Anda di halaman 1dari 26

PENGEMBANGAN ORGANISASI PADA

PT. ANGKASA PURA II (Persero)

Analisis Menggunakan Model 7s McKinsey


dari Tom Peters dan Robert Waterman
(Tahun 1980-an)

Oleh :
SYAHJIHAN PUTRI ALIEFA
NPM. 170110170084

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:


PENGEMBANGAN ORGANISASI

Dosen : DR. DEDI SUKARNO, S.IP., M.SI.

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI SARJANA (S1) ADMINISTRASI PUBLIK
JATINANGOR – SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyanyang, Puji
syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini sudah disusun dengan usaha maksimal dari penulis dengan dukungan dari
berbagai pihak sehingga bisa memperlancar dan membantu proses pembuatan makalah ini.
Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari segala hal tersebut, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan dalam hasil maupun proses makalah ini baik dari segi susunan kata maupun tata
bahasanya. Maka dari itu, penulis dengan besar hati menerima segala bentuk saran dan kritik
yang membangun dari pembaca sebagai bahan evaluasi kedepannya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah tentang pengembangan organisasi ini bisa
memberikan manfaat maupun inspirasi untuk pembaca.

Bandung, 20 Desember 2019

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

LATAR BELAKANG ......................................................................................................................... 1

RUMUSAN MASALAH ................................................................................................................... 2

TUJUAN ........................................................................................................................................ 2

MANFAAT ..................................................................................................................................... 2

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................................... 4

ORGANISASI ................................................................................................................................. 4

PENGEMBANGAN ORGANISASI ................................................................................................... 5

MODEL 7S MCKINSEY ................................................................................................................... 6

BAB III : PEMBAHASAN ....................................................................................................... 9

GAMBARAN UMUM PT. ANGKASA PURA II (Persero) ................................................................. 9

ANALISIS FRAMEWORK 7S MCKINSEY ......................................................................................... 12

BAB IV : PENUTUP .............................................................................................................. 21

KESIMPULAN ................................................................................................................................ 21

SARAN .......................................................................................................................................... 22

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................................... 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku manusia senantiasa diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (goal-oriented).


Tetapi kemampuan kerja setiap manusia terbatas, baik fisik, daya pikir, waktu, tempat,
pendidikan dan banyak faktor lain yang membatasi kegiatan manusia. Adanya keterbatasan ini
menyebabkan manusia tidak dapat mencapai sebagian besar tujuannya tanpa melalui kerja sama
dengan orang lain. Hal-hal tersebut merupakan dasar penting mengapa manusia selalu hidup
dalam berbagai macam organisasi. Organisasi meliputi dan meresapi semua aspek masyarakat
secara menyeluruh, baik ekonomi dan bahkan kehidupan pribadi kita. Anda mungkin dilahirkan
di sebuah rumah sakit, dan mungkin akan dimakamkan oleh suatu yayasan sosial yang bergerak
di bidang pemakaman. Keduaduanya adalah organisasi. Sekolah yang mendidik kita adalah
organisasi, seperti juga toko tempat kita membeli makanan, perusahaan yang membuat mobil
kita, dan orang yang memungut pajak penghasilan, mengumpulkan sampah, dan lain-lain.

Pada saat ini, organisasi dituntut untuk dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnyan.
Ini sejalan dengan konsep organisasi dengan sistem tebuka, yang mana organisasi membuka diri
untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Hal itu dikarenakan upaya organisasi untuk dapat
bertahan hidup serta dapat memanfaatkan dampak dari perubahan lingkungan baik positif
maupun negatif dengan cara pengembangan organisasi. Pengembangan organisasi disini
dimaksudkan bagaimana organisasi dapat mengarahkan anggota organisasi untuk dapat
mengembangkan diri untuk menghadapi perubahan.

Di tengah era digital yang menuntut organisasi untuk terus mampu berinovasi dan
beradaptasi dengan perkembangan jaman agar dapat terus bertumbuh ini, PT Angkasa Pura II
(Persero) sebagai salah satu badan usaha milik negara Indonesia yang bergerak di bidang jasa
kebandarudaraan, tidak pernah berhenti menghadirkan inovasi pelayanan dalam melayani
pelanggannya. Layanan Mobile Check-In via Aplikasi Indonesia Airports merupakan salah satu
bentuk inovasi terkini yang dihadirkan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Sementara itu, kinerja

1
istimewa Perseroan telah diakui oleh dunia yaitu sebagai “World’s Most Improved Airport 2017”
dalam ajang penghargaan bergengsi World Airport s yang diselenggarakan oleh Skytrax. PT
Angkasa Pura II (Persero) akan senantiasa berinovasi dan bertumbuh, demi mewujudkan visi
Perseroan menjadi bandara terbaik dengan teknologi yang pintar dan terkoneksi di kawasan Asia
Tenggara.

Pengembangan organisasi merupakan hal yang krusial dalam suatu perjalanan


organisasi yang penting untuk dilakukan, karena persaingan antar organisasi yang juga semakin
kuat. Organisasi dinilai sukses ketika dapat mengikuti perkembangan lingkungan. Terdapat dua
alasan utama mengapa pengembangan organisasi perlu ditanamkan dalam organisasi yaitu
yang pertama: struktur imbalan dalam pekerjaan tidak cukup memperkuat pelatihan
konvensional. Banyak kegaiatan atau program yang direncanakan oleh organisasi dengan baik,
namun hal itu akan mengalami kegagalan jika faktor lingkungan kerja tidak mendukung.
Sedangkan alasan yang kedua yaitu: laju perubahan yang berlangsung dengan cepat, yang
mengharuskan organisasi untuk benar-benar fleksibel dalam rangka melangsungkan hidupnya
dan juga untuk memperoleh keuntungan.

Karena itu, penulis tertarik untuk membahas mengenai Pengembangan Organisasi pada
Pelayanan Publik yang Dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana Pengaruh Pengembangan Organisasi Terhadap Pelayanan Publik Yang


Dilakukan Oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang suadh dituliskan, tujuan dari dibuatnya makalah ini
adalah: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pengembangan organisasi terhadap
pelayanan publik yang dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II (Persero)

1.4 Manfaat

2
Adapun manfaat dari makalah ini diharapkan dapat memberi kegunaan yang diuraikan
sebagai berikut:

1. Kegunaan Teoritis

Pada prinsipnya untuk mengembangkan teori-teori akademis dalam rangka memberikan


kontribusi pemikiran dari segi efek keilmuan dan secara akademik dalam pengembangan konsep-
konsep serta teoeri-teori dalam pengembangan organisasi.

2. Kegunaan praktis

a. Bagi PT. Angkasa Pura II (Persero)

Kegunaan makalah ini secara praktis diharapkan dapat menjadi salah satu ide kedepan
bagi perusahaan khususnya bagi PT. Angkasa Pura II (Persero) guna memperkaiki dan
mengembangkan oganisasi.

b. Bagi Umum

Makalah ini diharpkan dapat memberikan pengetahuan dan informasi bagi pihak yang
berkepentingan dengan masalah yang diteliti.

c. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan mengenai pengembangan organisasi serta pengaruhnya


terhadap pelayanan publik dan mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari salam setiap
perkuliahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Organisasi

Organisasi memiliki sangat banyak definisi yang dihasilkan dari berbagai sudut pandang
dengan membawa disiplin ilmunya masing-masing. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Organisasi diartikan sebagai kesatuan yang terdiri atas bagian-bagian dalam perkumpulan dan
sebagainya untuk tujuan tertentu; atau kelompok kerjasama antara orang-orang yang diadakan
untuk mencapai tujuan bersama.

Organisasi adalah kesatuan entitas sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi,yang bekerja atas dasar yang relatif terus-
menerus untuk mencapai tujuan bersama atau tujuan kelompok (Stephen P Robbin (1983) dalam
Saragi (2004)).

Organisasi yang multidisipliner ini menandakan banyaknya pengertian mengenai definisi


ini menunjukan bahwa permasalahan organisasi ini merupakan permasalahan yang kompleks,
memiliki banyak aspek, dan tentunya tidak dapat dimonopoli oleh salah satu disiplin saja. Dari
banyaknya definisi yang disampaikan oleh ilmuwan dan para ahli, tidak dapat ditentukan satu
definisi yang benar yang membuat semua definisi lainnya salah. Pada dasarnya semua definisi
tentang organisasi itu benar apabila memiliki rumusan dasar yang dapat diterima.

Organisasi memiliki dua pengertian yang tak terpisahkan, yaitu organisasi sebagai wadah
statis yaitu karena merupakan organisasi yang mewadahi seluruh anggotanya dengan status
posisisnya, dan organisasi sebagai proses yaitu organisasi bergerak menuju tercapainya tujuan
organisasi.

Hasibuan (1996:26) Terdapat 8 aspek penting yang mendefinisikan organisasi yaitu :

1. Adanya tujuan yang ingin dicapai


2. Adanya pembagian kerjasama yang terstruktur dari sekelompok orang

4
3. Adanya pembagian kerja dan hubungan kerja antar antara sesama karyawan atau
anggota
4. Adanya penetapan dan pengelompokan pekerjaan yang terintegrasi
5. Adanya keterikatan formal dan tata tertib yang harus ditaati
6. Adanya pendelegasian formal
7. Adanya unsur dan alat organisasi
8. Adanya penempatan orang-orang yang melakukan pekerjaan

1.2 Pengembangan Organisasi

(Pareek, Udai , 2005) Mendefinisikan pengembangan organisasi sebagai suatu usaha yang
direncanakan, yaitu dimulai oleh adanya tenaga ahli untuk membantu sebuah organisasi
mengembangkan ketrampilannya, kemampuan penguasaannya, strategi hubungannya, hingga
kepada persamaan budaya. Pada dasarnya pengembangan organisasi sangan dibutuhkan karena
mengarah pada peningkatan efektiftas dari organisasi tersebut, dengan tujuan mengupayakan
perbaikan maupun peningkatan kemampuan organisasi dalam beradaptasi dengan perubahan
pada lingkungannya serta perubahan perilaku pada anggota organisasi itu sendiri (Robbins,
2010). Organisasi yang efektif akan melakukan perubahan yang terencana secara berkala untuk
keseluruhan perangkat baik sistem, struktur, budaya, dinamika kelompok, kualitas SDM, maupun
strategi bisnis.

Pengembangan organisasi dilakukan dalam rangka menghadapi berbagai tantangan


perubahan dengan melakukan berbagai kegiatan, antara lain (Sutarto, 1993):

1. Merubah struktur, yaitu menambah, mengurangi ,maupun merubah


kedudukan satuan, menggabung beberapa satuan menjadi satu kesatuan yang
lebih besar, memecah satuan besar menjadi satuan yang lebih kecil, merubah
sistem sentralisasi menjadi desentralisasi atau sebaliknya, merubah luas
sempitnya rentangan kontrol, merinci kegiatan atau tugas, menambah pejabat
dan mengurangi pejabat

5
2. Merubah tata kerja yang meliputi tata cara, tata aliran, tata tertib, dan syarat
melakukan pekerjaan
3. Merubah orang, dalam pengertian merubah sikap, tingkah laku, prilaku,
meningkatkan pengetahuan, meningkatkan ketrampilan dari para pejabat,
4. Merubah peralatan kerja. Kegiatan pengembangan organisasi dapat
dilakukan pada setiap organisasi yang berorientasi pada kemajuan.
Pengembangan kegiatan tersebut tidak akan dapat dilakukan dengan baik
apabila tidak didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas. Dukungan
yang paling baik dari adalah ketika terciptanya suatu kondisi di mana antara
anggota maupun pimpinan dapat dengan mudah melakukan partisipasi aktif
demi kemajuan organisasi.
(Zaenuri 1999)
1.3 The McKinsey 7s Framework

Model 7s McKinsey mulai dikenal pada abad ke 20 atau sekitar awal tahun 1980-an oleh
Tom Peters dan Robert Waterman, yaitu seorang konsultan yang bekerja pada perusahaan
McKinsey.

Model klasik 7s McKinsey ini melibatkan 7 faktor yang dikategorikan menjadi “hard
element” yang mudah untuk ditentukan dan diidentifikasi serta dapat secara langsung
mempengaruhi organisasi dan “soft element” yang meskipun lebih sulit untuk dijelaskan dan
banyak dipengaruhi oleh gaya, elemen ini tetap sangan penting dan dibutuhkan untuk
menyokong hard element tadi dalam mendukung keberhasilan organisasi. Konsep 7s sendiri
terdiri atas elemen sebagai berikut :

1. Shared Values
Shared values membahas mengenai visi bersama yang menjadi landasan berdirinya
suatiu organisasi. Nilai ini adalah nilai yang menjadi dasar atau inti dari nilai-nilai
perusahaan yang diturunkan kedalam budaya perusahaan serta etika dalam pekerjaan
secara umum. Visi inila yang menjadi pedoman atau guideline bagi para anggota dari

6
organisasi tersebut untuk dapat berkembang. Visi yang baik menjadi shared vision agar
dapat dipahami bersama.
2. Structure.
Struktur yang dapat menggambarkan shared vision tersebut secara baik dapat
menyokong organisasi dalam mecapai sasaran serta tujuan organisasi. Inti dari elemen
structure adalah bagaimana cara-cara dalam organisasi yang terstruktur. Meliputi proses
pengerjaan dan pelaporan secara mendetail baik pemegang peran maupun alurnya.
3. System.
Dalam hal ini sistem yang dimaksud termasuk pada sistem kegiatan yang dilakukan
sehari-hari, berikut juga dengan prosedur serta para stakeholder yang terlibat dalam
suatu pekerjaan mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
4. Staff.
Organisasi menentukan syarat bagaimana seseorang dapat dianggap sesuai dengan
tujuan organisasi. Karena kerika organisasi dan sumber daya manusa didalamnya tidak
memiliki tujuan yang searah, maka tidak mudah bagi organisasi tersebut untuk dapat
berkembang.
5. Skills.
Keterampilan dan kompetensi sumber daya manusia adalah kunci bagisuatu
organisasi dalam mencapai tujuannya secara efektif dan juga efisien. Skills merupakan
gambaran dari core competence dari suatu organisasi, karena strategi yang disusun
berdasar pada skill dari anggota organisasi itu sendiri.
6. Style.
Elemen-elemen yang telah disebut diatas menjadi pendukung dalam menentukan
gaya kepemimpinan yang digunakan dalam suatu organisasi dalam mencapai tujuan juga
sasaran yang telah disepakati bersama. Gaya kepemimpinan sangat menjadi kunci
keberhasilan dari suatu organisasi.
7. Strategy.
Strategi dalam suatu organisasi ada untuk mempertahankan arahan yang jelas dan
juga tegas bagi organisasi dalam mencapai tujuannya. Tanpa adanya strategi yang jelas,

7
tentu akan ditemukan kesulitan untuk menentukan kemana arah organisasi tersebut akan
dibawa.

Ketika ketujuh elemen ini tetap saling mengisi serta mendukung, maka mudah bagi suatu
organisasu untuk mendapatkan hasil yang baik. Apapun jenis perubahan yang ingin dilakukan
oleh suatu organisasi, model ini dapat digunakan untuk lebih memahami bagaimana elemen-
elemen ini saling mengisi untuk membentuk suatu organisasi.

8
BAB III
PEMBAHASAN

1.1 PT. Angkasa Pura II (Persero)

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara dalam
Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa
Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola
dan mengupayakan pengusahaan Bandara sejak 13 Agustus 1984. Keberadaan Angkasa Pura II
berawal dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan
Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 Mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah
Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 Maret 1992
melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan
(Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris
Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan


dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan
pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki perusahaan dan penerapan praktik tata kelola
perusahaan yang baik. Hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa
yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai perusahaan dan
kepercayaan masyarakat.

Hingga sata ini, Angkasa Pura II telah mengelola 14 Bandara, antara lain yaitu Bandara
Soekarno-Hatta (Jakarta), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Husein Sastranegara (Bandung),
Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Minangkabau (Padang), Kualanamu (Medan), Sultan Syarif
Kasim II (Pekanbaru), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Supadio (Pontianak), Raja Haji
Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Bandara Silangit
(Tapanuli Utara) dan Bandara Banyuwangi (Banyuwangi)

9
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan
kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa
Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan
perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola
perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta
meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar
bandara melalui program Corporate Social Responsibility (CSR)

Menurun anggaran dasarnya bidang usaha utama PT. Angkasa Pura II (Persero) meliputi :

1. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan


pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara;

2. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk


pengangkutan penumpang;

3. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, listrik, air


dan instalasi limbah buangan;

4. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan kawasan industri serta


gedung/bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara;

5. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan


kebandarudaraan;

6. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung menunjang kegiatan


penerbangan yang meliputi penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan pesawat
udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan
bagasi, jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load control, komunikasi dan
operasi penerbangan, pelayanan jasa pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan
perbaikan pesawat udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar
pesawat udara;

10
7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak langsung
menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel,
penyediaan restoran dan cafe, jasa penempatan kendaraan bermotor/parkir, jasa
perawatan, jasa pelayanan otomatisasi pelaporan keberangkatan penerbangan;

8. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi penjualan bahan bakar dan
pelumas kendaraan bermotor di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan barang,
penumpang di terminal kedatangan dan pemberangkatan, jasa pelayanan pos, jasa
pelayanan telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen
perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di bandar udara, penukaran uang, jasa
pelayanan angkutan darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge, business
class lounge dan VIP room, wellness and beauty salon, agrobusiness service, nursery,
asuransi, jasa penyediaan ruangan, vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa
pelayanan kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri, jasa lainnya yang secara
langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan usaha bandar udara

Visi dan Misi Perusahaan

Visi : Bandara Terbaik Dengan Teknologi Yang Pintar Dan Terkoneksi Di Kawasan

Misi : Memastikan keselamatan dan keamanan sebagai prioritas utama

• Menyediakan infrastruktur dan layanan kelas dunia untuk mendukung perkembangan ekonomi
Indonesia melalui konektivitas antar daerah maupun negara

• Memberikan pengalaman perjalanan yang terpercaya, konsisten, dan menyenangkan kepada


seluruh pelanggan dengan teknologi modern

• Mengembangkan kemitraan untuk melengkapi kemampuan dan memperluas penawaran


perusahaan

• Menjadi BUMN pilihan dan memaksimalkan potensi dari setiap karyawan perusahaan

• Menjunjung tinggi tanggung jawab sosial perusahaan

11
1.2 Analisis 7s Framework McKinsey

Pada dasarnya, analisis yang dilakukan menggunakan model 7s McKinsey digunakan


untuk menjawab kerangka dari pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

Shared Values
• Apa saja nilai intinya?
• Apa kultur perusahaan/tim?
• Seberapa kuat nilai-nilai tersebut?
• Apa saja nilai fundamental yang menjadi dasar dibangunnya perusahaan/tim?

Struktur:
• Bagaimana pembagian perusahaan/tim?
• Apa hierarkinya?
• Bagaimana berbagai departemen mengoordinasikan kegiatan?
• Bagaimana anggota tim mengatur dan menyelaraskan diri mereka?
• Apakah pengambilan keputusan dilakukan secara terpusat atau desentralisasi?
• Bagaimana seharusnya pengambilan keputusan dilakukan menurut rencana kita?
• Di mana jalur komunikasinya? Eksplisit dan implisit?

Sistem:
• Apa saja sistem utama yang menjalankan organisasi? Pertimbangkan sistem keuangan dan
SDM serta komunikasi dan penyimpanan dokumen.
• Di mana kendalinya dan bagaimana monitoring dan evaluasi sistem dilakukan?
• Apa aturan dan proses internal yang digunakan tim agar tetap berada di jalurnya?

Staf:
• Posisi atau spesialisasi apakah yang terwakili dalam tim?

12
• Posisi apa yang harus diisi?
• Adakah ketimpangan dalam kompetensi yang dibutuhkan?

Keterampilan (Skill):
• Apa saja keterampilan terkuat yang terwakili dalam perusahaan/tim?
• Adakah ketimpangan keterampilan?
• Perusahaan/tim dikenal sangat baik dalam melakukan apa?
• Apakah pegawai/anggota tim saat ini memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan
mereka dengan baik?
• Bagaimana keterampilan dimonitor dan dinilai?

Gaya (Style):
• Seberapa partisipatif gaya manajemen/ kepemimpinan?
• Seberapa efektif gaya kepemimpinan tersebut?
• Apakah pegawai/anggota tim cenderung kompetitif atau kooperatif?
• Apakah ada tim yang nyata berfungsi ataukah mereka hanya kelompok nominal semata?

Strategi:
• Apa strategi kita?
• Bagaimana kita akan mencapai tujuan?
• Bagaimana kita mengatasi tekanan kompetitif?
• Bagaimana kita menangani perubahan
dalam permintaan pelanggan?
• Bagaimana strategi ini disesuaikan untuk isu-isu lingkungan?

1. Shared Value

13
Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai atau budaya perusahaan yang biasa disebut PERFORM:

1. Pride of Indonesia

PT. Angkasa Pura II (Persero) mendukung perkembangan Indonesia dengan menawarkan


pengalaman terbaik kepada Dunia

2. Enterpreneurial

PT. Angkasa Pura II (Persero) mengumakan aksi, melakukan implementasi ide-ide yang baru
dengan cepat

3. Responsible

PT. Angkasa Pura II (Persero) berkomitmen secara pribadi dalam memberikan yang terbaik

4. Focused

PT. Angkasa Pura II (Persero) foukus pada upayanya pada hal yang yang paling penting demi
memberikan yang terbaik

5. Outstanding Service

PT. Angkasa Pura II (Persero) menerima berbagai masukan atau pandangan dari pelanggan
dalam segala kegiatannya

6. Respectful

PT. Angkasa Pura II (Persero) memperlakukan semua orang dengan baik

7. Meritocratic

PT. Angkasa Pura II (Persero) menghargai segala pencapaian yang didapatkan oleh
perusahaan.p

Nilai-nilai tersebut diturunkan dari Visi dan juga Misi yang dimiliki oleh PT. Angkasa Pura II
(Persero).

14
2. Structure
Struktur penting dalam organisasi, karena akan memberikan gambaran tentang
karakteristik mengenai internal organisasi, standarisasi, formalisasi, dan tingakt
hierarki. Berikut adalah gambaran struktur organisasi yang terdapat di PT. Angkasa
Pura II (Persero).

Struktur yang dimiliki PT. Angkasa Pura II (Persero) terbagi atas Directors, Corporate Office, 9
Division + PROBIS + Unit Mandiri serta CEO’s Office.

3. System

Setiap prosedur kerja yang ada di PT. Angkasa Pura II (Persero) diatur adalam suatu
aturan berupa pedoman, seperti :

15
1. Pedoman Keterlambatan Penerbangan, yang diatud berdasarkan peraturan
Menteri perhubungan no. KM 25 Tahun 2008 Pasal 36 dan peraturan Menteri
perhubungan no. PM 77 Tahun 2011 Pasal 10 dan 13
2. Pedoman Pengelolaan dan Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan PT Angkasa
Pura II (Persero) yang diatur dalam Keputusan bersama dewan komisaris dan
direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No. DKOM.036.2/HK.201/APII-2014 KEP.
02.03.01/01/2014
3. Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di Lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero)
yang diatur dalam Keputusan bersama dewan komisaris dan direksi PT. Angkasa
Pura II (Persero) No. DKOM.036.1/HK.201/APII-2014 KEP. 02.03.01/01/2014
4. Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistle Blowing System) PT Angkasa
Pura II (Persero) yang diatur dalam Keputusan bersama dewan komisaris dan
direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No. DKOM.036.3/HK.201/APII-2014 KEP.
02.03.01/01/2014
5. Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Code of Corporate Governance) PT Angkasa
Pura II (Persero) yang diatur dalam Keputusan bersama dewan komisaris dan
direksi PT. Angkasa Pura II (Persero) No. DKOM.390.1/HK.201/APII-2014 KEP.
02.03.01/01/2014
6. Pedoman Tata Kerja Dewan (Board Manual) PT Angkasa Pura II (Persero) yang
diatur dalam Keputusan bersama dewan komisaris dan direksi PT. Angkasa Pura II
(Persero) No. DKOM.390.2/HK.201/APII-2014 KEP. 02.03.01/01/2014

4. Staff

Manajemen individu/sumber daya manusia, termasuk proses yang digunakan


dalam mengembangkan para manajer, proses sosialisasi, cara membentuk nilai-nilai
dasar kader manajemen, cara memperkenalkan pegawai baru di perusahaan, cara
membantu mengelola karier pegawai.

Angkasa Pura II memiliki komitmen yang tinggi dalam mengelola jasa pelayanan
lalu lintas udara dengan mengutamakan keselamatan penerbangan dan kepuasan

16
pelanggan/pengguna jasa bandara. Untuk mewujudkan hal tersebut, Angkasa Pura II
terus mengupayakan peningkatan kualitas pelayanan baik dari aspek pemberdayaan
kompetensi SDM yang dimiliki, penyempurnaan dan pengawasan kepatuhan atas
prosedur kerja maupun penambahan serta perbaikan fasilitas dan sistem bandar
udara.

Peningkatan sumber daya manusia Angkasa Pura II melalui pendidikan dan


pelatihan yang diadakan tahun 2017 untuk meningkatkan pertumbuhan dan
perkembangan bisnis yang semakin meningkat setiap tahunnya.

Pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara menyeluruh baik proses


seleksi, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pendidikan. Untuk mencapai
peningkatan kinerja yang telah ditargetkan, Angkasa Pura II mempunyai komitmen
untuk terus mengembangkan potensi karyawan secara konsisten dan
berkesinambungan melalui proses pembelajaran, antara lain menyelenggarakan
berbagai pendidikan, pelatihan dan workshop baik secara internal maupun secara
eksternal bekerjasama dengan lembaga pendidikan. Pendidikan dan pelatihan ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan dalam
meningkatkan produktivitas kerja, pengelolaan risiko, budaya perusahaan serta
profesionalitas. Komitmen Pemberian Kesempatan yang Sama kepada Seluruh
Karyawan Angkasa Pura II memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh
karyawan untuk mengikuti program pendidikan dan pelatihan.

Program pelatihan tersebut disusun didasarkan kebutuhan pengembangan


individu untuk menunjang keberhasilan kinerja dan karir mereka, serta diselaraskan
dengan kebutuhan Perseroan dan mengacu pada strategi bisnis yang diterapkan
Angkasa Pura II. Angkasa Pura II juga menyelenggarakan program pelatihan bagi calon
pemimpin masa depan disiapkan melalui program pengembangan manajemen.

PT Angkasa Pura II (Persero) mengambil langkah strategis dalam mengembangkan


sumber daya manusia untuk industri kebandarudaraan dengan mendirikan Airport

17
Learning Center (ALC) dimana bersamaan dengan ground breaking pembangunan
gedung ALC yang berlokasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

PT Angkasa Pura II (Persero) menginisiasi ALC secara cepat untuk mengantisipasi


era disrupsi dan setidaknya tiga hal untuk menunjang pertumbuhan perusahaan di
masa depan yaitu Business Model Variability, Infrastructure/Operation Complexity
dan Dynamic Competencies.

Dengan jargon “Building Great Leader & Great People”, PT. Angkasa Pura II
(Persero) mendirikan ALC untuk menciptakan suatu sistem yang dapat melahirkan
pemimpin uang memiliki jiwa kepemimpinan dan SDM yang unggul di industri
kebandarudaraan.

ALC mempunyai program pengembangan yang terbagi dalam dua (2) program besar
yaitu:
1). Great People Development Program (GPDP) yang memiliki program spesifik
antara lain:
a. Global Development Program (GDP) dengan lembaga Internasional seperti
ACI, IATA, ICAO;
b. Management Development Program (MDP).

2). Great Leader Development Program (GLDP) yang memiliki program spesifik
antara lain:
a. Airport Leadership Development Program seperti Airport Executive Leadership
Program (AELP), Airport Management Leadership Program (AMLP) dan Airport
Officer Leadership Program (AOLP);
b. Talent Development Program.

5. Skill

Rekrutmen dan pengembangan kompetensi karyawan serta program


pengembangan karir secara berjenjang dilakukan Angkasa Pura II secara

18
terstruktur dalam rangka menyiapkan mereka yang nantinya akan menempati
posisi senior dan strategis di masa yang akan datang. Angkasa Pura II senantiasa
mendorong setiap karyawan untuk dapat berkembang dan mencapai potensi
terbaiknya. Hal ini dilakukan melalui penyelenggaraan berbagai kebijakan dan
program yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, serta
karakter seluruh individu

6. Style
Seorang pemimpin dapat melibatkan timnya dalam membuat keputusan
dalam batas-batas yang ditentukan situasi. Hal ini mempunyai dampak penting
bagi motivasi. Karena semakin banyak kita berbagi dalam hal pembuatan
keputusan yang berpengaruh pada kehidupan profesional seseorang, maka
semakin besar juga kecendrungan seseorang termotivasi untuk
melaksanakannya
Pihak pemegang saham dan manajemen PT. Angkasa Pura II (Persero) telah
meyakini dan memposisikan karyawan sebagai aset yang paling berharga dagi
sustainbilitas dan perkembangan perusahaan. Oleh karena itu berbagai upaya
strategis dilakukan dalam rangka meningkatkan kepuasan karyawan sehingga
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Dengan peningkatan kepuasana
karyawan yang baik, maka perusahaan akan mencapai tujuan organisasi.
Peningkatan kepuasan yang baik merupakan tanda organisasi yang dikelola
dengan baik dan pada dasarnya merupakan hasil manajemen yang efektif.

7. Strategy

Pengembangan Usaha PT Angkasa Pura II mempunyai peran meningkatkan posisi


bisnis perusahaan serta dalam rangka meraih pertumbuhan finansial. PT Angkasa
Pura II (Persero) mengoptimalisasi aset, memperlajari peluang usaha baru, dan
menciptakan kerjasama berdasarkan kondisi pasar yang berkembang saat ini.

19
PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan perencanaan strategi dalam
pengembangan usaha dengan menjalin kerjasama dengan unit-unit internal, tim
pemasaran, dan pihak lain untuk meningkatkan peluang sales. Untuk menggapai hal
tersebut, kami mencari mitra potensial, menciptakan lini pendapatan baru, dan
menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan.

20
BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

Secara keseluruhan elemen-elemen dari model 7s McKinsey dapat digunakan untuk


menunjang pengembangan organisasi yang akan dilakukan oleh PT. Angkasa Pura II
(Persero).

Pengembangan organisasi merupakan hal yang krusial dalam suatu perjalanan


organisasi yang penting untuk dilakukan, karena persaingan antar organisasi yang juga
semakin kuat. Organisasi dinilai sukses ketika dapat mengikuti perkembangan lingkungan

PT Angkasa Pura II (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara dalam
Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa
kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat.
Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk
mengelola dan mengupayakan pengusahaan Bandara sejak 13 Agustus 1984.

Model 7s McKinsey mulai dikenal pada abad ke 20 atau sekitar awal tahun 1980-an
oleh Tom Peters dan Robert Waterman, yaitu seorang konsultan yang bekerja pada
perusahaan McKinsey. Model ini dapat digunakan dalam beragam situasi dimana perspektif
penyatuan elemen dalam organisasi berguna, seperti misalnya meningkatkan kinerja,
memeriksa dampak jangka pajang kedepannya, dan juga sebagai cara untuk menetapkan
usulan strategi. Konsep tersebut terdiri atas 7 elemen yaitu : Shared Value, Structure, Staff,
Style, Sistem, Skill, dan Strategy

21
1.2 Saran

Memperbaharui analisis dapat memudahkan pengembangan organisasi pada PT. Angkasa


Pura II (Persero). Pengembangan organisasi ditingkatkan dengan tujuan terus memberikan
pelayanan publik yang tentunya efektif dan efisien demi mencapai kepuasan masyarakat.

22
DAFTAR PUSTAKA

Angkasa Pura II Indonesia's Airport Company. (2019, Desember 21). Retrieved from
angkasapura2: https://www.angkasapura2.co.id/id/tentang/struktur-organisasi
Angkasa Pura II Indonesia's Airport Company. (2017). Annual Report. Jakarta.
Nurmaningtyas, E. (2009). Kepemimpinan Kyai dalam Perubahan Organisasi Pesantren (Studi
Kasus Kepemimpinan K.H. Muhammad Achmad Sahal Mahfudh). Thesis.
Pareek, Udai . (2005). Perilaku Organisasi. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Poluakan, F. A. (2016). Pengaruh Perubahan Dan Pengembangan Organisasi Terhadap Kinerja
Karyawan Pt. Sinar Galesong Prima Manado. EMBA, 1057-1067.
Ralmugiz, U. (2015). Aplikasi Model 7s McKinsey untuk Evaluasi Penerapan e-Learning di
Sekolah Menengah Atas BOPKRI Yogyakarta. Skripsi.
Robbins, S. P. (2010). Perilaku Organisasi (Organizational Behavior). In D. Angelica. Jakarta:
Salemba Empat.
Zaenuri, M. (1999). Pengembangan Organisasi Publik (Studi Korelasi antara Keterbukaan
Manajemen dengan Partisipasi Anggota dalam Pengembangan Organisasi pada Koperasi
Unit Desa "Godean" Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta). IDEA, 109-131.

23

Anda mungkin juga menyukai