Anda di halaman 1dari 153

SKRIPSI

PENGARUH PELATIHAN, PROMOSI JABATAN, SERTA PEMBERIAN


INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK
SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

OLEH

Budi Arief Fribali

100521112

PROGRAM STUDI STRATA S-1 MANAJEMEN EKSTENSI


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN, PROMOSI JABATAN SERTA PEMBERIAN


INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK
SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan, promosi


jabatan serta pemberian insentif terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan. Data yang digunakan adalah data primer
dan data sekunder. Variabel yang diteliti terdiri dari pelatihan, promosi jabatan,
dan pemberian insentif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner dan dokumentasi. Analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis
koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 20. Populasi
dalam penelitian ini adalah pegawai pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 responden.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel


pelatihan, promosi jabatan, dan pemberian insentif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan. Hasil yang penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier
berganda diperoleh nilai F hitung sebesar 28.837 dengan tingkat signifikansi
0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan,
promosi jabatan, dan pemberian insentif secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan karena tingkat signifikansi sebesar 0.000 (<0.05).
Secara parsial dapat dilihat bahwa promosi jabatan merupakan variabel yang
paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Bank SUMUT Kantor
Cabang Utama Medan. Nilai Adjusted Square = 0,505, berarti 50,5% faktor-faktor
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh pelatihan, promosi jabatan, dan pemberian
insentif. Sisanya 49,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata kunci: Pelatihan, Promosi Jabatan, Pemberian insentif, Kinerja


Karyawan

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

EFFECT OF TRAINING, PROMOTION OF POSITION AND


PERFORMANCE INCENTIVE GRANT OF
EMPLOYEES IN PT. BANK SUMUT
MAIN BRANCH OFFICE FIELD

This study aims to determine the effect of training, promotions and


incentives on the performance of employees at PT. Bank Main Branch Office
Medan North Sumatra. The data used is primary data and secondary data. The
variables studied consisted of training, promotion, and incentives. While the data
collection methods used in this study is the questionnaire and documentation. The
analysis used is descriptive analysis, multiple linear regression analysis and
coefficient of determination analysis using SPSS 20. The population in this study
were employees of PT. Bank Main Branch Office Medan North Sumatra. The
sampling technique used nonprobability sampling method with a total sample of
83respondent.
The results of this study indicate that the variable training, promotions and
incentives positive and significant impact on the performance of employees at PT.
Bank Main Branch Office Medan North Sumatra. The results of the research
conducted by multiple linear regression analysis calculated F values obtained for
28 837 with a significance level of 0.000. Based on these results it can be
concluded that the variables of training, promotion, and incentives simultaneously
significant effect on customer satisfaction as a significance level of 0.000 ( > 0.05
). Partially, it can be seen that the promotion is the most dominant variable
affecting the performance of employees at PT. Bank Main Branch Office Medan
North Sumatra. Adjusted Square = 0.505, meaning 50.5 % of employee
performance factors can be explained by training, promotion, and incentives . The
remaining 49.5 % is explained by other factors not examined in this study.

Keywords : Training, Job Promotions, Incentives, Employee Performance.

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat,
rahmat, dan hidayah-Nya serta tak lupa penulis mengucapkan shalawat beriring
salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membimbing umatnya ke
alam yang berpengetahuan, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat
waktu. Skripsi ini berjudul ”Pengaruh Pelatihan, Promosi Jabatan, Serta
Pemberian Insentif Pada PT. Bank SUMUT., Kantor Cabang Utama Medan.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Sumatera Utara.

Sepanjang penulisan skripsi ini, penulis banyak mendapatkan dukungan


dan semangat, bantuan, serta doa dari berbagai pihak. Khususnya terimakasih
yang sedalam-dalamnya kepada kedua orangtuaku tercinta, yaitu Ayahanda
Syafri Bahar dan Ibunda Rosmanelly atas kasih sayang, nasihat, dukungan, dan
doa yang tanpa henti diberikan kepada penulis. Kemudian pada kesempatan ini,
penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia SE., ME., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen.
3. Ibu Dra. Marhayanie MSi, selaku Sekretaris Departemen Manajemen
4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE., MSi, dan selaku Ketua Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi, selaku Sekretaris Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
6. Ibu Dra. Komariah Pandia, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang
menyediakan waktu dan tenaga dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Ibu Frida Ramadini, S.E, M.Si, selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah
membantu penulis penyempurnaan skripsi ini.

Universitas Sumatera Utara


8. Seluruh dosen dan pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara atas jasa yang telah diberikan.
9. Serta kepada kakak dan abang saya Nesya dan Zulfirman, juga adik saya
Adit dan keponakan saya yang lucu Syaquina yang telah memberi doa dan
semangat kepada penulis dalam penyelesain skripsi ini dan sahabat-sahabat
kimochi loverz, Afron, Anda, Amda, Bobsi, Dahan, Dasi, Desi, Dimsi, Ensi,
Hasu, Johana, Samusi dan kepada kawan-kawan Manajemen Ekstensi
khususnya stambuk 2010 yang tak bisa saya sebutkan satu-persatu saya
ucapkan terima kasih atas seluruh bantuan dan motivasi yang telah diberikan
selama ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik dari
tata bahasa maupun ruang lingkup pembahasan. Oleh karena itu, penulis
memohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Harapan
penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin

Medan, Februari 2014

Penulis

Budi Arief Fribali

NIM. 100521112

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ................................................................................................. i
ABSTRACT ................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR................................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ x

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ............................................................................. 7
1.3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 7
1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9


2.1 Landasan Teori ....................................................................................... 9
2.1.1. Teori Tentang Pelatihan ................................................................... 9
2.1.1.1 Pengertian Pelatihan .................................................................... 9
2.1.1.2 Tujuan Pelatihan ......................................................................... 10
2.1.1.3 Manfaat dan Pentingnya Pelatihan ............................................... 12
2.1.1.4 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Pelatihan ........................... 13
2.1.1.5 Langkah – langkah Penyelenggaraan Program Pelatihan ............. 14
2.1.1.6 Metode Pelatihan .......................................................................... 16
2.1.1.7 Dimensi - dimensi Program Pelatihan .......................................... 18

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Teori Tentang Promosi ...................................................................... 19
2.1.2.1 Pengertian dan Tujuan Promosi ................................................... 19
2.1.2.2 Azas dan Dasar Promosi .............................................................. 21
2.1.2.3 Jenis Promosi ................................................................................ 23
2.1.2.4 Prosedur Promosi .......................................................................... 24
2.1.2.5 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Promosi .............................. 25
2.1.3 Teori Tentang Insentif ...................................................................... 27
2.1.3.1 Pengertian Insentif ....................................................................... 27
2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Insentif ....................................................... 28
2.1.3.3 Jenis - jenis Insentif ..................................................................... 30
2.1.3.4 Pedoman Pemberian Insentif ....................................................... 33
2.1.4 Teori Tentang Kinerja ....................................................................... 34
2.1.4.1 Pengertian Kinerja ....................................................................... 34
2.1.4.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Kinerja .............................. 35
2.1.4.3 Penilaian Kinerja ......................................................................... 36
2.1.4.4 Manfaat Penilaian Kinerja .......................................................... 38
2.1.4.5 Metode Penilaian Kinerja ........................................................... 39
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 41
2.3 Kerangka Konseptual ............................................................................ 43
2.4 Hipotesis ............................................................................................... 45

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 46


3.1 Variabel Penelitian, Jenis Penelitian, dan Operasionalisasi Variabel.... 46
3.1.1 Variabel Penelitian ........................................................................... 46
3.1.2 Jenis Penelitian ................................................................................. 46
3.1.3 Operasionalisasi Variabel ................................................................. 47
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 49

Universitas Sumatera Utara


3.2.1 Tempat Penelitian ............................................................................. 49
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................................................... 49
3.3 Populasi dan Sampel .............................................................................. 50
3.3.1 Populasi ............................................................................................ 50
3.3.2 Sampel .............................................................................................. 50
3.4 Jenis dan Sumber Data .......................................................................... 51
3.4.1 Jenis Data ......................................................................................... 51
3.4.2 Sumber Data ..................................................................................... 51
3.5 Metode Pengumpulan Data ................................................................... 52
3.6 Metode Analisis Data ............................................................................ 53
3.6.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian ............................................ 53
3.6.2 Uji Persyaratan Analisis .................................................................... 54
3.6.2.1 Instrumen Penelitian .................................................................... 54
3.6.2.2 Uji Asusmsi Klasik ...................................................................... 59
3.6.3 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 61
3.6.3.1 Uji F (pengujian secara simultan) ................................................ 63
3.6.3.2 Uji t (pengujian secara parsial) .................................................... 64
3.6.3.3 Koefisien Determinasi (R2) ......................................................... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................... 66


4.1 Profil Perusahaan ................................................................................... 66
4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank SUMUT ................................................... 66
4.1.2 Visi PT Bank SUMUT ..................................................................... 67
4.1.3 Misi PT Bank SUMUT ..................................................................... 67
4.1.4 Statemen Budaya Perusahaan ........................................................... 68
4.1.5 Fungsi Bank SUMUT ....................................................................... 68
4.1.6 Deskripsi Logo PT Bank SUMUT .................................................... 68

Universitas Sumatera Utara


4.1.7 Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama ........ 69
4.1.8 Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Utama....... 70
4.1.8.1 Tugas Pemimpin Cabang Utama .................................................. 70
4.1.8.2 Wewenang Pemimpin Cabang Utama .......................................... 71
4.1.8.3 Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Utama ................................. 72
4.1.9 Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab Wakil Pem. Cabang Utama.... 73
4.1.9.1 Tugas Wakil Pemimpin Cabang Utama Bidang Operasional ...... 73
4.1.9.2 Wewenang Wakil Pemimpin Cabang Utama Bid. Operasional ... 74
4.1.9.3 Tanggung Jawab Wakil Pemimpin Cab. Utama Bid Operasional 75
4.2 Hasil Penelitian ....................................................................................... 76
4.2.1 Analisis Deskriptif Responden .......................................................... 76
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel .............................................................. 79
4.2.3 uji Asumsi Klasik .............................................................................. 91
4.2.4 Analisis regresi linier Berganda ........................................................ 97
4.2.5 Pengujian Hipotesis .......................................................................... 99
4.2.5.1 Uji Determinasi (R2)..................................................................... 99
4.2.5.2 Uji Statistik (Uji F) ....................................................................... 100
4.2.5.3 Uji Parsial (Uji T) ......................................................................... 102
4.3 Pembahasan ............................................................................................ 104

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 109


5.1 Kesimpulan ............................................................................................. 109
5.2 Saran ....................................................................................................... 110

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1.1 Data Realisasi Penjualan Produk dan Dana Pihak Ketiga pada PT Bank
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan Tahun 2011 dan 2012....... 4
2.1 Data Penelitian Terdahulu Yang Relevan ....................................... 41
3.1 Operasionalisasi Variabel ................................................................ 47
3.2 Intepretasi Statistik Total Item ........................................................ 55
3.3 Hasil Uji Validitas ............................................................................ 56
3.4 Hasil Uji Validitas ........................................................................... 57
3.5 Hasil Uji Reliabilitas ....................................................................... 58
3.6 Reabilitas Instrumen ........................................................................ 59
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................... 76
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur .................................. 77
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ........... 78
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ..................... 79
4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pelatihan ........ 80
4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi.......... 83
4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Insentif .......... 85
4.8 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja ........... 88
4.9 Pendekatan Kolmogorov - Smirnov ................................................ 93
4.10 Uji Glejser ....................................................................................... 94
4.11 Uji Multikolinearitas ....................................................................... 96
4.12 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................ 97
4.13 Persamaan regresi Liner Berganda .................................................. 98
4.14 Pengujian Determinasi ..................................................................... 100
4.15 Pengujian Statistik (Uji F) ............................................................... 101
4.16 Pengujian Parsial (Uji T) ................................................................. 102

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1 Kerangka Penelitian ................................................................... 44


4.1 Logo PT Bank SUMUT ............................................................. 68
4.2 Struktur Organisasi Kantor Cabang Utama ............................... 69
4.3 Histogram Normalitas ................................................................ 91
4.4 Pendekatan Grafik Normalitas ................................................... 92
4.5 Pendekatan Grafik Heterokedastisitas ....................................... 95

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian

Lampiran 2 Uji Validitas Data

Lampiran 3 Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH PELATIHAN, PROMOSI JABATAN SERTA PEMBERIAN


INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. BANK
SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan, promosi


jabatan serta pemberian insentif terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank
SUMUT Kantor Cabang Utama Medan. Data yang digunakan adalah data primer
dan data sekunder. Variabel yang diteliti terdiri dari pelatihan, promosi jabatan,
dan pemberian insentif. Sedangkan metode pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner dan dokumentasi. Analisis yang
digunakan adalah analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda dan analisis
koefisien determinasi dengan menggunakan bantuan program SPSS 20. Populasi
dalam penelitian ini adalah pegawai pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode nonprobability
sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 responden.

Hasil yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel


pelatihan, promosi jabatan, dan pemberian insentif berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank SUMUT Kantor Cabang
Utama Medan. Hasil yang penelitian yang dilakukan dengan analisis regresi linier
berganda diperoleh nilai F hitung sebesar 28.837 dengan tingkat signifikansi
0.000. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel pelatihan,
promosi jabatan, dan pemberian insentif secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kepuasan pelanggan karena tingkat signifikansi sebesar 0.000 (<0.05).
Secara parsial dapat dilihat bahwa promosi jabatan merupakan variabel yang
paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan pada PT. Bank SUMUT Kantor
Cabang Utama Medan. Nilai Adjusted Square = 0,505, berarti 50,5% faktor-faktor
kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh pelatihan, promosi jabatan, dan pemberian
insentif. Sisanya 49,5% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.

Kata kunci: Pelatihan, Promosi Jabatan, Pemberian insentif, Kinerja


Karyawan

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

EFFECT OF TRAINING, PROMOTION OF POSITION AND


PERFORMANCE INCENTIVE GRANT OF
EMPLOYEES IN PT. BANK SUMUT
MAIN BRANCH OFFICE FIELD

This study aims to determine the effect of training, promotions and


incentives on the performance of employees at PT. Bank Main Branch Office
Medan North Sumatra. The data used is primary data and secondary data. The
variables studied consisted of training, promotion, and incentives. While the data
collection methods used in this study is the questionnaire and documentation. The
analysis used is descriptive analysis, multiple linear regression analysis and
coefficient of determination analysis using SPSS 20. The population in this study
were employees of PT. Bank Main Branch Office Medan North Sumatra. The
sampling technique used nonprobability sampling method with a total sample of
83respondent.
The results of this study indicate that the variable training, promotions and
incentives positive and significant impact on the performance of employees at PT.
Bank Main Branch Office Medan North Sumatra. The results of the research
conducted by multiple linear regression analysis calculated F values obtained for
28 837 with a significance level of 0.000. Based on these results it can be
concluded that the variables of training, promotion, and incentives simultaneously
significant effect on customer satisfaction as a significance level of 0.000 ( > 0.05
). Partially, it can be seen that the promotion is the most dominant variable
affecting the performance of employees at PT. Bank Main Branch Office Medan
North Sumatra. Adjusted Square = 0.505, meaning 50.5 % of employee
performance factors can be explained by training, promotion, and incentives . The
remaining 49.5 % is explained by other factors not examined in this study.

Keywords : Training, Job Promotions, Incentives, Employee Performance.

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan aset terpenting perusahaan karena

perannya sebagai subyek pelaksana kebijakan dan kegiatan operasional

perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan seperti modal, metode,

dan mesin tidak bisa memberikan hasil yang optimum apabila apabila tidak

didukung oleh sumber daya manusia yang mempunyai kinerja yang optimum.

Memahami pentingnya keberadaan SDM di era global saat ini salah satu upaya

yang harus dicapai oleh perusahaan adalah dengan meningkatkan kualitas SDM.

Dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia diharapkan karyawan -

karyawan dapat bekerja secara produktif dan profesional, sehingga kinerja yang

dicapai nantinya diharapkan akan lebih memuaskan perusahaan sesuai standar

kerja yang dipersyaratkan.

Salah satu aspek yang dapat menunjang keberhasilan karyawan dalam

mencapai kesuksesan bekerja adalah kemampuan bekerja. Dengan kemampuan

bekerja yang memadai karyawan diharapkan dapat mengatasi segala

permasalahan pekerjaan sehingga tugas pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih

baik. Menurut Rivai dan Basri (2005:14) Kinerja adalah hasil atau tingkatan

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti, standar

Universitas Sumatera Utara


hasil kerja, target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama. Setiap perusahaan ingin pegawainya memiliki kinerja

yang tinggi dalam bekerja yaitu dengan melakukan penilaian kinerja. Penilaian

kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna mengembangkan

suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya kebijakan atau program

penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan secara baik sumber daya

manusia yang ada dalam organisasi.

Salah satu cara meningkatkan kinerja karyawan adalah melalui pelatihan.

Pelatihan menurut Mangkuprawira (2002:135) adalah sebuah proses mengajarkan

pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil

dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan

standar. Tujuan diadakannya pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan

perusahaan terhadap pegawai dikarenakan perusahaan menginginkan adanya

perubahan dalam prestasi kerja pegawai sehingga dapat sesuai dengan tujuan

perusahaan. Pelatihan dan kinerja memiliki kaitan yang erat dimana untuk dapat

mencapai kinerja yang tinggi sangat ditentukan oleh adanya kemampuan dan

keterampilan serta pengetahuan karyawan yang tinggi pula dari hasil pelatihan.

Selanjutnya perusahaan diwajibkan untuk terus berupaya menciptakan

kondisi-kondisi tertentu agar karyawan dapat bergairah dalam melakukan

pekerjaannya, salah satunya adalah dengan mengadakan promosi. Menurut

Siagian (2005:169), menyatakan bahwa Promosi ialah apabila seorang pegawai

dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih

besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun

Universitas Sumatera Utara


lebih besar. Tujuan promosi adalah untuk memberikan kepuasan dan pengakuan

atas pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh karyawan. Promosi jabatan

memiliki keterkaitan dengan kinerja karena promosi memberikan peranan penting

bagi setiap karyawan bahkan menjadi sebuah idaman dan tujuan yang selalu di

harapkan. Setiap karyawan berusaha memberikan performa yang terbaik bagi

perusahaan dengan harapan bahwa kinerja yang dihasilkan sesuai yang diharapkan

oleh perusahaan, sehingga karyawan mendapatkan ganjaran berupa promosi.

Cara lain untuk mendapatkan kinerja maksimal yang dilakukan oleh Bank

SUMUT untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan prestasi karyawannya

adalah dengan melakukan pemberian insentif. Insentif adalah Suatu penghargaan

dalam bentuk uang yang diberikan oleh pihak pemimpin organisasi kepada

karyawan agar mereka bekerja dengan motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam

mencapai tujuan - tujuan organisasi (Mangkunegara 2001:89). Tujuan insentif

pada hakekatnya adalah untuk meningkatkat motivasi karyawan dalam upaya

mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan perangsang keuangan

yang melebihi upah dan gaji dasar. Insentif terbagi dua jenis, yaitu insentif

finansial (berupa uang: bonus, komisi, kompensasi, Tunjangan Hari Raya, lembur,

dan santunan sosial) dan insentif non finansial (seperti cuti tahunan yang susah

untuk diperoleh dengan berbagai alasan dari perusahaan, perumahan yang

sekarang kondisinya kurang layak huni) dan lain sebagainya. Insentif memiliki

kaitan erat dengan kinerja insentif yang diberikan kepada karyawan adalah

sebagai pendorong motivasi kerja, yang nantinya akan menimbulkan motivasi

sehingga akhirnya dapat meningkatkan prestasi karyawan. Kemudian berdampak

Universitas Sumatera Utara


pada meningkatnya kinerja perusahaan. Bank SUMUT memiliki program

kesejahteraan karyawan yang menunjang para karyawan agar bekerja secara

optimal. Contohnya tunjangan hari raya, tunjangan lembur, cuti, bonus, tunjangan

pensiun, jasa produksi, tunjangan transport, tunjangan duka, tunjangan kesehatan,

tunjangan seragam, dll.

Untuk mengukur kinerja pegawai dapat diukur melalui penilaian kinerja.

Menurut Sofyandi (2008), Penilaian kinerja adalah proses organisasi dalam

mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan. Penilaian kinerja sangat bermanfaat karena

dapat diketahui bagaimana kondisi riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan

demikian data-data ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam

pengambilan keputusan suatu organisasi. Berikut tabel tentang target dan realisasi

penjualan produk Dana Pihak Ketiga bagian kredit di Bank SUMUT Kantor

Cabang Utama Medan tahun 2011 dan 2012:

Tabel 1.1 Data Realisasi Penjualan Produk dan Dana Pihak Ketiga pada PT

Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan Tahun 2011 dan 2012

Produk Desember 2011 Desember 2012

(Rp) (Rp)

Dana Pihak Ketiga 2.748.426,008 3.091.513,268

Giro 957.184,635 908.985,336

Tabungan 341.034,705 338.810,574

Simpanan Berjangka 1.480.206,768 1.843.717,373

Sumber : Kepala Bagian Umum Personalia Kantor Cabang Utama Medan

Universitas Sumatera Utara


Pada tabel diatas terjadi penurunan realisasi penjualan pada produk giro

dan tabungan pada Desember 2012. Realisasi produk giro Desember 2011 sebesar

Rp 957.184,635 turun menjadi Rp 908.985,336 pada Desember 2012. Begitu juga

dengan produk tabungan pada Desember 2011 yaitu Rp 341.034,705 turun

menjadi Rp 338.810,574 pada Desember 2012. Hal ini mengindikasikan adanya

penurunan kinerja karyawan terhadap turunnya penjualan dua produk utama yaitu

giro dan tabungan. Maka peneliti menjelaskan secara singkat tiga faktor penyebab

turunnya realisasi penjualan di Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

tersebut.

Berdasarkan pra survey di lapangan, menurut peneliti faktor pertama

turunnya realisasi penjualan produk giro dan tabungan tersebut adalah kurangnya

pelatihan yang diberikan. Fenomena masalah pelatihan yang terkait dengan

kinerja pegawai di Bank SUMUT kantor Cabang Utama Medan adalah pemberian

program pelatihan yang kurang merata. Hal ini tergambar dalam program

pelatihan yang diberikan Bank SUMUT kepada karyawannya pada program jenis

pelatihan frontliner diikuti sebanyak 24 orang, sedangkan pelatihan assesment

hanya diikuti 13 orang. Padahal posisi assesment lebih diutamakan daripada posisi

frontliner. Dampak kurangnya pelatihan yang diberikan perusahaan adalah

terbatasnya kemampuan karyawan dalam menyelesaikan tugas.

Kemudian dari pra survey di lapangan, faktor kedua penyebab turunnya

realisasi penjualan dua produk utama Bank SUMUT tersebut adalah faktor

ketidakpuasan karyawan atas pemberian promosi. Fenomena masalah promosi

yang terkait dengan kinerja pegawai di Bank SUMUT kantor Cabang Utama

Universitas Sumatera Utara


Medan adalah belum meratanya pegawai yang diberikan promosi. Hal ini bisa

dilihat dari total 8 orang karyawan yang promosi dari grade II sebanyak 5 orang,

lebih banyak daripada karyawan yang promosi dari grade III sebanyak 3 orang.

Dampak belum meratanya program promosi yang diberikan Bank SUMUT adalah

turunnya kinerja karyawan.

Menurut peneliti faktor ketiga penyebab turunnya realisasi penjualan

produk giro dan tabungan adalah faktor ketidakpuasan karyawan atas pemberian

insentif. Fenomena masalah pemberian insentif yang terkait dengan kinerja

pegawai di Bank SUMUT kantor Cabang Utama Medan adalah belum adilnya

pemberian insentif yang diberikan perusahaan. Sebagai contoh, hal ini dapat

dilihat pemberian upah lembur yang tidak seimbang, karena karyawan yang

bekerja selama 5 hari dan 50 jam seminggu (10 jam kerja lembur), mendapatkan

upah yang sama terhadap karyawan yang bekerja 5 hari dan 46 jam seminggu (6

jam kerja lembur). Dampak ketidakadilan pemberian insentif ini terjadinya

penurunan kinerja karyawan.

PT Bank SUMUT adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang

perbankan daerah khususnya Sumatera Utara. Bank SUMUT mempunyai tujuan

untuk membangun dan membesarkan perekonomian Sumatera Utara, serta

berperan sebagai alat kelengkapan otonomi daerah di bidang perbankan. Bank

SUMUT adalah bank daerah kebanggaan masyarakat Sumatera Utara dapat

memberikan penghasilan berupa pendapatan asli daerah dari pembagian laba,

serta menjadi motor penggerak ekonomi daerah, yang secara otomatis dapat

meningkatkan pendapatan regional bruto di Sumatera Utara. Bank SUMUT juga

Universitas Sumatera Utara


memiliki beberapa prestasi membanggakan diantaranya kembali meraih

penghargaan InfoBank Golden Trophy Awards untuk ke-8 kalinya sebagaimana

tahun-tahun sebelumnya sebagai bank dengan predikat “Sangat Bagus” dari

majalah keuangan terkemuka InfoBank (Redaksi, 21 Juli 2010).

Oleh karena beberapa fenomena di atas, maka menurut penulis beberapa

cara untuk meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan memberikan pelatihan,

memberikan promosi, serta memberikan insentif kepada karyawan agar dapat

memotivasi karyawan untuk lebih meningkatkan lagi kinerjanya. Maka Penulis

tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pelatihan,

Promosi Jabatan, serta Pemberian Insentif Terhadap Kinerja Karyawan

Pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya,

maka dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah pelatihan, promosi jabatan, serta pemberian insentif berpengaruh

terhadap kinerja pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

Untuk Mengetahui dan menganalisis pengaruh pelatihan, promosi jabatan,

serta pemberian insentif terhadap kinerja pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang

Utama Medan.

Universitas Sumatera Utara


1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Bahan masukan bagi PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

dalam masalah pelatihan, promosi jabatan, serta pemberian insentif dan

pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.

2. Bagi Peneliti

Menambah khasanah keilmuan khususnya manajemen sumber daya

manusia, yang berkaitan dengan pelatihan, promosi jabatan, serta

pemberian insentif dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya di

bidang perbankan di Sumatera Utara. Serta juga bermanfaat dan sebagai

bahan referensi untuk peneliti selanjutnya yang akan melakukan penelitian

pada bidang yang sama.

3. Bagi Pihak lain

Menambah wawasan pihak lain mengenai manajemen khususnya

manajemen sumber daya manusia, yang berkaitan dengan pelatihan,

promosi jabatan, serta pemberian insentif dalam meningkatkan kinerja

karyawan khususnya di bidang perbankan di Sumatera Utara.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Tentang Pelatihan

2.1.1.1 Pengertian Pelatihan

Pelatihan menurut Mangkuprawira (2002:135) adalah sebuah proses

mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan

semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawab dengan semakin

baik, sesuai dengan standar.

Idealnya, pelatihan harus dirancang untuk mewujudkan tujuan - tujuan

organisasi, yang pada waktu bersamaan juga mewujudkan tujuan - tujuan para

pekerja secara perorangan. Pelatihan sering dianggap sebagai aktivitas yang

paling umum dan para pimpinan mendukung adanya pelatihan karena melalui

pelatihan, para pekerja akan menjadi lebih trampil dan karenanya akan lebih

produktif sekalipun manfaat - manfaat tersebut harus diperhitungkan dengan

waktu yang tersita ketika pekerja sedang dilatih.

Menurut Gary Dessler (2006:280) bahwa “Pelatihan merupakan proses

mengajar ketrampilan yang dibutuhkan karyawan untuk melakukan

pekerjaannya”.

Universitas Sumatera Utara


Selanjutnya pengertian pelatihan secara sederhana didefinisikan oleh

Chrisogonus D. Pramudyo (2007:16) sebagai “Proses pembelajaran yang

dirancang untuk mengubah kinerja orang dalam melakukan pekerjaannya”.

Pelatihan merupakan salah satu usaha dalam meningkatkan mutu sumber

daya manusia dalam organisasi karyawan, baik yang baru ataupun yang sudah

bekerja perlu mengikuti pelatihan karena adanya tuntutan pekerjaan yang dapat

berubah akibat perubahan lingkungan kerja, strategi, dan lain sebagainya.

2.1.1.2 Tujuan Pelatihan

Tujuan diadakannya pelatihan dan pengembangan yang diselenggarakan

perusahaan terhadap pegawai dikarenakan perusahaan menginginkan adanya

perubahan dalam prestasi kerja pegawai sehingga dapat sesuai dengan tujuan

perusahaan. Jadi sebelum melakukan pelatihan dan pengembangan akan

dijelaskan terlebih dahulu tujuan perusahaan tersebut.

Menurut Panggabean (2002:41) tujuan dilakukan program pelatihan dan

pengembangan adalah untuk kepentingan pegawai dan perusahaan.

Kepentingan pegawai:

1. Memberikan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan pegawai.

2. Meningkatkan moral pegawai. Dengan keterampilan dan keahlian yang

sesuai dengan pekerjaannya mereka akan antusias untuk menyelesaikan

pekerjaannya dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


3. Memperbaiki kinerja. Program pelatihan dan pengembangan dapat

meminimalkan ketidakpuasan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan.

4. Membantu pegawai dalam menghadapi perubahan-perubahan, baik

perubahan struktur organisasi, teknologi maupun sumber daya

manusianya.

5. Peningkatan karier pegawai. Peluang ini menjadi besar karena

keterampilan dan keahlian mendukung untuk bekerja lebih baik.

6. Meningkatkan jumlah balas jasa yang dapat diterima pegawai.

Kepentingan perusahaan:

1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan perencanaan sumber daya manusia.

2. Penghematan. Dengan pelatihan dan pengembangan diharapkan pegawai

dapat bekerja lebih efektif dan efisien.

3. Mengurangi tingkat kerusakan dan kecelakaan.

4. Memperkuat komitmen pegawai.

Perusahaan yang gagal menyediakan pelatihan dan pengembangan akan

kehilangan pegawai yang berorientasi pencapaian yang merasa frustasi karena

merasa tidak ada kesempatan untuk promosi dan akhirnya memilih keluar untuk

mencari perusahaan lain yang menyediakan pelatihan dan pengembangan untuk

kemajuan karier mereka. Dengan tujuan dilaksanakannya pelatihan dan

pengembangan ini menggambarkan bahwa peranan program ini sangat penting

bagi perkembangan pegawai dan perusahaan itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara


2.1.1.3 Manfaat dan Pentingnya Pelatihan

Pelatihan bagi karyawan merupakan sebuah proses mengajarkan

pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil

dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai

dengan standar. Biasanya pelatihan merujuk pada pengembangan keterampilan

bekerja yang dapat digunakan dengan segera. Sedangkan pengembangan sering

dikategorikan secara eksplisit dalam pengembangan manajemen, organisasi, dan

pengembangan individu karyawan. Pengembangan lebih fokus pada pemenuhan

kebutuhan perusahaan jangka panjang.

Menurut Tanjung (2003:94) manfaat program pelatihan bagi suatu

perusahaan/organisasi sangat penting untuk :

a) Pegawai baru

Pegawai baru tersebut belum mempunyai kemampuan sesuai dengan

persyaratan yang dilakukan, oleh karena itu diperlukan pelatihan dengan

tujuan agar dapat memberikan kemampuan pada pegawai tersebut.

b) Perubahan teknologi

Perubahan teknologi akan mengubah suasana kerja dalam organisasi.

Artinya akan ada suatu pekerjaan yang mengharuskan penguasaan

teknologi baru. Hal ini akan mempengaruhi susunan pegawai suatu

organisasi/perusahaan disebabkan tidak adanya pegawai yang menguasai

teknologi baru tersebut, dengan demikian diperlukan pelatihan.

c) Mutasi

Universitas Sumatera Utara


Pendidikan dan pelatihan diperlukan jika ada mutasi dalam artian

dipindahtugaskan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya (bukan hanya

pindah tempat untuk menduduki jabatan baru, melainkan belum cukup

bekal untuk menduduki jabatan baru tersebut). Mutasi penting dilakukan

karena mutasi akan menghilangkan kejenuhan atau kebosanan bagi

pegawai. Dengan adanya mutasi, maka pegawai akan memiliki banyak

kemampuan dan keahlian sekaligus memberikan suasana baru bagi kerja

pegawai.

d) Promosi

Dalam rangka promosi diperlukan pendidikan dan pelatihan tambahan,

karena biasanya kemampuan seseorang yang akan dipromosi untuk

menduduki posisi jabatan tertentu masih belum cukup. Dengan adanya

promosi, maka pegawai berlomba - lomba untuk berbuat yang terbaik agar

memperoleh promosi dari pimpinan. Agar organisasi berkembang maka

organisasi/perusahaan harus melakukan promosi.

2.1.1.4 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Pelatihan

Menurut Hariandja (2002 : 168), ada beberapa alasan penting untuk

mengadakan pelatihan, yaitu:

a. Pengenalan awal

Karyawan yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar

bagaimana melakukan pekerjaan.

b. Perubahan - perubahan lingkungan kerja dan tenaga kerja

Universitas Sumatera Utara


Perubahan - perubahan disini meliputi perubahan – perubahan dalam

teknologi proses seperti munculnya teknologi baru atau munculnya metode

kerja baru. Perubahan dalam tenaga kerja seperti semakin beragamnya

tenaga kerja yang memiliki latar belakang keahlian, nilai, sikap yang

berbeda yang memerlukan pelatihan untuk menyamakan sikap dan

perilaku mereka terhadap pekerjaan.

c. Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas

Saat ini daya saing perusahaan tidak bisa lagi hanya dengan mengandalkan

aset berupa modal yang dimiliki, tetapi juga harus sumber daya manusia

yang menjadi elemen paling penting untuk meningkatkan daya saing sebab

sumber daya manusia merupakan aspek penentu utama daya saing yang

langgeng.

d. Menyesuaikan dengan peraturan - peraturan yang ada

Misalnya standar pelaksanaan pekerjaan yang dikeluarkan oleh asosiasi

industri dan pemerintah, untuk menjamin kualitas produksi atau

keselamatan dan kesehatan kerja.

2.1.1.5 Langkah - langkah Penyelenggaraan Pelatihan

Menurut Sastradipoera (2006:142) langkah-langkah yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan pelatihan dan pengembangan itu harus menggambarkan

jumlah dan mutu komponen pendidikan dan keterjaminan hubungan antar

komponen tersebut. Untuk itu perlu dilakukan urutan langkah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Menganalisis kebutuhan, perencana pelatihan dan pengembangan sumber

daya manusia harus menghimpun informasi untuk dianalisis sehingga

kebutuhan pendidikan tersebut dapat ditetapkan dengan definitif. Metode

penentuan kebutuhan tersebut dapat dilakukan melalui: (1) analisis

jabatan, menggambarkan tugas-tugas yang dilaksanakan; dan (2) analisis

prestasi karyawan, dengan membandingkan pengalaman para karyawan

yang sudah berpengalaman.

2. Menetapkan tujuan pendidikan. Perumusan tujuan yang tepat diperlukan

untuk pengawasan program pelatihan dan pengembangan, khususnya

pengevaluasian.

3. Mempersiapkan rencana pendidikan. Kegiatan mempersiapkan rencana

peliatihan dan pengembangan sumber daya manusia merupakan kegiatan

untuk menyesuaikan program pendidikan dengan tujuan yang sekaligus

dapat melukiskan biaya dan manfaat dari program pelatihan dan

pengembangan tersebut.

4. Melaksanakan rencana pendidikan. Kegiatan untuk melaksanakan rencana

pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia meliputi kegiatan

untuk mengisi jabatan, pengarahan, pengkoordinasian, pemberian

motivasi, dan pengkomunikasian bagi segenap orang yang terlibat dalam

program tersebut.

5. Mengawasi proses pendidikan. Kegiatan pengawasan proses pelatihan dan

pengembangan sumber daya manusia berturut-turut dilakukan dengan

mengembangkan standar, mengukur status pelaksanaan, mengevaluasi

Universitas Sumatera Utara


hasil-hasil, dan mengkoreksi hasil-hasil pelatihan dan pengembangan jika

terjadi penyimpangan yang signifikan.

2.1.1.6 Metode Pelatihan

Menurut Panggabean (2002:41) ada berbagai metode yang dapat

digunakan untuk pelatihan dan pengembangan dan pada dasarnya dapat

dikelompokkan ke dalam dua kelompok yaitu on the job training dan off the job

training.

a) On the job training (latihan sambil bekerja)

On the job training meliputi semua upaya melatih karyawan untuk

mempelajari suatu pekerjaan sambil mengerjakannya di tempat kerja yang

sesungguhnya. On the job training, meliputi beberap program yaitu: (1)

program magang, menggabungkan pelatihan dan pengembangan pada

pekerjaan dengan instruksi yang didapatkan dari ruang kelas, (2) rotasi

pekerjaan, karyawan berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan

lain dalam jangka waktu yang direncanakan, (3) coaching, yaitu teknik

pengembangan yang dilakukan dengan praktik langsung dengan orang

yang sudah berpengalaman atau atasan yang dilatih.

b) Off the job training (latihan di luar jam bekerja)

Pelatihan dan pengembangan dilaksanakan pada lokasi terpisah dengan

tempat kerja. Ada beberapa jenis metode pelatihan Off the job training,

yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Pelatihan instruksi pekerjaan

Pendaftaran masing-masing tugas dasar jabatan, bersama dengan

titik-titik kunci untuk memberikan pelatihan langkah demi langkah

kepada karyawan.

2. Pembelajaran terprogram

Suatu program sistematik untuk mengajarkan keterampilan

mencakup penyajian pertanyaan atau fakta, memungkinkan orang

itu untuk memberikan tanggapan dan memberikan peserta belajar

umpan balik segera tentang kecermatan jawabannya.

3. Simulasi

Merupakan pelatihan yang dilakukan dalam suatu ruangan khusus

terpisah dari tempat kerja biasa dan disediakan peralatan yang

sama seperti yag akan digunakan pada pekerjaan sebenarnya.

4. Studi kasus

Dalam metode ini disajikan kepada petatar masalah-masalah

perusahaan secara tertulis kemudian petatar menganalisis kasus

tersebut secara pribadi, mendiagnosis masalah dan menyampaikan

penemuan dan pemecahannya di dalam sebuah diskusi.

5. Seminar

Universitas Sumatera Utara


Metode seminar ini bertujuan mengembangkan keahlian kecakapan

peserta untuk menilai dan memberikan saran-saran yang

konstruktif mengenai pendapat orang lain.

2.1.1.7 Dimensi – dimensi Program Pelatihan

Menurut Sofyandi (2008:114) dimensi program pelatihan yang efektif

yang diberikan perusahaan kepada pegawainya dapat diukur melalui:

1. Isi pelatihan, yaitu apakah isi program pelatihan relevan dan sejalan

dengan kebutuhan pelatihan, dan apakah pelatihan itu up to date.

2. Metode pelatihan, apakah metode pelatihan yang diberikan sesuai untuk

subjek itu dan apakah metode pelatihan tersebut sesuai dengan gaya

belajar peserta pelatihan.

3. Sikap dan keterampilan instruktur, yaitu apakah instruktur mempunyai

sikap dan keterampilan penyampaian yang mendorong orang untuk

belajar.

4. Lama waktu pelatihan, yaitu berapa lama waktu pemberian materi

pokok yang harus dipelajari dan seberapa cepat tempo penyampaian

materi tersebut.

5. Fasilitas pelatihan, yaitu apakah tempat penyelenggaraan pelatihan

dapat dikendalikan oleh instruktur, apakah relevan dengan jenis pelatihan,

dan apakah makanannya memuaskan.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Teori Tentang Promosi

2.1.2.1 Pengertian dan Tujuan Promosi

Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa promosi (promotion)

memberikan peran penting bagi setiap karyawan, bahkan menjadi idaman yang

selalu dinanti-nantikan. Dengan promosi berarti ada kepercayaan dan pengakuan

mengenai kemampuan serta kecakapan karyawan bersangkutan untuk menduduki

suatu jabatan yang lebih tinggi. Dengan demikian, promosi akan memberikan

status sosial, wewenang (authority), tanggung jawab (responsibility), serta

penghasilan (outcomes) yang semakin besar bagi karyawan (Hasibuan, 2003:10)

Menurut Manullang (2001:153), Promosi berarti kenaikan jabatan, yakni

menerima kekuasaan dan tanggung jawab lebih besar dari kekuasaan dan

tanggung jawab sebelumnya.

Abdurahman (2006:101), mengatakan promosi jabatan merupakan

perkembangan yang positif dari seorang pekerja atau pegawai karena

tugasnya dinilai baik oleh pejabat yang berwenang.

Menurut Siagian (2005:169), menyatakan bahwa Promosi ialah apabila

seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung

jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan

penghasilannya pun lebih besar.

Di samping itu promosi di perusahaan juga bertujuan untuk memberikan

kepuasan dan pengakuan atas pekerjaan yang selama ini dilakukan oleh karyawan.

Universitas Sumatera Utara


Hasibuan (2005:113) menjelaskan tujuan dari promosi adalah sebagai

berikut:

1. Untuk memberikan pengakuan, jabatan dan imbalan jasa yang semakin

besar kepada karyawan yang berprestasi kerja tinggi.

2. Dapat menimbulkan kepuasan dan kebanggan pribadi, status sosial yang

semakin tinggi dan penghasilan yang semakin besar.

3. Untuk merangsang agar karyawan lebih bergairah bekerja, berdisiplin

tinggi dan memperbesar produktivitas kerjanya.

4. Untuk menjamin stabilitas kepegawaian dengan direalisasikan promosi

kepada karyawan dengan dasar dan pada waktu yang tepat serta penilaian

yang jujur.

5. Kesempatan promosi dapat menimbulkan keuntungan berantai (multiplier

effect) dalam perusahaan karena timbulnya lowongan berantai.

6. Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk mengembangkan

kreativitas dan inovasinya yang lebih baik demi keuntungan optimal

perusahaan.

7. Untuk menambah dan memperluas pengetahuan serta pengalaman kerja

para karyawan dan ini merupakan daya dorong bagi karyawan lainnya.

8. Untuk mengisi kekosongan jabatan karena pejabatnya berhenti. Agar

jabatan itu tidak lowong maka dipromosikan karyawan lainnya.

9. Karyawan yang dipromosikan kepada jabatan yang tepat, semangat,

kesenangan dan ketenangannya dalam bekerja semakin meningkat

sehingga produktivitas kerjanya juga meningkat.

Universitas Sumatera Utara


10. Untuk mempermudah penarikan pelamar, sebab dengan adanya

kesempatan promosi merupakan daya dorong serta perangsang bagi

pelamar-pelamar untuk memasukkan lamarannya.

11. Promosi akan memperbaiki status karyawan dari karyawan sementara

menjadi karyawan tetap setelah lulus dalam masa percobaannya.

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa promosi pada suatu perusahaan

bertujuan untuk menjamin kestabilan perusahaan, mengisi lowongan, untuk

menaikan semangat atau moral pegawai dan untuk membebaskan pegawai dari

situasi atau keadaan yang bersifat statis (tetap). Jadi promosi merupakan suatu hal

yang penting bagi suatu perusahaan.

2.1.2.2 Azas dan Dasar Promosi

Menurut Hasibuan (2005:108), Azas-azas promosi terbagi kedalam:

1. Kepercayaan

Promosi hendaknya berasaskan pada kepercayaan atau keyakinan

mengenai kejujuran, kemampuan dan kecakapan karyawan yang

bersangkutan dalam melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik pada

jabatan tersebut.

2. Keadilan

Promosi berasaskan keadilan terhadap penilaian kejujuran, kemampuan

dan kecakapan semua karyawan. Penilaian harus jujur dan objektif, tidak

Universitas Sumatera Utara


pilih kasih. Karyawan yang mempunyai peringkat terbaik hendaknya

mendapatkan kesempatan pertama untuk dipromosikan tanpa melihat

suku, golongan dan keturunannya.

3. Formasi

Promosi harus berdasarkan formasi yang ada, karena promosi karyawan

hanya mungkin dilakukan jika ada formasi jabatan yang lowong. Untuk

itu harus ada uraian pekerjaan/jabatan yang akan dilaksanakan karyawan.

Program promosi hendaknya memberikan informasi yang jelas, apa yang

dijadikan sebagi dasar pertimbangan untuk mempromosikan seseorang

karyawan dalam perusahaan tersebut. Hal ini penting supaya karyawan

dapat mengetahui dan memperjuangkan nasibnya.

Menurut Handoko (2000:89) ada beberapa pedoman yang dijadikan dasar

untuk mempromosikan karyawan, yaitu:

1. Pengalaman (senioritas)

Promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja karyawan

merupakan promosi yang menghargai Kecakapan karyawan. Kebaikannya

adalah penghargaan dan pengakuan bahwa pengalaman merupakan

penilaian yang berharga.

2. Kecakapan (keterampilan)

Universitas Sumatera Utara


Seseorang akan dipromosikan berdasarkan atas penilaian kecakapan yaitu

ketrampilan dan keahlian kerja yang didukung dengan prestasi kerja yang

baik. Kecakapan merupakan total dari semua keahlian yang dimiliki untuk

mencapai hasil yang bisa dipertanggungjawabkan.

3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan

Kombinasi ini menggabungkan antara pengalaman dan kecakapan.

Promosi ini didasarkan atas lamanya dinas, ijasah pendidikan formal yang

dimiliki dan hasil ujian kenaikan golongan. Cara ini merupakan cara yang

terbaik untuk menempatkan orang dengan pengalaman dan kecakapan

yang mendukung.

2.1.2.3 Jenis Promosi

Menurut Hasibuan (2005:114) jenis promosi yang umum dikenal adalah

sebagai berikut:

1. Promosi Sementara

Seorang karyawan dinaikkan jabatannya untuk sementara karena adanya

jabatan yang kosong, dan harus segera diisi, misalnya jabatan Personalia.

2. Promosi Tetap

Seorang karyawan dipromosikan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih

tinggi karena karyawan tersebut telah memenuhi syarat untuk

dipromosikan. Sifat promosi ini adalah tetap.

Universitas Sumatera Utara


3. Promosi Kecil

Menaikkan jabatan seorang karyawan dari jabatan yang tidak sulit

dipindahkan ke jabatan yang sulit, yang membutuhkan keterampilan

tertentu, tetapi tidak disertai dengan kenaikan gaji atau upah.

4. Promosi Kering

Seorang karyawan dinaikkan ke jabatan yang lebih tinggi disertai dengan

peningkatan pangkat, wewenang dan tanggungjawab, tetapi tidak disertai

dengan kenaikan gaji atau upah.

2.1.2.4 Prosedur Promosi

Prosedur pelaksanaan promosi yang biasa dianut perusahaan menurut

Sastrohadiwiryo (2002:263) adalah:

1. Promosi dari dalam Perusahaan

Merupakan suatu tradisi untuk mencari calon yang akan menduduki

jabatan manajer pada suatu hierarki perusahaan diantara jajaran tenaga

kerja yang ada merupakan kebiasaan umum yang tampaknya hampir

membudaya.

2. Promosi melalui prosedur pencalonan

Pencalonan oleh manajer adalah proses penunjang guna mengajukan

bawahan tertentu untuk dipromosikan. Tidak dapat disangsikan bahwa

Universitas Sumatera Utara


prosedur ini tidak sistematis dan mudah keliru, tetapi bagaimanapun juga

inilah yang paling luas digunakan dalam perusahaan untuk menyelidiki

tenaga kerja yang akan dipromosikan.

3. Promosi Melalui Prosedur Seleksi

Prosedur lain yang ditempuh dalam rangka promosi tenaga kerja adalah

melalui proses seleksi. Biasanya proses seleksi bagi perusahaan-

perusahaan besar menggunakan berbagai jenis ujian psikologis untuk

tujuan ini. Cara ini sebenarnya kurang mendapatkan tanggapan positif

dari para tenaga kerja karena prosedur dianggap terlalu berbelit-belit,

akibatnya banyak waktu dan tenaga yang terbuang dengan sia-sia.

2.1.2.5 Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Promosi

Beberapa indikator dari promosi jabatan yang dapat dijadikan pedoman

dalam pelaksanaan promosi jabatan (Wahyudi 1998:173), yaitu :

1. Kejujuran.

Khusus pada jabatan-jabatan yang berhubungan dengan finansial,

produksi, pemasaran, dan sejenisnya, kejujuran dipandang amat penting.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi

malah merugikan perusahaan, karena ketidakjujuran tenaga kerja yang

dipromosikan.

2. Loyalitas.

Universitas Sumatera Utara


Tingkat loyalitas tenaga kerja terhadap perusahaan seringkali menjadi

salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Loyalitas yang tinggi akan

berdampak pada tanggung jawab yang lebih besar.

3. Tingkat Pendidikan.

Saat ini, manajemen perusahaan umumnya mempunyai kriteria minimum

tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat

dipromosikan pada jabatan tertentu. Alasan yang melatarbelakanginya

adalah dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja

memiliki daya nalar yang tinggi terhadap prospek perkembangan

perusahaan diwaktu mendatang.

4. Pengalaman Kerja.

Pengalaman kerja seringkali digunakan sebagai salah satu standar untuk

kegiatan promosi. Dengan alasan lebih senior, pengalaman yang

dimilikipun dianggap lebih banyak daripada junior. Dengan demikian,

diharapkan tenaga kerja yang bersangkutan memiliki kemampuan lebih

tinggi, gagasan lebih banyak, dan kemampuan manajerial yang baik.

5. Inisiatif.

Untuk kegiatan promosi pada jenis pekerjaan tertentu, barangkali karsa

dan daya cipta (inisiatif) merupakan salah satu syarat yang tidak perlu

ditawar lagi. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat

memerlukan karsa dan daya cipta demi kelangsungan perusahaan. Dengan

Universitas Sumatera Utara


demikian, pelaksanaan promosi bagi tenaga kerja berdampak pada

meningkatnya laba yang tinggi daripada waktu sebelumnya.

2.1.3 Teori Tentang Insentif

2.1.3.1 Pengertian Insentif

Dalam Kamus besar bahasa Indonesia disebutkan bahwa insentif adalah

“tambahan penghasilan (uang, barang, dan lain sebagainya) yang diberikan

sebagai perangsang gairah kerja”. Menurut Samsudin (2006:194) mendefenisikan

insentif adalah “pemberian upah atau gaji yang berbeda, bukan didasarkan pada

evaluasi jabatan, namun karena adanya perbedaan prestasi kerja”. Sedangkan

menurut Panggabean (2004:89) “ Insentif merupakan penghargaan dalam bentuk

uang yang diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standart yang

telah ditentukan”.

Menurut Simamora (2004:514) yang dimaksud insentif adalah suatu

program yang mengaitkan bayaran dengan produktivitas kerja. Selanjutnya

Mangkunegara (2001:89) “Suatu penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan

oleh pihak pemimpin organisasi kepada karyawan agar mereka bekerja dengan

motivasi yang tinggi dan berprestasi dalam mencapai tujuan - tujuan organisasi”.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa insentif

merupakan salah satu bentuk rangsangan atau motivasi yang sengaja diberikan

kepada karyawan untuk mendorong semangat kerja karyawan agar mereka dapat

meningkatkan produktivitas kerja dalam mencapai tujuan organisasi.

Universitas Sumatera Utara


2.1.3.2 Tujuan dan Manfaat Insentif

Pada prinsipnya pemberian insentif harus memenuhi kejelasan tujuan dan

sasaran, prinsip keadilan dan prinsip kompensasi itu sendiri yang bersifat

penghargaan dan keterbukaan, dan prinsip kejelasan skala waktu. Bila bentuk

insentif sesuai dengan kebutuhan atau harapan tenaga kerja, serta dapat menutupi

kekurangan pada kondisi geografi, sarana dan fasilitas, maka insentif tersebut

dapat meningkatkan minat dan motivasi karyawan untuk dapat meningkatkan

produktivitas kerjanya. Sistem insentif disusun dan dikelola untuk memastikan

tercapainya tujuan. Tujuan yang paling utama adalah efisiensi, keadilan dan

pemenuhan. Pengembangan tujuan pembayaran insentif sangat tergantung pada

masing-masing perusahaan dan jenis usaha.

Handoko (2001 : 176) menyatakan bahwa: “Tujuan insentif pada

hakekatnya adalah untuk meningkatkat motivasi karyawan dalam

berupaya mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan menawarkan

perangsang financial diatas dan melebihi upah dan gaji dasar”.

Sedangkan menurut Nawawi (2001:373) menyatakan bahwa tujuan

pemberian insentif adalah :

1. Sistem insentif didesain dalam hubungannya dengan sistem balas jasa

(merit system), sehingga berfungsi dalam memotivasi pekerja agar terus

menerus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kemampuannya dalam

melaksanakan tugas-tugas yang menjadi kewajiban/tanggung jawabnya.

Universitas Sumatera Utara


2. Sistem insentif merupakan tambahan bagi upah/gaji dasar yang diberikan

sewaktu-waktu, dengan membedakan antara pekerja yang berprestasi

dengan yang tidak/ kurang berprestasi dalam melaksanakan tugas -

tugasnya.

Dengan demikian, insentif akan sangat mempengaruhi motivasi seseorang

dalam bekerja. Tidak dapat dipungkiri bahwa untuk dapat memenuhi

kebutuhannya, individu membutuhkan uang yang diperolehnya sebagai imbalan

dari tempat ia bekerja, dan hal ini juga akan mempengaruhi semangatnya dalam

bekerja. Selain tujuan, pemberian insentif kepada karyawan bermanfaat untuk

memberikan tanggungjawab dan dorongan kepada karyawan untuk dapat

meningkatkan produktivitas kerja.

Nawawi (2001:382) menyatakan bahwa manfaat pemberian insentif adalah

sebagai berikut:

1. Insentif merupakan satu paket yang dapat saling menunjang dalam

meningkatkan motivasi yang berdampak pada peningkatan produktivitas

pekerja.

2. Insentif dapat dijadikan suatu struktur ganjaran yang fleksibel, yang

diselenggarakan untuk merefleksikan posisi/kekuatan nyata organisasi

secara ekonomis.

3. Insentif dapat meningkatkan jaminan kesejahteraan bagi para pekerja.

4. Insentif berfungsi untuk memudahkan penarikan (rekrutmen) dan

mempertahankan pekerja yang potensial.

Universitas Sumatera Utara


5. Insentif dapat mendidik pekerja secara individual untuk memahami

kedudukannya dalam memberikan kontribusi sebagai faktor yang

menentukan sukses organisasi.

2.1.3.3 Jenis-jenis Insentif

Menurut Sarwoto (1996 : 155) Pada dasarnya ada dua jenis insentif yang

umum diberikan yaitu :

1. Insentif Finansial

Insentif Finansial merupakan insentif yang diberikan kepada karyawan

atas hasil kerja mereka dan biasanya diberikan dalam bentuk uang berupa

bonus, komisi, pembagian laba, dan kompensasi yang ditangguhkan, serta

dalam bentuk jaminan sosial berupa pemberian rumah dinas, tunjangan

lembur, tunjangan kesehatan dan tunjangan - tunjangan lainnya.

2. Insentif Non Finansial

Insentif non financial dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain:

a. Pemberian piagam penghargaan

b. Pemberian pujian lisan ataupun tertulis, secara resmi ataupun pribadi.

c. Ucapan terima kasih secara formal maupun informal

d. Promosi jabatan kepada karyawan yang baik selama masa tertentu serta

dianggap mampu.

e. Pemberian tanda jasa/mendali kepada karyawan yang telah mencapai

masa kerja yang cukup lama dan mempunyai loyalitas yang tinggi.

Universitas Sumatera Utara


f. Pemberian hak untuk menggunakan sesuatu atribut jabatan (misalnya

pada mobil atau lainnya)

g. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja.

Sedangkan menurut Plowman (dalam Manullang, 1996 : 32) Insentif dapat

digolongkan kedalam 3 golongan yaitu:

1. Financial Incentive

Financial Incentive merupakan pemberian sesuatu sebagai rangsangan

atau daya pendorong yang bersifat keuangan yang bukan saja meliputi

upah atau gaji yang pantas tetapi termasuk keinginan untuk memperoleh

bagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan, kesejahteraan,

kesehatan dan rekreasi serta jaminan hari tua. Dengan demikian yang

termasuk kedalam financial incentive antara lain adalah:

a. Upah insentif

b. Kesejahteraan

c. Pemeliharaan kesehatan

d. Program rekreasi/hiburan

e. Sarana olahraga

f. Pendidikan

g. Bagian dari keuntungan perusahaan

h. dll

2. Non financial Incentive

Universitas Sumatera Utara


Non financial incentive merupakan rangsangan yang tidak dinilai dengan

uang, yang termasuk dengan non financial incentive adalah:

a. Pemempatan yang tetap bagi seorang pegawai

b. Adanya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan

c. Promosi yang berhubungan erat dengan kemanpuan para karyawan.

d. Pekerjaan yang terjamin

e. Turut sertanya pegawai dalam pengambilan keputusan

f. Kondisi pekerjaan yang menyenangkan.

3. Social Incentive

Social Incentive merupakan rangsangan yang berbentuk sikap dan tingkah

laku yang diberikan oleh anggota kelompok.

Selain itu, jenis-jenis insentif dapat dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Meterial Insentif, terdiri dari:

a. Uang

b. Barang yang dinilai dengan uang

c. Barang-barang lain

2. Non-Material Insentif, terdiri dari:

a. Pujian

b. Penempatan yang sesuai dengan keahlian

c. Kesempatan promosi

d. Rasa berpartisipasi

Universitas Sumatera Utara


e. Kondisi kerja yang menyenangkan

f. Kesehatan

g. Keamanan

h. Perumahan

i. Rekreasi

3. Semi material

a. Piagam penghargaan

b. Diundang pada pertemuan khusus karena keistimewaannya

c. Pemberian tanda kenang-kenangan. (Danim, 2004 : 42)

2.1.3.4 Pedoman Pemberian Insentif

Menurut Cascio, yang dikutip Panggabean (2002:92), syarat - syarat yang

patut dipenuhi dalam pemberian insentif agar dapat digunakan tujuan pemberian

insentif dapat diwujudkan terdiri atas hal - hal berikut:

a) Sederhana, peraturan dari sistem insentif haruslah singkat, jelas, dan dapat

dimengerti.

b) Spesifik, tidak cukup hanya dengan mengatakan, hasilkan lebih banyak

atau jangan terjadikecelakaan. Karyawan perlu tahu dengan tepat apa yang

diharapkan untuk mereka lakukan.

c) Dapat dicapai, setiap karyawan seharusnya mempunyai kesempatan yang

masuk akal untuk memeperoleh sesuatu.

Universitas Sumatera Utara


d) Dapat diukur, sasaran yang dapat diukur merupakan dasar untuk

menentukan rencana insentif. Program dolar akan sia - sia (dan program

evaluasi akan terhambat), jika prestasi tertentu tidak dapat dikaitkan

dengan dolar yang dibebankan.

2.1.4 Teori tentang Kinerja

2.1.4.1 Pengertian Kinerja

Kinerja SDM menurut Mangkunegara (2005:9) merupakan istilah yang

berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pada dasarnya motivasi kerja

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya

(internal) maupun motivasi di luar dirinya (eksternal). Motivasi internal akan

mempengaruhi pikiran dan selanjutnya akan mengarahkan perilaku dan sikap

seseorang. Sedang motivasi eksternal menjelaskan kekuatan-kekuatan yang ada di

dalam diri individu yang dipengaruhi oleh faktor-faktor luar yang sifatnya tidak

dapat dikendalikan, dimana faktor tersebut yang dikendalikan oleh pimpinan,

yaitu meliputi kepuasan kerja, gaji, kondisi kerja, kebijaksanaan organisasi dan

hubungan kerja seperti penghargaan dan kenaikan pangkat atau jabatan struktural.

Di samping itu, ada faktor eksternal lain di lingkungan organisasi yang

berpengaruh terhadap perilaku dan sikap karyawan serta sangat menentukan

berhasil tidaknya suatu organisasi, yaitu kesempatan mengembangkan karir, dan

nilai-nilai atau budaya organisasi yang dianut oleh perusahaan itu sendiri.

Universitas Sumatera Utara


Mathis dan Jackson (2006:78) menyatakan bahwa, Kinerja

(performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak

dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk

kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut: (1)

kuantitas dari hasil, (2) kualitas dari hasil, (3) ketepatan waktu dari

hasil, (4) kehadiran, dan (5) kemampuan bekerja sama..

Menurut Simanjuntak (2005), Kinerja adalah tingkat pencapaian

hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Simanjuntak juga

mengartikan kinerja individu sebagai tingkat pencapaian atau hasil

kerja seseorang dari sasaran yang harus dicapai atau tugas yang

harus dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu.

Menurut Rivai dan Basri (2005:14) Kinerja adalah hasil atau tingkatan

keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam

melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan seperti, standar

hasil kerja, target, sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan

telah disepakati bersama.

2.1.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Siagian (2000) menyatakan bahwa, Kinerja dipengaruhi oleh dua

faktor, yaitu: 1). Faktor Kemampuan. a). Pengetahuan: pendidikan,

pengalaman, latihan dan minat, b). Ketrampilan: kecakapan dan

kepribadian, 2). Faktor Motivasi. a). Kondisi sosial: organisasi

formal dan informal, kepemimpinan dan serikat kerja, b).

Universitas Sumatera Utara


Kebutuhan individu: fisiologis, sosial dan egoistik, c). Kondisi

fisik: lingkungan kerja.

Dari pendapat ahli tersebut, maka dapat dikatakan bahwa kinerja pegawai

dinilai oleh atasan langsung berdasarkan faktor-faktor yang telah ditentukan

terlebih dahulu.

2.1.4.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja pada dasarnya merupakan salah satu faktor kunci guna

mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien. Karena adanya

kebijakan atau program penilaian kinerja, berarti organisasi telah memanfaatkan

secara baik sumber daya manusia yang ada dalam organisasi. Penilaian kinerja

individu sangat bermanfaat bagi dinamika pertumbuhan organisasi secara

keseluruhan. Melalui penilaian tersebut, maka dapat diketahui bagaimana kondisi

riil pegawai dilihat dari kinerja. Dengan demikian data-data ini dapat dijadikan

sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan suatu organisasi.

Menurut Sofyandi (2008:122), Penilaian kinerja (performance appraisal)

adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan kerja karyawan.

Mondy and Noe (2005:5) menyatakan bahwa, “Performance appraisal is a

formal system of review and evaluation of individual or team task

performance”. (Penilaian Kinerja adalah satu sistem formal dari review

dan evaluasi individu atau kinerja tugas tim).

Universitas Sumatera Utara


Menurut Robbins (2001:260), ada lima pihak yang dapat

melakukan penilaian kinerja karyawan, yaitu :

1. Atasan langsung

Hampir 96 % evaluasi kinerja pada tingkat bawah dan menengah dalam

suatu organisasi dijalankan oleh atasan langsung karyawan karena atasan

langsung yang memberikan pekerjaan dan paling tahu kinerja

karyawannya.

2. Rekan sekerja

Penilian kinerja yang dilakukan oleh rekan sekerja dilaksanakan dengan

pertimbangan bahwa rekan sekerja dengan dengan tindakan. Interaksi

sehari-hari dapat memberikan pandangan menyeluruh terhadap kinerja

seseorang karyawan dalam bekerja.

3. Evaluasi diri

Evaluasi ini cenderung mengurangi kedefensifan para karyawan mengenai

proses penilaian, dan evaluasi ini merupakan sarana yang unggul untuk

merangsang pembahasan kinerja karyawan dan atasan karyawan.

4. Bawahan langsung.

Penilaian kinerja karyawan oleh bawahan langsung dapat memberikan

informasi yang tepat dan rinci mengenai perilaku seseorang atasan karena

lazimnya penilai mempunyai kontak yang sering dengan yang dinilai.

5. Pendekatan menyeluruh

Universitas Sumatera Utara


Penilaian kinerja karyawan dilakukan oleh atasan, pelanggan, rekan

sekerja dan bawahan. Penilaian ini biasanya dilakukan di dalam organisasi

yang memperkenalkan tim.

Berdasarkan uraian mengenai yang biasanya menilai kinerja

karyawan dalam organisasi dan dengan mempertimbangkan berbagai hal,

maka dalam penelitian ini, penilaian kinerja pegawai dilakukan

berdasarkan evaluasi diri.

2.1.4.4 Manfaat Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan alat yang bermanfaat tidak hanya untuk

mengevaluasi kinerja dari para karyawan, tetapi juga untuk mengembangkan dan

memotivasi karyawan.

Menurut Rivai (2008:19) bahwa, Beberapa manfaat penilaian

kinerja adalah: 1). Posisi tawar. Untuk memungkinkan manajemen

melakukan negosiasi yang objektif dan rasional dengan serikat

buruh atau langsung dengan karyawan, 2). Perbaikan kinerja.

Umpan balik pelaksanaan kerja yang bermanfat bagi karyawan,

manajer, dan spesialis personil dalam bentuk kegiatan untuk

meningkatkan atau memperbaiki kinerja karyawan, 3).

Penyesuaian kompensasi. Penilaian kinerja membantu pengambil

keputusan dalam penyesuaian ganti-rugi, menentukan siapa yang

perlu dinaikkan upah, bonus, atau kompensasi lainnya, 4).

Keputusan penempatan. Membantu dalam promosi, keputusan

Universitas Sumatera Utara


penempatan, perpindahan, dan penurunan pangkat pada umumnya

didasarkan pada masa lampau atau mengantisipasi kinerja, 5).

Pelatihan dan pengembangan. Kinerja buruk mengindikasikan

adanya suatu kebutuhan untuk latihan, 6). Perencanaan dan

pengembangan karir. Umpan balik prestasi mengarahkan

keputusan-keputusan karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang

harus diteliti, 7). Ketidakakuratan informasi. Prestasi kerja yang

jelek mungkin menunjukkan kesalahan-kesalahan dalam informasi

analisis jabatan, rencana sumberdaya manusia, atau komponen-

komponen lain sistem informasi manajemen personalia, 8).

Evaluasi proses staffing. Prestasi kerja yang baik atau buruk adalah

mencerminkan kekuatan atau kelemahan prosedur staffing

departemen personalia, 9). Menjamin kesempatan kerja yang adil.

Penilaian prestasi kerja yang akurat akan menjamin keputusan-

keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi, 10).

Mengatasi tantangan - tantangan ekternal. Kadang-kadang prestasi

seseorang dipengaruhi oleh faktor - faktor diluar lingkungan kerja,

seperti keluarga, kesehatan, dan masalah-masalah pribadi lainnya.

2.1.4.5 Metode Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh

seorang manajer atau pimpinan. Walaupun demikian, pelaksanaan kinerja yang

Universitas Sumatera Utara


obyektif bukanlah tugas yang sederhana. Penilaian harus dihindarkan adanya "like

dan dislike" dari penilai, agar obyektivitas penilaian dapat terjaga.

Ada beberapa metode penilaian kinerja karyawan (Panggabean, 2002:15)

yaitu:

1. Rating Scales (Skala Rating)

Dengan menggunakan metode ini hasil penilaian kinerja karyawan dicatat

dalam suatu skala. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat penilai, yang

membandingkan hasil pekerjaan karyawan dengan kriteria yang dianggap

penting bagi pelaksanaan kerja.

2. Checklist

Metode ini adalah untuk mengurangi beban penilai. Penilai tinggal

memilih kalimat-kalimal atau kata-kata yang menggambarkan kinerja

karyawan. Penilai biasanya atasan langsung. Pemberian bobot sehingga

dapat di skor. Metode ini bias memberikan suatu gambaran prestasi kerja

secara akurat, bila daftar penilaian berisi item-item yang memadai.

3. Critical Incident (Peristiwa Kritis)

Penilaian yang berdasarkan catatan-catatan penilai yang menggambarkan

perilaku karyawan sangat baik atau jelek dalam kaitannya dengan

pelaksanaan kerja. Catatan-catatan ini disebut peristiwa kitis. Metode ini

sangat berguna dalam memberikan umpan balik kepada karyawan, dan

mengurangi kesalahan kesan terakhir.

4. Ranking

Universitas Sumatera Utara


Penilai membandingkan satu dengan karyawan lain siapa yang paling baik

dan menempatkan setiap karyawan dalam urutan terbaik sampai terjelek.

5. Work Standard (Standar Kerja)

Metode ini membandingkan kinerja karyawannya dengan standar yang

ditetapkan terlebih dahulu. Standar mencerminkan hasil yang normal dari

rata-rata pekerja dalam usaha yang normal.

6. Management By Objective (Manajemen Berdasarkan Sasaran)

Dalam pendekatan ini, setiap karyawan dan penyelia secara bersama-sama

menentukan sasaran organisasi, tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran untuk

meningkatkan produktivitas organisasi.

7. Field Review (Peninjauan Lapangan)

Seorang ahli departemen turun ke lapangan dan membantu para penyelia

dalam penilaian mereka. Spesialis personalia mendapatkan informasi

khusus dari atasan langsung tentang kinerja karyawan. Kemudian ahli itu

mempersiapkan evaluasi atas dasar informasi tersebut. Evaluasi dikirim

kepada penyelia untuk di review, perubahan, persetujuan dan serubahan

dengan karyawan yang dinilai. Spesialis personalia bisa mencatat

penilaian pada tipe formulir penilaian apapun yang digunakan perusahaan.

2.2 Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini

berkaitan dengan pelatihan, Promosi jabatan, serta Pemberian insentif. Tabel 2.1

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan beberapa penelitian terdahulu yang dipakai sebagai panduan dalam

penelitian ini.

Tabel. 2.1
Daftar Penelitian Terdahulu Yang Relevan

Penulis/ Judul Tujuan Hasil


Tahun
Yerri Pengaruh Pelatihan Menganalisis Ada pengaruh
Suryoadi dan Kepuasan pengaruh pelatihan positif dan
(2012) Kompensasi dan kepuasan signifikan
Terhadap Kinerja kompensasi terhadap pelatihan terhadap
Karyawan Pada PT. kinerja karyawan kinerja karyawan
Bank Muamalat Bank Muamalat di Kantor Bank
Indonesia Cabang Indonesia Cabang Muamalat Cabang
Semarang Semarang. Semarang dengan
nilai probabilitas
sebesar 0,001.
Dan ada pengaruh
positif dan
signifikan
kepuasan
kompensasi
terhadap kinerja
karyawan di
Kantor Bank
Muamalat Cabang
Semarang dengan
nilai probabilitas
sebesar 0,012.
Khairul Pengaruh Pelatihan Untuk mengetahui Hasil penelitian
Akhir dan Motivasi Kerja dan menganalisis menunjukkan
Lubis Terhadap Kinerja pengaruh pelatihan bahwa pelatihan
(2008) Karyawan Pada PT. dan motivasi kerja dan motivasi kerja
Perkebunan terhadap kinerja berpengaruh
Nusantara IV karyawan pada PT. terhadap kinerja
(Persero) Medan Perkebunan karyawan baik
Nusantara (Persero) secara parsial
Medan, baik secara maupun simultan
parsial maupun dengan nilai
simultan. koefisien
determinasi (R)
sebesar 8,81%.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini berarti
kemampuan
variabel
independen
(pelatihan dan
motivasi kerja)
menjelaskan
pengaruhnya
terhadap variabel
dependen (kinerja
karyawan) sebesar
8,81% , sedangkan
sisanya merupakan
variabel yang tidak
terungkap.
Salman Analisis Pengaruh Tujuan penelitian ini Hasil penelitian
Sihotang Pendidikan dan adalah untuk dan pembahasan
(2011) Pelatihan, Promosi mengetahui dan pada uji hipotesis
Jabatan, serta menganalisis pertama
Pemberian insentif pengaruh pendidikan menunjukkan
Terhadap Kinerja dan pelatihan, bahwa pendidikan
Pegawai PDAM promosi jabatan serta dan pelatihan,
Tirtanadi Provinsi pemberian insentif promosi jabatan
Sumatera Utara terhadap kinerja dan pemberian
pegawai dan insentif secara
mengetahui faktor- serempak
faktor yang berpengaruh sangat
mempengaruhi signifikan terhadap
promosi jabatan di kinerja pegawai di
PDAM Tirtanadi PDAM Tirtanadi
Provinsi Sumatera Provinsi Sumatera
Utara Utara, dan secara
parsial promosi
jabatan lebih
dominan
mempengaruhi
kinerja pegawai
daripada
pendidikan dan
pelatihan serta
pemberian insentif.
Selanjutnya
pengujian hipotesis
kedua
menunjukkan
bahwa disiplin

Universitas Sumatera Utara


kerja dan iklim
organisasi secara
serempak
berpengaruh sangat
signifikan terhadap
promosi jabatan di
PDAM Tirtanadi
Provinsi Sumatera
Utara, dan secara
parsial iklim
organisasi lebih
dominan
mempengaruhi
promosi jabatan
daripada disiplin
kerja.

2.3 Kerangka Konseptual

Kinerja SDM menurut Mangkunegara (2005:9) merupakan istilah yang

berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau

prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Pada dasarnya motivasi kerja

seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berasal dari dalam dirinya

(internal) maupun motivasi di luar dirinya (eksternal). Menurut Siagian (2000)

salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah pelatihan. Pelatihan menurut

Mangkuprawira (2002:135) adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan

keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu

melaksanakan tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan standar.

Menurut Hasibuan (2005:113) salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah promosi. Menurut Siagian (2005:169), menyatakan bahwa promosi

ialah apabila seorang pegawai dipindahkan dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain

Universitas Sumatera Utara


yang tanggung jawabnya lebih besar, tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih

tinggi dan penghasilannya pun lebih besar.

Menurut Nawawi (2001:382) faktor lain yang mampu meningkatkan

kinerja adalah pemberian insentif. menurut Panggabean (2004:89) insentif

merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang diberikan kepada mereka yang

dapat bekerja melampaui standart yang telah ditentukan. Kerangka pemikiran

yang diterjemahkan dalam diagram struktur seperti pada gambar 2.1

Pelatihan (X1)

Promosi Kinerja (Y)


Jabatan (X2)

Pemberian
Insentif (X3)

Sumber : Siagian (2000), Hasibuan (2005:113), Nawawi (2001:382)

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian

2.5 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, landasan teori, dan perumusan masalah maka

penulis mengajukan hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara bagaimana

pengaruh tiga variabel bebas terhadap satu variabel terikat dalam penulisan

hipotesis penelitian berikut ini :

Universitas Sumatera Utara


H1 : Pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT

Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

H2 : Promosi jabatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada

PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

H3 : Pemberian insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada

PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian, Jenis Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

3.1.1 Variabel Penelitian

Variabel yaitu apa yang menjadi titik perhatian penelitian (Arikunto, 2006:97)

a. Variabel Bebas

Adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat. Variabel bebas

dalam penelitian ini adalah pelatihan (X 1), promosi jabatan (X 2), dan

pemberian insentif (X 3).

b. Variabel Terikat

Adalah variabel yang dipengaruhi variabel bebas. Variabel terikat dalam

penelitian ini adalah kinerja karyawan (Y).

3.1.2 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian

berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian

(Sugiyono 2010:8). Penelitian ini juga bisa dikatakan assosiatif yaitu penelitian

yang menanyakan hubungan anatara dua variabel atau lebih (Sugiyono 2010:36).

Universitas Sumatera Utara


3.1.3 Operasionalisasi Variabel

Secara keseluruhan, penentuan atribut dan indikator serta operasionalisasi

variabel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator

Independen Pelatihan adalah 1. Materi 1. Menerapkan materi


: Pelatihan Langkah 2. Metode pelatihan yang sesuai
(X1)
perusahaan 3. Instruktur kebutuhan

meningkatkan 4. Durasi perusahaan.

ketrampilan 5. Fasilitas 2. Menggunakan cara

maupun sesuai dengan minat

pengetahuan karyawan.

karyawan untuk 3. Menyangkut

mencapaian tujuan kemampuan


instruktur menguasai
perusahaan.
materi yang diberikan
kepada peserta.
4. Menyangkut lama
waktu penyampaian
materi
5. Menggambarkan
fasilitas dan peralatan
yang ada di tempat.
Independen Promosi adalah 1. Loyalitas 1. Diberikan perusahaan
: Promosi perpindahan 2. Pendidikan atas kesetiaan
jabatan
karyawan dari satu 3. Prestasi karyawan.
(X2)
pekerjaan ke 4. Senioritas 2. Penetapan pendidikan

pekerjaan lain yang formal pada posisi

Universitas Sumatera Utara


tanggung jawabnya tertentu yang
lebih besar, jabatan ditetapkan
lebih tinggi dan perusahaan.

penghasilannya 3. Pemberian dilakukan

pun besar. atas penilaian prestasi


cth:kelakuan dan
absensi.
4. Pemberian dilakukan
atas lama bekerja
karyawan selama di
perusahaan
Independen Insentif adalah 1. Sederhana 1. Dapat dengan mudah
: Pemberian pemberian balas 2. Khusus dimengerti karyawan.
Insentif
jasa dapat berupa 3. Dapat diukur 2. Pemberian dilakukan
(X3)
perangsang yang 4. Peningkatan agar karyawan

diberikan kepada 5. Prestasi mengerti apa

karyawan agar diharapkan

timbul semangat perusahaan.

yang lebih besar 3. Diukur atas dasar

untuk pencapaian karyawan.


4. Karyawan diharapkan
meningkatkan
lebih termotivasi
produktivitas kerja.
dalam bekerja.
5. Atas dasar penilaian
prestasi.
Dependen : Kinerja adalah 1. Kualitas Kerja 1. Penilaian untuk
Kinerja Hasil kerja yang 2. Kuantitas Kerja mengukur ketepatan
karyawan
dicapai karyawan, 3. Lama Kerja (akurasi), ketelitian,
(Y)
baik secara kualitas 4. Kerja sama dan kepuasan orang

maupun kuantitas yang dilayani.

dari penyelesaian 2. Penilaian untuk

Universitas Sumatera Utara


tugas yang mengetahui volume
dibebankan dalam pekerjaan yang dapat
kurun waktu diselesaikan dalam

tertentu oleh persatuan waktu.

instansi. 3. Mengetahui kehadiran


& waktu bekerja.
4. Penilaian terhadap
kerja sama dalam
sebuah kelompok.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama

Medan yang berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan 20112.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini mulai dilakukan pada tanggal 11 September 2013

sampai bulan Januari 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:80).

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan di Divisi Operasional Bank SUMUT

Kantor Cabang Utama Medan yang berjumlah 83 orang. Alasan dipilihnya Divisi

Universitas Sumatera Utara


operasional sebagai populasi karena tempat yang tepat untuk melihat keberhasilan

kinerja karyawan dan divisi tersebut adalah divisi yang melaksanakan Surat

Edaran operasional dari Bank SUMUT. Adapun rincian karyawan yang telah

mengikuti pelatihan di tahun 2011 sampai 2012 adalah sebanyak 44 orang,

karyawan yang telah menjalani promosi jabatan tahun 2012 sebanyak 8 orang dan

karyawan yang telah mendapatkan insentif berupa tunjangan kesejahteraan di

tahun 2012 adalah 83 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2010:81). Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan cara Nonprobability Sampling. Nonprobability Sampling adalah teknik

pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/ kesempatan yang sama bagi

setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

2010:84). Jenis yang digunakan adalah Sampling jenuh. Sampling Jenuh adalah

teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 100 orang,

atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat

kecil (Sugiyono 2010:85). Sampel dari penelitian ini adalah karyawan di Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang berjumlah 83

orang.

3.4 Jenis dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Universitas Sumatera Utara


Data adalah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan

informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan

fakta. Menurut jenisnya data terbagi menjadi dua yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif

yaitu data yang berwujud angka-angka (Riduwan, 2003:5).

3.4.2 Sumber Data

Sumber data terbagi menjadi dua yaitu sumber data primer dan sumber

data sekunder. Sumber data primer adalah sumber data yang dihimpun langsung

oleh peneliti dan sumber data sekunder adalah sumber data yang diusahakan

melalui tangan kedua (Riduwan, 2003:31). Dalam penelitian ini menggunakan

data primer yang didapat dari jawaban responden dengan menyebar kuesioner

atau angket kepada seluruh responden.

3.5 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Metode Angket/Kuesioner

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada responden yang

bertujuan untuk memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu

masalah dari responden (Riduwan, 2003:52). Angket dalam penelitian ini

digunakan untuk mendapatkan data tentang identitas responden dan

variabel penelitian yaitu pelatihan, promosi jabatan, pemberian insentif

dan kinerja karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan angket tertutup

Universitas Sumatera Utara


yang berisi alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih

jawaban yang sesuai.

2. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi ini digunakan untuk mengungkapkan tentang

gambaran umum lokasi kantor Bank SUMUT Cabang Utama Medan

beserta struktur organisasinya.

3. Metode Studi Kepustakaan

Metode ini digunakan untuk mendapatkan data dari para ahli dan teori -

teorinya melalui sumber bacaan dan buku - buku yang sesuai dengan judul

penelitian.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Statistik Deskriptif Variabel Penelitian

Data deskriptif adalah menampilkan gambaran umum mengenai jawaban

responden atas pertanyaan atau pernyataan yang terdapat dalam kuesioner

(tertutup). Berdasarkan hasil tanggapan dari 83 orang responden tentang variabel -

variabel penelitian yaitu pelatihan, promosi jabatan, pemberian insentif dan

kinerja pegawai, maka peneliti akan menguraikan secara rinci jawaban responden

yang dikelompokkan dalam deskriptif statistik yang ditunjukkan dengan nilai

maksimum, minimum, rata - rata dan standar deviasi.

Universitas Sumatera Utara


Melalui angka rata - rata tersebut akan diketahui sejauhmana derajat

persepsi responden atas variabel-variabel yang menjadi indikator dalam

penelitian. Rentang jawaban dari pengisian dimensi pertanyaan (tertutup) setiap

variabel yang diteliti, ditentukan dengan kriteria mendekati empat skala likert

sesuai dengan skor jawaban masing-masing item pertanyaan, yaitu :

- Nilai rata-rata mendekati 1 = interpretasi Sangat Rendah

- Nilai rata-rata mendekati 2 = interpretasi Rendah

- Nilai rata-rata mendekati 3 = interpretasi Cukup

- Nilai rata-rata mendekati 4 = interpretasi Tinggi

- Nilai rata-rata mendekati 5 = interpretasi Sangat Tinggi

3.6.2 Uji Persyaratan Analisis

3.6.2.1 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati, fenomena alam maupun sosial

tersebut adalah variabel penelitian (Sugiyono, 2010:102). Instrumen dalam

penelitian ini berupa angket atau kuesioner. Instrumen pengumpulan data sangat

menentukan benar tidaknya data karena benar tidaknya data sangat menentukan

mutu hasil penelitian. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan

penting yaitu valid dan reliabel (Arikunto, 2006).

1. Uji Validitas

Universitas Sumatera Utara


Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi.

Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah

(Arikunto, 2006). Uji validitas dilakukan kepada responden sebanyak 30 orang

karyawan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Pembantu pintu III USU. Pengujian

validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 20. Kriteria dalam

menggunakan validitas kuesioner adalah sebagai berikut :

a) Jika r hitung ≥ r tabel maka pertanyaan tersebut valid

b) Jika r hitung ≤ r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid

Tabel 3.2
Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
a1 129.4667 153.982 .581 .914
a2 129.3000 149.252 .704 .911
a3 129.4667 153.085 .512 .914
a4 129.7333 153.789 .243 .919
a5 129.4333 154.254 .469 .915
a6 129.2333 154.116 .430 .915
a7 129.5333 153.568 .424 .915
a8 129.3667 151.344 .542 .913
b1 129.5333 154.189 .423 .915
b2 129.4333 148.530 .640 .912
b3 129.4333 151.909 .527 .914
b4 129.8333 157.730 .155 .919
b5 129.6000 148.869 .496 .914
b6 129.5333 150.740 .416 .916
b7 129.3667 153.413 .566 .914
b8 129.6667 149.885 .522 .914
c1 129.3333 149.402 .703 .912
c2 129.5333 152.326 .500 .914
c3 129.4000 153.972 .235 .920
c4 129.4667 148.533 .651 .912
c5 129.1333 149.706 .798 .911
c6 129.4333 151.909 .527 .914
c7 129.6000 147.903 .626 .912
c8 129.6000 148.869 .496 .914
d1 129.5333 150.740 .416 .916
d2 129.3667 153.413 .566 .914
d3 129.6667 149.885 .522 .914
d4 129.3333 149.402 .703 .912
d5 129.5333 152.326 .500 .914

Universitas Sumatera Utara


d6 129.8333 157.730 .155 .919
d7 129.5000 150.603 .513 .914
d8 129.4667 148.533 .651 .912
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)

Interpretasi item total statistic yaitu:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata jika variabel

tersebut dihapus, misalnya jika butir (item) satu dihapus maka rata-rata

variabel sebesar 129.4667.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika

butir (item) satu dihapus maka besarnya variance adalah sebesar 153.982.

3. Corrected item total correlation merupakan korelasi antar skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas

instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan

nilai r hitung yang akan dibandingkan dengan r tabel untuk mengetahui

validitas pada setiap butir instrument. Nilai r tabel pada α 0,05 dengan

derajat bebas df=n-2 = 28 pada uji dua arah adalah 0,361.

Tabel 3.3
Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Keterangan
Total Correlation
1 a1 0,361 0.581 Valid
2 a2 0,361 0.704 Valid
3 a3 0,361 0.512 Valid
4 a4 0,361 0.243 Tidak Valid
5 a5 0,361 0.469 Valid
6 a6 0,361 0.430 Valid
7 a7 0,361 0.424 Valid
8 a8 0,361 0.542 Valid
9 b1 0,361 0.423 Valid
10 b2 0,361 0.640 Valid
11 b3 0,361 0.527 Valid
12 b4 0,361 0.155 Tidak Valid

Universitas Sumatera Utara


13 b5 0,361 0.496 Valid
14 b6 0,361 0.416 Valid
15 b7 0,361 0.566 Valid
16 b8 0,361 0.522 Valid
17 c1 0,361 0.703 Valid
18 c2 0,361 0.500 Valid
19 c3 0,361 0.235 Tidak Valid
20 c4 0,361 0.651 Valid
21 c5 0,361 0.798 Valid
22 c6 0,361 0.527 Valid
23 c7 0,361 0.626 Valid
24 c8 0,361 0.496 Valid
25 d1 0,361 0.416 Valid
26 d2 0,361 0.566 Valid
27 d3 0,361 0.522 Valid
28 d4 0,361 0.703 Valid
29 d5 0,361 0.500 Valid
30 d6 0,361 0.155 Tidak Valid
31 d7 0,361 0.513 Valid
32 d8 0,361 0.651 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.3 diketahui bahwa butir pernyataan a4, b4, c3 dan d6

tidak valid karena tabel r untuk sampel 30 sebesar 0,361, sedangkan nilai

corrected item total correlation butir a4, b4, c3 dan d6 di bawah 0,361. Berarti

butir tersebut harus dibuang dan setelah itu dilakukan pengujian kembali. Hasil

pengujian kembali dapat dilihat pada Tabel 3.4 dibawah ini:

Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Keterangan
Total Correlation
1 a1 0,361 0.639 Valid
2 a2 0,361 0.676 Valid
3 a3 0,361 0.522 Valid
4 a5 0,361 0.532 Valid
5 a6 0,361 0.450 Valid
6 a7 0,361 0.467 Valid
7 a8 0,361 0.541 Valid
8 b1 0,361 0.468 Valid

Universitas Sumatera Utara


9 b2 0,361 0.616 Valid
10 b3 0,361 0.575 Valid
11 b5 0,361 0.517 Valid
12 b6 0,361 0.431 Valid
13 b7 0,361 0.601 Valid
14 b8 0,361 0.544 Valid
15 c1 0,361 0.713 Valid
16 c2 0,361 0.480 Valid
17 c4 0,361 0.632 Valid
18 c5 0,361 0.810 Valid
19 c6 0,361 0.575 Valid
20 c7 0,361 0.623 Valid
21 c8 0,361 0.517 Valid
22 d1 0,361 0.431 Valid
23 d2 0,361 0.601 Valid
24 d3 0,361 0.544 Valid
25 d4 0,361 0.713 Valid
26 d5 0,361 0.480 Valid
27 d7 0,361 0.586 Valid
28 d8 0,361 0.632 Valid
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 3.4 diketahui bahwa setelah dilakukan pengujian

kembali, semua butir pernyataan valid.

2. Uji Reliabilitas

Untuk mengetahui reliabel tidaknya suatu data diujicobakan

terlebih dahulu. Teknik untuk menguji reliabel atau tidaknya suatu alat

ukur yaitu dengan teknik ulangan dengan cara memberikan angket yang

sama sebanyak dua kali kepada sejumlah subyek yang sama pada waktu

yang berbeda, kondisi pengukuran dijaga agar relatif sama. Sama halnya

dengan uji validitas, uji reliabilitas menggunakan bantuan komputer.

Hasilnya dapat dilihat pada output tabel Reliability Statistic nilai Cronbach

alpha.

Universitas Sumatera Utara


Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Suatu variabel

dinyatakan reliable jika memberikan alpha cronbach > 0,80.

Tabel 3.5
Hasil Uji Reliabilitas
No Butir Instrumen Nilai Cronbach’s Keterangan
Cronbach’s Alpha if Item
Alpha Deleted
1 a1 0,8 0.929 Reliabel
2 a2 0,8 0.928 Reliabel
3 a3 0,8 0.930 Reliabel
4 a5 0,8 0.930 Reliabel
5 a6 0,8 0.931 Reliabel
6 a7 0,8 0.931 Reliabel
7 a8 0,8 0.930 Reliabel
8 b1 0,8 0.931 Reliabel
9 b2 0,8 0.929 Reliabel
10 b3 0,8 0.930 Reliabel
11 b5 0,8 0.931 Reliabel
12 b6 0,8 0.932 Reliabel
13 b7 0,8 0.930 Reliabel
14 b8 0,8 0.930 Reliabel
15 c1 0,8 0.928 Reliabel
16 c2 0,8 0.931 Reliabel
17 c4 0,8 0.929 Reliabel
18 c5 0,8 0.927 Reliabel
19 c6 0,8 0.930 Reliabel
20 c7 0,8 0.929 Reliabel
21 c8 0,8 0.931 Reliabel
22 d1 0,8 0.932 Reliabel
23 d2 0,8 0.930 Reliabel
24 d3 0,8 0.930 Reliabel
25 d4 0,8 0.928 Reliabel
26 d5 0,8 0.931 Reliabel
27 d7 0,8 0.929 Reliabel
28 d8 0,8 0.929 Reliabel
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)

Reliabilitas instrumen juga dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.6
Reliability Statistics

Cronbach's N of Items
Alpha

.932 28
Sumber: Hasil Penelitian, (2013) (data diolah)

3.6.2.2. Uji Asumsi Klasik

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan

analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh pelatihan, promosi jabatan,

dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan. Persyaratan dalam analisis

regresi adalah uji asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik diperlukan untuk

mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan, benar-benar bebas dari

adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala normalitas.

Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah

memenuhi persyaratan BLUE ( best linear unbiased estimator ) yakni tidak

terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terdapat

autokorelasi dan berdistribusi normal (Ghozali, 2006). Jika terdapat

heteroskedastisitas, maka varian tidak konstan sehingga dapat menyebabkan

biasnya standar error. Jika terdapat multikolinearitas, maka akan sulit untuk

mengisolasi pengaruh-pengaruh individual dari variabel, sehingga tingkat

signifikansi koefisien regresi menjadi rendah.

1. Uji Multikolinearitas

Uji Multkolinearitas bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya

variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen

Universitas Sumatera Utara


lainnya dalam suatu model regresi, atau untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi diantara sesama variabel independen. Uji Multikolinearitas

dilakukan dengan membandingkan nilai toleransi (tolerance value) dan

nilai variance inflation factor (VIF) dengan nilai yang disyaratkan. Nilai

yang disyaratkan bagi nilai toleransi adalah lebih besar dari 0,01, dan

untuk nilai VIF kurang dari 10 (Ghozali, 2006).

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

datanya terdistribusi normal atau tidak, model regresi yang baik jika distribusi

datanya mengikuti distribusi normal atau mendekati normal, caranya adalah

dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data

akan dibandingkan dengan garis diagonal. Model regresi dikatakan mengikuti

distribusi normal apabila grafik histogram tidak menceng ke kiri dan ke kanan.

Selain dengan normal probability plot, normalitas suatu data dapat juga diuji

dengan uji Kolmogorov-Smirnov. Dari tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov

Test diperoleh angka probabilitas atau Asym. Sig. (2-tailed). Nilai ini

dibandingkan dengan 0,05 untuk pengambilan keputusan dengan pedoman:

3. Nilai Sig. Atau signifikansi atau nilai probabilitas < 0,05, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa data tidak terdistribusi secara normal.

Universitas Sumatera Utara


4. Nilai Sig. atau signifikansi atau nilai probabilitas > 0,05, maka dapat

ditarik kesimpulan bahwa data terdistribusi secara normal

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual pada

suatu pengamatan ke pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas.

Jika varians berbeda, maka disebut heteroskedastisitas.

3.6.3 Pengujian Hipotesis

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan

analisis regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh pelatihan, promosi jabatan

dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan, persamaan matematis analisis

regresi linier berganda dituliskan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana :

Y = kinerja karyawan

a = konstanta

X1 = pelatihan

X2 = promosi jabatan

Universitas Sumatera Utara


X3 = pemberian insentif

b1,b2,b3 = koefisien regresi

e = error

Analisis regresi linier berganda meliputi uji Koefisien Determinasi (R 2)

bertujuan untuk melihat sumbangan efektif pelatihan, promosi jabatan, dan

pemberian insentif dalam menjelaskan kinerja karyawan, uji F bertujuan melihat

pengaruh secara simultan pelatihan, promosi jabatan dan pemberian insentif

terhadap kinerja karyawan dan uji t untuk melihat pengaruh secara parsial

pelatihan, promosi jabatan, dan pemberian insentif terhadap kinerja karyawan.

3.6.3.1 Uji F (pengujian secara simultan)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel

independen secara bersama-sama (simultan) dapat berpengaruh terhadap variabel

dependen. Cara yang digunakan adalah dengan membandingkan nilai F hitung

dengan F tabel dengan ketentuan sebagai berikut (Ghozali, 2009):

H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5%

(λ = 0,05) dengan kriteria sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1. Jika F hitung > F tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat

signifikansi 5% (( λ = 0,05) maka Ha diterima dan H0 ditolak berarti ada

variabel independen secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap variabel dependen.

2. Jika F hitung < F tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat

signifikansi 5% (( λ = 0,05) maka H0 diterima dan Ha ditolak berarti ada

variabel independen secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap variabel dependen. Dimana F tabel ditentukan

dengan mencari derajat bebasnya yaitu df1=k-1 dan df2=N-k, dimana N =

jumlah sampel dan k = jumlah variabel.

3.6.3.2 Uji t (Pengujian secara parsial)

Uji t dilakukan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel

independen secara parsial terhadap variabel dependen. Uji t dilakukan dengan

membandingkan t hitung terhadap t tabel dengan ketentuan sebagai berikut

(Ghozali, 2009) :

H0 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ha : β > 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen secara simultan.

Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% atau taraf signifikan 5% (λ =

0,05) dengan kriteria sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


1. Jika t hitung > t tabel dan probabilitas (nilai signifikan) < tingkat

signifikansi 5% ( λ = 0,05) maka H a diterima dan H 0 ditolak berarti ada

pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel independen

terhadap variabel dependen.

2. Jika t hitung < t tabel dan probabilitas (nilai signifikansi) > tingkat

signifikansi 5% (( λ = 0,05) maka H 0 diterima dan H a ditolak berarti

tidak ada pengaruh yang signifikan dari masing-masing variabel

independen terhadap variabel dependen. Dimana t tabel ditentukan dengan

mencari derajat bebasnya yaitu df = N-k.

3.6.3.3. Koefisien Determinasi (R 2)

Koefisien determinasi (R 2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel penjelas yaitu pelatihan (X1), promosi jabatan (X2), dan

pemberian insentif (X3) dalam menerangkan variasi variabel dependen yaitu

kinerja karyawan (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara nol (0) dan satu

(1). Nilai R 2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Secara umum koefisien

determinasi untuk data silang (crosssection) relatif rendah karena adanya variasi

yang besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data runtun

waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi

(Ghozali, 2009). Untuk variabel bebas lebih dari dua menggunakan Adjusted R2

(Santoso, 2000).

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank SUMUT

Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (BPDSU) didirikan pada

tanggal 4 November 1961 dengan Akte Notaris Rusli No. 22 dalam bentuk

Perseroan Terbatas. Berdasarkan Undang - Undang Nomor. 13 Tahun 1962

Tentang Ketentuan Pokok Bank Pembagunan Daerah, bentuk usaha diubah

menjadi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sesuai dengan Peraturan Daerah

Tingkat I Sumatera Utara Nomor 5 Tahun 1965, dengan modal sebesar Rp

100.000.000,- dan saham dimiliki oleh Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera

Utara dan Pemerintah Daerah Tingkat II Sumatera Utara. Dalam

perkembangannya selanjutnya, sesuai dengan kebutuhan, terjadi beberapa kali

perubahan Peraturan Daerah untuk meningkatkan modal yang disetor.

Pada tanggal 16 April 1999 bentuk Badan Hukum diubah kembali menjadi

Perseroan Terbatas sesuai dengan akte Pendirian Perseroan Terbatas Nomor. 38

Tahun 1999 Notaris Alina Nasution, S.H. yang telah mendapatkan pengesahan

dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor C-8224 HT.01.01 Tahun

1999, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia Nomor 54

tanggal 6 Juli 1999, dengan modal dasar Rp 400.000.000.000,-. Dasar perubahan

bentuk hukum dan modal dasar sebelumnya dituangkan dalam Peraturan Daerah

Tingkat I Sumatera Utara Nomor 2 Tahun 1999. Sesuai dengan kebutuhan dan

Universitas Sumatera Utara


perkembangan selanjutnya dengan Akte Nomor 31 Tanggal 15 Desember 1999

modal dasar ditingkatkan menjadi Rp 500.000.000.000,-.

Dalam pelaksanaan operasionalnya, Bank Pembangunan Daerah Sumatera

Utara (BPDSU) yang disingkat menjadi PT Bank SUMUT pada tanggal 16 April

1999 tercatat pernah menempati kantor di Jl. Palang Merah Medan, kemudian

dipindahkan ke Jl. Imam Bonjol Nomor 7 Medan. Pada tanggal 20 April 1989

Rudini sebagai Menteri Dalam Negeri yang menjabat pada saat itu berkenan

meresmikan pemakaian gedung kantor baru yang cukup megah yang terletak di

jantung bisnis kota Medan tepatnya di Jl. Imam Bonjol Nomor 18 Medan yang

ditempati hingga saat ini.

Seiring dengan perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat, maka

kini PT Bank SUMUT telah memiliki unit kerja yang berjumlah 27 Kantor

Cabang yang terdiri dari 24 Kantor Cabang Konvensional dan 3 Kantor Cabang

Syariah, 71 Kantor Cabang Pembantu yang terdiri dari 68 Kantor Cabang

Pembantu Konvensional dan 3 Kantor Cabang Pembantu Syariah, 2 Kantor Kas,

20 Payment Point dan 72 mesin ATM.

4.1.2 Visi PT Bank SUMUT

Menjadi Bank andalan dalam membantu dan mendorong pertumbuhan

ekonomi dan pembangunan daerah disegala bidang serta sebagai salah satu

sumber pendapatan daerah dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

4.1.3 Misi PT Bank SUMUT

Universitas Sumatera Utara


Mengelola dana pemerintah dan masyarakat secara profesional yang

didasarkan pada prinsip - prinsip compliance.

4.1.4 Statemen Budaya Perusahaan

Memberikan pelayanan terbaik merupakan tekad seluruh karyawan PT

Bank SUMUT untuk memenuhi ekspektasi dan kepuasan nasabah.

4.1.5 Fungsi Bank Sumut

Sebagai alat kelengkapan otonomi daerah dibidang perbankan, PT Bank

Sumut berfungsi sebagai pengerak dan pendorong laju pembangunan di daerah,

bertindak sebagai pemegang kas daerah yang melaksanakan penyimpanan uang

daerah serta sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah dengan melakukan

kegiatan usaha sebagai Bank Umum seperti dimaksudkan pada Undang - Undang

Nomor 7 Tahun 1992, tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan

Undang - Undang Nomor 10 Tahun 1998.

4.1.6 Deskripsi Logo PT Bank SUMUT

Tujuan dari logo Bank SUMUT adalah untuk menumbuhkan semangat

dan meningkatkan kinerja sehingga dapat menampilkan citra Bank SUMUT

sebagai bank yang diandalkan.

Gambar 4.1 Logo PT Bank SUMUT

Universitas Sumatera Utara


4.1.7 Struktur Organisasi PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama

Kelas
1,2,3

KCP
Kantor
Kas
Pengelola
Seksi
Pelaksana Pengelola Kasda

Pelay. Inf

Pelayanan
N

Bagian
Pel. Pelayanan & Info Seksi

b h
N b h (CS)
ATM

Kuangan
Seksi

Pelaksana Overbooking
Head

Pelaksana Teller

Pelaksana Transfer/
Transfer
Seksi

I k /P j k
Pelaksana Kliring

Pemimpin Cabang
Pelaksana Verifikasi / Wakil Pemimpin
Akutansi
Seksi

C b

Ch k
Operasional

Pelaksana Akuntansi IT &


Bagian

L
Umum
Seksi

Pel. Adm. Umum dan


K i
Seksi Jasa
Luar

Pelaksana Jasa Luar


N i
Kas Mobil /
Payment

Pengawasan
Kontrol
Intern

Divisi

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Cabang Utama

Universitas Sumatera Utara


4.1.8 Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Utama

4.1.8.1 Tugas Pemimpin Cabang Utama

1. Memimpin, mengkoordinir, membimbing, mengarahkan, memantau, dan

mengawasi kegiatan penghimpunan dana, penyaluran kredit dan

pemasaran jasa - jasa bank dan layanan syariah di lingkungan kantor

cabang dan unit dibawahnya.

2. Mengusulkan permintaan pengadaan / perbaikan aktiva tetap dan atau

pengadaan / penggantian inventaris kantor cabang dan unit kantor

dibawahnya sehubungan dengan penyusunan Rencana Kerja Anggaran

Tahunan (RKAT).

3. Menyusun program kerja kantor cabang dan unit kantor dibawahnya

dalam rangka pencapaian Rencana Kerja Anggaran Tahunan.

4. Mendistribusikan turunan Manajemen Kinerja I Pemimpin Cabang kepada

pejabat unit kerja dibawah koordinasinya.

5. Melakukan evaluasi atas kinerja seluruh unit kerja yang dibawahinya

secara rutin dan memberikan pengarahan untuk meningkatkan kinerja

sesuai target yang telah ditetapkan RKAT.

6. Mensupervisi unit kantor cabang pembantu yang berada dibawah

koordinasinya.

7. Mereview analisa kredit / Bank Garansi di atas kewenangan unit kantor

cabang pembantu dibawah koordinasinya.

8. Memimpin kegiatan kelompok pemutus kredit sesuai dengan ketentuan.

Universitas Sumatera Utara


4.1.8.2 Wewenang Pemimpin Cabang Utama

1. Menyetujui Penerbitan / pengesahan surat - surat berharga dan Bank

Garansi sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Menyetujui penerbitan / pengesahan Deposito Berjangka / sertifikat

Deposito sesuai ketentuan yang berlaku.

3. Membuka / menutup rekening kantor cabang di bank lain sesuai ketentuan

yang berlaku.

4. Menyetujui / mengesahkan Analisa Kredit dan Daftar Taksasi Barang

Agunan.

5. Menyetujui pemberian kredit yang diusulkan kantor cabang pembantu

sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Mengesahkan pengikatan Barang Agunan dan Perjanjian Kredit.

7. Menyetujui pemberian fasilitas cerukan sesuai ketentuan yang berlaku.

8. Menandatangani surat peringatan, teguran dan panggilan kepada Debitur

non lancar.

9. Menyetujui kiriman uang melalui BI RTGS sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

10. Menandatangani semua surat - surat berharga, warkat - warkat, laporan -

laporan, dan surat - surat lainnya yang bersifat intern dan ekstern yang

berhubungan dengan operasionil kantor cabang sesuai ketentuan yang

berlaku.

11. Mewakili Bank sebagai avalis promes dan surat berharga lainnya sesuai

dengan ketentuan berlaku.

Universitas Sumatera Utara


4.1.8.3 Tanggung Jawab Pemimpin Cabang Utama

1. Seluruh pelaksanaan tugas di kantor cabang dan unit kantor dibawahnya

kepada direksi.

2. Operasional dan kinerja kantor cabang dan unit kantor di bawahnya

dengan mengacu kepada RKAT dan standard ratio yang sehat.

3. Terjaminnya likuiditas Bank yang sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Kelayakan dan kualitas kredit yang diberikan.

5. Semua biaya - biaya yang terjadi di kantor cabang dan unit kantor di

bawahnya.

6. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang berhubungan dengan kantor

cabang dan unit kantor di bawahnya.

7. Keamanan, penggunaan dan transaksi melalui aplikasi OLIB`s (Online

Integrated Banking System).

8. Pelaksanaan Standar Operasional Prosedur dilingkungan kantor cabang

dan unit kantor dibawahnya.

9. Pelaksanaan tata kelola perusahaan dilingkungan kantor cabang dan unit

kantor dibawahnya.

10. Keberhasilan pelaksanaan Standar Pelayanan Bank Sumut dilingkungan

kantor cabang dan unit kantor di bawahnya.

11. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan

perusahaan yang berada dilingkungan kantor cabang dan unit kantor

dibawahnya.

Universitas Sumatera Utara


4.1.9 Tugas, Wewenang, Tanggung Jawab Wakil Pem. Cabang Utama

Bidang Operasional

4.1.9.1 Tugas Wakil Pemimpin Cabang Bidang Operasional

1. Membantu Pemimpin Cabang dalam mengelola likuiditas kantor cabang.

2. Membantu pemimpin cabang menjalin dan meningkatkan hubungan

dengan pemegang kas daerah.

3. Memeriksa kebenaran seluruh transaksikeuangan di kantor cabang.

4. Mengajukan usul pengadaan / perbaikan aktiva tetap dan atau pengadaan /

penggantian inventaris kantor cabang dan unit kantor dibawahnya

sehubungan dengan penyusunan Rencana Kerja Anggaran Tahunan

(RKAT).

5. Menyusun program kerja unit di bawah koordinasinya sehubungan dengan

upaya pencapaian target rencana kerja dan melakukan pemantauan serta

mengevaluasi pelaksanaannya.

6. Membuat evaluasi kinerja kantor cabang dan unit kantor di bawahnya

secara rutin dan berkala.

7. Membuat laporan hasil kinerja kantor cabang dan unit kantor di bawahnya

serta merekomendasikan saran perbaikan atas kinerja unit kerja yang

belum mencapai target kepada Pemimpin Cabang.

8. Memeriksa, menyimpan dan mengawasi penggunaan Cek / Bilyet Giro

dan atau Bilyet Deposito dan surat berharga lainnya.

9. Menciptakan hubungan kerja yang baik dan harmonis dengan unit – unit

lainnya.

Universitas Sumatera Utara


4.1.9.2 Wewenang Wakil Pemimpin Cabang Bidang Operasional

1. Menandatangani, mensahkan atau memaraf surat - surat berharga, warkat -

warkat, nota - nota, laporan - laporan dan surat - surat / dokumen berharga

lainnya yang menyangkut bidang tugasnya sesuai ketentuan yang berlaku.

2. Menyetujui penerbitan dan menandatangani Bilyet Deposito dan Sertifikat

Deposito.

3. Menyetujui penerbitan warkat - warkat, surat berharga, nota – nota

perhitungan, surat - surat dan laporan - laporan sesuai ketentuan yang

berlaku.

4. Menyetujui warkat penarikan dan penyetoran dari rekening Kantor Cabang

Utama di bank lain sesuai ketentuan yang berlaku.

5. Menilai manajemen kinerja pejabat unit kerja dibawah koordinasinya dan

memberikan persetujuan atas penilaian manajemen kinerja pegawai yang

dinilai oleh pejabat unit kerja di bawah koordinasinya.

6. Memberi rekomendasi atas izin permisi, izin cuti, izin menikah, istirahat

melahirkan dan izin melanjutkan pendidikan bagi pejabat dan pegawai unit

kerja di bawah koordinasinya kepada pemimpin cabang.

7. Mengusulkan pelaksana pejabat unit kerja di bawah koordinasinya kepada

Pemipin Cabang apabila pejabat yang bersangkutan berhalangan hadir.

8. Mengajukan usul kepada Pemimpin Cabang agar pejabat dan pegawai

pada unit kerja di bawah koordinasinya mendapatkan pendidikan dan

latihan dalam rangka pengembangan pengetahuan, kemampuan dan

ketrampilan.

Universitas Sumatera Utara


4.1.9.3 Tanggung Jawab Wakil Pemimpin Cabang Bidang Operasional

1. Seluruh kegiatan operasional menyangkut bidang tugasnya kepada

Pemimpin Cabang.

2. Kinerja unit kerja di bawah koordinasinya dengan mengacu pada RKAT

dan standar rasio yang sehat.

3. Pengelolaan likuiditas Bank sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Pengamanan fisik uang dalam khazanah (kluis).

5. Kebenaran dan ketepatan waktu laporan yang diterbitkan oleh unit kerja di

bawah koordinasinya.

6. Pemahaman dan kepatuhan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar

operasional prosedur dilingkungan unit kerja dibawah koordinasinya.

7. Penerapan tata kelola perusahaan dilingkungan unit kerja di bawah

koordinasinya.

8. Keberhasilan pelaksanaan standar pelayanan Bank Sumut dilingkungan

unit kerja dibawah koordinasinya.

9. Disiplin kerja pejabat, staf dan pegawai unit kerja dibawah koordinasinya.

10. Penggunaan biaya – biaya di bagian / unit yang disupervisinya dengan

mengacu kepada standar ratio yang sehat.

11. Keamanan transaksi dan penggunaan aplikasi OLIB’s.

12. Kerahasiaan dan keselamatan dokumen, arsip serta seluruh kekayaan

perusahaan yang berada dilingkungan unit kerja di bawah koordinasinya.

Universitas Sumatera Utara


4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan di Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang berjumlah 83 orang. Teknik

pengambilan sampel dilakukan dengan cara Nonprobability Sampling dan jenis

yang digunakan adalah Sampling jenuh dimana semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel. Dari kuesioner dapat diperoleh gambaran umum

responden seperti yang disajikan dibawah ini:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin:

Karakteristik berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin F %

Laki-Laki 46 55,4

Perempuan 37 44,57

Total 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.1 diketahui bahwa karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak

46 orang atau sebesar 55,4% dan perempuan sebanyak 37 orang atau sebesar

Universitas Sumatera Utara


44,57%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional

Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan adalah laki-laki.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur:

Karakteristik berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur F %

20-25 tahun 31 37,35

26-30 tahun 29 34,94

> 30 tahun 23 27,71

Total 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.2 diketahui bahwa karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang memiliki umur antara 20 sampai

dengan 25 tahun sebanyak 31 orang atau sebesar 37,35%, umur 26 sampai dengan

30 tahun sebanyak 29 orang atau sebesar 34,94%, dan yang memiliki umur lebih

dari 30 tahun sebanyak 23 orang atau sebesar 27,71%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor

Cabang Utama Medan memiliki umur antara 20 sampai dengan 25 tahun.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir:

Universitas Sumatera Utara


Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.3

berikut ini:

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan F %

SMA 12 14,46

D3 34 40,96

S1 27 32,53

S2 10 12,05

Total 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 diketahui bahwa karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang memiliki pendidikan terakhir

SMA sebanyak 12 orang atau sebesar 14,46%, D3 sebanyak 34 orang atau

sebesar 40,96%, S1 sebanyak 27 orang atau sebesar 32,53%, dan S2 sebanyak

10 orang atau sebesar 12,05%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

memiliki pendidikan terakhir D3.

Universitas Sumatera Utara


4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja:

Karakteristik berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut

ini:

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja F %

1-2 tahun 13 15,66

> 2 tahun 70 84,34

Total 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan yang sudah bekerja 1 sampai dengan

2 tahun sebanyak 13 orang atau sebesar 15,66% dan yang sudah bekerja lebih

dari 2 tahun sebanyak 70 orang atau sebesar 84,34%. Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor

Cabang Utama Medan sudah bekerja lebih dari 2 tahun.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Universitas Sumatera Utara


Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan tentang pengaruh

pelatihan, promosi jabatan, serta pemberian insentif terhadap kinerja karyawan.

Variabel penelitiannya adalah pelatihan (X 1 ), promosi jabatan (X 2 ), insentif (X 3 ),

dan kinerja karyawan (Y). Adapun tanggapan dari responden dapat dilihat pada

Tabel 4.5, Tabel 4.6, Tabel 4.7, dan Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.5

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pelatihan

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % F % f %

1 23 27,7 54 65,1 6 7,2 0 0 0 0 83 100

2 24 28,9 52 62,7 7 8,4 0 0 0 0 83 100

3 21 25,3 53 63,9 8 9,6 1 1,2 0 0 83 100

4 26 31,3 50 60,2 3 3,6 4 4,8 0 0 83 100

5 33 39,8 47 56,6 3 3,6 0 0 0 0 83 100

Universitas Sumatera Utara


6 35 42,2 48 57,8 0 0 0 0 0 0 83 100

7 29 34,9 44 53,0 8 9,6 2 2,4 0 0 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan isi materi pelatihan yang diberikan bermanfaat bagi

pekejaan mendapatkan tanggapan 27% menyatakan sangat setuju, 65,1%

menyatakan setuju, dan 7,2% menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa materi pelatihan

bermanfaat bagi pekerjaan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan

bahwa ada karyawan yang merasa bahwa materi pelatihan yang mereka

dapatkan tidak bermanfaat bagi pekerjaan mereka.

2. Untuk pernyataan isi materi pelatihan yang diberikan sesuai dengan topik

yang berhubungan dengan pekerjaan mendapatkan tanggapan 28,9%

menyatakan sangat setuju, 62,7% menyatakan setuju, dan 8,4% menyatakan

kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa

materi pelatihan sesuai dengan topik yang berhubungan dengan pekerjaan.

Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang

merasa bahwa materi pelatihan yang diberikan tidak sesuai dengan topik yang

berhubungan dengan pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


3. Untuk pernyataan pelatihan yang diberikan sesuai dengan minat mendapatkan

tanggapan 25,3% menyatakan sangat setuju, 63,9% menyatakan setuju, 9,6%

menyatakan kurang setuju, dan 1,2% menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan mendapatkan pelatihan yang sesuai

dengan minat mereka. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini

mengindikasikan bahwa ada karyawan yang tidak berminat dengan pelatihan

yang diberikan.

4. Untuk pernyataan instruktur menguasai materi dalam pelatihan sesuai dengan

pekerjaan mendapatkan tanggapan 31,3% menyatakan sangat setuju, 60,2%

menyatakan setuju, 3,6% menyatakan kurang setuju, dan 4,8% menyatakan

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa

instruktur menguasai materi pelatihan. Jawaban kurang setuju dan tidak

setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang merasa bahwa

instruktur tidak menguasai materi pelatihan.

5. Untuk pernyataan instruktur mempunyai jiwa sosial (mau membantu

kesulitan peserta) mendapatkan tanggapan 39,8% menyatakan sangat setuju,

56,6% menyatakan setuju, dan 3,6% menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa instruktur mempunyai

jiwa sosial. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan

yang merasa bahwa instruktur tidak memiliki jiwa sosial.

Universitas Sumatera Utara


6. Untuk pernyataan jangka waktu pelatihan sesuai dengan waktu yang

ditentukan mendapatkan tanggapan 42,2% menyatakan sangat setuju dan

57,8% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa

jangka waktu pelatihan sesuai dengan yang ditentukan.

7. Untuk pernyataan fasilitas - fasilitas yang dibutuhkan untuk pelatihan sudah

lengkap (alat peraga, buku-buku, alat bantu pendidikan) mendapatkan

tanggapan 34,9% menyatakan sangat setuju, 53% menyatakan setuju, 9,6%

menyatakan kurang setuju, dan 2,4% menyatakan tidak setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa fasilitas pelatihan

sudah lengkap. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan

bahwa ada karyawan yang merasa bahwa fasilitas pendukung pelatihan masih

belum lengkap.

Tabel 4.6

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi Jabatan

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % F % f %

Universitas Sumatera Utara


1 21 25,3 49 59,0 13 15,7 0 0 0 0 83 100

2 25 30,1 58 69,9 0 0 0 0 0 0 83 100

3 20 24,1 55 66,3 8 9,6 0 0 0 0 83 100

4 38 45,8 27 32,5 18 21,7 0 0 0 0 83 100

5 22 26,5 61 73,5 0 0 0 0 0 0 83 100

6 16 19,3 52 62,7 15 18,1 0 0 0 0 83 100

7 21 25,3 62 74,7 0 0 0 0 0 0 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan promosi yang diberikan atas dasar loyalitas mendapatkan

tanggapan 25,3% menyatakan sangat setuju, 59% menyatakan setuju, dan

15,7% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

mendapatkan promosi atas dasar loyalitas. Jawaban kurang setuju ini

mengindikasikan bahwa ada karyawan yang memiliki loyalitas tetapi tidak

mendapatkan promosi.

2. Untuk pernyataan promosi yang diberikan sudah sesuai dengan masa kerja

mendapatkan tanggapan 30,1% menyatakan sangat setuju dan 69,9%

menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Divisi Operasional

Universitas Sumatera Utara


Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah memiliki masa kerja

yang sesuai dengan persyaratan promosi.

3. Untuk pernyataan pendidikan merupakan salah satu syarat yang harus

dipertimbangkan perusahaan dalam mempromosikan karyawan mendapatkan

tanggapan 24,1% menyatakan sangat setuju, 66,3% menyatakan setuju, dan

9,6% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

merasa bahwa pendidikan merupakan salah satu syarat dalam promosi

jabatan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan

yang merasa bahwa pendidikan bukan syarat untuk mendapatkan promosi

jabatan.

4. Untuk pernyataan promosi yang diberikan dasar penilaian prestasi kerja

mendapatkan tanggapan 45,8% menyatakan sangat setuju, 32,5% menyatakan

setuju, dan 21,7% menyatakan kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang

Utama Medan mendapatkan promosi atas dasar prestasi kerja. Jawaban

kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang memiliki

prestasi kerja tetapi tidak mendapatkan promosi.

5. Untuk pernyataan prestasi kerja yang Bapak/Ibu miliki sudah sesuai dengan

kualifikasi jabatan yang dipromosikan mendapatkan tanggapan 26,5%

menyatakan sangat setuju dan 73,5% menyatakan setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor

Universitas Sumatera Utara


Cabang Utama Medan memiliki prestasi kerja yang sesuai dengan kualifikasi

jabatan yang dipromosikan.

6. Untuk pernyataan pemberian promosi didasarkan atas pengalaman

(senioritas) mendapatkan tanggapan 19,3% menyatakan sangat setuju, 62,7%

menyatakan setuju, dan 18,1% menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan mendapatkan promosi atas dasar

senioritas. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan

senior yang tidak mendapatkan promosi.

7. Untuk pernyataan pengalaman yang Bapak/Ibu miliki sudah sesuai dengan

persyaratan promosi perusahaan mendapatkan tanggapan 25,3% menyatakan

sangat setuju dan 74,7% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

memiliki pengalaman yang sudah sesuai dengan persyaratan promosi jabatan.

Tabel 4.7

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Insentif

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % F % f %

1 23 27,7 49 59,0 10 12,0 1 1,2 0 0 83 100

2 29 34,9 34 41,0 11 13,3 9 10,8 0 0 83 100

Universitas Sumatera Utara


3 22 26,5 48 57,8 13 15,7 0 0 0 0 83 100

4 32 38,6 41 49,4 10 12,0 0 0 0 0 83 100

5 29 34,9 47 56,6 6 7,2 1 1,2 0 0 83 100

6 28 33,7 55 66,3 0 0 0 0 0 0 83 100

7 20 24,1 56 67,5 7 8,4 0 0 0 0 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan sistem pemberian tunjangan kesejahteraan yang diberikan

mudah dipahami mendapatkan tanggapan 27,7% menyatakan sangat setuju,

59% menyatakan setuju, 12% menyatakan kurang setuju, dan 1,2%

menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

paham dengan sistem pemberian tunjangan kesejahteraan. Jawaban kurang

setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang tidak

paham dengan sistem pemberian tunjangan kesejahteraan Bank Sumut.

2. Untuk pernyataan pemberian tunjangan kesejahteraan sudah sesuai dengan

harapan mendapatkan tanggapan 34,9% menyatakan sangat setuju, 41%

menyatakan setuju, 13,3% menyatakan kurang setuju, dan 10,8% menyatakan

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa

pemberian tunjangan kesejahteraan sudah sesuai dengan harapan. Jawaban

Universitas Sumatera Utara


kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang

merasa bahwa pemberian tunjangan kesejahteraan tidak sesuai dengan

harapan.

3. Untuk pernyataan pemberian tunjangan kesejahteraan didasarkan atas

pencapaian mendapatkan tanggapan 26,5% menyatakan sangat setuju, 57,8%

menyatakan setuju, dan 15,7% menyatakan kurang setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan mendapatkan tunjangan kesejahteraan

berdasarkan pencapaian mereka. Jawaban kurang setuju ini menunjukkan

bahwa ada karyawan yang memiliki pencapaian yang baik tetapi tidak

mendapatkan tunjangan kesejahteraan.

4. Untuk pernyataan penilaian kinerja karyawan yang tinggi berpengaruh besar

terhadap pemberian tunjangan kesejahteraan mendapatkan tanggapan 38,6%

menyatakan sangat setuju, 49,4% menyatakan setuju, dan 12% menyatakan

kurang setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa

penilaian kinerja yang tinggi berpengaruh besar terhadap pemberian

tunjangan kesejahteraan. Jawaban kurang setuju ini mengindikasikan bahwa

ada karyawan yang merasa bahwa penilaian kinerja yang tinggi tidak

berpengaruh terhadap pemberian tunjangan kesejahteraan.

5. Untuk pernyataan pemberian tunjangan kesejahteraan mendorong untuk

meningkatkan produktivitas mendapatkan tanggapan 34,9% menyatakan

sangat setuju, 56,6% menyatakan setuju, 7,2% menyatakan kurang setuju, dan

Universitas Sumatera Utara


1,2% menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

merasa terdorong untuk meningkatkan produktivitas dengan adanya

pemberian tunjangan kesejahteraan. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju

ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang tidak terdorong untuk

meningkatkan produktivitas karena tidak mendapatkan tunjangan

kesejahteraan.

6. Untuk pernyataan pemberian tunjangan kesejahteraan mendorong untuk

meningkatkan penghasilan atas apa yang dicapai mendapatkan tanggapan

33,7% menyatakan sangat setuju dan 66,3% menyatakan setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor

Cabang Utama Medan merasa bahwa pemberian tunjangan kesejahteraan

mendorong untuk meningkatkan penghasilan atas apa yang dicapai.

7. Untuk pernyataan pemberian tunjangan kesejahteraan dilakukan karena

memiliki prestasi - prestasi kerja mendapatkan tanggapan 24,1% menyatakan

sangat setuju, 67,5% menyatakan setuju, dan 8,4% menyatakan kurang setuju.

Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi Operasional

Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan mendapatkan tunjangan

kesejahteraan karena memiliki prestasi kerja. Jawaban kurang setuju ini

mengindikasikan bahwa ada karyawan yang memiliki prestasi kerja tetapi

belum mendapatkan tunjangan kesejahteraan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.8

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % f % f %

1 23 27,7 60 72,3 0 0 0 0 0 0 83 100

2 28 33,7 55 66,3 0 0 0 0 0 0 83 100

3 29 34,9 46 55,4 7 8,4 1 1,2 0 0 83 100

4 36 43,4 25 30,1 21 25,3 1 1,2 0 0 83 100

5 21 25,3 62 74,7 0 0 0 0 0 0 83 100

6 18 21,7 65 78,3 0 0 0 0 0 0 83 100

7 27 32,5 56 67,5 0 0 0 0 0 0 83 100

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Berdasarkan data pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa:

1. Untuk pernyataan Bapak/Ibu memberikan pelayanan sesuai standar waktu

yang ditentukan perusahaan mendapatkan tanggapan 27,7% menyatakan

sangat setuju dan 72,3% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

memberikan pelayanan sesuai standar waktu yang ditentukan.

Universitas Sumatera Utara


2. Untuk pernyataan faktor ketelitian menjadi pertimbangan dalam melayani

nasabah mendapatkan tanggapan 33,7% menyatakan sangat setuju dan 66,3%

menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Divisi Operasional

Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan teliti dalam melayani nasabah.

3. Untuk pernyataan perusahaan memberikan target yang tidak memberatkan

karyawan mendapatkan tanggapan 34,9% menyatakan sangat setuju, 55,4%

menyatakan setuju, 8,4% menyatakan kurang setuju, dan 1,2% menyatakan

tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan merasa bahwa

target yang diberikan perusahaan tidak memberatkan karyawan. Jawaban

kurang setuju dan tidak setuju ini mengindikasikan bahwa ada karyawan yang

merasa jika target yang diberikan oleh perusahaan memberatkan karyawan.

4. Untuk pernyataan waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan sudah

sesuai dengan beban kerja mendapatkan tanggapan 43,4% menyatakan sangat

setuju, 30,1% menyatakan setuju, 25,3% menyatakan kurang setuju, dan

1,2% menyatakan tidak setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar

karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

merasa bahwa waktu yang diberikan untuk melaksanakan pekerjaan sudah

sesuai dengan beban kerja. Jawaban kurang setuju dan tidak setuju ini

mengindikasikan bahwa ada karyawan yang merasa bahwa waktu yang

diberikan perusahaan tidak sesuai dengan beban kerja.

5. Untuk pernyataan Bapak/Ibu bekerja sesuai standar waktu yang ditetapkan

perusahaan mendapatkan tanggapan 25,3% menyatakan sangat setuju dan

Universitas Sumatera Utara


78,3% menyatakan setuju. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan bekerja sesuai

dengan standar waktu yang ditetapkan.

6. Untuk pernyataan Bapak/Ibu mampu berdiskusi dengan karyawan lain untuk

membangun kinerja tim yang baik mendapatkan tanggapan 21,7%

menyatakan sangat setuju dan 78,3% menyatakan setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor

Cabang Utama Medan mampu berdiskusi dengan karyawan lain demi

membangun kinerja tim yang baik.

7. Untuk pernyataan Bapak/Ibu melakukan bekerja sama untuk menyelesaikan

atau memecahkan masalah pekerjaan mendapatkan tanggapan 32,5%

menyatakan sangat setuju dan 67,5% menyatakan setuju. Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan Divisi Operasional Bank SUMUT Kantor

Cabang Utama Medan melakukan kerja sama untuk menyelesaikan masalah

pekerjaan.

4.2.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah nilai residual berdistribusi

normal atau tidak, yang dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan yaitu:

a. Pendekatan histogram

Universitas Sumatera Utara


Pada grafik histogram, dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik

histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak

menceng kekiri atau menceng kekanan.

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Gambar 4.3 Histogram Normalitas

Pada grafik histogram terlihat bahwa variabel berdistribusi normal hal ini

ditunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau

menceng ke kanan.

b. Pendekatan grafik

Cara lainnya melihat uji normalitas dengan pendekatan grafik. PP plot akan

membentuk plot antara nilai-nilai teoritis (sumbu x) melawan nilai-nilai yang

didapat dari sampel (sumbu y). Apabila plot keduanya berbentuk linier (dapat

Universitas Sumatera Utara


didekati oleh garis lurus), maka hal ini merupakan indikasi bahwa residual

menyebar normal.

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Gambar 4.4 Pendekatan Grafik Normalitas

Pada gambar 4.3 scatter plot terlihat titik yang mengikuti data di

sepanjang garis diagonal. Hal ini berarti data berdistribusi normal.

c. Pendekatan Kolmogorov - Smirnov

Tabel 4.9

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

Universitas Sumatera Utara


N 83

Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 1.66614554

Absolute .103

Most Extreme Differences Positive .103

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .942

Asymp. Sig. (2-tailed) .337

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Situmorang (2012:107) memaparkan bahwa dasar pengambilan keputusan

untuk Kolmogorov Smirnov yaitu nilai value pada kolom Asymp. Sig lebih besar

dari level of significant (α = 5%), maka tidak mengalami gangguan distribusi

normal. Melalui Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,337

dan diatas nilai signifikan (0,05). Dapat disimpulkan bahwa data residual

berdistribusi normal. Nilai kolmogorov-smirnov z sebesar 0,942 dan lebih kecil

dari 1,97 berarti tidak ada perbedaan antara distribusi teoritik dan distribusi

empirik atau dengan kata lain data dikatakan normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Universitas Sumatera Utara


Heterokedastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak

tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain,

heterokedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Alat

untuk menguji heterokedastisitas dapat dibagi dua yaitu dengan alat analisis grafik

(scatter plot) atau dengan pendekatan statistik yang disebut sebagai Uji Glejser

(Situmorang, 2012:107).

a. Uji glejser

Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut:

1. Jika nilai signifikasi > 0,05 maka tidak mengalami gangguan

heterokedastisitas.

2. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka mengalami gangguan

heterokedastisitas.

Tabel 4.10

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.404 2.096 -.193 .848


1

PELATIHAN .054 .063 .109 .866 .389

Universitas Sumatera Utara


PROMOSI_JABATAN -.060 .069 -.112 -.871 .387

INSENTIF .059 .062 .128 .944 .348

a. Dependent Variable: absut

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Pada Tabel 4.10 menunjukkan tidak adanya masalah heterokedastisitas,

dimana hasil uji signifikan variabel pelatihan, promosi jabatan, dan insentif

menunjukkan nilai lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan tidak terdapat

adanya heterokedastisitas dalam model regresi.

b. Pendekatan grafik

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Gambar 4.5 Pendekatan Grafik Heterokedastisitas

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.4 menunjukkan bahwa penyebaran residual cenderung tidak

teratur, terdapat titik-titik yang berpencar. Kesimpulan yang dapat diperoleh

adalah tidak terdapat gejala heterokedastisitas, sehingga model regresi layak

dipakai untuk memprediksi kinerja karyawan, berdasarkan masukan variabel

pelatihan, promosi jabatan, dan insentif.

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model

regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui

ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance

dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur

variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF

< 5, maka tidak terjadi multikolinearitas. Hasil pengolahan dapat dilihat pada

Tabel 4.11 berikut ini:

Tabel 4.11

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity

Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.998 2.962 1.012 .314

Universitas Sumatera Utara


PELATIHAN .181 .088 .181 2.051 .044 .772 1.296

PROMOSI_JABATAN .534 .098 .493 5.446 .000 .738 1.356

INSENTIF .197 .088 .213 2.241 .028 .667 1.499

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Pada Tabel 4.11 terlihat bahwa nilai tolerance dari pelatihan, promosi

jabatan, dan insentif > 0,1 dan nilai VIF < 5 yang artinya tidak terjadi masalah

multikolinearitas pada masing-masing variabel bebasnya.

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (pelatihan, promosi jabatan, dan insentif) terhadap

variabel terikat (kinerja karyawan PT Bank SUMUT Kantor Cabang Utama

Medan). Analisis dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS versi 20 dengan

menggunakan metode enter. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah

variabel bebas mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

terikat.

Tabel 4.12

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Method

Removed

Universitas Sumatera Utara


INSENTIF,

1 PELATIHAN, . Enter

PROMOSI_JABATANb

a. Dependent Variable: KINERJA

b. All requested variables entered.

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Tabel 4.12 menunjukkan variables entered / removed menunjukkan hasil

analisis statistik deskriptif yaitu sebagai berikut:

1. Variabel yang dimasukkan kedalam persamaan adalah variabel bebas yaitu

pelatihan (X1), promosi jabatan (X2), dan insentif (X3).

2. Tidak ada variabel bebas yang dikeluarkan (removed)

3. Metode yang digunakan untuk memasukkan data yaitu metode enter.

Tabel 4.13

Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.998 2.962 1.012 .314


1

PELATIHAN .181 .088 .181 2.051 .044

Universitas Sumatera Utara


PROMOSI_JABATAN .534 .098 .493 5.446 .000

INSENTIF .197 .088 .213 2.241 .028

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Persamaan Regresi Linier Berganda dapat diperoleh dari Tabel 4.13

sebagai berikut:

Y = a+b 1 X 1 +b 2 X 2 + b 3 X 3 +e

= 2,998+0,181X 1 +0,534X 2 +0,197X 3 +e

Dimana: Y = Kinerja Karyawan

X1 = Pelatihan

X2 = Promosi jabatan

X3 = Insentif

e = Variabel Pengganggu (standard error)

Interpretasi model:

1. Konstanta (a) = 2,998 menunjukkan nilai konstan, jika nilai variabel bebas

(pelatihan, promosi jabatan, dan insentif) = 0 maka kinerja karyawan (Y)

akan sebesar 2,998.

2. Variabel pelatihan sebesar 0,181 menunjukkan bahwa pelatihan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan

Universitas Sumatera Utara


kata lain, jika pelatihan ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja akan

meningkat sebesar 0,181.

3. Variabel promosi jabatan sebesar 0,534 menunjukkan bahwa promosi

jabatan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Dengan kata lain, jika promosi jabatan ditingkatkan sebesar satu satuan

maka kinerja akan meningkat sebesar 0,534.

4. Variabel insentif sebesar 0,197 menunjukkan bahwa insentif berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan kata lain, jika

insentif ditingkatkan sebesar satu satuan maka kinerja akan meningkat

sebesar 0,197.

4.2.5 Pengujian Hipotesis

4.2.5.1 Uji Determinasi

Pengujian determinan dilakukan untuk melihat seberapa jauh kemampuan

variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat. Nilainya adalah 0-1 jika Adjusted R

square semakin mendekati 1 maka model semakin baik.

Tabel 4.14

Pengujian Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the

Square Estimate

1 .723a .523 .505 1.69749

Universitas Sumatera Utara


a. Predictors: (Constant), INSENTIF, PELATIHAN,

PROMOSI_JABATAN

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Pada Tabel 4.14 terlihat bahwa nilai koefisien determinasi Adjusted R

Square sebesar 0,505 berarti 50,5% variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan

oleh pelatihan, promosi jabatan, dan insentif, sedangkan sisanya 49,5% dapat

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti oleh penelitian ini misalnya

stres kerja, budaya organisasi, dan gaya kepemimpinan.

4.2.5.2 Uji Statistik (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari seluruh

variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Bentuk

pengujiannya:

a. Menentukan model hipotesis untuk H 0 dan Ha

b. Mencari nilai F tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan

menentukan derajat kebebasan (df)

c. Mencari nilai F hitung

d. Terima H 0 bila F hitung ≤F tabel atau H 0 diterima apabila signifikansi F >

(α)

e. Tolak H 0 (terima Ha) bila F hitung ≥ F tabel atau Ha diterima apabila

signifikansi F < (α)

Tabel 4.15

Universitas Sumatera Utara


Pengujian Statistik (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 249.280 3 83.093 28.837 .000b

1 Residual 227.635 79 2.881

Total 476.916 82

a. Dependent Variable: KINERJA

b. Predictors: (Constant), INSENTIF, PELATIHAN, PROMOSI_JABATAN

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Melalui uji ANOVA atau F-test pada Tabel 4.15, diperoleh nilai F hitung

sebesar 28,837 dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat

disimpulkan bahwa variabel pelatihan, promosi jabatan, dan insentif secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan karena nilai signifikan

0,000 < 0,05. Kesimpulannya adalah tolak H 0 , terima Ha, variabel-variabel bebas

yaitu pelatihan, promosi jabatan, dan insentif yang terdapat dalam penelitian ini

dapat dipakai untuk mempengaruhi kinerja karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.

Untuk melihat diterima/ditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan

dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel . Jika F hitung >F tabel , maka

Universitas Sumatera Utara


hipotesis diterima. F hitung =28,837 dan F tabel untuk sampel 83 adalah 2,60.

Artinya, F hitung 28,837 > F tabel 2,60 maka pelatihan, promosi jabatan, dan insentif

berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.

4.2.5.3 Uji Parsial (Uji t)

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi

berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan

menggunakan uji t (t test). Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut:

X 1 : Pelatihan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

X 2 : Promosi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

X 3 : Insentif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja

Tabel 4.16

Pengujian Parsial (Uji T)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.998 2.962 1.012 .314


1

PELATIHAN .181 .088 .181 2.051 .044

Universitas Sumatera Utara


PROMOSI_JABATAN .534 .098 .493 5.446 .000

INSENTIF .197 .088 .213 2.241 .028

a. Dependent Variable: KINERJA

Sumber: Hasil penelitian, (2013) (data diolah)

Melalui Tabel 4.16 hasil uji signifikan secara parsial dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Variabel pelatihan mempunyai angka signifikansi sebesar 0,044 dan lebih kecil

dari 0,05 yang artinya variabel pelatihan secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Untuk melihat diterima/ditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan

dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t

tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 2,051 dan t tabel untuk sampel

83 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,645. Artinya, t hitung

2,051 > t tabel 1,645 maka variabel pelatihan secara individual

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.

2. Variabel promosi jabatan mempunyai angka signifikansi sebesar 0,000 dan lebih

kecil dari 0,05 yang artinya variabel promosi jabatan secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Untuk melihat diterima/ditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan

dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t

tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 5,446 dan t tabel untuk sampel

Universitas Sumatera Utara


83 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,645. Artinya, t hitung

5,446 > t tabel 1,645 maka variabel promosi jabatan secara individual

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi

Operasional Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.

3. Variabel insentif mempunyai angka signifikansi sebesar 0,028 dan lebih kecil dari

0,05 yang artinya variabel insentif secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan.

Untuk melihat diterima/ditolaknya sebuah hipotesis juga bisa dilakukan

dengan membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Jika t hitung > t

tabel, maka hipotesis diterima. t hitung = 2,241 dan t tabel untuk sampel

83 dan signifikansi 0,05 dengan uji 2 arah adalah 1,645. Artinya, t hitung

2,241 > t tabel 1,645 maka variabel insentif secara individual berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan Divisi Operasional Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.

4.3 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian, maka pembahasan yang didapatkan yaitu:

1. Pengaruh Pelatihan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank SUMUT

Kantor Cabang Utama Medan

Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah berhasil dalam memberikan

pelatihan yang baik kepada karyawannya. Akan tetapi, sebagian karyawan

belum puas dengan pelatihan yang mereka dapatkan. Karyawan merasa isi

Universitas Sumatera Utara


materi pelatihan belum memberikan banyak manfaat bagi pekerjaan,

pelatihan belum sesuai dengan minat karyawan, instruktur belum

menguasai penuh materi pelatihan, instruktur tidak membantu kesulitan

peserta, dan fasilitas pendukung pelatihan masih kurang lengkap. Jika hal

tersebut terus berlanjut, maka kinerja karyawan akan semakin menurun.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa

pelatihan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang ditandai

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,181. Selain itu, melalui uji parsial

diketahui bahwa pelatihan berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,044 yang

lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,051 > t tabel 1,645. Artinya dengan

meningkatkan pelatihan maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.

Jika perusahaan memperbaiki materi pelatihan dengan menyesuaikannya

terhadap pekerjaan, meningkatkan kemampuan instruktur, dan melengkapi

fasilitas pendukung pelatihan maka kinerja karyawan akan semakin

meningkat.

Menurut Siagian (2000) salah satu faktor yang mempengaruhi

kinerja adalah pelatihan. Pelatihan menurut Mangkuprawira (2002:135)

adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta

sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan

tanggung jawab dengan semakin baik, sesuai dengan standar.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Khairul Akhir (2008) tentang Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)

Medan yang menyimpulkan bahwa pelatihan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) Medan.

2. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah memberikan promosi yang

baik kepada karyawannya. Akan tetapi, sebagian karyawan merasa

pemberian promosi jabatan masih kurang adil. Karyawan memiliki

kualifikasi yang tepat untuk mendapatkan promosi jabatan, tetapi belum

juga mendapatkan promosi. Jika PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama

Medan tidak segera memperbaiki sistem pemberian promosi jabatan ini

maka kinerja karyawannya akan semakin menurun.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa

promosi jabatan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang

ditandai dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,534. Selain itu, melalui uji

parsial diketahui bahwa promosi jabatan berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,000

yang lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 5,446 > t tabel 1,645. Artinya

Universitas Sumatera Utara


dengan meningkatkan promosi jabatan maka kinerja karyawan akan

meningkat. Jika perusahaan semakin giat dalam memberikan promosi

jabatan secara adil maka kinerja karyawan akan semakin meningkat.

Menurut Hasibuan (2005:113) salah satu faktor yang

mempengaruhi kinerja adalah promosi. Menurut Siagian (2005:169),

menyatakan bahwa promosi ialah apabila seorang pegawai dipindahkan

dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya lebih besar,

tingkatannya dalam hirarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun

lebih besar.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan

Sihotang (2011) tentang Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan,

Promosi Jabatan, serta Pemberian insentif Terhadap Kinerja Pegawai

PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang menyimpulkan bahwa

promosi jabatan berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai PDAM

Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara.

3. Pengaruh Insentif Terhadap Terhadap Kinerja Karyawan PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

Berdasarkan analisis deskriptif variabel diketahui bahwa PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah baik dalam memberikan

insentif kepada karyawannya. Akan tetapi, sebagian kecil karyawan tidak

paham dengan sistem pemberian insentif yang berlaku di PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan. Sebagian karyawan memenuhi

Universitas Sumatera Utara


kualifikasi untuk mendapatkan insentif, tetapi belum mendapatkannya.

Selain itu, karyawan juga merasa pemberian insentif belum sesuai dengan

harapan mereka. Jika pemberian insentif ini tidak segera diperbaiki maka

kinerja karyawan akan semakin menurun.

Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa

insentif berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan yang ditandai

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,197. Selain itu, melalui uji parsial

diketahui bahwa insentif berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan yang ditandai dengan angka signifikansi sebesar 0,028 yang

lebih kecil dari 0,05 dan t hitung 2,241 > t tabel 1,645. Artinya dengan

meningkatkan insentif maka kinerja karyawan akan meningkat. Jika

perusahaan memberikan insentif secara adil maka kinerja mereka akan

semakin meningkat.

Menurut Nawawi (2001:382) faktor lain yang mampu

meningkatkan kinerja adalah pemberian insentif. menurut Panggabean

(2004:89) insentif merupakan penghargaan dalam bentuk uang yang

diberikan kepada mereka yang dapat bekerja melampaui standart yang

telah ditentukan.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

Suryoadi (2012) tentang Pengaruh Pelatihan dan Kepuasan Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Cabang

Semarang yang menyimpulkan bahwa insentif berpengaruh positif dan

Universitas Sumatera Utara


signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Bank Muamalat Indonesia

Cabang Semarang.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kinerja karyawan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan

dipengaruhi oleh pelatihan, promosi jabatan, dan pemberian insentif.

2. Baik secara parsial maupun simultan, pelatihan, promosi jabatan, dan

pemberian insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan.

3. PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah berhasil dalam

memberikan pelatihan yang baik kepada karyawannya. Materi pelatihan

bermanfaat bagi pekerjaan, pelatihan yang diberikan sesuai dengan minat

peserta, instruktur menguasai materi pelatihan, jangka waktu pelatihan

sesuai dengan yang ditentukan, dan fasilitas pendukung lengkap.

4. PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah memberikan

promosi yang baik kepada karyawannya. Karyawan yang memiliki

loyalitas mendapatkan promosi jabatan, kualifikasi pendidikan dan prestasi

kerja yang baik diberikan kesempatan untuk mendapatkan promosi

jabatan.

5. PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah baik dalam

memberikan insentif kepada karyawannya. Karyawan yang memiliki

Universitas Sumatera Utara


pencapaian atau kinerja yang baik diberikan insentif yang sesuai.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan, maka penulis mencoba untuk memberikan saran

sebagai berikut:

1. Bagi PT. Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan:

a. Walaupun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah berhasil dalam

memberikan pelatihan yang baik, akan tetapi masih ada sebagian kecil

karyawan belum puas dengan pelatihan yang mereka dapatkan.

Karyawan merasa isi materi pelatihan belum memberikan banyak

manfaat bagi pekerjaan, pelatihan belum sesuai dengan minat

karyawan, instruktur belum menguasai penuh materi pelatihan,

instruktur tidak membantu kesulitan peserta, dan fasilitas pendukung

pelatihan masih kurang lengkap. Oleh karena itu, perusahaan

diharapkan agar memperbaiki materi pelatihan dengan

menyesuaikannya terhadap pekerjaan, mengembangkan metode

pelatihan dengan menyesuaikannya terhadap minat peserta,

meningkatkan kemampuan instruktur, dan melengkapi fasilitas

pendukung pelatihan.

b. Walaupun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah memberikan promosi

yang baik kepada karyawannya. Akan tetapi, sebagian karyawan

merasa pemberian promosi jabatan masih kurang adil. Karyawan

Universitas Sumatera Utara


memiliki kualifikasi yang tepat untuk mendapatkan promosi jabatan,

tetapi belum juga mendapatkan promosi. Oleh karena itu, perusahaan

diharapkan agar meninjau kembali sistem pemberian promosi jabatan.

Perusahaan diharapkan agar lebih adil dalam memberikan promosi

jabatan.

c. Walaupun berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa PT. Bank

SUMUT Kantor Cabang Utama Medan sudah baik dalam memberikan

insentif kepada karyawannya. Akan tetapi, sebagian kecil karyawan

tidak paham dengan sistem pemberian insentif yang berlaku di PT.

Bank SUMUT Kantor Cabang Utama Medan. Sebagian karyawan

memenuhi kualifikasi untuk mendapatkan insentif, tetapi belum

mendapatkannya. Selain itu, karyawan juga merasa pemberian insentif

belum sesuai dengan harapan mereka. Oleh karena itu, perusahaan

diharapkan agar lebih adil dalam memberikan insentif kepada

karyawannya karena akan mampu meningkatkan kinerja karyawan.

2. Bagi Pembaca:

Kepada peneliti berikutnya agar mencari faktor lain seperti program

pelayanan kesejahteraan, gaya kepemimpinan, stres kerja, dan budaya

organisasi yang memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan sehingga

dapat memberi kontribusi khusus untuk PT. Bank SUMUT Kantor Cabang

Utama Medan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT


Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi
Revisi VI Jakarta: PT Rineka Cipta.
Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan Kedua. Penerbit Universitas Trisakti. Jakarta.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan dan Efektifitas Kelompok.
Jakarta: PT Rineka Cipta Utama.
Dessler, Gary. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Jilid II. Jakarta: PT
Indeks.
Ghozali, Imam. 2006. Structural Equation Modeling Metode Alternatif dengan
Partial Least Square. Semarang: Badan Penerbit UNDIP.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Dipenogoro.
Handoko, T. Hani. 2000. Dasar - dasar Manajemen Produksi dan Operasi Edisi
Pertama. Yogyakarta: BPFE.
Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia
Edisi kedua. Yogyakarta: BPFE.
Hariandja, Marihot Tua Efendi. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT.
Gramedia Widiasarana Indonesia. Jakarta.
Hasibuan, Malayu S.P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi revisi
Bumi Aksara, Jakarta: Grasindo.
Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi,
Cetakan Ketujuh. Jakarta : Bumi Aksara.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Cetakan Kelima, Remaja Rosdakarya. Bandung.
Mangkuprawira, TB. Sjafry. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik.
Jakarta : Ghalia Indonesia.
Manullang, M. 1996. Dasar - dasar Manajemen. Medan: BKLM.

Universitas Sumatera Utara


Manullang, M. 2001. Manajemen Personalia. Edisi ke-3. Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press.
Mathis, Robert L. & Jhon H. Jackson. 2006. Human Resources Management.
Edisi kesepuluh. Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Mondy, R. Wayne, and Robert M. Noe. 2005. Human Resource Management. PT
Bumi Aksara, Jakarta.
Nawawi, Hadari. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-4.
Yogyakarta: Gadja Mada University Press.
Panggabean, Mutiara S. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Panggabean, Mutiara S. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia
Indonesia.
Pramudyo, Chrisogonus D. 2007. Cara Pinter Jadi Trainer. Jakarta: Percetakan
Galang Press.
Riduwan. 2003. Skala Pengukuran Variabel - Variabel Penelitian. Bandung: CV
Alfabeta
Rivai, Prof. Dr. Veithzal dan Brigadir Jendral Prof. Dato’ Dr. Ahmad Fawzi
Mohd Basri. 2005. Performance Appraisal Sistem yang Tepat untuk
Menilai Kinerja Karyawan dan Meningkatkan Daya Saing Perusahaan.
PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Rivai, Veithzal. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Robbin, P. Stephen. 2001. Perilaku Organisasi: Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Jilid I. Edisi Kedelapan. Jakarta: Prenhallindo.
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-1, CV
Pustaka Setia. Bandung.
Santoso, Singgih. 2000. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Sarwoto. 1996. Administrasi Pemerintah. Cetakan ke-1. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Sastradipoera, Komarudin. 2006. Strategi Manajemen Bisnis Perbankan.
Bandung: Kappa-Signa.
Sastrohadiwiryo, Bedjo Siswanto. 2002. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia
(Pendekatan Administrasi dan Operasional). Jakarta: Bumi Aksara.

Universitas Sumatera Utara


Siagian, Sondang P. 2000. Teori Pengembangan Organisasi. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT Bumi Aksara.
Jakarta.
Siagian, Sondang P. 2005. Manajemen Stratejik Edisi keenam. PT. Bumi Aksara,
Jakarta.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.
Yogyakarta.
Simanjuntak, Payaman J. 2005. Manajemen dan Evaluasi Kerja. Lembaga
Penerbit FEUI, Jakarta.
Situmorang, Syafrizal Helmi. 2012. Analisis Data Untuk Riset Manajemen Dan
Bisnis. USU Press, Medan.
Sugiyono, Prof. Dr. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta.
Sofyandi. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi 1. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wahyudi, Bambang. 1998. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Pertama
Penerbit Sulita, Bandung.

Penelitian, Sumber, Jurnal, dan Artikel Lainnya


Akhir Lubis, Khairul. 2008. Pengaruh Pelatihan dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)
Medan. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
Rahmawati, Ita. 2010. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Bagian Produksi pada PT Lotus Indah Textile Industries
Surabaya. Skripsi. Program Sarjana Muda Universitas Pembangunan
Nasional Veteran Surabaya, Jawa Timur.
Sihotang, Salman. 2011. Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan, Promosi
Jabatan, Serta Pemberian Insentif terhadap Kinerja Pegawai PDAM
Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Tesis. Sekolah Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Sujatmoko S.E., Koko. 2007. Pengaruh Insentif Terhadap Peningkatan Prestasi
Kerja Karyawan Pada Departemen Operasiona Pemasaran Dunkin`
Donuts Cabang Arteri Jakarta. Karya Ilmiah. Program Sarjana Muda
Universitas Sumatera Utara, Medan.

Universitas Sumatera Utara


Suryoadi, Yerri. 2012. Pengaruh Pelatihan dan Kepuasan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Muamalat Indonesia
Cabang Semarang. Skripsi. Program Sarjana Muda Universitas
Diponegoro Semarang, Jawa Tengah.

Yanuarmawan, Dion. 2012. Pengaruh Promosi Jabatan Terhadap Kinerja


Karyawan Dikaji Menurut Teori Alderfer Pada PT BPR Gunung
Ringgit Malang. Jurnal. Program Studi Akuntansi Politeknik Kediri, Jawa
Timur.
Majalah InfoBank Redaksi 21 Juli 2010 (diambil pukul 20:58 WIB)

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 1
KUESIONER
PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara


No Responden :

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH PELATIHAN, PROMOSI JABATAN, SERTA PEMBERIAN


INSENTIF TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT BANK
SUMUT KANTOR CABANG UTAMA MEDAN

I. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Lama Bekerja :

II. Petunjuk Pengisian Beri tanda check list √( ) pada salah satu jawaban yang
paling sesuai dengan pendapat Saudara. Kriteria Penilaian:

NO PERTANYAAN SKOR

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Universitas Sumatera Utara


NO INDIKATOR VARIABEL SS S KS TS STS
PELATIHAN (X1)
1 Isi materi pelatihan yang diberikan
kepada Bapak/Ibu bermanfaat bagi
pekejaan saya.
2 Isi materi pelatihan yang diberikan
sesuai dengan topik yang
berhubungan dengan pekerjaan.
3 Pelatihan yang diberikan kepada
Bapak/Ibu sudah sesuai minat
Bapak/Ibu.
4 Pelatihan yang diberikan kepada
Bapak/Ibu sudah sesuai dengan
kemampuan Bapak/Ibu miliki.
5 Instruktur menguasai materi dalam
pelatihan sesuai dengan pekerjaan
saya.
6 Instruktur mempunyai jiwa sosial
(mau membantu kesulitan peserta).
7 Jangka waktu pelatihan sesuai
dengan waktu yang ditentukan.
8 Fasilitas - fasilitas yang dibutuhkan
untuk pelatihan sudah lengkap (alat
peraga, buku-buku, alat bantu
pendidikan).
NO INDIKATOR VARIABEL SS S KS TS STS
PROMOSI JABATAN (X2)
9 Promosi yang diberikan kepada
Bapak/Ibu diberikan atas dasar
loyalitas.
10 Promosi yang diberikan kepada

Universitas Sumatera Utara


Bapak/Ibu sudah sesuai dengan
masa kerja Bapak/Ibu di
perusahaan.
11 Pendidikan merupakan salah satu
syarat yang harus dipertimbangkan
perusahaan dalam mempromosikan
karyawan.
12 Tingkat pendidikan Bapak/Ibu
sudah sesuai dengan kualifikasi
jabatan yang dipromosikan.
13 Promosi yang diberikan kepada
Bapak/Ibu atas dasar penilaian
prestasi kerja.
14 Prestasi kerja yang Bapak/Ibu
miliki sudah sesuai dengan
kualifikasi jabatan yang
dipromosikan.
15 Pemberian promosi kepada
Bapak/Ibu didasarkan atas
pengalaman (senioritas).
16 Pengalaman yang Bapak/Ibu miliki
sudah sesuai dengan persyaratan
promosi perusahaan.
NO INDIKATOR VARIABEL SS S KS TS STS
INSENTIF (TUNJANGAN
KESEJAHTERAAN) (X3)
17 Sistem pemberian tunjangan
kesejahteraan yang diberikan
kepada Bapak/Ibu mudah dipahami.
18 Pemberian tunjangan kesejahteraan
yang diberikan kepada Bapak/Ibu
sudah sesuai dengan harapan.
19 Pemberian tunjangan kesejahteraan

Universitas Sumatera Utara


membantu Bapak/Ibu mengetahui
apa yang diharapkan perusahaan
kepada anda.
20 Pemberian tunjangan kesejahteraan
kepada bapak/ibu didasarkan atas
pencapaian yang Bapak/Ibu miliki..
21 Penilaian kinerja karyawan yang
tinggi berpengaruh besar terhadap
pemberian tunjangan kesejahteraan.
22 Pemberian tunjangan kesejahteraan
mendorong bpk/ibu meningkatkan
produktivitas.
23 Pemberian tunjangan kesejahteraan
kepada bapak/ibu mendorong untuk
meningkatkan penghasilan atas apa
yang dicapai.
24 Pemberian tunjangan kesejahteraan
kepada Bapak/Ibu dilakukan karena
memiliki prestasi - prestasi kerja.
NO INDIKATOR VARIABEL SS S KS TS STS
KINERJA (Y)
25 Bapak/Ibu memberikan pelayanan
sesuai standar waktu yang
ditentukan perusahaan.
26 Faktor ketelitian menjadi
pertimbangan dalam melayani
nasabah.
27 Perusahaan memberikan target
yang tidak memberatkan karyawan.
28 Waktu yang diberikan untuk
melaksanakan pekerjaan sudah
sesuai dengan beban kerja.
29 Bapak/Ibu bekerja sesuai standar
waktu yang ditetapkan perusahaan.
30 Bapak/Ibu selalu mengisi absensi/
fingerprint sebelum maupun setelah
bekerja.
31 Bapak/Ibu mampu berdiskusi
dengan karyawan lain untuk
membangun kinerja tim yang baik.
32 Bapak/Ibu melakukan bekerja sama
untuk menyelesaikan atau
memecahkan masalah pekerjaan.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 2

UJI VALIDITAS

DATA

Universitas Sumatera Utara


Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Cronbach's
Item Deleted if Item Deleted Total Alpha if Item
Correlation Deleted
a1 129.4667 153.982 .581 .914
a2 129.3000 149.252 .704 .911
a3 129.4667 153.085 .512 .914
a4 129.7333 153.789 .243 .919
a5 129.4333 154.254 .469 .915
a6 129.2333 154.116 .430 .915
a7 129.5333 153.568 .424 .915
a8 129.3667 151.344 .542 .913
b1 129.5333 154.189 .423 .915
b2 129.4333 148.530 .640 .912
b3 129.4333 151.909 .527 .914
b4 129.8333 157.730 .155 .919
b5 129.6000 148.869 .496 .914
b6 129.5333 150.740 .416 .916
b7 129.3667 153.413 .566 .914
b8 129.6667 149.885 .522 .914
c1 129.3333 149.402 .703 .912
c2 129.5333 152.326 .500 .914
c3 129.4000 153.972 .235 .920
c4 129.4667 148.533 .651 .912
c5 129.1333 149.706 .798 .911
c6 129.4333 151.909 .527 .914
c7 129.6000 147.903 .626 .912
c8 129.6000 148.869 .496 .914
d1 129.5333 150.740 .416 .916
d2 129.3667 153.413 .566 .914
d3 129.6667 149.885 .522 .914
d4 129.3333 149.402 .703 .912
d5 129.5333 152.326 .500 .914
d6 129.8333 157.730 .155 .919
d7 129.5000 150.603 .513 .914
d8 129.4667 148.533 .651 .912

UJI VALIDITAS

No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Keterangan


Total Correlation
1 a1 0,361 0.581 Valid
2 a2 0,361 0.704 Valid
3 a3 0,361 0.512 Valid
4 a4 0,361 0.243 Tidak Valid
5 a5 0,361 0.469 Valid
6 a6 0,361 0.430 Valid
7 a7 0,361 0.424 Valid
8 a8 0,361 0.542 Valid

Universitas Sumatera Utara


9 b1 0,361 0.423 Valid
10 b2 0,361 0.640 Valid
11 b3 0,361 0.527 Valid
12 b4 0,361 0.155 Tidak Valid
13 b5 0,361 0.496 Valid
14 b6 0,361 0.416 Valid
15 b7 0,361 0.566 Valid
16 b8 0,361 0.522 Valid
17 c1 0,361 0.703 Valid
18 c2 0,361 0.500 Valid
19 c3 0,361 0.235 Tidak Valid
20 c4 0,361 0.651 Valid
21 c5 0,361 0.798 Valid
22 c6 0,361 0.527 Valid
23 c7 0,361 0.626 Valid
24 c8 0,361 0.496 Valid
25 d1 0,361 0.416 Valid
26 d2 0,361 0.566 Valid
27 d3 0,361 0.522 Valid
28 d4 0,361 0.703 Valid
29 d5 0,361 0.500 Valid
30 d6 0,361 0.155 Tidak Valid
31 d7 0,361 0.513 Valid
32 d8 0,361 0.651 Valid

UJI RELIABILITAS

No Butir Instrumen Nilai r Tabel Corrected Item- Keterangan


Total Correlation
1 a1 0,361 0.581 Valid
2 a2 0,361 0.704 Valid
3 a3 0,361 0.512 Valid
4 a4 0,361 0.243 Tidak Valid
5 a5 0,361 0.469 Valid
6 a6 0,361 0.430 Valid
7 a7 0,361 0.424 Valid
8 a8 0,361 0.542 Valid
9 b1 0,361 0.423 Valid
10 b2 0,361 0.640 Valid
11 b3 0,361 0.527 Valid

Universitas Sumatera Utara


12 b4 0,361 0.155 Tidak Valid
13 b5 0,361 0.496 Valid
14 b6 0,361 0.416 Valid
15 b7 0,361 0.566 Valid
16 b8 0,361 0.522 Valid
17 c1 0,361 0.703 Valid
18 c2 0,361 0.500 Valid
19 c3 0,361 0.235 Tidak Valid
20 c4 0,361 0.651 Valid
21 c5 0,361 0.798 Valid
22 c6 0,361 0.527 Valid
23 c7 0,361 0.626 Valid
24 c8 0,361 0.496 Valid
25 d1 0,361 0.416 Valid
26 d2 0,361 0.566 Valid
27 d3 0,361 0.522 Valid
28 d4 0,361 0.703 Valid
29 d5 0,361 0.500 Valid
30 d6 0,361 0.155 Tidak Valid
31 d7 0,361 0.513 Valid
32 d8 0,361 0.651 Valid

Reliabilitas Instrumen

Cronbach's Alpha N of Items

.932 28

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN 3

HASIL

PENELITIAN

Universitas Sumatera Utara


Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin F %

Laki-Laki 46 55,4

Perempuan 37 44,57

Total 83 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur F %

20-25 tahun 31 37,35

26-30 tahun 29 34,94

> 30 tahun 23 27,71

Total 83 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan F %

SMA 12 14,46

D3 34 40,96

Universitas Sumatera Utara


S1 27 32,53

S2 10 12,05

Total 83 100

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja F %

1-2 tahun 13 15,66

> 2 tahun 70 84,34

Total 83 100

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Pelatihan

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % F % F %

1 23 27,7 54 65,1 6 7,2 0 0 0 0 83 100

2 24 28,9 52 62,7 7 8,4 0 0 0 0 83 100

3 21 25,3 53 63,9 8 9,6 1 1,2 0 0 83 100

Universitas Sumatera Utara


4 26 31,3 50 60,2 3 3,6 4 4,8 0 0 83 100

5 33 39,8 47 56,6 3 3,6 0 0 0 0 83 100

6 35 42,2 48 57,8 0 0 0 0 0 0 83 100

7 29 34,9 44 53,0 8 9,6 2 2,4 0 0 83 100

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Promosi Jabatan

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % F % f %

1 21 25,3 49 59,0 13 15,7 0 0 0 0 83 100

2 25 30,1 58 69,9 0 0 0 0 0 0 83 100

3 20 24,1 55 66,3 8 9,6 0 0 0 0 83 100

4 38 45,8 27 32,5 18 21,7 0 0 0 0 83 100

5 22 26,5 61 73,5 0 0 0 0 0 0 83 100

6 16 19,3 52 62,7 15 18,1 0 0 0 0 83 100

7 21 25,3 62 74,7 0 0 0 0 0 0 83 100

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Insentif

Universitas Sumatera Utara


Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % F % f %

1 23 27,7 49 59,0 10 12,0 1 1,2 0 0 83 100

2 29 34,9 34 41,0 11 13,3 9 10,8 0 0 83 100

3 22 26,5 48 57,8 13 15,7 0 0 0 0 83 100

4 32 38,6 41 49,4 10 12,0 0 0 0 0 83 100

5 29 34,9 47 56,6 6 7,2 1 1,2 0 0 83 100

6 28 33,7 55 66,3 0 0 0 0 0 0 83 100

7 20 24,1 56 67,5 7 8,4 0 0 0 0 83 100

Distribusi Pendapat Responden Terhadap Variabel Kinerja

Butir SS S KS TS STS Total

f % f % F % f % f % f %

1 23 27,7 60 72,3 0 0 0 0 0 0 83 100

2 28 33,7 55 66,3 0 0 0 0 0 0 83 100

3 29 34,9 46 55,4 7 8,4 1 1,2 0 0 83 100

Universitas Sumatera Utara


4 36 43,4 25 30,1 21 25,3 1 1,2 0 0 83 100

5 21 25,3 62 74,7 0 0 0 0 0 0 83 100

6 18 21,7 65 78,3 0 0 0 0 0 0 83 100

7 27 32,5 56 67,5 0 0 0 0 0 0 83 100

Universitas Sumatera Utara


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 83

Mean 0E-7
a,b
Normal Parameters
Std. Deviation 1.66614554

Absolute .103

Most Extreme Differences Positive .103

Negative -.103

Kolmogorov-Smirnov Z .942

Asymp. Sig. (2-tailed) .337

Universitas Sumatera Utara


a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Glejser

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -.404 2.096 -.193 .848

PELATIHAN .054 .063 .109 .866 .389

1
PROMOSI_JABATA
-.060 .069 -.112 -.871 .387
N

INSENTIF .059 .062 .128 .944 .348

a. Dependent Variable: absut

Universitas Sumatera Utara


Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model Unstandardized Standardized t Sig. Collinearity

Coefficients Coefficients Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

(Constant) 2.998 2.962 1.012 .314

PELATIHAN .181 .088 .181 2.051 .044 .772 1.296


1
PROMOSI_JABATAN .534 .098 .493 5.446 .000 .738 1.356

INSENTIF .197 .088 .213 2.241 .028 .667 1.499

a. Dependent Variable: KINERJA

Analisis Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables Method

Removed

INSENTIF,

1 PELATIHAN, . Enter

PROMOSI_JABATANb

a. Dependent Variable: KINERJA

b. All requested variables entered.

Universitas Sumatera Utara


Uji Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the

Square Estimate

1 .723a .523 .505 1.69749

a. Predictors: (Constant), INSENTIF, PELATIHAN,

PROMOSI_JABATAN

Uji Statistik (Uji F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

Regression 249.280 3 83.093 28.837 .000b

1 Residual 227.635 79 2.881

Total 476.916 82

a. Dependent Variable: KINERJA

b. Predictors: (Constant), INSENTIF, PELATIHAN, PROMOSI_JABATAN

Pengujian Parsial (Uji t)

Coefficientsa

Universitas Sumatera Utara


Model Unstandardized Coefficients Standardized T Sig.

Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) 2.998 2.962 1.012 .314

PELATIHAN .181 .088 .181 2.051 .044


1

PROMOSI_JABATAN .534 .098 .493 5.446 .000

INSENTIF .197 .088 .213 2.241 .028

a. Dependent Variable: KINERJA

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai