Anda di halaman 1dari 12

TUGAS MAKALAH ILMU PENGANTAR PENDIDIKAN

ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN

PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Dosen Pengempu:

Neviyani, M.pd

Disusun Oleh:

Kelompok 7

Ananda Rizqi Ainurrohman (211D10046)

Affani Mujahidin (211D10073)

Ahmad Rizky Hidayatulloh (211D10065)

Fajar Maulana (211D10207)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PGRI ARGOPURO JEMBER

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan YME karena berkat limpahan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Komunikasi Dalam Organisasi” tepat pada waktunya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak mendapat tantangan dan hambatan
akan tetapi dangan bantuan dari berbagai pihak hambatan itu dapat diatasi.

Oleh karena itu, kami mengucapakan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada


semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga makalah
ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian. Kami mengharapkan keritik dan saran
dari semua pihak dami kesempurnaan makalah ini.

Banyuwangi, 25 Maret 2022

penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................1
1.3 Tujuan.............................................................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN......................................................................................................................................3
2.1 Pengertian Komunikasi...................................................................................................................3
2.2 Pola Komunikasi Dalam Struktur Organisasi.................................................................................4
2.3 Konflik Komunikasi Dalam Organisasi..........................................................................................5
Faktor-faktor pendorong konflik :........................................................................................................6
Dampak konflik (-)..............................................................................................................................6
Dampak konflik (+)..............................................................................................................................7
BAB III.....................................................................................................................................................8
PENUTUP................................................................................................................................................8
KESIMPULAN...................................................................................................................................8
SARAN................................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi organisasi merupakan proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam
suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi lingkungan yang
tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah. Tujuan komunikasi dalam proses organisasi tidak lain
dalam rangka membentuk saling pengertian, pendek kata agar terjadi penyetaraan dalam kerangka
referensi (frame of reference), maupun bidang pengalaman. Meskipun mustahil menyamakan
ranah kognitif individu-individu dalam organisasi, tetapi melalui kegiatan komunikasi yang
terencana dan substansi isinya terdesain, minimal terjadi proses penyebarluasan dimensi-dimensi
organisasi pada setiap orang, dimensi yang dimaksud misalnya, visi, misi, nilai dan strategi
prospek (Muhammad, 1995: 67). Manusia adalah sumber daya yang memiliki nilai tertinggi bagi
setiap organisasi, karena dapat memberikan manfaat yang besar sekali bila penggunaan tenaga
manusia secara tepat guna. Sumber daya manusia yang dimiliki organisasi memiliki berbagai
karakteristik, termasuk kemampuan kerja, disiplin kerja dan kinerja yang dimilikinya. Komponen
tersebut sangat berkaitan dan berada dalam diri pegawai yang melaksanakan tugas sehari-hari.
Pegawai yang memiliki kemampuan yang baik dan mempunyai sikap disiplin yang tinggi
mengakibatkan tercapainya suatu kinerja yang baik.

Kinerja yang baik memberikan dampak yang baik pula bagi organisasi. Kehidupan suatu
organisasi secara mendasar adalah sangat ditentukan oleh adanya manusia dan segenap sumber
dayanya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi dengan menghubungkan segenap
tenaga, pikiran, bakat, kreativitas dan berupaya demi keberlangsungan kehidupan organisasi
tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian dari Komunikasi dalam Organisasi?
2. faktor yang menjadi hambatan Penerapan Komunikasi Organisasi?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. untuk mengetahui lebih dalam bagaimana Penerapan Komunikasi Organisasi

2. untuk mengetahui pengertian tentang komunikasi.

3. untuk mengetahui bagaimana pola komunikasi dalam organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Menurut Goldhaber (1986) komunikasi organisasi adalah sebuah proses penciptaan
serta saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan yang bergantung oleh satu sama lain
untuk mengatasi lingkungan tidak pasti atau lingkungan yang berubah- ubah.

Ron Ludlow mengemukakan pendapat bahwa komunikasi organisasi adalah suatu


program komunikasi pada kajian bidang Public Relations (PR) mengenai hubungan internal
serta hubungan pemerintah dan hubungan investor dalam organisasi.
Sedangkan, 

Devito berpendapat bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah usaha mengirim


serta menerima pesan baik dalam kelompok formal maupun informal dalam suatu organisasi.
Katz dan Kahn berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman dan
atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat membentuk arus informasi.
Adanya komunikasi organisasi dapat memunculkan jaringan informasi dalam organisasi
tersebut.

Pace dan Faules berpendapat pula bahwa komunikasi organisasi suatu perilaku yang
terjadi dalam sebuah organisasi serta bagaimana orang-orang di dalamnya ikut terlibat dalam
proses tersebut dan melakukan transaksi berupa bertukar makna.

 Frank Jefkins mendefinisikan komunikasi organisasi sebagai suatu bentuk


komunikasi yang telah direncanakan oleh sebuah organisasi dengan public atau masyarakat
luas di tempat organisasi tersebut berada untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Menurut pandangan Frank, interaksi antar anggota organisasi atau anggota dengan pemimpin
organisasi bukan merupakan komunikasi organisasi, melainkan interaksi antar organisasi
tersebut dengan sasaran komunikasi yang bukan bagian dari organisasi tersebut.

3
Dari enam pendapat ahli mengenai definisi komunikasi organisasi, dapat disimpulkan bahwa
komunikasi organisasi merupakan sebuah proses yang terjadi dalam suatu organisasi berupa
penyampaian, penerimaan serta pertukaran informasi dan pesan yang dilakukan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan oleh bersama (anggota serta pemimpin
organisasi)

2.2 Pola Komunikasi Dalam Struktur Organisasi

1) Roda

Pola roda merupakan komunikasi dengan dua saluran, di mana setiap karyawan akan
mengirim dan menerima pesan ke pusat komunikasi, dan pusat komunikasi akan menerima
serta mendistribusikan informasi yang diterimanya. Pada contoh bentuk roda ini, atasan
biasanya merupakan sumber komunikasi, ia dapat mengirimkan informasi ke semua
bawahannya. Masing-masing bawahan dapat mengirim pesan jaringan yang menggambarkan
situasi di mana kedua anggota pada bagian ujung rantai hanya dapat berkomunikasi dengan
orang di antara mereka dan orang yang berada di pusat. Dengan demikian, kedua orang yang
berada di tengah-tengah menyampaikan informasi ke atas. Jaringan ini dapt dipandang sebagai
sentralisasi informasi, tetapi dengan kadar sentralisasi lebih rendah dibandingkan dengan
jaringan roda.

Pola komunikasi tersebut jelas mempunyai dampak terhadap organisasi. Jaringan


komunikasi yang desentralisasi seperti yang diilustrasikan dengan bentuk roda dan rantai boleh
jadi cocok untuk menghimpun informasi guna menanggulangi masalah-masalah rutin. Untuk
menghindarkan komunikasi yang tidak diperlukan, figur sentral juga memiliki kesempatan
besar untuk mempengaruhi yang lain dan untuk mempraktikkan keorganisasian.

Jaringan komunikasi mempunyai karakteristik lain, yang biasanya disebut dengan pola
atau bentuk. Pola atau bentuk jaringan ini mempengaruhi kinerja
organisasi. Sentralisasi menunjukkan pada tingkat di mana suatu kelompok berpurat di sekitar
satu orang. Posisi yang paling sentral adalah seseorang yang berinteraksi dengan semua atau
sebagian besar anggota organisasi. Pola atau struktur komunikasi sentralisasi akan efisien
untuk tugas bersifat komplek.

4
Seorang individu pada saat-saat tertentu hanya dapat menangani sejumlah informasi
tertentu, dan dalam tugas-tugas yang komplek seseorang akan kelebihan informasi, yang
disebut dengan kejenuhan informasi. Ke atas tersebut, namun tidak dapat mengirim dan
menerima pesan langsung dari karyawan.

2) Y

Pada pola Y ini pusat komunikasi tidak dapat berkomunikasi langsung dengan seluruh
individu, tetapi ada individu yang komunikasinya harus melalui individu lain.

3) Rantai (Chain)

Pola rantai hampir sama dengan pola lingkaran, hanya saja di sini ada dua individu
yang berada di akhir jaringan, sehingga hanya dapat mengirim dan menerima pesan dari satu
posisi.

4) Lingkaran

Pola komunikasi lingkaran memungkinkan masing-masing individu untuk mengirim


pesan ke sebelah kiri atau ke sebelah kanannya. Namun demikian individu tidak dapat
mengirim dan menerima pesan secara langsung ke seluruh karyawan.

5) Formasi Semua Arah

Pada jaringan semua arah, semua individu pada semua posisi dimungkinkan untuk
mengirim dan menerima informasi ke segala arah. Jaringan, struktur, pola ini digunakan untuk
menentukan tipe interaksi antara individu dalam perusahaan.

2.3 Konflik Komunikasi Dalam Organisasi

1. Konflik pribadi (personal conflict) :

merupakan konflik yang terjadi dalam diri setiap individu karena pertentangan antara
apa yang menjadi harapan dan keinginannya dengan apa yang dia hadapi atau dia perolah.

2. Konflik antar pribadi (interpersonal conflict),

5
merupakan konflik yang terjadi antara individu yang satu dengan yang lain
Sumber : perbedaan latar belakang individu (usia, jenis kelamin, kebiasaan, kepercayaan), cara
pandang (HCC – LCC)
3. Konflik organisasi (organizational conflict).

perilaku yang terjadi antara kelompok-kelompok dalam organisasi dimana anggota


kelompok mengidentifikasikan dirinya dengan kelompoknya, dan merasa bahwa kelompok
lain menghalangi pencapaian tujuan maupun harapanharapannya
 

factor-faktor pendorong konflik(Daft: 1992) :

1. Environment, perubahan lingkungan eksternal,


2. Size, perubahan ukuran perusahaan sebagai akibat tuntutan persaingan,
3. Technology, perkembangan teknologi,
4. Goals, Pencapaian tujuan organisasi,
5. Structure, Struktur organisasi.
 

Dampak konflik (-)

o Konflik bisa menimbulkan dampak negatif misalnya, melemahnya hubungan antarpribadi,


timbulnya sikap marah, perasaanterluka, keterasingan (Kreps, 1986:187).
o Pada tahap dini, konflik ditandai dengan sikap tidak saling percaya antara satu kelompok
dengan kelompok lain yang lambat laun ditunjukkan secara verbal maupun nonverbal: raut
wajah tidak senang, bersikap diam atau mungkin menghindari kelompok lain (Pace &
Faules, 1994: 250).
o Pada level organisasi, konflik membawa dampak negatif; pemborosan energi/tenaga
(hilangnya konsentrasi untuk pekerjaan), menurunnya rasa saling pengertian terhadap
kelompok lain, kurangnya kerjasama antara kelompok bahkan yang terjadijustru saling salah
menyalahkan, koordinasi menjadi sangat buruk (Daft, 1982: 444).
 

6
Dampak konflik (+)

1. Sebagai tanda peringatan dini terhadap masalah yang muncul,


2. Sebagai katub pengaman,
3. Meningkatkan interaksi dan keterlibatan kelompok untuk berdiskusi menyelesaikan masalah
yang timbul,
4. Menumbuhkan kreativitas,
5. Menjembatani penyelesaian masalah,
6. Mendorong penyampaian informasi antar kelompok, dan
7. Menguji ide-ide yang muncul dari anggota organisasi, dan solusi yang ditawarkan atas
masalah yang terjadi.
 

7
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Istilah komunikasi organisasi terbagi menjadi dua arti, yakni; organisasi dan
komunikasi. Kata ’organisasi’ di sini dapat diartikan seperti rangkaian mesin yang memiliki
bagian-bagian untuk memproduksi sebuah produk atau layanan dari input (masukkan) sampai
output (luaran) dari suatu sistem. menurut Wiryanto (dalam KhomsahrialRomli, 2011)
Komunikasi Organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi.

Komunikasi organisasi banyak dipengaruhi oleh teori Frederick Taylor (teori


manajemen) dan teori Max Weber (teori birokrasi) yang melihat bahwa komunikasi dalam
organisasi diatur oleh standar yang jelas. Tahun 60 dan 70-an berkembang pandangan
organisasi sebagai suatu sistem, perkembangan selanjutnya tahun 80-an masyarakat
kebingungan dengan rasionalitas dan objektivitas dalam pandangan sistem dari sinilah muncul
pandangan budaya yang melihat dalam organisasi terdapat sejarah, nilai, ritual dan perilaku
anggota organisasi.

Komunikasi Organisi ini bertujuan menjadi sistem komunikasi dalam rangka


menyamakan gerak, membentuk harmonisasi organ-organ, penyelarasan berbagai konflik
internal, pencitraan, pencapaian tujuan bahkan pengembangan organisasi.

3.1 SARAN
Makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu untuk menambah
pemahaman dan memberikan pengetahuan yang lebih banyak, alangkah lebih bijaksananya
apabila pembaca mencari referensi tambahan sebagai bahan acuan. Kritik dan saran juga selalu
kami terima, karena dengan kritik dan saranlah makalah ini menjadi jauh lebih sempurna.

8
DAFTAR PUSTAKA

deepublish.( 2021,1 Desember). Komunikasi Organisasi: Pengertian, Teori dan Contoh.


Diakses pada 25 Maret 2021, dari https://penerbitbukudeepublish.com/materi/komunikasi-
organisasi/

gurupendidikan.com.(2022,18 Januari). Proses Komunikasi Organisasi. Diakses pada 25 Maret


2022, dari https://www.gurupendidikan.co.id/proses-komunikasi-organisasi/

Anda mungkin juga menyukai