BAB I
PENDAHULUAN
Hubungan masyarakat atau humas pada era keterbukaan informasi publik memegang
peranan strategis. Seperti yang diketahui, idealnya saat ini peranan humas sebagai penyampai
informasi dan pembentuk citra sangat diperlukan terutama bagi organisasi maupun
berskala besar saat ini sangat tergantung oleh keberadaan humas. Humas muncul sebagai suatu
kebutuhan, terutama dalam kemampuannya untuk membina hubungan yang harmonis antara
eksternal yang baik dengan masyarakat luar atau publik sehingga tercapai pengertian bersama.
Hubungan internal yang dimaksud adalah publik intern seperti hubungan dengan
hubungan eksternal yang dimaksud adalah publik ekstern seperti hubungan para pelanggan
(customer), khalayak sekitar (community), instansi pemerintah (government), pers (press) dan
Humas dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menciptakan hubungan yang harmonis
antara satu badan atau organisasi dengan masyarakat melalui suatu proses komunikasi timbal
balik atau dua arah. Hubungan yang harmonis ini timbul dari adanya mutual understanding,
mutual confidence dan image yang baik. Ini semua langkah-langkah yang harus ditempuh oleh
Menurut J.C Seidel yang dikutip oleh Abdurrachman Oemi dalam buku Dasar-dasar
Public Relations (2001:24-25), bahwa humas juga dapat diartikan sebagai suatu proses yang
kontinyu dari usaha-usaha manajemen untuk memperoleh good will dan pengertian dari para
secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan melalui dialog dengan semua
golongan, dimana persepsi, sikap, dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah
Berdasarkan dari pengertian humas menurut pendapat diatas, maka dapat disimpulkan
bahwasannya humas adalah proses untuk menjalin hubungan dengan publiknya untuk
menumbuhkan saling pengertian dan memperoleh good will dengan mengadakan kegiatan ke
dalam dan ke luar yang berarti bahwa humas memiliki peranan penting untuk menjalin human
Dilihat dari negara-negara yang sudah maju, human relation semakin mendapat
perhatian dalam pengembangan suatu perusahaan, karena semakin dirasakan pentingnya dalam
rangka memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia dalam manajemen
sering terjadi, bukan saja antara manajer dengan karyawan, tetapi juga antara karyawan
dengan karyawan, yang benar-benar mengganggu jalannya roda organisasi dalam mencapai
tujuannya. Human relation juga dirasakan pentingnya oleh para manajer untuk menghilangkan
interpretation) yang terjadi antara manajer beserta karyawannya dengan publik di luar
Keith Davis dalam bukunya Human Relation at Work, dikutip oleh Hasan (2010: 52)
human relation adalah interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi kerja dan
dalam organisasi kekaryaan. Ditinjau dari kepemimpinannya, yang bertanggung jawab dalam
suatu kelompok merupakan interaksi orang-orang menuju situasi kerja yang memotivasi untuk
bekerja sama secara produktif, sehingga dicapai kepuasan ekonomi, psikologis, dan sosial.
Human relation mempunyai arti luas dan sempit. Dalam arti luas merupakan interaksi
antar manusia dalam suatu situasi atau semua bidang kehidupan untuk mencapai kepuasan.1
Dalam arti sempit, human relation diartikan sebagai interkasi dalam situasi kerja di suatu
organisasi yang bertujuan untuk membangkitkan seseorang agar dapat bekerjasama, produktif
Human relation bertujuan untuk mempererat rasa persaudaraan dan mendapat suatu
kepuasan dari apa yang telah mereka kerjakan. Human relation juga sangat diperlukan dalam
lingkungan kerja mulai dari top management sampai pada tenaga pelaksananya.3
membutuhkan adanya humas untuk menjaga human relation perusahaan. PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk dimulai ketika pada tahun 1973 Pemerintah Republik Indonesia (RI) berencana
mendirikan pabrik semen di wilayah Sumatera Selatan tepatnya di Baturaja, Kabupaten Ogan
Komering Ulu (OKU). Hal ini didasari dan diawali dengan adanya penelitian tentang deposit
(kandungan bahan galian batu-batuan) di daerah Airlaya, Dusun Sukajadi, Baturaja yang
1
Keith Davis, Human Relations at Work, McGraw Hill Book Company, Inc., New York, San Francisco, Toroto,
London, Kogakusha Company, LTD., Tokio, 1962, hal. 4
2
Norman R. F. Maie, Principles of Human Relations, John Wiley & Sons, Inc., New York, London, 1963, hal.
vii
3
(http://www.kompasiana.com/amp/jestanselan/pentingnya-komunikasi-dalam-human-relations diakses pada 8
Februari 2017
4
(http://www.semenbaturaja.co.id/profil-perusahaan/ diakses 8 Februari 2017)
4
langsung maupun tidak langsung, berupa pajak dan retribusi kepada Pemerintah Pusat dan
Daerah, dividen kepada pemegang saham, kesempatan kerja, maupun dalam bentuk kemitraan
dan bina lingkungan bagi masyarakat sekitar pabrik. PT Semen Baturaja sebagai salah satu
BUMN di industri semen yang telah Go Public dan telah melakukan Initial Public Offering
(IPO) sejak tahun 2013 berkewajiban untuk menjunjung tinggi transparansi informasi kepada
publik, meliputi publik yang berkaitan dengan perusahaan seperti para pemegang saham,
pemerintah, pelanggan, rekanan perusahaan, masyarakat sekitar pabrik, tenaga kerja maupun
sangat banyak berpengaruh pada nilai saham PT Semen Baturaja (SMBR-JK) di bursa saham.
(Persero) Tbk harus senantiasa menjaga mutu pelayanan dan kualitas produknya terutama
kepada para distributor maupun pelanggan sehingga citra perusahaan tetap terjaga dan
kepercayaan pengguna terhadap produk PT Semen Baturaja (Persero) Tbk tetap terjaga pula.6
Dengan adanya kewajiban tersebut, maka humas memiliki peranan yang penting di
perusahaan PT Semen Baturaja. Banyak peran humas yang sudah ditetapkan oleh PT Semen
Baturaja tidak hanya sebagai fasilitator komunikasi. Hal lain yang pasti dilakukan humas yaitu
menjaga human relation maka dari itu humas juga sebagai salah satu icon perusahaan yang
Humas PT Semen Baturaja tidak hanya menjaga human relation dengan sesama
pegawai, tetapi juga menjaga human relation dengan organisasi masyarakat, stakeholder,
5
(http://bumn.go.id/semenbaturaja/halaman/41/tentang-perusahaan.html diakses 8 Februari 2017)
6
(http://www.semenbaturaja.co.id/pedoman-pengelolaan-informasi/ diakses 8 Februari 2017)
5
konsumen, dan media. Humas PT Semen Baturaja harus memiliki kemampuan komunikasi
Sebelumnya peneliti melakukan pra riset di bulan Mei 2016 di unit kerja bagian humas
yang berada dibawah naungan biro umum dan direktorat umum & SDM. Peneliti menganggap
bahwa urgensi untuk mengangkat tema ini sangat penting. Sebagai perusahaan BUMN yang
bergerak di bidang industri semen tentunya PT Semen Baturaja tidak akan luput dari konflik-
Tabel 1.
Permasalahan humas PT Semen Baturaja
NO Konflik
1 Penggunaan dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang belum maksimal dan
tidak transparan.
2 Banyaknya pemberitaan negatif mengenai PT Semen Baturaja di media massa.
Pentingnya CSR baru dirasakan setelah dikeluarkannya keputusan Menteri BUMN No.
Kep-236/MBU/2003 tentang program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan. Dalam UU PT, pengaturan mengenai CSR hanya
terdapat dalam satu pasal yakni Pasal 74 yang menegaskan bahwa kegiatan usahanya di bidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan, yang mana kewajiban tersebut dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
Berikut prinsip-prinsip CSR yang menjadi latar belakang pelaksanaan CSR dan PKBL
perseroan, meliputi:
7
Pedoman kerja tugas jabatan humas PT Semen Baturaja
6
a. akuntabilitas
b. transparansi
c. perilaku etis
Adapun konsep CSR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk adalah Tripple Bottom Line
atau 3P yaitu Profit, People, Planet. Selain mengejar keuntungan, perseroan ikut berupaya
memperhatikan dan terlibat pada pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan terus berkontribusi
Tabel 2.
Kegiatan CSR dan perhitungan dana yang telah dilakukan oleh PT Semen Baturaja.
2014
NO Uraian/Deskripsi RKAP Penyisihan Keterangan
Target Laba
1 Pendidikan dan 680.600.000 574.232.000 Dana CSR yang dikeluarkan
latihan/ Education & untuk pendidikan tidak sesuai
Training RKAP yang sudah ditetapkan.
Sisa dana CSR untuk
pendidikan & latihan adalah
Rp. 106.368.000,-
2 Bencana alam/ - 160.000.000 Dana CSR untuk bencana
Natural Disaster alam tidak dapat direncanakan
akan tetapi dana tidak dapat
diketahui disalurkan kemana.
3 Peningkatan 826.241.000 456.275.000 Dana CSR untuk peningkatan
kesehatan/ Health kesehatan tidak sesuai dengan
Improvement RKAP. Sisa dana CSR untuk
peningkatan kesehatan adalah
Rp. 369.968.000,-
4 Sarana dan prasarana/ 489.421.000 908.904.000 Dana CSR yang dikeluarkan
Facilities & untuk sarana dan prasarana
Infrastructure sudah melebihi RKAP, yaitu
sebesar Rp. 419.483.000,-
5 Sarana ibadah/ 806.434.000 379.702.000 Dana CSR untuk sarana
Praying Facilities ibadah tidak sesuai dengan
RKAP. Sisa dana CSR untuk
sarana ibadah yaitu sebesar
7
Rp. 426.732.000,-
6 Pelestarian alam/ 254.913.000 204.702.000 Dana CSR untuk pelestarian
Environmental alam tidak sesuai dengan
Preservation RKAP. Sisa dana CSR untuk
pelestarian alam yaitu sebesar
Rp. 50.211.000,-
7 Pengembangan - 970.650.000 Dana CSR pengembangan
masyarakat dalam masyarakat tidak dapat
rangka pengentasan direncanakan (tergantung
kemiskinan/ pada jumlah komunitas/LSM
Community yang meminta bantuan dana.
Development to
Combat Povery
8 Program kemitraan/ - 10.845.056.000 Dana CSR program kemitraan
Partnership Program tidak dapat direncanakan
(tergantung pada jumlah
komunitas/LSM yang
meminta bantuan kerja sama)
Total 3.057.609.000 14.449.355.000
Pada data ini terdapat kesalahan penjumlahan. Total jumlah yang benar adalah Rp.
14,499,521,000,- miliar.
Tabel 3.
Kegiatan CSR dan perhitungan dana yang telah dilakukan oleh PT Semen Baturaja.
2015
NO Uraian/Deskripsi RKAP Penyisihan Keterangan
Target Laba
1 Pendidikan dan 601.495.000 385.550.000 Dana CSR yang dikeluarkan
latihan/ Education & untuk pendidikan tidak sesuai
Training RKAP yang sudah ditetapkan.
Sisa dana CSR untuk
pendidikan & latihan adalah
Rp. 215.945.000,-
2 Bencana alam/ 10.000.000 94.800.000 Dana CSR untuk bencana
Natural Disaster alam sudah melebihi RKAP
yiatu sebesar Rp. 84.800.000,-
3 Peningkatan 155.305.000 343.242.000 Dana CSR untuk peningkatan
kesehatan/ Health kesehatan sudah melebihi
Improvement RKAP yaitu sebesar Rp.
187.937.000,-
4 Sarana dan prasarana/ 456.723.000 512.590.000 Dana CSR yang dikeluarkan
Facilities & untuk sarana dan prasarana
Infrastructure sudah melebihi RKAP, yaitu
sebesar Rp. 55.867.000,-
8
Pada data ini terdapat kesalahan penjumlahan. Total jumlah yang benar adalah Rp.
10.688.969.000,- miliar.
Dalam menyalurkan dana CSR perusahaan, terdapat aturan yang membahas mengenai
hal tersebut. Aturan mengenai jumlah anggaran CSR ada dalam Peraturan Menteri Negara
BUMN No. 4 tahun 2007, yakni 2% laba bersih perusahaan harus disisihkan untuk PKBL
(Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Berikut laporan keuangan PT Semen Baturaja
tahun 2014:
Tabel 4
Laporan keuangan PT Semen Baturaja
Tahun 2014 2015
Penjualan Bersih Rp. 1.214.915.000.000 Rp. 1.461.248.000.000
Laba Kotor Rp. 379.179.000.000 Rp. 493.579.000.000
Laba Bersih Rp. 335.955.000.000 Rp. 354.180.000.000
Dana untuk CSR Rp. 6.719.100.000 Rp. 7.083.600.000
9
Dari hasil laba bersih, total dana untuk CSR yang disalurkan oleh PT Semen Baturaja
sudah melebihi batasan yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. 4 tahun
2007. Akan tetapi, pada tahun 2014 terdapat adanya ketidaktransparantan pada RKAP bidang
bencana alam, dan pada dua tahun berturut-turut, terdapat tidak adanya ketransparanan
kemiskinan dan Program kemitraan. Dana yang disalurkan tidak diketahui diberikan kepada
komunitas/LSM/Organisasi yang mana dan berapa RKAP jumlah tiap komunitas untuk
diberikan bantuan dana mengingat begitu banyaknya dana yang dikeluarkan untuk kedua
bidang tersebut.
Dalam aturan pembuatan RKAP perusahaan, anggaran dapat diajukan 60 hari sebelum
anggaran tahun baru di tutup. Maka dari itu, setiap hal yang bersangkutan dengan keuangan
seharusnya lebih dirincikan karena perusahaan membutuhkan target. Terlebih lagi apabila di
lihat dari perincian dana tersebut, tanpa adanya penyaluran dana CSR pada bidang
Pengembangan masyarakat dan Program kemitraan, maka dana CSR yang wajib dikeluarkan
oleh PT Semen Baturaja tidak akan mencapai 2% dari laba bersih perusahaan dan tentunya
Atas dasar inilah yang menyebabkan publik merasa PT Semen Baturaja tidak
merincikan penyaluran dana CSR dengan transparan. Selain itu, di lihat dari total pengeluaran
dana yang sudah ditargetkan seringkali tidak sesuai dengan yang seharusnya dikeluarkan.
Maka hal itu pula yang membuat masyarakat berpikir bahwa dana CSR PT Semen Baturaja
menggunakan pabrik membuat PT Semen Baturaja tidak akan lepas dari kontra oleh berbagai
10
pihak. Dengan adanya kontra itulah yang menyebabkan banyaknya pemberitaan yang berbau
negatif yang di buat oleh media baik media cetak ataupun media online. Humas PT Semen
Baturaja harus siap dengan terpaan berita yang akan datang baik yang sudah bisa diprediksi
atau tidak terprediksi sebelumnya. Hal itu dilakukan agar reputasi dan citra PT Semen
Baturaja tetap dapat di jaga dengan baik oleh humas PT Semen Baturaja. Dalam beberapa
tahun terakhir sudah begitu banyaknya pemberitaan negative yang dimuat di media yang
Tabel 5
Pemberitaan negatif mengenai PT Semen Baturaja
No Nama Media Jenis Hari/Tanggal Judul Berita
Media Publikasi
1 Berita Pagi Cetak Minggu/ Kontribusi PT Semen Baturaja
6 May 2012 Dipertanyakan
2 Koran Sindo Cetak Rabu/ Kejagung Tutupi SP3 Korupsi
17 Oktober 2012 PT Semen Baturaja
3 Sriwijaya Post Cetak Jumat/ Gudang PT Semen Baturaja
12 Desember 2014 Terbakar, Karyawan
Berhamburan Selamatkan Diri
4 Tribun Sumsel Cetak Selasa/ PT Semen Baturaja dan
17 Maret 2015 Baturaja Multi Gemilang
Dilaporkan Ke Polda Sumsel
5 Rakyat Merdeka Cetak Kamis/ Bahas Debu PT Semen
19 Maret 2015 Baturaja
6 Media Indonesia Cetak Jumat/ Kinerja Semen Baturaja
21 Oktober 2016 Terusik Pasokan Semen
7 Sumatera Ekspres Cetak Jumat/ Gaji TKA Dibayar Lebih
3 Februari 2017 Tinggi
8 Detik News Online Selasa/ Aktif di PD, Direksi PT
(http://m.detik.com/ne 30 Maret 2004, Semen Baturaja Dituntut
ws/berita/116085) 18:23 WIB Mundur
9 Merdeka Online Selasa/ Pegawai PT Semen Baturaja
(www.merdeka.com/a 19 November 2013, Ditangkap Polisi Karena
mp/peristiwa/pegawai- 07:26 WIB Cabuli Anak
pt-semen-baturaja-
ditangkap.html)
10 Antara Sumsel Online Kamis/ Warga Sekitar PT Semen
(www.antarasumsel.co 12 Juni 2014, 20:11 Baturaja Tak Terima CSR
m/berita/287382) WIB
11 Sumatera Bisnis Online Sabtu/ SEMEN BATURAJA: Warga
11
Humas PT Semen Baturaja harus bekerja ekstra untuk meredakan isu serta
dengan menjaga human relation yang baik dengan semua pihak agar perusahaan dapat terus
Di lihat dari uraian sebelumnya, maka peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian
mengenai bagaimana peran humas PT Semen Baturaja dalam menjaga human relation
akan dihadapi oleh perusahaan baik dari pihak internal dan eksternal. Maka dari itu, peneliti
mengangkat tugas akhir kuliah ini dengan topik Peranan Humas dalam Menjaga Human
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan tema sentral masalah atau problem atau issue sebagai
gambaran ringkas secara kondisional dan situasional fenomena yang dihadapi sehingga
menggugah untuk dilakukan dalam penelitian dalam waktu dekat atau cepat (Ardianto, 2010:
13).
12
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah dikemukakan peneliti, maka dapat
di tarik permasalahan yang dapat di angkat dalam tugas akhir kuliah dengan topik Peranan
Humas dalam Menjaga Human Relation Perusahaan ( Studi Pada Humas PT Semen Baturaja)
1. Bagaimana peran humas PT Semen Baturaja dalam menjaga human relation tersebut?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana peran humas PT Semen Baturaja dalam menjaga human
relation.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat akademik/teoritis:
a Penelitian ini berguna sebagai dasar penyusunan skripsi agar memperoleh hasil dan
b Menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi peneliti dalam mengkaji fungsi unit
c Sebagai dasar penelitian tentang humas dan human relation, dan juga sebagai pemberi
d Menambah pengembangan ilmu untuk menjadi daya tarik orang lain dalam
e Menambah literatur bagi peneliti selanjutnya dalam mengkaji fungsi unit kerja bagian
2. Manfaat praktis:
a Menjadi pertimbangan bagi perusahaan dan pegawai humas PT Semen Baturaja dalam
perusahaan.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan peneliti dalam melakukan penelitian
sehingga peneliti dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Dari penelitian terdahulu, peneliti tidak menemukan penelitian dengan judul yang
sama. Namun peneliti mengangkat beberapa penelitian sebagai referensi dalam memperkaya
bahan kajian pada penelitian. Berikut merupakan penelitian terdahulu yang terkait dengan
Tabel 6.
Penelitian Terdahulu yang digunakan
NO Judul Penelitian Peranan Public Relations dalam Kegiatan Human Relation
Perusahaan Terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Ciptalift
Sejahtera
1 Peneliti Muhammad Adi Pribadi, Mahasiswa Jurusan Public Relations
Departemen Komunikasi Pemasaran Universitas Binus ( Bina
Nusantara)
Teknik Analisis Peneliti menggunakan metode kualitatif. Metode pengumpulan
data dengan data primer dan data sekunder. Karya ilmiah ditulis
dengan sistematis dan konsisten dari keseluruhan isi skripsi.
Peneliti menggunakan teori umum yaitu peran utama PR dalam
sebuah organisasi atau perusahaan, dan menggunakan teori
khusus yaitu peran PR dalam menciptakan, meningkatkan, serta
menjaga komunikasi yang efektif di dalam perusahaan dengan
melaksanakan kegiatan human relation.
Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji upaya atau peran PR PT
Ciptalift Sejahtera dalam kegiatan human relation untuk
meningkatkan motivasi kerja karyawan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa PR PT Ciptalift Sejahtera sudah
menetapkan perannya dengan baik dengan cara menerapkan
usaha-usaha internal PR di dalam perusahaan, menciptakan
suasana kerja yang kondusif dalam bekerja, agar para karyawan
bertanggung jawab pada pekerjaannya.
Persamaan (1) Penelitian ini menggunakan metode yang sama yaitu metode
kualitatif dengan cara mengumpulkan data primer dan data
15
sekunder.
(2) Penelitian ini juga menggunakan teori umum yang sama
yaitu mengenai peranan humas.
Perbedaan (1) Penelitian ini hanya membahas mengenai peran human
relation dalam ruang lingkup internal, yaitu meningkatkan
motivasi kerja karyawan. Sedangkan penelitian yang akan
dilakukan peneliti sekarang yaitu membahas peran humas dalam
menjaga human relation dalam ruang lingkup internal dan
eksternal. Tidak hanya karyawan, tetapi juga konsumen,
stakeholder, media dan lain-lain.
(2) Menggunakan teori khusus yang berbeda. Penelitian
sebelumnya menggunakan teori khusus internal PR dalam
perusahaan.
Kritik Penelitian yang dilakukan peneliti sebelumnya sudah baik, tapi
akan lebih baik jika fokus subjek yang diteliti tidak hanya
pegawai bawahan, tetapi seharusnya juga top management
seperti manajer karena manajer merupakan salah satu kepala
yang menaungi pegawai-pegawai yang lain. Manajer memiliki
tugas yang lebih berat jadi memerlukan motivasi yang lebih
daripada pegawai yang lain. Karena setiap tingkatan pegawai
memiliki kesulitan yang berbeda-beda dan cara untuk
meningkatkan motivasinya juga berbeda-beda. Akan lebih
menambah wawasan pembaca apabila peneliti juga menjadikan
pegawai atasan sebagai subjek.
2 Judul Penelitian Peran Human Relation dalam Meningkatkan Motivasi Kerja
Pegawai Humas Kantor Bupati Kabupaten Kampar
Peneliti Siska (10943007176), Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
Teknik Analisis Peneliti menggunakan metode kuantitatif melalui penyebaran
angket. Penelitian ini bersifat korelasi antara dua variabel yaitu
variabel terikat dan variabel bebas. Selain itu, peneliti
menggunakan teknik analisa data korelasional dan program
aplikasi computer yaitu program SPSS (Statistical product and
services solutions).
Hasil Penelitian Penelitian bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran human
relation dalam meningkatkan motivasi kerja pegawai dan untuk
mengetahui apakah peran tersebut sudah berjalan sebagaimana
mestinya. Hasil penelitian disimpulkan bahwa peran human
relation hubungannya lemah atau bias dan berkorelasi rendah
terhadap frekuensi motivasi kerja pegawai humas kantor Bupati
Kabupaten Kampar.
Persamaan Penelitian ini menggunakan teori umum yang sama yaitu
mengenai peranan humas menurut Cutlip and Center.
Perbedaan 1) Penelitian ini hanya membahas mengenai peran human
relations ruang lingkup internal, yaitu meningkatkan motivasi
16
B. Landasan Teori
dalam menjaga human relation perusahaan baik hubungan di internal maupun hubungan di
eksternal perusahaan. Untuk itu banyak teori-teori yang dijadikan landasan teori untuk
1. Peranan Humas
Peranan (role) dalam ilmu sosiologi diartikan sebagai aspek yang dinamis dari suatu
kedudukan. Dimana apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan
kedudukannya maka dia dikatakan menjalankan suatu peranan (Soekanto, 1987: 220). Peranan
itu sendiri lebih banyak menunjuk pada fungsi, penyesuaian diri, dan sebagai suatu proses.
Jadi, tepatnya adalah bahwa seseorang menduduki suatu posisi atau tempat dalam masyarakat
18
serta menjalankan suatu peranan (Ibid, 1987: 221). Selanjutnya disebutkan bahwa suatu
a Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang
menghendaki agar seorang laki-laki apabila berjalan bersama dengan seorang wanita,
b Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
c Peranan juga dapat dikatakan sebagai perikelakuan individu yang penting bagi struktur
sosial masyarakat. Pentingnya peranan adalah bahwa hal itu mengatur perilaku
orang-orang sekelompoknya.
Sehubungan dengan hal-hal tersebut di atas, peranan dalam penelitian ini menunjukkan
cakupan peran sebagai usaha konsep perihal apa yang dapat dilakukannya dalam suatu
19
perusahaan. Sebagaimana dalam menjalankan sebuah perusahaan tentunya tidak bisa lepas
Sejalan dengan perkembangan zaman, humas menjadi semakin kompleks, humas tidak
lagi sekedar kegiatan komunikasi. Humas yang efektif merupakan komunikasi yang efektif
karena kegiatan humas merupakan kegiatan komunikasi yang terencana (Iriantara, 2004: 61).
Humas kini merupakan kepentingan setiap perusahaan, baik yang bersifat komersial maupun
non-komersial. Kehadirannya tidak bisa di cegah, terlepas dari kita menyukai atau tidak.
Humas sendiri terdiri dari semua bentuk komunikasi yang terselenggara antara perusahaan
dengan siapa saja yang bersangkutan menjalin kontak dengannya (Jeffkins, 2003: 9).
Secara garis besarnya humas mempunyai peran ganda, yaitu fungsi keluar memberikan
informasi atau pesan-pesan sesuai dengan tujuan dan kebijaksanaan instansi/lembaga kepada
masyarakat sebagai khalayak sasaran, sedangkan ke dalam wajib menyerap reaksi, atau opini
Peranan humas sendiri adalah suatu kegiatan dalam suatu organisasi kepada
masyarakat yang saling menguntungkan agar masyarakat mengerti apa yang dilakukan
Peranan umum humas dalam manajemen suatu organisasi itu terlihat dengan adanya
beberapa aktivitas pokok kehumasan, yaitu mengevaluasi sikap atau opini public, artinya
humas harus bisa mengkoreksi apa yang kurang dalam pelaksanaan sosialisasi dan membaca
kepentingan publiknya. Humas dalam terjun ke masyarakat harus bisa membedakan mana
20
yang benar-benar kebijakan pemerintah, dan mana kepentingan masyarakat yang jauh lebih
melaksanakan perannya, humas harus memiliki recana matang. Konten apa saja yang akan
diberikan kepada masyarakat nanti. Jika hal ini sudah dilakukan, maka kemungkinan besar
pesan yang ingin disampaikan akan tepat sasaran. Pada umumnya manajemen humas berperan
2. Human Relation
Interaksi dan komunikasi yang bersifat dialogis, timbal-balik, dan dua-arah, sangat
relevan dalam masyarakat yang menghargai nilai-nilai dan demokrasi seperti kesetaraan dan
kesamaan. Komunikasi dialogis itu telah berkembang dalam studi dan kegiatan hubungan
manusiawi (human relation) yang merupakan salah satu bentuk hubungan dalam studi dan
kultural dan sistem sosial yang menjadi kerangka medan komunikasi, sehingga membawa
komunikasi keluar dari tempurung mekanistis dan linier yang klasik itu. Dalam
melakukan humawi kita akan merasakan yang namanya empati dan juga homofili. Artinya,
seorang humas mengandaikan diri, bagaimana kalau ia berada pada posisi orang lain dan
melakukan hubungan dan interaksi dengan orang yang memiliki kesamaan dalam beberapa hal
Effendy (2009: 76) mengatakan human relation dalam arti sempit adalah komunikasi
persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain secara tatap muka, dalam situasi
kerja (work situation) dan dalam organisasi kekaryaan (work organization), dengan tujuan
untuk menggugah kegairahan dan kegiatan bekerja dengan semangat kerja sama yang
Human relation dalam arti sempit mencakup semua persoalan yang dialami manusia
dalam hubungan atasan dengan bawahan, baik dalam organisasi besar maupun kecil. 8 Ciri
hakiki human relation bukan human dalam pengertian wujud manusia human being,
melainkan dalam makna proses rohaniah yang tertuju kepada kebahagiaan berdasarkan watak,
sifat, perangai, kepribadian, sikap, tingkah laku dan aspek-aspek kejiwaan lainnya yang
terdapat pada diri manusia.9 Human relation dapat diusahakan untuk menghilangkan
Human relation hanya akan terjadi jika seseorang, dalam konteks organisasi
kekaryaan, mempengaruhi orang lain dengan bujukan, ajakan, atau imbauan emosional untuk
melakukan suatu kegiatan dalam mencapai tujuan, dan kedua belah pihak sama-sama
yang berupa upaya mempengaruhi, bersifat psikologis, dan kedua belah pihak sama-sama
Hiseradt (dalam Susanto, 1982) berpendapat bahwa human relation dalam arti sempit
hasilnya.
yang dibahas oleh human relation adalah bagaimana faktor-faktor manusia dalam
organisasi/kelompok dapat diserasikan dengan keanggotaan yang sangat luas dan diikat oleh
disiplin kerja, serta bagaimana dalam suatu suasana di mana ada paksaan (yang merupakan
kenyataan kerja), individu dapat bekerja dengan teman sekerja maupun atasan dan tetap
merasa senang.
Dari pendapat Susanto di atas, terlihat bahwa Susanto ingin menempatkan unsur
manusia serta human relation menjadi faktor yang menentukan sukses tidaknya sebuah proses
produksi berjalan. Hal ini berarti bahwa manusia di dalam suatu organisasi tidak boleh
diperlakukan sama dengan unsur-unsur produksi, seperti modal, mesin, alat-alat perlengkapan,
dan sebagainya, karena manusia adalah mahluk yang sangat unik dengan latar belakang sifat
Dalam ruang lingkup industri human relation merupakan tindakan atau komunikasi
persuasif yang dilakukan atasan untuk menggugah gairah kerja. Dengan demikian human
relation in industry merupakan proses atau tahapan komunikasi secara persuasif yang
dilakukan dari satu pihak terhadap pihak lain atau untuk menjalin kerjasama dan komunikasi
secara berkala untuk semangat yang produktif untuk mencapai tujuan bersama.
Onong Uchjana Effendy (2009: 144-154), menyebutkan bahwa dalam menjaga human
maka terdapatlah hubungan yang khusus. Dalam melaksanakan peran humas, humas harus
Hubungan yang termasuk dalam publik intern adalah para karyawan (employee) dan
hubungan yang khusus dengan mereka. Dalam rangka melaksanakan fungsi purel, PRO harus
Menjalin human relation dengan karyawan merupakan suatu kekuatan yang hidup dan
dinamis yang dibina dan diabadikan dalam hubungan dengan perorangan sehari-hari. Humas
bukan hanya duduk di kantornya, melainkan harus berkomunikasi langsung dengan para
dimaksudkan dengan pegawai di sini ialah semua pekerja, baik pekerja halus yang berpakaian
bersih di ruangan kantor yang serba bersih pula, maupun pekerja kasar yang berpakaian penuh
minyak di pabrik-pabrik. Hanya dengan demikian timbang rasa, pengertian bersama, dan
kepercayaan dari mereka dapat di pelihara dan di bina. Dengan senantiasa berkomunikasi
dengan mereka yakni mendatangi mereka dan bercakap-cakap dengan mereka akan dapat
Dalam rangka menjaga human relation dengan karyawan tersebut, humas perlu banyak
melihat dan mendengarkan para karyawan. Hanya dengan komunikasi antar personal dengan
para karyawan, humas dapat menyelami perasaan mereka. dan dengan komunikasi pula dapat
Apabila dilihat dari penjabaran sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
yang paling utama dalam melakukan human relation dengan karyawan yaitu mengadakan
konseling untuk memecahkan permasalahan baik berupa keluhan ataupun saran. Dengan
adanya konseling maka humas juga dapat menjalankan perannya sebagai fasilitator
24
oleh karyawan.
Dalam menjaga human relation dengan karyawan, Onong Uchjana (2009: 82-85)
menjelaskan ada dua jenis konseling yang dapat dilakukan oleh humas. Ini tergantung dari
konseling seperti ini aktivitas yang utama terletak pada konselor. Pertama-tama konselor
berusaha agar terjadi hubungan yang akrab, sehingga konseli menaruh kepercayaan
informasi. Data yang ia peroleh, ia analisis untuk pada tahap berikutnya melakukan diagnose;
Konseling jenis ini disebut juga the counselee centered approach yakni, konseling
jenis ini terpusatkan pada konseli sedangkan aktivitas konselor hanya berusaha agar konseli
merasa mudah untuk memimpin dirinya sendiri. Konseli dibantu untuk merasa dirinya bebas
Sudah tentu antara karyawan yang satu dengan yang lainnya terdapat perbedaan,
sebagainya. Tetapi menurut Onong Uchjana (2009: 145-148) di antara mereka semua terdapat
Upah yang cukup untuk keperluan hidup adalah cita-cita semua karyawan. Untuk
mencapai itu, ada di antara para karyawan yang menggiatkan diri dalam pekerjaannya dengan
rajin atau menambah pengetahuannya. Dalam hal itulah perlunya seorang humas untuk
menengahi antara perjuangan para pekerja yang menuntut kenaikan upah dengan sikap
bertahan dari pihak majikan. Adalah peran humas untuk selalu memelihara hubungan yang
harmonis yaitu sebagai fasilitator komunikasi dan penasehat ahli sehingga semua pihak merasa
Adalah hasrat semua pegawai untuk selalu diperlakukan secara adil di kalangan
karyawan, tidak saja hubungannya dengan upah, tetapi juga dengan soal-soal lain. Tetapi
perasaan tersebut hanyalah perasaan pribadi saja, yang seringkali disebabkan informasi yang
kurang jelas mengenai soal kepegawaian. Hanya dengan berkomunikasi dengan mereka,
kesalah-fahaman akan dapat dihilangkan dan kepercayaan kepada pimpinan kembali dibina.
c) Ketenangan bekerja
dengan pekerjaan, tetapi juga dalam hubungannya dengan keluarga yang ditinggalkan di
rumah.
Pada setiap karyawan terdapat perasaan yang ingin diakui sebagai karyawan yang
berharga dan anggota kelompok kerjanya yang terhormat. Hal ini sering bersangkutan dengan
dengan itu, humas perlu mengadakan komunikasi dengan mereka yang merasa dianak-tirikan
26
disebabkan tidak terpilih dalam suatu kegiatan. Humas harus mengusahakan agar mereka tidak
adalah kewajiban mereka untuk bekerja segiat-giatnya. Untuk itulah mereka di beri upah.
Meskipun demikian, akan selalu terpelihara adanya harmoni, bila diadakan cara-cara tertentu
sebagai tanda bahwa hasil kerja mereka dihargai. Ini bisa dalam bentuk uang, barang atau
piagam.
f) Penyalur perasaan
bekerja. Mereka ingin menyalurkan perasaannya. Sebuah penerbitan intern akan merupakan
medium hubungan batin antara pemimpin dengan karyawan dan antara karyawan dengan
karyawan. Penerbitan seperti itu selain dapat memuat asal-usul, pendapat-pendapat, saran-
saran, atau hasrat-hasrat para karyawan, juga dapat menyalurkan bakat mereka, seperti
mengarang, menggambar, membuat foto, dan lain-lain. Komunikasi dua arah secara timbal
untuk membina hubungan yang harmonis antara semua pihak. Majalah tersebut selain
dengan perusahaan, juga dapat memuat berita-berita keluarga di kalangan para karyawan,
seperti pernikahan, pertunangan, kematian, kepindahan, naik pangkat, acara di waktu libur,
pengumuman-pengumuman.
27
Onong Uchjana (2009: 17) juga menyebutkan bahwa ketika berhadapan dengan
pegawai di tempat kerja, humas menggunakan cara komunikasi yang berbeda. Seperti ketika
komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) adalah komunikasi dari pimpinan
ke bawahan dan dari bawahan ke pimpinan secara timbal balik (two way traffic
communication).
Dalam pada itu, bawahan memberikan laporan, gagasan, saran, dan sebagainya kepada
pimpinan. Sedangkan dalam komunikasi dengan sesama karyawan atau anggota staff, pegawai
tingkat menengah atau pegawai rendahan komunikasi yang digunakan humas yaitu
lebih formal, maka komunikasi horizontal seringkali berlangsung dalam suasana tidak formal.
Dengan cara komunikasi yang seperti ini akan membuat para pegawai tersebut merasa lebih
Modal merupakan salah satu faktor terpenting bagi suatu organisasi kekaryaan seperti
pemegang saham tidak dapat dikesampingkan dari pemikiran seorang humas dalam usahanya
hubungan yang baik dengan para pemegang saham itu. Komunikasi dengan mereka dapat
dilakukan oleh humas sebagai petugas yang sudah terbiasa dalam bidang itu. Menjaga human
relation dengan para pemegang saham dapat dilakukan dengan cara, diantaranya :
28
Pemegang saham yang baru adalah anggota baru dalam keluarga perusahaan. Karena
itu patut di beri ucapan selamat datang dalam lingkungan keluarga besar itu, caranya ialah
dengan mengirimkan surat pernyataan selamat, dimana juga mencantumkan betapa bahagianya
staf pimpinan dan seluruh karyawan atas kedatangan pemegang saham itu. Komunikasi seperti
itu akan membuat para pemegang saham merasa dihargai dan dihormati.
b) Memberikan laporan
yang berfungsi sebagai pembinaan hubungan yang harmonis dan sebagai usaha menanamkan
Majalah organisasi yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan medium yang baik
untuk membina hubungan yang harmonis dengan para pemegang saham. Meskipun mereka
termasuk publik intern, namun tidak ada salahnya jika mereka, selain dikirimi majalan intern
juga majalah ekstern secara teratur. Dengan demikian, mereka dapat mengakui terus
d) Mengadakan pertemuan
hubungan yang harmonis memelihara pengertian bersama dan meningkatkan kepercayaan. Ini
para pemegang saham. Atau bisa juga diadakan pertemuan lengkap dengan seluruh karyawan,
umpamanya pada malam halal-bihalal atau peringatan ulang tahun perusahaan. Para pemegang
Publik ekstern yang menjadi sasaran humas adalah pelanggan, khalayak sekitar,
tersebut harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan menjaga
hubungan yang harmonis dengan mereka. Hubungan baik dengan publik ekstern sama
pentingnya dengan hubungan dengan publik intern; turut menentukan sukses tidaknya tujuan
bentuk baru dari merk lama. Demikian pula radio tiap hari menyiarkan iklan yang merangsang
Dalam menghadapi tantangan itu, humas selain harus waspada juga harus terampil.
Humas harus membiasakan diri tiap hari membaca surat-kabar, mendengarkan radio dan
menonton televise, untuk mengetahui kalau-kalau ada propaganda dari perusahaan saingannya
yang mungkin merebut publiknya. Dalam hal itu ia harus tetap giat, selain mempertahankan
pelanggannya yang sudah tetap, juga mengajak mereka yang belum menjadi pelanggan agar
Publisitas dan periklanan adalah solusi untuk mencapai pelanggan yang tersebar luas.
selamat hari raya Lebaran, Natal, Tahun Baru atau hari kemerdekaan, dan sebagainya. Selain
itu juga ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga human relation dengan
pelanggan yaitu dengan memberikan potongan harga, memberikan buku telepon, dan
memberikan kalender.
30
kepedulian perusahaan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan. Ini juga dapat diartikan
sebagai tanda terima kasih perusahaan kepada komunitas. Dengan begitu menunjukkan bahwa
perusahaan tidak hanya sekedar mengambil keuntungan dari mereka, melainkan ikut peduli
dan mau berbagi apa yang diperoleh perusahaan dari lingkungan yang merupakan milik
bersama. Hubungan dengan komunitas ini seringkali diwujudkan dengan program corporate
perusahaan.
Sebuah organisasi kekaryaan tidak bisa tidak, aka nada hubungannya dengan instansi-
instansi pemerintah, seperti Kotamadya atau Kabupaten, Kecamatan, kantor telepon, kantor
Komunikasi dengan jawatan-jawatan tersebut dalam rangka membina good will dan
kesulitan seperti, telepon rusak, listrik mendapat gangguan, masalah pajak tidak akan sulit
e) melakukan kegiatan lobby secara baik dengan pihak pemerintah untuk memperlancar suatu
kegiatan perusahaan.
Yang dimaksudkan dengan pers disini ialah pers dalam arti luas, yakni semua media
massa; jadi selain surat kabar dan majalah, juaga kantor-berita, siaran radio, siaran televisi,
Media massa tersebut banyak sekali bantuannya kepada organisasi kekaryaan untuk
mencapai publik yang tersebar luas. Hubungan baik yang terpelihara terus dengan orang-orang
media massa, akan memperlancar kegiatan publikasi. Press release yang dikirimkan kepada
mereka untuk disiarkan, akan diprioritaskan, apabila sudah sejak sebelumnya dibina hubungan
yang baik. Penyiaran iklan akan dibantu oleh mereka agar efektif. Undangan konperensi pers
akan lebih diutamakan daripada undangan yang sama dari organisasi lainnya.
Komunikasi dengan mereka dapat dilakukan secara anjang-sana kepada staf redaksi,
seperti:
media
Pada pokoknya humas harus berusaha agar orang-orang pers menjadi teman yang
a Sebagai communicator atau penghubung organisasi atau lembaga yang diwakili dengan
publiknya.
b Membina relationship, yaitu berupaya membina hubungan yang positif dan saling
d Membina corporate image, artinya peranan humas berupaya menciptakan citra bagi
Lebih lanjut, Rosady Ruslan (2005: 10) menjelaskan apabila dipaparkan secara rinci,
tiga peran utama humas (communicator, relationship, dan back up management) tersebut
perusahaan, prosesnya berlangsung dalam dua arah timbal balik (two way traffic
reciprocal communication). Dalam hal ini, di satu pihak melakukan fungsi komunikasi
dalam bentuk penyampaian pesan dan menciptakan opini public (public opinion).
b Membangun atau membina hubungan (relationship) yang positif dan baik dengan
pihak publik sebagai target sasaran, yaitu publik internal dan eksternal, khususnya
organisasi atau perusahaan. Dalam ilmu manajemen menurut Currier dan Filley
(Rosady Ruslan,2005: 9), dikatakan bahwa istilah fungsi menunjukkan suatu tahap
pekerjaan yang jelas dan dapat dibedakan, bahkan terpisah dari tahapan dengan
pekerjaan lain. Hal tersebut sama halnya dengan fungsi humas melekat pula dalam
fungsi manajemen. Untuk mencapai tujuan dari fungsi manajemen, menurut teori
bahwa proses manajemen melalui tahapan yang terkenal yaitu POAC, adalah singkatan
dan controlling (pengawasan). Lalu diikuti unsur lain yang terlibat dalam proses
lainnya.
34
d Menciptakan citra perusahaan atau lembaga (corporate image) yang merupakan tujuan
(goals) akhir dari suatu aktivitas program kerja PR campaign (kampanye PR), baik
untuk keperluan publikasi maupun promosi. Peranan humas mencakup bidang yang
luas menyangkut hubungan dengan berbagai pihak dan tidak hanya sekedar berbentuk
relations arti sempit, karena personal relations mempunyai peranan yang cukup besar
Dozier & Broom (Rosady Ruslan, 2012:20), menjelaskan beberapa hal yang dapat
Seorang praktisi humas yang berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat
Dalam hal ini, praktisi humas betindak sebagai komunikator atau mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya. Di pihak lain, dia juga di tuntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan
Peranan praktisi humas dalam pemecahan masalah persoalan humas ini merupakan
bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasihat (advicer) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional.
35
Berbeda dengan tiga peranan praktisi humas profesional sebelumnya yang terkait erat
dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan communication technician ini
menjadikan praktisi humas sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan
Tabel 7.
Bagan dan Konsep Teknis Kemampuan Humas
1. Managerial Skill Konseptual Expert Prescriber
2. Human Relations Skill Konseptual 1.Problem Solver Process Fasilitator
(Interpersonal 2.Communication Fasilitator
Communication Skill) Teknis
3. Technical Skill Teknis Communication Technician
Peran humas mencakup internal public relations dan external public relations. Yang
dimaksud dengan publik internal adalah publik yang menjadi bagian dari
atau mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran negative di dalam masyarakat, sebelum
kebijakan itu dijalankan oleh organisasi. Sedangkan yang dimaksud dengan publik eksternal
adalah publik umum (masyarakat). Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik
yang positif terhadap lembaga yang diwakilinya. Dengan demikian, seperti yang dijelaskan di
atas, peran humas/PR tersebut bersifat dua arah yaitu berorientasi ke dalam (inward looking),
Peran humas menurut Grunig dan Hunt (Putra, 1999: 6-10) dapat dikategorikan ke
dalam dua peranan yakni, sebagai peranan manajerial (public relations manager atau
communication manager role) dan peranan teknis (public relations technician atau
communication technician role). Hal mendasar yang membedakan kedua peranan ini adalah
36
keterlibatan praktisi humas dalam proses pengambilan keputusan di tingkat korporat, para
terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Ada dua hal penting yang perlu diperhatikan
a. Mereka merupakan bagian dari koalisi dominan dalam organisasi dan terlibat dalam
b. Mereka mengelola bagian humas tanpa campur tangan bagian lain dan bertanggung
Pada tahap model ini, humas dalam melakukan propaganda atau kampanye melalui
proses komunikasi searah untuk bertujuan publisitas yang menguntungkan dan khususnya
dalam menghadapi media massa, yaitu dengan mengabaikan kebenaran informasi dan sebagai
upaya manipulasi (untuk menutupi) unsur-unsur negative dari organisasi atau lembaga yang
diwakilinya.
Persuasive
Source Receiver
Organizatio Public
n Propoganda
One Way
Communication
Gambar 1.
Model Propoganda Peranan Humas
37
bertindak sebagai wartawan dalam menyebarkan publikasi atau kepada media massa. Unsur
kebenaran dan objektivitas pesan atau informasi selalu diperhatikan oleh para nara sumber.
Objektive
Gambar 2.
Informasi Publik Peranan Humas
Pada model asimetris ini, pihak humas dalam berkampanye melalui komunikasi dua
arah, dan penyampaian pesannya berdasarkan hasil riset dan strategi persuasif ilmiah (public
fic persuasive) dan bahwa kebenaran diperhatikan yang berupaya untuk membujuk public agar
mau bekerja sama, bersikap terbuka serta berpikir sesuai dengan harapan organisasi. Dalam
hal ini masalah feedback dan feedforward dari publiknya selalu diperhatikan.
Propogandis
Source One Way Receiver
Organization Communication Public
Gambar 3.
Model Asimentris Dua Arah
38
Model komunikasi simetris dua arah, yang menggambarkan bahwa propaganda atau
kampanye melalui komunikasi dua arah timbal balik yang berimbang. Model ini bertujuan
untuk memperoleh saling pengertian, sedangkan komunikasinya bersifat dua arah dengan
Model ini dapat memecahkan suatu konflik yang terjadi dan mampu memperbaiki
pemahaman public secara strategis yang dapat di terima dan di anggap etis dalam
penyampaian pesan atau informasi melalui teknik komunikasi yang membujuk untuk
Source Receiver
Organization Flow Public
Gambar 4.
Model Simentris 2 Arah Peranan Humas
Teori peranan humas yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut Dozier
& Broom (Rosady Ruslan, 2012:20), yang menjelaskan bahwa peran humas terdiri dari 4 hal,
fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process fasilitator) dan teknisi
komunikasi (communication technician). Dilihat dari 4 hal yang telah disebutkan tersebut,
maka dapat diketahui bahwa teori ini yang paling tepat untuk penelitian.
39
Teori Dozier & Broom dalam per poin teorinya dapat diartikan secara luas,
berdasarkan pengertian yang dipaparkan maka dapat dirincikan aktivitas-aktivitas apa saja
yang dapat dilakukan dalam peran tersebut. Apabila di lihat dari per poin nya, peran yang
dijelaskan oleh Dozier dan Broom ini juga menyentuh semua bidang dalam komunikasi, yaitu
terdapat interaksi, perencanaan, jurnalistik, pengorganisasian dan lain sebagainya. Selain itu
teori ini dapat mencakup berbagai ruang lingkup yaitu dapat digunakan untuk meneliti peran
humas dalam internal perusahaan dan eksternal perusahaan. Sama seperti tujuan penelitian ini
yaitu peneliti ingin mengetahui peran humas dalam menjaga human relation dengan pihak di
E. Kerangka Teori
Teori peranan humas menurut Dozier & Broom menjelaskan beberapa hal yang dapat
Seorang praktisi humas yang berpengalaman dan memiliki latar belakang kehumasan
dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya
seperti hubungan antara dokter dan pasiennya. Untuk mencari solusi masalah, humas PT
Semen Baturaja dapat melakukan pembinaan. Humas PT Semen Baturaja bertindak pasif
untuk menerima atau mempercayai apa yang telah disarankan atau usulan dari pihak internal
dan eksternal perusahaan. Namun pakar humas PT Semen Baturaja bersikap aktif dalam
memecahkan dan mengatasi persoalan public relations yang tengah dihadapi oleh organisasi
bersangkutan.
Dalam hal ini, praktisi humas bertindak sebagai komunikator atau mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya. Di pihak lain, dia juga di tuntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan
dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Sebagai perusahaan BUMN, sudah tentu PT
Semen Baturaja memiliki kebijakan yang di tentukan oleh pemerintah, dan humas PT Semen
Baturaja harus mampu menyebarkan informasi tersebut ke pihak internal dan pihak eksternal
perusahaan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Sehingga dengan komunikasi timbal
balik tersebut dapat tercipta saling pengertian, mempercayai, menghargai, mendukung dan
Peranan praktisi humas dalam pemecahan masalah persoalan humas ini merupakan
bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasihat (advicer) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Biasanya dalam
menghadapi suatu krisis yang terjadi, maka di bentuk suatu tim posko yang di koordinir
praktisi ahli humas dengan melibatkan berbagai departemen dan keahlian dalam satu tim
khusus untuk membantu organisasi, perusahaan dan produk yang tengah menghadapi atau
mengatasi persoalan krisis tertentu. Humas PT Semen Baturaja harus beroperasi sebagai
katalis karena sebagai perusahaan BUMN yang bergerak di bidang industri semen, maka
peluang terciptanya permasalahan akan mudah terjadi di mulai dari pengelolaan pabrik,
pendistribusian, aktivitas kantor sehari-hari maka menuntut humas PT Semen Baturaja agar
dapat membaca situasi dan memprediksi permasalahan dengan cepat sehingga mereka dapat
Berbeda dengan tiga peranan praktisi humas profesional sebelumnya yang terkait erat
dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan communication technician ini
menjadikan praktisi humas sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan
komunikasi dalam organisasi tergantung dari masing-masing bagian atau tingkatan (level),
yaitu secara teknisi komunikasi, baik arus maupun media komunikasi yang dipergunakan dari
tingkat pimpinan dengan bawahan akan berbeda dari bawahan ke tingkat atasan. Hal yang
sama juga berlaku pada arus dan media komunikasi antara satu level, misalnya komunikasi
antar karyawan satu departemen dengan lainnya (employee relations and communication
media model).
Dalam hal ini, humas PT Semen Baturaja di tuntut untuk mampu menguasai bidang
jurnalistik seperti pembuatan press release ataupun penggunaan kamera, dan humas PT Semen
dan desain grafis sehingga mampu menyebarkan informasi lebih cepat dan efisien.
F. Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir adalah penjelasan sementara terhadap yang terjadi pada objek
permasalahan kita. Sedangkan menurut Uma Sakaran dalam bukunya Business Research
Dozier & Broom (Rosady Ruslan, 2012:20), peran humas antara lain:
Penasehat ahli diartikan sebagai pakar humas yang dapat membantu mencarikan solusi
dalam penyelesaian masalah hubungan dengan publiknya. Seorang penasehat ahli harus
memiliki latar belakang dan pengalaman kerja yang baik sehingga humas tersebut memiliki
42
kredibilitas di mata pegawai lain. Dalam melaksanakan peran sebagai penasehat ahli, humas
PT Semen Baturaja dapat mengadakan pembinaan. Adapun yang perlu dijabarkan dari
a. Bentuk pembinaan, melalui cara ini dapat ditentukan pembinaan seperti apa yang
akan dilakukan oleh humas PT Semen Baturaja. Adapun bentuk pembinaan yang dapat
b. Pihak yang dibina, dalam hal ini humas PT Semen Baturaja memilih mana saja
pihak yang di rasa perlu untuk dilakukan pembinaan. Biasanya pembinaan dilakukan pada
c. Strategi pembinaan, strategi dapat di lihat dari dua perspekrif yang berbeda yaitu
dari apa yang akan dilakukan oleh perusahaan dan dari apa yang telah dilakukan oleh
perusahaan. Strategi pembinaan humas PT Semen Baturaja dapat mencakup wawasan waktu,
d. Materi pembinaan, dalam hal ini humas PT Semen Baturaja menyiapkan isi pesan
yang akan disampaikan pada saat pembinaan. Materi pembinaan didasari pada kebutuhan dari
pihak yang di bina bisa berupa informasi, solusi dan lain sebagainya.
Dalam hal ini, praktisi humas betindak sebagai mediator untuk membantu pihak
manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
informasi perusahaan mengenai kebijakan dan harapan organisasi kepada pihak-pihak yang
memiliki kepentingan di dalam perusahaan dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Adapun
yang perlu dijabarkan dari fasilitator komunikasi adalah sumber daya manusia ( SDM) dan
1) Jumlah pegawai : Untuk mengetahui berapa jumlah pegawai humas yang ada di
PT Semen Baturaja, sehingga dapat diketahui apakah jumlah tersebut sudah cukup
2) Jam kerja pegawai : Untuk mengetahui apakah jam kerja pegawai humas sesuai
dengan jam kerja perusahaan atau humas PT Semen Baturaja justru sering melakukan
3) Kegiatan yang dilakukan : Untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan
b. Media
1) Jenis media : dalam hal ini, peneliti dapat mengetahui jenis media apa saja yang
2) Tujuan penggunaan media : untuk mengetahui apa tujuan dari humas PT Semen
organisasi baik sebagai penasihat (advicer) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan).
Dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional
tahap awal yang dapat humas PT Semen Baturaja lakukan adalah membuat kebijakan-
kebijakan sehingga memiliki patokan dalam mengambil keputusan. Atau pilihan lain yang
dapat dilakukan humas PT Semen Baturaja adalah melakukan pengawasan. Adapun yang
perlu dijabarkan dari fasilitator proses pemecahan masalah ini, yaitu sebagai berikut:
44
a. Pengambilan keputusan
1) Tahapan pengambilan keputusan: dalam pengambilan keputusan aka nada dasar dan
perusahaan serta akibat yang dapat ditimbulkan dari keputusan yang diambil. Pada
2) Kendala pengambilan keputusan: Dalam hal ini dilakukan untuk mengetahui apa
keputusan.
b. Pengawasan
memiliki peran untuk menjaga hubungan dengan banyak pihak yang memiliki
keterkaitan dengan perusahaan. Dalam hal ini peneliti dapat mengetahui pihak mana
saja yang menjadi perhatian humas PT Semen Baturaja untuk melakukan pengawasan
nanti.
2) Proses pengawasan : melalui cara ini, peneliti dapat mengetahui apa saja proses atau
pengawasan.
masalah. Dalam metode pengawasan, dapat dilakukan dengan langsung dan tidak
langsung, dengan cara ini peneliti akan mengetahui metode atau jalan mana yang
recident yang hanya menyediakan layanan teknis komunikasi. Humas PT Semen Baturaja
dapat melakukan dokumentasi dan publikasi. Humas melakukan publikasi, dalam penyampai
perusahaan seperti kegiatan pertandingan olahraga, kegiatan keagamaan, tak terkecuali acara
pemberian CSR kepada masyarakat, gathering dengan wartawan dan lain-lain yang akan
nyata yaitu dengan membuat foto atau video dalam setiap kegiatan yang dilakukan humas.
Untuk dokumentasi juga bisa berupa dokumen-dokumen atau data-data yang berhubungan
dengan humas.
G. Alur Pemikiran
Alur pemikiran berdasarkan kerangka teori dari Dozier & Broom yang menyatakan
Tabel 8
Sumber: diolah oleh peneliti
H. Hipotesis Deskriptif
Berdasarkan dari gambaran dalam kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka
dirumuskan hipotesis dekriptif dalam penelitian peranan humas dalam menjaga human
relation perusahaan (studi pada humas PT Semen Baturaja) dapat dikatakan berjalan dengan
baik.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor
yang dikutip dalam buku Metode Penelitian Kualitatif (Moelong, 2006:3) yang menyebutkan
bahwa metode kualitatif adalah prosedur peneliti yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari kata-kata orang dan perilaku yang diamati. Menurut Bogdan
dan Taylor, pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh).
Jadi pada penelitian ini bermaksud untuk menggambarkan fakta serta keterangan-keterangan
yang diketahui tanpa mengadakan perlakuan khusus terhadap data-data penelitian yang di
dapat.
B. Definisi Konsep
Definisi konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak, kejadian, keadaan. Kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian.
Untuk memahami konsep peranan humas dalam menjaga human relation, maka ada beberapa
1. Peranan adalah suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam
berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian
3. Peranan humas adalah suatu kegiatan dalam suatu organisasi kepada masyarakat yang saling
menguntungkan agar masyarakat mengerti apa yang dilakukan organisasi serta mendapat
4. Human Relation adalah adalah komunikasi persuasif yang dilakukan oleh seseorang kepada
orang lain secara tatap muka, dalam situasi kerja (work situation) dan dalam organisasi
kekaryaan (work organization), dengan tujuan untuk menggugah kegairahan dan kegiatan
bekerja dengan semangat kerja sama yang produktif serta perasaan bahagia dan puas hati.
C. Fokus Penelitian
Tabel 9
Fokus penelitian dalam penelitian
Variabel Dimensi Indikator Deskripsi
1. Penasehat 1.Latar Belakang 1. Pendidikan
Ahli 2. Pelatihan
3. Pengalaman kerja
2. Pembinaan 1. Bentuk pembinaan
2. Pihak yang di bina
3. Strategi pembinaan
4. Materi pembinaan
2.Fasilitator 1. Sumber Daya 1. Jumlah pegawai
Peran Humas Komunikasi Manusia 2. Jam kerja pegawai
(menurut 3. Kegiatan yang dilakukan
Dozier 2. Media 1. Jenis media
& Broom) 2. Tujuan penggunaan media
3. Manfaat penggunaan media
3.Fasilitator 1.Pengambilan 1. Tahapan pengambilan keputusan
Proses Keputusan 2. Kendala dalam pengambilan
Pemecahan keputusan
Masalah 2. Pengawasan 1. Pihak yang diawasi
2. Proses pengawasan
3. Metode pengawasan
49
Unit analisis data adalah satuan data yang diteliti yang berupa kelompok, individu
sebagai subjek peneliti. Unit analisis data dalam penelitian ini adalah pada organisasi bagian
E. Key Informant
kehumasan yang ada di PT Semen Baturaja. Subjek penelitian ini yang akan diambil data dan
F. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Sumber data
adalah para informan yaitu humas, pegawai di bagian atau devisi lain serta pihak-pihak yang
terlibat dalam human relation PT Semen Baturaja yang akan memberikan informasi yang
dibutuhkan peneliti.
1. Data Primer :
Kata-kata dan tindakan dari orang yang diwawancarai atau yang diamati merupakan
sumber data dalam penelitian. Jenis penelitian ini diambil dari data tertulis, rekaman, atau
pengambilan foto. Pencatatan sumber data ini melalui wawancara dan pengamatan serta
merupakan hasil gabungan dari melihat, mendengarkan dan bertanya. Jawaban dari pertanyaan
yang dilontarkan pada subjek penelitian di catat sebagai data utama ditambah dengan hasil
2. Data Sekunder :
Data sekunder adalah data yang di diperoleh dari pihak yang tidak berhubungan
langsung dengan masalah yang di teliti. Data sekunder dalam penelitian ini adalah dokumen-
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan beberapa teknik agar memperoleh
1. Dokumentasi
Pengumpulan data dengan dokumentasi akan dilakukan peneliti sejak peneliti berada di
lapangan. Metode ini digunakan untuk memperkuat data dari hasil wawancara. Dokumentasi
tersebut antara lain berupa struktur organisasi, peta atau lokasi, sejarah kantor dan
perkembangannya.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara dalam penelitian ini menggali data dan informasi keterangan, penjelasan
yang memuat permasalahan pokok dalam penelitian. Sedangkan teknik wawancara yang
digunakan adalah bebas terpimpin, yaitu cara mengajukan pertanyaan dikemukakan secara
bebas, artinya kalimat tidak terpaku pada pedoman wawancara tentang masalah-masalah
pokok penelitian, kemudian dapat diperdalam dan dikembangkan sesuai dengan kondisi
lapangan. Pedoman wawancara digunakan sebagai pengontrol agar tidak terjadi penyimpangan
masalah yang akan diteliti. Wawancara dilakukan dengan pihak-pihak yang diyakini
mempunyai informasi yang dapat dipercaya tentang peran humas dalam memberikan
51
pelayanan kepada pelanggan. Pihak-pihak tersebut adalah bagian humas atau orang yang
3. Observasi
terjadi di lapangan. Observasi dalam penelitian ini adalah observasi non partisipatif yaitu
mengadakan pengamatan terhadap kelompok yang diamati tanpa ikut menjadi anggota dalam
kelompok.
Analisa data merupakan salah satu langkah penting dalam rangka memperoleh temuan-
temuan hasil penelitian. Teknik analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah
teknik deskriptif yaitu membuat gambaran secara sistematis, faktual dan akurat mengenai
dikumpulkan sesuai dengan kenyataan yang ada dalam latar penelitian. Untuk memenuhi
validasi data temuan tentan peran Humas PT Semen Baturaja, digunakan teknik pemeriksaan
sebagai berikut:
2. ketekunan pengamat;
keabsahannya.
52
trianggulasi dengan sumber, membandingkan perolehan data pada teknik yang berbeda dalam
J. Jadwal penelitian
Tabel 10
Jadwal kegiatan proses pra penelitian dan penulisan bab 1-3
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Sejarah PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dimulai ketika pada tahun 1973 Pemerintah
Republik Indonesia (RI) berencana mendirikan Pabrik Semen di wilayah Sumatera Selatan
tepatnya di Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Hal ini didasari dan diawali
dengan adanya penelitian tentang deposit (kandungan bahan galian batu-batuan) di daerah
Airlaya, Dusun Sukajadi, Baturaja yang dilakukan oleh Departemen Pertambangan RI melalui
Direktorat Geologi.
Dari hasil penelitian yang dilakukan tersebut diperoleh beberapa data pokok antara
lain:
1. Adanya cadangan batu kapur (limestone) yang merupakan bahan baku pembuatan
semen yang diperkirakan cukup untuk jangka waktu 30 tahun dengan jumlah
2. Adanya cadangan tanah liat (clay) yang juga merupakan bahan baku pembuatan semen
dengan jumlah cadangan 22.672.000 m/ton dengan luas area 2.115 hektar.
Sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian tersebut, maka dilakukan sebuah studi
kelayakan (feasibility study) oleh PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk mendirikan pabrik
semen dengan rencana kapasitas produksi sebesar 500.000 ton semen per tahun. Berdasarkan
studi kelayakan tersebut diperoleh kepastian untuk mendirikan sebuah pabrik semen di
Ditinjau dari segi ekonomi, pendirian pabrik Semen Baturaja di Sumatera Selatan ini
1. Untuk memenuhi kebutuhan semen di daerah Sumatera Selatan khususnya dan membantu
2. Penghematan devisa negara dan membuka lapangan kerja untuk 500 orang, dengan kata
3. Cadangan bahan baku yang ada cukup untuk produksi jangka panjang.
Dana untuk membiayai pembangunan pabrik Semen Baturaja ini diperoleh dari dalam
1. Pinjaman dari dalam negeri yang diperoleh dari gabungan (konsorsium) bank-bank
Pemerintah, antara lain Bank Dagang Negara (BDN), Bank Pembangunan Indonesia
2. Pinjaman dari luar negeri, antara lain Bank Pembangunan Asia (Asian Development
Pendirian Pabrik PT Semen Baturaja Tbk berdasarkan Akte Notaris No. 34 tanggal 14
November 1974 di hadapan notaris Jony Frederik Bethold Timbelaka Sinyal yang
berkedudukan di Jakarta dan Akte Perubahan No. 49 tanggal 21 November 1974 dengan
November 1974. Terdaftar di Kantor Panitera Pengadilan Negeri Propinsi Sumatera Selatan
No. 337 tanggal 22 November 1974. Pendirian PT Semen Baturaja (Persero) Tbk diumumkan
dalam tambahan Berita Negara RI No.2 tanggal 7 Januari 1975 dengan Pemegang saham
adalah:
Pusat Produksi Semen Baturaja mulai dari penambangan hingga menjadi terak berada
tiga lokasi pabrik yaitu, Baturaja, Palembang dan Panjang yang selanjutnya siap untuk
didistribusikan ke daerah-daerah pemasaran. Bahan baku produksi berupa Batu Kapur dan
Tanah Liat diperoleh dari pertambangan Batu Kapur dan Tanah Liat milik Perseroan yang
berlokasi hanya 1,2 km dari pabrik di Baturaja. Sedangkan bahan baku pendukung seperti
Pasir Silika diperoleh dari tambang rakyat di sekitar Baturaja, Pasir Besi diperoleh dari
tambang rakyat di provinsi Lampung, gypsum dibeli dari Petro Kimia Gresik dan impor dari
Thailand, sedangkan kantong semen diperoleh dari produsen kantong jadi di dalam negeri.
Untuk penyempurnaan peralatan yang sudah ada dalam rangka pencapaian kapasitas
terpasang, yaitu sebesar 500.000 ton semen per tahun, sekaligus persiapan untuk
Optimalisasi I (OPT I). Proyek ini dimulai pada tahun 1992 dan selesai tahun 1994 dengan
kapasitas terpasang meningkat menjadi 550.000 ton semen per tahun. Sebagai tindak lanjut
proyek OPT I, pada tahun 1996 Perseroan melaksanakan Proyek Optimalisasi II (OPT II),
untuk meningkatkan kapasitas menjadi sebesar 1.250.000 ton semen per tahun. Proyek OPT II
selesai tahun 2001 dan telah berproduksi sampai dengan sekarang. Pada tahun 2011, Perseroan
melakukan Pembangunan proyek Cement Mill dengan kapasitas 750.000 ton semen per tahun
dan telah beroperasi secara komersil pada bulan Juli 2013, sehingga kapasitas pabrik
Pada tanggal 20 Juni 2004 PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi I
sebesar Rp.200 milyar. Emisi obligasi ini merupakan program lanjutan restrukturisasi
telah melakukan pelunasan atas pinjaman Obligasi I pada bulan Juni 2010.
56
Pada tanggal 28 Juni 2013, PT Semen Baturaja (Persero) Tbk melaksanakan Initial
Public Offering (IPO) dengan melepas 23,76% atau 2.337.678.500 lembar saham ke publik
yang akan digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik Baturaja II dengan kapasitas 1,85
proses produksi secara terus menerus untuk tetap memenuhi persyaratan Standar Nasional
Indonesia SNI 15-2049-2004 untuk semen OPC dan SNI 15-7064-2004 untuk semen PCC.
Untuk menjaga konsistensi dalam memenuhi Standar Nasional Indonesia dan Standar
Operasional Perseroan secara periodik diaudit oleh Badan Sertifikasi Independen. Disamping
itu Perseroan telah menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008, Sistem Manajemen
Lingkungan ISO 140001 : 2004 dan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3).
Dari sisi pemasaran PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memiliki daerah pemasaran
utama yaitu Sumatera Selatan dan Lampung yang merupakan wilayah di Indonesia yang
menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup baik dan stabil. Hal ini memberi peluang bagi
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk untuk meningkatkan penjualan dan mencapai kapasitas
terpasang.
yang tersebar diseluruh wilayah Sumatera Selatan, Lampung, Jambi dan Bengkulu. Sebagian
besar penjualan Perseroan dilakukan dalam bentuk tunai, sedangkan untuk penebusan semen
secara kredit para distributor diwajibkan untuk menyediakan jaminan dalam bentuk bank
garansi dan/atau bentuk jaminan lainnya. Keberadaan PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
banyak memberikan manfaat baik langsung maupun tidak langsung, berupa pajak dan retribusi
57
kepada Pemerintah Pusat dan Daerah, dividen kepada Pemegang Saham, kesempatan kerja,
maupun dalam bentuk Kemitraan dan Bina Lingkungan bagi masyarakat sekitar pabrik.
Berdasarkan studi kelayakan yang dilakukan pada tahun 1974 ditetapkan bahwa PT
Semen Baturaja (Persero) Tbk akan membangun tiga pabrik di tiga lokasi berbeda.
Pertimbangan pembangunan dan pemilihan lokasi tiga pabrik tersebut antara lain berdasarkan :
perhubungan
Sebagai kelanjutan dari studi kelayakan tersebut, maka dibangunlah ketiga pabrik
Pabrik Baturaja (PBR) berlokasi di Desa Sukajadi, Kabupaten Ogan Komering Ulu,
Sumatera Selatan dengan luas areal pabrik 5.145.840 m. PBR meruapakan lokasi
penambangan bahan mentah yaitu batu kapur dan tanah liat serta unit pabrik terak (Clinker
Plant Unit), yang mengolah bahan mentah menjadi semen setengah jadi atau terak untuk
kemudian diproses menjadi semen, terak yang dihasilkan di PBR juga didistribusikan ke
Pabrik Palembang (PPG) dan Pabrik Panjang (PPJ) untuk diproses selanjutnya.
lokasi ini adalah seluas 46. 388 m. PPG merupakan pabrik yang mengolah terak yang
diterima dari PBR menjadi semen menggunakan unit penggilingan dan pengantongan
(Grinding and Packing Plant Unit) yang tersedia di pabrik ini untuk kemudian dipasarkan
59
dalam bentuk semen zak atau semen curah. Selain itu lokasi pabrik ini juga menjadi kantor
Pabrik Panjang (PPJ) terletak di Panjang, Lampung, dengan luas 64.768 m. PPJ
juga merupakan pabrik yang mengolah terak yang diterima dari Pabrik Baturaja (PBR)
menjadi semen yang akan dipasarkan dalam bentuk semen zak atau semen curah.
Kantor Perwakilan Jakarta yang beralamat di Gedung Graha Irama Lt. 11 Ruang F Jl.
H.R. Rasuna Said Kav. 10 Kuningan Jakarta. Kantor Perwakilan Jakarta dibuka untuk
melancarkan dan memudahkan komunikasi antara PT Semen Baturaja (Persero) Tbk dengan
C. Lambang Perusahaan
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk memakai lambang tiga gajah dalam satu lingkaran
dengan gajah berwarna putih, dasar lambang berwarna hijau dan tulisan Baturaja Portland
1. Tiga gajah menunjukkan bahwa PT Semen Baturaja (Persero) Tbk mempunyai tiga lokasi
pabrik, yaitu di Baturaja (OKU), Kertapati (Palembang) dan Panjang (Bandar Lampung).
Selain itu, Gajah merupakan simbol sosok hewan yang besar dan kuat yang sampai
3. Warna tulisan merah menunjukkan kesiapan para karyawan/ti untuk bekerja keras dalam
4. Warna putih menunjukkan kesucian hati dari keseluruhan karyawan/ti PT Semen Baturaja
(Persero) Tbk.
Visi :
PT Semen Baturaja (Persero) Tbk menjadi produsen semen yang efisien, mempunyai daya
Misi :
2. Budaya Perusahaan
yang dijunjung oleh semua unsur di dalam Perseroan. Berikut skema alur pembentukan nilai
Tujuan budaya perusahaan adalah melengkapi setiap anggota atau sdm perusahaan
dengan rasa (identitas) organisasi serta menimbulkan komitmen terhadap nilai-nilai yang
dianut oleh organisasi. Nilai-nilai yang dianut perusahaan diperkuat dengan visi, misi dan
62
strategi perusahaan akan menghasilkan budaya atau proses berfikir perusahaan yang kemudian
Berikut tujuh nilai budaya PT Semen Baturaja (Persero) Tbk yang dinamakan Jump For Win,
yaitu:
a Jujur
Ketulusan dan kelurusan hati dengan bertindak sebagaimana mestinya sesuai fungsi dan
tugasnya, tanpa berusaha untuk mengambil maupun memperoleh keuntungan pribadi
dalam bekerja.
b Kompeten
Kemampuan memutuskan, menentukan atau mengambil tindakan yang diperlukan sebatas
kewenangan dan sesuai bidang ilmu, keahlian ataupun ketrampilan yang dimiliki dalam
rangka melaksanakan atau menyelesaikan tugas pekerjaannya secara optimal.
c Profesional
Kemampuan memutuskan, menentukan atau mengambil tindakan yang diperlukan sesuai
bidang ilmu, keahlian ataupun ketrampilan yang dimiliki dengan mengindahkan kode etik
profesi, norma serta kaidah yang berlaku dalam rangka melaksanakan atau menyelesaikan
tugas pekerjaannya secara optimal
d Kerjasama
Selalu berupaya melibatkan rekan kerja dan berkoordinasi dengan atasan maupun
bawahan untuk melaksanakan aktivitas kegiatan bekerja dalam rangka mencapai tujuan,
visi dan misi Perseroan.
e Tanggung jawab
63
Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I, Jenis Portland Tipe I ini merupakan jenis
semen yang sangat cocok sebagai komposisi berbagai macam spesifikasi beton dimana syarat-
namun dengan kuat tekan yang juga sama dengan Semen Portland Tipe I. Hal yang berbeda
64
dengan Semen Portland Tipe I, PCC mempunyai panas hidrasi yang lebih rendah selama
proses pendinginan. Hal ini menyebabkan proses pengerjaannya akan lebih mudah dan
G. Pengembangan Kapasitas
sebagai prinsip dalam menjalankan bisnis, termasuk memperhatikan dampak lingkungan dari
Dana CSR yang dikeluarkan oleh PT Semen Baturaja (Persero) Tbk digunakan untuk
1. Bencana Alam
3. Peningkatan Kesehatan
5. Sarana Ibadah
6. Pelestarian alam
8. Program Kemitraan.
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan data temuan dari hasil observasi dilapangan mengenai
Peranan Humas dalam Menjaga Human Relation di PT Semen Baturaja (Persero). Dalam
penelitian ini akan dianalisis sesuai dengan fokus penelitian yang telah ditetapkan.
Pembahasan ini berdasarkan data yang peneliti kumpulkan baik secara langsung berdasarkan
wawancara dengan beberapa key informant penelitian yaitu pegawai pada bagian hubungan
Kajian ini menggunakan teori Peran Humas menurut Dozier & Broom sebagai acuan
dalam melihat dan mengetahui peranan humas di PT Semen Baturaja (Persero) pada. Menurut
Dozier & Broom terdapat 4 dimensi peran humas. Ke empat peran tersebut yaitu penasehat
ahli, fasilitator komunikasi, fasilitator proses pemecahan masalah dan teknisi komunikasi.
Peranan merupakan suatu konsep perihal apa yang dapat dilakukan oleh individu
dalam masyarakat sebagai organisasi. Dimana setiap orang dalam organisasi di masyarakat,
menjalankan sebuah peranan sesuai dengan kedudukan yang dimilikinya. Sebagaimana dalam
perusahaan tersebut.
Peranan humas merupakan suatu kegiatan dalam suatu organisasi kepada masyarakat
yang saling menguntungkan agar masyarakat mengerti apa yang dilakukan organisasi serta
Dari pengertian diatas tentang peranan humas maka dapat disimpulkan bahwa
pengertian peranan humas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan
humas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sehingga tercapainya tujuan
perusahaan yaitu menjalin dan menjaga hubungan antara perusahaan dan pihak-pihak yang
1. Penasehat Ahli
Menurut Dozier & Broom penasehat ahli adalah Seorang praktisi humas yang
berpengalaman dan memiliki kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam
beberapa indikator yang akan digunakan untuk mengukur dimensi ini yaitu: Latar belakang
dan pembinaan. Kedua indikator penasehat ahli tersebut akan disajikan dan dianalisis satu
persatu. Peneliti juga menganalisis serta memberikan kesimpulan dari setiap dimensi variabel.
a. Latar Belakang
Posisi jabatan pada unit kerja bagian humas PT Semen Baturaja harus di isi dengan
tenaga kerja yang kompeten di bidang kehumasan. Posisi kepala bagian humas, kepala seksi
humas dan seksi humas wajib diisi dengan tenaga kerja dengan kualifikasi teknis sebagai
berikut :
1) Tenaga kerja memiliki latar belakang pendidikan lulusan D3/S1 di berbagai bidang.
4) Tenaga kerja menjalani pelatihan Management Training selama tiga bulan, calon
karyawan diwajibkan untuk membuat laporan akhir berdasarkan Unit Kerja dimana
mereka ditempatkan selama masa On The Job Training (OJT) maupun Masa
Percobaan.
68
Hal ini menjadi mutlak agar permasalahan kehumasan tidak menjadi sangat kompleks
nantinya. Setidaknya dengan kualifikasi diatas, tenaga kerja yang akan mengisi posisi tersebut
telah memiliki dasar ilmu yang seharusnya dimiliki para praktisi kehumasan. Sehingga mereka
lebih memahami substansi tugas dan peran mereka di unit kerja bagian humas. Keempat hal
tersebut harus terpenuhi untuk mendapatkan kelayakan pegawai bagian humas dalam
menduduki posisinya berdasarkan latar belakang humas yang sudah ditetapkan PT Semen
Berdasarkan data tabel 11 di atas maka dapat disimpulkan bahwa latar belakang
pegawai humas PT Semen Baturaja masih tidak memenuhi kriteria seharusnya. Masih ada
pegawai yang bukan merupakan lulusan D3/S1. Selanjutnya personil yang ada di unit kerja
bagian humas tidak seluruhnya mendapatkan pelatihan sebelum mengisi jabatan humas
perusahaan seperti teknologi dan proses pembuatan semen, sistem manajemen mutu, K3 dan
69
lingkungan hidup, selain itu diperlukan juga pelatihan yang berkaitan dengan tugas kehumasan
seperti pelatihan teknik negosiasi dan komunikasi, jurnalistik, fotografi, kesekretariatan, dan
lain-lainnya. Hal ini dilakukan agar pegawai bagian humas tidak hanya dianggap sebagai
juru foto atau tukang kliping, dan kompetensi kehumasan mereka diakui oleh
perusahaan.
b. Pembinaan
pengendalian segala sesuatu secara berdaya guna dan berhasil guna (Musanef, 1991:11).
Pembinaan merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh praktisi humas untuk
menyebarkan informasi dan mengetahui kekurangan perusahaan, baik dari teknis ataupun
praktisinya terlebih lagi banyaknya permasalahan yang timbul dari pihak luar perusahaan
mengingat PT Semen Baturaja adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri semen.
Untuk mengatasi segala kemungkinan tersebut, humas PT Semen Baturaja sudah harus
Dilihat dari data di atas, humas PT Semen Baturaja telah melakukan pembinaan
dengan baik. Semua tindakan dalam melaksakan pembinaan sudah direncanakan dengan
terorganisir, di mulai dari isi materi, sasaran hingga dampak sudah di prediksi sebelumnya
Berdasarkan teori dari Dozier & Broom, penasehat ahli memang sesuai untuk
dilakukan humas PT Semen Baturaja dalam menjaga human relation karena dalam melakukan
human relation humas melakukan pembinaan. Pengertian penasehat ahli menurut Dozier &
Broom adalah membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan dengan
publiknya. Hal ini sama dengan tujuan diadakannya pembinaan oleh humas PT Semen
Baturaja yaitu menyelesaikan masalah dan memberikan informasi serta pengarahan mengenai
71
suatu hal kepada pihak eksternal ataupun pihak internal. Namun apabila dilihat dari hasil
observasi dan hasil wawancara, latar belakang humas PT Semen Baturaja sebagai penasehat
ahli tidak sesuai dengan kriteria pegawai yang sudah ditetapkan oleh perusahaan kepada unit
kerja bagian humas. Maka dari itu, penasehat ahli humas PT Semen Baturaja masih belum bisa
dikatakan baik karena unit kerja bagian humas masih di isi oleh pegawai yang tidak memenuhi
2. Fasilitator Komunikasi
Dalam hal ini, praktisi humas betindak sebagai komunikator atau mediator untuk
membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa yang diinginkan dan diharapkan oleh
publiknya. Di pihak lain, dia juga di tuntut mampu menjelaskan kembali keinginan, kebijakan
dan harapan organisasi kepada pihak publiknya. Terdapat beberapa indikator yang akan
digunakan untuk mengukur dimensi ini yaitu: Sumber Daya Manusia dan Media. Kedua
indikator penasehat ahli tersebut akan disajikan dan dianalisis satu persatu. Peneliti juga
SDM adalah partner utama yang dimiliki perseroan untuk mencapai cita-cita, visi serta
misi perusahaan. Memiliki kualitas SDM yang handal dan tepat akan berdampak pada
pencapaian perseroan dan menambah daya saing yang di tengah dinamika persaingan usaha
dan maraknya usaha-usaha sejenis lahir di tanah air. PT Semen Baturaja menaruh prioritas
yang tinggi guna mempersiapkan SDM perseroan untuk memiliki keterampilan yang memadai
serta menghidupi etos kerja dan karakter yang tangguh, berintegritas dan memiliki semangat.
Unit kerja bagian humas di pimpin oleh seorang kepala bagian humas yang
bertanggung jawab secara langsung kepada kepala biro umum.
Tabel 15 Posisi Unit Kerja Humas dalam Struktur Organisasi di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
73
Secara struktural, kepala bagian humas membawahi 1 (satu) orang kepala seksi humas
dan 2 (satu) orang administrasi humas/ seksi humas. Komposisi personil humas sampai dengan
akhir Mei 2017 secara definitive sebanyak 4 (empat) orang. Selain itu terdapat 1 (satu) orang
dari unit kerja bagian umum pabrik Baturaja yang diperbantukan sebagai perwakilan staf
Tabel 16 Uraian Peran Jabatan dan Personil Unit Kerja Bagian Humas
Personil Saat
No Jabatan Peran
Ini
1. Rencana kerja kegiatan bidang humas
2. Hubungan eksternal
3. Hubungan internal
1. Ka. Bagian Humas 4. Hubungan media massa
Sahadi
5. Analisis berita
6. Publikasi perusahaan
7. Pengumpulan dan dokumentasi pemberitaan
1. Rencana kerja kegiatan kehumasan
2. Mengorganisir kegiatan kehumasan perusahaan
3. Melaksanakan dan mengendalikan seluruh
2. Ka. Seksi Humas kegiatan kehumasan perusahaan M. Septiadi
4. Evaluasi dan monitoring kegiatan kehumasan
5. Laporan realisasi kegiatan kehumasan
perusahaan
1. Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan Tiara Safda
kehumasan Vircania &
3. Seksi Humas Abdussalam
2. Laporan realisasi pelaksanaan kegiatan bidang
kehumasan
Abdussalam R.
Sumber: Uraian Peran Jabatan Personil Umum, 2014 (Tenaga
Kontrak)
Adapun beberapa peran yang disebutkan di atas memang sudah sesuai dengan
peraturan yang di buat oleh perusahaan PT Semen Baturaja. Namun ada beberapa kegiatan
yang seharusnya dilakukan oleh humas PT Semen Baturaja justru tidak dikerjakan lagi dan ada
beberapa juga yang dilakukan namun masih di rasa kurang maksimal pengerjaannya. Berikut
Berdasarkan instruksi kerja (2. QAI 4403 01) tahun 2003, Buletin perusahaan dalam
bentuk cetak terbit setiap 1 (satu) bulan sekali dan akan didistribusikan kepada seluruh
karyawan/ti di tiga site termasuk kantor perwakilan Jakarta. Unit kerja bagian humas setiap
bulannya menerima artikel/tulisan dari koresponden, karyawan/ti, keluarga dan IIKSB di tiga
site yang nantinya akan dievaluasi sebelum dimuat di dalam buletin perusahaan.
Namun pada praktiknya, buletin perusahaan ini saat ini sudah tidak diterbitkan.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari hasil wawancara dengan humas PT Semen
Baturaja dan hasil penelusuran dokumen yang dilakukan peneliti. Diperoleh bahwa,
pemberhentian pembuatan dan penerbitan buletin perusahaan ini disebabkan oleh adanya
layanan intranet perusahaan yang dikeluarkan oleh unit kerja biro ICT. Pencetakan buletin
perusahaan ini dirasa kurang efektif dan hanya akan menimbulkan pemborosan dana
perusahaan, mengingat arus informasi yang semakin cepat dan kemajuan teknologi informasi
yang semakin canggih. Sehingga, tuntutan atas kecepatan penyampaian informasi semakin
besar.
Unit kerja bagian humas selaku penyampai informasi pada dasarnya bertugas
pertandingan olahraga, kegiatan keagamaan, tak terkecuali acara perayaan ulang tahun
perusahaan maupun kegiatan CSR kepada internal perusahaan melalui media yang disediakan.
Humas PT Semen Baturaja melalui media intranet, memiliki peran untuk menjadi penulis atau
dan website ini sudah dilaksanakan dengan baik. Namun instruksi kerja humas PT Semen
75
Baturaja dalam hal ini memang belum tercantum. Selain itu, fungsi dari pembuatan berita
intranet dan website ini berbeda dengan pembuatan buletin perusahaan karena content yang
ditawarkan berbeda. Buletin perusahaan lebih difungsikan sebagai alat penyambung lidah
kesatuan pemahaman dalam mencapai visi dan misi perusahaan. Sedangkan, berita yang
dimuat di intranet dan website lebih bersifat menginformasikan dengan harapan diperoleh
Evaluasi
Pendistribusiaan
Intranet Website
Perusahaan
Gambar 14 Flow Chart Pembuatan Berita Intranet & Website di PT Semen Baturaja (Persero)
Tbk
3) Layanan Informasi
Unit kerja bagian humas menerima keluhan, saran dan kritik dari publik eksternal
melalui media informasi yang tersedia seperti layanan call center, sms center, maupun email
76
pengaduan. Namun selama ini, hanya tersedia layanan call center dan email pengaduan yang
kurang ter expose oleh pihak luar. Seharusnya, nomor layanan call center, sms center dan
email pengaduan harus dicantumkan pada homepage website resmi perusahaan atau akan
dalam homepage website memiliki kolom yang khusus untuk komentar ataupun saran.
Penyediaan layanan semacam ini dapat menjadi wadah bagi perusahaan untuk mengetahui
Apabila di lihat dari tabel 14 tersebut, SDM humas di PT Semen Baturaja belum bisa
dikatakan baik karena adanya beberapa kegiatan yang dilakukan oleh humas sudah tidak
diaktifkan lagi. Selain itu juga ada beberapa kekurangan dari kegiatan yang dilakukan humas
seperti kegiatan yang tidak di atur dalam instruksi kerja sehingga dalam melaksanakan
kegiatan tersebut, humas PT Semen Baturaja tidak memiliki dasar atau pondasi untuk
melaksanakan kegiatan.
b. Media
Media merupakan sarana yang dapat digunakan sebagai fasilitator komunikasi. Dalam
hal ini, humas PT Semen Baturaja juga menggunakan berbagai jenis media untuk
No Sub-indikator Keterangan
1 Jenis Media Kepala seksi humas: Jenis media yang digunakan yaitu
media massa dan media elektronik. Media massa seperti
koran. Untuk media online lebih ke website dan social
media.
2 Tujuan Penggunaan Media Kepala seksi humas: karena kebutuhan untuk penyebaran
berita dan dinamika perusahaan harus disebarkan secepat
mungkin jadi dengan adanya media tersebut dapat
menyebarkan berita dengan cepat dan jangkauannya
luas.
77
3 Manfaat Penggunaan Media Kepala seksi humas: Manfaatnya yaitu penyebaran berita
dari humas PT Semen Baturaja menjadi lebih efektif dan
efisien.
Unit kerja bagian humas berperan sebagai penyampai informasi berupa pemberitaan
maupun pengumuman yang berasal dari internal perusahaan untuk disampaikan kepada pihak
eksternal perusahaan. Fungsi penyampai informasi ini juga berkaitan dengan fungsi
komunikasi eksternal. Pada instruksi kerja di atur mengenai fungsi penyampaian informasi
kepada wartawan/pihak luar. Humas PT Semen Baturaja menyiapkan materi advertorial atau
iklan dan berita yang akan di publikasikan di media massa. Kegiatan penyampaian informasi
semacam ini memang secara sengaja dilakukan oleh perusahaan untuk membangun hubungan
Unit kerja bagian humas bertugas untuk memberikan informasi mengenai perusahaan
kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan di dalam perusahaan. Salah satu cara adalah
dengan peran aktif media. Melalui media, perusahaan dapat menginformasikan berbagai
macam hal yang perlu diketahui oleh publik. PT Semen Baturaja (Persero) Tbk sebagai salah
satu BUMN yang telah mencatatkan sahamnya di bursa saham, memiliki tanggung jawab
untuk melaporkan berbagai macam aspek terkait kinerja keuangan maupun perkembangan dan
inovasi yang telah dilakukan perusahaan dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan
manajemen.
Melalui media massa dan media online, informasi tersebut dapat disebarluaskan
dengan waktu yang sangat singkat. Maka dari itu, sesuai dengan prosedur kerja (A. QAI 4403
02) yang ada telah di bahas mengenai alur pemberian informasi kepada wartawan maupun
1) Unit kerja bagian humas menyiapkan materi advertorial atau iklan atau pemberitaan
Kegiatan penyampaian informasi semacam ini memang secara sengaja dilakukan oleh
perusahaan untuk membangun hubungan baik dengan media dan memberikan informasi
kepada publik.
dipublikasikan melalui website resmi dan social media perusahaan. Mengingat perkembangan
teknologi informasi yang semakin pesat, maka perusahaan dituntut untuk aware terhadap
Dilihat dari hasil tabel 17 di atas, maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
yang digunakan oleh humas PT Semen Baturaja sudah dilakukan dengan baik dan sudah
sesuai dengan aturan publikasi media yang digunakan humas yang di buat oleh perusahaan.
Hasil dari wawancara yang dilakukan memiliki persamaan dengan data yang di dapat peneliti
Menurut Dozier & Broom, salah satu indikator peran humas adalah fasilitator
pihak manajemen sebagai jembatan bagi perusahan. Fasilitator komunikasi juga sesuai untuk
digunakan dalam menjaga human relation. Dalam hal ini, humas PT Semen Baturaja telah
melakukan peran humas dengan baik sebagai fasilitator komunikasi. Hal itu dikarenakan
sebagai komunikator, PT Semen Baturaja memiliki SDM humas yang memang memiliki tugas
sebagai penjembatan antara perusahaan dan pihak-pihak yang memiliki kaitan dengan
massa sebagai sarana dan fasilitas untuk mempermudah dan mempercepat keberhasilan oleh
komunikator tersebut. Hal ini sesuai dengan teori peran humas menurut Dozier & Broom
79
karena humas PT Semen Baturaja sudah bertindak sebagai komunikator dan mediator
perusahaan.
Fasilitator komunikasi yang dilakukan oleh humas memang sudah baik secara teori
namun apabila di lihat dari hasil observasi, peneliti menemukan bahwa masih terdapat
kekurangan bagi humas PT Semen Baturaja karena faktanya ada beberapa kegiatan humas
sebagai komunikator dan mediator perusahaan PT Semen Baturaja dalam menjaga human
relation sudah tidak dilaksanakan atau pelaksanaannya masih di nilai kurang maksimal seperti
contohnya pembuatan bulletin, layanan informasi dan pembuatan berita intranet & website
Peranan praktisi humas dalam pemecahan masalah persoalan humas ini merupakan
bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pimpinan organisasi baik
sebagai penasihat (advicer) hingga mengambil tindakan eksekusi (keputusan) dalam mengatasi
persoalan atau krisis yang tengah dihadapi secara rasional dan profesional. Terdapat 2
indikator yang akan digunakan untuk mengukur dimensi ini yaitu: Pengambilan keputusan dan
pengawasan. Kedua indikator fasilitator proses pemecahan masalah tersebut akan disajikan
dan dianalisis satu persatu. Peneliti juga menganalisis serta memberikan kesimpulan dari
a. Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dapat dikatakan sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses
mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa
alternatif yang tersedia. Keputusan di buat untuk mencapai tujuan melalui pelaksanaan atau
tindakan. Sebagai perusahaan BUMN yang kepemilikan sahamnya di bagi antara pemerintah
dan masyarakat maka permasalahan yang mungkin akan terjadi pun menjadi lebih banyak dan
80
dapat datang dari berbagai pihak. Maka dari itu, humas PT Semen Baturaja harus mampu
membuat dan mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Ada beberapa sub-indikator yang
Dilihat dari tabel 18 di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa humas PT Semen
Baturaja masih belum baik dalam pengambilan keputusan, karena humas tidak memiliki hak
penuh untuk membuat keputusan baik itu dalam membuat kegiatan, memasang iklan ataupun
sekedar untuk menjadi sponsorship. Semua keputusan yang di ambil oleh unit kerja bagian
humas harus mendapatkan persetujuan oleh tingkatan jabatan yang lebih tinggi dan tidak
semua keputusan dari humas dapat disetujui oleh pihak atasan, jadi dalam hal ini humas hanya
dijadikan pendengar dan penyampai. Hal tersebut dapat menghambat langkah humas PT
Semen Baturaja dalam menjaga human relation perusahaan. Selain menghambat, hal itu juga
bisa membuat humas PT Semen Baturaja susah untuk berkembang menyalurkan ide dan
b. Pengawasan
dengan adanya pengawasan maka proses pengamatan dari pelaksanaan seluruh kegiatan
perusahaan untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai
dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya. Dengan adanya pengawasan, humas dapat
penyelewengan dan kendala lain yang akan terjadi di masa depan. Adapun beberapa sub-
Dari tabel 19 di atas, humas PT Semen Baturaja sudah baik dalam melakukan
pengawasan. Pihak yang diawasi sudah mencakup semua pihak yang berhubungan dengan PT
82
Semen Baturaja dimulai dari internal sampai ke eksternal. Lalu dari proses pengawasan pun
dilakukan secara terencana dari yang paling dasar hingga sampai hasil akhir dan
pengawasan. Metode pengawasan pun dilakukan dengan dua cara yaitu metode secara
langsung dan metode secara tak langsung. Metode langsung dilaksanakan dengan melakukan
pengawasan langsung secara on the spot dengan mendatangi tempat dan metode tidak
langsung dilakukan dengan pengawasan di balik meja yaitu berdasarkan laporan hasil kinerja
Berdasarkan teori menurut Dozier & Broom tentang peran humas, fasilitator proses
eksekusi dan mengatasi persoalan atau krisis yang dihadapi perusahaan. Dalam hal ini, humas
PT Semen Baturaja sudah melakukan fasilitator proses pemecahan masalah dengan baik sesuai
dengan teori peran humas dalam menjaga human relation, hal ini dikarenakan humas PT
Akan tetapi berdasarkan hasil observasi dan wawancara penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa humas PT Semen Baturaja masih belum baik dalam hal sebagai fasilitator
proses pemecahan masalah, dalam pengawasan humas sudah melakukan perannya dengan baik
namun telah ditemukan bahwa adanya keterbatasan humas PT Semen Baturaja dalam
mengambil keputusan, dengan tidak adanya hak penuh tersebut, membuat humas sulit dalam
melakukan berbagai tindakan dengan cepat dan tepat karena dibutuhkannya persetujuan
terlebih dahulu oleh tingkatan jabatan yang lebih tinggi seperti yang sudah peneli jabarkan
sebelumnya.
83
4. Teknisi Komunikasi
Berbeda dengan tiga peranan praktisi humas profesional sebelumnya yang terkait erat
dengan fungsi dan peranan manajemen organisasi. Peranan communication technician ini
menjadikan praktisi humas sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan
sub-indikator yang digunakan untuk teknisi komunikasi yaitu publikasi dan dokumentasi.
Berikut penjabarannya:
No Sub-indikator Keterangan
1 Publikasi Kepala seksi humas: Humas PT Semen Baturaja melakukan
publikasi. Biasanya kami lakukan melalui media massa dan online.
Untuk media massa seringkali kami memberi press release atau
mengundang pihak media untuk hadir dalam kegiatan sehingga
lebih mudah untuk melakukan publikasi, selain itu kami bisa dengan
mudah menjaga human relation dengan pihak media. Isi dari
publikasi bisa berupa kegiatan perusahaan seperti CSR, HUT
perusahaan dan kegiatan-kegiatan lain. Kegiatan lain tersebut
contohnya seperti penyebaran jadwal imsakiyah di bulan
Ramadhan. Dalam kartu ucapan seperti itu kami bekerja sama
dengan jasa percetakan dan memberikan konsep desain yang kami
inginkan.
2 Dokumentasi Kepala seksi humas: dalam melakukan dokumentasi, kami selalu
melakukan dokumentasi untuk data dan bukti perusahaan,
dokumentasi kami bisa berupa foto, video, softfile dan file-file lain
yang kami simpan. Jadi apabila ada kegiatan perusahaan yang
berlangsung akan ada pegawai humas yang dikhususkan untuk
melakukan dokumentasi walaupun kegiatan rapat sekalipun. Tidak
hanya file dari perusahaan saja, tetapi file seperti surat-surat yang
diberikan oleh pihak eksternal juga kami simpan seperti surat
pengajuan menjadi sponsorship, atau surat dari media untuk
pemasangan iklan.
dipublikasikan melalui website resmi dan social media perusahaan. Mengingat perkembangan
teknologi informasi yang semakin pesat, maka perusahaan dituntut untuk aware terhadap
84
publik yang lokasinya berjauhan. Melalui website resmi dan social media inilah humas PT
Semen Baturaja dapat secara gratis menyebarkan informasi mengenai perusahaan dengan
efektif dan dapat menjangkau publik yang luas. Social media seperti twitter, facebook, linked
in. Sedangkan dalam konsep desain dan kerja sama percetakan sudah di atur dalam instruksi
kerja unit bagian humas PT Semen Baturaja dalam membuat kartu ucapan yang akan
dibagikan ke pihak internal dan eksternal perusahaan. Berdasarkan instruksi kerja (2 QAI 4403
04) per tahun 2003, unit kerja bagian humas menyiapkan materi desain dan konsep kartu
ucapan yang akan dicetak untuk dimintai persetujuan kepala Departemen SDM & Umum.
Apabila sudah mendapat persetujuan, selanjutnya unit kerja biro pengadaan melakukan
penunjukkan rekanan untuk pencetakan kartu ucapan. Setelah kartu ucapan selesai dicetak,
kartu ucapan didistribusikan oleh unit kerja bagian humas sesuai dengan alokasi untuk
masing-masing site bisa secara personal ataupun didistribusikan dengan media. Unit Kerja
terkait bertugas untuk mengirimkan kartu ucapan tersebut ke rekanan perusahaan yang
berkaitan dengan unit kerja mereka. Secara sederhana, alur pembuatan kartu ucapan lebaran
Gambar 15 Flow Chart Pembuatan Kartu Ucapan (lama) di PT Semen Baturaja (Persero) Tbk
85
Sedangkan untuk dokumen dan surat eksternal setiap harinya unit kerja humas
mendapatkan surat dari pihak eksternal, baik yang datang langsung ke unit kerja humas
maupun diantar melalui pos atau ekspedisi lainnya. Surat yang sudah diterima kemudian
diserahkan ke kepala bagian humas untuk disortir. Selanjutnya, setelah surat disortir,
kemudian surat-surat tersebut dicatat di buku tanda terima dokumen/surat eskternal unit kerja
humas yang selanjutnya akan didistribusikan ke unit kerja yang bersangkutan sesuai dengan
alamat tujuan surat maupun perihal surat tersebut. Setiap surat yang didistribusikan, penerima
surat tersebut diminta untuk memberikan paraf/tanda tangan sebagai bukti tanda terima surat
tersebut.
Dari hasil tabel 20 di atas, maka dapat di tarik kesimpulan bahwa humas sudah
melakukan peran sebagai teknisi komunikasi dengan baik yang sesuai dengan indikator teori
dan aturan perusahaan PT Semen Baturaja. Teknisi komunikasi sangat diperlukan dalam
menjaga human relation karena dengan adanya publikasi dan dokumentasi tersebut humas PT
Semen Baturaja memiliki bukti nyata yang dapat diberikan kepada pihak-pihak yang
bersangkutan dengan perusahaan. Hal ini sesuai dengan teori menurut Dozier & Broom yang
menyatakan bahwa peran humas yaitu mengusai bidang jurnalistik. Humas PT Semen Baturaja
sudah melaksanakan publikasi mengenai hal yang terjadi berkaitan dengan perusahaan PT
Semen Baturaja melalui media massa, online atau penyebaran secara langsung. Selain itu
humas PT Semen Baturaja juga sudah melakukan dokumentasi baik berupa foto/video/softfile
dan surat-surat dari pihak eksternal sebagai data dan bukti kegiatan tersebut.
86
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
87
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Citra Aditya Bakti
Andipate, Anwar Arifin. 2015. Paradigma Baru, Public Relations: Teori, Strategi dan Riset.
Jakarta Pusat: Pustaka Indonesia Jakarta.
Anggoro, M. Linggar. 2005. Teori dan Profesi Kehumasan. Jakarta: Bumi Aksara
Anthony Davis. 2003. Everything You Should Know About Public Relations. Jakarta: PT Alex
Media Komputindo
Ardianto Elvinaro. 2010. Metode Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif.
Bandung: Simbiosa Rekatama Media
Deddy, Djamaluddin Malik dan Yosal Iriantara. 1994. Komunikasi Persuasif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Effendy, Onong Uchjana. 1989. Human Relations dan Public Relations dalam Manajemen.
Bandung: CV Mandar Maju
Effendy, Onong Uchjana. 2009. Human Relation & Public Relation. Bandung: CV Mandar
Maju.
Effendy, Onong Uchjana. 2011. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek Cetakan ke-23. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya
88
F. Rachmadi. 1992. Public Relation dalam Teori dan Praktek. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Iriantara, Yosal. 2004. Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia Indonesia
Richard West, Lynn H. Turner. 2008. Introducing Communication Theory: Analysis and
Application, 3rd edition. Jakarta: Salemba Humanika
Ruslan, Rosady. 2005. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Ruslan, Rosady. 2006. Manajemen Public Relation & Media Komunikasi Konsepsi dan
Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvinaro. 2002. Dasar-dasar Public relations. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
89
Soemirat & Suryana, Soleh & Asep. 2014. Komunikasi Persuasif. Banten: Universitas
Terbuka.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfnabeta.