Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ETIKA PROFESI

KOMUNIKASI KERJA

Makalah

diajukan untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Etika Profesi

Oleh :

Miraz Dwi Noviansyah ( D11161054 )

Rismawan Sigit Darmansyah ( D11161059)

TEKNIK INFORMATIKA

POLITEKNIK TECHNICAL EDUCATION DEVELOPMENT CENTER

BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelasaikan makalah ini sebagaimana mestinya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

kepada keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita semuanya selaku umatnya sampai akhir

zaman.

Makalah dengan tema “Komunikasi Kerja” diajukan sebagai sarana untuk memenuhi

tugas mata kuliah “Etika Profesi” yang nantinya akan menjadi salah satu acuan untuk

menentukan nilai mata kuliah ini.

Dengan tersusunnya makalah ini, tak lupa penulis ucapkan terimakasih kepada Pak DR.

Dudun Bashiruddin Ahmad selaku dosen yang telah membina penulis dalam menyusun

makalah ini. Terimakasih telah berkenan untuk membaca seluruh isi makalah ini dan mohon

maaf bila ada kekurangan dan kesalahan, Akhirul Kalam.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Cimahi, 7 Desember 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... 2


DAFTAR ISI.......................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................ 4
BAB 2 PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian Komunikasi .............................................................................................................. 5
2.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli ..................................................................... 5
2.2 Pentingnya Komunikasi ............................................................................................................. 5
2.3 Proses Komunikasi...................................................................................................................... 6
2.4 Jenis Komunikasi ........................................................................................................................ 8
BAB 3 PENUTUP ............................................................................................................................... 13
3.1 Simpulan .................................................................................................................................... 13
3.2 Saran .......................................................................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan sarana untuk mengadakan koordinasi antara berbagai

subsistem dalam perkantoran. Menurut Kohler ada dua model komunikasi dalam rangka

meningkatkan kinerja dan mencapai tujuan perkantoran ini. Pertama, komunikasi

koordinatif, yaitu proses komunikasi yang berfungsi untuk menyatukan bagian-bagian

(subsistem) perkantoran. Kedua, komunikasi interaktif, ialah proses pertukaran informasi

yang berjalan secara berkesinambungan, pertukaran pendapat dan sikap yang dipakai

sebagai dasar penyesuaian di antara sub-sub sistem dalam perkantoran, maupun antara

perkantoran dengan mitra kerja. Frekuensi dan intensitas komunikasi yang dilakukan juga

turut mempengaruhi hasil dari suatu proses komunikasi tersebut.

Dalam hal komunikasi yang terjadi antar pegawai, kompetensi komunikasi yang baik

akan mampu memperoleh dan mengembangkan tugas yang diembannya, sehingga tingkat

kinerja suatu organisasi (perkantoran) menjadi semakin baik. Dan sebaliknya, apabila

terjadi komunikasi yang buruk akibat tidak terjalinnya hubungan yang baik, sikap yang

otoriter atau acuh, perbedaan pendapat atau konflik yang berkepanjangan, dan sebagainya,

dapat berdampak pada hasil kerja yang tidak maksimal.

Peningkatan kinerja pegawai secara perorangan akan mendorong kinerja sumber daya

manusia secara keseluruhan dan memberikan feed back yang tepat terhadap perubahan

perilaku, yang direkflesikan dalam kenaikan produktifitas.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan komunikasi?

2. Apa pentingnya komunikasi dalam kerja?

3. Bagaimana proses komunikasi?

4. Jenis Komunikasi.
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah proses pengiriman dan penerimaan informasi atau pesan antara dua

individu atau lebih dengan efektif sehingga bisa dipahami dengan mudah. Sedangkan menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan berita atau

pesan dari dua orang atau lebih supaya pesan yang dimaksud bisa dipahami.

2.1.1 Pengertian Komunikasi Menurut Para Ahli

1. Everett M. Rogers

Menurut Everett M. Rogers, pengertian komunikasi adalah proses pengalihan ide dari

satu sumber ke satu penerima atau lebih dengan tujuan agar mengubah tingkah laku.

2. James A. F. Stoner

Menurut James A. F. Stoner, pengertian komunikasi adalah suatu proses pada seseorang

yang berusaha untuk memberikan pengertian dan informasi dengan cara

menyampaikan pesan kepada orang lain.

3. Prof. Drs. H. A. W. Widjaya

Menurut Prof. Drs. H. A. W. Widjaya, arti Komunikasi adalah hubungan kontak antar

dan antara individu maupun kelompok.

2.2 Pentingnya Komunikasi

Adapun arti penting komunikasi bagi perusahaan adalah komunikasi merupakan kegiatan

yang sangat dominan di suatu perusahaan. Pada prinsipnya hampir semua kegiatan di dalam

perusahaan itu merupakan suatu proses komunikasi. Bentuk-bentuk dari komunikasi dalam
suatu perusahaan sangatlah beragam. Oleh karena itu dapatlah dikemukakan definisi yang lebih

mudah dipahami, bahwa komunikasi di suatu perusahaan ialah proses penyampaian /

pengiriman pesan dari suatu pihak ke pihak lain, dari suatu unit ke unit lain, dari seorang

pimpinan kepada karyawan, yang berlangsung atau terjadi pada perusahaan tersebut.

Komunikasi berperan penting dalam memperlancar kegiatan perusahaan, hal ini dapat

terlihat dari beberapa hal berikut :

1. Dengan komunikasi fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan dapat tercapai.

2. Meningkatkan gairah dan motivasi kerja.

3. Dengan menggunakan komunikasi sebagai alat koordinasi dan pengendalian para

pimpinan dapat mengetahui keadaan dari bidang yang menjadi tugasnya

4. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara bawahan dengan atasan,

bawahan dengan bawahan, dan antar atasan karena pengawasan yang jelas dan mantap.

5. Dengan komunikasi semua bagian organisasi dapat mengetahui kebijakan, peraturan dan

ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

2.3 Proses Komunikasi

Komunikasi memiliki 6 (enam) tahapan yaitu :

1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan

Sebelum proses penyampaian pesan dapat dilakukan, pengirim pesan harus

menyiapkan ide atau gagasan apa yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Ide dapat

diperoleh dari berbagai sumber yang dapat dilihat, didengar, dibaui, dikecap maupun

diraba. Ide-ide yang didalam benak pengirim disaring dan disusun kedalam suatu memori

yang ada dalam pikiran, yang merupakan gambaran persepsi pengirim terhadap

kenyataan. Setiap orang memiliki peta mental yang berbeda karena kita memandang
dunia dan menyerap berbagai pengalaman dengan seuatu cara yang unik dan bersifat

individual.

2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan

Dalam suatu proses komunikasi, tidak semua ide dapat diterima atau dimengerti

secara sempurna, pengirim pesan harus memperhatikan beberapa hal, yaitu subyek (apa

yang ingin disampaikan), maksud (tujuan), penerima pesan, gaya personal dan latar

belakangnya.

3. Pengirim menyampaikan pesan

Setelah mengubah ide-ide kedalam suatu pesan, tahap berikutnya adalah

memindahkan atau menyampaikan pesan melalui saluran yang ada kepada sipenerima

pesan. Rantai saluran komunikasi yang digunakan untuk menyampaikan pesan terkadang

relatif pendek, namun ada juga yang cukup panjang. Panjang pendeknya rantai saluran

komunikasi yang digunakan akan berpengaruh terhadap efektifitas penyampaian pesan.

Dalam menyampaikan pesan dapat digunakan berbagai media komunikasi baik media

tulisan maupun lisan.

4. Penerima menerima pesan

Komunikasi antara seseorang dengan orang lain akan terjadi bila pengirim

mengirimkan suatu pesan dan penerima menerima pesan tersebut. Misalnya, jika

seseorang mengirim sepucuk surat, komunikasi baru akan terjadi bila penerima surat

telah membaca dan memahami isinya.

5. Penerima menafsirkan pesan

Setelah penerima menerima suatu pesan, tahap berikutnya adalah bagaimana

menafsirkan pesan. Suatu pesan yang disampaikan pengirim harus mudah dimengerti dan

tersimpan dalam benak pikiran sipenerima pesan. Selanjutnya, suatu pesan baru dapat
ditafsirkan secara benar bila penerima pesan telah memahami isi pesan sebagaimana

yang dimaksud oleh pengirim pesan.

6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik ke pengirim

Setelah menerima pesan, penerima akan memberi tanggapan dengan cara

tertentu dan memberi sinyal terhadap pengirim pesan. Bentuk tanggapan yang diberikan

oleh penerima pesan tergantung dari pesan yang diterimanya. Umpan balik (feedback)

memegang peranan penting dalam proses komunikasi, karena ia memberi kemungkinan

bagi pengirim untuk menilai efektifitas suatu pesan. Disamping itu, adanya umpan balik

dapat menunjukkan adanya faktor-faktor penghambat komunikasi, misalnya perbedaan

latar belaang, perbedaan penafsiran kata-kata dan perbedaan reaksi secara emosional.

2.4 Jenis Komunikasi

Organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak dalam mencapai

tujuannya. Namun perlu diketahui bahwa pendekatan yang dicapai antara satu organisasi

dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-beda. Bagi perusahaan yang berskala

kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan, penyampaian informasi dapat dilakukan secara

langsung kepada karyawannya tersebut. Namun lain halnya dengan perusahaan besar yang

memiliki ratusan bahkan ribuan karyawan, penyampaian informasi kepada mereka meruapakan

suatu pekerjaan yang cukup rumit.

Sistem komunikasi yang dianut oleh perusahaan dalam menjalankan arus komunikasi

tergantung dari kompleksitas lingkup kerja dari organisasi tersebut. Pengertian sistem adalah

sebagai suatu keseluruhan komponen/bagian yang saling berinteraksi sedemikian rupa

sehingga menjadi suatu kesatuan yang terpadu untuk mencapai komunikasi yang efektif dan

efisien. Sistem komunikasi yang dianut oleh organisasi akan langsung mempengaruhi tipe atau
jenis komunikasi. Berdasarkan hal ini sistem komunikasi bergantung pada struktur organisasi

dan mekanismen koordinasi.

Menurut Purwanto (2006 : 5) ada beberapa bentuk komunikasi yang lazim digunakan

yaitu :

1. Komunikasi Verbal

Komunikasi verbal meruapakan salah satu bentuk komunikasi yang lazim

digunakan dalam dunia bisnis kepada pihak lain baik secara tertulis (written) maupun

lisan (oral). Bentuk komunikasi ini memiliki struktur yang teratur dan terorganisasi

dengan baik. Melalui komunikasi secara lisan atau tulisan, diharapkan orang dapat

memahami apa yang disampaikan oleh pengirim pesan dengan baik. Penyampaian suatu

pesan melaluii tulisan dan lisan memiliki suatu harapan bahwa seseorang akan dapat

membaca atau mendengar apa yang dikatakan pihak lain dengan baik dan benar.

Orang secara umum, untuk mengirimkan pesan-pesan lebih senang berbicara

(speaking) daripada menulis (writing) suatu pesan. Alasannya, komunikasi lisan relatif

lebih mudah, praktis (efisien) dan cepat dalam menyampaikan pesan-pesan bisnis.

Meskipun demikian, bukan berarti bahwa komunikasi tulisan tidak penting, karena tidak

semua hal bisa disampaikan secara lisan. Hal ini berkaitan dengan kemampuan

mendengar dan memahami yang relatif lemah atau kurang baik dari masing-masing

orang. Sedangkan untuk menerima pesan-pesan bisnis, seseorang dapat menggunakan

pendengaran dan bacaan.

Seseorang sering mengalami kesulitan dalam mengambil pesan-pesan penting

dari suatu bacaan. Meskipun mendengar dan membaca adalah hal yang berbeda,

keduanya memerlukan pendekatan yang serupa.

2. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur yang membuat

komunikasi nonverbal sulit untuk dipelajari. Sebagai contoh, seseorang akan mengalami

kesulitan bila menyuruh orang lain-dengan menggunakan bahasa nonverbal-untuk

mengambil buku kerja di suatu tempat yang di dalamnya terdapat berbagai buku yang

warna maupun judulnya bermacam-macam. Disamping itu, proses belajar yang dialami

seseorang untuk dapat melakukan perilaku nonverbal juga sulit dijelaskan. Jenis

komunikasi nonverbal adalah gerak isyarat-isyarat tertentu, komunikasi ini lebih bersifat

spontan misalnya seseorang yang mondar-mandir tanpa tujuan yang pasti karena

pikirannya sedang kacau.

Komunikasi nonverbal memiliki kebaikan yaitu kesahihannya (realibilitas).

Dalam hal ini dikaitkan dengan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap kebenaran

pesan-pesan yang disampaikan dengan menggunakan bahasa isyarat. Secara umum,

orang akan mudah menipu orang lain dengan menggunakan kata-kata daripada

menggunakan gerakan tubuh (bahasa isyarat). Hal ini disebabkan oleh sifatnya yang lebih

spontan. Komunikasi non verbal penting artinya bagi pengrim dan penerima karena

sifatnya yang lebih efisien, suatu pesan nonverbal dapat disampaikan tanpa harus berpikir

panjang dan pihak pendengar yang dapat mendengar artinya dengan cepat.

Beberapa saluran komunikasi dalam suatu perusahaan atau organisasi menurut

Purwanto (2006 : 40) yaitu :

1. Komunikasi dari Atas ke Bawah

Komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dimulai dari

manajemen puncak kemudian mengalir ke bahwa melalui tingkatan-tingkatan

manajemen sampai ke karyawan lini dan personalia paling bawah, umumnya terkait

dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu organisasi. Seorang manajer

yang menggunakan jalur komunikasi ke bawah memiliki tujuan untuk menyampaikan


informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin dan

mengendalikan berbagai kegiatan yang ada di level bawah.

Komunikasi dari atas ke bawah tersebut dapat berbentuk lisan (oral communications)

maupun tertulis (written communications). Komunikasi secara lisan dapat berupa

percakapan biasa, wawancara formal atau dapat juga dalam bentuk pertemuan/diskusi

kelompok. Komunikasi secara tertulis dapat berbentuk memo, laporan atau dokumen

lainnya, bulletin, atau surat keputusan. Salah satu kelemahan saluran komunikasi ini

adalah kemungkinan terjadinya penyaringan atau sensor informasi penting yang

ditujukan kepara bawahannya. Dengan kata lain, informasi yang diterima para bawahan

bisa jadi tidak selengkap aslinya.

2. Komunikasi dari Bawah ke Atas

Komunikasi dari bawah ke atas (upward communication) adalah alur pesan yang

disampaikan berasal dari bawah (karyawan) menuju ka atas (manajer), Pesan yang ingin

disampaikan mula-mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke

jalur yang lebih tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke

manajer umum. Tipe komunikasi ini mencakup laporan-laporan periodik, penjelasan,

gagasan, dan permintaan untuk diberikan keputusan. Hal ini dipandang sebagai data atau

informasi umpan balik bagi manajemen atas.

Para manajer harus benar-benar memiliki rasa percaya terhadap para bahwannya

untuk mencapai keberhasilan saluran komunikasi ini. Kalau tidak, informasi sebagus

apapun dari bawahan tidak akan bermanfaat baginya, karena yang muncul hanya rasa

curiga atau ketidapercayaan terhadap informasi tersebut.

3. Komunikasi Lateral atau Horizontal

Komunikasi horizontal (horizontal communications), atau sering disebut juga

dengan istilah komunikasi lateral, adalh komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian
yang memiliki posisi sejajar/sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi ini

antara lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi, dan memberikan informasi

kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar.

Bentuk komunikasi ini pada dasarnya bersifat koordinatif, dan merupakan hasil

dari konsep spesialisasi organisasi. Sehingga komunikasi ini dirancang guna

mempermudah koordinasi dan penanganan masalah.

4. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal (diagonal communications) merupakan komunikasi

secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Hal ini sering terjadi sebagai hasil

hubungan-hubungan departemen lini dan staff, yaitu bahwa hubungan-hubungan yang

ada antara personalia lini dan staff dapat berbeda-beda, yang akan membentuk beberapa

komunikasi diagonal yang berbeda-beda pula.


BAB 3
PENUTUP

3.1 Simpulan

Komunikasi berperan penting dalam memperlancar kegiatan perusahaan, hal ini dapat

terlihat dari beberapa hal berikut :

1. Dengan komunikasi fungsi-fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan pengawasan dapat tercapai.

2. Meningkatkan gairah dan motivasi kerja.

3. Dengan menggunakan komunikasi sebagai alat koordinasi dan pengendalian para

pimpinan dapat mengetahui keadaan dari bidang yang menjadi tugasnya

4. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara bawahan dengan atasan,

bawahan dengan bawahan, dan antar atasan karena pengawasan yang jelas dan mantap.

5. Dengan komunikasi semua bagian organisasi dapat mengetahui kebijakan, peraturan

dan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh pimpinan.

3.2 Saran

Sebagai makhluk sosial, tentunya komunikasi merupakan hal yang penting dalam

kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, penting bagi kita untuk memperhatikan faktor-faktor

komunikasi verbal & non verbal untuk menciptakan suatu komunikasi yang baik dan bisa

dimengerti oleh si penerima.


DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-komunikasi.html

2. https://satujam.com/pengertian-komunikasi/

3. https://www.kanalinfo.web.id/2016/09/pengertian-komunikasi-dan-jenisnya.html

4. https://www.academia.edu/9565395/MAKALAH_TENTANG_KOMUNIKASI

5. https://www.scribd.com/document/361979647/KOMUNIKASI-KERJA

Anda mungkin juga menyukai