1. Perhatikan bahwa biaya daur hidup per unit adalah Rp 10,-, dibandingkan dengan definisi
konvensional sebesar Rp 6,- (yang hanya meliputi biaya produksi) dan biaya keseluruhan
hidup adalah Rp 12,-. Untuk dapat terus hidup, tentu saja produk harus menutup semua
biaya daur hidup dan menghasilkan laba yang dapat diterima (laba target). Harga target Rp
15,- dapat dibandingkan dengan laba target untuk memperoleh biaya target. Misalkan laba
target adalah Rp 6,50 per unit. Jadi, biaya target daur hidup adalah Rp 8,50.
Keterangan TM200
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Pendapatan $ 500.000 $ 2.000.000 $2.500.000
Biaya:
Riset dan Pengembangan $ 1.000.000 $0 $0
Prototipe 300.000 50.000 0
Pemasaran 60.000 320.000 475.000
Distribusi 80.000 120.000 130.000
Produksi 20.000 800.000 1.000.000
Pelayanan kepada 0 60.000 85.000
pelanggan
Laba (Rugi) $ (960.000) $ 650.000 $ 810.000
Keterangan TM800
Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3
Pendapatan $ 900.000 $ 1.800.000 $ 2.000.000
Biaya:
Riset dan Pengembangan $ 1.150.000 $0 $0
Prototipe 550.000 30.000 10.000
Pemasaran 124.000 200.000 260.000
Distribusi 170.000 300.000 410.000
Produksi 85.000 600.000 700.000
Pelayanan kepada 0 20.000 10.000
pelanggan
Laba (Rugi) $ (1.179..000) $ 650.000 $ 610.000
Pertanyaan:
1. Apakah laporan rugi/laba selama siklus hidup produk berbeda dari laporan rugi/laba per tahun?
2. Buatlah laporan rugi/laba untuk tiga tahun kedua jenis produk tersebut, produk manakah yang
lebih menguntungkan? 3. Buatlah daftar yang menunjukkan setiap kategori biaya dalam bentuk
persentase terhadap biaya total per tahun. Berilah perhatian khusus untuk kategori riset &
pengembangan dan pelayanan kepada pelanggan.
Penyelesaian:
1. Laporan R/L selama siklus hidup produk berbeda dari laporan R/L per tahun, karena laporan R/L
siklus produk seharusnya memaparkan total dalam setiap kategori pendapatan dan biaya selama
siklus hidup produk. Apabila siklus hidup produk diharapkan selama 10 tahun, laporan ini
membutuhkan forecast selama 7 tahun ke depan.
2. Laporan R/L selama siklus hidup produk (3 tahun) dipaparkan sebagai berikut
Keterangan TM 200 TM 800
Produk TM200 memiliki total biaya lebih rendah dibanding produk TM800, akan tetapi
persentase biaya pelayanan pelanggan terhadap biaya total lebih tinggi jika dibandingkan dengan
produk TM800. Riset & Pengembangan dan Prototipe produk TM200 lebih rendah dibanding
produk TM800, akan tetapi kedua biaya tersebut dapat meningkatkan biaya pelayanan pada
pelanggan. Selanjutnya prediksi yang akurat tidak dapat dibuat hanya berdasarkan informasi ini,
karena perlu melihat juga prospek dari produk TM800 mengalokasikan biaya pada Riset &
Pengembangan dan Prototipe lebih besar dibanding produk TM200 dengan harapan tingkat
pengembalian yang lebih besar di masa mendatang.
3. Bagaimana pengaruh empat metode desain terhadap kecepatan desai, biaya desain dan pengaruh
pada biaya hilir ?
Jawab :
4. Asumsikan Confer Company menambah setengah shift untuk Departemen pengeboran yang
menaikkan jam pengeboran dari 120 menjadi 180 per minggu. Dengan tambahan 60 jam
pengeboran, Confer dapat meningkatkan produksi komponen Y dari 30 menjadi 50 unit, suatu
tambahan 20 unit per minggu (ingatlah bahwa komponen Y menggunakan 3 jam per unit yang
menghasilkan 20 unit tambahan (60/3). Karena komponen Y mempunyai margin kontribusi per
unit sebesar $600, hal ini akan menaikkan throughput sebesar $12.000 per minggu ($600 x 20).
Dengan asumsi bahwa Departemen Penggerindaan dan Pemolesan dapat menangani kenaikan 20
unit Y per minggu. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa penggurindaan mempunyai 80 jam
yang tersedia per minggu dan setiap komponen X dan Y menggunakan 1 jam penggurindaan.
Saat ini, baru 60 jam yang digunakan sehingga kenaikan 20 unit masih dimungkinkan.
Jawab :
Sekarang, asumsikan pemolesan mempunyai 160 jam yang tersedia. Komponen X menggunakan
2 jam per unit, sedangkan komponen Y menggunakan 1 jam per unit. Bauran (30X dan 30Y)
menggunakan 90 jam saat ini. Untuk menaikkan produksi Y sebanyak 20 unit, diperlukan
tambahan 20 jam yang tentu saja masih memungkinkan. Jadi, beralih dari bauran .30 unit X dan
30 unit Y menjadi bauran 30 unit X dan 50 unit Y dapat dilakukan. Apakah menambah setengah
shift menguntungkan? Jawaban atas pertanyaan ini diperoleh dengan membandingkan biaya
penambahan setengah shift dengan kenaikan throughput sebesar $12.000 per minggu. Jika biaya
penambahan setengah shift adalah $50 per jam, maka biaya tamhahannya adalah $3.000 per
minggu dan keputusan menambah setengah shift tersebut adalah tepat.
BAB 6
1. Berikut ini standar per unit produk yang dihasilkan oleh CV. Anwar untuk periode tertentu yaitu
:
Harga bahan baku standar = 5400
Bahan langsung 4 kg @ Rp. 5.000,- = Rp. 20.000,- / unit output
T.K. langsung 2 jam @ Rp. 8.000,- = Rp. 16.000,- / unit output
Informasi tambahan yang diperoleh mengenai hal-hal yang sesungguhnya terjadi yaitu :
- Unit barang yang diproduksi 10.000 unit
- Biaya bahan baku Rp. 270.000,-
- Bahan baku yang dibeli dan digunakan 50.000 kg
- Harga bahan baku / kg Rp. 5.000,-
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. 171.600,-
- Jam Kerja sesungguhnya 22.000 jam
- Biaya tenaga kerja per jam Rp. 7.800,-
- Bahan baku yang dibeli sesungguhnya 55.000 kg
Diminta :
Hitunglah :
1. Selisih biaya bahan baku
2. Selisih biaya tenaga kerja
3. Jurnal
a. Untuk mencatat pembelian bahan baku
b. Mencatat penggunaan bahan baku
c. Mencatat upah gaji
Penyelesaian :
1. Selisih Harga Bahan Baku :
a. Selisih harga bahan baku = (Harga standar/unit - Harga sesungguhnya/unit) x Kuantitas
sesungguhnya dibeli
Selisih harga bahan baku = (Rp. 5.400,- -Rp. 5.000,-) x 50.000 kg
= Rp.20.000.000,- (TM/UF).
a. Selisih efisiensi bahan baku = (Kuantitas standar - Kuantitas dipakai sesungguhnya) x
Harga standar/unit
Selisih Kwantitas = {50.000 kg (10.000 x 4 kg} x Rp. 5.000,-
2. Selisih Tenaga Kerja :
a. Selisih tariff upah langsung = (Tarip standar/jam - Tarip sesungguhnya/jam) x Jam kerja
sesungguhnya
Selisih Tarif = (Rp. 7.8000,- - Rp. 8.000,-) x 22.000 jam
= Rp.4.400.000,- (M/F).
b. Selisih efesiensi tenaga kerja langsung = (Jam kerja standar - Jam kerja sesungguhnya) x
Tarip standar/jam
Selisih Efisiensi= (22.000 Jam 20.000 Jam) x Rp. 8.000,-
= Rp.16.000.000,- (TM).
3. Jurnal :
a. Mencatat pembelian bahan baku
Bahan Baku Rp.275.000.000,-
Selisih Harga Rp 32.000.000,- (dari yang dibeli)
Hutang Dagang Rp.297.000.000,-
b. Mencatat penggunan bahan baku
B.D.P Rp.200.000.000,-
Selisih Efisiensi Rp. 16.000.000,-
Bahan Baku Rp.250.000.000,-
c. Mencatat upah dan gaji
B.D.P Rp.160.000.000,-
Selisih efisiensi tenaga kerja Rp. 16.000.000,-
Selisih tarif tenaga kerja Rp. 4.400.000,-
Hutang upah / gaji Rp.171.600.000,-
2. PT. CAHAYA MENTARI pada tahun 1996 memproduksi produk jadi sebanyak 120.000 unit.
Bahan baku yang dibeli dari pemasok sebanyak 750.000 kg, sedangkan yang digunakan dalam
proses produksi sebanyak 700.000 kg. Dalam menghasilkan produk, ditetapkan standar kuantitas
bahan baku sebanyak 6 kg / unit dengan standar harga Rp. 2.150,- / kg, lalu ditentukan pula
standar efisiensi tenaga kerja langsung 3 jam / unit dengan standar tarif upah Rp. 2.400,- / jam .
Namun kenyataan yang terjadi, harga bahan baku sesungguhnya hanya Rp. 2.100,- / kg dengan
jumlah jam tenaga kerja sesungguhnya selama 365.000 jam dengan tarif Rp. 2.500, / jam.
Diminta Carilah :
1. Selisih harga bahan baku.
2. Selisih kuantitas bahan baku.
3. Selisih efisiensi tenaga kerja langsung.
4. Selisih Tarif tenaga kerja langsung
5. Jurnal untuk mencatat gaji dan upah yang harus dibayar serta pengalokasian selisih gaji dan
upah dengan mengabaikan pajak atas gaji dan upah
Penyelesaian :
1. Selisih Harga Bahan Baku :
Selisih Harga = ( Harga Ssg Harga Std ) x Kuantitas Ssg
= ( Rp. 2.100 Rp. 2.150 ) x 750.000
= Rp. 37.500.000,- ( Laba )
2. Selisih Kuantitas Bahan Baku :
Selisih Kuantitas = [ Kuantitas Ssg Kuantitas Std yang ditetapkan ] x Harga Std
= [ 700.000 ( 6 x 120.000 ) ] x Rp. 2.150
= Rp. 43.000.000 ( Laba )
3. Selisih Efisiensi Jam Tenaga Kerja Langsung :
Selisih Jam Kerja = [ Jam kerja Ssg Jam kerja Std yang ditetapkan ] x Tarif upah Std
= [ 365.000 ( 3 x 120.000 ) ] x Rp. 2.400
= Rp. 12.000.000,- ( Rugi )
3. PT. AJUAVIVA. Kapasitas normal yang dimiliki 10.000 jam kerja langsung (JKL) atau
sebanyak 2.500 unit produk.Biaya standar untuk mengolah satu unit produk adalah:Rp 150 yang
terdiri dari:
Biaya bahan baku (BB) = 2 kg @ Rp 20 = Rp 40,
Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) = 4jam @ 12,5 = Rp 50
Biaya overhead pabrik (BOP) = Rp 60 ( variabel = 4jam @ Rp 10 = Rp 40, tetap = 4jam @ Rp 5
= Rp 20 )
Data lain adalah:
1. Produk yang diselesaikan selama bln itu 2.400 unit
2. BB dibeli dengan kredit = 4.900 kg @ Rp19 = Rp 93.100
3. BTKL bulan itu 9.550 jam @ Rp 12 = Rp 114.600
4. BOP sesungguhnya Rp 145.000
5. Penjualan produk selesai= 2.000 unit @ Rp 250 = Rp 500.000
6. Biaya pemasaran Rp 50.000 dan biaya administrasi Rp 30.000
Penyelesaian:
1. selisih bahan baku
SHB = (HS HSt) KS = ( Rp 19 Rp 20 ) 4900 = Rp 4.900 ( L )
SKB = (KS KSt ) HSt = ( 4.900 4.800 ) Rp 20 = Rp 2.000 ( R )
2. selisih BTKL
- Selisih kapasitas ( SK ) = ( KN KS ) TT
= ( 10.000 9550 ) Rp 5
= Rp 2.250 ( R )
Penyelesaian :
Quantity standard adalah : unit produksi actual X tarif standard quantity bahan.
Qact : 1.980 kg
Diminta:
Penyelesaian:
1.Tabel 1. Selisih Harga Bahan Baku X
Jumlah 669.125
Jumlah 851.950
Jumlah 1.115.625
Jumlah 1.273.050
Penyelesaian:
2. Karena, usaha penurunan biaya (desain baru) menghasilkan selisih yang positif sebsar $1.00,
maka desain baru memenuhi target, sehingga biaya target dan laba target terpenuhi.
8. Silverado Parts, Inc. Memproduksi berbagai produk elektronik yang siklus hidupnya singkat
(yaitu kurang dari 2 tahun). Pengembangan haruslah cepat, an profitabilitas produk sangat terkait
dengan kemampuan menemukan berbagai jenis desain yang membuat biaya produksi serta biaya
logistik rendah. Baru-baru ini, pihak manajemen perusahaan juga memutuskan biaya pasca
pembelian adalah biaya Yng penting dalam keputusan desain. Bulan lalu, sebuah proposal
mengenai produk baru di presentasikan di depan pihak manajemen. Pangsa pasar totalnya
diproyeksikaan sebesar 200.000 unit ( untuk periode 2 tahun). Harga jual yang diusulkan adalah
$130/unit, biaya produksi dan logistik diperkirakan sebsar $120/unit. Biaya pengembangan
sebesar $100.000. pemilik Silverado menginginikan pengembalian per unit sebesar $15.
Diminta:
1. Hitunglah biaya target
2. Apakah desain awal tersebut memenuhi target?
Penyelesaian:
= $130 - $15
= $115
= $120 + $2
= $122
2. Karena desain awal menghasilkan biaya aktual lebih besar dari biaya target, maka desain
awal tidak memenuhi target dan perlu didesain ulang.
9. Jerry Goff, Presiden dari Harmonv Electronic, merasa perihatin atas laporan pemasaran akhir
tahun yang baru saja dia terima. Menurut Emily hagord, manajer pemasaran , penurunan harga
untuk tahun yang akan datang kembali diperlukan untuk mempertahankan volume penjualan
papan sirkuit (integrated Circuit Boards CBs) tahunan perusahaan. Ini dapat menyebabkan
situasi yang sudah buruk semakin bertambah buruk. Harga jual saat ini $18 per unit yang
menghasilkan keuntungan $2 per unit, setengah dari laba yang biasanya diperoleh sebesar $4 per
unit. Para pesaing asing terus menurunkan harga mereka. Penyesuaian dengan penurunan
terakhir akan menurunkan harga dari $18 sampai $14. Hal ini akan menempatkan harga
dibaawah biaya untuk memproduksi dan menjualnya. Bagaiman perusahaan ini dapat menjual
dengan harga yang rendah? Tertarik untuk mengetahui apakah ada masalah dengan operasi
perusahaan. Jerry memutuskan untuk menyewa Jan Booth, seorang konsultan terkenal yang
mengkhususkan diri dalam metode perbaikan terus-menerus, Jan menunjukan bahwa ia merasa
bahwa sebuah manajemen berbasis aktivitas dibutuhkan untuk diimplementasikan. Setelah tiga
minggu, Jan telah mengidentifikasi aktivitas dan biaya yang terjadi. Berikut aktivitas:
Aktivitas pada Tingkat Batch
Diminta:
1. Identifikasi sebanyak mungkin biaya yang tidak bernilai tambah. Hitunglah penghematan
biaya per unit yang dapat direalisasikan jika biaya-biaya tersebut dieliminasi. Apakah Jan
benar dalam penilaian penahuluan penguranggan biaya? Diskusikan tindakan yang dapatb
diambuil perusahaan untuk mengurangi atau mengeliminasi aktivitas yang tidak bernilai
tambah.
2. Hitunlah biaya target yang diperlukan untuk mepertahankan pansa pasar saat ini, dengan
mendapatkan laba sebesar $4 per unit. Sekarang hitunglah biaay target yang diperlukan
untuk meperbesar penjualan sebsar 50%. Berapa pengurangan biaya yang diperlukan untuk
mencapai setiap target tersebut?
3. Asumsikan bahawa Jan menggunakan Kaizen costing untuk mengurangi biaya-biaya.
Analisis kaizen pertama kali diusulkan sebagai berikut: pengalihan ke pemasangan otomatis
akan menghemat $60.000 dukungan teknik dan $90.000 TKL. Sekarang berapa total
pengurangan biaya per unit potensial yang tersedia dari analisis aktivitas? Dengan
pengurangan tambahan ini, dapatkah Harmonv mencapai biaya target untuk
mempertahankan penjualan saat ini
Penyelesaian:
Penilaian konsultan mengenai aktivitas pendahuluan yang memperlihatkan bahwa biaya per
unitb dapat dikurangi setidaknyaa sebesar $7 adaalh benar dan sesuai target.
2. Biaya Target
Penurunan Harga Jual = $12
Laba per unit yang diinginkan = $4
$ 852.000 (total dari biaya yang tidak bernilai tambah yang dapat dihilangkan)
$ 60.000 (biaya yang dapat dihemat dari aktivitas dukungan teknik)
$ 90.000 (biaya yang dapat dihemat dari aktivitas tenaga kerja langsung)
$1.002.000
Biaya per unit potensial yang dapat dihemat/dikurangi = $ 1.002.000/120.000 unit
= $ 8.35
Biaya dapat dihemat atau dikurangi lebih dari yang awalnya dinilai sebesar $7. Hal ini
memungkinkan perusahaan untuk mencapai biaya target sebesar $8 dan mempertahankan
penjualan saat ini dan meningkatkan 50% penjualan, jika semua aktivitas yang tidak bernilai
tambah dihilangkan atau dieliminasi.
10. Berikut ini standar per unit produk yang dihasilkan oleh CV. Anwar untuk periode tertentu
yaitu :
Informasi tambahan yang diperoleh mengenai hal-hal yang sesungguhnya terjadi yaitu :
- Unit barang yang diproduksi 10.000 unit
- Biaya bahan baku Rp. 270.000,-
- Bahan baku yang dibeli dan digunakan 50.000 kg
- Harga bahan baku / kg Rp. 5.000,-
- Biaya tenaga kerja langsung Rp. 171.600,-
- Jam Kerja sesungguhnya 22.000 jam
- Biaya tenaga kerja per jam Rp. 7.800,-
- Bahan baku yang dibeli sesungguhnya 55.000 kg
Diminta :
Hitunglah :
1. Selisih biaya bahan baku
2. Selisih biaya tenaga kerja
3. Jurnal a. Untuk mencatat pembelian bahan baku
b. Mencatat penggunaan bahan baku
c. Mencatat upah gaji
Penyelesaian:
a. Selisih tariff upah langsung = (Tarip standar/jam - Tarip sesungguhnya/jam) x Jam kerja
sesungguhnya
b. Selisih efesiensi tenaga kerja langsung = (Jam kerja standar - Jam kerja sesungguhnya) x
Tarip standar/jam
3. Jurnal :
1. Perusahaan A memiliki satu jalur Produksi yang memproduksi kalkulator, Standard Time (ST)
yang telah diperhitungkan oleh para Product Designer adalah 10menit dalam menyelesaikan
perakitan 1 (satu) unit Kalkulator. Dalam memproduksinya, Perusahaan A memakai Tenaga
kerja sebanyak 23 orang, waktu kerja yang ditentukan oleh Pemerintah adalah 420 menit,
Jumlah Output yang berhasil diproduksi pada hari yang bersangkutan adalah 1,000 unit.
Berapakah Produktivitas yang dicapaik oleh Jalur Produksi Kalkulator Perusahaan A?
Penyelesaiannya :
Diketahui :Standard Time (ST) = 10 menit
Jumlah Tenaga Kerja = 23 orang
Waktu Kerja = 420 menit
Output yang dihasilkan = 1,000 unit
Ditanya :Berapakah Produktivitasnya ?
Jawab :Produktivitas(%) = (Output x Standard Time) / (Jumlah Tenaga Kerja
x Waktu Kerja) x 100
Produktivitas(%) =(1,000 unit x 10 menit) / (23 orang x 420 menit)
x 100
Produktivitas(%) =(10,000) / (9,660) x 100
Produktivitas(%) = 103,52%
Jadi Produktivitas yang dicapai oleh Jalur Produksi Kalkulator Perusahaan A pada hari
tersebut adalah 103,52%.
2. Horison Company telah memulasi suatu program perbaikan yang berkelanjutan untuk kegiatan
operasinya. Salah satu pabriknya melaporkan hasil berikut untuk periode dasar dan laporan
keuangan operasi tahun paling akhir:
1997 1998
Output 32.000 40.000
Energi (kuantitas yang digunakan) 4.000 2.000
Bahan baku (kuantitas yang digunakan) 8.000 9.000
Harga per unit (energi) $ 1,00 $ 2,00
Harga per unit (bahan baku) $ 8,00 $ 10,00
Harga jual per unit $ 3,00 $ 4,00
Diminta:
Hitung profil produktivitas untuk tiap tahun. Apakah produktivitas meningkat? Jelaskan.
Jawab:
1997 1998
Energi = output/energi (yg digunakan) = output/energi (yg digunakan)
= 32.000/4000 = 40.000/2000
=8 = 20
Bahan = output/ bahan baku (yg digunakan) = output/ bahan baku (yg digunakan)
baku = 32.000/8000 = 40.000/9000
=4 = 4,44
3. Hitung pengukuran produktivitas keterkaitan laba. Berapa kenaikan laba yang terjadi
berkenaan dengan produktivitas?
PQ adalah kuantitas input dari produktivitas netral= output lancar (1998) / rasio produktivitas
periode dasar (1997)
PQ (energi) = 40.000/8
= 5000
= 10.000
Berdasarkan perhitungan di atas maka dapat disimpulkan bahwa terjadi kenaikan laba
sebesar $ 16.000.
Diminta:
1. Hitunglah jumlah maksimum dari masing-masing sistem biaya yang harus dibayar
seandainya perusahaan memutuskan untuk membeli pada pemasok luar.
2. Bila diketahui perusahaan berproduksi pada kapasitas 1500 unit dengan harga jual Rp
1.100, susunlah laporan L/R untuk periode yang bersangkutan
3. Lakukan analisis terhadap kasus tersebut.
Jawab :
1. Jumlah maksimum yang harus dibayar kepada pemasok luar, biasa dianggap sebagai
biaya terhindarkan yang harus diputuskan oleh perusahaan tersebut.
Biaya yang dapat dihindarkan:
- Sistem biaya konvensional = Rp 800 + 70 + 90 + 30 = Rp 990
- Sistem biaya JIT = Rp 800 + 100 +30 +20 +30 = Rp 980
2. Laporan L/R
7. Pada akhir 1997, Homer Company mengimplementasikan suatu proses tenaga kerja baru dan
mendesain kembali produknya dengan harapan bahwa efisiensi pemakaian input dapat
ditingkatkan. Sekarang, pada akhir 1998, presiden perusahaan ingin adanya suatu penilaian
terhadap perubahan produktivitas perusahaan. Data yang diperlukan untuk penilaian tersebut
adalah sebagai berikut:
1997 1998
Output 10.000 12.000
Harga output $20 $20
Bahan baku (pon) 8.000 8.400
Harga per unit bahan baku $6 $8
Tenaga kerja (jam) 5.000 4.800
Tarif tenaga kerja per jam $10 $10
Energi (kwh) 2.000 3.000
Harga per kwh $2 $3
Hitung pengukuran operasional parsial untuk setiap input pada 1997 dan 1998. Apa yang dapat
dikatakan tentang perbaikan produktivitas?
Jawab:
Pengukuran parsial
1997 1998
Bahan baku 10.000 / 8.000 = 1,25 12.000 / 8.400 = 1,43
Tenaga kerja 10.000 / 5.000 = 2,00 12.000 / 4.800 = 2,50
Energi 10.000 / 2.000 = 5,00 12.000 / 3.000 = 4,00
Analisis profil menunjukkan bahwa efisiensi produktivitas telah meningkat untuk bahan baku
dan tenaga kerja, dan menurun untuk energi. Hasilnya adalah campuran, dan tidak ada
pernyataan mengenai perbaikan produktivitas keseluruhan yang dapat dibuat dapat menilai
pertukaran.
8. Modern Lumber, Inc., Art Binley (presiden dan produsen peti apel yg dijual kepada petani)
dapat memproduksi 240 peti dari 100 batang pohon dengan peralatan yang ada sekarang. Baru-
baru ini, ia membeli 100 batang pohon per hari. Setiap batang membutuhkan 3 jam kerja. Ia
dapat memperkerjakan pembeli profesional yang bisa membeli pohon dengan kualitas lebih
baik dengan harga sama. Jika demikian, ia dapat meningkatkan produksinya hingga 260 peti
per 100 batang dan jam kerjanya akan ber-tambah 8 jam per hari. Hitung produktivitasnya !
Jawab :
9. Art Binley memutuskan untuk meninjau kembali produktivitasnya dari berbagai perspektif
(produktivitas multifaktor) dgn mengacu pada Contoh-1. Untuk dapat melakukannya ia
menetapkan pekerja, modal, energi, dan penggunaan bahan baku (dlm satuan dollar). Total jam
kerja sekarang 300 per hari dan akan meningkat menjadi 308 jam per hari. Biaya modal dan
energi adalah $350 dan $150 per hari. Biaya bahan adalah $1.000 untuk 100 batang per hari.
Karena ia membayar rata-rata $10 per jam. Hitung produktivitasnya !
Jawab :
- Modal = 350
- Energi = 150
--------------------------------
Total = 4.500
- Modal = 350
- Energi = 150
-------------------------------
Total = 4.580
10. Tahun 2007 dari pabrik Ladd Lightening sebgai periode dasar dan standar produktivitas tenaga
kerja yaitu 3 lampu hias/jam. Setelah itu, dianggap pada tahun 2007, Ladd Lightening
memutuskan untuk mencoba prosedur baru untuk memproduksi dan merakit lampu hias dengan
harapan prosedur baru itu akan menggunakan tenaga kerja lebih sedikit. Pada tahun 2008,
terdapat 150.000 lampu hias yang diproduksi dengan menggunakan 37.500 jam tenaga kerja.
Berapa perubahan produktivitas yang terjadi?
Jawab:
Rasio produktivitas tenaga kerja untuk tahun 2008 = 150.000/37.500
= 4 lampu hias/jam
Perubahan dalam produktivitas adalah kenaikan 1 unit per jam (dari 3 unit pada tahun 2007
menjadi 4 unit pada tahun 2008). Perubahan yang terjadi merupakan peningkatan yang
signifikan dalam produktivitas tenaga kerja dan menjadi bukti keefektifan prosedur tersebut.
BAB 10
1. PT LEWE mempunyai total nilai rata-rata aktiva operasional sebesar Rp. 25.000.000,- dengan
laba operasi neto Rp. 5.000.000,- dan tingkat pengembalian minimal yang ditetapkan 15%,
hitunglah besarnya laba residu ?
Besarnya laba residu dapat dihitung:
Laba Neto Operasi Rp. 5.000.000,-
Pengembalian Minimal 15 %
15% X Rp. 5.000.000,- Rp. 3.750.000,-
Laba Residu Rp. 1.250.000,-
2. Perusahaan sepatu boot memiliki dua divisi produksi yaitu divisi Sol (divisi yang menghasilkan
sol sepatu) dan divisi Boot (divisi yang menghasilkan sepatu boot dan membeli sol sepatu dari
divisi sol).
Variable Cost Sebagai Dasar Penetapan Harga Transfer
Divisi Sol (Divisi Penjual) Divisi Boot (Divisi Pembeli)
Selling price of sol Rp. 11.000 Selling price of sepatu boot Rp. 90.000
Variable cost per sol (11.000) Variable cost of manufacturing (35.000)
sepatu boot (tidak termasuk sol)
Cost (harga beli) per sol dari divisi (11.000)
Sol
Berdasarkan penetapan harga transfer di atas, maka tidak menguntungkan bagi Divisi Sol
karena selling price sama dengan variable cost sehingga tidak akan menghasilkan laba (zero
profit) bagi divisinya selamanya. Sedangkan bagi Divisi Boot mengalami keuntungan. Semakin
tinggi jumlah pasang sol yang ditransfer, maka semakin tinggi pula total CM nya. Cara
penetapan ini tidak tepat digunakan untuk mengukur kinerja setiap divisi.
3.
DivisiElektronik DivisiAlatMedis
2005 :
Sales (a) Rp 300.000.000,- Rp 1.170.000.000,-
Operating income (b) 18.000.000,- 35.100.000,-
Avarage operating assets (c) 100.000.000,- 195.000.000,-
ROI (b) : (c) 18% 18%
2006 :
Sales (a) Rp 400. 000.000,- Rp 1.170.000.000,-
Operating income (b) 20. 000.000,- 29.250. 000,-
Avarage operating assets (c) 100. 000.000,- 195. 000.000,-
ROI (b) : (c) 20% 15%
DivisiElektronik DivisiAlatMedis
2005 2006 2005 2006
Margin (b) : (a) 6,00% 5,00% 3,00% 2,50%
Turnover (a) : (c) (x) 3,00 (x) 4,00 (x) 6,00 (x) 6,00
ROI 18,00% 20,00% 18,00% 15,00%
4. PT. SERUNAI MERDU mempunyai 2 sumber pendanaan yaitu long-term bonds, 9%, Rp
20.000.000,- dan common stock Rp 60.000.000,- dengan tingkat resiko rata-rata (average risk).
Tarif pajak perusahaan adalah 40% dan tingkat bunga obligasi pemerintah jangka panjang
adalah 6%.
5. PT. ABC memiliki dua divisi yang di bentuk sebagai pusat laba: divisi A dan divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q yang di jual di pasar luar sebanyak 5% dan sisanya di transfer ke
divisi B. Manajer divisi a dan divisi b sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer
suku cadang Q untuk tahun anggaran 2015. Perusahaan menggunakan pendekatan variabel
costing dalam penentuan biaya penuh.
Menurut anggaran, Divisi A direncanakan akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak
1.000.000 unit dengan taksiran biaya penuh standar untuk tahun anggaran yang akan datang
sebagai berikut:
Biaya bahan baku Rp 60.000.000
Biaya tenaga kerja Rp 120.000.000
Biaya overhead pabrik variabel Rp 50.000.000
Biaya overhead pabrik tetap Rp 90.000.000
Biaya administrasi dan umum variabel Rp 70.000.000
Biaya administrasi dan umum tetap Rp 80.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp 40.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp 23.000.000
Total biaya penuh divisi Rp 453.000.000
*) Biaya pemasaran ini terdiri dari angkutan barang.
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp 2.000.000.000,-
dan laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of investment)
adalah sebesar 15%.
Diminta :
a. Berapa laba yang diperhitungkan dalam harga tansfer suku cadang Q dalam
tahun anggaran 2015?
Jawab:
Laba yang di harapkan = 15% x Rp.2.000.000.000=Rp.300.000.000
b. Berapakah Markup atas biaya produksi yang di perhitungkan ke dalam harga
transfer suku cadang Q dalam tahun anggaran 2015?
Jawab:
Biaya variabel:
BBB Rp 60.000.000
BTK Rp 120.000.000
BOP variabel Rp 50.000.000
Biaya adm & umum Rp. 70.000.000
Biaya pemasaran variabel Rp. 40.000.000
Total biaya variabel Rp.340.000.000
Biaya tetap:
BOP tetap Rp.90.000.000
Biaya adm & umum tetap Rp.80.000.000
Biaya pemasaran tetap Rp.23.000.000
Total biaya tetap Rp.193.000.000
Total biaya penuh Rp.533.000.000
Perhitungan markup:
Biaya tetap Rp.193.000.000
Laba yang di harapkan Rp.300.000.000
Jumlah Rp.493.000.000
Markup = Rp.493.000.000 x 100%=145%
Rp.340.000.000
c. Harga transfer suku cadang Q per unit dalam tahun anggaran 2015?
Jawab:
Perhitungan harga transfer :
Biaya variabel Rp.340.000.000
Markup 145%x Rp340.000.000 Rp.493.000.000
Jumlah harga jual Rp.833.000.000
Volume produk 1.000.000 unit
Harga transfer per unit Rp.833/unit
6. Perusahaan Bintang mempunyai 2 divisi, yaitu Divisi Batu dan Divisi Bata. Divisi Batu
merupakan divisi pemasok komponen utama Divisi Bata dengan harga transfer Rp 10/unit.
Divisi Batu juga menjual ke pasar dengan harga Rp 12,50 /unit. Biasanya penjualan ke pasar
berjumlah 25% dari penjualan sebanyak 2.000 unit komponen per tahun.
Berikut ini adalah data Laporan Laba/Rugi Divisi Batu untuk tahun 2007:
Penjualan Rp 21.250
Biaya Variabel 2000@ Rp 8 /unit Rp 16.000
Contribution Margin Rp 5.250
Biaya Tetap Rp 2.000
Laba Bersih Rp 3.250
Divisi Bata mendapat penawaran dari pihak luar untuk membeli komponen dengan harga Rp
9/unit. Divisi Batu menyatakan bahwa tidak mungkin untuk menjual dengan harga seperti
penawaran pihak luar karena tidak akan memperoleh laba sama sekali.
Diminta :
a. Jika anda seorang manajer, berilah komentar anda terhadap pernyataan Divisi Batu
tersebut. Asumsikan bahwa kapasitas Divisi Batu sudah dipakai secara maksimum!
Jawab :
Jika divisi batu menjual ke divisi Bata dengan harga Rp 9 /unit.
Penjualan produk ke pasar ekstern
Pendapatan penjualan
( 25% dari 2.000 unit = 500 unit @ Rp 12,50 ) = Rp 6.250
Biaya Variabel
( 25% dari 2.000 unit = 500 unit @ Rp 8,00 ) = (Rp 4.000)
Contribution Margin Rp 2.250
Biaya Tetap
( 500 unit @ Rp 1 /unit ) (Rp 500)
Laba Bersih Rp 1.750
Jadi, dengan demikian Divisi Batu masih bisa menjual produk ke Divisi Bata dengan harga Rp
9 /unit, karena Divisi Batu masih mendapatkan laba sebesar Rp 1.750
b. Divisi Batu dapat menaikan penjualan produk ke pasar sebesar 1.500 unit komponen dengan
menaikan biaya tetap sebesar Rp 2.000 dan biaya Variabel Rp 1 /unit. Misalkan kapasitas
maksimum 2.000 unit komponen /tahun, apakah sebaiknya Divisi Batu memusatkan
penjualan produk ke luar dan mengabaikan transfer intern. Jelaskan dengan perhitungan !
Jawab :
Jika divisi Batu menjual ke pasar sebesar 1.500 unit
Penjualan produk ke pasar ekstern:
Pendapatan penjualan
( 1.500 unit @ Rp 12 /unit ) Rp 18.000
Biaya Variabel
( 1.500 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 13.500)
Contribution Margin Rp 4.500
Biaya Tetap
( 1.500 unit @ Rp 2 /unit ) (Rp 3.000)
Laba Bersih Rp 1.500
Maka, sebaiknya divisi Batu memusatkan penjualan produk ke pasar ekstern saja dan
mengabaikan transfer intern, karena penjualan produk ke divisi Bata ( transfer Intern ) hanya
mendapatkan laba sebesar Rp 500.
Jika divisi Batu memusatkan seluruh penjualan produk ke pasar ekstern, maka Laba Bersih
yang di peroleh adalah sebesar Rp 2.000. dengan perhitungan sebagai berikut :
Penjualan produk ke pasar ekstern:
Pendapatan penjualan (2.000 unit @ Rp 12 /unit ) Rp 24.000
Biaya variabel ( 2.000 unit @ Rp 9 /unit ) (Rp 18.000 )
Contribution Margin Rp 6.000
Biaya Tetap ( 2.000 unit @ Rp 2 /unit ) ( Rp 4.000 )
Laba Bersih Rp 2.000
7. OKKY Corp. memiliki dua divisi (Divisi A dan B) yang dibentuk sebagai pusat laba. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q dan dijual di pasar luar sebanyak 10% dan sisanya ditransfer ke
divisi B. Manajer Divisi A dan B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer suku
cadang Q untuk tahun anggaran yad. Menurut anggaran, divisi A akan beroperasi pada kapasitas
normal sebanyak 1000 unit dengan taksiran biaya benuh untuk tahun anggaran yad sebagai
berikut :
Biaya produksi Rp. 200.000.000
Biaya administrasi dan umum Rp. 50.000.000
Biaya pemasaran Rp. 20.000.000
-------------------- +
Total biaya penuh divisi A Rp. 270.000.000
Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggarna adalah sebesar Rp. 1.000.000.000 dan
laba yang diharapkan yang dinyatakan dalam ROI = 20%. Tentukan harga transfer untuk suku
cadang Q dengan pendekatan full costing!
Jawab :
Perhitungan Markup :
Biaya administrasi & umum Rp 50.000.000
Biaya pemasaran Rp 20.000.000
Laba yang diharapkan (20% x Rp. 1.000.000.000) Rp 200.000.000
-------------------- +
Jumlah Rp 270.000.000
Biaya Produksi Rp 200.000.000
---------------------
Markup 135%
Perhitungan Harga Transfer :
Biaya Produksi Rp 200.000.000
Markup (135% x Rp. 200.000.000) Rp 270.000.000
-------------------- +
Jumlah harga jual Rp 470.000.000
Volume produksi 1.000 unit
Harga transfer perunit Rp 470.000,-
8. PT. ABC memiliki dua divisi yang dibentuk sebagai pusat laba: divisi A dan divisi B. Divisi A
menghasilkan suku cadang Q yang di jual di pasar luar sebanyak 5% dan sisanya di transfer ke
divisi B. Manajer divisi A dan divisi B sedang mempertimbangkan penentuan harga transfer
suku cadang Q untuk tahun anggaran 20xx. Perusahaan menggunakan pendekatan full costing
dalam penentuan biaya. Menurut anggaran, divisi A di rencanakan akan beroperasi pada
kapasitas normal sebanyak 1.000.000 unit dengan taksiran biaya penuh standar untuk tahun
anggaran yang akan datang sebagai berikut:
Biaya bahan baku Rp 60.000.000
Biaya tenaga kerja Rp 120.000.000
Biaya overhead pabrik Rp 150.000.000
Biaya adm & umum Rp 90.000.000
Biaya pemasaran Rp 22.500.000
Total biaya penuh divisi A Rp 442.500.000
*) biaya pemasaran ini terdiri dari angkutan barang.
Total aktiva yang di perkirakan pada awal tahun anggaan adalah sebesar Rp. 2.000.000.000,- dan
laba yang di harapkan yang dinyatakan dalam tarif kembalian investasi (rate of return on
investment) adalah sebesar 15%.
Diminta:
a. Hitunglah laba yang di perhitungkan ke dalam harga transfer suku cadang Q dalam tahun
anggaran 20x1!
Jawab:
Laba yang di harapkan = 15%x Rp.2.000.000.000= Rp.300.000.000
b. Hitung markup atas biaya produksi yang di perhitungkan ke dalam harga transfer suku
cadang Q dalam tahun anggaran 20x1!
Jawab:
Biaya produksi (bbb+btk+bop)=Rp.330.000.000
Perhitungan markup:
Biaya adm & umum Rp. 90.000.000
Biaya pemasaran Rp. 22.500.000
Laba yang di harapkan Rp.300.000.000
Jumlah Rp.412.500.
Markup = Rp.412.500.000 x 100% = 125%
Rp.330.000.000
c. Hitung harga transfers suku cadang Q per unit dalam tahun anggaran 20x11!
Jawab:
Perhitungan harga transfer:
Biaya produksi Rp. 330.000.000
Markup (125% x Rp.330.000.000) Rp.412.500.000
Jumlah harga jual Rp.742.500.000
Volume produk di transfer 1.000.000 unit
Harga transfer per unit Rp.742,50/unit
10. PT. Agung Bakery membeli bahan baku sebanyak 40.000 kg dengan harga per kg aktual Rp
3500,00. Total bahan yang digunakan untuk memproduksi adalah 35.000 kg dan harga standar
per kg-nya adalah Rp. 3000,00.
Diminta:
Berapakah selisih penggunaan bahan yang timbul?
Jawab
Selisih Bahan Baku
Kuantitas Harga TOTAL
:Material
Selisih bahan baku sebesar Rp 35.000.000,00 merupakan selisih tidak menguntungkan karena
ji umlah bahan baku yang digunakan lebih besar dari standar yang telah ditetapkan.
BAB 11