Anda di halaman 1dari 125

SKRIPSI

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUASAN MASYARAKAT SEBAGAI PASIEN
DI PUSKESMAS SERING KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG

OLEH:

YESSY GUSTI EKA PRATIWI


150521086

PROGRAM STUDI STRATA 1 MANAJEMEN EKSTENSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP


KEPUASAN MASYARAKAT SEBAGAI PASIEN
DI PUSKESMAS SERING KECAMATAN
MEDAN TEMBUNG

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
kualitas pelayananterhadap kepuasan masyarakat sebagai pasiendi Puskesmas
Sering. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berdomisili di
wilayah kerja Puskesmas Sering dan telah melakukan pelayanan kesehatandi
Puskesmas Sering dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden yang
dipilih menggunakan teknik Purposive Sampling. Pengumpulan data primer
menggunakan kuesioner dan pengumpulan data sekunder menggunakan studi
pustaka. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi
linear berganda dengan nilai signifikansi a = 5% (0.05). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian dan bukti fisik
secara simultan berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan
masyarakat sebagai pasien. Secara parsial keandalan dan jaminanberpengaruh
secara positif dansignifikan terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien.
Sedangkan, daya tanggap, perhatian, dan bukti fisik berpengaruh secara positif
dan tidak signifikan terhadap kepuasan masyarakat sebgai pasien. Nilai Adjusted
R Square yang didapat melalui pengujian Koefisien Determinan (R2) adalah
sebesar 0.341 berarti menjelaskan bahwa 34,1% kepuasan masyarakat sebgai
pasien sebagai variabel terikat dapat dijelaskan oleh variabel bebas, yaitukualitas
pelayanan, sedangkan 65,9% sisanya dapat dijelaskan oleh variabel lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata Kunci: Keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, bukti fisik, dan
kepuasan masyarakat sebagai pasien

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF SERVICE QUALITY ON


COMMUNITY SATISFACTION AS PATIENT
IN THE SERINGCOMMUNITY
HEALTH CENTER OF
MEDAN TEMBUNG

The purpose of this researh is to determine and analyze the influence of service
quality on community satisfaction as patients at Sering Community Health Center.
The population in this research is the community that is domiciled in the work
area of Sering Community Health Center and has conducted health service in
Sering Community Health Center with the number of samples of 100 respondents
selected using Purposive Sampling technique. Primary data collection using
questionnaires and secondary data collection using literature study. Hypothesis
testing in this study using multiple linear regression analysis with significance
value a = 5% (0.05). The results showed that the reliability, responsiveness,
assurance, attention and physical evidence simultaneously influenced positively
and significantly to the satisfaction of the community as a patient. Partially
reliability and assurance have a positive and significant effect on the satisfaction
of society as patient. Whereas, the responsiveness, attention, and physical
evidence have positive and insignificant effect on the satisfaction of the
community sebgai patient. Adjusted R Square value obtained through
Determinant Coefficient (R2) test is 0.341 means that 34.1% of people satisfaction
sebgai patient as a dependent variable can be explained by independent variables,
namely service quality, while the remaining 65.9% can be explained by the
variable others not investigated in this research.

Keywords: Reliability, responsiveness, assurance, attention, physical evidence,


and community satisfaction as patients.

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Allah yang telah memberikan

kesehatan dan petunjuk serta rahmat-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan

skripsi dengan judul “Pengaruh Kualias Pelayanan terhadap Kepuasan Masyrakat

sebagai Pasien di Puskesmas Sering”. Penelitian Skripsi ini merupakan salah satu

syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan Program Studi S1- Ekstensi

Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih

kepada ayahanda Mujiman dan ibunda RAG Sumintri yang selama ini telah

memberikan nasehat-nasehat, dukungan materil dan non-materil, dan selalu

menjadi penyemangat hidup.

Dengan tulus peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Muslich Lufti, SE, MBA dan Bapak Dr. Amlys Syahputra Silalahi,

M.Si selaku Ketua dan Sekretaris program studi S-1 Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM selaku Dosen

Pembimbing yang telah memberikan saran, arahan, koreksi, motivasi dan

waktu kepada peneliti.

4. Bapak Fadli, SE, M.Si selaku Dosen Penguji I dan Ibu Dr. Yeni Absah SE,

MSi selaku Dosen Penguji II yang telah memberikan saran dan masukkan

untuk kesempurnaan skripsi ini.

iii
Universitas Sumatera Utara
5. Bapak dan Ibu Dosen, seluruh staf serta para pegawai Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara

6. Untuk keluarga tersayang dan kerabat terdekat peneliti Hj. Murni, Mbak

Putri, Mega, Agung, Sherly, Mhd. Masri, Andre Pratama, Suci, Kyoza dan

Mauza serta seluruh keluarga besar yang menjadi penyemangat, memberikan

doa, semangat dan nasehat kepada Peneliti sehingga dapat mencapai apa yang

telah dicita-citakan

7. Buat sahabat-sahabat peneliti selama perkuliahan Sandra, Putri, Devi,

Alfansyah, Gilang, Nico, Tiwi, Anin, Vera, dan untuk teman-teman S1-

Manajemen Ekstensi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

Utara stambuk 2015 khususnya kelas B

Peneliti menyadari bahwa penyajian skripsi ini masih banyak terdapat

kekurangan. Oleh karena itu, peneliti mengharap kritik dan saran yang bersifat

membangun dari pembaca demi perbaikan di masa yang akan datang.

Medan, Januari 2018


Peneliti

Yessy Gusti Eka Pratiwi


NIM. 150521086

iv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ix
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................ 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ...................................................... 10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 11
2.1 Uraian Teoritis ............................................................ 11
2.1.1 Pemasaran dan Pemasaran Jasa ...................... 11
2.1.2 Pelayanan dan Kualitas Pelayanan .................. 13
2.1.3 Kepuasan ......................................................... 23
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu .................................... 29
2.3 Kerangka Konseptual.................................................. 30
2.4 Hipotesis ..................................................................... 31
BAB III METODE PENELITIAN .................................................. 33
3.1 Jenis Penelitian ........................................................... 33
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ..................................... 33
3.2.1 Tempat Penelitian ........................................... 33
3.2.2 Waktu Penelitian ............................................. 33
3.3 Batasan Operasional ................................................... 33
3.4 Definisi Operasional Variabel .................................... 34
3.5 Skala Pengukuran Variabel ......................................... 36
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian .................................. 37
3.6.1 Populasi ........................................................... 37
3.6.2 Sampel............................................................. 37
3.7 Jenis Data Penelitian ................................................... 39
3.7.1 Data Primer ..................................................... 39
3.7.2 Data Sekunder ................................................. 39
3.8 Metode Pengumpulan Data......................................... 39
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................... 40
3.9.1 Uji Validitas ................................................... 40
3.9.2 Uji Reliabilitas ................................................ 42
3.10 Metode Analisis Data ................................................. 43
3.10.1 Uji Asumsi Klasik ........................................... 43
3.10.2 Uji Hipotesis Analisis Linear Berganda ......... 44

v
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......... ....... 47
4.1 Gambaran Umum........................................................ 47
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan......................... 41
4.1.2 Struktur Organisasi ......................................... 48
4.2 Teknik Analisis Data .................................................. 49
4.2.1 Metode Analisis Data ...................................... 49
4.2.2 Deskriptif Responden...................................... 50
4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel ........................... 51
4.3 Uji Asumsi Klasik....................................................... 67
4.3.1 Uji Normalitas ................................................. 67
4.3.2 Uji Heterokedesitas ......................................... 70
4.3.3 Uji Multikolinearitas ....................................... 73
4.4 Analisis Linear Berganda ........................................... 74
4.5 Uji Hipotesis .............................................................. 76
4.5.1 Uji Simultan (Uji-F) ........................................ 76
4.5.2 Uji Parsial (Uji-t) ............................................ 78
4.6 Analisis Koefisien Determinasi .................................. 80
4.7 Pembahasan ................................................................ 81
4.7.1 Pengaruh Keandalan (Reliability) Terhadap
Kepuasan Masyarakat Sebagai Pasien ............ 81
4.7.2 Pengaruh Daya Tanggap (Responsiveness)
Terhadap Kepuasan Masyarakat Sebagai
Pasien .............................................................. 84
4.7.3 Pengaruh Jaminan(Assurance) Terhadap
Kepuasan Masyarakat Sebagai Pasien ............ 85
4.7.4 Pengaruh Perhatian(Emphaty) Terhadap
Kepuasan Masyarakat Sebagai Pasien ............ 88
4.7.5 Pengaruh Bukti Fisik(Tangibles) Terhadap
Kepuasan Masyarakat Sebagai Pasien ............ 90
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................... 92
5.1 Kesimpulan ................................................................. 92
5.2 Saran ........................................................................... 92
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 95
LAMPIRAN ........................................................................................... 97

vi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


1.1 Jumlah Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
di Provinsi Sumatera Tahun 2010-2014 ..................................... 3
1.2 Jumlah Pengunjung Puskesmas Sering Kecamatan
Medan Tembung Tahun 2016-2017 ............................................ 6
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................... 29
3.1 Operasionalisasi Variabel ............................................................ 35
3.2 Instrumen Skala Likert untuk Variabel X dan Y......................... 37
3.3 Uji Validitas ................................................................................ 41
3.4 Uji Reliabilitas ............................................................................. 42
4.1 Data Demografis Wilayah Kerja Puskesmas Sering .................. 48
4.2 Data Ketenagakerjaan Puskesmas Sering ................................... 48
4.3 Daftar Nama Pegawai Puskesmas Sering .................................... 48
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin................. 50
4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................ 51
4.6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keandalan.......................... 51
4.7 Distribusi Frekuensi dan Presentase Daya Tanggap ................... 53
4.8 Distribusi Frekuensi dan Presentase Jaminan ............................. 56
4.9 Distribusi Frekuensi dan Presentase Perhatian............................ 59
4.10 Distribusi Frekuensi dan Presentase Bukti Fisik ......................... 61
4.11 Distribusi Frekuensi dan Presentase Kepuasan Pasien ............... 64
4.12 Uji Kolmogrov Smirov................................................................ 70
4.13 Uji Glejer ..................................................................................... 72
4.14 Uji Multikolinearitas ................................................................... 73
4.15 Uji Analisis Linear Berganda ...................................................... 74
4.16 Uji Simultan F ............................................................................. 77
4.17 Uji Parsial (Uji-t) ......................................................................... 79
4.18 Uji Determinasi R2 ...................................................................... 81

vii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

No.Gambar Judul Halaman


1.1 Jumlah Puskesmas Tahun 2011-2015 ......................................... 3
2.1 Model Sederhana Proses Pemasaran ........................................... 11
2.2 Dimensi Kualitas Pelayanan yang dirasakan Pelanggan ............. 18
2.3 Kerangka Konseptual Penelitian ................................................. 31
4.1 Pengujian Normalitas Histogram ............................................... 68
4.2 Pengujian Normalitas P.Plot ....................................................... 69
4.3 Uji Heterokedastisitas ................................................................. 71

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR LAMPIRAN

No.Lampiran Judul Halaman


1 Lembar Kuesioner ....................................................................... 97
2 Karakteristik atau Demografi Responden ................................... 102
3 Uji Validitas dan Reliabilitas ...................................................... 102
4 Distribusi Frekuensi dan Presentase Keandalan.......................... 103
5 Distribusi Frekuensi dan Presentase Daya Tanggap ................... 104
6 Distribusi Frekuensi dan Presentase Jaminan ............................. 104
7 Distribusi Frekuensi dan Presentase Perhatian............................ 104
8 Distribusi Frekuensi dan Presentase Bukti Fisik ......................... 105
9 Distribusi Frekuensi dan PresentaseKepuasan ............................ 105
10 Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi Linear Berganda ......... 105
11 Lampiran Data Penelitian ............................................................ 109

ix
Universitas Sumatera Utara
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam

meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Tujuan

pembangunan kesehatan itu sendiri dapat dicapai dengan berbagai bentuk

penyelengarakan upaya kesehatan secara menyeluruh, berjenjang, dan terpadu.

Dengan memberikan pelayanan yang memadai dan menyeluruh bagi masyarakat

dapat mendorong tercapainya tujuan tersebut. Hal ini sesuai dengan visi dari

pembangunan kesehatan yang ingin dicapai dalam meningkatkan kesadaran,

kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan masyarakat setinggi-tingginya secara adil dan merata menuju

Indonesia Sehat.

Menurut UU No.25 Tahun 2009, yang dimaksud dengan pelayanan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara

dan penduduk atas barang dan jasa, dan atau pelayanan administrasi yang

disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.Pada saat ini pemerintah telah

berusaha meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal dengan adanya

penyelenggaraan berbagai upaya kesehatan. Salah satu bentuk upaya pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan oleh pemerintah adalah dengan meningkatkan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dimana peran serta masyarakat juga dilibatkan

yaitu melalui suatu wadah yang disebut Puskesmas.

1
Universitas Sumatera Utara
2

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang

Puskesmas menyebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan

yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan

perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan

preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

di wilayah kerjanya.

Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk

mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka

mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Selain melaksanakan tugas tersebut,

Puskesmas memiliki fungsi sebagai penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat

(UKM) tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat

pertama serta sebagai wahana pendidikan tenaga kesehatan.

Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah

kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.Upaya kesehatan

perseorangan adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan

kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan

penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan

perseorangan. Jumlah Puskesmas di Indonesia sampai dengan Desember 2015

sebanyak 9.754 unit, yang terdiri dari 3.396 unit Puskesmas rawat inap dan 6.358

unit non rawat inap. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014 yaitu

sebanyak 9.731 unit, dengan jumlah Puskesmas rawat inap sebanyak 3.378 unit

dan non rawat inap sebanyak 6.353 unit (dalam waktu 5 tahun terakhir).

Universitas Sumatera Utara


3

Jumlah Puskesmas
9800 9754
9731
9700 9655

9600
9510
9500

9400
9321
9300

9200

9100
2011 2012 2013 2014 2015

Sumber : Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI 2016

Gambar 1.1
Jumlah Puskesmas Tahun 2011-2015

Tabel 1.1
Jumlah Puskesmas Pembantu dan Puskesmas Keliling
di Provinsi Sumatera
Tahun 2010-2014
No Sarana Kesehatan 2010 2011 2012 2013 2014
1 Puskesmas perawatan 155 159 162 170 176
2 Puskesmas non
371 387 405 400 394
perawatan
3 Puskesmas pembantu 1819 1927 2065 1910 1927
4 Puskesmas keliling 391 463 512 517 444
Sumber :Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, 2014.

Jumlah pesebaran Puskesmas di Kabupaten/Kota sudah cukup merata

setiap Kecamatan di Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki paling sedikit 1

(satu) Puskesmas. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Sumatera Utara

13.215.401 jiwa (www.sumut.bps.go.id), maka 1 Puskesmas melayani sekitar

24.152 jiwa sesuai dengan standar nasional dimana 1 (satu) puskesmas melayani

25.000 jiwa.Kota Medan sendiri dengan jumlah penduduk 2.122.804 jiwa

Universitas Sumatera Utara


4

(www.sumut.bps.go.id) memiliki 39 Puskesmas induk (13 puskesmas rawat inap

dan 26 puskesmas rawat jalan), dan 41 puskesmas lainnya merupakan Puskesmas

Pembantu yang terletak di 21 Kecamatan Kota Medan. Kecamatan Medan

Tembung merupakan Kecamatan yang dipilih menjadi lokasi diadakannya

penelitian memiliki 1 Puskesmas induk yakni Puskesmas Sering dan 2 Puskesmas

Pembantu yaitu Puskesmas Pembantu Indra Kasih dan Puskesmas Pembantu

Siderejo Hilir. (Dinkes Kota Medan, 2010)

Puskesmas merupakan salah satu tempat diperolehnya pelayanan

kesehatan yang ditujukan untuk masyarakat sebagai penanggung jawab

penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan perorangan jenjang pertama.

Persepsi para pengguna jasa tentang kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas

masih jauh dari harapan, sehingga banyak pasien memilih melakukan

pemeriksaan atau pengobatan di Klinik Swasta atau Praktek Spesialis yang

berbayar. Masyarakat menilai akan menerima kualitas pelayanan yang lebih baik

saat melakukan pengobatan atau pemeriksaan di Klinik Swasta atau Praktek

Spesialis berbayar.

Menurut Tjiptono (2016:126), dalam konteks kualitas produk (barang atau

jasa) dan kepuasan pelanggan, telah dicapai konsensus bahwa harapan pelanggan

(customer expectation) memainkan peranan penting sebagai standar perbandingan

dalam mengevaluasi kualitas maupun kepuasan. Selanjutnya, menurut Adam

(2015:102) dalam pelayanan yang konsisten akan didapati kondisi perlakuan yang

sama terhadap semua konsumen baik mengenai waktu, kesempatan dan

penyediaan pelayanan. Dengan memperhatikan akan pentingnya pelayanan

Universitas Sumatera Utara


5

konsumen sebagai salah satu alat persaingan, suatu perusahaan jasa atau layanan

harus mampu mengetahui lebih dahulu pengertian dari kualitas jasa atau layanan

(service quality).

Menurut Lovelock dan Wright (2010:33), jasa merupakan suatu proses

dan suatu sistem. Arti service sebagai suatu proses adalah jasa dihasilkan dari 4

proses input, yaitu: people processing (consumer), possession processing mental

stimulus processing dan information processing. Sebagai suatu sistem, bisnis jasa

merupakan kombinasi antara Service Operating System, Service Delivery System

dan Service Marketing System. Kemudian, Goetsch dan Davis (dalam Tjiptono,

2016:115) mendefenisikan kualitas sebagai “kondisi dinamis yang berhubungan

dengan produk, jasa, sumber daya manusia, proses, dan lingkungan yang

memenuhi atau melebihi harapan”.

Kualitas jasa atau layanan itu sendiri harus dimulai dari kebutuhan

pelanggan dan berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap

kualitas jasa atau layanan (Kotler dan Keller, 2012). Sedangkan, menurut Tjiptono

(2016:113) “Kualitas jasa atau kualitas layanan (service quality) berkontribusi

signifikan bagi penciptaan diferensiasi, positioning, strategi bersaing setiap

organisasi pemasaran, baik perusahaan manufaktur maupun penyedia jasa”.

Merujuk profil kesehatan Kabupaten/Kota 2014, jumlah kunjungan rawat

jalan dan inap diseluruh Puskesmas di Provinsi Sumatera Utara adalah 4.237.132

kunjungan, jumlah ini mengalami penurunan bila dibandingkan tahun 2013 yaitu

4.396.694. Sedangkan jumlah kunjungan rawat jalan dan rawat inap serta

kunjungan gangguan jiwa di Puskesmas di Kota Medan tahun 2014 sebesar

Universitas Sumatera Utara


6

887.605. Jumlah rata-rata kunjungan tiap penduduk yang memanfaatkan

puskesmas adalah 2,5kali atau 20,52% pada tahun 2014, mengalami penurunan

dibandingkan tahun 2013 yakni 21,99% jauh dibawah pencapaian tahun 2011

yaitu sebesar 29,83%. (Dinkes,2014).

Tabel 1.2
Jumlah Pengunjung Puskesmas Sering
Kecamatan Medan Tembung
Tahun 2016-2017
Tahun Bulan Jumlah Kunjungan
(Jiwa)
2016 Desember 2.420
2017 Januari 2554
Februari 3951
Maret 2806
April 2764
Mei 2786
Juni 2546
Total 19.827
Sumber : SP2TP Puskesmas Sering, 2017

Peningkatan jumlah puskesmas yang ada setiap tahunnya menunjukkan

wujud komitmen Pemerintah dalam penyediaan sarana kesehatan (Gambar 1.1),

tetapi tidak disertai dengan peningkatan kualitas pelayanan. Hal ini yang

menyebabkan jumlah kunjungan pasien yang memanfaatkan puskesmas mengalami

fluktuasi. Hal ini mungkin disebabkan karena persepsi masyarakat sebagai pasien

mengenai citra buruknya kualitas pelayanan yang diberikan Puskesmas.

Menurut Kepala Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung dr.Refrini

jumlah rata-rata kunjungan pasien di Puskesmas Sering sekitar 70-100 orang per

harinya. Pasien-pasien ini datang dengan berbagai macam kebutuhan pelayanan

kesehatan diantaranya keluhan penyakit diabetes melitus, hipertensi, ISPA,

diare dan lainnya (Hariananalisa.com).

Universitas Sumatera Utara


7

Kualitas pelayanan publik merupakan hasil interaksi dari berbagai aspek,

yaitu sistem pelayanan, sumber daya manusia pemberi pelayanan, strategi, dan

pelanggan. Sistem pelayanan publik yang baik akan menghasilkan kualitas

pelayanan publik yang baik pula. Sistem pelayanan yang baik akan memberikan

prosedur pelayanan yang terstandar dan memberikan mekanisme kontrol di dalam

dirinya sehingga segala bentuk penyimpangan yang terjadi akan mudah diketahui.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya suatu fenomena yang

menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh

Puskesmas Sering masih belum mencapai tujuan yang diinginkan, secara umum

masih terdapat banyak kelemahan. Berdasarkan hasil observasi awal yang

dilakukan oleh peneliti melihat secara langsung proses pelayanan kesehatan pada

Puskesmas terkait dan wawancara tidak terstruktur yang peneliti lakukan kepada

masyarakat pengguna layanan Puskesmas Sering.

Peneliti menemukan beberapa masalah penting untuk mendukung

penelitian ini, yaitu: Pertama, terkait dengan aspek yang meliputi pengetahuan dan

kelemahan petugas pemberi pelayanan serta kemampuan mereka untuk

menginspirasi kepercayaan dan kenyaman bagi pengguna layanan, maka sesuai

dengan masalah yang ditemukan di lapangan yaitu kurangnya kuantitas dan

kualitas Sumber Daya Manusia dalam menangani pelayanan di puskesmas.

Kurangnya kualitas Sumber Daya Manusia ditunjukkan dengan ketidaktepatan

dokter dalam menganalisa masalah pasien. Dampak yang diterima pasien dalam

hal ketidaktepatan ini adalah terjadinya kesalahan pahaman pengobatan terhadap

pasien.

Universitas Sumatera Utara


8

Kedua, terkait dengan rendahnya profesionalitas aparatur yang ditunjukkan

dari tata cara pemberian obat kepada pasien yaitu petugas pelayanan kesehatan

tidak secara rinci dalam menjelaskan jenis, manfaat, serta efek samping obat yang

diberikan kepada pasien.

Selain itu, ditemukan sarana dan prasarana komunikasi yang tidak

digunakan secara efektif oleh petugas Puskesmas, misalnya petugas pelayanan

kesehatan yang bertugas di loket, dan petugas apotek tidak menggunakan

pengeras suara, baik dalam pemanggilan nama pasien yang hendak berobat atau

dalam hal pemberian obat kepada pasien, sehingga pasien harus berdiri di dekat

loket antrian baik untuk melakukan pengobatan maupun pemberian obat karena

khawatir namanya terlewatkan. Hal ini menunjukan tidak sistematisnya alur

pengobatan di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas

Pelayanan Terhadap Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien di Puskesmas

Sering Kecamatan Medan Tembung”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan banyaknya keluhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan

di berbagai Puskesmas yang belum sepenuhnya sesuai dengan harapan pasien,

maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik

berpengaruh secara bersama-sama terhadap kepuasan masyarakat sebagai

pasien di Puskesmas Sering?

Universitas Sumatera Utara


9

2. Apakah keandalan berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien

di Puskesmas Sering?

3. Apakah daya tanggap berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat sebagai

pasien di Puskesmas Sering?

4. Apakah jaminan berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien

di Puskesmas Sering?

5. Apakah empati berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien di

Puskesmas Sering?

6. Apakah bukti fisik berpengaruh terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien

di Puskesmas Sering?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keandalan, daya tanggap,

jaminan, empati, dan bukti fisik secara bersama-sama terhadap kepuasan

masyarakatsebagai pasien di Puskesmas Sering.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keandalan terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh daya tanggap terhadap

kepuasan masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh jaminan terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

5. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh empati terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

Universitas Sumatera Utara


10

6. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh bukti fisik terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Bagi Puskesmas diharapkan dapat memberikan informasi tentang kualitas

pelayanan sebagai masukan dalam merumuskan kebijakan strategi pelayanan

kesehatan pada masa mendatang.

2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya. Memperkaya khasanah

ilmu pengetahuan tentang manajemen sumber daya manusia di lingkungan

Puskesmas yang berkaitan dengan kualitas pelayanan.

3. Bagi peneliti, penelitian ini memberikan wawasan dan pemahaman mendalam

mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat sebagai

pasien di Puskesmas Sering.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 UraianTeoritis

2.1.1. Pemasaran dan Pemasaran Jasa

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:6) pemasaran sebagai proses

dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari

pelanggan sebagai imbalannya.Selanjutnya, Kotler menjelaskan model

sederhana proses pemasaran dalam empat langkah pertama, perusahaan bekerja

untuk memahami pelanggan, menciptakan nilai bagi pelanggan, dan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan. Terakhir perusahaan menuai hasil dari

menciptakan nilai unggul bagi perusahaan.

Menciptakan nilai untuk pelanggan dan membangun hubungan pelanggan

Memahami pasar Merancang startegi Membangun program Membangun


dan kebutuhan pemasaran yang pemasaran
serta keinginan digerakkan oleh terintegrasi yang hubungan yang
pelanggan pelanggan menghantarkan nilai
unggul menguntungkan

dan menciptakan

kepuasan

pelangga

Menangkap kembali
Menangkap nilai dari pelanggan
nilai dari pelanggan untuk menciptakan keuntungan
dan ekituas pelanggan

Sumber : Kotler dan Amstrong (2008:6)

Gambar 2.1
Model Sederhana Proses Pemasaran

11
Universitas Sumatera Utara
12

Kotler dan Amstrong (2008:12) berpendapat bahwa konsep pemasaran

(marketing concept) menyatakan bahwa pencapaian tujuan organisasi tergantung

pada pengetahuan akan kebutuhan dan keinginan target pasar dan memberikan

kepuasan yang diinginkan dengan lebih baik daripada pesaing. Sedangkan,

pemasaran jasa menurut Lovelock dan Wright (dalam Adam 2015:3) adalah

bagian dari sistem jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki sebuah

bentuk kontak dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan,

hal itu mencakup kontak yang dilakukan pada saat penyerahan jasa.

Dinamika yang terjadi pada sektor jasa terlihat dari perkembangan

berbagai industri seperti layanan antar surat, layanan paket barang,

pengiriman/transfer uang, yang kini semakin menyadari perlunya peningkatan

orientasi kepada pelanggan atau konsumen. Implikasi penting dari fenomena ini

adalah semakin tingginya tingkat persaingan, sehingga diperlukan manajemen

pemasaran jasa yang berbeda dibandingkan pemasaran tradisonal (barang) yang

telah dikenal selama ini.

Menurut Payne (dalam Adam 2015:6) bahwa pemasaran jasa merupakan

suatu proses mempresepsikan, memahami, menstimulasi dan memenuhi

kebutuhan pasar sasaran yang dipilih secara khusus dengan menyalurkan sumber-

sumber sebuah organisasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dengan demikian

manajemen pemasaran jasa merupakan proses penyelarasan sumber-sumber

sebuah organisasi terhadap kebutuhan pasar.

Hubungan antara jasa dengan marketing sangat erat seperti halnya

terhadap produk barang. Dalam hal ini ada satu hal yang tidak dapat dipungkiri

Universitas Sumatera Utara


13

bahwa sebenarnya makin banyak perkembangan yang terjadi didalam pemasaran

jasa (services marketing). Hal yang paling utama adalah bahwa sebenarnya

services ada dua aspek penting yaitu aspek sosial (social aspects) dan aspek fisik

(physical aspects) dimana keduanya sangat berpengaruh kepada kepuasan

konsumen.

Pemasaran jasa menekankan pada service delivery system yaitu bagaimana

suatu perusahaan menyampaikan jasa atau layanan kepada pelanggan. Ketepatan

strategi pemasaran jasa dari suatu perusahaan ditentukan oleh kualitas pelayanan

(perceived service quality) yang ditawarkan dan diukur oleh service

performance/perceived service (jasa yang dirasakan konsumen) dan consumer

expectation atau jasa yang diharapkan konsumen (Adam 2015:11).

2.1.2. Pelayanan dan Kualitas Pelayanan

1. Pengertian Pelayanan

Menurut Tjiptono (2016:3) Jasa atau layanan bukan hanya hadir sebagai

produk utama namun, juga dalam wujud layanan pelengkap dalam pembelian

produk fisik. Sedangkan, menurut Lupiyoadi (2001:5) jasa atau layanan pada

dasarnya tidak merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang

biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan

memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamaan, hiburan, kesenangan

atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.

Menurut Adam (2015:10) menjelaskan jasa atau layanan adalah sesuatu yang

diberikan oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan terjadinya perpindahan kepemilikan (transfer of ownership).

Universitas Sumatera Utara


14

Kotler dan Keller (2015:36) mendefinisikan layanan (service) adalah semua

tindakan atau kinerja yang ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang

pada intinya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan

kepemilikan apapun. Lebih lanjut, pengelompokan layanan menurut Kotler

(2010:461) “Pertama, jasa atau layanan berbeda sesuai dengan apakah

layanan itu berbasis manusia (people based) atau berbasis peralatan

(equipment based)”.

Menurut Kotler (2003:467), jasa memiliki empat ciri utama yang sangat

mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu:

1. Tidak Berwujud (Intangibility)

Jasa mempunyai sifat yang tidak berwujud, karena tidak bisa dilihat,

dirasakan, diraba, didengar, atau dicium sebelum ada transaksi pembelian.

Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti

dari mutu jasa tersebut. Pembeli akan mengambil kesimpulan mengenai

mutu jasa dari tempat (place), manusia (people), peralatan (equipment)

alat komunikasi (communication material), simbol-simbol (symbols) dan

harga (price).

2. Tidak Dapat Dipisahkan (Inseparibility)

Jasa-jasa umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi pada waktu

yang bersamaan. Jika jasa diberikan oleh seseorang maka orang tersebut

merupakan bagian dari jasa tersebut.

3. Beraneka Ragam (Variability)

Jasa itu sangat beraneka ragam, karena tergantung kepada yang

Universitas Sumatera Utara


15

menyediakannya dan kapan serta dimana disediakan.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa tidak dapat disimpan. Keadaan tidak tahan dari jasa-jasa bukanlah

masalah jika pemintaannya stabil, karena mudah untuk melakukan

pelayanan sebelumnya.

Menurut Adam (2015:10), jasa atau layanan adalah sesuatu yang diberikan

oleh suatu pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan

terjadinya perpindahan kepemilikan (transfer of ownership). Selanjutnya, Adam

(2015:12) menjelaskan tiga faktor yang dapat mempengaruhi harapan seseorang

dalam mengkonsumsi pelayanan jasa antara lain informasi langsung yang

diperoleh dari orang (word of mouth), kebutuhan perseorangan yang diperlukan

serta pengalaman dalam pemakaian jasa.

2. Kualitas Pelayanan

Kualitas jasa atau layanan itu sendiri harus dimulai dari kebutuhan pelanggan

dan berakhir dengan kepuasan pelanggan serta persepsi positif terhadap

kualitas jasa atau layanan (Kotler dan Keller, 2012). Sedangkan, menurut

Tjiptono (2016:113) “Kualitas jasa atau kualitas layanan (service quality)

berkontribusi signifikan bagi penciptaan diferensiasi, positioning, strategi

bersaing setiap organisasi pemasaran, baik perusahaan manufaktur maupun

penyedia jasa”.

Teas dan DeCarlo (dalam Tjiptono 2016:113) menjelaskan bahwa dalam

konteks pengukuran kualitas jasa, terdapat dua rerangka definisional utama:

performance-based framework (menetapkan perceived performance, tanpa

Universitas Sumatera Utara


16

referensi pembanding apapun, sebagai konsep perceived quality) dan

standard-based framework (konseptualisasi perceived quality relative atau

komparatif, artinya kinerja dibandigkan dengan norma atau standar tertentu).

Kotler dan Keller (2016:50) “Kualitas layanan perusahaan diuji pada setiap

pelaksanaan layanan.” Selanjutnya, Kotler mengindentifikasikan model kualitas

jasa dalam lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan jasa atau layanan:

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen, yakni

manajemen tidak selalu mempunyai anggapan yang benar tentang apayang

diinginkan pelanggan.

2. Kesenjangan anatara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa,

dimana manajemen mungkin mempunyai anggapan yang benar terhadap

keinginan pelanggan tetapi tidak menetapkan standar kinerja.Seperti

administrator Puskesmas mungkin memberitahu petugas medis untuk

memberikan pelayanan cepat tanpa menspesifikasinya dalam menit.

3. Kesenjangan antara spesifikasi jasa dan penghantaran jasa, personel mungkin

tidak terlatih, atau tidak mampu atau tidak bersedia memenuhi standar, atau

mungkin terikat dengan standar yang bertentangan, seperti pelayanan petugas

medis yang mendengarkan keluhan masyarakat sebagai pasien Puskesmas

dan melayani mereka dengan cepat.

4. Kesenjangan antara penghantaran jasa dengan komunikasi eksternal, yakni dimana

harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat oleh iklan dan

perwakilan perusahaan. Jika dalam penelitian ini brosur dan baliho serta spanduk

di Puskesmas memperlihatkan kemudahan dan kelengkapan fasilitas pelayanan.

Universitas Sumatera Utara


17

5. Kesenjangan antara jasa anggapan dan jasa yang diharapkan, diyakni

terjadinya kesenjangan ketika konsumen salah menganggap jasa. Dokter

mungkin terus mengunjungi dan memperhatikan pasiennya, tetapi pasien

menerjemahkan tindakan ini sebagai indikasi bahwa benar-benar ada masalah

yang besar.

Berdasarkan model kualitas jasa ini, peneliti dapat mengidentifikasikan

lima determinan atau dimensi kualitas layanan berikut ini, berdasarkan urutan

pentingnya, yaitu keandalan (reliability), daya tanggap (responsiveness), jaminan

(assurance), empati (empathy), dan wujud (tangible).

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (dalam Tjiptono 2016:137),

menggemukakan lima dimensi utama kualitas pelayanan, yakni sebagai berikut :

1. Keandalan (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan

apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

2. Daya tanggap (rensponsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan

kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon

permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan

kemudian memberikan jasa secara cepat.

3. Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan

kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan

rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa para karyawan

selalu bersikap sepandan menguasai pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan untuk menangani setiap pernyataan atau masalah pelanggan.

Universitas Sumatera Utara


18

4. Empati (empathy), berarti bahwa perusahaan memahami masalah para

pelangannya dan bertidak demi kepentingan pelanggan, serta memberikan

perhatian personal kepada pelangan dan memiliki jam operasi yang nyaman.

5. Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan

dan material yang digunakan perusahaan, serta penampilan karyawan.

Keberhasilan atau kemampuan kualiatas jasa suatu perusahaan dinilai

dalam menampilkan unsur-unsur kualitas jasa. Dimensi kualitas pelayanan yang

dirasakan pelanggan diperlihatkan dalam Gambar 2.2 berikut:

Word of Mouth Personal needs Past Experience

Unsur Expected service

1. Tangible Perceived

2. Reliability Service

Quality
3. Responsiveness
Perceived Service
4. Assurance

5. Empathy

Sumber: Batenson, John E. G (dalam Adam 2015:12)

Gambar 2.2
Dimensi Kualitas Pelayanan yang dirasakan Pelanggan

Setiap perusahaan harus benar-benar memahami sejumlah faktor potensial

yang bisa menyebabkan buruknya kualitas jasa atau kualitas layanan. Menurut

Tjiptono (2016:179) ada sejumlah faktor potensial penyebab buruknya kualitas

jasa atau kualitas layanan diantaranya:

Universitas Sumatera Utara


19

1. Produksi dan konsumsi yang terjadi secara simultan.

Salah satu karekteristik unik jasa adalah inseparability, artinya jasa

diproduksi dan dikonsumsi pada saat bersamaan. Konsekuensinya, berbagai

macam persoalan sehubungan dengan interaksi antara penyedia jasa dan

pelanggan jasa bisa saja terjadi. Beberapa kelemahan yang mungkin ada pada

karyawan jasa dan mungkin berdampak negatif terhadap persepsi kualitas:

a. Tidak terampil dalam melayani pelanggan,

b. Cara berpakaian karyawan kurang sopan dengan konteks,

c. Tutur kata karyawan kurang sopan atau bahkan menyebalkan,

d. Bau badan karyawan mengganggu kenyamanan pelanggan,

e. Karyawan selalu cemberut.

2. Intensitas tenaga kerja yang tinggi.

Keterlibatan karyawan secara intensif dalam penyampaian jasa dapat pula

menimbulkan masalah kualitas, yaitu berupa tingginya variabilitas jasa yang

dihasilkan. Faktor-faktor yang bisa mempengaruhi antara lain: upah rendah,

pelatihan yang kurang memadai atau bahkan tidak sesuai dengan kebutuhan

organisasi, tingkat perputaran karyawan terlalu tinggi, dan lain-lain.

3. Dukungan terhadap pelanggan internal kurang memadai.

Agar para karyawan atau penyedia jasa dapat memberikan jasa atau

layanan secara efektif, mereka membutuhkan dukungan dari fungsi-fungsi

utama manajemen.

4. Gap komunikasi.

Komunikasi merupakan faktor esensial dalam menjalin kontak atau relasi

Universitas Sumatera Utara


20

pelanggan. Bila terjadi gap komunikasi, maka bisa timbul penilaian atau

persepsi negatif terhadap kualitas jasa.

5. Memperlakukan semua pelanggan dengan cara yang sama.

Pelanggan atau pengguna jasa merupakan individu yang unik dengan

preferensi, perasaan, dan emosi masing-masing. Dalam hal interaksi dengan

penyedia jasa, tidak semua pelanggan bersedia menerima jasa yang seragam

(standardized services).

6. Perluasan atau pengembangan jasa secara berlebihan.

Di satu sisi, mengintroduksi layanan baru atau menyempurnakan layanan

yang lama dapat meningkatkan peluang pertumbuhan bisnis dan menghindari

terjadinya layanan yang buruk. Disisi lain, bila terlampau banyak jasa atau

layanan yang baru dan tambahan terhadap jasa yang sudah ada, hasil yang

didapatkan belum tentu optimal, bahkan tidak tertutup kemungkinan timbul

masalah seputar standar kualitas jasa.

7. Visi bisnis jangka pendek

Visi jangka pendek (misalnya orientasi pada pencapaian target penjualan dan

laba tahunan, penghematan biaya sebesar-besarnya, peningkatan produktifitas

tahunan, dan lain-lain) bisa merusak kualitas layanan yang sedang dibentuk

untuk jangka panjang.

Meningkatkan kualitas pelayanan tidaklah semudah membalikan telapak

tangan. Banyak faktor yang perlu dipertimbangkan secara cermat, karena upaya

penyempurnaan kualitas pelayanan berdampak signifikan terhadap budaya

organisasi secara keseluruhan. Diantara berbagai faktor yang mendorong strategi

Universitas Sumatera Utara


21

penyempurnaan kualitas pelayanan menurut Tjiptono (2016:182), yakni:

1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa

Melakukan riset memahami determinan terpenting yang digunakan pelanggan

sebagai kriteria utama dalam mengevaluasi jasa atau layanan spesifik.

Kemudian, memperkirakan penilaian yang diberikan pelanggan sasaran

terhadap perusahaan dan pesaing berdasarkan determinan tersebut.

2. Mengelola ekpektasi pelanggan

Semakin banyak janji yang diberikan, semakin besar pula ekspektasi

pelanggan dengan tujuan memikat sebanyak mungkin pelanggan.

3. Mengelola bukti kualitas jasa

Manajemen bukti kualitas jasa bertujuan untuk memperkuat persepsi

pelanggan selama dan sesudah jasa disampaikan. Oleh karena pelayanan

merupakan kinerja dan tidak dapat dirasakan sebagaimana halnya barang

fisik, maka pelanggan cenderung memperhatikan dan mempersepsikan fakta-

fakta tangibles yang berkaitan dengan jasa sebagai bukti kualitas.

4. Mendidik konsumen tentang jasa

Membantu pelanggan dalam memahami sebuah jasa merupakan upaya positif

untuk mewujudkan proses penyampaian dan pengkonsumsian jasa secara

efektif dan efisien.

5. Menumbuhkembangkan budaya kualitas

Budaya kualitas terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi,

prosedur, dan harapan yang berkenaan dengan peningkatan kualitas. Agar

budaya kualitas bisa ditumbuhkembangkan dalam sebuah organisasi,

Universitas Sumatera Utara


22

diperlukan komitmen menyeluruh dari semua organisasi.

6. Menciptakan automatic quality

Otomatisasi berpotensi mengatasi masalah variabilitas kualitas pelayanan

yang disebabkan kurangnya sumber daya manusia yang dimiliki organisasi.

Akan tetapi, sebelum memutuskan akan melakukan otomatisasi, penyedia

jasa wajib mengkaji secara mendalam aspek-aspek yang membutuhkan

sentuhan manusia (high touch) dan elemen-elemen yang memerlukan otomatisasi

(high tech).

7. Menindaklanjuti jasa,

Perusahaan dapat mengupayakan kemudahan dan kenyamanan bagi para

pelanggan dan berkomunikasi dengan pihak manajemen maupun karyawan

kontak, sehingga mereka bisa menyampaikan kebutuhan spesifik, keluhan,

dan/atau saran konstruktif.

8. Mengembangkan sistem informasi kualitas jasa

Sistem informasi kualitas jasa merupakan sistem yang mengintegrasikan

berbagai macam ancangan riset sistematis dalam rangka mengumpulkan dan

menyebarluaskan informasi kualitas jasa guna mendukung pengambilan keputusan.

3. Kualitas Pelayanan Publik

Menurut UU No.25 Tahun 2009, yang dimaksud dengan pelayanan publik

adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga

negara dan penduduk atas barang dan jasa, dan atau pelayanan administrasi

yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.

Universitas Sumatera Utara


23

Asas Pelayanan Publik Sinambela (2008:6) secara teoritik menjelaskan tujuan

pelayanan publik pada dasarnya adalah memuaskan masyarakat. Untuk

mencapai kepuasan itu dituntut kualitas pelayanan prima yang tercermin dari:

transparansi, akuntabilitas, kondisional, partisipatif, kesamaan hak,

keseimbangan hak dan kewajiban.

Standar Kualitas Pelayanan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No.63 Tahun 2003 tentang pedoman umum penyelenggaraan

pelayanan publik, standar kualitas pelayanan sekurang- kurangnya meliputi:

prosedur pelayanan, waktu penyelesaian, biaya pelayanan, produk pelayanan,

sarana dan prasarana, kompetensi petugas pemberi pelayanan publik.

Adapun prinsip pelayanan publik menurut keputusan MENPAN No. 63/

KEP/ M. PAN/ 7/ 2003 antara lain adalah kesederhanaan, kejelasan,

kepastian waktu, akurasi, keamanan, tanggung jawab, kelengkapan, sarana

dan prasarana, kemudahan akses, kedisiplinan, kesopanan, dan keramahan,

kenyaman.

2.1.3. Kepuasan

1. Pengertian Kepuasan

Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya cukup

baik, memadai) dan “facio”(melakukan atau membuat). Kepuasan bisa

diartikan sebagai “upaya pemenuhan”.

Kepuasan adalah perasaan senang atas kecewa seseorang yang timbul karena

seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan

produk atau jasa terhadap ekspektasi mereka (Kotler, 2012). Sedangkan,

Universitas Sumatera Utara


24

menurut Zeithaml dan Bitner (2004 : 86) “Satisfaction is the customer’s

evaluation of a product or service in terms of whether that product or service

has met their needs and expectation”.

Engel (dalam Tjiptono 2016:151) mengungkapkan bahwa kepuasan

pelanggan merupakan evaluasi purna beli yang mana alternatif yang dipilih

sekurang-kurangnya memberikan hasil (outcome) sama atau melampaui harapan

pelanggan, sedangkan ketidakpuasan timbul apabila hasil yang diperoleh tidak

memenuhi harapan pelanggan. Dalam menentukan tingkat kepuasan pelanggan,

terdapat lima faktor utama yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan yaitu:

1. Kualitas produk (jasa): dimana pelanggan akan merasa puas bila hasil

evaluasi mereka menunjukan bahwa produk (jasa) yang mereka

gunakan berkualitas.

2. Kualitas pelayanan: terutama untuk industri jasa, pelanggan akan merasa puas

bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan

yang diharapkan.

3. Emosional: pelanggan akan merasa puas bangga dan mendapatkan keyakinan

bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan

merek tertentu yang cenderung mempunyai kepuasan yang lebih tinggi.

4. Harga: produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga

yang murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggannya.

5. Biaya: pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak

perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung

merasa puas terhadap produk atau jasa itu.

Universitas Sumatera Utara


25

Memahami kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal ini adalah hal

penting yang memengaruhi kepuasan masyarakat sebagai pasien. Konsumen

pengguna jasa dalam hal ini pasien yang pernah merasa puas merupakan aset yang

sangat berharga karena apabila merasa puas maka pengguna jasa akan terus

melakukan pemakaian terhadap jasa sesuai pilihannya, tetapi bila tidak puas

pengguna akan menceritakan dua kali lebih buruk tentang pengalaman yang telah

dialami pengguna.

Menurut Kotler (dalam Lupiyoadi, 2001 :158) meninjau lebih lanjut,

pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan, dapat ditingkatkan

dengan beberapa pendekatan sebagai berikut:

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen

dan pelanggan.

2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan

visi di dalam perbaikan proses pelayanan.

3. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan.

4. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan partnership

marketing sesuai dengan situasi pemasaran.

Pada dasarnya kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan atas produk atau

jasa akan berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. Apabila pengguna jasa atau

layanan di Puskesmas Sering merasa puas, maka dia akan menunjukkan besarnya

kemungkinan untuk kembali menggunakan layanan kesehatan di tempat yang

sama yakni Puskesmas Sering. Pengguna program layanan yang puas juga

cenderung akan memberikan referensi yang baik terhadap jasa atau layanan.

Universitas Sumatera Utara


26

Menurut Tjiptono (2016:356) beberapa metode yang digunakan

perusahaan untuk memantau kepuasan pelanggannya, diantaranya adalah :

1. Sistem keluhan dan saran Memberikan kesempatan bagi pelanggan untuk

menyampaikan saran, keluhan dan pendapat pelanggan mengenai

produk/jasa.Metode ini bersifat pasif sehingga agak sulit mendapatkan

gambaran lengkap mengenai kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan. Tidak

semua pelanggan yang tidak puas akan menyampaikan keluhannya, bisa saja

pelanggan beralih kepada penyedia jasa lain dan tidak menggunakan lagi

penyedia jasa tersebut. Upaya mendapatkan saran dari pelanggan juga sulit

diwujudkan terlebih bila perusahaan tidak memberikan timbal balik yang

memadai kepada pelanggan yang telah bersusah payah berpikir

menyumbangkan ide untuk perusahaan.

2. Survei kepuasan pelanggan.Survei kepuasan pelanggan dapat dilakukan

dengan kuesioner, baik melalui pos, telepon maupun wawancara pribadi.

Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik

secara langsung dari pelanggan sekaligus memberikan tanda positif bahwa

perusahaan menaruh perhatian kepada pelanggannya. Pengukuran kepuasan

konsumen melalui metode ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara

lain :

a. Directly Reported Satisfaction :pengukuran dilakukan secara langsung

kepada konsumen melalui pernyataan seperti ungkapan seberapa puas

anda terhadap pelayanan perusahaan dengan skala sebagai berikut: sangat

tidak puas, tidak puas, kurang puas, puas, sangat puas.

Universitas Sumatera Utara


27

b. Derived dissatisfaction: pernyataan yang diajukan menyangkut dua hal

yang utama, yakni besarnya harapan konsumen terhadap atribut tertentu,

dan besarnya kinerja yang mereka rasakan.

c. Problem analysis:konsumen yang dijadikan responden diminta untuk

mengungkapkan dua hal pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka

hadapi berkaitan dengan penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran

untuk melakukan perbaikan.

d. Importance-performance analysis : dalam teknik ini, responden diminta

merangking berbagai elemen/atribut tersebut. Selain itu responden

diminta merangking seberapa baik kinerja perusahaan dalam masing-

masing elemen/atribut tersebut.

2. Kepuasan Pasien

Pasien adalah seseorang yang menerima pelayanan medis. Sering kali, pasien

menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk

memulihkannya. Kepuasan pasien dapat juga diartikan sebagai suatu sikap

konsumen, yakni beberapa derajat kesukaan atau ketidaksukaannya terhadap

pelayanan yang pernah dirasakannya. Minat seseorang untuk menggunaakan

kembali jasa pelayanan rumah sakit akan sangat dipengaruhi oleh

pengalamannya yang lampau waktu memakai jasa yang sama dalam

menerima pelayanan. (Supranto dalam Hastuti, 2016:163).

Kepuasan pasien dapat dilihat dari hak-hak yang dimiliki pasien yang sebagai

peserta dapat terpenuhi. Menurut UU No.36 tahun 2009 tentang kesehatan,

pada pasal 4-8 disebutkan setiap orang berhak atas kesehatan, memperoleh

Universitas Sumatera Utara


28

akses atas sumber daya di bidang kesehatan, memperoleh pelayanan

kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau; menentukan sendiri pelayanan

kesehatan yang diperlukan bagi dirinya, lingkungan yang sehat, info dan

edukasi kesehatan yang seimbang dan bertanggungjawab, dan informasi

tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah

maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.

Hak-hak pasien dalam UU No. 36 tahun 2009 itu diantaranya meliputi:

1. Hak menerima atau menolak sebagian atau seluruh pertolongan (kecuali

tak sadar, penyakit menular berat, gangguan jiwa berat).

2. Hak atas rahasia pribadi (kecuali perintah UU, pengadilan, ijin yang

bersangkutan, kepentingan yang bersangkutan, kepentingan masyarakat).

3. Hak tuntut ganti rugi akibat salah atau kelalaian (kecuali tindakan

penyelamatan nyawa atau cegah cacat).

Selanjutnya, UU No 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Pada Bab VI Pasal

54 menjelaskan bahwa :

1. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dilaksanakan secara bertanggung

jawab, aman, bermutu, serta merata dan nondiskriminatif.

2. Pemerintah dan pemerintah daerah bertanggung jawab atas

penyelenggaraan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1).

3. Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan kesehatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Pemerintah,

pemerintah daerah, dan masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


29

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang relevan dalam penelitian ini

dapat dilihat pada Tabel 2.1 sebagai berikut:

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Metode
Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian
Analisis
Megawati (2016) Pengaruh Kualitas Analisis Hasil penelitian menunujukan kualitas
Pelayanan terhadap Regresi Linear pelayanan berpengaruh secara
Loyalitas dengan Berganda langsung sebesar 7,7% dan pengaruh
Kepuasan Pasien tidak langsung sebesar 0,4%. Kualitas
Sebagai Variable Pelayanan diukur memiliki pengaruh
Intervening di RSUD Dr. terhadap tinggi rendahnya kepuasan
Djasmen Saragih pasien.
Pematang Siantar.
Yananda (2016) Pengaruh Kualitas Analisis Berdas Berdasarkanhasil pengujian hipotesis
Pelayanan Terhadap Berjalur (Path dapat diketahui bahwa kualitas
loyalitas pasien BPJS di Analysis) pelayanan memiliki pengaruh yang
RSU Mitra Medika. lebih besar terhadap loyalitas pasien
daripada pengaruh kepuasan pasien
terhadap loyalitas pasien.
Lina (2014) Kualitas Pelayanan Analisis Hasil analisis data yang dilakukan
BPJS Kesehatan Regresi Linear dapat disimpulkan bahwa dari
(Badan Penyelenggara Berganda penelitian termasuk dalam kategori
Jaminan Sosial) di baik, dengan artian dalam segala
Puskesmas Kota indikator yang dinilai mendapat
Wilayah Utara Kota penilaian yang baik dalam
Kediri. memberikan pelayanan kepada
masyarakat yang berkaitan dengan
pengaduan pelayanan pemerintah.
Kualitas pelayanan yang di berikan
sudah sesuai dengan indikator
penilaian kriteria kualitas pelayanan
yang baik
Kartikasari, Dwi Pengaruh Kualitas Analisis Kualitas pelayanan berpengaruh
dan Dewanto Layanan dan Regresi Linear positif dan signifikan terhadap
(2014: Vol 12 Kepercayaan Terhadap Berganda kepuasan pasien di RSBK. Kualitas
No.3) Kepuasan Pasien Layanan berpengaruh terhadap
Rumah Sakit Bunda kepercayaan melalui kepuasan pasien
Kandangan Surabaya. sebagai variabel interviening. Hal ini
mempunyai arti bahwa pening- katan
kualitas layanan akan meningkatkan
kepuasan pasien yang akan diikuti
dengan peningkatan kepercayaan
pasien.
Lesmana (2014) Kualitas Pelayanan Analisis Kualitas pelayanan dokter meliputi
Kesehatan terhadap Regresi Linear dimensi keandalan, ketanggapan,
Pasien Miskin Berganda jaminan, empati, dan penampilan
Pengguna BPJS di berpengaruh positif signifikan
RSUD Muara Taweh terhadap kepuasan pasien. Dimensi
keandalan memiliki pengaruh paling
besar terhadap kepuasan pasien
miskin pengguna BPJS di RSUD
Muara Taweh.

Universitas Sumatera Utara


30

2.3 Kerangka Konseptual

Menurut Sugiyono (2006:49), kerangka koseptual merupakan sintesa

tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah

dideskripsikan. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang

secaralangsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang

yangditawarkan. Kepuasan pelanggan terhadap pengalaman jasa tertentu akan

mengarah pada evaluasi atau sikap keseluruhan terhadap kualitas jasa sepanjang

waktu (Bitner, Oliver, Parasuraman, dalam Tjiptono, 2016 :217). Kualitas jasa

atau kualitas layanan (service quality) berkontribusi signifikan bagi penciptaan

diferensiasi, positioning, strategi bersaing setiap organisasi pemasaran, baik

perusahaan manufaktur maupun penyedia jasa (Tjiptono, 2016:113).

Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (dalam Tjiptono, 2016:137),

mengemukakan lima dimensi utama kualitas pelayanan, yakni sebagai berikut :

1. Keandalan (reliability), berkaitan dengan kemampuan perusahaan untuk

memberikan layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan

apapun dan menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu yang disepakati.

2. Daya tanggap (rensponsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan

kemampuan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan merespon

permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa akan diberikan dan

kemudian memberikan jasa secara cepat.

3. Jaminan (assurance), yakni perilaku para karyawan mampu menumbuhkan

kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan dan perusahaan bisa

menciptakan rasa aman bagi para pelanggannya. Jaminan juga berarti bahwa

Universitas Sumatera Utara


31

para karyawan selalu bersikap sepandan menguasai pengetahuandan

keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap pernyataan atau

masalah pelanggan.

4. Perhatian atau empati (empathy), berarti bahwa perusahaan memahami

masalah para pelangannyadan bertidak demi kepentingan pelanggan, serta

memberikan perhatian personal kepada para pelangan dan memiliki jam

operasi yang nyaman.

5. Bukti fisik (tangibles) berkaitan daya tarik fasilitas fisik, perlengkapan dan

material yang digunakan perusahaan serta penampilan karyawan.

Keandalan

Daya Tanggap
Kepuasan Masyarakat

Jaminan Sebagai Pasien di

(X3) Puskesmas Sering

Perhatian

Bukti Fisik

(X5)

Gambar 2.3
Kerangka Konseptual Penelitian

2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam

Universitas Sumatera Utara


32

bentuk kalimat pernyataan. (Sugiyono, 2012:93). Berdasarkan perumusan masalah

yang dikemukakan di atas, hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, dan bukti fisik berpengaruh

secara bersama-sama terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien.

2. Keandalan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan masyarakat sebagai pasien.

3. Daya tanggap secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kepuasan masyarakat sebagai pasien.

4. Jaminan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien.

5. Perhatian secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien.

6. Bukti fisik secara parsial berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

kepuasan masyarakat sebagai pasien.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu

penelitian yang bertujuan mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

(Kurniawan, 2012:21). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini

adalah variabel independen yaitu keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian,

bukti fisik dan variabel dependen yaitu kepuasan masyarakat sebagai pasien.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di Puskesmas Sering yang terletak di

Jalan Sering No. 20, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung. Penelitian

ini akan dimulai dari bulan Juni 2017 sampai dengan bulan Agustus 2017.

3.3 Batasan Operasional

Untuk menghindari pembahasan yang tidak terarah dan mengakibatkan tidak

tepatnya sasaran yang diharapkan, maka langkah berikutnya peneliti membatasi

masalah, hanya pada :

1. Variabel independen (X), yaitu

a. X1 = Keandalan (Reliability)

b. X2 = Daya tanggap (Responsiveness)

c. X3 = Jaminan (Assurance)

d. X4 = Perhatian(Emphaty)

e. X5 = Bukti fisik (Tangibles)

33
Universitas Sumatera Utara
34

2. Variabel dependen (Y) = Kepuasan Pasien

3.4 Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel akan memberikan atau menuntun arah peneliti untuk

memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur

suatu variabel. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang diteliti, yakni

variabel bebas (dependen variable) dan variabel terikat (independen variable).

Variabel bebas adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lain,

dalam penelitian ini variabel bebas (X) yang digunakan adalah dimensi dari

kualitas pelayanan:

1. Variabel Keandalan atau Reliability (X1), mencakup konsistensi dari

penampilan dari keandalan pelayanan Puskesmas

2. Variabel Daya tanggap atau Responsiveness (X2), yaitu kesiapan, cara

merespon, dan kecepatan tanggagpan petugas Puskesmas dalam

menyediakan jasa.

3. Variabel Jaminan atau Assurance (X3), meliputi keterampilan dan

keramahan petugas puskesmas, kepercayaan, keamanan dalam

penggunaan jasa.

4. Variabel Perhatian atau Empathy (X4), mencakup kemudahan komunikasi,

dan pemahaman terhadap kebutuhan konsumen.

5. Variabel Bukti fisik atau Tangibles(X5), yaitu mencerminkan fasilitas fisik

jasa seperti gedung, ruangan, dan petugas Puskesmas Sering.

Variabel Terikat (independen variable) adalah variabel yang dipengaruhi

oleh variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah

Universitas Sumatera Utara


35

Kepuasan Pasien (Y), merupakan pembandinganharapan dan persepsi

penggunaterhadap tiap atribut, dimensi, maupun secara keseluruhan.

Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala
Ukur
Keandalan atau Kemampuan Puskesmas 1. Ketepatan waktu Likert
Reliability (X1) Sering untuk memberikan pelayanan.
layanan yang akurat sejak 2. Ketepatan pegawai
pertama kali tanpa membuat Puskesmas Sering
kesalahan apapun dan untuk memberikan
menyampaikan layanannya pelayanan yang sesuai
sesuai dengan waktu yang dengan keinginan
disepakati kepada pasien pengguna jasa.
pengguna jasa Puskesmas
Sering.

Daya tanggap Kesediaan dan kemampuan 1. Kemampuan pegawai Likert


Atau Puskesmas Sering untuk Puskesmas Sering
Responsiveness membantu para pasien dan untuk memberikan
(X2) merespon permintaan mereka, penjelasan yang benar
serta menginformasikan kapan atas pelayanan yang
jasa atau layanan akan diberikan.
diberikan dan kemudian 2. Kemampuan dokter
memberikan jasa secara maupun perawat
cepat. Puskesmas Sering
untuk melakukan
pelayanan dengan
cepat tanggap.
3. Sikap dan kinerja
dokter maupun perawat
Puskesmas Sering
dalam memberikan
pelayanan.
Jaminan atau Perilaku para pegawai 1. Kemampuan pegawai Likert
Assurance (X3) Puskesmas Sering mampu Puskesmas Sering
menumbuhkan kepercayaan untuk menumbuhkan
pasien terhadap Puskesmas rasa percaya diri
Sering dan bisa menciptakan Pasien.
rasa aman bagi para 2. Kemampuan pegawai
pasiennya. Puskesmas Sering
untukmenciptakan rasa
aman bagi Pasien.

Universitas Sumatera Utara


36

Lanjutan Tabel 3.1


Variabel Defenisi Variabel Indikator Skala
Ukur
Perhatian atau Puskesmas memahami masalah 1. Kesediaan pegawai Likert
Emphaty (X4) para pasiennya dan bertidak Puskesmas untuk
demi kepentingan pasien, serta memberikan perhatian
memberikan perhatian personal secara individual
kepada para pasien dan kepada pasien.
memiliki jam operasi yang 2. Perhatian pegawai
nyaman Puskesmas Sering
dalam mengutamakan
kebutuhan masyarakat
sebagai pasien.
Bukti fisik atau Berkenaan dengan daya tarik 1. Fasilitas dan peralatan Likert
Tangibles (X5) fasilitas fisik, perlengkapan dan yang digunakan dalam
material yang digunakan melakukan pelayanan
Puskesmas Sering, serta dapat diandalkan.
penampilan pegawai. 2. Ruang tunggu
Puskesmas Sering
yang bersih.
3. Penampilan yang
dikenakan oleh
pegawai Puskesmas
Sering cukup rapi,
pantas,dan sopan
untukdigunakan dalam
memberikan
pelayanan.
Kepuasan Tingkat Perasaan pasien 1. Kepuasan Likert
Masyarakat menyatakan hasil perbandingan memperoleh
sebagai atas kinerja layanan Puskesmas pelayanan kesehatan
Pasien (Y) Sering yang diterima dan yang aman.
diharapkan. 2. Kepuasan untuk
mendapatkan
informasi dan edukasi
kesehatan seimbang
dan bertanggung
jawab.
3. Kepuasanakan
pengobatan yang telah
maupun yang akan
diterimanya dari
tenaga kesehatan.

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Sistem pengolahan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan Skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

Universitas Sumatera Utara


37

tentang fenomena sosial (Situmorang dan Lufti, 2012:6).

Kriteria pengukuran untuk variable X dan Y adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2
Instrumen Skala Likert untuk Variabel X dan Y
No Skala Likert Bobot
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber :Syafrizal dan Muslich (2012:6)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016 : 80) Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas atau karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Ditinjau dari banyaknya anggota populasi, maka populasi terdiri atas :

1. Populasi terbatas (terhingga)

2. Populasi tak terbatas (tak terhingga)

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien di Puskesmas Sering

hingga di lakukan Penelitian yakni pada bulan Juni 2017 hingga Agustus 2017.

Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai populasi adalah penduduk yang

berkunjung sejak Desember hingga Juni sebagai pasien dan berada di wilayah

kerja Puskesmas Sering dengan jumlah 19.827 jiwa.

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2016 : 81) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam penelitian ini

Universitas Sumatera Utara


38

karakteristik sampel yang dijadikan sebagai responden adalah masyarakat dengan

usia dewasa yang tinggal di kawasan kerja Puskesmas Sering pernah mengunjungi

dan menggunakan jasa pelayanan Puskesmas Sering.

Kriteria sampel adalah masyarakat yang berdomisili di Kecamatan Medan

Tembung dan pernah mengunjungi Puskesmas Sering.Ukuran sampel ditentukan

dengan menggunakan rumus Slovin yaitu teknik pengambilan sampel dimana

peneliti menggunakan sampel daripopulasi dengan rumus :

Dimana:

n = Jumlah Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Taraf Kesalahan

Sehingga jumlah sampel menjadi:

Untuk mempermudah penelitian, maka ditetapkan sampel dalam

penelitian ini adalah 100 responden. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini menggunakan non probability sampling,yaitu teknik pengambil sampel yang

tidak memberi peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono 2012 : 120). Jenis non probability sampling

yang digunakan adalah jenis purpose sampling yaitu teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria sampel yang ditentukan adalah :

1. Masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering yang terdaftar

sebagai pasien.

Universitas Sumatera Utara


39

2. Masyarakatyang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering dengan interval

usia 17-59 tahun.

3. Masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering dan telah

melakukan kunjungan ke Puskesmas Sering sebagai pasien.

3.7 Jenis Data Penelitian

3.7.1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara langsung

kepada responden dengan berpedoman pada kuesioner yang telah dipersiapkan

terlebih dahulu sebagai acuan untuk melakukan wawancara meliputi identitas

responden, kualitas pelayanan, dan kepuasan masyarakat sebagai pasien di

wilayah kerja Puskesmas Sering di Kecamatan Medan Tembung.

3.7.2. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari laporan-laporan maupun dokumen-dokumen

resmi lainnya terutama data di Puskesmas Sering berupa data kunjungan, jurnal,

dokumentasi, dan jenis pelayanan yang digunakan untuk membantu analisis data

primer yang diperoleh.

3.8. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Wawancara

Mengadakan tanya jawab langsung dengan pihak yang mempunyai

wewenang dalam memberikan keterangan yang penulis butuhkan.

Wawancara menggunakan alat bantu berupa seperagkat daftar pernyataan

Universitas Sumatera Utara


40

yang telah dipersiapkan terlebih dahulu.

2. Kuesioner

Merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan beberapa pernyataan atau pernyataan tertulis kepada responden

untuk dijawabnya.

3. Studi Pustaka

Merupakan pengumpulan data yang menggunakan buku literature yang

berhubungan dengan masalah yang akan diteliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Menurut Situmorang dan Lufti ( 2012 : 76 ) validitas menunjukkan sejauh

mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Sekiranya peneliti

ingin mengukur kuesioner di dalam pengumpulan data penelitian, maka kuesioner

yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya. Suatu skala pengukur

dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur.

Uji validitas ini dilakukan kepada 30 orang responden diluar daripada

sampel penelitian.Pengujian validitas dilakukan dengan mengambil 30 orang

dari masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering, Medan diluar

dari sampel yang telah ditentukan. Metode yang digunakan adalah dengan

membandingkan antara nilai korelasi atau r hitung dari variabel penelitian

dengan nilai r tabel. Pengujian validitas digunakan dengan menggunakan

program SPSS (Statistical Package for Social Science) for windows, dengan

Universitas Sumatera Utara


41

kriteria sebagai berikut:

1. Jika r hitung ≥ r tabel maka pernyataan tersebut dikatakan valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pernyataan tersebut dikatakan tidak valid.

Tabel 3.3 merupakan hasil pengolahan prasurvei yang telah dilakukan

kepada 30 responden diluar sampel penelitian.

Tabel 3.3
Uji Validitas
Pernyataan r hitung r table Keterangan

p1 0.546 0.3 Valid

p2 0.672 0.3 Valid

p3 0.55 0.3 Valid

p4 0.641 0.3 Valid

p5 0.68 0.3 Valid

p6 0.704 0.3 Valid

p7 0.569 0.3 Valid

p8 0.688 0.3 Valid

p9 0.509 0.3 Valid

p10 0.751 0.3 Valid

p11 0.607 0.3 Valid

p12 0.741 0.3 Valid

p13 0.68 0.3 Valid

p14 0.704 0.3 Valid

p15 0.569 0.3 Valid

p16 0.688 0.3 Valid

p17 0.509 0.3 Valid

p18 0.751 0.3 Valid

p19 0.607 0.3 Valid

p20 0.741 0.3 Valid

p21 0.676 0.3 Valid

p22 0.688 0.3 Valid

p23 0.569 0.3 Valid

Universitas Sumatera Utara


42

Lanjutan
L Tabel 3.3
p24 0.688 0.3 Valid

p25 0.563 0.3 Valid

p26 0.744 0.3 Valid

p27 0.607 0.3 Valid

p28 0.741 0.3 Valid

p29 0.537 0.3 Valid

p30 0.71 0.3 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows, 2017

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah

indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau

dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali untuk mengukur

gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatifkonsisten, maka alat

pengukur tersebut reliabel (Situmorang dan Lufti, 2012:79). Instrumen yang

reliabel berarti instrumen tersebut bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Adapun kriteria dalam pengujian reliabilitas yang dilakukan adalah :

1. Jika r alpha positif ≥ r 0,80 maka dinyatakan reliable.

2. Jika r alpha negatif < r 0,80 maka dinyatakan tidak reliable.

Tabel 3.4
Uji Reliabitas
Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.959 30

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS for Windows, 2017

Universitas Sumatera Utara


43

Pada 30 pernyataan dengan tingkat signifikan 5% diketahui bahwa

koesifisien alpha ( Cronbach’s Alpha ) adalah sebesar 0,959 ini berarti > 0,60

sehingga dapat dinyatakan bahwa kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat

disebarkan kepada responden untuk dijadikan instrumen penelitian.

3.10 Metode Analisis Data

3.10.1 Uji Asumsi Klasik

Tujuan pengujian asumsi klasik ini adalah untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,

tidak bias, dan konsisten.Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus

dipenuhi pada analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square

(OLS). Ada beberapa kriteria persyaratan asumsi klasik yang harus dipenuhi

antara lain:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data

mengikuti atau mendekati distribusi normal yaitu distribusi data dengan

bentuk lonceng.Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti

distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau

menceng ke kanan.Dengan adanya tes normalitas maka hasil penelitian bisa

digeneralisasikan pada populasi.Dalam pandangan statistik itu sifat dan

karakteristik populasi adalah terdistribusi secara normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Dalam setiap persamaan regresi pasti memunculkan residu. Residu yaitu

variabel-variabel lain yang terlihat akan tetapi tidak termuat di dalam model

Universitas Sumatera Utara


44

sehingga residu adalah variabel tidak diketahui sehingga diasumsikan bersifat

acak. Karena diasumsikan secara acak, maka besarnya residu tidak terkait

dengan besarnya nilai prediksi.Jika data residu tidak bersifat acak maka data

bisa dikatakan terkena heteroskedastisitas. Uji ini juga digunakan untuk

melihat satu

3. Uji Multikolineritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variable independen. Adanya

multikolineritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai V=ariance

Inflation Factor( VIF ). Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF

adalah 5 dimana < 0,1 atau VIF >10 terjadi multikolineritas, apabila tolerance

value> 0,1 atau VIF < 10 tidak terjadi multikolineritas.

3.10.2 Uji Hipotesis Analisis Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3,X4, dan X5

terhadap variabel terikat yang disebut Y. Menurut Situmorang (2014:166) model

regresi berganda yang digunakan adalah :

Y = β0+ β1X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 X4 + β5 X5 + ε

Keterangan :

Y = Kepuasaan Masyarakat sebagai Pasien

β0 = Konstanta

β1,β2,β3,β4,β5 = Koefisien regresi

X1 = Kehandalan (Reliability)

Universitas Sumatera Utara


45

X2 = Tanggapan (Responsivness)

X3 = Jaminan (Assurance)

X4 = Empati (Emphaty)

X5 = Bukti Fisik (Tangibles)

ε = Standar error

Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai

uji statistik berada dalam daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak).Sebaliknya

disebut tidak signifikan bila nilai uji statistik berada dalam daerah dimana Ha

diterima. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap kepuasan pasien ,

maka dilakukan penelitian dengan menggunakan :

1. Uji secara Simultan (F)

Bertujuan untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau

ditolak dan mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen

terhadap variabel dependen.

Kriteria pengujiannya sebagai berikut :

H0= β1,β2,β3,β4,β5 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh secara simultan dari

variabel bebas (X1,X2,X3,X4,X5,) terhadap variabel

terikat yaitu kepuasan masyarakat sebagai pasien.

Ha= Minimal satu βi ≠ 0, artinya terdapat pengaruh secara simultan dari variabel

bebas (X1,X2,X3,X4,X5,) terhadap variabel terikat

yaitu kepuasan masyarakat sebagai pasien.

Dengan kriteria :

1. Ha= diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α= 5%

Universitas Sumatera Utara


46

2. H0= ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α= 5%

2. Uji Secara Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap

variabel bebas ( X1, X2, X3, X4, dan X5) secara parsial terhadap variabel terikat

(Y). Kriteria pengujian sebagai berikut :

H0 : βi ≤ 0 , artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan

X5) yaitu berupa, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti

fisik terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Masyarakat sebagai

Pasien.

Ha : βi >0, artinya terdapat pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5)

yaitu berupa keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti

fisik, dan proses terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan

Masyarakat sebagai pasien.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu :

1. H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α= 5%

2. Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α= 5%

3. Koefisien Determinasi (R²)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat.Jika Koefisien Determinasi

(R2) semakin besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y. dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil

(mendekati nol), maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas

adalah kecil terhadap variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

Puskesmas Sering terletak di Jalan Sering No.20, Kelurahan Sidorejo,

Kecamatan Medan Tembaung. Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas

Sering melayani tiga kelurahan yang ada di wilayah kerja di Kecamatan Medan

Tembung yaitu :

1. Kelurahan Sidorejo

2. Kelurahan Sidorejo Hilir

3. Kelurahan Indra Kasih

Pada wilayah kerja Puskesmas Sering terdapat dua Puskesmas pembantu

(Pustu), yaitu Pusti Sidorejo Hilir yang terletak di Kelurahan Sidorejo Hilir dan

Pustu Indra Kasih yang terletak di Kelurahan Indra Kasih.

1. Data Geografis

Luas Wilayah : 384 Ha

Jumlah Kelurahan : 3 Kelurahan

Jumlah Lingkungan : 47 Lingkungan

Jumlah KK : 13.019 KK

Jumlah Pddk Miskin : 2.489 jiwa

Jumlah Penduduk : 62.668 jiwa

2. Data Demografis

47
Universitas Sumatera Utara
48

Tabel 4.1
Data Demografis Wilayah Kerja Puskesmas Sering
Kecamatan Medan Tembung
Kelurahan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlak KK
Penduduk
(1) (2) (3) (4) (5)
Indra Kasih 21.708 7.081 13.046 4691
Siderejo Hilir 19.552 7.657 12.602 4142
Siderejo 21.408 6.526 14.776 4186
Total 62.688 21.264 41.424 13.019
Sumber: SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas) Puskesmas Sering 2016.

3. Data Ketenagakerjaan Puskesmas Sering

Tabel 4.2
Data Ketenagakerjaan Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung
No Ketenagakerjaan Puskesmas Puskesmas Puskesmas
Sering Siderejo Indrakasih
Hilir
1 Dokter umum 5 1 1
2 Dokter gigi 2 2 1
3 Bidan 7 4 3
4 Perawat 11 3 6
5 Analis 2 1 6
6 Apoteker 2 1 1
7 Tata usaha 0 0 0
8 Petugas kesling 1 0 0
9 Perawat gigi 1 1 1
10 TPG 0 0 0
Sumber: Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas, Puskesmas Sering 2017

4.1.2 Struktur Organisasi

Tabel 4.3
Daftar Nama Pegawai Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung
No Nama NIP Jabatan/Gol
1 dr. Refrini 19610812 199010 2001 KaIV/a
2 drg. Heraini 19730113 200604 2002 III/d
3 drg. Ria Susana Sari 19581130 198902 2001 IV/d
4 drg. Alvita Sari 197602142006042010 III/d
5 dr. Fitriah Nurdin 197311232002122001 III/d
6 dr. Sun Wervin Hutabarat 197509222008012002 III/c
7 dr. Rasyidah Hasan Harahap 198603252011012002 III/b
8 Palentina Sitorus, S.Kep 196405031988032003 IV/a

Universitas Sumatera Utara


49

Lanjutan Tabel 4.3


9 Surya Hasnawati, SST 195705121980022001 IV/a
10 Ida Nursanti Nababan, SST 195811251982112001 IV/a
11 Sintauli Simamora 195907221983032005 III/d
12 Masda Sitanggan 195909191982032005 III/d
13 Nala Enny Hasibuan 196208251984022003 III/d
14 Nurbaya Pasaribu, SKM 197005041991032001 III/d
15 Debora M Pasaribu, Am.k 196401211991032001 III/d
16 Porman Simarmat, Am.k 196207151987032002 III/d
17 Elisabeth Bangun 196912031991032005 III/d
18 Risma Napitupulu, Am.k 196911281989032002 III/d
19 Risma Simanjuntak, Am.Keb 197008271993032002 III/c
20 Saur Mida Siregar, A.Mk 197101191991032002 III/b
21 Hafifah 196305041993022001 III/b
22 Sri Sulistianingsih 197110251991022002 III/b
23 Leni Pariyanti, Amd.Keb 197202101993032006 III/a
24 Sally Sihotang, Am.Keb 197705191996032001 III/b
25 Syafrayunita 197405141997032002 III/a
26 Panca Junita, Am.K 198006262007012003 II/d
27 Trisna Safitri, AMKL 197609162010012010 II/d
28 Mardiana, Am.k 197709182011012004 II/c
29 Sri Parianti, AM.Kep 198106152010012022 II/c
30 Ellisabrina Lubis 198602092010012007 II/c
31 Sri Irma Yani, Am.Kep -
32 Nasarudin -
33 Jamilah -
Sumber: Puskesmas Sering, 2017

4.2 Teknik Analisis Data

4.2.1 Metode Analisis Deskriptif

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang

dikumpulkan mula-mula disusun, diklasifikasikan sehingga akan memberikan

gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.Analisis deskriptif

dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan

data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk

menanyakan bagaimana pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan

Universitas Sumatera Utara


50

Masyarakat Sebagai Pasien. Dimana Kualitas Pelayanan yang terdiri dari variabel

Keandalan (X1) yang terdiri dari 4 butir pernyataan, variabel Daya Tanggap (X2)

yang terdiri dari 6 butir pernyataan, variabel Jaminan (X3) yang terdiri dari 4 butir

pernyataan, variabel Perhatian (X4) yang terdiri dari 4 pernyataan dan variabel

Bukti Fisik (X5) yang terdiri dari 6 pernyataan dan Kepuasan Pasien (Y) yang

terdiri dari 6 butir pernyataan.

Kuesioner penelitian ini disebarkan kepada 100 orang responden yang

telah memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu :

1. Masyarakat yang berdomisili di wilayah kerja Puskesmas Sering yang

terdaftar sebagai pasien.

2. Masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering dengan interval

usia 17-59 tahun.

3. Masyarakat yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering dan telah

melakukan kunjungan ke Puskesmas Sering sebagai pasien.

4.2.2 Deskriptif Responden

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
Laki-Laki 30 30
Perempuan 70 70
Total 100 100
Sumber:Hasil Pengolahan Data Primer (2017)

Dari Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebanyak 70 orang perempuan dan

terdapat 30 orang laki-laki yang telah bersedia menjadi responden dalam penlitian

ini.Responden terbanyak adalah perempuan, hal ini sejalan dengan data

Universitas Sumatera Utara


51

demografis jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas Sering (Tabel 3.3) yang

cenderung menunjukkan lebih banyak jumlah perempuan.

Tabel 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi (f) Persentase (%)
17-30 Tahun 10 10
31-45 Tahun 29 29
46-59 Tahun 61 61
Total 100 100
Sumber: Hasil Pengolahan Data Primer (2017)

Dari Tabel 4.5 menunjukkan bahwa sebanyak 10 orang responden berusia

17-30 tahun, sebanyak 29 orang responden yang berusia 31-45 tahun, dan terdapat

61 orang responden yang berusia 46-59 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa

responden terbanyak adalah berusia 46-59 tahun.

4.2.3 Analisis Deskriptif Variabel

Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Keandalan
Item STS TS KS S SS Total Rata-
Pernyataan F % F % F % F % F % f % Rata
Petugas administrasi
bertugas sesuai jadwal 6 6 13 13 29 29 42 42 10 10 100 100 3,37
kerja.
Pasien dilayani sesuai
dengan jadwal yang 5 5 6 6 24 24 42 42 23 23 100 100 3,72
ditetapkan.
Perawat memiliki
kemampuan dalam
6 6 12 12 28 28 42 42 12 12 100 100 3,42
memberikan pelayanan
medis kepada pasien
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Pada Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa :

1. Pada pernyataan pertama dari 100 responden, sebanyak 10 orang (10%)

responden menyatakan sangat setuju (SS) bahwa petugas administrasi

Puskesmas Sering selalu bertugas sesuai jadwal kerja, sebanyak 42 orang

Universitas Sumatera Utara


52

(42%) menyatakan setuju (S), sebanyak 29 orang (29%) menyatakan kurang

setuju (KS), sebanyak 13 orang (13%) menyatakan tidak setuju (TS) dan 6

orang (6%) responden sangat tidak setuju (STS) dengan pernyataan tersebut.

Dengan nilai rata-rata sebesar 3,37, nilai standar deviasi sebesar 1,03,

jawaban responden yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan

jawaban yang paling tinggi adalah sangat setuju (SS) jika petugas

administrasi Puskesmas Sering selalu bertugas sesuai jadwal kerja.

2. Pada pernyataan kedua dari 100 responden, sebanyak 23 orang (23%)

responden menyatakan sangat setuju (SS)bahwa pasien dilayani sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan, sebanyak 42 orang (42%) menyatakan

setuju (S), sebanyak 24 orang (24%) menyatakan kurang setuju(KS),

sebanyak 6 orang (6%) menyatakan tidak setuju (TS) dan sebanyak 5 orang

(5%) responden menyatakan sangat tidak setuju (STS) dengan pernyataan

tersebut. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,72, nilai standar deviasi 1,05,

jawaban yang paling rendah adalah yang menjawab sangat tidak setuju (STS)

dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) bahwa Pasien dilayani

sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.

3. Pada penyataan ketiga dari 100 responden, sebanyak 12 orang (12%)

responden sangat setuju (SS)bahwa perawat memiliki kemampuan dalam

memberikan pelayanan medis, sebanyak 42 orang (42%) menyatakan setuju

(S), sebanyak 28 orang (28%) menyatakan kurang setuju (KS) dan sebanyak

12 orang (12%) menyatakan tidak setuju (TS) serta sebanyak 6 orang (6%)

sangat tidak setuju (STS) dengan pernyataan tersebut. Dengan nilai rata-rata

Universitas Sumatera Utara


53

sebesar 3,42, standar deviasi 1,05, jawaban yang paling rendah adalah sangat

tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi adalah sangat setuju (SS)

jika perawat memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan medis

kepada pasien.

4. Pada pernyataan keempat dari 100 responden, sebanyak 24 orang (24%)

responden menyatakan sangat setuju (SS) bahwa alur pelayanan kesehatan

mudah diikuti oleh pasien, sebanyak 42 orang (42% ) menyatakan setuju (S),

sebanyak 23 orang (23%) menyatakan kurang setuju (KS), dan 5 orang (5%)

menyatakan tidak setuju (TS) serta sebanyak 6 orang (6%) sangat tidak

setuju (STS) dengan pernyataan tersebut. Dengan nilai rata-rata 3,73, nilai

standar deviasi sebesar 1,07 dari 100 orang responden jawaban yang paling

rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban paling tinggi adalah

sangat setuju (SS) jika alur pelayanan kesehatan mudah diikuti pasien.

Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi dan Persentase Daya Tanggap
STS TS KS S SS Total Rata
Item Pernyataan
rata
F % F % F % F % F % F %

Petugas adinistrasi memberikan


8 8 11 11 29 29 42 42 10 10 100 100 3,35
pasien informasi yang jelas.

Dokter memberikan penjelasan


6 6 6 6 21 21 41 41 26 26 100 100 3,75
tentang penyakit pasien.

Perawat memberikan
7 7 15 15 28 28 43 43 7 7 100 100 3,28
pertolongan yang cepat.

Perawat dengan cepat


6 6 6 6 23 23 40 40 25 25 100 100 3,72
mengetahui kebutuhan pasien.

Tenaga pelayanan kesehatan


cepat tanggap menyelesaikan 6 6 13 13 25 25 43 43 13 13 100 100 3,44
keluhan pasien

Dokter memberikan informasi


5 5 6 6 24 24 43 43 22 22 100 100 3,71
mengenai pengobatan pasien

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Universitas Sumatera Utara


54

Berdasarkan Tabel 4.7, diketahui:


1. Pada pernyataan pertama, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa petugas administrasi memberikan informasi yang jelas sebanyak 8

orang (8%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 11

orang(11%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 29

orang (29%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 42 orang

(42%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 10

orang (10 %). Dengan nilai rata-rata 3,35, nilai standar deviasi 1,07, jawaban

yang paling rendah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi

sangat setuju (S) jika petugas administrasi memberikan informasi yang jelas.

2. Pada pernyataan kedua, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa dokter memberikan penjelasan tentang penyakit pasien sebanyak 6

orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 6

orang (6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 21

orang (21%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 41 orang

(41%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 26

orang 26%. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,75, nilai standar deviasi sebesar 1,1,

jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban yang

tinggi sangat setuju (SS) bahwa dokter memberikan penjelasan tentang penyakit

pasien.

3. Pada pernyataan ketiga, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa perawat memberikan pertolongan yang cepat sebanyak 7 orang

(7%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 15 orang

Universitas Sumatera Utara


55

(15%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 28

orang (28%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 43 orang

(43%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 7

orang (7%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,28, nilai standar deviasi sebesar

1,04, jawaban yang paling rendahsangat tidak setuju (STS dan jawaban yang

paling tinggi adalah sangat setuju (SS) jika perawat memberikan pertolongan

yang cepat.

4. Pada pernyataan keempat, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa perawat dengan cepat mengetahui kebutuhan pasien

sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju(TS)

sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju(KS)

sebanyak 23 orang (23%),jumlah responden yang menjawab setuju (S)

sebanyak 40%, dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 25 orang 25%.Dengan nilai rata-rata sebesar 3,72, nilai standar

deviasi sebesar 1,09, jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju

(STS) dan jawaban paling tinggi adalah sangat setuju (SS) bahwa perawat

dengan cepat mengetahui kebutuhan pasien

5. Pada pernyataan kelima, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa tenaga pelayanan kesehatan cepat tanggap menyelesaikan

keluhan pasien sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab

tidak setuju (TS) sebanyak 13 orang (13%), jumlah responden yang

menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 25 orang (25%), jumlah responden

yang menjawab setuju (S) sebanyak 43 orang (43%), dan jumlah responden

Universitas Sumatera Utara


56

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 13 orang (13%). Dengan

demikian dari 100 orang responden yang paling sedikit adalah yang

menjawab sangat tidak setuju (STS) hanya 6 orang atau sekitar (6%) yang

sangat tidak setuju bahwa tenaga pelayanan kesehatan cepat tanggap

menyelesaikan keluhan pasien. Dengan nilai rata-rata sebesar 3,44, nilai

standar deviasi sebesar 1,07, jawaban yang paling rendah sangat setuju (STS)

dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) jika tenaga pelayanan

kesehatan cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien.

6. Padapernyataan keenam, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa dokter memberikan informasi mengenai penyakit pasien

sebanyak 5 orang (5%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS)

sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS)

sebanyak 24 orang (24%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)

sebanyak 43 orang (43%), dan jumlah responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 22 orang (22%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,71,

nilai standar deviasi 1,04 jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak

setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi adalah sanagat setuju (SS) jika

dokter memberikan informasi mengenai penyakit pasien.

Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi dan Persentase Jaminan
STS TS KS S SS Total Rata
Pernyataan
Rata
f % F % F % F % F % F %
Tersedianya dokter
yang bertugas sesuai
dengan bidang 5 5 11 11 26 26 45 45 13 13 100 100 3,5
kemampuan
medisnya
Perawat puskesmas
terdidik untuk mampu 4 4 6 6 24 24 44 44 22 22 100 100 3,74
melayani pasien

Universitas Sumatera Utara


57

Lanjutan Tabel 4.8

STS TS KS S SS Total
Rata
Item Pernyataan
Rata
f % F % F % F % F % F %
Pasien merasa aman
dengan tindakan
6 6 11 11 27 27 42 42 14 14 100 100 3,47
medis yang diberikan
oleh dokter
Pasien merasa
nyaman dengan
6 6 7 7 22 22 42 42 23 23 100 100 3,69
tindakan medis yang
diberikan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.8, diketahui:

1. Pada pernyataan pertama, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa tersedianya dokter yang bertugas sesuai bidang

kemampuan medisnya sebanyak 5 orang (5%), jumlah responden yang

menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 11 orang (11%), jumlah responden

yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 26 orang (26%), jumlah

responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 45 orang (45%), dan jumlah

responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 13 orang (13%).

Dengan nilai rata-rata sebesar 3,5, nilai standar deviasi sebesar 1,02, jawaban

yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling

tinggi sangat setuju (SS) bahwa tersedianya dokter yang bertugas sesuai

bidang kemampuan medisnya.

2. Padapernyataan kedua, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju(STS) bahwa perawat puskesmas terdidik untuk mampu melayani

pasien sebanyak 4 orang (4%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju

(TS) sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju

(KS) sebanyak 24 orang (24%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)

Universitas Sumatera Utara


58

sebanyak 44 orang (44%), dan jumlah responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 22 orang 22%.Dengannilai rata-rata sebesar 3,74, nilai

standar deviasi sebesar 1, jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak

setuju (STS) jawaban yang paling tinggi adalah sangat setuju (SS) jika bahwa

perawat puskesmas terdidik untuk mampu melayani pasien.

3. Pada pernyataan ketiga, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa pasien merasa aman dengan tindakan medis yang diberikan oleh

dokter sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju

(TS) sebanyak 11 orang (11%), jumlah responden yang menjawab kurang

setuju (KS) sebanyak 27 orang (27%), jumlah responden yang menjawab

setuju (S) sebanyak 42 orang (42%), dan jumlah responden yang menjawab

sangat setuju (SS) sebanyak 14 orang (14%). Dengan nilai rata-rata sebesar

3,47, nilai standar deviasi sebesar 1,06, jawaban yang paling rendah adalah

sangat tidak setuju (STS), dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) jika

bahwa pasien merasa aman dengan tindakan medis yang diberikan oleh dokter.

4. Pada pernyataan keempat, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa pasien merasa nyaman dengan tindakan medis yang

diberikan sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak

setuju (TS) sebanyak 7 orang (7%), jumlah responden yang menjawab kurang

setuju (KS) sebanyak 22 orang (22%), jumlah responden yang menjawab

setuju (S) sebanyak 42 orang (42%), dan jumlah responden yang menjawab

sangat setuju (SS) sebanyak 23 orang (23%). Dengan nilai rata-rata 3,69, nilai

standar deviasi 1,03, jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju

Universitas Sumatera Utara


59

(STS) dan jawaban yang paling tinggi adalah sangat setuju (SS) bahwa pasien

merasa nyaman dengan tindakan medis yang diberikan.

Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi dan Persentase Perhatian
STS TS KS S SS Total Rata
Pernyataan
F % F % F % f % F % F % rata
Tenaga pelayanan
kesehatan mendengar
8 8 12 12 27 27 42 42 11 11 100 100 3,36
seksama setiap keluhan
pasien.
Dokter menyediakan
waktu untuk konsultasi 4 4 7 7 25 25 40 40 24 24 100 100 3,73
dengan pasien
Perawat memperhatikan
6 6 13 13 25 25 42 42 14 14 100 100 3,45
kebutuhan pasien
Tenaga pelayanan
kesehatan melayani tanpa 4 4 6 6 18 18 43 43 29 29 100 100 3,87
membeda-bedakan
Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.9, diketahui:

1. Pada pernyataan pertama, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa tenaga pelayanan kesehatan mendengar dengan seksama

setiap keluhan pasien sebanyak 8 orang (8%), jumlah responden yang

menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 12 orang (12%), jumlah responden

yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 27 orang (27%), jumlah

responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 42 orang (42%), dan jumlah

responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 11 orang (11%).

Dengan nilai rata-rata sebesar 3,36, nilai standar deviasi sebesar 1,09,

jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban

yang paling tinggi adalah sangat setuju (SS) jika tenaga pelayanan kesehatan

mendengar dengan seksama setiap keluhan pasien.

2. Pada pernyataan kedua, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa dokter menyediakan waktu untuk konsultasi dengan pasien

Universitas Sumatera Utara


60

sebanyak 4 orang (4%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS)

sebanyak 7 orang (7%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS)

sebanyak 25 orang (25%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)

sebanyak 40 orang (40%), dan jumlah responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 24 orang (24%). Dengan nilai rata-rata 3,73, nilai

standar deviasi 1,03, jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju

(STS) dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) jika dokter

menyediakan waktu untuk konsultasi dengan pasien.

3. Pada pernyataan ketiga, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa perawat memperhatikan kebutuhan pribadi pasien sebanyak 6

orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 13

orang (13%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak

25 orang (25%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 42

orang (42%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 14 orang (14%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,45, nilai standar

deviasi 1,08, jawaban yang paling sedikit adalah yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) jika perawat

memperhatikan kebutuhan pribadi pasien.

4. Pada pernyataan keempat, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa tenaga pelayanan kesehatan melayani tanpa membeda-

bedakan status sosial pasien sebanyak 4 orang (4%), jumlah responden yang

menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang

menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 18 orang (18%), jumlah responden

Universitas Sumatera Utara


61

yang menjawab setuju (S) sebanyak 43 orang (43%), dan jumlah responden

yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 29 orang (29%).Dengan nilai

rata-rata sebesar 3,87, nilai standar deviasi sebesar 1,03, jawaban yang paling

rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi

sangat setuju (SS) jika bahwa tenaga pelayanan kesehatan melayani tanpa

membeda-bedakan status sosial pasien.

Tabel 4.10
Distribusi Frekuensi dan Persentase Bukti Fisik
STS TS KS S SS Total Rata
Item Pernyataan
F % F % F % F % F % F % rata
Alat-alat penunjang
fasilitas kesehatan 5 5 13 13 32 32 42 42 8 8 100 100 3.35
lengkap
Tata ruang di
3 3 5 5 20 20 46 46 26 26 100 100 3,87
puskesmas teratur

Ruang tunggu di
6 6 12 12 31 31 41 41 10 10 100 100 3,37
puskesmas bersih
Ruang tunggu di
puskesmas yang 5 5 4 4 23 23 40 40 28 28 100 100 3,82
nyaman
Tenaga pelayanan
kesehatan
5 5 15 15 30 30 44 44 6 6 100 100 3,31
menggunakan pakaian
dinas resmi
Tenaga pelayanan
kesehatan
4 4 6 6 21 21 42 42 27 27 100 100 3,82
menggunakan pakaian
yang sopan
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.10, diketahui:

1. Pada pernyataan pertama, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa alat-alat penunjang fasilitas kesehatan lengkap sebanyak

5 orang (5%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak

13 orang (13%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS)

sebanyak 32 orang (32%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)

sebanyak 42 orang (42%), dan jumlah responden yang menjawab sangat

Universitas Sumatera Utara


62

setuju (SS) sebanyak 8 orang (8%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,35 , nilai

standar deviasi 0,98, jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju

(STS) jawaban yang paling tinggi sangat setuju (S) jika alat-alat penunjang

fasilitas kesehatan lengkap.

2. Pada pernyataan kedua, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) bahwa tata ruang di Puskesmas teratur sebanyak 3 orang (3%), jumlah

responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 5 orang (5%), jumlah

responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 20 orang (20%),

jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 46 orang (46%), dan

jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 26 orang

(26%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,87, nilai standar deviasi sebesar 0,96,

jawaban yang paling sedikit adalah sangat tidak setuju (STS) jawaban yang

paling tinggi sangat setuju (SS) jika tata ruang di Puskesmas teratur.

3. Pada pernyataan ketiga, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

STS ruang tunggu di Puskesmas bersih sebanyak 6 orang (6%), jumlah

responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 12 orang (12%),

jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 31 orang

(31%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 41 orang

(41%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 10

orang (10%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,37, nilai standar deviasi 1,02,

jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban

yang paling tinggi sangat setuju (SS).

4. Padapernyataan keempat,jumlah responden yang menjawab sangat tidak

Universitas Sumatera Utara


63

setuju (STS) bahwa ruang tunggu di Puskesmas yang nyaman sebanyak 5

orang (5%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 4

orang (4%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak

23 orang (23%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 40

orang (40%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS)

sebanyak 28 orang (28%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,82, nilai standar

deviasi adalah 1,05, jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju

(STS) dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) jika ruang tunggu di

Puskesmas yang nyaman.

5. Pada pernyataan kelima, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa tenaga pelayanan kesehatan menggunakan pakaian dinas

resmi sebanyak 5 orang (5%), jumlah responden yang menjawab tiak setuju

(TS) sebanyak 15 orang (15%), jumlah responden yang menjawab kurang

setuju (KS) sebanyak 30 orang (30%), jumlah responden yang menjawab

setuju(S) sebanyak 44 orang (44%), dan jumlah responden yang menjawab

sangat setuju (SS) sebanyak 6 orang (6%).Dengan nilai rata-rata sebesar 3,31,

nilai standar deviasi adalah 0,97, jawaban yang paling rendah adalah sangat

tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS).

6. Padapernyataan keenam, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) bahwa tenaga pelayanan kesehatan menggunakan pakaian yang

sopan sebanyak 4 orang (4%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju

(TS) sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju

(KS) sebanyak 21 orang (21%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)

Universitas Sumatera Utara


64

sebanyak 42 orang (42%), dan jumlah responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 27 orang (27%).Dengan nilai rata-rata sebesar 3,82,

nilai standar deviasi sebesar 1,03, jawaban yang paling tinggi sangat tidak

setuju (STS) dan yang paling tinggi sangat setuju (SS) jika tenaga pelayanan

kesehatan menggunakan pakaian yang sopan.

Tabel 4.11
Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Pasien
STS TS KS S SS Total Rata
Item Pernyataan
F % F % F % f % F % F % rata

Saya merasa puas telah memperoleh


pelayanan kesehatan yang aman di 6 6 14 14 30 30 42 42 8 8 100 100 3,32
Puskesmas Sering.
Saya merasa puas telah memperoleh
pelayanan kesehatan yang bermutu di 4 4 4 4 19 19 45 45 28 28 100 100 3,89
Puskesmas Sering.
Saya merasa puas dengan informasi
kesehatan yang diberikan oleh tenaga
6 6 12 12 31 31 44 44 7 7 100 100 3,34
peayanan kesehatan di Puskesmas
Sering.
Saya puas dengan penyampaian
bimbingan edukasi kesehatan yang 4 4 6 6 18 18 45 45 27 27 100 100 3,85
seimbang di Puskesmas Sering.
Saya merasa puas dengan
pengobatan yang telah diterima dari 6 6 12 12 31 31 41 41 10 10 100 100 3,37
tenaga kesehatanPuskesmas Sering.
Saya merasa puas dengan konsultasi
pasca pengobatan oleh tenaga 5 5 6 6 20 20 43 43 26 26 100 100 3,79
kesehatan Puskesmas Sering

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.11, diketahui:

1. Pada pernyataan pertama, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) dengan pernyatan bahwa “Saya merasa puas telah memperoleh

pelayanan kesehatan yang aman di Puskesmas Sering” sebanyak 6 orang

(6%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 14 orang

(14%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 30

orang (30%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)sebanyak 42 orang

(42%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 8

Universitas Sumatera Utara


65

orang (8%). Dengan nilai rata-rata adalah 3,32, nilai standar deviasi sebesar

1,01, jawaban yang paling sedikit adalah yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) dengan pernyataan

bahwa “Saya merasa puas telah memperoleh pelayanan kesehatan yang aman

di Puskesmas Sering”.

2. Pada pernyataan kedua, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) dengan pernyataan bahwa “Saya merasa puas telah memperoleh

pelayanan kesehatan yang bermutu di Puskesmas Sering sebanyak 4 orang

(4%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 4 orang

(4%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 19

orang (19%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 45 orang

(45%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 28

orang (28%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,89, nilai standar deviasi sebesar

0,99, jawaban yang paling sedikit adalah sangat tidak setuju (STS), jawaban

yang paling tinggi sangat setuju (SS) bahwa “Saya merasa puas telah

memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu di Puskesmas Sering pasien

merasa aman dengan tindakan medis yang diberikan oleh dokter.

3. Pada pernyataan ketiga, jumlah responden yang menjawab sangat tdak setuju

(STS) dengan pernyataan bahwa “Saya merasa puas dengan informasi

kesehatan yang diberikan oleh tenaga pelayanan kesehatan di Puskesmas

Sering sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak

setuju (TS) sebanyak 12 orang (12%), jumlah responden yang menjawab

kurang setuju (KS) sebanyak 31 orang (31%), jumlah responden yang

Universitas Sumatera Utara


66

menjawab setuju (S) sebanyak 44 orang (44%), dan jumlah responden yang

menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 7 orang (7%). Dengan nilai rata-rata

sebesar 3,34, nilai standar deviasi adalah 0,99, jawaban yang paling rendah

adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju

(SS) jika bahwa “Saya merasa puas dengan informasi kesehatan yang

diberikan oleh tenaga pelayanan kesehatan di Puskesmas Sering.

4. Pada pernyataan keempat, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) dengan pernyataan bahwa “Saya puas dengan penyampaian

bimbingan edukasi kesehatan yang seimbang di Puskesmas Sering sebanyak

4%, jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS sebanyak 6 orang

(6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 18

orang (18%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 45 orang

(45%), dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 27

orang (27%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,85, nilai standar deviasi sebesar

1,02 jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan

jawaban yang paling tinggi adalah sangat setuju (SS) bahwa “Saya puas

dengan penyampaian bimbingan edukasi kesehatan yang seimbang di

Puskesmas Sering”.

5. Pada pernyataan kelima, jumlah responden yang menjawab sangat tidak

setuju (STS) dengan pernyataan bahwa “Saya merasa puas dengan

pengobatan yang telah diterim dari tenaga kesehatan Puskesmas Sering

sebanyak 6 orang (6%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS)

sebanyak 12 orang (12%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju

Universitas Sumatera Utara


67

(KS) sebanyak 31 orang (31%), jumlah responden yang menjawab setuju (S)

sebanyak 41 orang (41%), dan jumlah responden yang menjawab sangat

setuju (SS) sebanyak 10 orang (10%).Dengan nilai rata-rata sebesar 3,37,

nilai standar deviasi sebesar 1,02, jawaban yang paling rendah adalah sangat

tidak setuju (STS) dan jawaban yang paling tinggi sangat setuju (SS) bahwa

“Saya merasa puas dengan pengobatan yang telah diterim dari tenaga

kesehatan Puskesmas Sering”.

6. Pada pernyataan keenam, jumlah responden yang menjawab sangat tidak setuju

(STS) dengan pernyataan bahwa “Saya merasa puas dengan konsultasi pasca

pengobatan oleh tenaga pelayanan kesehatan Puskesmas Sering sebanyak 5

orang (5%), jumlah responden yang menjawab tidak setuju (TS) sebanyak 6

orang (6%), jumlah responden yang menjawab kurang setuju (KS) sebanyak 20

orang (20%), jumlah responden yang menjawab setuju (S) sebanyak 43 (43%),

dan jumlah responden yang menjawab sangat setuju (SS) sebanyak 26 orang

(26%). Dengan nilai rata-rata sebesar 3,79, nilai standar deviasi sebesar 1,06,

jawaban yang paling rendah adalah sangat tidak setuju (STS) dan jawaban yang

paling tinggi adalah sangat setuju (SS) bahwa “Saya merasa puas dengan

konsultasi pasca pengobatan oleh tenaga pelayanan kesehatan Puskesmas Sering

pasien merasa aman dengan tindakan medis yang diberikan oleh dokter”.

4.3 Uji Asumsi Klasik


4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah ingin menguji apakah dalam model regresi

distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi

Universitas Sumatera Utara


68

data dengan bentuk lonceng.

1. Analisis Grafik

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histogram, dan grafik normal p-p plot, yang membandingkan antara dua

observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Hasil output

SPSS terlihat seperti pada gambar pengujian normalitas histogram (Gambar

4.1) dan pada gambar hasil pengujian p-p plot (Gambar 4.2).

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.1
Pengujian Normalitas Histogram

Berdasarkan grafik dapat disimpulkan bahwa distribusi data normal karena

grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas dan sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis

Universitas Sumatera Utara


69

diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi data normal yang tidak melenceng kanan maupun

melenceng kiri. Jadi, berarti data residual berdistibusi normal. Terbukti bahwa

data maupun model yang digunakan memenuhi asumsi normalitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.2
Pengujian Normalitas P-P Plot

Pada P-P plot terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis diagonal dan

cenderung mengikuti arah garis diagonal.Hal ini menunjukkan bahwa data

yang dipergunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi normalitas

sehingga layak untuk diuji dengan model regresi.

2. Analisis Statistik

Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal

secara statistik tidak berdistribusi normal. Jika nilai sig probability lebih besar

dari 0,05 maka Ho ditolak dengan pengertian bahwa data yang dianalisis

berdistribusi normal. Demikian juga sebaliknya jika nilai sig probability

Universitas Sumatera Utara


70

lebih kecil dari 0,05 maka Ho diterima dengan pengertian bahwa data yang

dianalisis tidak berdistribusi normal.Berikut ini pengujian normalitas yang

didasarkan dengan uji statistik nonparametik Kolmogorv-Smirnov (K-S).

Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka probabilitas , dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika nilai probabilitas 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi.

b. Jika probabilitas p < 0,05, maka asumsi normalitas tidak terpenuhi.

Tabel 4.12
Uji Kolmogrov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 100
a,,b
Normal Parameters Mean .0000000
Std. Deviation 2.21616569
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .062
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .689
Asymp. Sig. (2-tailed) .729
a. Test distribution is Normal.
1. Calculated from data.

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Perhatikan bahwa berdasarkan Tabel 4.12, diketahui nilai probabilitas atau

Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,729. Karena nilai probabilitas , yakni 0,729

lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi, yakni 0,05. Hal ini berarti

asumsi normalitas terpenuhi.

4.3.2 Uji Heteroskedastisitas


Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan

Universitas Sumatera Utara


71

yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau

tidaknya heteroskedastisitas, yaitu :

1. Analisis Grafik

Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di

atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas, sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Gambar 4.3
Uji Heteroskedastisitas
2. Analisis Statistik

Dasar analisis metode statistik adalah jika variabel bebas signifikan secara

statistik mempengaruhi variabel terikat, maka ada indikasi terjadi

heteroskedastisitas.Uji statistik yang digunakan adalah uji statistik Glejser,

Universitas Sumatera Utara


72

karena lebih dapat menjamin keakuratan hasil dibandingkan dengan uji grafik

plot yang dapat menimbulkan bias. Uji Glejserdilakukan dengan

meregresikan variabel bebas terhadap nilai absolute residual-nya terhadap

variabel dependen.

Tabel 4.13
Uji Glejser
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.349 4.356 .310 .757

Keandalan (X1) .001 .188 .000 .004 .997


Daya Tanggap (X2) .152 .170 .126 .898 .372
Jaminan (X3) -.369 .253 -.195 -1.456 .149
Perhatian (X4) -.059 .212 -.036 -.276 .783
Bukti Fisik (X5) .166 .228 .097 .728 .468
a. Dependent Variable: Glejser_Test

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.13, diketahui:

1. Nilai Sig dari keandalan berdasarkan hasil uji Glejser adalah 0,997 > 0,05,

maka asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) dipenuhi

pada tingkat signifikansi 5%.

2. Diketahui nilai Sig dari daya tanggap berdasarkan hasil uji Glejser adalah

0,372 > 0,05, maka asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi

heteroskedastisitas) dipenuhi pada tingkat signifikansi 5%.

3. Diketahui nilai Sig dari jaminan berdasarkan hasil uji Glejser adalah 0,149 >

0,05, maka asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas)

dipenuhi pada tingkat signifikansi 5%.

4. Diketahui nilai Sig dari perhatian berdasarkan hasil uji Glejser adalah 0,783 >

Universitas Sumatera Utara


73

0,05, maka asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas)

dipenuhi pada tingkat signifikansi 5%.

5. Diketahui nilai Sig dari bukti fisik berdasarkan hasil uji Glejser adalah 0,468

> 0,05, maka asumsi homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas)

dipenuhi pada tingkat signifikansi 5%.

4.3.3 Uji Multikolinearitas


Gejala multikolinieritas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan

VIF (Variance Inflation Factor), kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel

independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya, Tolerance

adalah mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak

dijelaskan variabel independen lainnya. Nilai yang dipakai untuk Tolerance > 0,1,

dan VIF < 10, maka tidak terjadi multikolinieritas.

Tabel 4.14
Uji Multikolinearitas
Collinearity
Model Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Keandalan (X1) .899 1.113
Daya Tanggap (X2) .523 1.913

Jaminan (X3) .578 1.729


Perhatian (X4) .592 1.688

Bukti Fisik (X5) .579 1.728


Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.14:

1. Diketahui nilai VIF dari variabel keandalan adalah 1,113 < 10, maka

diindikasi tidak terjadi multikolinearitas.

Universitas Sumatera Utara


74

2. Diketahui nilai VIF dari variabel daya tanggap adalah 1,913 < 10, maka

diindikasi tidak terjadi multikolinearitas.

3. Diketahui nilai VIF dari variabel jaminan adalah 1,729 < 10, maka diindikasi

tidak terjadi multikolinearitas.

4. Diketahui nilai VIF dari variabel perhatian adalah 1,688 < 10, maka

diindikasi tidak terjadi multikolinearitas.

5. Diketahui nilai VIF dari variabel bukti fisik adalah 1,728 < 10, maka

diindikasi tidak terjadi multikolineari tas.

4.4 Analisis Linier Berganda

Metode analisis regresi linier berganda berfungsi untuk mengetahui

pengaruh/ antara variabel independent (Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan,

Perhatian, dan Bukti Fisik) dan variabel dependent (Kepuasan Konsumen) dengan

bantuan software SPSS.

Tabel 4.15
Uji Analisis Linear Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 3.511 2.560 1.372 .173
Keandalan (X1) .314 .110 .246 2.852 .005
Daya Tanggap (X2) .031 .100 .036 .316 .753
Jaminan (X3) .459 .149 .331 3.085 .003
Perhatian (X4) .132 .125 .112 1.057 .293
Bukti Fisik (X5) .204 .134 .163 1.524 .131
a. Dependent Variable: Kepuasan (Y)
Sumber :Hasil Pengujian, 2017 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat diketahui:

Y= 3.511+ 0.314(X1) + 0.031(X2) + 0.459(X3) + 0,132 (X4) + 0,204(X5)

1. Konstanta (α) = 3.511, ini menunjukkan jika variabel keandalan (X1), harga

Universitas Sumatera Utara


75

daya tanggap (X2), jaminan (X3), perhatian (X4), bukti fisik (X5) = 0, maka

Kepuasan Pasien = 3.511

2. Koefisien X1 (β1) = 0,314, ini berarti bahwa variabel keandalan (X1)

berpengaruh positif terhadap kepuasan pasien atau dengan kata lain jika

keandalan (X1) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kepuasan pasien akan

bertambah sebesar 0,314. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan

positif antara variabel keandalan dengan kepuasan masyarakat sebagai pasien,

semakin meningkat keandalan maka akan semakin meningkat pula kepuasan

pasien di Puskesmas Sering.

3. Koefisien X2 (β2) = 0,031, ini berati bahwa variabel daya tanggap (X2)

berpengaruh positif terhadap kepuasan pasienatau dengan kata lain jika daya

tanggap (X2) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kepuasan masyarakat

sebagai pasien akan bertambah sebesar 0,031. Koefisien bernilai positif

artinya terjadi hubungan positif antara variabel daya tanggap dengan

kepuasan masyarakat sebagai pasien, semakin meningkat daya tanggap maka

akan semakin meningkat pula kepuasan masyarakat sebagai pasien di

Puskesmas Sering.

4. Koefisien X3 (β3) = 0,459, ini berarti bahwa variabel jaminan (X3)

berpengaruh positif terhadap Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien atau dengan

kata lain jika jaminan (X3) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka minat

berkunjung kembali akan bertambah sebesar 0,459. Koefisien bernilai positif

artinya terjadi hubungan positif antara variabel jaminan dengan kepuasan

masyarakat sebagai pasien, semakin meningkat jaminan maka akan semakin

Universitas Sumatera Utara


76

meningkat pula kepuasan masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

5. Koefisien X4 (β4) = 0,132, ini berati bahwa variabel perhatian (X4)

berpengaruh positif terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien atau

dengan kata lain jika perhatian (X4) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka

kepuasan masyarakat sebagai pasien akan bertambah sebesar 0,132. Koefisien

bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara variabel perhatian

dengan kepuasan masyarakat sebagai pasien, semakin meningkat perhatian

maka akan semakin meningkat pula kepuasan masyarakat sebagai pasien di

Puskesmas Sering.

6. Koefisien X5 (β5) = 0,204, ini berarti variabel bukti fisik (X5) berpengaruh

positif terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien atau dengan kata lain jika

bukti fisik (X5) ditingkatkan sebesar satu-satuan, maka kepuasan masyarakat

sebagai pasien akan bertambah sebesar 0,204. Koefisien bernilai positif artinya

terjadi hubungan positif antara variabel bukti fisik dengan kepuasan masyarakat

sebagai pasien, semakin meningkat bukti fisik maka semakin meningkat

kepuasan masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

4.5 Uji Hipotesis

4.5.1 Uji Simultan (Uji-F)

Uji –F pada dasarnya menunj2ukkan apakah semua variabel bebas (X)

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh yang signifikan secara

serentak atau bersama-sama terhadap variabel terikat (Y).

Untuk menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


77

df1 (Pembilang) = k-1

df2 (Penyebut) = n-k

Keterangan ;

n = jumlah sampel penelitian

k = jumlah variabel bebas yang terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) 100 dan jumlah keseluruhan

variabel (k) adalah 6, sehingga diperoleh :

df (pembilang) =6–1 =5

df (penyebut) = 100 – 6 = 94

Nilai Fhitung akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS, kemudian

akan dibandingkan dengan F tabel pada tingkat α = 5%

Tabel 4.16
Uji Simultan(Uji
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 290.412 5 58.082 11.229 .000a
Residual 486.228 94 5.173
Total 776.640 99
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X5), Keandalan (X1), Perhatian (X4), Jaminan (X3), Daya Tanggap (X2)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Pada Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa hasil perolehan Fhitung pada kolom F

yakni sebesar 11,229 dengan tingkat signifikansi = 0.000, lebih besar dari nilai

Ftabel yakni 3,101, dengan tingkat kesalahan α = 5%, atau dengan kata lain Fhitung >

Ftabel (11,229 >3,101).

Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis jika F hitung > Ftabel dan tingkat

signifikansinya (0.000< 0.05), menunjukkan bahwa pengaruh variabel bebas

Universitas Sumatera Utara


78

(Keandalan, Daya Tanggap, Jaminan, Perhatian, dan Bukti Fisik) secara

simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat (Kepuasan Masyarakat

Sebagai Pasien).

4.5.2 Uji Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh setiap

variabel bebas ( X1, X2, X3, X4, dan X5) secara parsial terhadap variabel terikat

(Y). Kriteria pengujian sebagai berikut :

H0: βi ≤ 0 , artinya tidak terdapat pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5)

yaitu berupa, keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti fisik

terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien.

Ha: βi >0, artinya terdapat pengaruh variabel bebas (X1, X2, X3, X4, dan X5)

yaitu berupa keandalan, daya tanggap, jaminan, empati, dan bukti

fisik, dan proses terhadap variabel terikat (Y) yaitu Kepuasan

Masyarakat sebagai pasien.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu :

1. H0 diterima jika t hitung ≤ t tabel pada α= 5%

2. Ha diterima jika t hitung > t tabel pada α= 5%

Hasil pengujian adalah :

Tingkat kesalahan (α) = 5%

derajat kebebasan (df) = (n-k)

n = jumlah sampel, n = 100

k = jumlah variabel yang digunakan, k = 6

Derajat kebebasan/ degree of freedom(df) =(n-k) = 100-6 = 94

Universitas Sumatera Utara


79

Tabel 4.17
Hasil Uji Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.511 2.560 1.372 .173

Keandalan (X1) .314 .110 .246 2.852 .005 .899 1.113


Daya Tanggap (X2) .031 .100 .036 .316 .753 .523 1.913
Jaminan (X3) .459 .149 .331 3.085 .003 .578 1.729
Perhatian (X4) .132 .125 .112 1.057 .293 .592 1.688

Bukti Fisik (X5) .204 .134 .163 1.524 .131 .579 1.728
a. Dependent Variable: Kepuasan (Y)
Sumber: Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa :

1. Variabel Keandalan (X1)

Nilai thitung variabel keandalan adalah 2,852 dan nilai ttabel 1,985 maka thitung

> ttabel (2,852 > 1,985) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel keandalan

berpengaruh positif dan signifikan 0,0054 satuan dengan nilai signifikan

0,005 di atas (lebih kecil) dari 0,05. Artinya jika variabel keandalan

ditingkatkan sebesar satu-satuan maka kepuasan masyarakat sebagai pasien

(Y) akan meningkat sebesar 0,314 satuan.

2. Variabel Daya Tanggap (X2)

Nilai thitung variabel daya tanggap adalah 0,316 dan nilai ttabel 1,985 maka

thitung < ttabel ( 0,316 < 1,985 ) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel

daya tanggap berpengaruh positif dan tidak signifikan dengan nilai signifikan

0,753 di atas (lebih besar) dari 0,05. Artinya meskipun variabel daya tanggap

ditingkatkan sebesar satu-satuan kepuasan pasien (Y) tidak akan meningkat

sebesar 0,031 satuan.

Universitas Sumatera Utara


80

3. Variabel Jaminan (X3)

Nilai thitung variabel jaminan adalah 3,085 dan nilai ttabel 1,985 maka thitung >

ttabel (3,085 > 1,985) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel jaminan

berpengaruh positif dan signifikan dengan nilai signifikan sebesar 0.003

diatas (lebih kecil) dari pada 0.05 terhadap kepuasan masyarakat sebagai

pasien (Y).

4. Variabel Perhatian (X4)

Nilai thitung variabel perhatian adalah 1,057 dan nilai ttabel 1,985 maka thitung

<ttabel (1,057 < 1,985) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perhatian

berpengaruh positif dantidak signifikan dengan nilai signifikan 0,293 di atas

(lebih besar) dari 0,05. Artinya jika variabel perhatian ditingkatkan sebesar

satu-satuan maka kepuasan masyarakat sebagai pasien (Y) tidak akan

meningkat sebesar 0,132.

5. Variabel Bukti Fisik (X5)

Nilai thitung variabel Bukti Fisik adalah 1,524 dan nilai ttabel 1,985 maka

thitung < ttabel (1,524 < 1,985) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel bukti

fisik berpengaruh positif dan tidak signifikan dengan nilai signifikan 0,131 di

atas (lebih besar) dari 0,05. Artinya meskipun variabel bukti fisik

ditingkatkan sebesar satu satuan maka kepuasan masyarakat sebagai pasien

(Y) tidak akan meningkat sebesar 0,204.

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi (R²)


Pengujian koefisien determinasi (R²) digunakan untuk mengukur proporsi

atau persentase kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien

determinasi berkisar antara nol sampai satu (0 ≤ R² ≥ 1). Jika R² semakin besar

Universitas Sumatera Utara


81

(mendekati satu), maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (X)

adalah besar terhadap variabel terikat (Y). Hal ini berarti model yang digunakan

semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat dan demikian sebaliknya.Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel

dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.18
Uji Determinasi (R²)
Model Summaryb
Std. Error of the
Model R R Square Adjusted R Square Estimate
1 .612a .374 .341 2.27434
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X5), Keandalan (X1), Perhatian (X4), Jaminan (X3), Daya Tanggap
(X2)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Y)

Sumber : Hasil Penelitian, 2017 (data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa :

1. Nilai Adjusted R Square sebesar 0,341 berarti 34,1% variabel kepuasan

masyarakat sebagai pasien (Y) dapat dijelaskan oleh variabel keandalan (X1),

daya tanggap (X2), jaminan (X3), perhatian (X4), dan bukti fisik (X5).

Sedangkan sisanya 65,9% dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang

tidak diteliti dalam penelitian.

2. Standard Error of Estimated Standar Deviasi) artinya mengukur variasi dari

nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standar deviasinya sebesar

2,27434. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Keandalan (Reliability) Terhadap Kepuasan Masyarakat


Sebagai Pasien

Hasil uji parsial menunjukkan bahwa nilai t hitung variabel Keandalan

Universitas Sumatera Utara


82

adalah 2,852 dan nilai tTabel 1,985 maka thitung > tTabel (2,852 > 1,985). Artinya

bahwa variabel Keandalan berpengaruh secara langsung dan signifikan dengan

dengan nilai signifikasi sebesar 0,0054 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa

variabel Keandalan menjadi perhatian penting bagi pasien yang diwujudkan

dengan bagaimana kemampuan tenaga pelayanan kesehatan untuk memberikan

layanan yang akurat sejak pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun dan

menyampaikan layanannya sesuai dengan waktu yang disepakati kepada pasien

pengguna jasa Puskesmas Sering. Hasil penelitian uji secara parsial berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien (Y) sebagai

variabel terikat dengan nilai signifikasi sebesar 0,0054 < 0,05. Nilai 0,0054 atau

lebih kecil dari nilai-sig menunjukkan bahwa variabel Keandalan (X1)

berpengaruh kuat terhadap Kepuasan Masyarkat sebagai Pasiendalam memilih

dan menikmati jasa pelayanan kesehatan. Hal ini dindikasikan dengan ketepatan

waktu pelayanan dan ketepatan pegawai Puskesmas Sering untuk memberikan

pelayanan yang sesuai dengan keinginan pengguna jasa melalui4 pernyataan

sebagai berikut.

1. Petugas administrasi Puskesmas Sering selalu bertugas sesuai jadwal kerja.

2. Pasien dilayani sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

3. Perawat memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan kepada pasien.

4. Alur pelayanan kesehatan mudah diikuti oleh pasien

Sebanyak 42% responden paling banyak memilih Setuju dan 5-6% paling

sedikit memilih Tidak Setuju terhadap pernyataan bahwa petugas administrasi

Puskesmas Sering selalu bertugas sesuai jadwal bahwa pasien dilayani sesuai

Universitas Sumatera Utara


83

dengan jadwal yang telah ditetapkan, bahwa perawat memiliki kemampuan dalam

memberikan pelayanan medis, dan bahwa alur pelayanan kesehatan mudah diikuti

oleh pasien.

Keinginan pasien untuk menggunakan jasa layanan kesehatan di

Puskesmas Sering tentunya tidak terlepas dari bagaimana keinginan pasien akan

layani dalam proses pelayanan yang dimulai dari pelayanan yang diberikan oleh

petugas administrasi yang berada ditempat, kemudian bagaimana pasien dilayani

sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, dan bagaimana perawat menunjukkan

kemampuannya dalam memberikan pelayanan medisbahwa pasien merasa

nyaman dengan tindakan medis yang diberikan kepada pasien. Keingina pasien

Puskesmas juga mengharapkan alur pelayanan yang sistematis, tidak berbelit-belit

dan terkesan mempersulit pasien yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Variabel keandalan teruji signifikan secara statistik dengan nilai signifikasi

sebesar 0,0054 < 0,05 mempengaruhi variabel terikat, hal ini memungkinkan akan

terjadinya indikasi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui hal tersebut dapat

dilakukan uji statistik yang digunakan adalah uji statistik Glejser. Nilai Sig dari

keandalan berdasarkan hasil uji Glejser adalah 0,997 > 0,05, maka asumsi

homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) dipenuhi pada tingkat

signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lesmana (2014), bahwa

variabel Keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, dan bukti fisik berpengaruh

secara positif. Dimana variabel Keandalan merupakan variabel yang memiliki

pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien miskin di RSUD Muara Taweh.

Universitas Sumatera Utara


84

4.7.2 Pengaruh Daya Tanggap (Responsiveness) Terhadap Kepuasan


Masyarakat Sebagai Pasien

Hasil uji parsial terhadap variabel daya tanggap berdasarkan Tabel 4.17 nilai

thitung variabel daya tanggap adalah 0,316 dan nilai ttabel 1,985 maka thitung >

ttabel(0,316 < 1,985) sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel daya tanggap

berpengaruh positif, namun tidak signifikan dengan nilai signifikan 0,753 di atas

(lebih besar) dari 0,05. Artinya meskipun variabel daya tanggap ditingkatkan

sebesar satu-satuan kepuasan pasien (Y) tidak akan meningkat sebesar 0,031 satuan.

Daya tanggap (rensponsiveness), berkenaan dengan kesediaan dan

kemampuan para tenaga pelayanan kesehatan untuk membantu para pasien dan

merespon permintaan mereka, serta menginformasikan kapan jasa atau layanan

akandiberikan dan kemudian memberikan jasa atau layanan secara cepat ternyata

bukanlah hal yang paling utama menjadi perhatian pasien di Puskesmas

Sering.Hal ini diindikasikan dengan kemampuan pegawai Puskesmas Sering

untuk memberikan penjelasan yang benar atas pelayanan yang diberikan,

kemampuan dokter maupun perawat Puskesmas Sering untuk melakukan

pelayanan dengan cepat tanggap, dan sikap dan kinerja dokter maupun perawat

Puskesmas Sering dalam memberikan pelayanan. Melalui 6 pernyataan berikut

yang ditampilkan pada kuesioner yang akan mengukur sejauh mana pengaruh

daya tanggap terhadap kepuasan masyarkat sebagai pasien di Puskesmas Sering.

1. Petugas administrasi memberikan pasien informasi yang jelas.

2. Dokter memberikan penjelasan tentang pasien.

3. Perawat memberikan pertolongan yang cepat kepada pasien.

4. Perawat dengan cepat mengetahui kebutuhan pasien.

Universitas Sumatera Utara


85

5. Tenaga pelayanan kesehatan cepat tanggap menyelesaikan keluhan pasien.

6. Dokter memberikan informasi mengenai pengobatan pasien.

Keinginan pasien untuk menggunakan jasa layanan kesehatan di

Puskesmas Sering tentunya tidak terlepas dari bagaimana keinginan pasien akan

dilayani oleh petugas administrasi dalam memberikan pasien informasi yang jelas

dan bagaimana dokter memberikan penjelasan tentang penyakit pasien. Dari

keenam pernyataan tersebut sebanyak 43% responden paling banyak memilih

Setuju bahwa perawat memberikan pertolongan yang cepat kepada pasien,

sedangkan 5% responden memilih tidak setuju ini merupakan nilai yang paling

sedikit memilih Tidak Setuju terhadap pernyataan bahwa dokter memberikan

informasi mengenai pengobatan pasien. Menurut responden dokter di Puskesmas

Sering kurang menjelaskan dengan lengkap mengenai pengobatan yang diterima

oleh pasien.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Lesmana (2014), bahwa

variabel keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, dan bukti fisik berpengaruh

secara positif. Dimana variabel daya tanggap memiliki pengaruh secara langsung

namun tidak signifikan terhadap kepuasan pasien miskin di RSUD Muara Taweh.

4.7.3 Pengaruh Jaminan (Assurance) Terhadap Kepuasan Masyarakat


Sebagai Pasien

Berdasarkan Tabel 4.17 nilai thitung variabel jaminan adalah 3,085 dan nilai

ttabel 1,985 maka thitung > ttabel (3,085 > 1,985). Hal ini menunjukkan bahwa variabel

jaminan (assurance) yang menunjukan bagaimana perilaku para pegawai

Puskesmas Sering mampu menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap Puskesmas

Sering dan bisa menciptakan rasa aman bagi para pasiennya berpengaruh positif

Universitas Sumatera Utara


86

dan signifikan dengan nilai signifikan sebesar 0.003 diatas (lebih kecil) dari pada

0.05 terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien (Y). Nilai signifikasi sebesar

0,003 < 0,05atau lebih kecil dari nilai-sig menunjukkan bahwa variabel

Jaminan(X3) berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Masyarkat sebagai

Pasien dalam memilih dan menikmati jasa pelayanan kesehatan.

Hal ini diindikasikan dengan bagaimana kemampuan pegawai Puskesmas

Sering untuk menumbuhkan rasa percaya diri pasien, dan bagaimana kemampuan

pegawai Puskesmas Sering untuk menciptakan rasa aman bagi pasien. Melalui 6

pernyataan berikut yang ditampilkan pada kuesioner yang akan mengukur sejauh

mana pengaruh daya tanggap terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien di

Puskesmas Sering, yaitu:

1. Tersedianya dokter yang bertugas sesuai bidang kemampuan medisnya.

2. Perawat Puskesmas Sering terdidik untuk mampu melayani pasien.

3. Pasien merasa aman dengan tindakan medis yang diberikan oleh dokter.

4. Pasien merasa nyaman dengan tindakan medis yang diberikan.

Sebanyak 45% responden paling banyak memilih Setuju bahwa akan

tersedianya dokter yang bertugas sesuai bidang kemampuan medisnya dan 4%

paling sedikit memilih Tidak Setuju terhadap pernyataan bahwa Perawat

Puskesmas Sering terdidik untuk mampu melayani pasien. Secara akademik

mugkin perawat terdidik untuk melakukan pelayanan kesehatan yang optimal,

namun kurang menyesuaikan dengan prosedur pelayanan kesehatan yang

membuat pasien terkadang merasa kurang aman akan pemeriksaan dan

pengobatan yang diberikan.

Universitas Sumatera Utara


87

Keinginan pasien untuk menggunakan jasa layanan kesehatan di

Puskesmas Sering tentunya tidak terlepas dari bagaimana harapan pasien

akantersedianya dokter yang bertugas sesuai bidang kemampuan medisnya,

bagaimana perawat Puskesmas Sering terdidik untuk mampu melayani pasien.

Demikian pula bagimana mengelola harapan pasien yang ingin merasa aman

dengan tindakan yang diberikan oleh dokter dan bagaimana agar pasien merasa

nyaman dengan tindakan medis yang diberikan. Pasien yang merasa aman dan

nyaman bahwa segala presepsi buruk dan ketakutan-ketakutan akan resiko tidak

akan terjadi atau dapat diestiimasi dengan baik, maka akan meningkatkan

kepercayaan pasien terhadap jaminan rasa aman dan nyaman yang diterima. Hal

ini akan berdampak positif dan meningkatkan kepuasan msyarakat sebagai pasien

di Puskesmas Sering.

Variabel jaminan teruji signifikan secara statistik dengan nilai signifikasi

sebesar 0,0054 < 0,05 mempengaruhi variabel terikat, hal ini memungkinkan akan

terjadinya indikasi heteroskedastisitas. Untuk mengetahui hal tersebut dapat

dilakukan uji statistik yang digunakan adalah uji statistik Glejser. Nilai Sig dari

keandalan berdasarkan hasil uji Glejser adalah 0,997 > 0,05, maka asumsi

homoskedastisitas (tidak terjadi heteroskedastisitas) dipenuhi pada tingkat

signifikansi 5%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Kartikasari, Dwi dan

Dewanto (2014: Vol 12 No.3), bahwa kualitas pelayanan dan kepercayaan sebagai

variabel interveining berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kepuasan

pasien di Rumah Sakit Bunda Kandungan Surabaya. Hasil penelitian ini juga

Universitas Sumatera Utara


88

menunjukkan bahwa peningkatan kualitas pelayanan akan meningkatkan

kepuasan yang akan diikuti engan peningkatan kepercayaan pasien.

Variabel Jaminan (assurance) yang juga berarti perilaku para pegawai

Puskesmas Sering mampu menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap

Puskesmas Sering dan bisa menciptakan rasa aman bagi para pasiennya. Jaminan

juga berarti bahwa para karyawan selalu bersikap sepandan menguasai

pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menangani setiap

pernyataan atau masalah pelanggan.

Pasien tentu akan mengutamakan rasa aman dalam memperoleh pelayanan

kesehatannya. Jaminan bahwa kesehatannya berada ditangan tenaga kesehatan

yang tepat baik itu dokter, perawat, dan petugas pelayanan kesehatan lainnya.

Jaminan bahwa tidak ada resiko kesalahan dalam tindakan serta pengobatan yang

diberikan membuat pasien merasa aman mempercayakan kesehatan kepada

Puskesmas Sering.

4.7.4 Pengaruh Perhatian (Emphaty) Terhadap Kepuasan Masyarakat


Sebagai Pasien

Hasil uji parsial variabel perhatian menunjukkan nilai thitung variabel

perhatian adalah 1,057 dan nilai ttabel 1,985 maka thitung < ttabel (1,057 < 1,985)

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel perhatian berpengaruh positif dan

tidak signifikan dengan nilai signifikan 0,293 di atas (lebih besar) dari 0,05.

Artinya jika variabel perhatian ditingkatkan sebesar satu-satuan maka kepuasan

masyarakat sebagai pasien (Y) tidak akan meningkat sebesar 0,132.

Perhatian atau empati (empathy) ditunjukkan bagaimana perilaku para

Universitas Sumatera Utara


89

pegawai Puskesmas Sering mampu menumbuhkan kepercayaan pasien terhadap

Puskesmas Sering dan bisa menciptakan rasa aman bagi para pasiennya meskipun

berpengaruh namun tidak terlalu signifikan terhadap kepuasan masyarakat sebagai

pasien di Puskesmas Sering.

Pasien ternyata tidak terlalu memperhatikan bagaimana jika variabel

perhatian dalam kualitas pelayanan Puskesmas Sering ditingkatkan yakni dengan

meningkatkan kesediaan pegawai Puskesmas untuk memberikan perhatian secara

individual kepada pasien, dan meningkatkan perhatian pegawai Puskesmas Sering

dalam mengutamakan kebutuhan masyarakat sebagai pasien. Indikasi tersebut

diatas dapat diukur melalui 4 pernyataan yaitu:

1. Tenaga pelayanan kesehatan mendengar seksama setiap keluhan pasien

2. Dokter menyediakan waktu untuk konsultasi dengan pasien.

3. Perawat memperhatikan kebutuhan pribadi pasien.

4. Tenaga pelayanan kesehatan melayani tanpa membeda-bedakan status sosial.

Hasil penelitian menunjukkan bagaimana perhatian memiliki pengaruh

langsung terhadap pasien dan tidak signifikan. Pasien mementingkan bagaimana

jaminan melakukan palayanan kesehatan di Puskesmas Sering dan tidak terlalu

memperhatikan bagiamana mereka akan diberikan perhatian lebih oleh tenaga

kesehatan, misalnya melalui surat rujukan kembali, jadwal konsultasi kembali ,

maupun kunjungan pengobatan kembali. Pasien yang cenderung lebih

mengutamakan jaminan pelayanan kesehatannya serta waktu yang dibutuhkan

untuk mendapatkan pelayanan kesehatan satu waktu adalah kebanyakan pasien

yang merupakan pekerja harian lepas yang cenderung hanya berobat jalan dan

Universitas Sumatera Utara


90

ingin sesegera mungkin melanjutkan rutinitasnya.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Indra Lesmana

(2014) tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien Miskin Pengguna

BPJS di RSUD Muara Taweh. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa

dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, dan, penampilan

berpengaruh secara positif signifkan terhadap kepuasan pasien. Dimensi variabel

Perhatian bukan variabel yang mendominasi terhadap kepusan pasien miskin di

RSUD Mura Taweh.

4.1.5 Pengaruh Bukti Fisik (Tangibles) Terhadap Kepuasan Masyarakat


Sebagai Pasien

Hasil uji parsial menunjukkan nilai thitung variabel Bukti Fisik adalah

1,524 dan nilai ttabel 1,985 maka thitung < ttabel (1,524 < 1,985) sehingga dapat

disimpulkan bahwa variabel bukti fisik berpengaruh positif dan tidak signifikan

dengan nilai signifikan 0,131 di atas (lebih besar) dari 0,05. Artinya variabel bukti

fisik mempunyai pengaruh langsung dan tidak signifikan terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering. Dengan nilai signifikasi 0,131 >

0,005 yang berarti bahwa meskipun variabel bukti fisik ditingkatkan sebesar satu

satuan maka kepuasan masyarakat sebagai pasien (Y) tidak akan meningkat

sebesar 0,204.

Bukti fisik (tangibles), berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik,

perlengkapan dan material yang digunakan Puskesmas Sering, serta penampilan

tenaga pelayanan kesehatan di Puskesmas Sering berpengaruh secara langsung

dan tidak signikan dalam mempengaruhi kepuasan masyarakat sebagai Pasien di

Universitas Sumatera Utara


91

Puskesmas Sering.Pasien yang merasa puas akan berpengaruh pada pola perilaku

pasien yang selanjutnya. Kepuasan pasien yang diperoleh dari baiknya atau

buruknya suatu kualitas pelayanan, kualitas yang baik akanmenyebabkan pasien

berkunjung kembali serta mereferensikan pengalaman yang diterimanya baik itu

kepada keluarga maupun orang terdekatnya. Sedangkan, buruknya kualitas

pelayanan yang diterima akan berdampak pada perilaku pasien yang biasanya

akan menceritakan pengalamannya dua kali lebih buruk dari pengalaman yang

diterimanya kepada orang terdekatnya bahkan berbagi melalui media sosial

mengenai buruknya kualitas pelayanan tersebut.

Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang diteliti oleh Indra Lesmana

(2014) tentang Kualitas Pelayanan Kesehatan Terhadap Pasien Miskin Pengguna

BPJS di RSUD Muara Taweh. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa

dimensi keandalan, daya tanggap, jaminan, perhatian, dan, penampilan

berpengaruh secara positif signifkan terhadap kepuasan pasien. Dimana dimensi

variabel bukti fisik bukanlah variabel yang mendominasi dalam mempengaruhi

kepusan pasien miskin di RSUD Mura Taweh.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam

penelitian ini maka hasil kesimpulan dari peneliti:

1. Berdasarkan Uji F variabel bebas (keandalan, daya tanggap, jaminan,

perhatian, dan bukti fisik) secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap variabel terikat (Kepuasan Masyarakat Sebagai Pasien).

2. Berdasarkan hasil Uji-t disimpulkan bahwa yang paling mendominasidalam

mempengaruhi kepuasan masyarakat sebagai pasien adalah Jaminan.

3. Hasil pengujian secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel

Keandalan dan Jaminan berpengaruh secara positif dan signifiikan terhadap

Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien di Puskesmas Sering.

4. Hasil pengujian secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa variabel Daya

Tanggap, Perhatian dan Bukti Fisik berpengaruh secara positif dan tidak

signifiikan terhadap Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien di Puskesmas Sering.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh yang ada dalam

penelitian ini maka berikut adalah saran dari peneliti:

1. Mengingat Keandalan dan Jaminan mempunyai pengaruh yang paling

mendominasi terhadap Kepuasan Masyarakat sebagai Pasien, maka pihak

Puskesmas Sering perlu mempertahankan mutu dan lebih meningkatkan

92
Universitas Sumatera Utara
93

kualitas pelayanan seperti dalam hal meningkatkan kualitas sumber daya

organisasi melalui ketersediaan dokter spesialis, kemampuan perawat yang

terdidik dan memahami kebutuhan keinginan pasien yang ingin melakukan

palayanan kesehatan, serta meningkatkan rasa aman dan nyaman

pasien.Pasien tentu akan mengutamakan rasa aman dalam memperoleh

pelayanan kesehatannya. Jaminan bahwa kesehatannya berada ditangan

tenaga kesehatan yang tepat baik itu dokter, perawat, dan petugas pelayanan

kesehatan lainnya. Jaminan bahwa tidak ada resiko kesalahan dalam tindakan

serta pengobatan yang diberikan membuat pasien merasa aman

mempercayakan kesehatan kepada Puskesmas Sering.

2. Pihak pemerintah pusat dan daerah diharapkan juga tidak hanya

meningkatkan jumlah sarana dan prasarana kesehatan saja, namun juga harus

disertai dengan meningkatan kualitas pelayanan kesehatan untuk memenuhi

Standar Kualitas Pelayanan Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara No.63 Tahun 2003. Dengan meningkatnya kualitas

pelayanan antara lain melalui sember daya manusia yang kompeten di

bidangnya dalam memahami kebutuhan dan keinginan pasien sesuai dengan

hak-hak pasien yang diatur dalam UU. No. 36 Tahun 2009.

3. Pihak Puskesmas Sering sebaiknya lebih dapat melihat kebutuhan dan

keinginan pasien yang ingin dilayani dengan memberikan kualitas pelayanan

yang prima sehingga memberikan respon positif bagi pasien pengguna jasa

layanan Puskesmas Sering. Hal ini lah menyebabkan kepuasan masyarakat

sebagai pasien yang kemudian akan berdampak masyarakat yang akan

Universitas Sumatera Utara


94

membagi pengalamannya kepada keluarga dan orang terdekatnya mengenai

baiknya kualitas pelayanan di Puskesmas Sering dan merekomendasinya agar

lebih tercapai tujuan dari Puskesmas Sering dalam meningkatkan kualitas

pelayanan untuk memberi pelayanan yang lebih kepada pasien dengan tetap

mengikuti prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan standar ketentuan dan

ketetapan yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku yakni UU

No. 36 Tahun 2009 dengan mengutamakan hak-hak pasien sebagai penerima

layanan kesehatan.

4. Karena keterbatasan peneliti, diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan

referensi untuk penelitian sejenis lainnya serta diharapkan agar menambah

variabel lain yang tidak disertakan pada penelitian ini dan berkaitan erat

secara teori terhadap Kepuasaan Pasien, agar lebih banyak diketahui faktor-

faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pasien.

Universitas Sumatera Utara


95

DAFTAR PUSTAKA

Adam, M. (2015). Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Aplikasi. Bandung:


Alfabeta.
http://bps.go.id. (t.thn.). Dipetik Juni 2017
http://sumut.bps.go.id. (t.thn.). Dipetik Juni 2017
Hastuti, R. & Fitri Milla. (2016). Asuransi Konvensional, Syariah dan BPJS,
Yogyakarta:Parama Publishing.
Hotman, 2015. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pasien
Rawat Inap Peserta JKN di RSUD Dr. Djasmen Saragih Pematang
Siantar Tahun 2015
Kartikasari, D. (2014). Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Kepuasan dan
Kepercayaan di Rumah Sakit Bunda Kandangan Surabaya. 13.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2008). Prinsip-Prinsip Pemasaran (12 ed). Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P., & Amstrong, G. (2012). Prinsip-prinsip Pemasaran (13 ed.). Jakarta:
Erlangga.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2015). Manajemen Pemasaran (Ketiga Belas ed.).
Pearson Education Inc.
Lesmana, (2014). Kualitas Pelayanan Kesehatan terhadap Pasien Miskin
Pengguna BPJS di RSUD Muara Taweh.
Megawati, (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas dengan
Kepuasan Pasien sebagai Variabel Intervening Medan.
Nani, Supardi, & Wolok, T. (2014). Analisis Kualitas Pelayanan terhadap
Kepuasan Pelanggan pada PT Bank Sinarmas. Jurnal Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Gorontalo , 1, 1-105.
Pamella, & Rina. (2013). Kualitas Pelayanan BPJS (Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial) di Puskesmas Kota Wilayah Utara Kediri.
Sinambela, P. (2008). Reformasi Pelayanan Publik: Teori Kebijakan dan
Implementasi. Bumi Aksara: Jakarta.
Sitomorang, S. H., & Lufti, M. (2014). Teknik Analisis Data. Medan: USU Pres.
Situmorang, S. H., & Lufti, M. (2012). Analisis Data untuk Riset. Medan: USU
Pres.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R dan D.
Bandung: Alfabeta.

Universitas Sumatera Utara


96

Tjiptono, F. (2016). Sevice Quality dan Satisfaction (4 ed.). Andi: Yogyakarta.


Tjiptono, F. & Diana, A. (2009). Prinsip dan Dinamika Pemasaran. J dan J
Learning : Yogyakarta.
www.depkes.go.id. (t.thn.). Dipetik Juni 2017
www.hariananalisa.com. (t.thn.). Dipetik Juni 2017

Universitas Sumatera Utara


97

LAMPIRAN 1
KUESIONER

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MASYARAKAT


SEBAGAI PASIEN DI PUSKESMAS SERING
KECAMATAN MEDAN TEMBUNG

Dengan Hormat,

Terimakasih atas kesedian saudara(i) untuk berpantisipasi mengisi dan menjawab

seluruh pernyataan yang ada dalam penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi gambaran kualitas pelayanan terhadap kepuasan masyarakat sebagai pasien

yang berada di wilayah kerja Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung. Saya

mengharapkan kesediaan saudara untuk berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian ini.

Saudara berhak untuk menolak menjadi responden tanpa sanksi apapun. Saya akan menjamin

kerahasiaan identitas maupun pendapat yang saudara berikan, dan informasi yang didapat hanya

akan digunakan untuk mengetahuibagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

masyarakat sebagai pasien di Puskesmas Sering Kecamatan Medan Tembung.

Atas kesedian dan partisipasi saudara(i) dalam pengisian kuesioner ini saya ucapkan

terima kasih. Semoga penelitian ini bermanfaat bagi kita semua.

A. Identitas Responden

No. Responden :

No. Identitas Responden :

Nama :

Universitas Sumatera Utara


98

Lanjutan Lampiran 1

Jenis Kelamin : a). Laki-laki

b). Perempuan

Usia : a). 17-30 tahun

b). 30-45 tahun

c). 45-59 tahun

Pekerjaan :

B. Petunjuk Pengisian

Anda diharapkan bersedia menjawab semua pernyataan yang tersedia dilembar kuesioner

dengan memilih salah satu dari beberapa alternatif pernyataan yang telah disediakan oleh

peneliti.Tuliskan tanda check list ( √ ) pada kotak untuk pilihan jawaban yang paling tepat dan

sesuai dengan apa yang dirasakan dan dialami oleh saudara (i). Dalam skala ini, tidak ada

penilaian benar ataupun salah. Adapun jawaban yang tersedia yaitu:

5 : Sangat Setuju (SS)

4 : Setuju (S)

3 : Kurang Setuju (KS)

2 : Tidak Setuju (TS)

1 : Sangat Tidak Setuju (STS)

Universitas Sumatera Utara


97

Lanjutan Lampiran 1

C. Daftar Pernyataan

I. Kualitas Pelayanaan
No Kualitas Pelayanan Dimensi Keandalan SS S KS TS STS
1 Petugas administrasi Pukesmas Sering selalu
bertugas sesuai jadwal kerja.

2 Pasien dilayani sesuai dengan jadwal yang


telahditetapkan.

3 Perawat memiliki kemampuan dalam memberikan


pelayanan medis kepada pasien.

4 Alur pelayanan kesehatan mudah diikuti oleh


pasien.

No Kualitas Pelayanan Dimensi Daya Tanggap SS S KS TS STS


1 Petugas administrasi memberikan pasien
informasi yang jelas.

2 Dokter memberikan penjelasan tentang penyakit.

3 Perawat memberi pertolongan yang cepat

4 Perawat dengan cepat mengetahui kebutuhan


pasien

5 Tenaga pelayanan kesehatan cepat tanggap


menyelesaikan keluhan pasien.

6 Dokter memberikan informasi mengenai


pengobatan pasien

Universitas Sumatera Utara


98

Lanjutan Lampiran 1
No Kualitas Pelayanan Dimensi Jaminan SS S KS TS STS
1 Tersedianya dokter yang bertugas sesuai bidang
kemapuan medisnya

2 Perawat puskemas terdidik untuk mampu


melayani pasien

3 Pasien merasa aman dengan tindakan medis yang


diberikan oleh dokter

4 Pasien merasa nyaman dengan tindakan medis


yang diberikan.

No Kualitas Pelayanan Dimensi Perhatian (Empati) SS S KS TS STS


1 Tenaga pelayanan
kesehatan mendengarseksama setiap
keluhan pasien.

2 Dokter menyediakan waktu untuk konsultasi


dengan pasien

3 Perawat memperhatikan kebutuhan pribadi


pasien

4 Tenaga pelayanan kesehatan melayani tanpa


membeda-bedakan status sosial pasien.

Universitas Sumatera Utara


99

Lanjutan Lampiran 1
No Kualitas Pelayanan Dimensi Bukti Fisik SS S KS TS STS
1 Alat-alat penunjang fasilitas kesehatan
pemeriksaan lengkap

2 Tata ruang di puskesmas teratur

3 Ruang tunggu di puskesmas bersih.


4 Ruang tunggu puskesmas yang nyaman

5 Tenaga pelayanan kesehatan menggunakan


pakaian dinas resmi

6 Tenaga pelayanan kesehatan menggunakan


pakaian yang sopan

I. Kepuasan Pasien
No Pernyataan SS S KS TS STS
1 Saya merasa puas telah memperoleh pelayanan
kesehatan yang aman di Puskesmas
Sering.
2 Saya merasa puas telah memperoleh pelayanan
kesehatan yang bermutu di Puskesmas
Sering.
3 Saya puas dengan informasi kesehatan yang
diberikan oleh tenaga pelayanan
kesehatan di Puskesmas Sering.
4 Saya puas dengan peyampaian bimbingan
edukasi kesehatan yang seimbang di
Puskesmas Sering
5 Saya merasa puas dengan pengobatan yang
telah diterima dari tenaga kesehatan
Puskesmas Sering
6 Saya merasa puas dengan konsultasi pasca
pengobatan oleh tenaga kesehatan
Puskesmas Sering
Terima kasih Atas Waktu dan Partisipasi Anda

Selamat Beraktivitas Kembali dan Semoga Hari Anda Menyenangkan

Universitas Sumatera Utara


97

LAMPIRAN 2

Karakteristik atau Demografi Responden

Jenis Kelamin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 30 30.0 30.0 30.0

Perempuan 70 70.0 70.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-30 Tahun 10 10.0 10.0 10.0
31-45 Tahun 29 29.0 29.0 39.0

46-59 Tahun 61 61.0 61.0 100.0

Total 100 100.0 100.0

LAMPIRAN 3
Uji Validitas dan Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.959 30

Universitas Sumatera Utara


98

Lanjutan Lampiran 3
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance if Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted Item Deleted Total Correlation Deleted
p1 99.5000 584.190 .546 .958
p2 99.0667 576.271 .672 .957
p3 99.4667 582.120 .550 .958
p4 99.1000 579.817 .641 .957
p5 99.3333 574.437 .680 .957
p6 99.1000 574.369 .704 .957
p7 99.5667 579.564 .569 .958
p8 99.0667 577.306 .688 .957
p9 99.4000 583.421 .509 .958
p10 98.9667 571.137 .751 .956
p11 99.3667 581.482 .607 .957
p12 98.9333 572.892 .741 .956
p13 99.3333 574.437 .680 .957
p14 99.1000 574.369 .704 .957
p15 99.5667 579.564 .569 .958
p16 99.0667 577.306 .688 .957
p17 99.4000 583.421 .509 .958
p18 98.9667 571.137 .751 .956
p19 99.3667 581.482 .607 .957
p20 98.9333 572.892 .741 .956
p21 99.2333 574.254 .676 .957
p22 98.9333 575.857 .688 .957
p23 99.5667 579.564 .569 .958
p24 99.0667 577.306 .688 .957
p25 99.3000 581.183 .563 .958
p26 98.9000 574.024 .744 .956
p27 99.3667 581.482 .607 .957
p28 98.9333 572.892 .741 .956
p29 99.4333 582.668 .537 .958
p30 99.0333 576.240 .710 .957

LAMPIRAN 4
Distribusi Frekuensi dan Persentase Keandalan

STS TS KS S SS Total
P
f % f % f % f % f % f %
P1 6 6 13 13 29 29 42 42 10 10 100 100
P2 5 5 6 6 24 24 42 42 23 23 100 100
P3 6 6 12 12 28 28 42 42 12 12 100 100
P4 6 6 5 5 23 23 42 42 24 24 100 100

Universitas Sumatera Utara


99

LAMPIRAN 5
Distribusi Frekuensi dan Persentase Daya Tanggap

STS TS KS S SS Total
P
f % f % f % f % f % f %
P1 8 8 11 11 29 29 42 42 10 10 100 100
P2 6 6 6 6 21 21 41 41 26 26 100 100
P3 7 7 15 15 28 28 43 43 7 7 100 100
P4 6 6 6 6 23 23 40 40 25 25 100 100
P5 6 6 13 13 25 25 43 43 13 13 100 100
P6 5 5 6 6 24 24 43 43 22 22 100 100

LAMPIRAN 6
Distribusi Frekuensi dan Persentase Jaminan

STS TS KS S SS Total
P
f % f % f % f % f % f %
P1 5 5 11 11 26 26 45 45 13 13 100 100
P2 4 4 6 6 24 24 44 44 22 22 100 100
P3 6 6 11 11 27 27 42 42 14 14 100 100
P4 6 6 7 7 22 22 42 42 23 23 100 100

LAMPIRAN 7
Distribusi Frekuensi dan Persentase Perhatian

STS TS KS S SS Total
P
f % f % f % f % f % f %
P1 8 8 12 12 27 27 42 42 11 11 100 100
P2 4 4 7 7 25 25 40 40 24 24 100 100
P3 6 6 13 13 25 25 42 42 14 14 100 100
P4 4 4 6 6 18 18 43 43 29 29 100 100

Universitas Sumatera Utara


100

LAMPIRAN 8
Distribusi Frekuensi dan Persentase Bukti Fisik

STS TS KS S SS Total
P
f % f % f % f % f % f %
P1 5 5 13 13 32 32 42 42 8 8 100 100
P2 3 3 5 5 20 20 46 46 26 26 100 100
P3 6 6 12 12 31 31 41 41 10 10 100 100
P4 5 5 4 4 23 23 40 40 28 28 100 100
P5 5 5 15 15 30 30 44 44 6 6 100 100
P6 4 4 6 6 21 21 42 42 27 27 100 100

LAMPIRAN 9
Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan

STS TS KS S SS Total
P
f % f % f % f % f % f %
P1 6 6 14 14 30 30 42 42 8 8 100 100
P2 4 4 4 4 19 19 45 45 28 28 100 100
P3 6 6 12 12 31 31 44 44 7 7 100 100
P4 4 4 6 6 18 18 45 45 27 27 100 100
P5 6 6 12 12 31 31 41 41 10 10 100 100
P6 5 5 6 6 20 20 43 43 26 26 100 100

LAMPIRAN 10

Uji Asumsi Klasik dan Analisis Regresi LinearBerganda

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 100
Normal Parametersa,,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.21616569
Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .062
Negative -.069
Kolmogorov-Smirnov Z .689
Asymp. Sig. (2-tailed) .729
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

Universitas Sumatera Utara


101

Lanjutan Lampiran 10

Variables Entered/Removed
Variables
Model Variables Entered Removed Method
1 Bukti Fisik (X5), . Enter
Keandalan (X1),
Perhatian (X4),
Jaminan (X3),
Daya Tanggap
(X2)a
a. All requested variables entered.

Universitas Sumatera Utara


102

Lanjutan Lampiran 10

Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .612a .374 .341 2.27434
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X5), Keandalan (X1), Perhatian
(X4), Jaminan (X3), Daya Tanggap (X2)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Y)

ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 290.412 5 58.082 11.229 .000a
Residual 486.228 94 5.173

Total 776.640 99
a. Predictors: (Constant), Bukti Fisik (X5), Keandalan (X1), Perhatian (X4), Jaminan (X3), Daya
Tanggap (X2)
b. Dependent Variable: Kepuasan (Y)

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 3.511 2.560 1.372 .173

Keandalan (X1) .314 .110 .246 2.852 .005 .899 1.113


Daya Tanggap .031 .100 .036 .316 .753 .523 1.913
(X2)
Jaminan (X3) .459 .149 .331 3.085 .003 .578 1.729
Perhatian (X4) .132 .125 .112 1.057 .293 .592 1.688
Bukti Fisik (X5) .204 .134 .163 1.524 .131 .579 1.728
a. Dependent Variable: Kepuasan (Y)

Universitas Sumatera Utara


103

Lanjutan Lampiran 10
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) 1.349 4.356 .310 .757

Keandalan (X1) .001 .188 .000 .004 .997


Daya Tanggap (X2) .152 .170 .126 .898 .372
Jaminan (X3) -.369 .253 -.195 -1.456 .149
Perhatian (X4) -.059 .212 -.036 -.276 .783
Bukti Fisik (X5) .166 .228 .097 .728 .468
a. Dependent Variable: Glejser_Test

Universitas Sumatera Utara


97

Keandalan (X1) Daya Tanggap (X2) Jaminan (X3) Perhatian (X4) Bukti Fisik (X5) Kepuasan (Y)
p
p1 p2 p3 p1 p2 p3 p4 p1 p2 p3 p4 p5 p6 p1 p2 p3 p4 p5 p6 p1 p2 p3 p4 p5 p6 p1 p2 3 p4 p5 p6
4 2 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 3 4 4 5 3 2 3 4 3 4 3 2 3 4 4 5 3 2
3 3 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 5 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 4 2 3 3
3 3 2 1 3 2 2 3 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4 3 3 4 5 4 3 4 5 4 4 5 4
2 3 2 2 5 4 5 3 4 4 4 2 5 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 3 4 3 4
3 4 2 5 5 5 5 4 4 4 1 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 4 1 3 4 2 3 3 3 3 3
4 3 3 4 4 2 5 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 3 3
3 3 4 4 1 3 4 4 5 2 3 4 1 2 5 4 5 3 4 4 5 2 3 4 1 2 5 4 5 3 4
3 4 4 2 2 4 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 3 4 4 4 4 4
4 4 4 2 3 4 1 2 5 3 4 2 3 4 4 2 5 4 4 2 5 3 4 2 3 4 4 2 5 4 4
4 4 3 2 4 2 2 3 4 4 5 2 4 4 1 3 4 4 5 3 4 4 5 2 4 4 1 3 4 4 5
4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 5 3 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 2 2 4 4 4 4
4 4 1 4 5 2 4 4 1 4 4 4 5 2 3 4 1 2 5 4 1 4 4 4 5 2 3 4 1 2 5
2 5 1 4 5 3 4 2 2 3 4 4 5 2 4 2 2 3 4 2 2 3 4 4 5 2 4 2 2 3 4
3 4 5 4 4 4 5 2 3 4 5 4 4 3 4 2 3 4 4 2 3 4 5 4 4 3 4 2 3 4 4
4 4 4 3 4 4 5 2 4 1 5 3 4 4 5 2 4 4 1 2 4 1 5 3 4 4 5 2 4 4 1
4 1 3 4 5 4 4 3 4 1 4 4 5 4 5 3 4 2 2 3 4 1 4 4 5 4 5 3 4 2 2
2 2 5 1 5 3 4 4 5 5 4 1 5 4 4 4 5 2 3 4 5 5 4 1 5 4 4 4 5 2 3
2 3 4 1 4 4 5 4 5 4 5 1 4 3 4 4 5 2 4 4 5 4 5 1 4 3 4 4 5 2 4
2 4 4 5 4 1 5 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 3 4
3 4 4 4 5 1 4 3 4 5 4 4 5 1 5 3 4 4 5 3 4 5 4 4 5 1 5 3 4 4 5
4 5 3 3 4 5 4 4 5 4 5 3 4 1 4 4 5 4 5 4 5 4 5 3 4 1 4 4 5 4 5
4 5 4 5 4 4 5 1 5 4 5 5 4 5 4 1 5 4 4 1 5 4 5 5 4 5 4 1 5 4 4
4 4 5 4 5 3 4 1 4 4 4 4 5 4 5 1 4 3 4 1 4 4 4 4 5 4 5 1 4 3 4
3 4 4 4 5 5 4 5 4 3 3 4 5 3 4 5 4 4 5 5 4 3 3 4 5 3 4 5 4 4 5
4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 1 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 1 5
1 5 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 3 4 5 3 4 1 4 3 4 5 4 3 3 4 5 3 4 1 4
1 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 4 5 4 4 2 4 4 4 5 5 4 5 4
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
4 5 4 4 2 4 4 4 5 4 3 4 2 3 3 4 5 3 4 4 5 4 3 4 2 3 3 4 5 3 4
3 4 3 4 2 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 5 4
5 4 2 4 3 4 2 3 3 5 5 4 3 5 4 3 3 4 5 3 3 5 5 4 3 5 4 3 3 4 5
4 5 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5
1 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 2 4 1 1 1 1 1 1
4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 4 2 3 3
3 3 5 3 4 5 5 4 2 3 5 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 5 3 4 4 4 4 2 4 4
4 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 2 4 5 5 4 3 5 4 4 3 4 4 2 4 5 5 4 3 5 4
5 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 2
4 2 3 4 4 2 4 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 2 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 2
4 2 1 4 4 3 5 4 4 3 5 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 4 2 4 4 4 4 3
4 3 2 5 4 4 4 3 4 5 2 5 4 3 5 3 4 4 4 3 4 5 2 5 4 3 5 3 4 4 4
4 4 1 3 5 4 4 2 4 3 3 3 5 4 4 2 4 5 5 2 4 3 3 3 5 4 4 2 4 5 5
5 5 2 5 2 5 4 3 5 1 3 5 2 4 4 3 5 4 4 3 5 1 3 5 2 4 4 3 5 4 4
4 4 2 3 3 3 5 4 4 2 4 3 3 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 5 4 4 4 3 4
3 4 3 1 3 5 2 4 4 1 5 1 3 3 5 4 4 2 4 4 4 1 5 1 3 3 5 4 4 2 4
2 4 4 2 4 3 3 5 4 2 4 2 4 5 2 5 4 3 5 5 4 2 4 2 4 5 2 5 4 3 5

Universitas Sumatera Utara


98

3 5 4 1 5 1 3 3 5 2 5 1 5 3 3 3 5 4 4 3 5 2 5 1 5 3 3 3 5 4 4
4 4 4 2 4 2 4 5 2 3 3 2 4 1 3 5 2 4 4 5 2 3 3 2 4 1 3 5 2 4 4
4 4 3 2 5 1 5 3 3 4 3 2 5 2 4 3 3 5 4 3 3 4 3 2 5 2 4 3 3 5 4
5 4 4 3 3 2 4 1 3 4 4 3 3 1 5 1 3 3 5 1 3 4 4 3 3 1 5 1 3 3 5
3 5 5 4 3 2 5 2 4 4 5 4 3 2 4 2 4 5 2 2 4 4 5 4 3 2 4 2 4 5 2
5 2 4 4 4 3 3 1 5 3 3 4 4 2 5 1 5 3 3 1 5 3 3 4 4 2 5 1 5 3 3
3 3 3 4 5 4 3 2 4 4 1 4 5 3 3 2 4 1 3 2 4 4 1 4 5 3 3 2 4 1 3
1 3 4 3 3 4 4 2 5 5 3 3 3 4 3 2 5 2 4 2 5 5 3 3 3 4 3 2 5 2 4
2 4 4 4 1 4 5 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 1 5 3 3 4 4 4 1 4 4 3 3 1 5
1 5 3 5 3 3 3 4 3 3 5 5 3 4 5 4 3 2 4 4 3 3 5 5 3 4 5 4 3 2 4
2 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 5 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 2 5
2 5 2 3 5 5 3 4 5 4 4 3 5 4 1 4 5 3 3 4 5 4 4 3 5 4 1 4 5 3 3
3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 5 4 3 5 3 3 3 4 3 3 3 3 5 4 3 5 3 3 3 4 3
4 3 3 4 4 3 5 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 1 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4
4 4 3 3 5 4 3 5 3 2 5 3 5 3 5 5 3 4 5 5 3 2 5 3 5 3 5 5 3 4 5
4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 3
3 3 3 2 5 3 5 3 5 3 5 2 5 4 4 3 5 4 1 3 5 3 5 2 5 4 4 3 5 4 1
4 1 4 3 5 3 4 4 3 3 4 3 5 3 5 4 3 5 3 4 3 3 4 3 5 3 5 4 3 5 3
5 3 3 3 5 2 5 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4
4 4 4 3 4 3 5 3 5 3 4 3 4 2 5 3 5 3 5 3 5 3 4 3 4 2 5 3 5 3 5
3 5 4 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3
4 3 2 3 4 3 4 2 5 3 4 3 4 3 5 2 5 4 4 2 5 3 4 3 4 3 5 2 5 4 4
4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 5 4 3 3 4 3 5 3 5 3 5 4 5 4 3 3 4 3 5 3 5
3 5 4 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4 3 5 4 3 3 4 4 4 3 5 3 4
3 4 1 4 5 4 3 3 4 2 4 4 5 3 4 3 4 2 5 3 4 2 4 4 5 3 4 3 4 2 5
2 5 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 4 1 4 3 4 3 4 4 3 5
3 5 4 2 4 4 5 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 5 3 4 4 3 2 4 3 4 3 4 3 5
3 5 4 4 1 4 3 4 3 1 3 4 1 4 5 4 3 3 4 4 3 1 3 4 1 4 5 4 3 3 4
3 4 5 4 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4
4 4 3 1 3 4 1 4 5 4 3 1 3 2 4 4 5 3 4 4 5 4 3 1 3 2 4 4 5 3 4
3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 1 4 3 4 3
4 3 2 4 3 1 3 2 4 5 5 4 3 4 3 2 4 3 4 2 4 5 5 4 3 4 3 2 4 3 4
3 4 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 4 1 3 4 1 4 5 4 1 3 4 4 4 1 3 4 1 4 5
4 5 3 5 5 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 3 4 3
4 3 3 3 4 4 4 1 3 2 5 3 4 4 3 1 3 2 4 1 3 2 5 3 4 4 3 1 3 2 4
2 4 4 3 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 1
4 1 4 2 5 3 4 4 3 3 3 2 5 5 5 4 3 4 3 4 3 3 3 2 5 5 5 4 3 4 3
4 3 5 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 1 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 1 3
1 3 4 3 3 2 5 5 5 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4
4 4 5 3 4 3 3 3 4 4 1 3 4 2 5 3 4 4 3 3 4 4 1 3 4 2 5 3 4 4 3
4 3 5 4 5 3 3 3 4 5 3 4 5 3 3 3 4 4 4 3 4 5 3 4 5 3 3 3 4 4 4
4 4 4 5 4 4 3 5 4 1 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 1 3 4 4 4 4 4 4 5 5
5 5 4 5 3 5 4 3 5 4 1 2 5 4 4 3 5 4 1 3 5 4 1 2 5 4 4 3 5 4 1
3 4 4 5 3 4 5 4 3 5 3 3 5 3 5 4 3 5 3 4 3 5 3 3 5 3 5 4 3 5 3
3 4 5 4 2 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 4 4
2 5 3 4 3 5 5 3 5 3 5 3 4 2 5 3 5 3 5 3 5 3 5 3 4 2 5 3 5 3 5
3 3 3 4 3 5 5 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 5 3 4 4 3
3 3 2 3 3 4 5 2 5 4 4 3 4 3 5 2 5 4 4 2 5 4 4 3 4 3 5 2 5 4 4

Universitas Sumatera Utara


99

3 4 3 4 4 4 4 3 5 3 5 4 3 3 4 3 5 3 5 3 5 3 5 4 3 3 4 3 5 3 5
4 5 3 5 3 4 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 5 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4
4 1 3 3 4 3 4 3 4 2 5 4 5 3 4 3 4 2 5 3 4 2 5 4 5 3 4 3 4 2 5
5 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 5 4 4 3 5 4 3 4 3 4 4 3 5
4 4 4 1 4 5 4 3 4 3 5 2 4 3 4 3 4 3 5 3 4 3 5 2 4 3 4 3 4 3 5
5 3 5 3 4 3 5 4 3 3 4 4 1 4 5 4 3 3 4 4 3 3 4 4 1 4 5 4 3 3 4
5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 5 3 4 1 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai