Anda di halaman 1dari 7

KONSEP TEORITIS

A. Public Relations
1. Pengertian Public Relations
Public Relations bila diartikan secara universal merupakan “Public“ yang berarti sekelompok
orang yang mempunyai minat dan perhatian yang sama terhadap satu hal. Sedangkan istilah
“Relations“ dalam bahasa Indonesia memiliki arti “ hubungan-hubungan “ dalam arti, banyak
menyangkut dalam hubungan.
Frank Jefkins menyebutkan, Public Relations adalah semua bentuk komunikasi yang
terencana, baik itu kedalam maupun keluar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya
dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.
Sejalan dengan pernyataan Frank, W. Emerson Reck berpen-dapat public relations
merupakan kelanjutan dari proses pendapatan kebijak-anaan, penentuan pelayanan dan sikap
yang disesuaikan dengan kepentingan orang-orang atau golongan agar orang atau lembaga itu
memperoleh kepercayaan dan good will dari mereka. Kedua, pelaksanaan kebijaksanaan,
pelayanan dan sikap untuk menjamin adanya pegertian dan penghargaan yang sebaik-baiknya.
Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas, bahwasannya Public Relations adalah
sekelompok orang yang mengkomunikasikan minat dan perhatian yang sama terhadap suatu hal
dengan terencana dalam mengembangkan, melaksanakan dan mengevaluasi program-program
organisasional.
Citra organisasi yang baik dan produk, itulah kunci pertama meme-nangkan konsumen, kalau
organisasi atau produk tidak dikenalmana mungkin ada penjualan. Bagi praktisi public relations,
kemampuan yang harus dimiliki adalah kemampuan meya-kinkan pelanggan dan mitra usaha,
kerja untuk negosiasi sehingga ter-jalinnya saling pengertian yang positif. Produk yang
ditawarkan secara sistematis dirancang cara menjalan-kannya, pendekatan persuasif dan
kelincahan bernegosiasi dengan perhi-tungan untung rugi yang terkakulisasi merupakan teknik
public relationsuntuk mencapai tujuan organisasi. Public Relations adalah salah satu fungsi yang
penting dalam membantu pemasaran.

2. Peran Public Relations


Menurut Rosadi Ruslan, peran Public Relation sdalam suatu lembaga atau organisasi dapat
dibagi menjadi 4 peran, yakni sebagai berikut:
a. Public Relations berperan sebagai komunikator atau penghubung antar organisasi atau
lembaga yang diwakili dengan publiknya.
b. Public Relations membina Relationship,yaitu berupaya membina hubungan yang positif
dan saling menguntungkan dengan pihak pabliknya.
c. Peranan back up management, yakni sebagai pendukung dalam fungsi manajemen
organisasi atau perusahaan.
d. Membentuk corporate image, artinya peran Public Relationsberupaya menciptakan citra
bagi organisasi atau lembaganya.
3. Fungsi Public Relations
Perusahaan tidak hanya harus membagun hubungan yang konstruktif dengan paraa
konsumen, suppliers, dan dealer atau pengecer, tetapi harus juga membangun hubungan yang
baik dengan masyarakat luas yang terkait dengnan produk perusahaan. Public Relations
berkaitan dengan berbagai macam program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan ataupun terhadap produk perusahaan, sebagian besar perusahaan
membentuk bagian Public Relations khusus untuk melaksanakan fungsi Public Relations.
Adapun fungsi Public Relation smeliputi:
a. Hubungan dengan pers,Pers mencoba merancang berita dan informasi tentang organisasi
yang diwakilinya sepositif mungkin
b. Publisitas produk, mensponsori berbagai upaya mempublikasikan produk-produk
tertentu.
c. Komunikasi korporasi, meningkatkan pengertikan terhadap organisasi melalui
komunikasi internal maupun eksternal.
d. Melakukan Lobbying,yaitu berhubungan dengan pembuat undang-undang atau peraturan
dan pejabat pemerintah dalam rangka untuk menggolkan suatu peraturan yang merugikan
organisasi.
e. Konseling, memberikan masukan kepada manajemen tentang berbagai isu masyarakat,
posisi dan citra perusahaan baik pada saat keadaan menguntungkan ataupun merugikan.
B. Mitra Usaha
1. Pengertian Mitra Usaha
Menurut Supriadi kemitraan usaha adalah kerjasama antara kedua pihak dengan hak dan
kewajiban yang setara dan saling menguntungkan. Dalam peraturan Pemerintah No. 44 Tahun
1997 tentang kemitraan juga telah dijelaskan bahwa arti dari kemiraan adalah kerjasama usaha
antar usaha kecil dengan usaha menegah atau dengan usaha besar disertai dengan pembinaan dan
pengembangan oleh usaha menengah atau usaha besar dengan memperhatikan prinsip saling
memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
Demikian juga oleh Marbun mengemukakan bahwa konsep kemitraan merupakan
terjemahan kebersamaan (patnership) atau bagian tanggung jawab sosial perusahaan terhadap
lingkungan sesuai dengan konsep manajemen berdasarkan sasaran atau partisipatif. Karena
sesuai dengan konsep manajemen partisipatif, perusahaan besar harus juga bertanggung jawab
mengembangkan usaha kecil dan masyarakat pelanggannya, karena pada akhirnya hanya konsep
kemitraan partnership yang dapat menjamin eksistensi perusahaan besar.
Pihak-pihak yang terlibat dalam suatu hubungan kemitraan saling mengisi satu sama lain dengan
berbagai bentuk kerjasama, seperti dilakukan dalam bentuk saling membantu fasilitas, sumber
daya manusia dan lain-lain. Agar kemitraan antara perusahaan besar dengan usaha kecil dan
dapat berlangsung secara ilmiah dan berkelanjutan, maka dalam menjalin hubungan bisnis
didasarkan oleh kaedah-kaedah biksnis sebagai berikut:
1) Saling menguntungkan dan saling membutuhkan.
2) Berorientasi pada peningkatan daya saing.
3) Memenuhi aspek:
a) Harga yang bersaing dibandingkan dengan harga yang ditawarkan.
b) Kualitas atau mutu yang baik sesuai dengan yang dijanjikan.
c) Kuantitas, yaitu dapat memenuhi jumlah yang ditentukan.
d) Delivery, yaitu pemenuhan, penyerahan barang/jasa tepat waktu sesuai yang disepakati.
4) Ada kesedian dari pihak usaha besar untuk melakukan pembinaan terhadap usaha kecil
sebagai mitra usahanya. Kerjasama ataukemitaranusaha dimaksud akan mendapat
hubungan yang sinergi, tidak satu pihak pun yang dikorbankan karena kepentingan pihak
lain.
2. Tujuan dan Manfaat Kemitraan
Putri mengutip dari Hafsah yang mengatakan, bahwa tujuan yang ingin dicapai dari
pelaksanaan kemitraan meliputi beberapa hal berikut:
a. Meningkatkan pendapatan usaha kecil.
b. Meningkatkan perolehan nilai tambah bagi pelaku kemitraan.
c. Meningkatkan pertumbuhkan ekonomi pedesaan.
d. Memperluas kesempatan kerja.
e. Meningkatkan ketahanan ekonomi nasional.
Putri juga mengutip beberapa manfaat dari kemitraan yang dilakukan oleh hafsah yaitu:
a. Tercapainya produktifitas yang tinggi.
b. Tercapainya efesiensi.
c. Jaminan kualitas, kuantitas dan kontinuitas.
d. Penanganan resiko.
e. Meningkatkan nilai tambah bagi pelaku kemitraan.
f. Menumbuhkan ekonomi pedesaan, daerah dan nasional.
g. Memperluas kesempatan kerja.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN


A. Hubungan Antara Public Relations dan Mitra Usaha
Penelitian empiris yang dilakukan oleh Gwinner et al(1998) menyatakan bahwa untuk mulai
membina hubungan ada dua hal yang harus dicapai yaitu keuntungan dan nilai saat bekerja
dalam membangun relationship quality. Menciptakan functional value pada produk atau layanan
dalam aktivitas bisnis bagi mitra dapat mempertahankan hubungan yang positif sehingga
mempengaruhi kepuasan dan loyalitas. Menciptakan nilai sebagai komitmen dalam hubungan
bisnis dapat mempertahankan relationshipsecara berkelanjutan. PR harus mampu menciptakan
relationship quality yang dinilai dapat membina hubungan karena memberikan manfaat maka
mitra binaan cenderung akan mempertahankan hubungan dalam jangka panjang yaitu loyalitas.
Manfaat yang dinilai mitra binaan berdasarkan indikator salah satunya adalah knowledge transfer
berupa pengembangan pengetahuan yang diberikan pihak bank kepada mitra binaan dalam
menjalankan usahanya.
Prinsip dasar profesi public relations adalah membangun kemitraan atau relationship secara
internal dan eksternal, berdasarkan nilai-nilai utama yang menjadi falsafah atau pedoman moral
perusahaan/organisasi. Nilai spiritual adalah nilai-nilai moral utama yang menjadi dasar pijakan
atau falsafah perusahaan/lembaga yang bersumber dari keyakinan, kepercayaan, agama, maupun
budaya, sehingga secara psikologis menjadi “ruh” atau motor penggerak utama setiap aktifitas
manusia dalam manajemen korporasi tersebut. Setiap perusahaan/lembaga harus memahami,
menentukan, dan mengarahkan penciptaan nilai moral spiritual ini, sehingga implementasi CSR
tidak lagi sekedar menjadi tuntutan internal dan eksternal lembaga/perusahaan, tetapi sudah
menjadi panggilan jiwa dari setiap anggota lembaga perusahaan.
Pada peringkat pertama yang memgang pemangku kepentingan mempunyai kemampuan
utama untuk mendukung langsung keberadaan perusahaan dalam meng-hasilkan produk dan atau
jasa. Yang termasuk dalam kategori ini adalah
−para pemegang saham dan lembaga keuangan yang memberikan pinjamanmodal pada
perusahaan.
−para karyawan yang menjalankan perusahaan dengan tenaga dan pikirannya.
−Para suplier yang menjamin dukungan bahan baku,enerji dan lainnya
−Para penyalur (besar, menengah sampai pengecer) yang membantu produksampai ke
para pembeli
−Konsumen dan pelanggan yang menjamin keberadaan perusahaan
Pada peringkat kedua adalah para pemangku kepentingan yang dipengaruhi secara langsung maupun
tidak langsung oleh aktivitas dan keputusan-keputusan perusahaan.Tentu saja ini tidak berarti bahwa
Pemangku Kepentingan ini sebagai kurang berartidan kurang penting bagi perusahaan. Sebab bisa saja
salah satu dari mereka inijustru mempunyai kekuasaan untuk menutup perusahaan seperti pemerintah.
Yangtermasuk kedalam kategori ini adalah :
−Pemerintah (daerah dan pusat) yang mempengaruhi dalam hal peraturan :ijindan kemudahan atau
batasan serta pajak dan retribusi
−Pemerintah (asing) khususnya bagi perusahaan yang mempunyai pemasaranatau operasi di luar
negeri karena pasti akan mempengaruhi perusahaan dalammenerima atau menolak produk/jasa
perusahaan di wilayahnya
−Komunitas lokal yang mendukung dalam tenaga kerja dan lingkungan kerja
−Media Massa yang memberikan kontribusi dalam mengemukakan Citra dan publisitas serta
promosi−Kelompok pendukung bisnis misalnya riset dan nasihat bisnisnya
-Publik secara umum yang dapat mempengaruhi dari pendapat publiknya

B. Tujuan Public Relation Membangun Hubungan Dengan Mitra Usaha


Tujuan utama dari hubungan Public Relation Perusahaan dengan mitra usaha adalah
sebagai berikut:
1.Ko-opsional: ko-opsional membalikkan pesaing potensial menjadi sekutu danpenyedia
barang-barang dan jasa yang saling melengkapi yang mengijinkan bis-nis baru
dikembangkan. Disini koopsional digunakan dalam arti:
(a) seterupotensial secara efektif akan dinetralisasikan sebagai ancaman dengan men-
jadikannya sebagai sekutu,
(b) perusahaan dengan barang-barang pelengkap yangmengkontribusi dibujuk
menciptakan jejaring ekonomi dalam suatu perseku-tuan/aliansi
2.Kospesialisasi: kospesialisasi merupakan penciptaan nilai sinerjistik yang di-hasilkan
dari pencampuran dari sumber-sumberdaya, posisi, keahlian dan penge-tahuan yang
berbeda. Mitra-mitra memberikan kontribusi sumber-sumbernyayang berbeda dan
khas/unik : keahlian, merek, hubungan-hubungan yang dimi-likinya, posisi, dan asset-
asset nyatanya- untuk keberhasilan persekutuan merekadan persekutuan menciptakan
nilai bilamana sumber-sumberdaya tersebut telahdikospesialisasikan. Jadi mereka ini
akan menjadi lebih bernilai dan mempunyai kemampuan lebih bilamana diikat bersama
dalam suatu usaha bersama daripadaketika masih masing-masing sendiri.
3.Mempelajari dan menginternalisasikan : persekutuan juga akan menjadi jalanmasuk
untuk belajar dan menginternalisasikan keahlian baru dalam kasus pro-duksi atau
pekerjaan itu memang benar khusus, tertutup an hanya dikuasai oleh sedikit orang
(sehingga sulit untuk mencapai dan menginternalisasikan dengancara lain) Kompetensi
inti bukanlah ditujukan untuk dijual di pasaran bebas.Bilamana keahlian ini dapat
dipelajari dari seorang mitra, diinternalisasikan dandieksploitasikan dalam batas
persekutuan itu sendiri maka mereka semuanya akan menjadi lebih berharga. Jadi, sekali
pembelajaran hanya dapat diperoleh dari teman sepersekutuan maka akan dapat melebar
kepada aktivitas dan bisnislain yang ditawarkan dalam persekutuan tersebut.
C. Peran Public Relations Membangun Hubungan dengan Mitra Usaha
Terdapat beberapa bidang peran PR membangun hubungan dengan mitra usaha yang
terangkum dalam perencanaan manajemen. Diantara kegiatan tersebut adalah:
Pertama, Komunikasi Finansial. Salah satu tujuan pokok dari program ini ialah untuk
menghindari peristiwa pengalihan paksa perusahaan, memasilitasi akuisisi, kemampuan
memperoleh pinjaman atau kredit, dan mengarahkan komunitas keuangan perusahaan pada opini
yang baik bagi perusahaan. Dimana tim PR dapat mengomunikasikan informasi-informasi
tertentu pada Pemegang Saham (institusional, perorangan, potensial), Manajemen perusahaan
(Ketua, eksukutif kepala, Direktur keuangan, Sekretaris Perusahaan), Penasihat Perusahaan
(Pialang saham, Bank komersial, Auditor, Kunsultan Keuangan) dan Pihak Luar yang
Berpengaruh (Analis Pialang Saham, Jurnalis keuangan, Analis peringkat Utang).
Kedua, Hubungan dengan Pemerintah. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meyakinkan
bahwa pemerintah dan badan-badan publik lain peduli dengan perusahan bersangkutan dan
memperhitungkan kepentingan sahnya berkenaan dengan kebijakan publik, peraturan dan
perundang-undangan.
Ketiga, Komunikasi Pemasaran. PR dapat membantu menyediakan lingkungan reputasi
yang tepat sehingga memungkinkan kaum profesional pemasaran dapat berperan secara lebih
baik. Jalur komunikasi Pemasaran dengan tim PR ialah dengan Pelanggan (manajemen
pelanggan, pemesan, distributor, bandar), Pihak eksternal (biro iklan, konsultan PR, konsultas
desain, promosi), Manajemen Perusahaan, dan Pihak luar yang Berpengaruh (badan industri,
wartawan, konsumen).
Keempat, Komunikasi Internal. Tujuan utamanya adalah memfasilitasi proses perekrutan
dan memelihara pekerja berkualitas-tinggi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap
kegiatan organisasi. Kelima, Hubungan dengan Masyarakat. Tujuan hubungan dengan
masyarakat ini adalah sebagai pencapaian atas pemahaman yang baik dan reputasi positif dengan
masyarakat umum yang memiliki kepentingan dalam organisasi
D. Prinsip - Prinsip Membina Hubungan Baik dengan Mitra Usaha

1. Memahami Dan Melayani Mitra Usaha


Tujuan adanya Public Relations adalah untuk menciptakan, membina, dan memelihara
sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan public di
lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik. Dalam hal melayani mitra usaha
juga menjadi faktor penting dalam membina hubungan baik. Pelayanan yang baik tentu akan
menimbulkan kesan yang baik bagi media dan tentu saja citra positif akan di dapat perusahaan.
2. Membangun reputasi sebagai orang yang dapat di percaya
Public Relations perusahaan harus menjalankan strategi Media Relations, yaitu
mengembangkan strategi, dimana Public Relations perusahaan memposisikan organisasi sebagai
sumber informasi handal untuk mitra usaha, dan selalu berkoordinasi dengan semua bagian agar
mendapatkan berita dan informasi yang akurat dan terpecaya, di dalam memposisikan organisasi
sebagai sumber informasi handal untuk media. Public Relations memang harus handal, cermat
dan tepat agar dapat di percaya.
3. Sama sama saling Menguntungkan
Agar hubungan yang di jalin Public Relation dengan Mitra Usaha dapat berjalan dengan
baik, tentu keduanya harus memenuhi keinginan kedua belah pihak.
4. Membangun Hubungan Personal Dengan Mitra Usaha
Di dalam membangun hubungan personal yang kokoh, Public Relations membina
hubungan baik dengan mitra usaha, dibangun berdasarkan hubungan antar manusia, hubungan
ini dapat di sebut juga Human Relations, memiliki arti, yaitu hubungan antara seseorang dengan
orang lain yang terjadi dalam segala situasi dan dalam semua bidang kegiatan atau kehidupan
untuk mendapat kepuasan hati. Hubungan ini bisa berlangsung dimana saja. Seseorang
berhubungan dengan orang lain dengan komunikasi yang sedemikian rupa sehingga kedua belah
pihak mendapatkan kepuasan hati.
Setelah hubungan baik ini dapat ditingkatkan dan mampu menjadi sesuatu hal yang
bermanfaat bagi keduanya. Disadari atau tidak hubungan baik yang berkelanjutan dan saling
menguntungkan akan membawa dampak yang signifikan bagi kedua nya, hubungan ini
menghadirkan win – win solution demi kemajuan perusahaan dan mitra usaha itu sendiri.

REFERENSI
Chandra, A. (2009). Pentingnya Perusahaan Mengelola Hubungan Baik dan Fungsional dengan
Pemangku Kepentingan. Jurnal Administrasi Bisnis, 5(2), 171-188.
Harun. (2021). Strategi Marketing Public Relations PT. Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS
Finance) Pekanbaru Dalam Usaha Mengembangkan MItra Usaha. PhD Thesis.
Herika, D., & Ruliana, P. (2018). Humas dalam Membina Hubungan dengan Media. Inter
Komunika : Jurnal Komunikasi, 3(1), 45-58.
Kapuy, H. R. (2018). Peran Relationship Quality Dalam Mengidentifikasi Functional
Statisfaction Terhadap Layanan CSR Bank BUMN Untuk Meningkatkan Loyalitas Mitra
Binaan. Jurnal EKOMEN, 18(2), 1-8.
Rahmawati, Y. (2014). Manajemen Public Relations Sebagai Alat Etika Komunikasi dalam
Bisnis Islam . Salam - Jurnal Filsafat dan Budaya Hukum, 181-194.
Rasyid, A. (2019). Public Relations : Teori, Praktik dan Penelitian. Pekanbaru: Taman Karya.

Anda mungkin juga menyukai