Pengertian yang timbal-balik itu menuntut penghargaan terhadap kekuatan dan kelemahan,
peluang, sasaran dan pengakuan atau penerimaan terhadap kebutuhan setiap kelompok yang
mempunyai kepentingan di dalamnya. Sedangkan proses komunikasi dalam Public
Relation adalah proses dari kedua belah pihak, yang membutuhkan perhatian lewat mata,
telinga, dan mulut. Usaha ini harus disadari secara penuh, ditentukan secara selektif, dan
dilakukan secara bertahap dari waktu ke waktu.
1. Internal public, yang terdiri dari orang-orang yang berada dalam lingkungan organisasi
atau Badan Usaha.
2. External public, yaitu orang-orang atau kelompok-kelompok orang yang berada diluar
organisasi, namun mempunyai kepentingan dan masalah dalam hubungannya dengan
organisasi tersebut.
Organisasi adalah komposisi sejumlah orang-orang yang menduduki posisi atau peranan
tertentu. Di antara orang-orang ini saling terjadi pertukaran pesan. Pertukaran pesan itu
melalui jalan tertentu yang dinamakan jaringan komunikasi. Bila pesan tersebut mengalir
melalui jalan resmi yang ditentukan oleh hierarki resmi organisasi atau oleh fungsi pekerjaan
maka pesan itu disebut komunikasi internal. Komunikasi internal atau Internal
Communication adalah komunikasi yang dikirimkan kepada seluruh anggota dalam suatu
organisasi atau dengan kata lain dalam komunikasi internal pihak penerima pesan adalah
orang dalam organisasi.
Pengertian Publik Internal adalah Publik yang berada didalam perusahaan seperti karyawan.
Karyawan tersebut bisa terdiri dari manager, secretary, supervisor, receptionist dan lain
sebagainya. Menurut Cutlip Broom (2005), pengertian publik internal atau lebih dikenal
dengan sebutan Employee relations yaitu sekelompok orang bekerja (karyawan/pegawai)
didalam suatu perusahaan. Karyawan sebuah perusahaan merupakan aset yang cukup penting,
karena karyawan itu sendiri terkait dengan status atau kedudukan yang saling berbeda antara
satu dengan yang lainnya tapi pada prinsipnya memiliki keinginan yang sama terhadap
pimpinan atau perusahaan.
Menurut Frank Jefkins (1995), “Hubungan publik internal sama pentingnya dengan hubungan
publik eksternal, karena kedua bentuk hubungan publik tersebut diumpamakan sebagai dua
sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait satu sama lain“. Dengan
demikian dapat juga diartikan bahwa hubungan kepegawaian (Employee Relations) tersebut
tidak dilihat dalam pengertian yang sempit, yaitu sama dengan hubungan industrial yang
hanya menekankan pada unsur dua proses “produksi dan upah“ yang terkait dengan
“lingkungan kerja“ pengertiannya lebih dari itu, hubungan tersebut dipengaruhi oleh
hubungan komunikasi internal antar karyawan dengan karyawan lainnya atau hubungan
karyawan dengan manajemen perusahaan yang efektif (Cutlip & Center, 1982).
a. Hubungan dengan pekerja atau karyawan (employee relations) pada umumnya beserta
keluarga karyawan pada khususnya.
c. Karyawan: Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan perusahaan.
f. Gaji: Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi produk.
Sedangkan yang termasuk publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari kegiatan
usaha pada suatu organisasi itu sendiri. Dalam dunia bisnis PR, Publik Internal ini
disesuaikan dengan bentuk daripada organisasi yang bersangkutan apakah organisasi tersebut
berbentuk suatu perusahaan dagang, instansi pemerintah ataupun lembaga pendidikan. Jadi
tergantung dari jenis, sifat atau karakter dari organisasinya. Jadi publik yang termasuk ke
dalamnya pun menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya dan umumnya khalayak
atau publik tersebut adalah yang menjadi bagian dari kegiatan usaha dari
badan/instansi/perusahaan itu sendiri.
Dengan adanya publik internal dalam lingkup kegiatan PR tersebut memberikan konsekuensi
pada berbagai hubungan bagi masing-masing publik internal. Sifat hubungannya disebut
hubungan internal (Internal Relations). Beberapa bentuk hubungan internal dalam
perusahaan:
Menurut Kustadi Suhandang 2004, membina hubungan baik dengan para karyawan dapat
dilakukan melalui kegiatan:
a) Pemberian pengumuman-pengumuman.
f) Olah Raga.
g) Study Tour.
h) Training.
k) Tempat-tempat Ibadah.
l) Tempat-tempat Pendidikan
a. Untuk mendapatkan saling pengertian antar pegawai ataupun antara pimpinan dengan
semua pegawai dalam sebuah organisasi.
b. Mendapatkan data-data yang lengkap tentang sikap dan tingkah laku pegawai. Data ini
diperlukan dalam rangka pembinaan, pengorganisasian, kerjasama, koordinasi, dan evaluasi
terhadap pegawai.
Untuk konsekuensi ini, maka dapat dilakukan berbagai kegiatan untuk melakukan hubungan
baik dengan para manajer, misalnya:
f. Rumah dinas.
a) Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan misalnya dengan cara: Menyatakan selamat
kepada pemagang saham yang baru. Komunikasi seperti ini akan menimbulkan kesan baik, di
mana para pemegang sahammerasa dihargai dan dihormati dan mereka akan menganggap
perusahaan kita adalah perusahaan yang terkenal.
c) Kasus PHK.