Anda di halaman 1dari 34

TAKE HOME

UJIAN AKHIR SEMESTER


METODE PENELITIAN KUANTITATIF
SEMESTER GENAP TA 2019-2020

PROPOSAL

PENGARUH CSR PT PARAGON TECHNOLOGY &


INNOVATION TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (SURVEI
PADA AWARDEE PARAGON SCOLARSHIP)

MILA NUR HUSNUL HOTIMAH


1810411079

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
JAKARTA
2020
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii


LEMBAR PERNYATAAN....................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu .............................................................................. 4
2.2 Konsep Penelitian ................................................................................ 10
2.3 Teori Penelitian .................................................................................... 21
2.4 Kerangka Pikir ..................................................................................... 23
2.5 Operasional Konsep ............................................................................. 24
2.6 Hipotesis .............................................................................................. 24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Metode ....................................................................... 25
3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ........................................................... 26
3.3 Teknik Sampling .................................................................................. 26
3.4 Instrumen Penelitian ............................................................................ 27
3.5 Uji Validitas dan Realibitas ................................................................. 27
3.6 Teknik Analisis Data............................................................................ 28
3.7 Waktu dan Tahapan Kegiatan ............................................................. 29
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 30

ii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:

Nama : Mila Nur Husnul Hotimah


NPM : 1810411079
Kelas : Metode Penelitian Komunikasi (Kuantitatif) Lokal C
Menyatakan bahwa Rancangan Penelitian (Proposal) ini adalah benar
hasil karya saya sendiri bukan hasil karya orang lain. Apabila di kemudian hari,
tulisan ini terbukti plagiat, saya bersedia menerima sanksi Ujian Tengah
Semester MK Kuantitatif saya dibatalkan.
Demikian, pernyataan ini saya tandatangani demi tegaknya etika akademik
di UPN Veteran Jakarta.

Jakarta, 7 Juni 2020


Yang Membuat,

(Mila Nur Husnul Hotimah)


1810411079

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Penerapan CSR di Indonesia telah diatur dalam perundang – undangan, yaitu


UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 yang menyebutkan
adanya tanggung jawab social yang harus di pikul oleh Perseroan Terbatas.
Mewajibkan CSR merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menyeimbangkan
pertumbuhan ekonomi dan pemerataan ekonomi. Program CSR merupakan
investasi bagi perusahaan demi pertumbuhan dan keberlanjutan (sustainability)
perusahaan dan bukan lagi dilihat sebagai sarana biaya (cost centre) melainkan
sebagai sarana meraih keuntungan (profit centre).
Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung terciptanya
pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Disisi lain masyarakat
mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi pada usaha
memaksimalisasi keuntungan-keuntungan ekonomis memiliki komitmen moral
untuk mendistribusi keuntungan-keuntungannya membangun masyarakat lokal,
karena seiring waktu masyarakat tak sekedar menuntut perusahaan untuk
menyediakan barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk
bertanggung jawab sosial. Selain itu, kontribusi perusahaan terhadap masyarakat
dengan cara menyeimbangkan perhatian terhadap aspek ekonomis, sosial dan
lingkungan atau triple bottom line menjadi salah satu faktor penentu penciptaan
sebuah reputasi atau citra suatu perusahaan.
Program CSR merupakan sebuah komitmen yang menjadi kebutuhan
perusahaan itu sendiri. Jika mampu memberikan manfaat bagi manusia dan
lingkungan, perusahaan tersebut akan mampu bertahan dalam jangka Panjang
karena itulah pelaksanaan CSR harus didasari oleh empat motif yaitu : untuk meraih
keberhasilan secara komersial dengan tetap menghormati etika, memenuhi
kebutuhan di masa depan, membangun citra perusahaan untuk mendapatkan
persetujuan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan, menaikkan brand dan
reputasi di mata konsumen, investor, dan karyawan. Tentunya, keberhasilan
pelaksanaan program CSR sangat ditentukan oleh para pemangku kepentingan

1
(stakeholder) , yang terdiri dari masyarakat luas, konsumen, retailer (pengecer),
pemasok, pemerintah, karyawan, dan lembaga swadaya masyarakat.
PT Paragon Technology and Innovation bukan hanya ingin dikenal sebagai
sebuah perusahaan make up dan personal care terkemuka di Indonesia. Paragon
telah berkomitmen untuk memaknai kehadirannya di tengah masyarakat melalui
kepedulian, semangat untuk berbagi dan berkonstribusi dengan melakukan upaya-
upaya untuk mewujudkan kesejahteraan sosial.
Sebagai perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial, Paragon
mengadakan program Corporate Social Responsibility (CSR) yang fokus pada
beberapa hal, antara lain: peningkatan kesejahteraan masyarakat, partisipasi aktif
dengan komunitas, pengembangan seni dan kebudayaan, pembangunan potensi
sumber daya manusia dan kegiatan sosial di hari besar.
Program CSR Paragon ini diselaraskan dengan corporate objective dan
dilaksanakan secara terarah, terstruktur, dan berkelanjutan. Program ini bukan
sebatas bentuk tanggung jawab perusahaan, melainkan sebuah kebutuhan bagi
Paragon untuk menciptakan sinergi dan upaya pembangunan yang berimplikasi
pada peningkatan kualitas hidup masyarakat luas. Melalui salah satu program CSR
nya, PT Paragon Technology & Innovation mengadakan Paragon Scholarship
Program untuk mahasiswa – mahasiswa Institut Teknologi Bandung, Universitas
Gadjah Mada, Universitas Padjajaran, dan Institut Pertanian Bogor. Beasiswa ini
terdiri dari 3 jenis, yaitu Beasiswa Prestasi, Beasiswa Pemberdayaan, dan Beasiswa
Tugas Akhir.
Penulis ingin mengetahui pengaruh Pengaruh CSR PT Paragon Technology &
Innovation Terhadap Citra Perusahaan. peneliti menjadikan Awardee Paragon
Scholarship sebagai objek penelitian.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka peneliti tertarik membuat
suatu kajian yang mendalam mengenai masalah tersebut dengan judul “Pengaruh
CSR PT Paragon Technology & Innovation Terhadap Citra Perusahaan (Survei
pada Awardee Paragon Scholarship)”

2
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seberapa besar pengaruh CSR PT
Paragon Technology & Innovation terhadap citra perusahaan di kalangan awardee
paragon scholarship?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan


penelitian ini adalah untuk mengetahui adalah seberapa besar pengaruh CSR PT
Paragon Technology & Innovation terhadap citra perusahaan di kalangan awardee
paragon scholarship.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini dapat bermanfaat secara akademis dan praktis :


1. Manfaat akademis
Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pengembangan
studi ilmu komunikasi, serta dapat dijadikan literatur ilmiah dan referensi
untuk kajian penelitian dalam bidang ilmu komunikasi.
2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi yang membaca untuk
memahami lebih jauh tentang program CSR yang dapat membangun citra
sebuah perusahaan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu


Penelitian terdahulu digunakan sebagai pedoman dasar dan
pertimbangan maupun perbandingan bagi peneliti dalam upaya memperoleh
arah dan kerangka pemikiran dari penelitian. Berikut ini adalah penelitian
terdahulu yang berkaitan dengan Pengaruh CSR PT Paragon Technology &
Innovation Terhadap Citra Perusahaan, yang mana dapat dijadikan sebuah
acuan untuk penelitian.
Tabel 1. Penelitian Terdahulu

Jurnal 1
Peneliti Novia Dessy Kartikasari, Kadarisman Hidayat, Edy
Yulianto (2017)
Jurnal Penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility (Csr)
Terhadap Citra Perusahaan Multinasional (Survei Pada
Konsumen Unilever Di Indonesia Mengenai Program
“Project Sunlight” PT Unilever Indonesia Tbk.)
Nama Jurnal Jurnal Administrasi Bisnis
Volume/Edisi/Hal Vol 44, no 1
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian tentang pengaruh program
Corporate Social Repsonsibility (CSR) terhadap Citra
Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk. yang dilakukan
oleh peneliti, maka dapat
diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel
bebas yaitu variabel CSR yang terdiri dari Ekonomi
(X1), Lingkungan (X2), dan Sosial (X3) terhadap

4
variabel Citra Perusahaan PT. Unilever Indonesia Tbk.
Dari hasil uji F. Hasil yang didapatkan menyatakan
bahwa nilai signifikansi F (0,000)<α=0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa variabel Citra Perusahaan dapat
dipengaruhi secara signifikan oleh variabel bebas.
b. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel CSR
yaitu Ekonomi (X1) terhadap Citra Perusahaan PT.
Unilever Indonesia Tbk. dari hasil pengujian hipotesis
secara parsial.
c. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel CSR
yaitu Lingkungan (X2) terhadap Citra Perusahaan PT.
Unilever Indonesia Tbk. dari hasil pengujian hipotesis
secara parsial.
d. Terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel CSR
yaitu Sosial (X3) terhadap Citra Perusahaan PT.
Unilever Indonesia Tbk. dari hasil pengujian hipotesis
secara parsial.
Jurnal 2
Peneliti Bahrul Ulum (2014)
Jurnal Penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Citra (Survei Pada Warga Sekitar Pt. Sasa Inti Gending-
Probolinggo)
Nama Jurnal Jurnal Administrasi Bisnis
Volume/Edisi/Hal Vol 8, No 1
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka
dapat diberikan saran sebagai berikut:
1. Pada variabel Community Support (X1), Environment
(X2) dan Product (X3) dalam penelitian ini merupakan
hal yang sangat urgent dalam mempengaruhi Citra

5
Perusahaan. Diharapkan hasil penelitian ini dapat
dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk
mengembangkan penelitian ini dengan
mempertimbangkan variabel-variabel lain yang sudah
merupakan variabel lain diluar variable yang sudah
dipakai dalam penelitian ini.
2. Pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility)
pada perusahaan meskipun sudah di anjurkan untuk
melakukannya namun masih belum terpenuhi secara
maksimal, dengan kekurangan yang belum terpenuhi
dari masyarakat sekitar harapannya variabel-variabel
dengan pengaruh yang kecil supaya menjadi bahan
evaluasi bagi perusahaan untuk melaksanakan secara
baik dan benar demi meningkatkan Citra Perusahaan.

Jurnal 3
Peneliti Darma Satya dan Deden Syarif Hidayatullah (2017)
Jurnal Penelitian Pengaruh Program Corporate Social Responsibility
Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada PT. Sucofindo
Tahun 2017)
Nama Jurnal e-Proceeding of Management
Volume/Edisi/Hal Vol.5, No.2
Metode Metode Kualitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan data yang diperoleh dan hasil analisis yang
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan program CSR yang dilakukan oleh PT.
SUCOFINDO dilakukan dengan adanya persetujuan dan
konsultasi dari pihak manajemen mengenai anggaran
program yang akan dilakukan dan untuk menyesuaikan

6
dengan nilai-nilai dan kepentingan perusahaan.
Program-program CSR yang dilakukan oleh PT.
SUCOFINDO terdiri atas 2 macam program, yaitu CSR
terprogram dan CSR tidak terprogram. Penerima
program CSR ditentukan dengan melihat status sosial
dan mendahulukan masyarakat yang berada di wilayah
terdekat dengan perusahaan. Monitoring dan evaluasi
juga menjadi bagian yang penting dalam melakukan
program CSR untuk mengantisipasi hal yang akan
muncul saat pelaksanaan dan untuk menentukan
program CSR yang akan dilakukan selanjutnya.
Penerapan program CSR PT. SUCOFINDO dilakukan
dengan berbagai pertimbangan dari pihak manejemen
dengan unit PKBL sebagai eksekutor kegiatan yang akan
dilakukan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah
dilakukan terhadap para penerima program CSR,
ditemukan jawaban bahwa penerapan dari program CSR
yang dilakukan memberikan manfaat dan bantuan yang
dibutuhkan oleh para penerimanya.
Jurnal 4
Peneliti Viani Naufalia (2016)
Jurnal Penelitian Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra
Perusahaan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Nama Jurnal Jurnal Utilitas
Volume/Edisi/Hal Vol. 2 No. 2
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Hipotesis menyatakan Corporate Social Responsibility
secara langsung berpengaruh positif dan signifikan
terhadap Citra Perusahaan di PT. Telekomunikasi
Indonesia, Tbk Jakarta Utara. Hal ini dibuktikan dengan

7
hasil persamaan regresi sederhana, yaitu Ŷ = 30.14 +
0.598(𝑥) . Sehingga setiap penambahan nilai variabel
Corporate Social Responsibility sebesar satu skor maka
akan mempengaruhi bertambahnya variabel Citra
Perusahaan sebesar 0.598. Adanya program Corporate
Social Responsibility yang dilakukan terhadap
masyarakat sangat membawa pengaruh positif dan
signifikan terhadap citra perusahaan. Dengan
menciptakan program Corporate Social Responsibility
yang inovatif dan variatif, serta menerapkan prinsip
Triple Bottom Line yaitu Profit, People, dan Planet pada
seluruh kegiatan-kegiatan CSR Telkom, membuat
program CSR yang dijalankan akan menjangkau seluruh
masyarakat di berbagai aspek, kemudian masyarakat
akan memberikan Awareness, Attitude, dan Action atas
apa yang dilakukan oleh perusahaan tersebut kepada
masyarakat.
Jurnal 5
Peneliti Mohammad Yaskun dan Puguh Cahyono (2016)
Jurnal Penelitian Pengaruh Implementasi Corporate Social Responsibility
(CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Pt. Semen
Indonesia (Persero), Tbk.)
Nama Jurnal Jurnal Penelitian Ilmu Manajemen
Volume/Edisi/Hal Vol 1, No 3
Metode Metode Kuantitatif
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji statistic yang telah dilakukan
terhadap hipotesis awal penelitian ini, hanya X7 (sektor
sarana umum) berpengaruh signifikan secara negatif
terhadap citra perusahaan (berlawanan dengan dugaan
awal penelitian). Sedangkan X1 (program kemitraan),

8
X2 (sector pendidikan), X3 (sektor kesehatan), X4
(sektor pelestarian alam), X5 (sektor bencana alam), X6
(sektor olahraga, seni dan budaya), dan X8 (sektor sarana
ibadah). Berdasarkan kajian lebih lanjut terhadap hasil
uji statistik
tersebut, terdapat fakta bahwa:
1) Hanya 30% dana dari program CSR PT Semen
Indonesia yang
disalurkan di Gresik sedangkan 70%nya ada di di Tuban.
2) Kurang maksimalnya sosialisasi dan publikasi atas
program-program CSR Semen Indonesia sehingga
responden tidak mendapakan informasi yang cukup
mengenai program-program CSR tersebut.
3) Pelaksanaan dari program-program CSR yang tidak
merata sehingga manfaatnyapun hanya dirasakan
sebagian masyarakat saja.

Dalam penelitian yang berjudul “PENGARUH CSR PT PARAGON TECHNOLOGY &


INNOVATION TERHADAP CITRA PERUSAHAAN (SURVEI PADA AWARDEE
PARAGON SCOLARSHIP)” yang ditulis oleh penulis sendiri, penulis ingin membahas
seberapa besar pengaruh CSR terhadap citra perusahaan. Yang membedakan penelitian ini
dengan yang sebelum nya adalah penulis mengambil sampel jenuh karena populasi dari
objek penelitiannya tidak lebih dari 100 orang.

9
2.2 Konsep - Konsep Penelitian
Merupakan suatu dasar atau petunjuk di dalam melakukan suatu penelitian,
dimana teori dan konsep tersebut dapat memberikan gambaran secara sistematis
dari suatu fenomena.
2.2.1 Corporate Social Responsibility
Lord Holme and Richard Watts (2006) mendefinisikan CSR pada dasarnya
merupakan satu bentuk tindakan yang berangkat dari perilaku etis perusahaan dan
berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi sekaligus meningkatkan kualitas
hidup tenaga kerja dan keluarga mereka sebagai masyarakat setempat dan
masyarakat pada umumnya.
Definisi CSR menurut World Business Council on Sustainable Development
adalah komitmen dari bisnis/perusahaan untuk berperilaku etis dan berkontribusi
terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, seraya meningkatkan kualitas
hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas. Wacana
Tanggung Jawab Sosial yang kini menjadi isu sentral yang semakin populer dan
bahkan ditempatkan pada posisi yang penting, karena itu kian banyak pula kalangan
dunia usaha dan pihak-pihak terkait mulai merespon wacana ini, tidak sekedar
mengikuti tren tanpa memahami esensi dan manfaatnya.
Dengan pemahaman seperti itu, maka pada dasarnya CSR memiliki fungsi
atau peran strategis bagi sebuah perushaan, yaitu sebagai bagian dari manajemen
risiko khususnya dalam membentuk katup pengaman sosial (social security). Dan
CSR yang baik adalah CSR yang pada implementasinya berjalan dengan baik dan
tepat pada sasaran yang sudah direncanakan. Oleh karena itu
pengimplementasiannya harus bisa maksimal dilakukan.

10
2.2.1.1 Model Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
Program-program CSR dapat dijabarkan ke dalam berbagai bentuk oleh
masing-masing perusahaan. Kegiatan ini perlu disesuaikan dengan tujuan
organisasi, orientasi bisnis dan image yang ingin dibangun pada masyarakat luas.
Pelaksanaan dari kegiatan ini dapat ditujukan pada publik internal atau eksternal
perusahaan. Lebih lanjut, konsep piramida CSR yang dikembangkan Archie B.
Carrol memberi justifikasi secara teoritis dan logis mengapa sebuah perusahaan
perlu menerapkan CSR bagi masyarakat di sekitarnya. Menurut Carrol, CSR adalah
puncak piramida yang erat terkait, dan bahkan identik dengan, tanggungjawab
filantropis. Setidaknya terdapat empat model CSR yang akan diuraikan sebagai
berikut :
1) Tanggung Jawab Sosial Ekonomi
Perusahaan harus dioperasikan dengan berbasis laba serta dengan misi
tunggal untuk meningkatkan keuntungan selama berada dalam batas-
batas peraturan pemerintah.

2) Tanggung Jawab Legal


Kegiatan bisnis diharapkan untuk memenuhi tugas ekonomi para pelaku
dengan berlandaskan kerangka kerja legal maupun nilai-nilai yang
berkembang di masyarakat secara bertanggung jawab.

3) Tanggung Jawab Etika


Kebijakan dan keputusan perusahaan didasarkan pada keadilan, bebas dan
tidak memihak, menghormati hak-hak individu, serta memberikan
perlakuan yang sama untuk mencapai tujuan perusahaan.
4) Tanggung Jawab Sukarela Atau Diskresioner
Kebijakan perusahaan dalam tindakan sosial yang murni sukarela,
didasarkan pada keinginan perusahaan untuk memberikan kontribusi
sosial yang tidak memiliki kepentingan timbal balik secara langsung.

11
2.2.1.2 Jenis-Jenis kegiatan Corporate Social Responsibility
Menurut Kotler dan Lee dalam Dwi Kartini (2009 hal 46) menyebutkan ada
enam kategori aktivitas CSR yaitu:
1. Promosi Kegiatan Sosial
Melalui aktifitas CSR ini, menggunakan komunikasi persuasif dengan
tujuan menciptakan kesadaran (awareness), serta perhatian terhadap suatu
masalah sosial , merupakan fokus utama dari kategori aktivitas CSR ini.
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dengan melaksankan kegiatan
ini, menurut Kotler dan Lee (2005) adalah sebagai berikut:
a) Pelaksanaan Cause Promotions oleh Perusahaan akan
memperkuat positioning merekaperusahaan.
b) Pelaksanaan Cause Promotions dapat turut menciptakan jalan
bagi ekspresi loyalitas konsumen terhadap suatu masalah sehingga
bisa meningkatkan loyalitas konsumen terhadap perusahaan
penyelenggara promosi.
c) Memberikan peluang kepada para karyawan perusahaan untuk
terlibat dalam suatu kegiatan sosial yang menjadi kepedulian
mereka.
d) Cause Promotions dapat menciptakan kerjasama antara
perusahaan dengan pihak-pihak lain (misalnya media), sehingga
memperbesar dampak pelaksanaan promosi.

e) Aktifitas Cause Promotions dapat meningkatkan citra perusahaan


(corporate image).

12
2. Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial (Cause Related Marketing)
Dalam aktifitas CSR ini, perusahaan memiliki komitmen untuk
menyumbangkan presentase tertentu dari penghasilannya untuk suatu
kegiatan sosial berdasarkan besarnya penjualan produk. Benefit yang
diperoleh perusahaan dalam melaksanakan aktvitas Cause Related
Marketing sebagai berikut (Kotler dan Lee,2005):
a) Perusahaan dapat menarik pelanggan baru melalui pelaksanaan
Cause Related Marketing.
b) Akivitas Cause Related Marketing dapat menjangkau relung pasar
(market niche).
c) Aktivitas Cause Related Marketing dapat meningkatkan
penjualan produk perusahaan.
d) Aktivitas Cause Related Marketing dapat membangun identitas
merek yang positif di mata pelanggan.

3. Pemasaran Kemasyarakatan Korporat (Corporate Social Marketing)


Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mengembangkan dan melaksanakan
kampanye untuk mengubah perilaku masyarakat dengan tujuan
meningkatkan kesehatan dan keselamatan publik, menjaga kelestarian
lingkungan hidup serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Aktivitas
CSR ini lebih banyak berfokus untuk mendorong perilaku yang berkaitan
dengan hal-hal sebagai berikut:
a) Isu-isu Kesehatan.
b) b Isu-isu PerlindunganTerhadap Kecelakaan/Kerugian.
c) Isu-isu Lingkungan.
d) Isu-isu Keterlibatan Masyarakat.

Benefit-benefit yang dapat diperoleh perusahaan melalui pelaksanaan


corporate Social Marketing antara lain:
a) Menunjang positioning marketing perusahaan.

13
b) Menciptakan prefensi merk.
c) Mendorong peningkatan penjualan.
d) Menarik mitra yang bisa diandalkan serta memiliki kepedulian
besar untuk merubah perilaku masyarakat.
e) Memberikan dampak yang nyata terhadap perubahan sosial.

4. Kegiatan Filantropi perusahaan (Corporate Philanthropy)


Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan memberikan sumbangan langsung
dalam bentuk derma untuk kalangan masyarakat tertentu. Sumbangan
tersebut biasanya berbentuk pemberian uang secara tunai , bingkisan/paket
bantuan atau pelayanan secara cuma-cuma. Kegiatan filantropi biasanya
berkaitan dengan berbagai kegiatan sosial yang menjadi prioritas pehatian
perusahaan. Berbagai program Coporate Philanthropy yang dilaksanakan
perusahaan antara lain:
a) Program Coporate Philanthropy dalam bentuk sumbangan uang
tunai.
b) Program Coporate Philanthropy dalam bentuk hibah.
c) Program Coporate Philanthropy dalam bentuk penyediaan
beasiswa .
d) Program Coporate Philanthropy dalam bentuk pemberian produk.
e) Program Coporate Philanthropy dalam bentuk pemberian layanan
cuma-cuma.
f) Program Coporate Philanthropy dalam bentuk penyediaan
keahlian teknis oleh karyawan perusahaan secara cuma-cuma.
g) Program Coporate Philanthropy dengan mengijinkan penggunaan
fasilitas dan saluran distribusi yang dimiliki perusahaan untuk
digunakan bagi kegaiatan sosial.
h) Program Coporate Philanthropy yang dilakukan perusahaan
dengan cara menawarkan penggunaan peralatan yang dimilik
oleh perusahaan.

14
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan dari pelaksanaan program
Coporate Philanthropy, antara lain:
a) Meningkatkan reputasi perusahaan.
b) Memperkuat bisnis perusahaan.
c) Memberi dampak bagi penyelesaian masalah sosial dalam
komunitas lokal.

5. Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela (Community


Volunteering)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan mendukung serta mendorong para
karyawan , rekan pedagang eceran, atau para pemegang franchise agar
menyisihkan waktu mereka secara sukarela guna membantu organisasi-
organisasi masyarakat lokal maupun masyarakat yang menjadi suatu
pogram.
Bentuk dukungan yang diberikan perusahaan kepada karyawannya untuk
melaksanakan program Community Volunteering antara lain:
a) Memasyarakatkan etika perusahaan melalui komunikasi korporat
yang akan mendorong karyawan untuk menjadi sukarelawan bagi
komunitas.
b) Memasyarakatkan kegiatan sosial atau aktivitas amal tertentu yang
bisa diikuti oleh para karyawan.
c) Mengorganisir suatu tim sukarelawan untuk suatu kegiatan sosial.
d) Membantu para karyawan menemukan kegiatan sosial yang
dilaksanakan melalui survey ke wilayah yang diperkirakan
membutuhkan bantuan sukarelawan, dll.
e) Menyediakan waktu cuti dengan tanggungan perusahaan bagi
karyawan yang bersedia menjadi tenaga relawan.
f) Memberikan penghargaan dalam bentuk uang dalam jumlah jam
yang digunakan karyawan tersebut bagi sukarelawan.
g) Memberikan penghormatan kepada para karyawan yang terlibat
dalam kegiatan sukarela.

15
Benefit yang dapat diperoleh perusahaan melalui kegiatan Community
Volunteering, antara lain:
a) Membangun hubungan yang tulus anatara perusahaan dengan
komunitas.
b) Kegiatan Community Volunteering dapat memberikan kontribusi
terhadap pencapaian tujuan perusahaan.
c) Meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

6. Praktika bisnis yang memiliki tanggng jawab sosial (socially


Responsible Business Practice)
Dalam aktivitas CSR ini, perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis
melalui aktivitas bisnis yang diwajibkan oleh hukum serta melaksanakan
investasi yang mendukung kegiatan sosial degan tujuan meningkatkan
kesejahteraan komunitas dan memlihara lingkungan hidup. Beberapa
aktivitas yang termasuk kedalam socially Responsible Business Practice,
mencakup:
a) Membuat fasilitas yang memenuhi bahkan melebihi tingkat
keamanan lingkungan dan keselamatan yang ditetapkan .
b) Mengembangkan perbaikan proses produksi barang dan jasa.
c) Menghentikan penawaran produk yang ditengarai membahayakan
kesehatan manusia meskipun produk itu legal.
d) Memilih pemasok berdasarkan kriteria kesedian mereka
menerapkan dan memelihara aktivitas sustainable development.
e) Memilih perusahaan manufaktur dan bahan kemasan yang paling
ramah lingkungan.
f) Melakukan pelaporan secara terbuka mengenai material produk
yang digunakan berikut asal-usulnya.
g) Mengembangkan berbagai program untuk menunjang terciptanya
kesejahteraan masyarakat.

Berbagai benefit yang didapat oleh perusahaan melalui pelaksanaan


socially Responsible Business Practice adalah sebagai berikut:

16
a) Pelaksanaan socially Responsible Business Practice dapat
menghemat uang perusahaan.
b) Meningkatkan kesan baik komunitas terhadap perusahaan.
c) Bagi perusahaan yang berhasil menjalankan. kegiatan socially
Responsible Business Practice, keberhasilan tersebut akan
menciptakan prefensi konsumen terhadap merk produk
perusahaan.
d) Pelaksanaan socially Responsible Business Practice misalnya
dalam bentuk penyediaan saran untuk kepentingan umum, dapat
menimbulkan image yang sangat positif dari pemerintah selaku
pembuat peraturan sehingga memberikan situasi yang
menguntungkan bagi perusahaan.
e) Pelaksanaan socially Responsible Business Practice oleh
perusahaan dapat meningkatkan kepuasaan karyawan.

2.2.1.3 Manfaat Corporate Social Responsibility


Ada manfaat yang diperoleh saat menjalankan program CSR adapun
manfaat itu bisa dirasakan oleh perusahaan atau instansi serta masyarakat
yang ikut dalam program CSR.
1. Manfaat CSR bagi masyarakat

Chakraborty (2010) menyimpulkan bahwa CSR adalah tentang


bagaimana perusahaan mengelola proses bisnis untuk menghasilkan
dampak positif secara keseluruhan pada masyarakat. Dengan demikian
perusahaan mempertimbangkan kepentingan masyarakat dengan
mengambil tanggung jawab atas dampak kegiatan mereka terhadap
pelanggan ,pemgang saham, karyawan, masyarakat, dan pemangku
kepentingan lainya serta lingkungan, Tanaya (2004) juga menyatakan
bahwa, esensi CSR merupakan wujud dari giving back dari perusahaan
kepada komunitas atau masyarakat sekitar, yang dapat dilakukan untuk
menghasilkan bisnis berdasarkan niat tulus guna memberi kontribusi yang
paling positif pada masyarakat sekitar (stakeholders).

17
Asih (2012) menyatakn bahwa dalam menjalankan tanggung jawab
sosialnya, perusahaan memfokuskan perhatiaanya kepada tiga hal yaitu
keuntungan (profit). Masyarakat (people), dan lingkungan (planet). Lebih
lanjut, clark (2000) menyimpulkan bahwa hubungan masyarakat (PR)
dengan komunikasi efektif dan manajemen hubungan dalam penerapan
tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan diperoleh banyak manfaat
bagi komunitas, dalam bentuk:
a) Peluang penciptaan kesempatan kerja,pengalaman kerja, dan
pelatihan.
b) Pendanaan investasi komunitas,pengembangan infrastruktur.
c) Keahlian komersial.
d) Kompetensi teknis dan personal individual pekerja yang terlibat .
e) Representasi bisnis sebagai promosi bagi prakarsa-prakarsa
komunitas. Intinya manfaat CSR bagi masyarakat yaitu dapat
mengembangkan diri dan ushanya sehingga sasaran untuk
mencapai kesejahteraan tercapai.
2. Manfaat bagi pemerintah

Pelaksanaan CSR juga memberikan manfaat bagi pemerintah. Melalui


CSR akan tercipta hubungan antara pemerintah dan perusahaan dalam
mengatasi berbagai masalah sosial, seperti kemiskinan,rendahnya kualitas
pendidikan, minimnya akses kesehatan dan lain sebagainya. Tugas
pemerintah untuk menciptakan kesejahteraan bagi rakyatnya menjadi lebih
ringan dengan adanya partisipasi pihak swasta (perusahaan) melalui
kegiatan CSR.
Terkait dengan hal ini, pengalaman menunjukan bahwa, kehadiran CSR
cukup banyak memberikan kontribusi kepada pemerintah, dalam bentuk:
a) Dukungan pembiayaan
Utamanya karena keterbatasan anggaran pemerintah untuk
membiayai pembangunan yang berkaitan dengan penanggulangan
kemiskinan.

18
b) Dukungan sarana dan prasarana (ekonomi,kesehatan,pendidikan
dan Pelaihan,tempat ibadah,sarana olahraga,kesenian,dan lain-
lain),baik yang (sudah) dimiliki maupun dibangun melalui
kegiatan CSR.
c) Dukungan keahlian
Melalui keterlibatan personil perusahaan utamanya pada
kegiatan pengembangan kapasitas masyarakat.
d) Keterlibatan penggiat LSM dalam kegiatan CSR.
CSR Merupakan sumber belajar, dan utamanya dalam
menjalankan CSR harus menumbuhkan,menggerakan dan
memelihara partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
3. Manfaat bagi koorporasi

Untung (2008:38) mengemukakan bahwa manfaat CSR bagi perusahaan


adalah:
a) Mempertahankan serta mendongkrak reputasi serta citra merek
perusahaan.
b) Mendapatkan lisensi untuk beroprasi secara social
c) Melebarkan akses sumber daya bagi operasi sosial.
d) Membuka peluang pasar yang lebih luas .
e) Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan
limbah,memperbaiki hubungan dengan stakeholder.
f) Memperbaiki hubungan dengan regulator.
g) Meningkatkan semanat dan produktivitas karyawan.
h) Peluang mendapatkan penghargaan.

2.2.2 Citra Perusahaan


Di dalam Jurnal Roslina (2010) dikatakan bahwa citra perusahaan adalah
persepsi eksternal stakeholders. Sedangkan dalam News of Perhumas
(2004) disebutkan beberapa aspek dalam membentuk citra dan reputasi
perusahaan, antara lain :

19
1. Kemampuan finansial.
2. Mutu produk dan pelayanan.
3. Fokus pada pelanggan.
4. Keunggulan dan kepekaan SDM.
5. Reliability.
6. Inovasi.
7. Tanggung jawab lingkungan.
8. Tanggung jawab sosial.
9. Penegakan Good Corporate Governance (GCG)

Namun dalam upaya pengukurannya, Spector dalam Picton & Broderick


(2001) menemukan enam faktor utama yang dapat mengukur dimensi
utama para calon responden yang mereka gunakan dalam
mengekspresikan citra dari suatu organisasi. Keenam faktor utama tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Dynamic : pioneering, attention-getting, active, goal oriented
2. Cooperative : friendly, well-liked, eager to please good relations
3. Business : wise, smart, persuade, well-organized
4. Character : ethical, reputable, respectable
5. Successful : financial performance, self-confidence
6. Withdrawn : aloof, secretive, cautious

Mengembangkan citra yang kuat membutuhkan kreatifitas dan kerja keras.


Citra tidak dapat ditanam dalam pikiran pelanggan dalam waktu semalam
dan disebarkan melalui satu media saja. Sebaliknya citra itu harus
disampaikan melalui tiap sarana komunikasi yang tersedia dan disebarkan
terus menerus. Citra yang baik dari suatu organisasi merupakan aset karena
citra mempunyai dampak pada persepsi konsumen dari komunikasi dan
operasi organisasi dalam berbagai hal.

20
2.2.3 Hubungan antara Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Citra
Perusahaan

Menurut (Susanto 2007), perusahaan yang menjalankan tanggung


jawab sosialnya secara konsisten akan mendapatkan dukungan yang luas
dari komunitas yang merasakan beberapa manfaat dari berbagai aktifitas
yang dijalankannya. CSR akan meningkatkan citra perusahaan dan dalam
waktu yang panjang akan terakumulasi menjadi reputasi perusahaan.
Menurut survei yang dilakukan oleh environics International (Toronto),
Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum
(London) dalam bahwa 60% dari 25.000 responden di 23 negara
berpendapat bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu
faktor pembentuk citra baik perusahaan. Lebih lanjut, responden selaku
konsumen perusahaan bersikap terhadap perusahaan yang tidak
menjalankan CSR adalah ingin “menghukum” (40%) dan 50% tidak akan
membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada
orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.

2.3 Teori Penelitian

Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas


yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, namun harus
memberikan manfaat bagi stakeholder (pemegang saham, kreditor,
konsumen, supplier, pemerintah, masyarakat, analis dan pihak lain).
Dengan demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut
(Ghozali & Chariri, 2007). Dengan pengertian diatas dapat dikatakan bahwa
Stakeholder memunyai hak memperoleh informasi mengenai aktivitas
perusahaan yang dapat memengaruhi pengambilan keputusan mereka. Para
stakeholder juga dapat memilih untuk tidak menggunakan informasi
tersebut dan tidak dapat memainkan peran secara langsung dalam suatu
perusahaan.

21
Definisi tersebut mengisyaratkan, bahwa legitimasi merupakan sistem
pengelolaan perusahaan berorientasi pada keberpihakan terhadap
masyarakat (society), Pemerintah, individu, dan kelompok masyarakat.
Untuk itu, sebagai suatu sistem mengedepankan keberpihakan kepada
society, operasi perusahaan harus sesuai dengan harapan masyarakat.
Sukses atau tidak nya suatu instansi tergantung dari bagaimana perusahaan
dapat berhubungan baik dengan semua stakeholdersnya, dan untuk itu
beberapa perusahaan melakukan kegiatan Corporate Social Responsibility
(CSR). Seperti yang dilakukan oleh PT Paragon Technology & Innovation
dalam melaksanakan program CSR nya.

22
2.4 Kerangka Berpikir

Kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat gambarkan sebagai berikut :

Pengaruh CSR PT Paragon


Technology & Innovation
Terhadap Citra Perusahaan
(Survei pada Awardee Paragon Scolarship)

Teori Stakeholders

Hubungan antara Corporate Social Responsibility


(CSR) terhadap Citra Perusahaan

Variabel X Variabel Y

Corporate Social Responsibility (CSR) Citra Perusahaan

Dimensi : Dimesi :

Model CSR didalam News of Perhumas


Tanggung Jawab Sosial Ekonomi (2004) disebutkan beberapa aspek
dalam membentuk citra dan
Tanggung Jawab Legal
reputasi perusahaan, antara lain :
Tanggung Jawab Etika Kemampuan finansial.
Tanggung Jawab Sukarela Atau Diskresioner Mutu produk dan pelayanan.
Fokus pada pelanggan.
Jenis Kegiatan CSR Keunggulan dan kepekaan
Promosi Kegiatan Sosial Tanggung Jawab Legal SDM.
Pemasaran Terkait Kegiatan Sosial (Cause Related Reliability.
Inovasi.
Marketing) Tanggung jawab lingkungan.
Pemasaran Kemasyarakatan Korporat (Corporate Tanggung jawab sosial.
Social Marketing)
Kegiatan Filantropi perusahaan (Corporate
Philanthropy)
Pekerja sosial kemasyarakatan secara sukarela
(Community Volunteering)
Praktika bisnis yang memiliki tanggng jawab sosial
(socially Responsible Business Practice)
Manfaat CSR

Manfaat bagi masyarakat

23
2.5 Operasional Konsep
Berdasarkan kerangka berpikir diatas, variabel yang digunakan dalam
peneltian ini adalah sebagai berikut:
a) Variabel Bebas (Independent Variable)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, yang menyebabkan
timbulnya atau berubahnya variabel terikat. Variabel bebas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah CSR dan memiliki tiga dimensi yaitu Model
CSR, Jenis Kegiatan CSR, dan Manfaat CSR.
b) Variabel Terikat (Dependent Variable)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi karena adanya variabel
bebas. Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah Citra
Perusahaan dan hanya memiliki satu dimensi, yaitu Citra Perusahaan.

2.6 Hipotesis Penelitian


Hipotesis (hypothesis) menurut Cooper dan Schindler dalam (Suryadi : 2019)
adalah sebuah proporsi yang dirumuskan untuk diuji secara empirik; sebuah
pernyataan sementara yang menjelaskan hubungan antar variable. Bedasarkan
kerangka pemikiran diatas hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Ho : CSR PT Paragon Technology & Innovation Berpengaruh Terhadap Citra
Perusahaan (Survei Pada Awardee Paragon Scolarship)
Ha :
- Pengaruh Pengaruh Csr PT Paragon Technology & Innovation Terhadap
Citra Perusahaan Tinggi. (Survei Pada Awardee Paragon Scolarship)
tinggi.
- Pengaruh Pengaruh Csr PT Paragon Technology & Innovation Terhadap
Citra Perusahaan Tinggi. (Survei Pada Awardee Paragon Scolarship)
sedang.
- Pengaruh Pengaruh Csr PT Paragon Technology & Innovation Terhadap
Citra Perusahaan Tinggi. (Survei Pada Awardee Paragon Scolarship)
rendah.

24
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan


kuantitatif. Peneliti memilih pendekatan tersebut karena tujuannya adalah
untuk mengukur seberapa besar Pengaruh CSR PT Paragon Technology &
Innovation Terhadap Citra Perusahaan (Survei pada Awardee Paragon
Scolarship)

Menurut Sugiyono (2009:14), Penelitian kuantitatif yaitu penelitian


tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan kedalam bentuk angka,
meskipun begitu penelitian ini melibatkan penelitian kualitatif sebagai data
pendukungnya seperti wawancara antara peneliti dan informan.

Soeyono (dalam Soewadji 2012:50) mengatakan, “metode


kuantitatif adalah, jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan
persentase, rata-rata, dan penghitungan statistik lainya”.

3.1.1 Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mengambil jenis penelitian eksplanatif,


yaitu menggabungkan atau mencari sebab akibat antara dua atau lebih
variable yang akan diteliti. Peneliti perlumelakukan kegiatan berteori untuk
menghasilkan dugaan awal (hipotesis) antara varaibel satu dengan yang
lainnya (Kriyantono 2012 : 69)

3.1.2 Metode Penelitian

Pada penelitian ini penulis menggunakan metode survey, jenis


penilitian ini mencoba menjelaska bagaimana fenomena itu terjadi dan apa
pengaruhnya dengan kata lain digunakan untuk menjelaskan dua variabel

25
dan menggabungkannya (Krisyantono 2012 : 60), dalam penelitian ini
penulis menjelaskan Pengaruh CSR PT Paragon Technology & Innovation
Terhadap Citra Perusahaan (Survei pada Awardee Paragon Scolarship)

3.2 Populasi dan Sampel


3.2.1 Populasi

Dalam statistika kata “populasi” merujuk pada sekumpulan individu dengan


karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian (Muhtadi, 2015:270).

Sugiyono (dalam Kriyantono, 2010:153) menyebut populasi sebagai wilayah


yang terdiri dari objek atau subjek yang ditetapkan oleh periset untuk mempelajarim
kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
Awardee Paragon Scolarship yang berjumlah 39 orang. Informasi ini peneliti dapatkan
dari website resmi PT Paragon Technology & Innovation.

3.2.2 Sampel

Menurut Soewadji (2012:132) Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi,


yang diambil dari berbagai macam cara sehingga dapat mewakili seluruh anggota
populasi. Apabila penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh populasi melainkan hanya
sebagian dari populasi atau yang disebut penelitian sampel maka yang menjadi sumber
dari penelitian cukup dari sebagian anggota populasi tersebut karena walaupun hanya
sebagian mereka sudah mewakili seluruh anggota populasi.

3.3 Teknik Sampling

Menurut Arikunto (2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang,
maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar
dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya.
Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari 100 orang
responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada pada Awardee
Paragon Scolarship yaitu sebanyak 39 orang responden. Dengan demikian penggunaan

26
seluruh populasi tanpa harus menarik sampel penelitian sebagai unit observasi disebut
sebagai teknik sensus.

3.4 Instrumen Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, maka instrumen


yang peneliti gunakan adalah kuesioner. Menurut Arikunto (2006:151) “kuesioner
adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi
dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui”.
Diharapkan dengan kuesioner ini peneliti bisa mendapatkan informasi dari subjek
yang ditentukan dan berkaitan secara langsung dengan masalah penelitian yang
menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Adapun skala yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur, sikap,
pendapat, persepsi seseorang atau kelompok orang tentang sebuah fenomena.
“Dengan skala likert, maka variable akan diukur dan dijabarkan menjadi indikator-
indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk
menyusun item-item imstrumen yang berupa pertanyaan”. (Sugiyono 2013,
hlm.134).

Pertanyaan yang dijawab oleh responden akan mendapatkan nilai sesuai


dengan jawaban yang bersangkutan. Kriteria penilaian tersebut memiliki 4
alternatif jawaban, yaitu sangat setuju (SS) 4, setuju (S) 3, kurang setuju (TS) 2,
dan tidak setuju (STS).

3.5 Uji Validitas dan Realibitas

Dengan menggunakan pengujian validitas dan reliabilitas dalam


pengumpulan data, diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliabel.
Pengujian ini merupakan syarat mutlak untuk menghasilkan data yang dapat
dipercaya kebenarannya.

Validasi dalam penelitian dijelaskan sebagai suatu derajat ketepatan alat ukur
penelitian tentang isi dan arti sebenarnya yang diukur. Paling tidak hanya bisa

27
dilakukan dalam menetapkan validitas suatu pengukuran adalah menghasilkan
derajat yang tinggi dari kedekatan data yang diperoleh dengan apa yang diyakini
dalam pengukuran (Umar, 2011:59).

Reabilitas adalah tingkat kehandalan kuesioner. Kuesiner yang reliabel adalah


kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang
sama akan menghasilkan data yang sama. sehingga dapat diasumsikan, tidak
terdapat perubahan psikologis

3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Moleong (dalam Kriyantono, 2012:167), mendefinisikan analisis


data sebagai proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola,
kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat menemukan tema dan dapat
dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Sedangkan
interpretasi data adalah memberikan arti yang signifikan terhadap analisis,
menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan antara dimensi – dimensi uraian.
Jenis analisis yang digunakan adalah bivariat, yaitu analisis yang dilakukan untuk
melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel itu dibagi menjadi variabel X dan
variabel Y. Kedua variabel tersebut merupakan variabel pokok, yaitu variabel
pengaruh (bebas) dan variabel terpengaruh (tak bebas). Variabel X pada penelitian
ini adalah CSR dan variabel Y nya adalah Citra Perusahaan.

Pada riset kuantitif, data riset berbentuk angka-angka, maka analisi datanya
berupa perhitungan melalui uji statistik. Penelitian ini dioleh melalui program
SPSS for windows version 23.0 secara khusus dirancang untuk membantu
menarik kesimpulan hasil analisis dan interpretasi data hasil penelitian.

Aplikasi program SPSS for Windows merupakan paket rancangan program


model analisis penelitian yang sederhana. Tujuannya untuk membantu para
peneliti melakukan (Danandjaja, 2012:110):

28
1. Penyusunan data,
2. Menyusun tabel dan grafik,
3. Menguji hubungan antara variabel yang diteliti
4. Melakukan uji hipotesa.

3.7 Tempat dan Waktu Peneltian

Penelitian ini akan dilakukan dengan menyebarkan kuisioner online pada


Awardee Paragon Scholarship dimulai dari bulan Juni 2020 hingga Agustus
2020.

No Tahapan Bulan

Mei Juni Juli Agustus

1 Studi Literatur

2 Perumusan Konsep

3 Penyusunan Kuisioner

4 Uji Validitas &

Reliabilitas

5 Penyebaran Kuisioner

6 Analisis Data

7 Pembuatan Laporan

29
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

A Chariri dan Imam Ghozali. 2007. “Teori Akuntansi”. Semarang: Badan Penerbit
Universitas Diponegoro.

AB Susanto. 2007. A Strategic Management Approach CSR. The Jakarta


Consulting Group : Jakarta.

Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Grafindo Persada

Danandjaja. 2012. Metodologi Penelitian Sosial. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hendrik, Budi Untung. 2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Sinar


Grafika.

Holme, L. and Watts, P. 2006. Human Right and Corporate Social Pesponsibility.
World Business Council for Sustainable Development. Geneva.

Kartini,dwi. (2009). Corporate Social Responsibility. Transformasi Konsep


Sustainability Management Organisasi. Yogyakarta : PT.Refika Aditama

Kotler, P & Lee, N. 2005. Corporate Social Responsibility : Doing the Most Good
for Your Company and Your Cause. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey.

Kriyantono, R. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada

Muhtadi, AS. 2015. Metode Penelitian Komunikasi, Penelitian Kuantitatif :Teori


dan Aplikasi, Bandung: CV Pustaka Setia.

Pickton, David dan Amanda Broderick. 2001. Integrated Marketing


Communication. Essex : Pearson Education

Soewadji, J. 2012. Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Mitra Wacana.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


dan R&D, Bandung: Alfabeta.

30
JURNAL :

Roslina. 2010. Citra Merek: Dimensi, Proses Pengembangan Serta


Pengukurannya. Jurnal Bisnis dan Manajemen, Volume 6 No 3, Mei 2010: 333-
346.
Kartikasari, Novia Dessy, dkk. 2017. Pengaruh Corporate Social Responsibility
(Csr) Terhadap Citra Perusahaan Multinasional (Survei Pada Konsumen Unilever
Di Indonesia Mengenai Program “Project Sunlight” PT Unilever Indonesia Tbk.),
diakses 3 Mei 2020.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/1720

Ulum, Bahrul. 2014. Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Citra


(Survei Pada Warga Sekitar Pt. Sasa Inti Gending-Probolinggo), diakses 3 Mei
2020.
http://administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jab/article/view/353

Satya, Damar, dkk. 2017. Pengaruh Program Corporate Social Responsibility


Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada PT. Sucofindo Tahun 2017), diakses 3 Mei
2020. https://openlibrary.telkomuniversity.ac.id/pustaka/144266/pengaruh-
program-corporate-social-responsibility-terhadap-citra-perusahaan-studi-pada-pt-
sucofindo-tahun-2017-.html

Naufalia, Viani. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap Citra


Perusahaan di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. diakses 3 Mei 2020.
https://journal.uhamka.ac.id/index.php/utilitas/article/view/4700

Yaskun, Mohammad, Puguh Cahyono. 2016. Pengaruh Implementasi Corporate


Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra Perusahaan (Studi Pada Pt. Semen
Indonesia (Persero), Tbk.), diakses 3 Mei 2020.
https://jurnalekonomi.unisla.ac.id/index.php/jpim/article/view/38

31

Anda mungkin juga menyukai