Anda di halaman 1dari 155

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP

CITRA PERUSAHAAN PT.SORIK MARAPI GEOTHERMAL POWER


(SGMP) DI MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan Pendidikan


Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

NUR KHADIJAH NASUTION


150907054

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019

Universitas Sumatera Utara


HALAMAN PERSETUJUAN

Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh:

Nama : NUR KHADIJAH NASUTION

NIM : 150907054

Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Judul : Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra


Perusahaan PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di
Mandailing Natal Sumatera Utara

Medan, 10 Juli 2019

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Dr.Beti Nasution. M,Si Prof. Dr. Marlon Sihombing,M.A


NIP: 196106251987112001 NIP: 19590816 198611 1 003

Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si


NIP: 19740930 200501 1 002

Universitas Sumatera Utara


SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Khadijah Nasution

NIM : 150907054

Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Perusahaan

PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal Sumatera

Utara”

Merupakan hasil karya dan pekerjaan saya sendiri serta seluruh sumber yang

dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar dan sesuai

ketentuan. Apabila terbukti tidak demikian, saya bersedia menerima sanksi yang

berlaku.

Medan, 10 Juli 2019

Nur Khadijah Nasution

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) TERHADAP


CITRA PERUSAHAAN PT.SORIK MARAPI GEOTHERMAL POWER
(SGMP) DI MANDAILING NATAL SUMATERA UTARA

Nama : Nur Khadijah Nasution


NIM : 150907054
Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing : Dr. Beti Nasution,M.Si

PT SMGP mengadu domba warga. Pro dan kontra pun terjadi diantara
perusahaan dan masyarakat. Untuk merubah persepsi masyarakat agar menerima
dan mendukung kegiatan perusahaan PT.SMGP pun memberikan berbagai cara
dalam merubah persepsi dan mendapat dukungan tersebut salah satunya
perusahaan memberikan program Corporate Social Responsibility (CSR).
Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh
dari Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Perusahaan PT. Sorik
Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal Sumatera Utara.
Penelitian ini menggunakan metode analisis data yang digunakan adalah
analisis kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuisioner,
yang meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji-t, yang juga disertai dengan uji
determinasi. Peneliti mengambil 100 responden sebagai sampel penelitian dan
teknik pengumpulan sampel menggunakan metode non-probability sampling.
Data yang telah diuji kemudian diolah dengan software SPSS versi 23,
sehingga menghasilkan terdapat pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR)
terhadap Citra Perusahaan PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). Dari
hasil uji Koefisien Determinasi variabel Corporate Social Responsibility (CSR)
dapat mempengaruhi Citra Perusahaan dapat dilihat R square sebesar 17%, dan
sisanya 83% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak ada didalam penelitian ini.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility, Citra Perusahaan, Mandailing


Natal Sumatera Utara

i
Universitas Sumatera Utara
ABSTRACT

THE EFFECT OF CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) ON


COMPANY IMAGE PT. SORIK MARAPI GEOTHERMAL POWER (SGMP)
AT MANDAILING SUMATERA UTARA
Name : Nur Khadijah Nasution
NIM : 150907054
Department : Business Administration
Faculty : Social and Political Science
Advisor : Dr. Beti Nasution, M.Si

PT SMGP against residents. Pros and cons also occur between companies and
communities. To change the perception of the community to accept and support
the activities of the company PT. SMGP also provides various ways to change
perceptions and get such support one of which is the company providing a
Corporate Social Responsibility (CSR) program
.
The purpose of this study was to find out and analyze the influence of Corporate
Social Responsibility (CSR) on the Corporate Image of PT. Sorik Marapi
Geothermal Power (SMGP) at Mandailing Natal North Sumatra.

This study uses data analysis methods used are quantitative analysis, with data
collection techniques using questionnaires, which include validity test, reliability
test, t-test, which is also accompanied by a test of determination. The researcher
took 100 respondents as the research sample and the sample collection technique
used a non-probability sampling method.

The data that has been tested is then processed with SPSS version 23 software,
resulting in the effect of Corporate Social Responsibility (CSR) on the Corporate
Image of PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP). From the results of the
Determination Coefficient test, the Corporate Social Responsibility (CSR)
variable can affect the Company's Image, it can be seen that R square is 17%, and
the remaining 83% is influenced by other factors not present in this study.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Corporate Image, Mandailing Natal


Sumatra Utara.

ii
Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

(CSR) TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PT.SORIK MARAPI

GEOTHERMAL POWER (SGMP) DI MANDAILING NATAL SUMATERA

UTARA. Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat kelulusan dan memperoleh

Gelar Sarjana Adminsitrasi Bisnis di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara. Saya sebagai penulis sepenuhnya sadar bahwa

sebuah keberhasilan dalam penyusunan skripsi ini adalah rahmat yang diberikan

Allah SWT dan juga bantuan, dukungan, uluran tangan dan pikiran dari semua

pihak yang selama ini selalu ada bersama penulis. Oleh karena itu perkenankanlah

penulis untuk mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Muryanto Amin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis

3. Ibu Dr. Beti Nasution, M.Si selaku dosen pembimbing atas segala arahan

dan bimbingannya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik

dan lancar

4. Bapak Faisal Eriza S.Sos, M.SP selaku Dosen Penguji yang telah banyak

memberikan arahan dan masukan kepada Penulis selama menyusun

skripsi.

iii
Universitas Sumatera Utara
5. Ibu Dra. Nurlela Ketaren, M.SP selaku dosen pembimbing akademik bagi

penulis selama menempuh pendidikan di Ilmu Administrasi Bisnis.

6. Bapak Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si selaku dosen yang telah

banyak membantu saya selama perkuliahan.

7. Ibu Siswati Saragi, S.Sos, M.SP, Bapak Ahmad Fahrid, S.H selaku staf

Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis yang selalu membantu saya

dalam banyak hal.

8. Kedua orang tua saya tercinta, Alm. P. Nasution, dan Alm. Hj. M. Daulay,

atas kasih sayang, doa restu, didikan, arahan, dukungan moril dan finansial

serta kesabaran yang selama ini dengan tulus diberikan kepada penulis.

9. Kedua orang tua/wali saya sayangi Bapak Dr.Baharuddin Purba, M.Hum

dan Ibu saya Yus Susanti Siregar

10. Seluruh responden yang telah rela meluangkan waktu untuk penulis.

11. Seluruh Dosen dan Staf Ilmu Administrasi Bisnis Universitas Sumatera

Utara yang telah memberikan saya ilmu.

12. Saudara sepupu saya yang selalu mendukung kak Desi Batubara, Atika

Batubara,Ulfa Yunila, Bang Restu Batubara, Dek Taufik.

13. Sahabat saya Siska Tarihoran yang selalu mendampingi dan memotivasi

saya selama dalam pengerjaan skripsi.

14. Sahabat-sahabat saya yang selalu mendukung Lita, Yohana, Ela, Fanny,

Nabila, Gusti, Isti, Desi wahyuni, Ningrum dan banyak lagi yang tidak

disebutkan dalam skripsi ini.

15. Seluruh teman seperjuangan saya di Ilmu Administrasi Bisnis 2015.

iv
Universitas Sumatera Utara
16. Terutama kepada semua orang yang telah memnbantu hingga

terselesaikannya skripsi ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,

terima kasih atas dukungannya. Semoga segala bantuan yang telah

diberikan kepada penulis mendapatkan berkat yang melimpah dari Tuhan

Yang Maha Esa

Akhir kata, dengan terselesaikannya skripsi ini, penulis berharap semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukannya.

Medan, Mei 2019

Nur Khadijah Naution

v
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT ............................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................... 5
1.4 Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Corporate Social Responsibility (CSR) .................................. 6


2.1.1 Defenisi Corporate Social Responsibility (CSR) ......... 6
2.1.2 Komponen CSR............................................................. 8
2.1.3 Tahapan Pelaksanaan CSR ........................................... 11
2.1.4 Motif CSR ..................................................................... 12
2.1.5 Faktor yang mempengaruhi CSR ................................. 15
2.1.6 Model CSR dan Manfaat CSR ..................................... 16
2.1.6.1 Model CSR ..................................................... 16
2.1.6.2 Implementasi pelaksanaan kebijakan ................ 18
2.1.6.3 Manfaat CSR .................................................. 23
2.1.7 Landasan Hukum CSR di Indonesia ............................. 24

2.2 Citra Perusahaan ..................................................................... 26


2.2.1 Definisi Citra................................................................. 26
2.2.2 Jenis – jenis Citra .......................................................... 27
2.2.3 Manfaat Citra Perusahaan ............................................. 28
2.2.4 Faktor Pembentukan Citra ............................................ 29
2.2.5 Elemen Citra ................................................................. 30
2.2.6 Proses Pembentukan Citra ............................................ 31
2.3 Kerangka Konsep Penelitian ................................................... 32

2.4 Penelitian Terdahulu ............................................................... 33

vi
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian ................................................................... 36

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................. 36

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................... 37


3.3.1 Populasi ..................................................................... 37
3.3.2 Sampel ...................................................................... 37

3.4 Hipotesis ................................................................................. 38

3.5 Operasional Variabel .............................................................. 39

3.6 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 43


3.6.1 Sumber Data ................................................................. 43
3.6.2 Skala Instrumen Pengumpulan Data ............................. 44

3.7 Teknik Analisis Data............................................................... 44


3.7.1 Uji Instrumen ............................................................... 44
3.7.1.1 Uji Validitas .................................................... 44
3.7.1.2 Uji Reliabilitas .................................................. 45
3.7.2 Uji Asumsi Klasik ........................................................ 46
3.7.1.1 Uji Normalitas .................................................. 46
3.7.3 Uji Regresi Linear Sederhana ....................................... 46
3.7.4 Uji Hipotesis ................................................................. 47
3.7.4.1 Uji parsial (Uji – t) ........................................... 47
3.7.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................... 47

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan................................................. 49

4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan .................................................. 50

4.1.2 Visi dan Misi ........................................................................ 53


4.2.1 Visi ............................................................................. 53
4.2.2 Misi ............................................................................. 53

4.1.3 Nilai-Nilai Budaya Perusahaan ............................................ 54

4.1.4 Struktur Organisasi CDCR .................................................. 54

4.1.5 Uraian Tugas Instansi .......................................................... 56

4.2 Penyajian Data ........................................................................ 57


4.2.1 Identitas Responden.................................................... 57

4.2.2 Distribusi Frekuensi Variabel CSR ............................ 58

vii
Universitas Sumatera Utara
4.2.3 Distribusi Frekuensi Variabel Citra Perusahaan......... 94

4.3 Metode Analisis Data ............................................................. 113

4.3.1 Uji Kualitas Instrumen .................................................. 113


4.3.1.1 Uji Validitas ..................................................... 113
4.3.1.2 Uji Reliabilitas .................................................. 116
4.3.2 Uji Asumsi Klasik ...................................................... 117
4.3.2.1Uji Normalitas ........................................................117

4.3.3 Uji Regresi Linear Sederhana ..................................... 119

4.3.4 Uji Hipotesis .............................................................. 120


4.3.4.1 Uji-t .................................................................. 121
4.3.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2) ....................... 119

4.4 Pembahasan ............................................................................ 122


Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap
Citra Perusahaan Pada PT. Sorik Marapi Geothermal
Power (SMGP) di Mandailing Natal ..................................... 122

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan . ........................................................................... 132

5.2 Saran ...................................................................................... 132

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................


LAMPIRAN ...................................................................................................

viii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional ................................................................. .... 42

Tabel 3.2 Skala Likert ................................................................................ .... 44

Tabel 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... .... 57

Tabel 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ....................................... .... 58

Tabel 4.3 Deskripsi Jawaban Responden perusahaan memiliki kemauan yang


kuat untuk membantu masyarakat dengan mewujudkan
program kegiatan tanggung jawab sosial................................... .... 59

Tabel 4.4 Deskripsi Jawaban Responden perusahaan memiliki jadwal


khusus/teratur dalam melaksanakan program tanggung jawab
sosial perusahaan ............................................................................. 60

Tabel 4.5 Deskripsi Jawaban Responden program tanggung jawab sosial


perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti
pelestarian lingkungan hidup .......................................................... 61

Tabel 4.6 Deskripsi Jawaban bantuan program tanggung jawab sosial


perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti
pembinaan lingkungan ................................................................ .... 62

Tabel 4.7 Deskripsi Jawaban Responden bantuan program tanggung jawab


sosial perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat
seperti pembangunan infrastruktur .................................................. 63

Tabel 4.8 Deskripsi Jawaban Responden Program tanggung jawab sosial


perusahaan berdampak pada peningkatan pendapatan
masyarakat karena adanya bantuan untuk pengembangan usaha .... 64

Tabel 4.9 Deskripsi Jawaban Responden Program tanggung jawab sosial


perusahaan yang dilaksanakan perusahan menciptakan pola
hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dan
masyarakat ....................................................................................... 65

Tabel 4.10 Deskripsi Jawaban Responden Pemberian pinjaman modal


kepada masyarakat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. 66

Tabel 4.11 Deskripsi Jawaban Responden Program tanggung jawab


sosial perusahaan berdampak terhadap perkembangan
perekonomian saya ................................................................... .... 67

ix
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.12 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan pelatihan seperti
pelatihan keterampilan rutin dilakukan ....................................... . 68

Tabel 4.13 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan pelatihan


keterampilan dapat memberikan manfaat ................................ .... 69

Tabel 4.14 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan pelatihan


keterampilan sesuai dengan kebutuhan masyarakat ................. .... 70

Tabel 4.15 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan pelatihan mengelola


usaha rutin dilakukan ............................................................. .... 71

Tabel 4.16 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai pelaksanaan


pelatihan mengelola usaha dapat memberikan manfaat .......... .... 72

Tabel 4.17 Deskripsi Jawaban Responden Mengenai pelaksanaan


pelatihan mengelola usaha sesuai dengan kebutuhan masyarakat. 73

Tabel 4.18 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan pemberian modal


rutin dilakukan. ........................................................................ .... 74

Tabel 4.19 Deskripsi Jawaban RespondenAkan pelaksanaan pemberian


modal dapat memberikan manfaat ................................................ 75
Tabel 4.20 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemberian modal
sesuai dengan kebutuhan masyarakat ....................................... .... 76

Tabel 4.21 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti pemeliharaan pembuangan limbah
rutin dilakukan ......................................................................... .... 77

Tabel 4.22 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti pemeliharaan pembuangan
limbah memberikan manfaat .................................................... .... 78

Tabel 4.23 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti pemeliharaan pembuangan limbah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat. ...................................... .... 79

Tabel 4.24 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti penanaman pohon rutin dilakukan... .... 80

Tabel 4.25 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti penanaman pohon bermanfaat
bagi masyarakat. ....................................................................... .... 81

x
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.26 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan
lingkungan hidup seperti penanaman pohon sesuai dengan
kebutuhan masyarakat .............................................................. .... 82

Tabel 4.27 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti pembangunan drainase rutin
dilakukan .................................................................................. .... 83

Tabel 4.28 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti pembangunan drainase bermanfaat bagi
masyarakat. .................................................................................... 84

Tabel 4.29 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan pemeliharaan


lingkungan hidup seperti pembangunan drainase sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.. ............................................... .... 85

Tabel 4.30 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan peningkatan


sarana prasarana ibadah rutin dilakukan. ................................. .... 86

Tabel 4.31 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan peningkatan


sarana prasarana ibadah dapat memberikan manfaat bagi
masyarakat ................................................................................ .... 87

Tabel 4.32 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan peningkatan


sarana prasarana ibadah sesuai dengan kebutuhan masyarakat .... 88

Tabel 4.33 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan peningkatan


sarana prasarana rehab jalan desa rutin dilakukan. .................. .... 89

Tabel 4.34 Deskripsi Jawaban Respondenpelaksanaan peningkatan


sarana prasarana rehab jalan desa memberikan manfaat bagi
Masyarakat .................................................................................... 90

Tabel 4.35 Deskripsi Jawaban pelaksanaan peningkatan sarana prasarana


rehab jalan desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat ........... .... 91

Tabel 4.36 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan penataan sarana


prasarana pemakaman rutin dilakukan ..................................... .... 92

Tabel 4.37 Deskripsi Jawaban pelaksanaan penataan sarana


prasarana pemakaman memberikan manfaat bagi masyarakat .... 93

Tabel 4.38 Deskripsi Jawaban Responden pelaksanaan penataan sarana


prasarana pemakaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat. . .... 94

Tabel 4.39 PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) memiliki
tanggung jawab yang tinggi dengan memberikan pelatihan
keterampilan kepada masyarakat ............................................. .... 95

xi
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.40 PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP)
mempunyai rencana & strategi yang baik terhadap kegiatan
yang dibuatnya ......................................................................... .... 96

Tabel 4.41 PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) berperan
dalam meningkatkan mutu perekonomian terhadap kegiatan
yang dibuatnya ......................................................................... .... 97

Tabel 4.42 Deskripsi Jawaban RespondenPT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) memberikan informasi jelas mengenai
kinerja perusahaan dalam hal pengeboran sumur panas bumi
tidak akan mempunyai dampak negatif. ................................... .... 98

Tabel 4.43 Deskripsi Jawaban Respondenapakah perusahaan ini


pernah melakukan hal-hal yang pernah merugikan masyarakat 99

Tabel 4.44 Deskripsi Jawaban RespondenPT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) memiliki jaringan /stakeholder yang luas .. 100

Tabel 4.45 Deskripsi Jawaban RespondenPT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) memiliki nama & reputasi yang baik dimata
masyarakat. .................................................................................... 101

Tabel 4.46 Deskripsi Jawaban RespondenPT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) peduli terhadap masyarakat ........................ 102

Tabel 4.47 Deskripsi Jawaban Responden Sebagai perusahaan besar,


PT.SMGP berkontribusi melalui program Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan dengan kualitas dan fungsi yang baik. ...... .... 103

Tabel 4.48 PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP)


menerapkan budaya perusahaan yang ramah terhadap
masyarakat ..................................................................................... 104

Tabel 4.49 Deskripsi Jawaban RespondenPT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang baik
terhadap masyarakat ................................................................. .... 105

Tabel 4.50 Deskripsi Jawaban RespondenPT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang
sopan terhadap masyarakat....................................................... .... 106

Tabel 4.51 Deskripsi Jawaban Responden PT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) memberikan respon yang jujur dalam
menjawab permintaan/keluhan dari masyarakat ........................... 107

xii
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.52 Deskripsi Jawaban Responden PT. Sorik Marapi Geothermal
Power (PT. SMGP) cepat tanggap dalam merespon keluhan
dari masyarakat ........................................................................ .... 108

Tabel 4.53 Deskripsi Jawaban Responden karyawan PT. SMGP


mempunyai perilaku baik yang tidak bertentangan dengan adat
masyarakat. .............................................................................. .... 109

Tabel 4.54 Deskripsi Jawaban Responden karyawan PT. SMGP


mempunyai perilaku hormat kepada kepala adat dan
mematuhi segala peraturan adat yang ada. ............................. .... 110

Tabel 4.55 PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai
visi “untuk memberikan tenaga panas bumi dengan cara yang
bersih, aman dan bertanggung jawab untuk kepentingan
masyarakat Indonesia” telah menampilkan identitas perusahaan . 111

Tabel 4.56 Deskripsi Jawaban Responden PT. Sorik Marapi Geothermal


Power (PT. SMGP) mempunyai website “http://www.
ksorka-sorikmarapi.com/id/” yang mudah diakses. ................. .... 112

Tabel 4.57 Deskripsi Jawaban Responden Masyarakat dapat menerima


kehadiran perusahaan dengan baik setelah perusahaan
memberikan sosialisasi kepada masyarakat.. ........................... .... 113

Tabel 4.58 Hasil Uji Validitas..................................................................... .... 114

Tabel 4.59 Hasil Uji Reliabilitas Variabel CSR (X). .................................. .... 116

Tabel 4.60 Hasil Uji ReliabilitasVariabel Citra Perusahaan (Y). ............... .... 117

Tabel 4.61 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test............. ...................... .... .118

Tabel 4.62 Koefisien Regresi Linear Sederhana. ........................................ .... 119


Tabel 4.63 Hasil Uji Signifikan Parsial (Uji-t) . ......................................... .... 121
Tabel 4.64 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)........................................ .... 122

xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Implementasi George Edwar III ....................................... 19

Gambar 2.2 Proses Pembentuan Citra ..................................................... .... 30

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual ............................................................. .... 32

Gambar 4.1 Gambar Logo Perusahaan ....................................................... .... 50

Gambar 4.2 Gambar Struktur Perusahaan ................................................... .... 55

xiv
Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tentunya mempunyai

peranan yang sangat penting terhadap kelangsungan hidup perekonomian dan

masyarakat luas. Meskipun mereka telah berperan penting dalam menciptakan

lapangan kerja,kekayaan,produk dan jasa,namun tekanan pada bisnis untuk

berperan dalam isu-isu sosial yang melibatkan karyawan,stakeholder

,masyarakat,lingkungan dan pemerintah terus meningkat. Dalam keberlanjutan

dan keseimbangannya perusahaan tidak bisa berdiri sendiri.Eksistensi suatu

perusahaan tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat sebagai lingkungan

eksternalnya. Ada hubungan resiprokal (timbal balik ) antara perusahaan dengan

masyarakat.

Perusahaan dan masyarakat adalah pasangan hidup dalam roda ekonomi

yang saling memberi dan membutuhkan. Tidak salah apabila setiap perusahaan

berjuang keras untuk menjalankan roda bisnisnya dalam memperoleh keuntungan

yang sebesar-besarnya. Namun dengan semakin banyaknya perusahaan yang

berkembang maka pada saat itu pula kesenjangan sosial dan kerusakan lingkungan

sekitarnya dapat terjadi.

Masyarakat adalah pihak yang secara tidak langsung ikut merasakan setiap

detil kebijakan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Masyarakat juga memiliki

kaitan erat dengan pembentukan citra perusahaan yang juga merupakan pilar bagi

keberlangsungan hidup sebuah perusahaan. Hal tersebut dikatakan karena

Universitas Sumatera Utara


2

mengingat citra lahir di benak masyarakat dan tidak selamanya citra yang

terbentuk adalah citra yang positif. Citra yang positif dari suatu organisasi

akan memiliki dampak yang menguntungkan organisasi tersebut, sedangkan citra

yang negatif akan merugikan organisasi. Citra yang positif berarti masyarakat

memiliki kesan yang baik terhadap suatu organisasi.

Citra perusahaan sendiri memiliki proses pembentukan yang terdiri dari

beberapa tahapan. Tahap yang pertama yaitu obyek mengetahui (melihat atau

mendengar) upaya yang dilakukan perusahaan dalam membentuk citra

perusahaan. Kedua, memperhatikan upaya perusahaan tersebut. Ketiga,setelah

adanya perhatian obyek mencoba memahami semua yang ada pada upaya

perusahaan. Keempat, terbentuknya citra perusahan pada obyek yang kemudian

sampai pada tahap kelima yaitu citra perusahaan yang terbentuk akan menentukan

prilaku obyek sasaran dalam hubungannya dengan perusahaan.Citra perusahaan

menunjukkan kesan objek dengan perusahaan yang terbentuk dengan memproses

informasi setiap waktu dari berbagai sumber informasi terpercaya.

Pada tahun 2010, keempat perusahaan membentuk dua buah perusahaan

baru. PT Gheotermal Servis Indonesia (Andy Kelana 5%, Origin 45%, Tata 45%)

dan PT Sorik Marapi Geothermal Power (PT Supraco 5 %, Origin 45%, dan Tata

45%). Dengan semangat Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 dan Peraturan

Menteri ESDM Nomor 2 tanggal 27 Januari 2010 tentang percepatan

pembangunan pembangkit listrik di Indonesia, Bupati Mandailing Natal

mengeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP) pada September 2010 kepada PT

Sorik Marapi Geothermal Power, yang saat itu di Madina, lebih populer dengan

nama OTP. Karena tidak ada sosialiasi dan langsung mengangkut peralatan ke

Universitas Sumatera Utara


lapangan, rencana eksplorasi gas di Lereng Gunung Sorik Marapi tersebut

ditentang oleh warga lima kecamatan di Madina (Tambangan, Panyabungan

Barat, Lembah Sorik Marapi, Panyabungan Selatan, dan Puncak Sorik Marapi).

Sejak PT SMGP hadir, hampir setiap bulan lima ribuan warga melakukan demo.

PT SMGP mengadu domba warga. Pro dan kontra pun, pelan-pelan,

merasuki warga lima kecamatan. Puncaknya pada 11 November 2014, aksi ribuan

masyarakat memblokir jalan lintas Sumatera ditantang warga yang lain.Seorang

tewas dan belasannya digelandang ke Kantor Polisi. Melihat masyarakat sudah

menjadi korban dan rencana eksplorasi memasuki tahap merusak lingkungan dan

menimbulkan bencana alam, Bupati Mandailing Natal 9 Desember 2014,

mencabut izin PT Sorik Marapi Geothermal Power.Setelah Pemerintah mengubah

kebijakan izin pengelolaan tambang, (dikeluarkan oleh Menteri ESDM, tidak lagi

oleh Kepala Daerah), PT Sorik Marapi Geothermal Power mendapat angin.

Mereka mengurus izin baru dan memperolehnya pada 21 April 2015. PT Sorik

Marapi Geothermal Power pun makin tidak lagi peduli dengan lingkungan..

(dikutip dari http://medan.tribunnews.com/tag/sujatmiko oleh Sujatmiko.Diakses

pada tanggal 20 februari pukul 16.36 WIB).

OTP Geothermal, melalui anak perusahaannya PT Sorik Marapi

Geothermal Power (SMGP) sebagai pemegang izin Wilayah Kerja Pertambangan

Sorik Marapi-Roburan-Sampuraga, berkomitmen untuk mengembangkan proyek

panas bumi yang berkelanjutan. Sorik akan menyediakan pasokan listrik yang

bersih dan terbarukan dengan kapasitas 240 MW, tidak hanya untuk masyarakat

lokal, tapi juga mencukupi kebutuhan nasional. Perusahaan ini menjadwalkan

mulai memasok listrik tenaga panas bumi ke PT PLN (Persero) pada akhir 2017

Universitas Sumatera Utara


atau awal 2018. OTP Geothermal menjalankan prinsip-prinsip Good Corporate

Governance( GCG ) di dalam Perusahaan yang dikelolanya. Salah satu dari empat

prinsip GCG adalah prinsip responsibility (pertanggung jawaban) terhadap

lingkungan fisik dan sosial, yang didorong melalui pendekatan etika pelaku

ekonomi. Tiga prinsip GCG lainnya adalah fairness, transparency, dan

accountability.

Bentuk pertanggungjawaban perusahaan adalah kepatuhan perusahaan

terhadap peraturan yang berlaku, di antaranya termasuk masalah pajak, hubungan

industrial, kesehatan dan keselamatan kerja, perlindungan lingkungan hidup, serta

memelihara lingkungan bisnis yang kondusif bersama masyarakat. Dengan

menerapkan prinsip ini dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan mempunyai

peran untuk bertanggungjawab selain kepada shareholder juga kepada

stakeholders-nya.

Berdasarkan uraian di atas maka akan dilakukan penelitian dengan topik

sebagai berikut, “Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra

Perusahaan PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal

Sumatera Utara”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan diatas, maka

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana pengaruh

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra Perusahaan

PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) ?”

Universitas Sumatera Utara


1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

“Untuk menganalisis pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility

(CSR) terhadap Citra Perusahaan PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP)”

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Penulis berharap dalam peneliitian ini dapat menerapkan ilmu yang di

dapat dalam selama duduk di bangku kuliah dan dapat menambah

pengetahuan serta pengalaman.

2. Bagi Program Studi Administrasi Bisnis

Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi program studi, yaitu

memberikan informasi tambahan yang berguna bagi mahasiswa/i dalam

melakukan penelitian dengan objek maupun masalah yang sama sehingga

mengembangkan penelitian pada masa yang akan datang.

3. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi pembaca

dan dapat memberikan informasi bagi penelitian lain yang berkaitan

dengan bidang Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap

Citra Perusahaan yang sudah dan sedang dilakukan.

Universitas Sumatera Utara


BAB II
KERANGKA TEORI

2.1 Corporate Social Responsibility (CSR)

2.1.1 Defenisi Corporate Social Responsibility (CSR)

Program tanggung jawab sosial perusahaan atau yang sekarang dikenal

dengan Corporate Social Responsibility (CSR) pertama kali dikemukakan oleh

Howard R. Bowen pada tahun 1953 yang menyebutkan pelaksanaan program

tanggung jawab sosial perusahaan hanya berorientasi pada filantropi.

Perkembangan CSR sendiri secara umum terdiri dari 3 (tiga) periode, yaitu era

tahun 1950-1960an, tahun 1970-1980an dan tahun 1990an sampai sekarang.

Masing-masing periode berkembang sesuai dengan keadaan dimasing-masing

periodenya, sampai pada saat ini CSR dijadikan salah satu strategi untuk

meningkatkan citra perusahaan. Namun istilah Corporate Social Responsibility

(CSR) baru mulai digunakan sejak tahun 1970an dan semakin populer terutama

setelah kehadiran buku Cannibals With Forks: The Triple Bottom Line in 21st

Century Business (1998), karya John Elkington.

CSR sendiri belum mempunyai satu definisi yang general. Bahkan tidak

jarang para ahli berbeda pandangan mengenai CSR. Berikut beberapa pendapat

ahli mengenai CSR :

1. Menurut World Business Council on Sustainable Development CSR adalah

komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berprilaku etis dan berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya

Universitas Sumatera Utara


7

meningkatkan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas local

dan masyarakat lainnya.

2. Menurut Wibisono (2010) CSR merupakan suatu komitmen berkelanjutan

oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada

pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat

luas, bersaman dengan peningkatan taraf hidup pekerja beserta

keluarganya.

3. Maignan & Ferrell (2004) yang mendefinisikan CSR sebagai “A business

act in socially responsible manner when its decision and actions account

for and balance diverse stakeholder interest”. Definisi ini menekankan

perlunya memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan

berbagai stakeholder yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan

yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial

bertanggung jawab.

Sedangkan Menurut Ismail Solihin (2009) CSR diartikan kedalam 3 (tiga)

hal, yaitu :

a. Corporate Social Responsibility is a commitment to improve

community well-being throught, discretionary business practices &

contributions of corporate resources.

b. Achieving commercial success in ways that honor ethical value and

respect people, communities and the natural environment.

c. The willingness of an organization to incorporate social and

environment consideration in its decision making and be accountable

Universitas Sumatera Utara


8

for the impact of its decisions and activities on society and

environment.

Ketiga definisi yang disampaikan Ismail Solihin diatas setidaknya

mewakili beberapa pengertian CSR lainnya yang pada dasarnya terdiri dari 3

(tiga) elemen kunci, yaitu :

1. CSR adalah komitmen, kontribusi, cara pengelolaan bisnis dan

pengambilan keputusan dari perusahaan.

2. Komitmen, kontribusi, cara pengelolaan bisnis dan pengambilan

keputusan perusahaan didasarkan pada akuntabilitas, mempertimbangkan

aspek sosial juga lingkungan, memenuhi tuntutan etis, legal dan

professional.

3. Perusahaan memberikan dampak nyata pada pemangku kepentingan dan

secara khusus pada masyarakat sekitar.

2.1.2 Komponen CSR

Menurut Wibisono (2010:134), CSR terdiri dari beberapa komponen

utama yaitu perlindungan lingkungan, perlindungan dan jaminan karyawan,

interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat, kepemimpinan dan

pemegang saham, penanganan produk dan pelanggan, pemasok (supplier) serta

komunikasi dan laporan.

1. Perlindungan lingkungan

Perlindungan lingkungan dilakukan perusahaan sebagai wujud kontrol

sosial yang berfokus pada pembangunan berkelanjutan. Lingkungan

tempat usaha harus dijaga keadaannya jangan sampai terjadi kerusakan,

Universitas Sumatera Utara


9

sehingga eksistensi perusahaan juga dapat terjamin. Contohnya:

pengelolaan limbah yang dihasilkan sebagai residu dari proses produksi

harus terlebih dahulu dinetralisir sebelum akhirnya dibuang.

2. Perlindungan dan jaminan karyawan

Tanpa karyawan perusahaan sudah dapat dipastikan tidak mampu

menjalankan kegiatannya. Kesejahteraan karyawan merupakan hal mutlak

yang menjadi tolak ukur bagi perusahaan dalam menghargai karyawannya.

Pada saat karyawan merasa bahwa dirinya bersinergi dengan perusahaan,

hal ini akan berdampak positif bagi perusahaan. Perusahaan memberikan

imbalan yang sesuai maka karyawan akan memberikan kontribusi yang

positif demi perusahaan. Contohnya adalah dengan melaksanakan

pelatihan bagi karyawan.

3. Interaksi dan keterlibatan perusahaan dengan masyarakat

Peran masyarakat dalam menentukan kebijakan perusahaan penting,

sehingga perusahaan dengan masyarakat sekitar harus menjaga

harmonisasi agar bersinergi. Pada saat masyarakat lokal memboikot

keberadaan perusahaan ini merupakan masalah yang serius bagi

keberlanjutan usaha. Contoh kegiatan ini adalah memperkerjakan native

atau penduduk lokal di perusahaan.

4. Kepemimpinan dan pemegang saham

Pemegang saham merupakan pihak yang paling memiliki kepentingan

terhadap pencapaian keuntungan yang diperoleh perusahaan. Hal ini

disebabkan mereka telah berinvestasi dan mengharapkan hasil investasi

yang paling maksimal dari saham yang mereka miliki. Contohnya: semua

Universitas Sumatera Utara


10

informasi tentang program yang dilakukan perusahaan dapat melibatkan

pemegang saham dalam hal-hal yang bersifat non finansial.

5. Penanganan pelanggan dan produk

Pada saat pelanggan merasa puas dengan produk yang dihasilkan maka

mereka akan repeat order. Hal ini yang membuat bisnis dapat terus

bergulir dan keuntungan dapat dinikmati. Pada saat hal-hal yang mendetail

mengenai pelanggan diabaikan mereka akan melakukan brandswitching.

Hal ini yang akan membuat perusahaan mengalami kerugian. Contohnya

adalah menanggapi keluhan pelanggan dengan menyediakan customer

service yang mudah diakses.

6. Pemasok (supplier)

Pemasok merupakan pihak yang menguasai jaringan distribusi. Hubungan

yang baik dengan pemasok menguntungkan perusahaan. Karena pemasok

telah mengetahui keinginan perusahaan dan memenuhinya. Contohnya

adalah komunikasi dengan pemasok.

7. Komunikasi dan laporan

Keterbukaan terhadap komunikasi dan pelaporan yang tercermin melalui

sistem informasi akan membantu dalam pengambilan keputusan.

Diperlukan keterbukaan informasi material dan relevan bagi stakeholder.

Contohnya yaitu mencantumkan pengungkapan kontribusi sosial kedalam

laporan tahunan.

Universitas Sumatera Utara


11

2.1.3 Tahapan Pelaksanaan CSR

Menurut Wibisono (2007), terdapat empat tahapan CSR, yaitu:

1. Tahap perencanaan

Tahap ini terdiri dari tiga langkah utama, yaitu Awareness Building, CSR

Assessement, dan CSR Manual Building.

a. Awareness Building merupakan langkah utama membangun kesadaran

pentingnya CSR dan komeitmen manajeman, upaya ini dapat berupa

seminar, lokakarya, dan lain-lain. CSR.

b. Assessement merupakan upaya memetakan kondisi perusahaan dan

mengidentifikasikan aspek-aspek yang perlu mendapatkan prioritas

perhatian dan langkah-langkah yang tepat untuk membangun struktur

perusahaan yang kondusif bagi penerapan CSR secara efektif. Langkah

selanjutnya membangun CSR.

c. Manual Building, dapat melalui bencmarking, menggali dari referensi atau

meminta bantuan tenaga ahli independen dari luar perusahaan. Pedoman

ini diharapkan mampu memberikan kejelasan dan keseragaman pola pikir

dan pola tindak seluruh elemen perusahaan guna tercapainya pelaksanaan

program yang terpadu, efektif dan efisian.

2. Tahap implementasi

Pada tahap ini terdapat beberapa poin yang penting diperhatikan, yaitu

penggorganisasian (organizing) sumber daya, penyusunan (staffing),

pengarahan (direction), pengawasan atau koreksi (controlling),

pelaksanaan sesuai rencana, dan penilaian (evaluation) tingkat pencapaian

Universitas Sumatera Utara


12

tujuan. Tahap implementasi terdiri dari tiga langkah utama, yaitu

sosialisasi, pelaksanaan dan internalisasi.

3. Tahap evaluasi Tahap evaluasi perlu dilakukan secara konsisten dari

waktu ke waktu untuk mengukur sejauh mana efektivitas penerapan CSR.

4. Pelaporan Pelaporan diperlukan dalam rangka membangun sistem

informasi baik untuk keperluan pengambilan keputusan maupun keperluan

keterbukaan inforrmasi material dan relevan mengenai perusahaan.

2.1.4 Motif CSR

Meskipun secara hakikatnya CSR adalah bagian dari tanggung jawab

perusahaan terhadap sekitar, namun tidak ada satupun perusahaan yang

melaksanakan CSR tanpa memliki motivasi. Wibisono (2007:78 menyatakan

bahwa sulit untuk menentukan benefit perusahaan yang menerapkan CSR, karena

tidak ada yang dapat menjamin bahwa bila perusahaan yang telah

mengimplementasikan CSR dengan baik akan mendapat kepastian benefit-nya.

Oleh karena itu terdapat beberapa motif dilaksanakanya CSR, diantaranya :

1. Mempertahankan dan Mendongkrak Reputasi dan Citra Perusahaan

Perbuatan destruktif pasti akan menurunkan reputasi perusahaan,

sebaliknya kontribusi positif pasti akan mendongkrak citra dan reputasi

positif perusahaan. Karena itu penting bagi perusahaan agar terus menjaga

citra perusahaannya agar selalu memiliki penilaian baik dari konsumen.

Bahkan tidak hanya menjaga, tapi perusahaan juga harus melakukan

usaha-usaha yang mampu menaikkan elaktabilitasnya dimata masyarakat.

Universitas Sumatera Utara


13

2. Layak Mendapatkan Social Licence to Operate

Masyarakat sekitar adalah komunitas utama perusahaan. Ketika mereka

mendapatkan keuntungan dari perusahaan, maka dengan sendirinya

mereka akan merasa memiliki perusahaan. Sehingga imbalan yang

diberikan kepada perusahaan adalah keleluasaan untuk menjalankan roda

bisnisnya dikawasan tersebut. Sebaliknya, jika masyarakat sekitar tidak

merasa dampak positif bagi mereka, perusahaan bisa saja diganggu dengan

berbagai hal.

3. Mereduksi Resiko Bisnis Perusahaan

Disharmoni dengan stakeholders akan menganggu kelancaran bisnis

perusahaan. Bila sudah terjadi permasalahan, maka biaya untuk recovery

akan jauh lebih berlipat bila dibandingkan dengan anggaran untuk

melakukan program Corporate Social Responsibility.

4. Melebarkan Akses Sumber Daya

Track records yang baik dalam pengelolaan CSR merupakan keunggulan

bersaing bagi perusahaan yang dapat membantu memuluskan jalan menuju

sumber daya yang diperlukan perusahaan. Jika tidak, dikhawatirkan

perusahaan bisa kalah dalam bersaing dengan perusahaan lain yang telah

menerapkan CSR secara lebih sempurna.

5. Membentangkan Akses Menuju Market

Investasi yang ditanamkan untuk program CSR ini dapat menjadi tiket

bagi perusahaan menuju peluang yang lebih besar. Termasuk didalamnya

memupuk loyalitas konsumen dan menembus pangsa pasar baru. Sehingga

Universitas Sumatera Utara


14

konsumen akan terus merasa ingin menggunakan produk dari perusahaan

tersebut.

6. Mereduksi Biaya

Banyak contoh penghematan biaya yang dapat dilakukan dengan

melakukan CSR, misalnya dengan mendaur ulang limbah pabrik ke dalam

proses produksi. Selain dapat menghemat biaya produksi, juga membantu

agar limbah buangan ini menjadi lebih aman bagi lingkungan.

7. Memperbaiki Hubungan dengan Stakehoder

Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) akan membantu

menambah frekuensi komunikasi dengan stakeholder, dimana komunikasi

ini akan semakin menambah trust stakeholders kepada perusahaan.

8. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator

Perusahaan yang melaksanakan CSR umumnya akan meringankan beban

pemerintah sebagai regulator yang sebenarnya bertanggung jawab

terhadap kesejahteraan lingkungan dan masyarakat. Sehingga perusahaan

ikut aktif terlibat dalam proses mensejahterakan masyarakat.

9. Meningkatkan Semangat dan Produktivitas Karyawan

Citra perusahaan yang baik dimata stakeholders dan kontribusi positif

yang diberikan perusahaan kepada masyarakat serta lingkungan, akan

menimbulkan kebanggan tersendiri bagi karyawan yang bekerja dalam

perusahaan mereka sehingga meningkatkan motivasi kerja mereka. Hal ini

secara psikologis membuat karyawan bekerja lebih nyaman tanpa adanya

tekanan dari masyarakat sekitar.

Universitas Sumatera Utara


15

10. Peluang Mendapatkan Penghargaan

Banyaknya penghargaan atau reward yang diberikan kepada pelaku CSR

sekarang, akan menambah kans bagi perusahaan untuk mendapatkan

penghargaan atau award itu sendiri.

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi CSR

Menurut Princes of Wales Foundation (Untung , 2009:10). Ada 5 hal

penting yang dapat mempengaruhi implementasi CSR, yaitu:

1. Human Capital atau pemberdayaan manusia.

Tujuan CSR adalah untuk pemberdayaan masyarakat, bukan

memperdayai masyarakat. Pemberdayaan bertujuan mengkreasikan

masyarakat untuk mandiri.

2. Environments yang berbicara tentang lingkungan

CSR juga dilihat dalam lingkup stakeholders atau lingkungan dimana

anda berada. Selama ini CSR kebanyakan diukur dari sudut berapa

besar uang yang dikeluarkan. Sebenarnya bukan uang saja, uang itu

hanya sebagai nilai karena ada nilai intangible yang sangat penting ,

artinya ada sesuatu yang tidak dapat dinilai dengan uang atau bisa

diartikan juga dengan integritas dan nilai etika.

3. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance adalah sebuah mekanisme bagaimana

sumber daya perusahaan dialokasikan menurut “hak” dan “kuasa”.

Ada 2 sifat GCG ini yaitu internal (sifatnya ke dalam) sifat ini menyangkut

transparansi, sehingga ada kalangan perusahaan publik diukur dengan

keterbukaan informasi, dan yang terakhir yaitu sifat eksternal (mengatur

Universitas Sumatera Utara


16

keluar) sifat ini menyangkut lingkungan tempat dimana kita berada,

apabila ingin melakukan sesuatu untuk masyarakat maka harus

mengetahui apa yang dibutuhkan, bukan apa yang ingin kita buat, maka

harus ada komunikasi sebelum membuat program.

4. Social Cohesion

Tujuan CSR ini bukanlah untuk memanjakan masyarakat tetapi

pemberdayaan masyarakat, artinya dalam menjalankan CSR jangan

sampai menimbulkan kecemburuan sosial. Melainkan menyatukan tiap

anggota kelompok yang saling mendukung untuk mencapai tujuan

bersama.

5. Economic Strength

Economic Strength yaitu memberdayakan lingkungan menuju

kemandirian di bidang ekonomi.

2.1.6 Model CSR dan Manfaat CSR


2.1.6.1 Model CSR

Sedikitnya ada empat model atau pola CSR yang umumnya diterapkan

oleh perusahaan di Indonesia (Saidi, 2004:64-65), yaitu:

1. Keterlibatan langsung

Perusahaan menjalankan program CSR secara langsung dengan

menyelenggarakan sendiri kegiatan sosial atau menyerahkan sumbangan

ke masyarakat tanpa perantara. Untuk menjalankan tugas ini, sebuah

perusahaan biasanya menugaskan salah satu pejabat seniornya seperti

corporate secretary atau public affair manager atau menjadi bagian dari

tugas pejabat public relation.

Universitas Sumatera Utara


17

2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan

Perusahaan mendirikan yayasan sendiri di bawah perusahaan atau

groupnya. Model ini merupakan adopsi dari model yang lazim diterapkan

diperusahaan-perusahaan dinegara maju. Biasanya, perusahaan

menyediakan dana awal, dana rutin atau dana abadi yang dapat digunakan

secara teratur bagi kegiatan yayasan. Beberapa yayasan yang didirikan

perusahaan diantaranya adalah Yayasan Coca Cola Company, Yayasan

Rio Tinto (perusahaan pertambangan), Yayasan Dharma Bhakti Astra,

Yayasan Sahabat Aqua, GE Fund.

3. Bermitra dengan pihak lain

Perusahaan menyelenggarakan CSR melalui kerjasama dengan lembaga

sosial/organisasi non-pemerintah (NGO/ LSM), instansi pemerintah,

universitas atau media massa, baik dalam mengelola dana maupun dalam

melaksanakan kegiatan sosialnya.

4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium.

Perusahaan turut mendirikan, menjadi anggota atau mendukung suatu

lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Dibandingkan

dengan model lainnya, pola ini lebih berorientasi pada pemberian hibah

perusahaan yang bersifat “hibah pembangunan”. Pihak konsorsium atau

lembaga semacam itu yang dipercayai oleh perusahaan-perusahaan yang

mendukungnya secara pro aktif mencari mitra kerjasama dari kalangan

lembaga operasional dan kemudian mengembangkan program yang

disepakati bersama.

Universitas Sumatera Utara


18

2.1.6.2 Implementasi Pelaksanaan Kebijakan

Menurut George C. Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90-92)

implementasi adalah kebijakan dipengaruhi oleh empat variabel, yaitu1:

a. Komunikasi, yaitu keberhasilan implementasi kebijakan mensyaratkan agar

implementor mengetahui apa yang harus dilakukan, dimana yang menjadi

tujuan dan sasaran kebijakan harus ditransmisikan kepada kelompok sasaran

(target group), sehingga akan mengurangi distorsi implementasi.

b. Sumberdaya, meskipun isi kebijakan telah dikomunikasikan secara jelas dan

konsisten, tetapi apabila implementor kekurangan sumberdaya untuk

melaksanakan, maka implementasi tidak akan berjalan efektif. Sumber daya

tersebut dapat berwujud sumber daya manusia, misalnya kompetensi

implementor dan sumber daya finansial.

c Disposisi, adalah watak dan karakteristik yang dimiliki oleh implementor,

seperti komitmen, kejujuran, sifat demokratis. Apabila implementor memiliki

disposisi yang baik, maka implementor tersebut dapat menjalankan kebijakan

dengan baik seperti apa yang diinginkan oleh pembuat kebijakan. Ketika

implementor memiliki sikap atau perspektif yang berbeda dengan pembuat

kebijakan, maka proses implementasi kebijakan juga menjadi tidak efektif.

d Struktur birokrasi, Struktur organisasi yang bertugas mengimplementasikan

kebijakan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap implementasi kebijakan.

Aspek dari struktur organisasi adalah Standard Operating Procedure (SOP)

dan fragmentasi. Struktur organisasi yang terlalu panjang akan cenderung

1
Subarsono, AG.2011. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori Dan Aplikasi. Pustaka
Pelajar

Universitas Sumatera Utara


19

melemahkan pengawasan dan menimbulkan red-tape, yakni prosedur birokrasi

yang rumit dan kompleks, yang menjadikan aktivitas organisasi tidak fleksibel.

Komunikasi
Sumber Daya

Implementasi

Disposisi

Struktur Birokrasi

Gambar 2.1 Model Implementasi George Edwar III

Keberhasilan implementasi menurut Merilee S. Grindle (dalam Subarsono,

2011:93) dipengaruhi oleh dua variabel besar, yakni isi kebijakan (content of

policy) dan lingkungan implementasi (context of implementation). Variabel

tersebut mencakup: sejauhmana kepentingan kelompok sasaran atau target group

termuat dalam isi kebijakan, jenis manfaat yang diterima oleh target group,

sejauhmana perubahan yang diinginkan dari sebuah kebijakan, apakah letak

sebuah program sudah tepat, apakah sebuah kebijakan telah menyebutkan

implementornya dengan rinci, dan apakah sebuah program didukung oleh

sumberdaya yang memadai.2

2
Subarsono, AG.2011. Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori Dan Aplikasi. Pustaka
Pelajar

Universitas Sumatera Utara


20

Kotler dalam buku “Corporate Social Responsibility: Doing the Most

Good for your Company” (2005) dalam Solihin (2009) menyebutkan beberapa

bentuk program Corporate Social Responsibility yang dapat dipilih, yaitu3:

1. Cause Promotion

Dalam cause promotions ini perusahaan berusaha untuk meningkatkan

awereness masyarakat mengenai suatu issue tertentu, dimana issue ini tidak

harus berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian

perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana atau

benda mereka untuk membantu mengatasi atau mencegah permasalahan

tersebut. Dalam cause promotionsini, perusahaan bisa melaksanakan

programnya secara sendiri ataupun bekerjasama dengan lembaga lain,

misalnya: non goverment organization.

Cause promotions dapat dilakukan dalam bentuk: meningkatkan

awareness dan concern masyarakat terhadap satu issue tertentu, yaitu

mengajak masyarakat untuk mencari tahu secara lebih mendalam mengenai

suatu issue tertentu di dalam masyarakat. Mengajak masyarakat untuk

menyumbangkan uang, waktu ataupun barang milik mereka untuk membantu

mengatasi dan mencegah suatu permasalahan tertentu. Mengajak orang untuk

ikut berpartisipasi dalam penyelenggaraan event tertentu, misalnya: mengikuti

gerak jalan, menandatangani petisi, dan lain-lain.

2. Cause Releted Marketing

Dalam cause releted marketing, perusahaan akan mengajak masyarakat

untuk membeli atau menggunakan produknya, baik itu barang atau jasa,

3
Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Respnsibility from Charity to Sustainability.
Jakarta : Salemba Empat

Universitas Sumatera Utara


21

dimana sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan akan didonasikan

untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu. Cause releted

marketing dapat berupa: Setiap barang yang terjual, maka sekian persen akan

didonasikan. Setiap pembukaan rekening atau account baru, maka beberapa

rupiah akan didonasikan.

3. Corporate Social Marketing

Corporate social marketing yaitu perusahaan dengan tujuan untuk

mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu issue

tertentu. Biasanya corporate social marketing, berfokus pada bidang-bidang,

yaitu: bidang kesehatan (health issues), misalnya: mengurangi kebiasaan

merokok, HIV/AIDS, kanker, eating disordes, dan lain-lain. Bidang

keselamatan (injury prevention issues), misalnya: keselamatan berkendara,

pengurangan peredaran senjata api, dan lain-lain. Bidang lingkungan hidup

(environmental issues), misalnya: konservasi air, polusi, reboisasi,

pengurangan penggunaan pestisida. Bidang masyarakat (commnunity

invovement issues), misalnya: memberikan suara dalam pemilu,

menyumbangkan darah, perlindungan hak-hak binatang, dan lain-lain.

4. Corporate Philanthropy

Corporate philanthropy ini dilakukan oleh perusahaan dengan

memberikan kontribusi/sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa

atau alat kepada pihak yang membutuhkan baik itu lembaga, perorangan

ataupun kelompok tertentu. Corporate philanthropy dapat dilakukan dengan

cara: menyumbangkan uang secara langsung, misalnya: memberikan beasiswa

kepada anak-anak yang tidak mampu, dan lain-lain. Memberikan

Universitas Sumatera Utara


22

barang/produk, misalnya: memberikan bantuan peralatan tulis untuk anak-anak

yang belajar di sekolah-sekolah terbuka, dan lain-lain. Memberikan jasa,

misalnya: memberikan bantuan imunisasi kepada anak-anak di daerah

terpencil, dan lain-lain. memberi ijin untuk menggunakan fasilitas atau jalur

distribusi yang dimiliki oleh perusahaan, misalnya: sebuah hotel menyediakan

satu ruangan khusus untuk menjadi showroom bagi produk-produk kerajinan

tangan rakyat setempat, dan lain-lain.

5. Corporate Volunteering

Corporate volunteering yaitu bentuk corporate social responsibilitydi

mana perusahaan mendorong atau mengajak karyawannya ikut terlibat dalam

program corporate social responsibility yang sedang dijalankan dengan cara

mengkontribusikan waktu dan tenaganya. beberapa bentuk community

volunteering, yaitu: perusahaan mengorganisir karyawannya untuk ikut

berpartisipasi dalam program, misalnya sebagai staff pengajar, instruktur

pelatihan dan lain-lain.

6. Socially Responsible Bussiness

Dalam Socially responsible bussiness, perusahaan melakukan perubahan

terhadap salah satu atau keseluruhan sistem kerjanya agar dapat mengurangi

dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat. Socially responsible

bussiness, dapat dilakukan dalam bentuk: memperbaiki proses produksi,

misalnya: melakukan penyaringan terhadap limbah sebelum dibuang ke alam

bebas untuk menghilangkan zat-zat yang berbahaya bagi lingkungan,

menggunakan pembungkus yang dapat di daur ulang (ramah lingkungan),

menghentikan produk-produk yang dianggap berbahaya tapi tidak ilegal.

Universitas Sumatera Utara


23

Hanya menggunakan distributor yang memenuhi persyaratan dalam menjaga

lingkungan hidup.

2.1.6.3 Manfaat CSR

Dalam buku, “Membedah Konsep dan Aplikasi CSR”, Yusuf Wibisono

(2007:99) menguraikan keuntungan yang dapat diperoleh oleh perusahaan jika

melakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang ditinjau dari

aspek stakeholder dari CSR itu sendiri , yaitu:

1. Bagi Perusahaan

Terdapat empat manfaat yang diperoleh perusahaan dengan

mengimplementasikan CSR, yaitu:

a. Keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan

mendapatkan citra yang positif dari masyarakat luas.

b. Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap modal (capital).

c. Perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human

resources) yang berkualitas.

d. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang

kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan

manajemen risiko (risk management).

2. Bagi Masyarakat

Praktik CSR yang baik akan meningkatkan nilai-tambah adanya

perusahaan disuatu daerah karena akan menyerap tenaga kerja,

meningkatkan kualitas sosial didaerah tersebut. Pekerja lokal yang diserap

akan mendapatkan perlindungan akan hak-haknya sebagai pekerja. Jika

Universitas Sumatera Utara


24

terdapat masyarakat adat atau masyarakat lokal, praktek CSR akan

menghargai keberadaan tradisi dan budaya lokal tersebut.

3. Bagi Lingkungan

Praktik CSR akan mencegah eksploitasi berlebihan atas sumber daya

alam, menjaga kualitas lingkungan dengan menekan tingkat polusi dan

justru perusahaan terlibat mempengaruhi lingkungannnya. Hal ini pastinya

untuk tetap mempertahankan keberlangsungan lingkungan itu sendiri.

4. Bagi Negara

Praktik CSR yang baik akan mencegah apa yang disebut “corporate

misconduct” atau malpraktik bisnis seperti penyuapan pada aparat negara

atau aparat hukum yang memicu tingginya korupsi. Selain itu, negara

akan menikmati pendapatan dari pajak yang wajar (yang tidak digelapkan)

oleh perusahaan. Karena instrumen ini merupakan salah satu pendapatan

paling besar dalam pendapatan per kapita Negara.

2.1.7 Landasan Hukum CSR di Indonesia

Selain (Guidance) ISO 26000 yang menjadi acuan bagi setiap perusahaan

dalam melakukan CSR, tentunya disetiap negara memiliki peraturan tersendiri

dalam melaksanakan CSR. Di Indonesia sendiri khususnya dalam sitem

perundang-undangnya, Indonesia memakai istilah Tanggung Jawab Sosial

Lingkungan. Berikut 3 (tiga) peraturan yang mewajibkan perusahaan untuk

menjalankan program tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR, yaitu :

1. Keputusan Menteri BUMN Tentang Program Kemitraan Bina Lingkungan

(PKBL).

Universitas Sumatera Utara


25

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN, Per-05/MBU/2007 Pasal 1

ayat (6) dijelaskan bahwa Program Kemitraan BUMN dengan Usaha

Kecil, yang selanjutnya disebut Program Kemitraan, adalah program untuk

meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri

melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Sedangkan pada pasal

1 ayat (7) dijelaskan bahwa Program Bina Lingkungan, yang selanjutnya

disebut Program BL, adalah program pemberdayaan kondisi sosial

masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba

BUMN.

Adapun ruang lingkup bantuan Program BL BUMN, berdasarkan

Permeneg BUMN, Per-05/MBU/2007 Pasal 11 ayat (2) huruf e adalah:

 Bantuan korban bencana alam;

 Bantuan pendidikan dan/atau pelatihan;

 Bantuan peningkatan kesehatan;

 Bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum;

 Bantuan sarana ibadah;

 Bantuan pelestarian alam.

2. Undang-Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 Peraturan lain

yang mewajibkan CSR adalah Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007,

tentang Penanaman Modal, baik penanaman modal dalam negeri, maupun

penenaman modal asing. Dalam Pasal 15 (b) dinyatakan bahwa setiap

penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial

lingkungan (TJSL). Yang dimaksud dengan TJSL adalah tanggung jawab

yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap

Universitas Sumatera Utara


26

menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan

lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.

3. Undang-Undang Minyak dan Gas Bumi Nomor 22 Tahun 2001 Khusus

bagi perusahaan yang operasionalnya mengelola Sumber Daya Alam

(SDA) dalam hal ini minyak dan gas bumi, terikat oleh Undang-undang

Nomor 22 Tahun 2001, tentang Minyak dan Gas Bumi. Berdasarkan

Undang-undang tersebut, perusahaan wajib melaksanakan kegiatan

pengembangan masyarakat dan menjamin hak-hak masyarakat adat yang

berada di sekitar perusahaan.

2.2 Citra Perusahaan


2.2.1 Definisi Citra

Citra menurut Kotler dan Keller (2009:406) adalah sejumlah keyakinan,

ide, dan kesan yang dipegang oleh seseorang tentang sebuah objek.Sedangkan

citra merek adalah persepsi dan keyakinan yang dipegang oleh konsumen, seperti

yang dicerminkan asosiasi yang tertanam dalam ingatan konsumen.

Berikut beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli:

1. Huddleston (Buchari Alma, 2008:55) dalam Gassing (2016:156).

Citra adalah serangkaian kepercayaan yang dihubungkan dengan sebuah

gambaran yang dimiliki atau diperoleh dari pengalaman.

2. Bill Canton (S. Soemirat dan Adrianto, 2007:111) dalam Gassing

(2016:156).

Citra adalah kesan, perasaan dan gambaran diri publik terhadap

perusahaan.

3. Richard F. Gerson (Buchari Alma, 2008:54) dalam Gassing (2016:156).

Citra adalah tentang bagaimana konsumen, calon konsumen dan pesaing

Universitas Sumatera Utara


27

melihat anda.

4. Philip Kotler (2009:299) dalam Gassing (2016:156).

Citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu objek.

5. Soemirat dan Ardianto (2008: 111)

Citra sifatnya seperti fragile commodity (komoditas yang mudah pecah

atau rusak). Citra dapat rusak karena masing-masing stakeholder

mempunyai pandangan yang berlainan dan pengaruh-pengaruh tertentu.

2.2.2 Jenis – jenis Citra

Menurut Frank Jefkins (Nova, 2011: 299-300) dalam Gassing

(2016:156), terdapat 6 jenis citra, yaitu :

1. Citra Bayangan (Mirror Image)

Citra ini biasanya melekat kepada organisasi terkait pandangan orang

lain. Pemimpin tersebut selalu merasa semua orang mempunyai

pandangan yang positif terhadap organisasi. Biasanya, perasaan

pemimpin tersebut tidak tepat karena hampir serupa dengan fantasi.

2. Citra yang Berlaku (Current Image)

Citra yang berlaku merupakan kesan baik milik orang lain tentang

organisasi atau hal lain berkaitan dengan produk.

3. Citra yang Diharapkan (Wish Image)

Citra yang diharapkan adalah citra yang diinginkan manajemen atau

organisasi.

4. Citra Perusahaan (Corporate Image)

Universitas Sumatera Utara


28

Berkaitan dengan sosok perusahaan untuk menciptakan citra positif,

lebih dikenal serta diterima publik.

5. Citra Majemuk (Multiple Image)

Citra ini merupakan pelengkap dari citra perusahaan, misalnya

bagaimana pihak PR (Public Relation), misalnya mengenalkan identitas

perusahaan.

6. Citra Penampilan (Performance Image)

Citra penampilan ini lebih ditunjukan kepada subjeknya, bagaimana

kinerja atau penampilan diri para profesional.

2.2.3 Manfaat Citra Perusahaan

Menurut Sutojo ( 2004 : 3 ) citra perusahaan yang baik dan kuat

mempunyai manfaat -manfaat sebagai berikut :

1. Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap (mid and long

term sustainable competitive position )

2. Menjadi perisai selama masa krisis (an insurance for adverse times)

3. Menjadi daya tarik eksekutif handal ( attracting the best executives )

4. Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran ( increasing the effectiveness

of marketing instrument )

5. Peningkatan operasional ( cost saving )

Dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan citra adalah suatu persepsi masyarakat terhadap suatu objek atau

jati diri perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


29

2.2.4 Faktor Pembentukan Citra

Dalam Gassing (2016:157) Citra sebuah organisasi terbentuk dari

beragam sebab, antara lain:

1. Identitas Fisik

Secara fisik, sebuah organisasi atau individu dapat dilihat dari pengenal

visual, audio dan media komunikasi yang digunakan. Pengenal visual

misalnya nama yang melekat, logo, gedung dan lobi sebuah kantor.

Pengenalan audio misalnya sebuah organisasi memiliki jingle atau

lagu yang mencerminkan corak organisasi. Pengenalan media

berhubungan dengan media yang digunakan organisasi untuk

memperkenalkan citra diri, misalnya berupa company profile, brosur,

laporan tahunan, berita dan lain-lain. Beragam pengenal tersebut

biasanya mencerminkan identitas, visi, misi dan sifat pemilik.

2. Identitas Nonfisik

Identitas nonfisik berhubungan dengan identitas organisasi yang tidak

dapat dilihat dengan mata telanjang. Misalnya, sejarah, filosofi,

budaya di dalam organisasi, sistem punish and reward , susunan

manajemen, kepercayaan dan nilai kemanusiaan yang ditanamkan dan

lain sebagainya.

3. Kualitas Hasil, Mutu dan Pelayanan

Selain identitas, citra sebuah organisasi juga dibentuk oleh hasil dan

mutu produk. Artinya, sebuah produk yang dirancang, baik barang

atau jasa, mencerminkan kualitas manajemen. Semakin baik sebuah

hasil kerja dengan dibarengi mutu yang terjaga, citra organisasi tentu

Universitas Sumatera Utara


30

semakin baik. Untuk menunjang hasil dan menjaga kebaikan mutu

dimata konsumen, organisasi harus memaksimalkan pelayanan. Bentuk

“pelayanan bintang lima” tentunya akan sangat berkesan dimata

konsumen. Memaksimalkan pelayanan juga betuk public relation yang

ideal.

4. Aktivitas dan Pola Hubungan

Jika sebuah organisasi sudah mempunyai produk dengan mutu terjaga,

maka menjaga hubungann dengan konsumen dan rekan bisnis tentu

harus selalu dicatat. Aktivitas dan pola hubungan dengan individu,

jaringan dan sumber daya diluar organisasi mencerminkan citra

organisasi. Memberikan respon jujur dan memperlihatkan tanggung

jawab adalah pola dasar.

2.2.5 Elemen Citra

Menurut Harrison dalam oeconomicus.files.wordpress.com informasi yang

lengkap mengenai citra perusahaan mempunyai empat elemen, yaitu:

1. Personality yaitu keseluruhan karakteristik perusahaan yang dipahami

publik sasaran seperti perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang

mempunyai tanggung jawab sosial.

2. Reputation, hal yang telah dilakukan perusahaan dan diyakini publik

sasaran berdasarkan pengalaman sendiri maupun pihak lain.

3. Value, nilai-nilai yang dimiliki suatu perusahaan, dengan kata lain budaya

perusahaan seperti sikap manajemen yang peduli terhadap pelanggan,

karyawan yang cepat tanggap terhadap permintaan dan keluhan pelanggan

Universitas Sumatera Utara


31

4. Corporate Identity, komponen-komponen yang mempermudah pengenalan

publik sasaran terhadap perusahaan, seperti logo, warna dan slogan.

2.2.6 Proses Pembentukan Citra

Berikut pada gambar 2.1 diagram proses pembentuan citra menurut

John Nimpoeno dalam Gassing (2016:158) :

Gambar 2.2
Proses Pembentukan Citra

Kognisi

Stimulus Respons

Persepsi Sikap

Ransangan Perilaku

Motivasi

Sumber: John Nimpoeno dalam Gassing (2016:158)

Keterangan:

1. Stimulus : Rangsangan yang mengaktifkan bagian-bagian tubuh. Untuk

organisasi, stimulus pembentuk citra berkaitan dengan informasi yang

berasal dari luar yang menggambarkan sebuah proses pembentukan

citra.

2. Persepsi : hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan dikaitkan

dengan suatu pemahaman.

3. Kognisi : aspek pengetahuan yang berhubungan dengan kepercayaan,

ide dan konsep.

4. Motivasi : kecendrungan yang menetap untuk mencapai tujuan tertentu

Universitas Sumatera Utara


32

dan untuk sedapat mungkin menjadi kondisi kepuasan maksimal bagi

individu pada setiap saat.

5. Sikap : hasil evakuasi negativ atau positif terhadap konsekuensi-

konsekuensi penggunaan suatu objek.

6. Perilaku : respon individu terhadap rangsangan yang berasal dari dalam

dirinya sendiri maupun lingkungan.

7. Respons : perilaku berupa aktivitas seseorang yang berupa tindakan

sebagai aksi terhadap rangsangan atau stimulus.

2.3 Kerangka Konsep Penelitian

Menurut Suriasumantri dan Sugiono (2009) dalam Sujarweni (2015:66)

mengemukakan bahawa seorang peneliti harus menguasi teori-teori ilmiah

sebagai dasar menyusun kerangka pemikiran yang membuahkan hipotesis.

Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang

menjadi objek permasalahan. Dalam sistematik, kerangka konseptual dalam

penulisan ini dapat digambarkan seperti pada gambar 2.2:

Gambar 2.3
Kerangka Konseptual

Variabel Independen Variabel Dependen

Corporate Social
Citra Perusahaan (Y)
Responsibility (X)

Sumber: Diolah oleh penulis (2019)

Universitas Sumatera Utara


33

2.4 Penelitian Terdahulu

1. Putri Fitriani (2012) melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh

Kegiatan CSR terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Program

Beasiswa Unggulan CIMB Niaga 2011)”. Bedasarkan hasil uji linear

sederhana yang telah dilakukan, kegiatan CSR “Beasiswa Unggulan

CIMB Niaga” yang diukur melalui implementasi CSR terbukti memiliki

pengaruh secara signifikan dan berpengaruh positif terhadap citra

perusahaan. Dimana semakin tinggi nilai yang didapatkan oleh kegiatan

CSR menggunakan pengukuran implementasi CSR maka akan semakin

tinggi pula citra perusahaan. Variabel citra perusahaan yang dimiliki

CIMB Niaga secara keseluruhan sudah positif. Hal ini dikarenakan

pandangan responden bahwa kegiatan CSR CIMB Niaga mampu

meningkatkan kualitas pendidikan, namun dalam variabel ini masih ada

kekurangan pada dimensi layanan produk untuk indikator CIMB Niaga

menyediakan layanan nasabah di akhir pekan, hal ini harus menjadi

perhatian perusahaan untuk lebih memperbaiki pelayanan.

2. Bahrul Ulum,dkk (Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administrasi

Universitas Brawijaya Malang)2014 “PENGARUH CORPORATE

SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA (Survei pada Warga

Sekitar PT. Sasa Inti Gending-Probolinggo)”. Hasil penelitian adalah

bahwa kemampuan variabel-variabel Corporate Social Responsibility

secara simultan memberikan kontribusi terhadap Citra yang baik dan

secara parsial variabel-variabel Corporate Social Responsibility yang

terdiri dari Community Support (X1), Environment (X2) dan Product (X3)

Universitas Sumatera Utara


34

tidak seluruhnya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap

Citra Perusahaan (Y).

3. Silvania Mira Vegawati,dkk (Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu

Administrasi Universitas Brawijaya Malang)2015 “PENGARUH

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (Survey Pada Warga di Desa

Sidodadi Kelurahan Kalirejo Kecamatan Lawang Kabupaten Malang).

Hasil penelitian adalah hasil analisis regresi berganda, maka didapat

kesimpulan bahwa variabel Environment, Community Support, Diversity,

Employee Support, Product, dan Non Teritorial Operation secara bersama-

sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra perusahaan dan

hasil analisis regresi parsial dapat disimpulkan bahwa variabel dari ke

enam variabel memiliki pengaruh secara signifikan terhadap citra

perusahaan (Y).

4. Yosa Vega Prasiska (Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Magelang)2017 “CSR DAN CITRA PERUSAHAAN”.

Hasil penelitiannya adalah hasil analisis regresi berganda, didapat

kesimpulan bahwa variabel Community Support, Environment dan Non

Teritorial Operation se cara bersama-sama memiliki pengaruh yang sig

nifikan terhadap Citra Perusahaan. Sedangkan dari hasil analisis regresi

parsial dapat disimpul kan bahwa variabel Community Support dan

Environment tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap citra

perusahaan. Sedangkan variable Non Teritorial Operation memiliki

pengaruh secara signifikan terhadap citra perusahaan (Y).

Universitas Sumatera Utara


35

5. Ratih Hurriyati (2010) melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Corporate Social Responsibility Terhadap Corporate Image PT BANK

NEGARA INDONESIA, TBK”. Berdasarkan tanggapan responden

terhadap Corporate Image yang terdiri dari personality, reputation,

ethics, atau value, dan corporate identity secara umum sudah baik.

Persepsi responden terhadap ethics/value merupakan dimensi yang

memperoleh skor yang lebih tinggi. Sedangkan responden terhadap

personality ditinjau dari kredibilitas perusahaan, mendapatkan skor

yang paling rendah dari dimensi-dimensi lainnya, hal ini dikarenakan

banyaknya kasus negatif yang pernah terjadi pada PT Bank Negara

Indonesia, Tbk yang pada akhirnya berdampak pada persepsi responden

terhadap kredibilitas. Kesimpulannya CSR berpengaruh secara positif

terhadap Corporate Image sehingga setiap praktik bisnis yang dibentuk

dengan perencanaan yang baik dalam perwujudan tanggung jawab sosial

akan memberikan persepsi yang baik bagi Corporate Image

Universitas Sumatera Utara


36

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penulian proposal ini adalah

assosiatif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono

(14:2015), metode penelitian kuantitatif yaitu metode penelitian yang

berlandaskan terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam meneliti terhadap

sample dan pupulasi penelitian, tehnik pengambilan sample umunya dilakukan

dengan acak atau random sampling, sedangkan pengumpulan data dilakukan

dengan cara memanfaatkan instrumen penelitian yang dipakai, analisis data yang

digunakan bersifat kuantitatif/bisa diukur dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini akan menjelaskan tentang adanya

hubungan antara variabel-variabel Corporate Social Responbility /Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan (X) Citra (Y) akan diukur dan diteliti, serta sejauh mana

hubungan tersebut terjadi yang merupakan pengujian hipotesis berdasarkan kajian

teori.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT Sorik Marapi Geothermal Power yang

terletak di kecamatan Puncak Sorik Marapi kabupaten Mandailing Natal. Alasan

peneliti memilih lokasi tersebut adalah karena PT Sorik Marapi Geothermal

Power merupakan perusahaan pertama kali masuk ke industri panas bumi di

Indonesia pada tahun 2016 dan sempat terjadi pro dan kontra antara masyarakat

dan pihak perusahaan dikarenakan belum ada sosialiasi ijin pendirian perusahaan

kepada masyarakat sehingga membuat masyarakat resah takut perusahaan tersebut

36

Universitas Sumatera Utara


37

akan membawa dampak negatif dikecamatan puncak sorik marapi dan seiringnya

waktu perusahaan pun mengadakan sosialisasi untuk menghilangkan keresehan

masyarakat. Untuk itu peneliti tertarik meneliti dilokasi tersebut karena ingin

melihat pengaruh CSR PT Sorik Marapi Geothermal Power terhadap citra

perusahaan kepada masyarakat tersebut setelah adanya sosialisasi. Penelitian ini

akan dilaksanakan pada bulan Februari 2019 dan lama penelitian sesuai dengan

kebutuhan dalam pengumpulan informasi dan data.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek dan fenomena yang diteliti menurut Adli

(2018) dalam Krisyantono (2008: 151). Populasi dalam penelitian ini adalah

masyarakat kecamatan Puncak Sorik Marapi yang berusia >15tahun dengan

jumlah 3.665 jiwa.

3.3.2 Sampel

Untuk membatasi populasi yang terlalu banyak maka untuk membatasi

responden peneliti menggunakan teknik non-probability, teknik ini dengan

pendekatan random sampling dimana sampel yang diambil berdasar kriteria dan

pertimbangan yang ditentukan oleh penulis sendiri.

Sampel dalam penelitian ini harus memenuhi beberapa kriteria yaitu:

1. Masyarakat yang menerima program csr PT Sorik Marapi Geothermal

Power 2. Masyarakat yang tinggal di kecamatan puncak sorik marapi

Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus

Lemeshow,hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui. Berikut rumus

Lamesshow:

Universitas Sumatera Utara


38

n=

Dimana :

n = jumlah sampel

z = Skor z pada kepercayaan 95% = 1,96

p = maksimal estimasi = 0,5

d = alpha (0,10) atau sampling error = 10%

Melalui rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:

n=

n=

n=

n= 96,04 = 96

Berdasarkan rumus diatas maka n yang didapatkan adlaah 96 responden sehingga

untuk memudahkan penelitian maka sampel digenapkan menjadi 100 orang yang

menjadi responden.

3.4 Hipotesis

Berdasarkan rumusan masalah dan kerangka teori diatas, maka hipotesis

yang dikemukakan oleh penulis adalah sebagai berikut :

Ho: Tidak adanya hubungan CSR secara signifikan dan berpengaruh

positif terhadap citra perusahaan pada PT Sorik Marapi Geothermal Power

Ha: Adanya hubungan CSR secara signifikan dan berpengaruh positif

terhadap citra perusahaan pada PT Sorik Marapi Geothermal Power.

Universitas Sumatera Utara


39

3.5 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk

memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis,

instrument, serta sumber pengukuran berasal dari mana. Pengujian dan

pengukuran tersebut bisa dilihat dari indikator, kriteria, tolak ukur, alat ukur,

alat uji untuk menentukan kualitas atau kuantitas suatu variabel. Sesuai

dengan perumusan masalah yang ada maka dalam penelitian ini

menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel bebas (Independent Variabel), Corporate Social Responsibility (X)

CSR merupakan suatu komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam

pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung

jawab sosial perusahaan dan menitikberatkan pada keseimbangan antara

perhatian terhadap aspek ekonimis, sosial dan lingkungan. Adapun indikator

yang digunakan untuk mengukur variabel (X) CSR adalah sebagai berikut :

a. Komitmen

Komitmen adalah kemampuan individu dan kemauan menyelaraskan

perilakunya dengan kebutuhan, prioritas, dan tujuan organisasi dan

bertindak untuk tujuan atau kebutuhan organisasi. Seperti pembinaan

lingkungan dan pembangunan infrastruktur

b. Bantuan Modal

Bantuan Modal merupakan salah satu upaya dalam masalah pengurangan

kemiskinan, dan mengembangkan sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil

Menengah). Seperti bantuan untuk pengembangan usaha, pemberian

pinjaman modal

Universitas Sumatera Utara


40

c. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat yaitu proses pembangunan dimana masyarakat

berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki

situasi dan kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa

terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Seperti

pemberian modal, pelatihan keterampilan dan mengelola usaha.

d. Pemeliharaan Lingkungan Hidup

Pemeliharaan Lingkungan Hidup adalah upaya untuk melindungi

kemampuan lingkungan hidup terhadap tekanan perubahan dan dampak

negatif yang ditimbulkan suatu kegiatan. Seperti pembangunan drainase,

penanaman pohon dan pemeliharaan pembuangan limbah

e. Pembangunan Sarana dan Prasarana Umum

Pembangunan Sarana dan Prasarana Umum adalah upaya untuk

meningkatkan segala jenis peralatan,perlengkapan kerja dan fasilitas kerja

yang berfungsi sebagai alat utama/pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan

demi mewujudkan tujuan yang hendak dicapai. Seperti rehab jalan

desa,penyediaan sarana dan prasarana ibadah,dan penataan sarana

prasarana pemakaman.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel), Citra Perusahaan (Y)

Citra perusahaan merupakan suatu kesan seseorang atau individu tentang

sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.

Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur variabel (Y) Citra

perusahaan adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


41

a. Kepribadian

Kepribadian yaitu identitas perusahaan yang membedakannya dengan

perusahaan lain, seperti masyarakat mengenal perusahaan tersebut dengan

perusahaan yang dapat dipercaya, perusahaan yang mempunyai tanggung

jawab sosial.

b. Reputasi

Reputasi merupakan suatu gambaran yang ada dibenak masyarakat, kesan

yang sengaja diciptakan dari suatu perusahaan.

c. Nilai

Nilai merupakan yang dapat diperoleh dari perusahaan. Nilai yang

menurut persepsi masyarakat layak dan pantas dengan sikap manajemen

yang peduli terhadap masyarakat, karyawan yang cepat tanggap terhadap

permintaan dan keluhan masyarakat.

d. Identitas Perusahaan

Semua perwakilan atau perwujudan media visual dan fisik yang

menampilkan suatu jati diri perusahaan sehingga dapat membedakan

perusahaan tersebut dengan perusahaan lainnya

Untuk lebih jelasnya definisi operasional disajikan dan dikembangkan

dalam bentuk tabel :

Universitas Sumatera Utara


42

Tabel 3.1
Operasional Variabel

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Coorporate Social Komitmen perusahaan Komitmen

Responsibility (X) atau dunia bisnis untuk Bantuan Modal

berkontribusi dalam Pemberdayaan

pengembangan ekonomi Masyarakat

yang berkelanjutan

dengan memperhatikan Likert

tanggung jawab sosial

perusahaan dan

menindikberatkan pada

keseimbangan antara

perhatian terhadap aspek

ekonomis, sosial dan

lingkungan.

Variabel Defenisi Operasional Indikator Skala

Citra Perusahaan Adalah kesan seseorang Kepribadian

(Y) atau individu tentang Reputasi

sesuatu yang muncul Nilai

sebagai hasil dari Identittas Likert

pengetahuan dan Perusahaan

pengalamannya.

Sumber: Data diolah, 2019

Universitas Sumatera Utara


43

3.6 Teknik Pengumpulan Data

3.6.1 Sumber Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk

mengungkapkan atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai

dengan lingkup penelitian (Sujarweni, 2015:93). Maka peneliti menggunakan

teknik penelitian seperti berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui

kuesioner, juga data hasil wawancara peneliti dengan narasumber, dan

data yang diperoleh dari data primer ini harus diolah lagi, (Sujarweni,

2015:89). Pada penelitian ini data dikumpulkan melalui metode angket

(kuesioner), yaitu dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan

tertulis untuk diisi oleh para responden masyarakat sekitar PT Sorik

Marapi Geothermal Power.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan, buku, dan majalah

berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah,

artikel, buku-buku sebagai teori, majalah, dan lain sebagainya. Data

yang diperoleh dari data sekunder ini tidak perlu diolah lagi, dan sumber

yang tidak langsung memberikan data pada pengumpulan data (Sujarweni,

2015:89). Dan dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari studi

kepustakaan, yaitu teknik pengumpulan data yang menggunakan

berbagai literatur seperti buku, jurnal, karya ilmiah, internet, dan laporan

penelitian yang berkaitan dengan objek penelitian.

Universitas Sumatera Utara


44

3.6.2 Skala Instrumen Pengumpulan Data

Skala yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini

adalah skala Likert. Skala ini meminta responden menunjukan tingkat

persetujuan atau ketidak setujuannya terhadap serangkaian pernyataan tentang

suatu objek (Istijanto, 2009:90). Peneliti menampilkan pada tabel 3.2 sebagai

berikut:

Tabel 3.2
Skala Likert

No Alternatif Jawaban Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Netral 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Istijanto(2009,90)

3.7 Teknik Analisis Data

3.7.1 Uji Instrumen

Menurut Arikunto 2000 (Sujarweni , 2015:97), instrumen pengumpulan

data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam

kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis

dan dipermudah olehnya. Pembuatan instrumen harus mengacu pada variabel

penelitian, definisi operasional, dan skala pengukurannya.

3.7.1.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukut yang

telah disusun sebelumnya dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak

Universitas Sumatera Utara


45

diukur secara tepat. Dalam melakukan penguraian validitas, digunakan alat

bantu program komputer SPSS. Apabila alat ukur tersebut mempunyai

korelasi yang signifikan antara skor item terhadap skor totalnya maka alat

ukur tersebut dinyatakan valid. Jika diperoleh data yang tidak valid, maka

data tersebut akan dikeluarkan atau dibuang dari instrument. Kriteria dalam

menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut, (Sujarweni,

2015:106) :

1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan tersebut valid.

2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tersebut tidak valid.

3.7.1.2 Uji Reliabilitas

Menurut Juliandi (2013:83) tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk

melihat apakah instrumen penelitian ini merupakan instrumen yang handal

dan dapat dipercaya. Untuk menguji reliabilitas, peneliti dapat menggunakan

teknik half, yaitu mengkorelasikan skor genap dengan skor ganjil kemudian

memasukkan nilai korelasi (r) yang diperoleh ke dalam rumus Spearman

Brown:

ri=

Keterangan:

ri = nilai koefisien reliabilitas

r = nilai korelasi

Jika nilai koefisien reliabilitas (spearman brown) 0,6 maka instrumen memiliki

reliabilitas yang baik/terpercaya. Dan sebaliknya, jika nilai koefisien reliabilitas

(spearman brown) 0,6 maka instrumen tidak dipercaya.

Universitas Sumatera Utara


46

3.7.2 Uji Asumsi Klasik

3.7.2.1 Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel

dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai distribusi normal

atau tidak. Model regresi yang baik adalah berdistribusi normal atau

mendekati normal. Suatu data dikatakan mengikuti distribusi normal dilihat

dari penyebaran data pada sumbu diagonal dan grafik, Ghozali (2005:110).

Dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi memenuhi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis

diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas.

3.7.3 Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis kuantitatif dengan metode statistik yang digunakan adalah

analisis regresi linear sederhana. Analisis regresi linear sederhana adalah suatu

analisis yang mengukur pengaruh antar variabel bebas dan variabel terikat

(Siregar, 2016:379). Metode analisis regresi linear sederhana ini dilakukan

dengan bantuan program SPSS yang merupakan salah satu paket program

komputer yang digunakan dalam mengelolah data statistik. Persamaan regresi

linear sederhana yaitu sebagai berikut:

Y = a + bx

Dimana :

∑ ∑ ∑ ∑
a= ∑ ∑

∑ ∑ ∑
b= ∑ ∑

Universitas Sumatera Utara


47

Keterangan:

X = Variabel Bebas

Y = Variabel Terikat

a = Konstanta (Nilai Y apabila X=0)

b = Koefisien regresi (Nilai peningkatan maupun penurunan)

3.7.4 Uji Hipotesis

3.7.4.1 Uji parsial (Uji – t)

Uji- t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen (Sujarweni, 2015:54). Kriteria yang digunakan adalah:

1. diterima jika t hitung < t tabel pada a = 0.05

2. ditolak jika t hitung > t tabel pada a = 0.05

Sedangkan kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:

1) Taraf signifikan (a = 0,05).

2) Distribusi t dengan derajat kebebasan (n).

3) Apabila thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.

4) Apabila thitung < ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.7.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui

seberapa besar presentase sumbangan pengaruh variabel independen secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (Sujarweni, 2015:53). Koefisien

determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan

variabel bebas yaitu program CSR yang terdiri dari Komitmen, Bantuan

Modal, Pemberdayaan Masyarakat, Pemeliharaan Lingkungan Hidup, dan

Pembanguanan Sarana dan Prasarana Umum dalam menerangkan variabel

Universitas Sumatera Utara


48

terikat yakni citra perusahaan. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol dan satu.

1. Jika berkisar antara nol sampai dengan satu (0 R 1), maka variabel

bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y).

2. Jika = 0, maka kemampuan variabel bebas (X) dalam menjelaskan

variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.

Universitas Sumatera Utara


49

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Sejarah Perusahaan
KS ORKA memasuki industri energi Indonesia pada tahun 2016 dengan

mengakuisisi proyek 240 MW Sorik Marapi Geothermal di Mandailing Natal,

Sumatera Utara. KS Orka masuk untuk mengakuisisi 95% sahamnya pada April

2016 dan menyelesaikan transaksi pada pertengahan Agustus 2016.

PT Sorik Marapi Geothermal Power mendapat ijin untuk mengembangkan

kawasan konsesi panas bumi di Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera

Utara melalui Keputusan Bupati Mandailing Natal Nomor 540/525 / K / 2010.

Lisensi tersebut kemudian diperbaharui sesuai dengan Undang-Undang Panas

Bumi Nomor 21 tahun 2014 menjadi Izin Panas Bumi (IPB) melalui Keputusan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 2765 K / 30 / MEM / 2015.

Lisensi tersebut memberikan dasar hukum kepada PT SMGP untuk mengelola dan

mengembangkan sumber daya panas bumi untuk penggunaan tidak langsung di

dalam area konsesi.

Kawasan konsesi PT Sorik Marapi Geothermal Power terletak di wilayah

administratif Kabupaten Mandailing Natal (Kabupaten Mandailing Natal), 350km

tenggara Medan, ibu kota Sumatera Utara. Situs proyek dapat diakses dari Jakarta

melalui salah satu bandar udara yang terletak di Medan, Sibolga dan Padang,

dengan Sibolga sebagai bandara terdekat. Perjalanan darat dari bandara Sibolga ke

Panyabungan biasanya memakan waktu sekitar empat jam, sedangkan dari

Panyabungan ke SMGP memakan waktu 30-45 menit. Konsesi tersebut mencakup

area seluas 629 km2 dan terletak pada fitur graben yang ditransaksikan oleh

Universitas Sumatera Utara


50

beberapa segmen Sistem Sesar Sumatera. Manifestasi sumber panas bumi berupa

mata air panas, fumarol dan kolam gelembung ditemukan di daerah tersebut. Studi

pendahuluan menilai ada 4 (empat) potensi sumber panas bumi. Di bawah

manajemen baru, PT Sorik Marapi Geothermal Power mempercepat kegiatan

eksplorasi yang ditentukan oleh hasil studi pendahuluan. Dengan dukungan para

ahli berpengalaman dan dukungan finansial yang kuat, perusahaan proyek ini

memulai pengeboran eksplorasi pertamanya pada tanggal 15 Oktober 2016 dan

pada Juni 2017, SMGP telah menyelesaikan 7 sumur dengan hasil uji arus lebih

dari 40 MW sampai saat ini.

Gambar 4.1
Logo Perusahaan

4.1.1 Program CDCR PT Sorik Marapi Geothermal Power


PT.SMGP/KS ORKA membentuk program-program yang idenya

diperoleh dari masyarakat. PT. SMGP fokus pada 4 sektor penting meliputi,

perekonomian, kesehatan, pendidikan, dan lingkungan. Program ini secara

nyata efektif menyentuh kehidupan masyarakat dalam hal perbaikan

peningkatan ekonomi masyarakat yang sehat, khususnya yang berada di

Wilayah Kerja Perusahaan (WKP) meliputi, 11 desa di Kecamatan

Panyabungan Selatan, 11 desa di Kecamatan Puncak Sorik Marapi dan 9 desa di

Kecamatan Lembah Sorik Marapi

Universitas Sumatera Utara


51

1. 17 kegiatan di Kecamatan Lembah Sorik Marapi terdiri dari :

 budi daya ayam kampung

 pengadaan tanah pemakaman umum

 pembinaan dan pengadaan alat olah raga

 peningkatan fasilitas sarana sosial

 pemberdayaan pemuda Naposo Nauli Bulung (NNB)

 pertanian dan perkebunan

 pengadaan Alar Tulis Kantor (ATK) kantor desa

 peningkatan fasilitas sarana sosial sarana prasarana ibadah

 intensif guru dan petugas masjid

 peningkatan fasilitas sarana sosial

 pembangunan lapangan sepak bola

 pengadaan alat masak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

 penataan lingkungan pemukiman penduduk

 peningkatan sarana dan prasarana Madrasah Diniyah Takmiliyah

Awaliyah (MDTA)

 pembangunan jalan rabat beton dan

 pengadaan peralatan kantor.

2. 37 kegiatan di Kecamatan Puncak Sorik Marapi meliputi :

 perbaikan dan kelengkapan lampu jalan

 pengadaan kursi plastik

 perlengkapan prasmanan, sound system, taratak, tenis meja, bola

volly dan net, bola kaki, pertapakan kantor desa, tanah wakap

 pembangunan drainase

Universitas Sumatera Utara


52

 peningkatan kapasitas desa

 pembangunan jalan rabat beton

 pembelian genset

 pengadaan pupuk

 peningkatan kapasitas desa

 insentif guru MDA

 budi daya tanam cabai

 kegiatan NNB dan pembangunan gudang inventaris NNB

 pengadaan bibit jeruk lemon

 kursi plastik, pembangunan pos kamling

 bantuan sarana ibadah

 tunjangan kegiatan NNB, PKK

 pendidikan MDA, kegiatan PAUD, pendidikan guru mengaji

 peningkatan kapasitas desa dan pengadaan pertapakan kantor desa

 pengadaan baju bulang, baju bola, dan Hut Madina meliputi lomba

nasyid, marsanji, pildacil, dan MTQ.

3. 35 kegiatan untuk Kecamatan Panyabungan Selatan yakni :

 pembuatan parkir

 pembangunan mushollah

 pengadaan pelaminan

 peningkatan sarana dan prasarana kantor kepala desa

 peningkata sarana prasarana ibadah

 pembinaan regu pembasmi hama

 pembuatan kebun dan lahan inventaris desa yang tertinggal

Universitas Sumatera Utara


53

 pembangunan MCK, gudang STM, dan alat-alat perlengkapan STM.

 pembuatan saluran irigasi

 rehab jalan desa, peningkatan kapasitas desa, rehab MDA,

 pembangunan taman dan plank merek,

 penataan sarana dan prasarana pemakaman

 peningkatan sarana dan prasarana ibadah surau simpang SMP

 pengadaan bibit karet

 pembelian pertapakan tanah desa

 pembangunan pagar kantor camat, serta musyawarah program CSR

dan monitoring CSR.

4.1.2 Visi dan Misi


4.1.2.1 Visi
Untuk memberikan tenaga panas bumi dengan cara yang bersih, aman dan

bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat Indonesia dengan menerapkan

model bisnis inovatif KS Orka untuk mengembangkan dan mempercepat proyek

pembangkit listrik tenaga panas bumi, dengan target hingga 1000 MW di

Indonesia pada tahun 2022.

4.1.2.2 Misi

1. Menjadikan perusahaan yang tulus, adil dan terus terang, memperlakukan

rekan kerja dan komunitas kita dengan bermartabat dan menghargai

perbedaan, perasaan, dan kontribusi individual kita.

2. Merespon dengan cepat dan efektif terhadap informasi baru. Pekerjaan kita

dinamis, membutuhkan kita untuk berpikiran terbuka dan fleksibel dalam

pendekatan kita.

Universitas Sumatera Utara


54

3. Bertanggung jawab atas keselamatan kita sendiri dan secara kolektif

bertanggung jawab atas keselamatan masing-masing. Dalam memenuhi

tujuan kita untuk kualitas, biaya dan jadwal, kita tidak akan berkompromi

dengan keselamatan.

4.1.3 Nilai-nilai Budaya Perusahaan :

a. Profesionalisme / Profesionalism

Kompetensi untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara baik dan

benar dan juga komitmen dari para anggota dari sebuah profesi untuk

meningkatkan kemampuan dari seorang karyawan.

b. Integritas / Integrity

Keteguhan sikap dalam mempertahankan prinsip yang menjadi landasan

hidup dan melekat pada diri seseorang sebagai nilai-nilai moral. Mutu,

sifat, atau keadaan yang menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga

memiliki potensi dan kemampuan yang memancarkan kewibawaan;

kejujuran.

c. Keselamatan

suatu keadaan aman, dalam suatu kondisi yang aman secara fisik, sosial,

spiritual, finansial, politis, emosional, pekerjaan, psikologis, ataupun

pendidikan dan terhindar dari ancaman terhadap faktor-faktor lainnya.

4.1.4 Struktur Organisasi CDCR

Struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan

oleh pimpinan perusahaan. Struktur organisasi juga dapat memberikan gambaran

secara skematis tentang hubungan kerjasama antara orang-orang yang terdapat

Universitas Sumatera Utara


55

dalam organisasi dengan jelas. Adapun struktur organisasi pada PT. Sorik Marapi

Geothermal Power (SMGP) :

Gambar 4.2
Struktur Organisasi Divisi CDCR PT. Sorik Marapi Geothermal Power
(SMGP)

Manager HR Dan
CDCR

NR HR
CDCR
COMMUNICATION DEVELOPMENT

Staff 1 Staff 2 Staff 3

Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas CDCR PT. Sorik Marapi

Geothermal Power (SMGP) terdiri dari :

A. Manager HR dan CDCR

B. CDCR

C. NR Communication

D. HR Development

E. Staff 1

F. Staff 2

G. Staff 3

Universitas Sumatera Utara


56

4.1.5 Uraian Tugas Instansi

1. Manager HR dan CDCR

a. Sebagai pengawas dari jalannya operasional CSR yang dilaksanakan

oleh unit CDCR

b. Sebagi pengawas dari jalannya operasional serta pemerataan Sumber

Daya Manusia yang dilaksanakan oleh unit Human Relation

2. CDCR

a. Sebagai pengawas langsung operasional CDCR

b. Sebagai penanggung jawab mitra binaan CDCR

3. Staff 1

a. Menerima Proposal Calon Mitra Binaan

4. Staff 2

a. Melakukan Interview dengan calon peserta penerima CSR

5. Staff 3

a. Melakukan Survey on the spot

b. Mengikuti kegiatan pelatihan ketetampilan

Seluruh staff memiliki tugas yang sama karena menerapkan Sistem Kerja

Matriks yang dimana disaat salah satu staff tidak dapat hadir operasional masih

dapat berlangsung.

Universitas Sumatera Utara


57

4.2. PENYAJIAN DATA


4.2.1 Identitas Responden

Karakteristik responden yang diamati dalam penelitian ini meliputi jenis

kelamin, usia, pendapatan. Deskripsi karakteristik responden diuraikan sebagai

berikut:

1. Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh

responden yang berjenis kelamin perempuan sebanyak 63 (63%) dari jumlah

sampel yang ditentukan. Pemilihan subjek penelitian berdasarkan kebetulan,

yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan

sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Sugiyono, 2016: 96). Berikut hasil penyajian data responden

menurut jenis kelamin yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 :

Tabel 4.1
Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 37 37%

Perempuan 63 63%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

2. Usia

Karakteristik usia responden yang mendominasi dalam penelitian ini

adalah usia 41 hingga 50 tahun sebanyak 36 orang (36%) dari sampel yang

Universitas Sumatera Utara


58

memenuhi kriteria penelitian. Masyarakat responden sebagian besar merupakan

penduduk golongan produktif, usia ini menunjukkan bahwa adanya peluang

terhadap peningkatan dalam menerapkan program tanggung jawab sosial

perusahaan karena usia masyarakat masih produktif. Berikut hasil penyajian data

responden menurut jenis kelamin yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 :

Tabel 4.2
Identitas Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase

21-30 tahun 12 12%

31-40 tahun 32 32%

41-50 tahun 36 36%

>50 tahun 20 20%

Total 100 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2019

4.2.2 Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Sorik Marapi


Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal Sumatera Utara (X)
Dalam mengukur variabel CSR (X), peneliti menggunakan 5 (lima)

indikator yaitu Komitmen, Bantuan Modal, Pemberdayaan Masyarakat,

Pemeliharaan Lingkungan Hidup, dan Pembangunan Sarana dan Prasarana

Umum. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 36 (tiga

puluh enam) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh

jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini :

Universitas Sumatera Utara


59

A. Komitmen
Untuk yang pertama dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 46 (46%)

responden memilih kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu

perusahaan memiliki kemauan yang kuat untuk membantu masyarakat dengan

mewujudkan program kegiatan tanggung jawab sosial”. Ini membuktikan bahwa

kebanyakan responden/masyarakat belum memberikan sikap atau pendapat yang

jelas mengenai perusahaan memiliki kemauan yang kuat untuk membantu

masyarakat dengan mewujudkan program kegiatan tanggung jawab sosial. Sesuai

dengan teori yang digunakan kemauan yang kuat adalah memaksimalkan usaha

dan konsistensi perusahaan untuk membantu masyarakat dengan mewujudkan

program kegiatan tanggung jawab sosial. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3
Menurut Bapak/Ibu perusahaan memiliki kemauan yang kuat untuk
membantu masyarakat dengan mewujudkan program kegiatan tanggung
jawab sosial
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 30 30%

Netral 46 46%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju 6 6%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Universitas Sumatera Utara


60

Dari 100 responden penelitian ini, 24 (24%) jawaban responden memilih

kategori tidak setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu perusahaan memiliki

jadwal khusus/teratur dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial

perusahaan”. Untuk pernyataan ini perbandingan responden yang memilih netral

dan tidak setuju memiliki jumlah yang seimbang. Dapat disimpulkan bahwa

masyarakat belum memberikan sikap yang jelas dan tidak setuju mengenai adanya

perusahaan memiliki jadwal khusus/teratur dalam melaksanakan program

tanggung jawab sosial perusahaan. Sesuai dengan teori perusahaaan mempunyai

jadwal yanng khusus/teratur yaitu dengan membuat jadwal untuk pelaksanaan

kegitan program tanggung jawab sosial perusahaan sehingga dapat terlaksana

semua program . Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4
Menurut Bapak/Ibu perusahaan memiliki jadwal khusus/teratur dalam
melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 43 43%

Netral 24 24%

Tidak Setuju 24 43%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 54 (54%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu perusahaan memiliki

Universitas Sumatera Utara


61

jadwal khusus/teratur dalam melaksanakan program tanggung jawab sosial

perusahaan”. Dibandingkan pernyataan sebelumnya, responden lebih banyak

memilih jawaban setuju pada pernyataan ini. Dapat disimpulkan bahwa

masyarakat merasa bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat seperti pelestarian lingkungan hidup. Sesuai

dengan teori kebutuhan masyarakat pelestarian lingkungan hidup yaitu upaya dari

program tanggung jawab perusahaan dalam meningkatkan serta melestarikan

lingkungan hidup diwilayah sekitar perusahaan . Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada tabel 4.45 berikut :

Tabel 4.5
Menurut Bapak/Ibu program tanggung jawab sosial perusahaan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat seperti pelestarian lingkungan hidup
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 54 54%

Netral 23 23%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 48 (48%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu bantuan program tanggung

jawab sosial perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti pembinaan

lingkungan”. Sesuai dengan penerapan program tanggung jawab sosial yang

Universitas Sumatera Utara


62

dilakukan oleh perusahaan seperti pembinaan lingkungan. Jawaban responden

didominasi dengan jawaban setuju membuktikan bahwa tujuan dari pelaksanaan

program tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Sesuai dengan teori kebutuhan masyarakat pembinaan lingkungan yaitu salah satu

upaya dari program tanggung jawab perusahaan dalam meningkatkan serta

mengelola lingkungan masyarakat . Hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut :

Tabel 4.6
Menurut Bapak/Ibu bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti pembinaan lingkungan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 4 4%

Setuju 48 48%

Netral 30 30%

Tidak Setuju 14 14%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 65 (65%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu bantuan program tanggung

jawab sosial perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti

pembangunan infrastruktur”. Sesuai dengan penerapan program tanggung jawab

sosial yang dilakukan oleh perusahaan seperti pembangunan infrastruktur.

Jawaban responden didominasi dengan jawaban setuju membuktikan bahwa

Universitas Sumatera Utara


63

tujuan dari pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan teori kebutuhan masyarakat pembangunan

infrastruktur yaitu salah satu upaya dari program tanggung jawab perusahaan

dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur masyarakat sebagai kebutuhan

dasar dan fasilitas yang diperlukan masyarakat. Hasil penelitian untuk pernyataan

ini dapat dilihat pada tabel 4.7 berikut:

Tabel 4.7
Menurut Bapak/Ibu bantuan program tanggung jawab sosial perusahaan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat seperti pembangunan infrastruktur
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 65 65%

Netral 18 18%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

B. Bantuan Modal

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 57 (57%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Program tanggung jawab sosial perusahaan

berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat karena adanya bantuan

untuk pengembangan usaha”. Dapat disimpulkan program tanggung jawab sosial

yang diterapkan oleh perusahaanberdampak pada peningkatan pendapatan

masyarakat. Jawaban responden didominasi dengan jawaban setuju membuktikan

Universitas Sumatera Utara


64

bahwa dengan adanya program bantuan untuk pengembangan usaha dapat

meningkatkan pendapatan masyarakat. Sesuai dengan teori bantuan

pengembangan usaha adalah dukungan dan pemantauan tentang pelaksanaan

peluang pertumbuhan usaha untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan

masyarakat. Hasil penelitian untuk pernyataan 4.48 sebagai berikut :

Tabel 4.8
Program tanggung jawab sosial perusahaan berdampak pada peningkatan
pendapatan masyarakat karena adanya bantuan untuk pengembangan
usaha
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 14 14%

Setuju 57 57%

Netral 20 20%

Tidak Setuju 6 6%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 59 (59%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Program tanggung jawab sosial perusahaan

yang dilaksanakan perusahan menciptakan pola hubungan saling menguntungkan

antara perusahaan dan masyarakat”. Jawaban responden didominasi dengan

jawaban setuju membuktikan bahwa dengan adanya program tanggung jawab

sosial yang telah dilaksanakan oleh perusahaan dapat menciptakan hubungan

saling menguntungan antara perusahaan dengan masyarakat. Sesuai dengan teori

perusahaan menciptakan pola hubungan yang saling menguntungkan adalah

Universitas Sumatera Utara


65

hubungan timbal balik antara perusahaan dengan msayarakat dimana masing-

masing pihak mendapatkan haknya sesuai dengan kewajiban yang sudah

diselesaikan. Hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut :

Tabel 4.9
Program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilaksanakan perusahan
menciptakan pola hubungan saling menguntungkan antara perusahaan dan
masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 1 1%

Setuju 59 59%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 12 12%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 58 (58%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Pemberian pinjaman modal kepada masyarakat

dapat meningkatkan pendapatan masyarakat”. Data ini membuktikan bahwa

pemberian modal yang dilakukan oleh program tanggung jawab sosial perusahaan

kepada masyarakat dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Sesuai dengan

teori peningkatan pendapatan masyarakat yaitu salah satu upaya dari program

tanggung jawab perusahaan dalam meningkatkat pendapatan masyarakat dengan

memberikan bantuan modal untuk mengembangkan usaha masyarakat sehingga

Universitas Sumatera Utara


66

dapat menambah pengahasilan dari masyarakat.. Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut :

Tabel 4.10
Pemberian pinjaman modal kepada masyarakat dapat meningkatkan
pendapatan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 58 58%

Netral 14 14%

Tidak Setuju 15 15%

Sangat Tidak Setuju 11 11%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 35 (35%) responden memilih

kategori tidak setuju untuk pernyataan “Program tanggung jawab sosial

perusahaan berdampak terhadap perkembangan perekonomian saya". Dari

pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa responden merasa program tanggung

jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan masih belum berdampak terhadap

perkembangan perekonomian mereka dikarenakan perusahaan tidak memiliki

jadwal yang teratur untuk melaksanakan programnya. Sesuai dengan teori

perkembangan perekonomian pada komunitas setempat ataupun masyarakat luas

dapat dilihat dengan mewujudkan bantuan modal pada program tanggung jawab

sosial perusahaan. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat

pada tabel 4.11 berikut :

Universitas Sumatera Utara


67

Tabel 4.11
Program tanggung jawab sosial perusahaan berdampak terhadap
perkembangan perekonomian saya
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 4 4%

Setuju 22 22%

Netral 27 27%

Tidak Setuju 35 35%

Sangat Tidak Setuju 14 14%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

C. Pemberdayaan Masyarakat
Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 51 (51%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelakasanaan pelatihan

seperti pelatihan ketetampilan rutin dilakukan". Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa responden merasa pelaksanaan pelatihan yang dilakukan oleh

perusahaan seperti pelatihan keterampilan rutin dilakukan . Sesuai dengan teori

pelatihan keterampilan yaitu usaha untuk pembelajaran pekerjaan dengan tujuan

agar masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan untuk mengembangkan

kesejahteraannya . Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat

pada tabel 4.12 berikut :

Universitas Sumatera Utara


68

Tabel 4.12
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan seperti pelatihan keterampilan
rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 26 26%

Setuju 51 51%

Netral 14 14%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 6 6%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 37 (37%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan

keterampilan dapat memberikan manfaat”. Dapat disimpulkan bahwa masyarakat

merasa pelaksanaan pelatihan yang dibuat oleh perusahaan dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat sekita guna untuk mengembangkan kemampuan dan

potensi diri dari masyarakat. Sesuai dengan teori pelatihan keterampilan yaitu

usaha untuk pembelajaran pekerjaan dengan tujuan agar masyarakat dapat

memanfaatkan keterampilan untuk mengembangkan kesejahteraannya.. Adapun

data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.13 berikut :

Universitas Sumatera Utara


69

Tabel 4.13
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan keterampilan dapat
memberikan manfaat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 37 37%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 33 33%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 38 (38%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan

keterampilan sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Dapat disimpulkan bahwa

masyarakat belum memberikan jawaban yang jelas atas pelaksanaan pelatihan

yang dibuat oleh perusahaan dikarenakan adanya kekurangan dana dan tidak

adanya jadawal teratur untuk pelaksanaan pelatihan sehingga masyarakat merasa

belum sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan teori pelatihan

keterampilan yaitu kegiatan pembelajaran pekerjaan dengan tujuan agar

masyarakat dapat memanfaatkan keterampilan untuk mengembangkan

kesejahteraannya. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat

pada tabel 4.14 berikut :

Universitas Sumatera Utara


70

Tabel 4.14
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan keterampilan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 2 2%

Setuju 30 30%

Netral 38 38%

Tidak Setuju 29 29%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 47 (47%) responden memilih

kategori tidak setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pelatihan mengelola usaha rutin dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat memberikan jawaban negatif atau tidak setuju

terhadap pelaksanaan pelatihan mengelola usaha rutin dibuat oleh perusahaan

dikarenakan adanya kekurangan dana dan tidak adanya jadawal teratur untuk

pelaksanaan pelatihan sehingga masyarakat merasa belum sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan teori pelatihan mengelola usaha yaitu

kegiatan yang dilakukan untuk serangkaian kerja/usaha sesuai dengan rencana

yang diprogramkan secara efektif dan efesien . Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut :

Universitas Sumatera Utara


71

Tabel 4.15
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan mengelola usaha rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 19 19%

Netral 27 27%

Tidak Setuju 47 47%

Sangat Tidak Setuju 7 7%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 49 (49%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan

mengelola usaha dapat memberikan manfaat”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat setuju terhadap pelaksanaan pelatihan mengelola

usaha dibuat oleh perusahaan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar.

Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori pelatihan mengelola usaha yaitu kegiatan

yang dilakukan untuk serangkaian kerja/usaha sesuai dengan rencana yang

diprogramkan secara efektif dan efesien. Adapun data hasil penelitian untuk

pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.16 berikut :

Universitas Sumatera Utara


72

Tabel 4.16
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan mengelola usaha dapat
memberikan manfaat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 5 5%

Setuju 49 49%

Netral 22 22%

Tidak Setuju 23 23%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 63 (63%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan

mengelola usaha sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat

kita simpulkan bahwa masyarakat setuju terhadap pelaksanaan pelatihan

mengelola usaha dibuat oleh perusahaan dapat sesuai dengan yang dibutuhkan

masyarakat. Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori pelatihan mengelola usaha

yaitu kegiatan yang dilakukan untuk serangkaian kerja/usaha sesuai dengan

rencana yang diprogramkan secara efektif dan efesien. Adapun data hasil

penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.17 berikut :

Universitas Sumatera Utara


73

Tabel 4.17
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pelatihan mengelola usaha sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 63 63%

Netral 17 17%

Tidak Setuju 6 6%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 45 (45%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemberian

modal rutin dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa

masyarakat belum memberikan jawaban yang jelas terhadap pelaksanaan

pemberian modal oleh perusahaan . Sesuai dengan teori pemberian modal yaitu

bantuan finansial yang dilakukan perusahan untuk mengembangkan usaha

masyarakat . Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada

tabel 4.18 berikut :

Universitas Sumatera Utara


74

Tabel 4.18
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemberian modal rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 3 3%

Setuju 32 32%

Netral 45 45%

Tidak Setuju 19 19%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 39 (39%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemberian

modal dapat memberikan manfaat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan

bahwa masyarakat belum memberikan jawaban yang jelas terhadap pelaksanaan

pemberian modal oleh perusahaan . Sesuai dengan teori pemberian modal yaitu

bantuan finansial yang dilakukan perusahan untuk mengembangkan usaha

masyarakat secara maksimal untuk bertahan. Adapun data hasil penelitian untuk

pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.19 berikut :

Universitas Sumatera Utara


75

Tabel 4.19
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemberian modal dapat memberikan
manfaat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju - -

Setuju 37 37%

Netral 39 39%

Tidak Setuju 20 20%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 40 (40%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemberian

modal sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat belum memberikan jawaban yang jelas terhadap

pelaksanaan pemberian modal oleh perusahaan belum sesuai dengan kebutuhan

masyarakat . Sesuai dengan teori Sesuai dengan teori pemberian modal yaitu

bantuan finansial yang dilakukan perusahan untuk mengembangkan usaha

masyarakat secara maksimal untuk bertahan sesuai dengan yang dibutuhkan

masyarakat. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada

tabel 4.20 berikut :

Universitas Sumatera Utara


76

Tabel 20
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemberian modal sesuai dengan
kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 3 3%

Setuju 24 24%

Netral 40 40%

Tidak Setuju 29 29%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

D. Pemeliharaan Lingkungan Hidup


Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 51 (51%) responden memilih

kategori tidak setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pemeliharaan lingkungan hidup seperti pemeliharaan pembuangan limbah rutin

dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa pemeliharaan

pembuangan limbah perusahaan tidak rutin dilakukan. Sesuai dengan teori

pemeliharaan pembuangan limbah rutin dilakukan yaitu pengelolaan limbah yang

benar dari proses produksi perusahaan agara tidak menimbulkan dampak buruk

pada lingkungan dan masyarakat sekitar . Adapun data hasil penelitian untuk

pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.21 berikut :

Universitas Sumatera Utara


77

Tabel 4.21
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
pemeliharaan pembuangan limbah rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju - -

Setuju 19 19%

Netral 20 20%

Tidak Setuju 51 51%

Sangat Tidak Setuju 10 10%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 42 (42%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan

lingkungan hidup seperti pemeliharaan pembuangan limbah dapat memberikan

manfaat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat

memberikan jawaban tidak setuju atas adanya manfaat dari pemeliharaan

pembuangan limbah perusahaan. Hal ini dikarenakan limbah dari PT.Sorik

Marapi Geothermal Power sampai sekarang belum adanya sistem pengelolaan

limbah yang komprehensif, masyarakat yang berada di sekitar lokasi

pertambangan khawatir nantinya akan menimbulkan dampak lingkungan. Sesuai

dengan teori pemeliharaan pembuangan limbah dilakukan yaitu pengelolaan

limbah yang benar dari proses produksi perusahaan agar dapat memberikan

manfaat dan tidak menimbulkan dampak buruk pada lingkungan dan masyarakat

sekitar. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel

4.22 berikut :

Universitas Sumatera Utara


78

Tabel 4.22
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
pemeliharaan pembuangan limbah memberikan manfaat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju - -

Setuju 30 30%

Netral 42 42%

Tidak Setuju 24 24%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 54 (54%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan

lingkungan hidup seperti pemeliharaan pembuangan limbah sesuai dengan

kebutuhan masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa

masyarakat belum memberikan jawaban yang jelas atas pemeliharaan

pembuangan limbah perusahaan belum sesuai dengan apa yang dibutuhkan

masyarakat. Hal ini dijelaskan oleh warga sekitar wilayah kerja perusahaan

pengelolaan limbah PT.Sorik Marapi Geothermal Power masih kurang baik.

Sesuai dengan teori pemeliharaan pembuangan limbah rutin dilakukan yaitu

pengelolaan limbah yang benar dari proses produksi perusahaan agar tidak

menimbulkan dampak buruk pada lingkungan dan sesuai dengan masyarakat

sekitar. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel

4.23 berikut :

Universitas Sumatera Utara


79

Tabel 4.23
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
pemeliharaan pembuangan limbah sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 1 1%

Setuju 25 25%

Netral 54 54%

Tidak Setuju 17 17%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 35 (35%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan

lingkungan hidup seperti penanaman pohon rutin dilakukan”. Dari pernyataan ini

dapat kita simpulkan bahwa masyarakat belum memberikan jawaban yang jelas

atas adanya kegiatan penanaman pohon yang rutin dilakukan perusahaan. Sesuai

dengan teori penanaman pohon rutin yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan

untuk meningkatkan peduli terhadap lingkungan dengan menanam pohon yang

berkelanjutan dalam mengurangi panas global untuk mencapai penghijauan.

Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.24

berikut :

Universitas Sumatera Utara


80

Tabel 4.24
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
penanaman pohon rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju - -

Setuju 30 30%

Netral 35 35%

Tidak Setuju 34 34%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 39 (39%) responden memilih

kategori tidak setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pemeliharaan lingkungan hidup seperti penanaman pohon dapat memberikan

manfaat bagi masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa

masyarakat kurang setuju akan adanya manfaat dari penanaman pohon

perusahaan. Hal ini dikarenakan aturan penanaman pohon yang telah

ditetapkan tidak berjalan sesuai aturan. Sesuai dengan teori penanaman pohon

yaitu kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan peduli terhadap

lingkungan dengan menanam pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi

panas global untuk mencapai penghijauan dan dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat sekitar. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat

dilihat pada tabel 4.25 berikut :

Universitas Sumatera Utara


81

Tabel 4.25
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
penanaman pohon bermanfaat bagi masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 1 1%

Setuju 19 19%

Netral 38 38%

Tidak Setuju 39 39%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 55 (55%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pemeliharaan lingkungan hidup seperti penanaman pohon sesuai dengan

kebutuhan masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa

masyarakat memberikan jawaban belum jelas atas penanaman pohon yang

dilakukan perusahaan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal ini

dikarenakan aturan penanaman pohon yang telah ditetapkan tidak berjalan

sesuai aturan. Sesuai dengan teori penanaman pohon yaitu kegiatan yang

dilakukan perusahaan untuk meningkatkan peduli terhadap lingkungan dengan

menanam pohon yang berkelanjutan dalam mengurangi panas global untuk

mencapai penghijauan sehingga sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.

Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.26

berikut :

Universitas Sumatera Utara


82

Tabel 4.26
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
penanaman pohon sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 8 8%

Setuju 27 27%

Netral 55 55%

Tidak Setuju 8 8%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 56 (56%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pemeliharaan lingkungan hidup seperti pembangunan drainase rutin

dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat setuju

pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti pembangunan drainase

rutin dilakukan perusahaan. Sesuai dengan teori pembangunan drainase yaitu

upaya yang dilakukan dalam penataan air tujuan untuk mencegah terjadinya

banjir. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada

tabel 4.27 berikut :

Universitas Sumatera Utara


83

Tabel 4.27
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
pembangunan drainase rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 56 56%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 10 10%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 56 (56%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pemeliharaan lingkungan hidup seperti pembangunan drainase dapat

memberikan manfaat bagi masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat setuju pelaksanaan pemeliharaan lingkungan

hidup seperti pembangunan drainase dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat. Sesuai dengan teori pembangunan drainase yaitu upaya yang

dilakukan dalam penataan air sehingga dapat memberikan manfaat bagi

masyaraat dengan tujuan untuk mencegah terjadinya banjir. Adapun data hasil

penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.28 berikut :

Universitas Sumatera Utara


84

Tabel 4.28
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
pembangunan drainase bermanfaat bagi masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 11 11%

Setuju 55 55%

Netral 22 22%

Tidak Setuju 11 11%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 56 (56%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan

pemeliharaan lingkungan hidup seperti pembangunan drainase sesuai dengan

kebutuhan masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa

masyarakat setuju pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti

pembangunan drainase sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sesuai dengan

teori pembangunan drainase yaitu upaya yang dilakukan dalam penataan air

sehingga dapat memberikan manfaat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat

dengan tujuan untuk mencegah terjadinya banjir. Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.29 berikut :

Universitas Sumatera Utara


85

Tabel 4.29
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan pemeliharaan lingkungan hidup seperti
pembangunan drainase sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 67 67%

Netral 16 16%

Tidak Setuju 3 3%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

E. Pembangunan Sarana dan Prasarana

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 63 (63%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana ibadah rutin dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat setuju pelaksanaan peningkatan sarana dan

prasarana ibadah rutin dilakukan. Sesuai dengan teori peningkatan sarana

prasarana ibadah yaitu usaha untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana

ibadah dalam rangka mendukung pelaksanaan ibadah sehingga bermanfaat bagi

masyarakat. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada

tabel 4.30berikut :

Universitas Sumatera Utara


86

Tabel 4.30
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan sarana prasarana ibadah
rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 63 63%

Netral 19 19%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 46 (46%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana ibadah dapat memberikan manfaat bagi masyarakat”. Dari

pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat merasa belum memberikan

jawaban yang jelas mengenai adanya manfaat dari peningkatan sarana dan

prasarana ibadah dapat memberikan manfaat. Sesuai dengan teori peningkatan

sarana prasarana ibadah yaitu usaha untuk mencukupi kebutuhan sarana dan

prasarana ibadah dalam rangka mendukung pelaksanaan ibadah sehingga

bermanfaat bagi masyarakat. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini

dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut :

Universitas Sumatera Utara


87

Tabel 4.31
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan sarana prasarana ibadah
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 1 1%

Setuju 35 35%

Netral 46 46%

Tidak Setuju 15 15%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 45 (45%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana ibadah sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Dari

pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat merasa belum memberikan

jawaban yang jelas mengenai peningkatan sarana dan prasarana ibadah sesuai

dengan apa yang dibutuhkan masyarakat. Sesuai dengan teori peningkatan sarana

prasarana ibadah yaitu usaha untuk mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana

ibadah dalam rangka mendukung pelaksanaan ibadah sehingga bermanfaat dan

sesuai kebutuhan masyarakat. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini

dapat dilihat pada tabel 4.32 berikut :

Universitas Sumatera Utara


88

Tabel 4.32
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan sarana prasarana ibadah
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 1 1%

Setuju 35 35%

Netral 45 45%

Tidak Setuju 15 15%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 40 (40%) responden memilih

kategori netral untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana rehab jalan rutin dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat merasa belum memberikan jawaban yang jelas

mengenai peningkatan sarana dan prasarana rehab jalan rutin dilakukan. Sesuai

dengan teori peningkatan sarana dan prasarana rehab jalan rutin yaitu usaha yang

dilakukan untuk memperbaiki dan rehabilitas jalan dari permukaan untuk

memperpanjang masa pakai dan meningkatkan kinerja jalan untuk memberikan

kenyamanan dan kelancaran bagi pengguna jalan. Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.33 berikut :

Universitas Sumatera Utara


89

Tabel 4.33
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan sarana prasarana rehab jalan
desa rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 3 3%

Setuju 32 32%

Netral 45 45%

Tidak Setuju 19 19%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 36 (36%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana rehab jalan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat”.

Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat setuju mengenai

peningkatan sarana dan prasarana rehab jalan dapat memberikan manfaat bagi

masyarakat . Sesuai dengan teori peningkatan sarana dan prasarana rehab jalan

rutin yaitu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan rehabilitas jalan dari

permukaan untuk memperpanjang masa pakai dan meningkatkan kinerja jalan

untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi pengguna jalan. Adapun data

hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.34 berikut :

Universitas Sumatera Utara


90

Tabel 4.34
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan sarana prasarana rehab jalan
desa memberikan manfaat bagi masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju - -%

Setuju 36 36%

Netral 31 31%

Tidak Setuju 31 31%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 38 (38%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana rehab jalan sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Dari

pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat setuju mengenai

peningkatan sarana dan prasarana rehab jalan sesuai dengan apa yang dibutuhkan

masyarakat . Sesuai dengan teori peningkatan sarana dan prasarana rehab jalan

rutin yaitu usaha yang dilakukan untuk memperbaiki dan rehabilitas jalan dari

permukaan untuk memperpanjang masa pakai dan meningkatkan kinerja jalan

untuk memberikan kenyamanan dan kelancaran bagi pengguna jalan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini

dapat dilihat pada tabel 4.35 berikut :

Universitas Sumatera Utara


91

Tabel 4.35
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan sarana prasarana rehab jalan
desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 3 3%

Setuju 38 38%

Netral 35 35%

Tidak Setuju 22 22%

Sangat Tidak Setuju 2 2%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 44 (44%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana pemakaman rutin dilakukan”. Dari pernyataan ini dapat kita

simpulkan bahwa masyarakat setuju mengenai peningkatan sarana dan prasarana

pemakaman rutin dilakukan. Sesuai dengan teori peningkatan sarana dan

prasarana pemakaman rutin yaitu kegiatan yang dilakukan dalam penataan dan

pemeliharaan pemakaman untuk lebih tertata rapi dan nyaman bagi orang yang

berkunjung untuk berziarah. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini

dapat dilihat pada tabel 4.36 berikut :

Universitas Sumatera Utara


92

Tabel 4.36
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan penataan sarana prasarana pemakaman
rutin dilakukan
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 4 4%

Setuju 44 44%

Netral 28 28%

Tidak Setuju 20 20%

Sangat Tidak Setuju 4 4%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 59 (59%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana pemakaman memberikan manfaat bagi masyarakat”. Dari

pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat setuju mengenai

peningkatan sarana dan prasarana pemakaman memberikan manfaat bagi

masyarakat. Sesuai dengan teori peningkatan sarana dan prasarana pemakaman

yaitu kegiatan yang dilakukan dalam penataan dan pemeliharaan pemakaman

untuk lebih tertata rapi dan dapat memberikan manfaat sehingga nyaman bagi

orang yang berkunjung untuk berziarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.37

berikut :

Universitas Sumatera Utara


93

Tabel 4.37
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan penataan sarana prasarana pemakaman
memberikan manfaat bagi masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 59 59%

Netral 23 23%

Tidak Setuju 5 5%

Sangat Tidak Setuju 3 3%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 49 (49%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan peningkatan

sarana dan prasarana pemakaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat”. Dari

pernyataan ini dapat kita simpulkan bahwa masyarakat setuju mengenai

peningkatan sarana dan prasarana pemakaman sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Sesuai dengan teori peningkatan sarana dan prasarana pemakaman

yaitu kegiatan yang dilakukan dalam penataan dan pemeliharaan pemakaman

untuk lebih tertata rapi dan dapat memberikan manfaat sehingga nyaman bagi

orang yang berkunjung untuk berziarah dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.38

berikut :

Universitas Sumatera Utara


94

Tabel 4.38
Menurut Bapak/Ibu pelaksanaan penataan sarana prasarana pemakaman
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 17 17%

Setuju 49 49%

Netral 23 23%

Tidak Setuju 11 11%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

4.2.3 Variabel Citra Perusahaan PT. Sorik Marapi Geothermal Power


(SMGP) di Mandailing Natal Sumatera Utara (Y)
Dalam mengukur variabel Citra Perusahaan (Y), peneliti menggunakan 4

(empat) indikator yaitu Kepribadian, Reputasi, Nilai, Identittas Perusahaan.

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 19 (sembilan

belas) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban

seperti pada tabel-tabel dibawah ini :

A. Kepribadian

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 41 (41%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) memiliki tanggung jawab yang tinggi dengan memberikan pelatihan

keterampilan kepada masyarakat”. Dari pernyataan ini dapat kita simpulkan

bahwa masyarakat setuju bahwa masyarakat merasa tidak semua kegiatan yang

diberikan PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) memiliki tanggung

Universitas Sumatera Utara


95

jawab yang tinggi seperti pelatihan keterampilan. Sesuai dengan teori tanggung

jawab yang tinggi adalah kesadaran yang tinggi dari perusahaan dengan

mewujudkan pelatihan keterampilan kepada masyarakat. Adapun data hasil

penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.39 berikut :

Tabel 4.39
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) memiliki tanggung
jawab yang tinggi dengan memberikan pelatihan keterampilan
kepada masyarakat

Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 24 24%

Setuju 41 41%

Netral 28 28%

Tidak Setuju 7 7%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 42 (42%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) mempunyai c terhadap kegiatan yang dibuatnya”. Hal ini menunjukkan

bahwa masyarakat merasa kegiatan yang diberikan PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (PT. SMGP) memiliki rencana dan strategi yang baik terhadap kegiatan

yang dibuatnya. Sesuai dengan teori rencana & strategi yang baik adalah

dukungan dari perusahaan yang ingin agar suatu kegiatan dapat terselenggara

dengan baik perusahaan bisa mencapai tujuannya. Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.40 berikut :

Universitas Sumatera Utara


96

Tabel 4.40
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai rencana &
strategi yang baik terhadap kegiatan yang dibuatnya
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 21 21%

Setuju 42 42%

Netral 28 28%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 58 (58%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) berperan dalam meningkatkan mutu perekonomian terhadap kegiatan

yang dibuatnya”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat merasa kegiatan yang

diberikan PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) dapat meningkatkan

mutu perekonomian masyarakat yang mendapat program tanggung jawab sosial

perusahaan. Sesuai dengan teori meningkatkan mutu perekonomian yaitu program

yang dibuat perusahaan dalam meningkatkan mut ekonomi salah satunya adalah

memberikan bantuan modal bagi masyarakat untuk mengelola usaha sehingga

dapat meningkatkan perekonomian masyarakat . Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.41 berikut :

Universitas Sumatera Utara


97

Tabel 4.41
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) berperan dalam
meningkatkan mutu perekonomian terhadap kegiatan yang dibuatnya
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 3 3%

Setuju 32 32%

Netral 45 45%

Tidak Setuju 19 19%

Sangat Tidak Setuju 1 1%

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 55 (55%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) memberikan informasi jelas mengenai kinerja perusahaan dalam hal

pengeboran sumur panas bumi tidak akan mempunyai dampak negatif”. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat mengetahui informasi yang jelas mengenai

pengeboran sumur panas bumi yang dilakukan PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (PT. SMGP) tidak akan mempunyai dampak negatif. Sesuai dengan teori

memberikan informasi yaitu pihak perusahaan memberikan informasi atau

pemeberitahuan mengenai tidak adanya dampak negatif dari pengeboran sumur

panas bumi. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada

tabel 4.42 berikut :

Universitas Sumatera Utara


98

Tabel 4.42
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) memberikan informasi
jelas mengenai kinerja perusahaan dalam hal pengeboran sumur panas bumi
tidak akan mempunyai dampak negatif
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 7 7%

Setuju 55 55%

Netral 7 7%

Tidak Setuju 31 31%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 39 (39%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut Bapak/Ibu apakah perusahaan ini

pernah melakukan hal-hal yang pernah merugikan masyarakat ”. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal Power

(PT. SMGP) pernah melakukan hal-hal yang pernah merugikan masyarakat.

Sesuai dengan teori hal-hal yang pernah merugikan masyarakat yaitu perusahaan

pernah melakukan tindakan yang dapat merugikan masyarkat sekitar seperti

keselamatan masyarkat dari perusahaan . Adapun data hasil penelitian untuk

pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.43 berikut :

Universitas Sumatera Utara


99

Tabel 4.43

Menurut Bapak/Ibu apakah perusahaan ini pernah melakukan hal-hal


yang pernah merugikan masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 9 9%

Setuju 39 39%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 26 26%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 63 (63%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) memiliki jaringan /stakeholder yang luas”. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP)

memiliki jaringan /stakeholder yang luas. Sesuai dengan teori memiliki jaringan

/stakeholder yang luas yaitu perusahaan mecakup area yang besar untuk

mempercepat dan mempermudah arus pekerjaan. Adapun data hasil penelitian

untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.44 berikut :

Universitas Sumatera Utara


100

Tabel 4.44
Menurut Bapak/Ibu PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.
SMGP) memiliki jaringan /stakeholder yang luas
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 7 7%

Setuju 63 63%

Netral 19 19%

Tidak Setuju 11 11%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

B. Reputasi
Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 63 (63%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) memiliki nama & reputasi yang baik dimata masyarakat”. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal Power

(PT. SMGP) memiliki nama & reputasi yang baik dimata masyarakat. Sesuai

dengan teori nama & reputasi yang baik adalah perusahaan penilaian atau

pandangan yang baik dari masyarakat mengenai perusahaan tersebut . Adapun

data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.45 berikut :

Universitas Sumatera Utara


101

Tabel 4.45
Menurut Bapak/Ibu PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.
SMGP) memiliki nama & reputasi yang baik dimata masyarakat

Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 23 23%

Netral 34 34%

Tidak Setuju 33 33%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 42 (42%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) peduli terhadap masyarakat”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat

mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) peduli terhadap

masyarakat sekitarnya dengan mewujudkan program tanggung jawab sosial

perusahaan. Sesuai dengan teori peduli terhadap masyarakat yaitu sikap dari

perusahaan terhadap masyarakat dengan mewujudkan tanggung jawab sosial

perusahaan . Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada

tabel 4.46 berikut :

Universitas Sumatera Utara


102

Tabel 4.46
Menurut Bapak/Ibu PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.
SMGP) peduli terhadap masyarakat

Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 7 7%

Setuju 42 42%

Netral 30 30%

Tidak Setuju 21 21%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 44 (44%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT.SMGP berkontribusi melalui program

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dengan kualitas dan fungsi yang baik”. Hal

ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (PT. SMGP) melalui program tanggung jawab sosial perusahaan

memberikan kualitas dan fungsi yang baik terhadap masyarakat. Sesuai dengan

teori berkontribusi yaitu perusahaan mengikutsertakan suatu kegiatan dengan

mewujudkan tanggung jawab sosial perusahaan dengan fungsi yang baik . Adapun

data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.47 berikut :

Universitas Sumatera Utara


103

Tabel 4.47
PT.SMGP berkontribusi melalui program Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dengan kualitas dan fungsi yang baik
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 44 44%

Netral 25 25%

Tidak Setuju 19 19%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

C. Nilai
Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 35 (35%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang ramah terhadap masyarakat”. Hal

ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (PT. SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang ramah terhadap

masyarakat. Sesuai dengan teori budaya perusahaan yang ramah yaitu perusahaan

memiliki kebiasaan sikap yang ramah terhadap masyarakat sekitar. Adapun data

hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.48 berikut :

Universitas Sumatera Utara


104

Tabel 4.48
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) menerapkan
budaya perusahaan yang ramah terhadap masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 35 35%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 29 29%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 38 (38%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang baik terhadap masyarakat”. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal Power

(PT. SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang baik terhadap masyarakat.

Sesuai dengan teori budaya perusahaan yang baik yaitu perusahaan memiliki

kebiasaan sikap yang baik terhadap masyarakat sekitar . Adapun data hasil

penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.49 berikut :

Universitas Sumatera Utara


105

Tabel 4.49
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) menerapkan budaya
perusahaan yang baik terhadap masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 12 12%

Setuju 38 38%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 24 24%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 51 (51%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang sopan terhadap masyarakat”. Hal

ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (PT. SMGP) menerapkan budaya perusahaan yang sopan terhadap

masyarakat. Sesuai dengan teori budaya perusahaan yang sopan yaitu

perusahaan memiliki kebiasaan sikap yang sopan terhadap masyarakat sekitar.

Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.50

berikut :

Universitas Sumatera Utara


106

Tabel 4.50
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) menerapkan budaya
perusahaan yang sopan terhadap masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 10 10%

Setuju 51 51%

Netral 14 14%

Tidak Setuju 25 25%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 55 (55%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) memberikan respon yang jujur dalam menjawab permintaan/keluhan

dari masyarakat”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik

Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) memberikan respon yang jujur dalam

menjawab permintaan/keluhan dari masyarakat. Sesuai dengan teori jujur

adalah perusahaan memberikan respon yang tulus dan ikhlas terhadap suatu

permintaan atau keluhan dari masyarakat . Adapun data hasil penelitian untuk

pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.51 berikut :

Universitas Sumatera Utara


107

Tabel 4.51
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) memberikan respon
yang jujur dalam menjawab permintaan/keluhan dari masyarakat

Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 6 6%

Setuju 55 55%

Netral 21 21%

Tidak Setuju 18 18%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 42 (42%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) cepat tanggap dalam merespon keluhan dari masyarakat”. Hal ini

menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (PT. SMGP) cepat tanggap dalam merespon keluhan dari masyarakat

sekitar. Sesuai dengan teori cepat tanggap dalam merespon keluhan dari

masyarakat yaitu profesional yang memfokuskan dalam merespon permintaan

atau keluhan dari masyarakat. Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan

ini dapat dilihat pada tabel 4.52 berikut :

Universitas Sumatera Utara


108

Tabel 4.52
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) cepat tanggap
dalam merespon keluhan dari masyarakat
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 16 16%

Setuju 42 42%

Netral 23 23%

Tidak Setuju 19 19%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 37 (37%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut bapak/ibu karyawan PT. SMGP

mempunyai perilaku yang baik yang tidak bertentangan dengan adat

masyarakat”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik

Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai perilaku yang baik yang

tidak bertentangan dengan adat masyarakat. Sesuai dengan teori perilaku yang

baik adalah perusahaan mematuhi kecenderungan-kecenderungan perilaku

segala sikap dan perilaku yang baik dan tidak bertentangan dengan peraturan

yang berlaku . Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat

pada tabel 4.53 berikut :

Universitas Sumatera Utara


109

Tabel 4.53
Menurut bapak/ibu karyawan PT. SMGP mempunyai perilaku yang baik
yang tidak bertentangan dengan adat masyarakat.
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 17 17%

Setuju 37 37%

Netral 26 26%

Tidak Setuju 20 20%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 39 (39%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Menurut bapak/ibu karyawan PT. SMGP

mempunyai perilaku hormat kepada kepala adat dan mematuhi segala peraturan

adat yang ada.”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik

Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai perilaku hormat kepada

kepala adat dan mematuhi segala peraturan adat yang ada. Sesuai dengan teori

perilaku yang hormat adalah perusahaan mematuhi segala peraturan yang ada

dan sikap menghargai satu sama lain. Adapun data hasil penelitian untuk

pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.54 berikut :

Universitas Sumatera Utara


110

Tabel 4.54
Menurut bapak/ibu karyawan PT. SMGP mempunyai perilaku hormat
kepada kepala adat dan mematuhi segala peraturan adat yang ada.
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 13 13%

Setuju 39 39%

Netral 29 29%

Tidak Setuju 19 19%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

D. Identitas Perusahaan

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 38 (38%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT.

SMGP) mempunyai visi “untuk memberikan tenaga panas bumi dengan cara yang

bersih, aman dan bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat Indonesia”

telah menampilkan identitas perusahaan”. Hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat merasa visi yang dibuat perusahaan bagus dan dapat terlaksanakan

dengan cara yang bersih, aman dan bertanggung jawab. Sesuai dengan teori visi

perusahaan yaitu perusahaan mempunyai gambaran masa depan yang akan dipilih

dan diwujudkan untuk mencerminkan perusahaan tersebut. Adapun data hasil

penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.55 berikut :

Universitas Sumatera Utara


111

Tabel 4.55
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai visi “untuk
memberikan tenaga panas bumi dengan cara yang bersih, aman dan
bertanggung jawab untuk kepentingan masyarakat Indonesia” telah
menampilkan identitas perusahaan.
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 25 25%

Setuju 38 38%

Netral 28 28%

Tidak Setuju 9 9%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 39 (39%) responden memilih

kategori sangat setuju untuk pernyataan “PT. Sorik Marapi Geothermal Power

(PT. SMGP) mempunyai website “http://www.ksorka-sorikmarapi.com/id/” yang

mudah diakses”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mengakui PT. Sorik

Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai website

“http://www.ksorka-sorikmarapi.com/id/” yang mudah diakses . Sesuai dengan

teori website yang mudah diakses yaitu perusahaan memiliki informasi yang

disediakan melalui jalur internet untuk mempermudah pencarian informasi

mengenai perusahaan . Adapun data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat

dilihat pada tabel 4.56 berikut :

Universitas Sumatera Utara


112

Tabel 4.56
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (PT. SMGP) mempunyai website
“http://www.ksorka-sorikmarapi.com/id/” yang mudah diakses

Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 39 39%

Setuju 27 27%

Netral 11 11%

Tidak Setuju 23 23%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

Dari 100 responden penelitian ini, mayoritas 62 (62%) responden memilih

kategori setuju untuk pernyataan “Masyarakat dapat menerima kehadiran

perusahaan dengan baik setelah perusahaan memberikan sosialisasi kepada

masyarakat.”. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat dapat menerima kehadiran

perusahaan dengan baik setelah perusahaan memberikan sosialisasi kepada

masyarakat. Sesuai dengan teori menerima kehadiran perusahaan yaitu setelah

perusahaan mengadakan sosialisasi mengenai perusahaan gas bumi dengan baik

maka masyarakat sekitar dapat menerima kehadiran perusahaan tersebut. Adapun

data hasil penelitian untuk pernyataan ini dapat dilihat pada tabel 4.57 berikut :

Universitas Sumatera Utara


113

Tabel 4.57
Masyarakat dapat menerima kehadiran perusahaan dengan baik setelah
perusahaan memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Keterangan Jawaban Jumlah Persen (%)

Sangat Setuju 16 16%

Setuju 62 62%

Netral 12 12%

Tidak Setuju 10 10%

Sangat Tidak Setuju - -

Total 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data,2019

4.3 Metode Analisis Data


4.3.1 Uji Instrumen
4.3.1.1 Uji Validitas

Berikut dijabarkan hasil uji validitas variabel Corporate Social Responsibility

(CSR) (X) dan Citra Perusahaan (Y) ketentuan penilaian validitas yaitu jika r

hitung > r tabel, maka data tersebut dapat dikatakan valid dan untuk menentukan r

tabel dapat dihitung menggunakan cara (df = n – 2) dengan menggunakan tingkat

signifikansi uji dua arah dan tingkat signifikansi sebesar 5%.

Menentukan r tabel : df = N – 2

df = 100 – 2

df = 98

Keterangan : df = degree of freedom untuk pembilang

n = jumlah sampel

Universitas Sumatera Utara


114

Dari perhitungan di atas maka menurut r tabel df (98) dengan nilai

signifikansi sebesar 5% bernilai 0,1966.

Tabel 4.58
Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan

K1 0,561 0,1966 VALID

Komitmen K2 0,476 0,1966 VALID

(X1) K3 0,588 0,1966 VALID

K4 0,543 0,1966 VALID

K5 0,342 0,1966 VALID

BM6 0,395 0,1966 VALID

Bantuan BM7 0,602 0,1966 VALID

Modal (X2) BM8 0,503 0,1966 VALID

BM9 0,498 0,1966 VALID

PM10 0,420 0,1966 VALID

Pemberdayaan PM11 0,491 0,1966 VALID

Masyarakat PM12 0,504 0,1966 VALID

(X3) PM13 0,479 0,1966 VALID

PM14 0,362 0,1966 VALID

PM15 0,581 0,1966 VALID

PM16 0,607 0,1966 VALID

PM17 0,661 0,1966 VALID

PM18 0,359 0,1966 VALID

Pemeliharaan PLH19 0,545 0,1966 VALID

Universitas Sumatera Utara


115

Lingkungan PLH20 0,580 0,1966 VALID

Hidup (X4) PLH21 0,610 0,1966 VALID

PLH22 0,573 0,1966 VALID

PLH23 0,602 0,1966 VALID

PLH24 0,590 0,1966 VALID

PLH25 0,659 0,1966 VALID

PLH26 0,753 0,1966 VALID

PLH27 0,469 0,1966 VALID

PSP28 0,593 0,1966 VALID

PSP29 0,586 0,1966 VALID

PSP30 0,614 0,1966 VALID

Pembangunan PSP31 0,716 0,1966 VALID

Sarana dan PSP32 0,560 0,1966 VALID

Prasarana PSP33 0,681 0,1966 VALID

(X5) PSP34 0,674 0,1966 VALID

PSP35 0,604 0,1966 VALID

PSP36 0,450 0,1966 VALID

KP1 0,352 0,1966 VALID

KP2 0,276 0,1966 VALID

KP3 0,434 0,1966 VALID

Kepribadian KP4 0,362 0,1966 VALID

(Y1) KP5 0,654 0,1966 VALID

R6 0,388 0,1966 VALID

Universitas Sumatera Utara


116

Reputasi R7 0,578 0,1966 VALID

(Y2) R8 0,658 0,1966 VALID

R9 0,483 0,1966 VALID

Nilai (Y3) N10 0,579 0,1966 VALID

N11 0,557 0,1966 VALID

N12 0,466 0,1966 VALID

N13 0,378 0,1966 VALID

N14 0,396 0,1966 VALID

N15 0,531 0,1966 VALID

N16 0,630 0,1966 VALID

Identitas IP17 0,623 0,1966 VALID

Perusahaan IP18 0,537 0,1966 VALID

(Y4) IP19 0,586 0,1966 VALID

Sumber : Data Primer Peneliti (2019)

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Spearan brown. Apabila nilai

Spearman brown lebih besar dari 0,6, maka dapat dikatakan reliabel atau dapat

dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang

dibagikan kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

1. Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) (X)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel Corporate Social Responsibility (CSR)

(X) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


117

Tabel 4.59
Hasil Uji Reliabilitas Variabel CSR (X)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,933 36
Sumber : Data Primer Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai 𝑙𝑝ℎ sebesar 0,933.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai 𝑙𝑝ℎ positif dan lebih besar dari 𝑏𝑙𝑒

(0,933 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

2. Variabel Citra Perusahaan (Y)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel Citra Perusahaan (Y) dalam penelitian ini

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.60
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Citra Perusahaan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,883 19
Sumber : Data Primer Peneliti (2019)

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa nilai 𝑙𝑝ℎ sebesar 0,883.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai 𝑙𝑝ℎ positif dan lebih besar dari 𝑏𝑙𝑒

(0,883 > 0,60) maka item kuesioner dalam penelitian ini dinyatakan reliabel.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

4.3.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi

dengan SPSS 22.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan uji Kolmogorov-

Smirnov dan pendekatan grafik yang membandingkan antara dua observasi

Universitas Sumatera Utara


118

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji

normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov :

1. Uji Kolmogorov-Smirnov Uji Kolmogorov-Smirnov yaitu pedoman

pengambilan keputusan rentang data distribusi normal berdasarkan uji

statistik dengan menggunakan pendekatan Kolmogorov-Smirnov Z yang

dapat dilihat dari kriteria berikut :

a. Jika nilai Asymp.sig (2 tailed) > 0,05 maka data berdistribusi normal

b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov Z < 1, 97, data dikatakan normal.

Tabel 4.61
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz

ed Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std.
11,80977402
Deviation

Most Extreme Absolute ,078

Differences Positive ,074

Negative -,078

Test Statistic ,078

Asymp. Sig. (2-tailed) ,137c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2019

Universitas Sumatera Utara


119

Pada tabel hasil pengolahan data primer diatas dapat dilihat besarnya

perolehan nilai Asymp.sig (2 tailed) adalah 0,137. Artinya, perolehan ini lebih

besar dari 0,05. Dengan demikian, uji statistik telah memenuhi kriteria yang

dipersyaratkan dan data dapat dikatakan berdistribusi normal serta memenuhi

asumsi normalitas.

4.3.3 Uji Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi linear sederhana dilakukan untuk mengetahui pengaruh

variabel CSR (Corporate Social responsibility) (X) terhadap Citra Perusahaan (Y)

pada PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal Sumatera

Utara. Adapun hasil koefisien regresi linear sederhana dapat dilihat pada tabel

dibawah ini:

Tabel 4.62
Koefisien Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa
Standardized

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 77,350 8,326 9,290 ,000

Corporate

Social -,090 ,070 -,130 -1,294 ,199

Responsibility

a. Dependent Variable: Citra Perusahaan

Sumber : Hasil Pengolahan data: 2019

Universitas Sumatera Utara


120

Berdasarkan hasil pengolahan regresi berganda yang ditunjukkan dalam

tabel 4.4 maka diperoleh persamaan regresi sederhana sebagai berikut :

𝑌 = 77,350 + 0.090X

Persamaan regresi linier sederhana tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Konstanta = 77,350

Nilai konstanta positif menunjukan pengaruh yang signifikan variabel

idenpenden (Corporate Social Responsibility). Bila variabel dependen naik

atau berpengaruh dalam satu satuan, maka variabel Citra Perusahaan akan

naik atau terpenuhi.

2. CSR (X) = 0,090

Merupakan nilai koefisien regresi variabel CSR (Corporate Social

Responsibility) (X) terhadap Citra Perusahaan (Y) artinya jika CSR (X)

mengalami kenaikan satu kesatuan, maka Citra Perusahaan (Y) akan

mengalami peningkatan sebesar 0,090, koefisien bernilai positif artinya

antara CSR (X) dan Citra Perusahaan (Y) hubungan yang signifikan.

4.3.4 Uji Hipotesis

4.3.4.1 Uji-t

Uji signifikansi parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial

(individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu CSR (Corporate Social

Responsibility) terhadap variabel dependen (terikat) yaitu Citra Perusahaan.

Apabila t hitung > 𝑏𝑒𝑙 maka H0 ditolak dan diterima, sedangkan apabila ℎ 𝑢 𝑔 <

𝑏𝑒𝑙 maka H0 diterima dan ditolak. Uji-t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat

signifikansi, yaitu apabila nilai probabilitas yang dihitung < 0,05 (Sig. < 0.05),

maka H0 ditolak dan diterima. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung

Universitas Sumatera Utara


121

> 0,05 (Sig. > 0,05) maka H0 diterima dan H ditolak. Nilai dengan df = N-k (100-

2) sehingga nilai pada taraf signifikansi 5 % yaitu 𝑏𝑒𝑙 adalah 1,661. Hasil uji t

dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.63
Hasil Uji Signifikasi Parsial (Uji-t)
Coefficientsa
Standardize

Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta T Sig.

1 (Constant) 77,350 8,326 9,290 ,000

Corporate

Social -,090 ,070 -,130 -1,294 ,199

Responsibility

b. Dependent Variable: Citra Perusahaan

Sumber : Hasil Pengolahan data: 2019

Berdasarkan tabel 4.49 dapat diketahui bahwa, Variabel CSR (X) Nilai t

hitung variabel CSR (X) adalah -1,294 dan nilai t tabel (df = 100-2) adalah 3,231,

sehingga t hitung > t tabel (-1,294> 3,231) dan Sig < 5% (0 < 0,05 ). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa variabel (X) negaitif dan tidak signifikan

secara parsial terhadap Citra Perusahaan.

4.3.4.2 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi 2 pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Nilai koefisien

Universitas Sumatera Utara


122

determinasi adalah di antara nol dan satu. Semakin kecil nilai maka semakin

terbatas kemampuan variabel-variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Tabel 4.64

Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of

Model R R Square Square the Estimate

1 ,130a ,017 ,007 11,870

a. Predictors: (Constant), Corporate Social Responsibility


b. Dependent Variable: Citra Perusahaan

Berdasarkan tabel 4. di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Nilai R sebesar 0.130 berarti hubungan antara CSR (X) terhadap Citra

Perusahaan (Y) sebesar 0.130. Artinya, hubungan antar variabel tergolong

sangat erat.

2. Nilai R Square adalah 0.017. Hal ini berarti 17,0% Citra Perusahaan (Y)

PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Mandailing Natal dapat

dipengaruhi oleh variabel CSR (X). Sedangkan sisanya 83.0% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

4.4 Pembahasan
Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra
Perusahaan Pada PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di
Mandailing Natal

Pada penelitian ini, 100 (seratus) pernyataan kuesioner dari 2 (dua)

variabel yaitu CSR (X), dan Citra Perusahaan (Y) telah dibagikan kepada 100

(seratus) responden pada masyarakat yang bergabung pada program CDCR

Universitas Sumatera Utara


123

(Community Development Community Relation) PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (SMGP) di Mandailing Natal.

Berdasarkan hasil uji koefisien determinasi yang bertujuan untuk melihat

besarnya hubungan antara kedua variabel pengaruh variabel bebas yaitu CSR (X),

terhadap variabel terikat yaitu Citra Perusahaan (Y) secara simultan. Berdasarkan

hasil yang didapat nilai R sebesar 0.130, berarti hubungan antara CSR (X)

terhadap Citra Perusahaan (Y) sangat erat. Kemudian, untuk melihat seberapa

besar CSR (X) mempengaruhi Citra Perusahaan (Y), dapat dilihat dengan nilai R

Square. Nilai R Square yang didapat adalah 0.017. Hal ini berarti 17.0% Citra

Perusahaan (Y) dapat dipengaruhi oleh variable CSR (X). Sedangkan sisanya

83.0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk pada penelitian ini.

Secara umum dapat dikatakan bahwa secara simultan maupun secara

parsial CSR memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap Citra

Perusahaan. Menurut Untung (2009:10), CSR merupakan suatu komitmen

perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi

yang berkelanjutan dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan

menitikberatkan pada keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonimis,

sosial dan lingkungan. Penerapan CSR dalam komitmen perusahaan untuk

meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktik bisnis yang baik &

mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahaan.

Menurut George C. Edward III (dalam Subarsono, 2011: 90-92) adapun

indikator yang digunakan untuk menganalisis implementasi kebijakan dalam hal ini

adalah Kebijakan Pelaksanaan CSR pada PT. Sorik Marapi Geothermal Power

(SMGP) dalam penelitian ini adalah:

Universitas Sumatera Utara


124

Komunikasi

Dalam mengimplementasikan suatu kebijakan, komunikasi yang baik

harus dimiliki oleh pihak implementor dalam hal ini adalah PT. Sorik Marapi

Geothermal Power agar tercapainya tujuan dan sasaran kebijakan yang dapat

ditransmisikan kepada kelompok sasaran (target group) yaitu penerima program

CSR sehingga distorsi implementasi dapat diminimalisir.

Berkaitan dengan hal tersebut, Manager Divisi Community Development

memberikan informasi bahwa setiap tahunnya perusahaan melalui surat tertulis

mensosialisasikan besaran dana CD kepada tiga kecamatan yang menerima

program tanggungjawab perusahaan. Setelah surat dikirimkan ke masing-masing

kecamatan kami meminta feed back dari masing-masing kecamatan untuk

mengirimkan list kegiatan atau bantuan yang dibutuhkan oleh masing masing

kecamatan agar usulan yang diberikan dapat diagendakan untuk dilaksanakan di

tahun berikutnya. Kami juga secara langsung terjun kelapangan memintakan saran

dan masukan dari masyarakat setempat melalui rembuk desa yang dihadiri oleh

pejabat daerah setempat dan masyarakat yang bersangkutan. Kami juga

melakukan observasi ke lapangan untuk meninjau langsung kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh masing masing kecamatan demi meningkatkan kualitas hidup dan

kesejahteraan masyarakat setempat.

Menurut anggota Kelompok Tani Tunas Harapan “komunikasi yang di

bangun pihak PT SMGP untuk membantu usaha masyarakat sudah lumayan

bagus. Awal mulanya PT SMGP memberikan bantuan modal usaha berupa

bantuan bibit jeruk manis sebanyak 3.500 batang kepada Kelompok Tani Tunas

Harapan untuk mengembangkan perkebunan buah-buahan di Kecamatan Puncak

Universitas Sumatera Utara


125

Sorik Marapi . Kemudian karna dianggap baik maka komunikasi kami berlanjut

sampai sekarang untuk melanjutkan usaha”.

Sumberdaya

Menurut George C. Edward III (dalam Subarsono, 2011) sumberdaya

diperlukan agar implementasi suatu kebijakan dapat dijalankan dengan baik.

Sumberdaya yang dimaksud adalah sumber daya manusia yang memumpuni baik

dari segi kuantitas dan kualitas dan sumber daya finansial.

Perusahaan dalam meningkatkan pengetahuan para pekerjanya melakukan

pelatihan untuk meningkatkan kapasitas wawasan pekerja dalam menjalankan

tugas dan tanggungjawab yang di embannya kualitas Informan kunci berpendapat

bahwa dari keberagaman latar belakang pendidikan ini pegawai mampu untuk

menganalisis dan mengimplementasikan program yang akan dan sedang

dilaksanakan oleh perusahaan.

Menurut Corporate Comunication Coordinator PT SMGP sumberdaya

yang dimiliki perusahaan masih sangat kurang guna menjalakan program tersebut,

direncanakan tahun berikutnya perusahaan bekerjasama langsung dengan Pemkab

Madina dengan garis koordinasi bersama Kantor Bappeda. Sebelumnya banyak

usulan pengajuan program kepala desa kepada PT SMGP, sehingga program yang

dilakukan secara bertahap dalam menangani kegiatan CSR yang akan dan sedang

kami laksanakan.

Disposisi/Komitmen

Dalam melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan sesuai dengan

teori yang di kemukakan oleh George III (Subarsono, 2011) sang implementor

kebijakan harus memiliki komitmen kejujuran dan sifat demokratis yang baik dan

Universitas Sumatera Utara


126

konsisten dari waktu ke waktu agar imlementasi kebijakan dapat berjalan dengan

baik dan berkesinambungan.

Menurut Divisi Community Development, Corporate Comunication

Coordinator PT SMGP dan Tim CDCR perusahaan semenjak diberikan izin

sangat berkomitmen dalam mengimplementasikan CSR yang telah mereka

rencanakan. Terbukti dengan program Tanggung Jawab Sosial yang sudah

dilaksanakan seperti pemberdayaan masyarakat,pemberian bantuan modal serta

pelatihan keterampilan kepada masyarakat.

Menurut anggota Kelompok Tani Tunas Harapan “disposisi perusahaan

dalam membantu usaha masyarakat tidak diragukan lagi sebab dari mulai 2017

perusahaan membantu masyarkat, mereka rutin berkunjung ke tempat usaha

perkebunan buah-buahan yang mereka bina”. Menurut anggota Budidaya Ayam

Kampung di Desa Purba Lamo “disposisi yang dilakukan oleh perusahaan

ditunjukkan dengan aksi nyata yang selalu datang mengontrol kegiatan usaha dari

masyarakat”.

Adapun komitmen perusahaan dalam menjalankan CSR tertera dalam

Pernyataan Pelaksanaan Komitmen Paradigma Baru Nomor 05, yang berisi :

1. Prinsip

Adapun prinsip yang digunakan perusahaan adalah prinsip saling

menguntungkan (Simbiosis Mutualisme) antara :

a. Perseroan dan Masyarakat

Perseroan secara aktif menjalankan program-program pemberdayaan

masyarakat agar lebih mampu meningkatan kemampuan ekonomi sesuai

dengan budaya setempat dan masyarakat menghargai keberadaan

Universitas Sumatera Utara


127

perseoan sebagai aset daerah yang berperan dalam pembangunan daerah

dan nasional.

b. Perseoran dan Pemerintah Daerah

Perseroan mendorong peningkatan kinerja Pemerintah Daerah dalam

melaksanakan tugas-tugas pembangunan, Pemerintah Daerah melindungi

hak kepentingan perseroan dengan tidak mengorbankan kepentingan

masyarakat.

2. Pendekatan dan Penerapan (Program)

a. Jajaran Komisaris dan Direksi Perseroan sepenuhnya diisi oleh orang-

orang yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap paradigma baru

Perseoran.

b. Perseroan dalam melaksanakan TJSL/CSR akan mengalokasikan dana

sebesar 1% (satu persen) dari total nilai bersih penjualan pulp (net sales)

per tahun untuk program pengembangan pembangunan ekonomi, sosial,

dan budaya masyarakat yang berada di sekitar kawasan pabrik dan

IUPHHKK-HTI, dengan rincian sebagai berikut :

i. 50% (lima puluh persen) dari total dana CSR 1% (satu persen) net

sales untuk Kabupaten Toba Samosir selaku kabupaten lokasi pabrik

Perseroan.

ii. 50% (lima puluh persen) dari total dana CSR 1% (satu persen) net

sales untuk masing-masing kabupaten dimana lokasi IUPHHKK-

HTI Perseroan, dibagi berdasarkan parameter yang dirumuskan oleh

Tim Independen dan telah disepakati oleh Pemerintah Kabupaten

terkait sebagaimana Surat Tim Independen tertanggal 09-07-2006

Universitas Sumatera Utara


128

(sembilan Juli dua ribu enam) nomor 115/INDP/TPL/MDN/2006

(“Parameter”).

c. Dana pada poin b tersebut diatas, pengelolaannya akan dilaksanakan

langsung oleh Perseroan kepada masyarakat di masing-masing

kabupaten. Adapun penggunaan dana CSR tersebut dapat diperuntukan

untuk membiayai program sebagai berikut :

i. Mengadakan pendidikan dan latihan bagi anggota masyarakat dalam

bidang-bidang yang potensial menciptakan lapangan kerja baru,

meningkatkan produktivitas untuk masing-masing bidang pekerjaan

sehari-hari.

ii. Mengadakan kursus-kursus manajemen dan teknis untuk

pengembangan usaha kecil dan menengah dan koperasi di berbagai

sektor yang dinilai potensial bagi peningkatan ekonomi masyarakat.

iii. Memberikan beasiswa bagi siswa-siswa teladan mulai tingkat

sekolah dasar sampai perguruan tinggi.

iv. Membantu masyarakat dalam pengadaan sarana dan prasarana

produksi pertanian seperti pupuk, benih ikan, pestisida, bibit ternak,

dengan status pinjaman untuk digunakan secara bergulir.

v. Menjalankan program-program pemberdayaan masyarakat yang

diusulkan oleh masyarakat dan hasil observasi lapangan serta

masukan-masukan dari berbagai pihak terkait.

vi. Mengadakan fasilitas kesehatan serta membangun sarana dan

prasarana umum (infrastruktur).

Universitas Sumatera Utara


129

vii. Melaksanakan kemitraan dengan masyarakat sekitar dengan pola

kerjasama yang saling menguntungkan dalam hal penanaman,

penebangan dan pengangkutan kayu, pemasokan bahan baku, bahan

pembantu, bahan makanan dan minuman untuk kepentingan

pegawai, penyediaan tenanga non teknis, pengadaan perumahan

pegawai, pengadaan pakaian seragam (uniform), penyelenggaraan

pendidikan, perbengkelan dan pengadaan suku cadang tertentu.

viii. Perseoran memberikan prioritas kepada putra putri daerah setempat

untuk bekerja dan menduduki setiap jenjang jabatan sesuai dengan

kualifikasi masing-masing jabatan tertentu.

ix. Menerima pengawasan tim independen yang dibentuk Pemerintah

Struktur Birokrasi

Sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh George III (Subarsono, 2011)

adapun implementor dalam mengimplementasikan suatu kebijakan harus memiliki

struktur birokrasi. Struktur birokrasi dibagi, dikelompokkan di dalam berbagai

departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit,

pengambilan keputusan yang mengikuti rantai komando dan dikoordinasikan

secara formal agar kebijakan yang telah dibuat dapat di realisasikan dengan baik.

Menurut Divisi Community Development “struktur birokrasi perusahaan

dalam mengimplementasikan kegiatan CSR ditanggungjawabi oleh saya selaku

manager, dan keputusan diambil berdasarkan keputusan saya dengan melihat hasil

analisis pegawai di lapangan apakah kegiatan itu layak dilakukan atau tidak”.

Menurut Divisi Community Development “struktur birokrasi yang dipakai

oleh perusahaan sangat jelas dan terstruktur dimana kami dalam melaksanakan

Universitas Sumatera Utara


130

implementasi CSR bertanggung jawab penuh terhadap manajer divisi dan

sepenuhnya harus menerima keputusan dari manager”.

Menurut Corporate Comunication Coordinator PT SMGP “struktur

birokrasi perusahaan sangat formal karna kami dalam mengimplementasikan

suatu program harus mendapat persetujuan dari manager yang menanggungjawabi

divisi ini”

Menurut anggota Kelompok Tani Tunas Harapan, Menurut Ibu Dangsiah

Lubis anggota Budidaya Ayam Kampung di Desa Purba Lamo berpendapat

bahwa mereka tidak mengetahui bagaimana struktur organisasi yang dimiliki oleh

Divisi Community Development dalam mereka mengimplementasikan program

CSR perusahaan.

Dalam pelaksanaan kegiatan CSR ini ada beberapa berkas-berkas

pendukung pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu, Lembar Persetujuan Proyek

(berisi tentang persetujuan program CSR yang akan dilaksanakan), Berita Acara

Program, (sebuah dokumen legalitas untuk dijadikan sebagai bahan bukti suatu

transaksi atau kegiatan tertentu), MOU (dokumen legal yang menjelaskan

persetujuan antara dua belah pihak; MOU dibutuhkan apabila programnya

berkaitan dengan social investment) dan Invoice (struk biaya keluar sebuah

program).

Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mia Sarah (2015) melakukan penelitian dengan judul “Program Corporate Social

Responsibilty (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi pada PT.PGN SBU III Medan di

kalangan warga masyarakat Kota Medan)”. Penarikan sampel penelitian yang

digunakan yaitu Simple Random Sampling. Adapun metode yang digunakan yaitu

Universitas Sumatera Utara


131

metode korelasional, yang bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan,

seberapa besar hubungan antara Program Corporate Social Responsibilty (CSR)

terhadap citra PT.PGN SBU III Medan. Hasil penelitian uji regresi linier

sederhana menunjukkan bahwa variabel CSR berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap Citra Perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


132

BAB V
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa jika hasil pengujian secara parsial (Uji-t) menunjukkan bahwa Corporate

Social Responsibility (CSR) (X) berpengaruh negatif dan tidak signifikan

terhadap Citra Perusahaan pada PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP)

pada program CDCR (Community Development Community Relation). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa citra yang bagus akan dipengaruhi dengan

berjalannya semua kegiatan program CSR perusahaan, sebaliknya tidak berjalan

semua kegiatan program CSR dari perusahaan maka citra perusahaan kurang

bagus dimata masyarakat. Dengan kata lain, program CDCR (Community

Development Community Relation) berpengaruh tidak signifikan terhadap Citra

Perusahaan pada PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) di Kabupaten

Mandailing Natal.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dirumuskan beberapa hal yang

dapat menjadi masukan atau saran, diantaranya sebagai berikut:

1. Agar kegiatan CSR yang dilakukan oleh PT. Sorik Marapi Geothermal

Power (SMGP) lebih diutamakan di sekitaran area lokasi pengeboran

sumur panas bumi dengan tujuan masyarakat sekitar lebih dahulu dibantu

karena dekat dengan perusahaan.

2. Agar pihak PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) dapat

menjalankan kegiatan CSR yang lebih baik lagi, karena hal ini yang

Universitas Sumatera Utara


133

merupakan bagian dari tugas divisi kehumasan dalam upaya meningkatkan

citra perusahaan.

3. PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) harus tetap menjalin

hubungan sosial yang lebih baik dengan masyarakat dan mendukung

perkembangan masyarakat dengan merubah cara pandang masyarakat

dalam memperhatikan segala aspek kehidupannya guna meningkatkan

kesehatan publik, keamanan, lingkungan, maupun kesejahteraan

masyarakat.

4. PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP) perlu lebih menunjukkan

keseriusannya dalam memperhatikan kesejahteraan masyarakat dengan

cara membuktikan komitmennya bahwa progam CSR tetap dilakukan

secara teratur dan juga mendukung kegiatan-kegiatan sosial yang berguna

bagi kepentingan masyarakat luas.

5. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa PT. Sorik Marapi

Geothermal Power (SMGP) peduli atas setiap hal atau peristiwa yang

bersangkutan dengan masyarakat, maka perusahaan dapat memberikan

dana atau berbagai macam kontribusi lainnya, dengan cara mendukung

pengumpulan dana, partisipasi dan rekruitmen sukarelawan untuk aksi

sosial.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku :
Azuar Juliandi (2013). Metodelogi Penelitian Kuantitatif: untuk ilmu-ilmu Bisnis. Medan :
M2000
Edward III, George C.1980. Implementing Public Policy, Congressional Quarterly Press,
Washington
Istijanto, 2009. Aplikasi Praktis Riset Pemasaran, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Kotler, Philip & Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Terjemahan Bob Sabran. Edisi ke 13.
Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kriyantono, Rachmat.2008. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta : Kencana Prenada
Media Group.
Saidi dan Abidin, 2004. Corporate Social Responsibility „Alternatif bagi Pembangunan
Indonesia. Jakarta: ICSD
Sugiono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Penerbit CV Alfabeta

Sujarweni, Wiratna V. 2015. Metode Penelitian Bisnis & Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press
Sutojo, Siswanto. 2004. Membangun Citra Perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pustaka

Untung, Hendrik Budi, 2009. Corporate Social Responsibility. Sinar Grafika, Jakarta

Wibisono, Yusuf. 2010. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho.

Yusuf Wibisono, 2007, Membedah Konsep & Aplikasi CSR (Corporate Social
Responsibility), PT Gramedia, Jakarta.

Sumber Jurnal:
Amelia, Ika. 2015. Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility
(CSR) terhadapCitra Perusahaan PTP Nusantara VI di Kota Jambi, Provinsi Jambi.
Audinta, Bitri. 2017. Pengaruh Kegiatan Corporate Social Responsibility Terhadap Citra
Perusahaan (Studi Pada Mahasiswa Pt. Telekomunikasi Indonesia ,Tbk Medan).
Fitriani, Putri. 2012. Pengaruh Kegiatan Corporate Social Responsibility Terhadap Citra
Perusahaan (Studi Pada Program Beasiswa Unggulan CIMB. Niaga 2011).
Pohan, Ferina Zulyana. 2010. Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra
Perusahaan (Studi Korelasional Tentang Pengaruh Program Corporate Social
Responsibility (CSR) “Satu untuk Sepuluh” Terhadap Citra AQUA di Kalangan
Mahasiswa Universitas Sumatera Utara
Prasiska , Yosa Vega. 2017. CSR DAN CITRA PERUSAHAAN

Universitas Sumatera Utara


Ulum , Bahrul. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra (Survei pada
Warga Sekitar PT. Sasa Inti Gending-Probolinggo).
Vegawati, Silviana Mira. 2015. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility (CSR)
Terhadap Citra Perusahaan (Survey Pada Warga di Desa Sidodadi Kelurahan Kalirejo
Kecamatan Lawang Kabupaten Malang).

Sumber internet :

http://www.bps.go.id

https://aryadiari74.wordpress.com/2015/07/03/mass-media-malintang-pos-25/Oleh Aryariadi.
Diakses pada tanggal 24 maret pukul 13.18 WIB).

http://harian.analisadaily.com/sumut/news/cdcr-smgp-sentuh-empat
sektor/563859/2018/05/31
http://www.mandailingonline.com/pt-smgp-bersama-petani-kembangkan-budidaya-ikan-di-
purba-lamo/. Oleh Zakmir Rangkuti. Diakses pada tanggal 24 maret pukul 12.24 WIB.
http://www.ksorka-sorikmarapi.com/id/about-us.html

http://medan.tribunnews.com/tag/sujatmiko oleh Sujatmiko.Diakses pada tanggal 20 februari


pukul 16.36 WIB

Sumber Lain :

Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan Perseroan Terbatas

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 Tentang Panas Bumi

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas

Universitas Sumatera Utara


Lampiran

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1 Foto Kelompok Ibu-Ibu Budidaya Ayam Kampung yang di bina oleh
PT. Sorik Marapi Geothermal Power (SMGP)

Gambar 2 Foto PT SMGP bangun jalan ke areal persawahan petani

Universitas Sumatera Utara


Gambar 3 Foto PT SMGP memberikan bantuan sarana dan prasarana
pendidikan untuk SD Negeri 170 Hutanamale

Gambar 4 Foto PT SMGP memberikan bantuan bibit jerukmanis sebanyak


3.500 di Puncak Sorik Marapi

Universitas Sumatera Utara


Gambar 5 Foto PT SMGP memberikan bantuan bibit ikan mas sebanyak 3.200
ekor kepada kelompok Tani Rado Muliana

Gambar 6 Foto Responden mengisi pernyataan kuisioner

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai