Kelompok 8
Abdi Kuncoro Nugroho 10011382328165
Amanda Putri Syahrik 10011282328074
Athaya Salsabila 10011382328226
Barliana Indah Wulandari 10011282328042
Ihza Aulia Kiftia 10011182328131
Rani Dwi Putri 10011182328103
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga saat ini masih memberikan
kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan Makalah Penerapan
Fungsi Manajemen POAC di Rumah Sakit (isi rs apo) dengan tujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah Dasar Kebijakan Kesehatan.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami ini dapat dimengerti oleh
setiap pihak yang membaca. Kami pun memohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak berkenan di hati.
Penyusun,
Kelompok 8
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
A. Latar Belakang.........................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................5
C. Tujuan......................................................................................................6
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................7
A. Kesimpulan............................................................................................20
B. Saran......................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tugas negara adalah memberikan pelayanan publik yang menjadi
tolak ukur kemajuan negara. Untuk berkembang, suatu negara harus
meningkatkan pelayanan publik. Pemerintah Indonesia memprioritaskan
peningkatan pelayanan publik dan menyadari pentingnya pelayanan yang baik
kepada masyarakat agar dapat memotivasi mereka dalam menjalankan tugasnya.
Pemerintah memberikan pelayanan publik di berbagai bidang kepada masyarakat.
Pelayanan publik tidak hanya sekedar memberikan pelayanan tetapi juga
mengenai pembenahan fasilitas umum. Pelayanan kesehatan sangat penting bagi
masyarakat. Sektor kesehatan perlu berbenah untuk memberikan pelayanan
kesehatan terbaik secara cepat, akurat, murah dan mudah digunakan. Negara perlu
didukung oleh orang-orang yang memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik.
Rumah Sakit di Indonesia berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Dengan
menyediakan peralatan medis, tenaga medis yang berkualitas, dan fasilitas
pendukung seperti akomodasi, kantin, ruang tunggu, dan apotek, sehingga
masyarakat dapat memperoleh manfaat layanan medis yang tepat dan tepat waktu.
4
preferensi karena sumber daya semakin sulit dan mahal. Era yang kompetitif
menuntut pelayanan yang sempurna dan kebutuhan masyarakat yang semakin
meningkat.
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon adalah salah satu Rumah Sakit
Umum di Banten yang berusaha memberikan pelayanan kesehatan secara optimal,
profesional dan meningkatkan mutu secara terus-menerus untuk meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan RSUD Kota Cilegon. Kepercayaan
ini penting karena masyarakatlah yang menggunakan layanan tersebut. Dengan
meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap rumah sakit, diharapkan akan
berdampak pada pendapatan rumah sakit.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah sebagai berikut:
5
6. Bagaimana penerapan kegiatan controlling di Rumah Sakit Kota Cilegon?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang di kemukakan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah: Untuk mengetahui Penerapan dan Perencanaan Fungsi
Manajemen Rumah Sakit Kota Cilegon.
6
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut GR. Terry, seperti yang dikutip oleh Sarwoto. (1991). manajemen
adalah suatu proses yang terdiri dari planning, organizing, actuating, dan
controlling (POAC) yang masing-masing menggunakan seni dan ilmu untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnyaMenurut Komaruddin
Sastradipoera (2006), manajemen biasanya mengacu pada kegiatan-kegiatan
seperti memimpin, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan
mengawasi kegiatan-kegiatan dalam organisasi.
7
c) Seluruh perbuatan menggerakkan sekelompok orang dan menggerakkan
fasilitas dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Manusia (man)
Uang (money)
Material (material)
Metode (method)
8
Merupakan suatu cara atau sistem pengaturan yang diberlakukan dalam suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah disepakati. Manajemen memiliki
fungsi-fungsi yang digunakan untuk mengatur setiap unsur yang ada di dalamnya
agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Fungsi tersebut dikenal dengan
POAC, yaitu: Planning, Organizing, Actuating, dan Controling.
1) Perencanaan (planning)
2) Pengorganisasian (organizing)
9
3) Penggerakan (actuating)
4) Pengawasan (controlling)
5) Penilaian (Evaluating)
10
Atmodiwirio (2002), menyatakan bahwa evaluasi pendidikan dan pelatihan
bertujuan untuk: (1) Mendapatkan dan menganalisa informasi untuk mengetahui
pencapaian tujuan jangka panjang dan jangka pendek, (2) Mengetahui pengaruh
program pendidikan dan pelatihan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan
tugas instansi peserta pelatihan.
Salah satu program yang telah disusun ialah pembangunan tampak depan
RSUD Kota Cilegon yang dimaksudkan untuk menciptakan ciri khas yang
membedakan rumah sakit tersebut dengan rumah sakit lain di Banten. Selain itu
bertujuan untuk menciptakan identitas unik bagi rumah sakit tersebut. Hal ini juga
membantu memperlancar proses pelayanan masyarakat Kota Cilegon dalam
11
mengenali RSUD Kota Cilegon. Namun, perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan ini tertunda karena belum ada pihak ketiga yang sesuai kriteria
untuk membangun tampak depan RSUD Kota Cilegon. Di samping itu, juga
disebabkan pemenang lelang belum ditentukan dalam proses pengadaan barang
dan jasa.
Di dalam RSUD Kota Cilegon terdapat Satuan Pengawas Internal (SPI) yang
ditunjuk oleh Direktur RS untuk melaksanakan penilaian terhadap sistem
pengelolaan dan pengawasan secara efektif dan efisien. Manajemen RS sebaiknya
berkomunikasi dengan SPI agar pengelolaan RS dapat diawasi dengan baik.
Namun, saat ini belum terjalin komunikasi yang baik antara manajemen RS dan
pihak SPI sehingga dalam perencanaan pembangunan ini, SPI belum menerima
laporan perencanaan tersebut.
12
organisasi. Sumber daya manusia serta sumber daya finansial dan keuangan,
sangat menentukan keberhasilan organisasi.
Di RSUD Kota Cilegon terdapat 3 jenis kategori SDM, yaitu PNS, BLUD,
dan TKK. Aturan-aturan untuk PNS berasal dari pusat, untuk BLUD berasal dari
peraturan internal RSUD Kota Cilegon, dan untuk TKK berasal dari Pemerintah
Kota Cilegon. Peraturan ini memuat aturan tentang tata tertib, perjanjian kerja,
jadwal kerja, tidak menyalahgunakan wewenang, serta bertanggung jawab atas
pekerjaan dan fasilitas medis.
Selain itu di RSUD Kota Cilegon masih kekurangan tenaga medis seperti
dokter spesialis, perawat, apoteker, dan beberapa tenaga pendukung administrasi.
Dalam hal ini, RSUD Kota Cilegon melakukan koordinasi dengan badan
kepegawaian Kota Cilegon mengenai masalah penambahan tenaga kerja PNS dan
koordinasi ke BKD menyangkut masalah pegawai yang sudah berstatus PNS.
Sedangkan untuk tenaga BLUD, TKK, dan magang diatur oleh RSUD Kota
Cilegon sendiri.
13
E. Penerapan Actuating di RSUD Kota Cilegon
14
E. Membuat organisasi berkembang lebih dinamis
Pengarahan yang diberikan oleh pimpinan diberikan setiap apel pagi diberikan
secara langsung agar tercipta pemahaman yang mendalam kepada sumber daya
manusia di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon dalam menjalankan tugas
dan fungsi untuk melayani masyarakat atau pasien secara efektif dan efisien.
Selain pemberian pengarahan setiap apel pagi ada juga briefing antara kepala
unit dengan bawahan atau tenaga medis yang diberikan sebelum memulai suatu
15
pekerjaan hal ini bertujuan untuk menciptakan pekerjaan yang efektif dan efisien
serta menurunkan tingkat kesalahan sumber daya manusia yang ada di RSUD
Kota Cilegon. Selain itu ada juga rapat dengan direktur untuk mengevaluasi
apakah pengarahan yang diberikan kepada sumber daya yang ada di RSUD kota
cilegon sudah dilaksanakan dengan baik. Selanjutnya peneliti menanyakan apakah
ada hambatan dalam melaksanakan pengarahan.
Ada beberapa perintah kerja yang diberikan oleh manajemen atau atasan dari
RSUD Kota Cilegon. Bentuk pengarahan yang diberikan berupa lisan dan tertulis,
dalam bentuk lisan pengarahan diberikan di pada saat rapat atau apel pagi,
sedangkan dalam bentuk tulisan diberikan secara memo atau surat perintah kerja
yang diberikat oleh direktur RSUD Kota Cilegon.
16
tidak diinginkan itu harus dicari dan mengambil langkah- langkah perbaikan
terhadap hal-hal yang sudah atau akan dilaksanakan.
Dari faktor pengawasan ini ada beberapa hal yang perlu dijelaskan
diantaranya: Pertama, fungsi pengawasan SPI/Inspektorat di RSUD Kota Cilegon
meliputi pengawasan pelayanan dan audit keuangan, dan juga mengevaluasi
kegiatan yang sudah dilaksanakan. Prosedur yang dilakukan sesuai dengan
program kerja tahunan yang dibuat, dengan cara membuat Surat Tugas yang
ditujukan kepada staff pengawas untuk langsung melakuan pengawasan, adapun
teknisnya seperti: (Inspeksi, Pengumpulan data, tanya jawab, konfirmasi pihak
terkait, uji lapangan, dan membuat kesimpulan).
Kedua, alur hubungan antara SPI dan RSUD yaitu melalui dewan pengawas
yang terdiri dari unsur pimpinan RSUD Kota Cilegon, dan alur hubungan SPI dan
Inspektorat hanya sebatas koordinasi dalam hal pengawasan yang telah dilakukan.
Waktu pengawasan tidak dapat ditentukan atau bersifat tentatif dan bagaimana
permintaan Direktur sewaktu-waktu.
Ketiga, dari hasil pengawasan dan pengendalian tersebut, SPI hanya sebatas
mengetahui apabila terjadi temuan-temuan di lapangan, seperti kekurangan
pegawai dan lain sebagainya, dan hanya sebatas membuat kesimpulan yang
kemudian disampaikan kepada pimpinan.
17
di RSUD Kota Cilegon dikarenakan beberapa alasan, diantaranya karena jarak
yang dekat, rekomendasi keluarga, dan rujukan dari puskesmas.
Fungsi SPI yakni mengawasi kinerja pengelolaan RSUD Kota Cilegon dalam
bidang pelayanan yang mencakup semua aspek dari rawat inap, rawat jalan, rekam
medis, farmasi, laboratorium dan bidang keuangan baik pendapatan dan
pengeluarannya.
18
Berikut fungsi pengawasan Inspektorat dalam bentuk bagan seperti dibawah
ini: fungsi pengendalian RSUD Kota Cilegon sudah dilakukan oleh dua pihak
pertama SPI dan yang kedua Inspektorat. Masing-masing memiliki peran dan
fungsi yang kurang lebih sama, hanya SPI merupakan unit di dalam struktur
organisasi RSUD sendiri sedangkan Inspektorat adalah unit eksternal atau diluar
struktur organisasi RSUD. Adapun aspek yang diawasi yaitu Pelayanan dan
Keuangan.
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan temuan lapangan, Kesimpulan akhir
pengelolaan RSUD Kota Cilegon telah selesai berjalan dengan baik meskipun
beberapa indikator masih perlu ditingkatkan atau optimasi. Berdasarkan hasil
diskusi pimpinan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Cilegon beroperasi secara
maksimal, terlihat dari beberapa hal Rencana telah dilaksanakan termasuk
peningkatan layanan kesehatan, peningkatan kesehatan masyarakat dan beberapa
alat tambahan kesehatan. Namun masih terdapat kendala dalam perencanaan
Pembangunan fasad rumah sakit sempat tertunda 3 tahun selamanya. Hal ini
menunjukkan perencanaan di RSUD Kota Cilegon masih berjalan. Belum
maksimal karena masih ada proyek yang belum selesai. Di dalam Kerja organisasi
di RSUD Kota Cilegon berjalan dengan baik, itu sebabnya Hal ini terlihat dari
banyaknya jumlah staf di rumah sakit daerah kota tersebut.
20
laporan keuangan dan kinerja pelayanan Rumah Sakit. Namun koordinasi antara
SPI dan SPI masih kurang Manajemen rumah sakit dalam mempublikasikan
informasi terkait proses perencanaan ini, meskipun benda tersebut berhubungan
langsung dengan rumah sakit seperti Audit keuangan dan pemberian konsultasi
infrastruktur untuk Rumah sakit ini sepenuhnya dioptimalkan.
B. Saran
Adapun saran saya mengenai penerapan fungsi manajemen ini pada
puskesmas yaitu:
1) Agar fungsi manajemen ini benar-benar dilaksanakan dengan baik agar
tujuan dari penerapan POAC tersebut dapat tercapai dengan baik.
2) Agar melakukan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan yang telah
direncanakan, sehingga untuk kedepannya dapat lebih efektif lagi dalam
hal penyusunan perencanaan dan pencapaian tujuannya. Dan perlu adanya
pemahaman yang mendalam dalam hal penentuan masalah yang kemudian
akan menjadi inti darti pokok perencanaan itu sendiri.
21
DAFTAR PUSTAKA
Devi Suliati. 2018. Manajemen Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Cilegon. Skripsi. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Manajemen Kreatif Jurnal (MAKREJU). 2023. Penerapan Fungsi POAC.
Jurnal.
Ns.Erita, S.Kep.,M.Kep. 2019. Buku Materi Pembelajaran Manajemen. Modul.
Universitas Kristen Indonesia
Galih Lahada. Muhammad Yasser Fedayyen. 2021. Pelaksanaan Fungsi
Manajemen dalam Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Jurnal Ilmiah Administratie
Desti Widyawati. 2018. POAC Rumah Sakit dan Puskesmas. Makalah. STIKes
Surya Mitra Husada Kediri
Bertha Rosanica Verawati. 2009. Gambaran Manajemen dan Penerapan POAC di
Rumah Sakit. Makalah. Universitas Indonesia
22