MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Kantor
yang Diampu oleh Prof. Dr. H Suwatno, M.Si. dan Drs. Alit Sarino, M.Si.
Oleh:
Kelompok 3
Ahmad Subur 1705193
Arin Mega Yuniar 1702661
Erik Farhannudin 1706050
Fitri Maelani 1702926
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan
rahmat taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul ”Komunikasi Persuasif” ini tepat pada waktunya. Selanjutnya tak lupa
sholawat dan salam semmoga senantiasa tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya serta Kita selaku umat-
Nya yang taat terhadap ajaran-Nya. Amin ya robbal’alamin.
Sebagai rasa terimakasih atas bantuan dan bimbingan serta dorongan dari
semua pihak, Kami mengucapkan banyak terima kasih yang kepada semua pihak
yang telah membantu terselesaikannya makalah ini tapat pada waktunya. Semoga
Allah SWT selalu membalas segala kebaikan dan selalu memberikan berkah-Nya
kepada kita semua.
Kami sebagai manusia biasa menyadari bahwa penyusunan dari makalah ini
masih belum sempurna dan pastinya terdapat beberapa kekurangan. Kesempurnaan
hanya ada pada Alloh SWT semata. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sanagt Kami harapkan demi kebaikan makalah ini kedepannya. Akhir
kata, Kami atas nama penyusun berharap agar makalah ini mampu memberikan
manfaat bagi Kita semua, khususnya bagi para pembaca dan di lingkungan
akademis.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
dalam keadaan yang efisien. Sebaliknya perubahan yang tidak terstruktur terjadi
sebagai hasil ketidakteraturan, terjadi sebagai respons secara tidak rasional terhadap
bermacam-macam kebudayaan, dan kekuatan yang bersifat psikologis pada orang-
orang dalam organisasi.
Komunikasi merupakan aktivitas dasar manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain baik dalam kehidupan sehari-hari
di rumah tangga, di tempat pekerjaan, di pasar, dalam masyarakat atau di mana saja
manusia berada. Tidak ada manusia yang tidak akan terlibat dalam komunikasi.
Pentingnya komunikasi bagi manusia tidaklah dapat dimungkiri begitu juga halnya
bagi suatu organisasi. Dengan adanya komunikasi yang baik suatu organisasi dapat
berjalan lancar dan berhasil dan begitu pula sebaliknya, kurangnya atau tidak
adanya komunikasi organisasi dapat macet atau berantakan. Misalnya bila dalam
suatu sekolah kepala sekolah tidak memberi informasi kepada guru-guru mengenai
kapan sekolah dimulai sesudah libur semester dan apa bidang studi yang harus
diajarkan oleh masing-masing guru, maka besar kemungkinan guru tidak datang
mengajar. Akibatnya, murid-murid tidak belajar. Hal ini menjadikan sekolah tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Dari contoh itu kelihatan, bahwa dengan kelupaan
memberi informasi saja sudah memberikan efek yang lebih besar bagi sekolah.
Karena pentingnya komunikasi dalam organisasi maka perlu menjadi perhatian
pengelola agar dapat membantu dalam pelaksanaan tugasnya.
Komunikasi selama ini sering dikaji lebih terfokus kepada arus komunikasi
satu arah baik yang terjadi dalam dunia usaha dan bisnis ataupun sektor-sektor
kehidupan lainnya. Seiring perkembangan jaman, komunikasi dua arah antara para
pelaku usaha dan bisnis semakin pesat dan dipercepat perkembangan teknologi
yang luar biasa. Dengan kata lain, arus komunikasi dalam dunia usaha dan bisnis
serta sektor kehidupan lainnya adalah perpaduan antara komunikasi top down dan
bottom up. Dominasi perusahaan dalam aspek komunikasi sudah tidak berlaku lagi,
selama ini masyarakat atau konsumen hanya dianggap pasif menerima saja berbagai
informasi dan komunikasi yang datang dari perusahaan, inilah paradigma
komunikasi yang disebut model komunikasi linier. Idealnya sekarang komunikasi
menggunakan model sirkuler. konvergen atau interaktif. Kalau dulu, konsumen
3
5
6
komunikasi dimana terdapat usaha untuk meyakinkan orang lain agar publiknya
berbuat dan bertingkah laku seperti yang diharapkan komunikator dengan cara
membujuk tanpa memaksanya. Sedangkan menurut K. Andeerson, komunikasi
persuasif didefinisikan sebagai perilaku komunikasi yang mempunyai tujuan
mengubah keyakinan, sikap atau perilaku individu atau kelompok lain melalui
transmisi beberapa pesan(Mulyana, 2005, p. 115).
Dari uraian penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah
atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang melalui penggunaan
pesan sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
Pada dasarnya komunikasi persuasi bertujuan menguatkan atau mengubah sikap
dan perilaku, sehingga penggunaan fakta, pendapat, dan himbauan motivasional
harus bersifat memperkuat tujuan persuasifnya. Kita perlu memahami kemampuan
melakukan kominikasi persuasif dengan membayangkan bagaimana hidup kita
tanpa kemampuan untuk mempanguri atau membujuk orang lain.
3. Cultivation Theory
Gebner dan kawan – kawannya mengembangkan theori ini dengan
mengemukakan argumennya bahwa televisi telah menjadi tangan central
8
a. Dominan
b. Mengalami peningkatan
c. Dapat dikeluarkan seseorang alam publik tanpa membuatnya terisolasi.
d. Media Hegemony
Menurut teori ini ide – ide dari golongan yang berkuasa dalam suatu
masyarakat merupakan ide – ide yang berlaku dalam masyarakat itu sendiri.
Menurut teori ini media massa merupakan alat pengontrol oleh golongan yang
dominan dalam suatu masyarakat, dan di pandang sebagai pembantu dalam
menggunakan kontrol dari golongan tersebut pada seluruh masyarakat.
terjadi interaksi yang melibatkan kedua belah pihak karena adanya partisipasi
aktif dari khalayak
.
Gambar 6 Contoh Prinsip Partisipasi Khalayak
3) Prinsip Inokulasi
Prinsip ini berbicara tentang menghadapi sasaran persuasi yang terinokulasi
sasaran yang telah mengetahui posisi persuader dan telah menyiapkan senjata
berupa argumen untuk menentangnya (persuader). Sasaran persuasi memiliki
berbagai macam karakter yang berbeda-beda. Dengan kata lain , persuader
memiliki kemungkinan besar menghadapi khalayak yang terinokulasi baik
secara disengaja ataupun tidak. Apabila seoarang persuader menghadapi
sasaran persuasi yang terinokulasi, maka persuader memerlukan persiapan yang
matang, seperti beberapa argumen yang dapat membalas atau menjawab
argumen dari sasaran persasi yang bersifat menentang dalam proses komunikasi
yang akan dilakukan.
4) Prinsip Besaran Perubahan
Prinsip ini mengatakan bahwa semakin besar dan semakin penting
perubahan yang diinginkan persuader, maka semakin besar tantangan dan tugas
persuader untuk mencapai tujuan persuasi, yaitu mengubah sikap, opini, atau
perilaku sasaran persuasi. Sehingga persuasi diarahkan untuk melakukan
perubahan kecil atau sedikit demi sedikit terlebih dahulu dan diperlukan untuk
periode yang cukup lama.
13
Dengan demikian, kita harus memilih dan memakai tata krama dengan hati-
hati. Seperti halnya perangkat lain, sifatnya netral. Cara penerapannya lah yang
menimbulkan hasil positif dan negative. Untuk itu ada teknik-teknik yang dapat
kita gunakan adalah:
a. Perilaku secara umum
Dalam hal ini berarti penampilan dan perilau kita. Penampilan kita termasuk
pakaian dan semua aspek penampilan fisik kita, mulai dari ekspresi wajah
hingga kuku. Pastikan bahwa penampilan fisik dan segala sesuatu yang akan
digunakan.
b. Pertanyaan dan observasi
Maksud dari pertanyaan dan observasi ini yakni, kita dapat mudah untuk
mengetahui mood seseorang dalam memulai percakapan, misalnya kita
dapat menanyakan kabar terlebih dahulu. Lalu perhatikan jawabannya
seperti, apa dia sedang relaks atau pun dia ingin langsung saja
membicarakan intinya saja. Jangan anggap bahwa orang selalu ingin
berbasa-basi atau bicara bisnis dan bukan masalah lainnya. Keadaan bisa
berubah, dan kita sebagai komunikator harus memberikan respons sesuai
dengan keadaan.
c. Perhatian yang sama
Salah satu cara untuk membentuk ikatan dengan orang yang masih asing
adalah dengan mencari tahu minat yang sama, seperti hobi, tempat-tempat
yang pernah dikunjungi, berita TV sebelumnya dan lain-lain. Dalam situasi
persuasive, minat yang sama baik dlam hal bisnis maupun yang bersifat
sosial bisa digunakan untuk membina hubungan dengan orang tersebut.
Dalam konteks bisnis hati-hati dalam mengangkat permasalahan sosial.
Misalnya, walaupun benar bahwa transaksi bisnis seringkali tercipta
dilapangan golf, tidak semua pegolf mau membicarakan ulasan
pertandingan golf didalam diskusi bisnis.
d. Ucapan pujian
Sebagian besar manusia ingin dikenal dan dikaitkan dengan suatu
keberhasilan, jadi dengan demikian, kita sebagai komunikan atau
18
Mengendalikan diri cukup mudah bila kita menematkan diri pada posisi
orang tersebut pada saat ia mengemukaan kelemahan di dalam tawarannya.
Bila kita berperan sebagai dia, tentu kita ingin agar kita mendengarkan
pokok pandangan kita, mempertimbangkannya, dan menyadari bahwa
pokok yang diajukan memang masuk akal bahkan sebelum dia
menjawabnya. Selain itu kita juga dapat menerapkan hal yang sama jika
timbul bantahan, tetaplah kendalikan diri, biarkan dia mempertimbangkan
jawaban kita dengan tenang dan rasional. Kemudian adapun juga bantahan
yang diajukan, hanya ada tiga hal yang dapat dilakukan, dengan mengingat
analogi pertimbangan yakni:
1) Jelaskan bahwa bantahan ini keliru atau tidak tepat dan hilangkan
kekurangan dari sisi keseimbangan minus.
2) Jelaskan bahwa dia memberikan efek yang berlebihan dan kurangi
kekurangan pada segi minus.
3) Setuju, namun pada bantahan ini seringkali banyak yang berbohong atau
berpura-pura setuju. Bila bantahan nya jujur maka dia tidak akan
22
yang dapat diberikan oleh keputusan yang positif dan bukan oleh eputusan itu
sendiri.
Pada tahap dimana pertanyaan harus diajukan, pertama-tama kita harus
mengetahui bahwa tahap ini telah dicapai dengan melihat isyarat-isyarat sebagai
pertanda dan yang kedua, menggunakan teknik-teknik yang berbeda untuk
mengajukan pertanyaan akhir, sesuai dengan lawan bicara. Kemudian di dalam
keputusan untuk bertindak kita harus mengetahui terlebih dahulu mengenai:
a. Tanda-tanda persetujuan
Cepat atau lambat, lawan bicara aka mencapai tahap bertanya pada
diri sendiri. Yang terburuk adalah komunikan menolak tawaran
komunikator. Vila demikian kita sebagai komunikator harus mengetahui
mengapa dan bertindak dengan keadaan. Akan tetapi, biasanya lebih sering
komunikan menunjukkan perhatian dan kita sebagai komunikator bisa
melihatnya dari tindakan atau kata-kata, isyarat yang mencakup:
Nada suara, postur, dian sejenak, anggukan kepala.
Pertanyaan secara rinci menandakan pada pinsipnya setuju
Komentar yang mengekspresikan perhatian positif, ketertarikan dan
sebagainya.
Seringkali, bila seseorang memberikan persetujuan mereka
mengambil resiko. Mereka tidak yakin apakah mereka melakukan tindakan
yang benar. Jadi kita sebagai komunikator dapat meningkatkan rasa percaya
diri mereka sebagai komunikan pada tahap ini dengan senantiasa
menekankan keuntungannya. Kalau tidak, komunikator hanya tinggal
bertanya. Sesungguhnya tahap ini bisa kita hindari. Kemudian ada saat-saat
yang terasa canggung pada waktu kita menghindari tahap ini, yakni disaat
kita tidak bisa berkata apa-apa lagi kecuali meminta persetujuan. Satu-
satunya yang perlu dipikirkan adalah bagaimana cara yang benar untuk
mrngajukan pertanyaan.
Berikut ini adalah sejumlah pendekatan yang berbeda:
1) Permintaan langsung
26
kelemahan pada aspek lainnya, maka metode ini bisa berguna. Kita hanya tinggal
menympulkan masalah-masalah inti dengan mengkaitkannya dengan pertanyaan.
Kadang pembicaraan berlangsung begitu lancar sehingga sudah dapat
diperkirakan akan disetujui. Dalam hal ini kita dapat terus melanjutkan
pembicaraan seolah-olah lawan bicara kita sudah berkata “Ya”. Inilah semua yang
diperlukan. Setiap tahap, proses dan teknik adalah sederhana. Bila ada yang rumit,
maka hal itu dikarenakan penyanyian tersebut.
Komunikasi persuasif dilakukan dengan menggunakan cara-cara halus dan
manusiawi sehingga komunikan dapat menerima dan melaksanakan dengan
sukarela sesuai dengan pesan-pesan yang disampaikan. Dalam hal ini, seorang guru
dalam berkomunikasi harus menggunakan cara-cara yang luwes dengan pendekatan
kemanusiaan. Untuk keberhasilan komunikasi persuasif terdapat tahap-tahap yang
harus diperhatikan. Hal ini ditegaskan Onong U. Effendi(Effendy, Dinamika
Komunikasi, 2008, p. 25)yang mengatakan bahwa: Tahapan tersebut dikenal
dengan A-A procedure atau from attention to action procedure melalui formula
AIDDA singkatan dari Attention (perhatian), Interest (minat), Desire (hasrat),
Decision (keputusan), dan Action(tindakan).
Onong U. Effendi (Effendy, Dinamika Komunikasi, 2008, pp. 25-
26)mengungkapkan bahwa:Berdasarkan formula AIDDA tersebut komunikasi
persuasif didahului dengan upaya membangkitkan perhatian. Cara yang dapat
dilakukan untuk menarik perhatian komunikan misalnya pemilihan kata-kata yang
menarik serta gaya penampilan fisik yang simpatik. Setelah komunikator berhasil
membangkitkan perhatian komunikan langkah selanjutnya adalah tahap
menumbuhkan minat komunikan. Setelah komunikator berhasil menumbuhkan
minat, tahap selanjutnya diikuti dengan upaya memunculkan hasrat dengan
alternatif cara yang dilakukan diantaranya dengan melakukan ajakan atau bujukan.
Pada tahap ini imbauan emosional perlu ditampilkan komunikator sehingga pada
tahap-tahap selanjutnya komunikan dapat langsung mengambil keputusan untuk
melakukan suatu tindakan sebagaimana yang diharapkan oleh komunikator.
Contoh mengenai kegiatan yang ditimbulkan berlangsung lama sejak
dimulainya proses komunikasi adalah penerapan tentang Keluarga Berencana.
28
3. Teknik Ganjaran
Teknik ganjaran (pay-of technique) adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang
lain dengan cara mengiming-imingi hal yang menguntungkan atau yang
menjanjikan harapan tertentu. Teknik ini sering dipertentangkan dengan teknik
pembangkitan rasa takut (fear arousing technique), yakni cara-cara yang bersifat
menakut-nakuti atau menggambarkan konsekuensi yang buruk.
Jadi, jikapay-of technique menjanjikan ganjaran (rewarding), fear arousing
technique menunjukan hukuman (punishment).Sehingga teknik ganjaran dapat
menimbulkan kegairahan emosional, sedangkan fear arousing dapat menimbulkan
ketegangan emosional.
4. Teknik Red - Herring
Istilah red herring sulit diterjemahkan dalam bahasa Indonesia sebab red herring
adalah nama ikan yang tersebar di Samudera Atlantik Utara. Jenis ikan ini terkenal
dengan kebiasaanya dalam membuat gerak tipu daya ketika diburu oleh binatang
lain atau manusia. Dalam hubungannya dengan komunikasi persuasif adalah seni
komunikator untuk meraih kemenangan dalam perdebatan dengan mengelakan
argumentasi yang lemah untuk kemudian mengalihkannya sedikit demi sedikit ke
aspek yanng dikuasinya guna dijadikan senjata ampuh untuk menyerang lawan.Jadi
teknik ini digunakan komunikator ketika berada dalam posisi yang terdesak.Untuk
31
itu, syarat yang tidak boleh dilupakan adalah pada penguasaan materi yang
didiskusikan atau diperdebatkan.
5. Teknik Tataan
Yang dimaksudkan dengan tataan disini adalah upaya menyusun pesan
komunikasi sedemikian rupa sehingga enak didengar, atau enak dilihat atau enak
dibaca dan orang memiliki kecenderungan untuk mengikuti apa yang disarankan
oleh pesan tersebut.
Teknik tataan (icing technique) dalam kegiatan komunikasi persuasif adalah
seni menata pesan dengan imbauan-imbauan sedemikian rupa sehingga lebih dapat
menarik sasaran persuasi.
Untuk menguasai teknik persuasi, faktor-faktor yang diperlukan antara lain
sebagai berikut.
1. Mampu berpikir dalam kerangka acuan yang lebih besar untuk penggunaan
teknik yang tepat dalam suatu keadaan tertentu.
2. Mampu menegakkan kredibilitas.
3. Mampu berempati.
4. Mampu menunjukkan perbedaan dengan sasaran.
5. Mampu mengetahui saat-saat yang tepat untuk menggiring audiens pada pesan
yang diberikan.
6. Mampu mengetahui kapan alat bantu komunikasi digunakan, dan lain-lain
Menurut Dedy Mulyana (Mulyana, 2005, p. 67)sebelum melakukan teknik
komunikasi persuasif, kita harus mengetahui berbagai strategi yang diperlukan
supaya persuasi yang kita lakukan menjadi lebih efektif. Sebenarnya ada berbagai
teori mengenai strategi persuasi yang tepat .
Didalam strategi berkomunikasi terdapat etika dalam berkomunikasi yang
baik dan benar(Santoso, 2010, pp. 56-57). Dalam kehidupan sehari-hari manusia
tidak akan pernah lepas dari komunikasi. Dari mulai kita bangun tidur sampai
kemudian tertidur kembali, komunikasi selalu menjadi kegiatan utama kita entah
itu komunikasi verbal atau non verbal, entah itu komunikasi antar pribadi atau
komunikasi organisasi.
32
Hal seperti ini memang telah menjadi kodrat kita sebagai seorang manusia
yang memang tidak dapat hidup sendiri. Kita selalu membutuhkan orang lain
disekitar kita, walaupun hanya untuk sekedar melakukan obrolan basa-basi karena
manusia adalah makhluk sosial dan dari dalam interaksi itulah manusia lambat laun
menciptakan nilai-nilai bersama yang kemudian disebut sebagai kebudayaan.
Dalam nilai-nilai yang terbentuk tersebut terdapat beberapa kaidah yang
bertujuan mengatur tata cara kita berkomunikasi antar sesama tanpa menyakiti hati
dan menjunjung tinggi etika sebagai sebuah tanda penghargaan pada lawan bicara
kita. Namun terkadang pemakaian sesuatu yang kita anggap sebuah etika dapat
berakibat pada sesuatu yang tidak menyenangkan dan menimbulkan
kesalahpahaman antar sesama.Mengapa hal itu bisa terjadi?Padahal tujuan kita
menggunakan etika adalah untuk mencoba menghargai khalayak.
Pemakaian etika dalam konteks komunikasi antar pribadi memiliki
paradoks tersendiri. Di lain pihak, hal ini dapat menjadi hal yang positif namun
terkadang sesuatu yang negatif dan cenderung merusak dan memperburuk keadaan
juga dapat terjadi. Berbagai hal dinilai bertanggung jawab atas hal ini. Dari mulai
cara kita berkomunikasi antar sesama sampai pada saat kita menggunakan etika
dalam berinteraksi.
Banyak orang beranggapan bahwa dalam sebuah pembicaraan, kita harus
menggunakan etika untuk menghargai dan menghormati lawan bicara. Ada sebuah
teori yang mendefinisikan etika sebagai, “sebuah cabang ilmu filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma, moral yang menentukan perilaku manusia
dalam hidupnya”. Dalam teori ini, etika memiliki 3 tujuan, yaitu:
Membantu manusia untuk bertindak secara bebas dan dapat dipertanggung
jawabkan
Membantu manusia mengambil sikap dan tindakan secara tepat dalam hidup ini
Tujuan akhir untuk menciptakan kebahagiaan.
Terlepas setuju atau tidaknya kita dengan teori diatas, namun ada hal yang
bisa kita sepakati bahwa etika berhubungan dengan moral,”sistem tentang
bagaimana kita harus hidup secara baik sebagai manusia.”
33
bagaimana, melainkan juga apakah kita secara etis harus , memakai berbagai
macam metode dan pendekatan.
Masalah “apakah”, jelas bukan hanya penyesuaian khalayak, melainkan
maslah etika.Kita boleh merasa bahwa tujuan-tujuan etika itu tidak dapat dicapai
secara nyata sehingga tidak banyak manfaatnya.
Bagaimana para peserta dalam sebuah transaksi komunikasi pribadi menilai
etika dari komunikasi itu, atau bagaimana para pengamat luar menilai etikanya,
akan berbeda-beda tergantung pada standar etika yang mereka gunakan. Sebagian
diantara bahkan mungkin akan memilih untuk tidak mempertimbangkan etika.
Namun demikian, masalah etika yang potensial tetap ada meskipun tidak
terpecahkan atau tidak terjawab.
Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka komunikator
tidak diperkenankan untuk:
1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan
kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara salah,
dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk
mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu.
2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan atau
tidak masuk diakal (tidak logis).
3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada subyek tertentu,
padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi
informasi oleh ahlinya padahal tidak.
4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan untuk
mengalihkan perhatian dari isu yang sedang menjadi perhatian. Di antara hal-
hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan perhatian adalah perilaku
sengaja menyerang karakter individu yang menjadi lawannya, pembelaan
dengan menggunakan kebencian dan (bigotry) sebagai alasan.(Innuendo),
penggunaan istilah "Tuhan" atau "setan" yang dapat menyebabkan/
mengundang keadaan tegang namun tidak mencerminkan reaksi positif atau
negatif yang sebenarnya.
35
2) Induksi
Induksi (induction) adalah memberikan alasan dari bukti-bukti spesifik
menuju kesimpulan umum. Untuk meyakinkan pelanggan potensial bahwa
produk kita adalah yang terbaik. Kita dapat melaporkan hasil tes pasar yang
memperlihatkan bahwa orang lebih menyenangi produk yang kita tawarkan
dibanding yang lain.
3) Deduksi
Deduksi (deduction) adalah pemberian alasan dari yang bersifat umum
untuk kesimpulan yang spesifik. Untuk melakukan persuasi kepada pimpinan
kita dalam merekrut karyawan baru, kita dapat menjelaskan dari proyeksi
industri yang dapat meningkatkan produk dalam empat bulan ke depan. Oleh
karenanya, kita memerlukan beberapa karyawan baru untuk dapat
meningkatkan produk tersebut
c. Pertimbangan Etika
Dalam pemahaman yang positif, persuasi dapat digunakan untuk
mempengarugi audiens dengan memberikan informasi dan menambah
pemahaman mereka dalam berbagai hal. Pelaku bisnis secara etis
menginformasikan kepada para pelanggan hal yang berkaitan dengan
manfaat ide, organisasi, produk, atau tindakan tertentu sehingga para
pelanggan dapat mengakui betapa baiknya suatu ide, organisasi, produk,
atau tindakan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Tunjukkan suatu perhatian kepada audiens, dengan mengadopsi sikap
audiesn dengan perhatian yang jujur untuk dapat memenuhi kebutuhan dan
minat mereka.
kita harus memilih dan memakai tata krama dalam mempertimbangan
etika dengan hati-hati. Seperti halnya perangkat lain, sifatnya netral. Cara
penerapannya lah yang menimbulkan hasil positif dan negative. Untuk itu
ada teknik-teknik yang dapat kita gunakan adalah:
1) Perilaku Secara Umum
Dalam hal ini berarti penampilan dan perilau kita. Penampilan kita
termasuk pakaian dan semua aspek penampilan fisik kita, mulai dari ekspresi
42
wajah hingga kuku. Pastikan bahwa penampilan fisik dan segala sesuatu yang
akan digunakan.
2) Pertanyaan dan observasi
Maksud dari pertanyaan dan observasi ini yakni, kita dapat mudah untuk
mengetahui mood seseorang dalam memulai percakapan, misalnya kita dapat
menanyakan kabar terlebih dahulu. Lalu perhatikan jawabannya seperti, apa
dia sedang relaks atau pun dia ingin langsung saja membicarakan intinya saja.
Jangan anggap bahwa orang selalu ingin berbasa-basi atau bicara bisnis dan
bukan masalah lainnya. Keadaan bisa berubah, dan kita sebagai komunikator
harus memberikan respons sesuai dengan keadaan
3) Perhatian yang sama
Salah satu cara untuk membentuk ikatan dengan orang yang masih asing
adalah dengan mencari tahu minat yang sama, seperti hobi, tempat-tempat yang
pernah dikunjungi, berita TV sebelumnya dan lain-lain. Dalam situasi
persuasive, minat yang sama baik dlam hal bisnis maupun yang bersifat sosial
bisa digunakan untuk membina hubungan dengan orang tersebut.
Dalam konteks bisnis hati-hati dalam mengangkat permasalahan sosial.
Misalnya, walaupun benar bahwa transaksi bisnis seringkali tercipta
dilapangan golf, tidak semua pegolf mau membicarakan ulasan pertandingan
golf didalam diskusi bisnis.
4) Ucapan pujian
Sebagian besar manusia ingin dikenal dan dikaitkan dengan suatu
keberhasilan, jadi dengan demikian, kita sebagai komunikan atau komunikator
memberikan pujian asalkan sunguh-singguh dan bukan sekedar basa-basi dan
sifatnya khas, bahkan akan lebih baik jika dikaitkan dengan hubungan kita
sebegai komunikator kepada komunikan.
5) Niat baik
Memulai sesuatu dengan niat baik mungkin sedikit memkana biaya dan
waktu namun langkah ini bisa membuat suasana lebih menjadi lebih baik.
6) Reputasi
43
Didalam reputasi ini ada 4 cara untuk mengetahui apa yang penting bagi
lawan bicara, yakni:
a) Berpikir, mendengar, melihat dan mengambil keputusan
Telah dinyatakan agar tidak terlalu banyak membuat asumsi, dengan kehati-
hatian kebutuhan akan dapat terungkap lebih jelass.
b) Mengajukan pertanyaan
Intinya dalam mengajukan pertanyaan kita sebagai komunikan kepada
komunikator harus dengan cara yang lebih sopan dan beretika. Karena
dalam mengajukan pertanyaan dengan tidak memakai etika maka akan
membuat kesan komunikator menjadi tidak baik kepada kita.
c) Cara mengajukan pernyataan
Bila komunikan telah mengenal komunikator atau mengenali situasinya
dengan baik, mungkin dari kontaksebelumnya, atau bila hanya ingin tahu
tentang interprestasi, pernyataan apapun bisa mempunyai lanjutan yang
mempunyai pengaruh langsung. Sebagai contoh:
Bagaimanakah bentuk 20 piringan satelit bila dilihat dari dekat? 20 piringan
satellite yang kesemuanya berbentuk bulat dan terletak berdekatan, tentu
tidak tampak menarik.
d) Perpaduan pertanyaan dengan pernyataan
Langkah ini bisa menghindarkan serangkaian pertanyaan yang terdengar
seperti menyelidik. Sebuah pertanyaan dan pernyataan tentang kesimpulan.
4. Menstimulasi tindakan
Tindakan adalah tahapan dimana kita mempengaruhi khalayak sasaran untuk
mengambil tindakan. Agar khalayak bersedia melakukan tindakan sesuai dengan
yang diinginkan, maka yang perlu dilakukan adalah menyediakan jenis-jenis
informasi yang dapat memenuhi kebutuhan khalayak untuk mengambil tindakan
termasuk tenggat waktu dan nomor kontak yang dapat dihubungi.
tarik rasional dibandingkan dengan daya tarik emosional. Untuk itu, dalam
menyusun pesan persuasif hendaknya menggunakan daya tarik emosional dan
daya tarik rasional secara berimbang dan menghindari kesalahan-kesalahan logis
agar diperoleh dampak pesan persuasif yang maksimal.
7. Menguatkan posisi di mata khalayak
Setelah melakukan penyusunan pesan, ada baiknya kita melihat kembali pesan
yang telah dibuat. Caranya adalah dengan membangun kredibilitas, memeriksa
kembali bahasa yang digunakan mengingat fungsi bahasa dalam komunikasi
bisnis yakni sebagai alat komunikasi, apakah ide atau gagasan yang disampaikan
didukung dengan data yang cukup dan terpercaya, apakah kutipan dari para ahli
dapat membantu meyakinkan khalayak, apakah kata-kata yang digunakan cukup
kuat untuk menyampaikan pesan, dan lain sebagainya.
Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menguatkan posisi kita di mata khalayak
sehingga khalayak dapat menerima pesan-pesan persuasif yang disampaikan dan
bersedia untuk melakukan tindakan sesuai dengan yang diinginkan.
8. Mengantisipasi keberatan
Pesan persuasif yang disampaikan kepada khalayak tidak selamanya mendapat
tanggapan yang positif dari khalayak. Terkadang, khalayak bersikap menolak
terhadap pesan-pesan persuasif yang disampaikan sehingga menimbulkan
hambatan komunikasi bisnis.
Berdasarkan uraian diatas tentang menyusun dan menulis pesan persauasif,
penulis berpendapat bahwa cara terbaik untuk mengatasi resistensi ini adalah
dengan mengantisipasi sebanyak mungkin keberatan-keberatan yang ada dan
mengarahkan keberatan-keberatan itu ke dalam pesan persuasif yang kita buat
sebelum khalayak menerima pesan itu. Selain itu, cara lainnya adalah dengan
menyajikan dua sisi persoalan atau pro dan kontra dari seluruh pilihan yang ada.
Hal ini dilakukan agar kita dapat menyikapi berbagai kemungkinan yang terjadi
dengan sangat baik.
47
penjualan biasanya dikirim oleh organisasi yang berorientasi pada laba untuk
melakukan persuasi kepada pembaca agar mengeluarkan sejumlah uang atas produk
mereka sendiri. Dilain pihak, pesan-pesan permohonan bantuan dana biasanya
dikirim oleh organisasi nirlaba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar
memberikan bantuan dana atau lainnya kepada pihak lain. Persamaannya, keduanya
bersaing untuk bisnis dan kepentingan publik. Keduanya juga berusaha melakukan
persuasi kepada pembaca untuk mengeluarkan uang atau waktu untuk
menghasilkan suatu nilai tertentu yang ditawarkan.
Apa perbedaan pesan-pesan penjualan dengan pesan-pesan permohonan
dana? Pesan-pesan penjualan biasanya dikirim oleh organisasi yang berorientasi
pada laba untuk melakukan persuasi kepada pembaca agar mengeluarkan sejumlah
uang atas produk mereka sendiri. Di pihak lain, pesan-pesan permohonan bantuan
dana biasanya dikirim oleh organisasi nirlaba untuk melakukan persuasi kepada
pembaca agar memberikan bantuan dana atau lainnya kepada pihak lain.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menyampaikan pesan-pesan
penjualan, diantaranya melalui brosur, pengiriman surat, sample, kartu, telpon,
surat elektronik dan iklan media masa dan elektronik. Dengan menggunakan data
produk yang telah anda kumpulkan, anda dapat membentuk citra tentang produk
yang ingin anda jual tersebut. Selanjutnya coba lakukan cek tentang berbagai
pertanyaan, seperti siapa audiens anda, apa manfaat yang bisa mereka peroleh,
bagaimana kualitas produk yang anda hasilkan, bagaimana memilih sarana promosi
produk, dan bagaimana menentukan harga produk. Menurut Zainul Arifin dalam
jurnalnya yang berjudul Pesan-Pesan Persuasif (Zainul Arifin, 2013) Ada dua
langkah dalam menuliskan Pesan Penjualan dan Pesan Permohonan Dana yaitu :
A. Perencanaan Pesan-Pesan Penjualan
Salah satu tujuan ketika merencanakan pesan-pesan penjualan adalah untuk
memperoleh pemaaman secara menyeluruh tentang produk anda. Dalam
penyempaian pesan persuasive, mulailah dengan melakukan analisis
audiens dan memfokuskan pada bagaimana kebutuhan, minat, dan
emosional mereka.
51
b) Membangun Minat
52
Pada bagian ini anda perlu menekankan titik penjualan produk kepada audiens
anda, misalnya dengan mengatakan bahwa produk anda harganya relative murah,
tahan lama, atau tahan cuaca, dan sejenisnya. Dalam hal ini, anda perlu melihat apa
yang dilakukan oleh pesaing anda, apa yang membedakan produk anda dengan
produk pesaing, dan apa yang paling di minati oleh pembeli potensial.
c) Meningkatkan Hasrat
Untuk lebih meningkatkan hasrat audiens, anda dapat mengungkapkan manfaat
utama bagi pembaca anda dalam kata-kata atau gambar, grafik, atau bagan yang
lebih menarik. Penulisan surat penjualan yang baik diupayakan agar singkat,
sederhana, dan jelas. Anda dapat menggunakan cetak tebal atau cetak miring atau
dengan memberikan tanda khusus untuk menekankan hal-hal yang dianggap
penting.
d) Memotivasi Tindakan
Setelah anda mampu menumbuhkan minat dan hasrat bagi pembaca, langkah
berikutnya adalah bagaimana anda mampu memotivasi tindakan bagi para
pembaca. Pilih media penyampaian surat penjualan kepada para pembaca yang
memungkinkan merreka memberikan tanggapan atas surat tersebut. Cobalah
melakukan persuasi kepada pembaca untuk mengambil suatu tindakan dengan
segera. Yakinkan mereka bahwa apa yang diharapkan oleh pembaca dapat anda
penuhi segera, seperti pengiriman produk dan jasa yang tepat waktu dan dalam
jumlah yang tepat.
Perencanaan Pesan-pesan Permohonan Bantuan Dana
Sebelum menulis surat permohonan bantuan dana, yang perlu diperhatikan
adalah kita harus mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik, dengan cara
memahami siapa pembaca, bahasa apa yang digunakan, apa manfaatnya,
bagaimana latar belakangnya, dal lain-lain.
Ada 4 hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan surat permohonan bantuan dana
yaitu:
a) Anda harus mampu menjelaskan kebutuhan secara spesifik
b) Tunjukkan kepada pembaca betapa pentingnya donasi yang anda sumbangkan
kepada pihak lain.
53
CV BUDIMAN
Jalan Kuda Mas No. 878
BANDUNG
Kepada
Yth. Gozali Kartadipura
Jalan Sekar Wangi No. 77
Cikampek
Dengan hormat,
Hormat kami,
CV BUDIMAN
Manajer Penjualan
CV BUDIMAN
Jalan Kuda Mas No. 878
BANDUNG
Kepada
Yth. Gozali Kartadipura
Jalan Sekar Wangi No. 77
Cikampek
Dengan hormat,
Menyambung surat kami tanggal 15 Januari 2014, diberitahukan bahwa kami telah
mengirimkan surat penagihan pembayaran I dengan Nomor : 237/PN/I/2014
mengenai pembayaran faktur Nomor : 278/PB/2014 sebesar Rp 1.000.000,00
(satu juta rupiah), tetapi sampai saat ini belum ada jawabannya.
Mungkin hal ini tidak Saudara sengaja, demi menjaga hubungan yang sudah berjalan
cukup lama maka setelah menerima surat ini, kami sangat mengharapkan
Saudara segera melunasi faktur tersebut.
Bersama ini pula kami lampirkan faktur salinannya. Pesanan selanjutnya akan kami
layani jika Saudara telah memenuhi kewajiban untuk melunasi faktur tersebut.
Hormat kami,
CV BUDIMAN
CV BUDIMAN
Jalan Kuda Mas No. 878
BANDUNG
Kepada
Yth. Gozali Kartadipura
Jalan Sekar Wangi No. 77
Cikampek
Dengan hormat,
Sehubungan dengan surat penagihan pembayaran yang telah kami kirim untuk kedua
kalinya dengan Nomor : 242/PN/I/2014 tertanggal 21 Januari 2014 dan Nomor
: 237/PN/I/2014 tertanggal 15 Januari 2014, kami sangat kecewa karena kedua
surat tersebut tidak mendapat perhatian Saudara sebagaimana mestinya.
Oleh sebab itu dengan sangat menyesal kami akan menyerahkan tagihan ini kepada
Bank Inkaso apabila Saudara masih belum melunasi pembayaran
faktur Nomor : 278/PB/2014 seharga Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah)
sampai
tanggal 11 Pebruari 2014.
Dengan ini pula kami lampirkan salinan surat penagihan pembayaran pertama dan
kedua beserta fakturnya.
Hormat kami,
CV BUDIMAN
CV BUDIMAN
Jalan Kuda Mas No. 878
BANDUNG
Kepada
Yth. Gozali Kartadipura
Jalan Sekar Wangi No. 77
Cikampek
Dengan hormat,
Mengingat kami telah beberapa kali memberikan peringatan kepada Saudara melalui
surat penagihan pembayaran pertama, kedua, dan ketiga mengenai permintaan
pembayaran faktur Nomor : 278/PB/2014 seharga Rp 1.000.000,00 (satu juta
rupiah).
Pada peringatan yang terakhir kami telah menyerahkan tagihan ini kepada Bank Inkaso,
akan tetapi Saudara masih tetap tidak memperdulikan kewajiban untuk
melunasi faktur tersebut.
Berhubung waktu pembayaran faktur tersebut sudah lebih dari satu bulan, maka setelah
kami mempertimbangkan bahwa kiranya tiada jalan lain lagi bagi kami selain
menyerahkan persoalan ini kepada yang berwajib c.q. Pengadilan Negeri
setempat.
Namun demikian kami akan memberikan kebijaksanaan yang terakhir kepada Saudara
untuk melunasi kekurangan pembayaran sampai tanggal 28 Pebruari 2014.
Apabila sampai tanggal tersebut Saudara masih juga belum melunasinya,
dengan terpaksa persoalan ini kami serahkan kepada Pengadilan tersebut.
Bersama ini pula kami lampirkan salinan surat penagihan pembayaran ketiga
beserta fakturnya.
Demikian agar hal ini mendapat perhatian saudara. Atas perhatiannya, kami sampaikan
terima kasih.
Hormat kami,
CV BUDIMA
4. Hambatan sematik
Hambatan ini menyangkut bahasa yang digunakankomunikar sebagai alat untuk
menyalurkan pikiran dan perasaannya pada komunikan.
5. Hambatan mekanik
Hambatan mekanis dijumpai pada media yang dipergunakan dalam
melancarkan komunikasi, yaitu :
1. Sikap tidak percaya
Tidak menerima artinya tidak menyetujui semua perilaku orang lain,
menilai pribadi orang lain berdasarkan perilakunya yang tidak disenangi
Tidak empati artinya tidak merasakan apa yang dirasakan orang lain
Tidak jujur artinya sering menyambunyikan pikiran dan pendapat
2. Sikap tidak suportif
Evaluasi artinya penilain terhadap orang lain seperti mengecam
Kontrol artinya berusaha membantu orang lain, mengendalikan
perilakunya, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya
Netralitas artinya memperlakukan orang lain tidak sebagai
personalmelainkan sebagai objek
Superioritas artinya sikap lebih tinggi lebih baik dari pada orang lain
karena status, kekuasaan, kemampuan intelektual, kekayaan, kecantikan
atau ketampanan
Kepastian artinya ingin menang sendiri dan melihat pendapatnya
sebagai kebenaran untuk yang tidak dapat diganggu gagal
Kemudian, ada beberapa strategi dalam mengatasi hambatan-hambatan
diatas, sebagai berikut:
Kita sering konflik dengan diri sendiri. Atau muncul keraguan bahkan pikiran-
pikiran negatif yang membuat kita tidak berani melangkah, karena itu agar langkah
kita semakin mantap dalam mencapai cita-cita ataupun tujuan kita, terlebih dahulu
atas hambatan internal sebagai berikut :
1. Rasa takut
Rasa takut bisa bermacam-macam. Takut ditolak, takut gagal, atau rasa
takut yang tidak jelas, hanya sekedar takut. Untuk mengatasi rasa takut,
63
mulailah mengakui ada rasa takut dalam diri anda. Selama rasa takut itu ada di
dalam alam bawah sadar, dengan begitu kekuatannya akan berkurang. Cobalah
untuk berbicara dari hati dengan seorang teman, keluarga.
2. Pikiran negatif
Pikiran anda sering yang meyakiykan bisa menghambata anda. Kita sering
mengirimkan begitu banyak pesan negatif diri sendiri. Mintalah teman dan
kolegan anda untuk membahas setiap komentar kritis yang anda buat tentang
diri anda sendiri untuk membantu anda menjadi lebih sadar terhadap suatu hal.
3. Rasa kewalahan
Atasai setiap tugas besar selangkah demi selangkah. Jangan biarkan
kesulitan atau kebesaran itu mengintimidasi kita. Dengan membagi tugas besar
tersebut menjadi bagian-bagian kecil yang bisa diselesaikan, akan
mendatangkan beberapa kesuksesan.
4. Kebiasaan menunda
Menunda pekerjaan atau tugas adalah hambatan terbesar dalam bidang apa
saja. Mungkin harus membayar mahal untuk akibat yang ditimbulkannya. Rasa
takut mengerjakan suatu tugas menghabiskan lebih banyak waktu dan energi
dibandingkan yang digunakan untuk menyelesaikan tugas itu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
komunikasi persuasif adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengubah
atau memengaruhi kepercayaan, sikap, dan perilaku seseorang melalui penggunaan
pesan sehingga bertindak sesuai dengan apa yang diharapkan oleh komunikator.
Pada dasarnya komunikasi persuasi bertujuan menguatkan atau mengubah sikap
dan perilaku, sehingga penggunaan fakta, pendapat, dan himbauan motivasional
harus bersifat memperkuat tujuan persuasifnya. Kita perlu memahami kemampuan
melakukan kominikasi persuasif dengan membayangkan bagaimana hidup kita
tanpa kemampuan untuk mempanguri atau membujuk orang lain.
Dalam melakukan komunikasi persuasif tentu tidak sebebas dalam
melakukan proses komunikasi biasa, komunikator perlu memahami dan
menerapkan asas yang dijadikan sebagai landasan dalam proses berkomunikasi,
karena komunikasi persuasif memiliki tujuan tersendiri dilihat dari kata persuasi itu
sendiri. Terdapat empat prinsip utama yang dapat dimanfaatkan dalam komunikasi
persuasif.Prinsip tersebut dapat digunakan sebagai landasan untuk keberhasilan
mengubah sikap, kepercayaan, dan mengajak sasaran persuasi untuk berbuat
sesuatu sesuai yang dikehendaki persuader.
Persoalan etika yang potensial selalu melekat dalam setiap bentuk
komunikasi antar pribadi sehingga komunikasi dapat dinilai dalam dimensi benar-
salah, melibatkan pengaruh yang berarti terhadap manusia lain, sehingga
komunikator secara sadar memilih tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dan
cara-cara komunikasi guna mencapai tujuan tersebut. Apakah seorang komunikator
bertujuan menyampaikan informasi, meningkatkan pemahaman seseorang,
memudahkan keputusan yang bebas pada orang lain, menawarkan nilai-nilai yang
penting, memperlihatkan eksistensi dan relevansi suatu persoalan sosial,
memberikan sebuah jawaban atau program aksi atau memicu pertikaian dan
persoalan etika yang potensial terpadu dalam upaya-upaya simbolik sang
komunikator. Demikianlah keadaannya pada sebagian besar komunikasi pribadi,
64
65
baik komunikasi antara 2 orang, dalam kelompok kecil, dalam retorika gerakan
sosial maupun dalam hubungan masyarakat.
3.2 SARAN
Dalam melakukan persuasi, kita harus tahu berbagai strategi yang
diperlukan supaya persuasi yang kita lakukan menjadi lebih efektif. Sebenarnya ada
berbagai teori mengenai strategi persuasi yang tepat, namun kali ini kita hanya akan
membahas strategi persuasi umum yang sangat tepat untuk diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Seperti yang telah dijabarkan sebelumnya, persuasi tidak hanya diperlukan
oleh orang yang berprofesi sebagai sales ataupun bekerja di bidang marketing.
Persuasi juga diperlukan oleh manusia dalam berbagai aspek kehidupannya supaya
dapat dengan mudah membuat orang lain percaya dan yakin terhadapnya. Beberapa
strategi persuasi yang perlu diperhatikan yakni:
1. Kesan Pertama
You’ll never have a second chance to create a good first impression. Kesan
pertama hanya bisa dihadirkan satu kali, karenanya seseorang harus bisa
menciptakan kesan pertama yang baik bagi orang yang ditemuinya. Kesan
pertama merupakan faktor yang sangat penting dalam komunikasi persuasif.
Kesan yang dimunculkan komunikator dalam perjumpaan pertamanya dengan
komunikan akan sangat memengaruhi bagaimana komunikan dapat menerima
pesan persuasi yang disampaikan oleh komunikator. Umumnya, kesan pertama
didapatkan komunikan dari berbagai panca indera yang ada pada dirinya.
Misalnya, melalui indera penglihatan, komunikan akan dapat menangkap kesan
pertama komunikator dari penampilan wajah, pakaian, hingga tatanan
rambutnya. Contohnya, seorang dokter yang berbicara dalam seminar kesehatan
akan lebih dipercaya oleh para audiences jika ia memiliki penampilan yang rapi
dibandingkan penampilan yang berantakan. Hal ini disebabkan karena
penampilan yang rapi cenderung memberikan kesan sehat dibandingkan
penampilan yang berantakan.
66
dahulu. Komunikator yang memiliki watak baik akan dipandang dan dinilai
lebih positif oleh komunikan. Langkah terakhir dalam membangun kredibilitas
adalah dengan menambah eksistensi diri. Seorang komunikator harus
mempertimbangkan untuk menjadi sosok yang lebih sering muncul dalam dunia
sang komunikan. Kemunculannya ini dapat dilakukan secara langsung maupun
melalui channel tertentu seperti media sosial.
4. Memotivasi
Strategi terakhir yang bisa dilakukan seorang komunikator untuk
mempersuasi komunikan adalah dengan menerapkan teknik motivasi.
Umumnya, teknik motivasi yang mendasar adalah dengan menggunakan
kompensasi dan insentif. Melalui teknik ini, komunikator dapat menciptakan
“perasaan berhutang” pada diri komunikannya. Komunikan yang telah
mendapatkan banyak hal dari komunikator, secara otomatis akan merasa
berkewajiban untuk membalasnya.
Insentif yang diberikan oleh seorang komunikator kepada komunikannya
dapat berbentuk apa saja. Mulai dari hadiah, mentraktir makanan, atau bahkan
waktu yang diberikan komunikator untuk sekadar mendengarkan keluhan-
keluhan komunikan. Melalui strategi ini, komunikan biasanya akan mau
menuruti harapan komunikator tanpa perlu lagi dipaksa.
DAFTAR PUSTAKA
Effendy, O. U. (2007). Ilmu, Teori, dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra
Aditya Bakti.
68
LAMPIRAN
69