Anda di halaman 1dari 30

IMPLEMENTASI PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

PT.PLN (PERSERO) UNIT INDUK PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR


BEBAN SUMATERA UNIT PELAKSANA TRANSMISI
PEMATANG SIANTAR

JONATHAN PARASIAN PARAPAT


150902065

DEPARTEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2019
BAB I
1.1 Latar Belakang
Fenomena perkembangan isu Corporate Social Responsibility (CSR) cukup popular di

Indonesia.Banyak perusahaan yang mulai antusias dalam menjalankan aktivitas CSR dengan

Beberapa alasan, diantaranya adalah agar dapat meningkatkan citra perusahaan, agar dapat

Membawa keuntungan tersendiri bagi perusahaan, dan agar dapat menjamin keberlangsungan

Perusahaan yang akan berdampak terhadap nilai perusahaan itu sendiri. Didalam dunia bisnis

yang bergerak di bidang pemanfaatan sumber daya alam baik secara langsung maupun tidak

langsung tentu memberikan dampak pada lingkungan sekitarnya.

Tanggung jawab sosial perusahaan atau lebih dikenal dengan sebutan Corporate Social

Responsibility (CSR) semakin sering terdengar dan terlihat aktivitasnya dilakukan oleh

perusahaan. Terdapat banyak perusahaan khususnya perusahaan besar yang melakukan kegiatan

Corporate Social Reponsibility dengan tujuan yang berbeda-beda.


Program-program CSR yang dilaksanakan seringkali kurang menyentuh akar permasalahan

komunitas yang sesungguhnya. Seringkali pihak perusahaan masih mengangap dirinya sebagai

pihak yang paling memahami kebutuhan komunitas, sementara komunitas dianggap sebagai

kelompok pinggiran yang menderita sehingga memerlukan bantuan perusahaan. Di samping itu,

aktivitas CSR dianggap hanya semata-mata dilakukan demi terciptanya reputasi perusahaan yang

pasif bukan demi perbaikan kualitas hidup komunitas dalam jangka panjang.

BUMN ini harus dapat memberikan kepuasan kepada masyarakat selaku konsumen dan

memberikan citra yang baik dimata masyarakat dengan cara memberikan pelyanan yang

berkualitas, serta aktivitas perusahaan seperti kepedulian terhadap masyarakat. Dengan adanya

pelayanan yang baik serta kegiatan kepedulian perusahaan kepada masyarakat, diharapkan

masyarakat akan merasa dihargai dan tidak merasa diabaikan haknya dan akhirnya masyarakat

sebagai pengguna atau pelanggan dari jasa yang ditawarkan oleh perusahaan milik pemerintah

tersebut akan merasa puas.


PT PLN (Persero) merupakan satu-satunya perusahaan penyedia energi listrik

untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Sebagai salah satu

perusahaan Badan Usaha Milik Negara telah berkomitmen menjadikan tenaga listrik

menjadi pendorong kegiatan ekonomi dan menjalankan kegiatan usaha yang

berwawasan lingkungan. PLN bertekad menyelaraskan pengembangan ketiga aspek

dalam penyediaan listrik, yaitu eknomi, sosial,dan lingkungan. Untuk itu PLN

mengembangkan Program Corporate Social Responsibility (CSR) sebagai wujud nyata

dari Tanggungjawab Sosial Perusahaan.

Kegiatan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT PLN (Persero) meraih

penghargaan di Indonesia Green Awards 2013. Melalui program Pembangunan Pembangkit Listrik

Tenaga Surya (PLTS), PLN mendapat pengahrgaan sebagai Pelestari Energi Terbarukan pada kegiatan

Indonesia Green Awards 2013. Dismping itu, PLN juga mendapatkan penghargaan sebagai Pelopor

Pengolahan Sampah melalui kegiatan Corporate Social Responsibility.


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan

sebelumnya,maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

“Untuk mengetahui Pelaksanaan Corporate Social Responsibility

(CSR) pada PT.PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran Dan Pusat

Pengatur Beban Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Pematang Siantar.”


1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui Pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR)

PT.PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban

Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Pematang Siantar.


1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat
sebagai berikut :
a. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan
dengan program tanggung jawab sosial perusahaan.
b. Pengembangan kebijakan dan model pelaksanaan
program tanggung jawab sosial perusahaan PT.PLN
(Persero) Unit Induk Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban
Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Pematang Siantar,guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1.4 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sistematika Penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Landasan Teoritis
2. Penelitian Yang Relevan
3. Kerangka Pemikiran
4. Defenisi Konsep
BAB III METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
2. Lokasi Penelitian
3. Informan Penelitian
4. Teknik Pengumpulan Data
5. Teknik Analisis Data
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
A. Temuan Umum
1. Letak Geografis Lokasi Penelitian
2. Sejarah Perkembangan Lokasi Penelitian
3. Profil Lokasi Penelitian
4. Visi, Misi dan Tujuan Lokasi Penelitian
5. Struktur Organsisasi/Lembaga Lokasi Penelitian
6. Kondisi Umum Tentang Klien
7. Kondisi Umum Tentang Petugas
8. Keadaan Sarana dan Prasarana Lokasi Penelitian
BAB V HASIL PENELITIAN
1. Deskripsi Data Hasil Penelitian
2. Pembahasan Hasil Penelitian
3. Keterbatasan Penelitian
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB II
2.1 Landasan Teoritis
2.1.1 Konsep Implementasi Program
2.1.1.1 Pengertian Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun secara matang dan terperinci.Implementasi biasanya dilakukan setelah
perencanaan sudah dianggap sempurna.
Guntur Setiawan berpendapat, implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling
menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk mencapainya serta
memerlukan jaringan pelaksana,birokrasi yang efektif.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan implementasi adalah
suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan secara
sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk mencapai tujuan
kegiatan.
2.1.1.2 Teori Implementasi
A. Model Implementasi oleh Goerge C. Edward III
Model implementasi kebijakan yang berspektif top
down yang dikembangkan oleh George C. Edward III.
Edward III menamakan model implementasi kebijakan
publiknya Dengan Direct and Indirect Impact on
Implementation.
B. Model Donald Van Metter dan Carl Van Horn Enam variabel
menurut Van Metter dan Van Horn.
C. Model Ripley dan Franklin
2.1.1.3 Pengertian Program
Secara umum pengertian program adalah
penjabaran dari suatu rencana, dalam hal ini
program merupakan bagian dari perencanaan dan
sering pula diartikan bahwa program adalah
kerangka dasar dari pelaksanaan suatu kegiatan.
2.1.1.4 Implementasi Program
Implementasi program merupakan upaya yang berwenang
untuk mencapai tujuan. Menurut Charles O. Jones ada
tiga pilar aktivitas dalam mengoperasikan program
yaitu :
1. Pengorganisasian Struktur oganisasi yang jelas
2. Interpretasi Para pelaksana harus mampu menjalankan
program sesuai dengan petunjuk teknis dan petunjuk
pelaksana
3. Penerapan atau Aplikasi Perlu adanya pembuatan
prosedur kerja yang jelas agar program kerja dapat
berjalan sesuai dengan jadwal kegiatan.
2.1.2 Corporate Social Responsibility(CSR)
2.1.2.1 Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Corporate Social Responsibility (CSR) adalah
sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan keperdulian sosial dalam operasi
bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para
pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela
dan kemitraan.
2.1.2.2 Pandangan Perusahaan Terhadap Corporate
Social Responsibility
Hal terpenting dari cara pandang perusahaan sehingga
melaksanakan CSR adalah upaya untuk memenuhi
kewajiban (compliance). Kewajiban bisa bersumber dari
aturan pelaksanaan tanggungjawab sosial perusahaan,
Baik yang ditetapkan melalui Undang-undang,Peraturan
pemerintah, peraturan menteri, hingga peraturan daerah,
ataupun peraturan yang dibuat berdasarkan kesepakatan
antar perusahaan maupun lembaga yang melakuakn
standarisasi produk.
2.1.2.3CSR Dalam Perspektif Pekerjaan Sosial
Secara garis besar, pekerjaan sosial melibatkan
intervensi atau penanganan masalah pada dua arah atau
tingkatan, yakni tingkat mikro (individu, keluarga,
kelompok) dan makro (organisasi dan masyarakat).
Keterkaitan antara dua tingkatan tersebut merupakan inti
praktek pekerjaan sosial. Karenanya selain dituntut untuk
memiliki pemahaman mengenai penanganan masalah yang
dialami individu, keluarga dan kelompok, pekerja sosial
Perlu memiliki pemahaman mengenai metode atau strategi
Dalam melakukan perubahan organisasi, masyarakat dan
kebijakan.
2.1.2.4 Peranan Pekerja Sosial Dalam Implementasi
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Peranan pekerja sosial atau intervensi sosial yang
dilakukan pekerja sosial dalam mengembangkan
hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan
masyarakat setempat melalui saluran program tangung
jawab sosial perusahaan:
1. Sebagai Fasilitator
2. Sebagai Broker
3. Sebagai Perantara Peran pekerja sosial
4. Sebagai Pembela Peran pekerja sosial
5. Sebagai pelindung peran pekerja sosial
2.1.2.5 Model Corporate Social Responsibility
terdapat empat pola yang umumnya diterapkan
oleh perusahaan dalam melaksanakan CSR.
Keempat hal tersebut akan diuraikan sebagai
berikut:
1. Keterlibatan langsung.
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial
perusahaan.
3. Bermitra dengan pihak lain.
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu
konsorsium ( Pembiayaan bersama )
2.1.2.6 Faktor yang mempengaruhi CSR
1. Pemberdayaan manusia
2. Environments yang berbicara tentang
lingkungan
3. Good Corporate Governance
4. Social Cohesion
5. memberdayakan lingkungan menuju
kemandirian di bidang ekonomi.
2.1.2.7 Teori CSR
Stakeholder Theory
ini dapat dinyatakan sebagai teori yang melandasi akan adanya CSR,
dimana penerapan teori stakeholder tersebut yaitu dengan
melaksanakan beberapa kegiatan kepada stakeholders, mulai dari
melakukan kegiatan yang dapat mensejahterakan masyarakat dan
perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak-anak tidak
mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum,
sumbangan untuk desa atau fasilitas masyarakat yang bersifat sosial
dan berguna untuk masyarakat banyak khususnya masyarakat yang
berada pada lingkup perusahaan tersebut berada.
Teori Legitimasi
merupakan keadaan psikologis keberpihakan orang dan kelompok orang
Yang sangat peka terhadap gejala lingkungan sekitarnya baik fisik maupun
nonfisik.
2.1.2.8 Tahap-tahap Penerapan CSR
1. Tahap perencanaan
2. Tahap implementasi
3. Tahap evaluasi
4. Tahap pelaporan
2.1.3 Bentuk-bentuk Corporate Social Responsibility
Adapun beberapa program corporate social
responsibility (CSR) yang telah terealisasi oleh
kinerja PT. PLN (Persero) adalah sebagai berikut :
1. Community Relation
2. Community Service
3. Community empowering
2.1.4 Prinsip-prinsip Corporate Social Reponsibility
1. Keberlanjutan
2. Pertanggung Jawaban
3. Keterbukann
2.2 Penelitian Yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Qonaah, S. (2018). Yang berjudul Implementasi Corporate Social
Responsibility PT PLN Distribusi Jawa Tengah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Dan Lingkungan
Melalui Program “ PLN PEDULI ”. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa yang bertujuan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan komunitas pengelola dengan memberikan akses
untuk menjadi lebih mandiri dan pemberian modal untuk menunjang usaha yang dilaksanakan, PT
PLN Distribusi Jawa Tengah Melaksankan Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilaksanakan
secara terus menerus, dan sudah menggunakan Prinsip Triple Botton Line yaitu dengan melihat sisi
kesejahteraan lingkungan yaitu profit, People, Planet. Kegiatan yang dilaksanakan dengan
memanfaatkan sistem dan tata pengelolaan yang baik dan berwawasan lingkungan yaitu
pengembangan desa wisata pandansari melalui pemberdayaan masyarakat dan pembangunan
potensi sumber daya alam di Pandasari Batang Jawa Tengah telah berhasil meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Batang Jawa Tengah. Dengan adanya dukungan dari pemerintah serta
masyarakat setempat, PT PLN berharap kedepannya Desa Wisata Pandansari akan dapat
berkembang secara mandiri dan menjadi desa wisata percontohan (Studi Deskriptif Kualitatif).
2. Penelitian yang dilakukan oleh Syamsuddin Muh. Bahar yang berjudul “Implementasi Corporate
Social Responsibility (Csr) Pt Pln (Persero) Wilayah Sulsel, Sultra & Sulbar Terhadap Pemberdayaan
Masyarakat Desa Ulu Saddang Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang, Sulsel”. hasil penelitian ini
dengan menggunakan Studi Deskriptif Kualitatif yang menunjukan bahwa Peran tim pada awal
proses sangat aktif tetapi akan berkurang secara bertahap selama proses berjalan sampai
masyarakat sudah mampu melanjutkan kegiatannya secara mandiri. Dari pemaparan tersebut,
pendampingan merupakan hal yang sangat penting dalam mendorong pemberdayaan masyarakat
sehingga masalah-masalah seperti tidak adanya inisiatif, permodalan, akses pasar dapat
diselesaikan secara bersama namun secara bertahap peran pendaamping harus terus dikurangi
hingga tidak ada sama sekali seiring dengan peningkatan kemampuan masyarakat yang didampingi.
Selain itu pihak PLN sejauh ini belum berupaya mengatasi kendalakendala yang ada.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Prisilia Dewi Sekarini yang berjudul “Implementasi Program
Corporate Social Responsibility (Csr) Pt Pln (Persero) Area Yogyakarta ( Studi Deskriptif Kualitatif
Program Bina Lingkungan ‘PLN Peduli Desa Gerbosari, Samigaluh’ Tahun 2013-2016 )” . hasil
penelitian ini menunjukan bahwa Program bina lingkungan ini memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk menunjang kemandiriannya yang dilakukan dengan memberikan bantuan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat dan memberikan pelatihan-pelatihan yang akan meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk mengelola dan mengolah potensi yang dimiliki oleh Desa Gerbosari.
2.3 Kerangka Pemikiran
Pandangan perusahaan Kebijakan perusahaan csr
terhadap csr:
1. external driven
environmental driven Tingkatan partisipasi masyarakat :
reputation driven Tahap perencanaan
2. compliance Tahap pelaksanaan
3. internal driven
Tahap evaluasi
Tahap pelaporan

Implementasi csr
Implementasi csr
1. perusahaan terlibat langsung
2. Melalui yayasan atau organisasi sosial perusahaan
3. Bermitra dengan pihak lain
4. Mendukung atau bergabung dalam suatu konsorsium

Dampak bagi perusahaan: Dampak bagi


Peningkatan citra masyarakat:
perusahaan. 1. peningktana taraf hidup
2. kelembagaan
berkelanjutan.
2.4 Defenisi Konsep
Konsep merupakan generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk
menggambarkan berbagai fenomena yang sama Atau dapat pula dikatakan bahwa konsep adalah
suatu kata atau lambang yang menggambarkan kesamaan-kesamaan dalam berbagai gejala walaupun
berbeda (Adi, 2005:27).Untuk memperjelas penelitian ini, akan dijelaskan beberapa defenisi konsep
sebagai berikut:
1. Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebuah pendekatan dimana perusahaan
mengintegrasikan keperdulian sosial dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka
dengan para pemangku kepentingan berdasarkan prinsip sukarela dan kemitraan.
2. CSR merupakan komitmen perusahaan untuk memberikan kontribusi jangka panjang terhadap suatu
isu tertentu di masyarakat atau lingkungan guna menciptakan lingkungan yang lebih baik.
3. Impelementasi program-program CSR dapat dikategorikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan, dan
tujuan dari CSR perusahaan tersebut. Menurut Kotler dan Lee (2006) (dalam Kartini, 2013:63)
terdapat enam alternatif Program CSR yang dapat dipilih perusahaan dengan mempertimbangkan
tujuan perusahaan, tipe keunggulan program, keuntungan potensial yang akan diperoleh.
Diantaranya:
1). Cause Promotion
2). Cause Related Marketing
3). Corporate Social Marketing
4).Corporate Philanthtopy
5).Community Volunteering
BAB III
3.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini tegolong tipe penelitian deskriptif
dengan mengunakan pendekatan Kualitatif.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT.PLN (Persero)
Unit Induk Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban
Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Pematang
Siantar. yang beralamat di JalanSangnawaluh
Km.4,5 Pematang Siantar, Marihat Baris, Kec.
Siantar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
3.3 Informan Penelitian
Sampel pada penelitian kualitatif disebut informan. Informan adalah orang yang
dipilih untuk diwawancarai dan diminta informasi oleh pewawancara dan diperkirakan dapat memahami
dan memberikan informasi data ataupun fakta dari suatu objek penelitian. Informan penelitan dalam
penelitian kualitatif berkaitan dengan bagaimana langkah yang ditempuh agar data atau informasi dapat
diperolehnya. Informan dalam penelitian ini terdiri dari tiga jenis yaitu informn utama, informan kunci,
dan informan tambahan.

1. Informan Kunci
Informan kunci adalah orang yang mengetahui dan memiliki informasi pokok dalam penelitian. Adapun
informan kunci dalam penelitian ini adalah pihak PT.PLN (Persero) Unit Induk Penyaluran Dan
Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Pematang Siantar berjumlah 1 orang yaitu
Maneger

2. Informan Utama
Informan utama adalah partisipan yang terlibat secara langsung dengan masalah atau objek yang diteliti.
Adapun informan utama dalam penilitan ini adalah Staff Pegawai PT.PLN (Persero) Unit Induk
Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelaksana Transmisi Pematang Siantar yang
berjumlah 2 orang.

3. Informan Tambahan
Informan tambahan adalah orang-orang yang mendapat informasi walaupun tidak terlibat secara
langsung dalam masalah atau objek yang diteliti. Adapun informan tambahan dalam penelitian ini,
adalah masyarakat yang mendapatkan program Corporate Social Responsibility (CSR) berjumlah 4
orang
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan
utama penelitian adalah untuk mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka
peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data dan ditetapkan (Sugiyono, 2008:
124).
Untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang akan
diteliti dengan mempelajari dan menelaah buku, jurnal dan karya tulis lainnya.
Studi lapangan
Studi lapangan adalah pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan penelitian langsung turun
ke lokasi penelitian untuk mencari fakta kondisi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu :
Observasi merupakan suatu cara yang sangat bermanfaat, sistematik dan selektif mengamati dan
mendengarkan interaksi atau fenomena yang terjadi (Restu Kartika Widi, 2010:236). Dalam
penelitian yang berjudul Implementasi Program Corporate Social Responsibility ( CSR ) PT.PLN (
Persero ) Unit Induk Penyaluran Dan Pusat Pengatur Beban Sumatera Unit Pelaksana Transmisi
Pematang Siantar ini, observasi yang dilakukan peneliti adalah dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung pada pelaksanaan kegiatan Corporate Social responsibility (CSR) yang dilakukan
dan mencatat unsur-unsur yang terkait dengan obyek penelitian.
Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan secara tatap muka dengan
informan yang bertujuan untuk melengkapi data dan menganalisa masalah yang ada dan diperlukan
dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini dilakukan wawancara secara mendalam kepada informan
dengan mengajukan pertanyaan yang diambil secara mendalam untuk mendapatkan informasi yang
akan digunakan dan dapat di analisis.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini
menggunakan metode kualitatif, yaitu dengan
mengkaji data yang dimulai dengan menelaah
seluruh data yang terkumpul, mempelajari data,
menelaah, menyusun dalam satu kesatuan, yang
kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya
dan memeriksa keabsahan data serta
mendefenisikannya dengan analisis sesuai dengan
kemampuan daya peneliti untuk membuat
kesimpulan penelitian (Melong, 2007: 247).

Anda mungkin juga menyukai