Anda di halaman 1dari 7

Peran PR dalam Organisasi

Friday, March 09, 2012


| Posted by iza bova | at Friday, March 09, 2012 |

Sebetulnya memformulasikan apa peran PR dalam organisai bukanlah hal yang mudah. Beberapa penulis

mencoba memetakan bahwa pada dasarnya peran PR dalam sebuah organisasi adalah sebagai berikut:

1. Communication Tehnician

Beberapa praktisi memasuki dunia PR ini sebagai teknis. Pada tahap ini kemampuan jurnalistik dan komunikasi

sangat diperlukan. PR diarahkan untuk berperan menulis, menulis news letter, menulis in house journal, menulis

news release, menulis feature, dll. Biasanya praktisi dalam peran ini tidak hadir pada saat manajemen menemui

kesulitan. Mereka tidak dilibatkan dalam manajemen sebagai pengambil keputusan. Peran mereka lebih ke arah

penulisan tools dan mengimplementasikan program. Mereka sebagai "the last to know"

2.Expert Prescriber

Praktisi PR sebagai pendefinisi problem, pengembang program dan memeiliki tanggungjawab penuh untuk

mengimplementasikannya. Mereka sebagai pihak yang pasif. Manajer yang lainnya menyerahkan tugas

komunikasi sepenuhnya ke tangan si "komunikasi" ini sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaan mereka

yang lainnya.Tampaknya bangga karena PR semacam ini dianugerahi kepercayaan tinggi tetapi karena tidak

adanya keterlibatan top manajemen dalam peran PR maka PR seolah terisolir dari perusahaan. Ia sibuk sendiri

dengan pekerjaannya. Di pihak manajemen mereka juga menjadi sangat tergantung kepada PR nya. Mereka

menjadi minim komitmen kepada tugas – tugas PR, padahala seperti diketahui seharusnya tugas PR harusnya

dilakukan oleh semua orang yang ada dalam sebuah perusahaan,

Dalam hal diffusi peran dan fungsi PR sehingga mereka paham spirit perlunya PR bagi perusahaan menjadi

rendah dan tidak akan tersosialisasi bahkan terburuk akan hilang kepercayaan top manajemen akan fungsi PR

bagi sebuah organisasi. Hal ini akan terjadi apabila top manajemen banyak merasa dikecewakan oleh PR yang

dianggap mereka sebagai pakar.

3.Communication Facilitator

PR sebagai pendengar setia dan broker informasi. Mereka sebagai penghubung, interpreter dan mediator antara

organisasi dan publiknya. Mereka mengelola two way communicationnya dengan cara membuka rintangan

komunikasi yang ada/yang terjadi. Tujuannya dalam hal ini adalah untuk menyediakan kebutuhan dua belah

pihak akan informasi, membuat kesepakatan yang melibatkan minat keduabelah pihak.
Para pelaku dengan peran ini menempatkan dirinya sebagai sumber informasi dan sebagai kontak antara

organisasi dan publiknya. Sebagai wasit dari interaksi, memantapkan agenda yang akan didiskusikan antara dua

belah pihak, menyimpulkan pandangan, bereaksi terhadap kasus, membantu partisipan mendiagnosa masalah,

membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan komunikasi. Mereka menjadi boundary spanner

antara perusahaan dan publiknya. Mereka bekerja di bawah asumsi bahwa two way communication mampu

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan organisasi dan publik dalam hal prosedur, kebijakan, serta

tindakan lain yang berhubungan dengan minat kedua belah pihak.

4.Problem Solving Facilitator

Mereka berkolaborasi dengan manajer lain untuk mendefinisikan dan memecahkan masalah. Mereka menjadi

bagian dalam manajemen stratejik perusahaan. Bergabung dengan konsultan mulai dari awal direncanakan

program hingga evaluasinya. Membantu manajemen menerapkan PR sebagai tahapan fungsi manajemen yang

sama dengan kegiatan manajemen yang lain.

PR berfungsi sebagai bagian penting penganalisis situasi, memiliki peran yang intens dalam pengembangan

prosedur, kebijakan, produk dan aksi perusahaan. Mereka juga memiliki power mengubah sesuatu yang

seharusnya diubah. Mereka harus terlibat dalam segala bentuk perubahan organisasi.

Melalui peran ini mereka menjadi paham spirit setiap program baik motivasi maupun tujuan mengapa program

harus dilaksanakan, mereka mensupport perubahan strategis organisasi, keputusan yang sifatnya taktis dan

memiliki komitmen pada perubahan dan mampu menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam rangka

pencapaian tujuan program.

Mereka dimasukkan sebagai tim manajemen karena mereka mampu menunjukkan kemampuan dan nilai dalam

membantu manajemen menangani serta menyelesaikan permasalahan

sumber :
http://abdiaghoenk.multiply.com

http://izabova.blogspot.co.id/2012/03/peran-pr-dalam-organisasi.html
Public relations sebagai fungsi manajemen yang membangun dan mempertahnkan hubungan yang baik dan
bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut. (Scott M. Cutlip, 2007:6) fungsi dasar PR bukan untuk menampilkan pandangan organisasi atau seni
sikap publik, tetapi untuk melakukan rekonsiliasi atau penyesuaian terhadap kepentingan publik setiap aspek
pribadi organisasi maupun perilaku perusahaan yang punya signifikan sosial. Jadi di sini PR berfungsi membantu
organisasi melakukan penyesuaian terhadap lingkungan tempat organisasi tersebut beroperasi. Bagian-Bagian
dari Fungsi PR: Hubungan Internal, adalah bagian khusus PR yang membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan karyawan tempat organisasi mengantungkan
kesuksesannya. Publisitas, adalah sumber-sumber informasi yang disediakan oleh PR dan digunakan oleh
media karena informasi itu memiliki nilai berita. Metode penempatan pesan di media ini adalah pesan di media ini
adalah metode yang tak bisa dikontrol (uncontrolled) sebab sumber informasi tidak memberi bayaran kepada
media untuk pemuatan informasi tersebut. Advertising, informasi yang digunakan oleh PR untuk menjangkau
audien yang lebih luas, bukan untuk konsumen yang menjadi sasaran marketing, dimana informasi yang
ditempatkan di media oleh sponsor tertentu yang jelas identitasnya yang membayar ruang dan waktu
penempatan informasi tersebut. Ini adalah metode terkontrol dalam menempatkan pesan di media. Press
Agentry, adalah penciptaan berita dan peristiwa yang bernilai berita untuk menarik media massa dan
mendapatkan perhatian publik. Banyak praktisi PR kadang-kadang menggunakan taktik press agentry untuk
menarik perhatian media kepada kliennya, organisasinya, atau tujuannya. Tetapi PR lebih dari sekedar press
agency. Public Affairs adalah bagaian khusus dari PR yang membangun dan mempertahankan hubungan
pemerintah dan komunitas lokal dalam rangka memengaruhi kebijakan publik. Lobbying adalah bagian khusus
dari PR yang berfungsi untuk menjalin dan memelihara hubungan dengan pemerintah terutama dengan tujuan
memengaruhi penyusunan undang-undang dan regulasi. Manajemen Isu adalah proses proaktif dalam
mengantisipasi, mengindentifikasi, mengevaluasi, dan merespon isu-isu kebijakan publik yang memengaruhi
hubungan organisasi dengan publik mereka. Secara administratif atau secara konseptual, manajemen isu adalah
bagian fungsi PR, akan tetapi, jika dilihat sebagai komunikasi persuasif, ia menjadi taktik untuk memengaruhi
kebijakan publik, bukan sebagai bagian dari perencanaan strategi organisasi. Hubungan Investor adalah bagian
dari PR dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang bermanfaat dan saling
menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di dalam komunikasi keuangan dalam rangka
memaksimalkan nilai pasar Pengembangan adalah bagian khusus dari PR dalam organisasi nirlaba yang
bertugas membangun dan memelihara hubungan dengan donor dan anggota dengan tujuan mendapatkan dana
dan dukungan sukarela Kegiatan-kegiatan kehumasan meliputi: Customer Relations,seperti membangun
hubungan baik dengan pihak luar,maksudnya menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan public dan
hubungan dengan konsumen Employee relations,seperti membangun hubungan antara pimpinan dengan bentuk
kerjasama dan komunikasi yang baik antara atasan dan bawahan. Community relations,seperti membangun
hubungan baik dengan pihak-pihak yang selama ini telah melakukan kerja sama dengan perusahaan yang kita
wakili, menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar perusahaan dan komunitas-komunitas
masyarakat tertentu. Government relations,seperti menjalin hubungan yang baik dengan pemerintah. Media
Relations,seperti menjalin hubungan baik dengan media, karna kerja humas tidak akan pernah berhasil tanpa
adanya kerjasama yang baik dengan media, jadi hubungan itu harus dijaga dengan baik dan tidak ada yang
dirugikan.

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mediatrust/peran-public-relation-dalam-sebuah-oraganisasi-atau-
perusahaan_55d5785aa2afbded18b539b6

http://www.kompasiana.com/mediatrust/peran-public-relation-dalam-sebuah-oraganisasi-atau-
perusahaan_55d5785aa2afbded18b539b6
PENTINGNYA PUBLIC RELATIONS DALAM ORGANISASI
Standard
Oleh : Nur Arif Nico Gesano. K, Ilmu Komunikasi Unas (2014)
Public Relations adalah salah satu cabang dari ilmu komunikasi, ia tercipta untuk lebih
mendekatkan individu antar individu, individu dan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok. Public Relations atau dikenal di indonesia sebagai humas ialah gabungan dari
ilmu sosial lainnya seperti ilmu politik, sejarah, ekonomi, psikologi, dan sosiologi.

Menurut Dr. Rex Harlow dalam ruslan (2010:16) Public Relations adalah fungsi
manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama
organisasi dengan publicnya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan,
dan kerja sama; melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan dan permasalahan,
membantu menejemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif;
bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderungan
penggunaan penelitian serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana
utama.
Hubungan masyarakat (humas) bisa dianggap penting karna ia sangat vital dalam
kehidupan, karna humas akan menjadi komunikator secara langsung maupun tidak
langsung, ia dapat berbicara melalui media cetak, elektronik, bahkan dalam bentuk lisan.
Apabila diambil contoh humas dalam organisasi akan kurang lengkap tanpa adanya
humas, karna humas adalah bagian penting dalam membentuk sebuah citra dalam
organisasi tersebut. Apakah aktifitas organisasi ini cukup efektif atau menyentuh
kebutuhan khalayak sebagai bagian yang menjadi sasaran organisasi.

Fungsi humas sebenarnya bisa dilakukan oleh siapapun, baik itu ketua, wakil, sekertaris,
bendahara. Tapi adakalanya diperlukan tim humas untuk membuat fungsi kehumasan
yang efektif. Contoh didalam perusahaan humas berfungsi sebagai ujung tombak
perusahaan, ia sebagai jembatan antara konsumen dengan perusahaan dan juga sebagai
jembatan didalam perusahaan itu sendiri. Contohnya apabila ada kritik yang masuk
dalam perusahaan tersebut humas harus membalas dengan tatacara yang baik agar citra
perusahaan dan citra humas itu sendiri tidak jelek.

Karena beberapa fungsi humas yaitu , memberikan informasi tentang organisasi atau
perusahaan yang cukup terhadap perangkat organisasi atau perusahaan, memberikan
informasi yang diperlukan oleh pihak lain dalam kaitan organisasi atau perusahaan
maupun kerjasama dengan pihak lain, tim pembuka dalam mengadakan kerjasama
dengan pihak lain dan menjalankan media sebagai bentuk pelayanan informasi interaktif
dengan pihak lain.

http://ksmunas.org/?p=221
Peran HUMAS (Hubungan Masyarakat) dalam Organisasi
Publikasi Senin, 19 September 2016 oleh Achmad Maulidi,

Pengertian humas (hubungan masyarakat) adalah usaha untuk membangun dan


mempertahankan reputasi, citra dan komunikasi yang baik dan bermanfaat antara
organisasi dan masyarakat. Kesuksesan atau kegagalan dari sebuah organisasi dapat
dipengaruhi oleh kegiatan humas atau Public Relations (PR).

Di era keterbukaan informasi seperti saat ini, dimana masyarakat atau publik sudah
semakin kritis terhadap pemberitaan, maka peran humas sangat penting
sebagai layanan publik untuk memberikan informasi yang jelas dan sesuai fakta yang
ada di perusahaan, pemerintahan maupun organisasi lainnya, dengan cara yang baik
dan benar agar dapat diterima publik.

Dunia kehumasan atau public relations akan selalu bergerak dinamis seiring perubahan
di tengah masyarakat. Perubahan yang terjadi baik dalam skala kecil maupun skala
besar harus menjadi perhatian seluruh praktisi kehumasan agar peran humas kian
kontekstual namun tetap profesional.

Peran Penting HUMAS


Keberadaan humas sangat dibutuhkan dan penting untuk membangun dan menjaga
adanya saling pengertian antar organisasi dengan stakeholder dan masyarakat umum, dengan
tujuan menyangkut tiga hal yaitu reputasi, citra dan komunikasi mutual benefit relationship.
Untuk berkomunikasi dengan publik, Humas juga mendekatkan diri melalui media, baik
melalui iklan, media sosial ataupun dengan menyediakan informasi mengenai perkembangan
organisasi terkini. Tidak hanya itu, Humas perlu juga menyediakan layanan informasi berupa
Contact Center yang diperuntukkan bagi stakeholder ataupun masyarakat umum yang ingin
menyampaikan keluhan dan pertanyaannya di bidang layanan organisasi.
Humas berfungsi untuk mengetahui dan mengevaluasi opini-opini publik yang berkaitan
dengan organisasi, serta memanfaatkan komunikasi sebagai media untuk memberikan
informasi yang sesuai dengan fakta, disampaikan dengan cara-cara yang baik dan benar untuk
mengarahkan opini publik ke arah yang diharapkan.

Tidak itu saja, HUMAS bisa berfungsi sebagai marketing yang harus "jualan" apa yang
dipunyai organisasi. Fungsi marketing sangat kental di humas sebagai komunikasi massa.
Produk-produk yang dimiliki disampaikan ke masyarakat, melalui strategi komunikasi
tujuannya supaya masyarakat tahu ada produk yang dikerjakan sehingga masyarakat tahu
kinerja organisasi tersebut. Jadi upaya-upaya yang dilakukan humas ada dua, yaitu
menjaring opini publik dan marketing.

Sumber Daya HUMAS


Seiring dengan kesadaran bahwa humas memegang peranan yang sangat penting dalam
membangun citra organisasi, keberadaan humas adalah suatu kebutuhan yang harus
diprioritaskan. Untuk itu perlu juga didukung SDM (Sumber Daya Manusia) dengan
kapasitas yang kompeten di bidang kehumasan serta dilengkapi dengan sarana dan
prasarana yang memadai.

Profesionalitas dalam kehumasan menjadi kunci utama dalam menjalankan tugas, untuk
itu diperlukan standar kompetensi bagi siapapun yang ditugaskan pada posisi tersebut
sebagai budaya kerja yang baik. Upaya penyampaian pesan yang dilakukan, sudah
menunjukan bahwa humas sudah menjalankan tugas dan fungsinya secara profesional.

Akan tetapi SDM yang berkualitas dan anggaran yang memadai tidak akan berarti
banyak apabila tidak didukung oleh strategi yang tepat. Agar Humas dapat menjalankan
fungsinya dengan lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran, perlu strategi komunikasi dan
publikasi yang tepat berorientasi pada pembentukan opini publik. Dalam
pelaksanaannya perlu didukung oleh kemudahan akses kepada unsur pimpinan dan
dukungan satuan kerja lain yang terlibat.

Organisasi yang ideal adalah setiap anggota dan unsur internal menyadari bahwa
sesungguhnya merupakan humas bagi organisasinya. Dengan adanya kesadaran
tersebut, maka setiap anggota organisasi akan konsisten menjalankan peran kehumasan,
baik dengan menghindari perbuatan yang akan berdampak negatif bagi citra organisasi
maupun dengan aktif mengkomunikasikan hal-hal yang sifatnya positif sehingga mampu
membangun citra organisasi di mata pihak eksternal
http://www.kanal.web.id/2016/09/peran-humas-dalam-organisasi.html

Anda mungkin juga menyukai