Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SOCIAL MEDIA DAN PUBLIC RELATION 4.0

MATA KULIAH: APLIKASI TEKNOLOGI MULTIMEDIA

Oleh: Zulia Cahyani Erika (197420274)

Dosen Pembimbing: Indrian Syafitri S.AP .,M.Si

ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL dan ILMU POLITIK (Fisipol)

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi allah  yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan- Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik. Sholawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada
baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW.

Makalah ini memuat materi tentang “ Social Media dan Public Relation 4.0”
walaupun  makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi juga memiliki
detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Tak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah
membantu kami dalam mengerjakan makalah. Kami juga mengucapkan terimakasih  kepada
teman-teman  mahasiswa yang juga sudah member konstribusi baik langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada
pembaca. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun, guna terciptanya makalah yang lebih baik di masa yang akan
datang. Terimakasih.

Wassalamualaikum warahmatulahi wabarakatuh.

Pekanbaru, 22 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………..….
……………

KATA PENGANTAR……………………………………………………….……..………….

DAFTAR ISI………………………………………………………………………...…………

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang……………………………………………………………………....…...........

Rumusan Masalah......................................................................................................................

Tujuan ........................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Public Relation ................................................................................................

2.2 Fungsi Public Relation .....................................................................................................

2.3 Transformasi public relation di era industry 4.0 .........................................................

2.4 Mengelola Public Relation secara interaktif ...................................................................

2.5 Rahasia sukses berkampanye di situs jaringan sosial ...........................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..........................................................................................................................

3.2 Saran .....................................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kemajuan teknologi terus berkembang dan mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman, salah
satunya adalah internet. Menurut Rob Franklin et al (2009: 114) kehadiran internet membawa dampak tersendiri
bagi dunia bisnis maupun institusi media, termasuk pula bagi dunia public relations. Selain itu pada dunia bisnis
dan public relations juga membawa dampak tersendiri sebagai saluran komunikasi baru dalam berhubungan
dengan para publiknya. Praktisi public relations memiliki saluran langsung dalam berkomunikasi dengan
publiknya tanpa harus termediasi melalui awak jumalis bahkan lebih dari itu internet juga mampu merubah
hubungan komunikasi antara keduanya. Selain itu internet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan media
lain, seperti yang dikemukakan Ashcroft,

Menurut Grunig (2009:13), media baru juga dapat digunakan oleh public relations untuk kepentingan-
kepentingan berikut, seperti media digital dapat digunakan untuk melakukan programprogram komunikasi.
Program-program tersebut antara lain meliputi program komunikasi berhubungan dengan media, berhubungan
dengan pelanggan, berhubungan dengan rekan keija, berhubungan dengan komunitas, berhubungan dengan
anggota organisasi non profit, hubungan dengan para donor, hubungan dengan alumni, berhungunan dengan
pemerintah. Hal tersebut dilakukan semata untuk menciptakan hubungan dengan publik. Selanjutnya media baru
dapat digunakan untuk melakukan scanning lingkungan. Scanning lingkungan disini memiliki pengertian untuk
mendeteksi potensipotensi masalah dan isu-isu yang berkembang yang terkait dengan organisasi. Penggunaan
situs pencari seperti Google dapat membantu praktisi untuk menemukan persoalan dengan memasukkan kata-
kata kunci yang berhubungan dengan isu-isu berkaitan dengan organisasi.

1.2 Rumus Masalah


1. Apa penegrtian Public Relation
2. Apa fungsi Public Relation
3. Apa transformasi Relation di era industry 4.0
4. Gimana mengelola public secara interaktif
5. Apa rahasia sukses berkampanye di situs jaringan sosial

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian public relation
2. Untuk menegetahui fungsi public relation
3. Untuk mengetahui tranformasi public relation di era industry 4.0
4. Untuk mengetahui bagiamana menegelola public secara interaktif
5. Untuk mengetahui rahasia sukses berkampanye di situs jaringan sosial

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Public Relation

Humas (hubungan Masyarakat) merupakan terjemahan bebas dari istilah Public Relations/PR atau bisa
disebut juga Human Relations. Public Relations secara etimologi berasal dari bahasa Inggris yang berarti
hubungan masyarakat. Cutlip, dan Center dan Broom menjelaskan public relations adalah fungsi manajemen
yang membangun dan mempertahankan hubungan baik dan bermanfaat anatara organisasi dengan publik yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.

Dalam buku “Effective Public Relations” Menurut Rex F. Harlow, dalam definisinya mencakup elemen
konseptual dan operasional: Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang membantu membangun
dan menjaga lini komunikasi, pemahaman bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan
publiknya; PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; PR membantu manajemen agar tetap
responsif dan mendapat informasi terkini tentang opini publik: PR mendefinisikan dan menekankan tanggung
jawab manajemen untuk melayani kepentingan publik; PR membantu manajemen tetap mengikuti perubahan
dan memanfaatkan perubahaan secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai sistem peringatan dini untuk
mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset dan komunikasi yang sehat dan etis
sebagai alat utamanya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan PR adalah kegiatan yang berkaitan dengan menjalin
hubungan baik dengan publik sasaran, PR menjalin komunikasi yang baik kepada organisasi eksternal dan
internal.

2.2 Fungsi Public Relaction


Fungsi utama Public Relations sebagai berikut:

1. Bertindak sebagai communicator dalam kegiatan komunikasi pada organisasi perusahaan, prosesnya
berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic reciprocal communication). Dalam hal ini, di satu pihak
melakukan fungsi komunikasi berlangsung dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini publik
(public opinion).

2. Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik dengan pihak publik sebagai target
sasaran, yaitu publik internal dan eksternal. Khususnya dalam menciptakan saling mempercayai ( mutually
understanding) dan saling memperoleh manfaat bersama (mutually symbiosis) antara lembaga/organisasi
perusahaan dan publiknya.

3. Peranan back up management dan sebelumnya dijelaskan bahwa fungsi Public Relations melekat pada fungsi
manajemen, menurut teori bahwa proses tersebut melalui tahapan yang terkenal POAC, yaitu singkatan dari
planning (perencanaan), organizing (pengorganisasian), actuating (penggiatan), dan controlling (pengawasan).

4. Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuan (goals) akhir dari
suatu aktivitas program kerja PR campaign (kampanye PR), baik untuk keperluan publikasi maupun promosi.

2.3 Transformasi PR di Era Industri 4.0

Berikut adalah beberapa langkah yang harus diambil untuk mewujudkan transformasi tersebut,
yakni:

1. Kompetensi

Humas harus memiliki ataupun memperbarui kompetensi, baik di bidang teknologi maupun
nonteknologi. Pada industri 4.0 dibutuhkan praktisi humas yang fleksibel dan memiliki mobilitas yang
tinggi.

"Seorang humas juga memerlukan kemampuan digital, analitik, menulis konten, membangun
jaringan, haus akan informasi terbaru, dan memiliki spesialisasi," ungkap Agung.

2. Personalisasi Konten

Agar pesan yang ingin disampaikan dapat memberikan efek langsung kepada target, praktisi PR harus kreatif
dan mampu melakukan pendekatan personal kepada target. Jangan hanya menerapkan prinsip one size fits all
messages pada semua konten.

"Di tengah 'tsunami konten' dan informasi yang berlebih, humas 4.0 harus mampu mengidentifikasi target, kanal
yang digunakan, serta konten yang dibutuhkan oleh mereka. Hal tersebut berlaku juga ketika humas dihadapkan
dengan situasi krisis, seperti manajemen reputasi dan membangun sebuah brand," papar Agung.

3. Pahami Tren Global

Humas di Industri 4.0 nanti perlu kreativitas dan memahami tren dunia global. Misalnya, fenomena video 360
milik CNN, Live Streaming, Drone, hingga teknologi Mixed Reality di Windows. Humas 4.0 harus
mengombinasikan teknologi-teknologi tersebut dengan fungsi PR.
4. Integritas

PR tak boleh mudah terpengaruh arus isu yang beredar di masyarakat. Ia tak boleh dengan mudah memercayai
isu, mulai dari hoax hingga berita palsu. Dengan begitu, integritasnya sebagai humas tidak akan menurun di era
Indistri 4.0. Dalam tulisannya, Agung mengatakan, bahwa humas harus tetap memiliki tata kelola (Good
Governance), akuntabel, transparan, dan menjawab bukan hanya kebutuhan stakeholders, melainkan juga
seluruh warga Negara

5. Kolaborasi

Dalam menjalankan tugasnya di era digital nanti, PR tak bisa bergerak sendiri-sendiri. Diperlukan sebuah sinergi
antarsemua praktisi humas, baik itu humas pemerintah, humas swasta, ataupun akademisi. Hal tersebut
dilakukan untuk memenuhi ekspektasi stakeholders yang meningkat 3 kali lipat terhadap fungsi praktisi PR.

Secara garis besar, yang dimaksud oleh Agung, humas berfungsi untuk membangun kepercayaan dan reputasi
melalui branding "Making Indonesia 4.0". Dalam mewujudkannya, diperlukan peran strategis dari Humas 4.0
yang memiliki kompetensi global, digital, dan kreatif. Poin paling pentingnya, ia menambahkan, Humas 4.0 harus
berjiwa NKRI.

2.4 Mengelola Public secara Interaktif

Elemen penting yang wajib dimasukkan saat menyusun strategi public relations:

1. Sistem komunikasi perusahaan


Elemen ini bisa dilihat dari bagaimana suatu perusahaan berkomunikasi dengan perusahaan lain, baik secara
internal maupun eksternal. Strategi komunikasi perusahaan adalah tulang punggung dari strategi public
relations secara keseluruhan.  Mengapa demikian? Sebab, komunikasi perusahaan menggunakan sebuah
metode untuk mengekspresikan pesan-pesan penting. Metode ini harus dapat dimengerti oleh audiens, karena
berkaitan dengan bagaimana perusahaan memperlihatkan diri ke luar.

2. Hubungan dengan media

Hubungan media adalah suatu hal yang perlu dimiliki suatu organisasi, termasuk perusahaan, dengan pers.
Pasalnya, agar strategi PR bisa berhasil, perusahaan harus membangun hubungan yang baik dengan pers
untuk memastikan bahwa hal yang mereka katakan bisa digambarkan dengan baik.

3. Hubungan masyarakat

Elemen ini berkaitan dengan bagaimana sebuah perusahaan memiliki relasi dengan masyarakat atau kelompok
yang memiliki latar belakang serupa. Hubungan ini disusun untuk memperlihatkan sisi di mana perusahaan
mampu berjalan beriringan dengan masyarakat. Beberapa perusahaan memasukkan elemen hubungan
masyarakat dalam strategi yang biasa disebut corporate social responsibility (CSR). Dalam proyek ini, biasanya
dibuat beberapa acara yang terdiri dari kegiatan pendidikan dan kesehatan masyarakat.

4. Manajemen krisis

Salah satu hal yang dibutuhkan dalam menyusun strategi public relations adalah manajemen krisis. Manajemen
krisis berarti bagaimana sebuah perusahaan menangani krisis atau situasi tak terduga lainnya yang bisa saja
membuat atau menghancurkan bisnis mereka.  Memiliki rencana manajemen krisis memungkinkan perusahaan
beroperasi secara normal dan secara tidak langsung menjaga citra. Untuk menanggulangi ini, dibutuhkan
komunikasi internal dan eksternal agar situasi tetap terkendali. 

5. Manajemen acara

Salah satu strategi public relations terbaik adalah membuat acara. Acara penting karena dapat meningkatkan
kedekatan antara perusahaan dengan komponen-komponen yang berkaitan dengan bisnis mereka. Namun,
menciptakan acara tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa pertimbangan perlu dipikirkan, seperti topik
yang akan diambil, kapan dan di mana acara akan diselenggarakan, hingga siapa yang akan dihadirkan.

2.5 Rahasia sukses berkampanye di situs jaringan sosial

Pada saat melakukan kampanye, kegiatan memilih media kampanye merupakan hal yang cukup strategis
karena termasuk dalam manajemen perencanaan kampanye. Memilih media kampanye tidak sekedar
menentukan jenis media yang digunakan untuk berkampanye semata, namun juga ketepatan dalam menjalin
dan mengintegrasikan berbagai unsur, yakni media (forum, wahana, model kampanye), pesan kampanye
(informasi,janji, citra, slogan, tema atau isu), subyek penyampai pesan dan pemahaman yang memadai tentang
khalayak yang dituju.

Jenis media untuk kampanye yang tersedia di antaranya adalah jenis media cetak dan elektronik. Untuk kategori
media massa, jenis media cetak dapat berupa surat kabar, majalah, leaflet dan brosur, sementara media
elektronik berupa radio, televisi, film. Untuk media baru yang bersifat interaktif misalnya adalah telepon selular
dan internet (Pawito, 2009). Perkembangan jenis media kampanye berkembang cepat seiring perkembangan
teknologi. Salah satu perkembangan itu adalah hadirnya media yang mampu menjangkau sasaran khalayak
yang lebih banyak, yaitu internet.

Penggunaan media internet merupakan bentuk strategi online marketing yang dapat memberikan beberapa
keuntungan, misalnya penghematan biaya dan waktu jika dibandingkan dengan media massa konvensional
serta kemutakhiran data dan informasi di dalamnya yang mudah dan cepat untuk diakses atau dilakukannya
penyesuaian-penyesuaian, untuk merespon perkembangan yang ada.

Pertumbuhan jejaring sosial yang pesat tidak lepas dari banyaknya pengguna yang aktif menggunakan internet
dan jejaring sosial di mobile phone dan juga perilaku manusia Indonesia yang senang bersosialisasi serta
budaya narsis yang aktifitas dalam media sosial semakin tidak bisa lepas dari kehidupan sehari-hari. Aktifitas ini
menjadi ritual kehidupan dan bertergantungan seperti menggunggah foto terbaru, membagikan kegiatan terkini
dan saling berkomentar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://www.wartaekonomi.co.id/read203580/transformasi-pr-di-era-industri-40
https://www.google.com/search?
q=pengertian+public+relation&oq=pengertian+publ&aqs=chrome.0.69i59j69i57j0i512l5j69i60.4908j0j7&sourceid
=chrome&ie=UTF-8#

https://glints.com/id/lowongan/menyusun-strategi-public-relations-yang-efektif/#.Ya7rBdJBzIU

https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/32236/1/TANTO%20FADLY-FDK.pdf

Anda mungkin juga menyukai