa bahwa materi pelatihan yang mereka
2. Untuk pernyataan isi materi pelatihan yang diberikan sesuai dengan topik
kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi
merasa bahwa materi pelatihan yang diberikan tidak sesuai dengan topik yang
menyatakan kurang setuju, dan 1,2% menyatakan tidak setuju. Hal ini
dengan minat mereka. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini
yang diberikan.
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi
56,6% menyatakan setuju, dan 3,6% menyatakan kurang setuju. Hal ini
jiwa sosial. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan
menyatakan kurang setuju, dan 2,4% menyatakan tidak setuju. Hal ini
sudah lengkap. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan
bahwa ada karyawan yang merasa bahwa fasilitas pendukung pelatihan masih
belum lengkap.
Tabel 4.6
f % f % F % f % F % f %
15,7% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
mendapatkan promosi.
2. Untuk pernyataan promosi yang diberikan sudah sesuai dengan masa kerja
9,6% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
jabatan.
setuju, dan 21,7% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
5. Untuk pernyataan prestasi kerja yang Bapak/Ibu miliki sudah sesuai dengan
sangat setuju dan 74,7% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
Tabel 4.7
f % f % F % f % F % f %
setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang tidak
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi
harapan.
bahwa ada karyawan yang memiliki pencapaian yang baik tetapi tidak
kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi
ada karyawan yang merasa bahwa penilaian kinerja yang tinggi tidak
sangat setuju, 56,6% menyatakan setuju, 7,2% menyatakan kurang setuju, dan
kesejahteraan.
33,7% menyatakan sangat setuju dan 66,3% menyatakan setuju. Hal ini
sangat setuju, 67,5% menyatakan setuju, dan 8,4% menyatakan kurang setuju.
f % f % F % f % f % f %
sangat setuju dan 72,3% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa
Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan teliti dalam melayani nasabah.
tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi
kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang
1,2% menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar
sesuai dengan beban kerja. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini
pekerjaan.
1. Uji Normalitas
normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu:
a. Pendekatan histogram
Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini
menceng ke kanan.
b. Pendekatan grafik
Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot akan
didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot keduanya berbentuk linier (dapat
menyebar normal.
Pada gambar 4.3 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di
Tabel 4.9
Unstandardized
Residual
Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 1.66614554
Absolute .103
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .942
untuk Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar
normal. Melalui Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,337
dan diatas nilai signifikan (0,05). Dapat disimpulkan bahwa data residual
dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi
2. Uji Heterokedastisitas
heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Alat
untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik
(scatter plot) atau dengan pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Glejser
(Situmorang, 2012:107).
a. Uji glejser
heterokedastisitas.
heterokedastisitas.
Tabel 4.10
Uji Glejser
Coefficientsa
Coefficients
dimana hasil uji signifikan variabel pelatihan, promosi jabatan, dan insentif
menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat
b. Pendekatan grafik
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance
dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur
lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF
< 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada
Tabel 4.11
Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai tolerance dari pelatihan, promosi
jabatan, dan insentif > 0,1 dan nilai VIF < 5 yang artinya tidak terjadi masalah
terikat.
Tabel 4.12
Variables Entered/Removeda
Removed
1 PELATIHAN, . Enter
PROMOSI_JABATANb
Tabel 4.13
Coefficientsa
Coefficients
sebagai berikut:
Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 X 3 +e
X1 = Pelatihan
X2 = Promosi jabatan
X3 = Insentif
Interpretasi model:
1. Konstanta (a) = 2,998 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas
Dengan kata lain, jika promosi jabatan ditingkatkan sebesar satu satuan
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain, jika
sebesar 0,197.
variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika Adjusted R
Tabel 4.14
Pengujian Determinasi
Model Summary
Square Estimate
PROMOSI_JABATAN
Square sebesar 0,505 berarti 50,5% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan
oleh pelatihan, promosi jabatan, dan insentif, sedangkan sisanya 49,5% dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya
pengujiannya:
b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan
(α)
Tabel 4.15
ANOVAa
Total 476.916 82
Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.15, diperoleh nilai F hitung
sebesar 28,837 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat
0,000 < 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H 0 , terima Ha, variabel-variabel bebas
yaitu pelatihan, promosi jabatan, dan insentif yang terdapat dalam penelitian ini
dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . Jika F hitung >F tabel , maka
Artinya, F hitung 28,837 > F tabel 2,60 maka pelatihan, promosi jabatan, dan insentif
menggunakan uji t (t test). Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut:
Tabel 4.16
Coefficientsa
Coefficients
Melalui Tabel 4.16 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1. Variabel pelatihan mempunyai angka signifikansi sebesar 0,044 dan lebih kecil
dari 0,05 yang artinya variabel pelatihan secara parsial berpengaruh signifikan
tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 2,051 dan t tabel untuk sampel
83 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,645. Artinya, t hitung
2. Variabel promosi jabatan mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 dan lebih
kecil dari 0,05 yang artinya variabel promosi jabatan secara parsial berpengaruh
tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 5,446 dan t tabel untuk sampel
5,446 > t tabel 1,645 maka variabel promosi jabatan secara individual
3. Variabel insentif mempunyai angka signifikansi sebesar 0,028 dan lebih kecil dari
tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 2,241 dan t tabel untuk sampel
83 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,645. Artinya, t hitung
2,241 > t tabel 1,645 maka variabel insentif secara individual berpengaruh
4.3 Pembahasan
belum puas dengan pelatihan yang mereka dapatkan. Karyawan merasa isi
peserta, dan fasilitas pendukung pelatihan masih kurang lengkap. Jika hal
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,181. Selain itu, melalui uji parsial
lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,051 > t tabel 1,645. Artinya dengan
meningkat.
(Persero) Medan.
juga mendapatkan promosi. Jika PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama
ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,534. Selain itu, melalui uji
yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 5,446 > t tabel 1,645. Artinya
dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar,
lebih besar.
Selain itu, karyawan juga merasa pemberian insentif belum sesuai dengan
harapan mereka. Jika pemberian insentif ini tidak segera diperbaiki maka
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,197. Selain itu, melalui uji parsial
lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,241 > t tabel 1,645. Artinya dengan
semakin meningkat.
telah ditentukan.
Cabang Semarang.
5.1 Kesimpulan
3. PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah berhasil dalam
jabatan.
5. PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah baik dalam
5.2 Saran
sebagai berikut:
memberikan pelatihan yang baik, akan tetapi masih ada sebagian kecil
pendukung pelatihan.
jabatan.
2. Bagi Pembaca:
dapat memberi kontribusi khusus untuk PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan.
KUESIONER PENELITIAN
I. Identitas Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Lama Bekerja :
II. Petunjuk Pengisian Beri tanda check list √( ) pada salah satu jawaban yang
paling sesuai dengan pendapat Saudara. Kriteria Penilaian:
NO PERTANYAAN SKOR
2 Setuju (S) 4
UJI VALIDITAS
DATA
UJI VALIDITAS
UJI RELIABILITAS
Reliabilitas Instrumen
.932 28
HASIL
PENELITIAN
Jenis Kelamin F %
Laki-Laki 46 55,4
Perempuan 37 44,57
Total 83 100
Umur F %
Total 83 100
Pendidikan F %
SMA 12 14,46
D3 34 40,96
S2 10 12,05
Total 83 100
Lama Bekerja F %
Total 83 100
f % f % F % f % F % F %
f % f % F % f % F % f %
f % f % F % f % F % f %
f % f % F % f % f % f %
Unstandardized
Residual
N 83
Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 1.66614554
Absolute .103
Negative -.103
Kolmogorov-Smirnov Z .942
Uji Glejser
Coefficientsa
Coefficients
1
PROMOSI_JABATA
-.060 .069 -.112 -.871 .387
N
Coefficientsa
Variables Entered/Removeda
Removed
INSENTIF,
1 PELATIHAN, . Enter
PROMOSI_JABATANb
Model Summary
Square Estimate
PROMOSI_JABATAN
ANOVAa
Total 476.916 82
Coefficientsa
Coefficients