Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

DASAR - DASAR DAN KLASIFIKASI PUBLIK DALAM PUBLIC RELATION


Disusun Dalam Rangka Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Relations
Dosen Pengampu : Subiyantoro, S.Sos, M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Amanda Lelyana Nuralika (223101031)
2. Anissa Azzahra (223101034)
3. Devita Puspa Sari (223101041)
4. Dyah Avidayani (223101043)
5. Faulia Nazilaturohmi (223101045)
6. Sindy Dwi Maulani (223101057)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS

POLITEKNIK NEGERI MADIUN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul "Dasar – Dasar dan Klasifikasi Publik dalam Public Relation" ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Public Relations dosen pengampu Subiyantoro, S.Sos, M.Si. Selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan seputar Dasar dan Klasifikasi Publik
dalam Public Relations bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Subiyantoro, S.Sos, M.Si. selaku
dosen mata kuliah Public Relations yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang ditekuni.
Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman untuk para pembaca sehingga bisa diimplentasikan dan bermanfaat bagi
masyarakat. Penyusun menyadari bahwa makalah yang ditulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penyusun nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Madiun, 14 September 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................ 1
C. Tujuan Makalah ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3
A. Dasar – Dasar Public Relations .................................................................................. 3
1. Latar Belakang Public Relations .............................................................................. 3
2. Pengertian Public Relations ..................................................................................... 3
3. Sifat dan Ciri-ciri Pekerjaan Public Relations ......................................................... 4
4. Peranan Publik Relations Dalam Manajemen Organisasi ........................................ 5
5. Tujuan Kegiatan Public Relations ............................................................................ 6
B. Klasifikasi Publik ......................................................................................................... 7
1. Ciri-ciri Pokok Komunikasi Dalam ......................................................................... 7
2. Pengertian Publik Dalam Public Relations .............................................................. 8
3. Publik Internal Dalam Public Relations ................................................................... 8
4. Publik Eksternal Dalam Public Relations ................................................................ 9
C. Public Relations Alat Sebagai Pengambilan Keputusan Manajemen ..................... 10
1. Proses Manajemen ................................................................................................... 10
2. Public Relations Dalam Proses Manajemen ............................................................ 11
3. Pentingnya Data dan Informasi ................................................................................ 12
4. Pengolahan Data dari Informasi Dalam Public Relations ........................................ 13
D. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Public Relations .......................................... 15
1. Reputasi .................................................................................................................... 15
2. Komunikasi .............................................................................................................. 15
3. Lingkungan Sosial .................................................................................................... 16
4. Teknologi ................................................................................................................. 16
5. Regulasi .................................................................................................................... 16
6. Krisis ........................................................................................................................ 16
7. Skateholder ............................................................................................................... 16
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 18
A. Kesimpulan ................................................................................................................. 18
B. Saran ............................................................................................................................ 19
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Public Relations telah mengalami perkembangan secara global yang sangat
pesat selama beberapa dekade terakhir. Dahulu komunikasi langsung dianggap
sebagai bentuk interaksi yang paling efektif dalam menyampaikan informasi dari
sebuah organisasi. Namun perkembangan berikut memperlihatkan tidak cukup hanya
dengan jenis komunikasi face to face or word of mouth belaka. Perusahaan mulai
melihat perlunya bagian yang secara khusus menangani aktivitas komunikasi internal
dan eksternal organisasi, membantu manajemen mengembangkan citra atau reputasi
perusahaan, membantu mengenalkan produk barang dan jasa yang dihasilkan
perusahaan. Perusahaan membutuhkan Public Relations untuk membangun dan
mengembangkan citra secara efektif, baik internal maupun eksternal perusahaan, di
tengah masyarakat luas (Kasali, 2016, Lestari, 2021).
Public Relations bukan hanya sekedar menjalankan tugas manajemen di dalam
sebuah perusahaan. Public Relations mewakili citra perusahaan sebagai salah satu
kunci dalam memahami fungsi dan komunikasi internal sekaligus eksternal
perusahaan. Hal ini terjadi karena dinamika yang berkembang di tengah masyarakat,
dimana arus informasi dan komunikasi yang saling berkaitan di era
tatanan kebiasaan baru.
Kesimpulan bahwa Public Relations (PR) pada dasarnya merupakan usaha yang
direncanakan secara berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan
fungsi manajemen yang membantu meraih tujuan organisasi dan menjadi perantara
perubahan organisasi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian public relations?
2. Apa sifat dan ciri-ciri pekerjaan public relations?
3. Apa peranan public relations dalam manajemen organisasi?
4. Apa tujuan kegiatan public relations?
5. Apa klasifikasi pokok komunikasi dalam public relations?
6. Apa yang dimaksud dengan publik internal dan eksternal dalam public relations?
7. Bagaimana public relations sebagai alat pengambilan keputusan manajemen?

1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui pengertian public relations
2. Untuk mengetahui sifat dan ciri-ciri pekerjaan public relations
3. Untuk mengetahui peranan public relations dalam manajemen organisasi
4. Untuk mengetahui tujuan kegiatan public relations
5. Untuk mengetahui apa klasifikasi pokok komunikasi dalam public relations
6. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan publik internal dan eksternal dalam
public relations
7. Untuk mengetahui bagaimana public relations sebagai alat pengambilan keputusan
manajemen

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar- Dasar Public Relations

1. Latar Belakang Public Relations


Seiring dengan derasnya arus globalisasi pada dasawarsa akhir-akhir ini
menyetemakan tidak mungkin ada organisasi yang berdiri sendiri tanpa dukungan
dan citra dari publik. Apalagi untuk organisasi/perusahaan yang profit oriented,
persaingan usaha antar perusahaan semakin ketat dan keras. Demikian pula tuntutan,
keinginan maupun harapan publik terhadap pelayanan pemenuhan kebutuhan
informasi pun semakin tinggi.
Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi dan peran media
massa (konvesional/online) yang berkembang semakin pesat, publik pun turut
terdorong menjadi semakin kritis dan tidak mau kepentingannya terganggu.
Pengaruh opini, sikap, perilaku, citra, dan reputasi publik terhadap keadaan sosial,
ekonomi serta keberadaan dan stabilitas suatu perusahaan pun pada akhirnya juga
semakin besar. Dibutuhkan kehadiran Praktisi Public Relations pada hampir semua
organisasi/perusahaan sebagai jembatan antara organisasi/perusahaan dengan
publik.
Sebagai jembatan penghubung, public relations atau hubungan masyarakat
(PR atau HUMAS) dimaksudkan sebagai upaya untuk menciptakan,
mengembangkan, dan mempertahankan saling pengertian antara organisasi dengan
publik/masyarakat-nya, dalam arti menyebarkan informasi, menciptakan,
memelihara, dan membina hubungan baik guna mendapat citra positif dari
masyarakat.

2. Pengertian Public Relations


Secara harfiah, arti istilah “public relations” adalah “hubungan-hubungan
antar publik”. Namun secara umum masyarakat Indonesia terbiasa menyebut dengan
istilah “hubungan masyarakat” atau HUMAS. Di bawah ini dikutipkan beberapa
definisi tentang public relations :

 Cutlip & Center


Public Relations adalah fungsi manajemen yang menilai sikap publik,
mengidentifikasi kebijakan dan tata cara seseorang atau organisasi demi

3
kepentingan publik, serta merencanakan dan melakukan suatu program
kegiatan untuk meraih pengertian dan dukungan publik (dalam Effendy,
2009:116).

 Frank Jefkins
Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.

 Onong Uchjana Effendy

Public Relations atau Hubungan Masyarakat adalah komunikasi dua arah antara
organisasi dengan publik secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi
dan tujuan manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerjasama dan
pemenuhan kepentingan bersama.

Dari beberapa definisi di atas dapat ditarik satu kesimpulan bahwa Public
Relations (PR) pada dasarnya merupakan usaha yang direncanakan secara
berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan saling
pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan fungsi manajemen yang
membantu meraih tujuan organisasi dan menjadi perantara perubahan organisasi.

3. Sifat dan Ciri-ciri Pekerjaan Public Relations


Berangkat dari pengertian di atas dan dalam perkembangan hingga saat ini,
karakteristik atau sifat dan ciri pekerjaan Public Relations (PR) secara garis besar
dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konsep PR mengarah pada kegiatan yang bersifat eksternal
Pada saat ini orientasi kegiatan PR hanya untuk masyarakat/publik di luar
organisasi/perusahaan. Pekerjaan kehumasan atau PR disyaratkan pemahaman
yang tinggi atas visi, misi, tujuan, sasaran, program-program, kebijakan, maupun
budaya organisasi/perusahaan tempatnya berada sebagai materi utama, sehingga
dapat mendukung fungsi-fungsi manajemen yang lain.

2. Ada upaya melakukan komunikasi dua arah


Pada hakekatnya PR adalah komunikasi, meskipun tidak semua komunikasi
adalah PR. Komunikasi yang menjadi ciri khas PR adalah komunikasi dua arah
yang memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik antara organisasi dan

4
masyarakatnya.
3. Merupakan program kegiatan yang terencana dan berkesinambungan
Sifat PR yang terencana memiliki makna bahwa segala aktivitas PR merupakan
kerja yang terus- menerus/berkesinambungan dan melalui metode yang
terintegrasi dengan seluruh unit organisasi.

4. Peranan Public Relations Dalam Manajemen Organisasi


Dengan peranan utama untuk membentuk dan menciptakan niat baik dan rasa
saling pengertian antara organisasi dan publik, PR pada dasarnya dapat dibagi
menjadi empat bagian sebagai berikut:
1. Penasehat ahli (expert presciber communication)
Yakni membantu mencari solusi untuk menyelesaikan masalah yang sedang
dihadapi oleh organisasi/perusahaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
Secara profesional, hubungan antara penasehat ahli PR dengan pihak manajemen
organisasi/perusahaan dapat diibaratkan sebagai dokter dengan pasiennya.
Sebagai pasien, pihak manajemen bertindak pasif, menerima dan mempercayai
saran/usulan yang dikemukakan oleh sang dokter (penasehat ahli PR).
2. Fasilitator komunikasi (communicatoin facilitator)
Yakni melakukan komunikasi timbal balik antara organisasi/perusahaan dan
masyarakat. Sebagai fasilitator komunikasi, praktisi PR membantu pihak
manajemen mendengarkan apa yang diinginkan dan diharapkan oleh masyarakat
serta menjelaskan apa program-program/kebijakan dan harapan organisasi
kepada masyarakat. Dari komunikasi timbal balik tersebut diharapkan dapat
terbangun saling pengertian, dukungan, dan toleransi yang baik antara
organisasi dan masyarakat.
3. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process facilitator)
Yakni membantu manajemen dengan melakukan koordinasi dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang sedang dihadapi oleh organisasi/perusahaan. Secara
rasional dan profesional, biasanya praktisi PR bertindak sebagai koordinator tim
khusus (yang dibentuk oleh manajemen) dalam proses pemecahan persoalan
pada saat organisasi dilanda krisis. Sebagai koordinator tim, praktisi PR
melibatkan berbagai unit organisasi dan keahlian.
4. Teknisi komunikasi (technician communication)
Yakni membantu manajemen penyedia layanan teknis komunikasi atau sebagai

5
journalist in residence, yakni bertindak sebagai wartawan dalam
menyebarluaskan informasi kepada publik dan mengendalikan berita/informasi
kepada media massa melalui: laporan berkala (news latter), brosur atau surat
langsung (direct mail). (Dozier & Broom dalam Rosady Ruslan).

5. Tujuan Kegiatan Public Relations


Dalam bukunya yang berjudul „Public Relations‟, Jefkins mengemukakan
bahwa tujuan PR adalah:
1. Untuk mengubah citra umum di mata khalayak sehubungan dengan adanya
kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan perusahaan.
2. Untuk menyebarluaskan cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan
kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.
3. Untuk meningkatkan bobot kualitas calon pegawai.
4. Untuk memperbaiki hubungan antara perusahaan itu dengan khalayaknya,
sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan
kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan khalayak terhadap niat baik
perusahaan.
5. Untuk mendidik para pengguna atau konsumen agar mereka lebih efektif dan
mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.
6. Untuk mendukung keterlibatan perusahaan sebagai sponsor dari penyelengaraan
suatu acara.
7. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas,serta membuka
pasar-pasar ekspor baru.
8. Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya
perusahaan yang go publik.
9. Untuk meyakinkan khalayak bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit
setelah krisis.
10. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahananperusahaan dalam rangka
menghadapi risiko pengambil alihan.
11.Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.
12. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para
pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.
13.Untuk memastikan para politisi bener-benar memahami kegiatan-kegiatan atau
produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar

6
dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.
14.Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan.
Sedang menurut Rosady terdapat lima tujuan dalam aktivitas PR, yakni:
 Sedangkan menurut Rosady terdapat lima tujuan dalam aktivitas PR, yakni:
(1). Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik
(masyarakat dan konsumen).
(2). Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan
perusahaan
(3). Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.
(4). Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merk.
(5). Mendukung bauran pemasaran.

Berdasarkan definisi dan tujuan sebagaimana yang dipaparkan di atas,


maka secara garis besar dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya tujuan
kegiatan Public Relations (PR) dimaksudkan untuk menciptakan dan memelihara
saling pengertian serta menjamin organisasi/perusahaan dapat dimengerti oleh
masyarakat dan sebaliknya, organisasi/perusahaan pun dapat memahami
masyarakatnya.

B. Klasifikasi Publik

1. Ciri-ciri Pokok Komunikasi Dalam Public Relations


Secara sederhana, komunikasi merupakan suatu proses penyampaian
pesan/informasi dari satu pihak ke pihak lain dengan menggunakan saluran/media
dan cara penyampaian yang dipahami oleh kedua belah pihak, yakni pihak pengirim
pesan dan pihak penerima pesan. Dalam hal ini komunikasi disebut efektif apabila
menunjukkan mekanisme umpan balik, yakni mampu menghasilkan perubahan sikap
(positif) kepada penerima pesan yang terlibat di dalam komunikasi yang dilakukan.

Dalam konteks public relations (PR), aktivitas yang ada pada dasarnya adalah
menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi/perusahaan dengan
publik dalam rangka menimbulkan pemahaman dan penerimaan dari publik. Artinya
bahwa prinsip komunikasi dua arah yang diselenggarakan dalam aktivitas PR
berkaitan erat dengan pembentukan opini publik dan perubahan sikap dari publik
yang muaranya adalah terciptanya citra positif dan dukungan publik terhadap
keberadaan organisasi/perusahaan.

7
Dengan batasan ciri-ciri pokok komunikasi tersebut, PR adalah fungsi
manajemen yang mengevaluasi opini, sikap, dan perilaku publik,
mengidentifikasikan kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur individu/organisasi
dengan kepentingan publik dan merencanakan serta melaksanakan program aksi
untuk memperoleh pengertian dan dukungan publik (Cutlip, Center, dan Broom,
2005).

2. Pengertian Publik Dalam Public Relations


Secara universal, istilah publik dapat dipahami sebagai sekelompok orang
yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap sesuatu hal dan dapat
diklasifikasikan dalam kaitan dengan:

1. Kuantifikasi dan geografis


Yakni yang ditandai dengan adanya sejumlah orang yang terdapat dalam suatu
kelompok tertentu dan/atau sejumlah orang yang berkumpul di suatu
tempat/wilayah tertentu.
2. Psikologis
Yakni yang ditandai dengan adanya sejumlah orang yang sama-sama memiliki
perhatian yang sama terhadap sesuatu hal tanpa ada sangkut-paut dengan tempat
mereka berada.
3. Sosiologis
Yakni yang ditandai dengan adanya sejumlah orang yang mempunyai keinginan
yang sama, dasar yang sama, dan berkehendak untuk memecahkan masalah sosial
bersama-sama.
3. Publik Internal Dalam Public Relations
Publik internal adalah publik yang ada di dalam suatu organisasi/perusahaan,
yakni: karyawan (staf, supervisor/manajer) dan pemegang saham. Jika dikaitkan
dengan komunikasi, maka fungsi komunikasi internal adalah mengupayakan agar
publik internal mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh manajemen dan
sebaliknya manajemen mengetahui apa yang sedang dipikirkan publik internal.
Dengan fungsi yang demikian, seorang praktisi PR harus dapat menciptakan iklim
komunikasi yang bersifat persuasif dan informatif, melakukan analisis masalah,
tanggapan atau perilaku para karyawan dan pemegang saham terhadap kebijakan dan
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.

Dalam hal komunikasi dengan para karyawan, antara lain menyangkut: upah,
keadilan dalam perlakuan, ketenangan dalam bekerja, perasaan diakui atau

8
penghargaan atas hasil kerja karyawan. Sedangkan komunikasi dengan pemegang
saham, antara lain seperti: memberi ucapan selamat kepada pemegang saham yang
baru, memberikan laporan, mengirim majalah perusahaan atau mengadakan
pertemuan langsung secara bertatap muka dalam rangka membina hubungan yang
harmonis, memelihara pengertian bersama, dan meningkatkan kepercayaan.

4. Publik Eksternal Dalam Public Relations


Publik eksternal adalah pihak-pihak yang berada di luar
organisasi/perusahaan, namun memiliki kepentingan dengan organisasi/perusahaan,
misalnya: pelanggan, penyalur, pemasok, bank, pemerintah atau
komunitas/khalayak sekitar. Menurut Oemi Abdurrachman, salah satu tujuan
external public relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di
luar badan/instansi hingga terbentuk opini publik yang favorable terhadap badan
itu.” (Abdurrachman, 2003).

Sebagai sasaran dalam perencanaan strategi PR, praktisi PR harus selalu melakukan
komunikasi dalam rangka membina hubungan yang harmonis dengan publik
eksternal. Dalam hal ini tugas pekerjaan praktisi PR, antara lain:
1. Menilai sikap dan opini publik terhadap kepemimpinan, terhadap para pegawai,
dan metode yang digunakan,
2. Memberi advice & counsel pada pimpinan tentang segala sesuatu yang ada
hubungannya dengan public relations mengenai perbaikan-perbaikan, kegiatan-
kegiatan, dan lain-lain,
3. Memberikan penerangan-penerangan yang objektif, agar publik tetap informed
tentang segala aktivitas dan perkembangan perusahaan, atau
4. Menyusun staf yang efektif untuk bagian/departemen itu. Dalam hubungan
dengan:
a. Pelanggan, aktivitas PR antara lain menjaga agar para pelanggan tidak berubah
perhatiannya hingga menjadi pelanggan perusahaan lain.
b. Komunitas, khalayak sekitar (community relations), aktivitas PR merupakan
bagian dari wujud tanggung jawab sosial yang kegiatannya antara lain
memberikan bantuan pendidikan seperti beasiswa bagi yang memerlukan,
mendirikan atau memperbaiki sarana ibadah, membangun atau memperbaiki
jalan-jalan lingkungan, menyediakan fasilitas tempat sampah, dan sebagainya.

9
c. Pemerintah, aktivitas PR antara lain selalu melakukan komunikasi dalam rangka
membina hubungan baik yang harmonis guna mendukung kelancaran aktivitas
perusahaan.
d. Pers (semua media massa), aktivitas PR antara lain selalu melakukan komunikasi
dalam rangka membina hubungan baik yang harmonis guna mendukung
kelancaran publikasi.

C. Public Relations Alat Sebagai Pengambilan Keputusan Manajemen


1. Proses Manajemen
Pada dasarnya manajemen dapat dipahami sebagai serangkaian kegiatan
dalam mengatur atau menggerakkan sumber daya manusia (anggota
organisasi/karyawan) dan mengarahkan sumber-sumber daya lain, seperti: uang,
bahan-bahan, alat-alat, gedung-gedung, atau mesin-mesin yang dimiliki suatu
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya secara efektif
dan efisien serta terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan
pengawasan. Dengan demikian, dalam konteks proses, manajemen merupakan
suatu rangkaian kegiatan yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya dan terdiri dari tipe-tipe kegiatan khusus atau fungsi:
1. Perencanaan (planning)
Yakni kegiatan yang menyangkut penetapan tujuan/target-target, perumusan
strategi dalam rangka mencapai tujuan/target-target, penentuan sumber daya
yang diperlukan, atau penetapan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian
tujuan/target-target yang telah ditetapkan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Yakni kegiatan yang menyangkut pengalokasian sumber daya, perumusan dan
penetapan tugas serta prosedur- prosedur yang diperlukan, penetapan struktur
organisasi yang menunjukkan susunan hierarki (garis kewenangan dan tanggung
jawab dari para anggota organisasi), termasuk perekrutan,
penempatan/pengembangan SDM yang dimiliki.
3. Penggerakan (actuating)
Yakni kegiatan yang menyangkut pemberian pengarahan dari pimpinan kepada
bawahan seperti memberi informasi atau memberi perintah kepada bawahan.
4. Pengawasan (controlling)
Yakni kegiatan yang menyangkut evaluasi tingkat keberhasilan pencapaian

10
tujuan/target-target, klarifikasi/koreksi atas suatu penyimpangan atau melakukan
berbagai alternatif solusi terkait dengan tingkat capaian tujuan/target-target yang
telah dimiliki.

Untuk melaksanakan proses manajemen, fasilitas/sarana (tools) yang diperlukan


antara lain:

1). Kekuasaan, yakni untuk mempengaruhi orang lain.


2). Tujuan, yakni sebagai misi sasaran yang ingin dicapai organisasi di masa
yang akan datang.

3). Orientasi, yakni pengakraban dan penyesuaian dengan situasi/lingkungan


(peran, organisasi, kebijakan organisasi/karyawan lain).

4). Sumber daya, yakni unsur-unsur: manusia (men), uang (money), bahan-
bahan (materials), mesin-mesin
(machines), metode (method), dan pasar (market).

2. Public Relations Dalam Proses Manajemen

Dalam konteks strategi, manajemen memiliki peran untuk membantu


perubahan menyesuaikan diri dengan perubahan–perubahan dalam lingkungan
usaha. Peran tersebut dilakukan dalam tiga area kegiatan yang meliputi: lapisan
organisasi/perusahaan secara menyeluruh; lapisan bisnis/khusus (terkait dengan
kebijakan-kebijakan dalam pemilihan segmen pasar/jasa khusus); dan lapisan
fungsional (terkait dengan fungsi-fungsi operasi seperti: keuangan, akunting, SDM,
maupun pemasaran, termasuk public relations atau PR). Pada saat ini hampir seluruh
kegiatan dalam lingkup bisnis, industri maupun ekonomi, tidak terlepas dari
kegiatan PR, yakni kegiatan yang menekankan pada pembentukan citra (image
building) suatu produk barang/jasa yang positif dalam rangka mempermudah upaya
pemasaran publik untuk menjadi pelanggan (customer).

Dalam proses manajemen, kontribusi PR adalah:

a). Melakukan tugas sebagai bagian manajemen strategis dari keseluruhan organisasi

(dengan melakukan survey atas lingkungan dan membantu mendefinisikan misi,


sarana, dan sasaran-sasaran organisasi).
b). Mengelola program-program kegiatan PR secara strategis

(dengan menggunakan konsep–konsep manajemen seperti: membuat rencana,

11
melakukan persiapan, melakukan aksi/komunikasi, dan melakukan evaluasi
untuk tindakan pengendalian).

3. Pentingnya Data dan Informasi

Istilah “data” berasal dari bahasa Latin, merupakan bentuk jamak dari
„datum‟. Secara umum, data dipahami sebagai catatan atas kumpulan fakta yang
berwujud: suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, bahasa, atau simbol- simbol
lain yang digunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, objek, kejadian atau
sebuah konsep. Dengan adanya fakta sebagai ciri pokok, data merupakan suatu
pernyataan yang diterima secara apa adanya, belum memiliki arti bagi penerimanya.
Artinya, data masih memerlukan adanya suatu pengolahan/pemrosesan agar dapat
memiliki arti bagi penerimanya, yang disebut sebagai “informasi”. Data yang telah
diolah menjadi informasi dipergunakan dalam membuat keputusan. Misalnya: dari
data presensi mahasiswa dalam suatu semester dan batas toleransi
absen/ketidakhadiran maksimum 3 kali (pedoman akademik), pihak manajemen
kampus mengambil keputusan terhadap mahasiswa yang melanggar batas toleransi
ketidakhadiran tersebut.

Bagi organisasi/perusahaan, khususnya yang profit oriented, data memiliki


arti yang sangat penting dan berpengaruh langsung terhadap eksistensinya. Karena
dengan data yang disusun dengan baik dalam sebuah basis data (database),
perusahaan dapat mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dalam
rangka menentukan dan menjalankan strategi bisnisnya, terutama yang terkait
dengan konsumen, pesaing, perusahaannya, dan pasar (customer, competitor,
company, dan change).

Fungsi database tersebut antara lain: sebagai komponen utama dalam sistem
informasi atau sebagai dasar dalam menyediakan informasi, menentukan kualitas
informasi (cepat, akurat, dan relevan), mengatasi kerangkapan data (redundancy
data) dan kesulitan dalam mengaksesnya, atau untuk menghindari terjadinya
inkonsistensi data.

Dari paparan tentang pengertian dan arti penting data dan informasi tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan yang ingin maju dan tetap eksis membutuhkan
sistem informasi yang berkualitas, yakni perpaduan yang baik antara sumber daya
manusia, fasilitas, teknologi media, prosedur, dan pengendalian yang bertujuan untuk

12
mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk mendukung pekerjaan rutin,
evaluasi terhadap prestasi atau sebagai dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat.

4. Pengolahan Data dan Informasi Dalam Public Relations

Dengan ruang lingkup tugas membina hubungan ke dalam (public internal)


dan ke luar (public external), PR merupakan suatu bentuk kegiatan komunikasi yang
lebih menitikberatkan pada upaya untuk menumbuhkan suasana kerjasama,
menciptakan saling pengertian antara stakeholder dengan perusahaan dalam suasana
yang saling menguntungkan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif,
kegiatan/program kerja PR menurut Cutlip & Center dapat dilakukan dengan
membagi menjadi empat tahapan sebagai pola kegiatan komunikasi/proses PR
sebagai berikut:

1. Penelitian/penemuan fakta (fact finding)


Yakni mendefinisikan permasalahan yang dilakukan melalui penelitian dengan
menganalisis situasi yang berupa: pemahaman, opini, sikap, dan perilaku publik
terhadap organisasi/perusahaan. Dalam hal ini praktisi PR harus mengenal gejala
dan penyeTEMA permasalahan serta perlu melibatkan diri dalam
penelitian/penemuan fakta. Segala keterangan harus diperoleh secara lengkap dan
dalam tahap pendefinisian, praktisi PR harus mengolah data faktual yang telah
ada, mengadakan perbandingan, melakukan pertimbangan, serta menghasilkan
penilaian agar dapat diperoleh kesimpulan dan ketelitian dari data faktual yang
telah diperoleh. Disamping itu, dalam proses PR, pengumpulan data harus
mengedepankan pengolahan, penelitian, pengklasifikasian, dan penyusunan data
yang mengarah pada kemudahan dalam pemecahan masalah pada waktunya.
Tahap pencarian data dapat dilakukan dengan cara: survey, polling, wawancara,
focus group discussion (FGD), wawancara mendalam, dan walking around
research, yakni jalan-jalan atau turun ke lokasi permasalahan untuk memahami
permasalahan secara langsung dalam rangka melihat masalah dalam konteksnya.

2. Perencanaan (planning)
Yakni membuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk
membuat program kerja yang berdasarkan kebijakan organisasi/perusahaan yang
disesuaikan dengan kepentingan publik serta berdasarkan pada rumusan masalah.
Pada tahap ini praktisi PR melakukan penyusunan masalah, dalam arti

13
melakukan pemikiran untuk mengatasi masalah dan menentukan orang-orang
yang akan menggarap masalah tersebut. Perencanaan disusun berdasarkan data
yang telah diperoleh dari hasil penelitian (fact finding). Selanjutnya berdasarkan
pada rumusan masalah yang telah disusun, dibuat strategi perencanaan dan
pengambilan keputusan untuk membuat program kerja dengan mengacu pada
kebijakan perusahaan dan disesuaikan dengan kepentingan publik.

3. Komunikasi (communicating)
Yakni mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu
mempengaruhi sikap publik yang mendorong untuk mendukung pelaksanaan
program tersebut. Komunikasi yang dilakukan merupakan penyampaian
informasi secara aktif kepada publik (internal/eksternal) mengenai apa yang telah
disusun dan diprogramkan dengan menggunakan berbagai bentuk, jenis, serta
teknik komunikasi agar dapat mencapai efek yang diharapkan. Berdasarkan data
yang dikumpulkan (fact finding), langkah-langkah yang dilakukan antara lain:
merumuskan target/tujuan yang harus dicapai ketika mengirim pesan tertentu,
mengolah data tentang berbagai faktor social/politik yang diperlukan,
merumuskan bagaimana pesan itu harus disebarkan, menentukan teknik
komunikasi, memeriksa kesempurnaan informasi yang diperoleh pada tahap
awal, fact finding, membandingkan pengalaman-pengalaman pihak lain dan
perusahaan sendiri sebagai bahan pemikiran untuk memperoleh langkah terbaik
bagi perusahaan, atau mengadakan analisis data atas informasi yang diperoleh
serta merumuskan sesuai program kerja (sesuai dengan situasi dan tempatnya).

4. Evaluasi (evaluating)
Yakni melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program dari
perencanaan, pelaksanaan, pengkomunikasian, sampai keberhasilan/kegagalan
yang terjadi pada program kerja, dimana tujuan utamanya adalah mengukur
efektivitas proses secara keseluruhan. Pada tahap ini, praktisi PR harus cermat,
teliti, dan hati- hati terkait dengan akurasi data yang telah ada. Kemudian setelah
selesai satu permasalahan, tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan
masalah yang baru lagi. Oleh karena itu tahap evaluasi ini juga merupakan acuan
perencanaan di masa mendatang.

14
 Cutlip & Center menguraikan detil empat tahapan kegiatan/program kerja PR
tersebut sebagai berikut:
(1) menganalisis perilaku umum dan hubungan organisasi terhadap lingkungan
(2) menentukan dan memahami secara benar perilaku setiap kelompok terhadap
organisasi
(3) menganalisis tingkat opini publik, baik intern (internal public) maupun
ekstern (external public)
(4) mengantisipasi kecenderungan-kencenderungan, masalah-masalah potensial,
kebutuhan-kebutuhan, dan kesempatan-kesempatan
(5) menentukan formulasi dan merumuskan kebijakan-kebijakan
(6) merencanakan alat/cara yang sesuai untuk meningkatkan/mengubah
perilaku masayarakat sasaran, termasuk membuat budget/anggaran biaya
operasional
(7) menjalankan dan melaksanakan aktivitas sesuai dengan program yang telah
direncanakan
(8) menerima umpan balik untuk dievaluasi dan mengadakan penyesuaian-
penyesuaian yang perlu.

D. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Publik Relations


Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas dan efisiensi Public
Relations. Faktor tersebut antara lain:
1. Reputasi
Reputasi atau citra organisasi merupakan hal yang sangat penting dalam Public
Relations. Reputasi positif membantu organisasi / perusahaan membangun hubungan
positif dengan masyarakat dan stakeholder. Reputasi buruk mempengaruhi hubungan
dengan masyarakat (Sitepu, 2012).
2. Komunikasi
Komunikasi yang terbuka dan lancar menjadi kunci bagi Public Relations yang
efektif. Praktisi Public Relations yang baik sepatutnya menjalin hubungan dengan
berbagai pihak, mampu berkomunikasi dengan lancar, dengan bahasa yang mudah
dipahami, dan dapat menjelaskan produk perusahaannya. Sitepu (2012) menjelaskan
bahwa komunikasi bermanfaat menjalin hubungan baik dengan masyarakat atau
komunitas tertentu di dalam suatu wilayah.

15
3. Lingkungan sosial
Lingkungan sosial atau budaya yang berkembang di tengah masyarakat sering
menjadi barrier Public Relations. Barrier atau faktor yang mempengaruhi efektivitas
bagi Public Relations ini karena terdapatnya nilai-nilai yang berbeda dari masyarakat
yang saling berhubungan ini. Perbedaan budaya dan nilai yang berkembang di tengah
masyarakat ini mempengaruhi cara organisasi berkomunikasi dengan masyarakat.
4. Teknologi
Teknologi yang berkembang pesat juga mempengaruhi praktik publik relations.
Perkembangan media sosial dan platform online lain telah membantu mempermudah
jalinan interaksi Public Relations dengan masyarakat luas. Segala informasi yang
dahulu mungkin susah diperoleh, kini dengan mudah bisa menjadi konsumsi publik,
dan bukan menjadi hal yang tabu lagi. Teknologi bisa menjadi alat komunikasi yang
efektif dan murah, namun bisa menimbulkan bahaya bagi yang tidak siap menerima
dan mudah dipengaruhi oleh orang lain.
5. Regulasi
Terdapat regulasi atau peraturan terkait Public Relations, baik internal maupun
eksternal Organisasi. Para praktisi Public Relations harus memahami peraturan ini
dan memastikan bahwa organisasi mematuhi semua regulasi yang berlaku. Hal ini
sebagai kunci efektivitas Public Relations dalam mengembangkan hubungan baik
dengan stakeholder yang berkaitan dengan perusahaan
6. Krisis
Krisis dapat terjadi sewaktu-waktu. Public Relations harus selalu waspada terhadap
berbagai situasi yang mungkin terjadi, baik internal maupun eksternal organisasi.
Krisis dapat mempengaruhi citra dan reputasi organisasi secara signifikan. Praktisi
Public Relations harus mempersiapkan diri dalam menangani setiap krisis dengan
cepat dan tepat. Krisis yang terjadi bisa berupa permasalahan finansial, komunikasi.
(Sitepu, 2012).
7. Stakeholder
Stakeholder atau pihak yang terkait dengan organisasi bisa berupa para karyawan,
manajer dan supervisor, para pelanggan, pemerintah, investor, dan masyarakat luas.
Mereka bisa mempengaruhi praktik Public Relations. Hal ini harus membuat para
praktisi Public Relations mampu memahami dan mengenali latar belakang mereka,
harapan dan kebutuhan terhadap organisasi, pemahaman mereka bagi organisasi
(Kasali, 2016, Sitepu, 2012).

16
Uraian di atas memperlihatkan bahwa Public Relations merupakan fungsi
manajemen yang membangun dan mengembangkan hubungan baik dengan
masyarakat luas, menjalin komunikasi baik internal maupun eksternal perusahaan,
dan memperkenalkan produk barang dan jasa perusahaan agar memperoleh reputasi
baik bagi masyarakat.

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Public Relations (PR) pada dasarnya merupakan usaha yang direncanakan
secara berkesinambungan dengan sengaja untuk membangun dan mempertahankan
saling pengertian antara organisasi dan publik serta merupakan fungsi manajemen
yang membantu meraih tujuan organisasi dan menjadi perantara perubahan
organisasi. Public relations memiliki peranan yang penting dalam suatu perusahaan
atau organisasi yang bertujuan untuk melakukan hubungan komunikasi tentang segala
informasi terkait dengan masyarakat.
Dalam menjalankan perannya, keberadaan public relations dapat dibedakan
menjadi public relations yang efektif dan public relations yang tidak efektif atas
penyampaian informasi ke masyarakat. Keefektifan suatu public relations dapat
dilihat dari kesamaan penerimaan pendengar terhadap tujuan penyampaian informasi
yang disampaikan, sebaliknya public relations yang tidak efektif menyebabkan
pandangan yang salah dari pendengar terhadap informasi yang berasal dari
perusahaan. Segala sesuatu hal memang penting untuk dibenarkan, namun tidak
selamanya cara yang dilakukan dapat dipandang baik oleh masyarakat umum. Public
relations yang efektif juga harus memiliki hubungan koordinasi yang baik dengan
semua pihak manajemen dalam organisasi, sehingga segala sesuatu yang di
sampaikan ke masyarakat umum sudah diketahui dan dapat dipertanggungjawabkan
bersama.
Dalam public relations terdapat suatu usaha untuk mewujudkan hubungan
yang harmonis antara suatu badan dan publiknya, usaha untuk memberikan atau
menanamkan kesan yang menyenangkan, sehingga akan timbul opini publik yang
menguntungkan bagi kelangsungan hidup badan tersebut. Program kerja dalam
strategi Public Relations juga sangat dibutuhkan dalam penetapan rencana sehingga
tujuan perusahaan dapat tercapai. Jadi Public Relations merupakan fungsi manajemen
yang membangun dan mengembangkan hubungan baik dengan masyarakat luas,
menjalin komunikasi baik internal maupun eksternal perusahaan, dan
memperkenalkan produk barang dan jasa perusahaan agar memperoleh reputasi baik
bagi masyarakat.

18
B. Saran
Sebagai mahasiswa hendaknya tidak hanya sekedar mengerti akan teori-
teori yang dijelaskan sebelumnya, akan lebih baik jika kita dapat menerapkannya
dalam kehidupan sehari-hari dimulai dari hal terkecil dalam sebuah organisasi
yang dapat menjadi sebuah bekal untuk masa depan mengahadapi situasi
sesungguhnya. Dan tidak hanya menguasai materi akan tetapi sulit untuk
membawanya didunia kerja kelak saat menghadapi masa kerja setelah lulus dari
perguruan tinggi.
Kepada pembaca, penyusun menyarankan agar lebih banyak membaca
buku yang berkaitan dengan Dasar – Dasar dan Klasifikasi Publik dalam Public
Relation agar menambah wawasan lebih luas dan pemahaman lebih mendalam.
Demikianlah makalah ini disusun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini penyusun sadari masih banyak kekurangan, saran
dan kritik yang membangun sangat penyusun harapkan untuk menyempurnakan
makalah ini.

19
DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachman, O. (2003). Dasar - Dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra

Aditya Bakti.

Akbar, M., Evadianti, Y., & Asniar, I. (2021). Public Relations. Yogyakarta: Ikatan

Guru Indonesia (IGI).

Jefkins, F. (2004). Public Relations. Jakarta: Erlangga.

Kasali, Rheinald. (2016). Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Graffiti.

Lestari, M.T. (2021). Public Relations Event. Jakarta: Kencana.

Ruslan, R. (2014). Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Sitepu, E.S. (2012). Profesional Public Relations. Medan: USU Press.

Soleh, A. E. (2004). Dasar - Dasar Public Relations. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Pratama, W.A. (2023). Dasar - Dasar Public Relations. Google Books.

https://books.google.com/books?hl=id&lr=&id=a0nNEAAAQBAJ&oi=fnd&p

g=PA1&dg=makalah+dasar+dasar+publik+relations&ots=dNNR7sCtfG&sig=

uSG1mFmDiWli1tXtEr9Gpijou6U

20

Anda mungkin juga menyukai