Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Peran Pendekatan Promosi Kesehatan dalam Kesehatan


Masyarakat

Kelompok 5:
Chrisna N. Taropetan
Irra Pangkerego
Lusia L. N. Nunaki
Nurlince Gombo
Ni Wayan Muliasih
Victoria Pianaung

PRODI D-IV PROMKES


POLTEKKES KEMENKES MANADO
2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur terhadap Tuhan yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan berkatNya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “Peran Pendekatan Promosi Kesehatan
dalam Kesehatan Masyarakat”.

Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengalaman untuk para pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kami yakin masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Manado, 28 Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Sampul......................................................................................................
Kata Pengantar.........................................................................................................
Daftar Isi...................................................................................................................
BAB I Pendahuluan.................................................................................................
1.1 Latar
Belakang....................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan Dan Manfaat Masalah..........................................................................
BAB II Pembahasan.................................................................................................
2.1 Pola Perilaku Masyarkat.......................................................................

2.2 Tujuan Promosi Kesehatan Terhadap Masyarakat...........................


BAB III Penutup......................................................................................................
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................
Daftar Pustaka..........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Promosi Kesehatan di Indonesia telah mempunyai visi, misi dan strategi
yang jelas, sebagaimana tertuang dalam SK Menkes RI No. 1193/2004 tentang
Kebijakan Nasional Promosi Kesehatan. Visi, misi dan strategi tersebut sejalan
dan bersama program kesehatan lainnya mengisi pembangunan kesehatan dalam
kerangka Paradigma Sehat menuju Visi Indonesia Sehat.
Visi Promosi Kesehatan adalah: “PHBS 2010”, yang mengindikasikan
tentang terwujudnya masyarakat Indonesia baru yang berbudaya sehat. Visi
tersebut adalah benar-benar visioner, menunjukkan arah, harapan yang berbau
impian, tetapi bukannya tidak mungkin untuk dicapai. Visi tersebut juga
menunjukkan dinamika atau gerak maju dari suasana lama (yang ingin diperbaiki)
ke suasana baru (yang ingin dicapai). Visi tersebut juga menunjukkan bahwa
bidang garapan Promosi kesehatan adalah aspek budaya (kultur), yang
menjanjikan perubahan dari dalam diri manusia dalam interaksinya dengan
lingkungannya dan karenanya bersifat lebih lestari.
Misi Promosi Kesehatan yang ditetapkan adalah: (1) Memberdayakan
individu, keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat; (2) Membina suasana atau
lingkungan yang kondusif bagi terciptanya phbs di masyarakat; (3) Melakukan
advokasi kepada para pengambil keputusan dan penentu kebijakan. Misi tersebut
telah menjelaskan tentang apa yang harus dan perlu dilakukan oleh Promosi
Kesehatan dalam mencapai visinya. Misi tersebut juga menjelaskan fokus upaya
dan kegiatan yang perlu dilakukan. Dari misi tersebut jelas bahwa berbagai
kegiatan harus dilakukan serempak.
Selanjutnya strategi Promosi Kesehatan yang selama ini dikenal adalah
ABG, yaitu: Advokasi, Bina Suasana dan Gerakan Pemberdayaan Masyarakat.
Ketiga strategi tersebut dengan jelas menunjukkan bagaimana cara menjalankan
misi dalam rangka mencapai visi. Strategi tersebut juga menunjukkan ketiga strata
masyarakat yang perlu digarap. Strata primer adalah masyarakat langsung perlu
digerakkan peran aktifnya melalui upaya gerakan atau pemberdayaan masyarakat
(community development, PKMD, Posyandu, Poskestren, Pos UKS, dll). Strata
sekunder adalah para pembuat opini di masyarakat, perlu dibina atau diajak
bersama untuk menumbuhkan norma perilaku atau budaya baru agar diteladani
masyarakat. Ini dilakukan melalui media massa, media tradisonal, adat, atau
media apa saja sesuai dengan keadaan, masalah dan potensi setempat. Sedangkan
strata tertier adalah para pembuat keputusan dan penentu kebijakan, yang perlu
dilakukan advokasi, melalui berbagai cara pendekatan sesuai keadaan, masalah
dan potensi yang ada. Ini dilakukan agar kebijakan yang dibuat berwawasan sehat,
yang memberikan dampak positif bagi kesehatan.
Dengan visi, misi dan strategi seperti ini, Promosi Kesehatan juga jelas akan
melangkah dengan mantapnya di masa depan. Namun sebagaimana konsep
Promosi kesehatan yang disebutkan di muka, visi, misi dan strategi tersebut juga
harus dapat dioperasionalkan secara lebih membumi di lapangan, sesuai keadaan,
masalah dan potensi setempat.

1.2 Rumusan Masalah


1.Mengidentifikasi pola tindak prilaku masyarakat
2. Menganalisis tujuan dari promosi kesehatan terhadap masyarakat

1.3 Tujuan dan Manfaat


Tujuan:
1. Untuk mengetahui pola tindak perilaku masyarakat
2. Untuk mengetahui tujuan dari promosi kesehatan terhadap masyarakat
Manfaat:
1. Untuk menambah wawasan para pembaca tentang pendekatan promosi
kesehatan dalam masyarakat
2. Untuk menambah pengetahuan tentang promosi kesehatan terhadap
masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pola Perilaku Masyarkat


A. Pengertian Perilaku

Perilaku manusia merupakan hasil daripada segala macam pengalaman


serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam
bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Dengan kata lain, perilaku
merupakan respon/reaksi seorang individu terhadap stimulus yang berasal
dari luar maupun dari dalam dirinya. Respon ini dapat bersifat pasif (tanpa
tindakan: berpikir, berpendapat, bersikap) maupun aktif (melakukan
tindakan). Sesuai dengan batasan ini, perilaku kesehatan dapat di
rumuskan sebagai bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya, khususnya yang menyangkut pengetahuan dan sikap
tentang kesehatan. Perilaku aktif dapat dilihat, sedangkan perilaku pasif
tidak tampak, seperti pengetahuan, persepsi, atau motivasi. Beberapa ahli
membedakan bentuk-bentuk perilaku ke dalam tiga domain yaitu
pengetahuan, sikap, dan tindakan atau sering kita dengar dengan istilah
knowledge, attitude, practice (Sarwono, 2004).

Dari sudut biologis, perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas


organisme yang bersangkutan, yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak langsung. Perilaku manusia adalah suatu aktivitas manusia
itu sendiri (Notoadmodjo, 2003). Ensiklopedi Amerika, perilaku di artikan
sebagai suatu aksi-reaksi organisme terhadap lingkungannya. Perilaku
baru terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk menimbulkan
reaksi, yakni yang disebut rangsangan. Berarti rangsangan tertentu akan
menghasilkan reaksi atau perilaku tertentu (Notoadmodjo, 2003).
Umumnya ada empat faktor yang dapat mempengaruhi masyarakat agar
merubah perilakunya, yaitu
a. Fasilitasi,
yaitu bila perilaku yang baru membuat hidup masyarakat yang
melakukannya menjadi lebih mudah, misalnya adanya sumber air
bersih yang lebih dekat;
b. Pengertian
yaitu bila perilaku yang baru masuk akal bagi masyarakat dalam
konteks pengetahuan lokal,
c. Persetujuan,
yaitu bila tokoh panutan (seperti tokoh agama dan tokoh agama)
setempat menyetujui dan mempraktekkan perilaku yang di anjurkan
dan
d. Kesanggupan
untuk mengadakan perubahan secara fisik misalnya kemampuan
untuk membangun jamban dengan teknologi murah namun tepat guna
sesuai dengan potensi yang di miliki.

Pendekatan program promosi menekankan aspek ”bersama masyarakat”,


dalam artian:
1) Bersama dengan masyarakat fasilitator mempelajari aspek-aspek
penting dalam kehidupan masyarakat untuk memahami apa yang
mereka kerjakan, perlukan dan inginkan.

2) Bersama dengan masyarakat fasilitator menyediakan alternatif yang


menarik untuk perilaku yang beresiko misalnya jamban keluarga
sehingga buang air besar dapat di lakukan dengan aman dan nyaman
serta
3) Bersama dengan masyarakat petugas merencanakan program promosi
kesehatan dan memantau dampaknya secara terus-menerus,
berkesinambungan.

B. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah tanggapan seseorang terhadap rangsangan
yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan lingkungan. Respons atau reaksi organisme dapat
berbentuk pasif (respons yang masih tertutup) dan aktif (respons
terbuka, tindakan yang nyata atau practice/psychomotor).

Menurut Notoatmodjo (2003), rangsangan yang terkait dengan


perilaku
kesehatan terdiri dari empat unsur, yaitu sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan.

a. Perilaku Terhadap Sakit dan Penyakit


Perilaku tentang bagaimana seseorang menanggapi rasa sakit dan
penyakit yang bersifat respons internal (berasal dari dalam dirinya)
maupun eksternal (dari luar dirinya), baik respons pasif (pengetahuan,
persepsi, dan sikap), maupun aktif (praktik) yang dilakukan
sehubungan dengan sakit dan penyakit. Perilaku seseorang terhadap
sakit dan penyakit sesuai dengan tingkatan-tingkatan pemberian
pelayanan kesehatan yang menyeluruh atau sesuai dengan tingkatan
pencegahan penyakit, yaitu:
a. Perilaku peningkatan dan pemeliharan kesehatan (health promotion
behavior)
b. Perilaku pencegahan penyakit (health prevention behavior)
c. Perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)
d. Perilaku pemulihan kesehatan (health rehabilitation behavior)
b. Perilaku Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan

Perilaku ini adalah respons individu terhadap sistem pelayanan


kesehatan modern maupun tradisional, meliputi :
a. Respons terhadap fasilitas pelayanan kesehatan
b. Respons terhadap cara pelayanan kesehatan
c. Respons terhadap petugas kesehatan
d. Respons terhadap pemberian obat-obatan
Respons tersebut terwujud dalam pengetahuan, persepsi, sikap dan
penggunaan fasilitas, petugas maupun penggunaan obat-obatan.

c. Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan (Environmental


behaviour)
Perilaku ini adalah respons individu terhadap lingkungan sebagai
determinant (faktor penentu) kesehatan manusia. Lingkup perilaku
ini sesuai lingkungan kesehatan lingkungan, yaitu :

a. Perilaku terhadap air bersih, meliputi manfaat dan penggunaan


air bersih untuk kepentingan kesehatan.
b. Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor atau kotoran.
Disini menyangkut pula hygiene, pemeliharaan, teknik dan
penggunaannya.
c. Perilaku sehubungan dengan pembuangan limbah, baik limbah
cair maupun padat. Dalam hal ini termasuk sistem pembuangan
sampah dan air limbah yang sehat dan dampak pembuangan
limbah yang tidak baik.
d. Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat. Rumah sehat
menyangkut ventilasi, pencahayaan, lantai, dan sebagainya.
e. Perilaku terhadap pembersihan sarang-sarang vektor.
d. Perilaku Orang Sakit dan Perilaku Orang Sehat
Menurut Sarwono (2004) yang dimaksud dengan perilaku sakit dan
perilaku sehat sebagai berikut :
Perilaku sakit adalah segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh
individu yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan. Perilaku
sakit menurut Suchman adalah tindakan untuk menghilangkan rasa
tidak enak atau rasa sakit sebagai akibat dari timbulnya gejala
tertentu. Perilaku sehat adalah tindakan yang dilakukan individu
untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya, termasuk
pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri dan penjagaan
kebugaran melalui olahraga dan makanan bergizi.

Penyebab perilaku Sakit Menurut Mechanic sebagaimana diuraikan


oleh Sarwono (2004) bahwa penyebab perilaku sakit itu sebagai
berikut :
a. Dikenal dan dirasakannya tanda dan gejala yang menyimpang
dari keadaan normal.
b. Anggapan adanya gejalan serius yang dapat menimbulkan
bahaya.
c. Gejala penyakit dirasakan akan menimbulkan dampak terhadap
hubungan dengan keluarga, hubungan kerja, dan kegiatan
kemasyarakatan.
d. Frekuensi dan persisten (terus-menerus, menetap) tanda dan
gejala yang dapat dilihat.
e. Kemungkinan individu untuk terserang penyakit.
f. Adanya informasi, pengetahuan dan anggapan budaya tentang
penyakit.
g. Adanya perbedaan interpretasi tentang gejala penyakit.
h. Adanya kebutuhan untuk mengatasi gejala penyakit.
i. Tersedianya berbagai sarana pelayanan kesehatan, seperti :
fasilitas, tenaga, obat-obatan, biaya dan transportasi.

2.2 Tujuan Promosi Kesehatan Terhadap Masyarakat


Tujuan umum dari promosi kesehatan adalah meningkatkan kemampuan
individu, keluarga, kelompok masyarakat untuk hidup sehat dan
mengembangkan upaya kesehatan yang bersumber dari masyarakat serta
terciptanya lingkungan yang kondusif untuk mendorong terbentuknya
kemampuan tersebut. Tujuan promosi kesehatan juga terdiri dari tiga
tingkatan yaitu:

1.Tujuan Program

Refleksi dari fase sosial dan epidemiologi berupa pernyataan tentang apa
yang akan dicapai dalam periode tertentu yang berhubungan dengan status
kesehatan. Tujuan program ini juga disebut tujuan jangka panjang,
contohnya mortalitas akibat kecelakaan kerja pada pekerja menurun 50%
setelah promosi kesehatan berjalan lima tahun.

2. Tujuan Pendidikan

Pembelajaran yang harus dicapai agar tercapai perilaku yang diinginkan.


Tujuan ini merupakan tujuan jangka menengah, contohnya: cakupan angka
kunjungan ke klinik perusahaan meningkat 75% setelah promosi kesehatan
berjalan tiga tahun.

3. Tujuan perilaku
Gambaran perilaku yang akan dicapai dalam mengatasi masalah
kesehatan. Tujuan ini bersifat jangka pendek, berhubungan dengan
pengetahuan, sikap, tindakan, contohnya: pengetahuan pekerja tentang
tanda-tanda bahaya di tempat kerja meningkat 60% setelah promosi
kesehatan berjalan 6 bulan.

Salah satu tujuan lain juga promosi kesehatan bagi petugas, program
maupun institusi kesehatan ialah untuk melakukan promosi kesehatan
dalam setiap program kesehatan yang diselenggarakan, mendukung
tumbuhnya gerakan hidup sehat di masyarakat, serta meningkatkan mutu
layanan kesehatan yang dapat memberikan kepuasan pada masyarakat.
Maka dari itu perlu dilakukan pendekatan pada promosi kesehatan
agar goal-goal yang dicanangkan dapat terealisasikan macam-macam
pendekatan dalam promosi kesehatan dapat dilakukan dengan:
a. Pendekatan medical
Yaitu pendekatan dengan pencegahan terhadap penyakit.
Keberhasilannya dapat dilihat pada program imunisasi dan vaksinasi.
Tujuan akhir ini menurunkan angka kesakitaan dan kematian dini.

b. Pendekatan Perubahan Perilaku


Yaitu dengan mendorong seseorang untuk menjalankan perilaku-
perilaku kesehatan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

c. Pendekatan Educational
Yaitu dengan memfasilitasi individu untuk proses pembelajaran dan
memberikan fasilitas penunjang.

d. Pendekatan yang berpusat pada klien


Pendekatan yang berpusat pada klien dengan tenaga kesehatan sebagai
fasilitator dan mendorong klien untuk membuat keputusan.

e. Pendekatan perubahan sosial


Untuk memastikan bahwa sehat itu mudah dijangkau salah satunya
dengan memperluas jaringan kerjasama dengan pembuat kebijakan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Disimpulkan bahwa perilaku kesehatan seseorang atau masyarakat di


tentukan oleh pemikiran dan perasaan seseorang. Adanya orang lain yang
dijadikan referensi dan sumber-sumber atau fasilitas-fasilitas yang dapat
mendukung perilaku dan kebudayaan masyarakat.

3.2 Saran
Menurut kami, petugas promosi kesehatan lebih ditingkatkan lagi baik
dalam segi perilaku dan pengetahuan sehingga mereka diharapkan dapat
menjadi room model yang baik di mata masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/38761/Chapter
%20II.pdf;sequence=4

https://oktioktaviani36.blogspot.com/2013/05/makalah-promosi-
kesehatan.html

Tumurang, Marjes N., 2018, Promosi Kesehatan, Indomedia Pustaka,


Sidoarjo.

Anda mungkin juga menyukai