Anda di halaman 1dari 3

Fungsi Manajemen Actuating

Fungsi manajemen actuating atau dalam bahasa indonesia yaitu


pelaksanaan. Pelaksanaan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia sendiri berarti
proses, cara, perbuatan melaksanakan (rancancangan, keputusan, dan sebagainya.

Dalam ilmu manajemen sendiri actuating yang di maksud yaitu adalah


suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha
untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha. Untuk
lebih memahami, berikut definisi actuating menurut para ahli :

a. Menurut Prof. Dr. Sondang, M. P. A. penggerakan adalah sebagai keseluruhan


proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa
sehingga mereka mau bekerja dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis (Sondang, 2004: 120).

b. Menurut G. R. Terry mengemukakan “….Actuating is getting all the members


of the group to want to achieve and strive to achieve mutual objectives because
the want to achieve them” (Winardi, 1993: 90).

c. Actuating berkenaan dengan fungsi manajer untuk menjalankan tindakan dan


melaksanakan pekerjaan yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang ingin
dicapai oleh organisasi. Actuating merupakan implementasi dari apa yang
direncanakan dalam Planning dengan memanfaatkan persiapan yang sudah
dilakukan Organizing (Wibowo, 2006: 13).

d. Hersey dan Blanchard mengemukakan bahwa actuating atau motivating adalah


kegiatan untuk menumbuhkan situasi yang secara langsung dapat mengarahkan
dorongan-dorongan yang ada dalam diri seseorang kepada kegiatan-kegiatan
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Sudjana, 1992: 115). 19

e. Sementara Wilson Bangun mengemukakan bahwa motivasi merupakan suatu


kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu
kegiatan yang berlangsung secara sadar (2008: 115).

Sehingga dari beberapa pendapat patra ahli di atas, dapat kami simpulkan
bahwa actuating adalah sebuah proses yang dilakukan manajer kepada
bawahan/anggotanya dalam memberi dorongan, motivasi, semangat supaya
anggotanya ketika sedang berada masa jenuh bisa kembali fokus dan semangat
dalam melakukan pekerjaannya demi tercapainya tujuan yang diharapkan.

Actuating sendiri bisa disama artikam dengan kata motivating yang berarti
memotivasi, directing yang berarti mengarahkan, influencing yang berarti
mempengaruhi, dan commanding yang berarti memberi komando. Fungsi
actuating memiliki prinsip yaitu penghargaan/insentif, efisien, komunikasi, dan
jawaban terahadappertanyaan 5w+1h. Tahapan actuating dimulai dari
Memberikan semangat, motivasi, inspirasi atau dorongan. Selanjutnya Pemberian
bimbingan melalui contoh-contoh tindakan atau teladan. Dan terakhir Pengarahan
yg dilakukan dg memberikan petunjuk2 yg benar, jelas & tegas.

Fungsi manajemen yang satu ini lebih memfokuskan kepada manajer dalam
menjalankan tugasnya. Sebagai seorang pemimpin dalam sebuah organisasi,
seorang menajer harus peka terhadap anggotanya, pada saat anggota sedan dalam
masa jenuh, hendaknya seorang manajer bisa menyemangati atau memotivasi
anggotanya. Seorang manajer juga dalam menjalankan tugasnya harus bisa
mengalah demi kebaikan bersama. Harus bisa memanusiakan anggotanya dan
hendaknya jangan menunjukkan sikap sebagai seorang pemimpin tapi harus bisa
berbaur dengan anggota.

Fungsi actuating memiliki tujuan, yaitu :

1. Mengembangkan kemampuan & ketrampilan staf

2. Menciptakan kerja sama yg lbh efisien.

3. Membuat organisasi berkembang secara dinamis.

4. Menumbuhkan rasa memiliki & menyukai pekerjaan.

5. Mengusahakan suasana lingkungan kerja yg meningkatkan motivasi &

prestasi kerja staf.

Dalam pelaksanannya, actuating memiliki faktor pendukung dan faktor


penghambat. Faktyor pendukungnya antara lain Produktivitas manajer,
Pemahaman manajer thd ilmu psikologi, komunikasi, kepemimpinan & sosiologi,
Tekat manjer untuk mencapai kemajuan & kepekaannya thd lingkungan, dan
Obyektifitas manajer. Sedangkan faktor penghambatnya yaitu Kegagalan manajer
menumbuhkan motivasi staf merupakan hambatanutama fungsi aktuasi. Hal ini
dapat terjadi karena manajer kurang memahami hakekat perilaku dan hubungan
antar manusia. Selain itu juga Seorang manajer yang berhasil akan menggunakan
pengetahuannya tentang perilaku manusia untuk menggerakkan stafnya agar
bekerja secara optimal dan produktif juga menjadi salah satu faktor
penghambatnya.

Anda mungkin juga menyukai