PUBLIC RELATION
DISUSUN OLEH:
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan ini yaitu :
1. Bagaimana aspek-aspek publik relation?
2. Bagaimana mengenali stakeholder, fungsi dan tujuan kerja public relation?
3. Bagaimana peran praktisi public relation?
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
2. Publik Eksternal
Hubungan dengasn publik eksternal, yakni hubungan antara organisasi dengan publiknya
yang berada di luar organisasi, terdiri dari:
a. Costumer relations
Organisasi harus senantiasa memperhatikan terpenuhinya harapan dan
kepuasan pelanggan. Menjaga dan mempertahankan kepercayaan pelanggan
sekaligus menganalisis perubahan sikap adalah tugas krusial yang harus dilakukan
oleh praktisi PR.
b. Community relations
Menjaga hubungan dengan komunitas masyarakat di mana organisasi berada.
Bahkan, lewat hubungan yang terbangun secara baik, komunitas dapat menjadi
“perisai” ketika menghadapi masalah. Misalnya, melalui hubungan yang lebih
menekankan pada aspek kontak-psikologis.
Cara lain misalnya memberikan bantuan untuk kepentingan umum berupa
sarana dan prasarana lingkungan, merekrut anggota komunitas sebagai karyawan,
membantu perekonomian lingkungan, mengadakan kegiatan bersama dan
sebagainya. Dalam membangun hubungan ini sangat diperlukan kemampuan empati
dari PRO (Public Relations Officer). Kemampuan tersebut berhubungan dengan
menampung aspirasi masyarakat.
c. Goverment Relations
Keberadaan organisasi pasti tidak akan lepas dari interaksi dengan pemerintah.
Hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintahan memudahkan organisasi
menyelesaikan berbagai kepentingan. Hubungan ini dapat diwujudkan dala bentuk
ketaatan membayar pajak, IMB, memenuhi peraturan terkait AMDAL, aspek
keamanan dan sebagainya.
d. Pers Relations
Hubungan harmonis dengan pers harus diupayakan, baik secara personal
maupun institusional. Tujuannya, selain memudahkan alur informasi organisasi,
hubungan yang harmonis akan meminimalkan informasi yang cenderung negatif.
Hubungan secara personal berkaitan dengan dengan berhubungan dengan insan pers
secara langsung. Hubungan personal menjadi landasan komunikasi institusional
(manajemen pers). Sebaliknya, hubungan komunikasi institusional dapat diperkuat
dengan meningkatkan hubungan komunikasi personal.
e. Supplier Relations
Biasanya, organisasi atau perusahaan yang bentuk usahanya adalah produksi
konsumsi memiliki relasi dengan pemasok bahan baku. Hubungan harmonis dengan
pemasok sangat penting supaya kerja sama saling menguntungkan tetap terjaga.
Carannya, berikan berbagai kemudahan, kesempatan untuk berkembang dan yang
pasti menguntungkan kedua pihak.
f. Distributor Relations
Peran distributor sangat penting untuk organisasi atau perusahaan yang
menjual produk. Oleh sebab itu, hubungan harmonis dengan diatributor harus selalu
dijaga. Ciptakan rasa saling percaya, menghargai dan menguntungkan.
g. Market Relations
Pasar adalah suatu lembaga yang memungkinkan pembeli dan penjual
berinteraksi dan terlibat dalam pertukaran. Interaksi antara penjual dengan pembeli
memiliki lingkup, dari yang sederhana hingga yang rumit. Para pemasar memandang
penjual sebagai bagian yang membentuk industri, sedang para pembeli sebagai
bagian yang membentuk industri, sedang para pembeli sebagai bagian yang
membentuk (Kotler, 2000). Pertukaran akan terjadi jika penjual dan pembeli
bersepakat atas persyaratan.
h. Educational Relations
Dewasa ini, organisasi dan perusahaan besar memiliki kepedulian yang besar
terhadap generasi muda. Oleh karena itu, program dan anggaran khusus untuk
meningkatkan mutu pendidikan biasanya sudah disiapkan. Pemberian beasiswa
menjadi salah satu bentuk nyata.
i. Banking Relations
Hubungan dengan lembaga perbankan merupakan sebuah fenomena
keniscayaan, baik sebagai tempat penyimpanan aset finansial maupun sebagai rekan
pendanaan. Dalam hal ini, pihak PR perusahaan harus senantiasa menjalin kerja
sama yang makin baik dalam rangka menjamin kinerja di antara keduanya.
B. Mengenali Stakeholder
Menurut Rhenald Kasali (2005) dalam bukunya Manajemen Public Relations, memberi
definisı bahwa stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar
perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders juga dapat
diartikan sebagai setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan
Stakeholderster terdiri dari berbagai kelompok penekan (pressure group) yang harus
dipertímbangkan perusahaan.
Stakeholder yaitu kelompok yang lebih luas daripada publik. Jika seseorang atau
kelompok dimungkinkan mempunyai pengaruh (efek) terhadap organisasi atau kemungkinan
dapat terpengaruh (terdampak) oleh aktifitas organisasi, maka disebut stakeholder. Kehadiran
stakeholder ini bisa disadari atau tidak, dikenali atau tidak oleh organisasi.
Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi kekaryaan seperti
perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan dan berpengaruh
pula kepada usaha-usaha untuk mengembangkannya. Dalam hubungan dengan modal,
pemegang saham tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang manajer dalam
usahanya membina dan memajukan perusahaannya. Adalah kewajibannya untuk selalu
mengadakan hubungan yang baik dengan pemegang saham itu. Komnikasi dengan mereka
dapat dilakukan oleh PRO, sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam bidang itu.
Komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
:
1. Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru
Pemegang saham yang baru adalah anggota baru dalam keluarga perusahaan. Karena
itu patut diberi ucapan selamat datang dalam lingkungan keluarga besar itu. Caranya
ialah, umpamanya dengan mengirimkan surat- penyataan selamat tadi, di mana juga
dicantumkan betapa gembiranya staf pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan
pemegang saham itu. Komunikasi seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para
pemegang saham baru merasa dihagai dan dihormati. Dan ini akan menyebabkan mereka
menaruh kepercayaan kepada kepemimpinan manajer
2. Memberikan laporan
Adalah kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada para pemegang
saham mengenai perkembangan perusahaan. Memberikan laporan seperti itu merupakan
kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai pembinaan hubungan yang hamonis dan
sebagai usaha menanamkan kepercayaan para pemegang saham kepada perusahaan.
3. Mengirimkan majalah organisasi
Majalah organisasi yang diterbitkan oleh perusahaan (house organ; house
magazine;company magazine) merupakan medium yang baik untuk membina hubungan
yang harmonis dengan para pemegang saham. Meskipun mereka termasuk publik interm,
namun tidak ada salahnya jika mereka, selain dikirimi majalah inten (intemal house
magazine), juga majalah ekstem (extemal house magazine) secara teratur. Dengan
demikian, mereka dapat mengikuti terus perkembangan perusahaannya beserta segala
kegiatannya.
4. Mengadakan pertemuan
Face-to-face communication adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina
hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan meningkatkan
kepercayaan. Ini bisa dilakukan dengan sekali-sekali menyelenggarakan pertemuan
antara pimpinan organisasi dengan para pemegang saham. Atau bisa juga diadakan
pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan, umpamanya pada malam halal-bihalal atau
peringatan ulang tahun perusahaan. Para pemegang saham dapat bertemu wajah dengan
pimpinan dan karyawan-karyawan perusahaan. Ini akan menambah eratnya hubungan
diantara semua unsur perusahaan.
Stakeholder dalam sebuah organisasi atau perusahaan cukup beragam, antara lain:
1. Stakeholder Internal dan Eksternal
Stakeholder identik dengan publik internal dan eksternal. Publik internal artinya
berada di dalam lembaga, misalnya karyawan, manajer, pemegang saham dan
sebagainya (Kasali, 2005). Public Eksternal adalah mereka yang berkepentingan namun
berada di luar lembaga. Misalnya, penyalur, pemasok, bank, pemerintah,komunitas, pers,
konsumen dan sebagainya.
Selain jenisnya yang cukup beragam, di dalam stakeholder juga terdapat beberapa
kelompok yang harus dipahami.
1. Kelompok Media
Kelompok media terdiri dari jurnalis, pengusaha media dan organisasi yang
mewadahi. Prinsip utama pengembangan hubungan dengan media adalah hubungan
berkelanjutan yang didasari kemitraan mendapatkan pemahaman dan terciptanya saling
pengertian. Prinsip tersebut dapat menjadi gambaran kegiatan yang dapat dilakukan
praktisi PR untuk memenuhi kebutuhan kelompok media, antara lain :
5. Kelompok Khusus
Kelompok khusus, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga
pemantau, komunitas finansial dan investor hingga komunitas perguruan tinggi. Prinsip
utamanya adalah kepekaan tinggi dalam memahami masalah bersama. Berikut beberapa
tindakan yang dapat dilakukan praktisi PR antara lain,
a. Menganalisis kemungkinan terjadinya perubahan dan dampaknya
b. Mengikuti perkembangan berita, baik lokal, regional internasional, khususnya
yang berhubungan dengan organisasi.
1) Untuk mengidentfikasi stakeholder yang sesuai dengan arah organisasi sehingga layak
untuk dijadikan sasaran program PR.
2) Untuk menciptakan skala prioritas berkaitan dengan adane keterbatasan anggaran dan
sumber daya lainnya.
3) Untuk memilih media dan yang paling sesuai dengan stakeholder yang dituju.
4) Untuk menyiapkan pesan-pesan sedemikian rupa supaya efektif mudah diterima.
Selain beberapa fungsi diatas, keberadaan badan PR juga mempunyai tujuan. Tujuan PR
yaitu untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan bagi
organisasi atau produk barang dan jasa terhadap pada stakeholders sebagai sasaran yang
terkait yaitu public internal dan eksternal” (Rosady Ruslan, 1997:7).
Menurut Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang
lingkup tujuan PR cukup luas mencakup :
1) Untuk mengubah citra umum di mata khalayak terkait kegiatan-kegiatan baru yang
dilakukan organisasi.
Peranan praktik PR (public relations officer) menurut Dozier and peranan manajerial
(communication manager role) dan peranan teknis (communication technician role). Peranan
manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian, yakni expert preciber fasilitotor, problem
solving process facilitator, dan communication facilitator. Sedangkan peranan teknis yaitu
Technician Communicator.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
memperbaiki penulisan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Artis,S.Ag. 2011. Strategi Komunikasi Publik Relation, Jurnal Sosial Budaya. Vol. 8 No. 02.
Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal. Jakarta :
KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
S. Gasing, SyarifudiN. 2016. Public Relations. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.
Satlita, Lena. 2004. Reposisi Peran dan Fungsi Strategis Public Relations Dalam Organisasi.
UNY, No. 1, Volume IV.
Uchjana, Onong. 2009. Human Relation & Public Relation. Bandung : CV. Mandar
Maju.