Anda di halaman 1dari 31

MEDIA RELATIONS

(Media Relation Dengan Manajemen


Reputasi)

Dosen Pengampu:
Dinar Ayu Chandra Agustin, M.Sos

Nama:
Muhammad Fahrul Rozi (1835160075)
Fitriana Pangesti (1835160083)
Shafira Ramadhanti (1835160024)

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Komunikasi

Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah


memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan buku ini dengan tepat
waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan buku
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga
terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita
nantikan syafa’atnya di akhirat.

Tidak lupa, Penulis mengucapkan syukur


kepada Allah SWT atas limpahan nikmat
sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun
akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan buku sebagai tugas
project dari mata kuliah Media Relations
dengan judul "Media Relations Dengan
Manajemen Reputasi"

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini


masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan
di dalamnya. Untuk itu, penulis

i
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk buku ini, supaya buku ini nantinya
dapat menjadi buku yang lebih baik lagi.
Demikian apabila terdapat banyak kesalahan
pada buku ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada


semua pihak yaitu khususnya kepada Dosen
Media Relations kami yang telah membimbing
dalam menulis buku ini.

Demikian, semoga buku kami berguna dan


memberikan manfaat bagi setiap pihak
terutama bagi mereka para pembaca. Sekian
dan terima kasih.

Jakarta, 02 November 2020

Penulis.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................

KATA PENGANTAR ........................... i

DAFTAR ISI ....................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...................... 1

Latar Belakang ................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ....................... 4

A. Media Relations ............................. 4

B. Reputasi ......................................... 5

C. Manajemen Reputasi ...................... 7

D. Media Relations Dalam Menjaga


Reputasi ............................................ 12

ANALISA .......................................... 19

BAB III ........................................... 21

PENUTUP ....................................... 21

KESIMPULAN .................................. 21

DAFTARPUSTAKA ............................ 23

ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Public Relations professional haruslah


sadar betul bahwa media memiliki peran
penting dalam kegiatan publikasi. Sehingga
penting bagi Public Relations untuk menjalih
hubungan dengan media atau yang
selanjutnya disebut dengan Media Relations.
Media relations merupakan aktivitas yang
dilakukan oleh seorang Public Relations yang
berhubungan dengan media massa, dalam hal
ini adalah kegiatan publikasi perusahaan.
Media relations penting dilakukan bagi
seorang Public Relations karena tujuan
utamanya adalah untuk reputasi perusahaan.

Bagi suatu bisnis, reputasi yang baik


adalah faktor penting dalam mempertahankan
keberhasilan organisasi jangka panjang.
Diperlukan kerja keras untuk mencapai dan
menjaga nama baik dalam dunia bisnis, ada
semacam paradoks yang berkembang dalam
pengelolaan reputasi, bahwa semakin
dibutuhkan, reputasi cenderung semakin sulit
untuk dikelola. Kehilangan reputasi jauh lebih
mudah dibanding usaha untuk

1
membangunnya, sebagian orang menyatakan
dalam metafora bahwa dibutuhkan sepuluh
tahun untuk membangun reputasi yang baik,
tapi cukup satu menit saja untuk
meruntuhkannya. Dalam banyak kasus,
seringkali perusahaan yang berkembang cepat
pada suatu selang waktu membuat segala
sesuatu terlihat baik-baik saja, sebelum
kemudian muncul krisis yang memberikan
dampak pada perusahaan. Proses dan
langkah-langkah untuk membangun reputasi
perusahaan sebagai industri bukanlah
pekerjaan instan, tetapi merupakan kegiatan
yang berlangsung terus menerus untuk
mengharumkan citra perusahaan, di samping
itu juga dibutuhkan sinkronisasi dan
koordinasi dari masing-masing bagian dan
divisi untuk mewujudkan reputasi yang baik.

Reputasi mencerminkan persepsi


publik terkait mengenai tindakan-tindakan
perusahaan yang telah berlalu dan prospek
perusahaan di masa mendatang dibandingkan
dengan pesaing, sehingga bagi suatu
organisasi, mengelola reputasi menjadi
kegiatan yang lebih kompleks dan bukan
hanya menjual produk atau jasa kepada

2
konsumen. Pengelolaan reputasi melibatkan
kualitas dari adanya interaksi antara pegawai
dan organisasi, konsumen, kelompok-
kelompok masyarakat dan pihak-pihak lain.
Harapan mengenai reputasi yang sengaja
diciptakan oleh organisasi kadangkala tidak
sejalan dengan penilaian yang muncul pada
persepsi publik, sehingga reputasi dapat
dikatakan sebagai obyek penilaian. Dengan
demikian yang perlu diperhatikan adalah
bagaimana naluri organisasi dalam
memperhatikan penilaian publiknya yang
berpengaruh terhadap reputasi organisasi.

3
PEMBAHASAN
A. Media Relations

Aktivitas komunikasi public


relations/humas untuk menjalin pengertian
dan hubungan baik dengan media massa
dalam rangka pencapaian publikasi organisasi
yang maksimal serta berimbang. (Wardhani,
2008:9). Media massa atau pers itu
mempunyai kekuatan
yang dahsyat. Sampai-
sampai Napoleon
Bonaparte pernah
mengatakan “jika media
dibiarkan saja, saya
tidak akan bisa
berkuasa lebih dari tiga bulan” ini
membuktikan bahwa media mempunyai
kekuatan yang besar. Oleh sebab itu, media
relations sangat memiliki peran yang penting
dalam suatu perusahaan/lembaga yang
mengalami krisis. Karena dengan media suatu
krisis dapat meredam, bahkan sebaliknya. Isu
yang berkembang bisa menjadi krisis yang
besar disebabkan oleh media.

4
B. Reputasi

Reputasi adalah Nama Baik. Semua


perusahaan membutuhkan nama baik, karena
nama baik itulah mereka dipercata oleh orang,
organisasi/perusahaan lain. Itu sebab nya
reputasi selalu terkait dengan kepercayaan.
Definisi reputasi yang dibuat Gaotsi dan
Wilson (2001) yakni “evaluasin
semua stakeholder terhadap organisasi
sepanjang waktu yang didasarkar atas
pengalaman stakeholder tersebut dengan
organisasi”.
Sedangkan
reputasi
adalah
penilaian
stakeholder,
artinya pihak
internal dan eksternal organisasi. Dengan itu,
dalam reputasi ada paduan antara identitas
dan citra organisasi. Nama baik hanyalah
salah satu dimensi saja dari reputasi. Karena
itu bisa dikatakan, buah dari reputasi itu
adalah nama bai yang akarnya adalah

5
kepercayaan. Tanpa ada kepercayaan tak aka
nada penghormatan, dipandang luhur atau
dianggap pening dan berharga. Bila sudah
dipercaya nama baik pun bisa dimiliki.

Mengapa reputasi penting? Karena


reputasi pada dasarnya merupakan kekayaan
satu organisasi atau popular disebut sebagai
asset penting organisasi atau popular disebut
sebagai aset penting organisasi. Sebagai aset
tentu akan diperlakukan sebagaimana orang
menjaga kekayaan penting miliknya. Bila
kekayaan itu berupa permata langka, tentu
akan dijaga dengan baik misalnya disimpan
dalam lemari kaca dengan system
pengamanan digital mutakhir. Permata itu
tidak akan disimpan begitu saja di atas meja
atau di dapur. Reputasi, sebagai aset
organisasi, bisa meningkat bisa pula menurun.

6
C. Manajemen Reputasi.

Media relation menjadi bagian sangat


penting dalam menjaga reputasi dan
kepercayaan public terhadap organisasi. Tidak
mengherankan bila banyak konsultan public
relation atau firma public relation
menyarankan klienya untuk menjaga
hubungan baik dengan media untuk menjaga
reputasi organisasi. Karena itu dalam
manajemen reputasi, pertimbangan media
relation yang baik mejadi begitu penting.

Ada 3 pendekatan dalam manajemen reputasi:

Pendekatan pertama dalam manajemen


reputasi ini mencakup aspek-aspek berikut:
1. Analisis reputasi, yang dilakukan pada
dasarnya untuk
memahami stakeholder organisasi, yakni
pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan
terhadap organisasi.

2. Perencanaan strategis, yang pada dasarnya


melihat lingkungan internal dan eksternal
organisasi sehingga bisa diidentifikasi

7
kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman
pada organisasi.

3. Stakeholders relations, pada dasarnya


menyusun rencana komunikasi dan relasi
dalam konteks PR umumnya dan media
relations pada khususnya, berdasrkan hasil
analisis peta jaringan dan relasi di
antara stakeholder.

4. Pemantauan media, dalam memantau


media biasanya dilakukan kegiatan-kegiatan
seperti:

a. Tabulasi setiap berita.

b. Menelaah berita-berita tersebut untuk


menetukan apakah organisasi diberitakan
secara positif atau negative.

c. Menilai apakah berita tersebut memuat


pesan yang disampaikan organisasi.

d. Mengindentifikasi pesan-pesan yang


disampaikan organisiasi disiarkan media.

e. Menilai isu-isu tertentu yang menjadi


perhatian media.

8
f. Menilai bagaimana
reaksi stakeholder terhadap berita yang
disiarkan media.

5. Pelatihan media, pelatihan ini pada


dasarnya untuk memberikan wawasan tentang
cara kerja media pada para staf PR suatu
organisisasi

6. Materi komunikasi, merupakan pesan yang


disampaikan pada media atau publik
organisasi.

7. Media relations, hubungan yang baik


dengan media massa akan membantu
meningkatkan reputasi organisasi.

8. Government relations, dengan mengingat


pemerintah melalui lembaga-lembaga yang
berada di dalamnya menjalankan peran
sebagai agen regulasi dan pengambil
kebijakan.

9. Manajemen isu dan manajemen krisis. Isu


dan krisis bisa muncul tanpa diduga. Karena
organisasi pada umumnya memiliki prosedur
baku dalam manajemen isu dan manajemen

9
krisis untuk berjaga-jaga bila terjadi krisis atau
berkembang isu yang merugikan organisasi.

Pedekatan kedua, yang menguraikan langkah-


langkah yang lebih praktis dalam menjaga
reputasi organisasi disampaikan Lamotta
(2004), yaitu:

1. Penelitian untuk mengetahui persepsi


dan sikap khalayak terhadap
organisasi.

2. Membangun kosensu tentang nilai


dasar (core values) dan tujuan
organisasi antara manajemen dan
karyawan.

3. Mengindentifikasi janji penjualan


yang unik dan pesan yang bisa
memperkuat USP.

4. Dorongan pada organisasi yang


dikembangkan secara internal dan
eksternal.

5. Iklan, media relations, materi untuk


investor, siaran pers, dan progam

10
filantrofi organisasi dijalankan
bersama-sama untuk
menyebarluaskan pesan yang
konsisten dan komprehensif.

Pendekatan ketiga, dikembangkan firma PR,


Morrissey & Co dalam manajemen reputasi ini
mencakup empat aspek yang didasarkan pada
sumber daya organisasi untuk disampaikan
kepada public, yaitu:

1. Penelitian.

2. Positioning.

3. Penyusunan pesan.

4. Strategi.

Pada dasarnya, ketiga pendekatan


manajemen reputasi tersebut memiki
kesamaan. Pendekatan pertama lebih
terperinci, dibandingkan dengan pendekatan
kedua dan ketiga. Namun prinsip-prinsip
dasarnya sama saja, diawali dengan penelitian
yang dalam pendekatan pertama disebut
analisis stakeholder kemudian disusun pesan

11
yang akan dikomunikasikan dan strategi
pengomunikasiannya. Pada pendekatan ketiga
bahkan sudah disebutkan public
atau stakeholder yang akan dijaga persepsinya
terhadap organisasi yang mencakup public
internal dan public ekstrnal.

Media Relations dalam Menjaga


Reputasi

Pendekatan yang baik untuk organisasi dan


praktisi adalah menganggap hubungan media
sebagai sebuah investasi. Akurasi dan
kejujuran dalam peliputan pers tidak berasal
dari hasil kerja reporter saja. Pada dasarnya,
hubungan yang baik itu dapat dihasilkan
apabila praktisi mengikuti beberapa aturan
dasar, yaitu :

1. Sampaikan dengan jujur


2. Beri layanan dengan memberi mereka
berita dan gambar yang terbaik
3. Jangan merengek agar berita mengenai
organisasi Anda dimuat atau mengomel

12
karena pemberitaan yang disampaikan
tidak sesuai dengan keinginan Anda
4. Jangan minta untuk membungkam
suatu berita
5. Jangan banjiri media dengan informasi
yang tidak menarik atau tidak memiliki
nilai berita.

a. Faktor-faktor yang dipandang penting untuk


mendongkrak reputasi:

(a) kemampuan berkomunikasi

(b) inovasi dan

(c) nilai sumber daya manusia. Faktor-


faktor penyebab turun dan naiknya
reputasi itu ada dua yang terkait dengan
program atau kegiatan PR yakni kritik
media dan kemampuan berkomunikasi.

b. Fungsi komunikasi dari Media Relations:

1. Fungsi Informatif

Memberi penjelasan yang bias dipahami


public yang berkenaan dengan kesenjangan.

13
2. Fungsi Deskriptif

Menguraikan kesenjangan dengan langkah-


langkah yang harus ditempuh organisasi untuk
mengatasi kesenjangan.

c. Ancaman-ancaman terhadap reputasi:

• Kritik terhadap
perusahaan/produk yang

disampaikan melalui media


massa

• Perilaku tidak etis


organisasi

• Bencana yang mengganggu produksi

• Tuduhan atau keputusan pengadilan

• Tuduhan dari kelompok-kelompok


kepentingan atau pelanggan tentang
keamanan produk

• Tuduhan dari pejabat pemerintah tentang

keamanan produk

• Kritik atas organisasi/produk di internet

14
Reputasi mencerminkan persepsi
publik terkait mengenai tindakan-tindakan
organisasi yang telah berlalu dan prospek
organisasi di masa datang, tentunya
dibandingkan dengan organisasi sejenis atau
pesaing. Adapula dasar-dasar membangun
reputasi:

1. Komunikasi.

Komunikasi merupakan kegiatan yang


penting bagi perusahaan dalam membangun
reputasi atau citra positif dimata publiknya
(Robert D. Ross). Komunikasi sangat penting
untuk menyampaikan apa sebenarnya yang
terjadi , sehingga terhindar dari opini
merugikan ditengah masyarakat. Fungsi PR
salah satunya adalah melakukan “manajemen
komunikasi” antara organisasi yang
diwakilinya dengan publiknya.

2. Responsif terhadap Feedback Publik.

Merupakan upaya perusahaan untuk peduli


terhadap para pelanggannya, dengan
memberikan pelayan yang terbaik dan

15
menjawab segala keluhan publik baik internal
maupun eksternal.

STUDI KASUS

Samsung yg Galaxy Note 7 yang beredar


memakan korban karena meledak saat
pengisian baterai pada bulan Oktober 2016.
Baru-baru ini dunia dikejutkan dengan
kegagalan produk dari perusahaan besar
Samsung Galaxy Note 7 yang beredar
memakan korban karena meledak saat
pengisian baterai. Konsumen loyal Samsung
Galaxy Note sangat dikecewakan, karena
sudah menanti-nantikan kecanggihan produk
tersebut dan ternyata hasilnya tidak sesuai
harapan. Meledaknya baterai Samsung Note 7
dialami oleh beberapa konsumen di berbagai
negara, seperti di Florida saat konsumen
mengisi baterai di dalam mobil. Lalu di Perth,
Australia saat konsumen sedang berada di
dalam kamar hotel dan beberapa kasus
lainnya. Tercatat ada 35 kasus Galaxy Note 7
yang meledak di seluruh dunia.

16
Selain kekecewaan konsumen, dampak
negatif lain dari kasus Galaxy Note 7 ini adalah
saham Samsung langsung anjlok 7%. Kerugian
finansial lainnya yaitu berdasarkan
perkiraan Credit Suisse AG dan dua lembaga
finansial lain, biaya penarikan Galaxy Note 7
di seluruh dunia bisa mencapai 1 miliar dollar
AS. Bahkan beberapa maskapai penerbangan
internasional mengeluarkan kebijakan
larangan bagi penumpang untuk membawa
Note 7 ke dalam pesawat. Reputasi Samsung
sebagai produsen handphone skala global pun
menjadi taruhan.

Dengan adanya kejadian


tersebut, Presiden Samsung Mobile Business,
Koh Dong-jin, meminta maaf dan secara resmi
mengumumkan penarikan atau product
recall untuk semua Galaxy Note 7. Perusahaan
raksasa tersebut tidak hanya sekedar menarik
produknya, tetapi mereka memberikan
kompensasi kepada konsumen yang telah
membeli Note 7. Contoh di Indonesia,
Samsung selain mengembalikan uang sesuai

17
harga beli, konsumen juga diberikan sejumlah
uang dalam bentuk voucher.

Setelah menyimak kasus diatas, maka


dapa kita simpulkan bahwa kasus ini dapat
mengancam sebuah reputasi atau citra
perusahaan milik Samsung yang telah susah
payah dibangun. Upaya-upaya telah dilakukan
oleh pihak Samsung tersebut dalam bentuk
mengatasi krisis tersebut. Jika dikaitkan
kedalam kasus ini sudah teermasuk sebagai
krisis dikarenakan produk yang dipasarkan
mengalami kegagalan yaitu produk yang
dipasarkan tersebut telah membahayakan dan
mencelakai konsumen nya. Sehingga agar
krisis ini tidak berkembang menjadi krisis
yang besar dan bisa merusak reputasi
perusahaan maka perlu dilakukan manajemen
krisis oleh seorang public relation.

18
ANALISA

Menurut kelompok kami materi Media


Relation Dengan Manajemen Reputasi
Dimana Media relation menjadi bagian sangat
penting dalam menjaga reputasi dan
kepercayaan public terhadap organisasi. Tidak
mengherankan bila banyak konsultan public
relation atau firma public relation
menyarankan klienya untuk menjaga
hubungan baik dengan media untuk menjaga
reputasi organisasi.
Bagi suatu bisnis juga reputasi yang baik
adalah faktor penting dalam mempertahankan
keberhasilan organisasi jangka panjang.
Diperlukan kerja keras untuk mencapai dan
menjaga nama baik dalam dunia bisnis, ada
semacam paradoks yang berkembang dalam
pengelolaan reputasi, bahwa semakin
dibutuhkan, reputasi cenderung semakin sulit
untuk dikelola.

Dalam manajemen reputasi ini


memiliki tiga pendekatan:

19
Pendekatan pertama, Analisis reputasi
dilakukan gunanya untuk
memahami stakeholder organisasi, yakni
pihak-pihak yang terkait dan berkepentingan
terhadap organisasi.

Pedekatan kedua, menguraikan langkah-


langkah yang lebih praktis dalam menjaga
reputasi organisasi.

Pendekatan ketiga, manajemen reputasi ini


mencakup empat aspek yang didasarkan pada
sumber daya organisasi untuk disampaikan
kepada public

20
BAB III

PENUTUP
Kesimpulan

Manajemen reputasi public relations


menjadi bagian yang sangat penting, seperti
dalam menjaga reputasi dan kepercayaan
public terhadap organisasi. Tidak
mengherankan bila banyak konsultan public
relation menyarankan klienya untuk menjaga
hubungan baik dengan media untuk menjaga
reputasi organisasi. Karena itu dalam
manajemen reputasi, pertimbangan media
relation yang baik mejadi sangat penting

Manajemen reputasi bisa menjadi salah


bentuk pendekatan dalam menjalankan
program atau kegiatan media relations.
Dengan pendekatan ini, program atau kegiatan
PR umumnya dan media realtions khususnya
akan semakin terintegrasi ke dalam tujuan
organisasi. Ini sejalan dengan konsep PR
sebagai fungsi manajemen yang tentunya
harus mengabdi pada tujuan-tujuan yang
hedak dicapai organisasi.

21
Sebagai bagian dari manajemen
perusahaan/organisasi, PR berorientasi pada
aktivitas yang dilakukan oleh industri,
perusahaan, perserikatan, untuk menciptakan
dan memelihara hubungan yang sehat dan
bermanfaat dengan maksud menyesuaikan
dirinya pada keadaan sekeliling dan
memperkenalkan diri pada masyarakat.
Hubungan media melibatkan bekerja dengan
berbagai media untuk tujuan
menginformasikan publik misi organisasi,
kebijakan dan praktek dalam cara yang positif,
konsisten dan kredibel. hubungan media yang
baik dan membentuk sebuah tim kecil yang
solid dalam menanagi sebuah krisis dalam
sebuah instansi akan berdampak besar
terhadap reputasi sebuah instansi tersebut.
Dengan Munculnya Media baru yang
merupakan dampak dari kemajuan teknologi,
informasi dan komunikasi seorang PR dituntut
lebih kreatif dan inovatif dalam menanggapi
sebuah kasus dan pandai memilih media
relation yang mampu membantu menjaga
reputasi dan pemulihan krisis dalam
instansinya.

22
DAFTAR PUSTAKA

http://hamdarizani.blogspot.com/2016/05/m
edia-relations-untuk-menjaga-
reputasi.html?m=1

https://www.google.co.id/amp/s/cindychristy
arum.wordpress.com/2009/04/08/media-
relations-rangkuman-manajemen-reputasi-
dan-kode-etik/amp/

https://blog5prc.blogspot.com/2018/11/kerja-
public-relation-dalam.html?m=1

23
BIOGRAFI TENTANG PENULIS

1. Fitriana Pangesti

Fitriana Pangesti, Lahir di Jakarta pada


tanggal 10 Januari 2000, yang merupakan
anak ke-2 dari dua bersodara, Lulusan SMA
TAMAN MADYA 1 dan sekarang berkuliah di
Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta, Fakultas
Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Program Studi
Ilmu Komunikasi.

Pada tahun 2014 lalu, pernah mengikuti lomba


modelling yang diselenggarakan oleh sekolah
pada hari kartini dan mendapat juara 3
dengan jalan catwalk terbaik,

Pada saat SMP, SMA hingga Kuliah ia pernah


aktif mengikuti organisasi seperti osis dan
himpunan mahasiswa. Pada saat dibangku
kuliah ia memiliki beberapa karya seperti
membuat feature biografi dan ia pernah
memotret objek foto komunitas pesepeda.

2. Muhammad Fahrul Rozi

Nama saya Muhammad Fahrul Rozi lahir di


Jakarta pada tanggal 08 Februari 2000, Saya
mahasiswa dari Universitas 17 Agustus 1945

24
Jakarta, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
(FISIP) Program Studi Ilmu Komunikasi.

Pendidikan di Madrasah Aliyah Istiqlah. Saya


memiliki karya yaitu dari hasil beberapa
penghargaan yang telah saya raih seperti juara
tiga lomba lari tingkat madrasah se Jakarta
pusat dan pernah mengikuti lomba lari
seNasional

3. Shafira Ramadhanti

Shafira Ramadhanti, lahir di Jakarta pada 24


Desember 1999. Ia merupakan anak ke-3 dari
empat bersaudara. Lulusan SMAN 20 Jakarta
Pusat pada tahun 2017. Ia sekarang sedang
berkuliah di Universitas 17 Agustus 1945
Jakarta sejak 2018, Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik (FISIP) Program Studi Ilmu
Komunikasi.

Di bangku kuliah ini ia menekuni hoby nya


yaitu photography dan videography. Ia pun
memiliki beberapa karya yang telah di buat
nya, seperti membuat feature sejarah dan
mengambil foto sebuah objek organisasi
Skateboard. Selain itu ia pun memiliki

25
pengalaman pekerjaan seperti sering
mengikuti event-event menjual produk
barang/jasa. Itulah biografi singkat dari
seorang Shafira Ramadhanti dengan segala
kesederhanaannya.

26

Anda mungkin juga menyukai