Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI DAN KEPEMIMPINAN

TRANSFORMASIONAL TERHADAP KINERJA ORGANISASI


MELALUI MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL
MEDIASI PADA SDN CAKUNG BARAT 04 PAGI

TESIS S-2

Program Magister Manajemen

Konsentrasi Manajemen SDM

Diajukan Oleh :

NAMA : IDWARD RESHA INDIARTO


NIM : 22011019

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT serta
berkat rahmat dan karunia yang dilimpahkan-Nya pada penulis, sehingga penulis
dapat mengerjakan dan menyelesaikan tesis ini dengan judul PENGARUH
MOTIVASI KERJA DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA
PEGAWAI MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEGAWAI
SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA SDN CAKUNG BARAT 04 PAGI.

Tesis ini merupakan salah satu syarat dalam memperoleh gelar Magister
Manajemen (MM) pada Program Studi Magister Manajemen Universitas
Krisnadwipayana Jakarta.

Selesainya tesis ini tidak terlepas dari adanya bantuan berbagai pihak, untuk itu
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga kepada :

1. Bapak Dr.Ayub Muktiono, M.SiP selaku Rektor Universitas


Krisnadwipayana
2. Bapak Dr. H. Imam Wibowo, SE., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Krisnadwipayana
3. Bapak Prof.Dr.H. Bomer Pasaribu, SE, SH, MS selaku ketua Program
Magister Manajemen Universitas Krisnadwipayana
4. Bapak Dr. Partogi Saoloan Samosir, S.Pd, MS selaku Sekretaris Program
Magister Universitas Krisnadwipayana
5. Bapak Dr.Suharto, SE, MS dan Dr.Dra.Titi Kurnia Fitriati, M.Si selaku
Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Penelitian
6. Untuk kedua orangtua yang selalu memberikan motivasi, nasehat, cinta,
perhatian, semangat dan kasih saying kepada penulis dalam menyelesaikan
tesis ini.
7. Pimpinan dan staf seluruh Program studi Magister Manajemen Universitas
Krisnadwipayana
8. Kepala sekolah, Guru dan Staf SDN Cakung Barat 04 Pagi terkait instansi
yang kami teliti, terima kasih atas bantuannya dalam penelitian tesis ini.
9. Rekan-rekan satu angkatan di Program studi Magister Manajemen yang
telah banyak membantu dalam penulisan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan,
untuk itu penulis mengharapkan saran-saran yang membangun demi
pengembangan ilmu pengetahuan.

Akhir kata semoga tesis ini dapat bermanfaat, dan semoga kita semua senantiasa
selalu dalam lindungan Allah SWT, Amin

Jakarta, April 2023

Penulis

Idward Resha Indiarto


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR .......................................................................................ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................................2
C. Manfaat Penelitian..............................................................................3
D. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................4

BAB II. PROFIL, VISI, MISI, DAN TUJUAN SEKOLAH..............................5

A. Gambaran Umum / Profil SDN Cakung Barat 04 Pagi .....................5


B. Visi, Misi, Tujuan SDN Cakung Barat 04 Pagi ...................................6

BAB III.PEMBAHASAN MASALAH..............................................................7

A. Pengelolaan Kepemimpinan / Politik.................................................7


B. Pengelolaan Kurikulum dan Peraturan Pembelajaran
/ Legal ................................................................................................8
C. Pengelolaan Peserta Didik / Legal Sosial dan Teknologi ..................9
D. Pengelolaan Personil / Legal, Politik, dan Sumber Daya...................10
E. Pengelolaan Sarana dan Prasarana / Legal dan Ekonomi...................11
F. Pengelolaan Keuangan / Legal dan Ekonomi.....................................12
G. Pengelolaan Hubungan Sekolah, Masyarakat
dan Lingkungan..................................................................................12
H. Pengelolaan Supervisi Pendidikan / Sumber Daya dan
Teknologi............................................................................................13

BAB IV.PENUTUP............................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu ciri sekolah yang bermutu adalah dapat merespon kepercayaan
masyarakat artinya, bagaimana pihak sekolah mampu memberikan pelayanan
yang terbaik bagi putra-putrinya sehingga menghasilkan anak-anak yang bermutu
dalam segala hal. Mengingat perkembangan dunia IPTEK serta era globalisasi di
depan mata maka tujuan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat maka pihak sekolah perlu melakukan pembenahan-pembenahan dalam
hal sumber daya manusia yang profesional, manajemen yang handal, kegiatan
belajar-mengajar yang berkualitas, adanya akses terhadap lembaga pendidikan
tinggi baik dalam maupun luar negeri bermutu serta ketersediaan sarana-prasana
yang setaraf dengan pendidikan bertaraf internasional. Tantangan yang semakin
ketat dalam dunia pendidikan khususnya bagi para pelaksana perencanaan dan
manajemen, pengambil kebijakan urusan pendidikan dalam hal ini pemerintah,
harus memiliki alat atau peranti untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
pembangunan pendidikan terutama kinerja layanan pendidikan bagi masyarakat
dapat tercapai secara optimal. Salah satu strategi manajerial yang dikembangkan
untuk menjamin sebuah organisasi (sekolah dasar negeri) memiliki daya tahan dan
daya hidup dari masa sekarang dan berkelajutan sampai masa yang akan datang.
Kinerja sangat penting bagi sebuah institusi/organisasi sebagai tolak ukur
keberhasilan insitusi/organisasi dan juga dapat dipergunakan sebagai evaluasi
untuk Menyusun target berupa sasaran-sasaran dalam beberapa waktu
kedepannya. Kinerja berasal dari pengertian performance, yaitu sebagai hasil
kerja atau prestasi kerja. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil
yang dicapai dari pekerjaan tersebut “Menurut (Wibowo;(2008:7). Kinerja (
performance) sudah menjadi kata popular yang sangat menarik dalam
pembicaraan manajemen publik. Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari
dua segi, yaitu kinerja pegawai (per-individu) dan kinerja organisasi. Kinerja
adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu
organisasi, dalam upaya mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi
tersebut (Bastian, 2001:329). Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebut
prestasi atau tingkat keberhasilan individu mapun kelompok individu.
Kinerja bisa diketahui hanya jika individu atau kelompok individu
mempunyai kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Kriteria keberhasilan ini
berupa tujuan-tujuan atau target-target tertentu yang hendak dicapai (Mahsun;
(2006:25). Kinerja dikatakan sebagai sebuah hasil (output) dari suatu proses
tertentu yang dilakukan oleh seluruh komponen organisasi terhadap sumber-
sumber tertentu yang digunakan (input). Selanjutnya, kinerja juga merupakan
hasil dari serangkaian proses kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu organisasi. Dalam kerangka organisasi terdapat hubungan antara kinerja
perorangan (individual Performance) dengan kinerja organisasi (Organization
Performance). Organisasi pemerintah maupun swasta besar maupun kecil dalam
mencapai tujuan yang telah ditetapkan harus melalui kegiatan-kegiatan yang
digerakkan oleh orang atau sekelompok orang yang aktif berperan sebagai pelaku,
dengan kata lain tercapainya tujuan organisasi hanya dimungkinkan karena
adanya upaya yang dilakukan oleh orang dalam organisasi tersebut.
Adapun “Kinerja Organisasi adalah”totalitas hasil kerja yang dicapai suatu
organisasi tercapainya tujuan organisasi bahwa, kinerja suatu organisasi itu dapat
diilihat dari tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang
didasarkan pada tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya”.(Surjadi;(2009:7).
Pendapat lain tentang “kinerja organisasi merupakan”sesuatu yang telah dicapai
oleh organisasi dalam kurun waktu tertentu, baik yang terkait dengan input,
output, outcome, benefit, maupun impact (Sobandi, 2006:176). Selanjutnya
pengertian kinerja organisasi adalah “tingkat yang menunjukkan sebarapa jauh
pelaksana tugas dapat dijalankan secara actual dan visi misi organisasi dapat
tercapai”(Steers, 2003:67). Pada dasarnya kinerja dibagi dalam dua segi yakni
kinerja pegawai (pendidik dan tenaga kependidikan) dan kinerja organisasi
(sekolah dasar negeri). Kinerja pegawai (pendidik dan tenaga kependidikan)
adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja
organisasi (sekolah dasar negeri) adalah hasil kerja yang dicapai oleh organisasi
(sekolah dasar negeri). Kinerja pegawai (pendidik dan tenaga kependidikan) dan
kinerja organisasi (sekolah dasar negeri) saling berkaitan, hal tersebut karena hasil
kerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi tidak terlepas dari kinerja pegawai
(pendidik dan tenaga kependidikan) yang ada dalam organiasi (sekolah dasar
negeri) tersebut. Widodo (2006:78), mengatakan bahwa kinerja adalah melakukan
suatu kegiatan dan menyempurnakannya sesuai dengan tanggungjawabnya dengan
hasil seperti yang diharapkan. Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
disingkat LAN-RI (1999:3), merumuskan kinerja adalah gambaran mengenai
tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program keibjaksanaan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. Konsep kinerja yang
dikemukakan LAN-RI lebih mengarahkan kepada acuan kinerja suatu organisasi
publik yang cukup relevan sesuai dengan strategi suatu organisasi yakni dengan
misi dan visi yang lain yang ingin dicapai (Pasolong, 2011:175). Adapun faktor
yang mempengaruh kinerja dalam lingkup organisasi (sekolah dasar negeri)
adalah indikator yang digunakan untuk menilai kinerja organisasi, yang terdiri
atas beberapa faktor yaitu : a. Tengibles atau keadaan fisik, artinya keadaan fisik
dari sebuah Gedung, peralatan, pegawai, dan fasilitas lainnya yang dimiliki. b.
Reliability atau reabilitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan
yang dijanjikan secara akurat. c. Responsiveness atau responsivitas adalah
kerelaan untuk menolong customer dan menyelenggarakan pelayanan secara
ikhlas. d. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para
pekerja dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada
customers. e. Emphaty adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan
oleh providers kepada customers.Zeithaml, Pasuraman dan Berry (2005:175) dari
pendapat Zeithmal (2005:175) menjelaskan mengenai faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi kinerja organisasi dalam pencapaian pelaksanaan tugas yang
dilakukan oleh sebuah organisasi atau intansi. Meningkatkan kinerja dalam
sebuah organisasi merupakan tujuan atau target yang ingin dicapai oleh organisasi
dalam memaksimalkan suatu kegiatan yang telah di tetapkan sebelumnya. Kinerja
organisasi yang dikemukakan oleh Bastian dalam Hessel Nogi (2005:175) sebagai
gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi,
dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi tersebut. Senada
dengan pendapat Bastian dalam Hessel Nogi tersebut, Encyclopedia of Public
Administration and Public Policy Tahun 2003 dalam Yeremias T. Keban (2004 :
193), juga menyebutkan kinerja dapat memberikan gambaran tentang seberapa
jauh organisasi mencapai hasil ketika dibandingkan dengan pencapaian tujuan dan
target yang telah ditetapkan. Menurut Agus Dwiyanto (2006:49) penilaian kinerja
birokrasi publik tidak cukup dilakukan dengan menggunakan indikator yang
melekat pada birokrasi itu, seperti efisiensi dan efektivitas, tetapi juga harus
dilihat dari indikatorindikator yang melekat pada pengguna jasa, seperti kepuasan
pengguna jasa, akuntabilitas dan responsivitas. Penilaian kinerja dari sisi
pengguna jasa menjadi sangat penting karena birokrasi publik juga muncul karena
tujuan dan misi birokrasi public seringkali bukan hanya memiliki stakeholder
yang banyak dan memiliki kepentingan yang sering berbenturan satu sama lainya
menyebabkan birokrasi publik mengalami kesulitan untuk merumuskan misi yang
jelas. Akibatnya, ukuran kinerja organisasi publik di mata para stakeholder juga
berbeda-beda. Penulis memilih menggunakan teori tentang pengukuran kinerja
yang dikemukan oleh Zeithaml, Parasuraman dan Berry karena dipandang sesuai,
lebih tepat dan lebih akurat dalam mengukur kinerja Organisasi SDN Cakung
Barat 04 Pagi yaitu tangible (ketampanan fisik), Reability(kemampuan untuk
menyelenggarakan pelayanan pendidikan), Responsiveness kerelaan untuk
menolong customer), Assurance (kepastian/kesopanan para pegawai), Emphaty
(perhatian pribadi). Peneliti yang dilakukan oleh Sarminah Samad, M.Anwar
Abdullah, Waleed Abdulkafi Ahmed (2014) studi ini menemukan bahwa budaya
organisasi terkait dengan kinerja organisasi menunjukkan dampak signifikan
terhadap organisasi. Ditemukan keterlibatan muncul sebagai aspek terpenting dari
budaya organisasi yang mempengaruhi kinjerha organisasi. Mashal Ahmed &
Saima Shafiq (2014) mengatakan bahwa semua dimensi budaya mempengaruhi
perspektif organisasi yang berbeda kinerja. Penelitian yang dilakukan oleh Didik
Surya Khafid (2021) menemukan bahwa budaya organisasi , kepemimpinan
transformasional dan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi.
Budaya organisasi dan kepemimpinan transformasional juga berpengaruh dan
signifikan terhadap motivasi. Pengaruh budaya, kepemimpinan transformasional
terhadap kinerja organisasi melalui motivasi menunjukkan bahwa pengaruh dari
variable moderasi tidak signifikan, motivasi bukan sebagai variable moderator.
Dari hasil penelitian (Ovidiu_Iliuta Dobre : 2013) hasil penelitian tersebut
menunjukkan jika pemberdayaan dan pengakuan karyawan meningkat, motivasi
mereka untuk bekerja juga akan meningkat, serta prestasi mereka dan kinerja
organisasi. Namun demikian, ketidakpuasan yang disebabkan oleh pekerjaan
monoton dan tekanan dari customer dapat melemahkan kinerja organisasi.
Menurut Gamal Arif Wicaksono, Muhdiyanto (2010) mengenai pengaruh
kepemimpinan transformasional terhadap kinerja didukung. Hal ini didasarkan
pada tingkat signifikansi variabel kepemimpinan transformasional . Kondisi ini
menunjukkan bahwa, beberapa aspek yang ada dalam kepemimpinan
transformasional diantaranya berupa, pemberian semangat kerja, pemberian
nasehat, memotivasi pengembangan kemampuan, pendekatan pada aturan dan
prosedur kerja serta memberikan teguran dan pujian kepada anggota organisasi
dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi.
Menurut saya kesimpulan dari peneliti sebelumnya adalah bahwa budaya
organisasi sangat berpengaruh terhadap kinerja organisasi, semakin meningkat
budaya organisasi maka semakin kuat juga kinerja dan semakin berkembang
organisasinya, serta memberikan dampak langsung terhadap karyawan. Selain itu
kepemimpinan transformasional berpengaruh terhadap kinerja organisasi yaitu
faktor dalam pemberian semangat kerja, nasehat, kemauan untuk memotivasi,
pendekatan pada aturan/prosedur kerj serta memberikan pujian serta teguran
kepada anggota organisasi dapat meningkatkan kinerja anggota organisasi. Namun
demikian ketidakpuasan yang disebabkan oleh pekerjaan monoton dan tekanan
kerja dapat melemahkan kinerja organisasi.

Anda mungkin juga menyukai