Anda di halaman 1dari 142

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Manajemen Skripsi Sarjana

2018

Pengaruh Keselamatan Kesehatan


Kerja, Beban Kerjadan Jaminan Sosial
terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Pengolahan pada PT Perkebunan
Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Bah Jambi

Rahayu, Sri
Universitas Sumatera Utara

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/7133
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
SKRIPSI

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA, BEBAN


KERJADAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAGIAN PENGOLAHAN PADA PT PERKEBUNAN
NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN
BAH JAMBI

OLEH

SRI RAHAYU
140502180

PROGRAM STUDI STRATA-1 MANAJEMEN


DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Sri Rahayu


NIM : 140502180
Program Studi : S1-Manajemen
Konsentrasi : Manajemen Sumber Daya Manusia
Judul : Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja, Beban Kerja Dan
Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
Pengolahan Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit Kebun Bah Jambi

Medan, Juni 2018

Sri Rahayu
NIM. 140502180

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
DEPARTEMEN MANAJEMEN

LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini dengan ini menyatakan bahwa

skripsi yang berjudul “Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja, Beban Kerja Dan

Jaminan Sosial Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pengolahan Pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Bah Jambi” adalah benar hasil

karya tulis saya sendiri yang disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara Medan.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari perusahaan atau lembaga,

dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau

dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika penulisan

ilmiah.

Apabila kemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia

menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan, Juni 2018

Sri Rahayu
NIM. 140502180

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRAK

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA, BEBAN


KERJADAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAGIAN PENGOLAHAN PADA PT PERKEBUNAN
NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN
BAH JAMBI

Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting yangdimiliki perusahaan


dan kinerja karyawan adalah salah satu faktor utama dari keberhasilan tercapainya
tujuan perusahaan. Sehingga setiap perusahaan selalu berusaha untuk
meningkatkan kinerja dari para karyawannya. Tujuan dilakukannya penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kesehatan kerja,
beban keja dan jaminan sosial terhadap kinerja karyawan PT. Perkebunan
Nusantara IV unit kebun Bah Jambi. Penelitian ini bersifat asosiatif dengan
pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh berdasarkan hasil pengolahan
data kuisioner yang dibagikan kepada sampel penelitian. Populasi penelitian ini
adalah karyawan bagian pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun
Bah Jambi. Berdasarkan rumus Slovin sampel penelitian diketahui berjumlah 51
responden. Penyebaran kuisioner kepada responden menggunakan metode simple
random sampling. Teknik yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil
penelitian secara serempak menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan
signifikan antara keselamatan kesehatan kerja, beban kerja dan jaminan sosial
terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi.
Pengaruh signifikan terbesar terhadap kinerja jaryawan bagian pengolahan PT.
Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi adalah jaminan sosial (X3)
dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,508, kemudian diikuti variabel beban
kerja (X2) dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,338, dan variabel keselamatan
kesehatan kerja (X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,186. Dari hasil
analisa tersebut dapat diambil suatu kesimpulan bahwa jaminansocialmerupakan
faktor dominan yang mempunyai pengaruh terbesar terhadap kinerja karyawan
bagian pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi.

Kata Kunci: Keselamatan Kesehatan Kerja, Beban Kerja, Jaminan Sosial dan
Kinerja Karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


ABSTRACT

THE IMPACT OF OCCUPATIONAL SAFETY AND HEALTH,


WORKLOAD AND SOCIAL SECURITY TO EMPLOYEE
PERFORMANCE IN PT. PERKEBUNAN
NUSANTARA IV UNIT KEBUN
BAH JAMBI

Human resources (HR) is the most important asset owned by the company and
employee performance is one of the main factors of the success of a company to
achieve its goals. Therefore every company always trying to improve the
performance its employee. The purpose of this research is to know and analyze
the effect of occupational health safety, work load and social security to the
performance of employees in PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah
Jambi. This research is associative with quantitative approach. Quantitative data
was obtained based on the results of questionnaire data processing that was
distributed to the research sample. The population of this study is the employees
in PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi. Based on Slovin method
there are 51 samples. The distribution of questioners to respondents is being used
simple random sampling method. The technique that is being used in this research
is multiple linear regressions. Simultaneous test in hypothesis results shows
thatoccupational health safety, work load and social security have positive and
significant effect to Employee Performance in PT. Perkebunan Nusantara IV unit
kebun Bah Jambi. The greatest influence on the performance in PT. Perkebunan
Nusantara IV Bah Jambi is social security variable (X3) with regression
coefficient value equal to 0,508, then followed by work load (X2)with regression
coefficient value equal to 0,338, and occupational Safety and Health variable (X1)
with regresision coefficient value equal to 0,186. From the results of the analysis
can be taken a conclusion that Social Security is the dominant factor that has the
greatest influence on employee performance of processing PT. Perkebunan
Nusantara unit kebun Bah Jambi.

Keywords: Occupational Safety and Health, Workload, Social Security and


Employee Performance

ii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah Subhanahu wata‟ala atas rahmat dan

karuniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini

yang berjudul “PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA,

BEBAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA

KARYAWAN BAGIAN PENGOLAHAN PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN BAH JAMBI” untuk

memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini penulis persembahkan untuk Ibu, Sarbaini Harahap dan Bapak,

Suyetno. Terima kasih telah membesarkan, mendidik, dan memberikan dukungan

moral dan materil serta kasih sayang dan doa yang tidak ternilai mulai dari penulis

lahir hingga dapat menyelesaikan pendidikan di Program Studi S1 Manajemen.

Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi, M.Si dan Bapak Doli Muhammad Jafar

Dalimunthe, SE, M.Si,selaku Ketua dan Sekretaris Departemen/Program

Studi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara.

3. Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan, bimbingan, dan motivasi serta saran kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini.

iii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4. Kepada Ibu Magdalena L. Sibarani, SE, M.Si,selaku Dosen Penguji I dan Ibu

Dr. Yeni Absah, SE, M.Si,selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan

saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini.

5. Kepada Bapak dan Ibu Dosen Program Studi S1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik dan

memberikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

6. Kepada Kakak dan Abang; Ayuning Lestari dan Riandri Ramadhani Purba

yang telah membantu dan selalu menjadi pendengar terbaik selama

pembuatan skripsi ini. Serta Latisha Aqueena Purba yang selalu menjadi

penghibur penulis setiap harinya.

7. Kepada Robbiansyah Saragih R.Horbo yang selalu memberikan semangat,

doa dan bantuan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kepada sahabat terbaik Afriani Sarah, Dhiyaan Citrasahara dan Gilang

Virgiawan Pratama yang selalu membantu, mendukung dan memberikan

motivasi penulis dari awal dalam penyusunan skripsi ini.

9. Kepada Sepupu tersayang Elvira Nanda Faramitri Harahap, Ulfa Faramitha

Harahap dan Wulan Agustira Harahap yang telah memberi dukungan dan

canda tawa dari awal perkuliahan.

10. Kepada teman teman sekelas Manajemen D yang membuat masa perkuliahan

menjadi lebih menyenangkan.

11. Pihak-pihak lain yang tidak bisa disebutkan satu-persatu.

iv

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


Akhir kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca

dan dapat dipergunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan masukan bagi

penelitian selanjutnya.

Medan, 27 Maret 2018


Peneliti

Sri Rahayu
140502180

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................... i
ABSTRACT ............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................ v
DAFTAR TABEL.................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................... 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................... 11
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................... 12
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................ 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................... 14
2.1 Keselamatan Kesehatan Kerja ...................................... 14
2.1.2 Keselamatan Kerja ............................................ 14
2.1.2 Kesehatan Kerja ................................................ 15
2.1.3 Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) ... 17
2.2 Beban Kerja .................................................................. 19
2.2.1 Pengertian Beban Kerja .................................... 19
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban
Kerja .................................................................. 20
2.2.3 Indikator Beban Kerja ....................................... 21
2.3 Jaminan Sosial .............................................................. 21
2.3.1 Pengertian Jaminan Sosial ............................... 21
2.3.2 Tujuan Pemberian Jaminan Sosial ................... 23
2.3.3 Bentuk Jaminan Sosial ...................................... 24
2.3.4 Syarat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga
Kerja .................................................................. 24
2.3.5 Manfaat Jaminan Sosial .................................... 25
2.3.6 Indikator Jaminan Sosial ................................... 27
2.4 Kinerja Karyawan ......................................................... 27
2.4.1 Pengertian Kinerja ............................................ 27
2.4.2 Faktor faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Karyawan .......................................................... 28
2.4.3 Dimensi Kinerja Karyawan............................... 29
2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................... 30
2.6 Kerangka Konseptual .................................................... 34
2.7 Hipotesis ....................................................................... 37
BAB III METODE PENELITIAN .................................................... 39
3.1 Jenis Penelitian ............................................................. 39
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................... 39

vi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3.3 Batasan Operasional ..................................................... 39
3.4 Definisi Operasional Variabel ...................................... 40
3.5 Skala Pengukuran Variabel .......................................... 41
3.6 Populasi dan Sampel ..................................................... 42
3.7 Jenis Data ..................................................................... 44
3.7 Metode Pengumpulan Data .......................................... 44
3.8 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................. 45
3.8.1 Uji Validitas ...................................................... 45
3.9.2 Uji Reliabilitas .................................................. 46
3.9 Teknik Analisis Data .................................................... 46
3.9.1 Metode Analisis Deskriptif ............................... 46
3.9.2 Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 47
3.10 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 47
3.11 Pengujian Hipotesis ...................................................... 50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................ 52
4.1 Gambaran umum perusahaan........................................ 52
4.1.1 Sejarah Perusahaan ........................................... 52
4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan.................................. 53
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ........................ 53
4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab .................. 56
4.2 KarakterisikResponden ................................................. 64
4.2.1 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenis
Kelamin ............................................................. 64
4.2.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanUsia......... 65
4.2.3 KaraktersitikRespondenBerdasarkan Lama
Bekerja .............................................................. 66
4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ........................ 66
4.4 Hasil Analisis Data ....................................................... 69
4.4.1 Analisis Deskriptif Responden ......................... 70
4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda ..................... 83
4.5 Uji Asumsi Klasik ......................................................... 85
4.6 Pengujian Hipotesis ...................................................... 90
4.7 Pembahasan .................................................................. 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................ 100
5.1 Kesimpulan ................................................................... 100
5.2 Saran ............................................................................. 101
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 103
LAMPIRAN ............................................................................................. 105

vii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman


1.1 Data Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan Bagian
Pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit kebun Bah Jambi ................................................................... 5
1.2 Hasil Pra-survei Mengenai Tanggapan Karyawan Terhadap
Jaminan Sosial ............................................................................... 10
1.3 Hasil Kinerja Karyawan Pada PTPN IV unit kebun Bah Jambi ... 11
2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian ................. 30
3.1 Defenisi Operasional Variabel ...................................................... 40
3.2 Instrumen Skala Likert Skala Skor ................................................ 42
3.3 Jumlah Sampel .............................................................................. 43
4.1 Hasil Uji Validitas Variabel Keselamatan Kesehatan Kerja
(X1) ............................................................................................... 67
4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Beban Kerja (X2)............................. 68
4.3 Hasil Uji Validitas Variabel Jaminan Sosial (X3) ........................ 68
4.4 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y) ..................... 69
4.5 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 70
4.6 Distribusi jawaban responden terhadap Keselamatan
Kesehatan Kerja (X1) .................................................................... 71
4.7 Distribusi jawaban responden terhadap Beban Kerja (X2) ........... 75
4.8 Distribusi Jawaban responden terhadap Jaminan Sosial (X3)....... 78
4.9 Distribusi jawaban responden terhadap Kinerja Karyawan (Y) .... 80
4.10 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ........................................ 83
4.11 Uji Normalitas ............................................................................... 87
4.12 Uji Glejser ..................................................................................... 89
4.13 Uji Multikoliniearitas .................................................................... 89
4.14 Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................. 90
4.15 Uji Signifikan Parsial (Uji t) ......................................................... 91
4.16 Uji Koefisien Determinasi ............................................................. 92

viii

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR GAMBAR

No Gambar Judul Halaman


2.1 KerangkaKonseptual........................................................................ 37
4.1 Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (persero)
Unit Kebun Bah jambi ..................................................................... 55
4.2 KarakteristikRespondenBerdasarkanJenisKelamin ......................... 64
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................... 65
4.4 KarakteristikRespondenBerdasarkan Lama Bekerja ....................... 66
4.5 Grafik rata rata nilai variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) . 74
4.6 Grafik rata rata nilai variabelBebanKerja (X2) ............................... 77
4.7 Grafik rata ratanilaivariabel JaminanSosial (X3) ............................ 79
4.8 Grafik rata ratanilaivariabelKinerjaKaryawan (Y) .......................... 82
4.9 Histogram Uji Normalitas ............................................................... 85
4.10 Grafik Normalitas p-plot ................................................................. 86
4.11 Grafik Scatterplot ............................................................................ 88

ix

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR LAMPIRAN

No Lampiran Judul Halaman


1 Kuesioner Penelitian ..................................................................... 105
2 Hasil Pengisian Data Validitas dan Reliabilitas ............................ 109
3 Hasil Pengisian Data Kuesioner .................................................... 110
4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................... 114
5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia .................................. 114
6 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................... 115
7 Hasil Uji Validitas Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) ............... 115
8 Hasil Uji Validitas Beban Kerja (X2) ........................................... 116
9 Hasil Uji Validitas Jaminan Sosial (X3) ....................................... 116
10 Hasil Uji Validitas Kinerja Karyawan (Y) .................................... 116
11 Hasil Uji Reliabilitas ..................................................................... 117
12 Distribusi Jawaban Responden terhadap Keselamatan
Kesehatan Kerja (X1) .................................................................... 117
13 Distribusi Jawaban Responden terhadap Beban Kerja (X2) ......... 117
14 Distribusi Jawaban Responden terhadap Jaminan Sosial (X3) ..... 120
15 Distribusi Jawaban Responden terhadap Kinerja Karyawan (Y) .. 120
16 Rata-rata nilai variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) ......... 120
17 Rata-rata nilai variabel Beban Kerja (X2) ..................................... 121
18 Rata-rata nilai variabel Jaminan Sosial (X3) ................................. 121
19 Rata-rata nilai variabel Kinerja Karyawan (Y) ............................. 122
20 Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda .................................. 122
21 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov .................................. 122
22 Grafik Histogram Uji Normalitas .................................................. 123
23 Grafik p-plot Uji Normalitas ......................................................... 123
24 Hasil uji Heterokedastisitas ........................................................... 124
25 Grafik Scatterplot Uji Heterokedastisitas...................................... 124
26 Uji Multikoliniearitas .................................................................... 124
27 Hasil Uji F ..................................................................................... 125
28 Hasil Uji-t ............................................................................................ 125
29 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................... 125

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi ini, berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,

serta perekonomian dunia yang semakin meningkat menunjukkan bahwa

persaingan dalam dunia usaha semakin ketat. Setiap perusahaan harus

memberikan performanya yang terbaik agar tetap dapat bertahan di tengah pasar

global saat ini. Dengan setiap faktor pendukung yang ada dalam perusahaan,

semuanya harus dimaksimalkan demi mencapai tujuan perusahaan.

Salah satu unsur mendasar yang akan menentukan baik atau tidaknya

performa perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM) dalam perusahaan itu

sendiri. Bagaimana SDM (karyawan) tersebut bekerja, dan apakah mereka

memiliki kualitas dan kemampuan yang baik dalam melaksanakan tugasnya untuk

mencapai tujuan perusahaan dalam bidang yang dibutuhkan.Dalam kegiatan

pengolahannya pastilah peran sumber daya manusia sangat penting dalam

menggerakkan jalannya proses produksi karena alat produksi tidak akan berjalan

tanpa dukungan dan keberadaan sumber daya manusia.Dalam proses produksi,

karyawan selalu berinteraksi langsung dengan alat-alat produksi (mesin, peralatan,

dan bahan kimia) sehingga diperlukan pengetahuan, keterampilan dan keahlian

dalam mengoperasikan alat-alat produksi. Karenanya karyawan harus

memperoleh perlindungan dari berbagai aspek diantaranya yaitu Keselamatan dan

Kesehatan Kerja serta Jaminan Sosial.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


2

Keselamatan kerja berarti prosesmerencanakan danmengendalikan situasi

yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja melalui persiapan prosedur

operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja. Dengan tingkat keselamatan

kerja yang tinggi, kecelakaan-kecelakaan yang menjadi sebab sakit, cacat dan

kematian dapat ditekan sekecil-kecilnya. Kesehatan adalah yang merujuk pada

kondisi fisik, mental, dan stabilitas emosi secara umum. Individu yang sehat

adalah yang bebas dari penyakit, cedera serta masalah mental dan emosi yang bisa

mengganggu aktivitas manusia normal umumnya. Kebutuhan karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya perlu mendapat perlindungandengan adanya

lingkungan kerja yang aman,nyaman dan tenteram karena akanmenimbulkan

keinginan untuk bekerja denganbaik. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan

kerja semakin sedikitkemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.

Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia

masih sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka

kecelakaan kerja. Pemerintah menekankan pentingnya Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di dunia usaha karena kecelakaan kerja tidak hanya

menyebabkan kematian namun mempengaruhi kinerja karyawan. Kepala Seksi

Pengawasan Norma Ergonomi dan Lingkungan Kerja Kementerian

Ketenagakerjaan Muhammad Fertiaz mengatakan, berdasarkan data dari BPJS

Ketenagakerjaan, jumlah kasus kecelakaan kerja mencapai 105.182 kasus pada

2015, dengan korban jiwa mencapai 2.375 orang.

Program keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah suatu sistem yang

dirancang untuk menjamin keselamatan yang baik pada semua personel di tempat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

kerja agar tidak menderita luka maupun menyebabkan penyakit di tempat kerja

dengan mematuhi/taat pada hukum dan aturan keselamatan dan kesehatan kerja,

yang tercermin pada perubahan sikap menuju keselamatan di tempat kerja (Rijuna

Dewi, 2006:60). Selain itu program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan

suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya

pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan

kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi

menimbulkan kecelakaan dan penyakit kerja akibat hubungan kerja, dan tindakan

antisipatif terjadi hal demikian.

Salah satu perusahaan yang telah menerapkan Program Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) adalah PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero). PTPN IV

adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak pada bidang usaha

agroindustri. Komoditas utama yang dikelola PTPN IV yaitu Kelapa Sawit dan

Teh. Kebun Bah Jambi adalah salah satu unit usaha dari PTPN IV yang berada di

Kabupaten Simalungun Sumatera Utara.

Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang agroindustri, PTPN IV

merupakan salah satu lingkungan kerja yang beresiko tinggi terjadinya kecelakaan

kerja atau penyakit akibat kerja, misalnya di lapangan mulai dari pemeliharaan

tanaman, pemupukan, pengambilan hasil (panen) dan pengangkutan buah (TBS)

ke pabrik, kemudian dalam proses produksi di pabrik resiko kecelakaan dapat

meliputi ledakan berskala besar (Major Explosion) seperti meledaknya tangki,

ketel uap, kebakaran berskala besar (Major Fire), kebocoran bahan berbahaya

(Hazardous Explosive).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

Beberapa bentuk kecelakaan kerja yang telah disebutkan sebelumnya

setiap saat dapat mengancam keselamatan tenaga kerja dan masyarakat sekitarnya.

Untuk mencegah kecelakaan dan penanggulangan bencana industri maka setiap

elemen perusahaan yang ada perlu meningkatkan kesiagaan, kemampuan dan

keterampilan dalam mengantisipasi kejadian bahaya atau kejadian darurat.

Dalam mengantisipasi kecelakaan di tempat kerja, pihak PTPN IV

(Persero) telah menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan

standar ketetapan yang berlaku. Sebagai penyumbang kecelakaan kerja terbesar,

karyawan yang bekerja pada bagian pengolahan dilengkapi APD, terdiri dari:

1. Helm Pelindung (Safety Helmet) berfungsi sebagai pelindung kepala dari

benda yang bisa mengenai kepala secara langsung.

2. Sepatu Boot, berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang

becek ataupun berlumpur.

3. Sepatu Pelindung (Safety Shoes), berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal

yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas,

cairan kimia, dan sebagainya.

4. Sarung Tangan, berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di

tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan.

5. Penutup Telinga (Ear Plug/Ear Muff), berfungsi sebagai pelindung telinga

pada saat bekerja di tempat yang bising.

6. Kacamata Pengaman (Safety Glasses), berfungsi sebagai pelindung mata

ketika bekerja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

7. Masker (Respirator), berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat

bekerja di tempat dengan kualitas udara yang buruk (misal berdebu, beracun,

berasap, dan sebagainya).

8. Pelindung Wajah (Face Shield), berfungsi sebagai pelindung wajah dari

percikan benda asing saat bekerja.

Selain menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) pihak perusahaan juga telah

menetapkan fungsi dan tugas pengawasan yang dibebankan kepada asisten

pengolahan. PTPN IV unit kebun Bah Jambi juga telah menyediakan sarana dan

prasarana kesehatan berupa perlengkapan P3K dilapangan dan pusat kesehatan

kebun (puskesbun) yang letaknya tidak jauh dari area pabrik.

Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti, program keselamatan

dan kesehatan kerja yang diterapkan PTPN IV unit kebun Bah Jambi dilaksanakan

sesuai UU tentang K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang berlaku. Namun,

kecelakaan kerja masih tetap terjadi. Berikut ini merupakan tingkat kecelakaan

kerja yang terjadi dalam kurun waktu 2013-2017.

Tabel 1.1
Data Tingkat Kecelakaan Kerja Karyawan bagian Pengolahan pada PT.
Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit kebun Bah Jambi
Jumlah Tenaga Kerja Jumlah kecelakaan Persen (%)
Tahun
(orang) Kerja (orang)
2013 101 8 7,92
2014 100 2 2,00
2015 104 9 8,65
2016 95 9 9,47
2017 102 8 7,84
Sumber : PTPN IV (2018)

Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2013 sebanyak 8 orang,

adapun klasifikasi tingkat kecelakaan kerja, yaitu :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

1. Luka Ringan : 6 orang

2. Luka Sedang : 2 orang

3. Luka Berat : -

Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2014 sebanyak 2 orang,

adapun klasifikasi tingkat kecelakaan kerja, yaitu :

1. Luka Ringan : 2 orang

2. Luka Sedang : -

3. Luka Berat : -

Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2015 sebanyak 9 orang,

adapun klasifikasi tingkat kecelakaan kerja, yaitu :

1. Luka Ringan : 6 orang

2. Luka Sedang : 2 orang

3. Luka Berat : 1 orang

Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2016 sebanyak 9 orang,

adapun klasifikasi tingkat kecelakaan kerja, yaitu :

1. Luka Ringan : 8 orang

2. Luka Sedang : -

3. Luka Berat : -

Jumlah kecelakaan kerja yang terjadi pada tahun 2017 sebanyak 8 orang,

adapun klasifikasi tingkat kecelakaan kerja, yaitu :

1. Luka Ringan : 6 orang

2. Luka Sedang : 2 orang

3. Luka Berat : -

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

Adapun yang termasuk ke dalam klasifikasi luka ringan diantaranya: luka

akibat peralatan kerja, benturan ringan dengan material padat di lokasi kerja, dan

terpeleset akibat lokasi kerja yang licin. Luka sedang diantaranya: kejatuhan

benda kerja akibat tertumpuk dan tidak tersusun rapi, benturan di kepala

akibatmaterial padat dan lokasi kerja yang kurang mendukung. Luka berat

diantaranya: luka akibat peralatan kerja yang memberikan dampak yang cukup

buruk seperti cacat bahkan sampai meninggal dunia

Berdasarkan Tabel 1.1 diatas diketahui bahwa jumlah tenaga kerja

karyawan bagian pengolahan pada PTPN IV unit kebun Bah Jambi mengalami

penurunan di tahun 2016, hal ini disebabkan karena adanya mutasi karyawan ke

bagian atau unit lain dan juga disebabkan oleh batasan umur produktif karyawan

(memasuki masa pensiun). Data tingkat kecelakaan kerja pada PTPN IV unit

kebun Bah Jambi mengalami penurunan di tahun 2014 di bandingkan dengan data

kecelakaan kerja di tahun sebelumnya. Namun, data kecelakaan kerja di tahun

berikutnya mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2015 dengan angka kecelakaan

kerja sebesar 8,65%.Kemudian, pada 2 tahun berikutnya persentase dari angka

kecelakaan kerja menurun secara perlahan hingga tahun 2017 dengan angka

kecelakaan kerja menjadi 7,84%.Tingkat kecelakaan kerja yang terjadi tentunya

sangat tidak diharapkan oleh perusahaan, karena perusahaan sudah menerapkan

dan melaksanakan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Oleh karena

itu, pihak manajemen perusahaan harus mengambil tindakan atau kebijakan untuk

meninjau kembali dan menyempurnakan pelaksanaan Program K3, agar dapat

diminimalisir kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan. Misalnya, pihak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

perusahaan harus lebih tegas dalam menerapkan sanksi ketika para karyawan

tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) pada saat berada dalam lokasi kerja,

karena masih banyak karyawan yang tidak mengindahkan hal tersebut sehingga

kecelakaan kerja masih saja terjadi.

Tingkat kecelakaan kerja ini merupakan akibat dari kombinasi faktor

penyebab kecelakaan kerja yaitu faktor kelalaian tenaga kerja dan beban

kerja.Beban kerja yang melebihi batas kemampuan pekerja dapat menyebabkan

kelelahan maupun cedera, sedangkan beban kerja yang terlalu ringan dapat

menimbulkan efek kebosanan atau kejenuhan pekerja terhadap pekerjaannya.

Beban kerja yang diberikan kepada pekerja sebaiknya adalah beban kerja yang

seimbang dengan kemampuan yang dimiliki oleh pekerja. Bila beban kerja yang

diberikan tidak seimbang maka dapat memberikan dampak yang tidak baik bagi

pekerja maupun kepada perusahaan.

PT.Perkebunan Nusantara IV Unit kebun Bah Jambi mengusahakan

budidaya perkebunan kelapa sawit. Crude Palm Oil (CPO) merupakan hasil

pengolahan bagian serabut (endocarp) dengan cara ekstraksi. Untuk mendapatkan

kualitas CPO yang baik, perlu diperhatikan manajemen pasca panen dan teknologi

proses mulai dari tahap penimbangan Tandan Buah Segar (TBS) hingga pemutuan

produk CPO yang dihasilkan, dan semuanya dilakukan oleh karyawan bagian

pengolahan. Target produksi yang besar memberikan tekanan berat pada

karyawan bagian pengolahan khususnya yang bekerja pada tahap pemutuan CPO.

Karyawan harus teliti dalam pemilihan TBS agar menghasilkan CPO yang

bermutu baik. Karyawan bagian pengolahan bekerja dibawah pengawasan asisten

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

pabrik yang sering kali menegur bila terjadi kesalahan dalam proses pengolahan.

Mereka juga mempunyai tanggung jawab besar perusahaan karena menyangkut

kepada baik tidaknya mutu CPO yang dihasilkan. Jenis beban kerja seperti ini

memberikan tekanan secara psikologis pada karyawan bagian pengolahan.

Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah jaminan sosial. Jaminan sosial

yang diberikan oleh perusahaan akan dapat memberikan ketenangan dan perasaan

aman pada para pekerjanya. Peran serta tenaga kerja dalam pembangunan nasional

semakin meningkat dengan disertai berbagai tantangan dan resiko yang

dihadapinya, oleh karena itu kepada tenaga kerja perlu diberikan perlindungan,

pemeliharaan dan peningkatan kesejahteraannya, sehingga pada gilirannya akan

meningkatkan kinerja karyawan. Program yang diatur dalam Peraturan tentang

Jaminan Sosial Tenaga Kerja atau Undang-Undang No. 3 Tahun 1992, yang ruang

lingkupnya mengatur tentang : Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian,

Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan.PT. Perkebunan

Nusantara IV (Persero) unit kebun Bah Jambi memberikan jaminan sosial bagi

para karyawannya untuk meningkatkan kinerja karyawan. Jaminan sosial yang

dimaksud berupa Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS

Ketenagakerjaan) dan Jaminan Hari Tua. Adapun resiko sosial ekonomi yang

ditanggulangi oleh PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi melalui

BPJS Ketenagakerjaan untuk karyawannya yaitu, berupa perlindungan peristiwa

kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, cacat karena kecelakaan kerja, dan

meninggal dunia.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


10

Tabel 1.2
Hasil Pra-survei Mengenai Tanggapan Karyawan Terhadap Jaminan Sosial
Kecenderungan Pernyataan
No Pernyataan KURANG
BAIK
BAIK
Kesesuaian Jaminan Hari Tua yang diberikan
1 80% 20%
perusahaan
Kesesuaian Jaminan Kesehatan yang diberikan
2 85% 15%
perusahaan
3 Jaminan Hari Tua meningkatkan kinerja karyawan 65% 35%
4 Jaminan Kesehatan meningkatkan kinerja karyawan 50% 50%
Keamanan dan kenyamanan akibat Jaminan Hari
5 80% 20%
Tua
Keamanan dan kenyamanan akibat Jaminan
6 75% 25%
Kesehatan
Sumber:Hasil pengolahan data (2018)

Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pra-survei yang telah dilakukan

kepada 20 orang karyawan bagian pengolahan adalah kecenderungan karyawan

merespon baik akan danya jaminan sosial yang di berikan perusahaan kepada

karyawan. Jaminan sosial yang di berikan dapat meningkatkan kinerja karyawan

dalam satu sisi, namun di sisi yang lain kinerja karyawan masih tetap di pengaruhi

oleh faktor beban kerja yang di tanggung karyawan.

PT.Perkebunan Nusantara IV (persero) unit kebun Bah Jambi merupakan

salah satu badan usaha milik negara (BUMN) yang menjadi lokomotif kemajuan

ekonomi di Indonesia khususnya disektor agribisnis. PTPN IV unit kebun Bah

Jambi berusaha untuk terus meningkatkan kinerja karyawannya secara

keseluruhan. Namun tidak mudah untuk mencapai tingkat kinerja yang sesuai

dengan keinginan manajemen perusahaan. Hasil kinerja karyawan PT.Perkebunan

Nusantara IV unit kebun Bah Jambi dapat dilihat dari data target yang diharapkan

dan realisasi yang tercapai pada PTPN IV unit kebun Bah Jambi tahun 2014

sampai dengan tahun 2016 pada Tabel 1.3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


11

Tabel 1.3
Hasil Kinerja Karyawan Pada PTPN IV unit kebun Bah Jambi
Target Realisasi Persentase
No Tahun
(Rp Juta) (Rp Juta) pencapaian (%)
1 2014 547.731 511.995 93,47
2 2015 672.311 652.290 97,02
3 2016 861.207 848.027 98,46
Sumber: PTPN IV

Pada Tabel 1.3 dapat dilihathasil kinerja karyawan belum mencapai target

yang ditentukan oleh perusahaan, dilihat dari persentase pencapaian kinerja

karyawan dari tahun 2014-2016 kinerja karyawan belum mencapai target yang

ditentukan, antara lain tahun 2014 persentase pencapaian sebesar 93,47%, pada

tahun 2015 persentase pencapaian sebesar 97,02%, dan pada tahun 2016

persentase pencapaianmengalami kenaikan sebesar 98,46%. Maka menurut data

yang diperoleh pada Tabel 1.3 dapat dilihat kinerja karyawan setiap tahunnya

belum mencapai target. Dengan belum meningkatnya kinerja karyawan, peneliti

ingin mengetahui seberapa besar pengaruh keselamatan kesehatan kerja, beban

kerja dan jaminan sosial terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja, Beban

Kerja Dan Jaminan Sosial terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pengolahan

pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun Bah Jambi”

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi pokok

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

1. Apakah Keselamatan Kesehatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan

Nusantara IV(Persero) unit kebun Bah Jambi?

2. Apakah Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV(Persero)

unit kebun Bah Jambi?

3. ApakahJaminan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerjakaryawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) unit kebun Bah Jambi?

4. ApakahKeselamatan Kesehatan Kerja, Beban Kerja dan Jaminan Sosial

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerjakaryawan bagian

pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun Bah

Jambi?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh Kesehatan Keselamatan Kerja terhadap

kinerjakaryawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) unit kebun Bah Jambi.

2. Untuk mengetahui pengaruh Beban Kerja terhadap kinerjakaryawan bagian

pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun Bah

Jambi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

3. Untuk mengetahui pengaruh Jaminan Sosial terhadap kinerja karyawan

bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun

Bah Jambi.

4. Untuk mengetahui pengaruh Kesehatan Keselamatan Kerja, Beban Kerja dan

Jaminan Sosial terhadap kinerjakaryawan bagian pengolahan pada PT.

Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun Bah Jambi.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi

Sebagai masukan kepada pihak PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit

kebun Bah Jambi dalam menerapkan dan melaksanakan Program Kesehatan

Keselamatan Kerja dan Program Jaminan Sosial yang lebih efektif dan efisien

2. Bagi Peneliti Lanjutan

Sebagai bahan referensi dan informasi bagi peneliti lain yang akan melakukan

penelitian lebih lanjut di masa yang akan datang.

3. Bagi peneliti

Sebagai tambahan informasi untuk mengembangkan dan meningkatkan

kemampuan berpikir dalam menganalisa setiap gejala dan permasalahan yang

dihadapi di lapangan

4. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU

Sebagai tambahan referensi penelitian di bidang Ilmu - Ilmu Ekonomi pada

umumnya dan ilmu manajemen pada khusunya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Keselamatan Kesehatan Kerja

2.1.1 Keselamatan Kerja

Keselamatan berasal dari bahasa Inggris yaitu kata ‘safety’ dan biasanya

selalu dikaitkan dengan keadaan terbebasnya seseorang dari peristiwa celaka

(accident) atau nyaris celaka (near-miss). Jadi pada hakekatnya keselamatan

sebagai suatu pendekatan keilmuan maupun sebagai suatu pendekatan praktis

mempelajari faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan dan

berupaya mengembangkan berbagai cara dan pendekatan untuk memperkecil

resiko terjadinya kecelakaan (Syaaf, 2007)

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berkaitan dengan alat kerja,

bahan dan proses pengolahannya, tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara

melakukan pekerjaan. Keselamatan kerja bersasaran ke segala tempat kerja, baik

di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air, maupun di udara.

Tempat- tempat kerja demikian tersebar pada segenap kegiatan ekonomi, seperti

pertanian, industri, pertambangan, perhubungan, pekerjaan umum, jasa, dan lain

lain. Keselamatan kerja menyangkut segenap proses produksi dan distribusi, baik

barang maupun jasa.

Keselamatan kerja adalah membuat kondisi kerja yang aman dengan

dilengkapi alat-alat pengaman, penerangan yang baik, menjaga lantai dan tangga

bebas dari air, minyak, nyamuk dan memelihara fasilitas air yang baik.

Keselamatan kerja juga menunjuk pada perlindungan kesejahteraan fisik dengan

14

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

tujuan mencegah terjadinya kecelakaan atau cedera terkait dengan pekerjaan.

Pendapat lain menyebutkan bahwa keselamatan kerja berarti proses merencanakan

dan mengendalikan situasi yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja

melalui persiapan prosedur operasi standar yang menjadi acuan dalam bekerja

Hadiguna (2009:47).

Husni (2005) menyatakan bahwa keselamatan kerja bertalian dengan

kecelakaan kerja, yaitu kecelakaan yang terjadi di tempat kerja atau dikenal

dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara umum dapat

diartikan sebagai suatu kejadian yang tidak diduga semula dan tidak dikehendaki

yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas. Ada 4 (empat)

faktor penyebabnya yaitu:

1. Faktor manusianya.

2. Faktor material/bahan/peralatan.

3. Faktor bahaya/sumber bahaya.

4. Faktor yang dihadapi (pemeliharaan/perawatan mesin-mesin).

2.1.2 Kesehatan kerja

Selain faktor keselamatan, hal penting yang juga harus diperhatikan adalah

faktor kesehatan. Kesehatan berasal dari bahasa Inggris ”health” yang dewasa ini

tidak hanya berarti terbebasnya seseorang dari penyakit, tetapi pengertian sehat

mempunyai makna sehat secara fisik, mental dan juga sehat secara sosial. Dengan

demikian pengertian sehat secara utuh menunjukkan pengertian sejahtera.

Yuli (2005)menyatakan bahwa kesehatan kerja adalah bagian dari ilmu

kesehatan yang bertujuan agar tenaga kerja memperoleh keadaankesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

yang sempurna baik fisik, mental, maupun sosialnya sehingga memungkinkan

karyawan dapat bekerja secara optimal. Adapun kesehatan kerja menurut

Mondy adalah kebebasan dari kekerasan fisik. Risiko kesehatan merupakan

faktor dalam lingkungan kerja yang meliputi; bekerja melebihi periode waktu

yang ditentukan, lingkungan yang dapat membuat stres, emosi, atau gangguan

fisikMarliani (2015).

Kesehatan kerja merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan

oleh pihak pengusaha, dengan adanya program kesehatan yang baik akan

menguntungkan para karyawan secara material, karena karyawan akan lebih

jarang absen, bekerja dengan lingkungan yang lebih menyenangkan, sehingga

secara keseluruhan karyawan akan mampu bekerja lebih lama.

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi empat aspek, antara lain :

1. Kesehatan fisik terwujud apabila sesorang tidak merasa dan mengeluh sakit

atau tidak adanya keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit.

Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan.

2. Kesehatan mental (jiwa) mencakup 3 komponen, yakni pikiran, emosional,

dan spiritual.

3. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan

orang lain atau kelompok lain secara baik, tanpa membedakan ras, suku,

agama atau kepercayan, status sosial, ekonomi, politik, dan sebagainya, serta

saling toleran dan menghargai.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

4. Kesehatan dari aspek ekonomi terlihat bila seseorang (dewasa) produktif,

dalam arti mempunyai kegiatan yang menghasilkan sesuatu yang dapat

menyokong terhadap hidupnya sendiri atau keluarganya secara finansial.

2.1.3 Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

1. Pengertian Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan suatu program yang

dibuat perusahaan sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan

penyakit akibat kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi

menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta tindakan antisipatif

apabila terjadi kecelakaan dan penyakit akibat kerja Hadiguna (2009).

Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah usaha perlindungan,

pencegahan dan penyelesaian terhadap terjadinya kecelakaan sebagai berikut:

a. Perlindungan terhadap kecelakaan yang dapat menimpa tenaga kerja

(pegawai dan bukan pegawai) dan orang lain yang berada di tempat

kerja/berhubungan dengan kegiatan Perseroan (umum dan pelanggan)

b. Pencegahan timbulnya kecelakaan, seperti kecelakaan dinas yang

menimpa pegawai (kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan

kecelakaan dinas lainnya)

c. Penyelesaian bila terjadi kecelakaan dan kerugian

Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan

tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan,

sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan yang pada

akhirnya dapat meningkatkan sistem dan kinerja karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

2. Tujuan Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 tahun 2012

pada Bab I pasal 2, mengatakan bahwa Penerapan Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja bertujuan untuk:

a. Meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja

yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi.

b. Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja

dengan melibatkan unsur manajemen, pekerja/buruh, dan/atau serikat

pekerja/serikat buruh.

c. Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk

mendorong produktivitas.

3. Manfaat Program Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)

Apabila perusahaan dapat melaksanakan program keselamatan dan kesehatan

kerja dengan baik maka perusahaan akan dapat memperoleh manfaat manfaat

sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang

hilang

2. Meningkatnya efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih komitmen

3. Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi

4. Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah

karena menurunnya pengajuan klaim

5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari

partisipasi dan rasa kepemilikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra

perusahaan

7. Dan kemudian perusahaan juga dapat meningkatkan keuntungannya

secara substansialSchuler & Jackson (1999).

2.2 Beban Kerja

2.2.1 Pengertian Beban Kerja

Menurut Permendagri No. 12/2008, beban kerja adalah besaran pekerjaan

yang harus dipikul oleh suatu jabatan atau unit organisasi dan merupakan hasil

kali antara volume kerja dan norma waktu. Sementara Komaruddin

(1996)mengemukakan bahwa analisa beban kerja adalah proses untuk menetapkan

jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk merampungkan

suatu pekerjaan dalam waktu tertentu, atau dengan kata lain analisis beban kerja

bertujuan untuk menentukan berapa jumlah personalia dan berapa jumlah

tanggungjawab atau beban kerja yang tepat dilimpahkan kepada seorang

petugas.Secara ringkas pengertian beban kerja dikemukakan oleh Sudiharti dalam

Wirnata, merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan bagi seorang tenaga

kerja untuk mendapatkan keserasian dan produktivitas kerja yang tinggi selain

unsur beban tambahan akibat lingkungan kerja dan kapasitas kerja. Menurut Hart

dan Staveland dalam Tarwaka (2010)bahwa beban kerja merupakan sesuatu yang

muncul dari interaksi antara tuntutan tugas-tugas, lingkungan kerja dimana

digunakan sebagai tempat kerja, keterampilan, perilaku dan persepsi dari pekerja.

Beban kerja kadang-kadang juga dapat didefinisikan secara operasional pada

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

berbagai faktor seperti tuntutan tugas atau upaya-upaya yang dilakukan untuk

melakukan pekerjaan.

2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja

Rodahl (1989) dalam Prihatini (2007:25)menyatakan bahwabeban kerja

dipengaruhi faktor-faktor sebagai berikut:

1. Faktor Eksternal

Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh pekerja, seperti:

a. Tugas-tugas yang dilakukan yang bersifat fisik seperti stasiun kerja, tata

ruang, tempat kerja, alat dan sarana kerja,kondisi kerja, sikap kerja,

sedangkan tugas-tugas yang bersifat mental seperti kompleksitas

pekerjaan, tingkat kesulitan pekerjaan, pelatihan atau pendidikan yang

diperoleh, tanggung jawab pekerjaan.

b. Organisasi kerja seperti masa waktu kerja, waktu istirahat, kerja bergilir,

kerja malam, sistem pengupahan, model struktur organisasi, pelimpahan

tugas dan wewenang.

c. Lingkungan kerja adalah lingkungan kerja fisik, lingkungan kimiawi,

lingkungan kerja biologis, dan lingkungan kerja psikologis.Ketiga aspek

ini disebut wring stresor.

2. Faktor internal

Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh akibat dari reaksi

bebankerja eksternal. Faktor internal meliputi faktor somatis (Jenis kelamin,

umur, ukurantubuh, status gizi, kondisi kesehatan), faktor psikis (motivasi,

persepsi,kepercayaan,keinginan dan kepuasan).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

2.2.3 Indikator Beban Kerja

Indikator yang digunakan untuk melakukan analisis beban kerja diadopsi

dari penelitian yang dilakukan oleh Putra (2012) antara lain sebagai berikut:

1. Volume pekerjaan

Banyaknya jumlah pekerjaan dalam suatu kesatuan yang harus diselesaikan

pekerja

2. Pengetahuan/skill pekerja

Pengetahuan/keterampilan yang dimiliki pekerja dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang diberikan

3. Kondisi Pekerjaan

Mencakup tentang bagaimana pandangan yang dimiliki oleh individu

mengenai kondisi pekerjaannya,misalnya mengambil keputusan dengan cepat

pada saat pengerjaan barang, serta mengatasi kejadian yang tak terduga

seperti melakukan pekerjaan ekstra diluar waktu yang telah ditentukan.

4. Standar Pekerjaan

Kesan yang dimiliki oleh individu mengenai pekerjaannya, misalnya perasaan

yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka

waktu tertentu.

2.3 Jaminan Sosial

2.3.1 Pengertian Jaminan Sosial

Menurut Undang-undang No. 40 tahun 2004 tentang sistem Jaminan Sosial

Nasional, dalam Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa jaminan sosial adalah :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

“suatu bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat

memenuhi kebutuhan dasar hidupnya yang layak.”

Menurut Sentanoe Kertonegoro didalam buku Asyahadi (2017), jaminan

sosial dikelompokkan dalam empat kegiatan usaha utama.

1. Usaha-usaha yang berupa pencegahan dan pengembangan, yaitu usaha-usaha

di bidang kesehatan, keagamaan, keluarga berencana, pendidikan, bantuan

hukum, dan lain-lain yang dapat dikelompokkan dalam Pelayanan Sosial

(Social Service)

2. Usaha-usaha yang berupa pemulihan dan penyembuhan, seperti bantuan

untuk bencana alam, lanjut usia, yatim piatu, penderita cacat, dan berbagai

ketunaan yang dapat disebut sebagai Bantuan Sosial (Sosial Assistance)

3. Usaha-usaha yang berupa pembinaan, dalam bentuk perbaikan gizi,

perumahan, transmigrasi, koperasi, dan lain-lain yang dapat dikategorikan

sebagai Sarana Sosial (Social Infra Structure)

4. Usaha-usaha di bidang perlindungan ketenagakerjaan yang khusus ditujukan

untuk masyarakat tenaga kerja yang merupakan inti tenaga pembangunan dan

selalu menghadapi resiko-resiko sosial ekonomis, digolongkan dalam

Asuransi Sosial (Sosial Insurance).

Menurut Soepomo (1983) yang merumuskan bahwa : ”Jaminan sosial

adalah pembayaran yang diterima pihak buruh dalam hal di luar

kesalahannya tidak melakukan pekerjaannya, jadi menjamin kepastian

pendapatan (income security) dalam hal buruh kehilangan upahnya karena

alasan di luar kehendaknya.”

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

Selanjutnya, dalam Pasal 1 ayat 1 Undang-undang Nomor 3 tahun 1992

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, pengertian jaminan sosial tenaga kerja

dirumuskan sebagai berikut : “Jaminan sosial tenaga kerja adalah suatu

perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang sebagai

pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dalam pelayanan

sebagai akibat peristiwa yang dialami oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja,

sakit, bersalin, hari tua, dan meninggal dunia.”

Kesimpulan yang dapat ditarik dari beberapa definisi tersebut adalah

bahwa jaminan sosial merupakan jaminan perlindungan yang diberikan

perusahaan terhadap hilangnya penghasilan karyawan seperti dalam

pemberhentian kerja, karyawan sakit, mengalami kecelakaan, tunjangan kematian

dan lain sebagainya.

2.3.2 Tujuan Pemberian Jaminan Sosial

Pada umumnya perusahaan yang mengadakan atau memberikan jaminan

sosial mempunyai tujuan tertentu. Tujuan dari pemberian jaminan sosial adalah :

1. Perusahaan menginginkan karyawan dapat bekerja lebih baik.

2. Untuk memenuhi kebutuhan karyawan agar dapat tercapai tingkat

produktivitas yang tinggi.

3. Untuk menambah kegairahan kerja dan semangat kerja yang tinggi dari

karyawan

4. Karyawan betah bekerja sehingga turn over karyawan menjadi lebih rendah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2.3.3 Bentuk Jaminan Sosial

Dengan diberlakukannya ketentuan Undang-undang No. 3 Tahun 1992

tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja dinyatakan di dalam Pasal 4 ayat (1) :

Program jaminan sosial tenaga kerja wajib dilakukan oleh setiap perusahaan bagi

tenaga kerja yang melakukan pekerjaan di dalam hubungan kerja sesuai dengan

ketentuan Undang-undang ini.

Ruang lingkup dari program jaminan sosial tenaga kerja, seperti diatur di

dalam Pasal 6 ayat (1) meliputi :

1. Jaminan Kecelakaan Kerja;

2. Jaminan Kematian;

3. Jaminan Hari Tua;

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

2.3.4 Syarat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja

Perusahaan/Pengusaha diwajibkan untuk mengikut sertakan tenaga

kerjanya yang meliputi program jaminan sosial tenaga kerja yang meliputi

jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, jaminan

pemeliharaan kesehatan dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Bagi pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak 10 (sepuluh)

orang atau lebih, atau

2. Bagi pengusaha yang membayar upah paling sedikit Rp.1.000.000,- (satu juta

rupiah) sebulan,

3. Bagi Pengusaha yang telah menyelenggarakan sendiri program pemeliharaan

kesehatan bagi tenagakerjanya dengan manfaat yang lebih baik dari Paket

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dasar menurut ketentuan yang berlaku,

tidak wajib ikut dalam Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang

diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara.

4. Pengusaha dan tenaga kerja yang telah ikut program asuransi sosial tenaga

kerja sebelumnya, tetap melanjutkan kepesertaannya dalam program jaminan

sosial tenaga kerja sebagaimana yang telah berlaku.

2.3.5 Manfaat Jaminan Sosial

Manfaat program Jaminan Sosial Tenaga Kerja yang diberikan kepada

tenaga kerja sebagaimana diatur dalam (Peraturan Pemerintah No. 14 , 1993)

tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja beserta peraturan

pelaksanaannya adalah sebagai berikut :

1. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) terdiri dari :

a. Biaya pengangkutan tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja ke

rumah sakit dan atau ke rumahnya termasuk biaya pertolongan pertama

pada kecelakaan;

b. Penggantian upah sementara tidak mampu bekerja (STMB)

c. Biaya pemeriksaaan, pengobatan, dan atau perawatan selama di rumah

sakit, termasuk rawat jalan.

d. Santunan cacat sebagian untuk selama-lamanya;

e. Santunan cacat total untuk selama-lamanya baik fisik maupun mental

f. Santunan kematian dan uang kubur

g. Santunan berkala bagi yang meninggal dunia dan cacat total tetap

h. Biaya rehabilitasi berupa alat bantu (orthose) dan atau alat ganti

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

(prothese) bagi tenaga kerja yang anggota badannya hilang atau tidak

berfungsi akibat kecelakaan kerja.

Berdasarkan surat keterangan dari dokter pemeriksa dan atau dokter

penasehat PT Jamsostek (persero) menetapkan dan membayar semua biaya dan

santunan paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya pengajuan pembayaran

jaminan. Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia pembayaran santunan kematian

dibayarkan kepada ahli warisnya.

2. Jaminan Kematian (JK) terdiri dari :

a. Jaminan Kematian

b. Biaya Pemakaman

c. Santunan berkala

3. Jaminan Hari Tua (JHT) terdiri dari keseluruhan iuran yang telah disetor,

beserta hasil pengembangannya.

4. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK), terdiri dari :

a. Rawat jalan tingkat pertama meliputi pemeriksaan dan pengobatan dokter

umum dan dokter gigi, pemeriksaan diberikan tindakan medis sederhana;

b. Rawat jalan tingkat lanjutan berupa pemeriksaan dan pengobatan oleh

dokter spesialis;

c. Rawat inap;

d. Pertolongan persalinan;

e. Penunjang diagnostik berupa pemeriksaan laboratorium, radiologi, EEG

dsb;

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

f. Pelayanan khusus berupa penggantian biaya protese, orthose dan

kacamata;

g. Pelayanan gawat darurat.

2.3.6 Indikator Jaminan Sosial

Indikator-indikator Jaminan sosial menurut Setiadi (2009) antara lain

sebagai berikut:

1. Tanggapan karyawan terhadap Jaminan Hari Tua

2. Tanggapan karyawan terhadap Jaminan Kesehatan

3. Rasa nyaman dalam bekerja

2.4 Kinerja

2.4.1 Pengertian Kinerja

Kinerja merupakan gambaranmengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi

dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu

organisasi Moeheriono (2009).

Menurut Sutrisno (2011:67)kinerja karyawan adalah hasil kerja secara

kualitas dan kuantitas yang di capai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang di berikan kepadanya. Mathis &

Jackson (2002:78) juga berpendapat bahwa kinerja karyawan adalah yang

mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi

yang antara lain : kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output,

kehadiran di tempat kerja dan sikap kooperatif.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Dari beberapa pendapat ahli, dapat di simpulkan bahwa kinerja karyawan

adalah hasil kerja yang di lakukan oleh seseorang dalam suatu organisasi agar

tercapai tujuan yang di inginkan suatu organisasi dan meminimalisir kerugian.

2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Handoko (1994:193) yaitu faktor-faktor kinerja juga dipengaruhi

oleh motivasi, kepuasan kerja, tingkat stres, kondisi fisik pekerjaan, sistem

kompensasi, desain pekerjaan, komitmen terhadap organisasi dan aspek-aspek

ekonomis, teknis, serta keperilakuan lainnya.

Menurut Tiffin dan Mc. Cormick dalam As„ad (2001:49) ada dua macam

faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang yaitu:

1. Faktor individual

Yaitu faktor-faktor yang meliputi sikap, sifat kepribadian, sifat fisik, minat

dan motivasi, pengalaman, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, serta

faktor individual lainnya.

2. Faktor Situasional

a. Faktor fisik pekerjaan-pekerjaan, meliputi: metodekerja kondisi dan

desain perlengkapan kerja, penentuan ruang, dan lingkungan fisik

(penyinaran, temperatur dan ventilasi)

b. Faktor sosial dan organisasi, meliputi peraturan organisasi, jenis latihan

dan pengawasan, sistem upah dan lingkungan sosial.

Pendapat lain tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja, antara

lain di kemukakan Amstrong dan Baron dalam (Wibowo, 2007, hal. 100)sebagai

berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

1. Personal Factor, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang

dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.

2. Leadership factor, ditentikan oleh kualiras dorongan, bimbingan, dan

hubungan yang dilakukan menejemen dan team leader

3. Team faktor, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan

sekerja

4. System factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas kerja yang

diberikan organisasi

5. Contextual/situational factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan

perubahan lingkungan internal dan eksternal.

2.4.3 Dimensi Kinerja Karyawan

Adapun dimensi dari kinerja yaitu:

1. Kuantitas kerja adalah volume kerja yang dihasilkan. Kuantitas juga

menunjukkan banyak jenis pekerjaan yang dilakukan dalamsatu waktu

sehingga efektivitas kinerja dapat terlaksana sesuai dengan tujuan perusahaan.

Indikatornya adalah:

a. Target kerja

b. Pengetahuan/ skill pekerja

2. Kualitas kerja adalah ketelitian, kerapian, dan keterikatan hasil kerja yang

dilakukan dengan baik agar dapat menghindari kesalahan didalam

menyelesaikan suatu pekerjaan. Indikatornya adalah:

a. Pelaksanaan pekerjaan tepat

b. Mengikuti prosedur perusahaan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

c. Minimalisasi tingkat kesalahan dalam kerja

3. Pemanfaatan waktu adalah penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan

kebijakan perusahaan agar pekerjaan selesai tepat waktu pada waktu yang

ditetapkan. Indikatornya adalah:

a. Ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan

b. Inisiatif pekerja

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu berfungsi sebagai acuan dan pendukung

untuk melakukan penelitian ini. Penelitian-penelitian terdahulu yang digunakan

sebagai acuan dan pendukung adalah penelitian dengan salah satu atau lebih

variabel yang sama dengan penelitian ini Sujarweni (2015:64)

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu yang Relevan dengan Penelitian
Hasil Penelitian
No Nama Judul Penelitian Variabel
1 Arsitania (2009) Pengaruh jaminan Variabel Bebas:
sosial tenaga kerja Jaminan Sosial Hasil penelitian
(Jamsostek) (X) menunjukkan bahwa
terhadap kinerja Variabel terikat: pengaruh jaminan
(studi pada Kinerja karyawan sosial (jamsostek)
karyawan tetap divisi (Y) terhadap kinerja
transportasi PO karyawan bertanda
Tentrem Malang) positif, menunjukkan
berpengaruh searah
terhadap kinerja
karyawan
2 Setiadi (2009) Pengaruh Upah dan Variabel Bebas: lain di luar upah dan
Jaminan Sosial Upah (X1) dan jaminan sosial.
Terhadap Jaminan Sosial
Produktivitas Kerja (X1)
Karyawan Di PT Variabel Terikat:
Semarang Makmur Produktivitas
Semarang. Kerja Karyawan
(Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

Lanjutan Tabel 2.1


Hasil Penelitian
No Nama Judul Penelitian Variabel
3 Syed Saad Workload and Variabel bebas: Hasil penelitian
Hussain Shah, Performance of Beban kerja (X1) menunjukkan bahwa
dkk (2011) Employees Variabel terikat: beban kerja
Kinerja karyawan berpengaruh
(Y) signifikan terhadap
kinerja karyawan
4 Nia Malinasari Pengaruh Program Variabel Bebas: Hasil penelitian
(2012) Keselamatan, Keselamatan menunjukkan bahwa
Kesehatan Kerja (K3) Kerja (X1), Keselamatan Kerja,
dan Jaminan Sosial Kesehatan Kerja Kesehatan Kerja,
Terhadap (X2) dan Jaminan dan Jaminan Sosial
Produktivitas Kerja Sosial (X3) secara simultan
Karyawan (Studi Variabel Terikat: bersama-sama
Pada PT PJB UP Produktivitas mempunyai
Brantas Karangkates Kerja Karyawan pengaruh signifikan
– Kab. Malang). (Y) terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan.
Keselamatan Kerja,
Kesehatan Kerja,
dan Jaminan Sosial
secara parsial
mempunyai
pengaruh signifikan
terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan.
Kesehatan Kerja
berpengaruh
dominan terhadap
Produktivitas Kerja
Karyawan.
5 Rifwan Syaputra Pengaruh Program Variabel Bebas: Hasil penelitian
(2014) Keselamatan Dan Program menunjukkan bahwa
Kesehatan Kerja keselamatan kerja Keselamatan Kerja,
Terhadap Kinerja (X1) dan program Kesehatan Kerja,
Karyawan Pada PT. kesehatan kerja secara serempak
Waskita Karya (X2) adalah signifikan
Medan Variabel terikat: berpengaruh
Kinerja karyawan terhadap Kinerja
(Y) Karyawan Pada PT.
Waskita Karya
Medan. Secara
parsial Kesehatan
Kerja berpengaruh
secara positif dan
signifikan terhadap
Kinerja Karyawan
Pada PT. Waskita
Karya Medan
sedangkan
Keselamatan Kerja
berpengaruh positif
dan tidak signifikan
terhadap kinerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

Lanjutan Tabel 2.1


Hasil Penelitian
No Nama Judul Penelitian Variabel
6 Warraich Usman Impact of Stress on Variabel Bebas: Hasil penelitian
Ali, dkk (2014) Job Performance: An Beban Kerja (X1), menegaskan bahwa
Empirical study of Konflik Peran (X2) beban kerja, konflik
the Employees of dan Penghargaan peran dan
Private Sector (X3) penghargaan
Universities of Variabel terikat: berpengaruh positif
Karachi, Pakistan Kinerja (Y) dan signifikan
terhadap kinerja
7 Febri Furqon Pengaruh Kepuasan Variabel Bebas: Hasil penelitian pada
Artadi (2015) Kerja dan Beban Kepuasan Kerja taraf signifikansi 5%
Kerja Terhadap (X1) dan Beban menemukan bahwa:
Kinerja Karyawan Kerja (X2) (1) kepuasan kerja
Pada PT. Merapi Variabel Terikat: berpengaruh positif
Agung Lestari. Kinerja Karyawan terhadap kinerja
(Y) karyawan PT. Merapi
Agung Lestari
(2) beban kerja
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan PT. Merapi
Agung Lestari
(3) kepuasan kerja
dan beban kerja,
secara simultan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
karyawan PT. Merapi
Agung Lestari,
dengan ∆R2
kepuasan kerja dan
beban kerja mampu
memprediksi kinerja
karyawan PT. Merapi
Agung Lestari.

8 Ahmad Syukri Pengaruh Program Variabel Bebas: Hasil penelitian ini


(2016) Keselamatan Dan Kesehatan Kerja menyimpulkan
Kesehatan Kerja dan Keselamatan bahwa keselamatan
Terhadap Kerja (X) dan kesehatan kerja
KinerjaKaryawan PT Variabel Terikat: berpengaruh
Perkebunan Kinerja Karyawan signifikansi terhadap
Nusantara (Y) kinerja karyawan.
IV Unit Usaha Bah Besarnya pengaruh
Butong variabel keselamatan
dan kesehatan kerja
terhadap kinerja
karyawan dapat
dijelaskan oleh
variabel independen
yaitu K3 sebesar
8,8% sisanya 91,2%,
dipengaruhi variabel
lain dan penerapan
K3 meningkatkan
kinerja karyawan. Hal
ini dibuktikan dengan
hubungan positif
antara penerapan K3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

Lanjutan Tabel 2.1


dengan kinerja
karyawan
9 Deardo Okto Pengaruh Variabel Bebas: Hasil penelitian
Herlambang Pelaksanaan Kesehatan Kerja menunjukkan bahwa
Damanik (2016) Program Kesehatan (X1) dan program kesehatan
Dan Keselamatan Keselamatan dan keselamatan
Kerja (K3) terhadap Kerja (X2) kerja secara
Produktivitas Kerja Variabel Terikat: bersama-sama
Karyawan Pada PTP Produktivitas memiliki pengaruh
Nusantara IV Kerja Karyawan yang positif dan
(Persero) Kebun (Y) signifikan terhadap
Pabatu variabel terikt
(produktivitas kerja).
Pada pengujian
koefisien determinasi
(R2) menunjukkan
bahwa pengaruh
antara variabel
program kesehatan
dan keselamatan
kerja terhadap
produktivitas
karyawan
mempunyai
hubungan yang erat
10 Ira Waty Rahayu Pengaruh Variabel Bebas: Hasil penelitian
(2013) Keselamatan dan Program menunjukkan bahwa
Kesehatan Kerja keselamatan kerja secara serempak
Terhadap Kinerja (X1) dan program Program
Karyawan Pada PT. kesehatan kerja keselamatan kerja
Indonesia Asahan (X2) dan Program
Aluminium (Inalum), Variabel terikat: kesehatan kerja
Kuala Tanjung Kinerja karyawan memiliki pengaruh
(Y) positif dan signifikan
terhadap Kinerja
karyawan. Program
keselamatan kerja
dan Program
kesehatan kerja juga
memiliki kaitan yang
erat dengan Kinerja
karyawan pada PT.
Inalum, Kuala
Tanjung berdasarkan
koefisien determinan
(R2). Uji parsial
menunjukkan bahwa
hanya Program
kesehatan kerja yang
memiliki pengaruh
positif dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan, sementara
Program
keselamatan kerja
memiliki pengaruh
namun tidak
signifikan terhadap
Kinerja karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

2.6 Kerangka Konseptual

Menurut Sekaran dalam Sugiyono (2008) dalam mengemukakan bahwa

kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah

yang penting. Kerangka pemikiran yang baik akan menjelaskan secara teoritis

hubungan antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan

hubungan antara variabel independen dan dependen.

Menurut Siagian (2002:263) pentingnya pemeliharaan kesehatan dan

kebugaran para anggota organisasi sudah diakui secara luas dikalangan manajer

karenakaryawan yang sehat dan bugar, dalam arti fisik maupun dalam arti mental

psikologi, akan mampu menampilkan kinerja yang prima, produktifitas yang

tinggi dan tingkat kemalasan yang rendah.Pengaruh kesehatan dan keselamatan

kerja dengan kinerja karyawan sangat menentukan kemajuan perusahaan, karena

kondisi pekerja yang maksimal akan mempengaruhi hasil kinerjanya, terlebih

perusahaan memberikan kenyamanan,dan fasilitas yang memadai dapat membuat

pekerja dengan tenang mengerjakan tanggung jawabnya. Mangkunegara (2010)

menyatakan bahwa selain bertujuan menghindari kecelakaan kerja dalam proses

produksi perusahaan, program keselamatan juga meningkatkan kegairahan,

keserasian kerja, dan partisipasi kerja karyawan.Dengan meningkatnya

kegahirahan, keserasian kerja dan partisipasi kerja maka berdampak pada

meningkatnya kinerja karyawan.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syaputra (2014) mengenai pengaruh

program keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

Waskita Karya Medanbahwa keselamatan kerja, kesehatan kerja, secara serempak

adalah signifikan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Syukri (2016) juga

menjelaskan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh signifikansi

terhdap kinerja karyawan. Hal ini dibuktikan dengan hubungan positif antara

penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja dengan kinerja karyawan.

Menurut Haryono (2004) beban kerja adalahjumlah kegiatan yang harus

diselesaikan oleh seseorang ataupun sekelompok orang selama periode waktu

tertentu dalam keadaan normal. Salah satu penyebab menurunnya performa

dari beban kerja adalah keharusan untuk mengambil dua atau lebih tugas-tugas

yang harus dikerjakan secara bersamaan. Semakin banyaknya permintaan

untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut maka semakin berkurangnya

performa dalam bekerja.

Karyawan seringkali dihadapkan pada keharusan untuk menyelesaikan dua

atau lebih tugas yang harus dikerjakan secara bersamaan. Tugas-tugas tersebut

tentunya membutuhkan waktu, tenaga, dan sumber daya lainnya untuk

penyelesaiannya. Adanya beban dengan penyediaan sumber daya yang seringkali

terbatas tentunya akan menyebabkan kinerja karyawan menurun. Masalah yang

bisa muncul di antaranya daya tahan karyawan melemah dan perasaan tertekan.

Perasaan tertekan menjadikan seseorang tidak rasional, cemas, tegang, tidak dapat

memusatkan perhatian pada pekerjaan dan gagal untuk menikmati perasaan

gembira atau puas terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan menghalangi

seseorang mewujudkan sifat positifnya, seperti mencintai pekerjaan. Seseorang

yang meyakini serta merasa bahwa tugas yang diberikan adalah sebagai tantangan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

yang harus dipecahkan meskipun tugas tersebut terlalu berlebihan maka seseorang

tersebut dapat tetap merasa senang terhadap pekerjaannya. Sebaliknya jika tugas

yang berlebihan tersebut diyakini dan dirasakan sebagai sebuah beban maka

lambat laun mereka akan mengalami kelelahan baik kelelahan fisik maupun

mental sehingga dapat menurunkan kinerja.

Hasil penelitian Artadi (2015)mengungkapkan beban kerja berpengaruh

positif terhadap kinerja karyawan dimana tekanan beban kerja dapat

menjadipositif, dan hal ini mengarah ke peningkatan kinerja. Shah (2011) juga

menyatakan beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja dimana beban kerja

yang tinggi menjadikan penilaian kinerja yangdilakukan oleh supervisor menjadi

sangat penting, karena berkaitan dengan kinerja serta besaran bonus yang akan

diterima karyawan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang

Sistem Jaminan Sosial Nasional ayat 1 menyatakan jaminan Sosial adalah satu

bentuk perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi

kebutuhan dasar hidupnya yang layak.Jaminan sosial

yangbaik,mampumemberikan rasa aman dan nyaman kepada para karyawan

dalam bekerja sehingga mampu memberikan kinerja yang baik bagi perusahaan.

Hasil penelitian Arsitania(2009) menunjukkan bahwa pengaruh jaminan

sosial (jamsostek) terhadap kinerja karyawan bertanda positif, menunjukkan

berpengaruh searah terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan, maka kerangka

konseptual penelitian ini secara sederhana dapat digambarkan sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

Keselamatan
Kesehatan Kerja

Beban Kerja Kinerja Karyawan

Jaminan Sosial

Sumber: (Mangkunegara, 2010), (Haryono, 2004) data diolah


Gambar 2.1
Kerangka Konseptual

2.7 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2003:30) hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang

hubungan antara dua variabel atau lebih, atau dengan kata lain hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan perumusan masalah, maka ditetapkan hipotesis sebagai berikut :

: Keselamatan Kesehatan Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerjakaryawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) unit kebun Bah Jambi.

: Beban Kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun

Bah Jambi.

: Jaminan Sosial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan

bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun

Bah Jambi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

: Keselamatan Kesehatan Kerja, Beban Kerja dan Jaminan Sosial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan bagian pengolahan pada

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) unit kebun Bah Jambi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif, yakni penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih(Ginting,

Situmorang, & Lutfi, 2008). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian

ini adalah Keselamatan Kesehatan Kerja (X3), Beban Kerja (X2), Jaminan Sosial

(X3), dan KinerjaKaryawan (Y).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada PT Perkebunan Nusantara IV (persero)

unit kebun Bah Jambi Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Waktu penelitian

dimulai pada Februari 2018 sampai dengan April2018.

3.3 Batasan Operasional

Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam

membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka,

batasan operasional penelitian ini dibatasi pada dua variabel yaitu:

1. Variabel Independen atau Variabel Bebas (X)

Adapun Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah Keselamatan Kesehatan

Kerja (X1), Beban Kerja (X2), dan Jaminan Sosial (X3) pada PT. Perkebunan

Nusantara IV (Persero) Unit kebun Bah Jambi.

39

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

2. Variabel Dependen atau Variabel Terikat (Y)

Adapun Variabel Terikat dalam penelitian ini adalah KinerjaKaryawan (Y)

Bagian Pengolahan pada PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit kebun

Bah Jambi.

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan pada

suatu variabel dengan memberikan arti atau menspesifikasikan kegiatan atau

membenarkan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel

tersebut.

Tabel 3.1
Defenisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
1 Keselamatan Keselamatan 1. Perlengkapan 1. Alat pelindung Likert
Kesehatan Kesehatan Kerja keselamatan kerja
Kerja (X1) (K3) merupakan kerja (pelindung
suatu program diri)
yang dibuat 2. Peralatan
perusahaan kerja
sebagai upaya 3. Standarisasi
mencegah alat pelindung
timbulnya diri
kecelakaan dan
penyakit akibat 2. Lingkungan 1. Pengawasan
kerja dengan cara kerja kerja
mengenali hal-hal 2. Keadaan
yang berpotensi lingkungan
menimbulkan kerja
kecelakaan dan
penyakit akibat
kerja serta 3. Sarana dan 1. Sarana
tindakan prasarana kesehatan
antisipatif apabila kesehatan 2. Pemeriksaan
terjadi kecelakaan kesehatan
dan penyakit
akibat kerja.

2 Beban Kerja Beban Kerja 1. Tuntutan 1. Volume Likert


(X2) adalah besaran tugas pekerjaan
pekerjaan yang 2. Pengetahuan/
harus dipikul oleh skill pekerja
suatu jabatan atau 2.Kondisi 1. Kondisi
unit organisasi pekerjaan pekerjaan
dan merupakan 2. Standarpekerj
hasil kali antara aan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

Lanjutan Tabel 3.1


No Variabel Definisi Variabel Dimensi Indikator Skala
volume kerja dan
norma waktu.
3 Jaminan Jaminan Sosial 1. Perlindunga 1. Tanggapan Likert
Sosial (X3) merupakan n karyawan karyawan
jaminan terhadap
perlindungan yang Jaminan Hari
diberikan Tua
perusahaan 2. Tanggapan
terhadap karyawan
hilangnya terhadap
penghasilan Jaminan
karyawan seperti Kesehatan
dalam 3. Rasa nyaman
pemberhentian dalam bekerja
kerja, karyawan
sakit, mengalami
kecelakaan,
tunjangan
kematian dan lain
sebagainya.
4 Kinerja Kinerja 1. Kuantitas 1. Target kerja Likert
Karyawan merupakan kerja 2. Pengetahuan/
(Y) gambaran skill pekerja
mengenai tingkat 2. Kualitas Kerja 1. Pelaksanaan
pencapaian pekerjaan tepat
pelaksanaan 2. Mengikuti
suatu program prosedur
kegiatan atau perusahaan
kebijakan dalam 3. Minimalisasi
mewujudkan tingkat
sasaran, tujuan, kesalahan
visi dan misi didalam kerja
organisasi yang 3. Pemanfaatan 1. Ketepatan
dituangkan waktu waktu dalam
melalui menyelesaikan
perencanaan pekerjaan
strategis suatu 2. Inisiatif
organisasi pekerja
Sumber: Permendagri (2008), Hadiguna (2009), Moeheriono (2009)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2005:86) skala likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial.

Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian ini, maka setiap variabel

diberi skor 1 sampai 5 seperti pada Tabel 3.2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert
Skala Skor

Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber : Sugiyono, (2012:133)

3.6 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini

adalah karyawan bagian Pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(Persero) unit kebun Bah Jambi yang berjumlah 102 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Menurut (Arikunto, 2006)sampel adalah sebagian atau

wakil populasi yang diteliti atau sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut (Husein, 2008, hal. 65)mengatakan

untuk menentukan berapa minimal sampel yang dibutuhkan jika ukuran

populasi diketahui, maka dapat digunakan rumus Slovin untuk

menentukan jumlah sampelnya seperti berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

n=

dimana :

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

= kelonggaran ketidaktelitian/presisi karena kesalahan pengambilan sampel

yang dapat ditoleransi, misal 10 %

n= = 50,495 = 51

Berdasarkan perhitungan dengan mengacu pada pendapat Slovin dalam

penelitian ini diambil sejumlah minimal 51 (pembulatan) responden penelitian,

dalam pengambilan sampel diambil secara acak sederhana dimana anggota

populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel.

Karyawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

(persero) unit kebun Bah Jambi mempunyai 10 jabatan dalam perusahaan dan

untuk mewakili masing-masing jabatan maka 51 sampel di distribusikan sebagai

berikut:

Tabel 3.3
Jumlah Sampel
Jumlah
Sampel
No Jabatan Populasi Sampel yang
mewakil
i
1 Mandor I 2 2/102 x 51 = 0,99 1
2 Operator Kempa / Pressan 7 7/102 x 51 = 3,50 4
3 Operator Kerja Penimbunan Minyak 3 3/102 x 51 = 1,49 1
4 Operator Ketel Uap / Boiler 14 14/102 x 51 = 7,00 7
5 Operator Laboratorium 7 7/102 x 51 = 3,50 4
Operator Loading Ramp /
6 22 22/102 x 51 = 10,99 11
Penerimaan Buah
Lanjutan Tabel 3.3

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

Jumlah
Sampel
No Jabatan Populasi Sampel yang
mewakil
i
7 Operator Minyakan / Klarifikasi 5 5/102 x 51 = 2,49 2
8 Operator Pengolahan Biji & Inti 14 14/102 x 51 = 7,00 7
9 Operator Pengutipan Minyak 4 4/102 x 51 = 2,00 2
10 Operator Rebusan / Sterilizer 24 24/102 x 51 = 11,99 12
Total 102 51
Sumber : PTPN IV

3.7 Jenis Data

Arikunto (2010:44) mengatakan bahwa sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Penelitian ini menggunakan 2 jenis

data, yaitu :

1. Data Primer

Data yang diperoleh langsung dari responden yang ada di lokasi penelitian.

Data tersebut diperoleh dari hasil pengisian kuisioner dan juga wawancara

kepada pihak-pihak yang terkait.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh untuk melengkapi data primer yang meliputi data

mengenai sejarah, perkembangan perusahaan, buku-buku ilmiah serta literatur

lainnya yang sehubungan dengan penelitian ini.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi, keterangan dan data-data yang

diperlukan, peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

1. Menyebarkan kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data melalui pemberian

daftar pertanyaan secara tertutup kepada responden yang dilengkapi dengan

beberapa alternatif jawaban.

2. Wawancara, yaitu melakukan dialog langsung antara peneliti dengan

responden penelitian.

3. Observasi, yaitu kegiatan melihat suatu kondisi secara langsung terhadap

objek yang diteliti.

4. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-

catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber sumber lain

yang relevan dengan objek penelitian.

5. Studi kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah yang memiliki relevansi

dengan masalah yang diteliti. Data yang diperoleh untuk melengkapi data

primer yang meliputi data mengenai sejarah, perkembangan perusahaan,

buku-buku.

3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2007) valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Uji validitas bertujuan

untuk menguji apakah kuisioner layak untuk digunakan sebagai instrumen

penelitian. Uji validitas ini dilakukan kepada 30 orang karyawan bagian

pengolahan di luar daripada sampel dan dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

IV Unit Kebun Bah Jambi.Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner

adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung ≥ rtabel maka pernyataan tersebut valid.

2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa

kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Menurut Sugiyono (2007) pengujian reliabilitas digunakan untuk melihat apakah

alat ukur yang digunakan (kuesioner) menunjukkan konsistensi dalam mengukur

gejala yang sama. Kriteria dalam menentukan reliabilitas suatu kuesioner adalah

sebagai berikut:

Jika ralpha positif atau ≥ rtabel maka pertanyaan tersebut reliabel

Jika ralpha positif atau < rtabel maka pertanyaan tersebut tidak reliabel

Uji validitas dan reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS 20,0 for

windows.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan metode yang digunakan dengan

mengadakan pengumpulan data dan penganalisaan data yang diperoleh sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diteliti.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


47

3.10.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas (X1,X2 dan X3) terhadap variabel terikat (Y).

Metode regresi linier berganda dirumuskan sebagai berikut:

Y= + + + +

Dimana:

Y = Produktivitas Karyawan

= Konstanta

= Koefisien regresi berganda

= Keselamatan Kesehatan Kerja

= Beban Kerja

= Jaminan Sosial

= Standard Error

3.11 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui

bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi

normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid

untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual

berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

(Ghozali, 2016:154).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


48

a. Analisis Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun

demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan

khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal

adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan

distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan

membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal,

maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti

garis diagonalnya.

b. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalua tidak hati-hati

secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa sebaliknya.

Untuk itu uji grafik yang telah dilakukan dilengkapi dengan uji statistik

dengan menggunakan uji Kolmogorov -Smirnov (K-S). Uji K-S

dilakukan dengan menggunakan hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

Ha: Data residual tidak berdistribusi normal

Pengujian normalitas dilakukan dengan melihat Asymp. Sig. (2-tailed).

Jika tingkat signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 diterima, sehingga dikatakan data residual

berdistribusi normal.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengematan lain

tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteros

kedastisitas (Ghozali, 2016: 134).

Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

yaitu dengan melihat Grafik Plot antara nilai prediksi variable terikat

(dependen). Selain itu dapat juga digunakan uji glejser. Uji glejser dilakukan

dengan meregresi nilai absolut residual terhadap variabel independen di atas

tingkat kepercayaan 5%, maka dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heterokedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi

yang baik seharusnnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal.

Untuk mengetahui ada tidaknya multikolinearitas diantara variabel

indevenden dapat dilihat dari Tolerance dan nilai VIF. Kedua ukuran ini

menunjukan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh

variabel independen lainnya. Dalam pengertian sederhana setiap variabel

independen menjadi variabel dependen (terikat) dan diregres terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel

independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen

lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi

(karena VIF=1/Tolerance). Model regresi yang bebas dari multikolinearitas

adalah model yang memiliki nilai tolerance ≥ 0,1 atau nilai VIF ≤ 10.

Sebaliknya, jika nilai Tolerance < 0,1 atau nilai VIF > 10, maka ada

multikolinearitas di antara variabel independen.

3.12 Pengujian hipotesis

1. Uji signifikansi Serempak (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat.

H0: β1 = β2 = β3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Ha : Minimal satu βi ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

diterima jika ≤ pada α = 5%

ditolak jika > pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual

terhadap variabel terikat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

H0 : βi ≤ 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

H1 : βi> 0, secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

diterima jika ≤ pada α = 5%

ditolak jika > pada α = 5%s

3. Koefisien Determinasi ( )

Koefisien Determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa kemampuan

model dalam menerangkan variabel terikat. Jika semakin besar (mendekati

satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas semakin besar

terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat

untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel

terikat. Sebaliknya, jika semakin kecil (mendekati nol), maka dapat

dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat semakin

kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran umum perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PTPN IV (Persero) merupakan salah satu perusahaan yang bergerak

dibidang agrobisnis perkebunan. Dibidang perkebunan kelapa sawit, teh, kakao

kering dan produk turunannya. Kebun Bah Jambi adalah salah satu unit usaha dari

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) yang berada di kabupaten simalungun

sumatera utara. Pada awal berdirinya merupakan perusahaan milik swasta asing

N.V.H.V.A (Handels Verenering Amsterdam) Negeri Belanda), kemudian PTPN

IV dibentuk berdasarkan peraturan pemerintah No.9 tahun 1996 tanggal 14

Febuari 1996, tentang penggabungan kebun-kebun yang ada di wilayah sumatera

utara dari PTP VI, VII, dan VIII. Didirikan berdasarkan Akte Notaris Harum

Kamil, SH No.37 tertanggal 11 maret 1996 dan surat Keputusan menteri

kehakiman No. C28332 HT.01.01 th 96, tanggal 8 agustus 1996 serta

dicantumkan dalam berita Negeri RI No.8 oktober 1996.

Lokasi Kebun Bah Jambi Berada di kecamatan Jawa Maraja Bah Jambi

kabupaten simalungun. Jarak dengan kota Medan sebagai ibu kota propinsi

sumatera utara berkisar 147 km, dan 19 km dari kota pematang siantar. Topografi

tanah keadaannya sedikit bergelombang dan berbukit. Jenis tanah Podolik Coklat

Kuning (PCK) dan Podsolik Coklat (PC). Kebun Bah Jambi memiliki luas HG

8.060,5 HA, terdiri dari 8 afdeling tanaman kelapa sawit, emplasmen, pembibitan

pabrik dan kolam limbah.

52

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) “Menjadi Pusat keunggulan

pengelolaan perusahaan agro industri kelapa sawit dengan tata kelola

perusahaan yang baik serta berwawasan lingkungan”.

2. Misi Perusahaan

Adapun misi dari PT Perkebunan Nusamtara IV (persero) unit kebun Bah

Jambi sebagai berikut:

a. Menjamin keberlanjutan usaha yang kompetitif.

b. Meningkatkan daya saing produk secara berkesinambungan dengan sistem,

cara dan lingkungan kerja yang mendorong munculnya kreativitas dan

inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

c. Meningkatkan laba secara berkesinambungan.

d. Mengelola usaha secara profesional untuk peningkatan nilai perusahaan

yang mempedomani etika bisnis dan tata kelola perusahaan yang baik.

e. Meningkatkan tanggung jawab sosial lingkungan.

f. Melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program pemerintah

pusat/daerah.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi pada intinya menggambarkan batasan-batasan,

wewenang, dan tanggung jawab dan memperlihatkan susunan fungsi-fungsi,

departemen-departemen dalam organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


54

kerja baik secara horisontal maupun vertikal serta menunjukkan hubungan suatu

kerja sama.

Pada kebun Bah Jambi, struktur organisasi yang digunakan adalah lini

fungsional yang merupakan suatu bentuk struktur organisasi, karena kekuasaan

dan tanggung jawab diturunkan secara garis dari tingkat pimpinan atas kepada

tingkat bawahannya berdasarkan tugas masing-masing. Kebun Bah Jambi

merupakan salah satu unit kebun milik PTPN IV (Persero). Kendali operasi

dilaksanakan dari pusat dan dewan direksi yang berkedudukan di Medan,

Sumatera Utara. Berikut ini gambar struktur organisasi PTPN IV (Persero) Unit

kebun Bah Jambi pada gambar dibawah ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


MANAJER UNIT
EDMAN AGUS

KA. DINAS TANAMAN KA. DINAS TANAMAN


KA. DINAS TEHNIK KA. DINAS TATA USAHA Plt.Asst. SDM & UMUM
RY UTARA RY SELATAN
PENGOLAHAN BUDI DARMAWAN BUDI DARAMWAN
DIDIK INSAN NUR HADI SYOFIAN HARAHAP

Pa Pam
Asst. Afdeling-I Asst. Afdeling-v Asst. Masinis Reparasi Plt. Asst. Transport Pool
KAPTEN T.
JERRY SENTOSA ARMANSYAH PUTRA SYAHRIAL EFFENDI BUDI DARMAWAN
SINULINGGA

Asst. Afdeling-VI Wakil Pa Pam


Asst. Afdeling-II Asst. Pengolahan
SUDIRWANA SERMA TOMSON
DANIAR JONAS PURBA M.IKHWAN
DAMANIK MANIK

Asst. Afdeling-III
Asst. Afdeling-VII Asst. Pengolahan
DENNY L.
ARMANSYAH PUTRA MARTIN Y. TARIGAN
HUTAGALUNG

Asst. Afdeling-IV Asst. Afdeling-VIII Asst. Pengolahan


HALOMOAN SINAGA ANDRIAN MUFTI DEZY FAIRU

Asst. Afdeling-IX `
Asst. Eplasmen
ANDRIAN MUFTI

Sumber : PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi


Gambar 4.1
Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) Unit Kebun Bah Jambi
55

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kebun Bah Jambi

memiliki pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian yaitu :

1. Manajer Unit

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan kebun bah jambi kepada direksi

b. Menerapkan kebijakan Direksi atas pendelegasian wewenang.

c. Memutuskan pengangkatan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan,

pemberhentian bawahannya sesuai peraturan yang berlaku.

d. Melakukan pengawasan melekat (WASKAT) sesuai dengan peraturan,

system dan prosedur yang berlaku.

e. Meminta pertanggung jawaban kepada kepala dinas tanaman a,b kepala

dinas teknik, kepala dinas pengolahan PKS dan kepala Dinas Tata Usaha,

Asisten SDM dan Umum terhadap pelaksanaan pekerjaan di bidang

masing-masing.

f. Membina, menasehati, menegur serta membuat penilaian staff

bawahannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

g. Mengajukan permintaan pengadaan barang dan jasa non lokal dan lokal

dalam batas wewenang yang ditentukan

2. Ka. Dinas TU

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan Dinas Tata Usaha Kebun Bah Jambi kepada

Manajer Unit Kebun Bah Jambi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

b. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang berkaitan

dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan oleh Direksi.

c. Melaksanakan Stock Opname Kas setiap hari dan melaporkan keadaan

kas kepada manajer Unit sebagai penanggung jawab serta setiap bulan

melaporkan keadaan saldo Kas sesuai dengan ketentuan kepada Direksi.

d. Mengatur / menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah

tangung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugas-tugas

yang diberikan.

e. Mengusulkan kepada Manajer Unit Kebun Bah Jambi tentang

kepegawaian di Dinas Tata Usaha, antara lain :

penerimaan/pengangkatan, pemindahan. Kenaikan pangkat / jabatan

berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan dengan berpedoman

pada ketentuan yang berlaku.

f. Meminta pertanggung jawaban kepada Asisten Tata Usaha dalam hal

pengelolaan pergudangan sesuai dengan norma ketentuan yang berlaku.

g. Memberikan masukan saran / usulan kepada Manajer Unit mengenai

kegiatan kinerja serta pemakaian biaya baik diminta maupun tidak

diminta untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaan kebun.

3. Ka. Dinas. Teknik

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan Bidang Teknik di Kebun Bah Jambi kepada

Manajer Unit Kebun Bah Jambi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

b. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian di Dinas

Teknik:penerimaan / pengangkatan karyawan, pemindahaan, kenaikan

pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan

dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.

c. Meminta pertanggung jawaban kepada Asisten-Asisten Bidang Teknik,

terutama pemakaian tenaga kerja, biaya, barang / bahan Dinas Teknik

dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

d. Mengangkat dan menghentikan kegiatan Dinas Teknik dengan tetap

berpedoman pada petunjuk dan pembinaan dari Manajer Unit.

4. Ka. Din. Tanaman Rayon A

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan bidang tanaman di Afdeling I,II,VII,IX,

Pembibitan Kebun Bah Jambi kepada Manajer Unit Kebun Bah Jambi.

b. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian di Dinas

Tanaman : penerimaan / pengangkatan karyawan, pemindahan, kenaikan

pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan

dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.

c. Meminta pertanggung jawaban kepada Asisten-Asisten Afd I,II,VII,IX,

Pembibitan, terutama pemakaian tenaga kerja, biaya, barang/bahan di

Afd I,II,VII,IX, Pembibitan dengan berpedoman pada ketentuan yang

berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

d. Mengangkat dan menghentikan kegiatan di Afd I,II,VII,IX, Pembibitan

dengan tetap berpedoman pada petunjuk dan pembinaan dari Manajer

Unit.

5. Ka. Din. Tanaman Rayon B

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka penelolaan Bidang Tanaman di Afdeling III, IV, V, VI,

VIII, Kebun Bah Jambi kepada Manajer Unit Kebun Bah Jambi.

b. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian di Dinas

Tanaman: penerimaan / pengangkatan karyawan, pemindahan, kenaikan

pangkat / jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan

dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.

c. Meminta pertanggung jawaban kepada Asisten-Asisten Afd III, IV, V,

VI, VIII, terutama pemakaian tenaga kerja, biaya, barang / bahan di Afd

III, IV, V, VI, VIII dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.

d. Mengangkat dan menghentikan kegiatan di Afd III, IV, V, VI, VIII

dengan tetap berpedoman pada petunjuk dan pembinaan dari Manajer

Unit.

6. Asst. SDM dan Umum

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan SDM dan Umun di Kebun Bah Jambi kepada

Manajer Unit.

b. Mengusulkan kepada Manajer Unit Kebun Bah Jambi tentang

kepegawaian di bagian Kebun Bah Jambi antara lain : penerimaan /

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

pengangkatan karyawan, pemindahan, kenaikan pangkat / jabatan

berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan dengan berpedoman

pada ketentuan yang berlaku.

c. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya terhadap

pelaksanaan pekerjaan masing – masing.

7. Asisten Gudang

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan Dinas Tata Usaha Kebun Bah Jambi kepada

Manajer Unit Kebun Bah Jambi.

b. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang berkaitan

dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan oleh Direksi.

c. Melaksanakan Stock Opname Kas setiap hari dan melaporkan keadaan

kas kepada Manajer Unit sebagai penanggung jawab serta setiap bulan

melaporkan keadaaan saldo Kas sesuai dengan ketentuan kepada Direksi.

d. Mengatur / menyusun pembagian tugas pegawai yang berada dibawah

tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugas –

tugas yang di berikan.

e. Mengusulkan kepada Manajer Unit Kebun Bah Jambi tentang

kepegawaian di Dinas Tata Usaha, antara lain : penerimaan /

pengangkatan. Pemindahan, kenaikan pangkat / jabatan berdasarkan

prestasi dan pemberhentian karyawan dengan berpedoman pada

ketentuan yang berlaku.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

f. Meminta pertanggung jawaban kepada Asisten Tata Usaha dalam hal

pengelolaan pergudangan sesuai dengan norma ketentuan yang berlaku.

g. Memberikan masukan saran / usulan kepada Manajer Unit mengenai

kegiatan kinerja serta pemakaian biaya baik diminta maupun tidak

diminta untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaan kebun.

8. Asisten Hama

a. Mengawasi pekerjaan di bagian hama penyakit.

b. Melaporkan hasil pekerjaan kepada Ka.Dis. Tanaman.

c. Membuat rencana Anggaran RKO dan RKAP.

d. Mengevaluasi biaya Hama Penyakit (HP) seluruhnya.

e. Mempertanggung jawabkan seluruh tugaas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan di bagian HP kepada Manajer Unit.

f. Merencanakan pekerjaan yang ada di Afdeling berpedoman pada RKAP

dan RKO.

g. Menegur mandor dan Krani bila hasil kerja yang tidak sesuai apa yg di

harapkan.

h. Mengkoreksi pekerjaan dengan tetap berpegang teguh pada petunjuk dan

pembinaan dari Ka.Dis.Tanaman.

i. Tetap memperhatikan Pengaruh Sosial yang dapat mengganggu

perkembangan kinerja Mandor dan Krani.

9. Asisten Tanaman

a. Mengawasi pekerjaan di Afdeling

b. Melaporkan hasil pekerjaan kepada Ka.Dis.Tanaman

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

c. Membuat rencana Anggaran RKO dan RKAP

d. Mengevaluasi biaya Tanaman seluruhnya.

e. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan di Afdeling kepada Manajer Unit.

f. Merencanakan pekerjaan yang ada di Afdeling berpedoman pada RKAP

dan RKO.

g. Menegur mandor dan Krani bila hasil kerja yang tidak sesuai apa yang di

harapkan.

h. Mengkoreksi pekerjaan dengan tetap berpegang teguh pada petunjuk dan

pembinaan dari Ka.Dis.Tanaman.

i. Tetap memperhatikan Pengaruh Sosial yang dapat mengganggu

perkembangan kinerja Mandor dan Krani.

10. PA. PAM

a. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan

dalam rangka pengelolaan keamanan dan ketertiban di Kebun Bah Jambi

kepada Manajer Unit.

b. Mengusulkan kepada Manajer Unit Kebun Bah Jambi tentang

kepegawaian di bagian Pengamanan antara lain: pengangkatan Satpam /

Hansip, pemindahan, kenaikan pangkat / jabatan berdasarkan prestasi dan

pemberhentian karyawan dibagian pengamanan dengan berpedoman

pada ketentuan yang berlaku.

c. Meminta pertanggung jawaban kepada bawahannya terhadap

pelaksanaan pekerjaan masing – masing.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

11. Ka. Dinas Pengolahan

a. Bertanggung jawab atas kegiatan di pabrik dalam proses pengolahan

buah dan operasionalnya.

b. Bertanggung hawab kepada Manajer dan membantu urusan Teknik

c. Mengawasi dan mengkoordinir segala kegiatan yang berhubungan

dengan pemeliharaan alat – alat pertanian dan mesin – mesin.

d. Mengawasi dan mengkoordinir pekerjaan rutin di Pabrik, sehingga

diperoleh hasil minyak sawit yang bermutu tinggi.

e. Membantu Manajer Unit dalam urusan pengolahan serta membawahi

Asisten Jaga.

12. Asisten Afdeling

a. Bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Tanaman dan Mengepalai satu

Afdeling.

b. Menyusun program tahunan dan melaksanakannya.

c. Mengontrol dan memeriksa hasil kerja kerani dan menilai laporan harian

mengenai produksi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

4.2 Karakteristik Responden

Penelitian ini mengangkat permasalahan mengenai pengaruh Keselamatan

Kesehatan Kerja, Beban Kerja dan Jaminan Sosial terhadap Kinerja Karyawan.

Responden yang digunakan yaitu karyawan bagian pengolahan PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun Bah Jambi sebanyak 51 orang.

Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri dari jenis kelamin, usia

dan lama bekerja.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

51 responden
100%

Laki-Laki Perempuan

Sumber: Lampiran 4
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Gambar 4.2 dapat diketahui bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin seluruhnya berjenis kelamin laki-laki yaitu 100%. Ini

dikarenakan sebagian besar karyawan pada unit usaha kebun Bah Jambi

merupakan tenaga operasional yang bekerja di lapangan dimana sangat

membutuhkan tenaga laki-laki.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

21 responden 4 responden
41,18% 7,84%

13 responden 13 responden
25,49% 25,49%

36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun 51-55 tahun

Sumber: Lampiran 5
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui bahwa usia responden terbanyak adalah

usia 51-55 tahun yaitu sebanyak 41,18%, diikuti usia 41-45 tahun dan usia 46-50

tahun yang secara serempak menunjukkan angka 25,49% kemudian usia 36-40

tahun yaitu sebanyak 7,84%. Hal ini disebabkan karena PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun bah jambi membutuhkan karyawan yang sudah matang

dan berpengalaman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja
3 responden
5,88%

2 responden
42 responden
3,92%
82,36%

4 responden
7,84%

< 10 tahun 11-20 tahun 21-30 tahun >30 tahun

Sumber: Lampiran 6
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Berdasarkan Gambar 4.4 dapat diketahui bahwa untuk mayoritas masa bekerja

responden yang diteliti adalah karyawan yang telah bekerja selama 21-30 tahun

yaitu sebanyak 82,36%.

4.3 Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

4.3.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan

software SPSS 20.0 for windows. Apabila terdapat variabel yang datanya tidak

valid, berarti data variabel tersebut harus dibuang, kemudian dilakukan pengujian

kembali hingga semua data variabel valid.

Dalam uji validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya.

Validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item- Total Correlation. Untuk

mengetahui kevaliditasan setiap item pernyataan dalam instrumen penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

dapat dilihat melalui kolom rhitung dan rtabel. Apabila nilai rhitung lebih

besar dari rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai rtabel

dengan df= n - 2 yaitu 30 – 2=28, sehingga nilai rtabel pada taraf signifikansi

5% adalah 0,3610. Apabila nilai rhitung ≥ rtabel (0,3610) maka item

pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

Hasil uji validitas untuk variabel pengembangan karir (X1) dalam penelitian

ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1
Hasil Uji Validitas Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha


Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted

p1 56,6000 28,110 ,794 ,958


p2 56,6000 28,041 ,808 ,958
p3 56,6333 27,413 ,829 ,957
p4 56,6333 27,964 ,839 ,957
p5 56,7333 29,444 ,502 ,965
p6 56,6000 28,110 ,794 ,958
p7 56,7333 29,513 ,489 ,965
p8 56,6333 27,413 ,954 ,955
p9 56,7000 29,872 ,483 ,964
p10 56,5667 28,254 ,755 ,959
p11 56,6333 27,413 ,954 ,955
p12 56,6333 27,413 ,954 ,955
p13 56,6333 27,413 ,954 ,955
p14 56,6667 27,747 ,906 ,956
Sumber: Lampiran 7

Tabel 4.1 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai rhitung yang

lebih besar dari nilai rtabel sebesar 0,3610. Dengandemikian semua butir

pernyataandinyatakan valid.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

2. Variabel Beban Kerja (X2)

Hasil uji validitas untuk variabel beban kerja (X2) dalam penelitian ini dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2
Hasil Uji Validitas Variabel Beban Kerja (X2)
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Item Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted
p19 21,5333 3,499 ,667 ,816
p20 21,7000 3,597 ,743 ,801
p22 21,5333 3,637 ,706 ,808
p23 21,6333 3,551 ,700 ,809
p25 21,5333 4,120 ,421 ,860
p26 21,5667 3,909 ,558 ,836
Sumber: Lampiran 8

Tabel 4.2 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai rhitung yang

lebihbesar dari nilai rtabel sebesar 0,3610. Dengandemikian semua butir

pernyataandinyatakan valid.

3. Variabel Jaminan Sosial (X3)

Hasil uji validitas untuk variabel jaminan sosial (X3) dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3
Hasil Uji Validitas Variabel Jaminan Sosial (X3)
Corrected Item- Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance
Item Total Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted
Correlation Deleted
p27 21,7333 4,478 ,929 ,887
p28 21,7333 4,478 ,929 ,887
p29 21,7000 4,493 ,901 ,891
p30 21,7667 5,495 ,409 ,952
p31 21,8333 4,764 ,708 ,917
p32 21,7333 4,409 ,825 ,901
Sumber: Lampiran 9

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

Tabel 4.3 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai rhitung yang lebih

besar dari nilai rtabel sebesar 0,3610. Dengandemikian semua butir

pernyataandinyatakan valid.

4. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Hasil uji validitas untuk variabel kinerja karyawan dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Item Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted

P1 30,3667 8,447 ,822 ,927


P2 30,4667 8,602 ,706 ,935
P3 30,3667 8,447 ,822 ,927
p4 30,3667 8,309 ,878 ,923
P5 30,4000 9,076 ,597 ,942
P6 30,4667 8,602 ,706 ,935
P7 30,4000 8,455 ,841 ,926
P8 30,3000 8,217 ,885 ,922
Sumber: Lampiran 10

Tabel 4.4 menunjukkan semua butir pernyataan memiliki nilai rhitung yang

lebihbesar dari nilai rtabel sebesar 0,3610. Dengandemikian semua butir

pernyataandinyatakan valid.

4.3.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telahmemiliki

atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka

tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas.

Menurut Ghozali dan Kuncoro dalam Ginting dan Situmorang (2008),

butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

reliabilitasnya dengan kriteria nilai Cronbach’s Alpha> 0,60. Berikut hasil dari uji

reliabilitas terhadap butir-butir pernyataan yang valid.

Tabel 4.5
Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach's Alpha N of Items
Keselamatan
,961 14
kesehatan kerja
Beban kerja ,848 6
Jaminan Sosial ,922 6
Kinerja karyawan ,938 8
Sumber: Lampiran 11

Jika nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60 maka kuesioner

penelitian bersifat reliabel. Berdasarkan Tabel 4.5 diatas terlihat bahwa nilai

Cronbach’s alpha> 0,60 maka variabel variabel pernyataan tersebut reliabel.

4.4 Hasil Analisis Data

4.4.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis ini bertujuan untuk melihat persentase responden dalam memilih

kategori tertentu.

1. Variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

Dalam mengukur variablekeselamatan kesehatan kerja pada PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun bah jambi, peneliti menggunakan enam indikator

yaitu alat pelindung kerja (pelindung diri), peralatan kerja,standarisasi alat

pelindung diri, pengawasan kerja,keadaan lingkungan kerja, sarana kesehatan

dan pemeriksaan kesehatan.

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi empat belas

item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban

seperti pada Tabel 4.6 di bawah ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


71

Tabel 4.6
Distribusi Jawaban responden terhadap Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)
SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % F %
1 21 41,17 30 58,82 0 0 5 9,80 0 0 51
2 5 9,80 17 33,33 24 47,05 0 0 0 0 51
3 8 15,68 42 82,35 1 1,96 0 0 0 0 51
4 8 15,68 42 82,35 2 3,92 0 0 0 0 51
5 20 39,21 31 60,78 0 0 0 0 0 0 51
6 17 33,33 34 66,67 0 0 0 0 0 0 51
7 2 3,92 43 84,31 6 11,76 0 0 0 0 51
8 9 17,64 42 82,35 0 0 0 0 0 0 51
9 7 13,72 32 62,74 7 13,72 5 9,80 0 0 51
10 2 3,92 26 50,98 23 45,09 0 0 0 0 51
11 1 1,96 15 29,41 31 60,78 4 7,84 0 0 51
12 11 21,56 38 74,51 1 1,96 1 1,96 0 0 51
13 7 13,72 34 66,67 9 17,64 1 1,96 0 0 51
14 3 5,88 19 37,25 20 39,21 9 17,64 0 0 51
Sumber: Lampiran 12

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat diketahui:

a. Dari 51 responden 58,82%menyatakansetuju bahwa perusahaan telah

menyediakan alat pelindung diri seperti helm, sepatu boots, sarung

tangan, masker yang dapat menghindarkan responden dari kecelakaan

kerja, 41,17% sangat setuju tetapi 9,80% tidak setuju serta tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju.

b. Dari 51 responden 47,05/% menyatakan kurang setuju bahwa responden

selalu menggunakan Alat Pelindung Diri secara lengkap saat bekerja,

tetapi 33,33% setuju dan 9,80% sangat setuju serta tidak ada responden

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

c. Dari 51 responden 82,35% menyatakan setuju bahwa semua peralatan

kerja dalam kondisi layak pakai, 15,68% sangat setuju dan 1,96% kurang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


72

setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

d. Dari 51 responden 82,35% menyatakan setuju bahwa fasilitas peralatan

kerja yang disediakan oleh perusahaan memberikan keselamatan dalam

bekerja, 15,68% sangat setuju tetapi 3,92% kurang setujuserta tidak ada

responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

e. Dari 51 responden 60,78% setuju bahwa alat pelindung diri yang

disediakan perusahaan telah sesuai dengan standar nasional indonesia

dan 39,21% sangat setuju serta tidak ada responden yang menyatakan

kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

f. Dari 51 responden 66,67% setuju bahwa perusahaan telah menyediakan

alat pelindung diri sesuai dengan jumlah karyawan dan 33,33% sangat

setuju serta tidak ada responden yang menyatakan kurang setuju, tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

g. Dari 51 responden 84,31% setuju bahwa sistem pengawasan kerja yang

diterapkan karyawan mampu menghindarkan dari kecelakaan kerja,

3,92% sangat setuju tetapi 11,76% kurang setuju serta tidak ada

responden yang menyatakan kurang setuju dan sangat tidak setuju.

h. Dari 51 responden 82,35% setuju bahwa setiap kecelakaan kerja yang

terjadi akan langsung ditindaklanjuti oleh kepala pengawasan kerja dan

17,64% sangat setuju serta tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


73

i. Dari 51 responden 62,74% setuju bahwa semua bagian dari peralatan

yang berbahaya telah diberi tanda tanda, 13,72% sangat setuju tetapi

13,72% kurang setuju dan 9,80% tidak setuju serta tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju.

j. Dari 51 responden 50,98% setuju bahwa responden bekerja dalam

kondisi yang aman dan bersih, 3,92% sangat setuju, tetapi 45,09%

kurang setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

k. Dari 51 responden 60,78% kurang setuju bahwa perusahaan telah secara

ketat mewajibkan setiap karyawan untuk menggunakan alat pelindung

diri, 7,84% tidak setuju, tetapi 29,41% setuju dan 1,96% sangat setuju

serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

l. Dari 51 responden 74,51% setuju bahwa ketersediaan kotak P3K dan

posisi klinik yang mudah dijangkau meningkatkan rasa aman dalam

bekerja, 21,56% sangat setuju, tetapi 1,96% kurang setuju dan 1,96%

tidak setuju serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak

setuju.

m. Dari 51 responden 66,67% setuju perusahaan melaksanakan tindakan

pencegahan, penyembuhan dan perawatan terhadap karyawan yang

sakit,13,72% sangat setuju tetapi 17,64% kurang setuju dan 1,96% tidak

setuju serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

n. Dari 51 responden 39,21% kurang setuju bahwa perusahaan memberikan

pelayanan pemeriksaan kesehatan secara berkala bagi karyawan, 17,64%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


74

tidak setuju tetapi 37,25% setuju dan 5,88% sangat setuju serta tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Rata-rata nilai variabel keselamatan


kesehatan kerja (X1)
Kelengkapan APD
Penggunaan APD saat…
Kelayakan APD
Fasilitas peralatan kerja
Standarisasi APD
Persentase
Kesesuaian jumlah APD
rata-rata nilai
Pengawasan kerja variabel
Tindaklanjut kecelakaan keselamatan
Tanda alat berbahaya kesehatan kerja
Kondisi lingkungan… (X1)
Kewajiban…
Ketersediaan P3K
Pencegahan dan…
Pemeriksaan kesehatan
0 2 4 6

Sumber: Lampiran 16
Gambar 4.5
Grafik rata rata nilai variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

Berdasarkan Gambar 4.5 dapat diketahui bahwa skor tertinggi dalam pernyataan

mengenai Keselamatan Kesehatan Kerja adalah pernyataan 1 (Perusahaan telah

menyediakan alat pelindung diri seperti helm, sepatu boots, sarung tangan, masker

yang dapat menghindarkan saya dari kecelakaan kerja). Pada pernyataan 5 (Alat

Pelindung diri yang diberikan perusahaan telah sesuai Standar Nasional Indonesia

(SNI)). Selanjutnya pada pernyataan 6 ( Perusahaan telah menyediakan alat

pelindung diri sesuai dengan jumlah karyawan). ini berarti pihak perusahaan telah

memenuhi salah satu kewajibannya kepada karyawan yaitu dengan cara

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang telah sesuai dengan Standar

Nasional Indonesia (SNI) secara lengkap untuk seluruh karyawannya.

2. Variabel Beban Kerja (X2)

Dalam mengukur variabel beban kerja pada karyawan bagian pengolahan PT.

Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi, peneliti menggunakan empat

indikator yaitu volume pekerjaan, pengetahuan/ skill pekerja, kondisi

pekerjaan dan standar pekerjaan.

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi enam item

pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti

pada Tabel 4.7 di bawah ini:

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban responden terhadap Beban Kerja (X2)
SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % f %
1 0 0 7 13,72 37 72,54 7 13,72 0 0 51
2 1 1,96 42 82,35 3 5,88 5 9,80 0 0 51
3 1 1,96 35 68,62 15 29,41 0 0 0 0 51
4 2 3,92 38 74,50 8 15,68 3 5,88 0 0 51
5 4 7,84 43 84,31 4 7,84 0 0 0 0 51
6 11 21,56 39 76,47 1 1,96 0 0 0 0 51
Sumber: Lampiran 13

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui:

a. Dari 51 responden 72,54% kurang setuju bahwa jumlah pegawai yang

ada saat ini sudah cukup untuk menangani pekerjaan yang ada, 13,72%

tidak setuju tetapi 13,72% setujuserta tidak ada responden yang

menyatakan sangat setuju dan sangat tidak setuju.

b. Dari 51 responden 82,35% setuju, 1,96% sangat setuju bahwa ada jumlah

pekerjaan yang dikerjakan melebihi kapasitas kerja semestinya, tetapi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

5,88% kurang setuju dan 9,80% tidak setuju serta tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju.

c. Dari 51 responden 68,62% setuju bahwa pengetahuan dapat membantu

mengatasi permasalahan dalam pekerjaan 1,96% sangat setujutetapi

29,41% kurang setujuserta tidak ada responden yang menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

d. Dari 51 responden 74,50% setuju bahwa pada saat tertentu responden

menjadi sangat sibuk dengan pekerjaan,3,92% sangat setuju tetapi

13,72% kurang setuju dan 7,84% tidak setujuserta tidak ada responden

yang menyatakan sangat tidak setuju.

e. Dari 51 responden 86,27% setuju bahwa pembagian waktu kerja (shift)

telah cukup adil, 5,88% sangat setuju tetapi 7,84% kurang setujuserta

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak

setuju.

f. Dari 51 responden 76,47% setuju bahwajam kerja per hari yang di

bebankan sesuai dengan kemampuan karyawan,21,56% sangat setuju

tetapi 1,96% kurang setujuserta tidak ada responden yang menyatakan

tidak setuju dan sangat tidak setuju.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


77

Rata-rata nilai variabel Beban Kerja (X2)

Kesesuaian …

Kapasitas…

Pengetahuan/ skill
Persentase
Kondisi pekerjaan rata-rata nilai
variabel
Pembagian … Beban…
Standar jam kerja

0 2 4 6

Sumber: Lampiran 17
Gambar 4.6
Grafik rata rata nilai variabel Beban Kerja (X2)

Berdasarkan Gambar 4.6 dapat diketahui bahwa skor tertinggi dalam

pernyataan mengenai Beban Kerja adalah pernyataan 6 (Jam kerja per hari

yang di bebankan sesuai dengan kemampuan karyawan) ini berarti jam kerja

yang dibebankan kepada karyawan telah memenuhi standar jam kerja

sehingga karyawan tidak merasa terbebani dengan lama jam kerja yang telah

ditetapkan perusahaan.

3. Variabel Jaminan Sosial (X3)

Dalam mengukur variabel jaminan sosial pada karyawan bagian pengolahan

PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi, peneliti menggunakan

tiga indikator yaitu tanggapan karyawan terhadap jaminan hari tua,tanggapan

karyawan terhadap jaminan kesehatan dan rasa nyaman dalam bekerja.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


78

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi enam item

pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti

pada Tabel 4.8 di bawah ini:

Tabel 4.8
Distribusi jawaban responden terhadap Jaminan Sosial (X3)
SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
F % F % f % f % F %
1 13 25,49 28 54,90 9 17,64 1 1,96 0 0 51
2 1 1,96 36 70,58 14 27,45 0 0 0 0 51
3 3 5,88 45 88,23 3 5,88 0 0 0 0 51
4 15 29,41 35 68,62 0 0 1 1,96 0 0 51
5 8 15,68 42 82,35 1 1,96 0 0 0 0 51
6 3 5,88 38 74,50 10 19,60 0 0 0 0 51
Sumber: Lampiran 14

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat diketahui:

a. Dari 51 responden 54,90% setuju bahwa jaminan hari tua yang diberikan

perusahaan sudah menjamin pensiun responden, 25,49% sangat setuju

tetapi 17,64% kurang setuju dan 1,96% tidak setujuserta tidak ada

responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

b. Dari 51 responden 70,58% setuju bahwa jaminan hari tua memenuhi

kebutuhan responden setelah pensiun, 1,96% sangat setuju tetapi 27,45%

kurang setujuserta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan

sangat tidak setuju.

c. Dari 51 responden 88,23% setuju bahwa jaminan kesehatan yang

diberikan perusahaan sudah menjamin kebutuhan kesehatan responden,

5,88% sangat setuju tetapi 5,88% kurang setujuserta tidak ada responden

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

d. Dari 51 responden 68,62% setuju bahwa jaminan kesehatan yang

diberikan sepenuhnya ditanggung perusahaan,29,41% sangat setuju tetapi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

1,96% tidak setuju serta tidak ada responden yang menyatakan kurang

setuju dan sangat tidak setuju.

e. Dari 51 responden 82,35% setuju bahwa perusahaan memberikan

penggantian biaya bagi karyawan yang mengalamikematian yang bukan

disebabkankecelakaan kerja, 15,68% sangat setuju tetapi 1,96% kurang

setujuserta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

f. Dari 51 responden 74,50% setuju bahwa responden bekerja dengan

nyaman karena biaya kecelakaan kerja sebanding dengan tingkat

kecelakaan kerja, 5,88% sangat setuju tetapi 19,60% kurang setujuserta

tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak

setuju.

Rata-rata nilai variabel Jaminan


Sosial (X3)
Jaminan Hari Tua

Pemenuhan…

Jaminan Kesehatan Persentase


rata-rata
Tanggungan biaya nilai
variabel
Penggantian biaya Jaminan
Sosial (X3)
Rasa nyaman

3 3,5 4 4,5

Sumber: Lampiran 18
Gambar 4.7
Grafik rata rata nilai variabel Jaminan Sosial (X3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

Berdasarkan Gambar 4.7 dapat diketahui bahwa skor tertinggi dalam

pernyataan mengenai jaminan sosial adalah pernyataan ke 4 (jaminan

kesehatan yang diberikan perusahaan sepenuhnya ditanggung oleh pihak

perusahaan). Pada pernyataan ke 5 (perusahaan memberikan penggantian

biaya bagi karyawan yang mengalami kematian yang bukan disebabkan

kecelakaan kerja). ini berarti pihak perusahaan telah memenuhi kewajibannya

serta sangat bertanggung jawab atas karyawannya karena telah memberikan

jaminan kesehatan kepada seluruh karyawan bahkan memberikan

penggantian biaya bagi karyawan yang mengalami kematian yang bukan

disebabkan kecelakaan kerja.

4. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Dalam mengukur variabel kinerja karyawan pada PT. Perkebunan Nusantara

IV unit kebun bah jambi, peneliti menggunakan enam indikator yaitu target

kerja,pengetahuan/skill pekerja, pelaksanaan pekerjaan tepat, mengikuti

prosedur perusahaan, minimalisasi tingkat keselahan didalam kerja, ketepatan

waktu dalam menyelesaikan pekerjaan dan inisiatif pekerja.

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 8 item

pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti

pada Tabel 4.9 di bawah ini:

Tabel 4.9
Distribusi jawaban responden terhadap kinerja karyawan (Y)
SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % f %
1 7 13,72 39 76,47 5 9,80 0 0 0 0 51
2 1 1,96 41 80,39 7 13,72 2 3,92 0 0 51
3 1 1,96 39 76,47 11 21,56 0 0 0 0 51
4 5 9,80 41 80,39 5 9,80 0 0 0 0 51
5 3 5,88 36 70,58 11 21,56 1 1,96 0 0 51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

Lanjutan Tabel 4.9


SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % f %
6 0 0 39 76,47 11 21,56 1 1,96 0 0 51
7 7 13,72 34 66,67 10 19,60 0 0 0 0 51
8 3 5,88 32 62,74 15 29,41 1 1,96 0 0 51
Sumber: Lampiran 15

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat diketahui:

a. Dari 51 responden 76,47% setuju bahwa responden mengetahui target

yang harus dicapai perusahaan, 13,72% sangat setuju dan 9,80% kurang

setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

b. Dari 51 responden 80,39% setuju bahwa ketelitian yang tinggi sangat

dibutuhkan pada saat mengerjakan tugas perusahaan, 1,96% sangat

setuju, 13,72% kurang setuju dan 3,92% tidak setuju serta tidak ada

responden yang menyatakansangat tidak setuju.

c. Dari 51 responden 76,47% setuju bahwa karyawan harus rapi dalam

menyelesaikan pekerjaannya, 1,96% sangat setuju dan 21,56% kurang

setuju serta tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

d. Dari 51 responden 80,39% setuju bahwa responden menyelesaikan

pekerjaan sesuai dengan prosedur meski tidak diawasi langsung, 9,80%

sangat setuju tetapi 9,80% kurang setuju serta tidak ada responden yang

menyatakantidak setuju dan sangat tidak setuju.

e. Dari 51 responden 70,58% setuju bahwa responden dituntut untuk

mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah

ditetapkan perusahaan, 5,88% sangat setuju tetapi 21,56% kurang setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

dan 1,96% tidak setuju serta tidak ada responden yang menyatakan

sangat tidak setuju.

f. Dari 51 responden 76,47% setuju bahwa responden mampu

menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya, tetapi 21,56% kurang

setuju dan 1,96% tidak setuju serta tidak ada responden yang menyatakan

sangat setuju dansangat tidak setuju.

g. Dari 51 responden 66,67% setuju bahwa responden selalu berinisiatif

menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah atasan, 13,72%

sangat setuju tetapi 19,60% kurang setuju serta tidak ada responden yang

menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

h. Dari 51 responden bahwa 62,74% setuju bahwa responden tidak

memiliki kendala dalam menyelesaikan tugas tugas yang diberikan,

5,88% sangat setuju tetapi 29,41% kurang setuju dan 1,96% tidak setuju

serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

Rata-rata nilai variabel kinerja karyawan (Y)

Mengetahui target…
Ketelitian mengerjakan…
Rapi menyelesaikan…
Menyelesaikan tugas…
Menyelesaikan tugas… Persentase
Menyelesaikan tepat… rata-rata nilai
Inisatif menyelesaikan… variabel…
Kendala…
3 3,5 4 4,5

Sumber: Lampiran 19
Gambar 4.8
Grafik rata rata nilai variabel kinerja karyawan (Y)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

Berdasarkan Gambar 4.8 dapat diketahui bahwa skor tertinggi dalam

pernyataan mengenai kinerja karyawan adalah pernyataan ke 4 (saya

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur meski tidak diawasi

langsung) ini berarti secara umum karyawan bagian pengolahan pada PT.

Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi dalam pelaksanaan pekerjaan

telah sesuai prosedur meski tidak diawasi langsung oleh atasan.

4.4.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berfungsi untuk mengetahui pengaruh/

hubungan antara variabel bebas (Keselamatan Kesehatan Kerja, Beban Kerja dan

Jaminan Sosial) terhadap variabel bebas (kinerja karyawan) pada PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun Bah Jambi. Analisis dilakukan dengan bantuan program

SPSS versi 20,0 for windows.

Tabel 4.10
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,074 6,710 ,160 ,874
keselamatan_kesehatan
,186 ,086 ,262 2,157 ,036
_kerja
beban_kerja ,338 ,121 ,339 2,802 ,007
jaminan_sosial ,508 ,205 ,299 2,474 ,017
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Lampiran 20

Dari Tabel 4.10, diperoleh persamaan regresi linear berganda

sebagaiberikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

Berdasarkan hasil pada Tabel 4.10, diketahui:

1. Konstanta ( ) = 1,074. Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika

variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1), Beban Kerja (X2) dan Jaminan

Sosial (X3) adalah 0, maka Kinerja Karyawan (Y) bagian pengolahan pada

PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi akan tetap ada sebesar

1,074 dengan asumsi variabel lain tetap.

2. Koefisien = 0,186. Ini menunjukkan bahwa variabel Keselamatan

Kesehatan Kerja (X1) berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan

(Y) atau dengan kata lain, jika variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

ditingkatkan sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan (Y) bagian

pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi akan

meningkat sebesar 0,186 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.

3. Koefisien = 0,338. Ini menunjukkan bahwa variabel Beban Kerja (X2)

berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan (Y) atau dengan kata

lain, jika variabel Beban Kerja (X2) ditingkatkan sebesar satu satuan, maka

Kinerja Karyawan (Y) bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV

unit kebun bah jambi akan meningkat sebesar 0,338 satuan, dengan asumsi

variabel lain tetap.

4. Koefisien = 0,508. Ini menunjukkan bahwa variabel Jaminan Sosial

(X3) berpengaruh secara positif terhadap Kinerja Karyawan (Y) atau dengan

kata lain, jika variabel Jaminan Sosial (X3) ditingkatkan sebesar satu satuan,

maka Kinerja Karyawan (Y) bagian pengolahan pada PT. Perkebunan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

Nusantara IV unit kebun bah jambi akan meningkat sebesar 0,508 satuan,

dengan asumsi variabel lain tetap.

Dari persamaan regresi diatas dapat diketahui bahwa keselamatan kesehatan kerja,

beban kerja, dan jaminan sosial berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan

bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi.

Berdasarkan hasil regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang paling

dominan mempengaruhi kinerja karyawan, yakni jaminan sosial (X3) dengan nilai

koefisien regresi sebesar 0,508 kemudian diikuti variabel beban kerja (X2) dengan

nilai koefesien regresi sebesar 0,338 dan variabel keselamatan kesehatan kerja

(X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,186.

4.5 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

a. Analisis Grafik Histogram

Sumber: Lampiran 22
Gambar 4.9
Histogram Uji Normalitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

Dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan

oleh data tersebut berbentuk lonceng dan tidak menceng ke kiri atau ke

kanan.

b. Analisis grafik normal p-plot

Normalitas data dapat dilihat melalui penyebaran titik pada sumbu

diagonal dari P-Plot atau dengan melihat histogram dari residualnya.

Dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: Apabila data menyebar

disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Apabila data menyebar jauh dari diagonal

atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

Sumber: Lampiran 23
Gambar 4.10
Grafik Normalitas P-P Plot

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

Gambar 4.10 memperlihatkan titik-titik yang mengikuti data di sepanjang

garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal.

c. Uji Kolmogorov-Smirnov

Pengujian normalitas yang didasarkan pada uji statistik non parametrik

Kolmogorov-Smirnov (K-S). Apabila nilai nilai asymp. Sig. (2 tailed)>

0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal.

Tabel 4.11
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual

N 51
a,b Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 1,65203570
Absolute ,097
Most Extreme Differences Positive ,058
Negative -,097
Kolmogorov-Smirnov Z ,695
Asymp. Sig. (2-tailed) ,720
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber: Lampiran 21

Pada tabel 4.11 dapat dilihat, probabilitas hasil uji Kolmogorov Smirnov

yaitu 0,720 lebih besar dari 0,05, hal ini menunjukkan bahwa model

regresi yang didapat berdistribusi normal.

2. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik Scatterplot

dan uji Glejser. Dimana dalam grafik Scatterplot data disebut tidak terjadi

heterokedastisitas apabila titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk

sebuah pola tertentu yang jelas, dan tersebar baik diatas maupun dibawah

angka nol pada sumbu Y.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

Sedangkan uji glejser adalah uji hipotesis untuk mengetahui apakah sebuah

model regresi memiliki indikasi heterokedastisitas dengan cara meregres nilai

absolut residual, dasar pengambilan kesimpulannya apabila nilai signifikansi

> 0,05 maka tidak terjadi heterokedastisitas sedangkan apabila nilai

signifikansi < 0,05 maka terjadi heterokedastisitas.

a. Analisis Grafik Scatterplot

Sumber: Lampiran 25
Gambar 4.11
Grafik scatterplot

Berdasarkan Gambar 4.11 diatas, menunjukkan bahwa titik-titik

menyebar secara acak, tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol

pada sumbu Y dan titik membentuk sebuah pola tertentu yang jelas. Oleh

karena itu, model regresi dikatakan tidak mengalami heterokedastisitas.

b. Uji Glejser

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui nilai probabilitas atau Sig. dari

keselamatan kesehatan kerja 0,573, beban kerja 0,938 dan nilai

probabilitas atau Sig. dari jaminan sosial 0,070. Karena masing-masing

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

nilai probabilitas (Sig.) > 0,05, maka disimpulkan tidak terjadi gejala

heterokedastistas.

Tabel 4.12
Uji Glejser
a
Coefficients
Standardiz
Unstandardized ed
Model Coefficients Coefficient t Sig.
s
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,498 4,015 2,117 ,040
keselamatan_kese
-,029 ,052 -,080 -,568 ,573
hatan_kerja
beban_kerja -,006 ,072 -,011 -,078 ,938
jaminan_sosial -,228 ,123 -,262 -1,856 ,070
a. Dependent Variable: glejser_heterokedastisitas
Sumber: Lampiran 24

3. Uji Multikoliniearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.

Untuk memeriksa apakah terjadi multikolinearitas atau tidak dapat dilihat dari

nilai variance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang lebih dari 10 diindikasi

suatu variabel bebas terjadi multikolinearitas (Ghozali, 2013).

Tabel 4.13
Uji Multikoloniearitas
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
keselamatan_kesehatan_kerja ,977 1,023
beban_kerja ,986 1,015
jaminan_sosial ,984 1,017
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Lampiran 26

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

Berdasarkan Tabel4.13 nilai VIF dari variabel keselamatan kesehatan kerja

1,023, VIF dari beban kerja 1,015 dan nilai VIF dari variabel jaminan sosial

adalah 1,017. Diketahui seluruh nilai VIF < 10, maka tidak terjadi

multikolinearitas.

4.6 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikansi Serempak (uji F)

Tabel 4.14
Uji Signifikansi Serempak (uji F)
a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
Regression 65,225 3 21,742 7,488 ,000
1 Residual 136,461 47 2,903
Total 201,686 50

a. Dependent Variable: kinerja_karyawan


b. Predictors: (Constant), jaminan_sosial, beban_kerja, keselamatan_kesehatan_kerja

Sumber: Lampiran 27

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa diketahui nilai Sig. adalah 0,000

dan nilai . Karena Sig. 0,000 0,05 dan

,802 maka disimpulkan bahwa pengaruh simultan dari seluruh

variabel bebas, yakni keselamatan kesehatan kerja, beban kerja dan jaminan

sosial signifikan secara statistika terhadap kinerja karyawan.

Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (bebas) yaitu keselamatan

kesehatan kerja, beban kerja dan jaminan sosial secara serempak berpengaruh

dan signifikan terhadap variabel dependen (terikat) yaitu kinerja karyawan

bagian pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Tabel 4.15
Uji Signifikansi Parsial (uji t)
a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,074 6,710 ,160 ,874
keselamatan_kesehatan
,186 ,086 ,262 2,157 ,036
_kerja
beban_kerja ,338 ,121 ,339 2,802 ,007
jaminan_sosial ,508 ,205 ,299 2,474 ,017
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Lampiran 28

Berdasarkan Tabel 4.15 diatas dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai koefisien dari keselamatan kesehatan kerja adalah 0,186, yakni

bernilai positif. Hal ini berarti pengembangan karir berpengaruh positif

terhadap kinerja karyawan. Diketahui nilai t hitung 2,157> t tabel 2,011

dan Sig 0,036< 0,05, maka keselamatan kesehatan kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan demikian, dapat

disimpulkan bahwa keselamatan kesehatan kerja (X1) berpengaruh

secara positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

2. Nilai koefisien dari beban kerja adalah 0,338, yakni bernilai positif. Hal

ini berarti beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

Diketahui nilai t hitung 2,802> t tabel 2,01 dan Sig 0,007< 0,05, maka

beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Dengan

demikian, dapat disimpulkan bahwa beban kerja (X2) berpengaruh secara

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

3. Nilai koefisien dari jaminan sosial adalah 0,508, yakni bernilai

positif. Hal ini berarti jaminan sosial berpengaruh positif terhadap

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

kinerja karyawan. Diketahui nilai t hitung 2,474> t tabel 2,01 dan Sig

0,017< 0,05, maka jaminan sosial berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan. Dengan demikian, dapatdisimpulkan bahwa

jaminan sosial (X3) berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan.

3. Uji Koefiesien Determinasi ( )

Tabel 4.16
Uji Koefisien Determinasi
b
Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square
Square Estimate
a
1 ,569 ,323 ,280 1,70394
a. Predictors: (Constant), jaminan_sosial, beban_kerja,
keselamatan_kesehatan_kerja
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan
Sumber: Lampiran 29

Berdasarkan Tabel 4.16, nilai koefisien determinasi terletak pada kolom

R-Square. Diketahui nilai koefisien determinasi sebesar . Nilai

tersebut berarti seluruh variabel bebas, yakni keselamatan kesehatan kerja,

beban kerja dan jaminan sosial secara simultan mempengaruhi variabel

kinerja karyawan sebesar 32,3 %, sisanya sebesar 67,7% dipengaruhi oleh

faktor-faktor lain.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja (X1) Terhadap Kinerja

Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel keselamatan kesehatan

kerja diketahui bahwa sebagian besar karyawan menjawab setuju bahwa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

keselamatan kesehatan kerja mempengaruhi kinerja para karyawan bagian

pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi. Ada empat belas

item pernyataan yang dapat menggambarkan bagaimana kondisi keselamatan

kesehatan kerja di perusahaan. Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran

dari enam indikator keselamatan kesehatan kerja yaitu alat pelindung kerja

(pelindung diri), peralatan kerja,standarisasi alat pelindung diri,pengawasan

kerja,keadaan lingkungan kerja, sarana kesehatan dan pemeriksaan kesehatan.

Adapun menurut sebagian besar karyawan program keselamatan kesehatan

kerja yang ada di PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi belum

berjalan dengan baik. Dapat dilihat dari pernyataan ke 10,dimana sebagian besar

karyawan menjawab kurang setuju, yang berarti karyawan tidak berada di

lingkungan kerja yang aman dan bersih serta pernyataan ke 11 bahwa perusahaan

belum secara ketat mewajibkan setiap karyawan untuk menggunakan alat

pelindung diri ketika bekerja. Program keselamatan kesehatan kerja yang tidak

cukup baik pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi membuat

perusahaan mengalami penurunan kinerja karyawan. Oleh karena itu dapat

disimpulkan bahwa kinerja karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun

bah jambi dipengaruhi oleh variabel keselamatan kesehatan kerja.

Nilai indikator yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,3610

yaitu nilai rhitung > rtabel (0,3610). Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator

yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

Sedangkan untuk uji reliabilitas dapat dibuktikan dari nilai Cronbach’s

Alpha > 0,6 yaitu 0.961 > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator

yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

Dari hasil analisa secara parsial, variabel independen yaitu keselamatan

kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu

kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat pada tabel Coefficient melalui pengujian

hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu sebesar 2,010.

Nilai t hitung untuk variabel keselamatan kesehatan kerja (X1) adalah

2,157 > 2,011 dan nilai signifikansi untuk variabel keselamatan kesehatan kerja

(X1) adalah sebesar Sig 0,036 < 0,05. H0 yang menyatakan variabel keselamatan

kesehatan kerja (X1) tidak berpengaruh dan tidak signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) ditolak, sedangkan H1 yang menyatakan variabel keselamatan

kesehatan kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rifwan Syaputra

(2014) bahwa keselamatan kerja dan kesehatan kerja, secara serempak

berpengaruh terhadap kinerja karyawan serta penelitian Ahmad Syukri (2016)

yang juga menjelaskan bahwa keselamatan dan kesehatan kerja berpengaruh

signifikansi terhadap kinerja karyawan.

4.7.2 Pengaruh Beban Kerja(X2) Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel beban kerja diketahui

bahwa sebagian besar karyawan menjawab setuju bahwa beban kerja

mempengaruhi kinerja para karyawan bagian pengolahan PT. Perkebunan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


95

Nusantara IV unit kebun bah jambi.Ada enam item pernyataan yang dapat

menggambarkan bagaimana kondisi kerja di perusahaan. Seluruh pernyataan

tersebut merupakan penjabaran dari empat indikator beban kerja yaitu volume

pekerjaan, pengetahuan/ skill pekerja, kondisi pekerjaan dan standar pekerjaan.

Adapun menurut sebagian besar karyawan beban kerja yang ada di PT.

Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi belum berjalan dengan baik.

Dapat dilihat dari pernyataan pertama,dimana sebagian besar karyawan menjawab

kurang setuju, yang berarti bahwa jumlah pegawai yang ada saat ini masih kurang

cukup untuk menangani pekerjaan yang ada karyawan. Masalah beban kerja pada

karyawan bagian pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi

ini dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

Nilai indikator yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,3610

yaitu nilai rhitung > rtabel (0,3610). Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator

yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

Sedangkan untuk uji reliabilitas dapat dibuktikan dari nilai Cronbach’s

Alpha > 0,6 yaitu 0.848 > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator

yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

Dari hasil analisa secara parsial, variabel independen yaitu beban kerja

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu kinerja karyawan.

Hal ini dapat dilihat pada tabel Coefficient melalui pengujian hipotesis dan

kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu sebesar 2,011.

Nilai t hitung untuk variabel beban kerja (X2) adalah 2,802> 2,011 dan

nilai signifikansi untuk variabel beban kerja (X2) adalah sebesar Sig 0,007 < 0,05.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


96

H0 yang menyatakan variabel beban kerja (X2) tidak berpengaruh dan tidak

signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) ditolak, sedangkan H2 yang menyatakan

variabel beban kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan (Y) diterima.

Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Artadi (2015) bahwa

beban kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan dimana tekanan beban

kerja dapat menjadi positif, dan hal ini mengarah ke peningkatan kinerja.

4.7.3 Pengaruh Jaminan Sosial(X3) Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel jaminan sosial diketahui

bahwa sebagian besar karyawan menjawab setuju bahwa jaminan sosial

mempengaruhi kinerja karyawan bagian pengolahan PT. Perkebunan Nusantara

IV unit kebun bah jambi. Ada enam item pernyataan yang dapat menggambarkan

bagaimana tanggapan karyawan terhadap jaminan sosial yang diperoleh dari

perusahaan. Seluruh pernyataan tersebut merupakan penjabaran dari tiga indikator

yaitu: tanggapan karyawan terhadap jaminan hari tua,tanggapan karyawan

terhadap jaminan kesehatan dan rasa nyaman dalam bekerja.

Terdapat satu indikator dengan respon tertinggi yaitu indikator

tanggapan karyawan terhadap jaminan kesehatan, dapat dilihat dari pernyataan

ketiga,dimana sebagian besar karyawan menjawab setuju mengenai jaminan

kesehatan, yang berarti bahwa pihak perusahaan telah memberikan jaminan

kesehatan yang sesuai yang mampu menjamin kebutuhan kesehatan karyawan.

hal ini akan mempengaruhi kinerja para karyawan, dengan jaminan kesehatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

yang jelas, para karyawan akan bekerjadengan nyaman sehingga terjadi

peningkatan pada kinerja karyawan.

Nilai indikator yang digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0,361

yaitu nilai rhitung > rtabel (0,361). Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator

yang digunakan dalam penelitian ini adalah valid.

Sedangkan untuk uji reliabilitas dapat dibuktikan dari nilai Cronbach’s

Alpha > 0,6 yaitu 0.922 > 0,6 sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator

yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

Dari hasil analisa secara parsial, variabel independen yaitu keselamatan

kesehatan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen yaitu

kinerja karyawan. Hal ini dapat dilihat pada tabel Coefficient melalui pengujian

hipotesis dan kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel yaitu sebesar 2,011.

Nilai t hitung untuk variabel jaminan sosial (X3) adalah 2,474> 2,011 dan

nilai signifikansi untuk variabel jaminan sosial (X3) adalah sebesar Sig 0,017 <

0,05. H0 yang menyatakan variabel jaminan sosial (X3) tidak berpengaruh dan

tidak signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) ditolak, sedangkan H3 yang

menyatakan variabel jaminan sosial (X3) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan (Y) diterima.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Arsitania

(2009) bahwa pengaruh jaminan sosial (jamsostek) terhadap kinerja karyawan

bertanda positif, menunjukkan berpengaruh searah terhadap kinerja karyawan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

4.7.4 Pengaruh Keselamatan Kesehatan Kerja (X1), Beban Kerja (X2) dan
Jaminan Sosial (X3) Terhadap Kinerja Karyawan Bagian Pengolahan
pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi

Pada penelitian ini, 34 (tiga puluh empat) pernyataan kuesioner dari 4

(empat) variabel yaitu Keselamatan Kesehatan Kerja (X1), Beban Kerja (X2) dan

Jaminan Sosial (X3) terhadap Kinerja Karyawan(Y) telah dibagikan kepada 51

responden pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun Bah Jambi

Berdasarkan hasil koefisien determinasi ( ) yang bertujuan melihat

besarnya pengaruh hubungan antara ketiga variabel bebas yaitu keselamatan

kesehatan kerja (X1), beban kerja (X2) dan jaminan sosial (X3) terhadap variabel

terikat kinerja karyawan (Y) secara simultan berdasarkan hasil yang di dapat nilai

R sebesar 0,569 berarti hubungan antara keselamatan kesehatan kerja (X1), beban

kerja (X2) dan jaminan sosial (X3) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar0,569

artinya hubungan antar variabel tergolong erat.

Nilai R Square adalah 0,323. Hal ini berarti 32,3% kinerja karyawan (Y)

bagian pengolahan pada PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi dapat

dipengaruhi oleh variabel keselamatan kesehatan kerja (X1), beban kerja (X2) dan

jaminan sosial (X3) Sedangkan sisanya 67,7 % dipengaruhi oleh variabel lain

yang tidak termasuk pada penelitian ini.

Selanjutnya berdasarkan uji-F dapat dilihat bahwa fhitung sebesar 7,488

dengan tingkat signifikasi 0.000. Sedangkan ftabel pada tingkat kepercayaan 95%

(ɑ = 0,05) adalah 2,802. Oleh karena itu, dikarenakan fhitung (7,488) > ftabel

(2,802) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan H4diterima.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

Hal ini menunjukkan bahwa variabel independen (bebas) yaitu

keselamatan kesehatan kerja, beban kerja dan jaminan sosial secara serempak

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (terikat) yaitu

kinerja karyawan PT.Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah dirumuskan dalam penelitian

ini, maka hasil analisis secara ringkas akan diuraikan sebagai berikut:

1. Variabelkeselamatan kesehatan kerja berpengaruh positif signifikan terhadap

variabel kinerja karyawan. Hasil pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan

bahwa keselamatan kesehatan kerja (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun bah jambi.

2. Variabel beban kerja berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja

karyawan. Hasil pengujian variabel kepuasan kerja secara parsial (uji-t)

menunjukkan bahwa beban kerja (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja karyawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun bah jambi.

3. Variabel jaminan sosial berpengaruh positif signifikan terhadap variabel

kinerja karyawan. Hasil pengujian secara parsial (uji-t) variabel jaminan

sosial (X3) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan

terhadap variabel kinerja karyawan bagian pengolahan pada PT. Perkebunan

Nusantara IV unit kebun bah jambi.

4. Berdasarkan uji-F dapat dilihat bahwa bahwa variabel keselamatan kesehatan

kerja, beban kerja dan jaminan sosial secara serempak berpengaruh positif

100

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

5. signifikan terhadap variabel kinerja karyawan bagian pengolahan pada PT.

Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis mengajukan saran yang

diharapkan dapat menjadi perbaikan untuk kedepannya

1. Bagi PT. Perkebunan Nusantara IV unit kebun bah jambi

Saran untuk faktor keselamatan kesehatan kerja yaitu agar PT.Perkebunan

Nusantara IV unit kebun bah jambi lebih memperhatikan lagi program

keselamatan kesehatan kerja di perusahaan khususnya pada karyawan bagian

pengolahan, misalnya dengan cara memberikan sanksi yang lebih tegas

kepada karyawan yang tidak mematuhi peraturan keselamatan kesehatan

kerja di lingkungan pabrik serta lebih memerhatikan kebersihan lingkungan

kerja agar kecelakaan kerja bisa semakin di minimalisir.

Pada faktor jaminan sosial agar pihak perusahaan memahami bahwa memiliki

motivasi yang tinggi dapat mencapai kinerja yang baik. Dan diharapkan

perusahaan terus memberikan motivasi kepada karyawan salah satunya

dengan menjamin kebutuhan kesehatan karyawan melalui jaminan sosial.

Dalam upaya peningkatan kinerja karyawan untuk mencapai hasil yang lebih

baik lagi, hendaknya perusahaan juga memperhatikan pengaruh lain selain

masalah yang diteliti dalam penelitian ini misalnya seperti kompensasi,

pengembangan karir, dan lain-lain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

2. Bagi karyawan

Lebih meningkatkan lagi kinerjanya serta lebih disiplin terhadap peraturan

yang telah ditetapkan perusahaan agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai

demi kemajuan bersama.

3. Bagi Pihak Lain

Saran untuk pihak lain yang akan melakukan penelitian sejenis agar mencoba

menggunakan metode penelitian yang lain dan memperbanyak jumlah

sampel, agar menambah keakuratan penelitian.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

DAFTAR PUSTAKA

Ali, W. U. (2014). Impact of Stress on Job Performance: An Empirical study of


the Employees of Private Sector Universities of Karachi, Pakistan.
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta.
Artadi, F. F. (2015). Pengaruh Kepuasan Kerja dan Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan pada PT. Merapi Agung Lestari. Yogyakarta:
Universitas Negeri Yogyakarta.
As'ad, M. (2001). Seri Ilmu Sumber Daya Manusia Psikologi Industri.
Yogyakarta: Liberty.
Asyahadie, Z. (2007). Hukum Kerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Damanik, D. O. (2016). Pengaruh Pelaksanaan Program Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja (K3) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada
PTP Nusantara IV (Persero) Kebun Pabatu. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
Ghozali. (2016). Aplikasi Analisis Dengan Program Spss IBM Spss 23. Semarang:
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Ginting, P., Situmorang, S. H., & Lutfi, M. (2008). Analisis Data Untuk Riset
Manajemen dan Bisnis. Medan: Usu Press.
Hadiguna, R. A. (2009). Manajemen Pabrik: Pendekartan sistem untuk Efisiensi
dan Efektifitas. Jakarta: Bumi Aksara.
Handoko, T. H. (1994). Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Haryono. (2004). Konsep dan Pengukuran Akuntabilitas. Jakarta: Universitas
Trisakti.
Husein, U. (2008). Desein Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan. Jakarta: PT
Rajagrafindo Persada.
Husni, L. (2005). Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persada.
Kertonegoro, S. (1999). Hubungan Industrial, Hubungan Antara Pengusaha dan
Pekerja (Bipartid) dan Pemerintah (Apartid). Jakarta: YTKI.
Komaruddin, A. (1996). Dasar-dasar Manejemn Investasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Malinasari, N. (2012). Pengaruh Program Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3)
dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi Pada
PT PJB UP Brantas Karangkates – Kab. Malang).Pengaruh Program
Keselamatan, Kesehatan Kerja (K3) dan Jaminan Sosial Terhadap
Produktivit. Malang: Universitas Brawijaya Malang

103

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

Mangkunegara, A. P. (2010). Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika Aditama.


Marliani. (2015). Psikologi Industri dan Organisasi. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2002). Human Resource management. Jakarta:
Salemba.
Moeheriono. (2009). Pengukuran Kinerja berbasis kompetensi. Bogor: Ghaliah
Indonesia.
Peraturan Pemerintah No. 14 . (1993). tentang Penyelenggaraan Program
Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Permendagri. (t.thn.). Peraturan Menteri dalam Negeri No 12/2008 tentang
Pedoman Analisis Beban Kerja di Lingkungan Departemen Dalam Negeri
dan Pemerintah Daerah. Dipetik Juni 6, 2014, dari
http://ebookbrowse.com/permendagri-no12-12-tahun2008-tentang-
pedoman-analisis-beban-kerja-dilingkungandepdagri-pemdapdf-
d327286472.
Prihatini, L. D. (2007). Analisis Hubungan Beban Kerja dengan Stres Kerja
Perawat di Tiap Runag Rawat Inap RSUD Sidikalang. Medan: Tesis
Sekolah Pascasarjana Univesitas Sumatera Utara.
Putra. (2012). Analisis Pengaruh Beban Kerja terhadap Kinerja Karyawan Divisi
Marketing dan Kredit pada PT. WOM Finance Cabang Depok. Medan:
Universitas Sumatera Utara-.
Putra, R. S. (2014). Pengaruh Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waskita Karya Medan.
Rahayu, I. W. (2013). Pengaruh Keselamatan dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Indonesia Asahan. Medan: Universitas
Sumatera Utara.
Schuler, R. S., & Jackson, E. S. (1999). Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad Ke-21 (Edisi Keenam.). Jakarta: Erlangga.
Setiadi. (2009). Pengaruh Upah dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas
Kerja Karyawan di PT Semarang Makmur. Semarang: Universitas
Diponegoro.
Shah, S. H. (2011). Workload and Performance of Employees.
Siagian, S. P. (2002). Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja. Jakarta: Rineka
Cipta.
Soepomo, I. (1983). Pengantar Hukum Perburuhan. Jakarta: Djambatan.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2003). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sugiyono. (2005). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

Sujarweni, W. (2015). SPSS Untuk Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


Sutrisno, E. (2011). Budaya Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Syaaf, R. (2007). Occupational Health and Safety Behavior. Depok: Departemen
K3 FKM Universitas Indonesia.
Syaputra, R. (2014). Pengaruh Program Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Waskita Karya Medan. Medan:
Universitas Sumatera Utara.
Syukri, A. (2016). Pengaruh Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan PT Perkebunan Nusantara IV Unit Usaha Bah Butong.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
Tarwaka. (2010). Dasar-dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat
Kerja. Surakarta: Harapan Press.
Undang undang No: 13. (2003). tentang sistem Jaminan Sosial Nasional
Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan
Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Undang-undang No 3. (1992). tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
Tenaga Kerja.
Undang-undang No 40. (2004). tentang sistem Jaminan Sosial Nasional.
Wibowo. (2007). Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers.
Yuli, B. S. (2005). Manejemen Sumber Daya Manusia. Malang: UMM Press.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


106

Lampiran 1: Kuesioner Penelitian

PENGARUH KESELAMATAN KESEHATAN KERJA, BEBAN


KERJADAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAGIAN PENGOLAHAN PADA PT PERKEBUNAN
NUSANTARA IV (PERSERO) UNIT KEBUN
BAH JAMBI
No. Responden:
Responden yang terhormat,
Saya mengharapkan ketersediaan anda untuk menjawab butir pertanyaan yang
telah disediakan sesuai dengan jawaban yang menurut anda benar. Jawaban
tersebut peneliti butuhkan guna membantu menyelesaikan penelitian mengenai
pengaruh keselamatan kesehatan kerja, beban kerja dan jaminan sosial terhadap
karyawan bagian pengolahan PT. Perkebunan Nusantara IV (persero) unit kebun
bah jambi. Penelitian ini murni bersifat akademis dan kami tidak akan meminta
data-data rahasia anda. Atas kesediaan dan partisipasi saudara saya ucapkan
terima kasih

IDENTITAS RESPONDEN
Usia : ............ tahun
Jenis Kelamin : 1. Pria 2. Wanita
Lama bekerja :

PETUNJUK PENGISIAN
Berilah tanda check list (√) sesuai dengan pilihan jawaban yang ada pada kolom
isian yang tersedia untuk jawaban yang paling tepat menurut persepsi anda.
Berikut ini adalah kriteria penilaian pernyataannya.

Kriteria Penelitian

No. Jawaban Skor


1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

DAFTAR PERTANYAAN
1. Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)
No. Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Perusahaantelah menyediakan alat
pelindung diri seperti helm, sepatu
boots, sarung tangan, masker yang
dapatmenghindarkan saya dari
kecelakaan kerja
2 Saya selalu menggunakan Alat
Pelindung Diri secara lengkap
saat bekerja
3 Semua peralatan kerja dalam
kondisi layak pakai.
4 Fasilitas peralatan kerja yang
disediakan oleh perusahaan
memberikan keselamatan dalam
bekerja.
5 Alat Pelindung Diri yang
diberikan perusahaan telah sesuai
Standar Nasional Indonesia (SNI)
6 Perusahaan telah menyediakan
alat pelindung diri sesuai dengan
jumlah karyawan
7 Perusahaan menerapkan sistem
pengawasan kerja yang mampu
menghindarkan saya dari
kecelakaan kerja.
8 Setiap kecelakaan kerja akan
langsung di tindaklanjuti oleh
kepala pengawasan kerja.
9 Semua bagian dari peralatan yang
berbahaya telah diberi suatu
tanda-tanda
10 Setiap karyawan yang bekerja
berada dalam kondisi lingkungan
kerja yang aman dan bersih
11 Perusahaan telah secara ketat
mewajibkan setiap karyawan
untuk menggunakan alat
pelindung diri

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

12 Ketersediaan kotak P3K dan


posisi klinik yang mudah
dijangkau meningkat rasa aman
dalam diri karyawan
13 Perusahaan
melaksanakantindakan
pencegahan, penyembuhan dan
perawatan
terhadap karyawan yang sakit.
14 Perusahaan memberikan
pelayanan pemeriksaan kesehatan
secara berkala bagi karyawan

2. Beban Kerja (X2)


No. Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Jumlah pegawai yang ada saat ini
sudah cukup untuk menangani
pekerjaan yang ada
2 Jumlah pekerjaan yang saya
kerjakan melebihi kapasitas kerja
semestinya
3 Pengetahuan akan pekerjaan dapat
membantu saya dalam mengatasi
permasalahan yang muncul pada
saat bekerja
4 Pada saat-saat tertentu saya
menjadi sangat sibuk dengan
pekerjaan
5 Pembagian waktu kerja (shift)
sudah cukup adil
6 Jam kerja per hari yang di
bebankan sesuai dengan
kemampuan karyawan

3. Jaminan Sosial (X3)


No. Pertanyaan SS S KS TS STS
1 Jaminan Hari Tua yang diberikan
perusahaan sudah menjamin
pensiun
2 Jaminan Hari Tua memenuhi
kebutuhan saya setelah pensiun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

3 Jaminan Kesehatan yang


diberikan perusahaan sudah
menjamin kebutuhankesehatan
4 Jaminan kesehatan yang diberikan
perusahaan sepenuhnya
ditanggung oleh pihak perusahaan
5 Perusahaan memberikan
penggantian biaya bagi karyawan
yang mengalami kematian yang
bukan disebabkan kecelakaan
kerja.
6 Saya bekerja dengan nyaman
karena biaya kecelakaan kerja
sebanding dengan tingkat
kecelakaan kerja.

4. Kinerja Karyawan (Y)


No. Pertanyaan SS S KS TS STS
Saya mengetahui target yang
1
harus dicapai perusahaan
Ketelitian yang tinggi sangat
2 besar pada diri saya saat
mengerjakan tugas perusahaan
Karyawan harus rapi dalam
3
menyelesaikan pekerjaannya
Saya menyelesaikan pekerjaan
4 sesuai dengan prosedur meski
tidak diawasi langsung
Saya dituntut untuk mampu
menyelesaikan pekerjaan sesuai
5
dengan prosedur yang telah di
tetapkan perusahaan
Saya harus mampu menyelesaikan
6
pekerjaan tepat pada waktunya
Dalam menyelesaikan pekerjaan
7 saya selalu berinisiatif tanpa
menunggu perintah dari pemimpin
Saya tidak memiliki kendala
8 dalam mengerjakan tugas- tugas
yang diberikan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


110

Lampiran 2: Hasil Pengisian Data Validitas dan Reliabilitas


Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)
No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 66
2 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 65
3 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 67
4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 67
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
6 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 54
7 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 67
8 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 67
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
10 4 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 60
11 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 58
12 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 58
13 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 57
14 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
18 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 58
19 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 57
20 5 4 3 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 58
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
24 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 57
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70
28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
29 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 59
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 70

Beban Kerja (X2) Jaminan Sosial (X3)


No Jumlah Jumlah
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 5 5 5 5 4 5 29 5 5 5 5 5 5 30
2 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 4 4 5 28
3 5 4 5 4 5 4 27 5 5 5 4 5 5 29
4 5 4 5 4 4 4 26 5 5 5 4 5 5 29
5 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 3 4 23
6 4 3 4 3 4 5 23 4 4 4 5 4 4 25
7 5 4 5 4 5 4 27 5 5 5 4 4 5 28

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


111

8 5 4 5 4 5 4 27 5 5 5 4 5 5 29
9 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
10 4 5 4 5 4 5 27 4 4 4 5 4 4 25
11 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
12 4 4 4 4 5 4 25 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 4 5 4 5 26 4 4 5 5 4 4 26
14 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
15 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
16 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30
17 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
18 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
19 4 4 4 5 5 5 27 4 4 4 5 5 4 26
20 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 3 23
21 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
22 5 5 5 5 4 5 29 5 5 5 5 4 5 29
23 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30
24 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
25 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
26 4 4 4 4 5 4 25 4 4 4 4 4 4 24
27 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30
28 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
29 5 4 4 4 5 4 26 4 4 4 4 4 5 25
30 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 30

Kinerja Karyawan (Y)


No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 5 5 5 5 5 5 5 5 40
2 5 4 5 4 4 4 4 5 35
3 5 4 5 5 4 4 5 5 37
4 5 4 5 5 4 4 5 5 37
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 3 4 4 4 3 4 4 30
7 5 4 5 5 4 4 5 5 37
8 5 4 5 5 5 4 5 5 38
9 4 4 4 4 4 4 4 4 32
10 4 5 4 5 5 5 4 5 37
11 4 4 4 4 4 4 4 4 32
12 4 4 4 4 5 4 4 4 33
13 4 5 4 4 5 5 4 4 35
14 4 4 4 4 4 4 4 4 32
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 5 5 5 5 5 5 5 5 40
17 4 4 4 4 4 4 4 4 32
18 4 4 4 4 4 4 4 4 32

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


112

19 4 5 4 4 5 5 4 5 36
20 4 4 4 4 4 4 4 4 32
21 4 4 4 4 4 4 4 4 32
22 5 5 5 5 4 5 5 5 39
23 5 5 5 5 5 5 5 5 40
24 4 4 4 4 4 4 4 4 32
25 4 4 4 4 4 4 4 4 32
26 4 4 4 4 4 4 4 4 32
27 5 5 5 5 5 5 5 5 40
28 4 4 4 4 4 4 4 4 32
29 4 4 4 4 4 4 4 4 32
30 5 5 5 5 5 5 5 5 40

Lampiran 3: Hasil pengisian Data Kuesioner


Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)
No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 3 61
2 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 58
3 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 61
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 5 4 3 53
5 4 3 4 4 4 4 3 5 4 3 3 5 5 3 54
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 56
7 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 65
8 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 2 4 4 2 56
9 4 4 4 4 4 5 4 4 5 3 3 2 3 3 52
10 5 4 4 4 5 5 3 4 5 5 4 4 4 5 56
11 5 4 5 4 5 4 5 4 4 3 3 5 4 2 57
12 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 53
13 5 2 5 4 5 5 3 4 4 3 4 5 4 2 55
14 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 3 54
15 5 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 53
16 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 58
17 4 4 4 4 5 5 4 5 2 3 3 4 3 2 52
18 5 5 4 4 5 5 4 4 2 4 3 4 3 2 54
19 4 4 4 4 5 5 4 5 2 4 3 4 4 3 55
20 4 4 4 5 5 5 4 5 3 4 2 4 5 4 58
21 4 4 4 4 5 5 4 5 2 3 3 4 3 2 52
22 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
23 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 2 4 4 2 57
24 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
25 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 5 3 52
26 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
27 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 54

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


113

28 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 53
29 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
30 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 54
31 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 54
32 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 55
33 5 3 4 5 4 5 5 4 4 3 3 5 4 3 53
34 4 3 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 55
35 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 56
36 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 54
37 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 54
38 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 53
39 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
40 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 3 2 53
41 4 4 3 3 5 4 3 4 2 3 2 4 3 2 46
42 4 4 4 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 3 55
43 5 4 5 5 5 4 4 5 3 3 3 3 2 5 56
44 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 3 5 4 4 54
45 5 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 57
46 5 3 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 55
47 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 57
48 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 53
49 5 5 5 5 4 5 3 4 3 3 3 5 5 3 58
50 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 5 5 3 60
51 4 4 5 4 5 5 4 5 4 3 4 4 3 3 52

Beban Kerja (X2) Jaminan Sosial (X3)


No Jumlah Jumlah
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
1 3 4 3 3 5 4 22 4 3 3 5 5 4 24
2 2 4 4 4 4 4 22 5 4 4 5 4 5 27
3 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
4 3 4 4 4 4 4 23 5 4 4 4 5 4 26
5 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
6 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
7 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 4 4 24
8 3 4 3 4 4 4 22 5 3 4 4 4 3 23
9 3 2 4 3 4 3 19 2 3 4 2 5 5 21
10 3 4 3 4 4 4 22 5 4 4 4 4 3 24
11 4 4 4 4 4 4 24 4 4 4 4 3 4 23
12 3 4 3 4 4 5 23 5 4 4 5 4 4 26
13 4 4 3 3 4 5 23 4 4 4 4 4 4 24
14 4 4 4 3 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
15 4 5 4 4 5 5 27 4 4 4 4 4 4 24
16 3 4 4 4 4 4 23 3 4 4 5 4 4 24
17 3 4 4 4 4 5 24 3 4 4 5 4 3 23

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


114

18 3 4 4 4 3 5 23 3 4 4 5 4 4 24
19 2 2 3 2 4 5 18 3 4 4 4 5 3 23
20 4 4 5 5 5 4 27 3 4 4 5 4 4 24
21 2 4 3 4 4 5 22 3 4 4 5 5 3 24
22 3 4 4 4 4 4 23 5 4 4 5 4 4 26
23 3 4 3 4 4 4 22 5 3 4 4 4 3 23
24 3 4 4 4 4 4 23 4 3 4 4 4 4 23
25 3 4 4 4 3 4 22 4 3 4 4 4 4 23
26 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
27 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
28 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
29 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
30 3 4 4 4 4 5 24 4 3 4 4 4 4 23
31 3 4 4 4 4 4 23 4 3 4 4 4 4 23
32 3 4 4 4 4 4 23 5 4 4 5 4 5 27
33 3 4 4 4 4 5 24 4 3 4 4 4 4 23
34 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
35 3 4 4 3 4 4 22 4 3 4 4 4 4 23
36 3 4 4 4 4 5 24 5 4 4 4 4 4 25
37 3 4 4 5 4 4 24 5 4 4 4 4 4 25
38 3 4 4 4 4 4 23 5 4 4 4 4 4 25
39 3 4 4 4 4 5 24 4 3 4 4 4 4 23
40 2 4 3 3 3 4 19 3 4 3 5 5 3 23
41 2 3 3 3 4 4 19 3 4 5 5 4 4 25
42 2 2 3 2 3 4 16 4 4 4 5 5 3 25
43 3 2 3 2 4 4 18 3 4 5 5 4 3 24
44 3 4 4 4 4 4 23 4 3 4 4 4 4 23
45 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
46 3 4 4 4 4 4 23 4 4 5 4 4 4 25
47 3 4 4 3 4 4 22 4 3 4 4 4 4 23
48 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 4 24
49 3 3 3 4 5 4 22 5 3 4 4 4 4 24
50 3 3 3 4 4 4 21 5 5 3 5 5 4 27
51 2 2 3 4 4 4 19 4 4 4 4 4 3 23

Kinerja Karyawan (Y)


No Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 4 4 5 5 4 4 3 32
2 4 4 5 4 4 4 4 4 33
3 4 4 4 4 4 4 4 3 31
4 4 4 4 4 3 4 4 4 31
5 4 4 4 4 4 4 4 4 32
6 4 4 4 4 4 4 4 4 32
7 4 4 4 4 3 3 4 4 30

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

8 4 4 3 4 4 4 4 4 31
9 3 3 3 4 4 2 4 3 26
10 4 4 3 4 4 4 4 4 31
11 4 4 4 4 4 4 5 4 33
12 5 4 4 4 4 4 5 4 34
13 4 4 4 4 4 4 5 3 32
14 4 4 4 4 3 4 3 4 30
15 4 4 4 4 4 4 4 4 32
16 4 5 4 5 3 4 5 4 34
17 5 2 3 3 3 3 4 4 27
18 4 3 3 4 3 3 4 3 27
19 4 3 3 4 3 3 4 3 27
20 4 4 4 4 3 3 4 4 30
21 5 3 3 4 3 3 3 3 27
22 4 4 4 4 4 4 4 3 31
23 4 4 3 4 4 4 3 4 30
24 5 4 4 4 4 4 4 4 33
25 4 4 4 5 4 4 4 5 34
26 4 4 4 4 4 4 3 4 31
27 4 4 4 4 4 4 4 4 32
28 4 4 4 4 4 4 3 4 31
29 4 4 4 4 4 4 4 5 33
30 4 4 4 4 4 4 4 4 32
31 4 4 4 4 4 4 4 4 32
32 4 4 4 4 4 4 4 5 33
33 4 4 4 4 4 4 4 4 32
34 4 4 4 4 4 4 4 4 32
35 4 4 4 4 4 4 4 3 31
36 4 4 4 4 4 4 3 4 31
37 4 4 4 4 4 4 4 3 31
38 4 4 4 4 4 4 4 4 32
39 4 4 4 4 4 4 4 4 32
40 5 3 4 4 3 3 4 3 29
41 3 4 4 3 3 3 4 4 28
42 5 4 3 4 3 3 5 4 31
43 3 3 3 4 4 3 5 4 29
44 4 4 4 4 4 4 5 3 32
45 4 4 5 4 4 4 3 4 32
46 4 4 4 3 4 4 4 4 31
47 4 4 4 4 4 4 4 4 32
48 4 4 4 4 4 4 4 4 32
49 3 4 4 5 5 4 4 4 33
50 5 4 4 5 5 4 4 3 34
51 4 3 3 4 3 3 3 4 27

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


116

Lampiran 4:Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

51 responden
100%

Laki-Laki Perempuan

Lampiran 5:Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia

21 responden 4 responden
41,18% 7,84%

13 responden 13 responden
25,49% 25,49%

36-40 tahun 41-45 tahun 46-50 tahun 51-55 tahun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


117

Lampiran 6: Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Lama Bekerja
3 responden
5,88%

2 responden
42 responden
3,92%
82,36%

4 responden
7,84%

< 10 tahun 11-20 tahun 21-30 tahun >30 tahun

Lampiran 7: Hasil Uji Validitas Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)


Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation
Deleted

p1 56,6000 28,110 ,794 ,958

p2 56,6000 28,041 ,808 ,958

p3 56,6333 27,413 ,829 ,957

p4 56,6333 27,964 ,839 ,957

p5 56,7333 29,444 ,502 ,965

p6 56,6000 28,110 ,794 ,958

p7 56,7333 29,513 ,489 ,965

p8 56,6333 27,413 ,954 ,955

p9 56,7000 29,872 ,483 ,964

p10 56,5667 28,254 ,755 ,959

p11 56,6333 27,413 ,954 ,955

p12 56,6333 27,413 ,954 ,955

p13 56,6333 27,413 ,954 ,955

p14 56,6667 27,747 ,906 ,956

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


118

Lampiran 8: Hasil Uji Validitas Variabel Beban Kerja (X2)

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation
Deleted

p19 21,5333 3,499 ,667 ,816

p20 21,7000 3,597 ,743 ,801

p22 21,5333 3,637 ,706 ,808

p23 21,6333 3,551 ,700 ,809

p25 21,5333 4,120 ,421 ,860

p26 21,5667 3,909 ,558 ,836

Lampiran 9: Hasil Uji Validitas Variabel Jaminan Sosial (X3)


Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation
Deleted

p27 21,7333 4,478 ,929 ,887

p28 21,7333 4,478 ,929 ,887

p29 21,7000 4,493 ,901 ,891

p30 21,7667 5,495 ,409 ,952

p31 21,8333 4,764 ,708 ,917

p32 21,7333 4,409 ,825 ,901

Lampiran 10:Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item-
Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation
Deleted

P1 30,3667 8,447 ,822 ,927

P2 30,4667 8,602 ,706 ,935

P3 30,3667 8,447 ,822 ,927

p4 30,3667 8,309 ,878 ,923

P5 30,4000 9,076 ,597 ,942

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


119

P6 30,4667 8,602 ,706 ,935

P7 30,4000 8,455 ,841 ,926

P8 30,3000 8,217 ,885 ,922

Lampiran 11: Hasil Uji Reliabilitas


Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha N of Items

Keselamatan
,961 14
kesehatan kerja
Beban kerja ,848 6

Jaminan Sosial ,922 6


Kinerja
,938 8
karyawan

Lampiran 12:Distribusi Jawaban responden terhadap Keselamatan Kesehatan


Kerja (X1)
SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % F %
1 21 41,17 30 58,82 0 0 5 9,80 0 0 51
2 5 9,80 17 33,33 24 47,05 0 0 0 0 51
3 8 15,68 42 82,35 1 1,96 0 0 0 0 51
4 8 15,68 42 82,35 2 3,92 0 0 0 0 51
5 20 39,21 31 60,78 0 0 0 0 0 0 51
6 17 33,33 34 66,67 0 0 0 0 0 0 51
7 2 3,92 43 84,31 6 11,76 0 0 0 0 51
8 9 17,64 42 82,35 0 0 0 0 0 0 51
9 7 13,72 32 62,74 7 13,72 5 9,80 0 0 51
10 2 3,92 26 50,98 23 45,09 0 0 0 0 51
11 1 1,96 15 29,41 31 60,78 4 7,84 0 0 51
12 11 21,56 38 74,51 1 1,96 1 1,96 0 0 51
13 7 13,72 34 66,67 9 17,64 1 1,96 0 0 51
14 3 5,88 19 37,25 20 39,21 9 17,64 0 0 51

Lampiran 13: Distribusi Jawaban responden terhadap Beban Kerja (X2)


SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % f %
1 0 0 7 13,72 37 72,54 7 13,72 0 0 51
2 1 1,96 42 82,35 3 5,88 5 9,80 0 0 51
3 1 1,96 35 68,62 15 29,41 0 0 0 0 51
4 2 3,92 38 74,50 8 15,68 3 5,88 0 0 51

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


120

5 4 7,84 43 84,31 4 7,84 0 0 0 0 51


6 11 21,56 39 76,47 1 1,96 0 0 0 0 51

Lampiran 14: Distribusi jawaban responden terhadap Jaminan Sosial (X3)


SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
F % f % f % f % F %
1 13 25,49 28 54,90 9 17,64 1 1,96 0 0 51
2 1 1,96 36 70,58 14 27,45 0 0 0 0 51
3 3 5,88 45 88,23 3 5,88 0 0 0 0 51
4 15 29,41 35 68,62 0 0 1 1,96 0 0 51
5 8 15,68 42 82,35 1 1,96 0 0 0 0 51
6 3 5,88 38 74,50 10 19,60 0 0 0 0 51

Lampiran 15: Distribusi jawaban responden terhadap kinerja karyawan (Y)


SS S KS TS STS
Pernyataan Jumlah
f % f % f % f % f %
1 7 13,72 39 76,47 5 9,80 0 0 0 0 51
2 1 1,96 41 80,39 7 13,72 2 3,92 0 0 51
3 1 1,96 39 76,47 11 21,56 0 0 0 0 51
4 5 9,80 41 80,39 5 9,80 0 0 0 0 51
5 3 5,88 36 70,58 11 21,56 1 1,96 0 0 51
6 0 0 39 76,47 11 21,56 1 1,96 0 0 51
7 7 13,72 34 66,67 10 19,60 0 0 0 0 51
8 3 5,88 32 62,74 15 29,41 1 1,96 0 0 51

Lampiran 16: Rata-rata nilai variabel Keselamatan Kesehatan Kerja (X1)

Rata-rata nilai variabel keselamatan


kesehatan kerja (X1)
Kelengkapan APD
Penggunaan APD saat…
Kelayakan APD
Fasilitas peralatan kerja
Standarisasi APD
Persentase rata-
Kesesuaian jumlah APD
rata nilai
Pengawasan kerja variabel
Tindaklanjut kecelakaan keselamatan
Tanda alat berbahaya kesehatan kerja
Kondisi lingkungan aman… (X1)
Kewajiban menggunakan…
Ketersediaan P3K
Pencegahan dan…
Pemeriksaan kesehatan

0 2 4 6

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


121

Lampiran 17: Rata-rata nilai variabel Beban Kerja (X2)

Rata-rata nilai variabel Beban Kerja (X2)

Kesesuaian jumlah
pegawai

Kapasitas Pekerjaan
Persentase
rata-rata nilai
Pengetahuan/ skill variabel
Beban Kerja
Kondisi pekerjaan (X2)

Pembagian waktu kerja


(shift)

Standar jam kerja

0 2 4 6

Lampiran 18: Rata-rata nilai variabel Jaminan Sosial (X3)

Rata-rata nilai variabel Jaminan Sosial (X3)

Jaminan Hari Tua

Pemenuhan…
Persentase
Jaminan Kesehatan rata-rata
nilai variabel
Tanggungan biaya… Jaminan
Sosial (X3)
Penggantian biaya…

Rasa nyaman…
3,4 3,6 3,8 4 4,2 4,4

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


122

Lampiran 19: Rata-rata nilai variabel Kinerja Karyawan (Y)

Rata-rata nilai variabel kinerja karyawan (Y)

Memahami target…

Ketelitian mengerjakan…

Rapi menyelesaikan…

Menyelesaikan tugas…
Persentase
Menyelesaikan tugas… rata-rata nilai
variabel kinerja
Menyelesaikan tepat… karyawan (Y)

Inisatif menyelesaikan…

Kendala…

3 3,5 4 4,5

Lampiran 20: Hasil uji Analisis Linier berganda


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1,074 6,710 ,160 ,874
keselamatan_kesehatan
,186 ,086 ,262 2,157 ,036
_kerja
beban_kerja ,338 ,121 ,339 2,802 ,007
jaminan_sosial ,508 ,205 ,299 2,474 ,017
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan

Lampiran 21: Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 51
a,b Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation 1,65203570
Absolute ,097
Most Extreme Differences Positive ,058
Negative -,097
Kolmogorov-Smirnov Z ,695
Asymp. Sig. (2-tailed) ,720
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


123

Lampiran 22: Grafik Histogram Uji Normalitas

Lampiran 23: Grafik P-PlotUji Normalitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


124

Lampiran 24: Hasil Uji Heterokedastisitas


Uji Glejser
a
Coefficients
Standardiz
Unstandardized ed
Model Coefficients Coefficient t Sig.
s
B Std. Error Beta
1 (Constant) 8,498 4,015 2,117 ,040
keselamatan_kese
-,029 ,052 -,080 -,568 ,573
hatan_kerja
beban_kerja -,006 ,072 -,011 -,078 ,938
jaminan_sosial -,228 ,123 -,262 -1,856 ,070
b. Dependent Variable: glejser_heterokedastisitas

Lampiran 25: Grafik scatterplot Uji Heterokedastisitas

Lampiran 26: Uji Multikoliniearitas


a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model
Tolerance VIF
1 (Constant)
keselamatan_kesehatan_kerja ,977 1,023
beban_kerja ,986 1,015
jaminan_sosial ,984 1,017
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


125

Lampiran 27: Hasil Uji F


a
ANOVA
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
b
1 Regression 65,225 3 21,742 7,488 ,000
Residual 136,461 47 2,903
Total 201,686 50
a. Dependent Variable: kinerja_karyawan
b. Predictors: (Constant), jaminan_sosial, beban_kerja, keselamatan_kesehatan_kerja

Lampiran 28: Hasil Uji-t


a
Coefficients
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 1,074 6,710 ,160 ,874
keselamatan_kesehatan
1 ,186 ,086 ,262 2,157 ,036
_kerja
beban_kerja ,338 ,121 ,339 2,802 ,007
jaminan_sosial ,508 ,205 ,299 2,474 ,017
b. Dependent Variable: kinerja_karyawan

Lampiran 29: Hasil Uji Koefisien Determinasi


b
Model Summary

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square
Estimate
a
1 ,569 ,323 ,280 1,70394
a. Predictors: (Constant), jaminan_sosial, beban_kerja,
keselamatan_kesehatan_kerja

b. Dependent Variable: kinerja_karyawan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai