Anda di halaman 1dari 32

Jenis Kegiatan Public

Relations
Rr Dinar Soelistyowati, A.Md, S.Sos, M.M, M.I.Kom
Universitas Bhayangkara Jaya
Contents
Kegiatan PR
Internal 01

Kegiatan PR
Eksternal 02
Kegiatan PR
01 Internal
Membangun relasi atau hubungan yang baik merupakan sesuatu yang
tidak terpisahkan dan erat kaitannya dengan pekerjaan seorang humas.
Public relations adalah orang yang merangkum komunikasi yang
direncanakan baik secara internal maupun eksternal antara suatu
organisasi dan semua khalayak sasarannya untuk mencapai tujuan
tertentu berdasarkan saling pengertian. Komunikasi terencana
dapat diartikan sebagai sesuatu yang disiapkan oleh individu itu
sendiri apa yang ingin disampaikannya tentang perusahaannya
kepada publik. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa hal itu
terjadi di luar ekspektasi itu sendiri, sehingga diperlukan improvisasi
untuk mencapai tujuan. (Frank Jeffkins , 2004 : 258).
Kegiatan public relations meliputi menulis, mengedit,
hubungan media, acara khusus, berbicara, produksi,
penelitian, pemrograman dan konsultasi. Sedangkan
kegiatan yang paling banyak menggunakan waktu
adalah untuk koordinasi, perencanaan dan negosiasi.
Dalam kegiatan humas ini dapat digolongkan menjadi
dua jenis, yaitu kegiatan internal dan kegiatan
eksternal.
A. Kegiatan Public Relations Internal
1. Pengertian Public Relations Internal
Public relations internal adalah kegiatan yang ditujukan untuk
khalayak internal suatu organisasi atau perusahaan. Public
relations internal juga merupakan hubungan antara
perusahaan dengan karyawan dan pemegang saham. Publik
internal adalah semua elemen yang secara langsung
mempengaruhi keberhasilan perusahaan, seperti karyawan,
manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan,
dan sebagainya.
Melalui kegiatan public relations diharapkan dapat memenuhi
kebutuhan dan kepentingan khalayak internal organisasi atau
perusahaan.
Dengan hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terlibat
dalam perusahaan maka tercipta iklim kerja yang baik sehingga
kegiatan operasional perusahaan berjalan dengan lancar
(Abdurachman 2001:37).
Public relations internal berperan sebagai jembatan antar
karyawan dalam suatu perusahaan, baik itu rekan kerja,
karyawan bagi atasan, maupun atasan bagi bawahan. Internal
public relations dimaksudkan salah satu bentuk kegiatan public
relations yang menitikberatkan kegiatannya kedalam istilah ke
“dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk
hubungan kepada public yang ada dalam instansi atau perusahaan
tertentu (Djaja, 1992:34).
a. Hubungan dengan karyawan (employee relationship)
Karena program employee relations diharapkan dapat
memberikan hasil yang positif, yaitu karyawan merasa
dihargai dan diperhatikan oleh para pemimpin bisnis, sehingga
dapat menciptakan rasa memiliki (sense of belonging),
motivasi, kreativitas dan mencapai prestasi kerja yang
maksimal. Kegiatan untuk menciptakan hubungan yang baik
dengan karyawan dapat dilakukan melalui upah yang sesuai,
perlakuan yang adil, istirahat kerja, perasaan pengakuan,
penghargaan terhadap hasil kerja dan penyaluran perasaan
(Effendy, 2009:126).
Untuk menciptakan hubungan yang baik dengan
karyawan, public relations harus melakukan berbagai
kegiatan untuk mewujudkan harapan suatu
organisasi atau perusahaan. Karena berpegang teguh
pada hubungan karyawan diharapkan akan mengarah
pada hasil positif yaitu karyawan merasa dihargai oleh
perusahaan. (Bonar 1973:56)
b. Hubungan pemegang saham (Stockholder Relations)

Seorang karyawan public relations juga harus mampu membangun


hubungan yang baik dengan pemegang saham dan mengomunikasikan
apa yang terjadi di dalam organisasi atau perusahaan. Karena sebagai
pemodal, mereka harus selalu transparan mengetahui perkembangan
perusahaan agar dapat meningkatkan kepercayaan mereka terhadap
perusahaan. Namun diperlukan beberapa cara dan kegiatan untuk mencapai
tujuan tersebut :
1. Pertemuan / Gathering
Kegiatan family gathering adalah melakukan suatu kegiatan untuk
seluruh lingkup karyawan dan keluarganya maupun tidak dan
juga bagi pihak-pihak yang hadir dalam lingkup perusahaan
bersama-sama dengan tujuan sebagai proses penyegaran dari
rutinitas sehari-hari yang ada sehingga dapat sedikit santai dan dapat
mengembangkan rasa kekeluargaan dan perusahaan yang erat antara
perusahaan dan karyawannya.
2. Program Pendidikan dan Pelatihan
Program ini dilaksanakan oleh perusahaan dalam upaya
meningkatkan kinerja dan keterampilan karyawan serta kualitas dan
kuantitas pelayanan, dan sebagainya.
3. Program Motivasi kerja berprestasi
Program ini dikenal dengan istilah performance motivation training
dimana pelatihan ini diharapkan dapat mempertemukan
motivasi dan prestasi kerja serta kedisiplinan karyawan dengan
harapan atau keinginan perusahaan untuk mencapai
produktivitas yang tinggi.
c. Hubungan dengan manajemen
Kegiatan ini untuk menjaga hubungan baik dengan para manajer
di lingkungan perusahaan. Karena manajer adalah orang-orang
pilihan, maka bagiannya harus dilakukan kegiatan-kegiatan khusus yang
diperlukan sebagai orang-orang yang dianggap penting. Manajer adalah
orang yang dapat mengabdikan diri untuk kepentingan perusahaan
melalui kemampuan mengelola perusahaan untuk menghasilkan laba
sesuai dengan tujuan perusahaan.
Manajer diperlukan untuk membuat, menentukan, dan
mengomunikasikan keputusan mengenai berbagai kebijakan
manajemen di bidangnya, bahkan mungkin di bidang umum. Dengan
cara ini mereka berkontribusi pada kemajuan perusahaan. Untuk kondisi
ini, manusialah yang harus mampu memikul tanggung jawab yang besar
terhadap perusahaan. Misalnya, berbagai kegiatan dapat dilakukan yang
dapat membangun hubungan baik dengan manajer, misalnya
memberlakukan tunjangan kerja, kegiatan koordinasi antar
departemen, menyediakan transportasi untuk layanan.
3. Tujuan dan Fungsi Public Relations Internal
Tujuan public relations internal adalah untuk melakukan
penilaian terhadap perilaku dan opini publik terhadap
perusahaan, terutama mengenai kebijakan perusahaan,
memberikan saran untuk memperoleh umpan balik anggota,
merencanakan secara efektif staf untuk penugasan yang
bersifat internal perusahaan, melakukan analisis dan
meningkatkan kebijakan yang ditempuh. Kegiatan PR yang
dirumuskan adalah aktivitas berkelanjutan untuk menjamin
perusahaan memiliki citra yang kuat di mata publik (Iriantara,
2004:6).
Sementara fungsinya adalah untuk menilai dan menentukan opini
publik mengenai organisasi, anda harus memberi tahu para
pemimpin tentang cara-cara untuk mengendalikan opini publik
sebagaimana mestinya, dan mempromosikan motivasi untuk
menciptakan iklim yang menguntungkan di dalam organisasi,
atau menciptakan perusahaan. Public relations internal lebih
menitikberatkan pada kegiatannya dalam lingkup internal organisasi
atau perusahaan (Sumarwan, 2015 : 132).
B. Kegiatan Public Relations Eksternal

Public relations eksternal adalah bagaimana kita menyampaikan informasi


dari pihak luar kepada pemangku kepentingan seperti media, publik,
komunitas, dll. Hubungan dengan publik di luar perusahaan adalah hal
yang mutlak harus dilakukan. Karena tidak mungkin suatu perusahaan
berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan, maka harus
tercipta hubungan yang harmonis dengan masyarakat pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Salah satunya dengan berkomunikasi dengan
khalayak eksternal secara informatif dan persuasif, informasi yang disampaikan
harus jujur, teliti dan sempurna berdasarkan fakta dan kebenaran (Effendy,
2002:112).
Komunikasi persuasif dimungkinkan atas dasar membangkitkan
perhatian komunikan (publik) sehingga timbul minat.
Permasalahan yang harus diselesaikan dalam kegiatan eksternal
humas antara lain bagaimana memperluas pasar produksinya,
memperkenalkan produksinya kepada publik, mendapatkan
apresiasi dan penerimaan dari publik dan masyarakat, hubungan
baik dengan pemerintah dapat menjaga hubungan baik dengan
pers dan opinion leader. Menjaga hubungan baik dengan publik dan
pemasok terkait dengan kegiatan perusahaan dan mendapatkan simpati
dan kepercayaan publik di masyarakat (Devito, 1997:98).
Komunikasi eksternal jika dilihat dari sisi komunikasi
adalah proses mengomunikasikan pertukaran informasi
yang terjadi antara lembaga atau perusahaan dengan
pihak lain yang biasanya berada di luar lembaga atau
disebut publik. Public relations eksternal adalah tujuan
akhir, yaitu orang-orang atau anggota masyarakat di luar
organisasi atau lembaga, apakah mereka memiliki
hubungan langsung atau yang diantisipasi dengan lembaga
atau tempat kita bekerja (Devito, 1997:98).
Tindakan yang akan dilakukan oleh Humas Eksternal adalah
sebagai berikut:
1)Analisis dan penilaian sikap dan opini publik yang sesuai
dengan kebijakan pimpinan perusahaan dalam memobilisasi
karyawannya dan menerapkan metodenya.
2)Melakukan koreksi dan saran kepada para pemimpin bisnis,
terutama kegiatan yang menjadi sorotan atau kritik publik.
3. Menyiapkan informasi dan penjelasan yang jujur dan objektif agar
publik tetap mengetahui semua kegiatan dan perkembangan perusahaan.
4. Ikut membantu manajemen dalam menyusun atau meningkatkan
pelatihanpersonel menuju manajemen yang efektif.
5. Mengadakan penyelidikan atau menyelidiki kebutuhan dan kepentingan
masyarakat terhadap barang yang diproduksi oleh perusahaan.
Kegiatan public relations eksternal ditujukan kepada khalayak
eksternal organisasi atau perusahaan, yaitu semua elemen di luar
perusahaan yang tidak berhubungan langsung dengan perusahaan,
seperti masyarakat di sekitar perusahaan pers, pemerintah,
konsumen, pesaing, dan sebagainya.
Melalui kegiatan di luar tersebut, khalayak luar
diharapkan dapat menciptakan kedekatan dan
kepercayaan dengan perusahaan. Dengan begitu,
tercipta hubungan yang harmonis antara organisasi atau
perusahaan dengan audiens eksternalnya, sehingga dapat
menciptakan citra perusahaan yang baik di mata publik.
Ruslan (2010:22-23) menjabarkan adapun ruang lingkup hubungan
eksternal yang dilakukan oleh seorang public relations adalah:
A.Hubungan Masyarakat (Community Relations)
Istilah hubungan masyarakat dalam komunitas dalam public
relations, menurut Moore (2004:415), adalah hubungan antara
sekelompok orang yang tinggal di tempat yang sama, memiliki
pemerintahan yang sama, dan memiliki budaya dan sejarah
yang umumnya diturunkan dari generasi ke generasi. Membina
hubungan masyarakat merupakan kepedulian perusahaan terhadap
lingkungan sekitar perusahaan.
● Hubungan dengan masyarakat ini sering tercermin dalam program
tanggung jawab sosial perusahaan. Dengan adanya kegiatan community
relations dalam suatu perusahaan, permasalahan sosial yang masih dihadapi
lambat laun akan membaik seperti yang diharapkan oleh perusahaan,
tentunya dengan kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar sehingga
diperoleh citra perusahaan yang baik.
● Dalam kegiatan hubungan masyarakat, masyarakat dipandang sebagai
satu kesatuan dengan perusahaan yang saling menguntungkan, dan
hubungan timbal balik ini tidak selalu berarti bahwa masyarakat
merupakan kumpulan orang- orang yang hanya saling berbagi dalam
penggunaan suatu fasilitas.
Masyarakat adalah masyarakat di sekitar perusahaan yang saling
berinteraksi dan saling mendukung selama kegiatan hubungan
masyarakat agar kegiatan hubungan masyarakat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan yaitu dengan membentuk dan membuat apa yang
dibutuhkan, menghilangkan sesuatu yang menimbulkan masalah,
mengenalkan arti kemandirian, memanfaatkannya dengan lebih baik untuk apa
yang sudah mereka miliki dan melibatkan orang miskin, berbagi peralatan,
fasilitas dan keahlian profesional, memberikan pendidikan, konsultasi dan
pelatihan, membentuk, meningkatkan dan meningkatkan komunitas,
mempromosikan komunitas sekitar di luar lingkungan organisasi, memobilisasi
dan mengaktifkan komunitas.
B. Hubungan Pelanggan (Hubungan Pelanggan)
Hubungan pelanggan merupakan salah satu strategi perusahaan
untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan, dengan tujuan
untuk mencegah pelanggan yang sudah ada melakukan
pembelian ulang. Hubungan yang baik memastikan pelanggan
menjadi pelanggan setia dan tidak beralih ke pesaing lain.
Mempromosikan hubungan baik dengan pelanggan dilakukan untuk
meningkatkan loyalitas dan kepercayaan pelanggan terhadap produk
dan perusahaan itu sendiri.
Menurut Seitel (2001:455), tujuan hubungan konsumen
meliputi:
1. Mempertahankan pelanggan lama
2. Menarik pelanggan baru
3. Pemasaran atau pengenalan produk atau layanan baru
4. Memudahkan penanganan keluhan pelanggan
5. Menurunkan biaya, hubungan pelanggan dapat
dilakukan dengan berbagai cara, termasuk pabrik iklan,
film, aktor, publisitas, brosur dan acara khusus.
Seperti yang dikemukakan Fisher (1986:261-262) berikut adalah
beberapa hal yang dapat digunakan untuk membangun hubungan
pelanggan yang baik:
1. Memberikan layanan terbaik
2. Meningkatkan komunikasi dengan pelanggan
3. Minta umpan balik secara teratur
4. Berikan hadiah kepada pelanggan setia
5. Selalu terhubung dengan pelanggan
C. Hubungan dengan media massa dan pers (media and press relations)
Hubungan dengan media dan pers berfungsi sebagai alat atau media
pendukung kerjasama untuk kepentingan proses publikasi dan
publisitas berbagai kegiatan program kerja atau untuk kelancaran
kegiatan komunikasi public relations dengan publik. Hubungan yang baik
dengan media dan pers memungkinkan perusahaan untuk mengontrol,
mencegah dan meminimalkan liputan negatif atau palsu perusahaan di media
massa. Bentuk hubungan melalui kontak formal antara lain konferensi pers,
press tour, press briefing, dan resepsi pers. Sedangkan bentuk hubungan
melalui kontak informal antara lain pernyataan pers, wawancara pers, dan
pertemuan pers.
D. Hubungan Pemerintah (Government Relations)
Hubungan yang baik dengan pemerintah dapat memudahkan
perusahaan untuk menyesuaikan kebijakan ketika
menyelaraskan kebijakan yang akan diambil dengan kebijakan
pemerintah sehingga kebijakan tersebut tercapai sesuai dengan
peraturan pemerintah dan tidak bertentangan dengan undang-
undang. Fungsi hubungan pemerintah yang kuat seringkali
merupakan bagian penting dari keberhasilan dalam memenuhi misi
dan mencapai tujuan internal dan eksternal.
Thanks!

Anda mungkin juga menyukai