Anda di halaman 1dari 116

ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP

KEPUASAN PELANGGAN PT. SINAR SOSRO DELI


SERDANG: STUDI PADA KONSUMEN
DI LINGKUNGAN STIE HARAPAN
MEDAN

SKRIPSI

Oleh:

NAMA : Adelia Rieka Yulinda

N.P.M : 12 22 0147

YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN MEDAN

PROGRAM PENDIDIKAN STRATA-1

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

2016
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul:


ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP
KEPUASAN PELANGGAN PT. SINAR SOSRO DELI
SERDANG: STUDI PADA KONSUMEN
DI LINGKUNGAN STIE HARAPAN
MEDAN
yang dibuat untuk melengkapi sebagian persyaratan menjadi Sarjana Ekonomi
dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan dapat dipertanggungjawabkan dalam
beberapa hal berikut:
1. Saya adalah satu-satunya pengarang/penulis hasil karya ini.
2. Karya ilmiah ini adalah asli, dan bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari
bentuk karya ilmiah sejenis atau bentuk lainnya yang telah dipublikasikan.
3. Karya ilmiah ini belum pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di
lingkungan STIE Harapan atau Perguruan Tinggi atau instansi manapun.
4. Saya dengan ini menyerahkan hak cipta karya ilmiah ini kepada STIE Harapan,
dengan demikian sejak saat ini pemanfaatan karya ilmiah ini oleh pihak mana
pun juga tidak dibenarkan tanpa ada persetujuan tertulis dari STIE Harapan.
5. Saya menyetujui dan memberikan hak kepada Dewan Redaksi Jurnal Ilmiah
STIE Harapan untuk mengedit sesuai pedoman penulisan artikel yang
ditentukan sekaligus mempublikasikan tulisan saya dengan tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/pemegang hak cipta.
6. Saya sadar sepenuhnya, jika dalam proses penyelesaian karya ilmiah ini saya
telah melakukan pelanggaran hak cipta baik disengaja ataupun tidak, maka
saya bersedia dikenakan sanksi sebagaimana yang diatur oleh STIE Harapan.

Medan, 6 Agustus 2016


Penulis

Adelia Rieka Yulinda


NPM. 12 22 0147

i
YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN MEDAN

PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

Nama : Adelia Rieka Yulinda

N.P.M : 12 22 0147

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Corporate Social Responsibility Terhadap


Kepuasan Pelanggan PT. Sinar Sosro Deli Serdang:
Studi Pada Konsumen Di Lingkungan STIE Harapan
Medan

Tanggal.............................. Pembimbing-I

Penanggungjawab I

(Teguh Setiawan, SE, M.Si)

Tanggal.............................. Pembimbing-II

Penanggungjawab II

(Aulia Arief Nasution, SE, M.Si)

ii
YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

Nama : Adelia Rieka Yulinda

N.P.M : 12 22 0147

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Corporate Social Responsibility Terhadap


Kepuasan Pelanggan PT. Sinar Sosro Deli Serdang:
Studi Pada Konsumen Di Lingkungan STIE Harapan
Medan

Tanggal.............................. Ketua Prodi Manajemen

(Hj. Saskia., SE., M.Si)

Tanggal.............................. Ketua STIE Harapan

(H. Kersna Minan, SE., M.Si.,Ak.)

iii
YAYASAN PENDIDIKAN HARAPAN
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI HARAPAN MEDAN

BERITA ACARA UJIAN

Panitia Ujian Akhir Studi Program Studi Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi (STIE) Harapan Medan dalam sidangnya yang diselenggarakan pada,
Hari.............................., Tanggal..............................

Terhadap Mahasiswa :

Nama : Adelia Rieka Yulinda

N.P.M : 12 22 0147

Program Studi : Manajemen

Judul Skripsi : Analisis Corporate Social Responsibility Terhadap


Kepuasan Pelanggan PT. Sinar Sosro Deli Serdang:
Studi Pada Konsumen Di Lingkungan STIE Harapan
Medan

MEMUTUSKAN

Menetapkan : ( ) Lulus Judisium

( ) Lulus Bersyarat, Memperbaiki/Mengulang Tanggal

Panitia Ujian/Tim Penguji

Nama Tanda Tangan

Ketua Penguji : ............................................ ....................................

Anggota : ............................................ ....................................

Anggota : ............................................ ....................................

iv
ABSTRAK

ANALISIS CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP


KEPUASAN PELANGGAN PT. SINAR SOSRO DELI
SERDANG: STUDI PADA KONSUMEN
DI LINGKUNGAN STIE HARAPAN
MEDAN

Nama: Adelia Rieka Yulinda

NPM: 12 22 0147

Penelitian ini dilandaskan pada pemikiran bahwa suatu perusahaan seharusnya


tidak melulu memikirkan keuntungan saja, tetapi juga harus memikirkan
lingkungan dan masyarakat sekitarnya karena aktivitas apapun yang dilakukan
oleh perusahaan pasti mempengaruhi keadaan sekitarnya baik itu secara positif
maupun negatif. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
dampak dari kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap kepuasan
pelanggan PT. Sinar Sosro di lingkungan STIE Harapan Medan dengan
membandingkan 5 (lima) dimensi utama corporate social responsibility yaitu
dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi stakeholder, dan
dimensi kedermawanan terhadap kepuasan pelanggan.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian
asosiatif dengan sampel berjumlah 97 responden. Data dikumpulkan dengan
menggunakan angket berskala interval yang dikalibrasikan dengan memakai uji
validitas butir dan uji realibilitas. Hasil penelitian yang diperoleh sekaligus
menjadi kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dimensi
lingkungan dan dimensi sosial mempengaruhi kepuasan pelanggan. Sementara
secara simultan semua dimensi utama corporate social responsibility bersama-
sama mempengaruhi kepuasan pelanggan.

Kata kunci: Corporate Social Responsibility, Dimensi Lingkungan, Dimensi


Sosial, Dimensi Ekonomi, Dimensi Stakeholder, Dimensi
Kedermawanan, Kepuasan Pelanggan

v
ABSTRACT
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY ANALYSIS ON CUSTOMER
SATISFACTION OF PT. SINAR SOSRO DELI SERDANG: A STUDY
AT STIE HARAPAN MEDAN

Name : Adelia Rieka Yulinda


NPM : 12 22 0147

This research is based on the premise that a company should not only think
about the profit only but also have to think about the environment and community
around it because whichever activity a company is doing will affect everything
around the company itself positively or negatively. Therefore, the purpose of this
study is to evaluate the impact of corporate social responsibility towards
customer satisfaction of PT. Sinar Sosro Deli Serdang at STIE Harapan Medan
by comparing 5 (five) main dimensions of corporate social responsibility which
are environmental, social, economic, stakeholder, and philantrophic to customer
satisfaction.
This study is using associative research within a sample consists of 97
respondents. The datas were collected by spreading questionnaire in interval
scale to the respondents which then was calibrated using validity test for each
question and realibility test. The result which also acts as conclusion of this study
shown that environmental and social dimensions affect customer satisfaction
partially whilst simultaneously all of the dimensions affect customer satisfaction
altogether.

Keywords: Corporate Social Responsibility, Environmental Dimension, Social


Dimension, Economic Dimension, Stakeholder Dimension,
Philantrophic Dimension, Customer Satisfaction

vi
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dengan judul “Analisis

Corporate Social Responsibility Terhadap Kepuasan Pelanggan PT. Sinar Sosro

Deli Serdang: Studi Pada Konsumen Di Lingkungan STIE Harapan Medan”.

Penelitian ini dilakukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Jurusan Manajemen, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Medan.

Dengan kemurahaan dan kemudahan yang diberikan oleh Allah SWT, dan

bantuan dari semua pihak, baik keluarga, maupun pihak Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Harapan Medan akhirnya terselesaikan skrispi ini. Pada

kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah membantu/mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi

ini, antara lain :

1. Bapak H. Kersna Minan, SE,MSi,.Ak,CA, selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi (STIE) Harapan Medan

2. Bapak Teguh Setiawan, SE, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah

memberikan arahan, bimbingan, motivasi, serta meluangkan waktu selama

proses penulisan skripsi.

3. Bapak Aulia Arief Nasution, SE, M.Si, selaku Dosen Pembimbing II yang

telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi, serta meluangkan waktu

selama proses penulisan skripsi.

4. Seluruh dosen Jurusan Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Harapan Medan, yang telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada peneliti

selama menjadi mahasiswa.

vii
5. Staf Tata Usaha Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Harapan Medan atas

bantuannya dalam urusan administrasi peneliti.

6. Teristimewa kepada Ibunda Yuliati dan Ayahanda Harry yang telah

memberikan motivasi, bimbingan, dorongan dan telah berkorban moril dan

moral maupun materi demi keberhasilan saya.

7. Teristimewa kepada nenek saya Dra. Yusnaini Lubis yang telah memberikan

motivasi, bimbingan, dorongan, dan telah berkorban moril dan moral demi

keberhasilan saya.

8. Kepada sahabatku, Afifah Tohirah, Rezka Morian Delfin, Divia Nur Nabilla

Putrie, Cindy Andriani, dan Indah Khairunissa.

9. Kepada teman-teman Manajemen Sore 2012, terima kasih atas dukungan dan

dorongan semangat dari kalian yang sangat berharga bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna dan terdapat

kekurangan akibat segala keterbatasan yang dimiliki, untuk itu dengan segala

kerendahaan hati penulis menerima kritik dan saran yang membantu dan berguna

untuk pengembangan diri bagi penulis dimasa yang akan datang.

Medan, 6 Agustus 2016

Penulis

Adelia Rieka Yulinda

viii
DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................. i
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI ...................................................................... ii
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK ................................................ iii
BERITA ACARA UJIAN ...................................................................................... iv
ABSTRAK ...............................................................................................................v
ABSTRACT ............................................................................................................. vi
KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL .................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xiv

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................1


A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................5
C. Tujuan Penelitian ...................................................................................6
D. Manfaat Penelitian .................................................................................6

BAB II. KAJIAN PUSTAKA ..................................................................................8


A. Penelitian Terdahulu ..............................................................................8
B. Kerangka Teoritis ...................................................................................8
1. Corporate Social Responsibility ......................................................8
2. Kepuasan Pelanggan ......................................................................21
C. Kerangka Konseptual ...........................................................................26
D. Hipotesis...............................................................................................26

BAB III. METODE PENELITIAN........................................................................29


A. Jenis Penelitian .....................................................................................29
B. Lokasi Penelitian ..................................................................................29
C. Populasi dan Sampel Penelitian ...........................................................29
D. Sumber Data Penelitian ........................................................................31
E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ..................................................31
F. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................31
G. Teknik Analisis Data Penelitian ...........................................................32

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..............................................................38


A. Gambaran Umum Perusahaan ..............................................................38
B. Hasil .....................................................................................................44
C. Pembahasan ..........................................................................................73

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN .....................................................................77


A. Simpulan ..............................................................................................77
B. Saran .....................................................................................................77

ix
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................79
RIWAYAT HIDUP ................................................................................................82
LAMPIRAN ...........................................................................................................83

x
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


IV.1 Karakteristik Jenis Kelamin Responden .........................................44
IV.2 Karakteristik Umur Responden ......................................................44
IV.3 P1 Dimensi Lingkungan ................................................................45
IV.4 P2 Dimensi Lingkungan ................................................................46
IV.5 P3 Dimensi Lingkungan .................................................................46
IV.6 P4 Dimensi Lingkungan ................................................................46
IV.7 P5 Dimensi Lingkungan.................................................................47
IV.8 P6 Dimensi Lingkungan.................................................................47
IV.9 P1 Dimensi Sosial .........................................................................48
IV.10 P2 Dimensi Sosial...........................................................................48
IV.11 P3 Dimensi Sosial...........................................................................49
IV.12 P4 Dimensi Sosial...........................................................................49
IV.13 P5 Dimensi Sosial...........................................................................50
IV.14 P6 Dimensi Sosial...........................................................................50
IV.15 P1 Dimensi Ekonomi......................................................................51
1V.16 P2 Dimensi Ekonomi......................................................................51
IV.17 P3 Dimensi Ekonomi......................................................................52
IV.18 P4 Dimensi Ekonomi......................................................................52
IV.19 P5 Dimensi Ekonomi......................................................................52
IV.20 P6 Dimensi Ekonomi......................................................................53
IV.21 P1 Dimensi Stakeholder .................................................................54
IV.22 P2 Dimensi Stakeholder .................................................................54
IV.23 P3 Dimensi Stakeholder .................................................................54
IV.24 P4 Dimensi Stakeholder .................................................................55
IV.25 P5 Dimensi Stakeholder .................................................................55
IV.26 P6 Dimensi Stakeholder .................................................................56
IV.27 P1 Dimensi Kedermawanan ...........................................................56
IV.28 P2 Dimensi Kedermawanan ...........................................................57
IV.29 P3 Dimensi Kedermawanan ...........................................................57

xi
IV.30 P4 Dimensi Kedermawanan ...........................................................58
IV.31 P5 Dimensi Kedermawanan ...........................................................58
IV.32 P6 Dimensi Kedermawanan ...........................................................59
IV.33 P1 Kepuasan Pelanggan .................................................................59
IV.34 P2 Kepuasan Pelanggan .................................................................60
IV.35 P3 Kepuasan Pelanggan .................................................................60
IV.36 P4 Kepuasan Pelanggan .................................................................61
IV.37 P5 Kepuasan Pelanggan .................................................................61
IV.38 P6 Kepuasan Pelanggan .................................................................61
IV.39 Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Lingkungan (X1).................62
IV.40 Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Sosial (X2) ..........................62
IV.41 Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Ekonomi (X3) .....................63
IV.42 Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Stakeholder (X4) .................63
IV.43 Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Kedermawanan (X5) ...........64
IV.44 Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y) ..................64
IV.45 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dimensi Lingkungan (X1) .............65
IV.46 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dimensi Sosial (X2) ......................65
IV.47 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dimensi Ekonomi (X3) .................66
IV.48 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dimensi Stakeholder (X4) .............66
IV.49 Hasil Uji Realibilitas Variabel Dimensi Kedermawanan (X5) .......67
IV.50 Hasil Uji Realibilitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)...............67
IV.51 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ...................................68
IV.52 Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................69
IV.53 Hasil Uji Analisis Statistik Regresi Linear Berganda ....................70
IV.54 Hasil Uji t Parsial............................................................................71
IV.55 Hasil Uji F Simultan .......................................................................72

xii
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ....................................................26

IV.1 Hasil Uji Scatter Plot Heteroskedastisitas ......................................68

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1. Angket Penelitian.......................................................................83

2. Hasil Angket Penelitian 2016 ....................................................87

3. Hasil Uji SPSS ..........................................................................89

4. Distribusi Nilai rtabel ...................................................................98

5. Distribusi Nilai ttabel ..................................................................99

6. Distribusi Nilai Ftabel, α = 0,05 ................................................100

7. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Deli Serdang ..................101

xiv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Perusahaan dan masyarakat di sekitarnya merupakan dua elemen yang tidak

dapat dipisahkan dan sudah pasti saling mempengaruhi. Aktivitas yang dilakukan

oleh perusahaan tidak dapat dipungkiri mempengaruhi masyarakat di sekitarnya,

mau itu berdampak negatif maupun positif.

Pada masa sekarang, suatu perusahaan atau badan usaha tidak hanya dituntut

untuk menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya, tetapi juga dituntut untuk

memikirkan masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Seperti yang diungkapkan

oleh Lawrence (2013), “Business cannot be successful when society around them

fails” dan Brigham dan Weston (2005:151), “Perusahaan harus berperan aktif

dalam menunjang kesejahteraan masyarakat luas”. Pemahaman ini memberikan

pedoman bahwa perusahaan merupakan sebuah entitas usaha yang wajib

melakukan adaptasi kultural dengan lingkungan sosialnya. Perubahan pada tingkat

kesadaran masyarakat memunculkan kesadaran baru tentang pentingnya

melaksanakan apa yang sekarang dikenal dengan corporate social responsibility.

Corporate social responsibility (CSR) juga merupakan basis teori tentang

perlunya suatu perusahaan untuk membangun hubungan yang harmonis dengan

masyarakat dan lingkungan sekitarnya. The World Business Council For

Sustainable Development mendefinisikan CSR sebagai komitmen perusahaan

untuk berkontribusi dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan

para karyawan perusahaan, keluarga karyawan, komunitas lokal, dan komunitas

secara keseluruhan dalam rangka meningkatkan kualitas kehidupan. Menurut

1
2

Moir (2001:1), CSR merupakan suatu bentuk komitmen yang berkelanjutan yang

dilakukan oleh pelaku usaha untuk berperilaku etis dan memberikan kontribusi

terhadap pembangunan ekonomi serta meningkatkan kualitas kehidupan tenaga

kerja dan keluarga mereka serta masyarakat pada umumnya. Sementara menurut

definisi teoretiknya, CSR merupakan tanggung jawab moral suatu perusahaan

terhadap stakeholdernya, terutama komunitas atau masyarakat di sekitar wilayah

kerja dan operasinya.

Corporate social responsibility sendiri memandang perusahaan sebagai agen

moral dan perusahaan diharuskan untuk menjunjung tinggi moralitas dengan, atau

tanpa aturan hukum. Salah satu prinsip moral yang sering dipakai dalam CSR

adalah golden rules, yang mengajarkan agar seseorang memperlakukan suatu

pihak sebagaimana mereka ingin diperlakukan oleh pihak tersebut. CSR

diperlukan oleh perusahaan dan harus diatur sedemikian rupa agar proses

perdagangan menghasilkan dampak positif ke masyarakat secara langsung

maupun tidak langsung. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mandhacitara

dan Poolthong pada tahun 2009, CSR telah menjadi suatu elemen penting dalam

strategi pemasaran suatu perusahaan. Oleh karena itu, parameter keberhasilan

CSR suatu perusahaan dapat dilihat dari bagaimana perusahaan dapat menggapai

suatu hasil terbaik tanpa merugikan masyarakat lainnya. Dengan begitu,

perusahaan yang bekerja dengan mengedepankan prinsip moral dan etis akan

memberikan manfaat terbesar bagi masyarakat.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, persaingan dalam dunia usaha menjadi

semakin kompetitif. Sebagai akibatnya, perusahaan berlomba-lomba untuk

melakukan inovasi terhadap produk dan jasa yang ditawarkannya kepada


3

konsumen. Salah satunya adalah dengan meningkatkan CSR. Telah banyak para

konsumen, karyawan, pemasok, komunitas, pemerintah, dan pemegang saham

yang mengusulkan perusahaan-perusahaan untuk mengadakan investasi tambahan

sebagai dana untuk memaksimalkan tanggung jawab social perusahaan-

perusahaan tersebut. Sebagai hasilnya, banyak perusahaan pada zaman sekarang

yang telah menggunakan CSR sebagai pemandu perusahaan untuk

mengimplementasikan sikap yang bertanggungjawab.

Pada awalnya, kegiatan CSR ini hanya merupakan aktifitas yang berbasis

kerelaan dan bersifat philantropist. Akan tetapi, semenjak Undang-Undang No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas yang mewajibkan perseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya

alam untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan diberlakukan,

maka sifat corporate social responsibility yang berdasarkan tanpa adanya paksaan

ini berubah menjadi suatu keharusan. Perseroan yang tidak melaksanakan

kegiatan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-

undangan.

Menurut Hellier et al. (2003:1763), kepuasan dianggap sebagai derajat

kesukaan atau kepuasan konsumen secara keseluruhan yang dihasilkan oleh

kemampuan produk dalam memenuhi keinginan, harapan, dan kebutuhan

konsumen yang berkaitan dengan produk tersebut. Kepuasan pelanggan

merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat

kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian

(Rangkuti, 2006:28). Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh persepsi kualitas jasa,


4

kualitas produk, harga, dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat

situasi sesaat.

Sementara tingkat kesadaran konsumen akan produk dan jasa yang

digunakannya semakin meningkat dari waktu ke waktu, hal ini menyebabkan

terbentuknya harapan terhadap kegiatan CSR yang dilakukan oleh perusahaan.

Sebagai contoh, respon positif dari konsumen diperoleh produk yang diluncurkan

oleh The Body Shop karena perusahaan tersebut menggunakan bahan-bahan alami

tanpa kimia serta material-material yang ramah lingkungan (Mandhacitara dan

Poolthong, 2009:408). Berdasarkan contoh tersebut, dapat diambil kesimpulan

bahwa kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan memberikan pengaruh atas

persepsi konsumen akan layanan jasa (perceived service quality) dan produk

(perceived product quality) yang diterima, serta konsumen juga memiliki tingkat

kepuasan yang lebih tinggi apabila produk diciptakan oleh perusahaan yang

melakukan kegiatan CSR (Bhattacharya dan Luo, 2006:4).

Hal ini juga berlaku pada perusahaan yang bergerak di bidang minuman

ringan seperti PT. Sinar Sosro yang terletak di jalan Km. 14,5 Tanjung Morawa,

Sumatera Utara. Perusahaan ini mengalokasikan anggaran khusus untuk

menjalankan kegiatan tanggung jawab sosial mereka terhadap masyarakat dan

lingkungan. Salah satu contohnya adalah dengan mendirikan Sekolah Sehat Sosro

sebagai bagian dari program PT. Sinar Sosro di bidang pendidikan. Dengan

komitmen yang diberikan perusahaan ini kepada masyarakat, maka diharapkan

dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk yang ditawarkan.

Program ini juga dilakukan sebagai wujud tanggung jawab moral dan etika
5

perusahaan terhadap kesejahteraan dan lingkungan masyarakat yang dapat

mendorong terbangunnya empati dan kepuasan konsumen.

Dalam penelitian ini, akan dianalisis dimensi dari CSR, yaitu dimensi

lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi stakeholder, dan dimensi

kesukarelaan.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah dimensi lingkungan sebagai bagian dari dimensi corporate social

responsibility berpengaruh terhadap kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro,

Tanjung Morawa?

2. Apakah dimensi sosial sebagai bagian dari dimensi corporate social

responsibility berpengaruh terhadap kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro,

Tanjung Morawa?

3. Apakah dimensi ekonomi sebagai bagian dari dimensi corporate social

responsibility berpengaruh terhadap kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro,

Tanjung Morawa?

4. Apakah dimensi stakeholder sebagai bagian dari dimensi corporate social

responsibility berpengaruh terhadap kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro,

Tanjung Morawa?

5. Apakah dimensi kesukarelaan sebagai bagian dari dimensi corporate social

responsibility berpengaruh terhadap kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro,

Tanjung Morawa?

6. Apakah corporate social responsibility berpengaruh terhadap kepuasan

konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa?


6

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah dimensi lingkungan sebagai bagian dari dimensi

corporate social responsibility mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa.

2. Untuk mengetahui apakah dimensi sosial sebagai bagian dari dimensi

corporate social responsibility mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa.

3. Untuk mengetahui apakah dimensi ekonomi sebagai bagian dari dimensi

corporate social responsibility mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa.

4. Untuk mengetahui apakah dimensi stakeholder sebagai bagian dari dimensi

corporate social responsibility mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa.

5. Untuk mengetahui apakah dimensi kesukarelaan sebagai bagian dari dimensi

corporate social responsibility mempunyai pengaruh terhadap kepuasan

konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa.

6. Untuk mengetahui apakah corporate social responsibilitymempunyai

pengaruh terhadap kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro, Tanjung Morawa.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan dan keilmuan

dalam bidang ekonomi tentang hubungan dua variabel, yaitu antara corporate

social responsibility dan kepuasan konsumen PT. Sinar Sosro.


7

2. Manfaat Praktis

Sebagai masukan kepada PT. Sinar Sosro untuk dapat mengambil manfaat

dengan menerima saran yang diperoleh dari hasil penelitian ini dan juga dapat

menjadi suatu bahan tambahan dalam perencanaan dan implementasi kegiatan

CSR.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang sejalan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut:

Penulis & Tahun


Judul Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian
CSR memberikan
Ki-Han Chung, Ji- The Effects of CSR on Costumer
pengaruh positif
Eun Yu, Myeong- Satisfaction and Loyalty in
terhadap kepuasan
Guk Choi, dan Jae-Ik China: The Moderating Role of
konsumen daripada
Shin. (2015). Corporate Image
loyalitas konsumen.
CSR mempunyai
Senthikumar, N, Impact of Corporate Social
pengaruh positif
Ananth, A, dan Responsibility on Customer
terhadap kepuasan
Arulraj, A. (2011). Satisfaction in Banking Service
konsumen.
Corporate Social Responsibility CSR dan kepuasan
Associated With Customer konsumen mempunyai
Alafi, Khaled.
Satisfaction and Financial pengaruh yang
(2012).
Performance a Case Study with signifikan satu sama
Housing Banks in Jordan lain.

B. Kerangka Teoritis

1. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)

1.1 Pengertian Corporate Social Responsibility

Seperti yang dinyatakan Ambadar (2008:19), CSR adalah sebuah konsep

manajemen yang menggunakan konsep triple bottom line, yaitu, keseimbangan

antara mencetak keuntungan harus seiring dan berjalan selaras dengan fungsi-

fungsi sosial dan pemeliharaan lingkungan hidup demi terwujudnya pembangunan

yang berkelanjutan (sustainable). Menurut Abidin et al. (2003:69),

sumbangansosial perusahaan dapat dibagi dua berdasarkan sifatnya, yaitu amal

(charity) dan kedermawanan (philantrophy). Amal merupakan pemberian

8
9

bantuan yang bersifat sesaat, sementara kedermawanan adalah sumbangan yang

digunakan untuk kegiatan investasi sosial.

Berikut merupakan tabel yang memuat karakteristik tahap-tahap

kedermawanan sosial yang diungkapkan oleh Saidi dalam Ambadar (2008:13):

Good Corporate
Paradigma Amal Kedermawanan
Citizenship (GCC)
Pencerahan diri,
Agama, tradisi, Norma, etika,
Motivasi rekonsiliasi
motivasi hukum universal
ketertiban sosial
Mengatasi Mencari dan Memberikan
Misi masalah mengatasi akar kontribusi kepada
setempat masalah masyarakat
Jangka pendek, Terencana, Terinternalisasi
Pengelolaan mengatasi terorganisir, dan dalam kebijakan
masalah sesaat terprogram perusahaan
Yayasan, dana Keterlibatan baik
Pengorganisasian Kepanitiaan abadi, dana maupun sumber
profesionalitas daya lain
Penerima Masyarakat luas,
Orang miskin Masyarakat luas
Manfaat perusahaan
Hibah (sosial,
Hibah
Kontribusi Hibah sosial pembangunan, dan
pembangunan
keterlibatan sosial)
Kepentingan Kepentingan
Inspirasi Kewajiban
bersama bersama

1.2 Prinsip-Prinsip Dalam Corporate Social Responsibility

Menurut Warhurst dalam Wibisono (2007:39), prinsip-prinsip corporate

social responsibility adalah sebagai berikut:

a. Prioritas Korporat

Mengakui tanggung jawab sosial sebagai prioritas tertinggi korporat dan

penentu utama pembangunan berkelanjutan.


10

b. Manajemen Terpadu

Mengintegrasikan kebijakan, program, dan praktek ke dalam setiap kegiatan

bisnis sebagai satu unsur manajemen dalam semua fungsi manajemen.

c. Proses Perbaikan

Secara berkesinambungan memperbaiki kebijakan, program, dan kinerja sosial

korporat berdasarkan temuan riset mutakhir dan memahami kebutuhan sosial serta

menerapkan kriteria sosial tersebut secara internasional.

d. Pendidikan Karyawan

Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan karyawan, serta memotivasi

karyawan.

e. Pengkajian

Melakukan kajian dampak sosial sebelum memulai kegiatan atau proyek baru

dan sebelum menutup satu fasilitas atau meninggalkan lokasi pabrik.

f. Produk dan Jasa

Mengembangkan produk dan jasa yang tidak berdampak negatif secara sosial.

g. Informasi Publik

Memberi informasi dan bila diperlukan mendidik pelanggan, distributor, dan

publik tentang penggunaan yang aman, transportasi, penyimpanan, dan

pembuangan produk, dan begitu pula dengan jasa.

h. Fasilitas dan Operasi

Mengembangkan, merancang, dan mengoperasikan fasilitas serta menjalankan

kegiatan yang mempertimbangkan temuan kajian dampak sosial.

i. Penelitian
11

Melakukan atau mendukung penelitian dampak sosial bahan baku, produk,

proses, emisi, dan limbah yang terkait dengan kegiatan usaha dan penelitian yang

menjadi sarana untuk mengurangi dampak negatif.

j. Prinsip Pencegahan

Memodifikasi manufaktur, pemasaran, atau penggunaan produk atau jasa,

sejalan dengan penelitian mutakhir, untuk mencegah dampak sosial yang bersifat

negatif.

k. Kontraktor dan Pemasok

Mendorong penggunaan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial perusahaan

yang dijalankan kalangan kontraktor dan pemasok. Disamping itu, bila diperlukan

mensyaratkan perbaikan dalam praktek bisnis yang dilakukan kontraktor dan

pemasok.

l. Siaga Menghadapi Darurat

Menyusun dan merumuskan rencana menghadapi keadaan darurat, dan bila

terjadi keadaan berbahaya bekerja sama dengan layanan gawat darurat, instansi

berwenang, dan komunitas lokal. Bersamaan dengan itu juga mengenali potensi

bahaya yang muncul.

m. Transfer Best Practice

Berkontribusi pada pengembangan dan transfer praktek bisnis yang

bertanggung jawab secara sosial pada semua industri dan sektor pabrik.

n. Sumbangan

Sumbangan untuk usaha bersama, pengembangan kebijakan publik dan bisnis,

lembaga pemerintah, dan lintas departemen pemerintah serta lembaga pendidikan

yang akan meningkatkan kesadaran tentang tanggung jawab sosial.


12

o. Keterbukaan

Menciptakan keterbukaan dan dialog dengan pekerja dan publik,

mengantisipasi dan memberi respons terhadap potensi resiko dan dampak operasi,

produksi, limbah, atau jasa.

p. Pencapaian dan Pelaporan

Mengevaluasi kinerja sosial, melaksanakan audit sosial secara berkala dan

mengkaji pencapaian berdasarkan kriteria perusahaan dan peraturan perundang-

undangan dan menyampaikan informasi tersebut kepada dewan direksi, pemegang

saham, pekerja, dan publik.

1.3 Dimensi Dalam Corporate Social Responsibility

Menurut Dahlsrud (2006:4), CSR mempunyai 5 (lima) dimensi yang meliputi:

a. Dimensi Lingkungan

Dimensi lingkungan merupakan dimensi yang berfokus pada kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan hayati seperti ekosistem. Dimensi lingkungan

meliputi dampak buruk pada udara, air, tanah, keanekaragaman hayati, dan

kesehatan manusia dari dampak produksi organisasi baik produk maupun jasa.

CSR dilihat dari dimensi lingkungan mencakup 3 (tiga) indikator yang

meliputi terciptanya lingkungan yang tetap sehat dan bersih, adanya perlindungan

terhadap kelestarian lingkungan, dijalankannya kegiatan bisnis yang ramah

lingkungan.

b. Dimensi Sosial

Dimensi sosial merupakan dimensi yang berfokus pada kepedulian perusahaan

terhadap kesejahteraan karyawan dan masyarakat. Dimensi sosial meliputi

informasi mengenai kesehatan dan keselamatan manusia.


13

CSR dilihat dari dimensi sosial mencakup 3 (tiga) indikator yang meliputi

adanya kontribusi perusahaan bagi terwujudnya masyarakat yang lebih baik,

terintegrasinya kegiatan bisnis dengan berbagai persoalan sosial yang berkembang

di masyarakat, adanya kesadaran penuh dari perusahaan terhadap berbagai

dampak yang ditimbulkan dari aktifitas mereka terhadap masyarakat.

c. Dimensi Ekonomi

Dimensi ekonomi merupakan dimensi yang meliputi nilai ekonomi yang dapat

memberikan manfaat langsung bagi perusahaan dan dampak dari kondisi ekonomi

yang akan berpengaruh kepada keberlanjutan usaha secara keseluruhan. Dimensi

ekonomi meliputi informasi keuangan dan non-keuangan.

CSR dilihat dari dimensi ekonomi mencakup 3 (tiga) indikator yang meliputi

adanya kontribusi perusahaan terhadap perkembangan ekonomi masyarakat,

adanya upaya perusahaan untuk menyisihkan sebagian keuntungan untuk

mendukung kegiatan non bisnis, dan dijalankannya kegiatan perusahaan dengan

prinsip efisiensi ekonomi serta menghindari penghambur-hamburan sumber daya

ekonomi.

d. Dimensi Stakeholder

Dimensi stakeholder merupakan dimensi yang berhubungan dengan

bagaimana perusahaan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan

perusahaan.

CSR dilihat dari dimensi stakeholder mencakup 3 (tiga) indikator yang

meliputi kualitas interaksi dengan para stakeholder, kualitas hubungan antara

perusahaan dengan para pekerjanya, penyedia bahan baku, pelanggan, dan


14

masyarakat dimana perusahaan beroperasi, serta kuatnya dukungan dari para

stakeholder.

e. Dimensi Kedermawanan

Dimensi kedermawanan berhubungan dengan hal-hal yang tidak diatur oleh

hukum. CSR dilihat dari dimensi kedermawanan mencakup 3 (tiga) indikator

yang meliputi dijalankannya perusahaan dengan dilandasi nilai-nilai etik dan

moral, kepatuhan pada hukum dan aturan yang berlaku di masyarakat, dan

semangat kedermawanan yang dikembangkan perusahaan.

1.4 Konsep Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

Menurut Kotler dan Lee (2011:23), terdapat beberapa bentuk program

corporate social responsibility yang dapat disebut dengan ‘The Six Social

Initiative’, yaitu:

a. Cause Promotions

Dalam cause promotions, perusahaan berusaha untuk meningkatkan kesadaran

dan perhatian masyarakat mengenai suatu isu tertentu dimana isu ini tidak harus

berhubungan atau berkaitan dengan lini bisnis perusahaan, dan kemudian

perusahaan mengajak masyarakat untuk menyumbangkan waktu, dana, atau

barang mereka untuk membantu mengatasi atau mencegah masalah tersebut.

Perusahaan bisa melaksanakan programnya secara sendiri ataupun bekerjasama

dengan lembaga lain.

b. Cause-Related Marketing

Dalam caused-related marketing, perusahaan berkomitmen untuk

mendonasikan sebagian dari keuntungan yang didapat perusahaan untuk

membantu mengatasi atau mencegah masalah tertentu. Umumnya, penawaran ini


15

untuk periode yang diumumkan untuk suatu produk yang spesifik untuk suatu

kegiatan amal tertentu. Beberapa contoh cause-related marketing dapat berupa

donasi yang berasal dari persenan barang yang telah terjual atau donasi dari

persenan pembukaan akun atau rekening baru.

c. Corporate Social Marketing

Corporate social marketing dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk

mengubah perilaku masyarakat (behavioral changes) dalam suatu masalah

tertentu. Biasanya, corporate social marketing berfokus pada bidang-bidang

seperti bidang kesehatan, bidang keselamatan, bidang lingkungan, dan bidang

masyarakat.

d. Corporate Philantrophy

Corporate philantrophy mungkin adalah merupakan bentuk CSR yang paling

tua. Corporate philantrophy ini dilakukan perusahaan dengan memberikan

kontribusi atau sumbangan secara langsung dalam bentuk dana, jasa, atau alat

kepada pihak yang membutuhkan.

e. Community Volunteering

Community volunteering adalah bentuk CSR dimana perusahaan mendorong

atau mengajak karyawan, partner bisnis, dan berbagai pihak lain untuk ikut

terlibat dalam kegiatan CSR yang sedang dijalankan.

f. Socially Responsible Business

Dalam socially responsible business, perusahaan melakukan perubahan

terhadap salah satu atau keseluruhan system kerja perusahaan agar dapat

mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan dan masyarakat. Socially

responsible business dapat dilakukan dalam bentuk memperbaiki produksi,


16

menghentikan produksi produk-produk yang dianggap berbahaya dan ilegal, dan

lain-lain.

1.5 Perencanaan Strategi Corporate Social Responsibility

Menurut Kreitner (2007:124), ada beberapa strategi yang harus dilakukan oleh

suatu perusahaan dalam perencanaan dan pengimplementasian CSR, yaitu:

a. Strategi Reaktif (Reactive Social Responsibility Strategy)

Suatu kegiatan bisnis yang melakukan jenis strategi ini cenderung menolak

atau menghindarkan diri dari CSR. Contohnya, pada masa lampau cenderung

menghindarkan diri dari isu yang mengaitkan antara konsumsi rokok dan peluang

penyakit kanker. Akan tetapi, semenjak keluarnya peraturan pemerintah untuk

mencantumkan bahaya rokok di setiap iklan dan kemasan produk, maka

perusahaan wajib untuk melakukannya.

b. Strategi Defensif (Defensive Social Responsibility Strategy)

Perusahaan yang menggunakan strategi ini cenderung menolak atau

menghindarkan diri dari kegiatan CSR dengan menggunakan pendekatan legal

yang melibatkan aparat hukum. Misalnya perusahaan yang sedang menghindarkan

diri dari tanggung jawab pembuangan limbah bisa berargumen melalui

pengacaranya bahwa bukan perusahaannya saja yang membuang limbah ke sungai

ketika perusahaan beroperasi.

c. Strategi Akomodatif (Accomodative Social Responsibility Strategy)

Pada jaman sekarang, banyak perusahaan yang memberikan layanan kepada

masyarakat dalam bentuk layanan kesehatan, kebersihan, dan lain sebagainya.

Tetapi, pemberian pelayanan tersebut bukan dikarenakan perusahaan menyadari

perlunya CSR, namun karena adanya tuntutan masyarakat sekitar tentang layanan
17

tersebut. Misalnya, perusahaan-perusahaan besar dituntut untuk memberikan

pinjaman kredit lunak kepada pengusaha-pengusaha kecil. Hal ini bukan

disebabkan karena perusahaan sadar akan pentingnya tanggung jawab sosial,

melainkan karena adanya tuntutan dari pemerintah untuk lebih memerhatikan para

pengusaha kecil tersebut.

d. Strategi Proaktif (Proactive Social Responsibility Strategy)

Kegiatan bisnis yang menerapkan strategi ini memandang bahwa yang harus

dipuaskan secara utama adalah para stakeholdernya. Dengan begini, maka citra

positif terhadap perusahaan akan dibangun dan dalam jangka panjang perusahaan

akan diterima oleh masyarakat dan mereka tidak perlu khawatir akan hilangnya

konsumen karena sebaliknya, justru ada potensi bahwa akan adanya peningkatan

jumlah konsumen karena citra positif yang disandang perusahaan tersebut.

.1.6 Implementasi Corporate Social Responsibility Di Indonesia

Dengan diluncurkannya ISO 26000 tentang social responsibility, tuntutan

tentang CSR semakin ditekankan apabila perusahaan menginginkan

keberlanjutan. CSR akan menjadi strategi bisnis yang inheren dalam perusahaan

untuk menjaga dan meningkatkan daya saing melalui reputasi, loyalitas, dan citra

perusahaan. Di lain pihak, pertumbuhan keinginan dari konsumen untuk membeli

produk yang berbasis nilai-nilai dan etika telah mengubah perilaku konsumen.

Dengan demikian, terciptalah suatu ekosistem simbiosis mutualisme, yang berarti,

konsumen mendapatkan produk unggul ramah lingkungan dan produsen pun

mendapatkan profit yang sesuai yang pada akhirnya akan dikembalikan kepada

masyarakat secara tidak langsung.


18

Salah satu bentuk dari CSR yang sering diterapkan di Indonesia adalah

community development, yang berarti suatu perusahaan lebih menekankan

pembangunan sosial dan pembangunan kapasitas masyarakat sehingga akan

menggali potensi masyarakat lokal yang kemudian akan menjadi suatu modal

sosial perusahaan untuk maju dan berkembang. Meskipun tingkat norma sosial

dari kegiatan ini tinggi, CSR bukanlah hanya sekedar kegiatan amal. Dalam

implementasi CSR, perusahaan harus sungguh-sungguh memperhitungkan

akibatnya terhadap seluruh pemangku kepentingan perusahaan (stakeholder),

termasuk lingkungan hidup.

Menurut Rudito dalam Herlin (2008:21), ada tiga kategori bentuk dari CSR di

Indonesia sebagaimana dijelaskan di bawah ini:

a. Public Relations

Usaha suatu perusahaan untuk menanamkan persepsi positif di mata

masyarakat melalui kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Usaha ini

biasanya berbentuk kampanye dan lebih bertujuan untuk menjalin hubungan yang

baik antara perusahaan dan komunitas.

b. Strategi Defensif

Usaha yang dilakukan oleh suatu perusahaan untuk menangkis anggapan

negatif di komunitas luas dan biasanya digunakan untuk menyerang persepsi

negatif yang telah lahir di suatu komunitas yang bertolak belakang dengan

persepsi masyarakat umum.

c. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang benar-benar

berasal dari visi perusahaan tersebut.


19

Melakukan program yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,

biasanya masyarakat sekitar perusahaan.

1.7 Manfaat Penerapan Corporate Social Responsibility

Ada empat manfaat utama yang dapat diperoleh perusahaan yang

mengimplementasikan CSR, yaitu:

a. Keberadaan perusahaan dapat tumbuh dan berkelanjutan dan perusahaan

mendapatkan citra yang positif dari masyarakat.

b. Perusahaan lebih mudah memperoleh akses terhadap kapital (modal).

c. Perusahaan dapat mempertahankan sumber daya manusia (human resources)

yang berkualitas.

d. Perusahaan dapat meningkatkan pengambilan keputusan pada hal-hal yang

kritis (critical decision making) dan mempermudah pengelolaan manajemen

resiko (risk management).

2.Kepuasan Pelanggan

2.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:1110), kepuasan diartikan

sebagai perasaan senang yang diperoleh melalui pengorbanan. Menurut para ahli,

kepuasan dapat didefinisikan sebagai a person’s feeling of pleasure of

disappoinment resulting from comparing a product’s perceived performance (or

outcome) in relation to his or her expectation (kepuasan merupakan perasaan

senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang

dipersepsikan terhadap ekspektasi mereka) (Kotler, 2015:40). Menurut Umar et

al. (2003:14), kepuasan pelanggan adalah sebagai evaluasi purna beli, dimana

persepsi terhadap kinerja produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi
20

harapan sebelum pembelian.Dari berbagai definisi para ahli tersebut, dapat

disimpulkan bahwa kepuasan merupakan perasaan senang atau kecewa yang

dimiliki seseorang sebagai hasil perbandingan antara kinerja kenyataan yang

dipersepsikan (kenyataan yang dialami) dengan harapan mereka.

Menurut kajian literatur kepuasan pelanggan (Giese et al., 2002:14), terdapat

kesamaan dalam hal tiga komponen utama:

a. Kepuasan pelanggan merupakan respons (emosional atau kognitif).

b. Respon tersebut menyangkut fokus tertentu (ekspektasi, produk, pengalaman,

konsumsi, dan lain-lain).

c. Respon terjadi pada waktu tertentu (setelah konsumsi, setelah pemilihan

produk atau jasa, berdasarkan pengalaman akumulatif, dan lain-lain).

Memuaskan kebutuhan pelanggan adalah keinginan setiap produsen atau

lembaga penyedia layanan. Selain menjadi faktor penting bagi kelangsungan

hidup lembaga tersebut, memuaskan kebutuhan pelanggan dapat meningkatkan

keunggulan dalam persaingan. Untuk dapat memuaskan pelanggan, pihak

penyedia layanan dapat melakukan tahapan kiat berikut:

a. Mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan, yaitu dengan cara

melakukan penelitian untuk mengetahui kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Mengetahui apa yang diinginkan pelanggan atas suatu produk atau jasa akan

memudahkan perusahaan atau lembaga dalam mengkomunikasikan produk

atau layanan jasa kepada sasaran pelanggannya.

b. Mengetahui proses pengambilan keputusan dalam membeli. Dengan

mengetahui tipe pengambilan keputusan pelanggan dalam memilih dan

menggunakan layanan, pihak penyedia layanan dapat memprediksi faktor


21

yang mempengaruhi pelanggan dalam memutuskan pembelian dan memilih

cara pelayanan pelanggan yang tepat.

c. Membangun citra lembaga. Lembaga perlu memperhatikan proses informasi

yang membentuk persepsi pelanggan terhadap layanan yang telah diberikan.

Persepsi positif atau negatif sangat tergantung pada informasi yang diterima

pelanggan atas pelayanan yang telah diberikan oleh lembaga.

d. Membangun kesadaran akan pentingnya kepuasan pelanggan. Membangun

kesadaran harus diimplementasikan dalam tindakan nyata bahwa semua

unit/bagian yang ada dalam lembaga bertanggung jawab untuk memuaskan

pelanggan. Jika kepuasan pelanggan menjadi motivasi setiap unit/bagian

dalam lembaga/organisasi, maka pembentukan citra lembaga juga akan

maksimal.

2.2 Konsep Inti Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Dalam pengukuran kepuasan pelanggan, tidak ada satu aspek ukuran tunggal

yang disepakati secara universal. Meskipun demikian, di tengah beragamnya cara

mengukur kepuasan pelanggan, terdapat kesamaan paling tidak 6 (enam) konsep

inti (Tjiptono, 2011:101):

a. Kepuasan Pelanggan Keseluruhan (Overall Customer Satisfaction)

Cara paling sederhana untuk mengukur kepuasan pelanggan adalah langsung

menanyakan kepada pelanggan seberapa puas mereka dengan produk atau jasa

spesifik tertentu. Ada 2 (dua) bagian dalam proses pengukurannya, yaitu:

1) Mengukur tingkat kepuasan pelanggan terhadap produk atau jasa

perusahaan yang bersangkutan.


22

2) Menilai dan membandingkan dengan tingkat kepuasan pelanggan

keseluruhan terhadap produk atau jasa para pesaing.

b. Dimensi Kepuasan Pelanggan

Berbagai penelitian memilah kepuasan pelanggan ke dalam komponen-

komponennya, yaitu tempat (place), produk (product), proses (process),

masyarakat (people), masalah (problem).

c. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectation)

Dalam konsep ini kepuasan tidak diukur langsung, tetapi disimpulkan berdasar

kesesuaian atau ketidaksesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual

perusahaan.

d. Minat Pembelian Ulang (Repurchase Intention)

Kepuasan pelanggan diukur dengan menanyakan apakah pelanggan akan

berbelanja atau mau menggunakan layanan perusahaan tersebut lagi.

e. Kesediaan Untuk Merekomendasi (Willingness to Recommend)

Kepuasan pelanggan diukur dengan menanyakan apakah pelanggan

merekomendasikan produk tersebut kepada keluarga atau teman.

f. Ketidakpuasan Pelanggan (Customer Disatisfaction)

Aspek-aspek yang digunakan untuk mengetahui ketidakpuasan pelanggan

adalah dengan banyaknya terjadi komplain, pengembalian produk, biaya garansi,

dan word of mouth yang negatif.

Untuk mengetahui apakah konsumen atau pelanggan menerima atau menolak

suatu produk atau jasa, pemasar harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh

pandangan konsumen atau pelanggan terhadap produk atau jasa tersebut. Pemasar

atau pihak manajemen produk atau jasa tersebut dapat menggunakan metode-
23

metode berikut untuk meneliti tingkat kepuasan pelanggan (Kotler, 2015:577)

yaitu:

a. Sistem Keluhan dan Saran (Complain and Suggestion System)

Organisasi yang berwawasan pelanggan akan memudahkan pelanggannya

memberikan saran dan keluhan. Misalnya, menyediakan kotak saran dan keluhan,

kartu komentar, customer hotlines, mempekerjakan petugas pengumpul

pendapat/keluhan pelanggan, dan lain-lain. Dengan cara ini, para pemasar dapat

lebih mudah memecahkan masalah.

b. Survei Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Survey)

Suatu organisasi yang berorientasi pada pelanggan tidak dapat beranggapan

bahwa sistem keluhan dan saran dapat menggambarkan secara lengkap kepuasan

dan ketidakpuasan pelanggan. Salah satu alasannya adalah karena tidak semua

pelanggan akan dan mau menyampaikan keluhannya. Oleh karena itu, perusahaan

perlu melakukan survei penelitian setiap periode dengan cara menyebarkan

kuesioner, baik secara langsung ataupun melalui pos.

c. Pembeli Bayangan (Ghost Shopper)

Perusahaan produk atau jasa mempekerjakan orang sebagai pembeli ke

perusahaan pesaing untuk menilai pelayanan yang diberikan perusahaan pesaing

tersebut.

d. Analisis Pelanggan Yang Beralih (Lost Customer Analyze)

Perusahaan yang kehilangan pelanggan mencoba menghubungi pelanggan

tersebut. Mereka dibujuk untuk mengungkapkan alasan mengapa mereka berhenti

atau pindah ke perusahaan lain.


24

2.3 Indikator Kepuasan Pelanggan

Secara umum dapat dikatakan bahwa kepuasan pelanggan merupakan “profit

generated” dalam dunia bisnis. Secara lebih mendetail, maka ini bisa dijadikan

sebuah indikator dari kepuasan pelanggan (Rahmayanti, 2009:20):

a. Pelanggan yang puas akan menceritakan pengalamannya kepada teman-teman,

saudara, atau orang lain. Artinya, telah terjadi word of mouth yang positif.

Dengan demikian, pelanggan tersebut merupakan pengiklan yang baik bagi

perusahaan dan perusahaan tidak perlu membayarnya.

b. Pelanggan yang puas tidak segan-segan untuk membayar produk atau jasa

yang dia konsumsi dengan harga yang lebih tinggi. Logikanya, pelanggan

tidak mau beresiko mendapatkan pengalaman yang tidak memuaskan apabila

dia pindah mengkonsumsi produk atau jasa sejenis dari penyedia atau provider

yang lain.

c. Perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan yang tinggi terlihat mampu

menahan tekanan kompetisi, terutama kompetisi harga.

d. Pelanggan yang puas biasanya tidak segan-segan menawarkan ide-ide kreatif

kepada perusahaan atau provider. Rasionalitasnya, ide tersebut kalau

dilaksanakan oleh perusahaan maka yang merasa beruntung adalah pelanggan

itu sendiri.

e. Pelanggan yang puas akan melakukan pembelian berulang. Jadi, omset

penjualan dari pelanggan yang puas relatif bisa diperhitungkan. Dan derivasi

lain dari pembelian ulang bagi perusahaan adalah biaya yang lebih rendah

dalam melayani pelanggan lain, sebab transaksi sudah berjalan secara rutin.
25

f. Pelanggan yang puas menjadi lebih waspada terhadap iklan produk sejenis

dari perusahaan yang berbeda. Pelanggan yang puas tidak mudah tergoda

untuk melakukan switching (perpindahan). Kalaupun hal tersebut dilakukan,

belum tentu pelanggan tersebut mendapatkan pengalaman yang setara dengan

apa yang telah dialami dari provider sebelumnya. Jadi, pesaing tersebut

minimal harus memberikan kepuasan yang sama kepada pelanggan tersebut.

Dan ini juga tidak menjamin bahwa pelanggan baru tersebut akan tetap

mengkonsumsi dari provider baru tersebut.

g. Perusahaan yang memiliki komitmen untuk memuaskan pelanggan biasanya

juga menyediakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawannya. Para ahli

juga menyebutkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan mata rantai yang

bisa muncul dikarenakan adanya kepuasan karyawan.

2.4 Manfaat Kepuasan Pelanggan

a. Reputasi lembaga semakin positif di mata masyarakat pada umumnya dan

pelanggan pada khususnya.

b. Dapat mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.

c. Membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan

bagi perusahaan sehingga semakin banyak orang yang akan membeli dan

menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan.

d. Meningkatkan volume penjualan dan laba.

e. Hubungan antara perusahaan dan pelanggannya semakin harmonis.

f. Mendorong setiap anggota organisasi untuk bekerja dengan tujuan serta

kebanggan yang lebih baik.


26

g. Menekan biaya melayani pelanggan sebagai dampak faktor familiaritas dan

relasi khusus dengan pelanggan.

h. Terbukanya peluang melakukan penjualan silang (cross selling).

C. Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual yang mendasari penelitian ini adalah bahwa kegiatan

tanggung jawab sosial (CSR) yang terdiri atas 5 (lima) dimensi yaitu dimensi

lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi stakeholder, dan dimensi

kedermawanan, mempengaruhi tingkat kepuasan konsumen. Apabila dampak dari

kegiatan CSR ini buruk dan tidak sesuai dengan ekspektasi konsumen, maka ada

kemungkinan bahwa tingkat kepuasan konsumen akan berkurang karena citra

perusahaan akan menjadi buruk di mata konsumen dan sebaliknya, apabila

dampak dari kegiatan CSR ini baik dan positif, maka tingkat kepuasan konsumen

pun akan meningkat. Kerangka konseptual dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2012:96), hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan


27

dalam bentuk pernyataan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan

baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang

merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.

Berdasarkan perumusan masalah, kajian teoritis, dan kajian konseptual yang

telah diuraikan sebelumnya, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

H1: Terdapat pengaruh positif yang diberikan dimensi lingkungan

sebagai bagian dari dimensi corporate social responsibility terhadap

kepuasan konsumen.

H2: Terdapat pengaruh positif yang diberikan dimensi sosial sebagai

bagian dari dimensi corporate social responsibility terhadap

kepuasan konsumen.

H3: Terdapat pengaruh positif yang diberikan dimensi ekonomi sebagai

bagian dari dimensi corporate social responsibility terhadap

kepuasan konsumen.

H4: Terdapat pengaruh positif yang diberikan dimensi stakeholder

sebagai bagian dari dimensi corporate social responsibility terhadap

kepuasan konsumen.

H5: Terdapat pengaruh positif yang diberikan dimensi kesukarelawan

sebagai bagian dari dimensi corporate social responsibility terhadap

kepuasan konsumen.

H6: Terdapat pengaruh positif yang diberikan dimensi lingkungan,

dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi stakeholder, dan dimensi


28

kesukarelawan sebagai dimensi corporate social responsibility

terhadap kepuasan konsumen.


BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu mengetahui

hubungan antara variabel-variabel yang telah ditetapkan, maka jenis penelitian

yang digunakan adalah penelitian asosiatif. Menurut Sugiyono (2012:14),

penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini

mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan deskriptif dan komparatif,

karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi

untuk menjelaskan, meramalkan, dan mengontrol suatu gejala.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lingkungan STIE Harapan Medan yang beralamat

di Jalan Imam Bonjol No. 35, Kota Medan, Sumatera Utara 20152.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119). Populasi

dalam penelitian ini adalah konsumen yang berada dilingkungan STIE Harapan

Medan dan mengonsumsi produk PT. Sinar Sosro (Teh Botol, Fruit Tea, S-Tee,

Country Choice, Happy Jus, TEBS, Air Mineral Prim-a, Teh Fresco) sebanyak 1

(satu) atau lebih dari 1(satu) kali.

29
30

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2012:120). Pada penelitian ini, populasi yang digunakan

sebagai obyek penelitian adalah konsumen produk PT. Sinar Sosro yang berada di

lingkungan STIE Harapan Medan, dimana jumlah populasi tidak diketahui. Maka

untuk memudahkan penentuan jumlah sampel yang digunakan ditentukan dengan

rumus Wibisono (Riduwan, 2009:225).

𝑍 𝛼 /2𝜎 2
n=[ ]
𝑒

Dimana :

n = Jumlah sampel

Zα/2 = Tabel distribusi normal sampel

e = Estimasi error, e=0,20

σ = Standar deviasi populasi, σ = 0,05

Sehingga jumlah sampel yang ditetapkan adalah:

1,96 2
n =[ ] = 96,04 = 97
0,20

Maka berdasarkan dari hasil perhitungan jumlah sampel diatas, maka

diperoleh sampel sebanyak 96,04 dan kemudian dibulatkan menjadi 97 responden.

97 responden diperoleh dengan menggunakan accidental sampling, yaitu

penentuan sampel berdasarkan kebetulan, sampel dipilih secara acak, dimana

sampel tersebut dinilai memenuhi kriteria sebagai sumber data (Sugiyono,

2012:77). Accidental sampling pada penelitian ini adalah konsumen produk

minuman PT. Sinar Sosro yang berada di STIE Harapan Medan.


31

D. Sumber Data Penelitian

Sumber data penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer

adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden terpilih pada lokasi

penelitian. Data primer diperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada

konsumen produk minuman ringan PT. Sinar Sosro yang berada di STIE Harapan

Medan. Sedangkan data sekunder digunakan untuk melengkapi penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data yang bertujuan untuk

melengkapi penelitian ini adalah melalui angket, yaitu salah satu teknik

pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan tertulis untuk dijawab

secara tertulis pula oleh responden.

F. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Skala


Dimensi yang - Lingkungan sehat dan
CSR dengan bersih.
berfokus kepada
dimensi - Perlindungan kelestarian
kepedulian Interval
lingkungan lingkungan.
perusahaan terhadap - Kegiatan bisnis ramah
(x1)
lingkungan hayati. lingkungan
- Kontribusi perusahaan
untuk menciptakan
masyarakat yang lebih
Dimensi yang baik.
CSR dengan berfokus pada - Integrasi persoalan bisnis
dengan berbagai
dimensi sosial kesejahteraan Interval
persoalan sosial
(x2) karyawan dan masyarakat.
masyarakat. - Kesadaran perusahaan
akan dampak aktifitas
perusahaan terhadap
masyarakat.
Dimensi yang - Kontribusi terhadap
CSR dengan perkembangan ekonomi.
meliputi nilai
dimensi - Dukungan terhadap Interval
ekonomi yang dapat
ekonomi (x3) kegiatan non-bisnis.
memberikan - Menganut prinsip
32

manfaat langsung efisiensi-ekonomi


bagi perusahaan.
Dimensi yang - Kualitas interaksi dengan
CSR dengan menjelaskan stakeholder.
dimensi bagaimana - Kualitas hubungan antara
perusahaan dengan Interval
stakeholder perusahaan
stakeholder.
(x4) berinteraksi dengan - Kuatnya dukungan
para stakeholder. stakeholder.
Dimensi yang - Perusahaan berdasarkan
CSR dengan berhubungan nilai etik dan moral.
dimensi dengan nilai etik, - Patuh kepada hukum dan
Interval
kedermawanan moral, dan lain-lain aturan yang berlaku.
(x5) yang tidak diatur - Semangat
oleh hukum. kedermawanan.

G. Teknik Analisis Data Penelitian

1. Uji Kualitas Data

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrumen angket

harus melakukan pengujian kualitas terhadap data yang diperoleh. Pengujian ini

bertujuan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan akurat dan bisa

dipertanggungjawabkan sebab kebenaran data yang diolah sangat menentukan

kualitas hasil penelitian.

1.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur apakah data yang telah didapat

setelah penelitian merupakan data yang valid dari alat ukur yang digunakan

(kuesioner) (Sugiyono, 2012:109). Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus korelasi Product Moment. Angket dalam penelitian ini akan dianggap valid

apabila rhitung> rtabel pada taraf α = 5%. Nilai rtabel ditentukan dengan melihat tabel

koefisien korelasi (r) pada α = 5% dan df = n-2 = 95, maka diperoleh rtabel

sebesar 0,1196.
33

Uji validitas ini akan menggunakan bantuan software IBM SPSS (Statistical

Package for Social Science) 24.

1.2 Uji Realibilitas

Uji realibilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

(angket) menunjukkan konsistensi dalam mengukur gejala yang sama (Sugiyono,

2012:110). Dalam penelitian ini uji realibilitas menggunakan rumus Alpha

Cronbach’s. Apabila nilai reliabilitas variabel >Alpha Cronbach’s 0,6, maka

angket penelitian yang diberikan kepada responden adalah reliabel. Uji realibilitas

ini akan menggunakan bantuan software IBM SPSS (Statistical Package for

Social Science) 24.

2. Uji Asumsi Klasik

Model regresi dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut

memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi klasik statistik. Jika

model regresi telah memenuhi pengujian dasarnya untuk persyaratan uji asumsi

klasik, berarti persamaan yang dihasilkan tersebut dapat dijadikan alat estimasi

yang tidak bias dan diandalkan untuk peramalan.

Sudarmanto (2004:102) menyatakan bahwa beberapa hal yang mendasari

tentang perlunya melakukan uji asumsi klasik atau uji persyaratan tersebut yaitu

agar besaran atau koefisien statistik yang diperoleh benar-benar merupakan

penduga parameter yang memang dapat dipertanggungjawabkan atau akurat.

2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data.

Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi yang

harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut harus terdistribusi secara
34

normal, yang artinya adalah bahwa data akan mengikuti bentuk distribusi normal

(Santosa dan Ashari, 2005:231). Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau

keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak.

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov.

Menurut Sudarmanto (2004:108), apabila menggunakan ukuran ini maka harus

dibandingkan dengan α yang telah ditetapkan sebelumnya, apakah 10%, 5%, atau

1%. Kriteria yang digunakan yaitu H0 diterima apabila nilai Asymp. Sig (2-

tailed)>α yang ditetapkan (5%). Karenanya, dapat dinyatakan bahwa data berasal

dari populasi yang berdistribusi normal.

Dampak dari tidak terpenuhinya asumsi normalitas adalah biasnya nilai t dan

F. Jika analisis menggunakan metode parametrik, maka persyaratan normalitas

harus terpenuhi, yaitu data berasal dari distribusi normal atau mendekati normal.

Untuk menguji normalitas distribusi populasi diajukan hipotesis sebagai

berikut:

H0: Data berasal dari populasi berdistribusi normal.

Ha: Data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.

2.2 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Model regresi yang baik yaitu homoskedastisitas atau tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Menurut Ghozali (2006:70), salah satu cara untuk mendeteksi

heteroskedastisitas adalah dengan melihat scatterplot antara standardized residual


35

(*SRESID) terhadap standardized predicted value (*ZPRED). Jika ada pola

tertentu seperti titik-titik yang ada pada pola tertentu teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta tidak ada titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Hipotesis yang akan diuji dinyatakan sebagai berikut:

H0: Tidak ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan

nilai mutlak dari residualnya.

Ha: Ada hubungan yang sistematik antara variabel yang menjelaskan dan

nilaimutlak dari residualnya.

2.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linear

antar variabel independen dalam model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi

dalam model regresi adalah tidak adanya multikolinearitas. Syarat-syarat yang

harus dipenuhi suatu penelitian agar terbebas dari masalah multikolinearitas

adalah sebagai berikut:

a. Nilai toleransi > 0,01

b. Nilai VIF (Variance Inflation Factor) < 10

3. Uji Analisis Statistik

Untuk melihat hubungan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat,

penulis menggunakan regresi linear berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + b5x5


36

Keterangan:

Y = Kepuasan Pelanggan

x1= Dimensi Lingkungan

x2 = Dimensi Sosial

x3 = Dimensi Ekonomi

x4 = Dimensi Stakeholder

x5 = Dimensi Kedermawanan

a = Konstanta

b1, b2, b3, b4, b5 = Koefisien regresi berganda

4. Uji Hipotesis

4.1 Uji t

Pengujian ini dilakukan terhadap hipotesis kasualitas yang dikembangkan

dalam model persamaan regresi dengan menguji signifikansi hubungan variabel

independen dan variabel dependen, yaitu apakah variabel dimensi lingkungan,

dimensi ekonomi, dimensi sosial, dimensi stakeholder, dan dimensi

kedermawanan benar-benar berpengaruh terhadap variabel kepuasan konsumen.

Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Coefficients yang membandingkan

Unstandardized Coefficients B dan standard error of estimate sehingga didapat

hasil yang dinamakan thitung. Apabila thitung> ttabel dan tingkat signifikansi < α (5%),

maka variabel independen secara individual berpengaruh terhadap variabel

dependen. Rumus mencari ttabel adalah (α/2;n-k), dengan α sebagai tingkat

kepercayaan, k sebagai jumlah variabel bebas dan n sebagai jumlah sampel.


37

4.2 Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memliki

tingkat kelayakan model yang tinggi, yaitu variabel-variabel yang digunakan

dalam model mampu untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. Selain itu,

pengujian ini dilakukan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan ke dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen.

Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada Anova yang membandingkan

Mean Square dari regression dan Mean Square dari residual sehingga didapat

hasil yang dinamakan Fhitung. Apabila Fhitung> Ftabel dan apabila tingkat signifikansi

< α (5%), maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap

variabel dependen. Rumus mencari Ftabel adalah (k;n-k), dengan k sebagai jumlah

variabel bebas dan n sebagai jumlah sampel.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Sinar Sosro merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang

minuman ringan. Cikal bakal PT. Sinar Sosro dimulai dengan usaha menjual teh

wangi pada tahun 1940 oleh keluarga Sosrodjojo di Slawi, Jawa Tengah. Pada

saat memulai bisnisnya, produk yang dijual adalah teh kering dengan merk Teh

Cap Botol dan daerah distribusinya hanya di wilayah Jawa Tengah. Pada tahun

1965, keluarga Sosrodjojo mulai mengembangkan bisnis minuman ringan ini ke

daerah Ibukota Jakarta.

Perjalanan memperkenalkan produk teh kering ini tidaklah mudah. Pada

mulanya, keluarga Sosrodjojo mengitari beberapa pasar di Jakarta untuk

mempromosikan produknya dengan menggunakan strategi product sampling atau

yang mereka sebut dengan ‘cicip rasa’. Tetapi cara ini kurang berhasil karena

waktu yang dibutuhkan dari proses memasak air hingga penyajiannya terlalu lama

dan teh yang disajikan pun tidak dapat langsung diminum karena masih terlalu

panas. Hal ini membuat pengunjung di pasar yang ingin mencicipinya tidak sabar

menunggu. Cara kedua yang dilakukan adalah dengan tidak menyeduh teh di

tempat tetapi telah menyiapkannya dari lokasi produksi dan dibawa dalam panci-

panci besar dengan mobil bak terbuka. Cara ini tidak berhasil karena sebagian

besar teh yang dibawa tumpah dalam perjalanan karena jalan di Jakarta masih

penuh lubang dan belum sebagus sekarang. Akhirnya, keluarga Sosrodjojo pun

menemukan cara dengan mengemas produk teh yang sudah diseduh didalam

38
39

kemasan botol yang sudah dibersihkan. Cara ini cukup menarik banyak pelanggan

karena praktis dan bisa langsung dikonsumsi.

Setelah berhasil, kemudian dibangun PT. Sinar Sosro cabang Deli Serdang

pada tahun 1974 yang merupakan anak perusahaan PT. Sinar Sosro dan

diresmikan langsung pada tanggal 28 Juli 1984 oleh Gubernur Sumatera Utara,

Bapak Kaharuddin Nasution.

Meskipun sekarang terkenal dengan nama Sinar Sosro, dapat diketahui bahwa

nama ini bukan merupakan nama perusahaan pertama yang dipilih oleh keluarga

Sosrodjojo. Pada awal berdiri, perusahaan ini bernama PT. Toba Sosro Kencono

dan kemudian berganti menjadi PT. Reksobudi Adijaya pada tahun 1995.

Kemudian pada tahun 2000, terciptalah nama PT. Sinar Sosro yang mempunyai

visi untuk menjadi perusahaan minuman ringan yang memimpin pasar lokal

maupun internasional. Adapun cabang-cabang PT. Sinar Sosro adalah:

1. PT. Sinar Sosro Cakung (Kantor Pusat), Cakung, Jakarta Timur.

2. PT. Sinar Sosro Pabrik Tambun, Bekasi, Jawa Barat.

3. PT. Sinar Sosro Pabrik Cibitung, Jawa Barat.

4. PT. Sinar Sosro Pabrik Unggaran, Semarang, Jawa Tengah.

5. PT. Sinar Sosro Pabrik Gresik, Surabaya, Jawa Timur.

6. PT. Sinar Sosro Pabrik Pandeglang, Banten.

7. PT. Sinar Sosro Pabrik Gianyar, Bali.

8. PT. Sinar Sosro Pabrik Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara.

9. PT. Sinar Sosro Palembang, Sumatera Selatan.

10. PT. Sinar Sosro Mojokerto, Jawa Timur.


40

Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Deli Serdang (lampiran) berbentuk

gabungan lini dan fungsional dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh

atasan kepada bawahan sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya masing-

masing. Adapun tugas dan tanggung jawab tersebut adalah sebagai berikut:

1. General Manager

General manager merupakan pimpinan tertinggi perusahaan dan bertanggung

jawab kepada direktur operasi. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Menentukan garis kebijakan umum dari program kerja perusahaan.

b. Bertanggung jawab ke dalam dan ke luar perusahaan.

c. Mengarahkan dan meneliti kegiatan perusahaan.

d. Menerapkan, menyebarkan kebijakan, serta mengawasi pelaksanaannya.

e. Melaksanakan kontrak kerja dengan pihak luar.

f. Mengkoordinir dan mengawasi tugas-tugas yang didelegasikan kepada

manajer dan menjalin hubungan kerja yang baik.

g. Bersama manajer lain membuat rencana produksi per triwulan.

2. Manajer Produksi dan Maintenance (PM)

Manajer PM bertanggung jawab kepada general manager dan tugasnya adalah

sebagai berikut:

a. Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi

kekurangan atau kelebihan persediaan.

b. Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi

dan standar mutu yang ditentukan.

c. Membuat laporan produksi secara periodik mengenai pemakaian bahan

dan jumlah produksi.


41

d. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui

kekurangan dan penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.

e. Mengatur kegiatan perawatan mesin.

f. Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.

3. Manajer Personalia dan Umum

Bertanggung jawab kepada general manager dan atas segala hal yang

berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum, baik yang berhubungan ke

luar atau ke dalam perusahaan. Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Membantu direktur dalam hal kegiatan administrasi.

b. Mengawasi penggunaan data, barang, dan peralatan pada masing-masing

departemen.

c. Merekrut dan melatih pegawai baru yang dibutuhkan oleh perusahaan.

d. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan tugas dari kepala-kepala

bagian.

e. Mengerjakan administrasi kepegawaian.

4. Kepala Bagian Pembelian

Kepala bagian pembelian bertanggung jawab kepada manajer PM. Tugasnya

adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan pembelian.

b. Mengawasi kegiatan administrasi pembelian.

c. Melakukan pembelian barang yang diminta oleh departemen lain.

5. Manajer Accounting dan Finance

Manajer accounting dan finance bertanggung jawab kepada general manager.

Tugasnya adalah sebagai berikut:


42

a. Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang

penggunaan uang.

b. Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan

hasil yang diharapkan.

c. Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya

administrasi.

6. Kepala Divisi/Supervisor

Untuk produk Teh Botol Sosro, terdapat 3 (tiga) orang supervisor yang

bergantian menurut shift, dan mereka semua bertanggung jawab kepada manajer

produksi dan maintenance (PM). Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Memimpin dan mengendalikan kegiatan di bidang produksi.

b. Menyiapkan laporan yang dibutuhkan oleh manajer produksi mengenai

data produksi, jumlah batch produksi, pemakaian bahan, dan lain-lain.

c. Bertanggung jawab penuh atas masalah yang timbul di kemudian hari atas

produk yang dihasilkan.

d. Menyusun jadwal dan rotasi kerja bagi karyawan produksi yang

dipimpinnya.

7. Kepala Gudang

Kepala gudang bertanggung jawab kepada supervisor. Tugasnya adalah

sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku.

b. Membuat laporan penerimaan, persediaan, dan pengeluaran bahan.

c. Mengontrol persediaan bahan.

d. Memesan bahan bila telah habis.


43

8. Manajer Quality Control

Manajer quality control bertanggung jawab kepada general manager.

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinir dan mengawasi pengendalian mutu produk.

b. Memberi saran-saran kepada kepala bagian produksi mengenai mutu

produk dan keadaan mesin atau peralatan yang digunakan dalam proses

produksi.

9. Kasir

Kasir bertanggung jawab kepada supervisor accounting dan finance.

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan

produksi maupun tidak.

b. Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan

yang berhubungan dengan keuangan.

c. Mencatat dan melaporkan uang masuk dan uang keluar kepada atasannya.

10. Keamanan

Keamanan bertanggung jawab kepada manajer personalia dan umum.

Tugasnya adalah sebagai berikut:

a. Menjaga keamaan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi

maupun tidak.

b. Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung ke perusahaan.

11. Analis

Analis bertanggung jawab kepada manajer quality control. Tugasnya adalah

sebagai berikut:
44

a. Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum di proses maupun

sesudah di proses.

b. Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas

pengukuran mutu.

B. Hasil

1. Karakteristik Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah konsumen yang

mengonsumsi produk minuman PT. Sinar Sosro sebanyak 1 (satu) atau lebih dari

1 (satu) kali. Dengan sampel berjumlah 97 orang, karakteristik responden adalah

sebagai berikut:

1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel IV.1
Karakteristik Jenis Kelamin Responden
No. Jenis Kelamin Sampel Persentase
1 Laki-Laki 39 40,2%
2 Perempuan 58 59,8%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa konsumen laki-laki yang

mengkonsumsi produk PT. Sinar Sosro dari sampel yang diambil berjumlah 39

orang atau sebesar 40,2% dan konsumen perempuan yang mengkonsumsi produk

PT. Sinar Sosro dari sampel yang diambil berjumlah 58 orang atau sebesar 59,8%.

1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel IV.2
Karakteristik Umur Responden
No. Usia Sampel Persentase
1 < 20 tahun 46 47,4%
2 20-25 tahun 32 33%
3 > 25 tahun 19 19,6%
97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
45

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa konsumen berusia kurang dari 20

tahun yang mengonsumsi produk minuman PT. Sinar Sosro di STIE Harapan

Medan berjumlah 46 orang atau sebesar 47,4%, konsumen berusia antara 20 tahun

sampai 25 tahun yang mengonsumsi produk minuman PT. Sinar Sosro di STIE

Harapan Medan berjumlah 32 orang atau sebesar 33%, dan konsumen berusia di

atas 25 tahun yang mengonsumsi produk minuman PT. Sinar Sosro di STIE

Harapan Medan berjumlah 19 orang atau sebesar 19,6%.

2. Analisis Deskriptif Variabel

2.1 Variabel Dimensi Lingkungan

Dimensi lingkungan adalah dimensi yang berfokus kepada kepedulian

perusahaan terhadap lingkungan hayati. Hasil penelitian mengenai penjelasan

responden terhadap variabel dimensi lingkungan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.3
P1 Dimensi Lingkungan
Produk PT. Sinar Sosro dibuat dengan bahan-bahan alami
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 45 46,4%
2 Setuju 51 52,6%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas diketahui bahwa sebesar 46,4% responden

menyatakan sangat setuju bahwa produk PT. Sinar Sosro dibuat dengan bahan-

bahan alami. Namun demikian ada pula responden yang menyatakan setuju

sebesar 52,6% dan tidak setuju sebesar 1%.


46

Tabel IV.4
P2 Dimensi Lingkungan
Produk PT. Sinar Sosro dikemas dengan kemasan yang dapat didaur ulang
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 56 57,7%
2 Setuju 40 41,3%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 57,7% responden

sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro dikemas dengan kemasan yang dapat

didaur ulang dan namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar

41,3% dan cukup setuju sebesar 1%.

Tabel IV.5
P3 Dimensi Lingkungan
Kemasan produk PT. Sinar Sosro tidak membahayakan lingkungan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 62 64%
2 Setuju 35 36%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 64% responden

menyatakan sangat setuju apabila kemasan produk PT. Sinar Sosro tidak

membahayakan lingkungan. Namun demikian ada pula responden yang

menyatakan setuju sebesar 36%.

Tabel IV.6
P4 Dimensi Lingkungan
Produk PT. Sinar Sosro dikemas dengan kemasan yang bersih
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 63 65%
2 Setuju 34 35%
3 Cukup Setuju 0 0%
47

No. Skala Sampel Persentase


4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 65% responden

menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro dikemas dengan

kemasan yang bersih. Namun demikian ada pula responden yang menyatakan

setuju sebesar 35%.

Tabel IV.7
P5 Dimensi Lingkungan
PT. Sinar Sosro menjalankan kegiatan bisnis ramah lingkungan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 45 46,4%
2 Setuju 52 53,6%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 46,4%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro menjalankan

kegiatan bisnis ramah lingkungan dan sebesar 53,6% responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.8
P6 Dimensi Lingkungan
PT. Sinar Sosro tidak pernah terlibat dalam kasus pencemaran lingkungan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 52 53,6%
2 Setuju 45 46,4%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
48

Berdasarkan data tabel diatas dapat diketahui bahwa sebesar 53,6% responden

menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro tidak pernah terlibat dalam

kasus pencemaran lingkungan dan sebesar 46,4% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut.

2.2 Variabel Dimensi Sosial

Dimensi sosial adalah dimensi yang berfokus kepada kesejahteraan karyawan

dan masyarakat. Hasil penelitian mengenai penjelasan responden terhadap

variabel dimensi sosial dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.9
P1 Dimensi Sosial
Produk PT. Sinar Sosro tidak membahayakan kesehatan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 49 50,5%
2 Setuju 48 49,5%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 50,5%

responden menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro tidak

membahayakan kesehatan dan 49,5% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut.

Tabel IV.10
P2 Dimensi Sosial
Produk PT. Sinar Sosro aman untuk dikonsumsi dalam jangka panjang
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 62 64%
2 Setuju 35 36%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
49

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 64% responden

menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro aman untuk dikonsumsi

dalam jangka panjang dan sebesar 36% responden setuju dengan pernyataan

tersebut.

Tabel IV.11
P3 Dimensi Sosial
Produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan pengawet
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 60 61,9%
2 Setuju 36 37,1%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 61,9%

responden menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro tidak

menggunakan pengawet. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju

sebesar 37,1% dan cukup setuju sebesar 1%.

Tabel IV.12
P4 Dimensi Sosial
Produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan pemanis buatan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 58 59,8%
2 Setuju 39 40,2%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 59,8%

responden menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro tidak

menggunakan pemanis buatan dan sebesar 40,2% responden setuju dengan

pernyataan tersebut.
50

Tabel IV.13
P5 Dimensi Sosial
Produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan pewarna
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 66 68%
2 Setuju 31 32%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 68% responden

menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan

pewarna dan sebesar 32% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut.

Tabel IV.14
P6 Dimensi Sosial
Produk PT. Sinar Sosro tidak mempunyai efek samping
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 57 58,8%
2 Setuju 39 40,2%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa 58,8% responden

menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro tidak mempunyai efek

samping. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar 40,2% dan

cukup setuju sebesar 1%.

2.3 Variabel Dimensi Ekonomi

Dimensi ekonomi adalah dimensi yang meliputi nilai ekonomi yang dapat

memberikan manfaat langsung bagi perusahaan. Hasil penelitian mengenai


51

penjelasan responden terhadap variabel dimensi ekonomi dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel IV.15
P1 Dimensi Ekonomi
Harga produk PT. Sinar Sosro terjangkau untuk semua kalangan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 40 58,8%
2 Setuju 57 41,2%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 58,8%

responden menyatakan sangat setuju apabila harga produk PT. Sinar Sosro

terjangkau untuk semua kalangan dan sebesar 41,2% responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.16
P2 Dimensi Ekonomi
Harga produk PT. Sinar Sosro sesuai dengan kualitas produk
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 63 65%
2 Setuju 33 34%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 65% responden

menyatakan sangat setuju apabila harga produk PT. Sinar Sosro sesuai dengan

kualitas produk. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar 34%

dan cukup setuju sebesar 1%.


52

Tabel IV.17
P3 Dimensi Ekonomi
Produk PT. Sinar Sosro mempunyai citra merk yang baik
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 56 57,7%
2 Setuju 41 42,3%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 57,7%

responden menyatakan sangat setuju apabila produk PT. Sinar Sosro mempunyai

citra merk yang baik dan sebesar 42,3% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut.

Tabel IV.18
P4 Dimensi Ekonomi
PT. Sinar Sosro memperoleh keuntungan dari kegiatan sosial
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 58 59,8%
2 Setuju 37 38,2%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 59,8%

responden menyatakan setuju apabila PT. Sinar Sosro memperoleh keuntungan

dari kegiatan sosial. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar

38,2%, cukup setuju sebesar 1%, dan tidak setuju sebesar 1%.

Tabel IV.19
P5 Dimensi Ekonomi
PT. Sinar Sosro memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi
Sumatera Utara
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 55 56,7%
2 Setuju 42 43,3%
53

No. Skala Sampel Persentase


3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 56,7%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro memberikan

kontribusi terhadap perkembangan ekonomi Sumatera Utara dan sebesar 43,3%

responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.20
P6 Dimensi Ekonomi
PT. Sinar Sosro memberikan kontribusi terhadap perkembangan ekonomi
Indonesia
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 63 65%
2 Setuju 34 35%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 65% responden

menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro memberikan kontribusi

terhadap perkembangan ekonomi Indonesia dan sebesar 35% responden

menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

2.4 Variabel Dimensi Stakeholder

Dimensi stakeholder adalah dimensi yang menjelaskan bagaimana perusahaan

berinteraksi dengan para stakeholder. Hasil penelitian mengenai penjelasan

responden terhadap dimensi stakeholder dapat dilihat pada tabel berikut:


54

Tabel IV.21
P1 Dimensi Stakeholder
PT. Sinar Sosro sering mengadakan promosi terhadap produk-produknya
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 52 53,6%
2 Setuju 45 46,4%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 53,6%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro sering mengadakan

promosi terhadap produk-produknya dan sebesar 46,4% responden menyatakan

setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.22
P2 Dimensi Stakeholder
PT. Sinar Sosro mempunyai citra perusahaan yang baik
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 56 57,7%
2 Setuju 40 41,3%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 57,7%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro mempunyai citra

perusahaan yang baik. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju

sebesar 41,3% dan cukup setuju sebesar 1%.

Tabel IV.23
P3 Dimensi Stakeholder
PT. Sinar Sosro sering berpartisipasi dalam kegiatan sosial masyarakat
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 59 60,8%
2 Setuju 38 39,2%
3 Cukup Setuju 0 0%
55

No. Skala Sampel Persentase


4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 60,8%

responden setuju apabila PT. Sinar Sosro sering berpartisipasi dalam kegiatan

sosial masyarakat dan sebesar 39,2% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut.

Tabel IV.24
P4 Dimensi Stakeholder
PT. Sinar Sosro menerima komplain dengan baik
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 51 52,6%
2 Setuju 46 47,4%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 52,6%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro menerima komplain

dengan baik dan sebesar 47,4% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut.

Tabel IV.25
P5 Dimensi Stakeholder
PT. Sinar Sosro pernah mengadakan bakti sosial di lingkungan sekitar saya
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 47 48,5%
2 Setuju 50 51,5%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
56

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 48,5%

responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan PT. Sinar Sosro pernah

mengadakan bakti sosial di lingkungan sekitar saya dan sebesar 51,5% responden

setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.26
P6 Dimensi Stakeholder
PT. Sinar Sosro mempunyai citra produk yang baik
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 64 66%
2 Setuju 33 34%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 66% responden

menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro mempunyai citra produk yang

baik dan sebesar 34% responden setuju dengan pernyataan tersebut.

2.5 Variabel Dimensi Kedermawanan

Dimensi kedermawanan adalah salah satu dimensi dari corporate social

responsibility yang berhubungan dengan nilai etik, moral, dan lain-lain yang tidak

diatur oleh hukum. Hasil penelitian mengenai penjelasan responden terhadap

dimensi kedermawanan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.27
P1 Dimensi Kedermawanan
PT. Sinar Sosro pernah melakukan kegiatan sosial
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 45 46,4%
2 Setuju 51 52,6%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 1 1%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
57

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 46,4%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro pernah melakukan

kegiatan sosial. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar

52,6% dan tidak setuju sebesar 1%.

Tabel IV.28
P2 Dimensi Kedermawanan
PT. Sinar Sosro pernah memberikan beasiswa kepada masyarakat yang kurang
mampu
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 48 49,5%
2 Setuju 49 50,5%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 49,5%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro pernah memberikan

beasiswa kepada masyarakat yang kurang mampu dan sebesar 50,5% responden

setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.29
P3 Dimensi Kedermawanan
PT. Sinar Sosro tidak pernah terlibat masalah hukum
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 44 45,4%
2 Setuju 53 54,6%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 45,4% rsponden

menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro tidak pernah terlibat masalah

hukum dan sebesar 54,6% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut.
58

Tabel IV.30
P4 Dimensi Kedermawanan
PT. Sinar Sosro pernah memberikan produk secara cuma-cuma
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 44 45,4%
2 Setuju 52 53,6%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 45,4%

responden menyatakan sangat setuju apabila PT. Sinar Sosro pernah memberikan

produk secara cuma-cuma. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju

sebesar 53,6%, dan cukup setuju sebesar 1%.

Tabel IV.31
P5 Dimensi Kedermawanan
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro bertujuan untuk menambah
konsumen
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 52 53,6%
2 Setuju 44 45,4%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 53,6%

responden menyatakan sangat setuju apabila kegiatan sosial yang dilakukan oleh

PT. Sinar Sosro bertujuan untuk menambah konsumen. Namun ada pula

responden yang menyatakan setuju sebesar 45,4% dan cukup setuju sebesar 1%.
59

Tabel IV.32
P6 Dimensi Kedermawanan
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro didasari rasa tanggung jawab
sosial perusahaan
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 49 50,5%
2 Setuju 48 49,5%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016

Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa 50,5% responden

menyatakan sangat setuju apabila kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT. Sinar

Sosro didasari rasa tanggung jawab sosial perusahaan dan sebesar 49,5%

responden menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

2.6 Variabel Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purna beli, dimana persepsi terhadap

kinerja produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau melebihi harapan sebelum

pembelian. Hasil penelitian mengenai penjelasan responden terhadap kepuasan

pelanggan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV.33
P1 Kepuasan Pelanggan
Saya merasa kualitas produk PT. Sinar Sosro bagus
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 56 57,7%
2 Setuju 40 41,3%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 57,7%

responden menyatakan sangat setuju apabila kualitas produk PT. Sinar Sosro
60

bagus. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar 41,3% dan

cukup setuju sebesar 1%.

Tabel IV.34
P2 Kepuasan Pelanggan
Saya merasa harga produk PT. Sinar Sosro terjangkau
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 54 55,7%
2 Setuju 43 44,3%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 55,7%

responden menyatakan sangat setuju apabila harga produk PT. Sinar Sosro

terjangkau dan sebesar 44,3% responden menyatakan setuju dengan pernyataan

tersebut.

Tabel IV.35
P3 Kepuasan Pelanggan
Saya bersedia membayar lebih untuk produk PT. Sinar Sosro
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 51 52,6%
2 Setuju 45 46,4%
3 Cukup Setuju 1 1%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 52,6%

responden menyatakan sangat setuju untuk bersedia membayar lebih produk PT.

Sinar Sosro. Namun ada pula responden yang menyatakan setuju sebesar 46,4%

dan cukup setuju sebesar 1%.


61

Tabel IV.36
P4 Kepuasan Pelanggan
Saya bersedia membeli ulang produk PT. Sinar Sosro
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 60 61,9%
2 Setuju 37 38,1%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 61,9%

responden menyatakan sangat setuju untuk melakukan pembelian ulang produk

PT. Sinar Sosro dan sebesar 38,1% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut.

Tabel IV.37
P5 Kepuasan Pelanggan
Saya tidak bersedia membeli produk sejenis dari perusahaan lain
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 62 64%
2 Setuju 35 36%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 64% responden

menyatakan sangat setuju untuk tidak bersedia membeli produk sejenis dari

perusahaan lain dan 36% menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut.

Tabel IV.38
P6 Kepuasan Pelanggan
Saya merasa puas membeli produk PT. Sinar Sosro
No. Skala Sampel Persentase
1 Sangat Setuju 59 61%
2 Setuju 38 39%
3 Cukup Setuju 0 0%
4 Tidak Setuju 0 0%
5 Sangat Tidak Setuju 0 0%
62

No. Skala Sampel Persentase


Jumlah 97 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2016
Berdasarkan data tabel di atas dapat diketahui bahwa sebesar 61% responden

menyatakan sangat setuju apabila puas dengan produk PT. Sinar Sosro dan

sebesar 39% responden menyatakan setuju atas pernyataan tersebut.

3. Uji Kualitas Data

3.1 Uji Validitas

a. Variabel Dimensi Lingkungan (X1)

Berikut ini akan disajikan hasil validitas data angket dari variabel dimensi

lingkungan yang digunakan untuk meneliti 97 responden:

Tabel IV.39
Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Lingkungan (X1)
No. rhitung rtabel Status
1 0,666 0.1196 Valid
2 0,604 0,1196 Valid
3 0,811 0,1196 Valid
4 0,794 0,1196 Valid
5 0,717 0,1196 Valid
6 0,855 0,1196 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan data tabel di atas maka dinyatakan 6 butir pertanyaan untuk

variabel dimensi lingkungan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan sah untuk

digunakan dalam penelitian ini.

b. Variabel Dimensi Sosial (X2)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji validitas variabel dimensi sosial (X2)

berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.40
Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Sosial (X2)
No. rhitung rtabel Status
1 0,722 0.1196 Valid
2 0,615 0,1196 Valid
63

No. rhitung rtabel Status


3 0,830 0,1196 Valid
4 0,741 0,1196 Valid
5 0,710 0,1196 Valid
6 0,782 0,1196 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan data tabel di atas maka dinyatakan 6 butir pertanyaan untuk

variabel dimensi sosial dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan layak untuk

digunakan dalam penelitian.

c. Variabel Dimensi Ekonomi (X3)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji validitas variabel dimensi ekonomi

(X3) berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.41
Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Ekonomi (X3)
No. rhitung rtabel Status
1 0,874 0.1196 Valid
2 0,744 0,1196 Valid
3 0,724 0,1196 Valid
4 0,568 0,1196 Valid
5 0,897 0,1196 Valid
6 0,851 0,1196 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan data tabel di atas maka dinyatakan 6 butir pertanyaan untuk

variabel dimensi ekonomi dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan layak untuk

digunakan dalam penelitian.

d. Variabel Dimensi Stakeholder (X4)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji validitas variabel dimensi stakeholder

(X4) berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.42
Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Stakeholder (X4)
No. rhitung rtabel Status
1 0,659 0.1196 Valid
2 0,786 0,1196 Valid
64

No. rhitung rtabel Status


3 0,776 0,1196 Valid
4 0,759 0,1196 Valid
5 0,599 0,1196 Valid
6 0,729 0,1196 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan data tabel di atas maka dinyatakan 6 butir pertanyaan untuk

variabel dimensi stakeholder dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan layak untuk

digunakan dalam penelitian.

e. Variabel Dimensi Kedermawanan (X5)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji validitas variabel dimensi

kedermawanan (X5) berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.43
Hasil Uji Validitas Variabel Dimensi Kedermawanan (X5)
No. rhitung rtabel Status
1 0,785 0.1196 Valid
2 0,818 0,1196 Valid
3 0,834 0,1196 Valid
4 0,752 0,1196 Valid
5 0,659 0,1196 Valid
6 0,828 0,1196 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan data tabel di atas maka dinyatakan 6 butir pertanyaan untuk

variabel dimensi kedermawanan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan layak

untuk digunakan dalam penelitian.

f. Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji validitas variabel kepuasan pelanggan

(Y) berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.44
Hasil Uji Validitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)
No. rhitung rtabel Status
1 0,778 0.1196 Valid
2 0,720 0,1196 Valid
65

No. rhitung rtabel Status


3 0,839 0,1196 Valid
4 0,784 0,1196 Valid
5 0,726 0,1196 Valid
6 0,643 0,1196 Valid
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan data tabel di atas maka dinyatakan 6 butir pertanyaan untuk

variabel kepuasan pelanggan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel dan layak untuk

digunakan dalam penelitian.

3.2 Uji Reliabilitas

a. Variabel Dimensi Lingkungan (X1)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji reliabilitas variabel dimensi

lingkungan berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.45
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dimensi Lingkungan (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,832 6

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel dimensi lingkungan sebagai X1 (0,832) > Cronbach’s Alpha 0,6,

sehingga dapat disimpulkan bahwa angket penelitian yang diberikan kepada

responden adalah reliabel.

b. Variabel Dimensi Sosial (X2)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji reliabilitas variabel dimensi dimensi

sosial berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.46
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dimensi Sosial (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,829 6
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
66

Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel dimensi sosial sebagai X2 (0,829) > Cronbach’s Alpha 0,6,

sehingga dapat disimpulkan bahwa angket penelitian yang diberikan kepada

responden adalah reliabel.

c. Variabel Dimensi Ekonomi (X3)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji reliabilitas variabel dimensi

lingkungan berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.47
Hasil Uji Reliabilitas Dimensi Ekonomi (X3)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,862 6
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel dimensi ekonomi sebagai X3 (0,862) > Cronbach’s Alpha 0,6,

sehingga dapat disimpulkan bahwa angket penelitian yang diberikan kepada

responden adalah reliabel.

d. Variabel Dimensi Stakeholder (X4)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji reliabilitas variabel dimensi

stakeholder berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.48
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dimensi Stakeholder (X4)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,812 6

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel dimensi stakeholder sebagai X4 (0.812) > Cronbach’s Alpha 0,6,
67

sehingga dapat disimpulkan bahwa angket penelitian yang diberikan kepada

responden adalah reliabel.

e. Variabel Dimensi Kedermawanan (X5)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji reliabilitas variabel dimensi

kedermawanan berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.49
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Dimensi Kedermawanan (X5)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,869 6

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel dimensi kedermawanan sebagai X5 (0,869) > Cronbach’s Alpha

0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa angket penelitian yang diberikan kepada

responden adalah reliabel.

f. Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)

Berikut ini akan disajikan hasil dari uji reliabilitas variabel kepuasan

pelanggan berdasarkan hasil angket yang diujikan kepada 97 responden:

Tabel IV.50
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kepuasan Pelanggan (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
0,844 6

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


Berdasarkan hasil SPSS di atas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha

untuk variabel kepuasan pelanggan sebagai Y (0,844) > Cronbach’s Alpha 0,6,

sehingga dapat disimpulkan bahwa angket penelitian yang diberikan kepada

responden adalah reliabel.


68

4. Uji Asumsi Klasik

4.1 Uji Normalitas

Berikut dapat dilihat hasil dari uji normalitas dengan menggunakan uji normal

Kolmogorov-Smirnov:

Tabel IV.51
Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized
Residual
N 97
a,b
Normal Parameters Mean 0,0000000
Std. Deviation 1,92063108
Most Extreme Differences Absolute 0,086
Positive 0,086
Negative -0,045
Test Statistic 0,086
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,076c
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Hasil menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0,076 dimana

hasil tersebut lebih besar dari α = 5% (0,05). Oleh karena itu maka dapat

disimpulkan bahwa model regresi linear berganda dalam penelitian ini memiliki

distribusi normal.

4.2 Uji Heteroskedastisitas

Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini:

Gambar IV.1
Hasil Uji Scatter Plot Heteroskedastisitas

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


69

Gambar hasil uji heteroskedastisitas di atas menunjukkan bahwa data

menyebar dan mengumpul di sekitar angka 0 (nol), tidak mengumpul di suatu

titik, dan juga tidak membentuk suatu pola. Berdasarkan hasil uji

heteroskedastisitas tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas dalam model regresi penelitian ini.

4.3 Uji Multikolinearitas

Berikut adalah hasil dari uji multikolinearitas dalam penelitian ini:

Tabel IV.52
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 10,074 3,600 2,798 0,006
TL 0,243 0,117 0,243 2,076 0,041 0,584 1,712
TS 0,233 0,106 0,227 2,204 0,030 0,755 1,324
1
TE -0,031 0,096 -0,032 -0,318 0,751 0,792 1,263
TST 0,002 0,112 0,002 0,019 0,985 0,704 1,421
TK 0,191 0,110 0,205 1,742 0,085 0,578 1,731
a. Dependent Variable: TKP

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas dapat dilihat bahwa nilai

tolerasi pada dimensi lingkungan (X1) = 0,584, dimensi sosial (X2) = 0,755,

dimensi ekonomi (X3) = 0,792, dimensi stakeholder (X4) = 0,704, dan dimensi

kedermawanan (X5) = 0,578. Sementara untuk nilai VIF dapat dilihat pada

dimensi lingkungan (X1) = 1,712, dimensi sosial (X2) = 1,324, dimensi ekonomi

(X3) = 1,263, dimensi stakeholder (X4) = 1,421, dan dimensi kedermawanan (X5)

= 1,731. Hal ini menunjukkan bahwa model regresi dalam penelitian ini bebas

multikolinearitas karena semua nilai toleransi variabel > 0,01 dan nilai VIF < 10.
70

5. Uji Analisis Statistik

Untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variabel dependen dan

variabel independen pada model regresi dalam penelitian ini maka digunakan

analisis regresi linear berganda dengan menggunakan software IBM SPSS 24

dengan hasil sebagai berikut:

Tabel IV.53
Hasil Uji Analisis Statistik Regresi Linear Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model t Sig.
Std.
B Beta Tolerance VIF
Error
(Constant) 10,074 3,600 2,798 0,006
TL 0,243 0,117 0,243 2,076 0,041 0,584 1,712
TS 0,233 0,106 0,227 2,204 0,030 0,755 1,324
1
TE -0,031 0,096 -0,032 -0,318 0,751 0,792 1,263
TST 0,002 0,112 0,002 0,019 0,985 0,704 1,421
TK 0,191 0,110 0,205 1,742 0,085 0,578 1,731
a. Dependent Variable: TKP

Sumber: Data Diolah SPSS, 2016


Berdasarkan hasil SPSS di atas maka hasil regresi adalah Y = 10,074 +

0,243X1 + 0,233X2 - 0,031X3 + 0,002X4 + 0,191X5 dengan penjelasan sebagai

berikut:

a. Konstanta sebesar 10,074 menyatakan bahwa jika tidak ada variabel X, yaitu

dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi stakeholder,

dan dimensi kedermawanan maka kepuasan pelanggan adalah sebesar 10,074,

dengan asumsi faktor lain konstan.

b. Koefisien X1 sebesar 0,243 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan dimensi

lingkungan sebesar 1% akan mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar

0,243 (24,3%) dengan asumsi faktor lain konstan.


71

c. Koefisien X2 sebesar 0,233 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan dimensi

sosial sebesar 1% akan mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar 0,233

(23,3%) dengan asumsi faktor lain konstan.

d. Koefisien X3 sebesar -0,031 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan

dimensi ekonomi sebesar 1% akan mempengaruhi kepuasan pelanggan

sebesar -0,031 (-0,31%) dengan asumsi faktor lain konstan.

e. Koefisien X4 sebesar 0,002 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan dimensi

stakeholder sebesar 1% akan mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar

0,002 (0,02%) dengan asumsi faktor lain konstan.

f. Koefisien X5 sebesar 0,191 menyatakan bahwa setiap terjadi kenaikan dimensi

kedermawanan sebesar 1% akan mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar

0,191 (19,1 %) dengan asumsi faktor lain konstan.

6. Uji Hipotesis

6.1 Uji t Parsial

Adapun hasil uji t dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel IV.54
Hasil Uji t Parsial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 10,074 3,600 2,798 0,006
TL 0,243 0,117 0,243 2,076 0,041
TS 0,233 0,106 0,227 2,204 0,030
1
TE -0,031 0,096 -0,032 -0,318 0,751
TST 0,002 0,112 0,002 0,019 0,985
TK 0,191 0,110 0,205 1,742 0,085
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dijelaskan bahwa:
72

a. Nilai thitung pada variabel dimensi lingkungan 2,076 > ttabel 1,990. Hal ini

berarti hipotesis diterima yaitu dimensi lingkungan sebagai variabel bebas

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan.

b. Nilai thitung pada variabel dimensi sosial 2,204 > ttabel 1,990. Hal ini berarti

hipotesis diterima yaitu dimensi sosial sebagai variabel bebas berpengaruh

signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan.

c. Nilai thitung pada variabel dimensi ekonomi -0,318 < ttabel 1,990. Hal ini

berarti hipotesis ditolak yaitu dimensi ekonomi sebagai variabel bebas

tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan.

d. Nilai thitung pada variabel dimensi stakeholder 0,019 < ttabel 1,990. Hal ini

berarti hipotesis ditolak yaitu dimensi stakeholder sebagai variabel bebas

tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan pelanggan.

e. Nilai thitung pada variabel dimensi kedermawanan 1,742 < ttabel 1,990. Hal

ini berarti hipotesis ditolak yaitu dimensi kedermawanan sebagai variabel

bebas tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kepuasan

pelanggan.

6.2 Uji F Simultan

Berdasarkan hasil pengujian statistik (uji Anova/uji F) dapat dilihat pada

tabel output berikut:

Tabel IV.55
Hasil Uji F Simultan
ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Squares Square
Regression 132,120 5 26,424 6,790 0,000b
1 Residual 354,127 91 3,892
Total 486,247 96
Sumber: Data Diolah SPSS, 2016
73

Hasil menunjukkan nilai Fhitung = 6,790 pada tingkat signifikan 0,000.

Sementara itu pada jumlah sampel n = 97 diperoleh nilai Ftabel = 2,31. Dengan

demikian, disimpulkan bahwa nilai Fhitung > Ftabel, yaitu 6,790 > 2,31, sehingga

variabel dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi ekonomi, dimensi

stakeholder, dan dimensi kedermawanan bersama-sama mempengaruhi kepuasan

pelanggan.

C. Pembahasan

Perusahaan harus berlomba-lomba untuk memenangkan hati banyak

konsumen dalam rangka menjual produk atau jasa yang mereka tawarkan.

Aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan pasti akan mempengaruhi konsumen

dan masyarakat di sekitarnya mau itu berdampak negatif ataupun positif. Seperti

yang dikutip dari Cannibals With Forks, The Triple Bottom Line of Twentieth

Century (1997), pebisnis John Elkington mengembangkan konsep triple bottom

line ke dalam tiga istilah yaitu kemakmuran ekonomi, kualitas lingkungan, dan

keadilan sosial. Melalui konsep ini dapat diketahui bahwa suatu perusahaan yang

ingin terus menjalankan usahanya harus lebih memperhatikan 3P, yaitu people

(masyarakat), profit (keuntungan), dan planet. Hal ini berarti bahwa suatu

perusahaan yang baik tidak akan selalu memikirikan keuntungan yang mereka

terima tetapi mereka juga harus memikirkan kesejahteraan masyarakat luas.

Menurut Deegan dalam Santosa (2012;71) perusahaan telah menandatangani

kontrak sosial atas izin yang diberikan masyarakat untuk beroperasi, sehingga

kepatuhan yang ditunjukkan perusahaan dijalankan untuk memenuhi harapan

masyarakat. Dalam praktiknya di Indonesia, pemerintah telah mengeluarkan

Undang-Undang No. 40 Pasal 74 Ayat 1 tentang Perseroan Terbatas yang


74

mewajibkan perseroan yang usahanya berkaitan dengan sumber daya alam untuk

melakukan kegiatan tanggung jawab sosial dan karena itu tanggung jawab sosial

berubah menjadi suatu keharusan yang dilakukan oleh perusahaan. Pada masa

sekarang ini, telah terjadi perubahan tingkat kesadaran masyarakat atas kegiatan

perusahaan yang dikenal dengan istilah corporate social responsibility yang

mengandung 5 (lima) dimensi yaitu dimensi lingkungan, dimensi ekonomi,

dimensi sosial, dimensi stakeholder, dan dimensi kedermawanan.

Sementara tingkat kesadaran konsumen akan produk dan jasa meningkat dari

waktu ke waktu, hal ini menyebabkan terbentuknya harapan oleh konsumen

terhadap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan. Kondisi ini dikarenakan

kegiatan corporate social responsibility perusahaan memberikan pengaruh atas

persepsi konsumen akan layanan jasa dan produk.

PT. Sinar Sosro merupakan satu dari banyak perusahaan di Indonesia yang

gencar melakukan kegiatan tanggung jawab sosial. Salah satu yang paling besar

adalah di bidang pendidikan dengan membangun Sekolah Sehat Sosro. Program

yang diresmikan pada tanggal 22 September 2011 ini merupakan wujud

kepedulian PT. Sinar Sosro terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Program

ini dilaksanakan dengan landasan Filosofi Bisnis Sosro, yaitu Niat Baik yang

tercermin dalam produk-produk Sosro dengan menerapkan prinsip 3KRL, yakni

peduli terhadap Kualitas, Keamanan, Kesehatan, dan Ramah Lingkungan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi lingkungan, dimensi sosial,

dimensi stakeholder, dan dimensi kedermawanan dalam corporate social

responsibility secara positif mempengaruhi kepuasan pelanggan. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan oleh Ki-Han Chung et al. (2015:546) dan
75

Senthikumar et al. (2011;3034) yang mengatakan bahwa corporate social

responsibility secara positif mempengaruhi kepuasan pelanggan. Sementara

melalui uji t parsial dapat diketahui bahwa dimensi lingkungan dan dimensi sosial

adalah dimensi yang berpengaruh paling signifikan terhadap kepuasan pelanggan

yang berarti apabila perusahaan tidak memperhatikan faktor lingkungan dan sosial

yang datang dari luar perusahaan maka kepuasan pelanggan terhadap produk

perusahaan akan menurun.

Dimensi lingkungan sendiri merupakan dimensi yang berfokus pada

lingkungan hayati, dapat berbentuk dalam pengendalian terhadap polusi,

pencegahan atau perbaikan terhadap kerusakan lingkungan, konservasi alam, dan

pengungkapan lainnya yang berhubungan dengan lingkungan. Penelitian yang

dilakukan oleh Pfeilger dalam Santosa (2012;71) menunjukkan bahwa usaha-

usaha pelestarian lingkungan oleh perusahaan akan mendatangkan sejumlah

keuntungan, diantaranya adalah ketertarikan pemegang saham dan stakeholder

terhadap keuntungan perusahaan akibat pengelolaan lingkungan yang

bertanggung jawab. Hasil lain mengidentifikasikan bahwa pengelolaan

lingkungan yang baik dapat menghindari klaim masyarakat dan pemerintah serta

meningkatkan kualitas produk yang merupakan salah satu indikator kepuasan

pelanggan dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan keuntungan ekonomi.

Dimensi sosial merupakan dimensi yang berfokus pada kesejahteraan

karyawan dan masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Belkaouli dan Karpik

dalam Santosa (2012;70) mengungkapkan bahwa perusahaan yang memiliki

kinerja sosial dan keuangan yang bagus cenderung melakukan pengungkapan

sosial secara luas. Pengungkapan sosial juga mempengaruhi kinerja ekonomi


76

perusahaan baik yang ditunjukkan pada profitabilitas serta kinerja pasar modal.

Perusahaan yang memiliki kinerja keuangan bagus dalam rangka

mempertahankan reputasi dan legitimasi akan termotivasi melakukan

pengungkapan sosial secara luas, begitu juga sebaliknya.


BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil pengolahan dan penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda, variabel dimensi lingkungan,

dimensi sosial, dimensi stakeholder, dan dimensi kedermawanan sebagai

dimensi utama dalam corporate social responsibility secara positif

mempengaruhi kepuasan pelanggan.

2. Secara parsial, variabel dimensi lingkungan dan sosial mempengaruhi

kepuasan pelanggan secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji

parsial dimana variabel dimensi lingkungan dan dimensi sosial mempunyai

thitung > ttabel. Sementara variabel dimensi ekonomi, dimensi stakeholder, dan

dimensi kedermawanan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan pelanggan karena hasil uji t parsial menunjukkan bahwa thitung

masing-masing dimensi lebih kecil daripada ttabel.

3. Secara simultan, variabel dimensi lingkungan, dimensi sosial, dimensi

ekonomi, dimensi stakeholder, dan dimensi kedermawanan berpengaruh

positif dan signifikan secara bersama-sama terhadap kepuasan pelanggan, ini

dapat dilihat dari hasil uji F , Fhitung > Ftabel.

B. Saran

Adapun saran yang dapat disampaikan adalah sebagai berikut:

1. Di masa mendatang, pimpinan PT. Sinar Sosro Deli Serdang diharapkan dapat

menjalankan program corporate social responsibility secara berkelanjutan

77
78

karena berdasarkan hasil penelitian bahwa csr mempunyai pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Selain itu, ada baiknya

dalam pelaksanaan csr perusahaan lebih berpedoman kepada standar yang

telah dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative dalam Final Draft

International Standard ISO 26000 Guidance Standard on Social

Responsibility dan Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3.0.

2. Diharapkan kepada perusahaan terkait untuk memberikan pedoman acuan,

panduan, serta aturan-aturan terkait dengan corporate social responsibility

secara keseluruhan, jelas, dan dapat diterima sehingga tidak ada lagi

kesimpang siuran dan ketidakpastian bagi semua pihak dan kalangan.

Kemudian lagi diperlukan partisipasi dari pihak terkait untuk lebih

memasyarakatkan program corporate social responsibility.


79

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, H., Saidi, Z., (2003). Sumbangan Sosial Perusahaan: Profil dan Pola
Distribusinya di Indonesia. Jakarta: Penerbit Piramedia.

Alafi, Khaled. (2012). Corporate Social Responsibility Associated With Customer


Satisfaction and Financial Performance a Case Study with Housing Banks in
Jordan. Journal of Research in International Business Management, Vol. 2,
No.2, pp 27-38.

Ambadar, J. (2008). CSR dalam Praktik di Indonesia. PT. Elex Media


Komputindo : Jakarta.

Ananth, A., Arulraj, A., dan Senthikumar, N. (2011). Impact of Corporate Social
Responsibility on Customer Satisfaction in Banking Service. African Journal of
Business Management, Vol. 5, No. 7, pp 3028-3039.

Ashari dan Santosa, P. B. (2005). Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel dan
SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Bhattacharya, C.B. dan Luo, Xueming. (2006). Corporate Social Responsibility,


Customer Satisfaction, and Market Value. Journal of Marketing, Vol. 70, pp.
1-18.

Brigham, F. Eugene dan Weston, Fred J. (2005). Manajemen Keuangan. Edisi


Kesembilan, Jilid Dua. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Carr, Rodney A., Geursen, Gus M., Hellier, Phillip K., Rickard, John, A. (2003).
Customer Repurchase Intention: A General Structural Equation Model.
European Journal of Marketing, Vol. 37 No. 11, pp. 1762-1800.

Cote, J. dan Giese, J. (2002). Defining Costumer Satisfaction. Academy of


Marketing Science Review, Vol. 2000, No. 1.

Dahlsrud, A. (2006). How Corporate Social Responsibility Is Defined: An


Analysis of 37 Definitions. Corporate Social Responsibility and Environmental
Management, Vol. 15, pp 1-13.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.


Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ginting, Paham dan Sitomurang, S. H. (2008). Filsafat Ilmu dan Metode Riset.
Medan: USU Press.

Herlin, Fauzia. (2008). Analisis Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate


Social Responsibility/ CSR) sebagai Upaya Pengembangan Masyarakat (Studi
Kasus Pengembangan Perekonomian Lokal Melalui Program Kemitraan PT.
80

ANTAM Tbk di Tanjung Barat, Jakarta). Program Studi Komunikasi dan


Pengembangan Masyarakat. Institut Pertanian Bogor.

Jae-Ik, Shin, Ji-Eun, Yu, Ki-Han, Chung, dan Myeong-Guk Choi. (2015). The
Effects of CSR on Costumer Satisfaction and Loyalty in China: The
Moderating Role of Corporate Image. Journal of Economics, Business, and
Management, Vol. 3, No. 5, pp 542-547.

Tim Penyusun Pusat Kamus. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Edisi Ketiga, Cetakan Keempat. Jakarta: Balai Pustaka.

Kreitner, R., Kinicki, A. (2007). Organizational Behavior. Pennsylvania State


University.

Kotler, Philip. (2015). Marketing Management. Edisi Kelimabelas. New York:


Pearson.

Kotler, P. dan Lee, N. (2011). Social Marketing: Influencing Behavior For Good.
Edisi Keempat. Los Angeles: SAGE Publications, Inc.

Lawrence, J. (2013). Ten powerful quotes on CSR from the Responsible Business
Summit 2013. http://www.hrzone.com/engage/managers/ten-powerful-quotes-
on-csr-from-the-responsible-business-summit-2013

Mandhacintara, R. dan Poolthong, Y. (2009). A Model of Customer Loyalty and


Corporate Social Responsibility. Journal Service of Marketing, Vol. 25 No. 2,
pp. 122-133.

Moir, L. (2001). “What Do We Mean By CSR?”. Corporate Governance. Vol. 1,


No. 2, pp 1-20.

Rahmayanti, Lisa. (2009). Pengaruh Kualitas Layanan Rawat Inap Terhadap


Kepuasan Pasien Rumah Sakit Bunda Margonda Depok. Program Studi Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia.

Rangkuti, Freddy. (2006). Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan


Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama.

Riduwan. (2009). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.

Santosa, R. Ery Wibowo Agung. (2012). Corporate Social Responsibility:


Dimensi Dan Perspektif Dalam Penelitian-Penelitian Empiris. Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang.

Sudarmanto, R. G. (2004). Statistik Terapan Berbasis Komputer. Jakarta: Mitra


Wacana Media.
81

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Tjiptono, F. dan Chandra, G. (2011). Service, Quality, and Satisfaction. Edisi


Ketiga. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Umar, Husain. (2003). Metode Riset Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Ghalia
Indonesia.

Wibisono, Y. 2007. Membedah Konsep & Aplikasi CSR. Gresik: Fascho


Publishing.
82

RIWAYAT HIDUP

Nama : Adelia Rieka Yulinda

Tempat / tgl lahir : Medan, 25 Desember 1993

Alamat : Jalan Kamboja Perumahan Permata Setia Budi II Blok C


No. 12 Kel. Tanjung Rejo, Kec. Medan Sunggal, Medan,
Sumatera Utara, 12022.

E-mail : ry.adeliaa@gmail.com

Telepon : 082276365840

Jenis Kelamin : Perempuan

Pekerjaan : Mahasiswa

Pendidikan : 1. Tahun 2005 lulus SD Kartika 1-9 Pekanbaru

2. Tahun 2007 lulus SMPN 4 Pekanbaru

3. Tahun 2009 lulus SMA International Islamic Boarding


School Bekasi

4. Tahun 2016 lulus Sarjana Ekonomi dari STIE Harapan


Medan

Medan, 6 Agustus 2016

Penulis
Adelia Rieka Yulinda
83

Lampiran 1. Angket Penelitian

ANGKET PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dalam rangka penulisan skripsi sebagai tugas akhir

yang berjudul “Analisis Corporate Social Responsibility Terhadap Kepuasan

Pelanggan PT. Sinar Sosro Deli Serdang: Studi Pada Konsumen Di Lingkungan

STIE Harapan Medan”.

Corporate social responsibility merupakan tanggung jawab moral suatu

perusahaan terhadap stakeholdernya, terutama komunitas atau masyarakat di

sekitar wilayah operasinya. Kepuasan pelanggan adalah evaluasi purna beli,

dimana persepsi terhadap kinerja produk atau jasa yang dipilih memenuhi atau

melebihi harapan sebelum penelitian.

Dalam pengisian angket ini, dimohonkan Bapak/Ibu/Sdr/i memilih salah satu

dari kategori jawaban yang telah disediakan dengan menuliskan tanda centang ()

pada kolom skala sesuai dengan pendapat masing-masing. Jawaban

Bapak/Ibu/Sdr/i akan dirahasiakan.

Atas kesediaan dan bantuan dari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk menjawab angket ini

penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.


84

A. IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Usia : < 20 tahun

 20 – 25 tahun

 > 25 tahun

Alamat :

Jenis Kelamin :  Laki-Laki  Perempuan

Saya pernah mengonsumsi produksi PT. Sinar Sosro (Teh Botol Sosro, Fruit

Tea Sosro, S-Tee, Country Choice, Happy Juice, TEBS, Creso, Teh Freso, dan air

mineral Prim-a) sebanyak (berilah tanda  pada kotak dibawah ini):

 1 kali  2 kali > 2 kali

B. VARIABEL PENELITIAN
Petunjuk Pengisian
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan menuliskan tanda centang () pada
jawaban yang telah tersedia sesuai dengan anggapan anda, dengan alternatif
jawaban antara lain:
Indikator
Sangat Tidak Tidak Setuju Cukup Setuju Sangat Setuju
Setuju (S)
Setuju (STS) (TS) (CS) (SS)
1 2 3 4 5
1. Kepuasan Pelanggan (Y)
No. PERNYATAAN STS TS CS S SS
Saya merasa kualitas produk PT. Sinar
1
Sosro bagus.
Saya merasa harga produk PT. Sinar
2
Sosro terjangkau.
Saya bersedia membayar lebih untuk
3
produk PT. Sinar Sosro.
Saya bersedia membeli ulang produk
4
PT. Sinar Sosro.
Saya tidak bersedia membeli produk
5
sejenis dari perusahaan lain.
Saya merasa puas membeli produk PT.
6
Sinar Sosro.
85

Berikut adalah pernyataan yang berkaitan dengan corporate social


responsibility (tanggung jawab sosial perusahaan):
1. Dimensi Lingkungan (X1)
No. PERNYATAAN STS TS CS S SS
Produk PT. Sinar Sosro dibuat dengan bahan-
1
bahan alami.
Produk PT. Sinar Sosro dikemas dengan kemasan
2
yang dapat di daur ulang.
Kemasan produk PT. Sinar Sosro tidak
3
membahayakan lingkungan.
Produk PT. Sinar Sosro dikemas dengan kemasan
4
yang bersih.
PT. Sinar Sosro menjalankan kegiatan bisnis
5
ramah lingkungan.
PT. Sinar Sosro tidak pernah terlibat dalam
6
kasus pencemaran lingkungan.
2. Dimensi Sosial (X2)
No. PERNYATAAN STS TS CS S SS
Produk PT. Sinar Sosro tidak membahayakan
1
kesehatan.
Produk PT. Sinar Sosro aman untuk
2
dikonsumsi dalam jangka panjang.
Produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan
3
pengawet .
Produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan
4
pemanis buatan.
Produk PT. Sinar Sosro tidak menggunakan
5
pewarna.
Produk PT. Sinar Sosro tidak mempunyai
6
efek samping.
3. Dimensi Ekonomi (X3)
No. PERNYATAAN STS TS CS S SS
Harga produk PT. Sinar Sosro terjangkau
1
untuk semua kalangan
Harga produk PT. Sinar Sosro sesuai dengan
2
kualitas produk.
Produk PT. Sinar Sosro mempunyai citra
3
merk yang baik.
PT. Sinar Sosro memperoleh keuntungan dari
4
kegiatan sosial.
PT. Sinar Sosro memberikan kontribusi
5 terhadap perkembangan ekonomi Sumatera
Utara.
PT. Sinar Sosro memberikan kontribusi
6
terhadap perkembangan ekonomi Indonesia.
86

4. Dimensi Stakeholder (X4)


No. PERNYATAAN STS TS CS S SS
1 PT. Sinar Sosro sering mengadakan promosi
terhadap produk-produknya.
2 PT. Sinar Sosro mempunyai citra perusahaan
yang baik.
3 PT. Sinar Sosro sering berpartisipasi dalam
kegiatan sosial masyarakat.
4 PT. Sinar Sosro menerima complain dengan
baik.
5 PT. Sinar Sosro pernah mengadakan bakti
sosial di lingkungan sekitar saya.
6 PT. Sinar Sosro mempunyai citra produk yang
baik.
5. Dimensi Kedermawanan (X5)
No. PERNYATAAN STS TS CS S SS
PT. Sinar Sosro pernah melakukan kegiatan
1
sosial.
PT. Sinar Sosro pernah memberikan beasiswa
2
kepada masyarakat yang kurang mampu.
PT. Sinar Sosro tidak pernah terlibat masalah
3
hukum.
PT. Sinar Sosro pernah memberikan produk
4
secara cuma-cuma.
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT. Sinar
5
Sosro bertujuan untuk menambah konsumen.
Kegiatan sosial yang dilakukan oleh PT. Sinar
6 Sosro didasari rasa tanggung jawab sosial
perusahaan.
87

Lampiran 2. Hasil Angket Penelitian 2016


88
89

Lampiran 3. Hasil Uji SPSS

Uji Validitas Dimensi Lingkungan


Correlations
L1 L2 L3 L4 L5 L6 TL
L1 Pearson Correlation 1 ,310** ,368** ,314** ,448** ,445** ,666**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
L2 Pearson Correlation ,310** 1 ,285** ,305** ,380** ,381** ,604**
Sig. (2-tailed) ,002 ,005 ,002 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
L3 Pearson Correlation ,368** ,285** 1 ,843** ,441** ,722** ,811**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
L4 Pearson Correlation ,314** ,305** ,843** 1 ,380** ,746** ,794**
Sig. (2-tailed) ,002 ,002 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
L5 Pearson Correlation ,448** ,380** ,441** ,380** 1 ,534** ,717**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
L6 Pearson Correlation ,445** ,381** ,722** ,746** ,534** 1 ,855**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
TL Pearson Correlation ,666** ,604** ,811** ,794** ,717** ,855** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Uji Validitas Dimensi Sosial
Correlations
S1 S2 S3 S4 S5 S6 TS
S1 Pearson Correlation 1 ,416** ,494** ,492** ,339** ,429** ,722**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
S2 Pearson Correlation ,416** 1 ,392** ,260* ,360** ,301** ,615**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,010 ,000 ,003 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
S3 Pearson Correlation ,494** ,392** 1 ,484** ,472** ,785** ,830**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
90

S4 Pearson Correlation ,492** ,260* ,484** 1 ,565** ,471** ,741**


Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
S5 Pearson Correlation ,339** ,360** ,472** ,565** 1 ,425** ,710**
Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
S6 Pearson Correlation ,429** ,301** ,785** ,471** ,425** 1 ,782**
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
TS Pearson Correlation ,722** ,615** ,830** ,741** ,710** ,782** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Dimensi Ekonomi
Correlations
E1 E2 E3 E4 E5 E6 TE
E1 Pearson Correlation 1 ,567** ,555** ,354** ,959** ,657** ,874**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
E2 Pearson Correlation ,567** 1 ,425** ,210* ,575** ,721** ,744**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,039 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
E3 Pearson Correlation ,555** ,425** 1 ,228* ,600** ,596** ,724**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,025 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
E4 Pearson Correlation ,354** ,210* ,228* 1 ,393** ,350** ,568**
Sig. (2-tailed) ,000 ,039 ,025 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
E5 Pearson Correlation ,959** ,575** ,600** ,393** 1 ,666** ,897**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
E6 Pearson Correlation ,657** ,721** ,596** ,350** ,666** 1 ,851**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
TE Pearson Correlation ,874** ,744** ,724** ,568** ,897** ,851** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
91

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Uji Validitas Dimensi Stakeholder


Correlations
ST1 ST2 ST3 ST4 ST5 ST6 TST
ST1 Pearson Correlation 1 ,381** ,482** ,317** ,406** ,248* ,659**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,002 ,000 ,014 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
ST2 Pearson Correlation ,381** 1 ,514** ,524** ,294** ,663** ,786**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,003 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
ST3 Pearson Correlation ,482** ,514** 1 ,591** ,271** ,494** ,776**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,007 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
ST4 Pearson Correlation ,317** ,524** ,591** 1 ,342** ,495** ,759**
Sig. (2-tailed) ,002 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
ST5 Pearson Correlation ,406** ,294** ,271** ,342** 1 ,261** ,599**
Sig. (2-tailed) ,000 ,003 ,007 ,001 ,010 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
ST6 Pearson Correlation ,248* ,663** ,494** ,495** ,261** 1 ,729**
Sig. (2-tailed) ,014 ,000 ,000 ,000 ,010 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
TST Pearson Correlation ,659** ,786** ,776** ,759** ,599** ,729** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Dimensi Kedermawanan
Correlations
K1 K2 K3 K4 K5 K6 TK
K1 Pearson Correlation 1 ,398** ,876** ,321** ,621** ,419** ,785**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
K2 Pearson Correlation ,398** 1 ,424** ,826** ,229* ,980** ,818**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,024 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
K3 Pearson Correlation ,876** ,424** 1 ,380** ,752** ,446** ,834**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
92

K4 Pearson Correlation ,321** ,826** ,380** 1 ,207* ,809** ,752**


Sig. (2-tailed) ,001 ,000 ,000 ,042 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
K5 Pearson Correlation ,621** ,229* ,752** ,207* 1 ,248* ,659**
Sig. (2-tailed) ,000 ,024 ,000 ,042 ,015 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
K6 Pearson Correlation ,419** ,980** ,446** ,809** ,248* 1 ,828**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,015 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
TK Pearson Correlation ,785** ,818** ,834** ,752** ,659** ,828** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Uji Validitas Kepuasan Pelanggan
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 KP6 TKP
KP1 Pearson Correlation 1 ,377** ,717** ,411** ,535** ,432** ,778**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
KP2 Pearson Correlation ,377** 1 ,486** ,837** ,280** ,262** ,720**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,005 ,010 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
KP3 Pearson Correlation ,717** ,486** 1 ,574** ,580** ,389** ,839**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
KP4 Pearson Correlation ,411** ,837** ,574** 1 ,382** ,326** ,784**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
KP5 Pearson Correlation ,535** ,280** ,580** ,382** 1 ,496** ,726**
Sig. (2-tailed) ,000 ,005 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
KP6 Pearson Correlation ,432** ,262** ,389** ,326** ,496** 1 ,643**
Sig. (2-tailed) ,000 ,010 ,000 ,001 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
TKP Pearson Correlation ,778** ,720** ,839** ,784** ,726** ,643** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 97 97 97 97 97 97 97
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
93

Uji Realibilitas Dimensi Lingkungan


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,832 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Deleted Correlation Item Deleted
L1 22,86 3,687 ,488 ,831
L2 22,73 3,907 ,424 ,841
L3 22,66 3,518 ,714 ,783
L4 22,65 3,563 ,691 ,788
L5 22,84 3,681 ,579 ,810
L6 22,76 3,370 ,773 ,770

Uji Realibilitas Dimensi Sosial


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,829 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Deleted Correlation Item Deleted
S1 23,10 3,448 ,580 ,806
S2 22,97 3,718 ,447 ,832
S3 23,00 3,188 ,730 ,773
S4 23,01 3,427 ,610 ,800
S5 22,93 3,547 ,575 ,807
94

S6 23,03 3,280 ,659 ,789

Uji Realibilitas Dimensi Ekonomi


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.


Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,862 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if Item
Deleted Deleted Correlation Deleted
E1 23,00 3,729 ,807 ,811
E2 22,95 4,008 ,622 ,844
E3 23,01 4,073 ,597 ,848
E4 23,02 4,312 ,365 ,895
E5 23,02 3,666 ,840 ,804
E6 22,94 3,829 ,776 ,818
Uji Realibilitas Dimensi Stakeholder
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,812 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Deleted Correlation Item Deleted
ST1 22,85 3,445 ,493 ,800
ST2 22,81 3,132 ,661 ,762
ST3 22,77 3,219 ,655 ,764
ST4 22,86 3,229 ,628 ,770
ST5 22,90 3,573 ,415 ,816
ST6 22,72 3,349 ,595 ,778
95

Uji Realibilitas Dimensi Kedermawanan


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,869 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Deleted Correlation Item Deleted
K1 22,42 4,038 ,667 ,848
K2 22,37 4,111 ,728 ,837
K3 22,41 4,078 ,751 ,833
K4 22,42 4,226 ,632 ,854
K5 22,34 4,456 ,507 ,875
K6 22,36 4,087 ,741 ,835

Uji Realibilitas Kepuasan Pelanggan


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 97 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 97 100,0

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,844 6
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Item Corrected Item-Total Cronbach's Alpha if
Deleted Deleted Correlation Item Deleted
KP1 22,94 3,517 ,658 ,811
KP2 22,95 3,695 ,584 ,826
KP3 22,99 3,364 ,744 ,793
KP4 22,89 3,581 ,674 ,808
KP5 22,87 3,721 ,596 ,823
KP6 22,90 3,885 ,486 ,844
96

Regression

Variables Entered/Removeda
Model Variables Entered Variables Removed Method
1 TK, TE, TS, TST, TLb . Enter

a. Dependent Variable: TKP


b. All requested variables entered.
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
a
1 ,521 ,272 ,232 1,973

a. Predictors: (Constant), TK, TE, TS, TST, TL


b. Dependent Variable: TKP
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 132,120 5 26,424 6,790 ,000b
Residual 354,127 91 3,892
Total 486,247 96
a. Dependent Variable: TKP
b. Predictors: (Constant), TK, TE, TS, TST, TL
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 10,074 3,600 2,798 ,006
TL ,243 ,117 ,243 2,076 ,041
TS ,233 ,106 ,227 2,204 ,030
TE -,031 ,096 -,032 -,318 ,751
TST ,002 ,112 ,002 ,019 ,985
TK ,191 ,110 ,205 1,742 ,085
a
Coefficients
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
TL ,584 1,712
TS ,755 1,324
TE ,792 1,263
TST ,704 1,421
TK ,578 1,731
97

Charts

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 97
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,92063108
Most Extreme Differences Absolute ,086
Positive ,086
Negative -,045
Test Statistic ,086
Asymp. Sig. (2-tailed) ,076c

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
98

Lampiran 4. Distribusi Nilai rtabel


99

Lampiran 5. Distribusi Nilai ttabel


100

Lampiran 6. Distribusi Nilai Ftabel, α = 5%


101

Lampiran 7. Struktur Organisasi PT. Sinar Sosro Deli Serdang

Anda mungkin juga menyukai