Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL

PERANAN HUBUNGAN MASYARAKAT DALAM MEMBANGUN


CITRA PERUSAHAAN PADA PT. PEGADAIAN (PERSERO)
KANWIL I MEDAN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Manajemen Humas


Dosen Pengampu: Ahmad Sampurna, M.A

Disusun Oleh:
Alifya Diah Hayyu Ciptaningrum (0603202027)
Ikom-1/Humas

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
MEDAN
2023
A. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi pada saat ini membuat masyarakat membangun perusahaan-


perusahaan yang didukung dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang.
Setiap perusahaan saling bersaing untuk membuktikan bahwa perusahaannya yang terbaik.
Untuk menjadi terbaik, perusahaan tidak dapat bekerja sendiri, diperlukan adanya
hubungan timbal balik dengan pihak luar perusahaan, baik masyarakat luas maupun
perusahaan lainnya. Hubungan tersebut dibutuhkan agar dapat terjaga hubungan yang
harmonis, selaras dengan semua pihak dengan tujuan terjaganya nama baik perusahaan
yang berpengaruh terhadap citra perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
suatu bagian yang mampu menciptakan komunikasi efektif antara perusahaan dengan
publik. Bagian ini diharapkan mampu menghubungkan perusahaan dengan pihak eksternal
maupun pihak internal. Bagian yang bergerak dalam bidang komunikasi ini disebut
Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relation.
PT. Pegadaian (Persero) merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
lembaga pekreditan yang dikelola oleh pemerintah yang kegiatan utamanya melaksanakan
penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai. Penyaluran uang pinjaman tersebut
dilakukan dengan cara yang mudah, cepat, dan aman sehingga tidak memberatkan
masyarakat yang melakukan pinjaman dan tidak menimbulkan masalah yang baru bagi
peminjam setelah melakukan pinjaman di pegadaian. Hal tersebut sesuai dengan motto
yang digunakan pegadaian yaitu “Mengatasi Masalah Tanpa Masalah”.
PT. Pegadaian (Persero) merupakan salah satu lembaga non bank yang berfungsi
untuk mengelola dana yang ada kepada masyarakat dengan tingkat bunga (sewa modal)
relatif rendah guna membantu masyarakat yang mengalami kesulitan keuangan. Dalam
masyarakat yang mengalami kesulitan keuangan. Dalam membina hubungan dengan
masyarakat, PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan memiliki divisi Hubungan
Masyarakat yang diharapkan mampu menjembatani antara perusahaan dan masyarakat, hal
ini sangat penting untuk meminimalisasi terjadinya konflik-konflik dengan pihak luar
khsususnya masyarakat yang dapat memperburuk citra perusahaan.
B. Visi dan Misi PT. Pegadaian (Persero)

Visi:
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader
dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah
kebawah.
Misi:
1. Membantu program pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya
golongan menengah kebawah dengan memberi solusi keuangan yang terbaik dengan
melalui pinjaman skala mikro kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.
2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakaan tata pola
perusahaan yang baik dan secara konsisten.
3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

C. Tugas, Tujuan dan Fungsi PT. pegadaian (Persero)

1. Tugas pokok
Tugas pokok pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan
usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.
2. Tujuan pokok
Sebagai lembaga keuangan syari’ah non bank milik pemerintah bertujuan untuk
menyediakan tempat badan usaha bagi orang-orang yang menginginkan prinsip-prinsip
syari’ah bagi masyarakat muslim khususnya dan pada semua lapisan masyarakat non
muslim pada umumnya. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan umat akan jasa
gadai yang sesuai syari’ah Islam.
3. Fungsi Pokok
1. Mengelola penyaluran uang pinjama atas dasar hukum gadai dengan cara mudah,
cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi
pegadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.
D. Strategi Public Relations

Public Relations berfokus pada membangun hubungan dengan public yang


membatasi atau meningkatkan kemampuan organisasi untuk memenuhi misinya. Public
Relation yang dilakukan sudah terlihat cukup efektif. Para praktisi PR berperan
menghubungkan organisasi dengan publik eksternal dan individu, membantu subsistem
lain dalam organisasi untuk berkomunikasi langsung dengan dunia luar, dan berkomunikasi
satu sama lain. Dengan demikian, PR dapat ditemukan pada waktu dan kapan saja pada
hampir semua bagian dalam organisasi, baik yang berukuran besar maupun kecil.
Didefinisikan sebagai metode komunikasi yang bertujuan menciptakan saling pengertian
dan kerja sama di antara semua publik yang berkepentingan guna memperoleh keuntungan
dan kepuasan bersama. Sebagai salah satu metode komunikasi, PR mempunyai ciri khas
yaitu menciptakan dan memelihara hubungan baik dengan publik, baik public internal
maupun eksternal.
Komunikasi yang dilakukan oleh PR bersifat dua arah (two way communication)
dengan tujuan untuk pencitraan suatu perusahaan/lembaga (corporate image). Fungsi PR
dalam manajemen suatu lembaga/perusahaan adalah sebagai pendukung manajemen,
membangun citra perusahaan/lembaga, dan sebagai komunikator. Di Indonesia, PR masih
kurang berkembang karena pemahaman dan persepsi masyarakat terhadap PR yang lemah,
terbatas, dan berbeda. Akibatnya keberadaan PR dalam suatu lembaga atau perusahaan
belum profesional dan proporsional. Peran PR akan makin penting dalam era globalisasi.
Lembaga pemerintah atau perusahaan yang tidak memanfaatkan PR sebagai suatu
organisasi maupun strategi komunikasi akan tertinggal karena tidak menguasai cara
memperoleh atau menghimpun dan menyebarkan informasi.
PR merupakan jembatan untuk membangun hubungan yang harmonis di antara
publik dalam suatu lembaga atau perusahaan. Apabila hubungan antarkaryawan,
antarpimpinan, atau antara pimpinan dan karyawan berlangsung harmonis, kondusif dan
menyenangkan maka akan timbul pengakuan (self belonging) terhadap lembaga atau
perusahaan tersebut. Jika hal ini terjadi maka public yang ada dalam lembaga atau
perusahaan tersebut akan menjalankan fungsi dan tugasnya masing-masing dengan baik,
dan menganggap pekerjaan bukan sebagai suatu kewajiban, tetapi lebih dari itu yaitu
sebagai seni. Keadaan tersebut tentu akan berdampak positif terhadap kinerja
lembaga/perusahaan dalam menghasilkan produk atau jasa yang ditargetkan.
Oleh karena itu, komunikasi dan PR memiliki peran yang sangat penting, termasuk
dalam pelayanan. Selain menciptakan hubungan yang harmonis serta membangun
kepercayaan publik dan citra positif, PR juga berperan dalam mengembangkan jasa dan
produk yang dipasarkan, periklanan, serta membangun kembali opini yang negatif melalui
penjelasan atau pembelaan terhadap pandangan yang kurang baik dari publik dengan cara
menyajikan berbagai data, fakta, dan informasi yang sebenarnya.
Karena peran dan fungsinya tersebut, mendefinisikan PR sebagai proses
manajemen yang kontinu untuk memperoleh kemauan/kehendak yang baik dan pengertian
dari para pelanggan, pegawai, dan public umum. Kegiatan PR ke dalam mengadakan
analisis dan perbaikan terhadap diri sendiri, sedangkan keluar adalah mengadakan
pernyataan-pernyataan. Ciri-ciri PR sebagai berikut:
1. PR merupakan kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang berlangsung dua
arah secara timbal balik (two way traffic reciprocal communication). Hal tersebut
menunjukkan bahwa komunikasi merupakan penyebaran informasi, berlangsung
dalam bentuk opini publik, dan perpustakaan harus melakukan pengkajian, apakah
informasi yang disebarkan kepada pengguna diterima, dipahami, dan dimanfaatkan.
Evaluasi perlu dilakukan sebagai bahan perencanaan kegiatan yang akan datang.
2. Fungsi PR melekat pada proses manajemen. Eksistensi PR sebagai kelembagaan
komunikasi dalam pelayanan berfungsi untuk menunjang upaya manajemen dalam
mencapai tujuan yang ditetapkan. Prosesnya berlangsung melalui tahap
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan (actuating),
dan pengendalian (controlling), serta dilengkapi dengan rumus Six M (Man,
Materials, Machines, Methods, Money dan Markets). Dalam hal ini, kegiatan PR
difokuskan untuk menangani komunikasi antarmanusia yang ada di dalamnya.
3. Sasaran kegiatan PR adalah publik, baik internal maupun eksternal, untuk
menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis antara lembaga dan publik
di dalam dan di luar.
4. Dalam operasionalnya, PR harus membina hubungan yang harmonis dan mencegah
terjadinya hambatan psikologis. Oleh karena itu, PR harus memiliki sikap
menyenangkan (favorable), itikad baik (goodwill), toleransi (tolerance), saling
pengertian (mutual understanding), saling mempercayai (mutual confidence),
saling menghargai (mutual appreciation), dan citra baik (good image). Pada PT.
Pegadaian (persero), kegiatan PR berkaitan dengan upaya mempromosikan
program PT. Pegadaian (persero), layanan yang tersedia, dan sumber daya informasi
yang dimiliki. Upaya yang dilakukan oleh praktisi PR PT. Pegadaian (persero) harus
terintegrasi dengan rencana strategis PT. Pegadaian (persero). Kegiatan PR
dirancang untuk mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki guna memperkenalkan
dan memberikan pemahaman tentang manfaat layanan PT. Pegadaian (persero).

Upaya yang dilakukan praktisi PR PT. Pegadaian (persero) tersebut adalah menetapkan
standar operasional untuk mencapai target dengan cara:
1. memperkenalkan layanan pegadaian syariah terbaik dan tersedianya pegawai
terlatih
2. mengevaluasi citra publik mengenai layanan pegadaian syariah, staf, program,
kebijakan dan prosedur pelayanan serta aktivitas PR kepada publik.

Terkait dengan upaya tersebut, cara yang dapat dilakukan oleh Public Relations/Humas PT.
Pegadaian (persero) adalah:
1. Membangun kesadaran diantara para pembuat kebijakan dan pegawai mengenai
pentingnya informasi dan peningkatan mutu layanan PT. Pegadaian (persero).
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai pegadaian syariah dalam
berbagai kegiatan.
3. Membangun apresiasi dan opini publik yang positif mengenai peran penting
pegadaian sebagai lembaga perkreditan dengan sistem gadai.
4. Meningkatkan pengertian yang lebih baik pada publik tertentu mengenai
pengembangan PT. Pegadaian (persero).
5. Membangun rasa kebersamaan di antara para pengelola pegadaian syariah bahwa
pegadaian syariah dapat berkontribusi dalam meningkatkan citra lembaga/unit
kerja.
6. Mempelajari dan mengimplementasikan prinsip-prinsip PR secara baik dan benar,
serta komunikasi yang efektif dalam setiap kesempatan. Target atau sasaran yang
perlu mendapat perhatian pegawai PT. Pegadaian (persero) antara lain adalah
masyarakat public.

Beberapa program PT. Pegadaian (persero) yang perlu direncanakan untuk menumbuhkan
kepercayaan sasaran adalah:
1. Melakukan kampanye melalui pendekatan individual
2. Memanfaatkan kesempatan dalam program-program komunikasi/diseminasi
3. Membangun kerja sama dengan pihak lain dalam mempubliskan di media pers,
televisi, dan radio.

Prinsip dasar Public Relations Pegadaian Syariah yang perlu mendapat perhatian dalam
membangun dan mempertahankan hubungan dengan publik adalah:
1. Menghindari terlalu banyak berargumen, tetapi menunjukkannya dengan bukti
yang nyata.
2. Kreatif dalam menciptakan hubungan dengan public atau konsumen, antara lain
dengan:
a. Meluangkan waktu untuk melihat sudut pandang konsumen
b. Menguraikan manfaat jasa pelayanan dengan jela
c. Mempertimbangkan solusi yang paling baik
3. Membangun pemikiran manajemen untuk mencapai sukses.
4. Menggunakan modal intelektual untuk mencapai keberhasilan dan mempromosikan
hasilnya.
5. Mencari sponsor yang dikenal untuk mendukung kegiatan pegadaian syariah guna
meraih manfaat bersama.

Pegawai PT. Pegadaian (persero) yang belum mapan dapat memanfaatkan prinsip-
prinsip Public Relations sebagai metode komunikasi yang melekat pada masing-masing
individu jika peran PR benar-benar telah menyentuh dan berada dalam pribadi pegawai,
diharapkan di masa mendatang program Publik Relations PT. Pegadaian (persero) akan
menjamin keberlangsungan dan kesuksesan dalam hal melayani kepuasan konsumen.
Publik Relations yang baik akan mampu membangun citra positif serta menyampaikan visi
dan misi unit kerjanya dengan baik pula. Kepuasan konsumen dalam mendapatkan layanan
merupakan tujuan utama layanan PT. Pegadaian (persero).

Pegawai PT. Pegadaian (persero) harus mampu menunjukkan perhatian, berbicara


dari sudut pandang konsumen, serta bersimpati dan berempati kepada konsumen. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara:
1. Meningkatkan kualitas layanan dengan memperhatikan aspek komunikasi,
psikologi, dan perilaku dalam memberikan layanan, atau mengubah paradigma
senang dilayani menjadi gemar melayani
2. Mengelola lingkungan kerja sehingga nyaman, bersih dan informatif, membuat
informasi tertulis yang mudah dibaca, menciptakan kenyamanan ruang
pelayanan, mengupayakan ketersediaan fasilitas yang memadai, dan
sebagainya
3. Memperhatikan kebutuhan, keluhan, dan harapan konsumen
4. Menyelaraskan apa yang dikatakan dengan cara mengatakannya, antara lain
dengan memperhatikan gaya bicara melalui nada, tekanan dan kecepatan suara,
bahasa tubuh, mimik dan pandangan mata
5. Mengenal karakteristik konsumen seperti profesi, pendidikan, dan status sosial.

Ada beberapa teknik komunikasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan layanan
dan pencitraan PT. Pegadaian (persero) sebagai berikut:
1. Melayani bukan berarti menaati semua perintah, namun harus memberi
keteladanan, mampu dan siap memberikan informasi, berbicara sopan, santun,
jelas dan informatif didukung data dan fakta, mampu menunjukkan
kewibawaan, kesiapan di tempat, berpenampilan rapi, dan meyakinkan.
2. Mampu memberikan layanan yang standar, memahami keinginan dan harapan
konsumen, berbicara dengan jelas dan terukur, menunjukkan perhatian terhadap
sudut pandang konsumen, berempati, menjadi pendengar yang baik dan aktif,
dan mampu membuat konsumen tersenyum.
3. Memahami keluhan konsumen sebagai tantangan untuk melakukan
pembenahan dan perbaikan pelayanan.
4. PT. Pegadaian (persero) harus berorientasi konsumen
5. Memperbaiki mutu layanan melalui komunikasi, membuat program dan
perencanaan yang matang, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
melalui pendidikan formal dan nonformal, meningkatkan ketersediaan fasilitas
dan informasi yang memadai, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,
serta membuat acuan yang jelas bagi kebutuhan
6. Menjalin kemitraan secara berkelanjutan dengan konsumen. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan informasi terbaru dan terseleksi dalam
bentuk produce dan system terbaru dengan memanfaatkan media komunikasi,
seperti brosur. Sebaliknya pegawai perlu mendapat masukan dari konsumen
dalam upaya memperbaiki dan menyempurnakan layanan pegadaian syariah.
Kemitraan yang dibangun harus menjadi media transaksi komunikasi dan
informasi yang saling memberi dan menguntungkan.
7. Dalam teori human relations, komunikasi hendaknya diarahkan bukan pada
pribadi orang yang diajak bicara, tetapi pada faktor-faktor kejiwaan yang ada
dalam dirinya, seperti watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, dan tingkah
laku. Sukses dan kebahagiaan seseorang bergantung pada sikap dan tindakan
orang lain, dan sikap dan tindakan orang lain tersebut bergantung pada sikap
dan tindakan orang tersebut. Oleh karena itu, kesan pertama dalam
berkomunikasi akan menentukan sikap dan tindakan selanjutnya. Jika kesan
pertama itu positif atau menyenangkan maka sikap dan tindakan orang terhadap
kita akan positif dan menyenangkan pula.
8. Keberhasilan seseorang tampil di depan orang banyak ditentukan oleh
pandangan pertama audience dalam 7 detik pertama. Perhatian adalah langkah
pertama untuk meraih keberhasilan. Hal ini berlaku bagi pegawai PT. Pegadaian
(persero) ketika menerima konsumen.
9. konsumen pegadaian syariah akan memberi respons yang baik terhadap
pegawai apabila pegawai memberikan perhatian padanya. Oleh karena itu, agar
konsumen memberikan respons yang positif, pegawai harus mampu
memberikan perhatian sehingga konsumen berminat dalam bertransaksi. Dalam
konteks seperti itu, pegadaian syariah dituntut untuk memotivasi atau
mendorong pengunjung untuk bertindak.
10. Memasarkan berbagai produk dan layanan yang dimiliki PT. Pegadaian
(persero) kepada masyarakat, seperti, brosur, pamflet melalui berbagai kegiatan
seperti pameran, sosialisasi, seminar, pembuatan iklan dan poster. Tujuannya
adalah agar masyarakat mengetahui, memahami, dan memanfaatkan produk dan
jasa pegadaian syariah. Untuk memasarkan produk dan jasa tersebut dapat
dilakukan melalui periklanan dan promosi oleh pihak PR. Langkah yang
dilakukan dapat berupa menetapkan materi atau produk yang akan dipasar- kan,
misalnya produk, jasa dan profil perpustakaan dan menetapkan media atau
saluran promosi yang akan dipilih.
E. Kepuasan Layanan

Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan


(perceived) sesuai dengan apa yang diharapkan pelanggan. Oleh sebab itu perlu adanya
strategi yang harus dirancang dalam meningkatkan kepuasan. Konsumen sebuah
perusahaan, diantaranya dengan menjalin relasi atau sebuah hubungan baik dengan para
konsumen, mengerti akan yang dibutuhkan konsumen serta memberi pelayanan yang
terbaik. Suatu asumsi dasar memaparkan bahwa kepuasan konsumen mengarah kepada
profitabilitas. Asumsi tersebut didasarkan pada ide di mana kualitas dari penyedia layanan
(service provider) meningkat, maka kepuasan konsumen akan meningkat. Konsumen yang
puas akan menciptakan Relationship yang kuat dengan penyedia layanan, yang mengarah
pada relationship longevity (hubungan jangka panjang). Dalam membina hubungan dengan
konsumen, public relations harus bisa memperhatikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
oleh konsumen sehingga konsumen dapat tertarik dan sebuah kepuasan dari konsumen
meningkat. Kotler menjelaskan bahwa kepuasan konsumen merupakan perasaan senang
atau kecewa seseorang sebagai hasil dari perbandingan antara prestasi atau produk yang
dirasakan dan diharapkannya.
Pengukuran kepuasan konsumen diperlukan agar suatu perusahaan atau
organisasi tidak membuang uang serta waktu percuma untuk menentukan hal utama
pada perbaikan kualitas produk atau pelayanan yang diharapkan konsumen. Selain itu
dalam meningkatkan kepuasan konsumen tidak hanya dapat berkaitan dengan strategi
public relations-nya saja, akan tetapi suatu pelayanan dan fasilitas juga berpengaruh
erat dengan sebuah kepuasan konsumen pada perusahaan. Seorang konsumen akan
kecewa bila apa yang dia dapat tidak sesuai harapan dan itu kemungkinan besar
membuat konsumen tidak ingin mengulanginya lagi atau bisa dikatakan konsumen
tidak akan kembali lagi dan juga secara tidak langsung dia tidak akan mempromosikan
kepada orang lain. PT. Pegadaian (persero) berupaya menjaga relasi dengan konsumen
sehingga ada timbal balik, jika pelayanan yang diberikan memuaskan maka konsumen
akan menjadi pelanggan dan bisa mempromosikan Pegadaian Syariah ke publik.
F. Efektifitas Strategi Public Relations PT. Pegadaian (persero)

Keefektifan Strategi Public Relation ditunjang dengan bagian- bagian penting yang
harus dimiliki seorang Public Relation yaitu:
1. Membuat citra positif dan kesan-kesan yang baik.
Membuat kesan dan citra positif adalah tugas utama dari peran seorang public
relation. Semua data dan informasi perusahaan dipegang oleh seorang public
relation maka sudah seharusnya public relation atau humas memberikan citra positif
perusahaan yang dipegangnya kepada konsumen dan masyarakat public.
2. Pengetahuan dan pengertian informasi, penerangan, penjelasan.
Seorang public relation harus mempunyai pengetahuan dan segala informasi
tentang lembaga/perusahaan yang dipegangnya serta dapat memberikan
penerangan dan penjelasan yang tepat dan memuaskan dikala seorang konsumen
atau masyarakat membutuhkan informasi tentang perusahaan tersebut.
3. Menciptakan ketertarikan.
Gaya komunikasi yang baik mampu menciptakan ketertarikan. Jika seorang Public
Relations dapat berkomunikasi dengan baik dengan seorang konsumen atau bahkan
masyarakat maka akan menciptakan human interest atau public interest dan itu
mempermudah konsumen untuk tertarik pada informasi atau produk dari
perusahaan tersebut.
4. Penerimaan, pengertian, dan pemahaman.
Ketiga aspek diatas sangat penting dimiliki seorang Public Relations. Penerimaan
dan pengertian akan keinginan konsumen serta pemahaman bagaiman melayani
konsumen hingga puas sangat menunjang rating sebuah perusahaan dimata publik.
5. Membangun/menciptakan simpati publik.
Kesantunan dalam memberikan pengertian dan pemahamam kepada konsumen
dapat membangun simpati terhadap konsumen bahkan terhadap public/masyarakat.
Jika simpati sudah terbangun maka publik pun dapat menaruh kepercayaan yang
besar.
G. Kesimpulan
Dalam membina hubungan dengan konsumen, Public Relations PT. Pegadaian
(persero) harus memperhatikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
sehingga konsumen dapat tertarik dan sebuah kepuasan dari konsumen meningkat. PT.
Pegadaian (persero) merencanakan beberapa startegi untuk menumbuhkan kepercayaan
konsumen dengan cara :
1. melakukan kampanye melalui pendekatan individual
2. memanfaatkan kesempatan dalam program-program komunikasi/diseminasi
3. membangun kerja sama dengan pihak lain dalam mempubliskan di media pers,
televisi, dan radio.

Terkait dengan upaya tersebut, cara yang dapat dilakukan oleh Public
Relations/Humas PT. Pegadaian (persero) adalah:
1. Membangun kesadaran diantara para pembuat kebijakan dan pegawai mengenai
pentingnya informasi dan peningkatan mutu layanan PT. Pegadaian (persero).
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai pegadaian syariah dalam
berbagai kegiatan.
3. Membangun apresiasi dan opini publik yang positif mengenai peran penting
pegadaian sebagai lembaga perkreditan dengan sistem gadai.
4. Meningkatkan pengertian yang lebih baik pada publik tertentu mengenai
pengembangan PT. Pegadaian (persero).
5. Membangun rasa kebersamaan di antara para pengelola pegadaian syariah
bahwa pegadaian syariah dapat berkontribusi dalam meningkatkan citra
lembaga/unit kerja.
6. Mempelajari dan mengimplementasikan prinsip-prinsip PR secara baik dan
benar, serta komunikasi yang efektif dalam setiap kesempatan. Target atau
sasaran yang perlu mendapat perhatian pegawai PT. Pegadaian (persero) antara
lain adalah masyarakat public.
DAFTAR PUSTAKA

Anggoro, Linggar. 2005. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara, 2000.
Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2002.
Danandjaja.(2011). Peran Humas Dalam Perusahaan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Darmastuti.
Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktek. Jakarta: PT.
Grasindo, 2000.
Ruslan, Rosady SH. MM. Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Grapindo Perasada, 2002.
Siagian, S.P. Manajemen Modern. Jakarta: Masagung, 1994.
Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi.
Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986.
Supriono. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis. Yogyakarta: BPFE, 1985.
Wahyuni, Agustinus Sri. Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategis.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.
Kottler, Philip Kottler. Markeing Managemen : Analisis Planning Implementation and
Control High Edition New Jersey. Prentice hall, 1994.
Irianta, Yosal. Community Relation Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2004.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public dan
lmu Sosial. Jakarta: Kencana, 2008,
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :PT. Remaja
Rosda Karya, 1999.

Anda mungkin juga menyukai