Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS PROSES KOMUNIKASI DALAM


HUBUNGAN INTERNAL YANG MERUPAKAN IMPACT DARI
SOCIAL DISTANCING
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Hubungan Internal

Disusun oleh:
Fiet Febriyanti
1184060036
Humas 4A

Dosen Pengampu:
Dr. Hj. Betty Tresnawati, S.Sos., M.I.Kom

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
KONSENTRASI HUBUNGAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu
Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Hubungan
Internal yang berjudul “Analisis Proses Komunikasi Dalam Konteks Hubungan
Internal Yang Merupakan Impact Dari Social Distancing”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Kritik dan saran
sangat diharapkan oleh penulis demi kemajuan makalah dimasa depan. Besar
harapan penulis bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat baik akademis,
maupun non akademis.

Terima Kasih.

Bogor, 17 Maret 2020

Fiet Febriyanti

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................4
1.3 Tujuan..........................................................................................................................5
1.4 Manfaat........................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
2.1 Pengertian Komunikasi..............................................................................................6
2.2 Pengertian Komunikasi Menurut Ahli......................................................................6
2.3 Pengertian Hubungan Internal..................................................................................6
2.4 Teori Internal Public Relations..................................................................................7
2.5 Fungsi Internal Public Relations................................................................................9
2.6 Pengertian dan Jenis Komunikasi Internal.............................................................10
2.7 Ruang Lingkup Komunikasi Internal......................................................................11
2.8 Pengertian Social Distancing....................................................................................13
2.9 Analisis Proses Komunikasi Dalam Konteks Hubungan Internal Setelah Adanya
Impact Dari Social Distancing.........................................................................................13
BAB III................................................................................................................................16
PENUTUP........................................................................................................................16
3.1 Kesimpulan................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Public Relations sebagai usaha yang direncanakan secara terus-menerus
dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal-balik
antara organisasi dan masyarakat. Pengertian timbal-balik itu menuntut penghargaan
terhadap kekuatan dan kelemahan, peluang, sasaran dan pengakuan atau penerimaan
terhadap kebutuhan setiap kelompok yang mempunyai kepentingan di dalamnya.
Sedangkan proses komunikasi dalam Public Relations adalah proses dari kedua belah
pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata, telinga, dan mulut. Usaha ini harus
disadari secara penuh, ditentukan secara selektif, dan dilakukan secara bertahap dari
waktu ke waktu.
Sasaran utama dari Public Relations modern ini disebut public, yaitu
sekelompok orang baik dalam satu wilayah maupun yang tersebar, namun
mempunyai satu kepentingan atau masalah yang sama dengan memerlukan
penyelesaian. Dua macam public ini yakni sebagai berikut:
1. Internal Public, yang terdiri dari orang-orang yang berada dalam lingkungan
organisasi atau Badan Usaha.
2. External Public, yaitu orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang
berada diluar organisasi, namun mempunyai kepentingan dan masalah dalam
hubungannya dengan organisasi tersebut.
Hubungan Internal Publik Relations akan tercipta secara harmonis apabila
peran publik relation itu berjalan dengan baik, seperti dapat membangun komunikasi
yang baik kepada pegawai yang ada didalam perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana proses komunikasi dalam konteks hubungan internal yang
merupakan impact dari Social Distancing saat ini?
2. Bagaimana kaitannya dengan teori atau konsep Internal Relations?

4
1.3 Tujuan
Tujuan dari pada makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Hubungan Internal serta untuk menjawab semua pertanyaan di rumusan masalah,
serta memberi pemahaman kepada pembaca, dan apabila terdapat masalah, maka
penulis berharap agar dapat memecahkan dan mencari solusinya bersama.

1.4 Manfaat
Manfaat dari makalah ini ialah memberi penjelasan dan pemahaman terhadap
pembaca, sebagai bahan ajar untuk pembaca untuk mahasiswa. Penulis berharap
makalah ini dapat memberikan solusi untuk yang membutuhkan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Komunikasi


Komunikasi adalah "suatu proses di mana seseorang atau beberapa orang,
kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi
agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain". Pada umumnya, komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi
masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik tubuh atau menunjukkan
sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, dan mengangkat bahu.
Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.

2.2 Pengertian Komunikasi Menurut Ahli


Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu, mengubah sikap,
pendapat, atau perilaku, baik secara lisan (langsung) ataupun tidak langsung (melalui
media).

2.3 Pengertian Hubungan Internal


Hubungan Internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang membangun
dan mempertahankan hubungan baik dan saling bermanfaat antara pihak pimpinan
atau manager dengan karyawan di suatu organisasi.

Sedangkan, Publik Internal yakni publik yang menjadi bagian dari kegiatan
usaha pada suatu organisasi atau instansi perusahaan. Misalnya karyawan,
manajemen, stakeholder, keluarga karyawan, dan sebagainya. Adapun contoh dari
kegiatan internal perusahaan, yaitu membuat Press Release, Press Conference,
Seminar, dan sebagainya.

Pengertian lainnya, Hubungan Internal adalah hubungan yang berlangsung di


dalam suatu organisasi atau perusahaan itu sendiri. Ada 2 tipe hubungan internal
dalam tim, yaitu sebagai berikut:

1. Hubungan internal-vertikal, yaitu hubungan yang terjalin antara atasan


dengan bawahan atau antara atasan dengan para stafnya.

6
 Contoh: hubungan antara direktur dengan karyawannya.
2. Hubungan internal-horizontal, yaitu hubungan kerja resmi di dalam suatu
organisasi atau perusahaan, yang terjadi secara mendatar atau sejajar atau
yang mempunyai kedudukan setingkat atau satu level.
 Contoh: hubungan antara kepala bagian keuangan dengan kepala
bagian personalia, hubungan sesama karyawan.
Hubungan kerja internal vertikal-horizontal sangat berperan penting dalam kerja
sama sebuah tim. Seorang pimpinan harus dapat menyampaikan informasi kepada
bawahannya dengan baik, sehingga bawahan dapat menerinna apa yang
disampaikannya.

Sebaliknya jika seorang bawahan ingin menyampaikan pesan kepada pimpinan


dia pun harus dapat menyampaikan dengan baik. Hubungan antarsesama karyawan
pun juga penting dilakukan. Jika terjadi ketidakharmonisan antara satu dengan yang
lainnya, hal ini akan mengganggu kerja sama dalam suatu tim.

Oleh karena itu sangat penting dilakukan suatu upaya yang terus menerus dalam
menjaga keutuhan dan kebersamaan tim dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Hubungan internal-vertikal antara atasan dan bawahan dapat berupa:

1. Hubungan yang berlangsung secara vertikal dari atas ke bawah, antara atasan
dengan bawahan. Hubungan ini dapat berupa instruksi, petunjuk, informasi,
penjelasan, perintah, pengumuman, rapat, dan sebagainya.
2. Hubungan yang berlangsung secara vertikal dari bawah ke atas, antara
bawahan dan atasan. Hubungan ini dapat berupa laporan, saran-saran,
pengaduan, kritikan, kotak saran dari bawahan kepada pimpinan, dan
sebagainya.

2.4 Teori Internal Public Relations


Target kegiatan Public Relations dalam konteks ini adalah menjaga suasana
diantara para karyawan di dalam badan atau perusahaan. Bagaimana menciptakan
komunikasi efektif, keserasian hubungan antara pimpinan dan bawahan, baik secara
horizontal maupun vertikal, sehingga dapat memperkuat tim kerja perusahaan. “Salah
satu good relations yang harus dijaga dengan baik yaitu internal relationsyaitu bagian
khusus dari Public Relations yang membangun dan mempertahankan hubungan yang

7
baik dan saling bermanfaat antara manager dan karyawan tempat organisasi
menggantungkan kesuksesannya (Cutlip, 2006:11). Karyawan merupakan aset
penting bagi sebuah perusahaan. Karyawan sebagai faktor sumber daya manusia
telah menjadi salah satu komponen organisasi yang memperoleh perhatian intensif
dari pimpinan organisasi.

Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai
pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Dimana segala
perilaku mereka mendapat sorotan dari publik dan dapat mempengaruhi nama baik
perusahaan. Keluarga karyawan juga mempunyai andil besar dalam menciptakan
hubungan baik. Karena ketentraman keluarga akan berpengaruh pada ketentraman
bekerja pegawai.

Komunikasi karyawan adalah sesuatu spesialis Public Relations yang


berhubungan dengan “bagaimana para profesional Public Relations dikorporasi,
perusahaan konsultan,dan organisasi nirlaba membantu mewujudkan komunikasi
yang efektif antar karyawan dan antara karyawan dengan manajemen puncak.” Usaha
komunikasi karyawan di mulai sebelum seorang karyawan di perkerjakan sampai
pasca kepergian karyawan tersebut dari organisasi. Dengan demikian, dari rekrutmen
sampai setelah perpisahan, Public Relations memiliki peran penting dalam
pengalaman kerja seorang karyawan. (Lattimore, dkk, 2010:233-234)

Internal Public Relations juga harus melakukan upaya-upaya untuk dapat


memecahkan permasalahan dalam lingkungan intern perusahaan, seperti bagaimana
memelihara hubungan baik antara pimpinan dengan bawahan serta antara buruh
dengan pegawainya dengan rekan-rekan sekerja, mempertinggi produktivitas sumber
daya manusia (SDM) dalam perusahaan, menggerakkan para pegawai agar
memberikan pelayanan maksimal kepada publik, mengadakan komunikasi teratur
dan tepat guna dalam perusahaan secara vertikal dan horizontal, mempertinggi
kecakapan dan pengetahuan SDM perusahaan, memberikan hiburan dan kesempatan
bersantai bagi pegawai, meningkatkan kebersihan, ketertiban, serta keindahan
perusahaan dan lingkungannya, mengintegrasikan keluarga pegawai ke dalam
kehidupan perusahaan, memelihara kesejahteraan pegawai atas usaha sendiri. Dalam
hal pelaksanaan tergantung pada besar kecil perusahaan serta skala priorotas.

8
2.5 Fungsi Internal Public Relations
Inti tugas Public Relations adalah sinkronisasi antara informasi dari perusahaan
dengan reaksi dan tanggapan publik sehingga mencapai suasana akrab, saling
mengerti, dan muncul suasana yang menyenangkan dalam interaksi perusahaan dan
publik.

Persesuaian yang menciptakan hubungan harmonis di mana satu sama lain saling
memberi dan menerima hal-hal yang bisa menguntungkan kedua belah pihak.
Berdasarkan adanya dua jenis public bagi suatu badan atau perusahaan (public intern
dan ekstern), maka tujuan Public Relations pun diarahkan melalui dua macam tugas,
yaitu di dalam dengan sebutan internal Public Relations, dan di luar dengan sebutan
external Public Relations. Dengan kata lain, Public Relations mengemban tugas atas
tujuannya tadi, yaitu berkomunikasi ke dalam dengan public intern, dan keluar
dengan public ekstern.

Sudah tentu suasana di dalam badan atau perusahaan menjadi target dari tugas
Internal Public Relations, terutama suasana diantara para karyawannya yang
mempunyai hubungan langsung dengan perkembangan badan atau perusahannya.
Kegiatan Public Relations ke dalam perusahaan tersebut diperlukan untuk memupuk
adanya suasana yang menyenangkan di antara para karyawannya, komunikasi antara
bawahan dan pimpinan atau atasan terjalin dengan akrab dan tidak kaku, serta
meyakini rasa tanggung jawab akan kewajibannya terhadap perusahaan.

Tiap anggota dari badan atau perusahaan itu, dari tingkat pimpinan sampai
pesuruh, merupakan Public Relations Officer yang tidak resmi. Mereka harus
menyadari bahwa sebagai anggota atau keluarga dari perusahaan, mereka akan selalu
mendapat sorotan dari publik yang ada di luar. Sikap, sifat, tingkah laku, dan
perbuatan seorang karyawan atau keluargaya dapat mempengaruhi nama baik
instansi atau perusahaan dimana mereka bekerja. Dengan kesadaran dan keyakinan
tersebut diharapkan muncul kegairahan kerja dari para pegawainya. Keadaan yang
demikian dapat diciptakan apabila pimpinan atau majikan selalu memperhatikan
kepentingan para pegawainya. Baik secara ekonomi, sosial, maupun secara
psikologis.

9
2.6 Pengertian dan Jenis Komunikasi Internal
Komunikasi internal secara sederhana adalah komunikasi yang terjadi dan
dilakukan oleh para pihak internal atau anggota dalam organisasi baik yang
dilakukan secara formal maupun nonformal. Komunikasi internal dalam suatu
organisasi memang sedikit berbeda dengan komunikasi sehari-hari yang kita lakukan,
dimana lebih banyak aspek komunikasi formal dan tertulis yang diterapkan. Misalnya
saja pemberitahuan melalui email, memo dari atasan, surat pemberitahuan, peraturan
yang dibuat oleh perusahaan, buletin rutin organisasi, atau papan pengumuman.
Meski begitu, bukan berarti tidak ada bentuk komunikasi secara lisan dan nonformal
yang terjadi dalam organisasi.

Komunikasi internal sangat berperan penting dalam proses penyebaran informasi


dalam organisasi, dimana informasi merupakan aspek krusial yang harus ada dalam
organisasi. Dengan adanya penyampaian dan penerimaan informasi yang baik
melalui komunikasi internal, para anggota organisasi dapat menyamakan pandangan
serta visi misi untuk kelangsungan organisasi dan tujuan bersama. Komunikasi
internal yang terjalin dengan baik juga dapat membantu memupuk dan mempererat
hubungan yang terjalin antara pihak eksternal organisasi, dimana hal ini tentunya
akan dapat memperkukuh kekuatan organisasi itu sendiri.

Komunikasi internal bahkan disebut oleh para ahli, salah satunya oleh Van Riel
dan Fombrun, sebagai kunci untuk membangun identitas organisasi yang kuat
sehingga memberikan sense of belonging  (rasa memiliki) pada setiap pihak internal
yang ada di dalamnya. Komunikasi internal dapat berperan penting dalam
penyelesaian konflik yang tentunya tak dapat terhindari dalam organisasi, dimana
komunikasi internal yang baik akan lebih cepat dalam memahami kesalahpahaman
dan meluruskan duduk permasalahan.

Jenis Komunikasi Internal

A. Komunikasi Personal

Komunikasi ini terjadi dalam level personal dan terdiri dari dua orang dalam
organisasi yang melakukan proses komunikasi baik tatap muka maupun melalui
media. Proses komunikasi tatap muka mengharuskan dua orang tersebut bertemu
langsung dan berkomunikasi tanpa ada perantara, sedangkan komunikasi melalui

10
media biasanya menggunakan alat komunikasi seperti telepon, email, memo, surat,
dan lain sebagainya.

B. Komunikasi Kelompok

Komunikasi internal dalam organisasi yang terjadi antara satu kelompok


dengan kelompok lainnya. Biasanya dalam organisasi kita lebih mengenal dengan
bagian atau divisi, dimana masing-masing divisi ini tentu perlu melakukan
komunikasi dengan divisi lain saat menjalankan tugasnya. Komunikasi kelompok
lebih sering menggunakan proses yang tatap muka langsung, karena akan lebih
mudah untuk melakukan kontak secara berhadapan dibanding melalui media yang
mungkin memunculkan kesalahpahaman.

2.7 Ruang Lingkup Komunikasi Internal


1. Employee or Member (karyawan, buruh, atau anggota)

Membangun komunikasi internal yang baik dengan karyawan atau buruh


adalah hal yang sangat mendasar yang harus dilakukan oleh organisasi. Jika
organisasi bukan berbentuk perkantoran, pihak ini bisa disamakan dengan kedudukan
para anggota organisasi yang memberikan peranan serta sumbangsihnya bagi
organsiasi. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memupuk komunikasi internal
yang baik dengan karyawan maupun anggota dalam organisasi, dimana yang
terpenting adalah adanya perlakuan yang adil dan pemberian hak sesuai dengan yang
seharusnya.

Kedua hal ini mungkin sering didengar oleh organisasi manapun, namun pada
praktenya tidak semudah yang terdengar dan terlihat. Adanya ketimpangan dalam
memperlakukan anggota dan memberikan hak yang sesuai akan sangat memicu
permasalahan dan konflik internal dalam organisasi.

Selain itu, organisasi juga perlu memberikan penghargaan atas apa yang
dilakukan karyawan atau anggotanya sehingga mereka merasa dihargai dan tumbuh
rasa kepemilikan terhadap organisasi. Pembangunan dan pembinaan komunikasi
internal yang baik juga bisa dilakukan dengan kegiatan yang melibatkan berbagai
pihak internal dan bersifat menyenangkan seperti rekreasi, berolahraga bersama, dan
lainnya.

11
2. Management (Susunan Manajerial)

Bukan berarti karena secara tingkat atau susunan hierarki para manajer
memiliki tingkatan dan peran lebih tinggi dan dianggap bisa mengatur mereka yang
berada di bawah kepemimpinannya, sehingga tidak diperlukan adanya komunikasi
internal dalam manajerial. Justru sebagai pimpinan dan ujung tombak organisasi,
pihak manajerial sangat perlu membangun dan memupuk komunikasi internal yang
baik dan efektif. Tanpa adanya komunikasi yang efektif dalam susunan manajerial,
maka akan sulit memimpin dan mengarahkan organisasi secara keseluruhan.

Dan jika dalam tingkat manajer tidak ada komunikasi internal yang baik,
akan terjadi konflik antara satu manajer dengan manajer lainnya yang membawahi
divisi atau bagian yang berbeda. Seperti kita tahu bahwa dalam organisasi terdapat
bagian yang memiliki peran dan tugas yang berbeda, dan masing-masing bagian itu
dipimpin oleh manajer atau ketua tim. Karenanya untuk dapat menghindari
permasalahan dan bersinergi antara satu bagian dengan bagian lain, sangat
diperlukan adanya komunikasi internal yang baik dan terarah.

3. Stockholder (Pemegang Saham)

Pihak yang terakhir adalah stockholder atau pemegang saham, bisa juga
mereka yang memberikan dana untuk kelangsungan organisasi jika itu bukan
berbentuk perusahaan yang mencari laba. Pihak ini merupakan bagian dari pihak
internal suatu organisasi karena berperan penting dalam mendukung jalannya
organisasi, dimana tanpa ada dana akan sulit menggerakkan organisasi. Karena itu
perlu dilakukan komunikais internal yang baik kepada pihak stockholder atau
pemberi dana bagi organisasi ini, terutama oleh pihak manajerial yang biasanya
berhubungan langsung dengan mereka.

Hal mendasar yang perlu dilakukan sebagai bentuk komunikasi internal


adalah penyampaian informasi mengenai keadaan organsiasi, karena mereka sangat
berhak untuk mengetahui bagaimana situasi dan kondisi dari organisasi yang mereka
danai. Bagi organisasi yang berbentuk perusahaan, penting untuk melaporkan laba

12
atau rugi yang didapat pada tahun tersebut dan bagaimana operasional perusahaan
selama ini.

Komunikasi internal juga bisa dijalin dengan menjalin dan mempertahankan


hubungan baik seperti dengan mengadakan pertemuan secara berkala tanpa harus
menunggu adanya persoalan organisasi yang mendesak.dan sebagainya.

2.8 Pengertian Social Distancing


Social distancing atau jarak sosial adalah istilah yang diterapkan untuk
tindakan tertentu yang diambil oleh pejabat Kesehatan Masyarakat untuk
menghentikan atau memperlambat penyebaran penyakit yang sangat menular.
Petugas Kesehatan memiliki wewenang hukum untuk dibawa langkah-langkah
menjauhkan sosial. Karena langkah-langkah ini akan berdampak besar pada
komunitas, apa pun tindakan untuk memulai langkah-langkah jarak sosial akan
dikoordinasikan dengan badan-badan lokal seperti kota, polisi departemen dan
sekolah, serta dengan negara dan mitra federal.

Social distancing adalah mengurangi jumlah aktivitas di luar rumah dan


interaksi dengan orang lain dianggap mampu mengurangi kontak tatap muka
langsung. Langkah ini termasuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang ramai
dikunjungi, seperti supermarket, bioskop, dan stadion.

Social distancing dimaksudkan untuk menghentikan atau memperlambat


penyebaran penyakit menular. Tujuan dari jarak sosial adalah untuk mengurangi
kemungkinan kontak antara orang yang membawa infeksi, dan orang lain yang tidak
terinfeksi, sehingga dapat meminimalkan penularan penyakit,

2.9 Analisis Proses Komunikasi Dalam Konteks Hubungan Internal Setelah


Adanya Impact Dari Social Distancing
Presiden Indonesia Joko Widodo atau Jokowi kembali berbicara terkait virus
corona baru atau Covid-19. Salah satunya adalah Jokowi mengeluarkan kebijakan
bagi masyarakat untuk bekerja di rumah. Hal tersebut dilakukan Jokowi untuk
meminimalisir penyebaran Covid-19.

Selain itu, segala kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat banyak


diminta untuk ditunda, serta meningkatkan pelayanan fasilitas kesehatan seperti
rumah sakit umum daerah setempat.

13
Hal senada juga dikatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Anies
berharap masyarakat dapat melakukan social distancing atau pembatasan interaksi
dengan disiplin. Seperti halnya yang dilakukan oleh sejumlah negara dalam
penanganan virus corona.

Kedisiplinan social distancing amat penting dan amat instrumental dalam


menjaga agar penyebaran kasus covid-19 bisa terkendali. Sementara itu, sejumlah
negara memutuskan untuk lockdown. Kegiatan di tempat umum seperti sekolah,
universitas, hingga objek wisata sementara ditutup.

Salah satu cara yang dianggap dapat mencegah penyebaran virus corona saat ini
adalah social distancing measures (menjaga jarak sosial). Lalu, apa itu social
distancing measures?

Dilansir dari The Atlantic, social distancing adalah tindakan yang bertujuan


mencegah orang sakit melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk
mengurangi peluang penularan virus.

Social distancing mungkin kurang efektif dalam kasus-kasus di mana infeksi


ditularkan terutama melalui air atau makanan yang terkontaminasi atau oleh vektor
seperti nyamuk atau serangga lain, dan lebih jarang dari orang ke orang.

Tetapi untuk kebaikan bersama, kebijakan ini akhirnya ditegaskan oleh


pemerintah untuk seluruh masyarakat Indonesia. Dimana akhirnya surat edaran
antisipasi Covid-19 dikeluarkan dari hamper seluruh Universitas dan Perusahaan di
Indonesia yang menjelaskan bahwa kegiatan perkuliahan atau bekerja diberhentikan
sementara sampai tanggal sudah ditentukan atau sampai batas waktu yang belum
dipastikan. Surat itu dikeluarkan agar segala kegiatan yang bersifat lapangan,
berinteraksi dengan banyak orang dapat dihentikan sementara.

Sebagaimana mestinya Rektor UIN Sunan Gunung Djati pun telah


menghimbang dan menginformasikan mengenai surat edaran antisipasi Covid-19
kepada seluruh civitas akademik Universitas dan pada akhirnya perkuliahan di UIN
Sunan Gunung Djati pun dilaksanakan dengan system daring (online) atau penugasan
lainnya diluar tatap muka langsung.

14
Seluruh citivas akademik pun dilarang bepergian ke luar negeri atau kota dan
seluruh mahasiswa pun diinstruksikan untuk pulang ke rumah masing-masing,
termasuk mahasiswa penghuni ma’had. Di surat pun ditegaskan untuk dosen, tenaga
kependidikan, dan mahasiswa yang mengalami gejala-gejala sakit untuk
memeriksakan diri ke dokter.

Dan menurut saya, semakin besar frekuensi dan intensitas pertukaran informasi
yang dilakukan antar struktur, maka akan semakin besar juga efektivitasnya. Karena
adanya social distancing ini berimpact terhadap terganggunya frekuensi dan
intensitas tersebut. Karena dengan adanya social distancing ini kami jadi sukar
bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang dan berbagi informasi, tatap muka
pun diganti dengan daring (online), perkuliahan pun diganti dengan e-learning, tugas
menumpuk dan deadline berdekatan.

Kelemahan dari social distancing pun dapat mencakup kesepian, berkurangnya


produktivitas, dan hilangnya manfaat lain yang terkait dengan interaksi manusia.
Diskusi yang seharusnya bisa dilakukan secara langsung dikampus atau kantor,
sekarang menjadi jarak jauh karena harus work from home. Proses komunikasi yang
dilakukan pun seharusnya disampaikan secara langsung atau verbal tetapi karena
adanya social distancing jadi harus via online.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hubungan internal adalah bagian khusus dari Public Relations yang
membangun dan mempertahankan hubungan baik dan saling bermanfaat antara pihak
pimpinan atau manager dengan karyawan di suatu organisasi.

Komunikasi internal secara sederhana adalah komunikasi yang terjadi dan


dilakukan oleh para pihak internal atau anggota dalam organisasi baik yang
dilakukan secara formal maupun nonformal. Komunikasi internal dalam suatu
organisasi memang sedikit berbeda dengan komunikasi sehari-hari yang kita
lakukan, dimana lebih banyak aspek komunikasi formal dan tertulis yang diterapkan.
Misalnya saja pemberitahuan melalui email, memo dari atasan, surat pemberitahuan,
peraturan yang dibuat oleh perusahaan, buletin rutin organisasi, atau papan
pengumuman. Meski begitu, bukan berarti tidak ada bentuk komunikasi secara lisan
dan nonformal yang terjadi dalam organisasi.

Komunikasi internal sangat berperan penting dalam proses penyebaran informasi


dalam organisasi, dimana informasi merupakan aspek krusial yang harus ada dalam
organisasi. Dengan adanya penyampaian dan penerimaan informasi yang baik
melalui komunikasi internal, para anggota organisasi dapat menyamakan pandangan
serta visi misi untuk kelangsungan organisasi dan tujuan bersama.

Social distancing adalah tindakan yang bertujuan mencegah orang sakit


melakukan kontak dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang
penularan virus.

Rektor UIN Sunan Gunung Djati telah menghimbang dan menginformasikan


mengenai surat edaran antisipasi Covid-19 kepada seluruh civitas akademik
Universitas dan pada akhirnya perkuliahan di UIN Sunan Gunung Djati pun

16
dilaksanakan dengan system daring (online) atau penugasan lainnya diluar tatap
muka langsung.

Seluruh citivas akademik pun dilarang bepergian ke luar negeri atau kota dan
seluruh mahasiswa pun diinstruksikan untuk pulang ke rumah masing-masing,
termasuk mahasiswa penghuni ma’had.

Semakin besar frekuensi dan intensitas pertukaran informasi yang dilakukan


antar struktur, maka akan semakin besar juga efektivitasnya. Karena adanya social
distancing ini berimpact terhadap terganggunya frekuensi dan intensitas tersebut.
Karena dengan adanya social distancing ini kami jadi sukar bertemu atau berinteraksi
dengan banyak orang dan berbagi informasi, tatap muka pun diganti dengan daring
(online), perkuliahan pun diganti dengan e-learning, tugas menumpuk dan deadline
berdekatan. Kelemahan dari social distancing pun dapat mencakup kesepian,
berkurangnya produktivitas, dan hilangnya manfaat lain yang terkait dengan interaksi
manusia.

17
DAFTAR PUSTAKA
Journal

https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00702-MC
%20Bab2001.pdf
http://www.cidrap.umn.edu/sites/default/files/public/php/
185/185_factsheet_social_distancing.pdf

Makalah
http://repository.uinsu.ac.id/1208/4/BAB%20I-V.pdf
http://eprints.ums.ac.id/33987/4/BAB%20I.pdf

Website

http://communicator12.blogspot.com/2009/09/komunikasi-internal-dan-
komunikasi.html

https://hariyanto30.wordpress.com/category/internal-dan-eksternal-public-relations/

http://aprilianikurniasih.blogspot.com/2015/05/contoh-makalah-kegiatan-humas.html

http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/08/hubungan-internal.html

18

Anda mungkin juga menyukai