Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PUBLIC RELATION

DISUSUN OLEH:

NAMA : WINDY APRILDA UMAR NARAHAUBUN


NIM : 123220121016

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI DARUL RACHMAN


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
TUAL
2023
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Public Relations bisa dikatakan HUMAS (Hubungan Masyarakat), di Negara Indonesia


sudah lama dipergunakan secara luas oleh Departemen, Perusahaan, Industri Swasta dan
sebagainya. Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke
dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka
mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (Jefkins, 2002:9).
Cutlip dkk dalam (Nova,2009:35) mendefinisikan public relations merupakan fungsi
manajemen yang membentuk dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan antara
organisasi dan masyarakat, yang menjadi sandaran keberhasilan atau kegagalannya. Public
relations dapat dikatakan sebagai jembatan dalam perusahaan untuk menciptakan hubungan
dengan siapa saja yang dapat memberikan keuntungan bersama serta untuk kemajuan
perusahaan. Public relations mempunyai peran penting dalam segala bidang sesuai dengan
fungsinya, yakni membentuk hubungan yang baik antara organisasi dengan publiknya, baik
itu publik internal maupun publik eksternal.
Public relations mempunyai tugas untuk menyampaikan informasi kepada publik tentang
organisasi atau perusahaanya agar tetap eksis dan tetap dikenal di masyarakat, untuk
menyampaikan informasi public relations membutuhkan alat yang mendukung untuk
menyebarkan informasi. Informasi adalah pengumpulan perumusan naskah untuk melakukan
komunikasi dan mempengaruhi target dalam upaya mendapatkan partisipatif dan tanggapan,
melalui media sebanyak mungkin akan memudahkan dan mempercepat proses komunikasi
yang sedang dijalin.
Peran public relation dalam sebuah perusahaan atau organisasi sangat besar. Hal ini
terlihat dari definisi public relation yang bertujuan untuk menciptakan, memelihara dan
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan pihak lain yaitu publik. Dalam hal ini
public relation memiliki peran komunikasi yang membentuk sebuah hubungan yang
menciptakan mutual understanding antara organisasi dengan publiknya.
Perusahaan harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan masyarkat disekitarnya
dengan cara menjalin hubungan atau relasi dengan publik. Tugas public relation bukan
sekedar menciptakan citra seolah-olah terlihat kuat dalam posisi keberadaannya saja namun
juga menciptakan agar organisasi kondusif, memiliki iklim kerja yang sehat, kuat dalam
hubungan sosial serta mempunyai kinerja sumber daya manusia yang tinggi. Kedudukan
public relation dalam menjlin komunikasi dan hubungan dengan publik dalam hal ini adalah
menlai sikap masyarakat agar tercipta keserasian antara publik dan kebijakan organisasi. Oleh
karena itu, makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai publik relation dengan
organisasi.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam
penulisan ini yaitu :
1. Bagaimana aspek-aspek publik relation?
2. Bagaimana mengenali stakeholder, fungsi dan tujuan kerja public relation?
3. Bagaimana peran praktisi public relation?
C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:

1. Untuk mengetahui aspek-aspek publik relation,


2. Untuk mengenali stakeholder, fungsi dan tujuan kerja public relation,
3. Untuk mengetahui peran praktisi public relation.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Aspek-aspek Public Relations


Konsep Public Relations terdiri dari beragam aspek. Aspek utama dalam konsep
Public Relations adalah publik dan relations (hubungan yang terjadi). Publik yang
dimaksud adalah individu dan kelompok yang terikat organisasi. Di dalamnya terdapat
kepentingan dan tujuan yang sama. Sementara itu, relations berkaitan dengan hubungan
komunikasi yang harus dibangun. Sifat relations adalah dua arah dan terbuka. Jenis
public dalam konsep PR dibagi menjadi dua, yaitu :
1. Publik Internal
Di dalam publik internal, hubungan yang dijalin melibatkan beberapa aspek, antara
lain :
a. Employee Relations
Kehidupan karyawan di dalam organisasi harus dibina dengan baik. Tujuannya
supaya lahir mental dan sikap loyal yang tinggi, rasa memiliki yang kuat, setia
kawan, memiliki etos kerja dan disiplin. Untuk menciptakan kondisi ideal di atas,
kegiatan sederhana merupakan pilihan yang tepat. Misalnya, ucapan ulang tahun,
arisan antar karyawan, olahraga, pentas seni dan lain-lain. Tujuan utama adalah
menciptakan kebersamaan di antara karyawan, baik pemimpin maupun yang
kedudukannya lebih rendah.
b. Share Holders Relations
Hubungan harmonis antara organisasi dengan pemegang saham bertujuan
untuk memupuk kepercayaan. Bentuk – bentuk kegiatan seperti rapat perkembangan
perusahaan secara rutin menjadi salah satu contoh. Selain itu, kegiatan – kegiatan
sederhana seperti olahraga dan pertemuan tidak resmi juga dapat menjadi pilihan
menjaga kondidi yang harmonis.

2. Publik Eksternal
Hubungan dengasn publik eksternal, yakni hubungan antara organisasi dengan publiknya
yang berada di luar organisasi, terdiri dari:

a. Costumer relations
Organisasi harus senantiasa memperhatikan terpenuhinya harapan dan
kepuasan pelanggan. Menjaga dan mempertahankan kepercayaan pelanggan
sekaligus menganalisis perubahan sikap adalah tugas krusial yang harus dilakukan
oleh praktisi PR.
b. Community relations
Menjaga hubungan dengan komunitas masyarakat di mana organisasi berada.
Bahkan, lewat hubungan yang terbangun secara baik, komunitas dapat menjadi
“perisai” ketika menghadapi masalah. Misalnya, melalui hubungan yang lebih
menekankan pada aspek kontak-psikologis.
Cara lain misalnya memberikan bantuan untuk kepentingan umum berupa
sarana dan prasarana lingkungan, merekrut anggota komunitas sebagai karyawan,
membantu perekonomian lingkungan, mengadakan kegiatan bersama dan
sebagainya. Dalam membangun hubungan ini sangat diperlukan kemampuan empati
dari PRO (Public Relations Officer). Kemampuan tersebut berhubungan dengan
menampung aspirasi masyarakat.
c. Goverment Relations
Keberadaan organisasi pasti tidak akan lepas dari interaksi dengan pemerintah.
Hubungan komunikasi yang baik dengan pemerintahan memudahkan organisasi
menyelesaikan berbagai kepentingan. Hubungan ini dapat diwujudkan dala bentuk
ketaatan membayar pajak, IMB, memenuhi peraturan terkait AMDAL, aspek
keamanan dan sebagainya.
d. Pers Relations
Hubungan harmonis dengan pers harus diupayakan, baik secara personal
maupun institusional. Tujuannya, selain memudahkan alur informasi organisasi,
hubungan yang harmonis akan meminimalkan informasi yang cenderung negatif.
Hubungan secara personal berkaitan dengan dengan berhubungan dengan insan pers
secara langsung. Hubungan personal menjadi landasan komunikasi institusional
(manajemen pers). Sebaliknya, hubungan komunikasi institusional dapat diperkuat
dengan meningkatkan hubungan komunikasi personal.
e. Supplier Relations
Biasanya, organisasi atau perusahaan yang bentuk usahanya adalah produksi
konsumsi memiliki relasi dengan pemasok bahan baku. Hubungan harmonis dengan
pemasok sangat penting supaya kerja sama saling menguntungkan tetap terjaga.
Carannya, berikan berbagai kemudahan, kesempatan untuk berkembang dan yang
pasti menguntungkan kedua pihak.
f. Distributor Relations
Peran distributor sangat penting untuk organisasi atau perusahaan yang
menjual produk. Oleh sebab itu, hubungan harmonis dengan diatributor harus selalu
dijaga. Ciptakan rasa saling percaya, menghargai dan menguntungkan.
g. Market Relations
Pasar adalah suatu lembaga yang memungkinkan pembeli dan penjual
berinteraksi dan terlibat dalam pertukaran. Interaksi antara penjual dengan pembeli
memiliki lingkup, dari yang sederhana hingga yang rumit. Para pemasar memandang
penjual sebagai bagian yang membentuk industri, sedang para pembeli sebagai
bagian yang membentuk industri, sedang para pembeli sebagai bagian yang
membentuk (Kotler, 2000). Pertukaran akan terjadi jika penjual dan pembeli
bersepakat atas persyaratan.
h. Educational Relations
Dewasa ini, organisasi dan perusahaan besar memiliki kepedulian yang besar
terhadap generasi muda. Oleh karena itu, program dan anggaran khusus untuk
meningkatkan mutu pendidikan biasanya sudah disiapkan. Pemberian beasiswa
menjadi salah satu bentuk nyata.
i. Banking Relations
Hubungan dengan lembaga perbankan merupakan sebuah fenomena
keniscayaan, baik sebagai tempat penyimpanan aset finansial maupun sebagai rekan
pendanaan. Dalam hal ini, pihak PR perusahaan harus senantiasa menjalin kerja
sama yang makin baik dalam rangka menjamin kinerja di antara keduanya.
B. Mengenali Stakeholder
Menurut Rhenald Kasali (2005) dalam bukunya Manajemen Public Relations, memberi
definisı bahwa stakeholders adalah setiap kelompok yang berada di dalam maupun luar
perusahaan yang mempunyai peran dalam menentukan perusahaan. Stakeholders juga dapat
diartikan sebagai setiap orang yang mempertaruhkan hidupnya pada perusahaan
Stakeholderster terdiri dari berbagai kelompok penekan (pressure group) yang harus
dipertímbangkan perusahaan.

Stakeholder yaitu kelompok yang lebih luas daripada publik. Jika seseorang atau
kelompok dimungkinkan mempunyai pengaruh (efek) terhadap organisasi atau kemungkinan
dapat terpengaruh (terdampak) oleh aktifitas organisasi, maka disebut stakeholder. Kehadiran
stakeholder ini bisa disadari atau tidak, dikenali atau tidak oleh organisasi.
Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi kekaryaan seperti
perusahaan. Besar kecilnya modal menentukan besar kecilnya perusahaan dan berpengaruh
pula kepada usaha-usaha untuk mengembangkannya. Dalam hubungan dengan modal,
pemegang saham tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang manajer dalam
usahanya membina dan memajukan perusahaannya. Adalah kewajibannya untuk selalu
mengadakan hubungan yang baik dengan pemegang saham itu. Komnikasi dengan mereka
dapat dilakukan oleh PRO, sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam bidang itu.
Komunikasi dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya
:
1. Menyatakan selamat kepada pemegang saham yang baru
Pemegang saham yang baru adalah anggota baru dalam keluarga perusahaan. Karena
itu patut diberi ucapan selamat datang dalam lingkungan keluarga besar itu. Caranya
ialah, umpamanya dengan mengirimkan surat- penyataan selamat tadi, di mana juga
dicantumkan betapa gembiranya staf pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan
pemegang saham itu. Komunikasi seperti itu akan menimbulkan kesan yang baik. Para
pemegang saham baru merasa dihagai dan dihormati. Dan ini akan menyebabkan mereka
menaruh kepercayaan kepada kepemimpinan manajer
2. Memberikan laporan
Adalah kewajiban manajer pula untuk memberikan laporan kepada para pemegang
saham mengenai perkembangan perusahaan. Memberikan laporan seperti itu merupakan
kegiatan komunikasi yang berfungsi sebagai pembinaan hubungan yang hamonis dan
sebagai usaha menanamkan kepercayaan para pemegang saham kepada perusahaan.
3. Mengirimkan majalah organisasi
Majalah organisasi yang diterbitkan oleh perusahaan (house organ; house
magazine;company magazine) merupakan medium yang baik untuk membina hubungan
yang harmonis dengan para pemegang saham. Meskipun mereka termasuk publik interm,
namun tidak ada salahnya jika mereka, selain dikirimi majalah inten (intemal house
magazine), juga majalah ekstem (extemal house magazine) secara teratur. Dengan
demikian, mereka dapat mengikuti terus perkembangan perusahaannya beserta segala
kegiatannya.
4. Mengadakan pertemuan
Face-to-face communication adalah bentuk komunikasi yang lain untuk membina
hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan meningkatkan
kepercayaan. Ini bisa dilakukan dengan sekali-sekali menyelenggarakan pertemuan
antara pimpinan organisasi dengan para pemegang saham. Atau bisa juga diadakan
pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan, umpamanya pada malam halal-bihalal atau
peringatan ulang tahun perusahaan. Para pemegang saham dapat bertemu wajah dengan
pimpinan dan karyawan-karyawan perusahaan. Ini akan menambah eratnya hubungan
diantara semua unsur perusahaan.
Stakeholder dalam sebuah organisasi atau perusahaan cukup beragam, antara lain:
1. Stakeholder Internal dan Eksternal
Stakeholder identik dengan publik internal dan eksternal. Publik internal artinya
berada di dalam lembaga, misalnya karyawan, manajer, pemegang saham dan
sebagainya (Kasali, 2005). Public Eksternal adalah mereka yang berkepentingan namun
berada di luar lembaga. Misalnya, penyalur, pemasok, bank, pemerintah,komunitas, pers,
konsumen dan sebagainya.

2. Publik Stakeholder Primer, Sekunder dan Marginal


Organisasi perlu menyusun kerangka prioritas terkait stakeholder. Stakeholder paling
penting disebut publik primer, yang kurang penting disebut publik sekunder dan yang
dapat diabaikan adalah publik marginal, yaitu publik yang sama sekali jauh dari sasaran
kerja PR.
3. Stakeholder Tradistonal dan Masa Depan
Stakeholder tradisional meliputi karyawan dan konsumen. Sementara itu,
mahasiswa, peneliti, konsumen potensial, atau pejabat pemerintah adalah publik
masa depan.
4. Silent Majority dan Vocal Minority
Dilihat dari aktivitas publik terkalt komplain atau dukungan terhadap organiasi,
stokeholder dibedakan menjadi silent majority dan minority. Contoh publik penulis
di surat kabar adalah vocal minority, yaitu aktif menyuarakan pendapat, namun
jumlahnya tidak banyak (minor). Sementara itu, silent majority adalah pembaca
pasif sehingga suara atau pendapatnya tidak terlihat.
5. Opponets, Proponents dan Uncommited Stakeholder
Dalam sebuah organisasi, biasanya terdapat stakcholder menentang (opponents),
memihak (proponents), dan tidak peduli (uncommited). Masing-masing harus
diperhatikan dan tidak boleh diabaikan

Selain jenisnya yang cukup beragam, di dalam stakeholder juga terdapat beberapa
kelompok yang harus dipahami.
1. Kelompok Media
Kelompok media terdiri dari jurnalis, pengusaha media dan organisasi yang
mewadahi. Prinsip utama pengembangan hubungan dengan media adalah hubungan
berkelanjutan yang didasari kemitraan mendapatkan pemahaman dan terciptanya saling
pengertian. Prinsip tersebut dapat menjadi gambaran kegiatan yang dapat dilakukan
praktisi PR untuk memenuhi kebutuhan kelompok media, antara lain :

a. Menyediakan informasi, misalnya visi, kebijakan dan kegiatan terkait kehidupan


organisasi
b. Mengatur wawancara antara pers dengan pimplnan.
c. Mengadakan konferensi pers.
d. Menyiapkan naskah pers.
e. Mengunjungi media untuk keperluan keperluan pubilikasi dan promosi.
f. Mengatur kunjumpan pers.
2. Kelompok Internal
Kelompok internal adalah orang orang yang terlibat langsung dengan kehidupan
organsasi. Prinsip utama pengembangan hubungan internal adalah kelancaran arus
Informasi dan komunikasi. Untuk mendukung pengembangan hubungan tersebut, praktisi
PR dapat melakukan beberapa tindakan, antara lain:
a. Menjalin hubungan baik karyawan
b. Melakukan koordinasi dengan baglan SDM untuk perekrutan, untuk
pengangkatan, penempatan, mutasi dan pemutusan hubungan kerja.
c. Menyelenggarakan program program yang dapat meningkatkan ikatan bersama
d. Melakukan pertemuan pribadi dengan karyawan
3. Kelompok Komunitas
Kelompok komunitas adalah masyarakat sekitar di mana organsasi berada. Prinsip
utama pengembangan hubungan komunitas adalah mewujudkan tanggung jawab sosial
(Corporate Social Responsibility).
Untuk Itu, praktisi PR dapat melakukan

a. Aktif dalam acara pemberian penghargaan .


b. Mendukung kegiatan masyarakat .
c. Mengoordinasikan kunjungan masyarakat.
d. Membuat program pendampingan.
e. Mengoordinasikan kesempatan bekerja.
4. Kelompok Lembaga Pemerintah
Kelompok ini terdiri dari pemerintah, BUMN, BUMD, TNI, Polri dan partai politik.
Prinsip utama pengembangan hubungan dalam kelompok ini adalah sinergi dan
keterpaduan arus informasł. Demi mengembangkan dan menjaga hubungan tersebut,
praktisi PR dapat melakukan beberapa tindakan, misalnya
a. Menjalin hubungan baik dengan birokrat dan politisi.
b. Mengamati kebijakan pemerintahan.
c. Menyiapkan perryataan dan sikap organisasi atas isu-isu penting.

5. Kelompok Khusus
Kelompok khusus, antara lain Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), lembaga
pemantau, komunitas finansial dan investor hingga komunitas perguruan tinggi. Prinsip
utamanya adalah kepekaan tinggi dalam memahami masalah bersama. Berikut beberapa
tindakan yang dapat dilakukan praktisi PR antara lain,
a. Menganalisis kemungkinan terjadinya perubahan dan dampaknya
b. Mengikuti perkembangan berita, baik lokal, regional internasional, khususnya
yang berhubungan dengan organisasi.

Jefkins (2003), memaparkan alasan perusahaan perlu menetapkan dan mengenali


stakeholder secara baik (stakeholder screening), yakni

1) Untuk mengidentfikasi stakeholder yang sesuai dengan arah organisasi sehingga layak
untuk dijadikan sasaran program PR.
2) Untuk menciptakan skala prioritas berkaitan dengan adane keterbatasan anggaran dan
sumber daya lainnya.
3) Untuk memilih media dan yang paling sesuai dengan stakeholder yang dituju.
4) Untuk menyiapkan pesan-pesan sedemikian rupa supaya efektif mudah diterima.

C. Fungsi dan Tujuan Kerja Badan Public Relation


Keberadaan badan PR di dalam organisasi sangat penting. Urusan kerja yang ditangangi
PR juga sangat fundamentasl, terkait nama baik dan perkembangan organisasi. Oleh sebab itu,
PR sudah selayaknya memahami fungsi dan tujuan kerja secara ideal. Ada beragam
pandangan mengenai fungsi PR dalam organisasi. Bertnard (1992), menguraikan tiga pokok
fungsi PR. Pertama, mengabdi kepada kepentingan publik. Kedua, memelihara komunikasi
yang baik. Ketiga, menitikberatkan pada aspek moral dan etika yang baik.
Selanjutnya, Onong (1998:36) mengemukakan bahwa fungsi PR meliputi hal-hal sebagai
berikut:
1) Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi.
2) Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan
informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik pada
perusahaan.
3) Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk
kepentingan umum.
4) Membina hubungan secara harmonis antara organisasi dengan publik, baik
internal maupun eksternal.

Selain beberapa fungsi diatas, keberadaan badan PR juga mempunyai tujuan. Tujuan PR
yaitu untuk menegakkan dan mengembangkan suatu “citra yang menguntungkan bagi
organisasi atau produk barang dan jasa terhadap pada stakeholders sebagai sasaran yang
terkait yaitu public internal dan eksternal” (Rosady Ruslan, 1997:7).
Menurut Frank Jeffkins, dalam bukunya Public Relations mengemukakan bahwa ruang
lingkup tujuan PR cukup luas mencakup :
1) Untuk mengubah citra umum di mata khalayak terkait kegiatan-kegiatan baru yang
dilakukan organisasi.

2) Untuk menyebarkan cerita sukses organisasi kepada masyarakat dalam rangka


mendapatkan pengakuan.
3) Untuk memperbaiki hubungan antara organisasi dengan khalayak
4) Untuk mendidik para pengguna atau konsumen

5) Untuk mendukung keterlibatan organisasi sebagai sponsor dari


penyelenggara suatu acara.
6) Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta
membuka pasar ekspor baru.
7) Untuk mempersiapkan penerbitan saham tambahan atau karena adanya organisasi
yang go public.
8) Untuk meyakinkan khalayak bahwa organisasi mampu bertahan atau bangkit setelah
krisis.
9) Untuk menciptakan identitas organisasi yang baru.

10)Untuk menyebarkan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan.


D. Peran praktisi PR

Peranan praktik PR (public relations officer) menurut Dozier and peranan manajerial
(communication manager role) dan peranan teknis (communication technician role). Peranan
manajerial dapat diuraikan menjadi tiga bagian, yakni expert preciber fasilitotor, problem
solving process facilitator, dan communication facilitator. Sedangkan peranan teknis yaitu
Technician Communicator.

1. Expert Preciber Communicotion kegiatan


Praktisi PR diposisikan sebagai ahli dan menjadi penasihat bagi pimpinan organisasi.
Peran sebagai pansihat meliputi memberikan masukan dan pertimbangan terkait proses
pembuatan keputusan. Untuk menjalankan peran ini secara maksimal, praktik PR harus
dekat" dengan top manajemen. Tujuannya, supaya segala masukan dapat disampaikan
secara langsung.
2. Problem Solving Process Facilitator
Praktisi PR menjadi fasilitator ketika menyelesaikan suatu masalah Apabila
memungkinkan, praktisi PR dapat menjadi leader dalam penanganan krisis. Untuk
menjalankan peran inl, maka praktisi PR dituntut memiliki kualitas profesional, baik
secara teoretis maupun teknis lapangan.
3. Communicator Facilitator
Praktisi PR berperan sebagal fasilitator atau jembatan komunikasi antara organisasi
dengan publik, baik internal maupun eksternal. Termasuk di dalamnya, praktisi PR harus
mampu menjadi penengah bila terjadi kesalahan persepsi. Praktisi PR harus netral
sehingga semua pihak sama- sama merasa diuntungkan.
4. Technician Communicator
Praktisi PR dianggap sebagai pelaksana teknis menyediakan layanan di bidang teknis.
Praktisi PR dituntut menguasai berbagai alat komunikasi.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Posisi PR dalam organisasi mencakup aspek insiden peran. Sesuai fungsinya, PR


tidak boleh lalai dalam menangani kepentingan publik. Kelalaian akan berakibat fatal
dan menjadi boomerang bagi upaya menggalang dan membangun citra organisasi.
Berkaitan dengan peran praktisi PR di posisi kan sebagai seorang ahli dan penasihat
bagi pemimpin organisasi.
Di dalam organisasi, praktis PR sendiri mempunyai peran spesifik yang cukup
beragam. Empat peran tersebut, antara lain expert preciber communication, problem
solving proses fasilitator, comunitator fasilitator dan tecnician communicator. Ke empat
peran tersebut berhubungan dengan enjaga hubungan harmonis antara suatu organisasi
dengan publik.
B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi
memperbaiki penulisan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Artis,S.Ag. 2011. Strategi Komunikasi Publik Relation, Jurnal Sosial Budaya. Vol. 8 No. 02.

Kriyantono, Rachmat. 2014. Teori Public Relations Perspektif Barat dan Lokal. Jakarta :
KENCANA PRENADA MEDIA GROUP.
S. Gasing, SyarifudiN. 2016. Public Relations. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.
Satlita, Lena. 2004. Reposisi Peran dan Fungsi Strategis Public Relations Dalam Organisasi.
UNY, No. 1, Volume IV.
Uchjana, Onong. 2009. Human Relation & Public Relation. Bandung : CV. Mandar
Maju.

Anda mungkin juga menyukai