Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

MANAJEMEN REPUTASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Public Relation


Dosen Pengampu: Biki Zulfikri Rahmat., S.Sos.I., M.E.Sy

Disusun Oleh:
Rossa Nurhayati 201002042
Muhamad Ridho 201002044
Septiyani Setiyaningsih 201002046
Eva Lailatul Fadilah 201002049
Acep Ahyar Maulana 201002052

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
2022 M/1444 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala


yang telah memberikan kami kemudahan serta perlindungan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul “Manajemen Reputasi”. Tanpa
pertolongan serta perlindungannya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjunan kita yakni Nabi Muhammad
SAW.

Dalam penyusunan makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih


kepada bapak Biki Zulfikri Rahmat., S.Sos.I., M.E.Sy selaku dosen pengampu mata
kuliah public relation yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menyusun makalah ini, sehingga kami mendapatan ilmu yang bermanfaat. Tak lupa
penulis juga menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
untuk menyusun makalah ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
sehingga kemungkinan terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sebagai acuan agar penyusunan makalah ini bisa menjadi lebih baik lagi.

Tasikmalaya, 14 September 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB II .................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................... 2
BAB III ................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
A. Definisi Reputasi Keuangan ...................................................................... 3
B. Hubungan Antara PR dan Reputasi ........................................................ 6
C. Melawan Manajemen Reputasi ................................................................ 7
D. Efek Reputasi Industri Pada Dunia Bisnis ............................................ 14
BAB IV ................................................................................................................. 16
PENUTUP ............................................................................................................ 16
A. Kesimpulan ............................................................................................... 16
B. Saran ......................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Humas atau lebih dikenal public relations adalah suatu pendekatan strategis
yang menggunakan konsep-konsep komunikasi untuk menimbulkan
pemahaman dan penerimaan dari publik. Sehingga manajemen reputasi atau
reputation management merupakan sebuah upaya yang dilaksanakan untuk
memengaruhi pemikiran publik tentang brand atau seseorang ketika mereka
lihat di berbagai media online. Melalui berbagai media, PR dapat
mengkomunikasikan apa dan bagaimana suatu organisasi sehingga public lebih
mengenal dan memahamaninya.
Membangun dan mempertahankan reputasi bukanlah hal yang mudah bagi
setiap perusahaan. Menurut Serrat (2010, hlm.3) reputasi bukan hanya
mengenai suka atau tidak, namun mengenai representasi persepsi individu atau
masyarakat saat ini berdasarkan pengalamannya di masa lampau terhadap
perusahaan. Evaluasi yang didapatkan akan dibandingkan dengan perusahaan
lain dan akan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan di masa mendatang.
Reputasi merupakan komponen baru namun sangat penting dalam
memenangkan strategi perusahaan (Kartala dalam Dolphin, 2006, hlm. 80).
Hasil penelitian yang dilakukan Dolphin (2006, hlm.88) pada beberapa
perusahaan di Inggris menunjukan bahwa “mengelola reputasi dapat
meningkatkan kinerja perusahaan di berbagai bidang. Hasil tersebut juga
menggambarkan bahwa sebagian besar perusahaan telah menyadari
keuntungan yang didapat ketika hubungan perusahaan dengan para pemangku
kepetingan terjalin dengan baik.” Berdasarkan hal tersebut timbulah paradigma
yang menyatakan bahwa reputasi memiliki peranan penting.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi reputasi keuangan?
2. Bagaimana hubungan antara Pr dan reputasi?
3. Bagaimana melawan manajemen reputasi?

1
4. Bagaimana efek reputasi industri pada dunia bisnis?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa definisi reputasi keuangan.
2. Untuk mengetahui hubungan antara PR dan reputasi.
3. Untuk mengetahui bagaimana melawan manajemen reputasi.
4. Untuk mengetahui efek reputasi industri pada dunia bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Reputasi Keuangan


1. Definisi Manajemen Reputasi
Manajemen adalah salah satu hal yang diperhatikan ketika kita
membicarakan tentang organisasi. Dalam setiap step manajemen,
komunikasi mengambil peranan didalamnya. Manajemen itu sendiri
merupakan kebiasaan yang dilakukan secara sadar dan terus menerus
dalam membentuk organisasi. James A.F. Stoner mendefinisikan
“Management is the process of planning, organizing, leading and
controlling the effort of organization members and the use of other
organizational resources in order to achieve stated organizational goal”
(Endri Listiani, 2009 : 7), Reputasi adalah intangible asset yang sulit
diukur dan dijelaskan keberadaannya karena reputasi bukan sebuah produk
yang dapat dilihat.Meski demikian keberadaan reputasi yang baik dapat
memperkuat posisi perusahaan ketika berhadapan dengan pesaing. Charles
J. Fombrun dalam Reputation menggambarkan hubungan antara identitas
perusahaan, nama, image dan reputasi. Identitas perusahaan digambarkan
sebagai: “the set of value and principles employees and managers associate
with company”. Identitas perusahaan, disosialisasikan atau tidak, itu
merupakan sebuah gambaran pemahaman bagaimana karyawan akan
bekerja, bagaimana produk akan dibuat, bagaimana stakeholders akan
dilayani,dan lain-lain. Identitas perusahaan diturunkan dari pengalaman
perusahaan sejak berdiri, merupakan akumulasi prestasi dan cacat yang
telah dibuat selama ini (Frombun, 1996;36)”, Reputasi merupakan
penilaian terhadap sebuah organisasi/produk yang didalamnya melekat
faktor trust (kepercayaan) dari khalayak. Pada proses pengambilan
keputusan khalayak, maka reputasi menjadi komponen yang sangat dinilai
dan dipertimbangkan.
Jadi Manajemen reputasi adalah proses mengatur atau
mengendalikan persepsi masyarakat dalam mengambil keputusan atau

3
penilaian terhadap perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh
reputasi yang baik dan dilakukan oleh public relations.
2. Reputasi perusahaan
Reputasi perusahaan secara langsung membentuk kepercayaan
pelanggan terhdap produk atau jasa dari perusahaan yang bersangkutan
sehingga akan mempengaruhi pelanggan dalam menentukan pilihan, pada
dasarnya reputasi perusahaan merupakan penghargaan yang didapat oleh
perusahaan karena adanya keunggulan-keunggulan yang ada pada
perusahaan tersebut, yaotu kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan
sehingga perusahaan akan terus dapat mengembangkan dirinya untuk terus
dapat menciptakan hal hal yang baru bagi pemenuhan kebutuhan
konsumen, Disamping itu juga adanya intengritas yang tinggi dari pihak
penyedia jasa atas pelayanan yang diberikan kepada konsumen agar
perusahaan dapat memberikan pelayanan yang terbaik, kemampuan dari
penyedia jasa untuk dapat menjalin hubungan kedekatan dengan
konsumen agar perusahaan tersebut dapat memberikan pelayanan yang
sesuai dengan kebutuhan konsumen yang bermacam-macam, reputasi
perusahaan dalam Tesos Muh Subhan 2006 memiliki pengertian sebagai
gambaran secara keseluruhan akan tindakan perusahaan di masa lalu dan
prospek yang dimiliki perusahaan dimasa yang akan datang melalui segala
kebijakan yang diambil apabila dibandingkan dengan perusahaan
pesaingnya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa reputasi perusahaan adalah persepsi
konsumen mengenai kemampuan perusahaan dalam memberikan
pelayanan terbaik, atau penilaian tentang keadaan masa lalu dan prospek
dimasa yang akan datang mengenai kualitas perusahaan atau produk.
3. Hubungan kinerja keuangan dengan reputasi perusahaan.
Kinerja keuangan dan reputasi perusahaan merupakan dua
hal penting bagi perkembangan suatu perusahaan, Kinerja keuangan
merupakan gambaran keadaan keuangan dalam kurun waktu tertentu
yang mencakup penghimpunan maupun penyaluran dana yang umumnya
diukur menggunakan indikator kecukupan modal, likuiditas, dan

4
profitabilitas (Jumingan, 2006). Kinerja keuangan mengambil peran
penting dalam perusahaan karena menjadi salah satu tolok ukur
keberhasilan perusahaan serta memengaruhi pengambilan keputusan
perusahaan. Keefektifan kinerja manajemen dan karyawan dalam
mengelola aset perusahaan dapat diketahui melalui analisis kinerja
keuangan perusahaan (Humanitisri & Ghozali, 2019) memperoleh
penghargaan. Semakin baik hasil kinerja keuangannya maka tingkat
reputasinya pun akan meningkat. Hal ini terlihat dari respon atau
tanggapan yang diberikan oleh para manajemen perusahaan kepada para
stakeholder. Brealey et al. (2013) menyatakan bahwa para investor akan
tertarik untuk berinvestasi pada perusahaan yang berkinerja baik.
Kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh kemampuan perusahaan dalam
memperoleh keuntungan pada proses bisnisnya.
Zen (2019) menyatakan bahwa kinerja keuangan merupakan
faktor penentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan
dalam menghasilkan laba. Mengevaluasi potensi perubahan sumber daya
ekonomi yang dapat dikelola di masa yang akan datang
memerlukan informasi mengenai kinerja keuangan, terutama
profitabilitas. Kinerja keuangan yang dihasilkan dapat merujuk pada
peningkatan reputasi apabila informasi disampaikan secara jelas.
Informasi tersebut berupa laporan tahunan yangmenunjukkan apakah
perusahaan memiliki kinerja yang efektif dan efisien dalam mengolah
dana yang bersumber dari dalam maupun dari luar perusahaan. Walker
(2010) berpendapat bahwa reputasi yang baik dapat memberikan
beragam manfaat, seperti menurunkan biaya perusahaan,
memungkinkan perusahaan untuk memberikan harga premium, menarik
pelamar, investor, dan pelanggan, sertameningkatkan profitabilitas dan
menciptakan keunggulan bersaing. Semakin tinggi tingkat reputasi maka
semakin baik pula hasil kinerja keuangannya dan akan membuat
para stakeholder tertarik untuk melakukan kerja sama dengan perusahaan
tersebut. Perusahaan memiliki reputasi baik dapat mengenakan harga
premium terhadap produk yang dipasarkannya. Pelanggan percaya

5
bahwa harga yang dipasarkan telah sesuai dengan kualitas yang
diberikan. Reputasi yang baik tentunya juga akan menarik
perhatian karyawan, meningkatkan sikap pelanggan, menurunkan
risiko yang dialami oleh klien, meningkatkan kecenderungan untuk
melakukan usaha kerja sama, dan menciptakan kredibilitas yang baik.
Dengan demikian, reputasi dapat disebut sebagai sumber keunggulan
kompetitif yang potensial.

B. Hubungan Antara PR dan Reputasi


Aktifitas Public Relation sehari-hari adalah menyelenggarakan komunikasi
timbal balik antara organisasi atau suatu perusahaan dengan publik untuk
menciptakan saling pengertian dan dukungan bagi tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. Pada dasarnya aktifitas PR meliputi kegiatan mulai dari
pembenahan organisasi itu sendiri, hingga kegiatan yang bersifat membangun
atau menciptakan citra perusahaan dan hubungan yang positif dimata
publiknya. Fungsi utama PR adalah untuk mencapai tujuan dan menciptakan
citra yang positif bagi perusahaannya (image maker), selain memelihara
hubungan baik dengan seluruh publik baik publik internal maupun publik
eksternal. Publik internal adalah publik yang ada di dalam perusahaan
sedangkan publik eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap
perusahaan dan berada di luar perusahaan. Fungsi public relations secara
umum yaitu sebagai penghubung atau jembatan komunikasi informasi antara
perusahaan dengan public internal dan eksternal.
Hubungannya Public Relation dengan reputasi yaitu berkaitan dengan tugas
dari PR itu sendiri yang harus menciptakan citra baik, menjaga ataupun
meningkatkan citra baik atau reputasi perusahaan. Lebih dari itu, public
relations mengandalkan strategi, yakni agar organisasi disukai oleh pihak-
pihak yang berhubungan. Semua tujuan public relations menjelaskan bahwa
berdirinya public relations di sebuah perusahaan adalah untuk membangun
hubungan komunikasi yang baik dengan public internal dan eksternal. Untuk
mencapai tujuan-tujuan dari public relations sendiri, maka public relations
harus membuat kegiatan atau program-program layanan informasi yang akan

6
mereka laksanakan nantinya. Sehingga mereka semua dapat dengan jelas
mengetahui informasi mengenai perusahaan. Dan dengan adanya informasi
pelayanan yang mereka dapatkan bisa mengangkat atau menjatuhkan citra dan
reputasi organisasi atau perusahaan. (Nasution, 2019)
Jadi, PR juga bertanggung jawab menciptakan citra dan reputasi pada public
eksternal. Yaitu dengan menjalin hubungan yang saling menguntungkan baik
dengan pemerintah, pers, customer, maupun masyarakat setempat
(community). Aktivitas ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua
belah pihak, sehingga tercipta pengertian dan kepercayaan. Jika hubungan
organisasi atau perusahaan dalam public internal dan eksternal berjalan dengan
baik, maka perusahaan atau organisasi akan mendapatkan citra dan reputasi
yang menguntungkan (favorable). Oleh karena itu, humas menjadi alat
organisasi dalam menciptakan, memelihara, meningkatkan, dan memperbaiki
citra atau reputasi.

C. Melawan Manajemen Reputasi


Krisis bisa datang kapan saja, bahkan secara tiba-tiba. Biasanya krisis
terjadi jika korporasi/individu mendapat serangan dari 3 arah yaitu: kritik atau
komplain, tudingan (tuduhan), dan bencana akibat melakukan kesalahan.
Ketiga hal tersebut biasanya tidak under control, baik yang disebabkan oleh
eksternal, maupun internal.

Jika korpoasi/individu mendapatkan serangan tersebut maka jangan


diabaikan, karena itu akan menurunkan reputasi korporasi/individu yang akan
menyebabkan penurunan kepercayaan publik, dan itu akan berdampak negatuf
terhadap korporasi/individu. Misalnya, tuduhan atau komplain atau kritik
terhadap korporasi/individu di media sosial yang memberikan citra buruk, hal
tersebut harus segera diatasi.

Beberapa strategi untuk melawan manajemen reputasi yaitu:

1. Aktivasi Tim Komunikasi Krisis

7
Jika belum ada, segera bentuk Tim Komunikasi Krisis. Jika sudah
ada, langsung saja diaktivasi dengan cepat.

Tim Komunikasi Krisis (atau Tim Public Relations atau Tim Media
Center) ini sangat penting, karena bisa menjadi kepanjangan tangan
korporasi/Anda untuk menjelaskan berbagai hal terkait dengan kondisi
krisis yang sedang terjadi. Tim Komunikasi bisa menjelaskan hal yang
terjadi kepada stakeholder (pemangku kepentingan) terutama kepada
media, mitra bisnis, konsumen, dan pihak terkait lainnya. Sedangkan
CEO dan manajemen bisa lebih fokus memberikan penjelasan kepada
para pemegang saham.

Tentunya setelah semua hal dikaji dan dipelajari secara darurat dan
cepat untuk kemudian diputuskan jalan terbaik untuk mengamputasi
krisis ini, dengan strategi dan tata kelola komunikasi yang baik agar
reputasi pulih kembali seperti yang diharapkan.

Penemu Image Restoration Theory (teori pemulihan citra) atau


pemulihan reputasi yaitu Prof William Benoit menawarkan banyak
strategi komunikasi restorasi reputasi yang bisa dipilih tingkat
efektifitasnya. Bisa jadi, selain memberikan transparansi informasi
publik mengenai kondisi korporasi, Seorang public relation bisa juga
membantah berbagai kritikan atau tudingan yang tidak relevan.

Benoit juga menawarkan untuk mengambil strategi Attack Accuser


(menyerang penuduh) jika tudingan mereka ngawur. Namun demikan,
jika korporasi/Anda juga memiliki Andil dalam kesalahan/bencana
yang terjadi, penulis buku “Account, Excuses, and Apologies” (1995)
juga menawarkan solusi jalan ke luar yang elegan.

Selanjutnya Tim Komunikasi Krisis tinggal mengambil alternatif


komunikasi yang tepat melalui saluran komunikasi yang efektif.
Misalnya, jika audiencenya media, bisa dipilih cara penyebaran Press
Release atau Press Conference, ataupun liputan wawancara khusus.

8
2. Online Reputation Management

Penulis menyebut Tim Online Reputation Management (ORM) ini


sebagai Tim Sapu Langit, sedangkan Tim Komunikasi Krisis (media
relations) penulis sebut sebagai Tim Sapu Jagat. Jadi ini adalah ujung
tombak yang terpadu yang akan menjadi hardware plus software yang
merestorasi reputasi korporasi/Anda.

ORM adalah sebuah strategi untuk mengontrol segala interaksi,


aktivitas, dan feedback terhadap brand (merek, korporasi atau tokoh),
khususnya yang terjadi di dunia digital. Tujuannya adalah agar reputasi
online (atau reputasi siber, atau reputasi digital) korporasi/Anda tetap baik
atau menjadi lebih baik di mata publik. Cara pandang netizen melihat atau
memiliki persepsi terhadap korporasi/Anda dianalisa seberapa besar daya
rusaknya terhadap reputasi.

Munculnya informasi, komentar, atau sentimen negatif, khususnya


di digital (mesin pencari Google) dapat menjadi ancaman reputasi, karena
dapat berpengaruh negatif terhadap reputasi korporasi/Anda sendiri. Penulis
tidak pernah menganggap enteng masalah ini, karenanya saya sebut sebagai
krisis. Di sinilah peranan Tim ORM dibutuhkan. Mengapa? Ya, ini
kuncinya karena ORM efektif untuk melawan propaganda negatif dari
kompetitor yang menyerang secara online dari berbagai penjuru.

Tidak bisa dipungkiri bahwa di era internet ini persaingan ketat


terjadi di segala bidang, khususnya di dunia bisnis. Jadi, kemungkinan
adanya propaganda, negative campaign, black campaign atau hoaks
mungkin saja terjadi.

3. Tenggelamkan Berita Negatif

Soal bagaimana Tim ORM bekerja, ini sudah masuk ke ranah teknis.
Poinnya adalah bagaimana mengangkat berita positif di situs mesin pencari,
dan menenggelamkan atau menggeser berita negatif di halaman belakang

9
Google. Ada banyak taktik dan strategi untuk mencapai sasaran ini, mulai
dari forum, media sosial, content marketing, buzzer, SEO (search engine
optimation) dan lainnya. Namun, pembahasan kali ini, akan menitik
beratkan pada strategi SEO.

Mengoptimalkan ORM dengan Strategi SEO adalah strategi atau


teknik untuk mengoptimalkan sebuah website di situs mesin pencari,
misalnya hasil pencarian Google (SERP, search engine page result). Seperti
diketahui, saat ini kita sudah masuk era ZMOT (Zero Moment of Truth), di
mana netizen akan mencari informasi, referensi, atau rekomendasi di mesin
pencari Google, sebelum mereka memutuskan sesuatu.

Begitu juga dengan nama korporasi/Anda, yang bisa divonis miring


dari hasil pencarian. Coba bayangkan, jika netizen mencari informasi
dengan kata kunci nama korporasi/Anda di mesin pencari Google,
kemudian hasil pencariannya adalah banjir kritik, komplain, tudingan, dan
informasi atau review negatif.

Nah, Tim ORM akan mengimplementasi strategi SEO dengan


menyiapkan 10 artikel di digital asset (blog atau website yang sudah
optimal). Kemudian, kesepuluh artikel tersebut akan dioptimalkan dengan
strategi SEO white hat (strategi SEO yang mengikuti algoritma Google),
tentunya dengan menggunakan keyword negatif (kata kunci yang
memunculkan informasi atau review negatif di halaman satu Google).

Goal atau objektif utama dari strategi ini adalah agar hasil pencarian
negatif yang sebelumnya muncul di halaman satu, akan pindah ke halaman
dua atau ke belakang. Kini, posisinya di halaman satu Google dikuasai
berita positif kita karena 10 artikel yang sudah dioptimalkan sukses
menggeser berita negatif dengan strategi SEO.

Kesuksesan Tim ORP ini ditentukan kemampuannya menggeser


konten negatif ke halaman dua atau di halaman yang lebih belakang lagi.
Begitu juga soal kecepatan waktu menjadi hal yang menentukan. Semakin

10
cepat munculnya konten positif di halaman satu Google, tentu akan semakin
sukses.

4. Manajemen Reputasi Pasca Krisis

Badai sudah berlalu, atau krisis sudah berhasil dilalui jika langit
sudah menjadi bersih. Tidak ada lagi polusi udara yang kotor berisi sampah-
sampah pengganggu. Artinya, di dunia online sudah memuat konten-konten
positif, di Google halaman 1 tidak ada lagi berita-berita negatif yang
mengganggu reputasi korporasi/Anda. Meskipun demikian kita harus
waspada, terkadang ada krisis susulan.

Tim Komunikasi dan Tim ORP harus tetap siaga dan berjaga-jaga
untuk antisipasi jangan-jangan ada tsunami susulan ataupun gempa susulan.
Setelah situasi dan kondisi dipastikan aman dan krisis pun sudah berhasil
dilewati, kini saatnya korporasi/Anda melambungkan lagi reputasi
koporasi/Anda, termasuk semua merek produk dan jasa korporasi.

Tim Komunikasi kini beralih strategi, yang semula lebih banyak


menangkis karena diserang krisis, kini proaktif melakukan ekspansi
pencitraan untuk memudahkan tim marketing menembus pasar dan
melebarkan sayapnya. Tim Komunikasi menjadi garda terdepan untuk
menjalankan program-program Marketing Public Relations
(MPR) atau Marketing Communications (Marcomm).

Sementara itu Tim ORM juga tetap eksis mengawal dan


mengimplementasikan program-program Internet Marketing (IM). Tim
ORM akan mengibarkan semua berita positif merajai dunia internet. Begitu
juga merek korporasi dan produk-produknya diupayakan maksimal merajai
situs mesin pencari dan mendominasi halaman 1 google.

Studi Kasus Strategi Manajemen Krisis Public Relations PT Blue Bird


Group.

Permasalahan :

11
22 Maret 2016, demo yang dilakukan atas nama Paguyuban Pengemudi
Angkutan Darat (PPAD) di berbagai titik Kota Jakarta, menjadi anarkis dan
akhirnya terlibat bentrok dengan pengemudi ojek online. Sekitar 6.000 sopir
taksi resmi Jakarta seperti Blue Bird dan Express gelar aksi protes
menentang layanan berbasis aplikasi Uber dan Grab, kondisi tersebut
membuat macet dan lumpuh kawasan utama ibu kota. Para supir taksi yang
demo membawa spanduk menuntut dihentikannya operasi taksi ilegal.
Tindakan pengemudi taksi termasuk Blue Bird berlogo “burung biru” itu
menjadi anarkis dengan menginjak-injak taksi lain yang tidak mau ikut
berdemo. Mereka memukuli pengemudi ojek online dan akhirnya bentrok
saling lempar batu dengan massa pengemudi ojek online di jalan protokol
Jakarta. Video rekaman tentang supir yang memecahkan kaca taksi lain
yang tak ikut demo tersebar cepat di YouTube. Ada juga foto seorang supir
taksi dengan seragam biru berpose memegang parang yang berdemonstrasi,
tetapi bukan dari serikat pekerja Blue Bird, mereka dari Paguyuban
Pengemudi Angkutan Darat," kata Komisaris PT Blue Bird, Noni Sri Ayati
Purnomo, di kantor pusat Blue Bird, Warung Buncit, Jakarta.

Para pengemudi taksi biru yang secara personal berkepribadian santun,


rasional, dan sadar, berubah ketika berada dalam kelompok massa menjadi
kasar dan irasional. Krisis PR pun terjadi, sang taksi biru mengalami
kehancuran, reputasi dan kredibilitas jadi kian menurun. Bad image yang
sudah terjadi, kekecewaan masyarakat terhadap merek taksi ternama ini, ada
harga yang harus dibayarkan Blue Bird setelah aksi demo anarkis para
pengemudi taksi. Reputasi merek (brand reputation) Blue Bird, yang selama
ini dikenal sebagai taksi yang nyaman, santun, dan terjamin keamanannya,
harus hilang. Rasa antipati itu terekspresikan lewat meme Angry Bird yang
tersebar, menggambarkan sang Angry Bird raksasa berwarna biru yang
sedang marah di antara kemacetan Jakarta. Logo brand yang memiliki
makna “The Bird of Happiness” Jurnal Communication Volume 9 Nomor 1
April 2018 104 berubah maknanya menjadi “The Bird of Angryness”.

Manajemen Reputasi:

12
1. Menyelenggarakan Press Conference

Pada 22 Maret 2016, Komisaris Utama Blue Bird sekaligus salah


seorang putri sang pemilik, Noni Sri Aryati Purnomo menyelenggarakan
press conference dimana konten press conference berisi permohonan
maaf dan janji menggratiskan layanan taksi Blue Bird selama satu hari
setelah aksi kepada seluruh pelanggan di wilayah Jabodetabek.
Menggratiskan Blue Bird selama satu hari adalah bentuk dari
komunikasi internal dan eksternal untuk memperoleh umpan balik dari
konsumen atau pengguna Blue Bird dan sebagai bentuk menyampaikan
citra yang baik terhadap pelanggan atau konsumen.

2. Pemanfaatan Komunikasi Digital

Public Relations Blue Bird juga memanfaatkan komunikasi digital


sebagai pusat komunikasi dan krisis. Sehingga mampu membangun
komunikasi yang engage langsung kepada publik. Public relations juga
harus mampu mengomunikasikannya dengan memanfaatkan media
sosial sebagai media komunikasi dengan konsumen, karyawan, dan
masyarakat umum, khususnya warganet sebagai publik yang memegang
kunci komunikasi. Sehingga pada akhirnya membangun opini publik
positif dan berdampak terhadap reputasi Blue Bird.

3. Melakukan Kampanye “reimagining Blue Bird” yang disuarakan


melalui iklan kampanye Blue Bird “Berbenah untuk Berubah”

Komitmen Blue Bird untuk berubah salah satu strategi manajemen


krisis dilakukan dengan program “reimagining Blue Bird” yang
disuarakan melalui iklan kampanye Blue Bird “Berbenah untuk
Berubah” di YouTube yang diunggah pada 25 September 2016 lalu.
Video berdurasi dua menit itu berhasil menyedot perhatian publik,
khususnya warganet. Hingga 28 Februari 2017 lalu video tersebut telah
ditonton sebanyak 115.354 kali.

13
Dalam video tersebut, perusahaan Blue Bird mau mengakui
kesalahan dan menegaskan berkomitmen untuk berubah mengikuti
perkembangan zaman. “.... Beri kami kesempatan, karena kami ingin
bersama-sama ikut pertandingan. Kami sedang berbenah, karena kami
ingin berubah.” (pesan yang disampaikan oleh Blue Bird dalam
kampanye Blue Bird“Berbenah untuk Berubah”).

D. Efek Reputasi Industri Pada Dunia Bisnis


1. Pengertian reputasi

Reputasi perusahaan dapat dipahami sebagai persepsi atau penilaian


masyarakat terhadap kredibilitas yang dimiliki oleh suatu organisasi
berkaitan dengan bidang atau industri tempat perusahaan atau organisasi
tersebut berkecimpung. Menurut Helm et al. (2011), reputasi merupakan
persepsi yang menggambarkan keseluruhan perilaku organisasi serta
hubungannya dengan para stakeholder yang terbentuk seiring dengan
berjalannya waktu. Bennett dan Kottasz (2000) mendefinisikan reputasi
perusahaan sebagai persepsi ataupun penilaian pelanggan serta masyarakat
terhadap aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan, dimana penilaian ini
menyangkut permasalahan mengenai apa yang dilakukan oleh perusahaan
serta bagaimana cara perusahaan tersebut di dalam melakukan aktivitas
tersebut.

2. Pengertian Indusri

Industri adalah usaha pengolahan barang mentah, barang setengah


jadi menjadi barang yang memiliki nilai tambah . Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2014 tentang perindustrian,
industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi yang mengolah bahan
baku dan/atau sumber daya industri, sehingga menghasilkan barang yang
mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi, termasuk jasa industri.

3. Bisnis

14
Bisnis adalah usaha komersial dalam dunia perdagangan. Dalam
ilmu ekonomi bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.

4. Efek reputasi industri terhadap dunia bisnis

Efek reputasi industri pada dunia bisnis bisa berdampak sangat besar,
kenapa ? karena ketika industri tersebut mendapatkan reputasi yang buruk
akan berdampak terhadap dunia bisnis di industri tersebut contohnya
seperti kecelakaan pesawat adam air pada tahun 2007 yang menelan
korban jiwa 102 orang dan berdampak di masyarakat bahwa reputasi
ndustri pesawat terbang tidak lagi aman dan minat membeli tiket pesawat
turun khsusnya di maskapai adam air sehingga oprasional perusahaan
terganggu akibat berkurangnya pelanggan dan sampai ijin adam air di
cabut. ini menunjukan bahwa reputasi dari sebuah industri sangat besar
terhadap bisnis yang berjalan karena dapat membuat bisnis tersebut bisa
mengalami penurunan pendapatan

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen reputasi adalah proses mengatur atau mengendalikan
persepsi masyarakat dalam mengambil keputusan atau penilaian terhadap
perusahaan yang bersangkutan untuk memperoleh reputasi yang baik dan
dilakukan oleh public relations. Dan reputasi perusahaan adalah persepsi
konsumen mengenai kemampuan perusahaan dalam memberikan
pelayanan terbaik, atau penilaian tentang keadaan masa lalu dan prospek
dimasa yang akan datang mengenai kualitas perusahaan atau produk.
Sehingga dalam hubungan keduanya, Kinerja keuangan dan reputasi
perusahaan merupakan dua hal penting bagi perkembangan suatu
perusahaan.
Hubungannya Public Relation dengan reputasi yaitu berkaitan
dengan tugas dari PR itu sendiri yang harus menciptakan citra baik, menjaga
ataupun meningkatkan citra baik atau reputasi perusahaan.

Dan Adapun beberapa strategi untuk melawan manajemen reputasi


yaitu:

1. Aktivasi Tim Komunikasi Krisis


2. Online Reputation Management
3. Tenggelamkan Berita Negatif
4. Manajemen Reputasi Pasca Krisis

Dan Adapun Efek reputasi industri pada dunia bisnis bisa berdampak sangat
besar.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan baik
dari isi materi ataupun penyusunan makalah. Penyusun akan memperbaiki
makalah ini dengan berpedoman pada banyak sumber yang dapat di
pertanggung jawabkan. Maka dari itu penyusun mengharapkan kritik dan
saran mengenai pembahasan makalah ini.

16
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, A. M. (2021, Maret 29). Apa itu Reputasi. Retrieved from BINUS:
https://binus.ac.id/malang/public-relations/2021/03/29/apa-itu-reputasi/

Karjodihadjo, P. B. (2019, Desember 20). Strategi Manajemen Reputasi


Menghadapi Serangan negatif dari Dunia Online. Diambil kembali dari
medium: https://medium.com/@karjodihardjo/strategi-mannajemen-
reputasi-menghadapi-serangan-berita-negatif-dari-dunia-online-
9f63ab8604d0

Laily, I. N. (2022, Februari 17). Pengertian Bisniis Beserta Jenis dan Tujuannya.
Diambil kembali dari katadata:
https://katadata.co.id/safrezi/berita/620dbfd107784/pengertian-bisnis-
beserta-jenis-dan-tujuannya

Nasution, I. A. (2019). PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM


MENINGKATKAN PELAYANAN INFORMASI HOTEL GARUDA
PLAZA. Jurnal Warta, 138-139.

Suryani, I., & Sagiyanto, A. (2018). Strategi Manajemen Krisis Public Relations
PT Blue Bird Group. Jurnal Communication, 102-113.

Aryska, M. (2017). Pengaruh Reputasi Perusahaan dan Kualitas


PelayananTterhadap Kepuasan Pasien. Journal of Chemical Information and
Modeling, 4(1), 1–15.
Oktavianus, L. C., Randa, F., Jao, R., & Praditha, R. (2022). Kinerja Keuangan Dan
Reputasi Perusahaan: Studi Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Bursa Efek
Indonesia. KRISNA: Kumpulan Riset Akuntansi, 13(2), 218–227.
https://doi.org/10.22225/kr.13.2.2022.218-227
Purwindra, M. B. (2016). Peran Humas Badan Pusat Statistik Sebagai Pengelola
Manajemen Reputasi Di Era Keterbukaan Informasi Publik. Jurnal Kajian
Komunikasi, 7(1), 71–82.

17

Anda mungkin juga menyukai