PROPOSAL
ii
LEMBAR PERNYATAAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
(stakeholder) , yang terdiri dari masyarakat luas, konsumen, retailer (pengecer),
pemasok, pemerintah, karyawan, dan lembaga swadaya masyarakat.
PT Paragon Technology and Innovation bukan hanya ingin dikenal sebagai
sebuah perusahaan make up dan personal care terkemuka di Indonesia. Paragon
telah berkomitmen untuk memaknai kehadirannya di tengah masyarakat melalui
kepedulian, semangat untuk berbagi dan berkonstribusi dengan melakukan upaya-
upaya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial, Paragon
mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada
beberapa hal, antara lain: peningkatan kesejahteraan masyarakat, partisipasi aktif
dengan komunitas, pengembangan seni dan kebudayaan, pembangunan potensi
sumber daya manusia dan kegiatan sosial di hari besar.
Program CSR Paragon ini diselaraskan dengan corporate objective dan
dilaksanakan secara terarah, terstruktur, dan berkelanjutan. Program ini bukan
sebatas bentuk tanggung jawab perusahaan, melainkan sebuah kebutuhan bagi
Paragon untuk menciptakan sinergi dan upaya pembangunan yang berimplikasi
pada peningkatan kualitas hidup masyarakat luas. Melalui salah satu program CSR
nya, PT Paragon Technology & Innovation mengadakan Paragon Scholarship
Program untuk mahasiswa – mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Universitas
Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, dan Institut Pertanian Bogor. Beasiswa ini
terdiri dari 3 jenis, yaitu Beasiswa Prestasi, Beasiswa Pemberdayaan, dan Beasiswa
Tugas Akhir.
Penulis ingin mengetahui pengaruh Pengaruh CSR PT Paragon Technology &
Innovation Terhadap Citra Perusahaan. peneliti menjadikan Awardee Paragon
Scholarship sebagai objek penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka peneliti tertarik membuat
suatu kajian yang mendalam mengenai masalah tersebut dengan judul “Pengaruh
CSR PT Paragon Technology & Innovation Terhadap Citra Perusahaan (Survei
pada Awardee Paragon Scholarship)”
2
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh CSR PT
Paragon Technology & Innovation terhadap citra perusahaan di kalangan awardee
paragon scholarship?
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Jurnal 1
Peneliti Novia Dessy Kartikasari, Kadarisman Hidayat, Edy
Yulianto (2017)
Jurnal Penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr)
Terhadap Citra Perusahaan Multinasional (Survei Pada
Konsumen Unilever Di Indonesia Mengenai Program
“Project Sunlight” PT Unilever Indonesia Tbk.)
Nama Jurnal Jurnal Administrasi Bisnis
Volume/Edisi/Hal Vol 44, no 1
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh program
Corporate Social Repsonsibility (CSR) terhadap Citra
Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. yang dilakukan
oleh peneliti, maka dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
bebas yaitu variabel CSR yang terdiri dari Ekonomi
(X1), Lingkungan (X2), dan Sosial (X3) terhadap
4
variabel Citra Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.
Dari hasil uji F. Hasil yang didapatkan menyatakan
bahwa nilai signifikansi F (0,000)<α=0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Citra Perusahaan dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas.
b. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel CSR
yaitu Ekonomi (X1) terhadap Citra Perusahaan PT.
Unilever Indonesia Tbk. dari hasil pengujian hipotesis
secara parsial.
c. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel CSR
yaitu Lingkungan (X2) terhadap Citra Perusahaan PT.
Unilever Indonesia Tbk. dari hasil pengujian hipotesis
secara parsial.
d. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel CSR
yaitu Sosial (X3) terhadap Citra Perusahaan PT.
Unilever Indonesia Tbk. dari hasil pengujian hipotesis
secara parsial.
Jurnal 2
Peneliti Bahrul Ulum (2014)
Jurnal Penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Citra (Survei Pada Warga Sekitar Pt. Sasa Inti Gending-
Probolinggo)
Nama Jurnal Jurnal Administrasi Bisnis
Volume/Edisi/Hal Vol 8, No 1
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka
dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Pada variabel Community Support (X1), Environment
(X2) dan Product (X3) dalam penelitian ini merupakan
hal yang sangat urgent dalam mempengaruhi Citra
5
Perusahaan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel-variabel lain yang sudah
merupakan variabel lain diluar variable yang sudah
dipakai dalam penelitian ini.
2. Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility)
pada perusahaan meskipun sudah di anjurkan untuk
melakukannya namun masih belum terpenuhi secara
maksimal, dengan kekurangan yang belum terpenuhi
dari masyarakat sekitar harapannya variabel-variabel
dengan pengaruh yang kecil supaya menjadi bahan
evaluasi bagi perusahaan untuk melaksanakan secara
baik dan benar demi meningkatkan Citra Perusahaan.
Jurnal 3
Peneliti Darma Satya dan Deden Syarif Hidayatullah (2017)
Jurnal Penelitian Pengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada PT. Sucofindo
Tahun 2017)
Nama Jurnal e-Proceeding of Management
Volume/Edisi/Hal Vol.5, No.2
Metode Metode Kualitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan program CSR yang dilakukan oleh PT.
SUCOFINDO dilakukan dengan adanya persetujuan dan
konsultasi dari pihak manajemen mengenai anggaran
program yang akan dilakukan dan untuk menyesuaikan
6
dengan nilai-nilai dan kepentingan perusahaan.
Program-program CSR yang dilakukan oleh PT.
SUCOFINDO terdiri atas 2 macam program, yaitu CSR
terprogram dan CSR tidak terprogram. Penerima
program CSR ditentukan dengan melihat status sosial
dan mendahulukan masyarakat yang berada di wilayah
terdekat dengan perusahaan. Monitoring dan evaluasi
juga menjadi bagian yang penting dalam melakukan
program CSR untuk mengantisipasi hal yang akan
muncul saat pelaksanaan dan untuk menentukan
program CSR yang akan dilakukan selanjutnya.
Penerapan program CSR PT. SUCOFINDO dilakukan
dengan berbagai pertimbangan dari pihak manejemen
dengan unit PKBL sebagai eksekutor kegiatan yang akan
dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan terhadap para penerima program CSR,
ditemukan jawaban bahwa penerapan dari program CSR
yang dilakukan memberikan manfaat dan bantuan yang
dibutuhkan oleh para penerimanya.
Jurnal 4
Peneliti Viani Naufalia (2016)
Jurnal Penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra
Perusahaan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Nama Jurnal Jurnal Utilitas
Volume/Edisi/Hal Vol. 2 No. 2
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Hipotesis menyatakan Corporate Social Responsibility
secara langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Citra Perusahaan di PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk Jakarta Utara. Hal ini dibuktikan dengan
7
hasil persamaan regresi sederhana, yaitu Ŷ = 30.14 +
0.598(𝑥) . Sehingga setiap penambahan nilai variabel
Corporate Social Responsibility sebesar satu skor maka
akan mempengaruhi bertambahnya variabel Citra
Perusahaan sebesar 0.598. Adanya program Corporate
Social Responsibility yang dilakukan terhadap
masyarakat sangat membawa pengaruh positif dan
signifikan terhadap citra perusahaan. Dengan
menciptakan program Corporate Social Responsibility
yang inovatif dan variatif, serta menerapkan prinsip
Triple Bottom Line yaitu Profit, People, dan Planet pada
seluruh kegiatan-kegiatan CSR Telkom, membuat
program CSR yang dijalankan akan menjangkau seluruh
masyarakat di berbagai aspek, kemudian masyarakat
akan memberikan Awareness, Attitude, dan Action atas
apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut kepada
masyarakat.
Jurnal 5
Peneliti Mohammad Yaskun dan Puguh Cahyono (2016)
Jurnal Penelitian Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Pt. Semen
Indonesia (Persero), Tbk.)
Nama Jurnal Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume/Edisi/Hal Vol 1, No 3
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji statistic yang telah dilakukan
terhadap hipotesis awal penelitian ini, hanya X7 (sektor
sarana umum) berpengaruh signifikan secara negatif
terhadap citra perusahaan (berlawanan dengan dugaan
awal penelitian). Sedangkan X1 (program kemitraan),
8
X2 (sector pendidikan), X3 (sektor kesehatan), X4
(sektor pelestarian alam), X5 (sektor bencana alam), X6
(sektor olahraga, seni dan budaya), dan X8 (sektor sarana
ibadah). Berdasarkan kajian lebih lanjut terhadap hasil
uji statistik
tersebut, terdapat fakta bahwa:
1) Hanya 30% dana dari program CSR PT Semen
Indonesia yang
disalurkan di Gresik sedangkan 70%nya ada di di Tuban.
2) Kurang maksimalnya sosialisasi dan publikasi atas
program-program CSR Semen Indonesia sehingga
responden tidak mendapakan informasi yang cukup
mengenai program-program CSR tersebut.
3) Pelaksanaan dari program-program CSR yang tidak
merata sehingga manfaatnyapun hanya dirasakan
sebagian masyarakat saja.
9
2.2 Konsep - Konsep Penelitian
Merupakan suatu dasar atau petunjuk di dalam melakukan suatu penelitian,
dimana teori dan konsep tersebut dapat memberikan gambaran secara sistematis
dari suatu fenomena.
2.2.1 Corporate Social Responsibility
Lord Holme and Richard Watts (2006) mendefinisikan CSR pada dasarnya
merupakan satu bentuk tindakan yang berangkat dari perilaku etis perusahaan dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas
hidup tenaga kerja dan keluarga mereka sebagai masyarakat setempat dan
masyarakat pada umumnya.
Definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable Development
adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas
hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana
Tanggung Jawab Sosial yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan
bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula kalangan
dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak sekedar
mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
Dengan pemahaman seperti itu, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi
atau peran strategis bagi sebuah perushaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen
risiko khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Dan
CSR yang baik adalah CSR yang pada implementasinya berjalan dengan baik dan
tepat pada sasaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu
pengimplementasiannya harus bisa maksimal dilakukan.
10
2.2.1.1 Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Program-program CSR dapat dijabarkan ke dalam berbagai bentuk oleh
masing-masing perusahaan. Kegiatan ini perlu disesuaikan dengan tujuan
organisasi, orientasi bisnis dan image yang ingin dibangun pada masyarakat luas.
Pelaksanaan dari kegiatan ini dapat ditujukan pada publik internal atau eksternal
perusahaan. Lebih lanjut, konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B.
Carrol memberi justifikasi secara teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan
perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di sekitarnya. Menurut Carrol, CSR adalah
puncak piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan, tanggungjawab
filantropis. Setidaknya terdapat empat model CSR yang akan diuraikan sebagai
berikut :
1) Tanggung Jawab Sosial Ekonomi
Perusahaan harus dioperasikan dengan berbasis laba serta dengan misi
tunggal untuk meningkatkan keuntungan selama berada dalam batas-
batas peraturan pemerintah.
11
2.2.1.2 Jenis-Jenis kegiatan Corporate Social Responsibility
Menurut Kotler dan Lee dalam Dwi Kartini (2009 hal 46) menyebutkan ada
enam kategori aktivitas CSR yaitu:
1. Promosi Kegiatan Sosial
Melalui aktifitas CSR ini, menggunakan komunikasi persuasif dengan
tujuan menciptakan kesadaran (awareness), serta perhatian terhadap suatu
masalah sosial , merupakan fokus utama dari kategori aktivitas CSR ini.
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksankan kegiatan
ini, menurut Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Cause Promotions oleh Perusahaan akan
memperkuat positioning merekaperusahaan.
b) Pelaksanaan Cause Promotions dapat turut menciptakan jalan
bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu masalah sehingga
bisa meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan
penyelenggara promosi.
c) Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk
terlibat dalam suatu kegiatan sosial yang menjadi kepedulian
mereka.
d) Cause Promotions dapat menciptakan kerjasama antara
perusahaan dengan pihak-pihak lain (misalnya media), sehingga
memperbesar dampak pelaksanaan promosi.
12
2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial (Cause Related Marketing)
Dalam aktifitas CSR ini, perusahaan memiliki komitmen untuk
menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu
kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Benefit yang
diperoleh perusahaan dalam melaksanakan aktvitas Cause Related
Marketing sebagai berikut (Kotler dan Lee,2005):
a) Perusahaan dapat menarik pelanggan baru melalui pelaksanaan
Cause Related Marketing.
b) Akivitas Cause Related Marketing dapat menjangkau relung pasar
(market niche).
c) Aktivitas Cause Related Marketing dapat meningkatkan
penjualan produk perusahaan.
d) Aktivitas Cause Related Marketing dapat membangun identitas
merek yang positif di mata pelanggan.
13
b) Menciptakan prefensi merk.
c) Mendorong peningkatan penjualan.
d) Menarik mitra yang bisa diandalkan serta memiliki kepedulian
besar untuk merubah perilaku masyarakat.
e) Memberikan dampak yang nyata terhadap perubahan sosial.
14
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dari pelaksanaan program
Coporate Philanthropy, antara lain:
a) Meningkatkan reputasi perusahaan.
b) Memperkuat bisnis perusahaan.
c) Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam
komunitas lokal.
15
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan melalui kegiatan Community
Volunteering, antara lain:
a) Membangun hubungan yang tulus anatara perusahaan dengan
komunitas.
b) Kegiatan Community Volunteering dapat memberikan kontribusi
terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
c) Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.
16
a) Pelaksanaan socially Responsible Business Practice dapat
menghemat uang perusahaan.
b) Meningkatkan kesan baik komunitas terhadap perusahaan.
c) Bagi perusahaan yang berhasil menjalankan. kegiatan socially
Responsible Business Practice, keberhasilan tersebut akan
menciptakan prefensi konsumen terhadap merk produk
perusahaan.
d) Pelaksanaan socially Responsible Business Practice misalnya
dalam bentuk penyediaan saran untuk kepentingan umum, dapat
menimbulkan image yang sangat positif dari pemerintah selaku
pembuat peraturan sehingga memberikan situasi yang
menguntungkan bagi perusahaan.
e) Pelaksanaan socially Responsible Business Practice oleh
perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan karyawan.
17
Asih (2012) menyatakn bahwa dalam menjalankan tanggung jawab
sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiaanya kepada tiga hal yaitu
keuntungan (profit). Masyarakat (people), dan lingkungan (planet). Lebih
lanjut, clark (2000) menyimpulkan bahwa hubungan masyarakat (PR)
dengan komunikasi efektif dan manajemen hubungan dalam penerapan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan diperoleh banyak manfaat
bagi komunitas, dalam bentuk:
a) Peluang penciptaan kesempatan kerja,pengalaman kerja, dan
pelatihan.
b) Pendanaan investasi komunitas,pengembangan infrastruktur.
c) Keahlian komersial.
d) Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat .
e) Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa
komunitas. Intinya manfaat CSR bagi masyarakat yaitu dapat
mengembangkan diri dan ushanya sehingga sasaran untuk
mencapai kesejahteraan tercapai.
2. Manfaat bagi pemerintah
18
b) Dukungan sarana dan prasarana (ekonomi,kesehatan,pendidikan
dan Pelaihan,tempat ibadah,sarana olahraga,kesenian,dan lain-
lain),baik yang (sudah) dimiliki maupun dibangun melalui
kegiatan CSR.
c) Dukungan keahlian
Melalui keterlibatan personil perusahaan utamanya pada
kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.
d) Keterlibatan penggiat LSM dalam kegiatan CSR.
CSR Merupakan sumber belajar, dan utamanya dalam
menjalankan CSR harus menumbuhkan,menggerakan dan
memelihara partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
3. Manfaat bagi koorporasi
19
1. Kemampuan finansial.
2. Mutu produk dan pelayanan.
3. Fokus pada pelanggan.
4. Keunggulan dan kepekaan SDM.
5. Reliability.
6. Inovasi.
7. Tanggung jawab lingkungan.
8. Tanggung jawab sosial.
9. Penegakan Good Corporate Governance (GCG)
20
2.2.3 Hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra
Perusahaan
21
Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi merupakan sistem
pengelolaan perusahaan berorientasi pada keberpihakan terhadap
masyarakat (society), Pemerintah, individu, dan kelompok masyarakat.
Untuk itu, sebagai suatu sistem mengedepankan keberpihakan kepada
society, operasi perusahaan harus sesuai dengan harapan masyarakat.
Sukses atau tidak nya suatu instansi tergantung dari bagaimana perusahaan
dapat berhubungan baik dengan semua stakeholdersnya, dan untuk itu
beberapa perusahaan melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR). Seperti yang dilakukan oleh PT Paragon Technology & Innovation
dalam melaksanakan program CSR nya.
22
2.4 Kerangka Berpikir
Teori Stakeholders
Variabel X Variabel Y
Dimensi : Dimesi :
23
2.5 Operasional Konsep
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, variabel yang digunakan dalam
peneltian ini adalah sebagai berikut:
a) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah CSR dan memiliki tiga dimensi yaitu Model
CSR, Jenis Kegiatan CSR, dan Manfaat CSR.
b) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra
Perusahaan dan hanya memiliki satu dimensi, yaitu Citra Perusahaan.
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
25
dan menggabungkannya (Krisyantono 2012 : 60), dalam penelitian ini
penulis menjelaskan Pengaruh CSR PT Paragon Technology & Innovation
Terhadap Citra Perusahaan (Survei pada Awardee Paragon Scolarship)
3.2.2 Sampel
Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang,
maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar
dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya.
Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang
responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada Awardee
Paragon Scolarship yaitu sebanyak 39 orang responden. Dengan demikian penggunaan
26
seluruh populasi tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi disebut
sebagai teknik sensus.
Validasi dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur
penelitian tentang isi dan arti sebenarnya yang diukur. Paling tidak hanya bisa
27
dilakukan dalam menetapkan validitas suatu pengukuran adalah menghasilkan
derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang diyakini
dalam pengukuran (Umar, 2011:59).
Pada riset kuantitif, data riset berbentuk angka-angka, maka analisi datanya
berupa perhitungan melalui uji statistik. Penelitian ini dioleh melalui program
SPSS for windows version 23.0 secara khusus dirancang untuk membantu
menarik kesimpulan hasil analisis dan interpretasi data hasil penelitian.
28
1. Penyusunan data,
2. Menyusun tabel dan grafik,
3. Menguji hubungan antara variabel yang diteliti
4. Melakukan uji hipotesa.
No Tahapan Bulan
1 Studi Literatur
2 Perumusan Konsep
3 Penyusunan Kuisioner
Reliabilitas
5 Penyebaran Kuisioner
6 Analisis Data
7 Pembuatan Laporan
29
DAFTAR PUSTAKA
BUKU :
A Chariri dan Imam Ghozali. 2007. “Teori Akuntansi”. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.
Holme, L. and Watts, P. 2006. Human Right and Corporate Social Pesponsibility.
World Business Council for Sustainable Development. Geneva.
Kotler, P & Lee, N. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing the Most Good
for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey.
30
JURNAL :
31