Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Amanda Lelyana Nuralika (223101031)
2. Anissa Azzahra (223101034)
3. Devita Puspa Sari (223101041)
4. Dyah Avidayani (223101043)
5. Faulia Nazilaturohmi (223101045)
6. Sindy Dwi Maulani (223101057)
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Dasar – Dasar dan Klasifikasi Publik dalam Public Relation" ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Public Relations dosen pengampu Subiyantoro, S.Sos, M.Si. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan seputar Dasar dan Klasifikasi Publik
dalam Public Relations bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Subiyantoro, S.Sos, M.Si. selaku
dosen mata kuliah Public Relations yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca sehingga bisa diimplentasikan dan bermanfaat bagi
masyarakat. Penyusun menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Public Relations telah mengalami perkembangan secara global yang sangat
pesat selama beberapa dekade terakhir. Dahulu komunikasi langsung dianggap
sebagai bentuk interaksi yang paling efektif dalam menyampaikan informasi dari
sebuah organisasi. Namun perkembangan berikut memperlihatkan tidak cukup hanya
dengan jenis komunikasi face to face or word of mouth belaka. Perusahaan mulai
melihat perlunya bagian yang secara khusus menangani aktivitas komunikasi internal
dan eksternal organisasi, membantu manajemen mengembangkan citra atau reputasi
perusahaan, membantu mengenalkan produk barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan. Perusahaan membutuhkan Public Relations untuk membangun dan
mengembangkan citra secara efektif, baik internal maupun eksternal perusahaan, di
tengah masyarakat luas (Kasali, 2016, Lestari, 2021).
Public Relations bukan hanya sekedar menjalankan tugas manajemen di dalam
sebuah perusahaan. Public Relations mewakili citra perusahaan sebagai salah satu
kunci dalam memahami fungsi dan komunikasi internal sekaligus eksternal
perusahaan. Hal ini terjadi karena dinamika yang berkembang di tengah masyarakat,
dimana arus informasi dan komunikasi yang saling berkaitan di era
tatanan kebiasaan baru.
Kesimpulan bahwa Public Relations (PR) pada dasarnya merupakan usaha yang
direncanakan secara berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan
fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi dan menjadi perantara
perubahan organisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian public relations?
2. Apa sifat dan ciri-ciri pekerjaan public relations?
3. Apa peranan public relations dalam manajemen organisasi?
4. Apa tujuan kegiatan public relations?
5. Apa klasifikasi pokok komunikasi dalam public relations?
6. Apa yang dimaksud dengan publik internal dan eksternal dalam public relations?
7. Bagaimana public relations sebagai alat pengambilan keputusan manajemen?
1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian public relations
2. Untuk mengetahui sifat dan ciri-ciri pekerjaan public relations
3. Untuk mengetahui peranan public relations dalam manajemen organisasi
4. Untuk mengetahui tujuan kegiatan public relations
5. Untuk mengetahui apa klasifikasi pokok komunikasi dalam public relations
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan publik internal dan eksternal dalam
public relations
7. Untuk mengetahui bagaimana public relations sebagai alat pengambilan keputusan
manajemen
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program
kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik (dalam Effendy,
2009:116).
Frank Jefkins
Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.
Public Relations atau Hubungan Masyarakat adalah komunikasi dua arah antara
organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi
dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan
pemenuhan kepentingan bersama.
Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa Public
Relations (PR) pada dasarnya merupakan usaha yang direncanakan secara
berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan saling
pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan fungsi manajemen yang
membantu meraih tujuan organisasi dan menjadi perantara perubahan organisasi.
4
masyarakatnya.
3. Merupakan program kegiatan yang terencana dan berkesinambungan
Sifat PR yang terencana memiliki makna bahwa segala aktivitas PR merupakan
kerja yang terus- menerus/berkesinambungan dan melalui metode yang
terintegrasi dengan seluruh unit organisasi.
5
journalist in residence, yakni bertindak sebagai wartawan dalam
menyebarluaskan informasi kepada publik dan mengendalikan berita/informasi
kepada media massa melalui: laporan berkala (news latter), brosur atau surat
langsung (direct mail). (Dozier & Broom dalam Rosady Ruslan).
6
dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14.Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.
Sedang menurut Rosady terdapat lima tujuan dalam aktivitas PR, yakni:
Sedangkan menurut Rosady terdapat lima tujuan dalam aktivitas PR, yakni:
(1). Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
(masyarakat dan konsumen).
(2). Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan
(3). Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
(4). Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merk.
(5). Mendukung bauran pemasaran.
B. Klasifikasi Publik
Dalam konteks public relations (PR), aktivitas yang ada pada dasarnya adalah
menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi/perusahaan dengan
publik dalam rangka menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik. Artinya
bahwa prinsip komunikasi dua arah yang diselenggarakan dalam aktivitas PR
berkaitan erat dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari publik
yang muaranya adalah terciptanya citra positif dan dukungan publik terhadap
keberadaan organisasi/perusahaan.
7
Dengan batasan ciri-ciri pokok komunikasi tersebut, PR adalah fungsi
manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik,
mengidentifikasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur individu/organisasi
dengan kepentingan publik dan merencanakan serta melaksanakan program aksi
untuk memperoleh pengertian dan dukungan publik (Cutlip, Center, dan Broom,
2005).
Dalam hal komunikasi dengan para karyawan, antara lain menyangkut: upah,
keadilan dalam perlakuan, ketenangan dalam bekerja, perasaan diakui atau
8
penghargaan atas hasil kerja karyawan. Sedangkan komunikasi dengan pemegang
saham, antara lain seperti: memberi ucapan selamat kepada pemegang saham yang
baru, memberikan laporan, mengirim majalah perusahaan atau mengadakan
pertemuan langsung secara bertatap muka dalam rangka membina hubungan yang
harmonis, memelihara pengertian bersama, dan meningkatkan kepercayaan.
Sebagai sasaran dalam perencanaan strategi PR, praktisi PR harus selalu melakukan
komunikasi dalam rangka membina hubungan yang harmonis dengan publik
eksternal. Dalam hal ini tugas pekerjaan praktisi PR, antara lain:
1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai,
dan metode yang digunakan,
2. Memberi advice & counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-
kegiatan, dan lain-lain,
3. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik tetap informed
tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan, atau
4. Menyusun staf yang efektif untuk bagian/departemen itu. Dalam hubungan
dengan:
a. Pelanggan, aktivitas PR antara lain menjaga agar para pelanggan tidak berubah
perhatiannya hingga menjadi pelanggan perusahaan lain.
b. Komunitas, khalayak sekitar (community relations), aktivitas PR merupakan
bagian dari wujud tanggung jawab sosial yang kegiatannya antara lain
memberikan bantuan pendidikan seperti beasiswa bagi yang memerlukan,
mendirikan atau memperbaiki sarana ibadah, membangun atau memperbaiki
jalan-jalan lingkungan, menyediakan fasilitas tempat sampah, dan sebagainya.
9
c. Pemerintah, aktivitas PR antara lain selalu melakukan komunikasi dalam rangka
membina hubungan baik yang harmonis guna mendukung kelancaran aktivitas
perusahaan.
d. Pers (semua media massa), aktivitas PR antara lain selalu melakukan komunikasi
dalam rangka membina hubungan baik yang harmonis guna mendukung
kelancaran publikasi.
10
tujuan/target-target, klarifikasi/koreksi atas suatu penyimpangan atau melakukan
berbagai alternatif solusi terkait dengan tingkat capaian tujuan/target-target yang
telah dimiliki.
4). Sumber daya, yakni unsur-unsur: manusia (men), uang (money), bahan-
bahan (materials), mesin-mesin
(machines), metode (method), dan pasar (market).
a). Melakukan tugas sebagai bagian manajemen strategis dari keseluruhan organisasi
11
melakukan persiapan, melakukan aksi/komunikasi, dan melakukan evaluasi
untuk tindakan pengendalian).
Istilah “data” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari
„datum‟. Secara umum, data dipahami sebagai catatan atas kumpulan fakta yang
berwujud: suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, bahasa, atau simbol- simbol
lain yang digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian atau
sebuah konsep. Dengan adanya fakta sebagai ciri pokok, data merupakan suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya, belum memiliki arti bagi penerimanya.
Artinya, data masih memerlukan adanya suatu pengolahan/pemrosesan agar dapat
memiliki arti bagi penerimanya, yang disebut sebagai “informasi”. Data yang telah
diolah menjadi informasi dipergunakan dalam membuat keputusan. Misalnya: dari
data presensi mahasiswa dalam suatu semester dan batas toleransi
absen/ketidakhadiran maksimum 3 kali (pedoman akademik), pihak manajemen
kampus mengambil keputusan terhadap mahasiswa yang melanggar batas toleransi
ketidakhadiran tersebut.
Fungsi database tersebut antara lain: sebagai komponen utama dalam sistem
informasi atau sebagai dasar dalam menyediakan informasi, menentukan kualitas
informasi (cepat, akurat, dan relevan), mengatasi kerangkapan data (redundancy
data) dan kesulitan dalam mengaksesnya, atau untuk menghindari terjadinya
inkonsistensi data.
Dari paparan tentang pengertian dan arti penting data dan informasi tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan yang ingin maju dan tetap eksis membutuhkan
sistem informasi yang berkualitas, yakni perpaduan yang baik antara sumber daya
manusia, fasilitas, teknologi media, prosedur, dan pengendalian yang bertujuan untuk
12
mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk mendukung pekerjaan rutin,
evaluasi terhadap prestasi atau sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat.
2. Perencanaan (planning)
Yakni membuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk
membuat program kerja yang berdasarkan kebijakan organisasi/perusahaan yang
disesuaikan dengan kepentingan publik serta berdasarkan pada rumusan masalah.
Pada tahap ini praktisi PR melakukan penyusunan masalah, dalam arti
13
melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang
yang akan menggarap masalah tersebut. Perencanaan disusun berdasarkan data
yang telah diperoleh dari hasil penelitian (fact finding). Selanjutnya berdasarkan
pada rumusan masalah yang telah disusun, dibuat strategi perencanaan dan
pengambilan keputusan untuk membuat program kerja dengan mengacu pada
kebijakan perusahaan dan disesuaikan dengan kepentingan publik.
3. Komunikasi (communicating)
Yakni mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu
mempengaruhi sikap publik yang mendorong untuk mendukung pelaksanaan
program tersebut. Komunikasi yang dilakukan merupakan penyampaian
informasi secara aktif kepada publik (internal/eksternal) mengenai apa yang telah
disusun dan diprogramkan dengan menggunakan berbagai bentuk, jenis, serta
teknik komunikasi agar dapat mencapai efek yang diharapkan. Berdasarkan data
yang dikumpulkan (fact finding), langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
merumuskan target/tujuan yang harus dicapai ketika mengirim pesan tertentu,
mengolah data tentang berbagai faktor social/politik yang diperlukan,
merumuskan bagaimana pesan itu harus disebarkan, menentukan teknik
komunikasi, memeriksa kesempurnaan informasi yang diperoleh pada tahap
awal, fact finding, membandingkan pengalaman-pengalaman pihak lain dan
perusahaan sendiri sebagai bahan pemikiran untuk memperoleh langkah terbaik
bagi perusahaan, atau mengadakan analisis data atas informasi yang diperoleh
serta merumuskan sesuai program kerja (sesuai dengan situasi dan tempatnya).
4. Evaluasi (evaluating)
Yakni melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dari
perencanaan, pelaksanaan, pengkomunikasian, sampai keberhasilan/kegagalan
yang terjadi pada program kerja, dimana tujuan utamanya adalah mengukur
efektivitas proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, praktisi PR harus cermat,
teliti, dan hati- hati terkait dengan akurasi data yang telah ada. Kemudian setelah
selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan
masalah yang baru lagi. Oleh karena itu tahap evaluasi ini juga merupakan acuan
perencanaan di masa mendatang.
14
Cutlip & Center menguraikan detil empat tahapan kegiatan/program kerja PR
tersebut sebagai berikut:
(1) menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan
(2) menentukan dan memahami secara benar perilaku setiap kelompok terhadap
organisasi
(3) menganalisis tingkat opini publik, baik intern (internal public) maupun
ekstern (external public)
(4) mengantisipasi kecenderungan-kencenderungan, masalah-masalah potensial,
kebutuhan-kebutuhan, dan kesempatan-kesempatan
(5) menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan
(6) merencanakan alat/cara yang sesuai untuk meningkatkan/mengubah
perilaku masayarakat sasaran, termasuk membuat budget/anggaran biaya
operasional
(7) menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang telah
direncanakan
(8) menerima umpan balik untuk dievaluasi dan mengadakan penyesuaian-
penyesuaian yang perlu.
15
3. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial atau budaya yang berkembang di tengah masyarakat sering
menjadi barrier Public Relations. Barrier atau faktor yang mempengaruhi efektivitas
bagi Public Relations ini karena terdapatnya nilai-nilai yang berbeda dari masyarakat
yang saling berhubungan ini. Perbedaan budaya dan nilai yang berkembang di tengah
masyarakat ini mempengaruhi cara organisasi berkomunikasi dengan masyarakat.
4. Teknologi
Teknologi yang berkembang pesat juga mempengaruhi praktik publik relations.
Perkembangan media sosial dan platform online lain telah membantu mempermudah
jalinan interaksi Public Relations dengan masyarakat luas. Segala informasi yang
dahulu mungkin susah diperoleh, kini dengan mudah bisa menjadi konsumsi publik,
dan bukan menjadi hal yang tabu lagi. Teknologi bisa menjadi alat komunikasi yang
efektif dan murah, namun bisa menimbulkan bahaya bagi yang tidak siap menerima
dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
5. Regulasi
Terdapat regulasi atau peraturan terkait Public Relations, baik internal maupun
eksternal Organisasi. Para praktisi Public Relations harus memahami peraturan ini
dan memastikan bahwa organisasi mematuhi semua regulasi yang berlaku. Hal ini
sebagai kunci efektivitas Public Relations dalam mengembangkan hubungan baik
dengan stakeholder yang berkaitan dengan perusahaan
6. Krisis
Krisis dapat terjadi sewaktu-waktu. Public Relations harus selalu waspada terhadap
berbagai situasi yang mungkin terjadi, baik internal maupun eksternal organisasi.
Krisis dapat mempengaruhi citra dan reputasi organisasi secara signifikan. Praktisi
Public Relations harus mempersiapkan diri dalam menangani setiap krisis dengan
cepat dan tepat. Krisis yang terjadi bisa berupa permasalahan finansial, komunikasi.
(Sitepu, 2012).
7. Stakeholder
Stakeholder atau pihak yang terkait dengan organisasi bisa berupa para karyawan,
manajer dan supervisor, para pelanggan, pemerintah, investor, dan masyarakat luas.
Mereka bisa mempengaruhi praktik Public Relations. Hal ini harus membuat para
praktisi Public Relations mampu memahami dan mengenali latar belakang mereka,
harapan dan kebutuhan terhadap organisasi, pemahaman mereka bagi organisasi
(Kasali, 2016, Sitepu, 2012).
16
Uraian di atas memperlihatkan bahwa Public Relations merupakan fungsi
manajemen yang membangun dan mengembangkan hubungan baik dengan
masyarakat luas, menjalin komunikasi baik internal maupun eksternal perusahaan,
dan memperkenalkan produk barang dan jasa perusahaan agar memperoleh reputasi
baik bagi masyarakat.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Public Relations (PR) pada dasarnya merupakan usaha yang direncanakan
secara berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan
saling pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan fungsi manajemen
yang membantu meraih tujuan organisasi dan menjadi perantara perubahan
organisasi. Public relations memiliki peranan yang penting dalam suatu perusahaan
atau organisasi yang bertujuan untuk melakukan hubungan komunikasi tentang segala
informasi terkait dengan masyarakat.
Dalam menjalankan perannya, keberadaan public relations dapat dibedakan
menjadi public relations yang efektif dan public relations yang tidak efektif atas
penyampaian informasi ke masyarakat. Keefektifan suatu public relations dapat
dilihat dari kesamaan penerimaan pendengar terhadap tujuan penyampaian informasi
yang disampaikan, sebaliknya public relations yang tidak efektif menyebabkan
pandangan yang salah dari pendengar terhadap informasi yang berasal dari
perusahaan. Segala sesuatu hal memang penting untuk dibenarkan, namun tidak
selamanya cara yang dilakukan dapat dipandang baik oleh masyarakat umum. Public
relations yang efektif juga harus memiliki hubungan koordinasi yang baik dengan
semua pihak manajemen dalam organisasi, sehingga segala sesuatu yang di
sampaikan ke masyarakat umum sudah diketahui dan dapat dipertanggungjawabkan
bersama.
Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan
yang harmonis antara suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan atau
menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut. Program kerja dalam
strategi Public Relations juga sangat dibutuhkan dalam penetapan rencana sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Jadi Public Relations merupakan fungsi manajemen
yang membangun dan mengembangkan hubungan baik dengan masyarakat luas,
menjalin komunikasi baik internal maupun eksternal perusahaan, dan
memperkenalkan produk barang dan jasa perusahaan agar memperoleh reputasi baik
bagi masyarakat.
18
B. Saran
Sebagai mahasiswa hendaknya tidak hanya sekedar mengerti akan teori-
teori yang dijelaskan sebelumnya, akan lebih baik jika kita dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal terkecil dalam sebuah organisasi
yang dapat menjadi sebuah bekal untuk masa depan mengahadapi situasi
sesungguhnya. Dan tidak hanya menguasai materi akan tetapi sulit untuk
membawanya didunia kerja kelak saat menghadapi masa kerja setelah lulus dari
perguruan tinggi.
Kepada pembaca, penyusun menyarankan agar lebih banyak membaca
buku yang berkaitan dengan Dasar – Dasar dan Klasifikasi Publik dalam Public
Relation agar menambah wawasan lebih luas dan pemahaman lebih mendalam.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini penyusun sadari masih banyak kekurangan, saran
dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.
19
DAFTAR PUSTAKA
Aditya Bakti.
Akbar, M., Evadianti, Y., & Asniar, I. (2021). Public Relations. Yogyakarta: Ikatan
Rosdakarya.
https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=a0nNEAAAQBAJ&oi=fnd&p
g=PA1&dg=makalah+dasar+dasar+publik+relations&ots=dNNR7sCtfG&sig=
uSG1mFmDiWli1tXtEr9Gpijou6U
20