Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Membangun
komunikasi yang efektif disebuah organisasi dalam 6 langkah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Denden
Ridwan CH, MDsc pada mata kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis.
kami mengucapkan terima kasih kepada Denden Ridwan CH, MDsc yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................2
BAB 1.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................4
BAB II ........................................................................................................................6
PEMBAHASAN ........................................................................................................6
BAB III.....................................................................................................................16
KESIMPULAN ........................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi
dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama
yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari
berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan
yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing
individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan
manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu
organisasitertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam
hubunganhierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar
pribadi dan komunikasi kelompok
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana prospek gagasan perluasan penerapan sistem pembalikan beban
pembuktian dapat diterapkan untuk mengungkap tindak pidana korupsi ?
4
- Apa saja kendala yang timbul berkaitan dengan perluasan penerapan sistem
pembalikan beban pembuktian sebagai upaya optimalisasi pemberantasan
tindak pidana korupsi di Indonesia?
- Apa saja formulasi hukum yang perlu dikonsepkan untuk perluasan
penerapan sistem pembalikan beban pembuktian sebagai upaya
optimalisasi pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia?
1.3 Tujuan Dan Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi dan Organisasi
Komunikasi adalah komponen manajemen penting untuk organisasi mana
pun. Apakah tujuannya adalah untuk memberitahu karyawan tentang kebijakan
baru, untuk memastikan keselamatan di seluruh organisasi, atau untuk
mendengarkan feedback karyawan; semua dilakukan dengan komunikasi yang
efektif.
6
2.2 Manfaat dari Komunikasi Organisasi yang Baik
b. Komunikasi Informal
• Jenis komunikasi ini terjadi antara karyawan satu lawan satu atau
7
dalam kelompok kecil.
• Dapat melibatkan interaksi cepat antara karyawan dan pelanggan
atau mitra.
• Tidak seperti komunikasi formal, yang bergerak lebih lambat,
komunikasi informal lebih impulsif. Hal ini dapat menyebabkan
informasi yang tidak akurat atau salah tafsir.
Beberapa pendapat mengatakan banyak organisasi lebih menyukai
komunikasi informal daripada formal karena memungkinkan karyawan
menjadi lebih kreatif dan mandiri.
2. Komunikasi Terarah
b. Komunikasi Eksternal
a. Komunikasi Lisan
• Dapat terjadi antara dua orang dalam kelompok kecil, atau bahkan
di antara seluruh anggota organisasi. Contohnyaseperti gathering
atau annual meeting.
• Meskipun mungkin tampak lebih informal, sering kali bentuk
komunikasi ini dapat terstruktur dan dipersiapkan dengan baik.
b. Komunikasi Tertulis
Apa pun tingkat komunikasi yang Anda lakukan juga, pastikan dilakukan
dengan konsisten. Interval yang konsisten, media yang konsisten, pesan yang
konsisten, dll. Ketika komunikasi bersifat tidak menentu atau mengirimkan
sinyal / ekspektasi yang beragam kepada karyawan, hal itu lebih merugikan
daripada menguntungkan.
Menetapkan suara yang tepat itu rumit, baik Anda bekerja di organisasi besar
atau rintisan kecil. Tetapi melakukannya dengan benar penting untuk
membangun rasa kontinuitas dan kepercayaan di dalam organisasi.
Anda harus mengatur nada dan memastikan semua pesan sejalan dengan visi dan
budaya organisasi. Ini mungkin memerlukan pembinaan dan sesi pelatihan
reguler untuk memastikan keterampilan komunikasi lisan dan tertulis para
manajer sesuai dengan yang diinginkan.
3. Kenali Siapa Audiens Anda
Meskipun penting untuk selalu memberi tahu semua orang, itu tidak berarti
bahwa setiap orang perlu mengetahui segalanya dalam satu waktu. Anda harus
menyajikan informasi kepada audiens yang tepat pada waktu yang tepat.
Misalnya, organisasi Anda menyadari waktunya untuk memotong biaya. Jika staf
Anda mendengar informasi ini tanpa konteks, merekacenderung berasumsi yang
tidak baik dan menimbulkan konflik awal. Mempertimbangkan seperti apa
audiens Anda sebelum berkomunikasi akan memperhalus jalannya pertukaran
informasi.
4. Pertimbangkan Ukuran, Lokasi, & Demografis Audiens
Sama seperti poin di atas, saat memilih audiens Anda, Anda juga perlu
memikirkan tentang siapa mereka, di mana mereka berada, dan bagaimana
mereka ingin menerima informasi tersebut. Bahkan perbedaan budaya harus
10
menjadi bagian pertimbangan Anda.
5. Pilih Metode yang Tepat
Untuk bergabung di sebuah organisasi tentu saja tanpa ada paksaan atau
dorongan dari orang lain. Berorganisasi yang baik adalah bergabung karenaniat
pada diri sendiri. Jika sudah berniat untuk bergabung pada suatu organisasi
tertentu pastikan memiliki komitmen yang harus dipegang selama bergabung.
Banyaknya kasus saat ini adalah komitmen yang kurangsaat bergabung dalam
sebuah organisasi sehingga kurang maksimal dalam berkontribusi.
2. Organisasi memiliki visi, misi yang jelas
Bergabunglah dengan organisasi yang memiliki visi dan misi yang jelas
sehingga ada tujuan yang harus dicapai. Visi dan misi yang jelas akan
memberikan sebuah organisasi lebih terarah sehingga dalam berorganisasi pun
terjalin kerja sama dan hubungan yang baik. Mengikuti organisasi pun lebih
semangat karena memiliki tujuan yang harus digapai.
11
3. Patuh pada aturan organisasi tersebut
6. Bertanggung jawab
13
3. Komunikasi juga membantu dalam bersosialisasi . Dalam kehidupan saatini,
satu-satunya kehadiran individu lain mendorong komunikasi. Juga dikatakan
bahwa seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa komunikasi.
4. Sebagaimana dibahas sebelumnya, komunikasi juga membantu dalam
proses pengendalian . Ini membantu mengendalikan perilaku anggota
organisasi dengan berbagai cara. Ada berbagai tingkat hierarki danprinsip serta
pedoman tertentu yang harus diikuti karyawan dalam suatu organisasi. Mereka
harus mematuhi kebijakan, menjalankan peran pekerjaan mereka secara efisien,
dan mengkomunikasikan masalah pekerjaan dan keluhan kepada atasan
mereka. Dengan demikian, komunikasi membantu dalam mengontrol fungsi
manajemen.
Sistem komunikasi yang efektif dan efisien membutuhkan kemampuan
manajerial dalam menyampaikan dan menerima pesan. Seorang manajer harus
menemukan berbagai hambatan komunikasi , menganalisis alasan kemunculannya
dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hambatan
tersebut. Dengan demikian, tanggung jawab utama seorang manajer adalah
mengembangkan dan memelihara sistem komunikasi yang efektif dalam organisasi.
2.7 Cara- cara Membangun Komunikasi yang Efektif
Kemampuan komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam setiap
kondisi misalnya pada saat mempersiapkan sebuah persentasi, menyampaikan
ide/gagasan, membangun kerja tim, dan dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat
pentingnya komunikasi dalam organisasi, efektivitas komunikasi akan sangat
menentukan kesuksesan organisasi dalam baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang (Griffith, 2002).
Dalam hal ini, kebaikan dan sopan santun seperti halnya kemampuan dan
kemauan untuk memenuhi komitmen yang disampaikan, dan menjelaskan harapan
yang diharapkan dalam suatu hubungan komunikasi sangat diperlukan untuk
menghindari terjadinya harapan yang bertentangan atau berbeda dengan peran dan
tujuan komunikasi.
Selain itu, integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran juga
diperlukan dalam membangun hubungan komukasi yang efektif dan sehat. Kejujuran
menekankan pada kemauan untuk mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-
kata kita dengan realitas. Integritas menyesuaikan realitas dengan kata-kata setiap
individu yang menyampaikan pesan. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif,
seorang komunikator harus mampu mengidentifikasi sasaran yang menjadi penerima
pesan, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih media, memilih
sumber pesan, dan mengumpulkan umpan balik. Hal terakhir yang perlu dilakukan
dalam mengembangkan suatu komunikasi yang efektif adalah mengumpulkan umpan
balik yang bertujuan untuk mengevaluasi kebrhasilan penyampain informasi pada
penerima informasi.
15
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Komunikasi organisasi didefinisikan sebagai saluran dan bentuk komunikasi
yang terjadi dalam organisasi, seperti perusahaan, nirlaba, dan badan pemerintah.
Manfaat dari komunikasi organisasi yang baik yaitu: membantu membangun
hubungan kerja yang lebih kuat antara anggota staf, yang meningkatkan
loyalitas,Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan yang berpotensi
merugikan,Membantu karyawan memahami misi dan visi perusahaan yang
meningkatkan tujuan dan motivasi. Membangun komunikasi efektif dengan
berkomunikasi secara teratur & konsisten,mempertahankan sesuai visi &
misi,pilih metode yang tepat.
Pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi ialah meningkatkanmotivasi
dengan menginformasikan dan mengklarifikasi karyawan tentang
3.2 Saran
Banyak sekali masalah yang terjadi didalam kehidupan sosial yang
16
DAFTAR PUSTAKA
Soffiya Ranti. (2020, Agustus 17). Cara Berorganisasi yang Baik, Simak 10 Hal Ini.
Retrieved from kitapunya.net: https://www.kitapunya.net/cara-berorganisasi-yang-
baik/
17