Anda di halaman 1dari 2

Nomophobia

Ontology : Nomophobia atau no mobile phone phobia adalah sindrom ketakutan, jika
tidak mempunyai (atau memiliki akses ke) telpon genggam. Istilah ini muncul
pertamakali pada tahun 2010 dalam penelitian YouGov di Britania Raya.
Epistemologi : Tanda-tanda seseorang mengidap nomophobia,
 Merasa cemas saat baterai ponsel lemah, di luar jaringan, atau kehabisan pulsa
 Tidak nyaman saat keluar tanpa membawa ponsel
 Merasa tidak nyaman saat tidak bisa mengakses ponsel
 Sering mengecek ponsel di tengah-tengah obrolan
 Kerap mengecek ponsel hanya untuk melihat sesuatu yang update di media
social

Aksiologi : Nomophobia akan memaksa seseorang untuk memeriksa ponsel secara


terus-menerus. Hal ini dapat berdampak pada pekerjaan seseorang, hubungan, dan
aspek kehidupan lain yang seharusnya membutuhkan perhatian. Cenderung tidak
memiliki fokus yang baik. Ia akan selalu memeriska ponsel entah itu hal yang penting
atau bukan. Bukan hal yang tidak mungkin lagi jika ponsel di dekatnya menjadi
distraksi besar saat sedang belajar, atau bekerja. Selain itu, penderita nomophobia akan
merasa lebih suka membuka jejaring sosial. Seringkali ia mementingkan interaksi di
dunia maya dibandingkan dalam kehidupan nyata. Berbagai penelitian telah mendapati
adanya hubungan antara ketergantungan terhadap ponsel yang tinggi dan beberapa
aspek seperti: kualitas tidur yang menurun, depresi, dan tingkat sosialisasi yang lebih
rendah.

Etika : Merupakan cabang filsafat yang membahas tinfakan manusia dalam kaitannya
dengan tujuan hidup. Membahas baik dan buruk, benar tidaknya tingkah laku manusia
serta mempersoalkan bagaiman seharusnya manusia bertindak. Etika bersifat absolute,
contoh : Mengambil hak orang lain adalah hal yang melanggar hokum dan etika yang
ada. Jenis etika ada dua etika deskriptif dan normative.

Etika deskriptif : Memberikan fakta sebagai dasar untuk mengambil keputusna


berperilaku, berisfat dekriptif, seperti nilai dan pola yang membudaya dalam kehidupan
masyarakat. ( Mencuri adalah perbuatan yang dilarang, meskipun ketika melakukan hal
itu tidak ada orang lain yang menyaksikan.)

Etika normative :Memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang


bagaimana haru sbertindak, bersifat memerintah dan mengatur serta menuntun tingkah
laku manusia di kehidupan sehari-hari ( norma hokum, norma moral)

Etiket : Etiket didefinisikan sebagai tata cara (adat, sopan santun, dan lain sebagainya
dalam rangka memelihara hubungan yang baik di antara sesama manusia dalam sebuah
lingkungan masyarakat. Bersifat relative terkait dalam ajaran dan panutan di setiap
masyarakat berbudaya. Contoh: nongkrong kaki satu di meja, sendawa, makan ngecap
dll.
Ism dalam etika : Egoisme adalah pemikiran etis yang menyatakan bahwa
tindakan atau perbuatan yang paling baik adalah memberikan manfaat bagi diri
sendiri dalam jangka waktu yang diperlukan atau waktu tertentu. Deontologisme
adalah pemikiran etis yang menyatakan bahwa baik buruknya tindakan tidak
diukur dari akibat yang ditimbulkan, tetapi berdasarkan sifat tertentu dari hasil
yang dicapainya. Utilitarianisme adalah pemikiran etika yang melihat bahwa
kaidah moral dan baik-buruknya tindakan diukur dari akibat yang ditimbulkannya.
Pragmatism adalah pemikiran etis yang menyatakan bahwa perbuatan etis
berhubungan dengan soal pengetahuan praktis yang dilakukan demi kemajuan
masyarakat dan dunia.

Faktor Yang Mendorong Terjadinya Masyarakat Informasi : Dinamika informasi


dan komunikasi pada sdm, Perkembangan teknologi computer, perkembangan
teknologi komunikasi. Masyarakat yang tidak buta huruf b.Pemanfaatan komputer
c.Infrastruktur telekomunikasi d.Industri percetakan yang maju e.Industri TV dan
Radio yang maju f.Minat baca yang tinggi g.Sistem perpustakaan yang maju.

Anda mungkin juga menyukai