Disusun Oleh:
Alifya Diah Hayyu Ciptaningrum (0603202027)
Ikom-1/Humas
Visi:
Sebagai solusi bisnis terpadu terutama berbasis gadai yang selalu menjadi market leader
dan mikro berbasis fidusia selalu menjadi yang terbaik untuk masyarakat menengah
kebawah.
Misi:
1. Membantu program pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya
golongan menengah kebawah dengan memberi solusi keuangan yang terbaik dengan
melalui pinjaman skala mikro kecil dan menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.
2. Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan melaksanakaan tata pola
perusahaan yang baik dan secara konsisten.
3. Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.
1. Tugas pokok
Tugas pokok pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasar hukum gadai dan
usaha-usaha lain yang berhubungan dengan tujuan pegadaian atas dasar materi.
2. Tujuan pokok
Sebagai lembaga keuangan syari’ah non bank milik pemerintah bertujuan untuk
menyediakan tempat badan usaha bagi orang-orang yang menginginkan prinsip-prinsip
syari’ah bagi masyarakat muslim khususnya dan pada semua lapisan masyarakat non
muslim pada umumnya. Disamping itu untuk memenuhi kebutuhan umat akan jasa
gadai yang sesuai syari’ah Islam.
3. Fungsi Pokok
1. Mengelola penyaluran uang pinjama atas dasar hukum gadai dengan cara mudah,
cepat, aman dan hemat.
2. Menciptakan dan mengembangkan usaha-usaha lain yang menguntungkan bagi
pegadaian maupun masyarakat.
3. Mengelola keuangan perlengkapan, kepegawaian, pendidikan dan pelatihan.
4. Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5. Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.
D. Strategi Public Relations
Upaya yang dilakukan praktisi PR PT. Pegadaian (persero) tersebut adalah menetapkan
standar operasional untuk mencapai target dengan cara:
1. memperkenalkan layanan pegadaian syariah terbaik dan tersedianya pegawai
terlatih
2. mengevaluasi citra publik mengenai layanan pegadaian syariah, staf, program,
kebijakan dan prosedur pelayanan serta aktivitas PR kepada publik.
Terkait dengan upaya tersebut, cara yang dapat dilakukan oleh Public Relations/Humas PT.
Pegadaian (persero) adalah:
1. Membangun kesadaran diantara para pembuat kebijakan dan pegawai mengenai
pentingnya informasi dan peningkatan mutu layanan PT. Pegadaian (persero).
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai pegadaian syariah dalam
berbagai kegiatan.
3. Membangun apresiasi dan opini publik yang positif mengenai peran penting
pegadaian sebagai lembaga perkreditan dengan sistem gadai.
4. Meningkatkan pengertian yang lebih baik pada publik tertentu mengenai
pengembangan PT. Pegadaian (persero).
5. Membangun rasa kebersamaan di antara para pengelola pegadaian syariah bahwa
pegadaian syariah dapat berkontribusi dalam meningkatkan citra lembaga/unit
kerja.
6. Mempelajari dan mengimplementasikan prinsip-prinsip PR secara baik dan benar,
serta komunikasi yang efektif dalam setiap kesempatan. Target atau sasaran yang
perlu mendapat perhatian pegawai PT. Pegadaian (persero) antara lain adalah
masyarakat public.
Beberapa program PT. Pegadaian (persero) yang perlu direncanakan untuk menumbuhkan
kepercayaan sasaran adalah:
1. Melakukan kampanye melalui pendekatan individual
2. Memanfaatkan kesempatan dalam program-program komunikasi/diseminasi
3. Membangun kerja sama dengan pihak lain dalam mempubliskan di media pers,
televisi, dan radio.
Prinsip dasar Public Relations Pegadaian Syariah yang perlu mendapat perhatian dalam
membangun dan mempertahankan hubungan dengan publik adalah:
1. Menghindari terlalu banyak berargumen, tetapi menunjukkannya dengan bukti
yang nyata.
2. Kreatif dalam menciptakan hubungan dengan public atau konsumen, antara lain
dengan:
a. Meluangkan waktu untuk melihat sudut pandang konsumen
b. Menguraikan manfaat jasa pelayanan dengan jela
c. Mempertimbangkan solusi yang paling baik
3. Membangun pemikiran manajemen untuk mencapai sukses.
4. Menggunakan modal intelektual untuk mencapai keberhasilan dan mempromosikan
hasilnya.
5. Mencari sponsor yang dikenal untuk mendukung kegiatan pegadaian syariah guna
meraih manfaat bersama.
Pegawai PT. Pegadaian (persero) yang belum mapan dapat memanfaatkan prinsip-
prinsip Public Relations sebagai metode komunikasi yang melekat pada masing-masing
individu jika peran PR benar-benar telah menyentuh dan berada dalam pribadi pegawai,
diharapkan di masa mendatang program Publik Relations PT. Pegadaian (persero) akan
menjamin keberlangsungan dan kesuksesan dalam hal melayani kepuasan konsumen.
Publik Relations yang baik akan mampu membangun citra positif serta menyampaikan visi
dan misi unit kerjanya dengan baik pula. Kepuasan konsumen dalam mendapatkan layanan
merupakan tujuan utama layanan PT. Pegadaian (persero).
Ada beberapa teknik komunikasi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan layanan
dan pencitraan PT. Pegadaian (persero) sebagai berikut:
1. Melayani bukan berarti menaati semua perintah, namun harus memberi
keteladanan, mampu dan siap memberikan informasi, berbicara sopan, santun,
jelas dan informatif didukung data dan fakta, mampu menunjukkan
kewibawaan, kesiapan di tempat, berpenampilan rapi, dan meyakinkan.
2. Mampu memberikan layanan yang standar, memahami keinginan dan harapan
konsumen, berbicara dengan jelas dan terukur, menunjukkan perhatian terhadap
sudut pandang konsumen, berempati, menjadi pendengar yang baik dan aktif,
dan mampu membuat konsumen tersenyum.
3. Memahami keluhan konsumen sebagai tantangan untuk melakukan
pembenahan dan perbaikan pelayanan.
4. PT. Pegadaian (persero) harus berorientasi konsumen
5. Memperbaiki mutu layanan melalui komunikasi, membuat program dan
perencanaan yang matang, meningkatkan kemampuan sumber daya manusia
melalui pendidikan formal dan nonformal, meningkatkan ketersediaan fasilitas
dan informasi yang memadai, menciptakan lingkungan kerja yang kondusif,
serta membuat acuan yang jelas bagi kebutuhan
6. Menjalin kemitraan secara berkelanjutan dengan konsumen. Hal ini dapat
dilakukan dengan cara memberikan informasi terbaru dan terseleksi dalam
bentuk produce dan system terbaru dengan memanfaatkan media komunikasi,
seperti brosur. Sebaliknya pegawai perlu mendapat masukan dari konsumen
dalam upaya memperbaiki dan menyempurnakan layanan pegadaian syariah.
Kemitraan yang dibangun harus menjadi media transaksi komunikasi dan
informasi yang saling memberi dan menguntungkan.
7. Dalam teori human relations, komunikasi hendaknya diarahkan bukan pada
pribadi orang yang diajak bicara, tetapi pada faktor-faktor kejiwaan yang ada
dalam dirinya, seperti watak, sifat, perangai, kepribadian, sikap, dan tingkah
laku. Sukses dan kebahagiaan seseorang bergantung pada sikap dan tindakan
orang lain, dan sikap dan tindakan orang lain tersebut bergantung pada sikap
dan tindakan orang tersebut. Oleh karena itu, kesan pertama dalam
berkomunikasi akan menentukan sikap dan tindakan selanjutnya. Jika kesan
pertama itu positif atau menyenangkan maka sikap dan tindakan orang terhadap
kita akan positif dan menyenangkan pula.
8. Keberhasilan seseorang tampil di depan orang banyak ditentukan oleh
pandangan pertama audience dalam 7 detik pertama. Perhatian adalah langkah
pertama untuk meraih keberhasilan. Hal ini berlaku bagi pegawai PT. Pegadaian
(persero) ketika menerima konsumen.
9. konsumen pegadaian syariah akan memberi respons yang baik terhadap
pegawai apabila pegawai memberikan perhatian padanya. Oleh karena itu, agar
konsumen memberikan respons yang positif, pegawai harus mampu
memberikan perhatian sehingga konsumen berminat dalam bertransaksi. Dalam
konteks seperti itu, pegadaian syariah dituntut untuk memotivasi atau
mendorong pengunjung untuk bertindak.
10. Memasarkan berbagai produk dan layanan yang dimiliki PT. Pegadaian
(persero) kepada masyarakat, seperti, brosur, pamflet melalui berbagai kegiatan
seperti pameran, sosialisasi, seminar, pembuatan iklan dan poster. Tujuannya
adalah agar masyarakat mengetahui, memahami, dan memanfaatkan produk dan
jasa pegadaian syariah. Untuk memasarkan produk dan jasa tersebut dapat
dilakukan melalui periklanan dan promosi oleh pihak PR. Langkah yang
dilakukan dapat berupa menetapkan materi atau produk yang akan dipasar- kan,
misalnya produk, jasa dan profil perpustakaan dan menetapkan media atau
saluran promosi yang akan dipilih.
E. Kepuasan Layanan
Keefektifan Strategi Public Relation ditunjang dengan bagian- bagian penting yang
harus dimiliki seorang Public Relation yaitu:
1. Membuat citra positif dan kesan-kesan yang baik.
Membuat kesan dan citra positif adalah tugas utama dari peran seorang public
relation. Semua data dan informasi perusahaan dipegang oleh seorang public
relation maka sudah seharusnya public relation atau humas memberikan citra positif
perusahaan yang dipegangnya kepada konsumen dan masyarakat public.
2. Pengetahuan dan pengertian informasi, penerangan, penjelasan.
Seorang public relation harus mempunyai pengetahuan dan segala informasi
tentang lembaga/perusahaan yang dipegangnya serta dapat memberikan
penerangan dan penjelasan yang tepat dan memuaskan dikala seorang konsumen
atau masyarakat membutuhkan informasi tentang perusahaan tersebut.
3. Menciptakan ketertarikan.
Gaya komunikasi yang baik mampu menciptakan ketertarikan. Jika seorang Public
Relations dapat berkomunikasi dengan baik dengan seorang konsumen atau bahkan
masyarakat maka akan menciptakan human interest atau public interest dan itu
mempermudah konsumen untuk tertarik pada informasi atau produk dari
perusahaan tersebut.
4. Penerimaan, pengertian, dan pemahaman.
Ketiga aspek diatas sangat penting dimiliki seorang Public Relations. Penerimaan
dan pengertian akan keinginan konsumen serta pemahaman bagaiman melayani
konsumen hingga puas sangat menunjang rating sebuah perusahaan dimata publik.
5. Membangun/menciptakan simpati publik.
Kesantunan dalam memberikan pengertian dan pemahamam kepada konsumen
dapat membangun simpati terhadap konsumen bahkan terhadap public/masyarakat.
Jika simpati sudah terbangun maka publik pun dapat menaruh kepercayaan yang
besar.
G. Kesimpulan
Dalam membina hubungan dengan konsumen, Public Relations PT. Pegadaian
(persero) harus memperhatikan apa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen
sehingga konsumen dapat tertarik dan sebuah kepuasan dari konsumen meningkat. PT.
Pegadaian (persero) merencanakan beberapa startegi untuk menumbuhkan kepercayaan
konsumen dengan cara :
1. melakukan kampanye melalui pendekatan individual
2. memanfaatkan kesempatan dalam program-program komunikasi/diseminasi
3. membangun kerja sama dengan pihak lain dalam mempubliskan di media pers,
televisi, dan radio.
Terkait dengan upaya tersebut, cara yang dapat dilakukan oleh Public
Relations/Humas PT. Pegadaian (persero) adalah:
1. Membangun kesadaran diantara para pembuat kebijakan dan pegawai mengenai
pentingnya informasi dan peningkatan mutu layanan PT. Pegadaian (persero).
2. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pegawai pegadaian syariah dalam
berbagai kegiatan.
3. Membangun apresiasi dan opini publik yang positif mengenai peran penting
pegadaian sebagai lembaga perkreditan dengan sistem gadai.
4. Meningkatkan pengertian yang lebih baik pada publik tertentu mengenai
pengembangan PT. Pegadaian (persero).
5. Membangun rasa kebersamaan di antara para pengelola pegadaian syariah
bahwa pegadaian syariah dapat berkontribusi dalam meningkatkan citra
lembaga/unit kerja.
6. Mempelajari dan mengimplementasikan prinsip-prinsip PR secara baik dan
benar, serta komunikasi yang efektif dalam setiap kesempatan. Target atau
sasaran yang perlu mendapat perhatian pegawai PT. Pegadaian (persero) antara
lain adalah masyarakat public.
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, Linggar. 2005. Teori & Profesi Kehumasan. Jakarta : Bumi Aksara, 2000.
Widjaja, H.A.W. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: PT. Bumi Aksara,
2002.
Danandjaja.(2011). Peran Humas Dalam Perusahaan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Darmastuti.
Rumanti, Maria Assumpta. Dasar-dasar Public Relation Teori dan Praktek. Jakarta: PT.
Grasindo, 2000.
Ruslan, Rosady SH. MM. Manajemen Humas dan Komunikasi: Konsep dan Aplikasi.
Jakarta: Grapindo Perasada, 2002.
Siagian, S.P. Manajemen Modern. Jakarta: Masagung, 1994.
Siagian, Sondang. Analisis Serta Perumusan Kebijakan dan Strategi Organisasi.
Jakarta: PT. Gunung Agung, 1986.
Supriono. Manajemen Strategi dan Kebijakan Bisnis. Yogyakarta: BPFE, 1985.
Wahyuni, Agustinus Sri. Manajemen Strategi Pengantar Proses Berfikir Strategis.
Jakarta: Binarupa Aksara, 1996.
Kottler, Philip Kottler. Markeing Managemen : Analisis Planning Implementation and
Control High Edition New Jersey. Prentice hall, 1994.
Irianta, Yosal. Community Relation Konsep dan Aplikasinya. Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2004.
Bungin, Burhan. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Public dan
lmu Sosial. Jakarta: Kencana, 2008,
Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung :PT. Remaja
Rosda Karya, 1999.