Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

IMPLEMENTASI PROGRAM PUBLIC


RELATIONS/HUMAS

Dosen Pengampuh :

PUTRIANI L. MALIKI, S.Pd, M.Pd

Disusun Oleh :

RAHMAT HIDAYAT BARI

RIRIN HARUN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SULTAN AMAI GORONTALO


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
GORONTALO
TAHUN AKADEMIK 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
hidayah-Nya  sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah Manajemen Public Relation dengan
judul “Implementasi Program Public Relations/Humas”.
Terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Putriani L. Maliki, S.Pd, M.Pd selaku dosen
mata kuliah Manajemen Public Relation yang telah membimbing dan memberikan kuliah
demi lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Public Relation dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
diri kami dan khususnya untuk pembaca. Tak ada gading yang tak retak, begitulah adanya
makalah ini. Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktif dan
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.

Gorontalo, 05 Oktober 2021

Penyusun

Kelompok VII

2
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Implementasi Pelaksanaan Program Humas ....................................... 5

2.2 Membuat Strategi Aksi (Actionn Strategy) ................................................................... 9

2.3 Membuat Komponen Strategi Komuniikasi ................................................................ 10

2.4 Penyebaran Pesan (Deliver Message) ........................................................................... 12

2.5 Model Implementasi Fungsi-Fungsi Humas Dalam Program Promosi .................... 13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 17

3.2 Saran ................................................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Implementasi Public Relations merupakan seluruh pelaksanaan dan peran
humas yang terdapat didalam sebuah instansi Pemerintah yang sudah terencana dan
terorganisir dengan tujuan menciptakan dan memelihara sebuah pengertian dan
kepercayaan antara perusahaan dan khalayak umum, begitupun pada implementasi E-
PR merupakan seluruh pelaksanaan atau penerapan Electronic Public Relations dalam
kinerja Public Relations disuatu instansi Pemerintah. Tujuan tersebut dapat
diaplikasikan dalam kaitanya dengan keterbukaan informasi yang sudah dicanangkan
pemerintah dengan adanya Peraturan Pemerintah yang mengatur adanya keterbukaan
informasi bagi instansi Pemerintah.
Elektorinc Public Relations ( E-PR) atau yang sering disebut juga cyber PR
saat ini sedang mejadi sebuah kegiatan yang Tren di kalangan PRO. Kegiatan ini di
tujukan sebagai sarana penyebaran informasi melalui internet yang dilakukan oleh
Public Relations Officer di setiap instansi Pemerintah. Istilah Cyber Public Relations
diartikan sebagai inisiatif seorang PRO untuk menggunakakn media internet sebagai
sarana publikasinya

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu Konsep Dasar Implementasi Pelaksanaan Program Humas?
2. Bagaimana Membuat Strategi Aksi (Actionn Strategy)?
3. Bagaimana Cara Membuat Komponen Strategi Komuniikasi?
4. Apa itu Penyebaran Pesan (Deliver Message)?
5. Bagaiamana Model Implementasi Fungsi-Fungsi Humas Dalam Program Promosi?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Immplementasi Pelaksanaan Program Humas
2. Untuk mengetahui Cara Membuat Strategi Aksi (Actionn Strategy)
3. Untuk mengetahui Cara Membuat Komponen Strategi Komuniikasi
4. Untuk Mengetahui Penyebaran Pesan (Deliver Message)
5. Untuk mengetahui Model Implementasi Fungsi-Fungsi Humas Dalam Program
Promosi

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Dasar Implementasi Pelaksanaan Program Humas


1. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya
dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. Menurut Nurdin
Usman, implementasi adalah bermuara pada aktivitas,aksi,tindakan atau adanya
mekanisme suatu sistem, implementasi bukan sekedar aktivitas , tapi suatu
kegiatan yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.
Guntur Setiawan (2004) berpendapat, implementasi adalah perluasan aktivitas
yang saling menyesuaikan proses interaksi antara tujuan dan tindakan untuk
mencapainya serta memerlukan jaringan pelaksana,birokrasi yang efektif, dari
pengertian-pengertian diatas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara
pada mekanisme suatu sistem.
Kamus besar bahasa Indonesia menyatakan bahwa pelaksanaan atau
Implementasi di artikan sebagai sebuah pelaksanaan atau penerapan.
Implementasi adalah proses mempraktekan atau menerapkan suatu gagasan, ide,
program, atau kumpulan kegiatan yang baru bagi orang orang yang berusaha atau
diharapkan untuk berubah ( Majid, 2014 : 6 )
Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan implementasi
adalah suatu kegiatan yang terencana, bukan hanya suatu aktifitas dan dilakukan
secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma-norma tertentu untuk
mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu, impelementasi tidak berdiri sendiri
tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya yaitu kurikulum. Implementasi
kurikulum merupakan proses pelaksanaan ide,program atau aktivitas baru dengan
harapan 29 orang lain dapat menerima dan melakukan perubahan terhadap suatu
pembelajaran dan memperoleh hasil yang diharapkan
2. Pengertian Humas (Public Relations)
Secara etimologis Public Relations terdiri dari dua kata, yakni “Public” yang
artinya sekelompok orang yang mempunyai minat dan kepentingan yang sama
terhadap sesuatu hal, dan kata “Relations” sendiri memiliki artinya
hubunganhubungan. Jika kedua kata tersebut disatukan maka dapat didefinisikan

5
bahwa Public Relations adalah hubungan-hubungan antar publik. Adapun
hubungan masyarakat menurut British Institude of Public Relations adalah:

1. Praktek hubungan masyarakat adalha upaya sungguh – sungguh terencana,


dan berkesinambuungan untuk menciptakan dan membina saling pengertian
antara organisasi dan publiknya.

2. Aktivitas hubungan masyarakat adlaa manajemen komunikasi antara


organisasi dan publiknya ( Ruslan 1997 : 16 )
Hubungan Masyarakat atau Public relations merupakan sebuah profesi yang
didalamnya terdapat tugas, fungsi dan peranan yang erat kaitannya dengan kaitan
komunikasi. PR harus mampu merancang dan menyusun sebuah informasi dan
kemudian dikomunikasikan serta dimengerti publik. Seorang praktisis humas
dituntut untuk bisa menciptakan sebuah komunikasi dua arah yang dpat
menimbukan adanya saling pengertian.
Public Relations merupakan seni berkomunikasi untuk menciptakan
pengertian publik secara lebih baik dengan publik internal atau publik eksternal
didalam sebuah perusahaan atau instansi. Serta Public Relations dapat dikatakan
sebagai fungsi manajemen untuk membina hubungan baik dan mendapatkan citra
positif dari publik terhadap perusahaan atau instansi tersebut. Dalam buku yang
ditulis Nova Firsan, mengatakan bahwa :
“Public Relations adalah bidang yang berkaitan dengan mengelola citra dan
reputasi perusahaan, organisasi, pemerintahan dan lembaga lainnya ataupun
seorang profesi. Profesi Public Relations bekerja di wilayah public untuk
melakukan fungsi komunikasi, hubungan dengan masyarakat, hubungan dengan
pelanggan, manajemen krisis, hubungan industry, dan menulis, mediasi, publisitas
serta menulis pidato”. (Firsan, 2011 : 20)
3. Proses Perencanaan Program Kerja Humas
Pada dasarnya tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public
Relations atau Humas dilapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis
antara organisasi/prusahaan yang diwakilinya dengan publiknyaatau khalayak
terkait.
Tujuan dari proses perencanaan program kerja untuk mengelolah berbagai
aktivitas PR/Humas tersebut dapat diwujudkan jika terorganisir dengan baik

6
melalui manajemen humas yang dikelolah secara profesional dan dapat
dipertanggungjawabkan hasil sasarannya.
Scott M. Cultip & Allen H.Center ( Prentice-Hall, Inc.1982:139), menyatakan
bahwa proses perencanaan program kerja humas melalui “proses empat tahapan
atau langkah-langkah pokok” yang menjadi landasan acuan untuk pelaksanaan
program kerja kehumasan adalah sebagai berikut.

- Penelitian dan mendengarkan ( Research-listening)


Pada tahap ini, akan ditetapkan suatu fakta dan informasi yang berkaitan
langsung dengan kepentingan organisasi. Penemuan fakta dilakukan untuk
mengetahui apakah opini, sikap dan reaksi (situasi dan pendapat) dalam
masyarakat menunjang atau justru menghambat organisasi, instansi atau
perusahaan yaitu  what’s our problem? ( apa yang akan menjadi problem kita) .

- Perencanaan dan Mengambil Keputusan (Planning – Decision)


Perencanaan merupakan tahap yang cukup penting, karena menghubungkan
kegiatan komunikasi dengan kepentingan organisasi/perusahaan. Dalam tahap ini
yang merupakan kelanjutan dari tahap fact finding – atas dasar hasil
penelitiannya, seorang petugas humas merencanakan bagaimana sebaiknya
dengan memperhatikan faktor-faktor psikologis, sosiologis, keadaan sosial,
ekonomi politik – pesan dari komunikator dirumuskan agar dapat mencapai
tujuannya.

- Komunikasi – Pelaksanaan (Communication – Action)


Tahapan komunikasi tidak terlepas dari perencanaan tentang bagaimana
mengkomunikasikan dan apa yang dikomunikasikan sehingga menimbulkan
kesan-kesan yang secara efektif mempengaruhi pihak-pihak yang dianggap
penting dan berpotensi dalam upaya memberikan dukungan sepenuhnya.
Bagaimana mengkomunikasikan sesuatu dan apa yang dikomunikasikan,
sebenarnya tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai melalui kegiatan
kehumasan . Suatu program komunikasi menyangkut pilihan-pilihan terhadap
saluran komunikasi yang akan digunakan dalam berkomunikasi dengan publik
sasaran. Untuk itu, pilihan media atau saluran komunikasi tergantung pada publik
sasaran. Pilihan media saluran dipengaruhi oleh antara lain faktor ketersedian
7
media, biaya, ketrampilan komunikasi, publik sasaran dan tujuan
komunikasi.  Selain pilihan media/ saluran komunikasi, dalam program
komunikasi, perlu juga ditentukan jenis pesan dan tema2 yang harus ditonjolkan.
Selain itu menurut Ngurah (1999) , implementasi program kehumasan dilakukan
tidak hanya dengan program komunikasi, tetapi juga program tindakan untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi organisasi . Kedua cara tersebut perlu
dilakukan karena masalah hubungan perusahaan dengan publik tidak saja
disebabkan kesalahan berkomunikasi tetapi juga faktor-faktor non komunikasi
(kesalahan berperilaku, membuat kebijakan, dll.). Karena masalah kehumasan bisa
disebabkan faktor komunikasi dan non komunikasi, maka Humas perlu
mengusulkan program tindakan untuk menunjang penyelesaian masalah. Sebagai
contoh untuk melakukan sebuah program kampanye kebersihan, program tindakan
(menunjang) yang perlu dilakukan adalah antara lain penyediaan tong sampah
ditempat umum dan pengangkutan sampah.

- Evaluasi (Evaluation).
Setelah komunikasi dilaksanakan, maka sesuatu organisasi tentu ingin
mengetahui dampak atau pengaruhnya terhadap publik atau khalayak. Pada
tahapan ini humas mengadakan penilaian terhadap hasil-hasil dari program-
program kerja atau aktivitas humas lainnya yang telah dilaksanakan, serta
keefektivitasan dari teknik-teknik manajemen, dan komunikasi yang telah
dipergunakan.
How did we do? ( bagaimana yang telah kita lakukan )
            Tiap tahapan dari keempat tahapan yang disebutkan diatas saling berkaitan
erat satu dengan yang lainnya. Artinya tahapan satu dengan yang lainnya saling
berhubungan erat dan tidak dapat dipisah-pisahkan ( lihat lampiran ). Dalam
proses 4 tahapan tersebut tergambar “plan your work, and work your plan,”
rencana kerja anda , dan kerjakan lan rencana anda .
Proses kerja PR merupakan satu kesatuan perencanaan yang secara sirkuler
terus-menerus berlangsung. Melalui observasi yang pernah dilakukan, diketahui
bahwa proses analisis-sintetis-komunikasi-interpretasi dari kerja PR, merupakan
proses yang berkesinambungan dalam bentuk spiral dan sering kali tumpang-
tindih antara satu dengan yang lainnya.

8
Kalau diuraikan dan digambarkan maka lingkaran dan langkah-langkah
kegiatan humas adalah sebagai berikut:
1. Menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan
2. Menentukan dan memahami secara benar perilaku tiap-tiap kelompok terhadap
organisasi.
3. Menganalisis tingkat opini publik, baik yang intern maupun yang ekstern.
4. Mengantisipasi kecenderungan-kecenderungan, masalah-masalah yang potensial,
kebutuhan-kebutuhan dan kesempatan-kesempatan.
5. Menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan
6. Merencanakan alat atau cara yang sesuai untuk meningkatkan atau mengubah perilaku
kelompok masyarakat sasaran
7. Menjalankan dan melaksanakan aktivitas-aktivitas sesuai dengan program yang telah
direncanakan
8. Menerima umpan balik untuk dievaluasi, kemudian mengadakan penyesuaian-
penyesuaian yang diperlukan.(Lihat Lampiran)

2.2 Membuat Strategi Aksi (Actionn Strategy)


Berikut 9 langkah membuat Action Strategy
1. Kemukakan solusi anda dalam rangkaian goal (sesuatu yang ingin dicapai)
Setelah anda menyepakati sebuah masalah tertentu di dalam organisasi anda,
pertama anda perlu medefinisikan solusi tersebut kedalam sejumlah goal dan
objektif. Sebagai contoh, setiap goal dapat diekspresikan sebagai berikut : “agar
kita dapat... kita harus...” catat setiap goal dibagian atas papan tulis atau selembar
kertas.
2. Hasilkan sebuah daftar berbagai tindakan untuk setiap goal.
Gunakan barain storming untuk menghasilkan sebuah daftar tindakan untuk
mencapai sebuah goal dan catat ini dibawah goal. Atur daftar tindakan yang
disusulkan secara berurutan.
3. Siapkan Time Line
Dimulaii dengan sebuah titik waktu berlabel “sekarang” dan berakhir dengan titik
berlabel “tujuan tercapai” buat time line untuk mengalokasikan tanggal date line
disetiap tindakan yang telah diurutkan, yang terdaftar di dalam goal tertentu.
Pentimg sekali bagi anda menyelesaikan urutan dan waktu secara tepat jika anda
ingin meraih “tujuan tercapai” secara efektif.
9
4. Alokasikan sumber-sumber yang ada
Sumber daya finansial dan SDM harus dialokasikan untuk setiap langkah
tindakan. Jika sumber yang ada terbatas atau selalu kurang dari kebutuhan pada
tiap apapun, mungkin sebaiknya anda kembali ke langkah sebelumnya dan
merevisi action strategy anda.
5. Identifikasi masalah yang kemungkinan akan muncul.
Pertimbangkan berbagai hal yang kemungkinan tidak berjalan sesuai rencana
dalam proses pencapaian goal tertentu. Daftarkan masalah-masalah tersebut dan
identifikasi penyebabnya dan tindakan yang tepat untuk mengatasinya. Tindakan
ini mungkin perlu ditambahkan ke slot yang sesuai di dalam time line.
6. Kembangkan strategi untuk memantau kemajuan
Daftarkan cara untuk memantau kemajuan dari action strategy yang telah dibuat.
Tahapan-tahapan pemantauan harus disertakan juga dalam time line.
7. Delegasikan tugas-tugas
Ambil setiap titik pada time line secara bergantian dan tanyakan : “siapa yang
akan melakukan apa, pada tanggal yang telah ditentukan untuk melakukan tugas
yang telah ditetapkan?” bagikan tugas-tugas ini kepada setiap individu atau tim
yang sesuai.
8. Perkiraan berbagai biaya
Berikan pertimbangan pada ekspenditur yang diperlukan untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang ada. Semua biaya yang harus dimasukkan pada saat penyusunan
anggaran. Jika dana tidak tersedia, tugas harus ditinjau ulang dan bila perlu
direvisi atau dihilangkan
2.3 Membuat Komponen Strategi Komuniikasi
Cutlip (2007: 392-407) menegaskan bahwa agar lebih mudah dalam
melakukan dan mempraktikan strategi komunikasi, maka kita harus mengetahui
langkah taktis strategi komunikasi supaya mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut
ini langkah-langkah tersebut.
1. Membingkai pesan Prinsip pertama dari pembingkaian isi pesan untuk komunikasi
adalah mengetahui dari dekat pandangan klien atau karyawan dan situasi problem.
Prinsip kedua adalah mengetahui kebutuhan, kepentingan, dan perhatian dari
publik sasaran. Komunikasi yang efektif harus didesain agar sesuai dengan situasi,
waktu, tempat dan audien.

10
2. Semantic Semantic adalah ilmu tentang arti kata-kata. Bahasa senantiasa berubah,
untuk itu dalam berkomunikasi kita harus senantiasa memahami makna kata yang
akan digunakan untuk menyampaikan pesan agar mudah dipahami.
3. Symbol Komunikasi bukan sekedar semantic, komunikasi juga menggunakan
symbol dan stereotip. Simbol menawarkan cara dramatis dan langsung untuk
berkomunikasi dengan banyak orang dijalur komunikasi yang panjang. Symbol
telah dipakai sejak awal sejarah untuk memadatkan dan menyampaikan pesan
yang kompleks.
4. Rintangan dan stereotip Hambatan untuk menjelaskan pesan ada dipihak
komunikator dan audiennya. Seperti dicatat Lippmann, setiap orang tinggal
didalam lindungan (kepompong) lingkungannya sendiri-sendiri. Kepompong ini
menyekat individu dari serbuan informasi yang tak ada hentinya dan semakin
meningkat intensitasnya. Ada rintangan sosial, rintangan usia, rintangan bahasa
atau kosakata, serta rintangan ekonomi dan politik. Ada rintangan ras; rintangan
dan distorsi yang menutup komunikasi tampak jelas dalam perbedaan antar
kelompok etnis dan ras di masyarakat Amerika yang multicultural. Sama halnya di
Indonesia tentunya yang juga memeiliki keanekaragaman suku ras dan
kepercayaan. Juga ada rintangan yang sering dilupakan yakni, kemampuan atau
kesediaan audien untuk menyerap pesan. Terakhir ada persaingan untuk
mendapatkan perhatian orang di arena publik.
Dalam komunikasi, tak ada yang lebih menyulitkan ketimbang kenyataan
bahwa kebanyakan audien media massa punya akses terbatas terhadap fakta.
Dengan akses yang terbatas dan dengan beberapa informasi yang membingungkan
ketimbang menjelaskan, orang sangat mengandalkan pada stereotip. Kesan
spesifik dan signifikan menjadi sesuatu yang sangat umum atau digeneralisir.
5. Memasukan semuanya ke dalam kampanye Hyman dan Sheatesley menyebutkan
alasan utama mengapa banyak kampanye organisasi batal. Alasan itu antara lain:
a. Ada orang yang tidak tau apa-apa tapi keras kepala. Orang-orang ini sulit diajak
bicara, bahkan dengan informasi yang kuat sekalipun.
b. Yang banyak mendapatkan informasi adalah orang-orang yang berminat pada
informasi tersebut.
c. Orang mencari informasi yang sesuai dengan sikap mereka dan menghindari
informasi yang tidak sesuai dengan sikap mereka.

11
d. Informasi tidak selalu merubah sikap. Perubahan pandangan atau perilaku
setelah mendapat informasi pesan mungkin dipengaruhi predisposisi individual.
6. Menyebarkan pesan Usaha agar ide atau inovasi diterima bukan hanya
memberikan informasi kepada audien melalui media massa atau publikasi internal.
Komunikasi harus diarahkan kepada sasaran yang tepat, bukan disebarkan
kesegala arah.
7. Mempertimbangkan kembali proses Tiga elemen yang ada untuk semua upaya
komunikasi adalah sumber pengirim, pesan dan tujuan atau penerima. Kegagalan
komunikasi dapat melibatkan satu atau lebih dari ketiga elemen ini. Komunikasi
yang efektif membutuhkan efisiensi disemua pihak diketiga elemen itu.
Komunikator harus punya informasi yang memadai. Komunikator harus punya
kredibilitas dimata penerima. Komunikator harus mampu menyampaikan
informasi dengan cara yang dapat dipahami penerima. Komunikator harus
menggunakan saluran yang akan menyampaikan pesan kepada penerima. Pesan
harus sesuai kapasitas pemahaman penerima dan relevan dengan kepentingan atau
kebutuhan penerima. Pesan harus memotivasi kepentingan penerima dan
menimbulkan respon.
2.4 Penyebaran Pesan (Deliver Message)
Kekuatan yang ditekankan oleh seorang Public Relations adalah pesan dan
untuk dapat menyampaikan pesan dengan baik tidaklah membutuhkan banyak biaya.
Public Relations justru harus mampu untuk menyampaikan pesan dengan cara yang
ekonomis namun memiliki dampak yang luar biasa. Kemunculan internet yang
kemudian melahirkan media sosial yang beragam ini sangat membantu kerja Public
Relations. Mulai dari Twitter, Facebook, Instagram, Linkedin, Blog, hingga Youtube
dapat dimanfaatkan untuk publikasi. Keberadaan media saat ini amat diperlukan oleh
professional Public Relations, sebab media merupakan alat untuk publikasi, tempat
untuk membangun support terhadap perusahaan, sebagai sarana dalam membangun
reputasi sebab media tak berjarak dari seseorang sehingga akses informasi dan
publikasi yang disampaikan melalui media diasumsikan lebih cepat sampai.
Keberadaan media juga dibutuhkan untuk membangun jaringan agar penyebarluasan
informasi bisa lebih cepat jika ada jaringan yang mensupport.
Pemanfaatan media di internet sebagai alat untuk mengkomunikasikan pesan
membutuhkan elemen-elemen yang dapat mensupport tersampaikannya pesan dengan
baik. Pertama adalah Aktif, sebab masyarakat informasi itu selalu merasa lapar akan
12
informasi dan mereka mengkonsumsi informasi dengan begitu cepatnya sehingga
apabila tidak ada pembaharuan informasi dan cenderung pasif maka perhatian public
akan beralih. Kedua adalah menjadi perwakilan yang baik dari perusahaan,
bagaimanapun juga Public Relations adalah ujung tombak citra perusahaan. Ketika
pesan yang disampaikan tidak baik dan cenderung memancing keresahan maka itu
akan berdampak pada reputasi perusahaan pula. Ketiga adalah perhatian atau
responsive atas keluhan atau masukan yang diperoleh, sebab komentar dan keluhan
apapun bisa disampaikan di media, sehingga ketika Public Relations menunjukkan
perhatian dan juga respon yang positif maka juga akan berdampak pada reputasi
perusahaan. Keempat adalah menjalin hubungan secara langsung juga diperlukan
sebagai kelanjutan dari jaringan yang dibangun melalui media. Dengan demikian
diharapkan pesan dapat tersampaikan dengan baik dan reputasi yang terbentuk di
masyarakat sesuai dengan harapan  perusahaan.

2.5 Model Implementasi Fungsi-Fungsi Humas Dalam Program Promosi


Dalam implementasinya fungsi humas adalah untuk membentuk atau
membangun pendapat umum (public opinion). Hal ini sebenarnya juga berkaitan
dengan citra, karena upaya mengarahkan atau membentuk pendapat umum, seperti
untuk menumbuh kembangkan pengertian dan persepsi masyarakat (terhadap
pemerintah, undang-undang, kebijakan pemerintah, organisasi, perusahaan, produk,
dan lain-lain), untuk meraih kepercayaan khalayak (public) dan untuk bisa
memperoleh sokongan dari masyarakat, akan berujung pada hal-hal yang menyangkut
citra juga (Rudy, 2005:82).
Untuk lebih jelasnya, kita coba tarik perbedaan antara fungsi dan tujuan
kegiatan humas (public relations) dengan fungsi dan tujuan kegiatan pemasaran
(marketing). Humas berkaitan dengan citra (image), sedangkan pemasaran berkaitan
dengan upaya peningkatan penjualan, namun, perlu kita sadari dan kita tarik garis
pemisah bahwa tugas utama humas adalah pencapaian citra, yang tidak langsung
tertuju kepada upaya peningkatan penjualan seperti yang dilakukan oleh bidang
pemasaran (marketing). Namun, jika citra perusahaan baik maka biasanya perolehan
keuntungan dan peningkatan penjualan-penjualan prosuk dan penggunaan jasanya
juga berlangsung dengan baik. Selain itu kegiatan humas juga mencakup hal-hal yang
hamper sama deng kegiatan pemasaran, seperti dalam hal periklanan. Sehingga

13
kegiatan humas cukup hanya diemban oleh bagian pemasaran dan dilaksanakan
bersama-sama dengan program atau kegiatan promosi.
Fungsi hubungan masyarakat dalam bisnis atau industri sangat besar
pengaruhnya. Humas disini bertugas sebagi unit/bagian yang harus langsung
berhubungan dengan pihak luar yakni masyarakat. Selain itu seorang humas harus
bisa memberikan masuka-masukan atau pendapat-pendapat pada atasannya sehingga
atasan mengetahui perkembangan perusahaan. Humas juga harus bisa meyakinkan
masyarakat yang ada disekitar perusahaan bahwa aktivitas perusahaannya bermanfaat,
menguntungkan masyarakat dan bersifat positif (Rudy, 2005: 153).
Agar bertahan dalam bisnis, hubungan masyarakat harus melakukan lebih dari
sekedar membangun dan memelihara hubungan dengan karyawan dan sekitarnya.
Humas harus menciptakan yang memuaskan pemilik atau penanam modal dengan
laba atas modal yang mereka tanamkan. Motivasi ini biasanya berarti banyak yang
disebut sebagai hubungan masyarakat dirancang untuk membantu fungsi pemasaran
menarik pelanggan baru dan menjaga pelanggan yang ada merasa puas dengan prosuk
atau layanan. Sederhananya, hubungan masyarakat harus member kontribusi untuk
pencapaian tujuan laba bisnis dalam lingkungan yang bersaingan (Cutlip, 2000: 363).
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama,
tetapi seorang humas harus tahu bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan
tugas-tugas khususnya. Selain itu promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran atau promosi. Betapapun berkualitasnya suatu
produk bila konsumen belum pernah mendengarkannya dan yakin bahwa produk itu
akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Pada
hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Tujuan utama dari
promosi adalah menginformasikan, memepengaruhi, dan membujuk serta
meningkatkan pelanggan perusahaan dan bauran pemasarannya. Beberapa tugas
khusus itu atau biasa disebut bauran promosi.
Yang pertama personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka)
antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu prosuk/jasa kepada
calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap prosuk/jasa
sehingga mereka kemudian akan mencoba membeli dan menggunakan jasa tersebut.
Aktivitas yang dilakukan oleh seorang humas dalam program promosi yaitu personal
selling yang memiliki beberapa fungsi, yaitu prospecting mencari pembeli dan
menjalin hubungan dengan mereka. Targeting yaitu mengalokasikan kelangkaan
14
waktu penjual demi pembeli. Communicating yaitu memberi informasi mengenai
produk perusahaan kepada pelanggan. Selling yakni mendekati, mempresentasikan
dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada
pelanggan. Servicing yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada
pelanggan. Information gathering yakni melakukan riset dan intelijen pasar. Dan
terakhir Allocating yaitu menetukan pelanggan yang akan dituju.
Kedua, Mass selling yaitu terdiri atas periklanan dan publisitas. Mass selling
merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk menyampaikan
informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu. Metode ini memang tidak
sefleksibel personal selling namun merupakan akternatif yang lebih murah untuk
menyampaikn informasi ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak
dan tersebar luas. Ada dua bentuk utama mass selling, periklanan yaitu merupakan
bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan
produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada
informasi tentang keunggulan da keuntungan suatu prosuk, yang disusun sedemikian
rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pemikiran
seseorang untuk melakukan pembelian dan penggunaan jasa. Dan publisitas adalah
bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana
orang atu organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas
merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu prosuk untuk
membentuk citra produk yang bersangkutan.
Ketiga, sales promotion (promosi penjualan) adalah bentuk persuasi secara
langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang
pembeli produk dengan segera dan/atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli
pelanggan. Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik pelanggan baru,
mempengaruhi dan mendorong pelanggan untuk membeli dan menggunakan jasa dan
produknya.
Keempat Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu
perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai
kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud engan kelompok-kelompok
itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi
kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Kelima Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau bberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang
15
terukur dan transaksi disembarang lokasi. Dalam direct marketing komunikasi
promosi ditujukan kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pesan di
media jejaring sosial (twitter, facebook, blog, web) atau dengan datang langsung
ketempat pemasaran. Dengan begitu akan mempermudah pelanggan atau konsumen
dalam mendapatkan kepuasan atau keinginannya (Tjiptono, 1997: 224).

16
BAB III

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana
yang sudah disusun secara matang dan terperinci. Implementasi biasanya
dilakukan setelah perencanaan sudah dianggap sempurna. Hubungan Masyarakat
atau Public relations merupakan sebuah profesi yang didalamnya terdapat tugas,
fungsi dan peranan yang erat kaitannya dengan kaitan komunikasi.
Beberapa langkah dalam pembuatan Action Strategy yaitu mengemukakan
solusi anda dalam rangkaian sesuatu yang ingin dicapai, hasilkan sebuah daftar
berbagai tindakan untuk setiap goal (sesuatu yang ingin dicapai), menyiapkan
time line, hingga pada perkiraan berbagai biaya
Membuat Komponen komunikasi pada Prinsip pertama dari pembingkaian isi
pesan untuk komunikasi adalah mengetahui dari dekat pandangan klien atau
karyawan dan situasi problem. Prinsip kedua adalah mengetahui kebutuhan,
kepentingan, dan perhatian dari publik sasaran. Komunikasi yang efektif harus
didesain agar sesuai dengan situasi, waktu, tempat dan audien.
Public Relations justru harus mampu untuk menyampaikan pesan dengan cara
yang ekonomis namun memiliki dampak yang luar biasa. Model implementasi
fungsi-fungsi humas juga berkaitan dengan citra, karena upaya mengarahkan atau
membentuk pendapat umum, seperti untuk menumbuh kembangkan pengertian
dan persepsi masyarakat (terhadap pemerintah, undang-undang, kebijakan
pemerintah, organisasi, perusahaan, produk, dan lain-lain

3.2 Saran
Fungsi hubungan masyarakat (Humas) dalam bisnis atau industri
sangat berpengaruh besar. Untuk itu praktisi Humas harus bisa memberikan
masukan atau pendapat-pendapat pada atasanya sehingga atasan mengetahui
perkembangan perusahaan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ekowati, Mas Roro Lijik. 2005. Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Kebijakan
atau Program. Surakarta: Pustaka Cakra

Khasali, Renald. 1982. Manajemen Public Relations, Konsep dan Aplikasinya di


Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti

Morissan, M.A. 2008. Manajemen Publik Relation: Strategi Menjadi Humas


Profesional. Jakarta: Kencana

Muhammad, Arni. 2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara

Rosady, Ruslan. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: RajaGrafindo


Persada

Setyodarmodjo, Soenarko. 2003. Public Relations, Pengertian, Fungsi dan Peranannya.


Surabaya: Papyrus

18

Anda mungkin juga menyukai