Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN KESEHATAN GIGI DAN MULUT


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kesehatan
Gigi dan Mulut.

Disusun Oleh :

Aghnia Faza Azijah (P17325121001)

Ajeng Sri Intan Malika (P17325121002)

Ajeng Yusriah Hasanah (P17325121003)

Aldi Hidayat (P17325121004)

Alifia Syahrani (P17325121005)

Aliyah Nurhikmah (P17325121006)

Alleandra Difka Audina (P17325121007)

Anggit Nastiti Putri (P17325121008)

Angraeni Sri Rahayu (P17325121009)

Anne Amanda Putri (P17325121010)

Antini Giovi Dwi Oktaviani (P17325121011)

Arneulita Oktaviani (P17325121012)

JURUSAN KEPEREWATAN GIGI


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Membangun
komunikasi yang efektif disebuah organisasi dalam 6 langkah ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Denden
Ridwan CH, MDsc pada mata kuliah Manajemen Kesehatan Gigi dan Mulut.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi para
pembaca dan juga penulis.
kami mengucapkan terima kasih kepada Denden Ridwan CH, MDsc yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Bandung, 19 Januari 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................2

DAFTAR ISI ..............................................................................................................3

BAB 1.........................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................4

1.1 Latar belakang ................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................4

1.3 Tujuan Dan Manfaat ......................................................................................5

BAB II ........................................................................................................................6

PEMBAHASAN ........................................................................................................6

2.1 Komunikasi dan Organisasi ........................................................................6

2.2 Manfaat dari Komunikasi Organisasi yang Baik........................................7

2.3 4 Tipe Komunikasi Organisasi ...................................................................7

2.4 Membangun Komunikasi Efektif dalam 6 Langkah.................................10

2.5 Cara yang Baik Untuk Berorganisasi .......................................................11

2.6 Pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi .......................................13

2.7 Cara- cara Membangun Komunikasi yang Efektif ...................................14

BAB III.....................................................................................................................16

KESIMPULAN ........................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................17

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya
memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk
saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar
pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesama dalam
kelompok dan masyarakat. Di dalam kelompokataupun organisasi, selalu terdapat
bentuk kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan
hidup kelompok, yang terdiri dari atasan dan bawahannya.

Di antara kedua belah pihak (atasan dan bawahan) harus ada komunikasi
dua arah atau komunikasi timbal balik, untuk itu diperlukan adanya kerja sama
yang diharapkan untuk mencapai cita-cita, baik cita-cita pribadi, maupun
kelompok, untuk mencapai tujuan suatu organisasi. Kerjasama tersebut terdiri dari
berbagai maksud yang meliputi hubungan sosial maupun kebudayaan. Hubungan
yang terjadi merupakan suatu proses adanya suatu keinginan masing-masing
individu, untuk memperoleh suatu hasil yang nyata dan dapat memberikan
manfaat untuk kehidupan yang berkelanjutan.
Komunikasi organisasi dapat didefinisikan sebagai pertunjukan dan
penafsiranpesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian suatu
organisasitertentu. Suatu organisasi terdiri dari dari unit-unit komunikasi dalam
hubunganhierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu
lingkungan. Komunikasi organisasi melibatkan bentuk-bentuk komunikasi antar
pribadi dan komunikasi kelompok
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
- Bagaimana prospek gagasan perluasan penerapan sistem pembalikan beban
pembuktian dapat diterapkan untuk mengungkap tindak pidana korupsi ?

4
- Apa saja kendala yang timbul berkaitan dengan perluasan penerapan sistem
pembalikan beban pembuktian sebagai upaya optimalisasi pemberantasan
tindak pidana korupsi di Indonesia?
- Apa saja formulasi hukum yang perlu dikonsepkan untuk perluasan
penerapan sistem pembalikan beban pembuktian sebagai upaya
optimalisasi pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia?
1.3 Tujuan Dan Manfaat

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penyusunan penelitian ini adalah untuk menjawab pokok permasalahan


sebagaimana terdapat dalam rumusan masalah di atas, yaitu:
- Untuk mengetahui prospek penerapan sistem pembalikan beban pembuktian
dalam pengungkapan semua jenis tindak pidana korupsi diIndonesia.
- Untuk mengetahui kendala yang akan timbul sejalan dengan penerapansistem
pembalikan pembuktian dalam pengungkapan semua jenis tindak pidana
korupsi di Indonesia.
- Untuk mengetahui formulasi dan konsep hukum yang dibutuhkan dalam
penerapan sistem pembalikan beban pembuktian untuk semua jenis tindak
pidana korupsi di Indonesia.
Sementara itu, manfaat penulisan penelitian ini antara lain:

- Hasil penelitian dapat memberikan kegunaan bagi perkembangan ilmu


hukum, khususnya hukum pidana dan hukum acara pidana;
- Hasil penelitian dapat digunakan sebagai pedoman atau referensi dalam
penyusunan penelitian lain yang sesuai dengan bidang penelitian ini

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Komunikasi dan Organisasi
Komunikasi adalah komponen manajemen penting untuk organisasi mana
pun. Apakah tujuannya adalah untuk memberitahu karyawan tentang kebijakan
baru, untuk memastikan keselamatan di seluruh organisasi, atau untuk
mendengarkan feedback karyawan; semua dilakukan dengan komunikasi yang
efektif.

Agar mencapai hasil yang diinginkan, organisasi harus memiliki


kemampuan yang komprehensif untuk berkomunikasi dengan lingkungan internal,
stakeholders, serta dengan masyarakat luas. Bayangkan, ketika Anda memiliki
maksud baik dan ingin berkontribusi pada lingkungan di sekitar organisasi Anda,
tetapi karena tidak mampu mengkomunikasikannya dengan baik, timbul salah
paham dan masalah baru dengan orang-orang di lingkungan tersebut. Komunikasi
organisasi didefinisikan sebagai saluran dan bentuk komunikasi yang terjadi
dalam organisasi, seperti perusahaan, nirlaba, dan badan pemerintah. Komunikasi
organisasi berfungsi, bertumbuh, terhubungdengan pemangku kepentingan, juga
berkontribusi kepada masyarakat. Ini mencakup :
• Komunikasi dalam suatu organisasi dan komunikasi yang berhadapan dengan
publik.
• Komunikasi internal, seperti modul pelatihan karyawan, pengiriman pesan
seputar misi organisasi, komunikasi antarpribadi antara manajemen dan
karyawan, dan komunikasi profesional seperti email.
• Komunikasi eksternal seperti pengumuman hubungan masyarakat, siaran
pers, materi pemasaran, dan branding.
Individu yang dilatih dalam komunikasi organisasi dapat bekerja di bidang
sumber daya manusia, pelatihan dan manajemen karyawan, hubungan
masyarakat, pemasaran, konsultasi komunikasi, urusan publik, manajemen
media, kebijakan dan advokasi, serta penelitian dan pengajaran.

6
2.2 Manfaat dari Komunikasi Organisasi yang Baik

Agar organisasi berhasil, tidak hanya harus menjaga jalur komunikasi


terbuka antara manajer, karyawan, pemangku kepentingan, dan masyarakat, tetapi
juga harus memiliki strategi untuk memastikan komunikasi yang efektif, konsisten,
dan selaras dengan tujuan bisnis. Berikut ini manfaat dari komunikasi organisasi
yang baik:
• Membangun kepercayaan yang meningkatkan engagement karyawan.

• Memastikan karyawan memiliki suara, dan suara itu dapat memberikan


masukan yang dibutuhkan organisasi Anda untuk berkembang.
• Membantu membangun hubungan kerja yang lebih kuat antara anggota staf,
yang meningkatkan loyalitas.
• Mengurangi kesalahan informasi dan kesalahpahaman, yang nantinya
mengurangi demotivasi dan keluhan.
• Membantu karyawan memahami misi dan visi perusahaan, yang
meningkatkan tujuan dan motivasi.
• Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan yang berpotensi
merugikan.

2.3 4 Tipe Komunikasi Organisasi

1. Komunikasi Formal dan Informal

Komunikasi bisnis dapat dikategorikan berdasarkan tingkat formalitas yang


digunakan. Terdapat dua jenis, yaitu Komunikasi Organisasi Formal dan
Informal.
a. Komunikasi Formal

• Biasanya memiliki struktur organisasi tertentu.

• Pesan yang disampaikan memiliki standardisasi

Contoh : berita resmi yang ditujukan ke pelanggan lewat siaran pers

b. Komunikasi Informal

• Jenis komunikasi ini terjadi antara karyawan satu lawan satu atau

7
dalam kelompok kecil.
• Dapat melibatkan interaksi cepat antara karyawan dan pelanggan
atau mitra.
• Tidak seperti komunikasi formal, yang bergerak lebih lambat,
komunikasi informal lebih impulsif. Hal ini dapat menyebabkan
informasi yang tidak akurat atau salah tafsir.
Beberapa pendapat mengatakan banyak organisasi lebih menyukai
komunikasi informal daripada formal karena memungkinkan karyawan
menjadi lebih kreatif dan mandiri.
2. Komunikasi Terarah

Bentuk dasar komunikasi bisnis organisasi juga terarah. Artinya informasi


dapat mengalir ke bawah, ke atas atau secara horizontal. Berikut masing-
masing cirinya :
a. Komunikasi Ke Bawah

• Mengalir dari manajer dan supervisor ke karyawan front-


liners.
• Sering kali melibatkan instruksi atau tugas yang harus
diselesaikan karyawan.
• Dapat mencakup pada aspek kebijakan organisasi
atau penilaian kerja.
• Dapat berbentuk tulisan (e-mail, memo, pedoman kebijakan)atau
lisan (rapat, panggilan telepon).
b. Komunikasi Ke Atas

• Mengalir dari tingkat bawah ke atasan.

• Dapat mencakup proyek atau materi yang ditunjukkan oleh


karyawan kepada manajer.

• Karyawan dapat memberikan feedback dan saran kepada


atasan tentang pekerjaan atau bisnis perusahaan
c. Komunikasi Horizontal

• Terjadi antara karyawan yang berada pada level hierarkiyang


sama (departemen atau posisi yang sama)
• Bisa juga terjadi pada karyawan sama departemen bedaarea
8
• Tergolong cepat dan cenderung spontan

• Kebanyakan berupa komunikasi verbal.

3. Komunikasi Internal dan Eksternal

Contoh lain dari komunikasi organisasi adalah internal dan eksternal.


Seperti sebutannya, komunikasi ini terjadi di luar dan di dalam organisasi.
Mari simak seperti apa kriterianya.
a. Komunikasi Internal

• Terjadi di antara anggota organisasi.

• Terjadi di antara seluruh perusahaan dalam kelompok kecilorang,


seperti departmen atau tim proyek.
• Jika bersifat formal, biasanya komunikasi berupa tulisan.

b. Komunikasi Eksternal

• Dikhususkan untuk orang di luar organisasi seperti


pelanggan, calon pelanggan, mitra, media, pesaing, dsb.
• Dapat membutuhkan waktu untuk membangun komunikasiefektif
dan hati-hati agar tujuan organisasi tercapai.
• Biasanya bersifat terstruktur dan dikirim melalui salurantertentu
sehingga audiens menerima pesannya.
4. Komunikasi Lisan dan Tertulis

a. Komunikasi Lisan

• Dapat terjadi antara dua orang dalam kelompok kecil, atau bahkan
di antara seluruh anggota organisasi. Contohnyaseperti gathering
atau annual meeting.
• Meskipun mungkin tampak lebih informal, sering kali bentuk
komunikasi ini dapat terstruktur dan dipersiapkan dengan baik.
b. Komunikasi Tertulis

• Komunikasi tertulis adalah bagian penting dalam menjalankan


bisnis.

• Komunikasi tertulis di lingkungan bisnis juga bisa terlihat dalam


bentukdokumen penting seperti kontrak atau dokumen keuangan.
9
• Bisa dilakukan di situasi informal juga, seperti mengirimkan
pesan konfirmasi kepada rekan kerja layaknya pada komunikasi
horizontal.

2.4 Membangun Komunikasi Efektif dalam 6 Langkah


1. Berkomunikasi Secara Teratur & Konsisten

Apa pun tingkat komunikasi yang Anda lakukan juga, pastikan dilakukan
dengan konsisten. Interval yang konsisten, media yang konsisten, pesan yang
konsisten, dll. Ketika komunikasi bersifat tidak menentu atau mengirimkan
sinyal / ekspektasi yang beragam kepada karyawan, hal itu lebih merugikan
daripada menguntungkan.

2. Pertahankan Sesuai Visi Misi

Menetapkan suara yang tepat itu rumit, baik Anda bekerja di organisasi besar
atau rintisan kecil. Tetapi melakukannya dengan benar penting untuk
membangun rasa kontinuitas dan kepercayaan di dalam organisasi.
Anda harus mengatur nada dan memastikan semua pesan sejalan dengan visi dan
budaya organisasi. Ini mungkin memerlukan pembinaan dan sesi pelatihan
reguler untuk memastikan keterampilan komunikasi lisan dan tertulis para
manajer sesuai dengan yang diinginkan.
3. Kenali Siapa Audiens Anda

Meskipun penting untuk selalu memberi tahu semua orang, itu tidak berarti
bahwa setiap orang perlu mengetahui segalanya dalam satu waktu. Anda harus
menyajikan informasi kepada audiens yang tepat pada waktu yang tepat.
Misalnya, organisasi Anda menyadari waktunya untuk memotong biaya. Jika staf
Anda mendengar informasi ini tanpa konteks, merekacenderung berasumsi yang
tidak baik dan menimbulkan konflik awal. Mempertimbangkan seperti apa
audiens Anda sebelum berkomunikasi akan memperhalus jalannya pertukaran
informasi.
4. Pertimbangkan Ukuran, Lokasi, & Demografis Audiens

Sama seperti poin di atas, saat memilih audiens Anda, Anda juga perlu
memikirkan tentang siapa mereka, di mana mereka berada, dan bagaimana
mereka ingin menerima informasi tersebut. Bahkan perbedaan budaya harus
10
menjadi bagian pertimbangan Anda.
5. Pilih Metode yang Tepat

Pilihan komunikasi telah berkembang pesat selama 20 tahun terakhir. Organisasi


perlu mempertimbangkan metode mana yang paling tepat dan kemudian
memastikan strategi ini diikuti secara konsisten di seluruh organisasi. Anda
memiliki beberapa pilihan metode seperti pertemuan langsung, email, telepon,
aplikasi chat, atau pertemuan virtual.

6. Buat Menjadi Dua Arah

Menunjukkan bahwa Anda mendengarkan dan bertindak sesuai feedback lawan


bicara membuat mereka merasa dihargai. Pastikan komunikasi dapat mengalir
dengan bebas antara semua karyawan dan pemangku kepentingan. Dan jangan
takut dengan umpan balik. Umpan balik dapat memberi manajerwawasan penting
tentang bisnis dan kesehatan tim mereka. Untuk mendorong masukan yang jujur,
tunjukkan kepada karyawan bahwa merekadapat menyuarakan pendapat mereka
tanpa dampak negatif melalui media yang mereka rasa nyaman bagi mereka, baik
melalui tatap muka, melalui telepon, atau melalui aplikasi chat. Komunikasi dua
arah akan mempermudah setiap orang untuk berkomunikasi dengan cara yang
paling sesuai untuk mereka.
2.5 Cara yang Baik Untuk Berorganisasi
1. Niat dan komitmen

Untuk bergabung di sebuah organisasi tentu saja tanpa ada paksaan atau
dorongan dari orang lain. Berorganisasi yang baik adalah bergabung karenaniat
pada diri sendiri. Jika sudah berniat untuk bergabung pada suatu organisasi
tertentu pastikan memiliki komitmen yang harus dipegang selama bergabung.
Banyaknya kasus saat ini adalah komitmen yang kurangsaat bergabung dalam
sebuah organisasi sehingga kurang maksimal dalam berkontribusi.
2. Organisasi memiliki visi, misi yang jelas

Bergabunglah dengan organisasi yang memiliki visi dan misi yang jelas
sehingga ada tujuan yang harus dicapai. Visi dan misi yang jelas akan
memberikan sebuah organisasi lebih terarah sehingga dalam berorganisasi pun
terjalin kerja sama dan hubungan yang baik. Mengikuti organisasi pun lebih
semangat karena memiliki tujuan yang harus digapai.
11
3. Patuh pada aturan organisasi tersebut

Jika bergabung dalam sebuah organisasi kita harus mampu mematuhi


segalaperaturan yang terdapat di dalam organisasi. Hal tersebut guna menciptakan
suasana organisasi agar tetap kondusif dan terarah. Berada di sebuah organisasi
tentunya tidak bisa berlaku sembarangan dan sesuka hati.

4. Bekerja sesuai jobdesk

Setiap organisasi selalu memiliki divisinya masing-masing dan kamu


biasanya akan tergabung dalam divisi yang sesuai minat dan kemampuanmu.
Dalam berorganisasi tugas dan pekerjaan akan dikerjakan dalam masing-masing
jobdesk dan divisimu. Maksimalkan fokus dalam mengerjakan tugas sesuai
jobdesk jangan terlalu sibuk mengurus jobdesk lain sedangkan jobdesk sendiri
tidak maksimal dalam bekerja.
5. Disiplin

Dalam berorganisasi tentu saja sering mengadakan program kerja


maupun event yang harus dilaksanakan setiap tahun. Tentu saja persiapan
tersebut harus dimatangkan para anggota organisasi maupun kepanitiaan dengan
mengadakan banyak rapat dan diskusi. Jika sudah begini kamu harus
berkomitmen untuk datang tepat waktu dalam rapat dan bertanggung jawabpada
program kerja yang akan kamu selenggarakan.

6. Bertanggung jawab

Menjadi anggota organisasi yang baik adalah dengan bertanggung jawab


atas pekerjaan atau tugas yang diberikan. Maka dari itu, sejak awal untuk
bergabung menjadi anggota organisasi diharuskan memiliki niat dan komitmen
yang kuat karena dalam perjalanan berorganisasi sudah pasti memiliki program
kerja yang cukup banyak dan membutuhkan kontribusi yang nyata untuk
membangun sebuah program kerja tersebut.
7. Fastresponse/mudah dihubungi

Dalam berorganisasi kamu akan lebih sering berinteraksi dengan banyak


orang. Maka dari itu, untuk memperlancar komunikasi, diharapkan untuk selalu
mudah dihubungi.
12
8. Profesional dalam bekerja

Bekerja dalam organisasi harus mengutamakan profesionalisme dalam


bekerja. Segala pekerjaan harus dilakukan sesuai tugas dan jobdesk masing-
masing, selalu berlaku adil dan tidak memihak siapapun. Bekerja secara
professional akan mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
9. Jujur

Selalu mengutamakan sifat jujur di manapun kamu berada. Terutama


pada saat bergabung dalam organisasi. Jujur merupakan hal yang penting
ditegakkan dalam berorganisasi. Jika semua dilakukan jujur, organisasi jugaakan
berjalan dengan baik.
10. Saling terbuka sesama anggota

Berorganisasi tak semudah dibayangkan. Kamu akan dihadapkan dengan


berbagai karakter para anggota yang tentu saja terkadang membuatmu harusekstra
sabar. Kamu bisa melakukan evaluasi organisasimu agar terbuka satusama lain
dan tidak memendam masalah atau emosi. Saling terbuka juga akan berguna
untuk dapat menemukan solusi dari masalah yang terjadi.

2.6 Pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi


Komunikasi meningkatkan motivasi dengan menginformasikan dan
mengklarifikasi karyawan tentang tugas yang harus dilakukan, cara mereka
melakukan tugas, dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka jika tidak sesuai
target.
1. Komunikasi adalah sumber informasi kepada anggota organisasi untuk proses
pengambilan keputusan karena membantu mengidentifikasi dan menilai
tindakan alternatif.
2. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam mengubah sikap individu ,
yaitu individu yang terinformasi dengan baik akan memiliki sikap yang lebih
baik daripada individu yang kurang informasi. Majalah organisasi, jurnal,
rapat, dan berbagai bentuk komunikasi lisan dan tertulis membantu membentuk
sikap karyawan.

13
3. Komunikasi juga membantu dalam bersosialisasi . Dalam kehidupan saatini,
satu-satunya kehadiran individu lain mendorong komunikasi. Juga dikatakan
bahwa seseorang tidak dapat bertahan hidup tanpa komunikasi.
4. Sebagaimana dibahas sebelumnya, komunikasi juga membantu dalam
proses pengendalian . Ini membantu mengendalikan perilaku anggota
organisasi dengan berbagai cara. Ada berbagai tingkat hierarki danprinsip serta
pedoman tertentu yang harus diikuti karyawan dalam suatu organisasi. Mereka
harus mematuhi kebijakan, menjalankan peran pekerjaan mereka secara efisien,
dan mengkomunikasikan masalah pekerjaan dan keluhan kepada atasan
mereka. Dengan demikian, komunikasi membantu dalam mengontrol fungsi
manajemen.
Sistem komunikasi yang efektif dan efisien membutuhkan kemampuan
manajerial dalam menyampaikan dan menerima pesan. Seorang manajer harus
menemukan berbagai hambatan komunikasi , menganalisis alasan kemunculannya
dan mengambil langkah-langkah pencegahan untuk menghindari hambatan
tersebut. Dengan demikian, tanggung jawab utama seorang manajer adalah
mengembangkan dan memelihara sistem komunikasi yang efektif dalam organisasi.
2.7 Cara- cara Membangun Komunikasi yang Efektif
Kemampuan komunikasi seseorang dalam organisasi diperlukan dalam setiap
kondisi misalnya pada saat mempersiapkan sebuah persentasi, menyampaikan
ide/gagasan, membangun kerja tim, dan dalam setiap aktivitas organisasi. Melihat
pentingnya komunikasi dalam organisasi, efektivitas komunikasi akan sangat
menentukan kesuksesan organisasi dalam baik dalam jangka pendek atau jangka
panjang (Griffith, 2002).

Kemampuan individu untuk menyampaikan pesan atau informasi dengan


baik, menjadi pendengar yang baik, menggunakan berbagai media audio-visual
merupakan bagian penting dalam melaksanakan komunikasi yang efektif dalam suatu
organisasi. Menurut Covey, untuk membangun komunikasi yang efektif diperlukan
lima dasar penting yaitu usaha untuk benar-benar mengerti orang lain,

kemampuan untuk memenuhi komitmen, kemampuan untuk menjelaskan


harapan,kemauan untuk meminta maaf secara tulus jika melakukan kesaahan, dan
kemampuan memperlihatkan integritas. Bentuk komunikasi tertinggi adalah
14
komunikasi empatik yang memiliki makna melakukan komunikasi untuk mengerti
dan memahami karakter dan maksud dan peran orang lain yang menerima pesan
(Knutson, et al., 2003).

Dalam hal ini, kebaikan dan sopan santun seperti halnya kemampuan dan
kemauan untuk memenuhi komitmen yang disampaikan, dan menjelaskan harapan
yang diharapkan dalam suatu hubungan komunikasi sangat diperlukan untuk
menghindari terjadinya harapan yang bertentangan atau berbeda dengan peran dan
tujuan komunikasi.

Selain itu, integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran juga
diperlukan dalam membangun hubungan komukasi yang efektif dan sehat. Kejujuran
menekankan pada kemauan untuk mengatakan kebenaran atau menyesuaikan kata-
kata kita dengan realitas. Integritas menyesuaikan realitas dengan kata-kata setiap
individu yang menyampaikan pesan. Untuk menciptakan komunikasi yang efektif,
seorang komunikator harus mampu mengidentifikasi sasaran yang menjadi penerima
pesan, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, memilih media, memilih
sumber pesan, dan mengumpulkan umpan balik. Hal terakhir yang perlu dilakukan
dalam mengembangkan suatu komunikasi yang efektif adalah mengumpulkan umpan
balik yang bertujuan untuk mengevaluasi kebrhasilan penyampain informasi pada
penerima informasi.

15
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Komunikasi organisasi didefinisikan sebagai saluran dan bentuk komunikasi
yang terjadi dalam organisasi, seperti perusahaan, nirlaba, dan badan pemerintah.
Manfaat dari komunikasi organisasi yang baik yaitu: membantu membangun
hubungan kerja yang lebih kuat antara anggota staf, yang meningkatkan
loyalitas,Meningkatkan efisiensi dan mengurangi kesalahan yang berpotensi
merugikan,Membantu karyawan memahami misi dan visi perusahaan yang
meningkatkan tujuan dan motivasi. Membangun komunikasi efektif dengan
berkomunikasi secara teratur & konsisten,mempertahankan sesuai visi &
misi,pilih metode yang tepat.
Pentingnya komunikasi dalam suatu organisasi ialah meningkatkanmotivasi
dengan menginformasikan dan mengklarifikasi karyawan tentang

tugas yang harus dilakukan. Komunikasi adalah sumber informasi,komunikasi


juga memainkan peran penting dalam mengubah sikap individu dan membantu
dalam bersosialisasi.

3.2 Saran
Banyak sekali masalah yang terjadi didalam kehidupan sosial yang

disebabkan oleh kegagalan dalam berkomunikasi seperti konflik politik, konflik


artis, dan lain sebagainya. Karena itu kita harus mempelajari teori komunikasi dan
menerapkannya karena komunikasi yang efektif dapat membantu kita
memecahkan permasalahan yang ada dalam kehidupan sosial, professional serta
dalam memperbaiki hubungan bermasyarakat.

Selain harus mempelajari komunikasi juga kita harus memahami apa


pentingnya berorganisasi, organisasi mampu mengembangkan diri kita dengan
cara yang lebih bebas dan luas. Organisasi dapat melatih kedisiplinan, keberanian,
mengembangkan kemampuan baik kemampuan yang sederhana maupun
kemampuan yang baru, unik, dan berbeda dari kebanyakan orang.

16
DAFTAR PUSTAKA

Dhian Kusumawardhani. (2021, Mei 20). Komunikasi Organisasi: Bangun dengan


6 Langkah Ini. Retrieved from HRNOTE. asia:
https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/komunikasi-organisasi-210511/

Fisipol. (2020, Desember 30). Pentingnya Komunikasi dalam Organisasi. Retrieved


from
ilmukomunikasi.uma.ac.id:http://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2020/12/30/pentingny a-
komunikasi-dalam-organisasi/

Soffiya Ranti. (2020, Agustus 17). Cara Berorganisasi yang Baik, Simak 10 Hal Ini.
Retrieved from kitapunya.net: https://www.kitapunya.net/cara-berorganisasi-yang-
baik/

17

Anda mungkin juga menyukai