Dosen Pengampu :
Disusun oleh :
DESSY C. H POTTIMAU
222021110065
Puji dan Syukur saya panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan petunjuk-Nya, saya boleh menyelesaikan Makalah Administrasi
Kebijakan Kesehatan dengan topik “ Health and Corporate Social Responsibility atau
Kesehatan dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan”. Adapun makalah ini disusun
sebagai prasyarat dalam memenuhi tugas mata kuliah Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan pada Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Universitas Sam ratulangi
Manado.
Penyusun menyampaikan terima kasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
yaitu Prof. Dr.dr. Starry Rampengan, MARS, Sp.JP (K), Dr.dr. Wulan P. J Kaunang,
GradDip, M.Kes dan dr.Grace E. C Korompis, MHSM, DrPH yang telah
membimbing dan memberi petunjuk dalam penyusunan makalah ini. Makalah ini
disusun masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, sangat diharapkan saran dan
masukkan dari dosen mata kuliah dan berbagai pihak dalam perbaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
CSR Adalah suatu konsep atau tindakan yang dilakukan oleh perusahaan
sebagai rasa tanggung jawab perusahaan terhadap sosial maupun lingkungan
sekitar di mana perusahaan itu berada. Sebenarnya CSR bukan hal baru di bidang
bisnis. Perusahaan-perusahaan besar dunia sudah mulai menjalankan program
CSR sejak lama dan mulai banyak dilakukan pada tahun 90-an. Di Indonesia
sendiri, CSR mulai banyak diimplementasikan perusahaan-perusahaan besar
dalam negeri mulai tahun 2001. Kegiatan-kegiatan CSR yang dilakukan
perusahaan biasanya adalah kegiatan pengembangan dan pemberdayaan
masyarakat yang berkelanjutan.
Hasil penelitian tentang implementasi CSR belum banyak dilakukan di
Indonesia, khususnya yang terkait dengan pemanfaatan potensi modal sosial
komunitas lokal. Riset yang dilakukan antara lain dilakukan oleh Saidi (2002);
Widiyanarti (2004); Nursahid (2006); Jahya (2006); dan Suprapto (2006). Dari
beberapa hasil riset tersebut secara umum dapat disimpulkan antara lain: pertama,
bahwa pebisnis umumnya melihat praktik CSR sebagai kegiatan yang memiliki
makna sosial dan bisnis sekaligus. Artinya, praktik CSR masih dikaitkan dengan
peningkatan citra corporate di mata masyarakat; kedua, praktik CSR yang
dilakukan belum mencapai hasil seperti yang diharapkan dalam arti pemberdayaan
ekonomi, sosial dan budaya masyarakat. Hal ini terjadi antara lain disebabkan oleh
kebijakan program yang terlalu kaku, implementasi yang salah, dan belum siapnya
masyarakat calon penerima bantuan.
Temuan-temuan penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih perlu adanya
networking yang baik antara perusahaan yang memiliki program CSR dengan
penerima manfaat CSR. Untuk membangun networking tersebut perlu ada proses
mengidentifikasi mitra, proses memahami bersama dan proses melakukan kegiatan
atau inovasi bersama. Melalui ketiga proses inilah akan terbangun kerjasama dan
2
rasa percaya yang kuat dalam pelaksanaan CSR (Svendsen, Ann & Laberge, M,
2005).
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tentang Pengertian dan Ruang Lingkup Corporation Social
Responsibilty
2. Mengetahui tentang Dasar Hukum yang mengatur tentang Health and
Corporate Social Responsibilty di Indonesia
3. Mengetahui Tujuan Corporate Social Responsibility
4. Mengetahui tentang Prinsip Utama Corporate Social Responsibility
5. Mengetahui tentang Dasar Hukum Corporate Social Responsibility
6. Mengetahui Jenis-jenis Corporate Social Responsibility
7. Mengetahui tentang Manfaat Corporate Social Responsibility
8. Memberikan Contoh kegiatan program Corporate Social Responsibility
9. Mengetahui tentang Kelebihan dan Kekurangan Corporate Social
Responsibility
10. Mengetahui tentang Konsep Health and Corporate Social Responsibility di
Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Ruang Lingkup Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Corporate Social Responsibility didefinisikan sebagai tanggung jawab
perusahaan kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) untuk berlaku
etis, meminimalkan dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif yang
mencakup aspek ekonomi, sosial dan lingkungan (triple bottom line). Hal ini
yang membuat bergesernya konsep filantropis (kedermawaan semata) menjadi
konsep pemberdayaan masyarakat. Perubahan ini dipertegas dengan hasil KTT
Bumi (Earth Summit) di Brazil tahun 1992 yang menyatakan bahwa konsep
pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan triple bottom line harus
dilakukan (Wibisono 2007).
Berdasarkan tiga aspek tersebut (ekonomi, sosial dan lingkungan) maka
Wibisono memberikan contoh lingkup program CSR yang disarikan dari
beberapa perusahaan terkemuka dalam dan luar negeri dimana salah satu
program CSR dalam bidang sosial adalah pelayanan kesehatan (tabel 1)
Tabel 1. Ruang Lingkup Program CSR
Sosial Ekonomi Lingkungan
Pendidikan Kewirausahan Efisiensi energi
Kesehatan Pembinaan UKM Produksi ramah
lingkungan
Kesejahteraan sosial Agribisnis Pengendalian polusi
Kepemudaan/Kewanitaan Pembukaan Penghijauan
lapangan kerja
4
Keagamaan Sarana & prasarana Pengelolaan air
ekonomi
Kebudayaan Pelestarian alam
Penguatan kelembagaan Pengembangan
ekowisata
Peyehatan
lingkungan
Perumahan dan
pemukiman
6
maka akan tercipta sebuah hubungan yang lebih hangat dan bersahabat
dengan lingkungan perusahaan. Program CSR juga mampu memberikan
banyak manfaat bagi masyarakat dalam upaya pengembangan dan
pemberdayaan mereka sendiri.
3. Solusi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi di sekitar lingkungan
Adanya program CSR adalah salah satu bentuk upaya dari perusahaan untuk
membantu dalam menyelesaikan semua masalah yang ada di lingkungan
sekitar. Masalah yang ada bisa muncul dari berbagai sisi. Mulai dari
lingkungan, sosial, dan juga ekonomi.
7
2.5 Dasar Hukum CSR
1. Kewajiban perusahaan menjalankan CSR diatur dalam Pasal 74 Undang-
Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT).
Dalam UU disebutkan bahwa perusahaan yang berkecimpung di bidang yang
berkaitan dengan sumber daya alam wajib menjalankan tanggung jawab
sosial dan lingkungan.
Biaya CSR perlu dianggarkan dan diperhitungkan sebagai pengeluaran wajib
perusahaan.
Berikut isi pasal 74 UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
(UUPT).
• Ayat 1: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
• Ayat 2: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dalam
ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaanya dilakukan
dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.
• Ayat 3: Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
• Ayat 4: Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan
Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
2. Peraturan Pemerintah No. 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial
Dan Lingkungan Perseroan Terbatas (“PP 47/2012”).
3. Undang-undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UUPM)
8
4. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
(UU BUMN)
5. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.
PER105/MBU/2007 Tahun 2007 Tentang Program Kemitraan Badan Usaha
Milik Negara Dengan Usaha Kecil Dan Program Bina Regulasi
Tanggungjawab Sosial… 83 Lingkungan sebagaimana terakhir diubah
dengan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara No. PER-
08/MBU/2013 Tahun 2013 Tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan
Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.PER-05/MBU/2007 Tentang
Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara Dengan UsahaKecil Dan
Program Bina Lingkungan (“Permen BUMN 5/2007”).
6. Undang-undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup (UUPLH).
7. Undang-undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan
Batubara (UU Minerba)
9
pengumpulan komputer bekas untuk di donasikan kepada organisasi non-
profit dan organisasi publik.
2. Cause-Related Marketing
Aktivitas CSR cause-related marketing adalah perusahaan memiliki
komitmen untuk menyumbangkan persentase tertentu dari penghasilannya
untuk suatu kegiatan social berdasarkan besarnyapenjualan produk. Contoh
perusahaan yang melakukan CSR kategori iniadalah Danone melalui produk
aqua, dimana setiap 1 lier aqua yang terjual perusahaan akan
menyumbangkan 10l air bersih untuk daerah-daerah yang masih mengalami
kesulitan dalam mendapatkan air bersih.
3. Corporate Social Marketing
Perusahaan mengembangkan dan melaksanakan kampanye untuk mengubah
perilaku masyarakat dengan tujuan meningkatkan kesehatan dan
keselamatan publik, menjaga kelestarian lingkungan hidup, serta
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Contoh perusahaan yang
melakukan CSR ini adalah PT Unilever melalui produk lifebuoy dengan
program ‘Lifebuoy Berbagi Sehat’. Program ini mengkampanyekan hidup
sehat salah satunya dengan mencuci tangan dengan menggunakan sabun.
Perusahaan membagikan produk dan sosialisasi ke sekolah-sekolah untuk
mensuskseskan program CSR ini.
4. Corporate Phylanthropy
Hal ini yang dilakukan dalam penerapan CSR perusahaan. Perusahaan
memberikan sumbangan langsung dalam bentuk derma untuk kalangan
masyarakat tertentu. Bantuan untuk kesehatan masyarakat meliputi biaya
pengobatan, perawatan hingga penyembuhan melalui PPKI dan mendirikan
10
fasilitas umum, serta menyediakan alat-alat berat untuk membantu evakuasi
saat terjadi bencana alam melalui Program Kita Peduli.
5. Community Volunteering
Perusahaan mendukung dan mendorong para karyawan, rekan pedagang
eceran, atau para pemegang franchise agar menyisihkan waktunya secara
sukarela guna membantu organisasi-organisasi masyarakat lokal maupun
masyarakat yang jadi sasaran program. Standard Chartered Bank melakukan
CSR kategori ini sebagai wujud TJS perusahaan. Setiap karyawan akan
diberi reward berupa cuti kerja untuk waktu yang digunakan dalam setiap
kegiatan CSR perusahaan.
6. Social Responsible Business Practice
Perusahaan melaksanakan aktivitas bisnis melampaui aktivitas bisnis yang
diwajibkan oleh hukum dan melaksanakan investasi yang mendukung
kegiatan sosial dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan komunitas, serta
memelihara lingkungan hidup. McDonald menggunakan material berbahan
daur ulang pada pengemasannya sebagai wujud CSR perusahaan sebagai
contoh CSR kategori ini. Menurut Suharto dalam Kusumadilaga (2010) yang
berkaitan dengan pelaksanaan CSR, perusahaan dapat dikelompokkan ke
dalam beberapa kategori.
11
2. Bagi mayarakat umum
Sedangkan bagi masyarakat umum, manfaat program CSR adalah
meningkatnya kesejahteraan dalam berbagai aspek. Masyarakat yang ada di
sekitar perusahaan menjadi lebih diperhatikan dan juga terjaga. Masyarakat
dapat merasakan keuntungan dari program CSR secara langsung. Baik itu
program pemberdayaan dan pengembangan yang disediakan oleh pihak
perusahan.
3. Bagi lingkungan
Bagi lingkungan, manfaat program CSR adalah dapat memberikan manfaat
untuk membantu melakukan upaya pelestarian lingkungan hidup. Bahkan
seharusnya perusahaan dapat mencegah segala potensi kerusakan alam.
Dalam konsep CSR, sebuah perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan
dalam jangka waktu tertentu saja. Tapi harus berperan serta dan
berkontribusi aktif terhadap kualitas lingkungan melalui dana CSR
perusahaan.
Beberapa manfaat CSR bagi perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Manfaat CSR yang pertama adalah Meningkatkan Citra
Perusahaan. Perusahaan yang melakukan kegiatan CSR akan
dipandang memiliki nilai kepedulian yang tinggi di masyarakat.
Awareness positif masyarakat terhadap perusahaan akan meningkatkan
citra perusahaan itu sendiri.
2. Memperkuat “Brand” Perusahaan
Manfaat CSR yang kedua adalah Memperkuat “Brand” Perusahaan.
Tidak jarang perusahaan yang melakukan CSR juga turut memberikan
produknya secara gratis kepada masyarakat.
12
Dengan memberikan produk secara gratis tersebut, secara tidak
langsung perusahaan sudah memperkuat posisi brand dan produknya di
masyarakat.
Masyarakat yang menerima produk yang diberikan secara cuma-cuma
tersebut akan memakai dan menggunakan dan mengetahui keunggulan
produk tersebut.
3. Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
Dalam menjalankan kegiatan CSR, perusahaan tidak bekerja sendirian.
Biasanya perusahaan akan bekerja sama dengan pemerintah daerah
setempat atau dinas terkait untuk bekerja sama menjalankan program
CSR-nya.
Terjalinnya relasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan ini
akan mengembangkan kerja sama di antara mereka ke depannya.
4. Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
Kompetisi di dunia usaha memang tidak dapat dihindari.
Banyak cara dilakukan perusahaan untuk dapat unggul dari
kompetitornya. Salah satunya adalah dengan melakukan kegiatan CSR.
Dengan melakukan CSR, perusahaan akan berusaha tampil beda dari
pesaingnya dan menunjukkan bahwa perusahaannya peduli dengan
masyarakat sekitar.
5. Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan
Pengaruh Perusahaan
CSR bukan sekadar kegiatan putus yang dilakukan perusahaan kepada
masyarakat. CSR adalah kegiatan yang berkesinambungan dalam
rangka memberdayakan masyarakat.
13
Dengan CSR pula perusahaan sebenarnya bisa menghasilkan inovasi
dan pembelajaran yang dapat meningkatkan pengaruh perusahaan di
masyarakat, industri terkait bahkan pemerintahan.
6. Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
Perusahaan yang melakukan CSR biasanya menjadi magnet tersendiri
untuk para investor.
Banyak investor yang menanamkan investasinya pada perusahaan
yang memiliki kegiatan CSR di dalamnya karena dapat meningkatkan
citranya juga.
7. Meningkatkan Harga Saham
Pada akhirnya jika perusahaan rutin melakukan CSR yang sesuai
dengan bisnis utamanya dan melakukannya dengan konsisten dan
rutin, masyarakat bisnis (investor, kreditur, dll), pemerintah,
akademisi, maupun konsumen akan makin mengenal perusahaan.
Maka permintaan terhadap saham perusahaan akan naik dan otomatis
harga saham perusahaan juga akan meningkat.
14
• Di bidang lingkungan: Mengadakan program pengolahan limbah,
menyediakan program pelatihan kemampuan, dan menyediakan acar seminar
yang berkaitan dengan pendidikan.
• Di bidang infrastruktur: Menyediakan tempat ibadah, membangun saran dan
prasarana untuk umum, serta memperbaiki jalanan umum.
• Di bidang budaya; Mengadakan festival seni, melakukan pengembangan dan
juga pemberdayaan seniman yang ada disekitar, dan melestarikan budaya serta
karya seni.
Berikut beberapa contoh CSR yang dilakukan perusahaan besar Tanah Air:
1. PT. Sinde Budi Sentosa
Perusahaan dengan produk Larutan Cap Badak ini menjalankan CSR dengan
cara melestarikan lingkungan mamalia di Ujung Kulon.
Dalam menjalankan program CSR, perusahaan ini juga bekerja sama dengan
WWF Indonesia
2. PT. Unilever Indonesia
Unilever menjalankan CSR dengan mengampanyekan produk rumah tangga
yang penting untuk kesehatan.
Kampanye lain yang dilakukan Unilever adalah melalui produk Lifebuoy,
mengedukasi masyarakat soal manfaat mencuci tangan.
Kampanye ini biasanya dilakukan dalam bentuk perlombaan mencuci tangan
di sekolah dasar atau perkampungan.
15
Sementara untuk kekurangan, ada tiga yang setidaknya dirasakan oleh
perusahaan, antara lain:
• CSR memakan biaya yang banyak sehingga akan sangat berat dilakukan
oleh perusahaan skala kecil.
• CSR berpotensi menciptakan konflik dan keuntungan untuk satu belah
pihak saja, hal ini bisa terjadi jika dana CSR ternyata diselewengkan oleh
oknum tidak bertanggung jawab.
• CSR bisa dilakukan perusahaan sebagai formalitas saja, dalam artian semua
program CSR yang mereka bangun tidak berjalan dan berdampak bagi
masyarakat.
16
keseimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan
(Untung, 2008:1).
Secara implementatif, perkembangan CSR di Indonesia masih
membutuhkan banyak perhatian bagi semua pihak, baik pemerintah,
masyarakat luas dan perusahaan. Di antara ribuan perusahaan yang ada,
diindikasikan belum semua perusahaan benar-benar menerapkan konsep CSR
dalam kegiatan perusahaannya. CSR masih merupakan bagian lain dari
manejemen perusahaan, sehingga keberadaannya dianggap tidak memberikan
kontribusi positif terhadap kelangsungan perusahaan. Padahal sesuai dengan
UU yang ada, keberadaan CSR melekat secara inherent dengan manajemen
perusahaan, sehingga bidang kegiatan dalam CSR pun masih dalam kontrol
manejemen perusahaan (Freemand, 1984).
Lebih jauh lagi dalam lingkungan bisnis perusahaan, masyarakat di sekitar
perusahaan pada dasarnya merupakan pihak yang perlu mendapatkan apresiasi.
Apresiasi ini dapat diwujudkan dalam bentuk peningkatan kesejahteraan hidup
mereka melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh
kegiatan CSR perusahaan. Hal ini karena perusahaan dan masyarakat pada
dasarnya merupakan kesatuan elemen yang dapat menjaga keberlang-sungan
perusahaan itu sendiri. Hal tersebut tentunya sangat jauh dari harapan dan
tujuan ideal dari peranan CSR perusahaan dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan.
Menurut Kim (2000) praktek CSR perusahaan dapat diidentifikaskan
dalam berbagai tujuan, yakni hukum, ekonomi, moral, dan filantropi. Namun
demikian, tujuan tersebut masih dapat dikembangkan sesuai dengan kondisi
aktual di masyarakat terkait dengan tekanan yang terjadi dalam kehidupan
masyarakat. Salah satu tujuan CSR yang sangat urgen khususnya di negara
17
sedang berkembang adalah peningkatan kualitas pendidikan masyarakat. Oleh
karena itu penerapan CSR di Indonesia pada dasarnya dapat diarahkan pada
penguatan ekonomi rakyat yang berbasis usaha kecil dan menengah serta
peningkatan kualitas SDM masyarakat melalui perbaikan sarana dan prasarana
pendidikan.
Pemerintah Indonesia melalui program jaminan kesehatan masyarakat
(Jamkesmas) telah berupaya memberikan perlindungan dan pelayanan
kesehatan kepada kelompok masyarakat miskin dan nyaris miskin, namun
demikian upaya ini masih dirasakan belum cukup karena masih berfokus pada
upaya kuratif saja. Sementara itu, upaya kesehatan kerja sebenarnya lebih
memprioritaskan pada upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan
upaya kuratif dan rehabilitatif. Disebabkan adanya berbagai macam
keterbatasan, tenaga kerja sektor informal juga belum tersentuh oleh berbagai
program perlindungan tenaga kerja seperti program Jamsostek atau yang
sejenisnya. Hasil penelitian baru sekitar 60% tenaga kerja sektor formal yang
terlindungi sementara tenaga kerja sektor informal baru mencapai 1%.
Kecilnya jumlah tenaga kerja sektor informal yang terlindungi ini disebabkan
rendahnya kemampuan finansial untuk membayar premi asuransi dan masih
rendahnya kesadaran dan pemahaman tentang kesehatan dan keselamatan
kerja.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
CSR menjadi salah satu sikap, tindakan, bentuk tanggung jawab perusahaan
terhadap masyarakat yang sedikitnya menerima dampak buruk dari
keberadaan pabrik mereka.
CSR sendiri wajib dilakukan oleh perusahaan tertentu lantaran telah diatur
dalam Undang-Udang.
Banyak manfaat CSR yang bisa dirasakan entah oleh masyarakat atau oleh
perusahaan. Pastinya CSR dapat menciptakan citra baik perusahaan dan
membuat profit mereka stabil.
3.2 Saran
Dalam dekade terakhir dan dalam konteks pembangunan berkelanjutan,
organisasi bisnis diharapkan bermitra dengan pemerintah dan aktor lain untuk
membantu mengatasi masalah sosial, termasuk yang berkaitan dengan
kesehatan penduduk. Dalam hal ini, melalui tanggung jawab sosial perusahaan
mereka (CSR) strategi dan kebijakan, perusahaan harus berkolaborasi dalam
upaya promosi kesehatan yang dimaksudkan untuk memodifikasi efek
determinan kesehatan, termasuk yang berkaitan dengan perubahan perilaku,
yang mempengaruhi internal (misalnya karyawan) dan eksternal (misalnya
konsumen, klien, rantai pasokan, masyarakat, dan lingkungan) pemangku
kepentingan.
19
Makalah ini masih belum sempurna membahas tentang Kesehatan dan
Tanggungjawab Sosial Perusahan, untuk itu saran dan kritik sangat
diharapkan untuk memperluas pengetahuan tentang Kesehatan dan
Tanggungjawab Sosial Perusahaan.
20
DAFTAR PUSTAKA
22
Pertanyaan AKK “Health and Corporate Social Responsibility :
Jika bicara soal ini, kami mengajak Anda untuk berpikir secara luas,
dimana Tanggung jawab ini bukan selalu terkait dengan penyediaan
produk atau jasa. Namun juga bagaimana perusahaan dapat
menghasilkan produk atas jasa yang dapat bermanfaat bagi masyarakat
sekitar, serta tidak menimbulkan kerugian bagi penggunanya.
23
Tanggung jawab sosial kepada lingkungan
Selain hal-hal di atas ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan seperti
bagaimana tanggung jawab kepada pemegang saham. Jika perlu libatkan
setiap pemegang saham dalam setiap pengambilan keputusan dalam
menjalankan aktivitas operasional perusahaan.
24
Tanggung jawab sosial kepada kreditor
25