Anda di halaman 1dari 22

KARYA ILMIAH

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI

Disusun oleh:

ADELIA YULIANA ANUGRAHENI (NIM 211011201076

AGNIA YUSRIA ROHMAH (NIM 211011200358)

ANISA MUTIARA HUZANI (NIM 211011200360)

IKA RIYADAH (NIM 211011200382)

MUHAMMAD APRIANSYAH (NIM 2110200367)

SABRINA NABILAH (NIM 2110200784)

SHIFA RADITYA (NIM 2110200385)

Program Studi Akuntansi S-1

Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pamulang

1
KATA PENGANTAR
Pertama-tama penulis ingin memanjatkan Puji dan syukur kepada Allah
SWT, yang atas rahmat-Nya, maka kami dapat menyelesaikan penyusunan karya
ilmiah yang berjudul, “Komunikasi Dalam Kelompok”.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis mendapat banyak bimbingan
serta petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis tak lupa mengucapkan
terima kasih tidak terhingga kepada:
1. Dosen mata kuliah prilaku organisasional yang telah memberikan banyak
bimbingan serta petunjuk, dan juga arahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini.
2. Teman-teman yang telah ikut berpastisipasi dakan penyusunan karya
ilmiah ini, sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa dalam karya tulis sederhana ini masih banyak
terdapat kekurangan ataupun kesalahan. Oleh karena itu, kritik serta sumbang saran
yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan karya tulis yang akan datang.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga
kepada pihak-pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung atas
sumber-sumber materi sebagai bahan referensi yang membantu dalam penyusunan
karya ilmiah ini. Kami berharap semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan. Amiin Yaa Robbal
‘Alamiin.

Hormat kami,

Kelompok Penyusun

2
ABSTRAK
Komunikasi Organisasi merupakan salah satu faktor penting dalam
berjalannya sebuah organisasi. Tanpa adanya komunikasi organisasi yang baik
maka sebuah organisasi akan mengalami suatu kendala. Dengan adanya
komunikasi Organisasi maka akan mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah
ditetapkan oleh bersama, dalam hal ini adalah para anggota dari organisasi tersebut.
Kita pasti menyadari, betapa persoalan organisasi semakin hari cenderung makin
ruwet dan terutama persoalan pada manusianya itu sendiri yang kemudian berlanjut
menjadi tantangan pokok yang harus dihadapi setiap perangkat organisasi. Tulisan
ini memaparkan tentang pentingnya menciptakan suatu komunikasi yang baik
dalam organisasi. Fungsi komunikasi dalam organisasi merupakan sesuatu yang
Berkaitan dengan penyediaan saluran atau hal-hal yang memudahkan anggota
organisasi dalam melakukan dan melaksanakan tugas tertentu dengan baik.
Terlebih tanpa menimbulkan masalah dan tak membutuhkan waktu lama.Secara
lebih rinci proses komunikasi dalam penyampaian pesan atau tugas ini akan melalui
beberapa tahap antara lain, (1) kelompok atau organisasi yang menginginkan
menyampaikan pesan kepada individu, (2) menerjemahkan pengkodean ide, (3)
penyampaian pesan melalui Channel, (4) penerimaan pesan, (5) memecahkan dan
menafsirkan pesan yang diterima, dan (6) memberikan umpan balik terhadap pesan
yang akan menimbulkan reaksi. Melalui ini, penulis berharap dapat memberikan
edukasi kepada setiap organisasi luas mengenai pentingnya komunikasi dalam
organisasi.

Kata kunci : Komunikasi Organisasi, Proses Komunikasi

3
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................................... 1


KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI ....................................................................... 1
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
ABSTRAK ......................................................................................................................... 3
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 4
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 5
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 5
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat .................................................................................................................... 6
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Komunikasi .......................................................................................... 7
2.2 Elemen Komunikasi ................................................................................................ 7
2.3 Pengertian Organisasi ............................................................................................ 8
2.4 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi .................................................................. 9
2.5 Bentuk Komunikasi dalam Organisasi ............................................................... 11
2.6 Proses Komunikasi dalam Organisasi................................................................. 12
2.7 Jaringan Komunikasi dalam Organisasi ............................................................ 12
2.8 Peran Komunikasi dalam Organisasi ................................................................. 14
2.9 Hambatan-hambatan Komunikasi ...................................................................... 15
2.10 Cara Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi.............................................. 17
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 18
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 18
3.2 Saran ...................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 22

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Dengan
berkomunikasi, manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam
kehidupan sehari-hari, kantor, masyarakat atau dimana saja manusia berada.
Manusia memerlukan orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat
untuk saling berinteraksi. Proses penyampaian pesan menggunakan cara yang
efektif akan dapat mudah dipahami oleh penerima pesan. Penyampaian pesan ini
dapat berupaisyarat, lisan, maupun tulisan.

Komunikasi tidak hanya penting bagi manusia tetapi juga penting untuk
sistem pengendalian dalam organisasi yang merupakan alat untuk mengarahkan,
memonitor, bertukar pesan serta untuk evaluasi kinerja mengenai tugas tugas yang
di lakukan supaya kinerja yang dilakukan dapat berjalan lebih efisien dan lancar.

Gerald M. Goldhaber (1993: 16) dalam buku nya Organizational


Communication mendefinisikan komunikasi organisasi adalah suatu proses
penciptaan dan pertukaran pesan-pesan di dalam sebuah jaringan hubungan-
hubungan saling ketergantungan yang tujuannya adalah mengatasi ketidakpastian.
Dapat kita tarik kesimpulan bahwa komunikasi organisasi dapat didefinisikan
sebagai petunjukan dan penafsiran pesan di antara unit-unit komunukasi yang
merupakan bagian dari suatu organisasi tententu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud Komunikasi dalam Organisasi?

2. Apa saja bentuk Komunikasi dalam Organisasi?

3. Bagaimana proses Komunikasi dalam Organisasi?

1.3 Tujuan
1. Memberi penjelasan singkat tentang Komunikasi dalam Organisasi.

2. Dapat mengetahui bentuk Komunikasi dalam Organisasi.

5
3. Dapat mengetahui proses Komunikasi dalam Organisasi.

1.4 Manfaat
1. Bagi penulis

Diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis


mengenai Komunikasi dalam Organisasi.

2. Bagi Pembaca

Diharapkan hasil Karya Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pihak lain yaitu
para pembaca sebagai masukkan ilmu pengetahuan dan wawasan tentang
Komunikasi Organisasi.

6
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Komunikasi
Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang berarti
“menyampaikan”.

Menurut Achmad (2014:65) komunikasi merupakan proses pemindahan


serta pertukaran pesan, dimana pesan ini dapat berbentuk fakta, gagasan, perasaan,
data atau informasi dari seseorang kepada orang lain. Kebanyakan pekerjaan yang
dilakukan dalam suatu tim diselesaikan dengan cara independen, saling bergantung
dan menyangkut komunikasi diantara anggota-anggotanya. Oleh karena itu
efektivitas komunikasi memiliki peran penting dalam memilih sesuatu yaitu apakah
terdapat keuntungan atau kerugian pada proses komunikasi.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa pengertian komunikasi merupakan suatu


penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, serta gagasan, dari satu pihak ke pihak
lainnya yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

2.2 Elemen Komunikasi


Elemen-elemen komunikasi yang membentuk proses komunikasi menurut
Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble dalam bukunya yang berjudul
Communications Works(2005:10), yaitu :

1) People

Setiap proses komunikasi melibatkan manusia yang merupakan pihak pengirim


pesan (sender) dan penerima pesan (receiver).

2) Messages

Messages adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pihak pengirim kepada pihak
penerima.

3) Channels

7
Manusia dapat mengirim dan menerima pesan dengan berbagai macam cara
maupun media penerimaan, contohnya alat indera. Manusia juga dapat
berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Inilah yang disebut channel,
melalui apa dan bagaimana pesan tersebut disampaikan dan diterima

4) Noise

Noise adalah gangguan-gangguan yang muncul dan mengurangi kemampuan untuk


mengirim maupun menerima pesan dengan maksimal.Terdapat 2 macam gangguan
yaitu gangguan internal dan gangguan eksternal.Gangguan internal dapat berupa
keadaan psikologis, kemampuan intelektual, maupun keadaan fisik dari para
komunikator.Sedangkan gangguan eksternal berasal dari lingkungan.

5) Feedback

Feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh penerima kepada pengirim
setelah menerima pesan.Dari feedback inilah pengirim pesan dapat melihat apakah
pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh penerima sesuai dengan yang
diinginkan oleh pengirim.

6) Effect

Effect adalah hasil dari interaksi dalam proses komunikasi. Efek komunikasi adalah
pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya.Efek
komunikasi dibedakan atas efek kognitif (pengaturan), afektif (sikap), dan konatif
(tingkah laku).Efek komunikasi dapat diukur dengan membandingkan antara
pengetahuan, sikap, dan tingkah laku sebelum dan sesudah komunikan menerima
pesan, karena efek komunikasi adalah elemen penting untuk mengetahui berhasil
atau tidaknya komunikasi yang diinginkan.Efek tersebut dapat dilihat sebagai
pertukaran pengaruh

2.3 Pengertian Organisasi


Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu kesatuan yang
merupakan sarana untuk mencapai berbagai tujuan atau sasaran organisasi dan
memiliki komponen yang melandasi diantaranya terdapat banyak orang, tata

8
hubungan kerja, spesialis pekerjaan dan kesadaran rasional dari anggota sesuai
dengan kemampuan dan spesialisasi mereka masing-masing.

Menurut Hasibuan (2011:120) organisasi adalah suatu sistem perserikatan


formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama
dalam mencapai tujuan tertentu.

Menurut Robbins (1994:4) mengatakan, bahwa: “Organisasi adalah


kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang
relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.”.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian organisasi adalah suatu


wadah ataupun sarana yang terdiri dari unsur manusia yang saling bekerja sama dan
saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam pencapaian tujuan
organisasi.

2.4 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi merupakan hal yang paling penting dalam berorganisasi, tidak
hanya dalam organisasi saja tapi ketika kita bekerja nanti, komunikasi seperti
presentasi, menyampaikan laporan, melakukan negosiasi, melakukan diskusi saat
rapat, sangatlah penting agar kita bisa menyampaikan apa yang kita maksudkan dan
tersampaikan dengan baik kepada audiens yang mendengar sehingga mereka paham
betul akan apa yang ingin kita sampaikan. Mengutip dari buku Teori-teori
Komunikasi (2014) karya Sendjaja diketahui ada empat fungsi komunikasi dalam
organisasi. Berikut uraiannya.

a. Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu istem pemprosesan informasi.


Maksudnya, Untuk mencapai tujuan dalam berorganisasi, informasi
menjadi aspek utama dalam menyatukan berbagai pikiran. Setiap anggota
dalam organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya apabila informasi
tersalurkan dengan baik. Orang-orang dalam tataran manajemen
membutuhkan informasi untuk memutuskan suatu kebijakan. Sementara di

9
tingkat bawah membutuhkan informasi agar dapat menuntaskan pekerjaan
yang telah diamanahkan.

b. Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu


organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatife,
yaitu:

1. Berkaitan dengan orang – orang yang berada dalam tataran manajemen,


yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua
informasi yang di sampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya
perintah – perintahnya di laksanakan sebagaimana mestinya.

2. Berkaitan dengan pesan, yaitu pesan – pesan regulatif yang pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.

c. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan


selalu membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan
ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya daripada memberi perintah.

Sebab pekerjaan yang di lakukan secara sukarela oleh karyawan akan


menghasilkan kepedulian yang lebih besar di banding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya

d. Fungsi Integratif

Komunikasi dapat berfungsi sebagai integrasi atau saluran yang


memungkinkan tiap anggota berinteraksi dalam melaksanakan tugas.
Saluran komunikasi tersebut meliputi komunikasi formal dan informal.

10
2.5 Bentuk Komunikasi dalam Organisasi

Ada beberapa cara berbeda untuk berbagi informasi satu sama lain. Terdapat
3 bentuk dalam berkomunikasi antara lain:

a. Komunikasi berdasarkan Sasaran

1. Komunikasi Massa yaitu komunikasi dengan sasarannya kelompok orang


dalam jumlah yang besar.

2. Komunikasi Kelompok yaitu komunikasi yang sasarannya sekelompok


orang yang umumnya dapat dihitung dan dikenal dan merupakan
komunikasi langsung dan timbal balik.

3. Komunikasi Perorangan yaitu komunikasi dengan tatao muka atau bisa


dapat juga melalui telepon.

b. Komunikasi berdasarkan Bentuk

1. Komunikasi langsung yaitu suatu proses komunikasi yang dilakukan


secara langsung tanpa adanya bantuan campur tangan, perantara pihak lain
ataupun media komunikasi serta tidak dibatasi oleh jarak maupun media
komunikasi yang ada.

2. Komunikasi tidak langsung yaitu proses dari suatu komunikasi yang


dilakukan secara tidak langsung yang memerlukan bantuan alat komunikasi
yang fungsinya sebagai media komunikasi.

c. Komunikasi berdasarkan Arah Pesan

1. Komunikasi satu arah yaitu pesan disampaikan sang asal kepada sasaran
dan sasaran tidak bisa atau tidak mempunyai kesempatan atau bertanya.
Jadi, komunikasi searah hanya menyampaikan pesan atau isu pada orang
lain, dan orang lain hanya mampu mendengar atau membaca.

11
2. Komunikasi dua arah yaitu proses komunikasi di mana terjadi timbal
balik atau tanggapan saat pesan dikirimkan oleh sumber atau pemberi pesan
kepada penerima pesan. Komunikasi dua arah memberikan lebih banyak
opsi untuk munculnya perbincangan dan pembahasan lebih lanjut mengenai
pesan atau topik yang dikomunikasikan.

2.6 Proses Komunikasi dalam Organisasi


Dalam arah komunikasi, dapat kita bagi menjadi 3 arah dalam melakukan
komunikasi yaitu komunikasi ke arah bawah, komunikasi ke arah atas dan
komunikasi lateral.

Komunikasi ke arah bawah, komunikasi ini mengalir dari satu tingkat sebuah
kelompok atau organisasi menuju kelevel yang lebih rendah, seperti komunikasi
pemimpin kelompok dan para manajer kebawahannya untuk menugaskan
tujuannya.

Komunukasi ke arah atas adalah komunikasi menuju kearah yang lebih tinggi
dalam suatu kelompok atau organisasi, komunikasi ini digunakan untuk
memberikan unoam balik kepara petinggi, menginformasikan mereka mengenai
perkembangan dari tujuan dan penyampaian permasalahan saat ini.

Komunikasi lateral merupakan komunikasi yang terjadi diantara para anggota dari
kelompok kerja yang sama, dari anggota kelompok kerja pada level yang sama, para
manajer pada level yang sama, atau beberapa pekerja yang setara secara horizontal
lainnya.

2.7 Jaringan Komunikasi dalam Organisasi


Menurut Wiryanto, komunikasi organisasi merupakan suatu aktivitas pengiriman
dan penerimaan pesan-pesan yang ada di dalam sebuah organisasi di dalam
kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi. Elemen elemen
komunikasi dalam organisasi memilki persamaan dan perbedaan dengan
komunikasi yang lainnya. Komunikasi formal merupakan sebuah komunikasi yang

12
disetujui oleh organisasi dan berisi tentang kepentingan organisasi. Beberapa
contoh komunikasi formal antara lain adalah rincian cara kerja di dalam organisasi,
aturan tentang produktivita- produktivitas, dan lain sebagainya. Sementara
komunikasi informal adalah di luar dari komunikasi formal yang terjadi di antara
anggota organisasi tersebut.

Jaringan organisasi yang formal dapat menjadi lebih rumit, meliputi ratusan orang
dan setengah lusin atau lebih banyak level hierarki. Untuk menyederhanakannya
kita akan meringkaskan jaringan-jaringan ini kedalam tiga kelompok.

Jaringan organisasi formal

1. Jaringan Rantai
Jaringan komunikasi organisasi rantai bisa digambarkan sebagai sebuah
proses komunikasi berantai, dimana satu pesan dari sumber asli (pemimpin),
akan diteruskan ke partisipan lain hingga ke partisipan paling akhir.
Umumnya, komunikasi dengan sifat berantai ini memiliki kecenderungan
hubungan antar partisipan saja. Artinya, partisipan terakhir perlu melakukan
validasi apakah pesan yang disampaikan sesuai dengan sumber asli atau
tidak, jika perlu dengan menanyakan langsung pada pemimpin.

2. Jaringan Roda
Jaringan roda ini merupakan komunikasi yang dianggap terbaik
dibandingkan dengan pola komunikasi lainnya. Fokus dari pola roda ini ada
pada seseorang atau pemimpin. Disini pemimpin ada pada pusat pola dan
langsung mengirim informasi ke seluruh anggotanya. Informasi atau pesan
yang disampaikan dapat sampai di seluruh anggotanya dan anggota hanya
dapat berhubungan dengan pemimpinnya.

3. Jaringan Seluruh Saluran


Pada jaringan ini, memperbolehkan para anggota kelompok untuk
berkomunikasi satu sama lain secara aktif.

13
Jaringan organisasi informal

Pada komunikasi informal adalah di luar dari komunikasi formal yang terjadi di
antara anggota organisasi tersebut. Jaringan informasi informal dalam sebuah
kelompok atau organisasi disebut kabar selentingan (grapevine). Meskipun rumor
dan gosip dikirimkan melalui kabar selentingan yang informal, tetapi masih
merupakan sumber informasi yang penting bagi para pekerja yang dicalonkan
sebagai penerima promosi, kabar selentingan atau informasi melalui perkataan dari
para rekan mengenai sebuah perusahaan memiliki pengaruh yang penting apakah
para pelamar pekerjaan akan bergabung dengan organisasi atau tidak. Suatu rumor
akan selalu ada hingga orang lain menginginkan dan ekspektasi yang menciptakan
ketidakpastian terpenuhi atau kecemasan telah berkurang

2.8 Peran Komunikasi dalam Organisasi


Komunikasi dalam organisasi merupakan pengiriman serta penerimaan berbagai
pesan organisasi baik di kelompok organisasi formal maupun informal. Komunikasi
formal merupakan jalur komunikasi resmi dengan rantai komando atau hungungan
tugas dan tanggung jawab yang jabatannya dalam organisasi. Dalam organisasi
terdapat visi, misi, budaya dan iklim organisasi yang sangat menentukan dalam
perilaku organisasi tersebut. Meskipun semua organisasi memiliki karakteristik
yang khas. Semua organisasi memiliki satu tujuan, satu struktur, proses untuk
mengkoordinasi kegiatan dan orang-orang yang melaksanakan peran-peran yang
berbeda. Struktur organisasi bias mempengaruhi perilaku individu dan kelompok
dalam organanisasi, srtuktur organisasi dapat didefinisikan secara luas sebagai ciri-
ciri organisasi yang dapat digunakan untuk mengendalikan atau membedakan
bagian-bagiannya Suatu organisasi dapat berkembang dipengaruhi oleh
komunikasi. Setiap organisasi tentu memiliki visi, misi, budaya organisasi,
motivasi serta norma – norma yang sangat menentukan terhadap baik tidaknya
suatu organisasi tersebut. Pada umumnya masalah komunikasi senantiasa muncul
dalam proses pengorganisasian. Komunikasi mempunyai andil membangun iklim
organisasi, yang berdampak kepada membangun iklim organisasi, yaitu berdampak

14
kepada membangun budaya organisasi yaitu nilai dan kepercayaan yang manjadi
titik pusat organisasi.

Dalam organisasi terdapat visi, misi, budaya dan iklim organisasi yang
sangatmenentukan dalam perilaku organisasi tersebut. Meskipun semua organisasi
memilikikarakteristik yang khas. Semua organisasi memiliki satu tujuan, satu
struktur, proses untukmengkoordinasi kegiatan dan orang-orang yang
melaksanakan peran-peran yang berbeda.Pengertian organisasi tersebut
mengandung konsep-konsep sebagai berikut:

1. Proses, suatu organisasi adalah suatu system terbuka yang dinamis yang
menciptakandan saling menukar informasi diantara anggotanya. Karena gejala
menciptakan danmenukar informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada
hentinya, maka dikatakan sebagai suatu proses.

2. Pesan, yang dimaksud pesan adalah susunan symbol yang penuh arti tentang
orang,obyek, kejadian yang dihasilkan oleh interaksi dengan orang lain. Dalam
komunikasiorganisasi kita mempelajari ciptaan dan pertukaran pesan dalam
seluruh organisasi.Pesan dalam organisasi dapat dilihat menurut beberapa
klasifikasi yang berhubungandengan bahasa, penerima yang dimaksud, meto difusi
dan arus tujuan dari pesan.

3. Jaringan, organisasi terdiri dari suatu seri orang-orang yang tiap-tiapnya


mendudukiposisi dan peranan tertentu dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran
pesan dari orang- orang ini sesamanya terjadi melewati suatu set jalan kecil yang
dinamakan jaringankomunikasi

4. Keadaan saling tergantung, Konsep kunci komunikasi organisasi keempat


adalahkeadaan saling tergantung satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah
menjadi sifatdari suatu organisasi yang merupakan suatu system terbuka.

2.9 Hambatan-hambatan Komunikasi


Noise Of Communicationmerupakan proses komunikasiyang terkadang
penyampaianya mengalami hambatan atau gangguan komunikasi, hal-hal yang
menghalangi kelancaran peralihan pesan informasi dari sumber kepada penerima.

15
Gangguan dalam sistem komunikasi iniyang membuat pesan disampaikan
berbeda dengan pesan yang diterimanya, Dan ini dapat bersumber
darikesalahankomunikator, komunikan, pesan, atau media yang akhirnya
mengurangi makna pesan yang disampaikan menyebabkan komunikasi dapat
terhambat, diantaranya :

1. Hambatan Psikologis

Hambatan psikologis merupakan unsur-unsur dari hambatan kegiatan psikis


manusia.Didalam hambatan psikologis ini terdapat kepentingan, prasangka,
stereotip, dan motivasi. Dimana kepentingan menjadikan manusia hanya
terpusatkan kepada satu perhatiaan sehingga terstimulus untuk melakukan yang
menjadikepentingannya. Jika tidak ada kepentingan, maka itu akan dilewati
begitu saja. Ditambah lagi bahwa komunikan dalam komunikasi massa
bersifat heterogen. Sangat kompleks sekali karena kita bisa
mengelompokannya dari usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan
lainnya. Tentu saja perbedaan itu berpengaruh terhadap kepentingan-
kepentingan mereka saat berkomunikasi. Karena pada setiap pesan di dalam
komunikasi akan mendapatkan persepsi yang berbeda-beda dari komunikannya
terutama dari segi manfaat atau kegunannya. Maka, seleksi pun akan secara
otomatis terjadi dalam kegiatan komunikasi.

2.Hambatan Sosiokultural

Hambatan Sosiokultural ini melibatkan lingkungan sosial dan budaya


seorang komunikan. Ardianto membagi hambatan sosiokultural kedalam
beberapa aspek, yakni keberagaman etnik, perbedaan norma sosial, kurang
mampunya berbahasa, faktor semantik, kurang meratanya pendidikan, dan
berbagai hambatan mekanis. Perlu diperhatikan dalam proses pengkajian
perbedaan norma sosial adalahhakikat dari norma sosial itu sendiri. Norma sosial
merupakan suatu cara, kebiasaan, tata krama dan adat istiadat yang disampaikan
secara turun-temurun, yang dapat memberikan petunjuk bagi seseorang
untuk bersikap dan bertingkah laku dalam masyarakat.

16
3.Hambatan Interaksi Verbal Larry A. Samovar dan Richard E. Porter

Interaksi nonverbal mencakup semua rangsangan, kecuali rangsangan verbal,


dalam suatu setting komunikasi, yang dihasilkan oleh individu, yang mempunyai
nilai pesan potensial bagi pengirimatau penerima.Jadi definisi ini mencakup
perilaku yang disengaja maupun tidak disengaja sebagai bagian dari peristiwa
komunikasi secara keseluruhan.

2.10 Cara Mengatasi Hambatan dalam Komunikasi


Dalam Mengatasi Hambatan Komunikasi Ada beberapa cara untuk mengatasi
hambatan komunikasi, antara lain:

1. Gunakan umpan balik (feedback), setiap orang yang berbicara


memperhatikan umpan balik yang diberikan awan bicaranya baik bahasa verbal
maupun non verbal, kemudian memberikan penafsiran terhadap umpan balik itu
secara benar.

2. Pahami perbedaan individu atau kompleksitas individu dengan baik.


Setiap individu merupakan pribadi yang khas yang berbeda baik dari
latar belakang psikologis, sosial, ekonomi, budaya dan pendidikan.Dengan
memahami, seseorang dapat menggunakan taktik yang tepat dalam berkomunikasi.

3. Gunakan komunikasi langsung (face to face), Komunikasi langsundapat


mengatasi hambatan komunikasi karena sifatnya lebih persuasif. Komunikator
dapat memadukan bahasa verbal dan bahasa non verbal.Disamping kata-kata yang
selektif dapat pula digunakan kontak mata,mimik wajah, bahasa tubuh lainnya dan
juga meta-language (isyarat diluar bahasa) yang membuat komunikasi lebih
berdaya guna.

4. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah. Kosa kata yang digunakan
hendaknya dapat dimengerti dan dipahami jangan menggunakan istilah-istilah yang
sukar dimengerti pendengar. Gunakan pola kalimat sederhana (kanonik) karena
kalimat yang mengandung banyak anak kalimat membuat pesan sulit dimengerti.

17
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi manusia. Dengan berkomunikasi,
manusia dapat saling berhubungan satu sama lain, baik dalam kehidupan sehari-
hari, kantor, masyarakat atau dimana saja manusia berada. Manusia memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi.
Proses penyampaian pesan menggunakan cara yang efektif akan dapat mudah
dipahami oleh penerima pesan. Penyampaian pesan ini dapat berupaisyarat, lisan,
maupun tulisan.

Istilah komunikasi berasal dari bahasa latin “communicare” yang berarti


“menyampaikan”.

Sehingga bisa disimpulkan bahwa pengertian komunikasi merupakan suatu


penyampaian informasi, baik itu pesan, ide, serta gagasan, dari satu pihak ke pihak
lainnya yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Elemen Komunikasi

1. People

Setiap proses komunikasi melibatkan manusia yang merupakan pihak pengirim


pesan (sender) dan penerima pesan (receiver).

2. Messages

Messages adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pihak pengirim kepada pihak
penerima.

3. Channels

Manusia dapat mengirim dan menerima pesan dengan berbagai macam cara
maupun media penerimaan, contohnya alat indera. Manusia juga dapat
berkomunikasi secara verbal maupun non verbal. Inilah yang disebut channel,
melalui apa dan bagaimana pesan tersebut disampaikan dan diterima

18
4. Noise

Noise adalah gangguan-gangguan yang muncul dan mengurangi kemampuan untuk


mengirim maupun menerima pesan dengan maksimal.Terdapat 2 macam gangguan
yaitu gangguan internal dan gangguan eksternal.Gangguan internal dapat berupa
keadaan psikologis, kemampuan intelektual, maupun keadaan fisik dari para
komunikator.Sedangkan gangguan eksternal berasal dari lingkungan.

5. Feedback

Feedback adalah umpan balik yang diberikan oleh penerima kepada pengirim
setelah menerima pesan.Dari feedback inilah pengirim pesan dapat melihat apakah
pesan yang disampaikan diterima dengan baik oleh penerima sesuai dengan yang
diinginkan oleh pengirim.

6. Effect

Effect adalah hasil dari interaksi dalam proses komunikasi. Efek komunikasi adalah
pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya.

Organisasi adalah suatu wadah ataupun sarana yang terdiri dari unsur manusia yang
saling bekerja sama dan saling menguntungkan untuk kepentingan bersama dalam
pencapaian tujuan organisasi.

Mengutip dari buku Teori-teori Komunikasi (2014) karya Sendjaja diketahui ada
empat fungsi komunikasi dalam organisasi. Berikut uraiannya.

a. Fungsi Informatif

Organisasi dapat dipandang sebagai suatu istem pemprosesan informasi.


Maksudnya, Untuk mencapai tujuan dalam berorganisasi, informasi menjadi aspek
utama dalam menyatukan berbagai pikiran. Setiap anggota dalam organisasi dapat
melaksanakan pekerjaannya apabila informasi tersalurkan dengan baik. Orang-
orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk memutuskan suatu
kebijakan. Sementara di tingkat bawah membutuhkan informasi agar dapat
menuntaskan pekerjaan yang telah diamanahkan.

19
b. Fungsi Regulatif

Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu


organisasi. Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatife, yaitu:

1. Berkaitan dengan orang – orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang di
sampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah – perintahnya di
laksanakan sebagaimana mestinya.

2. Berkaitan dengan pesan, yaitu pesan – pesan regulatif yang pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan
tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.

c. Fungsi Persuasif

Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan ini, maka
banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah.

d. Fungsi Integratif

Komunikasi dapat berfungsi sebagai integrasi atau saluran yang memungkinkan


tiap anggota berinteraksi dalam melaksanakan tugas. Saluran komunikasi tersebut
meliputi komunikasi formal dan informal.

3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini, maka pembaca dapat mengerti pentingnya arti dari
komunikasi didalam suatu organisasi, untuk diterapkan di dalam kehidupan sehari-
hari maupun didalam organisasi. Semoga makalah ini dapat dimengerti dan
dipahami oleh pembaca. Mohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini jika ada
tulisan atau Bahasa yang kurang berkenan, dengan demikian kami mengharapkan

20
kritik dan saran atas tulisan kami agar dapat memotivasi kami membuat tulisan jauh
lebih baik lagi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Aman Sahputra Tanjung, Anggi Martua Purba, Mahadir Muhammad. 2022.


"Pemahaman terhadap Teori-Teori Organisasi." Jurnal Pendidikan dan
Konseling (Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai) 4 (4): 5816-5823.
Accessed Juni 16, 2023. doi:https://doi.org/10.31004/jpdk.v4i4.6401.
Barlian, Dody Hermana dan Ujang Cepi. n.d. "KOMUNIKASI DALAM
ORGANISASI." (media.neliti.com). Accessed Juni 17, 2023.
Dita Puspitasari dan Bayu Putra Danaya. 2022. "PENTINGNYA PERAN
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI: LISAN, NON VERBAL, DAN
TERTULIS (LITERATURE REVIEW MANAJEMEN)." Edited by Casa
Amira Prive. JEMSI (Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi)
(Dinasti Review Publisher) 3 (3): 257-268. Accessed Juni 16, 2023.
doi:https://doi.org/10.31933/jemsi.v3i3.
Yuliana, Rahmi. 2012. "PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI."
JURNAL STIE SEMARANG 4 (3): 52-58. Accessed Juni 17, 2023.

22

Anda mungkin juga menyukai