Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH ILMU KOMUNIKASI

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu : Vilya Dwi Agustini

Disusun Oleh :
1. NUR NASHWA AFIFAH (2106015152)
2. RIZKA PUSPITA CAHYANTO (2106015172)
3. DELIMA ASRI MUSFIRA (2106015185)

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
Tahun Ajar 2021/2022

0
DAFTAR ISI

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN......................................................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................................2

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

BAB II........................................................................................................................................2

PEMBAHASAN........................................................................................................................2

1. Konsep Dasar Komunikasi Organisasi............................................................................3

2. Komunikasi Dan Organisasi............................................................................................5

3. Jaringan Komunikasi.......................................................................................................8

4. Budaya Organisasi...........................................................................................................9

5. Iklim Organisasi............................................................................................................14

BAB III.....................................................................................................................................19

PENUTUP................................................................................................................................19

A. Kesimpulan...................................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................20

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan kebutuhan pokok bagi manusia untuk memenuhi segala bentuk
kegiatan hidup biak antar individu maupun kelompok. Hal ini merupakan suatu hakekat
bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan
sesama dalam kelompok dan masyarakat. Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan
selalu berhubungan dengan individu atau kelompok lain, hubungan ini memerlukan
adanya interaksi untuk menyampaikan atau menerima suatu informasi guna memenuhi
kebutuhan hidup. Di dalam kelompok maupun organisasi selalu terdapat bentuk
kepemimpinan yang merupakan masalah penting untuk kelangsungan hidup kelompok
yang terdiri dari atasan dan bawahannya.
Komunikasi mempunyai peranan penting, yaitu saran interaksi antar individu sebagai
suatu proses sosial yang sangat mendasar dalam kehidupan manusia. Pengertian
Komunikasi Organisasi, Adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks
organisasi, terjadi jaringan pesan satu sama lain yang bergantung satu sama lain.

B. Rumusan Masalah

1. Untuk mengetahui apa konsep Komunikasi Organisasi


2. Untuk mengetahui pengertian Komunikasi Organisasi
3. Untuk mengetahui Jaringan Komunikasi Organisasi
4. Untuk mengetahui Budaya Organisasi
5. Untuk mengetahui Iklim Organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

1. Konsep Dasar Komunikasi Organisasi

Goldhaber (1993) menjelaskan bahwa komunikasi organisasi merupakan proses untuk


menciptakan serta saling menukar informasi maupun pesan dalam suatu jaringan yang
bergantung antara satu sama lain. Goldhaber menjelaskan pula bahwa komunikasi
organisasi memiliki tujuan untuk mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau selalu
berubah-ubah. Ia mengemukakan konsep organisasi menjadi tujuh konsep yang
dijelaskan sebagai berikut :
1) Proses
Proses komunikasi organisasi dapat juga diartikan sebagai urutan atau pelaksanaan
serta kegiatan pertukaran informasi yang dilakukan dan berjalan secara terus-menerus
di dalam sebuah organisasi. Artinya, ketika komunikasi sedang berlangsung di dalam
sebuah organisasi, maka proses komunikasi sudah berjalan. Proses komunikasi
haruslah memiliki sifat terbuka dan dinamis, agar orang-orang yang melakukan
pertukaran informasi memiliki keleluasaan dalam mengutarakan maksud, tujuan, ide,
gagasan, pola pikir, kritik atau saran yang Ia miliki.
Selain itu, proses komunikasi yang dinamis dan terbuka akan memberikan sebuah
komunikasi yang berjalan dengan lancar serta menciptakan Proses Komunikasi
Efektif. Sebagai contoh, ketika pengurus sedang berbicara dan berkomunikasi dengan
anggota organisasi dan didengarkan oleh pengurus atau anggota yang lain, maka
proses komunikasi organisasi tersebut dapat dikatakan memiliki sifat yang dinamis
dan terbuka.
2) Pesan
Pertukaran informasi atau pesan tentu menjadi faktor utama dalam setiap komunikasi,
karena bila tidak ada pertukaran informasi maka yang terjadi hanyalah komunikasi
satu arah dan bukan komunikasi organisasi. Selain itu, informasi atau pesan yang
disampaikan didalam sebuah organisasi haruslah menggunakan bahasa yang mudah
dimengerti oleh seluruh anggota organisasi serta tidak menyinggung pribadi dari
penerima pesan atau informasi tersebut. Pengirim informasi atau pesan harus

3
mempelajari bagaimana cara terbaik untuk menyebarluaskan informasi atau pesan
yang akan dikomunikasikannya.
Disisi lain, informasi atau pesan yang disampaikan juga harus memiliki tujuan yang
berguna untuk membangun dan mengembangkan organisasi, bukan malah
menghancurkan organisasi tersebut. Informasi yang biasanya dibahas berupa program
atau kegiatan organisasi, permasalahan yang dihadapi sampai informasi mengenai
kerjasama dengan organisasi atau pihak lain.
Individu yang hadir dalam organisasi tersebut haruslah memperhatikan bagaimana
cara mengirimkan, menerima pesan sehingga pesan atau informasi tersebut dapat
diterima dengan baik oleh individu lain dan tidak menyebabkan kesalah pahaman
antar individu.
3) Jaringan
Konsep ketiga merupakan gambaran besar dari organisasi. Biasanya sebuah
komunikasi organisasi yang akan dilakukan terlebih dahulu diketahui oleh pengurus
organisasi tersebut. Pertukaran pesan yang harus melewati pengurus terlebih dahulu
ini disebut dengan jaringan komunikasi. Sebuah organisasi tentunya haruslah
memiliki struktur kepengurusan yang jelas untuk menjamin dan menjaga setiap
kegiatan organisasi berjalan dengan baik. Jaringan komunikasi ini biasanya memiliki
sebuah hubungan baik formal maupun informal, serta informasi yang dikomunikasi
harus memiliki arah dan arus yang jelas agar isi dari informasi atau pesan tersebut
dapat dipahami dengan baik. Oleh karena itu setiap jaringan atau individu yang
menduduki jabatan tertentu akan menjalankan tugas serta melaksanakan fungsi
jabatannya masing-masing dalam organisasi.
4) Ketergantungan
Konsep ini adalah keadaan saling tergantung satu dan yang lainnya, yang kemudian
akan berpengaruh pada bagian yang mencakup seluruh sistem organisasi.
Ketergantungan ini secara tidak langsung akan memberikan proses pertukaran
informasi yang baik diantara semua pihak di dalam organisasi. Dengan kata lain,
ketergantungan satu dengan yang lainnya akan terus menjaga hubungan dan
komunikasi yang baik di antara seluruh anggota komunikasi.
5) Hubungan
Suatu organisasi memiliki hubungan yang menghubungkan jaringan satu ke lainnya.
Hubungan manusia di dalam organisasi bisa sederhana antara manusia dan manusia,
atau bisa lebih kompleks misalnya hubungan kelompok kecil, besar, dan hubungan di

4
dalam organisasi. Hubungan juga akan mempermudah organisasi untuk melakukan
kegiatan organisasi dalam bentuk apapun, dimanapun dan kapanpun, karena
hubungan antar pihak ini juga secara tidak langsung akan menjaga keterikatan satu
pihak dengan pihak yang lain.
6) Lingkungan
Lingkungan organisasi adalah tempat atau lokasi dimana organisasi itu didirikan dan
berada. Jika sebuah organisasi didirikan dan berada di Jakarta, maka organisasi itu
harus memperhatikan lingkungan sekitar Jakarta, karena Jakartalah yang menjadi
tempat organisasi tersebut. Jika sebuah organisasi memperhatikan lingkungan
sekitarnya secara fisik maupun sosial, maka komunikasi yang dilakukan baik di dalam
organisasi itu sendiri, komunikasi dilakukan dengan organisasi lain hingga
komunikasi pengurus organisasi dengan masyarakat sekitar akan mampu menciptakan
sebuah keputusan yang baik bagi semua pihak. Tapi ketika organisasi tidak
memperhatikan lingkungan sekitar, maka bisa saja organisasi itu akan dicap sebagai
sebuah organisasi ilegal sehingga dimusuhi oleh masyarakat dan pada akhirnya
organisasi itu tidak akan pernah berkembang.
Biasanya lingkungan dapat dibedakan menjadi lingkungan internal, yaitu; karyawan,
staf, golongan fungsional dari organisasi, dan komponen organisasi lain seperti
tujuan, produk, dan lain sebagainya. Sedangkan eksternal di antaranya pelanggan,
pesaing, dan teknologi.
7) Ketidakpastian
Ketidakpastian adalah sebuah keadaan dimana terjadi sebuah perbedaan pendapat atau
perbedaan arti antara pemberi informasi dengan penerima informasi, yang
mengakibatkan terjadinya sebuah kesalah pahaman. Oleh sebab itu, sebuah informasi
haruslah memiliki tingkat keakuratan data dan isi dari informasi tersebut, agar
penerima dan pendengar informasi tidak salah mengartikan informasi tersebut.
Ketika sebuah informasi atau pesan memiliki ketidakpastian karena data dari
informasi yang disebarkan kurang kuat dan tidak valid atau informasi yang disebarkan
mengandung unsur kebohongan, maka akan timbul sebuah kontrapersepsi di hati dan
pikiran penerima informasi tersebut.
Di dalam sebuah komunikasi organisasi, hal ini harus diminimalisir dengan baik agar
proses komunikasi dan pertukaran informasi dapat berjalan dengan lancar dan hal-hal
yang tidak diinginkan juga tidak akan terjadi. Sebuah komunikasi organisasi yang
dilakukan tidak boleh mengandung unsur kebencian, SARA, ataupun hoax.

5
2. Komunikasi Dan Organisasi

A. Pengertian Komunikasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Komunikasi adalah pengiriman
dan penerimaan pesan maupun berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang
diberitakan tersebut bisa dipahami oleh lawan bicara.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah proses mengirim, memilah
serta menerima simbol atau pesan dari seseorang atau lebih agar pesan tersebut dapat
sampai dan dipahami oleh pendengar maupun lawan bicara.
B. Pengertian Organisasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Organisasi adalah kesatuan
(susunan dan sebagainya) yang terdiri atas bagian-bagian (orang dan sebagainya)
dalam perkumpulan dan sebagainya untuk tujuan tertentu. Arti lainnya dari
organisasi adalah kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk
mencapai tujuan bersama.
C. Pengertian Komunikasi Organisasi
Adalah komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi, terjadi
jaringan pesan satu sama lain yang bergantung satu sama lain.
Adanya komunikasi organisasi sendiri, digunakan untuk mencapai sebuah tujuan
bersama, biasanya terwujud dan berlangsung dan membahas mengenai bagaimana
cara kerja suatu organisasi, bagaimana produktivitas organisasi tersebut, dan apa saja
pekerjaan yang harus dilakukan di dalam organisasi tersebut, misalnya: membuat
memo, kebijakan, pernyataan, surat-surat resmi, dan lain sebagainya.
Biasanya, komunikasi organisasi ini melibatkan manusia sebagai subjek yang
terlibat di dalam proses menerima, menafsirkan, dan bertindak atas informasi.
Komunikasi organisasi juga bisa disebut sebagai pengirim dan penerima berbagai
pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal di suatu organisasi.
Komunikasi organisasi dapat diartikan sebagai sebuah pertunjukan dan penafsiran
pesan di antara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari suatu organisasi
tertentu. Suatu organisasi yang terdiri dari unit-unit komunikasi akan berinteraksi
satu sama lain dan komunikasi tersebut berfungsi dalam lingkungannya untuk
menyampaikan dan menerima pesan.

6
Pada dasarnya, komunikasi organisasi ini bisa bersifat formal maupun informal.
Kesepakatan berlangsungnya komunikasi di sebuah organisasi tersebut berdasarkan
persetujuan dari organisasi itu sendiri dan biasanya memandang mengenai orientasi
kepentingan organisasi tersebut.
D. Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli
Pengertian komunikasi organisasi tidak hanya diungkapkan secara umum saja,
namun juga diartikan berbeda-beda oleh para ahli. Maka dari itu, kita juga harus
mengetahui apa pengertian dari komunikasi di organisasi menurut pandangan para
ahli. Berikut ini akan dijelaskan beberapa pengertian komunikasi di dalam suatu
organisasi menurut para ahli.
1. Goldhaber
Menurut Goldhaber, komunikasi organisasi adalah proses menciptakan dan
menukar pesan dalam suatu jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama
lain untuk mengatasi lingkungan yang sering berubah-ubah.
2. Devito
Devito mengungkapkan bahwa komunikasi organisasi merupakan sebuah usaha
mengirim serta menerima pesan, baik dalam kelompok formal maupun informal
dalam suatu organisasi.
3. Ron Ludlow
Menurut Ron Ludlow, pengertian dari komunikasi di dalam suatu organisasi
tersebut adalah suatu program komunikasi pada kajian Public Relations (PR)
mengenai hubungan internal serta hubungan pemerintah dan hubungan investor
dalam suatu organisasi.
4. Pace dan Faules
Pace dan Faules mengungkapkan pengertian komunikasi organisasi sebagai suatu
perilaku yang terjadi dalam sebuah organisasi serta bagaimana orang-orang di
dalamnya ikut terlibat dalam proses tersebut dan melakukan transaksi berupa
bertukar makna.
5. Katz dan Kahn
Menurut Katz dan Kahn, komunikasi organisasi adalah sebuah pengiriman dan
atau pertukaran informasi dalam suatu organisasi, sehingga dapat membentuk
arus informasi. Adanya komunikasi di dalam suatu organisasi dapat
memunculkan jaringan informasi dalam organisasi tersebut.
6. Frank

7
Frank memiliki pandangan bahwa interaksi antar-anggota organisasi atau anggota
dengan pemimpin organisasi bukan merupakan komunikasi organisasi, melainkan
interaksi antar-organisasi tersebut dengan sasaran komunikasi yang bukan bagian
dari organisasi tersebut.
7. Frank Jefkins
Menurut Frank Jefkins, komunikasi organisasi adalah suatu bentuk komunikasi
yang telah direncanakan oleh sebuah organisasi dengan publik atau masyarakat
luas di tempat organisasi tersebut berada untuk dapat mencapai suatu tujuan
tertentu.
Menurut pandangan para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi
organisasi yang telah dibahas bisa diartikan sebagai berikut:
A. Komunikasi organisasi terjadi karena adanya sebuah proses di dalam suatu
organisasi berupa penyampaian, penerimaan, dan pertukaran informasi dan pesan.
B. Terjadinya pertukaran informasi dan pesan pada komunikasi tersebut dilakukan
agar dapat mencapai suatu tujuan tertentu yang sudah ditetapkan bersama,
meliputi pemimpin dan anggotanya.
C. Proses penyampaian, penerimaan, maupun tukar informasi pesan dapat dilakukan
secara formal dan informal, selama tujuan yang ditetapkan terwujud.

3. Jaringan Komunikasi

Dalam organisasi terjadi pertukaran pesan atau informasi melalui jaringan komunikasi.
Setiap organisasi memiliki jaringan komunikasi yang berbeda - beda di bagian sistem
dan strukturnya. Begitu juga peranan individu dalam sistem komunikasi ditentukan oleh
hubungan struktur antara individu - individu yang ada, maka hubungan tersebut akan
ditentukan oleh pola hubungan interaksi individu dengan arus informasi dalam jaringan
sistem komunikasinya.
Analisis jaringan komunikasi untuk membangun hubungan individu atau kelompok
tertentu digunakan untuk mengetahui model atau perasan suatu komunikasi. Secara
umum, jaringan komunikasi dibedakan menjadi dua yaitu jaringan komunikasi formal
dan jaringan komunikasi informal.
A) Jaringan Komunikasi Formal

8
Jaringan komunikasi formal yaitu proses pesan yang mengalir melalui jalan resmi
yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau fungsi pekerjaan. Yang
dimaksud yaitu suatu pre komunikasi yang bersifat resmi yang dilakukan dalam
lembaga formal melalui garis perintah, misalnya proses komunikasi di dalam suatu
perusahaan atau organisasi pada saat jam kerja.
Dalam sebuah organisasi terdapat tiga arah formal aliran informasi, yaitu :
1) Komunikasi ke Bawah
Informasi yang mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka
berotoritas lebih rendah. Bisa diartikan dalam kata lain adalah proses aliran
pesan dari para atasan kepada para bawahannya yang berhubungan dengan
perintah, informasi, tugas - tugas, pengarahan, dan lain - lainnya.
2) Komunikasi ke Atas
Informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang
lebih tinggi (atasan). Hampir semua karyawan pernah melakukan proses
komunikasi ini, tujuannya yaitu untuk memberikan feedback atau tanggapan
balik, memberikan kritik dan saran, serta mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada atasannya. Dengan adanya proses komunikasi ke atas ini, para atasan
dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan komunikasi ke bawah yang mereka
lakukan.
3) Komunikasi Horizontal
Proses penyampaian informasi di antara rekan - rekan sejawat dalam unit kerja
yang sama. Dapat diartikan bahwa pertukaran informasinya hanya dilakukan
pada rekan yang mempunyai level yang sama, misalnya karyawan dengan
karyawan, supervisor dengan supervisor, OB dengan OB, dan lain sebagainya.
Arus komunikasi horizontal ini memiliki tujuan yaitu untuk memecahkan
masalah, berunding atau musyawarah, mengkoordinasi tugas - tugas, berbagai
informasi, dan lain - lainnya.
B) Jaringan Komunikasi Informal
Jaringan komunikasi informal adalah proses penyampaian informasi yang cenderung
berisikan laporan rahasia yang tidak mengalir melalui saluran perusahaan yang
formal.
Komunikasi informal dapat diartikan juga desas-desus (grapevine), selentingan,
gosip, serta kabar angin dimana mempunyai sumber yang rahasia dan bukan perintah
atau informasi dari atasan.

9
4. Budaya Organisasi

A) Pengertian Budaya Organisasi


Pada dasarnya, pengertian dari budaya organisasi adalah suatu karakteristik yang
terdapat pada suatu organisasi dan dijadikan sebagai tuntunan organisasi atau
perusahaan sehingga mampu membedakannya dengan organisasi lain. Itu artinya,
hal tersebut adalah suatu norma dan juga nilai-nilai perilaku yang dipahami serta
diterima oleh seluruh anggota organisasi dan juga digunakan sebagai dasar dalam
aturan perilaku di dalam organisasi atau perusahaan tersebut.

Deal dan Kennedy mengatakan bahwa hal ini juga bisa diartikan sebagai seluruh hal
yang mampu diselesaikan di tempat organisasi tersebut bernaung. Budaya dalam
suatu organisasi akan melibatkan seluruh pengalaman, filosofi, pengalaman,
ekspektasi dan juga seluruh nilai yang terdapat di dalamnya, sehingga nantinya akan
terefleksi dalam kegiatan setiap anggota, mulai dari pekerjaan, interaksi dengan
lingkungan luar, hingga ekspektasi yang diharapkan bisa terwujud di masa depan.

Needle dalam bukunya pun menjelaskan bahwa hal ini melibatkan suatu aturan
tertulis dan juga tidak tertulis, bahasa, kebiasaan, simbol, asumsi, visi, sistem,
norma, nilai, serta kepercayaan. Sebagian ahli lainnya juga ada yang menjelaskan
bahwa organisasi justru lebih menekan dan membentuk perilaku karyawan di dalam
organisasi tersebut.

Jadi, mau tidak mau, atau suka tidak suka, saat ada seseorang yang masuk ke dalam
organisasi tersebut, mereka akan mengikuti kebiasaan dan juga budaya yang sedang
berlaku di dalam organisasi tersebut.

B) Fungsi atau Peran Penting Budaya Organisasi


Perlu diketahui bahwa seorang pemimpin dalam suatu organisasi akan memberikan
peranan yang sangat penting dalam hal membentuk budaya kerja di dalam
organisasi. Sehingga, secara umum budaya ini terbagi menjadi beberapa bagian,
yaitu:

10
● Meningkatkan adanya rasa kepemilikan dan loyalitas setiap karyawan di dalam
perusahaan.
● Digunakan sebagai alat untuk bisa mengorganisasikan setiap anggota.
● Meningkatkan kekuatan nilai suatu organisasi.
● Dijadikan sebagai mekanisme dalam mengontrol perilaku di dalam lingkungan
pekerjaan
● Mendorong seluruh struktur anggota untuk bisa meningkatkan performa kerja,
baik itu dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
● Dijadikan sebagai alat untuk menentukan arah, mana yang bisa dilakukan dan
tidak bisa untuk dilakukan.

Selain itu, beberapa ahli juga turut menjelaskan fungsi penting dari organisasi, yang
diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Ndraha (1997 : 21)


Menurut Ndraha dalam bukunya, budaya organisasi berfungsi sebagai identitas
serta citra dari suatu masyarakat untuk mampu mengikat masyarakat tersebut.

Selain itu, budaya ini juga berfungsi sebagai sumber daya, kekuatan penggerak,
meningkatkan nilai lebih, panduan pola perilaku, warisan, pengganti formalisasi,
mekanisme adaptasi perubahan, dan proses yang menjadikan suatu bangsa
kongruen dengan negara lain, sehingga akan terbentuk nation-state.

2. Robbins (1999:294)
Robbins menjelaskan bahwa budaya organisasi berperan dalam menetapkan tapal
batas, identitas untuk suatu anggota di dalam organisasi, memudahkan munculnya
komitmen, dan juga meningkatkan kemantapan dalam hal sistem sosial.

3. Siagian (1992:153)
Siagian menjelaskan bahwa budaya ini memiliki peran dalam menentukan batas
perilaku, mewujudkan rasa memiliki untuk para anggotanya, mewujudkan rasa
komitmen, meningkatkan ikatan kuat pada seluruh anggota, dan alat pengendali
perilaku pada setiap organisasi di dalam perusahaan atau organisasi tersebut.

C) Jenis atau Tipe Budaya Organisasi

11
Noe dan Mondy (1996:237) dalam bukunya menjelaskan bahwa budaya organisasi
bisa terbagi menjadi dua, yakni:

1) Open and Participatory Culture


Jenis ini ditandai dengan adanya pencapaian tujuan hasil yang tinggi dan
didukung dengan adanya rasa saling percaya pada bawahan, sifat komunikasi
yang terbuka, kepemimpinan yang suportif dan perhatian penuh, menyelesaikan
masalah bersama, otonomi pekerja, dan berbagai seluruh informasi yang ada.

2) Closed and Autocratic Culture


Karakteristik dari jenis ini adalah adanya pencapaian tujuan pada hasil yang
tinggi, tapi pencapaian ini akan lebih dinyatakan dan dipaksakan di dalam
organisasi dengan sifat kepemimpinan otokrasi yang kuat.

D) Contoh Budaya Organisasi


Setelah kita membahas pengertian lengkap dari budaya organisasi dan juga
fungsinya, maka kita pun harus bisa memahami contoh nyata dari budaya organisasi
tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh budaya organisasi.

1. Budaya Administrasi
Budaya administrasi di dalam suatu organisasi sangat diperlukan, seperti dalam
hal surat menyurat, masuk dan keluarnya barang, pendapatan gaji karyawan, dan
hal lainnya demi memperlancar performa perusahaan.

2. Kedisiplinan
Budaya organisasi juga bisa berupa kedisiplinan, seperti dalam hal ketepatan
dalam menyelesaikan pesanan pembeli, budaya ramah kepada para pembeli, tidak
telat datang ke kantor, dll.

3. Pembagian Wewenang yang Jelas


Salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan adalah kemampuan perusahaan
tersebut dalam hal membagi wewenang. Tanpa adanya pembagian wewenang
yang jelas di dalam perusahaan, maka performa setiap anggotanya tidak akan
maksimal karena mereka akan merasa kebingungan.

12
4. Inovasi
Inovasi merupakan budaya yang mampu memotivasi setiap anggotanya untuk
mampu melahirkan atau mengembangkan berbagai ide yang kreatif dan inovatif
demi kesuksesan organisasi tersebut.

E) Karakteristik Budaya Organisasi


Berdasarkan penjelasan di atas, maka kita bisa simpulkan bahwa ada beberapa ciri
ataupun karakteristik tersebut adalah:
1) Innovation and Risk Taking
Inovasi dan juga pengambilan risiko merupakan suatu tindakan dalam melakukan
inovasi dan mampu mengambil resiko di dalam proses inovasi itu sendiri.
2) Attention to Detail
Perhatian yang lebih pada berbagai hal secara detail artinya adalah organisasi
mengharapkan para anggotanya untuk mampu bekerja lebih detail, analisis, dan
juga tepat pada sasaran.
3) Outcome Orientation
Orientasi dalam hal manfaat artinya pihak manajemen harus memiliki orientasi
atau fokus pada hasil atau manfaatnya, dan tidak hanya fokus pada proses dalam
memperoleh hasil yang diharapkan.
4) People Orientation
Orientasi pada anggota artinya pihak manajemen sangat memperhatikan adanya
pengaruh ataupun manfaat dari suatu yang dihasilkan pada setiap anggota.
5) Team Orientation
Orientasi pada tim artinya tindakan memprioritaskan kegiatan kerja dalam
organisasi berdasarkan tim tersebut, bukan secara individu saja.
6) Aggressiveness
Agresivitas adalah suatu kondisi dimana setiap anggotanya akan cenderung lebih
kompetitif dan juga agresif.
7) Stability
Stabilitas artinya kondisi yang mana kegiatan organisasi tersebut akan lebih fokus
dalam menjaga status quo sebagai lawan dari perkembangan.
F) Bagaimana Budaya Organisasi Komunikasi Bisa Terbentuk?
Schein mengatakan bahwa Budaya organisasi lebih banyak dipengaruhi oleh para
pemimpin di dalamnya dalam hal komunikasi dan kreasi dari dalam lingkungan

13
pekerjaan. Saat para pemimpin ini menjadi arsitek budaya ini, maka budaya yang
sebelumnya sudah dibangun juga akan melahirkan gaya kepemimpinan yang baru.
Sehingga, seorang pemimpin akan sangat mempengaruhi budaya kerja yang
nantinya akan membantu setiap anggota dalam mencapai tujuan yang sudah
ditetapkan bersama. Untuk itu, budaya organisasi, rasa kepuasan pada pekerjaan, dan
juga kepemimpinan memiliki akan saling berkaitan.
Dilansir dari laman Gotham Culture, seorang pemimpin mampu mempengaruhi dan
dipengaruhi, membentuk dan dibentuk oleh adanya berbagai budaya di dalam
lingkungan pekerjaan, terkecuali ada beberapa hal berikut ini.
1. Budaya Seseorang dan Budaya Pasar

Aspek manusia dan budaya pasar pun turut dipengaruhi oleh bagaimana suatu
organisasi membangun bisnis, memperlakukan setiap konsumen, dan suatu
komunitas yang lebih besar. Pada umumnya, budaya orang mempunyai struktur
horizontal yang lebih mudah untuk diterapkan dan lebih memiliki nilai.

Tapi, tetap saja hal ini bisa menyebabkan kerugian, karena kompetisi dilakukan
oleh setiap orang dan tidak menjadi prioritas utamanya. Sementara itu, market
culture akan lebih fokus pada hasil, kompetisi, prestasi dan juga bagaimana
segala sesuatunya mampu diselesaikan dengan baik.

2. Budaya Adaptif dan Budaya Adhokrasi

Budaya adaptif berhubungan langsung dengan pengambilan keputusan,


perubahan pada nilai, dan meningkatkan kemungkinan untuk terus bertahan.
Sedangkan budaya adhokrasi, seperti yang dilansir dari laman Arts FWD, akan
lebih mengarah pada sikap pengambilan risiko, inovasi, dan juga prioritas.

5. Iklim Organisasi

A) Pengertian Iklim Organisasi


Menurut Wirawan (2009, p.122), menyatakan bahwa iklim organisasi adalah
persepsi anggota organisasi (secara individual atau kelompok) dan mereka yang
secara tetap berhubungan dengan organisasi mengenai apa yang ada atau terjadi
dalam lingkungan internal organisasi secara rutin, yang mempengaruhi sikap dan

14
perilaku organisasi dan kinerja anggota organisasi yang kemudian menentukan
kinerja organisasi.
Menurut Pasaribu dan Indrawati (2016), mengemukakan pendapat bahwa iklim
organisasi merupakan kualitas lingkungan yang relatif dari organisasi yang dialami
oleh anggotanya, dimana hal itu memiliki efek pada perilaku mereka dan bagaimana
organisasi tersebut berfungsi baik. Iklim organisasi dibedakan menjadi dua yaitu
kondisi lingkungan organisasi yang menyangkut fisik don kondisi lingkungan
organisasi yang menyangkut psikis atau non-fisik.
Menurut Subawa dan Surya (2017), menyatakan bahwa iklim organisasi sebagai
persepsi seseorang terkait aspek pekerjaan dan nilai-nilai organisasinya, dengan
demikian dinyatakan bahwa iklim organisasi merupakan suatu persepsi masing-
masing individu mengenai karakteristik dan kondisi organisasi yang mempengaruhi
perilaku seseorang dalam menjalani pekerjaan.
Dari definisi atau pengertian Iklim Organisasi menurut para ahli di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa Iklim Organisasi merupakan bagian dari berbagai kejadian-
kejadian dan fenomena yang terjadi dalam lingkungan kerja para karyawan yang
merupakan bagian dalam aktivitas manajemen keorganisasian yang menekankan
pada unsur 11 12 sumber daya manusia yang berada pada lingkungan tersebut agar
dapat menyesuaikan diri dan mengendalikan Iklim Organisasi yang aman dan
nyaman bagi seluruh karyawan di lingkungan kerja Tunas Daihatsu Lampung.
Sudah menjadi tugas manajemen sumber daya manusia untuk mengelola unsur
manusia yang berada dalam lingkungan kerja agar dapat bekerja dengan baik dan
benar serta sesuai dengan prosedur yang berlaku dalam menjalankan aktivitas
organisasi sehingga terwujud kinerja yang optimal dalam proses pencapaian tujuan
organisasi.
B) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Iklim Organisasi
1) Manajer/Pimpinan
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer
mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan aturan, kebijakan-
kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah yang
berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya komunikasi,
cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik dan tindakan
pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok, interaksi antar

15
kelompok, perhatian pada permasalahan yang dimiliki karyawan dari waktu ke
waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan kesejahteraan karyawan.
2) Tingkah Laku Karyawan
Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka,
terutama kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan untuk
memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan bagian
penting dalam membentuk iklim. Cara seseorang berkomunikasi menentukan
tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar manusia.
3) Tingkah Laku Kelompok Kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan
persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok dalam
organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi dengan dua cara,
yaitu secara formal, utamanya pada kelompok kerja; dan informal, sebagai
kelompok persahabatan atau kesamaan minat.
4) Faktor Eksternal Organisasi
Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi iklim pada organisasi
tersebut. Keadaan ekonomi adalah faktor utama yang mempengaruhi iklim.
Contohnya dalam perekonomian dengan inflasi yang tinggi, organisasi berada
dalam tekanan untuk memberikan peningkatan keuntungan sekurang-kurangnya
sama dengan tingkat inflasi. Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan
tentang pemberian upah dan harga yang dapat membatasi peningkatan
keuntungan, karyawan mungkin menjadi tidak senang dan bisa keluar untuk
mendapatkan pekerjaan pada perusahaan lain. Di lain pihak, ledakan ekonomi
dapat mendorong penjualan dan memungkinkan setiap orang mendapatkan
pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang besar, sehingga hasilnya iklim
menjadi lebih positif.

C) Indikator Iklim Organisasi


Menurut Wirawan (2009, p.128) menjelaskan bahwa terdapat 5 indikator dalam
Iklim Organisasi yaitu :
1) Responsibility (Tanggung Jawab)
Responsibility (Tanggung Jawab) adalah perasaan menjadi pimpinan bagi diri
sendiri, tidak selalu harus mengecek ulang semua keputusan yang diambil, ketika
karyawan mendapat suatu pekerjaan, karyawan yang bersangkutan mengetahui

16
bahwa itu adalah pekerjaannya. Tanggung jawab adalah kewajiban seseorang
untuk melaksanakan fungsi yang ditugaskan dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan pengarahan yang diterima atau tingkatan sejauh mana anggota organisasi
bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dibebankan. Tanggung jawab
berhubungan dengan delegasi, menyatakan bahwa delegasi dapat didefinisikan
sebagai pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain
untuk menjalankan kegiatan tertentu. Delegasi wewenang adalah proses dimana
para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada orang-orang yang
melapor kepadanya. Empat kegiatan terjadi ketika delegasi dilakukan :
1) Pendelegasian menetapkan tujuan dan tugas pada bawahan
2) Pendelegasian pelimpahan wewenang yang diperlukan untuk mencapai tujuan
atau tugas.
3) Penerimaan delegasi, baik implisit atau eksplisit, menimbulkan tanggung
jawab.
4) Pendelegasian menerima pertanggungjawaban bawahan untuk hasil-hasil yang
dicapai.
2) Identity (Identitas)
Identity (identitas) adalah perasaaan memiliki (sense of belonging) terhadap
perusahaan dan diterima dalam kelompok didalam lingkungan kerja.
3) Warmth (Kehangatan)
Warmth (Kehangatan) adalah perasaan terhadap suasana kerja yang bersahabat
dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau persahabatan dalam kelompok
yang informal, serta hubungan yang baik antar rekan kerja, penekanan pada
pengaruh persahabatan dan kelompok sosial yang informal.
4) Support (Dukungan)
Support atau dukungan adalah hal-hal yang terkait dengan dukungan dan
hubungan antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara
manajer dan karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling
membutuhkan antara atasan dan bawahan.
5) Conflict (Konflik)
Conflict (Konflik) merupakan situasi terjadi pertentangan atau perbedaan
pendapat antara bawahan dengan pimpinan dan bawahan dengan bawahan.
Ditekankan pada kondisi dimana manajer dan para pekerja mau mendengarkan

17
pendapat yang berbeda. Kedua belah pihak bersedia menempatan masalah secara
terbuka dan mencari solusinya daripada menghindarinya.
D) Mengukur Iklim Organisasi
Dikatakan bahwa iklim tidak dapat dilihat bahkan disentuh, tetapi dapat dipastikan
bahwa iklim itu ada. Pengertian ini dapat digunakan dalam sebuah organisasi yang
terdiri individu-individu, berkumpul dan melakukan aktivitas dalam rangka
tercapainya tujuan. Maka keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh semua unsur
yang membentuk iklim organisasi tersebut. Beberapa instrumen telah dikembangkan
untuk mengukur iklim organisasi dan instrumen tersebut secara khas
mengidentifikasi sejumlah unsur.
Iklim organisasi sebagai salah satu sistem sosial dipengaruhi oleh lingkungan
internal dan eksternal. Lingkungan internal meliputi: desain pekerjaan dan aplikasi
teknologi, kultur organisasi dan praktek-praktek manajerial, serta karakteristik
anggota. Sedangkan lingkungan eksternal meliputi lingkungan sosial dan ekonomi
dimana organisasi berada. Paduan lingkungan eksternal dan internal tersebut akan
mempengaruhi kepuasan kerja, produktivitas dan pertumbuhan organisasi.
Davis (2001) mengungkapkan bahwa iklim organisasi memiliki ciri-ciri organisasi
yang penting, dimana dapat dirumuskan beberapa unsur organisasi, untuk mengukur
iklim organisasi yaitu dengan mengukur:
1. Kualitas Kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk mempengaruhi, menggerakkan
dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang atau kelompok untuk
mencapai tujuan tertentu yang dipraktikkan oleh pimpinan terhadap
karyawannya.
2. Kepercayaan, yaitu kepercayaan yang diberikan pimpinan kepada karyawannya
dalam menjalankan pekerjaan di perusahaan tersebut.
3. Komunikasi, yaitu proses transfer informasi serta pemahamannya dari
komunikasi ke atas, ke bawah, ke samping dalam suatu organisasi.
4. Tanggung Jawab, yaitu sikap yang ada pada pimpinan dan karyawan terhadap
kepemilikan perusahaan serta tugas-tugas yang dikerjakan.
5. Imbalan yang Adil, yaitu upah yang diberikan pada karyawan sesuai dengan
pengharapan mereka yakni pekerjaan yang dihasilkan, keterampilan dan standar
pengupahan komunitas.
6. Kesempatan, yaitu suatu peluang yang diberikan karyawannya untuk
meningkatkan prestasi kerjanya.

18
7. Pengendalian, yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh pimpinan agar
perusahaan atau organisasi terkontrol dengan baik sehingga tidak mengalami
kerugian.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pada dasarnya komunikasi sangat diperlukan di dalam kehidupan sehari-hari dalam


aspek apapun, baik itu dalam kegiatan berorganisasi atau dalam kehidupan sehari-hari,
dalam kegiatan berorganisasi, komunikasi diperlukan dengan tujuan agar sebuah sistem
atau komunikasi yang ada bisa terjalin dengan sempurna dan lebih baik.
Tujuan Komunikasi adalah berhubungan dan mengajak orang lain untuk mengerti apa
yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan
dalam bekerja sama dengan orang lain, contohnya Komunikasi Organisasi. Ada 7
Konsep Komunikasi Organisasi, yaitu Proses, Pesan, Jaringan, Ketergantungan,
Hubungan, Lingkungan dan Ketidakpastian. Komunikasi Organisasi diartikan sebagai
komunikasi antar manusia yang terjadi dalam konteks organisasi, terjadi jaringan pesan
satu sama lain yang bergantung satu sama lain. Komunikasi Organisasi juga terbagi
menjadi 2 jaringan, yaitu formal dan informal.

19
DAFTAR PUSTAKA

https://kbbi.lektur.id/organisasi
https://penerbitbukudeepublish.com/materi/komunikasi-organisasi/
https://romeltea.com/pengertian-komunikasi-organisasi/
https://pakarkomunikasi.com/konsep-dasar-komunikasi-organisasi
https://accurate.id/marketing-manajemen/budaya-organisasi/ budaya organisasi
http://repo.darmajaya.ac.id/360/3/BAB%20II.pdf iklim organisasi
http://theorymanajemendanorganisasi.blogspot.com/2015/12/iklim-organisasi.html/iklim
organisasi

20

Anda mungkin juga menyukai