Disusun oleh:
Fiet Febriyanti
1184060036
Humas 4A
Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Betty Tresnawati, S.Sos., M.I.Kom
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Hubungan
Internal yang berjudul “Analisis Proses Komunikasi Dalam Konteks Hubungan
Internal Yang Merupakan Impact Dari Social Distancing”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kritik dan saran
sangat diharapkan oleh penulis demi kemajuan makalah dimasa depan. Besar
harapan penulis bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat baik akademis,
maupun non akademis.
Terima Kasih.
Fiet Febriyanti
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Komunikasi..............................................................................................6
2.2 Pengertian Komunikasi Menurut Ahli......................................................................6
2.3 Pengertian Hubungan Internal..................................................................................6
2.4 Teori Internal Public Relations..................................................................................7
2.5 Fungsi Internal Public Relations................................................................................9
2.6 Pengertian dan Jenis Komunikasi Internal.............................................................10
2.7 Ruang Lingkup Komunikasi Internal......................................................................11
2.8 Pengertian Social Distancing....................................................................................13
2.9 Analisis Proses Komunikasi Dalam Konteks Hubungan Internal Setelah Adanya
Impact Dari Social Distancing.........................................................................................13
BAB III................................................................................................................................16
PENUTUP........................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.3 Tujuan
Tujuan dari pada makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Hubungan Internal serta untuk menjawab semua pertanyaan di rumusan masalah,
serta memberi pemahaman kepada pembaca, dan apabila terdapat masalah, maka
penulis berharap agar dapat memecahkan dan mencari solusinya bersama.
1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini ialah memberi penjelasan dan pemahaman terhadap
pembaca, sebagai bahan ajar untuk pembaca untuk mahasiswa. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan solusi untuk yang membutuhkan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Sedangkan, Publik Internal yakni publik yang menjadi bagian dari kegiatan
usaha pada suatu organisasi atau instansi perusahaan. Misalnya karyawan,
manajemen, stakeholder, keluarga karyawan, dan sebagainya. Adapun contoh dari
kegiatan internal perusahaan, yaitu membuat Press Release, Press Conference,
Seminar, dan sebagainya.
6
Contoh: hubungan antara direktur dengan karyawannya.
2. Hubungan internal-horizontal, yaitu hubungan kerja resmi di dalam suatu
organisasi atau perusahaan, yang terjadi secara mendatar atau sejajar atau
yang mempunyai kedudukan setingkat atau satu level.
Contoh: hubungan antara kepala bagian keuangan dengan kepala
bagian personalia, hubungan sesama karyawan.
Hubungan kerja internal vertikal-horizontal sangat berperan penting dalam kerja
sama sebuah tim. Seorang pimpinan harus dapat menyampaikan informasi kepada
bawahannya dengan baik, sehingga bawahan dapat menerinna apa yang
disampaikannya.
Oleh karena itu sangat penting dilakukan suatu upaya yang terus menerus dalam
menjaga keutuhan dan kebersamaan tim dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hubungan internal-vertikal antara atasan dan bawahan dapat berupa:
1. Hubungan yang berlangsung secara vertikal dari atas ke bawah, antara atasan
dengan bawahan. Hubungan ini dapat berupa instruksi, petunjuk, informasi,
penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, dan sebagainya.
2. Hubungan yang berlangsung secara vertikal dari bawah ke atas, antara
bawahan dan atasan. Hubungan ini dapat berupa laporan, saran-saran,
pengaduan, kritikan, kotak saran dari bawahan kepada pimpinan, dan
sebagainya.
7
baik dan saling bermanfaat antara manager dan karyawan tempat organisasi
menggantungkan kesuksesannya (Cutlip, 2006:11). Karyawan merupakan aset
penting bagi sebuah perusahaan. Karyawan sebagai faktor sumber daya manusia
telah menjadi salah satu komponen organisasi yang memperoleh perhatian intensif
dari pimpinan organisasi.
Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai
pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala
perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik
perusahaan. Keluarga karyawan juga mempunyai andil besar dalam menciptakan
hubungan baik. Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman
bekerja pegawai.
8
2.5 Fungsi Internal Public Relations
Inti tugas Public Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan
dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling
mengerti, dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dan
publik.
Persesuaian yang menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling
memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Berdasarkan adanya dua jenis public bagi suatu badan atau perusahaan (public intern
dan ekstern), maka tujuan Public Relations pun diarahkan melalui dua macam tugas,
yaitu di dalam dengan sebutan internal Public Relations, dan di luar dengan sebutan
external Public Relations. Dengan kata lain, Public Relations mengemban tugas atas
tujuannya tadi, yaitu berkomunikasi ke dalam dengan public intern, dan keluar
dengan public ekstern.
Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan menjadi target dari tugas
Internal Public Relations, terutama suasana diantara para karyawannya yang
mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan badan atau perusahannya.
Kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk
adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara
bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta
meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.
Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai
pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Mereka harus
menyadari bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu
mendapat sorotan dari publik yang ada di luar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan
perbuatan seorang karyawan atau keluargaya dapat mempengaruhi nama baik
instansi atau perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan
tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Keadaan yang
demikian dapat diciptakan apabila pimpinan atau majikan selalu memperhatikan
kepentingan para pegawainya. Baik secara ekonomi, sosial, maupun secara
psikologis.
9
2.6 Pengertian dan Jenis Komunikasi Internal
Komunikasi internal secara sederhana adalah komunikasi yang terjadi dan
dilakukan oleh para pihak internal atau anggota dalam organisasi baik yang
dilakukan secara formal maupun nonformal. Komunikasi internal dalam suatu
organisasi memang sedikit berbeda dengan komunikasi sehari-hari yang kita lakukan,
dimana lebih banyak aspek komunikasi formal dan tertulis yang diterapkan. Misalnya
saja pemberitahuan melalui email, memo dari atasan, surat pemberitahuan, peraturan
yang dibuat oleh perusahaan, buletin rutin organisasi, atau papan pengumuman.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada bentuk komunikasi secara lisan dan nonformal
yang terjadi dalam organisasi.
Komunikasi internal bahkan disebut oleh para ahli, salah satunya oleh Van Riel
dan Fombrun, sebagai kunci untuk membangun identitas organisasi yang kuat
sehingga memberikan sense of belonging (rasa memiliki) pada setiap pihak internal
yang ada di dalamnya. Komunikasi internal dapat berperan penting dalam
penyelesaian konflik yang tentunya tak dapat terhindari dalam organisasi, dimana
komunikasi internal yang baik akan lebih cepat dalam memahami kesalahpahaman
dan meluruskan duduk permasalahan.
A. Komunikasi Personal
Komunikasi ini terjadi dalam level personal dan terdiri dari dua orang dalam
organisasi yang melakukan proses komunikasi baik tatap muka maupun melalui
media. Proses komunikasi tatap muka mengharuskan dua orang tersebut bertemu
langsung dan berkomunikasi tanpa ada perantara, sedangkan komunikasi melalui
10
media biasanya menggunakan alat komunikasi seperti telepon, email, memo, surat,
dan lain sebagainya.
B. Komunikasi Kelompok
Kedua hal ini mungkin sering didengar oleh organisasi manapun, namun pada
praktenya tidak semudah yang terdengar dan terlihat. Adanya ketimpangan dalam
memperlakukan anggota dan memberikan hak yang sesuai akan sangat memicu
permasalahan dan konflik internal dalam organisasi.
Selain itu, organisasi juga perlu memberikan penghargaan atas apa yang
dilakukan karyawan atau anggotanya sehingga mereka merasa dihargai dan tumbuh
rasa kepemilikan terhadap organisasi. Pembangunan dan pembinaan komunikasi
internal yang baik juga bisa dilakukan dengan kegiatan yang melibatkan berbagai
pihak internal dan bersifat menyenangkan seperti rekreasi, berolahraga bersama, dan
lainnya.
11
2. Management (Susunan Manajerial)
Bukan berarti karena secara tingkat atau susunan hierarki para manajer
memiliki tingkatan dan peran lebih tinggi dan dianggap bisa mengatur mereka yang
berada di bawah kepemimpinannya, sehingga tidak diperlukan adanya komunikasi
internal dalam manajerial. Justru sebagai pimpinan dan ujung tombak organisasi,
pihak manajerial sangat perlu membangun dan memupuk komunikasi internal yang
baik dan efektif. Tanpa adanya komunikasi yang efektif dalam susunan manajerial,
maka akan sulit memimpin dan mengarahkan organisasi secara keseluruhan.
Dan jika dalam tingkat manajer tidak ada komunikasi internal yang baik,
akan terjadi konflik antara satu manajer dengan manajer lainnya yang membawahi
divisi atau bagian yang berbeda. Seperti kita tahu bahwa dalam organisasi terdapat
bagian yang memiliki peran dan tugas yang berbeda, dan masing-masing bagian itu
dipimpin oleh manajer atau ketua tim. Karenanya untuk dapat menghindari
permasalahan dan bersinergi antara satu bagian dengan bagian lain, sangat
diperlukan adanya komunikasi internal yang baik dan terarah.
Pihak yang terakhir adalah stockholder atau pemegang saham, bisa juga
mereka yang memberikan dana untuk kelangsungan organisasi jika itu bukan
berbentuk perusahaan yang mencari laba. Pihak ini merupakan bagian dari pihak
internal suatu organisasi karena berperan penting dalam mendukung jalannya
organisasi, dimana tanpa ada dana akan sulit menggerakkan organisasi. Karena itu
perlu dilakukan komunikais internal yang baik kepada pihak stockholder atau
pemberi dana bagi organisasi ini, terutama oleh pihak manajerial yang biasanya
berhubungan langsung dengan mereka.
12
atau rugi yang didapat pada tahun tersebut dan bagaimana operasional perusahaan
selama ini.
13
Hal senada juga dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies
berharap masyarakat dapat melakukan social distancing atau pembatasan interaksi
dengan disiplin. Seperti halnya yang dilakukan oleh sejumlah negara dalam
penanganan virus corona.
Salah satu cara yang dianggap dapat mencegah penyebaran virus corona saat ini
adalah social distancing measures (menjaga jarak sosial). Lalu, apa itu social
distancing measures?
14
Seluruh citivas akademik pun dilarang bepergian ke luar negeri atau kota dan
seluruh mahasiswa pun diinstruksikan untuk pulang ke rumah masing-masing,
termasuk mahasiswa penghuni ma’had. Di surat pun ditegaskan untuk dosen, tenaga
kependidikan, dan mahasiswa yang mengalami gejala-gejala sakit untuk
memeriksakan diri ke dokter.
Dan menurut saya, semakin besar frekuensi dan intensitas pertukaran informasi
yang dilakukan antar struktur, maka akan semakin besar juga efektivitasnya. Karena
adanya social distancing ini berimpact terhadap terganggunya frekuensi dan
intensitas tersebut. Karena dengan adanya social distancing ini kami jadi sukar
bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang dan berbagi informasi, tatap muka
pun diganti dengan daring (online), perkuliahan pun diganti dengan e-learning, tugas
menumpuk dan deadline berdekatan.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang
membangun dan mempertahankan hubungan baik dan saling bermanfaat antara pihak
pimpinan atau manager dengan karyawan di suatu organisasi.
16
dilaksanakan dengan system daring (online) atau penugasan lainnya diluar tatap
muka langsung.
Seluruh citivas akademik pun dilarang bepergian ke luar negeri atau kota dan
seluruh mahasiswa pun diinstruksikan untuk pulang ke rumah masing-masing,
termasuk mahasiswa penghuni ma’had.
17
DAFTAR PUSTAKA
Journal
https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00702-MC
%20Bab2001.pdf
http://www.cidrap.umn.edu/sites/default/files/public/php/
185/185_factsheet_social_distancing.pdf
Makalah
http://repository.uinsu.ac.id/1208/4/BAB%20I-V.pdf
http://eprints.ums.ac.id/33987/4/BAB%20I.pdf
Website
http://communicator12.blogspot.com/2009/09/komunikasi-internal-dan-
komunikasi.html
https://hariyanto30.wordpress.com/category/internal-dan-eksternal-public-relations/
http://aprilianikurniasih.blogspot.com/2015/05/contoh-makalah-kegiatan-humas.html
http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/08/hubungan-internal.html
18