Anda di halaman 1dari 4

Daftar Pertanyaan dan Jawaban Kelompok 10

1) Apakah CSR merupakan kewajiban bagi perusahaan?


Jawab:
Menurut Undang-Undang tentang peranan terbatas, perusahaan di Indonesia terutama yang
menjalankan usahanya dibidang yang berkaitan dengan sumberdaya alam, dikenai kewajiban
untuk melaksanakan kegiatan tanggung jawab social (CSR) dan lingkungan. misalnya
perusahaan yang aktivitasnya melakukan penggalian batu pasir, kapur dan lainnya.
sedangkan bagi perusahaan lain, tanpa harus diwajibkan pada dasarnya merekamembutuhkan
CSR dengan dasar sukarela ataupun mereka sadar akan pentingnya reputasi perusahaan untuk
menjalankan CSR.

2) Perusahaan dalam kelas apa yang wajib melaksanakan program CSR?


Jawab:
Tidak ada batasan bagi setiap perusahaan, setidaknya perusahaan yang telah memiliki laba
dapat menerapkan program CSR yang baik. program yang dilakukan tidak hanya pada public
eksternal dari perusahaan tetapi lingkungan internal. perusahaan dengan laba yang masih
minim misalnya dapat melakukan program sederhana yang serius untuk lingkungan internal
perusahaan. dengan pelaksanaan yang serius dana yang terbatas dapat menghasilkan kualitas
yang lebih baik.

3) Tujuan utama perusahaan adalah memperoleh keuntungan. Dengan melakukan CSR apakah
tujuan perusahaan dapat terpenuhi?
Jawab:
banyak perusahaan memperoleh keuntungan bila keberadaan jangka panjangnya terjamin.
keberlangsungan periusahaan ini berkaitan erat dengan reputasi yang diperoleh melalui
hubungan baik dengan seluruh pemangku kepentingan. Dengan melaksanakan CSR
perusahaan dapat memiliki reputasi yang baik dengan kepeduliannya terhadap aspek social
dan lingkungan, terutama bagi penilaian para investor sehingga investor bersedia untuk
menanamkan modalnya untuk perusahaan tersebut.

4) Faktor-faktor apa saja yang mendorong perusahaan melaksanakan CSR?


Jawab:
Secara umum dibedakan menjadi faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal terutama
berkaitan dengan kritik organisasi masyarakat sipil terhadap kinerja sosial dan lingkungan
perusahaan. Sejarah hubungan antara perusahaan dan masyarakat mencatat banyak peristiwa
tragis yang disebabkan operasi perusahaan. Organisasi masyarakat sipil memprotes kinerja
yang buruk, yang kemudian ditanggapi oleh perusahaan. Tanggapan defensif serta kamuflase
hijau memperumit masalah, sedang yang positif menghasilkan perkembangan CSR.

Institusi pembiayaan yang kian kritis menanamkan investasi memperkuat kecenderungan


CSR. Demikian pula konsumen yang juga bersedia membayar green premium untuk produk-
produk tertentu yang dihasilkan perusahaan berkinerja sosial dan lingkungan baik. Terakhir,
pasar tenaga kerja yang menunjukkan adanya pergeseran pilihan dengan mempertimbangkan
reputasiperusahaan.
Gabungan faktor-faktor eksternal itu membuat perusahaan yang menjalankan CSR dengan
sungguh-sungguh lebih berkemungkinan bertahan di tengah kompetitifnya iklim dunia usaha.
Faktor internal, misalnya, kepemimpinan puncak manajemen perusahaan yang melihat CSR
merupakan sumber peluang memperoleh keunggulan kompetitif (responsibility is
opportunity). Cukup banyak pengamat yang berpendapat bahwa faktor internal sebagai
pendorong CSR semakin kuat berperan di masa datang.

5) Bagaimana strategi terbaik pelaksanaan program CSR? apakah harus dilaksanakan langsung
oleh perusahaan?
Jawab:
Kondisonal, tergantung kapasitas perusahaan dan seluruh pemangku kepentingannya:
dikerjakan sendiri, dilaksanakan bersama mitra, atau diserahkan ke pihak tertentu. Biasanya
yang melakukan sendiri mendasarkan pertimbangan adanya kontrol penuh atau karena belum
mamadainya kapasitas manajerial dan teknis para pemangku kepentingan. Di ekstrem lain,
perusahaan mungkin berpendapat tidak memiliki kompetensi melakukan kegiatan-kegiatan
CSR sendiri, hingga lebih baik diserahkan (disubkontrakkan) ke pihak yang lebih mampu.

Masing-masing pendekatan punya kekurangan dan kelebihan. Namun di berbagai literatur


pendekatan kemitraan (terutama kemitraan tiga sektor) digambarkan sebagai yang paling
besar kemungkinan keberhasilannya. Penyebabnya adalah sifat berbagi sumberdaya dari
pendekatan ini serta dipersyaratkannya kontrol dan transparansi. Pendekatan ini dapat pula
meminimumkan duplikasi dengan program pembangunan pemerintah atau pekerjaan
dampingan organisasi masyarakat sipil.

6) Apakah tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan CSR yang benar?


Jawab:
1. Sebagian besar perusahaan dan pemangku kepentingan di Indonesia belum memiliki
pemahaman atas CSR yang sesuai dengan definisi CSR arus utama atau sebagaimana
yang dipahami di level global.
2. Transisi menuju CSR yang strategik. Para manajer dan direktur CSR di Indonesia
menghadapi tantangan untuk membuktikan bahwa CSR bukanlah sekadar biaya,
melainkan adalah investasi yang menguntungkan pemangku kepentingan dan perusahaan.
Ketika CSR dianggap sebagai sekadar biaya, sangat sulit untuk mendapatkan sokongan
yang layak dari lapisan teratas dalam manajemen.
3. Kepentingan politisi dan birokrat atas dana CSR. Hal ini mengakibatkan banyak
regulasi tentang CSR tidak ditujukan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan,
melainkan untuk kepentingan diri dan golongannya.
4. Masih terlampau sedikit jumlah kelompok masyarakat sipil, terutama LSM, yang
memiliki ideologi, pengetahuan dan keterampilan untuk membantu perusahaan dalam
menjalankan CSR-nya, sehingga perusahaan banyak memilih untuk bekerjasama dengan
LSM asing atau universitas.
5. kelompok-kelompok masyarakat yang memandang CSR sekadar sebagai donasi.
6. CSR-washing atau penunggangan CSR untuk kepentingan pengelabuan citra banyak
dilakukan, agar dengan segera perusahaan mendapatkan citra yang baik.
7. sebagian besar media massa belum memiliki pemahaman yang benar atas CSR. Di satu
sisi media massa mau tampil kritis terhadap perusahaan, di sisi lain mengharapkan
perusahaan mengiklankan CSR mereka, tanpa peduli apakah kandungan informasinya
benar dan berimbang.

7) Jelaskan beberapa alasan perusahaan menerapkan CSR di Indonesia?


Jawab:
a. Corporate citizenship, menjalankan peran perusahaan sebagai bagian dari
masyarakat.
b. Melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan, dimana dengan
lingkungan yang baik, perusahaan akan dapat menjalankan bisnis dengan lebih
baik.
c. Memberikan penghargaan kepada karyawan sehingga perusahaan akan
mendapatkan beberapa keuntungan seperti loyalitas karyawan.
d. Public relations, mewujudkan nilai-nilai hubungan dengan masyarakat.
e. Pluralisme, memberikan jaminan agar masyarakat luas tetap dapat
memberikan pilihan atas usaha pemerintah dan sektor swasta.
f. Komitmen dari manajer dan staf senior untuk ikut terlibat dalam masalah-
masalah dalam masyarakat.

8) Berikan salah satu contoh perusahan yang menerapkan CSR dan program apa yang
diterapkan?
Jawab:
1. Pertamina, terlibat dalam aktivitas pemberdayaan ekonomi dan sosial masyarakat,
terutama di bidang pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Pada aspek pendidikan
BUMN ini menyediakan beasiswa pelajar mulai dari tingkatan sekolah dasar hingga S2,
maupun program pembangunan rumah baca, bantuan peralatan atau fasilitas belajar.
Sementara di bidang kesehatan Pertamina menyelanggarakan program pembinaan
posyandu, peningkatan gizi anak dan ibu, pembuatan buku panduan untuk ibu hamil dan
menyusui dan berbagai pelatihan guna menunjang kesehatan masyarakat. Sedangkan
yang terkait dengan persoalan lingkungan, Pertamina melakukan program kali bersih dan
penghijauan seperti pada DAS Ciliwung dan konservasi hutan di Sangatta;
2. PT HM Sampoerna, salah satu perusahaan rokok besar di negeri ini juga menyediakan
beasiswa bagi pelajar SD, SMP, SMA maupun mahasiswa. Selain kepada anak-anak
pekerja PT HM Sampoerna, beasiswa tersebut juga diberikan kepada masyarakat umum.
Selain itu,melalui program bimbingan anak Sampoerna, perusahaan ini terlibat sebagai
sponsor kegiatan-kegiatan konservasi dan pendidikan lingkungan;
3. PT Bank Central Asia, Tbk berkolaborasi dengan PT Microsoft Indonesia
menyelenggarakan pelatihan IT bagi para guru SMP dan SMA negeri di Tanggamus,
Lampung. Pelatihan ini sebagai pelengkap dari pemberian bantuan pendirian
laboratorium komputer untuk beberapa SMP dan SMA di Gading Rejo, Tanggamus yang
merupakan bagian dari kegiatan dalam program Bakti BCA.

9) Bagaimana praktek CSR di Indonesia saat ini?


Jawab :
Di Indonesia, wacana dan praktik CSR mengandung berbagai peluang maupun tantangan
atau masalah. Yang penting untuk dilakukan oleh pemerintah sesungguhnya adalah
mendorong agar berbagai peluang itu terwujud secara optimal, sementara berbagai
permasalahan harus ditekan atau bahkan dihilangkan. Perkembangan saat ini antara lain,
Berlakunya ISO 26000 Guidance on Social Responsibility, ada berbagai kejuaraan
mengenai CSR, regulasi mengenai lingkungan yang lebih komprehensif, dan perkembangan
seputar pelaporan keberlanjutan. Namun tidak sedikit perusahaan yang memanfaatkan CSR
ini sebagai modus untuk mencari keuntungan perusahaan. Ketika masyarakat mendapat
keuntungan dari keberadaan perusahaan, maka perusahaan dapat leluasa mengambil sumber
daya yang ada di wilayah tersebut. Selain itu, seringkali program-program social yang
dilaksanakan bertujuan untuk mendongkrak brand image atau citra perusahaan tanpa
mengetahui program tersebut efektif atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai