MAKALAH
OLEH:
Armawan
2020
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Karena berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya penulis
masih diberi kesempatan waktu dan kemampuan untuk bisa menyelesaikan makalah
ini dengan judul “Komunikasi Organisasi Pendidikan”.
Tak lupa pula shalawat dan salam tertuju kepada baginda Rasulallah SAW yang telah
membimbing kita dari Zaman gelapnya kebodohan, dan kekafiran menuju zaman terangnya
cahaya keimuan, dan keselamatan.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terimah kasih kepada Ust. Ulil Multazam M.Pd.I
selaku dosen pengampu kami, yang berkenan meluangkan waktunya membantu membimbing
dalam menyelesaikan proses pengerjan makalah ini hingga selesai. Karena keterbatasan
penulis sebagai manusia, bila terdapat kesalahan dalam penulisan
kata maupun isi materi dalam makalah ini, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga Allah SWT selalu membimbing penulis selalu dalam kebenaran. Aaamiin
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………….3
A. Latar Belakang………………………………………………...……………….….4
B. Tujuan ………….…………….………………………………....…………………5
C. Pembahasan………………………………………………………………………..5
3
D. Kesimpulan…………………………………………………………………………18
E. Daftar Pustaka………………………………………………………………………19
A. Latar belakang
4
Karena komunikasi yang efektif akan memudahkan pekerja dalam memahami tugasnya
sehingga organisasi dapat berjalan sesuai harapan bersama.
Dalam proses komunikasi terdapat alur dan bentuk. Alur merupakan arah suatu
komunikasi ditinjau dari pelaku komunikasi sedangkan bentuk merupakan cara
penyampaian pesan kepada penerima pesan dalam proses komunikasi. Komunikasi
antara individu dan kelompok akan melahirkan harapan-harapan bagi perilaku individu
maupun kelompok dalam organisasi. Selanjutnya harapan-harapan ini akan
menghasilkan peranan-peranan tertentu agar semua tujuan organisasi tercapai. Setiap
organisasi dipimpin oleh seorang pemimpin yang bertugas untuk mengkoordinasi dan
memimpin kinerja komponen-komponen dalam organisasi tersebut.
Komunikasi sangat diperlukan oleh setiap manusia. Sejak dilahirkan, manusia
hidup dalam suatu lingkungan tertentu yang menjadi wadah kehidupan. Sebagai makhluk
sosial, manusia akan membutuhka untuk tukar pendapat, berbicara, membagi
pengalaman, memberi informasi, bekerjasama dengan orang lain untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan tersebut hanya akan terpenuhi melalui kegiatan komunikasi
dengan orang lain dalam suatu sistem sosial tertentu termasuk di dalamnya suatu sistem
orgaisasi pendidikan.
Dengan demikian maka penulis akan mencoba menggali mengenai komunikasi
organisasi pendidikan sebagai salah satu intstrument untuk mengelola suatu lembaga
pendidikan.
B. Tujuan
1. Untuk menjelaskan konsep komunikasi organisasi
2. Untuk mendeskripsikan pendekatan dalam komunikasi organisasi
3. Untuk menjelaskan dimensi-dimensi dalam komunikasi organisasi
C. Pembahasan
5
komunikasi organisasi adalah komunikasi antar manusia (human
communication) yang terjadi dalam konteks organisasi.8 Oleh karena itu,
ketika organisasi dianggap sekedar sekumpulan orang yang berinteraksi, maka
komunikasi organisasi akan berpusat pada simbol – simbol yang akan
memungkinkan kehidupan suatu organisasi, baik berupa kata – kata atau
gagasan – gagasan yang mendorong, mengesahkan mengkoordinasikan dan
mewujudkan aktivitas yang terorganisir dalam situasi – situasi tertentu.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada
peninjauannya yang terfokus kepada manusia – manusia yang terlibat dalam
mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk
komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa
yang di pergunakan, media apa yang di pakai, bagaimana prosesnya, faktor –
faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya.
Jawaban dari pertanyaan – pertanyaan tersebut adalah sebagai bahan
telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu
organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup
organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi di
lancarkan.
8
S. Djuarsa Senjaya, Teori Komunikasi, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), hlm. 133
9
Alo Liliweri, Wacana Komunikasi Organisasi, (Bandung: Mandar Maju, 2004), hlm. 64
6
Salah satu tujuan komunikasi yang penting adalah
menghubungkan seluruh aparatur organisasi dengan tujuan
organisasi. Komunikasi mengarahkan manusia dan aktivitas
dalam organisasi. Sebuah informasi atau pertukaran informasi
berfungsi untuk membagi kemudian menjelaskan informasi
tentang tujuan organisasi, arah dari suatu tugas, bagaimana
usaha untuk mancapai hasil dari pengambilan keputusan.
10
Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hlm. 173
11
Ibid, 175
7
hubungan, lingkungan, dan ketidakpastian. Masing – masing
penjelasan dari konsep kunci ini antara lain :12
1). Proses
Suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka
yang dinamis, menciptakan dan saling menukar pesan
di antara anggotanya, karena gejala menciptakan dan
menukar informasi yang berjalan terus menerus
dan tidak ada henti-hentinya maka dikatakan sebagai
suatu proses.
2). Pesan
Pesan adalah susunan simbol yang penuh arti
tentang orang, objek, kejadian yang di hasilkan oleh
interaksi dengan orang. Untuk berkomunikasi
seseorang harus sanggup menyusun suatu gambaran
mental, memberi gambaran itu dan mengembangkan
suatu perasaan terhadapnya. Komunikasi tersebut
efektif kalau pesan yang dikirim atau diartikan sama
dengan apa yang dimaksudkan oleh si pengirim.
Simbol – simbol yang digunakan dalam pesan dapat
berupa verbal dan nonverbal.
3). Jaringan
Organisasi terdiri dari beberapa orang yang tiap
– tiapnya menduduki posisi atau peranan tertentu
dalam organisasi. Ciptaan dan pertukaran pesan dari
orang – orang ini sesamanya terjadi melalui suatu set
jalan kecil yang dinamakan jaringan komunikasi.
4). Keadaan saling tergantung
Konsep kunci dari komunikasi organisasi yang
ke empat adalah keadaan yang saling tergantung antara
satu bagian dengan bagian lainnya. Hal ini telah
menjadi sifat dari suatu organisasi yang merupakan
suatu sistem terbuka.
5). Hubungan
Hubungan manusia dalam organisasi berkisar
mulai dari yang sederhana yaitu hubungan diantara dua
orang atau diadik sampai kepada hubungan yang
12
Arni Muhammad, Komunikasi Organisasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), hlm. 68
8
kompleks, yaitu hubungan dalam kelompok kecil
maupun besar dalam organiasi.
6). Lingkungan
Yang dimaksud dengan lingkungan adalah
semua totalitas secara fisik dan faktor sosial yang
diperhitungkan dalam pembuatan keputusan mengenai
individu dalam suatu sistem. Lingkungan ini dapat
dibedakan atas lingkungan internal dan lingkungan
eksternal.
7). Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang
tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk
mengurangi faktor ketidakpastian ini organisasi
menciptakan dan menukar pesan diantara anggota,
melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi,
dan menghadapi tugas – tugas yang kompleks dengan
integrasi yang tinggi.
10
dalam kebutuhannya guna memelihara berbagai masukan untuk menjaga agar
berbagai perilaku manusia di dalam organisasi tersebut tetap terkendali. Itu
artinya, sistem memiliki tujuan-tujuan bersama yang mengharuskan menomor
duakan kebutuhan individu-individu.
11
tetap akan memperbarui pemahaman seseorang mengenai
pengalaman bersama dan memberikan legitimasi terhadap
sesuatu yang sedang difikirkan, rasakan dan dilakukan.
2) Hasrat yaitu bagaimana para karyawan dapat mengubah
pekerjaan- pekerjaan rutin dan membosankan menjadi
menarik dan merangsang minat. Cara yang biasa digunakan
adalah dengan penuturan pengalamanpribadi, rekan sekerja
ataupun pengalaman yang diorganisasi ataupun perusahaan
tempat ia bekerja.
3) Sosialitas yaitu bentuk penampilan yang memperkuat
suatu pengertian bersama mengeni kebenaran ataupun
norma-norma dan penggunaan aturan-aturan dalam
organisasi, seperti kata susila dan sopan santun. Aspek lain
dari sosialitas adalah “privacy”, yaitu penampilan sosialitas
yang dikomunikasikan dengan penuh perasaan dan bersifat
sangat pribadi seperti pengakuan, memberi nasihat dan
penyampaian kritik.
4) Politik organisasi yaitu merupakan bentuk penampilan
yang menciptakan dan memperkuat minat terhadap
kekuasaan dan pengaruh, seperti memperlihatkan kakuatan
diri, kekuatan untuk mengadakan proses tawar menawar
(bargaining power) dan sebagainya.
5) Enkulturasi yaitu proses mengajarkan budaya kepada para
anggota organisasi. Contoh bentuk penampilan ini adalah
“learning theropes” yang terdiri dari urut-urutan penampilan
ketika orang mengajarkan kepada orang lain tentang
bagaimana mengerjakan sesuatu.
12
yang tidak dapat dicapai dengan sumber dari unit mana
saja secara terpisah. Tujuan superordinat adalah tujuan
yang tidak akan dicapai tanpa kerja sama dari kelompok-
kelompok yang terlibat.
Dalam resolusi konflik diantara kelompok, teknik
tujuan superordinat melibatkan pengembangan sebuah
himpunan tujuan dan sasaran yang tidak dapat diperoleh
tanpa kerja sama dari kelompok yang terlibat.
Kenyataannya, tujuan tidak dapatdicapai oleh satu
kelompok dan menghilangkan semua tujuan yang lain
dari suatu kelompok yang terlibat dalam konflik.
Perluasan Sumber Daya
Menambah sumber daya adalah teknik yang
berhasil secara potensial untuk memecahkan
masalah dalam banyak kasus. Dengan kata lain
memperluas sumber daya merupakan suatu metoda
resolusi yang berhasil membuat pihak-pihak yang
berkompromi puas.
13
Versi ini berarti pihak yang bertikai merasa tidak
puas terhadap penyelesaian dari pimpinan suatu
jenjang, dapat meneruskan masalahnya pada
pimpinan jenjang yang lebih tinggi.
14
7). Pelunakan
Suatu teknik yang dikenal sebagai pelunakan,
menekankan kepentingan umum dari kelompok yang
berkonflik dan melunakan perbedaan-perbedaannya.
Pemimpin harus menjelaskan pada pihak yang
berkonflik bahwa kerja organisasi akan berada dalam
bahaya jika kelompok tidak saling bekerja sama, maka
bila pimpinan tidak memihak kelompok yang berkonflik
akan setuju, paling tidak membatasi permusuhan.
Pelunakan ini juga merupakan penyelesaian konflik
jangka pendek.
8). Penghindaran
Penghindaran dapat diartikan menarik diri atau
menekan konflik. Menghindari konflik bukan
merupakan penyelesaian yang efektif dan tidak juga
menghilangkan, tetapi konflik harus dihadapi. Namun
dalam beberapa keadaan penghindaran merupakan
alternatif sementara yang paling baik.
9). Kompromi
Kompromi merupakan cara tradisional untuk
menyelesaikan konflik antar kelompok. Kompromi
dapat digunakan secara efektif ketika bentuk tujuan
(misalnya uang) dapat dibagi secara adil. Jika ini tidak
mungkin, salah satu kelompok harus merelakan sesuatu
yang berharga sebagai konsesi. Oleh karena itu
sebenarnya tidak ada pihak yang benar-benar puas
menerima hasil kompromi, dengan demikian berarti
kompromi sekedar merupakan pemecahan konflik yang
bersifat sementara.
10). Interaksi yang makin bertambah
Interaksi yang terus menerus akan mengurangi
konflik antar unit kerja, bila dalam setiap unit kerja
tersebut terjadi ketidakharmonisan antara satu pegawai
atau karyawan dengan pegawai atau karyawan lain,
maka diadakanlah pertukaran atau mutasi antara instansi
yang sama atau antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya.
11). Kriteria evaluasi untuk seluruh organisasi dan
sistem imbalan
15
Jika pemisahan evaluasi dan imbalan menciptakan
konflik, pemimpin harus mempertimbangkan ukuran
prestasi yang mengevaluasi dan memberi imbalan
kepada unit-unit yang bekerja sama. Dengan
memastikan kendali mutu, auditing, fungsi
kebijaksanaan devaluasi untuk kontribusi pencegahan
dalam menemukan kesalahan akan mengurangi konflik.
16
pimpinan kepada bawahan, roda organisasi tidak akan berjalan
dengan baik. Pimpinan perlu mengetahui laporan, tanggapan atau
saran anggota sehingga suatu keputusan atau kebijaksanaan dapat di
ambil dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
2). Komunikasi horizontal
Komunikasi horisontal adalah komunikasi secara mendatar,
antara anggota staf dengan anggota staf, karyawan dengan karyawan
dan sebagainya. Berbeda dengan komunikasi vertikal yang sifatnya
lebih formal, komunikasi horisontal sering kali berlangsung tidak
formal. Mereka berkomunikasi satu sama lain bukan pada waktu
mereka sedang bekerja, melainkan pada saat waktu – waktu luang.
Dalam situasi komunikasi seperti ini, desas – desus cepat sekali
menyebar dan menjalar, dan yang menjadi pokok pembicaraan sering
kali mengenai hal – hal yang menyangkut pekerjaan atau tindakan
pimpinan yang merugikan mereka.
Menjalarnya desas – desus di kalangan anggota mengenai suatu
hal sering kali di sebabkan oleh interpretasi yang salah. Antara
komunikasi vertikal dan komunikasi horisontal tersebut kadang –
kadang terjadi apa yang disebut dengan komunikasi diagonal.
Komunikasi diagonal atau yang disebut juga dengan komunikasi
silang (cross communication) adalah komunikasi pimpinan divisi
dengan anggota lain.
b). Komunikasi eksternal
Komunikasi eksternal adalah komunikasi antara pimpinan
organisasi dengan khalayak diluar organisasi. Komunikasi eksternal
terdiri atas dua jalur secara timbal balik yaitu komunikasi dari
organisasi kepada khalayak dan komunikasi dari khalayak kepada
organisasi.
1). Komunikasi dari organisasi kepada khalayak
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak pada umumnya
bersifat informatif, yang di lakukan sedemikian rupa sehingga
khalayak merasa memiliki keterlibatan. Kegiatan ini sangat penting
dalam usaha memecahkan suatu masalah jika terjadi tanpa di duga.
2). Komunikasi dari khalayak kepada organisasi
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi merupakan umpan
balik sebagai efek dari kegiatan komunikasi yang di lakukan oleh
organisasi. Jika informasi yang di sebarkan kepada khalayak itu
menimbulkan efek yang sifatnya kontroversial (menyebabkan adanya
pro dan kontra di kalangan khalayak), maka itu disebut opini publik.
Opini publik ini seringkali merugikan organisasi. Karenanya harus di
usahakan agar segera dapat diatasi dalam arti kata tidak menimbulkan
permasalahan.
17
D. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas maka kami menarik kesimpulan berupa:
1. Komunikasi organisasi adalah pengiriman pesan baik formal maupun
nonformal oleh organisasi kepada khalayak atau sebaliknya. Korelasi antara ilmu
komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada
manusia – manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu
komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam
organisasi, metode dan teknik apa yang di pergunakan, media apa yang di pakai,
bagaimana prosesnya, faktor – faktor apa yang menjadi penghambat, dan
sebagainya.
Ada 3 tujuan utama komunikasi orhanisasi yaitu, sebagai tindakan
organisasi, membagi informasi, menampilkan perasaan dan emosi. Komunikasi
juga banyak macamnya , diantaanya adalah media antar pribadi,media kelompok
dll.
2. Bentuk pendekatan dalam organisasi ialah, pertama pendekatan struktur dan
fungsi, yang kedua ialah pendekatan human relation, ketiga pendekatan kultur dan
budaya, keempat pendekatan resolusi konflik
3. Dimensi-dimensi dalam organisasi meliputi, komunikasi internal yang terdiri
dari komunikasi vertical dan komunikasi horizontal. Kedua komunikasi eksternal
yaitu komunikasi antara pimpinan organisasi dengan khalayak diluar organisasi.
Komunikasi eksternal terdiri atas dua jalur secara timbal balik yaitu komunikasi
dari organisasi kepada khalayak dan komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
18
Daftar Pustaka
Cangara Hafied. (2009) Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Pers.
Uchjana Effendy Onong. (2007) Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Rosda
Karya.
Veithzal Rivai. (2003) Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Raja Grafindo
Persada.
19