Anda di halaman 1dari 152

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP

KINERJA KARYAWAN (Studi pada KSP (Koperasi Simpan


Pinjam) Bangun Mandiri) Jl. SM. Raja No. 235 Simpang Limun
Medan

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

EGA TAMITA SITORUS


130907210

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : EGA TAMITA SITORUS


NIM : 130907210
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Judul : Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam)
Bangun Mandiri Jl. SM. Raja No. 235 Simpang Limun
Medan

Medan, April 2017

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Dr. Beti Nasution, M.Si Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A


NIP: 196106251987112001 NIP: 19590816 198611 1 003

Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si


NIP: 19740930 200501 1 002

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ega Tamita Sitorus

NIM : 130907210

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada KSP
(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri Jl. SM. Raja No. 235 Simpang Limun
Medan.

Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber
yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan
sesuai dengan ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku.

Medan, April 2017

Ega Tamita Sitorus

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA


KARYAWAN (Studi pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri
Jl. SM. Raja No. 235 Simpang Limun Medan

Nama : Ega Tamita Sitorus


NIM : 130907210
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Politik
Pembimbing : Dr. Beti Nasution, M.Si

Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung


pada produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan. Banyak faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan, beberapa diantaranya adalah insentif dan
motivasi. Insentif dan motivasi sangat penting dalam meningkatkan kinerja
karyawan dikarenakan dapat merangsang seseorang dalam melakukan pekerjaan
agar mencapai hasil kinerja yang maksimal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
insentif terhadap kinerja karyawan, pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan,
dan pengaruh insentif dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada KSP
(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan
asosiatif. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah seluruh karyawan KSP
(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri yang berjumlah 50 orang. Metode
analisis data yang digunakan adalah uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik,
uji analisis regresi linear berganda, uji hipotesis melalui uji-t dan uji-F, dan uji
koefisien determinasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel intensif secara parsial,
menunjukkan thitung (2,109) >ttabel (2,011) dengan sig. sebesar 0,040 yang berarti
variabel insentif berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Variabel motivasi thitung (2,035) >ttabel (2,011) secara parsial, dengan sig. sebesar
0,48 yang berarti variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Berdasarkan pengujian secara simultan (uji-F), terlihat bahwa
Fhitung>Ftabel (30,577 > 3,20) dengan sig. sebesar 0,000 yang berarti variabel
insentif dan motivasi secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Analisis koefisien determinasi dilihat dari nilai R
Square sebesar 0,565 (56,5%) yang berarti kinerja karyawan dapat dipengaruhi
oleh insentif dan motivasi, sedangkan sisanya sebesar 43,5% dipengaruhi oleh
faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Kata kunci : insentif, motivasi, kinerja karyawan

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

THE INFLUENCE OF INSENTIVE AND MOTIVATION TO THE


EMPLOYEE PERFORMANCE (Studies KSP (Koperasi Simpan Pinjam)
Bangun Mandiri Jl. SM. Raja No. 235 Simpang Limun Medan

Name : Ega Tamita Sitorus


NIM : 130907210
Study Program : Science Business
Administration/Business
Fakultas : Social Science and Political Science
Pembimbing : Dr. Beti Nasution, M.Si
The development of the business and organization is depend on
productivity of employee performance some of them are incentive and motivation.
Insentive and motivation is very important to improve employee performance due
to stimulate someone to doing the work to acheve maximum performance.
This research aimed to know and analysis the influance of incentive on
employee performance, the influence of motivation on employee peformance, and
the influence of intencive and motivation on the employee performance on KSP
(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.
This research used the quantitative method as the an associative
approach. The population and sample in this research are all of the employee of
KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri it’s around 50. The method of
data analysis is used by validity test and reliability, classisc assumption test,
multiple linear regression analysis test, hipotesis test, by test-t and test-f, and
coefficient of determination test.
The result of this research showed that the variable of incentif partially,
showed that thitung (2.109) > (2.011) with sig around 0.040 which means the
variable incentive have positive effect on employee performance. The variable of
motivation thitung (2.035) > (2.011) partially, with sig around 0.48 which mean
the variable of motivation have positive effect and significant on employee
performance. Based on simultaneous testing, it appeors that incentive and
motivation have a positive and significant effect on employee performance.
Analysis of the coefficient of determination are seen from the value of R incentive
and motivation, while the remaining 43.5% is influenced other factors that is not
examined in this study.

Keywords: incentive, motivation, employee performance

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan karunia-Nya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul:

“Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri Jl. SM. Raja No. 235

Simpang Limun Medan”. Penulisan skripsi ini tidak lain merupakan salah satu

persyaratan yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan program Strata 1 (S1) di

Program Studi Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan rasa terima kasih

kepada semua pihak yang telah banyak membantu, membimbing, memotivasi dan

mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, yaitu kepada:

1. Kedua orang tua penulis, Bapak Ir. Janter Sitorus dan Ibu Mery Br

Sinurat dan keluarga besar penulis yang selalu memberikan dukungan,

arahan dan semangat kepada penulis.

2. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A selaku Ketua Program Studi

Ilmu Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis dan sebagai Dosen Pembimbing penulis yang

telah bersedia meluangkan banyak waktu untuk memberikan arahan,

bimbingan, motivasi yang luar biasa kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


5. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang tidak dapat penulis

sebutkan satu per satu.

6. Kak Siswati Saragi, S.Sos, M.SP dan Bang Farid selaku Bagian

Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara atas kesabaran

dan kebaikannya yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus

dan melengkapi berkas-berkas yang diperlukan dalam penyusunan skripsi

ini.

7. Bapak Drs. Pintor Sitorus Selaku Ketua Koperasi Simpan Pinjam Bangun

Mandiri yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian

diperusahaannya.

8. Seluruh Karyawan Koperasi Simpan Pinjam Bangun Mandiri yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk mengisi kuesioner yang penulis

sebar.

9. Teman-teman seperjuangan satu doping (dosen pembimbing)

Muhammad Irfandy, Elita Tarigan, Bitri Audinta, dan lainnya yang selalu

memberi masukan dan bantuan kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

10. Terima kasih kepada David Alfonso dan Aaron Hutabarat sebagai teman

seperjuangan penulis selama magang. Untuk Dolesman Sitanggang dan

Formen Rumahorbo yang selalu bersedia membantu dan menemani

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

Universitas Sumatera Utara


11. Terima kasih juga kepada para sahabat seperjuangan dikampus Maria

Jernita Olivi Manik, Fitra Amalia Htg, Hasina, Tassha Gella, dan Maria

Tesalonika yang selalu mengingatkan penulis dalam mengerjakan skripsi

ini.

12. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, yang

dengan tulus ikhlas memberikan doa dan dukungan hingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat

banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik maupun saran yang bersifat membangun sehingga dapat

memberikan manfaat serta dorongan bagi peningkatan kemampuan penulis di

masa yang akan datang. Akhir kata, penulis juga berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca semoga skripsi ini dapat menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya.

Medan, April 2017


Penulis,

Ega Tamita Sitorus

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .............................................................................................................. i
ABSTRACT ............................................................................................................ ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ................................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii

BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar Belakang ...............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................................6

BAB IILANDASAN TEORI


2.1Insentif ............................................................................................................7
2.1.1Pengertian Insentif .............................................................................7
2.1.2 Tujuan Pemberian Insentif ............................................................... 8
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Insentif .................................... 8
2.1.4 Jenis Insentif .................................................................................... 9
2.1.5 Indikator Pemberian Insentif...........................................................10
2.2 Motivasi .................................................................................................. 13
2.2.1 Pengertian Motivasi ....................................................................... 13
2.2.2 Tujuan Motivasi Kerja ................................................................... 23
2.2.3 Metode Motivasi ............................................................................ 24
2.2.4 Jenis-Jenis Motivasi ........................................................................24
2.2.5 Proses Motivasi ...............................................................................25
2.3 Kinerja Karyawan ................................................................................... 27
2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan ........................................................ 27
2.3.2 Indikator Kinerja .............................................................................28
2.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ..................29
2.3.4 Penilaian Kinerja .............................................................................30
2.3.5 Evaluasi Kinerja ............................................................................. 31
2.4 Kerangka Konseptual .............................................................................. 33
2.5 Penelitian Terdahulu ................................................................................33

BAB IIIMETODE PENELITIAN


3.1 Bentuk Penelitian .....................................................................................37
3.2 Lokasi Penelitian......................................................................................37
3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................37
3.3.1 Populasi ...........................................................................................37
3.3.2 Sampel.............................................................................................37
3.4 Hipotesis ..................................................................................................37

Universitas Sumatera Utara


3.5 Definisi Operasional ................................................................................38
3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data .......................................................42
3.7 Skala Pengukuran.....................................................................................43
3.8 Teknik Analisis Data................................................................................44
3.8.1 Uji Instrumen ..................................................................................44
3.8.1.1 Uji Validitas ........................................................................44
3.8.1.2 Uji Reliabilitas ....................................................................44
3.8.2 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................45
3.8.2.1 Uji Normalitas .....................................................................45
3.8.2.2 Uji Multikolonieritas ...........................................................45
3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas........................................................46
3.8.3 Analisis Regresi Linier Berganda ...................................................46
3.8.4 Uji Hipotesis ...................................................................................47
3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji – t) ...........................................47
3.8.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – f) .......................................47
3.8.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ................................................48

BAB IVHASIL PENELITIAN


4.1 Gambaran Umum Perusahaan..................................................................49
4.1.1 Sejarah Singkat KSP Bangun Mandiri............................................49
4.1.2 Visi dan Misi KSP Bangun Mandiri ...............................................51
4.1.2.1 Visi KSP Bangun Mandiri ..................................................51
4.1.2.2 Misi KSP Bangun Mandiri..................................................51
4.1.3 Logo KSP Bangun Mandiri ............................................................52
4.1.4 Struktur Organisasi KSP Bangun Mandiri ......................................53
4.1.5 Tugas dan Job Description KSP Bangun Mandiri ..........................54
4.2 Penyajian Data .........................................................................................57
4.2.1 Identitas Responden ........................................................................57
4.2.2 Insentif pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri ....60
4.2.3 Motivasi pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri ..69
4.2.4 Kinerja Karyawan pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam)
Bangun Mandiri ..............................................................................79
4.3 Teknik Analisis Data ................................................................................90
4.3.1 Uji Instrumen ...................................................................................90
4.3.1.1 Uji Validitas ........................................................................90
4.3.1.2 Uji Reliabilitas.....................................................................94
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ...........................................................................95
4.3.2.1 Uji Normalitas .....................................................................95
4.3.2.2 Uji Multikolinearitas ...........................................................98
4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas ........................................................99
4.3.3 Uji Analisis Regresi Linear Berganda .............................................99
4.3.4 Uji Hipotesis ..................................................................................101
4.3.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t) .............................................101
4.3.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F) ........................................103
4.3.4.3 Koefisien Determinasi (R2) ...............................................105
4.4 Pembahasan ............................................................................................106
4.4.1 Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan KSP (Koperasi
Simpan Pinjam) Bangun Mandiri ..................................................106

Universitas Sumatera Utara


4.4.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan KSP (Koperasi
Simpan Pinjam) Bangun Mandiri ..................................................107
4.4.3 Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan KSP
(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri ................................108

BAB VPENUTUP
5.1Kesimpulan.................................................................................................110
5.2Saran ...........................................................................................................111

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Definisi Operasional ..........................................................................40


Tabel 3.2 Interval Bentuk Pernyataan Positif ....................................................43
Tabel 4.1 Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................57
Tabel 4.2 Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir..................58
Tabel 4.3 Frekuensi Responden Berdasarkan Usia ...........................................59
Tabel 4.4 Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Kerja ...............................59
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Bonus Sesuai dengan Standar yang ada di Perusahaan ....................60
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Uang Makan dan Uang Transport Setiap Hari..................................61
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Apresiasi Berupa Liburan yang Baik atas Kinerja yang telah Anda
Capai .................................................................................................62
Tabel 4.8 Distribusi Jawaban Responden Tentang Komunikasi yang Baik
Antara Atasan dan Bawahan Maupun Antar Sesama Karyawan di
Lingkungan Kerja .............................................................................63
Tabel 4.9 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Hadiah yang Memuaskan atas Pencapaian Kinerja yang Bapak/ibu
Lakukan ............................................................................................64
Tabel 4.10 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Hadiah yang Memuaskan atas Pencapaian Kinerja yang Bapak/ibu
Lakukan ............................................................................................64
Tabel 4.11 Distribusi Jawaban Responden Tentang Insentif yang Diberikan
Perusahaan Didasarkan atas Lama Kerja, Tingkat/Pangkat, atau
Pengalaman Bapak/ibu .....................................................................65
Tabel 4.12 Distribusi Jawaban Responden Tentang Insentif yang Diberikan
Perusahaan Selalu Tepat Waktu .......................................................66
Tabel 4.13 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Insentif Oleh
Perusahaan Selalu Teratur dan Adil..................................................67
Tabel 4.14 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kenaikan Insentif
Diberikan Perusahaan Berdasarkan Peningkatan Kinerja dan
Pencapaian Target .............................................................................67
Tabel 4.15 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Insentif Oleh
Perusahaan Mendorong Bapak/ibu Untuk Meningkatkan
Produktivitas Kerja ...........................................................................68
Tabel 4.16 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Telah
Memahami Bahwa Target yang Dicapai akan Sesuai dengan
Insentif yang Diperoleh ....................................................................69
Tabel 4.17 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Berusaha Keras
Untuk Mencapai Prestasi (Target) ....................................................70
Tabel 4.18 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Merasa Puas
Atas Penghargaan yang Diberikan Kepada Bapak/ibu .....................70
Tabel 4.19 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Mendapat
Pengakuan dari Rekan Kerja atas Pencapaian Prestasi Anda ...........71

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Selalu
Menyelesaikan Pekerjaan dengan Penuh Tanggung Jawab ..............72
Tabel 4.21 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kreativitas dan Inovasi
Menjadi Hal Penting yang Harus Anda Tingkatkan agar Dapat
Menyelesaikan Segala Pekerjaan Sesuai dengan Standar
Perusahaan ........................................................................................73
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Bertindak Sesuai
dengan Inisiatif dalam Menyelesaikan Pekerjaan Tanpa Menunggu
Perintah Atasan .................................................................................73
Tabel 4.23 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Kesempatan Untuk Mengembangkan Karier ....................................74
Tabel 4.24 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebijakan Perusahaan
Menjadi Dorongan Untuk Bekerja Dengan Baik ..............................75
Tabel 4.25 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dalam Menyelesaikan
Permasalahan Pimpinan Selalu Melakukan Diskusi dengan
Karyawan Untuk Mencari Solusinya ................................................75
Tabel 4.26 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Antar Karyawan
dan Pimpinan Perusahaan Selalu Terjaga dan Terjalin dengan
baik....................................................................................................76
Tabel 4.27 Distribusi Jawaban Responden Tentang Peningkatan Profesionalisme
Karyawan Tercapai karena adanya Hubungan yang Baik Antar
Karyawan ..........................................................................................77
Tabel 4.28 Distribusi Jawaban Responden Tentang Kondisi Lingkungan Kerja
di Perusahaan Memberikan Rasa Nyaman dalam Bekerja ...............77
Tabel 4.29 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Selalu Berusaha
Menciptakan Kondisi Kerja yang Baik .............................................78
Tabel 4.30 Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memiliki
Standar Kerja yang Telah Ditetapkan ...............................................79
Tabel 4.31 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Dapat
Menyelesaikan Pekerjaan Secara Maksimal dengan Fasilitas Kerja
Yang Diberikan Perusahaan..............................................................80
Tabel 4.32 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Selalu
Memperoleh Hasil yang Baik dalam Bekerja ...................................80
Tabel 4.33 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Selalu Mencapai
Target yang Ditetapkan Perusahaan .................................................81
Tabel 4.34 Distribusi Jawaban Responden Tentang Dalam Bekerja, Bapak/ibu
Selalu Berusaha Untuk Menyelesaikannya dengan Cepat dan
Tepat .................................................................................................82
Tabel 4.35 Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Selalu Memperbaiki
Kesalahan yang Anda Lakukan Ketika Bekerja ...............................83
Tabel 4.36 Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Mengutamakan Hasil
yang Maksimal Dalam Bekerja.........................................................83
Tabel 4.37 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Dapat
Mengambil Keputusan Meskipun Berada dalam Tekanan ...............84
Tabel 4.38 Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Selalu Bersikap
Profesional dalam Bekerja ................................................................85
Tabel 4.39 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Selalu
Menyelesaikan Pekerjaan dengan Cepat dan Tepat dalam Situasi

Universitas Sumatera Utara


Apapun ..............................................................................................85
Tabel 4.40 Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Selalu Menyelesaikan
Pekerjaan Sesuai dengan Waktu yang Ditetapkan ............................86
Tabel 4.41 Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/ibu Selalu
Menyelesaikan Pekerjaan Sebelum Tenggang Waktu yang
Ditetapkan .........................................................................................87
Tabel 4.42 Distribusi Jawaban Responden Tentang Masa Kerja yang Dijalanin
Selalu Berjalan dengan Baik Sesuai yang Diharapkan .....................87
Tabel 4.43 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Kerja Antar
Karyawan Terjalin dengan Baik .......................................................88
Tabel 4.44 Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Selalu Bekerja
Sama dalam Menyelesaikan Pekerjaan .............................................88
Tabel 4.45 Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Antara Pimpinan
Perusahaan dengan Karyawan Terjalin dengan Baik .......................89
Tabel 4.46 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Perusahaan dan
Karyawan Saling Membantu dalam Menyelesaikan Pekerjaan ........90
Tabel 4.47 Uji Validitas Variabel Insentif (X1) ..................................................91
Tabel 4.48 Uji Validitas Variabel Motivasi (X2).................................................92
Tabel 4.49 Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)...................................93
Tabel 4.50 Hasil Uji Reliabilitas X1 ...................................................................94
Tabel 4.51 Hasil Uji Reliabilitas X2 ...................................................................94
Tabel 4.52 Hasil Uji Reliabilitas Y .....................................................................95
Tabel 4.53 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ......................................96
Tabel 4.54 Hasil Uji Multikolinearitas ................................................................98
Tabel 4.55 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda ...................................100
Tabel 4.56 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)..................................................102
Tabel 4.57 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F) .............................................104
Tabel 4.58 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)..............................................105

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pendapatan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri


Selama Bulan April-Oktober 2016 ...................................................3
Gambar 2.1 Model Motivasi dari Content Theory .............................................15
Gambar 2.2 Proses Motivasi...............................................................................27
Gambar 2.3 Kerangka Konseptual......................................................................33
Gambar 4.1 Logo KSP Bangun Mandiri ............................................................52
Gambar 4.2 Struktur Organisasi KSP Bangun Mandiri .....................................54
Gambar 4.3 Histogram Uji Normalitas...............................................................97
Gambar 4.4 Grafik Normal P-Plot......................................................................97
Gambar 4.5 Grafik Scatterplot ...........................................................................99

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian


Lampiran 2 Data Jawaban 50 Responden Penelitian
Lampiran 3 Hasil Output SPSS

Universitas Sumatera Utara


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menghadapi era globalisasi dan juga kondisi masyarakat yang terus

berkembang, seringkali ditemukan banyak perusahaan yang mengalami berbagai

masalah yang mengakibatkan kegagalan perusahaan untuk dapat terus

berkembang dan bersaing dalam menjalankan usahanya. Hal ini terjadi karena

disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan kemajuan

teknologi maupun yang disebabkan oleh kurang baiknya kinerja sumber daya

manusia yang dimiliki perusahaan, padahal harus disadari bahwa manusia

merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan keberhasilan

perusahaan dalam mencapai tujuannya.

Manajemen kepegawaiaan dan sumber daya manusia sangat penting bagi

perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga

dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Menurut

Mangkunegara (2013:1), sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola

secara profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan

tuntutan dan kemampuan organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut

merupakan kunci utama perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan

wajar. Perkembangan usaha dan organisasi perusahaan sangatlah bergantung pada

produktivitas tenaga kerja yang ada di perusahaan. Banyak faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan, beberapa diantaranya adalah Insentif (Bonus)

dan Motivasi.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Martoyo (2000: 135-136) insentif adalah tambahan upah (bonus)

karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan dengan yang lain, yang

dimaksudkan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan

mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam organisasi.

Salah satu cara yang dapat memicu naiknya kualitas kinerja kerja karyawan

adalah melalui pemberian insentif. Pemberian insentif dapat berupa bonus, komisi

atau piagam penghargaan dan sebagainya kepada karyawan sebagai balas jasa atas

pekerjaan yang dilaksanakan dan sebagai motivator untuk pelaksanaan kegiatan di

waktu yang akan datang. Insentif juga merupakan salah satu hal yang sangat

penting bagi karyawan sebagai individu karena merupakan suatu nilai ukur atau

karya mereka diantara para karyawan itu sendiri. Tingkat pendapatan karyawan

akan menentukan skala kehidupan dan pendapatan relatif mereka menunjukkan

status, dan martabat sumber daya manusia. Pada umumnya seseorang bekerja

agar mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, seseorang akan semakin giat dan

semangat bekerja jika memperoleh tambahan balas jasa dan imbalan yang

memuaskan.

Selain Insentif (bonus), motivasi juga dapat meningkatkan produktivitas

kerja karyawan. Menurut Hasibuan (2007: 143) motivasi adalah pemberian daya

penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau

bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan. Setiap orang pasti memiliki latar belakang yang berbeda-

beda, oleh sebab itu perusahaan harus mampu melihat apa-apa saja yang menjadi

kebutuhan karyawan, serta apa yang diharapkan oleh karyawan di masa

mendatang. Motivasi yang baik akan membuat karyawan termotivasi untuk

Universitas Sumatera Utara


bekerja lebih baik sehingga akan mempermudah pencapaian tujuan suatu

perusahaan. Untuk itu perusahaan diharapkan mampu melakukan upaya-upaya

yang akan menaikkan motivasi kerja dalam diri karyawan.

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri didirikan oleh Bapak

Pintor .S. bersama anggota pendiri yang lain di Medan pada Tanggal 27

September 2010 dengan Badan Hukum No.518.503/BH/II/KUK/2010, yang

beralamat di jalan SM. Raja No. 253 Simpang Limun Medan. Koperasi ini

disahkan oleh Kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia. Dengan dukungan Sumber Daya Manusia yang

berpengalaman di koperasi simpan pinjam dan lembaga keuangan sektor mikro

lainnya, KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri menjalankan kinerja

organisasi dan manajemen secara professional, struktur pengendalian intern,

fungsi internal kontrol yang dilakukan pengurus, pengawas terhadap manajer,

manajer kepada karyawan dan cukup aktifnya anggota memberikan saran bagi

kemajuan koperasi.

Pada Gambar 1.1 Grafik atau Pergerakan Penghasilan yang di peroleh oleh

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri selama Bulan April 2016 –

Oktober 2016, yaitu:

Gambar 1.1
Pendapatan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri selama Bulan
April – Oktober 2016

Universitas Sumatera Utara


Pendapatan KSP Bangun Mandiri
150.000.000

PENDAPATAN/RUPIAH
100.000.000
50.000.000
0

TAHUN 2016

Sumber: KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri, 2016

Berdasarkan pada Gambar 1.1 terlihat bahwa terjadinya fluktuasi jumlah

pendapatan di setiap bulannya pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun

Mandiri. Pendapatan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri setiap

bulannya di antara periode bulan April-Oktober 2016 tidak tetap. Pada bulan April

2016, KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri membukukan pendapatan

dikisaran Rp 80.000.000-Rp 100.000.000, kemudian di bulan Mei pendapatan

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) mengalami penurunan pendapatan yang cukup

signifikan yaitu berada dikisaran Rp 60.000.000-Rp 80.000.000. Pada bulan Juni-

Juli, pendapatan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri mengalami

peningkatan yang cukup signifikan, diantara Rp 60.000.000 pada bulan Mei terus

meningkat hingga mencapai Rp 100.000.000 pada bulan Juli. Kemudian pada

bulan Agustus pendapatan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

mengalami penurunan lagi di kisaran Rp 80.000.000-Rp 100.000.000, kemudian

di bulan September meningkat lagi dikisaran Rp 100.000.000-Rp 120.000.000,

tetapi pada bulan Oktober pendapatan yang mereka peroleh mengalami penurunan

dari pendapatan di bulan September, dimana pendapatannya ada dikisatran Rp

100.000.000. Ketidakstabilan pendapatan pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri ini tentu saja diakibatkan oleh faktor-faktor tertentu dan setelah

Universitas Sumatera Utara


melakukan pra penelitian penulis mengidentifikasi masalah yang terjadi di

Perusahaan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri, seperti pemberian

insentif yang dilakukan oleh KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

kurang tepat waktu, sehingga membuat karyawannya merasa tidak puas yang

berakibat pada menurunnya semangat kerja karyawan. Selain pengaruh faktor

intensif, penurunan semangat dan kegairahan kerja karyawan ini bisa juga terjadi

karena kurangnya motivasi kerja baik dalam diri maupun dari luar (lingkungan)

yang didapat, sehingga mempengaruhi kinerja karyawan. Dalam penilaian

kinerja, KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri banyak menuntut

kriteria yang harus dimiliki setiap karyawan sehingga karyawan menjadi tidak

fokus dengan pekerjaannya dan juga merasa kesulitan untuk memenuhi seluruh

tuntutan kriteria yang ditetapkan oleh KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun

Mandiri.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan mengambil judul “PENGARUH INSENTIF DAN

MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI PADA KSP

(KOPERASI SIMPAN PINJAM) BANGUN MANDIRI) JL. SM. RAJA NO. 235

SIMPANG LIMUN MEDAN”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah sebagaimana yang telah diuraikan di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri?

Universitas Sumatera Utara


2. Bagaimana pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri?

3. Bagaimana pengaruh insentif dan motivasi secara simultan terhadap kinerja

karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

2. Untuk menganalisis pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

3. Untuk menganalisis pengaruh insentif dan motivasi secara simultan terhadap

kinerja karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan

untuk memberikan insentif dan motivasi kepada karyawan yang memiliki

produktifitas atau kinerja kerja yang baik dalam perusahaan.

2. Bagi Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran dan

pengaplikasian ilmu pengetahuan dibidang manajemen khusus nya

manajemen sumber daya manusia.

3. Bagi Peneliti

Universitas Sumatera Utara


Melalui penelitian ini penulis dapat memperoleh wawasan dan pengetahuan

baru serta memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan gelar sarjana di

bangku kuliah.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 INSENTIF

2.1.1 Pengertian Insentif

Heidjrachman Ranupandoyo, et al (Mangkunegara, 2013: 89) memberikan

pendapat bahwa insentif merupakan suatu bentuk motivasi yang dinyatakan dalam

bentuk uang. Menurut Abi Sujak (Mangkunegara 2013: 89) Insentif adalah

penghargaan atas dasar prestasi kerja yang tinggi yang merupakan rasa pengakuan

dari pihak organisasi terhadap prestasi kerja karyawan dan kontribusi pada

organisasi.Menurut T. Hani Handoko (Mangkunegara 2013: 89) Mengemukakan,

Insentif adalah untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam upaya mencapai

tujuan - tujuan organisasi.

Menurut panggabean (2004: 88) Insentif adalah kompensasi yang

mengkaitkan gaji dengan produktivitas, insentif merupakan penghargaan dalam

bentuk uang yang berdasarkan kepada mereka yang dapat bekerja melalui standar

yang telah ditentukan. Menurut Matoyo (2000: 135-136) Insentif adalah tambahan

upah (bonus) karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan dengan yang

lain, yang dimaksudkan untuk dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan

mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam organisasi.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka penulis menarik suatu

kesimpulan bahwa insentif merupakan suatu bentuk penghargaan atau tambahan

upah (bonus) yang diberikan oleh pihak organisasi atau perusahaan kepada

karyawan atas dasar prestasi kerja yang tinggi, bekerja dengan motivasi yang

tinggi dan yang dapat bekerja melalui standar yang telah ditentukan dalam

Universitas Sumatera Utara


mencapai tujuan-tujuan organisasi. Dengan kata lain, insentif merupakan

pemberian uang atau penghargaan diluar dari gaji yang dilakukan oleh pihak

pemimpin organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja dan kontribusi

karyawan kepada organisasi serta mempertahankan karyawan yang berprestasi

untuk tetap berada dalam organisasi atau perusahaan.

2.1.2 Tujuan Pemberian Insentif

Menurut H. M. Yani (2012:146) pemberian insentif memiliki tujuan–

tujuan tertentu, yaitu :

1. Untuk memberikan penghargaan kepada karyawan yang telah berprestasi.

2. Untuk memberikan tanggung jawab dan dorongan kepada karyawan.

3. Untuk menjamin bahwa karyawan akan mengarahkan usahanya untuk

mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

4. Untuk mengukur usaha karyawan melalui kinerjanya.

5. Untuk meningkatkan produktifitas kerja individu maupun kelompok.

2.1.3 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Insentif

Menurut Yani (2012:148) beberapa faktor yang mempengaruhi

keberhasilan dalam manajemen insentif, yaitu:

1. Sasaran yang ditetapkan dengan jelas dan dikomunikasikan dengan baik.

2. Komunikasi realistis untuk berhasil.

3. Pengetahuan mengenai nilai yang diciptakan jika mencapai sasaran tersebut.

4. Suatu gagasan mengenai prestasi nilai yang perusahaan inginkan untuk

dibagi dengan karyawan.

5. Sistem umpan balik yang mencegah kejutan yang tidak menyenangkan.

Universitas Sumatera Utara


6. Persetujuan mengenai cara menghitung insentif dan menentukan kapan

insentif tersebut akan dibayarkan.

2.1.4 Jenis Insentif

Menurut Yani (2012:147) pada dasarnya pemberian insentif adalah untuk

meingkatkan kinerja pada individu maupun kelompok.

1. Insentif Individu

Insentif individu adalah insentif yang diberikan kepada karyawan sebagai

imbalan atas usaha dan kinerja individual. Rencana atau program individual

bertujuan untuk memberikan penghasilan tambahan selain gaji pokok bagi

individu yang dapat mencapai standar prestasi tertentu. Rencana insentif

individual bisa berupa rencana upah per potong dan rencana upah per jam

secara langsung. Pada rencana upah per potong untuk setiap unit barang

yang dihasilkan terlebih dahulu berapa yang harus dibayarkan. Oleh karena

pembayaran insentif individu sering kali sukar dilakukan, karena untuk

menghasilkan sebuah produk diperlukan kerjasama atau ketergantungan

dengan yang lain.

2. Insentif Kelompok

Insentif Kelompok adalah program bagi hasil dimana anggota kelompok

yang memenuhi syarat tertentu saling berbagi hasil yang diukur dari kinerja

yang diharapakan. Program bagi hasil ini memfokuskan pada peningkatan

kualitas, pengurangan biaya tenaga kerja dan hasil terukur lainnya.

Pembayaran insentif individu seringkali sulit dilakukan karena untuk

menghasilkan suatu produk dibutuhkan kerjasama atau ketergantungan dari

seseorang dengan orang lain. Oleh sebab itu insentif akan diberikan kepada

Universitas Sumatera Utara


kelompok kerja apabila kinerja mereka melebihi standar yang telah

ditetapkan. Kemudian para anggotanya dibayarkan dengan menggunakan

tiga cara, yaitu:

a. Seluruh anggota menerima pembayaran yang sama dengan pembayaran

yang diterima oleh mereka yang paling tinggi prestasi kerjanya.

b. Semua anggota kelompok menerima pembayaran yang sama dengan

pembayaran yang diterima oleh karyawan yang paling rendah

prestasinya.

c. Semua anggota menerima pembayaran yang sama dengan rata – rata

pembayaran yang diterima oleh kelompoknya.

2.1.5 Indikator Insentif

Menurut Hasibuan (2005:155), menyebutkan bahwa secara garis besar

keseluruhan insentif dapat digolongkan dalam 2 golongan :

1. Insentif Material

a. Insentif dalam bentuk uang, terdiri dari :

1) Bonus

Uang yang diberikan sebagai balas jasa atas hasil kerja yang telah

dilaksanakan. Diberikan secara efektif dan khusus kepada pekerja

yang berhak menerima. Diberikan secara sekali terima tanpa suatu

ikatan dimasa yang akan datang. Dalam perusahaan yang

menggunakan sistem insentif ini lazimnya beberapa persen dari laba

yang melebihi jumlah tertentu dimasukkan kedalam sebuah dana

bonus, kemudian dana tersebut dibagi-bagi antara pihak yang

menerima bonus.

Universitas Sumatera Utara


2) Komisi

Merupakan jenis bonus yang dibayarkan kepada pihak yang

menghasilkan penjualan yang baik. Lazimnya dibayarkan kepada

bagian penjualan dan diterimakan kepada pekerja bagian penjualan.

3) Profit Share

Salah satu jenis insentif tertuang dalam hal pembayaran dapat diikuti

bermacam-macam pola, tetapi biasanya mencakup pembayaran

berupa sebagian dari laba bersih yang disetorkan kedalam sebuah

dana dan kemudian dimasukkan kedalam daftar pendapatan setiap

peserta.

4) Kompensasi

Ada dua macam program balas jasa yang mencakup pembayaran

dikemudian hari, yaitu:

a) Pensiun, mempunyai nilai insentif oleh karena memenuhi salah

satu kebutuhan pokok manusia, yaitu menyediakan jaminan

ekonomi baginya setelah tidak bekerja lagi.

b) Pembayaran kontraktual adalah pelaksanaan perjanjian antar

majikan dan pegawai, dimana pegawai setelah selesai masa kerja

dibayarkan sejumlah uang tertentu selama periode tertentu.

b. Insentif dalam bentuk jaminan sosial

Universitas Sumatera Utara


Insentif dalam bentuk ini biasanya diberikan kolektif, tanpa unsur

kompetitif dan setiap pegawai dapat memperolehnya secara sama rata

dan otomatis. Bentuk jaminan social antara lain:

1) Pemberian rumah dinas.

2) Pengobatan secara cuma-cuma.

3) Berlangganan surat kabar atau majalah gratis.

4) Kemungkinan untuk membayar secara angsuran oleh pekerja atas

barang-barang yang dibelinya dari koperasi anggota.

5) Cuti sakit yang tetap mendapat pembayaran gaji..

6) Biaya pindah.

7) Pemberian tugas belajar untuk mengembangkan pengetahuan.

8) Dan lain-lainnya.

2. Insentif Non-Material

Insentif Non-material dapat diberikan dalam berbagai bentuk, antara lain:

a. Pemberian gelar (title) secara resmi.

b. Pemberian tanda jasa atau medali.

c. Pemberian piagam penghargaan.

d. Pemberian pujian lisan maupun tulisan secara resmi ataupun secara

pribadi.

e. Ucapan terima kasih secara formal ataupun informal. Pemberian

promosi.

f. Pemberian hak untuk menggunakan suatu atribut jabatan (misal, bendera

pada mobil, dsb).

Universitas Sumatera Utara


g. Pemberian perlengkapan khusus pada ruangan kerja (misal, meja rapat,

permadani, dsb).

h. Pemberian hak untuk apabila meniggal dunia dimakamkan ditaman

makam pahlawan.

i. Dan lain-lain

Menurut Sofyandi (2008:167) insentif yang diberikan kepada karyawan

harus secara adil dengan mempertimbangkan:

1. Besarnya insentif (jumlah insentif) yang ditetapkan perusahaan.

2. Peningkatan insentif yang sesuai dengan kontribusi karyawan dalam mencapai

target yang ditetapkan.

3. Ketepatan dan kelancaran insentif yang diberikan tanpa mengalami

penundaan.

2.2 MOTIVASI

2.2.1 Pengertian Motivasi

Motivasi adalah dorongan yang muncul dari dalam diri atau dari luar diri

(lingkungan) yang menjadi faktor penggerak ke arah tujuan yang ingin dicapai.

Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi

bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan

mewujudkan tujuan yang telah ditentukan (Hasibuan 2007:141).Untuk

memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang motivasi, dibawah ini ada

beberapa ahli manajemen mengemukakan pengertian mengenai motivasi:

Menurut G.R. Terry (Hasibuan 2007: 145) mengemukakan bahwa

motivasi adalah keinginan yang terdapat pada diri seseorang individu yang

merangsangnya untuk melakukan tindakan-tindakan.Menurut Fillmore H.Stanford

Universitas Sumatera Utara


(Mangkunegara 2013: 93) bahwa motivasi sebagai suatu kondisi yang

menggerakkan manusia ke arah suatu tujuan tertentu. Menurut Wahjosumidjo

(Yuli 2005:142) mendefenisikan motivasi sebagai suatu proses psikologis yang

mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang

terjadi pada diri seseorang.

Menurut Kreitner dan Kinicki (Yuli 2005: 143), motivasi merupakan

proses psikologis yang meningkatkan dan mengarahkan perilaku untuk mencapai

tujuan. Menurut Hasibuan (2007:143) motivasi adalah pemberian daya penggerak

yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama,

bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai

kepuasan.

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah

suatu keadaan/kekuatan potensial yang ada dalam diri manusia yang memberikan

energi, mendorong kegiatan atau gerakan dan mengarahkan atau menyalurkan

perilaku, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah

kekuatan manajemen, yang pada intinya untuk memenuhi kebutuhan, yang dapat

mempengaruhi produktivitas kerja.

2.2.2 Teori-Teori Motivasi

Teori motivasi dikelompokkan dua aspek, yaitu teori kepuasaan, dan teori

proses.

1. Teori Kepuasan

Menurut Edy Sutrisno (2009: 130) Teori ini mendasarkan pendekatannya

atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu yang menyebabkannya

bertindak dan berperilaku dengan cara tertentu. Teori ini memusatkan perhatian

Universitas Sumatera Utara


pada faktor-faktor dalam diri orang yang menguatkan, mengarahkan, mendukung

dan menghentikan perilakunya. Teori ini mencoba menjawab pertanyaan

kebutuhan apa yang memuaskan dan mendorong semangat bekerja seseorang.

Kebutuhan dan pendorong itu adalah keinginan memenuhi kepuasan material

maupun nonmaterial yang diperolehnya dari hasil pekerjaannya.

Gambar 2.1
Model Motivasi dari Content Theory

Kebutuhan Dorongan Tindakan

Kepuasan

Sumber: Edy Sutrisno (2009: 130)

Jika kebutuhan dan kepuasannya semakin terpenuhi, semangat bekerjanya

pun akan semakin baik pula. Jadi, pada dasarnya teori ini mengemukakan bahwa

seseorang akan bertindak untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.

Semakin tinggi standar kebutuhan dan kepuasan yang diinginkan, maka semakin

giat orang itu bekerja. Tinggi atau rendahnya tingkat kebutuhaaan dan kepuasan

Universitas Sumatera Utara


yang ingin dicapai seseorang mencerminkan semangat bekerja orang tersebut.

Teori motivasi kepuasan antara lain:

a. Teori Dua Faktor Frederick Herzberg

Menurut Herzberg dalam Hasibuan (2008:151), terdapat dua faktor kebutuhan,

yaitu:

1) Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mendorong seseorang

untuk berprestasi yang bersumber dalam diri individu tersebut,

yang lebih dikenal dengan faktor motivasional. Menurut Herzberg

yang dikutip oleh Luthans (1992:160), yang tergolong sebagai

faktor motivasional antara lain ialah:

a) Achievement (Keberhasilan)

Keberhasilan seorang karyawan dapat dilihat dari prestasi yang

diraihnya agar seseorang karyawan dapat berhasil dalam

melakasanakan pekerjaannya, maka pemimpin harus

mempelajari bawahannya dan pekerjaannya dengan

memberikan kesempatan kepadanya agar bawahan dapat

berusaha mencapai hasil yang baik. Bila bawahan telah berhasil

mengerjakan pekerjaannya, pemimpin harus menyatakan

keberhasilan itu.

b) Recognition (Pengakuan/Penghargaan)Sebagai lanjutan dari

keberhasilan pelaksanaan, pimpinan harus memberi pernyataan

pengakuan terhadap keberhasilan bawahan dapat dilakukan

dengan berbagai cara yaitu:

Universitas Sumatera Utara


i. Langsung menyatakan keberhasilan ditempat

pekerjaannya, lebih baik dilakukan sewaktu ada orang

lain

ii. Surat penghargaan

iii. Memberi hadiah berupa uang tunai

iv. Memberikan medali, surat penghargaan dan hadiah uang

tunai

v. Memberikan kenaikan gaji promosi

c) Work it self(Pekerjaan itu sendiri)Pimpinan membuat uasaha-

usaha ril dan meyakinkan, sehingga bawahan mengerti

akanpentingnya pekerjaan yang dilakukannya dan usaha

berusaha menghindar dari kebosanan dalam pekerjaan bawahan

serta mengusahakan agar setiap bawahan sudah tepat dalam

pekerjaannya.

d) Responsibility (Tanggung jawab)Agar tanggung jawab benar

menjadi faktor motivator bagi bawahan, pimpinan harus

menghindari supervisi yang ketat, dengan membiarkan

bawahan bekerja sendiri sepanjang pekerjaan itu

memungkinkan dan menerapkan prinsip partisipasi.

Diterapkannya prinsip partisispasi membuat bawahan

sepenuhnya merencanakan dan melaksanakan pekerjaannya.

e) Advancement (Pengembangan)Pengembangan merupakan salah

satu faktor motivator bagi bawahan. Faktor pengembangan ini

benar-benar berfungsi sebagai motivator, maka pemimpin

Universitas Sumatera Utara


dapat memulainya dengan melatih bawahannya untuk

pekerjaan yang lebih bertanggung jawab. Bila ini sudah

dilakukan selanjutnya pemimpin member rekomendasi tentang

bawahan yang siap untuk pengembangan, untuk menaikkan

pangkatnya, dikirim mengikuti pendidikan dan pelatihan

lanjutan.

2) Motivasi Ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang bersumber dari luar diri

yang turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan

seseorang yang dikenal dengan teori hygiene faktor. Menurut

Herzberg yang tergolong sebagai hygiene faktor antara lain ialah

berikut:

a) Policy and administration (Kebijakan dan administrasi) yang

menjadi sorotan disini adalah kebijaksaan personalia.

Kebijaksanaan personalia umumnya dibuat dalam bentuk

tertulis. Biasanya yang dibuat dalam bentuk tertulis adalah

baik, karena itu yang utama adalah bagaimana pelaksanaan

dalam praktik. Pelaksanaan kebijakasanaan dilakukan masing

masing manajer yang bersangkutan. Dalam hal ini supaya

mereka berbuat seadil-adilnya.

b) Quality supervisor (Supervisi)Dengan technical supervisor

yang menimbulkan kekecewaan dimaksud adanya kurang

mampu dipihak atasan, bagaimana caranya mensupervisi dari

segi teknis pekerjaan yang merupakan tanggung jawabnya atau

Universitas Sumatera Utara


atasan mempunyai kecakapan teknis yang lebih rendah dari

yang diperlukan dari kedudukannya. Untuk mengatasi hal ini

para pimpinan harus berusaha memperbaiki dirinya dengan

jalan mengikuti pelatihan dan pendidikan.

c) Interpersonal relation (Hubungan antar prbadi)Inteprsonal

relation menunjukkan hubungan perseorangan antara bawahan

dengan atasannya, dimana kemungkinan bawahan merasa tidak

dapat bergaul dengan atasannya.Agar tidak menimbulkan

kekecewaaan karyawan, maka minimal ada tiga kecakapan

harus dimiliki setiap atasan yakni:

i. Technical skill (kecakapan terknis). Kecakapan ini sangat

bagi pimpinan tingkat terbawah dan tingkat menengah,

ini meliputi kecakapan menggunakan metode dan proses

pada umumnya berhubungan dengan kemampuan

menggunakan alat.

ii. Human skill (kecakapan konsektual) adalah kemampuan

untuk bekerja didalam atau dengan kelompok, sehinnga

dapat membangun kerjasama dan mengkoordinasikan

berbagai kegiatan.

iii. Conseptual skill (kecakapan konseptual) adalah

kemampuan memahami kerumitan organisasi sehingga

dalam berbagai tindakan yang diambil tekanan selalu

dalam uasaha merealisasikan tujuan organisasi

keseluruhan.

Universitas Sumatera Utara


iv. Working condition (kondisi kerja) Masing-masing

manejer dapat berperan dalam berbagai hal agar keadaan

masing-masing bawahannya menjadi lebih sesuai.

Misalnya ruangan khusus bagi unitnya, penerangan,

perabotan suhu udara dan kondsi fisik lainnya. Menurut

Hezberg seandainya kondisi lingkungan yang baik dapat

tercipta, prestasi yang tinggi dapat tercipta, prestasi tinggi

dapat dihasilkan melalui kosentrasi pada kebutuhan-

kebutuhan ego dan perwujudan diri yang lebih tinggi.

v. Wages (gaji) Pada umumnya masing-masing manajer

tidak dapat menentukan sendiri skala gaji yang berlaku

didalam unitnya. Namun demikian masing-masing

manajer mempunyai kewajiban menilai apakah jabatan-

jabatan dibawah pengawasannya mendapat kompensasi

sesuai pekerjaan yang mereka lakukan. Para manajer

harus berusaha untuk mengetahui bagaimana jabatan

didalam kantor diklasifikasikan dan elemen-elemen apa

saja yang menentukan pengklasifikasian itu.

a. Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow

Menurut Abraham Maslow dalam Mangkunegara (2013:95) hierarki kebutuhan

manusia adalah sebagai berikut:

1) Physiological Needs (kebutuhan fisik dan biologis)

Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum,

perlindungan fisik, bernapas, seksual. Kebutuhan ini merupakan

Universitas Sumatera Utara


kebutuhan tingkat terendah atau disebut pula sebagai kebutuhan

yang paling dasar.

2) Safety and Security Needs (kebutuhan keselamatan dan keamanan)

Kebutuhan rasa aman, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari

ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup.

3) Belongingness (kebutuhan sosial)

Kebutuhan untuk merasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima

oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk

mencintai serta dicintai.

4) Esteem (kebutuhan akan harga diri)

Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati, dan

dihargai oleh orang lain.

5) Self Actualization (aktualisasi diri)

Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk

menggunakan kemampuan, skill, dan potensi. Kebutuhan untuk

berpendapat dengan mengemukakan ide-ide memberi penilaian dan

kritik terhadap sesuatu.

2. Teori Motivasi Proses

Teori proses pada dasarnya berusaha menjawab pertanyaan bagaimana

menguatkan, mengarahkan, memelihara, dan menghentikan perilaku individu agar

setiap individu bekerja sesuai dengan keinginan manajer. Apabila diperhatikan

secara mendalam, teori ini merupakan proses sebab dan akibat bagaimana

sesorang bekerja serta hasil apa yang akan diperolehnya. Jika bekerja baik saat

Universitas Sumatera Utara


ini, hasilnya akan diperoleh baik untuk hari esok. Jadi, hasil yang akan dicapai

tercermin pada bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang.

Ada tiga teori motivasi proses yang lazim dikenal, yaitu teori harapan,

teori keadilan, dan teori pengukuhan.

1. Teori Harapan (Expectancy Theory)

Menurut Edy Sutrisno (2009: 154) Teori Harapan (expectancy theory)

menyatakan bahwa, kekuatan yang memotivasi seseorang bekerja giat dalam

melaksanakan pekerjaannya bergantung pada hubungan timbal balik antara

apa yang ia inginkan dengan kebutuhan dari hasil pekerjaan itu. Berapa

besar ia yakin perusahaan akan memberikan pemuasaan bagi keinginan

sebagai imbalan atas usaha yang dilakukannya itu. Bila keyakinan yang

diharapkan cukup besar untuk memperoleh kepuasaannya, ia akan bekerja

keras pula, dan sebaliknya. Teori harapan ini dikemukakan oleh Victor

Vroom (Hasibuan 2007: 166) dengan mendasarkan pada tida konsep

penting, yaitu:

a. Harapan (expectancy) adalah suatu kesempatan yang diberikan terjadi

karena perilaku.

b. Nilai (valence) adalah akibat dari perilaku tertentu mempunyai

nilai/martabat tertentu (daya atau nilai memotivasi) bagi setiap individu

tertentu.

c. Pertautan (instrumentality) adalah persepsi dari individu bahwa hasil

tingkat pertama akan dihubungkan dengan hasil tingkat kedua.

2. Teori Keadilan (Equity Theory)

Universitas Sumatera Utara


Menurut Edy Sutrisno (2009: 156) menekankan bahwa ego manusia selalu

mendambakan keadilan dalam pemberian hadiah maupun hukuman terhadap

setiap perilaku yang relatif sama. Keadilan merupakan daya penggerak yang

memotivasi semangat kerja seseorang. Jadi, atasan harus bertindak adil

terhadap semua bawahannya. Penilaian dan pengakuan mengenai perilaku

bawahan harus dilakukan secara objektif, bukan atas dasar suka atau tidak

suka. Pemberian kompensasi atau hukuman harus berdasarkan penilaian

yang objektif dan adil. Jika prinsip ini diterapkan dengan baik oleh

pimpinan semangat kerja bawahan cenderung akan meningkat.

3. Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)

Menurut Hasibuan (2007: 167) teori ini didasarkan atas hubungan sebab dan

akibat dari perilaku dengan pemberian kompensasi. Misalnya, promosi

tergantung dari prestasi yang selalu dapat dipertahankan. Bonus kelompok

tergantung pada tingkat produksi kelompok. Sifat ketergantungan tersebut

bertautan dengan hubungan antara perilaku dan kejadian yang mengikuti

perilaku itu. Teori pengukuhan terdiri dari dua jenis, yaitu sebagai berikut:

a. Pengukuhan positif (positive reinforcement) yaitu bertambahnya

frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuhan positif diterapkan secara

bersyarat.

b. Pengukuhan negatif (negative reinforcement) yaitu bertambahnya

frekuensi perilaku, terjadi apabila pengukuh negatif dihilangkan secara

bersyarat.

Jadi, prinsip pengukuhan selalu berhubungan dengan bertambahnya

frekuensi dari tanggapan, apabila diikuti oleh suatu stimulus yang bersyarat.

Universitas Sumatera Utara


2.2.3 Tujuan Motivasi Kerja

Menurut S.P. Hasibuan (2007:146), tujuan pemberian motivasi

kepadakaryawan adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.

2. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

3. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan karyawan perusahaan.

4. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan.

5. Mengefektifkan pengadaan karyawan.

6. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

7. Meningkatkan kreativitas dan partisipasi karyawan.

8. Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

9. Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugastugasnya.

10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku.

2.2.4 Metode Motivasi

Dalam memotivasi pegawai agar dapat bekerja dengan giat menurut S.P.

Hasibuan (2007:149), ada dua metode yang digunakan untuk memotivasi

pegawai, yaitu :

1. Metode langsung adalah motivasi (material dan non-material) yang

diberikan secara langsung kepada setiap individu pegawai untuk memenuhi

kebutuhan dan kepuasannya. Jadi sifatnya khusus seperti memberikan

pujian, penghargaan, bonus, piagam dan lainnya.

2. Metode tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan

fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau

kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan

Universitas Sumatera Utara


pekerjaannya. Misalnya kursi yang empuk, mesin-mesin yang baik, ruangan

kerja yang terang dan nyaman, suasana dan lingkungan pekerjaan yang baik,

serta penempatan karyawan yang tepat dan sebagainya.

2.2.5 Jenis-Jenis Motivasi

Menurut S.P. Hasibuan (2007:150) ada dua jenis motivasi, motivasi positif

dan motivasi negatif, yaitu:

1. Motivasi Positif (Insentif Positif)

Motivasi positif maksudnya manajer memotivasi (merangsanng) bawahan

dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi

standar. Dengan motivasi positif, semangat kerja bawahan akan meningkat

karena umumnya manusia senag menerima yang baik-baik saja.

2. Motivasi Negatif (Insentif Negatif)

Motivasi negatif maksudnya manajer memotivasi bawahan dengan standar

mereka akan mendapat hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat

bekerja bawahan dalam jangka waktu pendek akan meningkat karena

mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka waktu panjang dapat berakibat

kurang baik.

Dalam praktek, kedua motivasi di atas sering digunakan oleh suatu

perusahaan. Penggunaannya harus tepat dan seimbang supaya dapat

meningkatkan semangat kerja karyawan. Yang menjadi masalah ialah kapan

motivasi positif atau motivasi negatif dapat efektif merangsang gairah kerja

karyawan. Motivasi positif efektif untuk jangka panjang sedangkan motivasi

Universitas Sumatera Utara


negatif efektif untuk jangka pendek. Akan tetapi, manajer harus konsisten dan adil

dalam menerapkannya.

2.2.6 Proses Motivasi

Adapun proses motivasi (Hasibuan 2007:150), adalah sebagai berikut:

1. Tujuan

Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi,

baru kemudian para karyawan dimotivasi ke arah tujuan itu.

2. Mengetahui Kepentingan

Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan

karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepentingan pimpinan atau

perusahaan saja.

3. Komunikasi Efektif

Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan

bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan

syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut

diperolehnya.

4. Integrasi Tujuan

Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan

kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk

memperoleh laba serta perluasan peerusahaan, sedangkan tujuan individu

karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi

Universitas Sumatera Utara


dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya

penyesuaian motivasi.

5. Fasilitas

Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan

individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan

pekerjaan, seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.

Gambar 2.2
Proses Motivasi

1. Kebutuhan yang tidak


terpenuhi.

6. Kebutuhan yang
2. Mencari jalan untuk
tidak dipenuhi dinilai
memenuhi kebutuhan.
kembali oleh karyawan.
Karyawan

5. Imbalan atau 3. Perilaku yang


hukuman berorientasi pada tujuan.

4. Hasil karya (evaluasi


dari tujuan yang tercapai).

Universitas Sumatera Utara


Sumber: Hasibuan (2007:150-151)

2.3 Kinerja Karyawan

2.3.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Irianto (Edy Sutrisno 2010:171), mengemukakan kinerja karyawan adalah

prestasi yang diperoleh seseorang dalam melakukan tugas. Miner (Edy Sutrisno

2010:170) mengemukakan bahwa kinerja adalah bagaimana seseorang diharapkan

dapat berfungsi dan berperilaku sesuai dengan tugas yang telah dibebankan

kepadanya.Prawirosentono (Edy Sutrisno 2010:170), menyatakan Kinerja

karyawan adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau kelompok

orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai dengan moral maupun etika.

Roziqin (2010:41) mendefinisikan Kinerja merupakan keseluruhan proses

bekerja dari individu yang hasilnya dapat digunakan landasan untuk menentukan

apakah pekerjaan individu tersebut baik atau sebaliknya. Hasibuan(2011:94),

“Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan

pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, maka penulis menarik

kesimpulan bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai

dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Universitas Sumatera Utara


2.3.2 Indikator Kinerja

Menurut Miner (Edy Sutrisno 2010:172-173) mengemukakan secara

umum dapat dinyatakan empat aspek dari kinerja yang dapat dijadikan indikator

kinerja, antara lain:

1. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu,

dan ketepatan dalam melakukan tugas.

2. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau

jasa yang dapat dihasilkan.

3. Waktu kerja, menerangkan akan beberapa jumlah absen, keterlambatan,

serta masa kerja yang telah dijalani individu pegawai tersebut.

4. Kerja sama, menerangkan akan bagaimana individu membantu atau

menghambat usaha dari teman sekerjanya.

2.3.3Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Menurut Prawirosentono (Edy Sutrisno 2010:176-178), faktor-faktor yang

mempengaruhi kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

1. Efektivitas dan Efisiensi

Dalam hubungannya dengan kinerja organisasi, maka ukuran baik buruknya

kinerja diukur oleh efektivitas dan efisiensi. Dikatakan efektif bila

mencapai tujuan, dikatakan efisien bila hal itu memuaskan sebagai

pendorong mencapai tujuan, terlepas apakah efektif atau tidak. Artinya,

efektivitas dari kelompok (organisasi) bila tujuan kelompok tersebut dapat

dicapai sesuai dengan kebutuhan yang direncanakan. Sedangkan efisien

Universitas Sumatera Utara


berkaitan dengan jumlah pengorbanan yang dikeluarkan dalam upaya

mencapai tujuan organisasi.

2. Otoritas dan Tanggung Jawab

Dalam organisasi yang baik wewenang dan tanggung jawab telah

didelegasikan dengan baik, tanpa adanya tumpang-tindih tugas. Masing-

masing kayawan yang ada dalam organisasi mengetahui apa yang menjadi

hak dan tanggung jawabnya. Kejelasan wewenang dan tanggung jawab

setiap orang dalam suatu organisasi akan mendukung kinerja karyawan

tersebut. Kinerja karyawan akan dapat terwujud bila karyawan mempunyai

komitmen dengan organisasinya dan ditunjang dengan disiplin kerja yang

tinggi.

3. Disiplin

Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang

ada pada diri karyawan terhadap peraturan dan ketetapan perusahaan.

Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap perjanjian yang dibuat antara

perusahaan dan karyawan. dengan demikian, bila peraturan atau ketetapan

yang ada dalam perusahaan itu diabaikan atau sering dilanggar, maka

karyawan mempunyai disiplin yang buruk. Sebaliknya, bila karyawan

tunduk pada ketetapan perusahaan, menggambarkan adanya kondisi disiplin

yang baik.

4. Inisiatif

Inisiatif seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam bentuk ide

untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

Setiap inisiatif sebaiknya mendapat perhatian atau tanggapan positif dari

Universitas Sumatera Utara


atasan, kalau memang dia atasan yang baik. Dengan kata lain, inisiatif

karyawan yang ada dalam organisasi merupakan daya dorong kemajuan

yang akhirnya akan mempengaruhi kinerja.

2.3.4 Penilaian Kinerja

Dessler (Edy Sutrisno 2010:181-183), menyatakan beberapa hal yang

digunakan untuk menilai kinerja disebutkan antara lain:

1. Keterampilan Merencanakan

a. Menilai dan menetapkan prioritas dari bidang hasil.

b. Merancang rencana jangka panjang dan pendek yang realistis.

c. Merumuskan jadwal yang mungkin.

d. Mengantisipasi masalah-masalah yang mungkin dan hambatan-hambatan

ke arah pencapaian hasil yang dituntut.

2. Keterampilan Mengorganisasi

a. Mengelompokkan kegiatan demi penggunaan optimal atas sumber-

sumber personel dalam rangka mencapai tujuan.

b. Secara jelas mendefinisikan tanggung jawab dan batas wewenang

bawahan.

c. Meminimalkan kebingungan dan ketidakefisienan dalam operasi kerja.

3. Keterampilan Mengarahkan

a. Kemampuan untuk memandu dan menyelia.

b. Menekankan proses motivasi, komunikasi, dan kepemimpinan.

4. Keterampilan Mengendali

a. Menetapkan prosedur yang tepat untuk terinformasi tentang kemajuan

kerja bawahan.

Universitas Sumatera Utara


b. Mengidentifikasi simpangan dalam kemajuan tujuan kerja.

c. Menyesuaikan diri dalam kerja untuk dapat memastikan bahwa tujuan

yang ditetapkan telah dicapai.

5. Menganalisis Masalah

a. Menetapkan dana yang berhubungan dengan permasalahan.

b. Membedakan fakta-fakta yang berarti dari yang kurang berarti.

c. Menetapkan hubungan timbal balik.

d. Mencapai pemecahan yang kelihatannya praktis.

2.3.5 Evaluasi Kinerja

Menurut Sunarto (2005:135), untuk mengevaluasi kinerja karyawan,

manajer dan anggota tim perlu bertemu secara periodik untuk mengevaluasi

kinerja mereka selama ini, menyepakati imbalan atas pencapaian sasran dan

membuat rencana baru berdasarkan hasil evaluasi atau perubahan keadaan. Dalam

melakukan evaluasi kinerja dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantarannya:

1. Pertemuan Empat Mata

Pertemuan evaluasi kinerja yang paling umum dilakukan antara manajer

atau pemimpin tim dengan anak buahnya adalah pertemuan empat mata.

Dalam pertemuan empat mata evaluasi kinerja, karyawan akan menanalisis

kinerja dan kebutuhan pengembangannya sendiri dan manajer memberi

umpan balik. Kemudian bersama-sama menyepakati rencana tindakan

pengembangan.

2. Penilaian atau Umpan Balik ke Atas

Universitas Sumatera Utara


Dalam evaluasi kinerja,karyawan bisa dan harus diberi peluang

menyampaikan pandangannya selama ini. Umpan balik ini bertujuan

mengidentifikasi hal-hal yang bisa manajer lakukan untuk memperbaiki

kinerjanya. Dalam beberapa organisasi, penilaian ke atas dilakukan dengan

cara membagikan kuesioner kepada karyawan dan karyawan diminta

mengisi penilaian kepada atasannya pada formulir tersebut.

3. Penilaian oleh rekan kerja

Masing-masing karyawan akan menilai rekan kerjanya dan dinilai oleh

rekan kerjanya dalam hal kontribusinya terhadap tim dan kinerjanya sebagai

anggota tim. Hal-hal yang dinilai misalnya kerjasama dengan rekan yang

lain, komunikasi dan fleksibilitasnya.

4. Umpan balik 360 Derajat

Umpan balik atau penilaian 360 derajat mengkombinasikan penilaian

manajer, atasan langsung atau atasan tidak langsung,rekan kerja sesama

anggota tim, dan pelanggan internal atau eksternal.

2.4 Kerangka Konseptual

Kerangka Konseptual tentang bagaimana teori hubungan dengan berbagai

faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting (Uma Sekaran

dalam Sugiyono, 2012:88).

Berdasarkan teori, maka dapat dilihat kerangka konseptual yang

menggambarkan hubungan dari variabel independen, dalam hal ini adalah Insentif

(X1) dan Motivasi (X2), terhadap Variabel dependen yaitu Kinerja karyawan (Y).

Universitas Sumatera Utara


Variabel-variabel tersebut akan dianalisis dalam penelitian sehingga diketahui

seberapa besar pengaruh masing-masing variabel tersebut dapat mempengaruhi

kinerja karyawan. Kerangka konseptual dapat dilihat pada gambar 2.2.

Gambar 2.3
Kerangka Konseptual

Insentif (X1)

Kinerja Karyawan (Y)

Motivasi (X2)

Sumber : diolah oleh penulis (2016)

2.5 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan pendukung atau panduan bagi sebuah

penelitian, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Nugraha, Yudha. 2014 (Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Insentif Terhadap Prestasi Kerja

Karyawan PT. Asuransi Astra Buana Medan”. Dalam penelitian ini jenis

penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu analisa yang digunakan

untuk menguji hubungan atau pengaruh antara variabel bebas (X) dan

variabel terikat (Y). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat

deskripsi, gambaran atau suatu lukisan secara sistematis, akual dan akurat

mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang

diselidiki.

Universitas Sumatera Utara


Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan insentif adalah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi kerja di PT. Asuransi

Astra Buana Medan. Pada hasil perhitungan nilai koefisien korelasi (R) =

0,591 menunjukkan bahwa variabel insentif mempunyai hubungan cukup

kuat dengan variabel prestasi kerja karyawan sebesar 59,1%. Hal ini juga

menunjukkan hubungan yang positif, artinya jika ada kenaikan pemberian

insentif maka akan diikuti pula oleh kenaikan prestasi kerja karyawan. Dari

analisis diperoleh nilai adjusted R Square sebesar 0,350 yang artinya 35%

variabel prestasi kerja dapat dijelaskan oleh insentif, sedangkan sisanya 65%

dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

2. Maizar, Sella. 2015. (Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

Penelitian ini berjudul “Pengaruh Promosi Jabatan dan Pemberian Insentif

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi pada Bank Sumut Kantor Cabang Utama

Medan)”. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan menggunakan analisis

regresi berganda dibantu dengan program SPSS versi 15.0. Pendekatan

tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh promosi jabatan dan

pemberian insentif terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini

adalah karyawan Divisi Operasional Bank Sumut Kantor Cabang Utama

Medan yang berjumlah 83 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan menggunakan teknik probability sampling yaitu teknik pengambilan

Universitas Sumatera Utara


sampel dimana seluruh anggota/elemen populasi memiliki peluang yang

sama untuk dijadikan sebagai sampel.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terbukti bahwa secara simultan,

hal itu dapat dilihat dari nilai thitung> ttabel (60.236 > 3.11) sehingga

disimpulkan bahwa promosi jabatan dan pemberian insentif berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan secara bersama-sama atau simultan

artinya dengan meningkatkan promosi jabatan dan insentif akan semakin

meningkatkan kinerja karyawan pada Bank Sumut Kantor Cabang Utama

Medan.

3. Ritonga, Treedosoh May Lidian Sari Br. 2016. (Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara) Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Insentif dan Motivasi

Terhadap Karyawan Pada PT. Astra International, Tbk – Daihatsu Sales

Operation Sisingamangaraja”. Penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih dengan pendekatan kuantitatif dan

dibantu dengan program SPSS versi 17.0.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi (R2) yang bertujuan untuk

melihat besarnya hubungan antara ketiga variabel pengaruh variabel bebas

yaitu insentif (X1), dan motivasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu kinerja

karyawan (Y) secara simultan. Berdasarkan hasil yang didapat nilai R

sebesar 0,887, berarti hubungan antara insentif dan motivasi terhadap kinerja

karyawan sangat erat. Kemudian untuk melihat seberapa besar insentif dan

motivasi mempengaruhi kinerja karyawan, dapat dilihat dengan Nilai R

Universitas Sumatera Utara


Square yaitu 0,787. Hal ini berarti 78,7% kinerja karyawan PT. Astra

International, Tbk – Daihatsu Sales Operation Sisingamangaraja dapat

dipengaruhi oleh variabel insentif dan motivasi. Sedangkan sisanya 21,3%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian

asosiatif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara dua variabel atau lebih. Melalui metode ini diharapkan dapat

menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri,

Jl. SM. Raja No. 235 Simpang Limun Medan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan atau

pegawai pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri sebanyak 50

orang.

3.3.2 Sampel

Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang pegawai KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Teknik pengambilan sampel

dilakukan dengan menggunakan teknik nonprobability sampling yaitu sampling

jenuh dimana sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono 2012: 122).

3.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:93), hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian

Universitas Sumatera Utara


biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan masalah yang

diteliti, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut:

1. H01: Tidak ada pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan di KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

Ha1: Ada pengaruh insentif terhadap kinerja karyawan di KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

2. H02:Tidak ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

Ha2: Ada pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan di KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

3. H03:Tidak ada pengaruh insentif dan motivasi terhadap kinerja karyawan di

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

Ha3: Ada pengaruh insentif dan motivasi terhadap kinerja karyawan di KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah memberitahukan bagaimana mengukur suatu

variabel sehingga dengan pengukuran tersebut dapat diketahui indikator-indikator

apa saja untuk mendukung analisa dari variabel tersebut. Definisi operasional

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Insentif (X1)

Insentif merupakan pemberian uang atau penghargaan diluar dari gaji yang

dilakukan oleh pihak organisasi sebagai pengakuan terhadap prestasi kerja

dan kontribusi karyawan kepada organisasi serta mempertahankan karyawan

yang berprestasi untuk tetap berada dalam organisasi atau perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Dalam penelitian ini insentif merupakan variabel independen yaitu (X1).

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel insentif

(Hasibuan 2005, Sofyandi 2008) adalah sebagai berikut:

a. Insentif Material

b. Insentif Non-Material

c. Besarnya insentif

d. Ketepatan dan kelancaran insentif

e. Peningkatan Insentif

2. Motivasi (X2)

Motivasi adalah suatu energi yang membangkitkan dorongan dari dalam diri

atau luar diri (lingkungan) yang menjadi faktor penggerak untuk mencapai

tujuan yang ingin dicapai. Motivasi dalam penelitian ini merupakan variabel

independen (X2). Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur

variabel motivasi (Hasibuan 2008, Mangkunegara 2005) adalah sebagai

berikut:

1) Motivasi Intrinsik (keberhasilan, pengakuan/penghargaan, pekerjaan itu

sendiri, tanggung jawab dan pengembangan)

2) Motivasi Ekstrinsik (kebijakan dan admnistrasi,supervisi, hubungan antar

pribadi, kondisi kerja dan gaji)

3. Kinerja (Y)

Kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh setiap karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam penelitian ini kinerja

merupakan variabel dependen yaitu (Y). Adapun indikator yang digunakan

Universitas Sumatera Utara


untuk mengukur variabel kinerja (Mangkunegara 2013, Edy Sutrisno 2010)

adalah sebagai berikut:

a. Kualitas yang dihasilkan

b. Kuantitas yang dihasilkan

c. Waktu kerja

d. Kerja sama

Tabel 3.1
Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Sub Indikator Skala

Pengu-
kuran

Insentif Insentif adalah 1. Insentif a. Bonus


pemberian uang Material
(X1) b. Uang makan
atau penghargaan
dan Transport
diluar dari gaji
yang dilakukan 2. Insentif Non- a. Rekreasi
oleh pihak material b. Komunikasi
pemimpin yang baik Likert
organisasi sebagai c. Hadiah
pengakuan 3. Besarnya
a. Sesuai kinerja
terhadap prestasi Insentif
kerja dan
4. Ketepatan
kontribusi a. Tepat waktu
dan Kelancaran
karyawan kepada
Insentif
organisasi serta
mempertahankan 5. Peningkatan a. Kenaikan
karyawan yang Insentif Insentif
berprestasi untuk

Universitas Sumatera Utara


tetap berada b. Pencapaian
dalam organisasi
atau perusahaan.

Motivasi Faktor yang 1. Motivasi a. Keberhasilan


mendorong Intrinsik
(X2) b.Pengakuan/pen
karyawan KSP
ghargaan
(Koperasi Simpan Likert
Pinjam) Bangun c. Pekerjaan itu
Mandiri untuk sendiri
melakukan
d. Tanggung
kegiatan.
jawab
Motivasi sebagai
penggerak diri e.Pengembangan
karyawan untuk
2. Motivasi a. Kebijakan dan
mencapai tujuan
Ekstrinsik administrasi
organisasi.
b. Supervisi

c. Hubungan
antar pribadi

d. Kondisi kerja

e. Tambahan
Gaji

Kinerja Kinerja adalah 1. Kualitas kerja a. Pelaksanaan


Karyawan hasil kerja secara Pekerjaan
kuantitas,
(Y) b. Pencapaian
kualitas, dan Likert
target
waktu yang
dihasilkan secara 2. Kuantitas a. Hasil kerja
baik oleh kerja
b. Standar Kerja

Universitas Sumatera Utara


karyawan KSP 3. Waktu Kerja a. Ketepatan
(Koperasi Simpan waktu dalam
Pinjam) Bangun menyelesaikan
Mandiri yang tugas
digunakan dalam
b. Masa kerja
menjalan tugas.
yang dijalani

4. Kerja sama a. kemampuan


bekerja sama
dengan karyawan
lain

Sumber: Diolah oleh penulis (2016)

3.6 Data dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang berasal langsung dari responden (objek

penelitian) (Sunyoto,2013:10). Data primer diperoleh dengan cara

memberikan kuesioner yang berisikan pertanyaan mengenai variabel

penelitian kepada sumber pertama (responden). Dalam hal ini peneliti

memperolehnya dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan secara

langsung kepada 50 karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun

Mandiri

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang diteliti dan

dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

(Sunyoto, 2013:10). Data sekunder juga sifatnya melengkapi atau

Universitas Sumatera Utara


mendukung data primer. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

diperoleh dari:

a. Studi kepustakaan

Merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, majalah,

karya ilmiah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek

penelitian.

b. Studi Dokumentasi

Merupakan pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau

dokumen yang di dapat dari lokasi peneliti yang relevan dan berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

3.7 Skala Pengukuran

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang tentang

fenomena sosial. Dalam penelitian ini, skala likert yang digunakan berbentuk

pernyataan positif. Untuk bentuk pernyataan positif, angka 5 menunjukkan bahwa

responden sangat mendukung pertanyaan/pernyataan yang diberikan, dan angka 1

menunjukkan bahwa responden sangat tidak mendukung terhadap

pertanyaan/pernyataan yang diberikan. Berikut ini adalah tabel interval data dalam

skala likert:

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.2
Interval Bentuk Pernyataan Positif

No. Pernyataan Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono, 2012 (data diolah)

3.8 Teknik Analisis Data

3.8.1 Uji Instrumen

Untuk memastikan apakah instrumen yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya, maka digunakan dua

macam pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

3.8.1.1 Uji Validitas

Instrumen dikatakan valid jika instrumen tersebut menunjukkan sejauh

mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it

successfully measure the phenomenon) (Siregar, 2016:162). Uji validitas

berhubungan dengan ketepatan alat ukur melakukan tugasnya mencapai

sasarannya. Pengukuran dikatakan valid jika mengukur tujuannya dengan nyata

dan benar.

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan program software

Statistik dengan kriteria sebagai berikut :

1. Jika rhitung> rtabel , maka pertanyaan dikatakan valid

Universitas Sumatera Utara


2. Jika rhitung< rtabel , maka pertanyaan dikatakan tidak valid

3.8.1.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat ukur yang sama pula (Siregar, 2016:173). Uji

reliabitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program Software

Statistikdengan kriteria sebagai berikut:

1. Apabila hasil koefisien Alpha lebih besar dari taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut reliabel atau terpercaya.

2. Apabila hasil koefisien Alpha lebih kecil dari taraf signifikan 60% atau 0,6

maka kuesioner tersebut tidak reliabel atau tidak terpercaya.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang

termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik

yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.8.2.1 Uji Normalitas

Menurut Suliyanto (2011:69), uji normalitas dimaksudkan untuk menguji

apakah nilai residual yang telah distadarisasi pada model regresi berdistribusi

normal atau tidak. Nilai residual dikatakan berdistribusi normal jika nilai residual

terstandarisasi tersebut sebagian besar mendekati nilai rata-ratanya. Pengambilan

kesimpulan untuk menentukan apakah suatu data mengikuti distribusi normal atau

tidak adalah dengan menilai signifikannya. Jika signifikan > 0,05 maka variabel

berdistribusi normal dan sebaliknya jika signifikan < 0,05 maka variabel tidak

berdistribusi normal (Ghozali dalam Sujarweni, 2015:225).

Universitas Sumatera Utara


3.8.2.2 Uji Multikolonieritas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016:185), Uji multikolonieritas

diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki

kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel

independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu, uji ini juga

untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai

pengaruh uji parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Untuk multikolonieritas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL

(Tolerance) dan VIF (Variance Inflation Factor) dari masing-masing variabel

bebas dan variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai TOL

lebih dari 0,1 maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolonier.

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Menurut Kurniawan dan Yuniarto (2016: 186 – 187), heteroskedastisitas

menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke

periode yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu

model dapat dilihat dengan pola scatterplot, regresi yang tidak terjadi

heteroskedastisitas jika:

1. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.

2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.

3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang

melebar kemudian menyempit dan melebar kembali.

4. Penyebaran titik-titik data tidak berpola.

Universitas Sumatera Utara


Jika titik-titik data tidak terdapat pola yang jelas dan menyebar di atas dan

di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, dapat disimpulkan bahwa tidak ada

heteroskedastisitas.

3.8.3Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengadakan prediksi nilai dari

variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) dengan memperhitungkan nilai-nilai

variabel bebas yang terdiri dari insentif (X1) dan motivasi (X2) sehingga dapat

diketahui pengaruh positif atau negatif faktor-faktor tersebut terhadap kinerja

karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Analisis regresi linier

berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS Statistik 22.0

for windows. Adapun model persamaan yang digunakan adalah sebagai berikut :

𝑌𝑌= 𝑎𝑎 + 𝑏𝑏1𝑋𝑋1 + 𝑏𝑏2𝑋𝑋2 + e

Keterangan :

: Kinerja Karyawan

𝑋𝑋1 : Insentif

𝑋𝑋2 : Motivasi

: konstanta

𝑏𝑏1,2 : koefisien regresi variabel X

: error term

3.8.4 Uji Hipotesis

3.8.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015:229), uji t menunjukkan seberapa

jauh pengaruh antara variabel independen dengan variabel dependen. Apabila

nilai probalitas signifikan lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel

Universitas Sumatera Utara


independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Adapun kriteria

adalah :

1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.8.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji – f)

Menurut Sujarweni (2015:228), signifinan model regresi secara simultan

diuji dengan melihat nilai signifikan (sig) di mana jika nilai sig di bawah 0,05

maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Adapun

kriteria adalah :

1. Jika f hitung > f tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

2. Jika f hitung < f tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.8.4.3 Koefisien Determinasi (R2)

Menurut Ghozali dalam Sujarweni (2015:228), koefisien determinasi yang

dinotasikan dengan R2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi.

Determinasi (R2) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis

ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen. Untuk mengukur proporsi atau presentase sumbangan variabel

bebas yaitu insentif (X1) dan motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) secara

bersama-sama dimana: 0 <𝑹𝑹𝟐𝟐< 1. Sebaliknya jika 𝑹𝑹𝟐𝟐semakin kecil (mendekati

nol) maka dapat dikatan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap

variabel terikat.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Pada awalnya Koperasi ini memulai kegiatan Usaha pada tahun 1994 di

daerah Rantau Parapat dengan nama “KSU Sumber Mutiara” koperasi ini berjalan

dengan baik sehingga dianggap memiliki potensi untuk dapat dikembangkan

dengan pembukaan kantor yang baru. Wilayah Rantau Parapat yang cukup luas

memunculkan anggapan untuk membagi atau melakukan pemecahan wilayah

dimana wilayah yang dipilih adalah di Bagan Batu dengan nama yang sama “KSU

Sumber Mutiara”. Akhirnya diwilayah tersebut koperasi ini berkembang sehingga

masih memungkinkan pembukaan kantor baru dibeberapa kota lainnya, kemudian

itu dapat dilaksanakan sehingga untuk kantor cabang yang baru dibuka di daerah

Kisaaran dengan nama “KSP Bandar Mutiara”, di daerah Pematang Siantar

dengan nama “KSP Dana Mutiara”, serta di daerah Aek Kanopan dengan nama

“KSP Bangun Mandiri” yang mana sama dengan nama koperasi Pusat yang ada di

Medan. Untuk di Medan sendiri Kantor KSP Bangun Mandiri didirikan oleh

Bapak Pintor Sitorus bersama anggota pendiri yang lain di Medan pada Tanggal

27 September 2010 dengan Badan Hukum No.518.503/BH/II/KUK/2010, yang

beralamat dijalan SM. Raja No.253 Simpang Limun Medan, Koperasi ini

disahkan oleh kementrian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia.

Walaupun koperasi ini masih berusia muda, tetapi bagi bapak Pintor

Sitorus selaku pengelola lembaga keuangan mikro bukaan merupakan hal baru.

Universitas Sumatera Utara


Dilandasi pengalaman serta keinginan untuk mengembangkan usaha dibidang

keuangan mikro yang lebih modern dan lebih professional dengan jaringan yang

lebih luas, didirikanlah KSP Bangun Mandiri ini. Dasar pendirian Koperasi

Simpan Pinjam Karena Koperasi sebagai wadah ekonomi rakyat sampai sekarang

masih dapat bertahan bahkan jumlah koperasi terus mengalami peningkatan.

Gerakan koperasi sebagai pelaku bisnis lebih lentur dan tahan uji terhadap

dampak yang diakibatkan krisis ekonomi global serta mampu bersaing dengan

badan usaha lainnya. KSP Bangun Mandiri bias kuat karena dukungan penuh

anggota dan jalinan kerja sama kemitraan yang di bangun.

KSP Bangun Mandiri didirikan oleh 4 orang yang Mempunyai satu visi

ingin menjadikan Koperasi Simpan Pinjam yang sehat, terdepan dan berkualitas

dalam pelayanan usaha sehingga menjadi koperasi yang terpercaya dan berdaya

saing. KSP Bangun Mandiri telah mendapatkan kepercayaan dari anggota dan

calon anggota. Kepercayaan inilah yang menjadi modal utama, yang membuat

KSP Bangun Mandiri akan tumbuh secara baik di bidang usaha.

Dengan dukungan Sumber Daya Manusia yang berpengalaman di koperasi

simpan pinjam dan lembaga keuangan sektor mikro lainnya, KSP Bangun Mandiri

menjalankan kinerja organisasi dan manajemen secara professional, struktur

pengendalian intern, fungsi internal kontrol yang dilakukan pengurus, pengawas

terhadap Manejer, Manejer kepada karyawan dan cukup aktifnya anggota

memberikan saran bagi kemajuan koperasi.

Universitas Sumatera Utara


4.1.2 Visi dan Misi KSP Bangun Mandiri

4.1.2.1 Visi KSP Bangun Mandiri

KSP Bangun Mandiri mempunyai visi yaitu menjadi koperasi simpan

pinjam terbaik, berkualitas dan terpercaya dalam membantu orang atau

masyarakat dengan tujuan untuk taraf hidup yang lebih baik.

4.1.2.2 Misi KSP Bangun Mandiri

1. Sebagai Urat nadi Perekonomian.

2. Memperkokoh perekonomian Pembinaan dan Pemberdayaan ekonomi

masyarakat.

3. Mengajak seluruh potensi yang ada dalam masyarakat dengan tanpa

membedakan suku, ras, golongan dan agama, agar mereka dapat bersama-

sama, bersatu padu dan beritikad baik dalam membangun ekonomi

kerakyatan secara bergotong-royong dalam bentuk koperasi.

4. Membantu para pedagang kecil dan menengah didalam mobilisasi

permodalan demi kelancaran usaha sehingga dapat meningkatkan

kesejahteraan mereka.

5. Mengembangkan Sumber Daya Manusia yang professional dan

menciptakan kebanggaan karyawan sebagai tempat berkaya dann

berprestasi.

Universitas Sumatera Utara


4.1.3 Logo KSP Bangun Mandiri

Gambar 4.1
Logo KSP Bangun Mandiri

Sumber: KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Lambang Koperasi Indonesia memiliki asti sebagai berikut:

1. Rantai melambangkan persahabatan yang kokoh.

2. Gigi Roda melambangkan usaha/karya yang terus menerus.

3. Kapas dan Padi melambangkan kemakmuran rakyat yang diusahakan oleh

Koperasi.

4. Timbangan melambangkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar

koperasi.

5. Bintang dalam perisai melambangkan Pancasila sebagai landasan ideal

koperasi.

6. Pohon beringin melambangkan sifat kemasyarakatan dan kepribadian

Indonesia yang kokoh dan berakar.

7. Tulisan Koperasi Indonesia melambangkan kepribadian koperasi rakyat

Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


8. Warna merah dan Putih melambangkan sifat nasional Indonesia.

4.1.4 Struktur Organisasi KSP Bangun Mandiri

Organisasi merupakan suatu fungsi manajemen yang mempunyai peranan

dan kegiatan langsung dengan instansi sosial yang terjadi diantara individu-

individu dalam rangka kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi perusahaan merupakan salah satu faktor penting yang

mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan

yang di tetapkan. Dengan adanya struktur organisasi maka akan jelaslah

pemisahan tugas dari para pegawai tersebut.

Struktur organisasi yang ditetapkan di KSP Bangun Mandiri adalah

struktur organisasi lini dan staff. Struktur ini mengandung unsur-unsur

spesialisasi kerja, standarisasi kegiatan, sentralisasi dan disentralisasi dalam

pembuatan keputusan yang menunjukkan lokasi kekuasaan, pembuatan

keputusan, dan ukuran satuan yang menunjukkan satu kelompok kerja.

Adapun tujuan dari struktur organisasi di KSP Bangun Mandiri Medan

adalah:

1. Pengkordinasian yaitu yang memungkinkan komunikasi integrasi berbagai

departemen dan kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan satu sama

lain.

2. Pemberian saran yaitu memberikan saran atau membuat rekomendasi bagi

manajemen.

3. Pembuatan keputusan yaitu, membuat keputusan dan mengamati

bagaimana pelaksanaan dari keputusan tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Adapun bagan atau struktur organisasi KSP Bangun Mandiri Medan

adalah sebagai berikut:

Gambar 4.2
Struktur Organisasi KSP Bangun Mandiri

Pemegang Perusahaan/Rapat
Anggota

Pengawas

Pemimpin/wakil
Sekretaris Bendahara/kasir
Pimpinan

Bagian
Bagian Kredit Bagian Tabungan
Pembukuan

Bagian
Operasional

Sumber: KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

4.1.5 Tugas dan Job Description KSP Bangun Mandiri

Tugas adalah kewajiban untuk melakukan sesuatu agar tercapainya suatu

tujuan tertentu, misalnya bagian kasir mengeluarkan gaji setelah ada persetujuan

dari pimpinan. Job Description adalah urutan kerja ataupun sistem kerja yang ada

dalam suatu bagian dalam perusahaan tersebut.

Distruktur organisasi KSP Bangun Mandiri, ada berbagai jabatan yang

dipegang dan mempunyai wewenang dari jabatan tertinggi hingga terendah yaitu:

1. Pemegang Saham atau Rapat Anggota

Universitas Sumatera Utara


a. Mengesahkan rencana kerja yang diajukan oleh pengurus

b. Mendiskusikan hasil dan mengesahkan bila ada perubahan Rapat

Anggota Tahunan

c. Menilai dan mengesahkan laporan pengurus dan badan pengawas

2. Pengawas

a. Menerima laporan dari pengurus dan badan pengawas tentang

bagaimana perkembangan kantor KSP Bangun Mandiri Medan dan

tidak mencampuri urusan dan tugas-tugas pengurus dan dewan

pengawas tetapi hanya memberikan saran

b. Memberikan petunjuk dan arahan kepada bawahan

3. Pimpinan

a. Menjalankan tugas-tugas, memimpin rapat anggota dan rapat pengurus

b. Menandatangani surat-surat berharga dan beserta dengan

penyelenggaraan keuangan

4. Wakil Pimpinan

Menjalankan tugas pimpinan apabila pimpinan tidak hadir, berhalangan

atau memberikan data untuk menjalankan tugas pimpinan.

5. Sekretaris

a. Mencatat serta memelihara berita yang asli dan lengkap dari rapat

anggota dan pengurus

b. Bertanggung jawab atas pemberitahuan kepada karyawan sebelum

rapat anggota diadakan sesuai dengan ketentuan

c. Menjalankan tugas yang diberikan kepadanya dan keputusan pengurus

serta tidak menyimpang dari ketentuan Rapat Anggota Tahunan

Universitas Sumatera Utara


6. Bendahara/Kasir

a. Memelihara keuangan dan surat-surat berharga dan barang KSP

Bangun Mandiri

b. Membuat laporan keuangan setiap hari setelah pekerjaan hari ini

selesai

c. Melayani penyetor angsuran pinjaman

d. Menandatangani pengeluaran uang atau pinjaman angsuran, membuat

laporan keuangan

7. Bagian Kredit

a. Menerima Pembayaran Nasabah

b. Mencetak Kartu Kredit Nasabah

c. Membuat laporan pembayaran setiap hari

d. Menutup kredit pada akhir bulan

8. Bagian Pembukuan

a. Membuat jurnal transaksi harian

b. Membuat laporan bulanan

c. Menutup pembukuan setiap akhir bulan

9. Bagian Tabungan

a. Mencatat tabungan masuk dan keluar

b. Memeriksa tabungan nasabah dan mencetak kartu tabungan nasabah

c. Menghitung biaya tabungan akhir tahun

d. Mencetak laporan tabungan akhir bulan

e. Menutup tabungan pada akhir bulan

10. Bagian Operasional

Universitas Sumatera Utara


a. Bertanggung jawab atas berjalannya pengupayaan pinjaman

b. Melaksanakan tugas diluar perusahaan yang berhubungan dengan

peminjaman baru yang masih dalam tahap seleksi anggota

c. Mengunjungi nasabah yang menunggak

d. Mencari nasabah baru

4.2 Penyajian Data

Penyajian data dalam bab IV merupakan hasil kuesioner yang telah

disebarkan oleh penelitian kepada 50 responden yang terdiri dari data pribadi

responden dan data variable penelitian yang berupa jawaban responden terhadap

pernyataan yang diajukan pada kuesioner yang kemudian diolah menggunakan

Software Statistic 2017.

4.2.1 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri yang berada di Jl. Sisingamangaraja No. 235

Simpang Limun Medan. Berikut adalah gambaran mengenai kondisi masing-

masing karakteristik identitas responden:

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1
Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Frekuensi Presentase

1 Laki-laki 40 80%

2 Perempuan 10 20%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 menjelaskan bahwa mayoritas responden berjenis kelamin laki –

laki sebanyak 40 orang atau 80%. Hal ini berarti dalam pemilihan karyawan pada

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri terihat lebih banyak jumlah

karyawan laki – laki dibandingkan dengan jumlah karyawan perempuan dimana

terdapat perbedaan antara jumlah jenis kelamin laki – laki dan perempuan.

2. Karakteristik berdasarkan pendidikan terakhir

Tabel 4.2
Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Frekuensi Persentase

1 SMA 11 22%

2 D3 14 28%

3 S1 24 48%

4 S2 1 2%

5 S3 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.2 menjelaskan bahwa karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri di dominasi oleh tingkat pendidikan yaitu pada tingkat Sarjana

(S1) sebanyak 24 orang atau 48%. Dari data di atas dapat disimpulkan, bahwa

sebagian besar karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

berpendidikan terakhir Sarjana (S1). Hal ini menunjukkan bahwa karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri memiliki kemampuan bekerja yang

tinggi karena telah mengenyam pendidikan Sarjana, sehingga diharapkan dapat

memenuhi target yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


3. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.3
Frekuensi Responden Berdasarkan Usia

No Umur Frekuensi Persentase

1 < 25 tahun 20 40%

2 25 – 35 tahun 27 54%

3 36 – 45 tahun 2 4%

4 46 – 55 tahun 1 2%

5 > 55 tahun 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri didominasi umur 25 – 35 tahun sebanyak 27 orang atau 54%.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan masih produktif dalam

bekerja sehingga kinerja karyawan masih dapat ditingkatkan lagi. KSP (Koperasi

Simpan Pinjem) Bangun Mandiri memiliki karyawan yang cukup baik dari

identitas umur karyawan diharapkan dapat bekerja produktif demi mencapai

tujuan perusahan.

Universitas Sumatera Utara


4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Tabel 4.4
Frekuensi Responden Berdasarkan Lama Bekerja

No Lama Bekerja Frekuensi Persentase

1 < 1 Tahun 20 40%

2 1-2 Tahun 27 54%

3 2-3 Tahun 2 4%

4 3-4 Tahun 1 2%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri didominasi oleh karyawan yang bekerja 1-2 Tahun sebanyak 27

karyawan (54 %). Hal ini dapat disimpulkan bahwa mayoritas karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri baru bekerja selama 1-2 Tahun.

4.2.2 Insentif pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Dalam mengukur variabel insentif (X1) di KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri, peneliti menggunakan 5 indikator yaitu Insentif Material,

Insentif Non-material, Besarnya Insentif, Ketepatan dan Kelancaran Insentif, dan

peningkatan insentif. Kemudian indikator tersebut dikembangkan menjadi 12

Universitas Sumatera Utara


(dua belas) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh

jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

1. Insentif Material

Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan Bonus
Sesuai dengan Standar yang ada di Perusahaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 36 72%

3 Netral 11 22%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.5, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 72% (36 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan menyetujui perusahaan memberikan bonus sesuai dengan

standar yang ada di perusahaan. Namun, masih ada karyawan yang menilai netral

atau kurang setuju, dikarenakan masih ada karyawan yang merasa bahwa

perusahaan belum memberikan bonus sesuai standar yang ada diperusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan Uang
Makan dan Uang Transport Setiap Hari

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 4 8%

2 Setuju 11 22%

3 Netral 29 58%

4 Tidak Setuju 6 12%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.6, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “netral” yaitu 58% (29 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan merasa kurang puas dengan kebijakan perusahaan selalu

memberikan uang makan dan transport yang dihitung setiap hari karyawan

bekerja. Bisa dikatakan perusahaan belum setiap hari dalam memberi uang

makan maupun uang transport.

Universitas Sumatera Utara


2. Insentif Non-Material

Tabel 4.7
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan Apresiasi
Berupa Liburan yang Baik atas Kinerja yang telah Anda Capai

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 19 38%

3 Netral 22 44%

4 Tidak Setuju 7 14%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.7, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “netral” yaitu 44% (22 respoonden). Hal ini

menunjukkan bahwa karyawan masih kurang puas atau masih kurang merasakan

dengan kebijakan perusahaan memberikan apresiasi berupa liburan apabila

karyawan bekerja dengan baik serta gigih untuk melampaui target kerja yang telah

ditetapkan. Tetapi ada sebagian karyawan yang menyatakan setuju yang sudah

Universitas Sumatera Utara


merasakan kebijakan tersebut. Diharapkan pimpinan atau ketua KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri memperhatikan kembali keinginan karyawannya

dan diharapkan juga seluruh karyawan lebih giat lagi dalam bekerja agar dapat

merasakan apresiasi yang diberikan oleh perusahaan berupa liburan tersebut.

Setelah liburan mereka juga bisa lebih giat lagi dalam bekerja.

Tabel 4.8
Distribusi Jawaban Responden Tentang Terdapat Komunikasi yang Baik
Antara Atasan dan Bawahan Maupun Antar Sesama Karyawan di
Lingkungan Kerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 31 62%

3 Netral 12 24%

4 Tidak Setuju 4 8%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.8, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 62% (31 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan

maupun antar sesama karyawan di lingkungan kerja. Dengan adanya komunikasi

yang baik ini, kinerja karyawan akan dapat semakin meningkat dan terarah.

Namun, masih ada juga karyawan yang menyatakan “netral” dikarenakan masih

ada karyawan yang kurang mau beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya

Universitas Sumatera Utara


sehingga kurang terjalin komunikasi yang harmonis antara atasan dan bawahan

maupun antar sesama karyawan.

Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan Hadia
yang Memuaskan atas pencapaian kinerja yang bapak/ibu lakukan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 29 58%

3 Netral 17 34%

4 Tidak Setuju 1 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.9, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 58% (29 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan sudah merasa senang atas kebijakan perusahaan yang

memberikan hadiah atas pencapaiaan kinerja yang dilakukan oleh setiap

karyawan. Karyawan yang menyatakan “setuju” juga mengganggap bahwa hasil

kerja mereka selama ini telah dihargai oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


3. Besarnya Insentif

Tabel 4.10
Distribusi Jawaban Responden Tentang Insentif yang Diberikan Perusahaan
Didasarkan atas Kinerja dan Pencapaian Bapak/Ibu yang Melebihi Target
Perusahaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 35 70%

3 Netral 12 24%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.10, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 70% (35 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa kinerja dan pencapaian karyawan yang telah melebihi target sudah

mendapatkan insentif yang diberikan oleh perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.11
Distribusi Jawaban Responden Tentang Insentif yang Diberikan Perusahaan
Didasarkan atas Lama Kerja, Tingkat/pangkat, atau Pengalaman Bapak/Ibu

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 24 48%

3 Netral 17 34%

4 Tidak Setuju 8 16%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.11, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 48% (24 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan setuju atas pernyataan tentang insentif yang diberikan

perusahaan didasarkan atas lama kerja, tingkat/pangkat, atau pengalamaan setiap

karyawan. Agar setiap karyawan yang sudah lama bekerja dan memiliki

tingkat/pangkat yang lebih tinggi serta pengalaman lebih dari karyawan yang lain

merasa dihargai.

Universitas Sumatera Utara


4. Ketepatan dan Kelancaran

Tabel 4.12
Distribusi Jawaban Responden Tentang Insentif yang Diberikan Perusahaan
Selalu Tepat Waktu

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 32 64%

3 Netral 12 24%

4 Tidak Setuju 5 10%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.12, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 64% (32 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan telah menerima insentif dengan tepat waktu meskipun ada

beberapa karyawan yang menerima insentif belum tepat waktu dikarenakan

adanya kendala atau hambatan dari perusahaan. Namun, sebagian karyawan

Universitas Sumatera Utara


masih merasa kurang puas dengan ketetapan pemberian insentif yang dilakukan

oleh KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri dikarenakan perusahaan

terkadang tidak tepat waktu dalam melakukan pemberian insentif. Hal ini dapat

menjadi masukan bagi pihak perusahaan untuk lebih memperhatikan karyawannya

Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Insentif oleh Perusahaan
Selalu Teratur dan Adil

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 14 28%

4 Tidak Setuju 2 4%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.13, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 68% (34 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa karyawan telah menerima dengan baik pemberian insentif yang secara adil

dan teratur oleh pihak perusahaan. Semoga hal ini dapat di pertahankan oleh

pihak perusahaan agar setiap karyawan yang memiliki kinerja yang baik merasa

puas dan merasa adil dengan sistem yang diterapkan oleh pihak perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


5. Peningkatan Insentif

Tabel 4.14
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kenaikan Insentif Diberikan
Perusahaan Berdasarkan Peningkatan Kinerja dan Pencapaian Target

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 13 26%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.14, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 68% (34 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa perusahaan sudah melakukan kenaikan atau peningkatan insentif sesuai

dengan peningkatan kinerja dan pencapaian target oleh setiap karyawan. Namun,

masih ada karyawan yang merasa kurang puas dengan kenaikan insentif yang

Universitas Sumatera Utara


diberikan oleh KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Perusahaan

sebaiknya memperhatikan peningkatan insentif sesuai dengan kinerja yang telah

diberikan karyawan.

Tabel 4.15
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pemberian Insentif oleh Perusahaan
Mendorong Bapak/Ibu Untuk Meningkatkan Produktivitas Kerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 33 66%

3 Netral 10 20%

4 Tidak Setuju 5 10%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.15, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 66% (33 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa pemberian insentif dapat merangsang atau memotivasi karyawan untuk

meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.16
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Telah Memahami Bahwa
Target yang Dicapai akan Sesuai dengan Insentif yang Diperoleh

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 30 60%

3 Netral 15 30%

4 Tidak Setuju 5 10%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan 4.16, menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan

pernyataan “setuju” yaitu 60% (30 responden). Hal ini menunjukkan bahwa

karyawan telah memahami setiap target yang mereka capai akan sebanding

dengan insentif yang diperoleh. Namun, masih ada karyawan yang merasa kurang

setuju dengan pernyataan tersebut dikarenakan masih ada karyawan yang belum

Universitas Sumatera Utara


memahami apa yang telah mereka capai sehingga mereka tidak tau berapa insentif

yang akan mereka terima.

4.2.3 Motivasi pada KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Dalam mengukur variabel motivasi (X2) di KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) Bangun Mandiri, peneliti menggunakan 2 (dua) indikator yaitu motivasi

intrinsik dan motivasi ekstrinsik kemudian indikator–indikator tersebut

dikembangkan menjadi 13 (tiga belas) item pernyataan. Dari pernyataan-

pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel berikut:

1. Motivasi Intrinsik

Tabel 4.17
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Berusaha Keras untuk
Mencapai prestasi (target)

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 6 12%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 10 20%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.17, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 68% (34 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hampir semua karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Universitas Sumatera Utara


akan berusaha keras demi mewujudkan target penyimpanan dan peminjaman pada

perusahaan.

Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Merasa Puas Atas
Penghargaan yang Diberikan Kepada Bapak/Ibu

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 18 36%

3 Netral 26 52%

4 Tidak Setuju 5 10%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.18, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “netral” yaitu 52% (26 responden). Hal ini menyatakan

bahwa sesungguhnya karyawan belum merasa puas dengan penghargaan yang

diberikan oleh pihak perusahaan dikarenakan karyawan masih merasa tidak

Universitas Sumatera Utara


sebanding dengan apa yang telah dikerjakan selama ini. Tetapi sebagian

karyawan sudah merasa puas dengan pemberian penghargaan yang diberikan oleh

perusahaan. Sebaiknya perusahaan lebih bersikap adil dan menghargai setiap apa

yang dikerjakan oleh seluruh karyawannya agar karyawan tidak merasa diacuhkan

dan sebaliknya karyawan juga harus menghargai upaya yang telah diberikan oleh

pihak perusahaan. Penghargaan dari perusahaan akan memacu karyawan untuk

lebih meningkatkan kinerjanya.

Tabel 4.19
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Mendapat Pengakuan
dari Rekan Kerja atas pencapaian prestasi anda

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 19 38%

3 Netral 27 54%

4 Tidak Setuju 4 8%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.19, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “netral” 54% (27 responden). Hal ini menyatakan bahwa

tidak semua karyawan yang ingin mendapatkan pengakuan dari rekan kerjanya

atas apa yang telah mereka capai karena mereka tidak mau dianggap sombong.

Universitas Sumatera Utara


Tetapi disisi lain sebagian karyawan ingin mendapatkan pengakuan dari rekan

kerjanya atas apa yang telah mereka capai dikarenakan mereka beranggapan

dengan adanya pengakuan tersebut mereka akan lebih termotivasi untuk terus

mencapai prestasi yang baik.

Tabel 4.20
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Selalu Menyelesaikan
Pekerjaan dengan Penuh Tanggung Jawab

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 36 72%

3 Netral 9 18%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.20, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 72% (36 responden). Hal ini menyatakan

bahwa sebagian besar karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

selalu menyelesaikan pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dikarenakan

Universitas Sumatera Utara


mereka menyadari apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab mereka untuk

dapat menyelesaikan segala pekerjaan.

Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kreativitas dan Inovasi Menjadi Hal
Penting yang Harus Anda Tingkatkan agar Dapat Menyelesaikan Segala
Pekerjaan Sesuai dengan Standar Perusahaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 39 78%

3 Netral 8 16%

4 Tidak Setuju 1 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.21, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 78% (39 responden). Hal ini menyatakan

bahwa karyawan merasa puas dengan kreativitas dan inovasi yang mereka miliki

saat ini. Tetapi setiap karyawan harus meningkatkan kreativitas dan inovasi yang

Universitas Sumatera Utara


mereka miliki agar dapat menyelesaikan segala pekerjaan sesuai dengan standar

perusahaan atau bahkan dapat melebihi standar perusahaan.

Tabel 4.22
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Bertindak Sesuai dengan
Inisiatif dalam Menyelesaikan Pekerjaan Tanpa Menunggu Perintah atasan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 29 58%

3 Netral 16 32%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.22, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 58% (29 responden). Hal ini menyatakan

bahwa karyawan telah bertindak sesuai dengan inisiatif mereka dalam

Universitas Sumatera Utara


menyelesaikan pekerjaan dan tanggung jawab tanpa menunggu perintah dari

atasan.

Tabel 4.23
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memberikan
Kesempatan Untuk Mengembangkan Karier

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 38 76%

3 Netral 8 16%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan data, 2017

Berdasarkan tabel 4.23, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 76% (38 responden). Hal ini menyatakan

Universitas Sumatera Utara


bahwa perusahaan telah memberikan kesempatan kepada karyawan untuk

mengembangkan masing-masing karier mereka dan karyawan telah menggunakan

kesempatan tersebut dengan baik.

2. Motivasi Ekstrinsik

Tabel 4.24
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kebijakan Perusahaan Menjadi
Dorongan Untuk Bekerja dengan Baik

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 30 60%

3 Netral 16 32%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.24, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 60% (30 responden). Hal ini menyatakan

bahwa karyawan setuju atas kebijakan yang ada diperusahaan menjadi dorongan

untuk bekerja dengan baik serta dapat meningkat kinerja karyawan dalam bekerja.

Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Tentang Dalam Menyelesaikan Permasalah
Pimpinan Perusahaan Selalu Melakukan Diskusi dengan Karyawan untuk
Mencari solusinya

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 31 62%

3 Netral 14 28%

4 Tidak Setuju 2 4%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.25, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 62% (31 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa Karyawan merasa puas karena telah dianggap menjadi bagian penting dari

perusahaan ini dengan melibatkan karyawan dalam menyelesaikan permasalahan

dan mencari jalan keluar serta ketua KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun

Mandiri juga tidak menganggap karyawannya hanya sebagai bawahan saja.

Tabel 4.26
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Antar Karyawan dan
Pimpinan Perusahaan Selalu Terjaga dan Terjalin dengan Baik

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 12 24%

4 Tidak Setuju 3 6%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.26, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 68% (34 responden). Hal ini menyatakan

bahwa terjalin hubungan yang baik antara pemimpin perusahaan dengan karyawan

maupun hubungan antar karyawan. Dengan terciptanya hubungan yang baik,

maka sinergi positif akan muncul dalam kegiatan bekerja sehingga diharapkan

dapat membuat para karyawan nyaman untuk melaksanakan pekerjaannya.

Tabel 4.27
Distribusi Jawaban Responden Tentang Peningkatan Profesionalisme
Karyawan Tercapai Karena Adanya Hubungan yang Baik Antar Karyawan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 39 78%

3 Netral 10 20%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0% 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.27, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 78% (39 responden). Hal ini menyatakan

bahwa Profesionalisme karyawan dalam bekerja tercapai dikarenakan hampir

semua karyawan menganggap bahwa rekan kerja mereka adalah partner mereka

dalam bekerja, sehingga karyawan merasa perlu menjalin hubungan yang baik

dengan rekan kerjanya agar tercapainya profesionalisme dalam bekerja.

Tabel 4.28
Distribusi Jawaban Responden Tentang Kondisi Lingkungan Kerja di
Perusahaan Memberikan Rasa Nyaman dalam Bekerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 38 76%

3 Netral 8 16%

4 Tidak Setuju 1 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.28, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 76% (38 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hampir semua karyawan merasa nyaman dalam bekerja dengan kondisi

lingkungan kerja yang ada di KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

Kondisi lingkungan yang nyaman akan membuat karyawan merasa betah dan

ikhlas dalam melaksankan tugas dan tanggungjawab mereka.

Tabel 4.29
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Selalu Berusaha
Menciptakan Kondisi Kerja yang Baik

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 39 78%

3 Netral 7 14%

4 Tidak Setuju 1 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.29, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 78% (39 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hampir semua karyawan merasakan perusahaan telah menciptakan kondisi

sosial kerja yang baik, sehingga karyawan merasa nyaman dan aman dalam

melakukan aktivitas kerja.

4.2.4 Kinerja Karyawan pada KSP (Koperasi Simpan Pinjem) Bangun

Mandiri

Dalam mengukur variabel kinerja karyawan (Y) di KSP (Koperasi Simpan

Pinjem) Bangun Mandiri, peneliti menggunakan 4 (empat) indikator yaitu kualitas

kerja, kuantitas kerja, waktu kerja, dan kerja sama. Kemudian indikator-indikator

tersebut dikembangkan menjadi 17 (tujuh belas) item pernyataan. Dari

pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel

dibawah ini:

1. Kuantitas Kerja

Tabel 4.30
Distribusi Jawaban Responden Tentang Perusahaan Memiliki Standar Kerja
yang Telah Ditetapkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 36 72%

3 Netral 12 24%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.30, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 72% (36 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa hampir semua karyawan di KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun

Mandiri mematuhi segala peraturan yang telah di tetapkan oleh perusahaan.

Tabel 4.31
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Dapat Menyelesaikan
Pekerjaan Secara Maksimal dengan Fasilitas Kerja yang Diberikan
Perusahaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 16 32%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.31, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 68% (34 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

dapat menyelesaikan pekerjaan secara maksimal dengan fasilitas kerja yang

diberikan oleh perusahaan.

Tabel 4.32
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Selalu Memperoleh Hasil
yang Baik Dalam Bekerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 30 60%

3 Netral 19 38%

4 Tidak Setuju 1 2

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.32, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 60% (30 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

selalu memperoleh hasil yang baik dalam bekerja.

Tabel 4.33
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Selalu Mencapai Target
yang Ditetapkan Perusahan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 32 64%

3 Netral 16 32%

4 Tidak Setuju 2 4

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.33, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju’ yaitu 64% (32 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

bekerja keras dalam mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

2. Kualitas Kerja

Tabel 4.34
Distribusi Jawaban Responden Tentang Dalam Bekerja, Bapak/Ibu Selalu
Berusaha Untuk Menyelesaikannya dengan Cepat dan Tepat

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 13 26%

4 Tidak Setuju 2 4

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.34, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” 68% (34 responden). Hal ini menunjukan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

berusaha keras dalam menyelesaikan masing-masing pekerjaannya dengan cepat

dan tepat. Namun, masih ada beberapa karyawan yang belum bisa menyelesaikan

pekerjaaanya secara cepat dan tepat dikarenakan karyawan tersebut tidak mau

berbaur dengan karyawan lain untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Setiap

karyawan harus dapat saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas dan

tanggung jawab mereka agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan

perusahaan.

Tabel 4.35
Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Selalu Memperbaiki
Kesalahan yang Anda Lakukan Ketika Bekerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 5 10%

2 Setuju 32 64%

3 Netral 13 26%

4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.35, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 64% (32 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa hampir semua karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

memperhatikan dan memperbaiki kesalahan mereka ketika bekerja. Namun,

masih ada beberapa karyawan yang tidak peduli akan kesalahan yang mereka

perbuat dalam bekerja. Disini pemimpin perusahaan dituntut agar lebih tegas lagi

dalam menghadapi karyawan yang malas agar tidak terjadi kesalahan dalam

bekerja.

Tabel 4.36
Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Mengutamakan Hasil yang
Maksimal Dalam Bekerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 4 8%

2 Setuju 34 68%

3 Netral 12 24%

4 Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.36, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyatan “setuju” yaitu 68% (34 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

mengutamakan hasil yang maksimal dalam bekerja.

Tabel 4.37
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Dapat Mengambil
Keputusan Meskipun Berada dalam tekanan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 20 40%

3 Netral 29 58%

4 Tidak Setuju 1 2%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.37, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “netral” yaitu 58% (29 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa tidak semua karyawan KSP (Kopersai Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

dapat mengambil keputusan bila berada dalam tekanan dikarenakan mereka yang

tidak dapat berpikir apabila tidak dalam kondisi baik. Namun, ada juga beberapa

karyawan yang dapat mengambil keputusan meski dalam tekanan dikarenakan

mereka mempunyai sifat yang tangguh dan pekerja keras dalam menyelesaikan

pekerjaan.

Tabel 4.38
Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Selalu Bersikap Profesional
Dalam Bekerja

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 33 66%

3 Netral 14 28%

4 Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.38, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 66% (33 responden). Hal ini menyatakan

bahwa beberapa karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjem) Bangun Mandiri selalu

bersikap profesional dalam melakukan pekerjaan. Namun, masih ada beberapa

karyawan yang tidak profesional dalam bekerja dikarenakan mereka yang tidak

memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaan.

3. Waktu Kerja

Tabel 4.39
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Selalu Menyelesaikan
Pekerjaan dengan Cepat dan Tepat Dalam Situasi Apapun

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 1 2%

2 Setuju 33 66%

3 Netral 16 32%

Universitas Sumatera Utara


4 Tidak Setuju 0 0%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.39, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 66% (33 responden). Hal ini menunjukan

bahwa beberapa karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri selalu

menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan tepat dalam situasi apapun yang

menimpa mereka.

Tabel 4.40
Distribusi Jawaban Responden Tentang Anda Selalu Menyelesaikan
Pekerjaan Sesuai dengan waktu yang Ditetapkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 37 74%

3 Netral 13 26%

4 Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.40, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 74% (37 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh

perusahaan. Hal ini dapat dilihat bahwa sebagian karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri memanfaatkan waktu sebaik mungkin sehingga

dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu.

Tabel 4.41
Distribusi Jawaban Responden Tentang Bapak/Ibu Selalu Menyelesaikan
Pekerjaan Sebelum Tenggang Waktu yang Ditetapkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 31 62%

3 Netral 17 34%

4 Tidak Setuju 2 4%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.41, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 62% (31 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa hampir seluruh karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

menyelesaikan pekerjaan sebelum tenggang waktu yang ditetapkan.

Tabel 4.42
Distribusi Jawaban Responden Tentang Masa Kerja yang Dijalanin Selalu
Berjalan dengan Baik Sesuai yang Diharapkan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 0 0%

2 Setuju 36 72%

3 Netral 14 28%

4 Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.42, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 72% (36 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar masa kerja yang dijalanin oleh karyawan selalu berjalan

dengan baik sesuai yang diharapan.

4. Kerja Sama

Tabel 4.43
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Kerja Antar Karyawan
Terjalin dengan Baik

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 6 12%

2 Setuju 41 82%

3 Netral 2 4%

Universitas Sumatera Utara


4 Tidak Setuju 1 2%

5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.43, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 82% (41 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa hampir semua karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

menjalin hubungan yang baik dengan sesamanya. Hal ini juga membuktikan

bahwa karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri memiliki rasa

solidaritas yang tinggi terhadap sesama karyawan.

Tabel 4.44
Distribusi Jawaban Responden Tentang Karyawan Selalu Bekerja Sama
Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 2 4%

2 Setuju 40 80%

3 Netral 7 14%

4 Tidak Setuju 1 2%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.44, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 80% (40 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa sebagian besar karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

selalu bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan, agar segala sesuatunya dapat

diselesaikan dengan mudah dan yang pasti menguntungkan pihak perusahaan.

Tabel 4.45
Distribusi Jawaban Responden Tentang Hubungan Antara Pimpinan
Perusahaan dengan Karyawan Terjalin dengan Baik

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase

1 Sangat Setuju 3 6%

2 Setuju 29 58%

3 Netral 18 36%

4 Tidak Setuju 0 0%

Universitas Sumatera Utara


5 Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 50 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.45, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 58% (29 responden). Hal ini menyatakan

bahwa hubungan antara pimpinan perusahaan dengan sebagian karyawan terjalin

dengan baik selebihnya belum terjalin dengan baik dikarenakan sebagian

karyawan masih merasa tidak diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. Hal ini

juga dapat menjadi masukkan kepada pihak perusahaan untuk lebih adil dalam

bersikap agar terjalinnya hubungan yang baik dengan seluruh karyawannya.

Tabel 4.46
Distribusi Jawaban Responden Tentang Pimpinan Perusahaan dan
Karyawan Saling Membantu Dalam Menyelesaikan Pekerjaan

No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase


1 Sangat Setuju 3 6%
2 Setuju 31 62%
3 Netral 16 32%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 50 100%
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 4.46, menunjukkan bahwa responden terbanyak

memberikan pernyataan “setuju” yaitu 62% (31 responden). Hal ini menunjukkan

bahwa pimpinan perusahaan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri dan

karyawannya saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan demi kemajuan

perusahaan. Namun, sebagian karyawan masih belum merasakan hal tersebut

dikarenakan belum terjalinnya hubungan yang baik dengan pimpinan mereka.

4.3 Teknik Analisis Data

4.3.1 Uji Instrumen

4.3.1.1 Uji Validitas

Dalam uji validitas ini, setiap pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk

mengetahui validitas setiap pernyataan dalam instrumen penelitian dapat dilihat

melalui kolom rhitungdan rtabel. Apabila rhitung>rtabel, maka pernyataan tersebut

dinyatakan valid. Apabila rhitung<rtabel,maka pernyataan tersebut dinyatakan tidak

valid.

1. Variabel Insentif (X1)

Uji Validitas kuesioner untuk variabel insentif (X1) dalam penelitian ini

dilakukan kepada 50 responden dengan rtabel sebesar 0,2787. Hasil uji validitas

untuk variabel insentif (X1) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.47
Uji Validitas Variabel Insentif (X1)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


P1 0,682 Valid
P2 0,385 Valid

Universitas Sumatera Utara


P3 0,395 Valid
P4 0,825 Valid
P5 0,563 Valid
P6 0,578 0,2787 Valid
P7 0,371 Valid
P8 0,838 Valid
P9 0,642 Valid
P10 0,705 Valid
P11 0,803 Valid
P12 0,835 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.47 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai

Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,2787).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dikatakan

valid.

2. Variabel Motivasi (X2)

Uji Validitas kuesioner untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini

dilakukan kepada 50 responden dengan rtabel sebesar 0,2787. Hasil uji validitas

untuk variabel motivasi (X2) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.48
Uji Validitas Variabel Motivasi (X2)

Pernyataan rhitung rtabel Keterangan


P13 0,650 Valid
P14 0,483 Valid
P15 0,305 Valid
P16 0,659 Valid
P17 0,563 Valid

Universitas Sumatera Utara


P18 0,538 Valid
P19 0,316 0,2787 Valid
P20 0,676 Valid
P21 0,724 Valid
P22 0,650 Valid
P23 0,583 Valid
P24 0,638 Valid
P25 0,642 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.48 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai

Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,2787).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dikatakan

valid.

3. Variabel Kinerja Karyawan (Y)

Uji Validitas kuesioner untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam

penelitian ini dilakukan kepada 50 responden dengan rtabel sebesar 0,2787. Hasil

uji validitas untuk variabel kinerja karyawan (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat

pada tabel berikut:

Tabel 4.49
Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan (Y)
Pernyataan rhitung rtabel Keterangan

P26 0,525 Valid

P27 0,747 Valid

P28 0,596 Valid

Universitas Sumatera Utara


P29 0,439 Valid

P30 0,733 Valid

P31 0,643 Valid

P32 0,662 0,2787 Valid

P33 0,330 Valid

P34 0,665 Valid

P35 0,565 Valid

P36 0,656 Valid

P37 0,548 Valid

P38 0,328 Valid

P39 0,399 Valid

P40 0,294 Valid

P41 0,740 Valid

P42 0,761 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Tabel 4.49 menunjukkan bahwa semua butir pernyataan memiliki nilai

Corrected Item Total Correlation yang lebih besar dari nilai rtabel (0,2787).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir pernyataan dikatakan

valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat

dianalisis lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.50
Hasil Uji Reliabilitas X1

Reliability StatisticsX1
Cronbach's Alpha N of Items
,766 13
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.50, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar 0,766.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besar dari r-

tabel (0,766 > 0,60) maka seluruh pernyataan Insentif (X1) dapat dikatakan

reliabel.

Tabel 4.51
Hasil Uji Reliabilitas X2

Reliability StatisticsX2
Cronbach's Alpha N of Items
,757 14
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.51, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar 0,757.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besar dari r-

tabel (0,757 > 0,60) maka seluruh pernyataan Motivasi (X2) dapat dikatakan

reliabel.

Tabel 4.52
Hasil Uji Reliabilitas Y

Reliability Statistics Y
Cronbach's Alpha N of Items
,758 18
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.52, dapat diketahui bahwa nilai r-alpha sebesar 0,758.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai r-alpha positif dan lebih besar dari r-

Universitas Sumatera Utara


tabel (0,758 > 0,60) maka seluruh pernyataan Kinerja Karyawan (Y) dapat

dikatakan reliabel.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1 Uji Normalitas

Ada dua cara yang dapat digunakan untuk melihat apakah data residual

berdistribusi normal atau tidak. Pertama yaitu pedoman pengambilan keputusan

rentang data distribusi nomal berdasarkan uji statistik dengan menggunakan

pendekatanKolmogorov-Smirnov Z yang dapat dilihat dari kriteria berikut:

1. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal

2. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1,97maka data dikatakan normal

Tabel 4.53
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz
ed Residual

N 50
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
Std. Deviation 3,90748742
Most Extreme Absolute ,163
Differences Positive ,082
Negative -,163
Test Statistic ,163
Asymp. Sig. (2-tailed) ,873

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Pada tabel 4.53, dapat dilihat besarnya perolehan nilai Asymp.sig (2 tailed)

adalah 0,873. Artinya, perolehan ini lebih besar dari 0,05 dan untuk nilai

Kolmogorov-Smirnov Z adalah 0,163 dimana angka ini lebih kecil dibandingkan

dengan nilai ketetapan 1,97. Dengan demikian, uji statistik telah memenuhi kedua

Universitas Sumatera Utara


kriteria yang dipersyaratkan dan data dapat dikatakan berdistribusi normal serta

memenuhi asumsi normalitas.

Cara kedua untuk Uji normalitas dapat dilakukan melalui perhitungan

regresi dengan Software Statistic 2017 yang dideteksi melalui dua pendekatan

grafik yaitu analisa grafik histogram dan analisa grafik normal p-plot yang

membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi

normal. Berikut penjelasan dari grafik-grafik tersebut:

1. Grafik Histogram

Gambar 4.3
Histogram Uji Normalitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan grafik histogram diatas, dapat dilihat bahwa grafik histogram

berbentuk lonceng terbalik, tidak miring ke kiri dan ke kanan. Oleh karena itu,

data dapat dikatakan berdistribusi normal.

2. Grafik Normal P-Plot

Gambar 4.4
Grafik Normal P-Plot

Universitas Sumatera Utara


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Gambar grafik normal probability plots berikut ini terlihat bahwa gambar

menunjukkan data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal. Oleh karena itu, data dikatakan berdistribusi normal.

4.3.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji suatu model apakah dalam

model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel

independen. Berikut ini dapat dilihat cara mendeteksi multikolinearitas dengan

menganalisis matriks korelasi antara variabel independen dan perhitungan

Tolerance Value dan Variance Inflation Factor (VIF) seperti terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.54
Hasil Uji Multikolinearitas

Universitas Sumatera Utara


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Std.
Model B Error Beta T Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) 23,285 5,634 4,133 ,000
TOTAL
,419 ,199 ,397 2,109 ,040 ,261 3,831
INTENSIF
TOTAL
,460 ,226 ,383 2,035 ,048 ,261 3,831
MOTIVASI
a. Dependent Variable: TOTAL KINERJA KARYAWAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan hasil pengolahan tabel 4.54, dapat dilihat bahwa nilai

Tolerance Value semua variabel bebas adalah lebih besar dari nilai ketetapan yaitu

0,1 dan nilai VIF semua variabel independen adalah lebih kecil dari nilai

ketetapan yaitu 5. Oleh karena itu, data dalam penelitian ini dapat dikatakan tidak

mengalami masalah multikolinearitas.

4.3.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan melalui metode analisis grafik yaitu

grafik Scatterplot, dimana tidak terjadi heteroskedastisitas apabila titik-titik

menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, dan

tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 4.5
Grafik Scatterplot

Universitas Sumatera Utara


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

4.3.3 Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Uji analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan program Software Statistic 2017 yang dapat dilihat pada tabel

berikut ini:

Tabel 4.55
Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 23,285 5,634 4,133 ,000
TOTAL INTENSIF
,419 ,199 ,397 2,109 ,040

TOTAL MOTIVASI ,460 ,226 ,383 2,035 ,048


a. Dependent Variable: TOTAL KINERJA KARYAWAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan hasil pengelolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam

tabel 4.55 maka diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y= 23,285 + 0,419X1 + 0,460X2 + e

Universitas Sumatera Utara


1. Konstanta (a) = 23,285 artinya, jika variabel independen (bebas) yaitu insentif

dan motivasi = 0 maka kinerja karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri akan sebesar 23,285.

2. Koefisien regresi variabel X1 (b1) = 0,419 menunjukkan bahwa insentif (X1)

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan (Y) KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) Bangun Mandiri. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya

upaya penambahan sebesar satu satuan pada insentif, maka kinerja karyawan

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri akan meningkat sebesar

0,419 satuan.

3. Koefisien regresi variabel X2 (b2) = 0,460 menunjukkan bahwa motivasi (X2)

berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) Bangun Mandiri. Nilai ini juga menunjukkan bahwa setiap adanya

upaya penambahan sebesar satu satuan pada motivasi, maka kinerja karyawan

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri akan meningkat sebesar

0,460 satuan.

Berdasarkan hasil analisis regresi tersebut juga dapat diketahui faktor yang

paling dominan mempengaruhi kinerja karyawan, yakni variabel motivasi (X2)

dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,460, kemudian diikuti oleh variabel

insentif (X1) dengan nilai koefisien regresi sebesar 0,419.

4.3.4 Uji Hipotesis

4.3.4.1 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji apakah variabel independen (bebas) yaitu

insentif (X1) dan motivasi (X2) secara parsial atau masing-masing mempunyai

Universitas Sumatera Utara


pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) pada KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai

probabilitas yang dihitung < 0,05 (Sig. < α0,05), maka H0ditolak dan Haditerima.

Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,05 (Sig. >α0,05) maka

H0diterima dan Haditolak. Nilai dengan df = n – k yaitu 50 – 3 = 47, sehingga

nilai pada taraf signifikan 5% yaitu ttabel adalah 2,011. Hasil uji t dapat dilihat

pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.56
Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 23,285 5,634 4,133 ,000

TOTAL INTENSIF ,419 ,199 ,397 2,109 ,040

TOTAL MOTIVASI ,460 ,226 ,383 2,035 ,048

a. Dependent Variable: TOTAL KINERJA KARYAWAN


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.56 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai thitung untuk variabel insentif sebesar 2,109 dengan signifikansi sebesar

0,040. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 2,011. Hal ini menunjukkan

bahwa thitung (2,109) >ttabel (2,011) dan nilai probabilitas 0,040 < 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa insentif

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Nilai koefisien yang positif menunjukkan

bahwa insentif (X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

Universitas Sumatera Utara


karyawan. Artinya, peningkatan variabel insentif (X1) dapat meningkatkan

kinerja karyawan (Y).

2. Nilai thitunguntuk variabel motivasi sebesar 2,035 dengan signifikansi sebesar

0,48. Sedangkan ttabel pada α = 0,05 adalah 2,011. Hal ini menunjukkan

bahwa thitung (2,035) >ttabel (2,011) dan nilai probabilitas 0,048< 0,05 maka H0

ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi

berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Nilai koefisien yang positif menunjukkan

bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.

Artinya, peningkatan variabel motivasi dapat meningkatkan kinerja karyawan.

Berdasarkan hasil uji-t di atas, maka dapat disimpulkan bahwa secara

parsial, variabel insentif dan motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Masing-masing variabel

mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan dengan besar pengaruh yang

berbeda-beda.

4.3.4.2 Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

Uji-F dilakukan untuk menguji apakah variabel insentif (X1) dan motivasi

(X2) memiliki pengaruh secara bersamaan terhadap kinerja karyawan (Y) KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Apabila Fhitung>Ftabelmaka H0 ditolak

dan Haditerima, sedangkan apabila Fhitung<Ftabelmaka H0 diterima dan Haditolak.

Uji-F juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai

probabilitas yang dihitung < 0,05 (Sig. < α0,05), maka H0ditolak dan Haditerima.

Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,05 (Sig. >α0,05) maka

H0diterima dan Haditolak.

Universitas Sumatera Utara


Untuk menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas

pembilang dan derajat bebas penyebut dengan rumus sebagai berikut:

1. df (pembilang) = k – 1

2. df (penyebut) = n – k

keterangan:

k = jumlah variabel bebas dan terikat

n = jumlah sampel dalam penelitian

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) sebanyak 50 responden

dan jumlah keseluruhan variabel (k) sebanyak 3, sehingga diperoleh:

1. df (pembilang) = 3 - 1 = 2

2. df (penyebut) = 50 - 3 = 47

Nilai Ftabel pada α = 5% adalah sebesar 3,20. Sedangkan nilai Fhitungakan

diperoleh dengan menggunakan bantuan Software Statistic 2017 yang dapat

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.57
Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji-F)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 973,466 2 486,733 30,577 ,000b

Residual 748,154 47 15,918

Total 1721,620 49

a. Dependent Variable: TOTAL KINERJA KARYAWAN


b. Predictors: (Constant), TOTAL MOTIVASI, TOTAL INTENSIF
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Pada tabel 4.57 dapat dilihat bahwa nilai Fhitung sebesar 30,577 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu

Fhitung>Ftabel (30,577 > 3,20) dan tingkat signifikannya 0,000 < 0,05. Hal ini

Universitas Sumatera Utara


menunjukkan bahwa H0ditolak dan Haditerima, yang artinya variabel independen

(bebas) yaitu insentif dan motivasi secara serempak atau bersama-sama

berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen (terikat) yaitu

kinerja karyawan. Dengan demikian, faktor insentif dan motivasi dapat

meningkatkan kinerja karyawan KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri.

Namun, apabila salah satu variabel menurun, maka juga dapat menurunkan

kinerja karyawan. Hal ini dikarenakan kedua variabel tersebut berpengaruh secara

serempak terhadap kinerja karyawan.

4.3.4.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Nilai koefisien

determinasi adalah di antara nol dan satu. Semakin kecil nilai R2 maka semakin

terbatas kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Tabel 4.58
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 ,752 ,565 ,547 3,990

a. Predictors: (Constant), TOTAL MOTIVASI, TOTAL INTENSIF


b. Dependent Variable: TOTAL KINERJA KARYAWAN
Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2017

Berdasarkan tabel 4.58 di atas, dapat disimpulkan bahwa:

1. Nilai R sebesar 0,752 menunjukkan bahwa hubungan antara insentif (X1) dan

motivasi (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) sebesar 75,2%. Artinya,

hubungan antar variabel tergolong sangat erat.

Universitas Sumatera Utara


2. Nilai R Square (R2) sebesar 0,565. Hal ini berarti 56,5% kinerja karyawan

(Y) KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri dapat dipengaruhi oleh

variabel insentif (X1) dan motivasi (X2). Sedangkan sisanya 43,5%

dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.4 Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Insentif Terhadap Kinerja Karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Berdasarkan hasil Uji-t yang terdapat pada Tabel 4.55, menunjukkan

bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara insentif (X1)

terhadap kinerja karyawan (Y) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,040 < 0,05.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap variabel insentif (X1), peneliti

menemukan bahwa sebagian besar karyawa setuju jika insentif yang diberikan

perusahaan sudah cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari jawaban positif yang

diberikan responden terhadap 12 (dua belas) pernyataan yang menggambarkan

baik buruknya insentif yang diberikan perusahaan. Seluruh pernyataan tersebut

merupakan penjabaran dari 5 indikator yaitu Insentif Material, Insentif Non-

material, Besarnya Insentif, Ketepatan dan Kelancaran Insentif, dan peningkatan

insentif.

Pada hasil analisis deskriptif variabel insentif (X1), hasil dari tabel 4.5,

mayoritas karyawan menyatakan setuju bahwa perusahaan memberikan bonus

sesuai dengan standar yang ada di perusahaan. Jika dibandingkan dengan

pernyataan lainnya, pernyataan ini mendapat persentase jawaban setuju tertinggi

dari keseluruhan 50 responden, yaitu sebesar 72% (36 responden). Namun, untuk

Universitas Sumatera Utara


pernyataan bahwa perusahaan memberikan uang makan dan uang transport setiap

hari, hanya direspon dengan jawaban setuju oleh 11 responden (22%).

Hal ini dapat diartikan bahwa perusahaan KSP (Koperasi Simpan Pinjam)

Bangun Mandiri sudah menjalankan salah satu ketetapannya dengan baik yaitu

memberikan bonus sesuai dengan standar yang ada di perusahaan kepada

karyawannya. Akan tetapi, sebagian besar karyawan belum merasakan bahwa

perusahaan memberikan uang makan dan transport setiap hari. Perusahaan harus

lebih adil lagi dan memperhatikan karyawannya agar mereka tetap dapat bekerja

dengan baik dan menghasilkan kinerja yang baik.

4.4.2 Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Berdasarkan hasil Uji-t yang terdapat pada Tabel 4.55, menunjukkan

bahwa secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan antara motivasi (X2)

terhadap kinerja karyawan (Y) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,048 < 0,05.

Pada hasil analisis deskriptif variabel motivasi (X2), hasil dari Tabel 4.21,

Tabel 4.26 dan Tabel 4.28, mayoritas karyawan menyatakan setuju bahwa

kreativitas dan inovasi menjadi hal penting yang harus anda tingkatkan agar dapat

menyelesaikan segala pekerjaan sesuai dengan standar perusahaan, peningkatan

profesionalisme karyawan tercapai karena adanya hubungan yang baik antar

karyawan dan perusahaan selalu berusaha menciptakan kondisi kerja yang baik.

Jika dibandingkan dengan pernyataan lainnya, ketiga pernyataan ini mendapatkan

persentase jawaban setuju tertinggi dari keseluruhan 50 responden, yaitu sama-

sama sebesar 78% (39 responden). Namun, untuk pernyataan bahwa Bapak/ibu

Universitas Sumatera Utara


merasa puas atas penghargaan yang diberikan kepada Bapak/ibu, ini hanya

direspom dengan jawaban setuju oleh 18 responden (36%).

Hal ini dapat diartikan bahwa mayoritas karyawan KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) Bangun Mandiri sudah mendapatkan motivasi yang baik dari perusahaan

maupun dari sesama karyawan. Akan tetapi, masih ada sebagian besar karyawan

yang belum merasa puas atas penghargaan yang diberikan oleh perusahaan.

Ketika hasil kerja karyawan tersebut diberikan penghargaan dan didukung oleh

lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja serta adanya interaksi yang baik

antara atasan dan bawahan, maka akan semakin memotivasi karyawan dalam

bekerja. Sehingga, tugas dan tanggung jawab dapat terlaksana sesuai dengan

yang diharapkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai motivasi kerja baik

motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik, motivasi dapat mendukung karyawan

dan meminimumkan tingkat kesalahan dalam bekerja sehingga kinerja karyawan

akan meningkat dan juga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Apabila

pimpinan atau ketua perusahaan tidak mampu memberikan motivasi yang baik

terhadap karyawannya, maka akan berakibat karyawan tidak mempunyai

semangat dalam bekerja dan tujuan perusahaan pun tidak akan terpenuhi dengan

maksimal.

4.4.3 Pengaruh Insentif dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

Dari hasil penelitian yang dilakukan, berdasarkan Uji-F (Uji Signifikan

Simultan) yang dapat dilihat pada Tabel 4.56, variabel insentif (X1) dan variabel

motivasi (X2) memiliki nilai Fhitung sebesar 30,577 dengan nilai Ftabel 3,20 yang

Universitas Sumatera Utara


artinya Fhitung> Ftabel. Sementara untuk tingkat signifikannya adalah sebesar 0,000,

yang artinya juga lebih rendah dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel insentif (X1) dan variabel motivasi (X2) secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (Y) KSP (Koperasi

Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Hal ini menunjukkan bahwa pada Uji-F

Haditerima H0ditolak.

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi (R2) pada tabel 4.57,

menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas yaitu insentif (X1) dan

motivasi (X2) terhadap variabel terikat yaitu kinerja karyawan (Y) memiliki

hubungan yang positif dan tergolong sangat erat. Dengan nilai R Square (R2)

sebesar 0,565 yang menunjukkan bahwa variabel independen (bebas) yaitu

insentif (X1) dan motivasi (X2) dapat mempengaruhi variabel dependen (terikat)

yaitu kinerja karyawan (Y) sebesar 56,5%. Sedangkan sisanya 43,5% dipengaruhi

oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pengolahan data penelitian yang telah dilakukan,

maka dalam bab ini penulis dapat menarik kesimpulan mengenai penelitian

“Pengaruh Insentif dan Motivasi terhadap Kinerja Karyawan studi pada karyawan

KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri”, adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan Uji-t (Uji Signifikan Parsial), menunjukkan bahwa insentif

(X1) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Hal ini berarti, pada variabel

insentif, Haditerima H0ditolak.

2. Berdasarkan Uji-t (Uji Secara Parsial), menunjukkan motivasi (X2)

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Hal ini berarti, pada variabel

insentif, Haditerima H0ditolak.

3. Berdasarkan Uji-f (Uji Secara Simultan), menunjukkan bahwa insentif

(X1) dan motivasi (X2) berpengaruh bersama-sama (simultan) secara

positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) Bangun Mandiri.

Universitas Sumatera Utara


5.2 Saran

Setelah melakukan penelitian, pembahasan, dan merumuskan kesimpulan

dari hasil penelitian, maka penulis akan memberikan beberapa saran yang

berkaitan dengan penelitian yang telah dilakukan untuk dijadikan masukan dan

bahan pertimbangan yang berguna bagi perusahaan KSP (Koperasi Simpan

Pinjam) Bangun Mandiri. Adapun saran dari penulis yaitu sebagai berikut:

1. KSP (koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri dalam hal pemberian

insentif, diharapkan lebih memperhatikan pemberian uang makan dan

uang transport setiap harinya karyawan dalam bekerja dan memperhatikan

apresiasi berupa liburan yang perusahaan berikan kepada karyawan

sehingga kinerja karyawan dapat terus meningkat. Selain itu ketetapan

waktu pemberian insentif juga harus diperhatikan oleh perusahan KSP

(Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri. Apabila hal ini dapat

diterima dan diperbaiki oleh pihak perusahaan, maka kinerja karyawan

akan terus meningkat dengan baik.

2. Pemberian penghargaan yang adil, kesempatan mengembangkan karir,

membina hubungan yang baik dengan atasan dan rekan kerja, serta

lingkungan kerja yang nyaman juga sangat mempengaruhi kinerja

karyawan, sehingga KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Bangun Mandiri

harus tetap mempertahankan hal tersebut dan tetap memikirkan cara

memotivasi karyawan untuk terus tetap meningkatkan kinerja masing-

masing karyawan. Sehingga tujuan perusahaan akan tercapai atau bahkan

lebih dari yang diharapkan.

Universitas Sumatera Utara


3. Dalam mencapai hasil kinerja karyawan yang lebih baik lagi, hendaknya

perusahaan juga harus memperhatikan pengaruh lain yang dapat

meningkatkan kinerja karyawan dalam bekerja selain masalah yang telah

di teliti dalam penelitian ini misalnya: budaya organisasi, disiplin kerja,

kompensasi, dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Edy Sutrisno, 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Kencana

Perdana Media Group.

Edy Sutrisno, 2010. Budaya Organisasi. Jakarta: Kharisma Putra utama

Hasibuan, Malayu S.P. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara,

Jakarta.

Kurniawan, Robert dan Budi Yuniarto, 2016. Analisis Regresi, Kencana, Jakarta

Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE

Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia

Perusahaan. Cetakan IX. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Panggabean, S., Mutiara. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor:

Ghalia Indonesia.

Roziqin, Muhammad Zainur. 2010. Kepuasan Kerja. Malang: Averroes Press.

Siregar, Ir. Syofian, 2016. Statistika Deskriptif Untuk Penelitian. PT Raja

Grafindo Persada, Jakarta.

Sofyandi, 2008, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Pertama, Penerbit

Graha Ilmu, Yogyakarta.

Sunarto. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Yogyakarta: Amus.

Universitas Sumatera Utara


Suliyanto, 2011. Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. ANDI,

Yogyakarta.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta, CV

Sunyoto, Danang, 2013. Metode dan Instrumen Penelitian Ekonomi dan Bisnis.

CAPS, Yogyakarta.

Sujarweni, V. Wiratna, 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Pustaka

Baru Press, Yogyakarta.

Yani, M. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Mitra Wacana Media.

Jakarta.

Yuli, Sri Budi Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. UMM Press,

Malang.

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH INSENTIF DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA
KARYAWAN (STUDI PADA KARYAWAN KSP (KOPERASI SIMPAN
PINJAM) BANGUN MANDIRI) JL. SM. RAJA NO. 235 SIMPANG LIMUN
MEDAN

Kepada Yth:

Bapak / Ibu Responden


Di t e m p a t
Dengan hormat,
Dalam rangka memenuhi tugas skripsi saya pada Departemen Ilmu
Adminsitrasi Bisnis FISIP USU, maka dengan segala kerendahan hati saya sangat
menghargai tanggapan Bapak / Ibu terhadap beberapa pernyataan yang tersedia
dalam kuesioner ini mengenai “Pengaruh Insentif Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan (Studi Pada Karyawan Ksp (Koperasi Simpan Pinjam)
Bangun Mandiri) Jl. Sm. Raja No. 235 Simpang Limun Medan”.
Pengumpulan data ini semata-mata hanya akan digunakan untuk maksud
penyusunan skripsi dan akan dijamin kerahasiaannya.
Kesediaan dan kerja sama yang Bapak / Ibu berikan dalam bentuk
informasi yang benar dan lengkap akan sangat mendukung keberhasilan penelitian
ini. Selain itu jawaban yang Bapak / Ibu berikan juga akan merupakan masukan
yang sangat berharga bagi saya.
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas
bantuan dan kesediaan Bapak / Ibu yang telah meluangkan waktunya dalam
pengisian kuesioner ini.

Hormat saya,

Universitas Sumatera Utara


Ega Tamita Sitorus

KUESIONER PENELITIAN

I. IDENTITAS RESPONDEN
1. Nama : (Tidak wajib diisi)

2. Jenis Kelamin : a. Laki-Laki b. Perempuan

3. Pendidikan Terakhir : a. SMA b. D3 c. S1


d. S2 e. S3

4. Usia : a. <25 Tahun b. 25 – 35 Tahun c. 36 –


45 Tahun d. 46 – 55 Tahun e.> 55 Tahun

5. Lama kerja : a. <1 tahun b. 1-2 tahun c. 2-3 tahun

d. 3-4 tahun
II. PETUNJUK PENGISIAN
1) Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai menurut pendapat Bapak/Ibu
dengan memberi tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia.

2) Setelah mengisi kuesioner ini mohon Bapak/Ibu dapat memberikan kembali


kepada yang menyerahkan kuesioner ini pertama kali.

3) Keterangan Alternatif Jawaban dan Skor :

a. STS = Sangat Tidak Setuju (1)


b. TS = Tidak Setuju (2)
c. N = Netral (3)
d. S = Setuju (4)
e. SS = Sangat Setuju (5)

Universitas Sumatera Utara


VARIABEL INSENTIF (X1)

NO PERNYATAAN SKALA

SS S N TS STS

1 Perusahaan memberikan bonus sesuai dengan standar


yang ada di perusahaan

2 Perusahaan memberikan uang makan dan uang


transport setiap hari

3 Perusahaan memberikan apresiasi berupa liburan


yang baik atas kinerja yang telah anda capai

4 Terdapat komunikasi yang baik antara atasan dan


bawahan maupun antar sesama karyawan di
lingkungan kerja

5 Perusahaan memberikan hadiah yang memuaskan


atas pencapaian kinerja yang bapak/ibu lakukan

6 Insentif yang diberikan perusahaan didasarkan atas


kinerja dan pencapaian bapak/ibu yang melebihi
target perusahaan

7 Insentif yang diberikan perusahaan didasarkan atas


lama kerja, tingkat/pangkat, atau pengalaman
Bapak/ibu

8 Insentif yang diberikan perusahaan selalu tepat waktu

9 Pemberian insentif oleh perusahaan selalu teratur dan


adil

10 Kenaikan insentif diberikan perusahaan berdasarkan


peningkatan kinerja dan pencapaian target

11 Pemberian insentif oleh perusahaan mendorong


bapak/ibu untuk meningkatkan produktivitas kerja

12 Bapak/ibu telah memahami bahwa target yang


dicapai akan sesuai dengan insentif yang diperoleh

Universitas Sumatera Utara


VARIABEL MOTIVASI(X2)

NO PERNYATAAN SKALA

SS S N TS STS

13 Bapak/ibu berusaha keras untuk mencapai prestasi


(target)

14 Bapak/ibu merasa puas atas penghargaan yang


diberikan kepada bapak/ibu

15 Bapak/ibu ingin mendapat pengakuan dari rekan


kerja atas pencapaian prestasi anda

16 Bapak/ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan


penuh tanggung jawab

17 Kreativitas dan inovasi menjadi hal penting yang


harus anda tingkatkan agar dapat menyelesaikan
segala pekerjaan sesuai denggan standart perusahaan

18 Bapak/ibu bertindak sesuai dengan inisiatif dalam


menyelesaikan pekerjaan tanpa menunggu perintah
atasan

19 Perusahaan memberikan kesempatan untuk


mengembangkan karier

20 Kebijakan perusahaan menjadi dorongan untuk


bekerja dengan baik

21 Dalam menyelesaikan permasalahan pimpinan


perusahaan selalu melakukan diskusi dengan
karyawan untuk mencari solusinya

22 Hubungan antar karyawan dan pimpinan perusahaan


selalu terjaga dan terjalin dengan baik

23 Peningkatan profesionalisme karyawan tercapai


karena adanya hubungan yang baik antar karyawan

24 Kondisi lingkungan kerja di perusahaan memberikan


rasa nyaman dalam bekerja

25 Perusahaan selalu berusaha menciptakan kondisi

Universitas Sumatera Utara


kerja yang baik

VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y)

NO PERNYATAAN SKALA

SS S N TS STS

26 Perusahaan memiliki standar kerja yang telah


ditetapkan

27 Bapak/ibu dapat menyelesaikan pekerjaan secara


maksimal dengan fasilitas kerja yang diberikan
perusahaan

28 Bapak/ibu selalu memperoleh hasil yang baik dalam


bekerja

29 Bapak/ibu selalu mencapai target yang ditetapkan


perusahaan

30 Dalam bekerja, bapak/ibu selalu berusaha untuk


menyelesaikannya dengan cepat dan tepat

31 Anda selalu memperbaiki keselahan yang anda


lakukan ketika bekerja

32 Anda mengutamakan hasil yang maksimal dalam


bekerja

33 Bapak/ibu dapat mengambil keputusan meskipun


berada dalam tekanan

34 Anda selalu bersikap profesional dalam bekerja

35 Bapak/ibu selalu menyelesaikan pekerjaan dengan


cepat dan tepat dalam situasi apapun

36 Anda selalu menyelesaikan pekerja sesuai dengan


waktu yang ditetapkan

37 Bapak/ibu selalu menyelesaikan pekerjaan sebelum


tenggang waktu yang ditetapkan

38 Masa kerja yang dijalanin selalu berjalan dengan baik

Universitas Sumatera Utara


sesuai yang diharapkan

39 Hubungan kerja antar karyawan terjalin dengan baik

40 Karyawan selalu bekerja sama dalam menyelesaikan


pekerjaan

41 Hubungan antara pimpinan perusahaan dengan


karyawan terjalin dengan baik

42 Pimpinan perusahaan dan karyawan saling membantu


dalam menyelesaikan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai