Si
STIKES Widyagama Husada
a. Perencanaan
Hal-hal yang perlu diperhitungkan antara lain: lokasi,
fasilitas penyimpanan, tempat pengolahan, pembuangan
limbah, penerangan dan sebagainya
Keterangan:
FR (n) = Angka frekuensi kecelakaan kerja kini FR (n-1) =
Angka frekuensi kecelakaan kerja lampau
Safe-T-score adalah angka yang tidak memiliki dimensi, arti
angka Safe-T-Score positif menunjukkan keadaan yang
memburuk, dan sebaliknya jika angka Safe-T-Score negatif
menunjukkan keadaan membaik.
a. STS antara +2,00 dan -2,00 tidak menunjukkan perubahan
berarti
b. STS diatas +2,00 menunjukkan keadaan memburuk
c. STS dibawah -2,00 menunjukkan keadaan yang membaik
Tujuan: mengurangi tingkat kecelakaan, sakit, cacat dan
kematian akibat kerja, dengan lingkungan kerja yang
sehat, bersih, aman dan nyaman
Di Amerika, organisasi keselamatan kerja bagi pekerja
swasta dibentuk dibawah OSHA (Occupational Safety
and Healthy Administration). Organisasi ini terdiri dari 4
bagian: Bagian Perencanaan, Operasi, Logistik dan
bagian keuangan
Di Indonesia, organisasi pemerintah yang menangani
masalah keselamatan kerja di tingkat pusat dibentuk di
bawah Direktorat Pembinaan Norma Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
1. Ketentuan & syarat K3 mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan, tehnik & teknologi,
2. Penerapan ketentuan & syarat K3 sejak tahap rekayasa,
3. Penyelenggaraan pengawasan & pemantauan pelaksanaan K3.
STANDARISASI
Standar K3 maju akan menentukan tingkat kemajuan pelaksana K3.
INSPEKSI / PEMERIKSAAN
Suatu kegiatan pembuktian sejauh mana kondisi tempat kerja masih
memenuhi ketentuan & persyaratan K3.
PERSUASI
Cara penyuluhan & pendekatan di bidang K3, bukan melalui penerapan &
pemaksaan melalui sanksi-sanksi.
ASURANSI
Insentif finansial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan dengan
pembayaran premi yg lebih rendah terhadap peusahaan yang memenuhi
syarat K3.