Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PUBLIC RELATION
DAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi
sebagian syarat tugas Public
Relation
MAKALAH
PUBLIC RELATION
DAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi
sebagian syarat tugas Public
Relation
MAKALAH

1
PUBLIC RELATION
DAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi
sebagian syarat tugas Public
Relation
MAKALAH
PUBLIC RELATION
DAN ORGANISASI
Disusun untuk memenuhi
sebagian syarat tugas Public
Relation
MAKALAH

ASAS-ASAS MANAJEMEN

“ PUBLIC RELATIONS ”

2
DISUSUN OLEH :

LUVI SARIWIYATI
NIM. 210221117

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

S1 – ILMU PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON


Jl. Fattahilah No. 40 Watubelah Susmber Kab. Cirebon

Email : luvisariyati7@gmail.com

3
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kepada Allah Yang Maha Esa atas berkat,
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami juga berharap semoga pembuatan makalah ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Dalam pembuatan makalah ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak. Untuk itu kami ucapakan terimakasih kepada Bapak Dr.Maharto selaku dosen
pengampu. Saran dan kritik sangat kami harapkan agar kami dapat memperbaiki
makalah-makalah selanjutnya.

Cire
bon, November 2022

LUVI SARIWIYATI
NIM.210221117

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang .................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1

C. Tujuan Makalah............................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2

A. Aspek-Aspek Public Relations............................................................................. 2

B. Mengenali Stakeholde..................................................................................................... 4

C. Fungsi dan Tujuan Kerja Badan Public Relation ............................................ 10

D. Peran praktisi PR ..................................................................................................... 12

BAB III PENUTUP........................................................................................................ 13

A. Simpulan.......................................................................................................................... 13

B. Saran................................................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peran public relation dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangat besar. Hal ini
terlihat dari defiisi pulic relation yang bertujuan untuk menciptakan, mmelihara dan
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain yaitu publik. Dalam hal ini PR
memiliki peran komunikasi yang membentuk sebuah hubungan yang menciptakan mutual
understanding antara organisasi dengan publiknya.

Perusahaan harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarkat


disekitarnya dengan cara menjalin hubungan atau relasi dengan publik. Tugas PR
bukan sekedar menciptakan citra seolah-olah terlihat kuat dalam posisi keberadaannya saja
namun juga menciptakan agar organisasi kondusif, memiliki iklim kerja yang sehat, kuat
dalam hubungan sosial serta mempunyai kinerja sumber daya manusia yang tinggi.

Kedudukan PR dalam menjlin komunikasi dan hubungan dengan publik dalam hal ini
adalah menlai sikap masyarakat agar tercipta keserasian antara publik dan kebijakan
organisasi. Oleh karena itu, makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai publik relation
dengan organisasi.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana aspek-aspek publik relation?

2. Bagaimana mengenali stakeholder, fungsi dan tujuan kerja public relation?

3. Bagaimana peran praktisi public relation?

C. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui aspek-aspek publik relation.

2. Untuk mengenali stakeholder, fungsi dan tujuan kerja public relation.

3. Untuk mengetahui peran praktisi public relation.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek-aspek Public Relations

Konsep Public Relations terdiri dari beragam aspek. Aspek utama dalam konsep Public
Relations adalah publik dan relations (hubungan yang terjadi). Publik yang dimaksud adalah
individu dan kelompok yang terikat organisasi. Di dalamnya terdapat kepentingan dan
tujuan yang sama. Sementara itu, relations berkaitan dengan hubungan komunikasi yang
harus dibangun. Sifat relations adalah dua arah dan terbuka. Jenis public dalam konsep PR
dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Publik Internal

Di dalam publik internal, hubungan yang dijalin melibatkan beberapa aspek, antara
lain :

a. Employee Relations

Kehidupan karyawan di dalam organisasi harus dibina dengan baik. Tujuannya


supaya lahir mental dan sikap loyal yang tinggi, rasa memiliki yang kuat, setia kawan, memiliki
etos kerja dan disiplin. Untuk menciptakan kondisi ideal di atas, kegiatan sederhana
merupakan pilihan yang tepat. Misalnya, ucapan ulang tahun, arisan antar karyawan, olahraga,
pentas seni dan lain-lain. Tujuan utama adalah menciptakan kebersamaan di antara
karyawan, baik pemimpin maupun yang kedudukannya lebih rendah.

b. Share Holders Relations

Hubungan harmonis antara organisasi dengan pemegang saham bertujuan untuk


memupuk kepercayaan. Bentuk – bentuk kegiatan seperti rapat perkembangan perusahaan
secara rutin menjadi salah satu contoh. Selain itu, kegiatan – kegiatan sederhana
seperti olahraga dan pertemuan tidak resmi juga dapat menjadi pilihan menjaga kondidi yang
harmonis.

2. Publik Eksternal

Hubungan dengasn publik eksternal, yakni hubungan antara organisasi dengan


publiknya yang berada di luar organisasi, terdiri dari :

2
a. Costumer relations

Organisasi harus senantiasa memperhatikan terpenuhinya harapan dan kepuasan


pelanggan. Menjaga dan mempertahankan kepercayaan pelanggan sekaligus menganalisis
perubahan sikap adalah tugas krusial yang harus dilakukan oleh praktisi PR.

b. Community relations

Menjaga hubungan dengan komunitas masyarakat di manaorganisasi berada. Bahkan,


lewat hubungan yang terbangun secara baik, komunitas dapat menjadi “perisai” ketika
menghadapi masalah. Misalnya, melalui hubungan yang lebih menekankan pada aspek kontak-
psikologis.

Cara lain misalnya memberikan bantuan untuk kepentingan umum berupa sarana dan
prasarana lingkungan, merekrut anggota komunitas sebagai karyawan, membantu
perekonomian lingkungan, mengadakan kegiatan bersama dan sebagainya. Dalam membangun
hubungan ini sangat diperlukan kemampuan empati dari PRO (Public Relations Officer).
Kemampuan tersebut berhubungan dengan menampung aspirasi masyarakat.

c. Goverment Relations

Keberadaan organisasi pasti tidak akan lepas dari interaksi dengan pemerintah.
Hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintahan memudahkan organisasi
menyelesaikan berbagai kepentingan. Hubungan ini dapat diwujudkan dala bentuk ketaatan
membayar pajak, IMB, memenuhi peraturan terkait AMDAL, aspek keamanan dan
sebagainya.

d. Pers Relations

Hubungan harmonis dengan pers harus diupayakan, baik secara personal


maupun institusional. Tujuannya, selain memudahkan alur informasi organisasi, hubungan
yang harmonis akan meminimalkan informasi yang cenderung negatif. Hubungan secara
personal berkaitan dengan dengan berhubungan dengan insan pers secara langsung.
Hubungan personal menjadi landasan komunikasi institusional (manajemen pers). Sebaliknya,
hubungan komunikasi institusional dapat diperkuat dengan meningkatkan hubungan
komunikasi personal.

3
e. Supplier Relations

Biasanya, organisasi atau perusahaan yang bentuk usahanya adalah produksi konsumsi
memiliki relasi dengan pemasok bahan baku. Hubungan harmonis dengan pemasok sangat
penting supaya kerja sama saling menguntungkan tetap terjaga. Carannya, berikan berbagai
kemudahan, kesempatan untuk berkembang dan yang pasti menguntungkan kedua pihak.

f. Distributor Relations

Peran distributor sangat penting untuk organisasi atau perusahaan yang


menjual produk. Oleh sebab itu, hubungan harmonis dengan diatributor harus selalu
dijaga. Ciptakan rasa saling percaya, menghargai dan menguntungkan.

g. Market Relations

Pasar adalah suatu lembaga yang memungkinkan pembeli dan penjual berinteraksi dan
terlibat dalam pertukaran. Interaksi antara penjual dengan pembeli memiliki lingkup,
dari yang sederhana hingga yang rumit. Para pemasar memandang penjual sebagai bagian
yang membentuk industri, sedang para pembeli sebagai bagian yang membentuk industri,
sedang para pembeli sebagai bagian yang membentuk (Kotler, 2000). Pertukaran akan terjadi
jika penjual dan pembeli bersepakat atas persyaratan.

h. Educational Relations

Dewasa ini, organisasi dan perusahaan besar memiliki kepedulian yang besar
terhadap generasi muda. Oleh karena itu, program dan anggaran khusus untuk
meningkatkan mutu pendidikan biasanya sudah disiapkan. Pemberian beasiswa menjadi salah
satu bentuk nyata.

i. Banking Relations

Hubungan dengan lembaga perbankan merupakan sebuah fenomena keniscayaan,


baik sebagai tempat penyimpanan aset finansial maupun sebagai rekan pendanaan. Dalam
hal ini, pihak PR perusahaan harus senantiasa menjalin kerja sama yang makin baik dalam
rangka menjamin kinerja di antara keduanya.

B. Mengenali Stakeholder

4
Menurut Rhenald Kasali (2005) dalam bukunya Manajemen Public Relations,
memberi definisı bahwa stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun
luar perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders
juga dapat diartikan sebagai setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada
perusahaan Stakeholderster terdiri dari berbagai kelompok penekan (pressure group)
yang harus dipertímbangkan perusahaan.

Stakeholder yaitu kelompok yang lebih luas daripada publik. Jika seseorang
atau kelompok dimungkinkan mempunyai pengaruh (efek) terhadap organisasi atau
kemungkinan dapat terpengaruh (terdampak) oleh aktifitas organisasi, maka disebut
stakeholder. Kehadiran stakeholder ini bisa disadari atau tidak, dikenali atau tidak oleh
organisasi.

1. Syarifudin S. Gasing, Public Relations, (Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET), 2016,


Hlm.97-101.
2. Rachmat Kriyantono, Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal, (Jakarta :
KENCANA PRENADAMEDIA GROUP), 2014, Hlm.62

Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi


kekaryaan seperti perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya
perusahaan dan berpengaruh pula kepada usaha-usaha untuk mengembangkannya.
Dalam hubungan dengan modal, pemegang saham tidak dapat dikesampingkan dari
pemikiran seorang manajer dalam usahanya membina dan memajukan perusahaannya.
Adalah kewajibannya untuk selalu mengadakan hubungan yang baik dengan pemegang saham
itu. Komnikasi dengan mereka dapat dilakukan oleh PRO, sebagai petugas yang
sudah terbiasa dalam bidang itu. Komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan
dengan berbagai cara, diantaranya :

1. Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru Pemegang saham yang baru.

Adalah anggaota baru dalam keluarga perusahaan. Karena itu patut diberi ucapan
selamat datang dalam lingkungan keluarga besar itu. Caranya ialah, umpamanya
dengan mengirimkan surat- penyataan selamat tadi, di mana juga dicantumkan betapa
gembiranya staf pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan pemegang saham itu.
Komunikasi seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para pemegang saham baru merasa
dihagai dan dihormati. Dan ini akan menyebabkan mereka menaruh kepercayaan kepada
kepemimpinan manajer.

5
2. Memberikan laporan

Adalah kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada para pemegang saham
mengenai perkembangan perusahaan. Memberikan laporan seperti itu merupakan kegiatan
komunikasi yang berfungsi sebagai pembinaan hubungan yang hamonis dan sebagai usaha
menanamkan kepercayaan para pemegang saham kepada perusahaan.

3. Mengirimkan majalah organisasi

Majalah organisasi yang diterbitkan oleh perusahaan (house organ; house


magazine;company magazine) merupakan medium yang baik untuk membina hubungan
yang harmonis dengan para pemegang saham. Meskipun mereka termasuk publik interm,
namun tidak ada salahnya jika mereka, selain dikirimi majalah inten (intemal house magazine),
juga majalah ekstem (extemal house magazine) secara teratur. Dengan demikian,
mereka dapat mengikuti terus perkembangan perusahaannya beserta segala kegiatannya.

4. Mengadakan pertemuan

Face-to-face communication adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina


hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan meningkatkan kepercayaan.
Ini bisa dilakukan dengan sekali-sekali menyelenggarakan pertemuan antara pimpinan
organisasi dengan para pemegang saham. Atau bisa juga diadakan pertemuan lengkap
dengan seluruh karyawan, umpamanya pada malam halal-bihalal atau peringatan
ulang tahun perusahaan. Para pemegang saham dapat bertemu wajah dengan
pimpinan dan karyawan-karyawan perusahaan. Ini akan menambah eratnya hubungan
diantara semua unsur perusahaan.3 Stakeholder dalam sebuah organisasi atau perusahaan
cukup beragam, antara lain,

1. Stakeholder Internal dan Eksternal

Stakeholder identik dengan publik internal dan eksternal. Publik internal


artinya berada di dalam lembaga, misalnya karyawan, manajer, pemegang saham dan
sebagainya (Kasali, 2005). Public Eksternal adalah mereka yang berkepentingan namun
berada di luar lembaga. Misalnya, penyalur, pemasok, bank, pemerintah,komunitas, pers,
konsumen dan sebagainya.

3 Onong Uchjana, Human Relation & Public Relation, (Bandung : CV. Mandar Maju), 2008

2. Publik Stakeholder Primer, Sekunder dan Marginal

6
Organisasi perlu menyusun kerangka prioritas terkait stakeholder. Stakeholder paling
penting disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder dan
yang dapat diabaikan adalah publik marginal, yaitu publik yang sama sekali jauh dari
sasaran kerja PR.

3. Stakeholder Tradistonal dan Masa Depan

Stakeholder tradisional meliputi karyawan dan konsumen. Sementara itu,


mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, atau pejabat pemerintah adalah publik masa depan.

4. Silent Majority dan Vocal Minority

Dilihat dari aktivitas publik terkalt komplain atau dukungan terhadap organiasi,
stokeholder dibedakan menjadi silent majority dan minority. Contoh publik penulis di surat
kabar adalah vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapat, namun jumlahnya tidak
banyak (minor). Sementara itu, silent majority adalah pembaca pasif sehingga suara atau
pendapatnya tidak terlihat.

5. Opponets, Proponents dan Uncommited Stakeholder

Dalam sebuah organisasi, biasanya terdapat stakcholder menentang (opponents),


memihak (proponents), dan tidak peduli (uncommited). Masing-masing harus diperhatikan dan
tidak boleh diabaikan Selain jenisnya yang cukup beragam, di dalam stakeholder juga
terdapat beberapa kelompok yang harus dipahami.

1. Kelompok Media

Kelompok media terdiri dari jurnalis, pengusaha media dan organisasi yang
mewadahi. Prinsip utama pengembangan hubungan dengan media adalah hubungan
berkelanjutan yang didasari kemitraan mendapatkan pemahaman dan terciptanya saling
pengertian. Prinsip tersebut dapat menjadi gambaran kegiatan yang dapat dilakukan
praktisi PR untuk memenuhi kebutuhan kelompok media, antara lain :

a. Menyediakan informasi, misalnya visi, kebijakan dan kegiatan terkait kehidupan organisasi

b. Mengatur wawancara antara pers dengan pimplnan.

c. Mengadakan konferensi pers.

7
d. Menyiapkan naskah pers.

e. Mengunjungi media untuk keperluan keperluan pubilikasi dan promosi.f. Mengatur


kunjumpan pers.

2. Kelompok Internal

kelompok internal adalah orang orang yang terlibat langsung dengan kehidupan
organsasi. Prinsip utama pengembangan hubungan internal adalah kelancaran arus
Informasi dan komunikasi. Untuk mendukung pengembangan hubungan tersebut, praktisi
PR dapat melakukan beberapa tindakan, antara lain:

a. Menjalin hubungan baik karyawan

b. Melakukan koordinasi dengan baglan SDM untuk perekrutan, untuk pengangkatan,


penempatan, mutasi dan pemutusan hubungan kerja.

c. Menyelenggarakan program program yang dapat meningkatkan ikatan bersama

d. Melakukan pertemuan pribadi dengan karyawan

3. Kelompok Komunitas

Kelompok komunitas adalah masyarakat sekitar di mana organsasi berada. Prinsip


utama pengembangan hubungan komunitas adalah mewujudkan tanggung jawab sosial
(Corporate Social Responsibility). Untuk Itu, praktisi PR dapat melakukan

a. Aktif dalam acara pemberian penghargaan .

b. Mendukung kegiatan masyarakat .

c. Mengoordinasikan kunjungan masyarakat.

d. Membuat program pendampingan.

e. Mengoordinasikan kesempatan bekerja.

4. Kelompok Lembaga Pemerintah

8
Kelompok ini terdiri dari pemerintah, BUMN, BUMD, TNI, Polri dan partai politik.
Prinsip utama pengembangan hubungan dalam kelompok ini adalah sinergi dan
keterpaduan arus informasł. Demi mengembangkan dan menjaga hubungan tersebut,
praktisi PR dapat melakukan beberapa tindakan, misalnya

a. Menjalin hubungan baik dengan birokrat dan politisi.

b. Mengamati kebijakan pemerintahan.

c. Menyiapkan perryataan dan sikap organisasi atas isu-isu penting.

5. Kelompok Khusus

Kelompok khusus, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga


pemantau, komunitas finansial dan investor hingga komunitas perguruan tinggi.
Prinsip utamanya adalah kepekaan tinggi dalam memahami masalah bersama. Berikut
beberapa tindakan yang dapat dilakukan praktisi PR antara lain,

a. Menganalisis kemungkinan terjadinya perubahan dan dampaknya

b. Mengikuti perkembangan berita, baik lokal, regional internasional, khususnya yang


berhubungan dengan organisasi. Jefkins (2003), memaparkan alasan perusahaan perlu
menetapkan dan mengenali stakeholder secara baik (stakeholder screening), yakni

1) Untuk mengidentfikasi stakeholder yang sesuai dengan arah organisasi sehingga layak untuk
dijadikan sasaran program PR.

2) Untuk menciptakan skala prioritas berkaitan dengan adane keterbatasan anggaran dan
sumber daya lainnya.

3) Untuk memilih media dan yang paling sesuai dengan stakeholder yang dituju.

4) Untuk menyiapkan pesan-pesan sedemikian rupa supaya efektif mudah diterima.

6. Kelompok Lembaga Pemerintah

Kelompok ini terdiri dari pemerintah, BUMN, BUMD, TNI, Polri dan partai politik.
Prinsip utama pengembangan hubungan dalam kelompok ini adalah sinergi dan
keterpaduan arus informasł. Demi mengembangkan dan menjaga hubungan tersebut,
praktisi PR dapat melakukan beberapa tindakan, misalnya

9
a. Menjalin hubungan baik dengan birokrat dan politisi.

b. Mengamati kebijakan pemerintahan.

c. Menyiapkan perryataan dan sikap organisasi atas isu-isu penting.

7. Kelompok Khusus

Kelompok khusus, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga


pemantau, komunitas finansial dan investor hingga komunitas perguruan tinggi.
Prinsip utamanya adalah kepekaan tinggi dalam memahami masalah bersama. Berikut
beberapa tindakan yang dapat dilakukan praktisi PR antara lain,

a. Menganalisis kemungkinan terjadinya perubahan dan dampaknya

b. Mengikuti perkembangan berita, baik lokal, regional internasional, khususnya yang


berhubungan dengan organisasi. Jefkins (2003), memaparkan alasan perusahaan perlu
menetapkan dan mengenali stakeholder secara baik (stakeholder screening), yakni

1) Untuk mengidentfikasi stakeholder yang sesuai dengan arah organisasi sehingga layak untuk
dijadikan sasaran program PR.

2) Untuk menciptakan skala prioritas berkaitan dengan adane keterbatasan anggaran dan
sumber daya lainnya.

3) Untuk memilih media dan yang paling sesuai dengan stakeholder yang dituju.

4) Untuk menyiapkan pesan-pesan sedemikian rupa supaya efektif mudah diterima.

C. Fungsi dan Tujuan Kerja Badan Public Relation

Keberadaan badan PR di dalam organisasi sangat penting. Urusan kerja yang


ditangangi PR juga sangat fundamentasl, terkait nama baik dan perkembangan
organisasi. Oleh sebab itu, PR sudah selayaknya memahami fungsi dan tujuan kerja secara
ideal. Ada beragam pandangan mengenai fungsi PR dalam organisasi. Bertnard (1992),
menguraikan tiga pokok fungsi PR. Pertama, mengabdi kepada kepentingan publik.

10
Kedua, memelihara komunikasi yang baik. Ketiga, menitikberatkan pada aspek moral dan etika
yang baik. Selanjutnya, Onong (1998:36) mengemukakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal
sebagai berikut:

1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.

2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan


informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada perusahaan.

3) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk


kepentingan umum.

4) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dengan publik, baik


internal maupun eksternal.

Selain beberapa fungsi diatas, keberadaan badan PR juga mempunyai tujuan. Tujuan
PR yaitu untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan bagi
organisasi atau produk barang dan jasa terhadap pada stakeholders sebagai sasaran yang terkait
yaitu public internal dan eksternal” (Rosady Ruslan, 1997:7).

Menurut Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan


bahwa ruang lingkup tujuan PR cukup luas mencakup :

1) Untuk mengubah citra umum di mata khalayak terkait kegiatan-kegiatan baru yang
dilakukan organisasi.

4 Lena Satlita, Reposisi Peran dan Fungsi Strategis Public Relations Dalam Organisasi, UNY,
No.1, Volume IV, 2004.

5 Artis,S.Ag, Strategi Komunikasi Publik Relation, Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 02, Juli-
Desember 2011, hlm. 188.

2) Untuk menyebar kancerita sukses organisasi kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan
pengakuan.

3) Untuk memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayak

4) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen

5) Untuk mendukung keterlibatan organisasi sebagai sponsor dari penyelenggara suatu acara.

11
6) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pasar ekspor
baru.

7) Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya organisasi yang go
public.

8) Untuk meyakinkan khalayak bahwa organisasi mampu bertahan atau bangkit setelah krisis.

9) Untuk menciptakan identitas organisasi yang baru.

10) Untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan.

D. Peran praktisi PR

Peranan praktik PR (public relations officer) menurut Dozier and peranan manajerial
(communication manager role) dan peranan teknis (communication technician role).
Peranan manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian, yakni expert preciber fasilitotor,
problem solving process facilitator, dan communication facilitator. Sedangkan peranan teknis
yaitu Technician Communicator.

1. Expert Preciber Communicotion kegiatan Praktisi PR diposisikan sebagai ahli dan menjadi
penasihat bagi pimpinan organisasi. Peran sebagai pansihat meliputi memberikan
masukan dan pertimbangan terkait proses pembuatan keputusan. Untuk menjalankan peran
ini secara maksimal, praktik PR harus dekat" dengan top manajemen. Tujuannya, supaya
segala masukan dapat disampaikan secara langsung.

2. Problem Solving Process Facilitator

Praktisi PR menjadi fasilitator ketika menyelesaikan suatu masalah Apabila


memungkinkan, praktisi PR dapat menjadi leader dalam penanganan krisis. Untuk
menjalankan peran inl, maka praktisi PR dituntut memiliki kualitas profesional, baik
secara teoretis maupun teknis lapangan.

3. Communicator Facilitator

Praktisi PR berperan sebagal fasilitator atau jembatan komunikasi antara organisasi


dengan publik, baik internal maupun eksternal. Termasuk di dalamnya, praktisi PR harus
mampu menjadi penengah bila terjadi kesalahan persepsi. Praktisi PR harus netral sehingga
semua pihak sama-sama merasa diuntungkan.

12
4. Technician Communicator

Praktisi PR dianggap sebagai pelaksana teknis menyediakan layanan di bidang


teknis. Praktisi PR dituntut menguasai berbagai alat komunikasi.66 Op.Cit., hlm. 108.

BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Posisi PR dalam organisasi mencakup aspek insiden peran. Sesuai fungsinya,


PR tidak boleh lalai dalam menangani kepentingan publik. Kelalaian akan berakibat
fatal dan menjadi boomerang bagi upaya menggalang dan membangun citra
organisasi. Berkaitan dengan peran praktisi PR di posisi kan sebagai seorang ahli dan
penasihat bagi pemimpin organisasi. Di dalam organisasi, praktis PR sendiri mempunyai peran
spesifik yang cukup beragam. Empat peran tersebut, antara lain expert preciber
communication, problem solving proses fasilitator, comunitator fasilitator dan tecnician
communicator. Ke empat peran tersebut berhubungan dengan enjaga hubungan harmonis antara
suatu organisasi dengan publik.

B. SARAN

Demikianlah makalah yang dapat kami sampaikan, dimana dalam pembuatan


makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan. Sehingga dalam penulisan dan
penyusunannya masih jauh dari kata sempurna . oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan senantiasa kami nanti dalam pembuatan makalah kedepanya.

13
DAFTAR PUSTAKA

Artis,S.Ag. 2011. Strategi Komunikasi Publik Relation, Jurnal Sosial Budaya. Vol. 8 No. 02.

Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal. Jakarta :
KENCANA PRENADAMEDIA GROUP.

S. Gasing, SyarifudiN. 2016. Public Relations. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.

Satlita, Lena. 2004. Reposisi Peran dan Fungsi Strategis Public Relations

Dalam Organisasi. UNY, No. 1, Volume IV.

Uchjana, Onong. 2009. Human Relation & Public Relation. Bandung : CV.Mandar Maju

14

Anda mungkin juga menyukai