Anda di halaman 1dari 16

PROPOSAL MAGANG

GAMBARAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN

DI RUMAH SAKIT JIWA MENUR

Disusun Oleh :

Nely Noor Hellena E

202012014

PRODI S1 ADMINISTRASI RUMAH SAKIT

STIKES YAYASAN RS Dr. SOETOMO

SURABAYA

2023
HALAMAN PENGESAHAN

Dengan ini menerangkan bahwa Proposal Kegiatan Magang Mahasiswa Prodi


S1 Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya
dengan judul GAMBARAN PENILAIAN KINERJA KARYAWAN DI RUMAH
SAKIT JIWA MENUR, yang disusun oleh :

Nama : Nely Noor Hellena E

NIM : 202012014

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 23 November 2023

Surabaya, 23 November 2023

Pembimbing Akademik

Dr. Anif Prasetyorini, S.KM.,M.kes

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kamipanjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami Kelompok8 dapat
menyelesaikan Proposal Pengajuan Kegiatan MagangTahun 2024 Program Studi
S1 Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo Kota
Surabaya tanpa adanya hambatan
Proposal Pengajuan Kegiatan Magang ini disusun berdasarkan Panduan
Kegiatan MagangTahun 2024 pada Rumah Sakit Jiwa Menur Surabaya yang
beralamat di di Jl. Raya Menur 120 Surabaya, Jawa Timur 62215 yang dimulai
dari tanggal 22 Januari 2024 hingga 17 Februari 2024.
Penyusunan Proposal PengajuanKegiatanMagang ini tidak dapat selesai
dengan baik tanpa bantuan banyak pihak. Oleh sebab itu, kami ingin
mengungkapkan rasa terima kasih kepada:
1. Widi Astuti, drg., M.Kes selalu ketua STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.
Soetomo Surabaya
2. Muhadi, SKM., M.Kes selaku wakil ketua I bidang Akademik, Penelitian dan
Pengabdian Masyarakat STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo
Surabaya
3. Serlly Frida Drastyana, SKM., M.KL., selaku Ketua Program Studi S1
Administrasi Rumah Sakit STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr. Soetomo
Surabaya
4. Dr. Anif Prasetyorini, S.KM.,M.kes selaku Pembimbing Akademik yang
telah banyak memberikan pengarahan dan masukan kepada penulis.

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................................iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................... 2
1.2.1 Tujuan Umum................................................................................................ 2
1.2.2 Tujuan Khusus ............................................................................................... 2
1.3 Manfaat ................................................................................................................. 2
1.3.1 Bagi Institusi Magang .................................................................................... 2
1.3.2 Bagi STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo. ....................................................... 2
1.3.3 Bagi Mahasiswa............................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................................... 4
2.1 Pengertian Penilaian Kinerja ................................................................................... 4
2.2 Proses Penilaian ...................................................................................................... 4
2.3 Metode Penilaian ..................................................................................................... 5
2.3.1 Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS) ................................................ 5
2.4 Pengertian Mutu ...................................................................................................... 6
2.5 Ruang Lingkup Mutu RS ......................................................................................... 7
BAB III PELAKSANAAN KEGIATAN ............................................................................. 9
3.1 Lokasi Kegiatan ..................................................................................................... 9
3.2 Waktu Kegiatan...................................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 10
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 11

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Gantt Chart Kegiatan Magang ..................................................................... 9

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan magang mahasiswa merupakan sarana latihan kerja bagi mahasiswa
dalam meningkatkan pemahaman, penghayatan dan keterampilan di bidang keilmuan
administrasi rumah sakit. Kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa
dalam ilmu pengetahuan dan upaya untuk membentuk sikap dan keterampilan
profesional dalam bekerja. Kegiatan magang berarti melaksanakan apa yang menjadi
fungsi, tugas, kewajiban dan pekerjaan pokok dari institusi tempat magang yang
relevan dengan keilmuan administrasi rumah sakit. Setiap kegiatan di rumah sakit
tidak terlepas dari Program Manajemen Mutu.
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut
untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah
ditentukan.
Sistem penilaian kinerja karyawan adalah salah satu yang harus dilakukan di
perusahaan atau organisasi untuk dapat mengevaluasi perkembangan perusahaan.
Penilaian kinerja karyawan meliputi kriteria–kriteria yang ditentukan oleh
perusahaan, seperti kedisiplinan, sikap dan lain sebagainya. Penilaian kinerja
karyawan merupakan kegiatan untuk mengetahui bagaimana kinerja karyawan terse-
but selama berada di perusahaan. Dengan adanya penilaian kinerja, perusahaan dapat
mengambil tindakan seperti memberi peringatan, pembinaan, kenaikan gaji, promosi
jabatan dan lain sebagainya.
Tujuan utama penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam
mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku yang telah
ditetapkan sebelumnya, agar menghasilkan tindakan dan hasil yang diinginkan
organisasi. Standar perilaku dapat berupa kebijakan manajemen atau rencana formal
yang dituangkan dalam anggaran organisasi (Mulyadi, 2000).
Pengukuran kinerja merupakan faktor penting bagi lingkungan organisasi saat
ini dan masa depan dan metode penilaian kinerja selama ini yang hanya dilihat dari
kinerja keuangan masih memiliki kelemahan, maka pengukuran kinerja yang efektif
2

hendaknya mampu menerjemahkan misi, visi dan strategi suatu organisasi ke dalam
tujuan operasional dan ukuran kinerja baik ukuran kinerja keuangan maupun non
keuangan (Gaspersz, 2003).
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mengidentifikasi Gambaran Penilaian Kinerja Karyawan Di Rumah Sakit Jiwa
Menur.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Mengidentifikasi Tata Cara Penilaian Kinerja Karyawan di Rumah Sakit
Jiwa Menur
b. Mengidentifikasi Metode yang digunakan untuk Penilaian kinerja karyawan
di Rumah Sakit Jiwa Menur
c. Mengidentifikasi hambatan dalam proses Penilaian kinerja karyawan di
Rumah Sakit Jiwa Menur
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Institusi Magang
a. Rumah Sakit dapat memanfaatkan tenaga magang sesuai dengan kebutuhan
di unit kerjanya
b. Rumah Sakit mendapatkan alternatif calon karyawan yang telah dikenal
mutu, dedikasi dan kredibilitasnya
c. Laporan magang dapat dimanfaatkan sebagai salah satu sumber informasi
mengenai situasi umum institusi tempat magang tersebut
1.3.2 Bagi STIKES Yayasan RS Dr. Soetomo.
a. Bagi Program Studi S-1 Administrasi Rumah Sakit dapat memperoleh
informasi dari Stakeholder di tempat magang yang berguna untuk
meningkatkan kualitas lulusan S1 Administrasi Rumah Sakit
b. Menjalin kerja sama dengan Rumah Sakit mahasiswa sehingga dapat
mendukung pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya
1.3.3 Bagi Mahasiswa
a. Mendapatkan pengalaman nyata yang terkait dengan aplikasi ilmu
administrasi rumah sakit di dunia kerja
b. Mendapatkan kesempatan pengalaman nyata mengaplikasikan teori yang
telah diperoleh dari proses perkuliahan ke dalam dunia kerja
3

c. Mengetahui permasalahan yang ada di rumah sakit yang dapat digunakan


sebagai bahan penelitian dalam penyusunan tugas akhir
d. Untuk mengembangkan hard skill maupun soft skill mahasiswa
e. Mengetahui gambaran penilaian kinerja di Rumah Sakit Jiwa Menur
4

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Penilaian Kinerja


Menurut Dessler (2014), Penilaian kinerja (performance appraisal) berarti
mengevaluasi kinerja karyawan di masa sekarang dan/ atau di masa lalu secara
relatif terhadap standar kinerjanya. Pada intinya, penilaian kinerja selalu
melibatkan proses penilaian kinerja (performance appraisal process) tiga
langkah: (1) menetapkan standar kerja; (2) menilai kinerja aktual karyawan
secara relatif terhadap standar (ini biasanya melibatkan beberapa formulir
penilaian); dan (3) memberikan umpan balik kepada karyawan dengan tujuan
membantunya untuk menghilangkan defisiensi kinerja atau untuk terus
berkinerja di atas standar.
Menurut Mondy (2008), titik awal proses penilaian kinerja adalah
pengidentifikasian sasaran – sasaran kinerja. Sebuah sistem penilaian mungkin
tidak dapat secara efektif memenuhi setiap tujuan yang diinginkan, sehingga
manajemen harus memilih tujuan – tujuan yang spesifik yang diyakini paling
penting dan secara realistis bisa dicapai. Langkah berikutnya dari siklus yang
terus menerus ini berlanjut dengan menetapkan kriteria – kriteria kinerja dan
mengkomuniksikan ekspektasi – ekspektasi kinerja tersebut kepada mereka
yang berkepentingan. Kemudian pekerjaan dijalankan dan atasan menilai
kinerja. Pada akhir periode penilaian, penilai dan karyawan bersama – sama
menilai kinerja dalam pekerjaan dan mengevaluasinya berdasarkan standar –
standar kinerja yang telah ditetapkan.
2.2 Proses Penilaian
Karena penilaian kinerja bertujuan untuk meningkatkan produktivitas
karyawan di masa depan, sangat penting bagi HRD untuk mendesain proses
penilaian kinerja yang sesuai dengan tujuan perusahaan.
Langkah-langkah yang bisa diambil HRD dalam melaksanakan penilaian
kinerja antara lain:
1. Penilaian kinerja dilaksanakan oleh HRD, namun penilaian kinerja individu
dibantu oleh masing-masing manajer dalam setiap departemen.
5

2. Menentukan metode penilaian kinerja yang sesuai dengan tujuan


perusahaan.
3. Menyusun standar kompetensi dan ekspektasi pencapaian untuk setiap
karyawan.
4. Melakukan penilaian kinerja secara individu
5. Menjadwalkan wawancara one on one antara manajer dan karyawan untuk
meninjau hasil penilaian kinerja.
6. Mendiskusikan tujuan dalam pekerjaan antara manajer dan karyawan.
7. Menyimpan hasil penilaian kinerja yang sudah ditandatangani manajer dan
karyawan.
8. Menggunakan informasi penilaian kinerja untuk tujuan organisasi, seperti
pelaporan, promosi, bonus, atau perencanaan karir .
2.3 Metode Penilaian
2.3.1 Behaviorally Anchored Rating Scale (BARS)
Metode penilaian kinerja dengan rating scale atau skala penilaian
merupakan metode penilaian yang paling umum digunakan. BARS
dianggap metode yang paling efektif, karena melibatkan penilaian secara
kualitatif dan kuantitatif.
Metode ini menggunakan seperangkat kriteria yang telah ditentukan
sebelumnya, yang digunakan manajer untuk mengevaluasi seorang
karyawan. Setiap rangkaian kriteria diberi bobot nilai sehingga skor
dapat dihitung pada akhir penilaian kinerja.
Kelebihan:
- Memberikan standar penilaian kinerja yang jelas
- Meningkatkan umpan balik antara atasan-bawahan
- Memberikan analisis kinerja yang akurat dan evaluasi yang
konsisten.
Kekurangan:
- Memiliki peluang subjektivitas.
6

2.4 Pengertian Mutu


Mutu adalah ukuran relatif dari kebendaan. Mendefinisikan mutu dalam
rangka kebendaan sangat umum sehingga tidak menawarkan makna
oprasional. Secara oprasional mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang
memenuhi atau melebihi ekspektasi pelanggan. Sebenarnya mutu adalah
kepuasan pelanggan. Ekspektasi pelanggan bisa dijelaskan melalui atribut-
atribut mutu atau hal-hal yang sering disebut sebagai dimensi mutu. Oleh
karena itu, mutu produk atau jasa adalah sesuatu yang memenuhi atau melebihi
ekspektasi pelanggan dalam delapan dimensi mutu. Empat dimensi pertama
menggambarkan atributatribut mutu penting, tetapi sulit mengukurnya.
Delapan dimensi mutu adalah (Hansen dan Mowen, 1994: 433-434):
1. Kinerja (Performance), merupakan tingkat konsistensi dan kebaikan fungsi-
fungsi produk
2. Estetika (Aesthetic), berhubungan dengan penampilan wujud produk
3. Kemudahan perawatan dan perbaikan (service ability), berhubungan dengan
tingkat kemudahan merawat dan memperbaiki produk
4. Keunikan (features), menunjukan karakteristik produk yang berbeda secara
fungsional dari produk sejenis.
5. Reliabilitas (Reliability), berhubungan dengan probabilitas produk dan jasa
menjalankan fungsi dimaksud dalam jangka waktu tertentu.
6. Durabilitas (Durability), menunjukan umur manfaat dari fungsi produk.
7. Tingkat kesesuaian (Quality of conformance), menunjukan ukuran
mengenai apakah sebuah produk atau jasa telah memenuhi spesifikasinya.
8. Pemanfaatan (fitness of use), menunjukan kecocokan dari sebuah produk
menjalankan fungsi-fungsi sebagaimana yang diiklankan.
Definisi lain yang diungkapkan oleh Juran dan Gryna adalah fitness for use
(kepuasan guna). Bagi konsumen mutu berarti kemudahan dalam memperoleh
barang, keamanan dan kenyamanan dalam mempergunakan serta dapat
memenuhi selera (Juran and Gyrna, 1980: 1-2).
Definisi yang hampir serupa diungkapkan oleh Arrmand V. Feigenbaum
serta Supriono. Menurut Armand V. Feigenbaum (1989: 7) mutu adalah
7

keseluruhan gabungan karakteristik produk dan jasa dari pemasaran rekayasa,


pembikinan dan pemeliharaan yang membuat produk dan jasa yang digunakan
untuk memenuhi harapan-harapan pelanggan. Sedangkan menurut Supriono
(2002: 377), mutu adalah tingkat baik buruknya sesuatu. Mutu dapat
didefinisikan sebagai tingkat keunggulan. Jadi mutu adalah ukuran relatif
kebaikan. Secara operasional, produk bermutu adalah produk-produk yang
memenuhi harapan pelanggan.
Tidak ada definisi mutu yang dibuat secara universal namun dari definisi-
definisi yang diungkapkan para pakar mutu terdapat kesamaaan. Mutu adalah
ukuran yang dibuat oleh konsumen atas produk dilihat dari segala dimensi,
untuk memenuhi tuntutan kebutuhan, keamanan, kenyamanan serta
kemudahan konsumen.
2.5 Ruang Lingkup Mutu RS
Ruang lingkup Unit Kerja Mutu, Keselamatan Pasien dan Manajemen
Risiko Rumah Sakit meliputi :
1. Clinical Pathway
2. Indikator Mutu
3. Keselamatan Pasien
4. Penilaian Kinerja
a. Staf Medis
Proses evaluasi yang terus menerus terhadap praktisi profesional
dilakukan secara objektif dan berbasis bukti. Hasil proses review bisa
berupa tidak adanya perubahan dalam tanggung jawab para staf medis,
perluasan tanggung jawab, pembatasan tanggung jawab, masa konseling
dan pengawasan. Setiap waktu sepanjang tahun, bila muncul fakta atas
kinerja yang diragukan atau yang buruk, dilakukan review serta
mengambil tindakan yang tepat. Hasil review, tindakan yang diambil dan
setiap dampak atas kewenangan didokumentasikan dalam kredensial staf
medis atau file lainnya.
b. Staf Keperawatan
8

Rumah sakit perlu memastikan untuk mempunyai staf


keperawatan yang kompeten sesuai dengan misi, sumber daya dan
kebutuhan pasien. Staf keperawatan bertanggung jawab untuk
memberikan asuhan pasien secara langsung. Sebagai tambahan, asuhan
keperawatan memberikan kontribusi terhadap outcome pasien secara
keseluruhan. Rumah sakit harus memastikan bahwa perawat kompeten
untuk memberikan asuhan keperawatan dan harus spesifik terhadap jenis
asuhan dimana mereka diizinkan untuk memberikannya bila tidak
diidentifikasi dalam peraturan perundangan.
c. Staf Pelayanan Kesehatan lainnya
Rumah sakit bertanggung jawab untuk mengidentifikasi jenis
kegiatan atau rentang pelayanan para individu yang akan diberikan di
rumah sakit. Hal ini dapat terlaksana melalui perjanjian, pengangkatan,
uraian tugas atau metode lainnya. Sebagai tambahan, rumah sakit
menerapkan tingkat pengawasan (konsisten dengan peraturan
perundangan yang ada), bila ada, untuk professional ini.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Lokasi Kegiatan


Rumah Sakit Jiwa Menur yang terletak di Jl. Raya Menur 120 Surabaya,
Jawa Timur 62215
3.2 Waktu Kegiatan
Kegiatan pelaksanaan magang STIKES Yayasan Rumah Sakit Dr.
Soetomo Surabaya dilaksanakan selama 1 bulan, mulai tanggal x Januari – x
Februari 2023
Tabel 3.1 Gantt Chart Kegiatan Magang

Januari Februari
No Nama kegiatan
I II III IV I II III IV
1 Orientasi Magang
2 Kegiatan Magang
3 Pengumpuan Data
4 Penyusunan laporan
dan presentasi hasil

9
BAB IV
PENUTUP

Demikian Proposal Pengajuan Kegiatan Magang ini kami susun sebagai


acuan dalam pelaksanaan magang. Kami menyadari bahwa kegiatan ini tidak dapat
berlangsung dengan baik tanpa adanya pengertian yang besar dari pihak Rumah
Sakit Jiwa Menur Surabaya sebagai tempat pelaksanaan kegiatan ini. Besar harapan
kami agar proposal magang ini dapat diterima dan terealisasi sesuai dengan rencana
yang ada. Atas segala bantuan yang diberikan kami ucapkan terimakasih, semoga
kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan dapat memberikan manfaat
bagi kita semua.

10
LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai