DI BIDANG KESEHATAN
Makalah ini disusun untuk Memenuhi Tugas Semester 3 Mata Kuliah
Ilmu Kesehatan Masyarakat
DOSEN PENGAMPU :
Anas Rahmad Hidayat SKM.M Kes
DISUSUN OLEH :
1. Agnesta Prilinsia Anu (2018.133.001)
2. Cristian Hadiwijaya (2018.133.007)
3. Febriyanti (2018.133.013)
4. M. Nur Sugiyanto S.P (2018.133.022)
5. Nurdiana Ratnaningrum (2018.133.029)
1
KATA PENGANTAR
Yogyakarta, 18 Oktober
2019
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
BAB 1........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN....................................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................5
C. Tujuan.............................................................................................................................5
D. Manfaat...........................................................................................................................6
BAB II.........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................7
A. Pengertian Konsep Pemberdayaan Masyarakat..........................................................7
B. Ciri Pemberdayaan Masyarakat...................................................................................8
C. Tujuan Pemberdayaan Masyarakat.............................................................................9
D. Prinsip Pemberdayaan Masyarakat............................................................................11
E. Peran Petugas Kesehatan.............................................................................................12
F. Indikator Hasil Pemberdayaan Masyarakat..............................................................13
G. Sasaran..........................................................................................................................14
H. Jenis Pemberdayaan Masyarakat................................................................................14
BAB III......................................................................................................................................19
PENUTUP.................................................................................................................................19
A. Kesimpulan...................................................................................................................19
B. Saran.............................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................20
3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perhatian terhadap permasalahan kesehatan terus
dilakukan terutama dalam perubahan paradigma sakit yang
selama ini dianut masyarakat ke paradigma sehat. Paradigma
sakit merupakan upaya untuk membuat orang sakit menjadi
sehat, menekankan pada kuratif dan rehabilitatif, sedangkan
paradigma sehat merupakan upaya membuat orang sehat tetap
sehat, menekan pada pelayanan promotif dan preventif.
Berubahnya paradigma masyarakat akan kesehatan, juga akan
merubah pemeran dalam pencapaian kesehatan masyarakat,
dengan tidak mengesampingkan peran pemerintah dan petugas
kesehatan. Perubahan paradigma dapat menjadikan
masyarakat sebagai pemeran utama dalam pencapaian derajat
kesehatan. Dengan peruahan paradigma sakit menjadi
paradigma sehat ini dapat membuat masyarakat menjadi
mandiri dalam mengusahakan dan menjalankan upaya
kesehatannya, hal ini sesuai dengan visi Indonesia sehat, yaitu
“Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan”.
Pemberdayaan masyarakat terhadap usaha kesehatan
agar menadi sehat sudah sesuai dengan Undang – undang RI,
Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bahwa pembangunan
kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup masyarakat yang setinggi-
4
tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya
masyarakat. Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan,
mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat setinggi – tingginya. Pemerintah bertanggungjawab
memberdayakan dan mendorong peran serta aktif masyarakat
dalam segala bentuk upaya kesehatan.
Dalam rangka pencapaian kemandirian kesehatan,
pemberdayaan masayrakat merupakan unsur penting yang
tidak bisa diabaikan. Pemberdayaan kesehatan di bidang
kesehatan merupakan sasaran utama dari promosi kesehatan.
Masyarakat merupakan salah satu dari strategi global promosi
kesehatan pemberdayaan (empowerment) sehingga
pemberdayaan masyarakat sangat penting untuk dilakukan
agar masyarakat sebagai primary target memiliki kemauan dan
kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan.
Pengertian Pemberdayaan masyarakat adalah suatu
upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi,
memelihara, melindungi dan meningkatkan kesejahteraan
mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan
adalah upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran
kemauan dan kemampuan dalam memelihara dan
meningkatkan kesehatan. Memampukan masyarakat, “dari,
oleh, dan untuk” masyarakat itu sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep pemberdayaan
masyarakat ?
2. Apa saja ciri-ciri pemberdayaan masyarakat?
5
3. Apa saja tujuan Pemberdayaan Masyarakat ?
4. Apa prinsip pemberdayaan masyarakat ?
5. Apa Peran Petugas Kesehatan di dalam pemberdayaan masyarakat ?
6. Apa saja Indikator Hasil Pemberdayaan Masyarakat ?
7. Apa saja sasaran pemberdayaan masyarakat ?
8. Apa saja jenis pemberdayaan masyarakat ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Makalah ini dibuat sebagai pedoman atau acuan dalam
membandingkan anatara teori dan praktek konsep pemberdayaan
masyarakat serta untuk mengetahui informasi – informasi mengenai
konsep pemberdayaan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Memahami pengertian konsep pemberdayaan masyarakat
b. Mengetahui ciri – ciri pemberdayaan masyarakat
c. Mengetahui jenis – jenis pemberdayaan masyarakat
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Terpenuhinya tugas Ilmu Kesehatan Masyarakat yang berupa makalah
konsep pemberdayaan masyarakat
2. Bagi Institusi
Sebagai tambahan sumber bacaan di perpustakaan
3. Bagi Pembaca
Untuk menambah wawasan kita mengenai pengertian, ciri – ciri serta
tujuan dari konsep pemberdayaan masyarakat.
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
serta tahap selanjutnya muncul istilah pembangunan yang digerakkan
masyarakat (Sukadarrumidi, 2007). Menurut Cornell Empowerment Group
pemberdayaan didefinsikan sebagai suatu proses sengaja yang berkelanjutan,
berpusat pada masyarakat local serta melibatkan prinsip saling menghormati,
refleksi kritis, kepedulian, partisipasi kelompok melalui proses tersebut maka
orang – orang yang kurang memiliki bagian yang setara akan sumber daya
berharga nantinya memperoleh akses yang lebih besar dan memiliki kendali
akan sumber daya tersebut (Perkin dan Zimmerman, 1995).
8
adanya tokoh atau pimpinan masyarakat. Tokoh atau pimpinan
masyarakat dapat bersifat format (camat, lurah, ketua rt ataupun rw)
maupun bersifat informal (ustadz, pendeta, kepala adat). Pada tahap
awal pemberdayaan masyarakat maka petugas atau provider
kesehatan terlebih dahulu akan melakukan pendekatan – pendekatan
kepada para tokoh masyarakat.
b. Organisasi Masyarakat (community organization)
Dalam suatu masyarakat selalu ada organisasi – organisasi
kemasyarakatan baik formal maupun informal misalnya PKK,
Karang Truna, Majelis Taklim, Koperasi.
c. Pendanaan Masyarakat (community fund)
Sebagaimana uraian pada pokok bahasan dana sehat, maka secara
ringkas dapat digaris bawahi beberapa hal sebagai berikut : bahwa
dana sehat telah berkembang di Indonesia sejak lama yakni tahun
1980-an. Pada masa sesudahnya yakni tahun 1990-an dana sehat ini
semakin meluas perkembangannya dan oleh Depkes diperluas
dengan nama program JPKM (Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Masyarakat).
d. Material Masyarakat (community material)
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya sumber daya alam
merupakan salah satu potensi bagi masyarakat. Masing – masing
daerah mempunyai sumber daya alam yang berbeda yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan pembangunan.
e. Pengetahuan masyarakat (community knowledge)
Semua bentuk penyuluhan kepada masyarakat adalah contoh
pemberdayaan masyarakat yang meningkatkan komponen
pengetahuan masyarakat.
f. Teknologi Masyarakat (community technology)
Dibeberapa komunitas telah tersedia teknologi sederhana yang
dapat dimanfaatkan untuk pengembangan program kesehatan.
9
Misalnya penyaring air bersih menggunakan medis pasir ataupun
arang. Sedangkan untuk pencahayaan rumah sehat menggunakan
genteng dari tanah yang ditengahnya ditaruh kaca. Untuk
pengawetan makanan dengan pengasapan dan sebagainya.
10
mendukung berlanjutnya kemauan adalah sarana atau prasarana
pendukung tindakan tersebut.
c. Timbulnya kemampuan masyarakat di bidang kesehatan berarti
masyarakat, baik secara individu maupun kelompok telah mampu
mewujudkan kemauan niat kesehatan mereka dalam bentuk tindakan
atau perilaku sehat. Suatu masyarakat dikatakan mandiri dalam
bidang kesehatan apabila :
Mereka mampu mengenali masalah kesehatan dan faktor –
faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan terutama di
lingkungan tempat tinggal mereka sendiri. Pengetahuan
tersebut meliputi pengetahuan tentang penyakit, gizi,
makanan, perumahan, sanitasi serta bahaya merokok dan zat
–zat yang menimbulkan masalah kesehatan.
Mereka mamapu megatasi masalah kesehatan secara mandiri
dengan mengenali potensi – potensi masyarakat setempat.
Mampu memelihara dan melindungi diri mereka dari
berbagai acaman kesehatan dengan melakukan tindakan
pencegahan.
Mampu meningkatkan kesehatan secara dinamis dan terus –
menerus melalui berbagai macam kegiatan seperti kelompok
kebugaran, olahraga, konsultasi dan sebagainya.
11
kondisi geografis. Tinggi rendahnya potensi sumber daya manusia
disuatu komunitas lebih ditentukan oleh kualitas bukan kuantitas
sumber daya manusia. Sedangkan potensi sumber daya alam yang
ada di suatu masyarakat adalah given. Begaimanapun melimpahnya
sumber daya alam, apabila tidak didukung dengan potensi sumber
daya manusia yang memadai maka komunitas tersebut tetap akan
tertinggal karena tidak mampu mengelola sumber daya alam yang
melimpah tersebut.
b. Mengembangkan gotong royong masyarakat
Potensi masyarakat yang ada tidak akan tumbuh dan berkembang
dengan baik tanpa adanya gotong royong dari masyarakat itu
sendiri. Peran petugas kesehatan atau provider dalam gotong royong
masyarakat adalah memotivasi dan memfasilitasinya melalui
pendekatan pada paraa tokoh masyarakat sebagai pengggerak
kesehatan dalam masyarakatanya.
c. Menggali kontribusi masyarakat
Menggali dan mengembangkan potensi masing – masing anggota
masyarakat agar dapat berkontribusi sesuai dengan kemampuan
terhadap program atau kegiatan yang direncanakan bersama.
Kontribusi masyrakat merupakan bentuk partisipasi masyarakat
dalam bentuk tenaga, pemikiran atau ide, dana, bahan bangunan dan
fasilitas – fasilitas lain untuk menunjang usaha kesehatan.
d. Menjalin kemitraan
Jalinan kerja antara berbagai sector pembangunan baik
pemerintah, swasta, lembaga swadaya masyarakat maupun individu
dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. Membangun
kemandirian atau pemberdayaan masyarakat, peran kemitraan
sangat penting.
e. Desentralisasi
12
Upaya dalam pemberdayaan masyarakat pada hakikatnya
memberikan kesempatan kepada masyarakat local untuk
mengembangkan potensi daerah atau wilayahnya. Oleh sebab itu,
segala bentuk pengambilan keputusan harus diserahkan ketingkat
operasional yakni masyarakat setempat sesuai dengan kultur masing
– masing komunitas dalam pemberdayaan masyarakat.
13
Indikator hasil pemberdayaan masyarakat yakni :
a. Input
Input meliputi SDM, dana, bahan – bahan dan alat yang mendukung
kegiatan pemberdayaan masyarakat.
b. Proses
Proses meliputi jumlah penyuluhan yang dilaksanakan, frekuensi
pelatihan yang dilaksanakan, jumlah tokoh masyarakat yang terlibat
dan pertemuan – pertemuan yang dilaksanakan.
c. Output
Output meliputi jumlah dan jenis usaha kesehatan yang bersumber
daya masyarakat, jumlah masyarakat yang telah meningkatkan
pengetahuan dari perilakunya tentang kesehatan, jumlah anggota
keluarga yang memiliki usaha meningkatkan pendapatan keluarga
dan meningkatnya fasilitas umum di masyarakat.
d. Outcome
Outcome dari kegiatan pemberdayaan masyarakat yakni memiliki
kontribusi dalam menurunkan angka kesakitan, kematian, kelahiran
serta meningkatkan status gizi kesehatan.
G. Sasaran
1. Individu berpengaruh
2. Keluarga
3. Kelompok masyarakat seperti generasi muda, kelompok wanita,
angkatan kerja.
4. Organisasi masyarakat seperti organisasi profesi, LSM,dll.
5. Masyarakat umum baik di desa, kota dan permukiman khusus.
14
a. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Meja 1 : pendaftaran
Meja 2 : penimbangan
Meja 3 : pengisian KMS
Meja 4 : penyuluhan kesehatan, pemberian oralit, vitamin A
dan tablet besi
Meja 5 : pelayanan kesehatan yang meliputi imunisasi,
pemeriksaan kesehatan, pengobatan serta pelayanan keluarga
berencana.
b. Pondok Bersalin Dea (Polindes)
15
Keberadaan bidan di setiap desa diharapkan mampu mengatasi
kesenjangan geografis, sementara kontak setiap saat dengan penduduk
diharapkan mampu mengatasi kesenjangan informasi. Polindes
dioperasionalkan melalui kerja sama antara bidan dengan dukun bayi,
sehingga tidak menimbulkan kesenjangan social budaya. Sementara tariff
pemeriksaan ibu dan anak ditentukan dalam musyawarah LKMD yang
diharapkan mampu mengurangi kesenjangan ekonomi.
d. Dana Sehat
16
b. Dana Sehat Pola Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa
(PKMD)
c. Dana Desa Pola Pondok Pesantren
d. Dana Sehat Pola Koperasi Unit Desa (KUD)
e. Dana Sehat yang dikembangkan Lemabaga Swadaya Mayarakat
(LSM)
f. Dana Sehat Organisasi atau kelompok lainnya seperti tukang
becak, sopir angkutan kota.
17
berkiprah dalam pembangunan kesehatan dengan
kemampuan sendiri
4) Meningkatkan kepedulian LSM terhadap upaya
pemerataan pelayanan kesehatan
5) Masih merupakan tugas berat untuk melibatkan semua
LSM untuk berkiprah dalam bidang kesehatan
f. Upaya Kesehatan Tradisional
Tanaman Obat Keluarga ( TOGA ) adalah sebidang tanah di halaman
atau lading yang dimanfaatkan untuk menanam tanaman yang berkhasiat sebagai
obat. Dikaitkan dengan peran serta masyarakat, TOGA merupakan wujud
partisipasi mereka dalam bidang peningkatan kesehatan dan pengobatan
sederhana dengan memenfaatkan obat tradisional. Fungsi utama dari TOGA
adalah menghasilkan tanaman yang bisa dipergunakan untuk meningkatkan
maupun menjaga kesehatan dari beberapa penyakit ringan, memperbaiki gizi
masyarakat, upaya pelestarian alam.
g. Pos Gizi
Salah satu akibat krisis ekonomi adalah penurunan daya belu masyarakat
termasuk kebutuhan pangan. Hal ini menyebabkan penurunan kecukupan gizi
masyarakat yang selanjutnya dapat menurunkan status gizi. Dengan sasaran
kegiatan yakni bayi berumur 6 – 11 bulan dan anak berumur 12 – 23 bulan
terutama mereka dari keluarga kurang mampu, seluruh ibu hamil dan ibu nifas
terutama yang menderita kekurangan gizi. Perlu ditekankan bahwa untuk
kegiatan pada pos gizi ini apabila setelah diberikan PMT anak masih menderita
kekurangan energy atau protein (KEP) maka maka makanan tambahan terus
dilanjutkan sampai anak pulih dan segera dilakukan pemeriksaan di puskesmas.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
19
Kami menyadari bahwa makalah diatas banyak sekali kesalahan dan jauh dari
kesempurnaan. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Riskiadi, Laode. 2012. Makalah Pemberdayaan
Masyarakat. http://kesmas-ode.blogspot.com/2012/10/makalah-pemberdayaan-
masyarakat.html diakses tanggal 31 Oktober 2013 pukul 20 : 00 wib
Supardan, Drg. Iman. 2013 Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan. http://doktergigi-semarang.blogspot.com/2013/06/pemberdayaan-
masyarakat-bidang-kesehatan.html Diakses tanggal 31 Oktober 2013 pukul 20 : 00 wib
Suriatman, SKM. 2005. Konsep Pemberdayaan
Manyarakat. http://bnnpsulsel.com/pencegahan/gerakan-pemberdayaan-masyarakat-
sebuah-tinjauan-konsep-dalam-upaya-menekan-penyalahgunaan-narkoba-pusat-
promkes-2005/ Diakses tanggal 31 Oktober 2013 pukul 20 : 00 wib
20
Wahyudi, Bambang. 2012. Gerakan Pemberdayaan Masyarakat Sebuah Tinjauan
Konsep Dalam Upaya Menekan Penyalahgunaan Narkoba (Pusat Promkes,
2005). http://bnnpsulsel.com/pencegahan/gerakan-pemberdayaan-masyarakat-sebuah-
tinjauan-konsep-dalam-upaya-menekan-penyalahgunaan-narkoba-pusat-promkes-2005/
diakses tanggal 31 Oktober 2013 pukul 20: 00 wib.
21