Disusun oleh:
Kelompok 3
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat-Nya
penulis dapat mengerjakan tugas makalah yang berjudul “Peran Tugas dan Fungsi Public
Relation Pada Suatu Lembaga” ini tanpa mengalami hambatan yang berarti, serta dapat
menyelesaikannya dengan baik dan semaksimal mungkin. Salawat beriring salam penulis
sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari
alam jahiliah menuju peradaban seperti saat ini, yang membuka mata hati kita untuk terus
menuntut ilmu.
Penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah
Humas Pemeritahan dan Perusahaan, Bapak Dr. Erwin Effendi, M. A karena telah memberikan
didikan dan pengajarannya selama perkuliahan daring. Penulis berharap semoga makalah ini
nantinya dapat menambah sedikit pengetahuan bagi para pembaca, dan untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi. Adanya
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih banyak kekurangan
dalam materi yang disuguhkan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik
yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi ataupun perusahaan, agar dapat menjalankan kegiatannya dengan baik
dan aman perlu adanya suatu dukungan dari masyarakat atau publik. Jika tidak akan
menghambat jalannya program-program organisasi di dalamnya, dan tidak akan terwujudnya
visi-misi atau tujuan dari organisasi itu sendiri. Pada hakikatnya, suatu organisasi tidak akan
berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan atau respon positif dari publik, karena publik
sebagai subjek yang merasakan efek dari program organisasi tersebut. Publik relation sebagai
suatu bidang pada suatu lembaga yang memiliki pekerjaan yang berhubungan dengan
masyarakat atau publik.
Untuk itulah pada pembahasan makalah kali ini, akan membahas peran, tugas dan fungsi
public relation pada suatu lembaga, organisasi ataupun perusahaan. Dengan mengetahui peran,
tugas dan fungsi dari public relation dapat membangun citra positif dari suatu lembaga.
B. Rumusan Masalah
1
C. Tujuan
Untuk mengetahui mengenai peran, tugas serta fungsi Public Relation pada suatu
lembaga sebagai materi pembelajaran mata kuliah humas pemerintahan dan perusahaan dan guna
memenuhi tugas kelompok mata kuliah humas pemerintahan dan perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut Cultip, Center dan Broom dalam bukunya Effective Public Relations Edisi
Kesembilan, public relation adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.1
Seorang praktisi Public Relations harus berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi
dalam membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya.
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator atau mediator
untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan
oleh publiknya. Fasilitator komunikasi bertindak sebagai perantara (lisan), interpreter, dan
mediator antara organisasi dan publiknya. Mereka menjaga komunikasi dua arah dan
memfasilitasi percakapan dengan menyingkirkan rintangan dalam hubungan dan menjaga agar
saluran komunikasi tetap terbuka. Tujuannya adalah memberi informasi yang dibutuhkan oleh
baik itu manajemen maupun publik untuk membuat keputuasan demi kepentingan bersama.
Praktisi yang berperan sebagai fasilitator komunikasi ini bertindak sebagai sumber informasi dan
agen kontak resmi antara organisasi dan publik. Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda
mendiagnosis dan memperbaiki kondisi-kondisi yang menganggu hubungan komunikasi di
antara kedua belah pihak. Fasilitator komunikasi menempati peran di tengah-tengah dna
berfungsi sebagai penghubung antara organisasi dan publik.
1
Citra Anggraini & Yugih Setyanto, 2019, Peranan Public Relation dalam Mempertahankan Eksistensi Ramayana
(Jurnal Prologia), Universitas Tarumanegara, Jakarta Barat. Hlm. 410
2
Ibid.
3
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator)
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan. Public Relations
merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan
organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga pemimpin organisasi mampu mengambil
tindakan dan mengeksekusi keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah
dihadapi, secara rasional dan profesional.
Menurut Ruslan, peranan utama seorang PR yaitu sebagai komunikator atau penghubung antara
perusahaan dengan publiknya.3
1. Membina Relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling
menguntungkan dengan publiknya.
2. Peranan Backup Management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen perusahaan.
3. Membentuk Corporate Image, artinya peranan PR berupaya menciptakan citra bagi organisasi
atau lembaganya.
Dari kedua pendapat para ahli dalam mengemukakan peran public relation, dapat
dianalisis bahwa pendapat Ruslan dalam mengemukakan peranan public relation telah dijelaskan
dan masuk dalam pembahasan pendapat Dozier dan Broom dalam memaparkan peran public
relation.
3
Ibid
4
B. Tugas Public Relation
Tugas public relation dibagi menjadi lima bagian meski sebenarnya semuanya merupakan
satu kesatuan tak terpisahkan. Namun, bisa jadi pada setiap kegiatannya, bobotnya tidak sama
dalam pelaksanaannya. Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut.4
PR harus mampu menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas informasi baik yang
disampaikan secara lisan, tertulis, melalui gambar (visual) kepada publik, supaya publik
mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan
yang dilakukan. Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan, dan harapan publik internal
atau eksternal dan memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang
masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.
2. Melakukan Monitoring
Dengan suara yang membuat lingkungan menjadi kurang merasa tenang. Mungkin bau
tidak sedap yang bisa mengganggu kesehatan kita. Untuk semua itu sebaiknya mereka dapat
dilibatkan dalam pembicaraan cara mengatasi hal yang semacam itu sehingga mereka merasa
diperhatikan dan dimanusiakan. Hal tersebut akan memberi dukungan organisasi dalam
perkembangannya dan merupakan masa depan kehidupan bagi organisasi.
5
Perlu menentukan strategi dan bagaimana mengkomunikasikannya kepada publik internal
atau eksternal demi kontinuitas organisasi. Perlu ada perencanaan yang terencana, bagaimana
dapat direalisasikan, siapa dan apa saja yang harus dilakukan, kapan harus terjadi, dan
bagaimana kelanjutannya dan berapa besar dananya. Peraturan PR dalam fungsi ditujukan untuk
merealisasikan apa yang menjadi persetujuan organisasi, dilaksanakan dengan penuh tanggung
jawab, bila perlu mendukung pelaksanaan tersebut dengan kegiatan yang diperlu- kan. Karena
bisa terjadi perubahan peraturan tersebut ada yang mungkin akan menolaknya. Suatu hal yang
perlu dipertahankan dan tak boleh diabaikan adalah citra organisasi harus justru menjadi lebih
baik dan lebih kuat.
Menyadari citra yang baik tidak hanya terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi,
dan seterusnya, tetapi terletak pada 1). bagaimana organisasi bisa mencerminkan organisasi yang
dipercayai, memiliki kekuatan, mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang
selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; 2). dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan
gambaran komponen yang kompleks.
Tidak mungkin citra itu hanya menunjukkan adanya satu gambar yang jelas saja. Andaikan kita
mau menganalisis citra, akan muncul berbagai komponen seperti berikut ini.
b. Apa yang saya pikirkan dari relasi saya, bagaimana saya ini?
d. Apa yang saya pikirkan, apa yang saya pikirkan mengenai dia?
Di sini menunjukkan adanya citra secara langsung atau citra yang telah dipengaruhi, citra
yang mendapat berbagai pengaruh. Kalau seorang sudah bisa mendapat berbagai macam atau
bentuk gambaran atau citra, apalagi citra organisasi.
Citra organisasi bisa merupakan citra dari pimpinan, ada citra yang menjadi keinginan,
harapan, dan sebagainya. Citra yang bisa mendapat kepercayaan adalah citra dari kenyataan
identitas organisasi.
6
4. Instrumen Tanggung Jawab Sosial.
Masih banyak hal yang dapat disampaikan, namun hal ini sekadar untuk memberi
gambaran fungsi Public Relations itu sebenarnya. Berikut ini fungsi dari public relation
berdasarkan analisis referensi buku Dasar-Dasar Public Relation karya Maria Assumpta Rumanti
:
7
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh goodwill, kepercayaan, saling adanya pengertian dan
citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan
semua pihak.
3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik,
tetapi merupakan kekhasan organisasi/perusahaan. Sangat penting bagai- mana organisasi
memiliki warna, budaya, citra, suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat,
dan produktivitas bisa dicapai secara optimal. Edwin Emery dalam bukunya Introduction to
Mass Communications menyatakan "The planned and organized effort of a company or
institution to establish mutually beneficial through acceptable communications relationship with
its various public". (Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau
lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai
publiknya.)5
4. Sebagai usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan
dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan
opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi/perusahaan
yang bersangkutan.
Ada dua fungsi Public Relations yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif menurut
Kusumastuti. Dalam konstruktif PR menekankan aktivitas yang dilakukan perusahaan/organisasi
sehingga dapat terancam dan berkesinambungan yang bersifat proaktif. Korektif memberikan
tanggung jawab kepada PR untuk mengatasi setiap masalah.6
Menurut Onong Uchjana Effendy (1998;153) merumuskan bahwa fungsi PR sebagai berikut:7
2. Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik, baik publik eksternal maupun
internal
5
Ibid hlm. 32
6
Suryani Musi, Krisis Public Relations. (Pasuruan : Qiara Media, 2019) hlm. 16
7
Ibid
8
3. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik ke organisasi.
Public Relations memiliki titik fokus yang sangat jelas, sehingga fungsi dari PR tidak
akan jauh berbeda meski beberapa ahli mengeluarkan pendapatnya mengenai fungsi PR.
Seperti yang dikemukakan oleh S. Blacken Melvin L Sharpo pada tahun 1983, Public
Relations menginformasikan kepada semua pihak yang terkait dalam menciptakan adanya saling
pengertian, yang didasarkan pada kenyataan, kebenaran dan pengetahuan yang jelas lengkap dan
perlu diinformasikan secara jujur, jelas dan objektif. Berdasarkan referensi tersebut fungsi PR
diuraikan dalam empat hal, yaitu;8
1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik kepercayaan saling adanya pengertian serta
citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya
2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan
semua pihak
3. Unsur penting dalam organisasi dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai
harapan publik tetapi merupakan sebuah kekhasan organisasi atau sebuah Berfungsi untuk
perusahaan. Sangat penting bagaimana organisas, memiliki warna, budaya, citra suasana yang
kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.
4. Sebagai usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan
dengan publiknya, internal atau eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan
opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi/perusahaan
yang bersangkutan.
Kemudian menurut Bertram R. Canfield Fungsi Public Relations itu haruslah mencakup kepada
hal sebagai berikut:9
8
Ibid hlm.17
9
Ibid
9
1. should serve the public's interest (Harus melayani kepentingan publik)
3. And stress good morals and manners.(Menekankan pada moralitas dan sopan santun )
Fungsi public relations yang dilaksanakan dengan baik dan benar merupakan alat yang
ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi atau perusahaan,
suasana kerja yang kondusif, peka terhadap karyawan dan perlu pendekatan khusus, serta perlu
dimotivasi dalam meningkatkan kinerjanya, dan lain-lain. Penting diperhatikan bahwa dalam PR,
mengingat kembali falsafah, pengertian, dan sejarah maupun fungsi dari PR itu snediri,
menunjukkan bahwa pada PR berakar pola pikir pragmatis dan harmonis, terutama dalam
meminimalkan konflik, dengan menggunakan pendekatan, komunikasi timbal balik akan sangat
membantu menemukan strategi bagaimana mengatasi konflik yang terjadi.
PR harus menyadari bahwa komunikasi yang baik dan etis serta hubungan manusiawi
merupakan alat dalam mengatasi hubungan yang tegang ataupun sampai terjadinya konflik. Hal
ini terjadi karena adanya pengertian. Dengan komunikasi itu menjadi muncul adanya saling
pengertian dan kepercayaan. Artinya mengakui bila ada kesalahan, kekeliruan, tetapi menyadari
bahwa ada kemungkinan untuk mengadakan perbaikan demi perkembangan yang akan lebih
menguntungkan semua pihak. Dalam hal ini jaminan yang terandal ialah "Saling adanya
keterbukaan".
PR sebagai "Jalan Penengah" antara organisasi dan publik internal dan eksternal. Dengan
singkat dapat dikatakan bahwa fungsi PR adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mem-
pertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi
masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah. PR bersama-sama mencari dan
menemukan kepentingan organisasi yang mendasar, dan menginformasikan kepada semua pihak
yang terkait dalam menciptakan adanya saling pengertian, yang didasarkan pada kenyataan,
kebenaran dan pengetahuan yang jelas dan lengkap dan perlu diinformasikan secara jujur, jelas,
dan objektif.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran public relation dalam suatu lembaga yaitu : 1). Penasehat Ahli (Expert Prescriber),
2). Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator), 3). Fasilitator Proses Pemecahan
Masalah (Problem Solving Process Fasilitator), dan 4). Teknisi Komunikasi (Communication
Technician).
Tugas public relation dalam suatu lembaga yaitu : 1). Menyelenggarakan dan
Bertanggung Jawab Atas Penyampaian Informasi, 2). Melakukan Monitoring, 3). Memperbaiki
Citra Organisasi, 4). Instrumen Tanggung Jawab Sosial, dan 5). Melakukan Komunikasi Khusus.
Fungsi public relation dalam suatu lembaga yaitu : 1). Kegiatan yang bertujuan
memperoleh itikad baik kepercayaan saling adanya pengertian serta citra yang baik dari publik
atau masyarakat pada umumnya, 2). Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa
diterima dan menguntungkan semua pihak, 3). Unsur penting dalam organisasi dalam
manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik tetapi merupakan sebuah
kekhasan organisasi atau sebuah Berfungsi untuk perusahaan. Sangat penting bagaimana
organisas, memiliki warna, budaya, citra suasana yang kondusif dan menyenangkan, kinerja
meningkat dan produktivitas bisa dicapai secara optimal, dan 4). Sebagai usaha menciptakan
hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, internal atau
eksternal melalui proses timbal balik, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang
sangat berguna sebagai input bagi organisasi/perusahaan yang bersangkutan.
B. Saran
Semoga dengan adanya pembahasan makalah ini, dapat disadari akan pentingnya
eksistensi keberadaan public relation dalam suatu lembaga. Harapan penulis dalam makalah ini
agar pembaca dapat memiliki wawasan dan pengetahuan terkait peran, tugas dan fungsi dari
public relation sehingga dapat disadari bahwa perlu mempelajari ilmu pengetahuan terkait public
relation agar dapat menjalankan peran public relation dengan baik dan benar.
11
DAFTAR PUSTAKA
12