OLEH
2003050022
KELAS IV/A
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan YME atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Makalah yang berjudul “Pengaruh Citra Organisasi Terhadap
Kepercayaan Publik” ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dasar-dasar Public
Relations
Penyusunan makalah ini kiranya masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu saya
mengucapkan permohonan maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Saya juga
berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan sarannya kepada saya agar di
kemudian hari saya bisa membuat makalah yang lebih sempurna lagi.
Akhirnya, saya mengucapkan terima kasih kepada orang tua, teman-teman, dan semua orang
yang telah mendukung saya yang tidak dapat disebutkan satu-persatu sehingga makalah ini
dapat diselesaikan dengan tepat waktu.
Penulis
I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR···················································································I
DAFTAR ISI·····························································································II
BAB I PENDAHULUAN···············································································1
A. Latar Belakang··················································································1
B. Rumusan Masalah··············································································2
C. Tujuan····························································································2
BAB II PEMBAHASAN················································································3
A. Citra Organisasi·················································································3
B. Kepercayaan Publik············································································4
2. Contoh Kasus················································································5
A. Kesimpulan······················································································7
B. Saran······························································································7
DAFTAR PUSTAKA···················································································8
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Citra sangat penting bagi sebuah organisasi. Banyak usaha yang dilakukan oleh
organisasi untuk mempertahankan citra positifnya. Bahkan jika mereka melakukan hal-
hal yang merusak citra mereka, mereka melakukan banyak hal untuk meningkatkan citra
positif yang sudah mereka miliki. Organisasi yang memiliki citra yang baik, produk dan
jasanya relatif dapat diterima oleh konsumen dibanding perusahaan dengan citra yang
buruk. Organisasi yang memiliki citra baik di mata konsumen cenderung bertahan di
masa krisis. Pasalnya, masyarakat di masa krisis akan lebih selektif dalam konsumsi
sehingga risikonya pun aman. Jika organisasi dengan citra yang baik mengalami
kerugian, nominalnya akan jauh lebih kecil daripada organisasi dengan citra yang buruk.
Oleh karena itu, mereka memutuskan secara umum (opini publik) untuk berurusan
dengan organisasi yang dapat diandalkan, memiliki layanan yang baik dan kualitas yang
baik.
Tujuan utama organisasi adalah untuk menjaga kualitas pelayanan agar
kepercayaan publik terhadap konsumsi barang maupun jasa yang disediakan oleh
organisasi dapat dipertahankan. Organisasi semestinya sudah menyadari betapa
pentingnya kepercayaan publik dan implikasinya terhadap citra organisasi, yang dibentuk
sebagai keunggulan kompetitif dalam menghadapi persaingan bisnis.
Grab Holdings Inc., atau biasa yang dikenal dengan Grab adalah perusahaan
teknologi Asia Tenggara yang berkantor pusat di Singapura dan Indonesia. Grab
menyediakan jasa transportasi, layanan pengiriman makanan, dan pembayaran digital
melalui aplikasi seluler. Berdasarkan hasil dari Blackbox Research dan Toluna, Grab
menjadi merek paling diminati dengan tingkat kepuasaan tertinggi di Indonesia. Lalu apa
hubungannya dengan pengaruh citra organisasi terhadap kepercayaan publik? Dengan
uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk membahasnya dalam makalah
yang berjudul “Pengaruh Citra Organisasi Terhadap Kepercayaan Publik”.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Citra Organisasi
Citra adalah impresi atau gambaran yang diperoleh orang banyak mengenai
suatu pribadi, organisasi, atau produk. Citra adalah pancaran atau reproduksi jati diri
orang perorangan, benda atau organisasi (Sutojo 2004: 10).
Citra organisasi adalah kesan atau persepsi masyarakat terhadap organisasi
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman masyarakat selama berinteraksi dengan
organisasi tersebut. Menurut J. Supranto (2007: 207) citra adalah bagaimana
masyarakat mempersepsikan perusahaan. Hal ini menyebabkan suatu organisasi
dapat memiliki citra yang berbeda-beda di mata publik, ada yang baik, sedang, dan
buruk.
Citra didasari oleh realitas karena ketika citra tidak sesuai dengan realitas
pelayanan dan kinerja suatu organisasi maka akan berdampak pada kepercayaan
publik terhadap organisasi. Citra organisasi terbentuk atas dasar kesan, ide dan
pengalaman yang dialami konsumen ketika berinteraksi dengan organisasi.
Pengalaman dan ide tersebut kemudian akan membentuk sikap atau evaluasi
terhadap organisasi. Sikap atau penilaian dapat menjadi acuan bagi konsumen untuk
mengambil keputusan interaksi selanjutnya. Citra perusahaan yang baik
dimaksudkan agar perusahaan tetap hidup dan meningkatkan kreatifitas bahkan
memberikan manfaat lebih bagi orang.
3
d) Citra yang ditonjolkan mudah dimengerti kelompok sasaran
e) Citra yang ditonjolkan merupakan sarana, bukan tujuan usaha.
Menurut Sutojo (2004: 3), citra perusahaan yang baik dan kuat akan
mempunyai manfaat sebagai berikut :
a) Daya saing jangka menengah dan panjang yang mantap
b) Menjadi perisai selama masa kritis
c) Menjadi daya tarik bagi eksekutif handal
d) Meningkatkan efektifitas strategi pemasaran
e) Penghematan biaya operasional.
B. Kepercayaan Publik
Menurut Christina (2012: 229), ada empat dasar untuk menjaga relasi
strategis, antara lain :
Kepercayaan adalah suatu keyakinan bahwa rekan bisnis yang dimiliki bersifat
jujur, dapat dipercaya, tulus, memenuhi kewajibannya, dan baik hati.
b) Komunikasi terbuka
4
Komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci sukses dalam mengembangkan
relasi yang baik.
5
2. Contoh Kasus
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan pada bab terdahulu, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa kepercayaan publik sangat dipengaruhi oleh citra organisasi. Citra
organisasi adalah kesan atau persepsi masyarakat terhadap organisasi berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman masyarakat selama berinteraksi dengan organisasi tersebut.
Citra didasari oleh realitas, dan hal ini harus terbukti dan diakui oleh publik.
Ketika citra yang baik sesuai dengan realitas pelayanan dan kinerja perusahaan yang baik
pula maka kepercayaan publik terhadap perusahaan akan menguat. Dengan kepercayaan
publik terhadap perusahaan maka akan terbangun hubungan jangka panjang antara publik
(konsumen) dengan perusahaan.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan kepada pihak organisasi yaitu tetaplah
membangun citra yang baik, tidak hanya tampak luar yang baik namun harus sesuai
dengan pelayanan dan kinerja organisasi.
Pihak organisasi juga dapat meningkatkan kepercayaan publik dengan
membangun hubungan yang baik dengan publik eksternal seperti Community Relations
dan Government Relations. Seperti contoh kasus yang digunakan, perusahaan Grab
menginvestasikan Rp. 260 miliar untuk mendukung pemerintah, masyarakat, mitra
pengemudi, UMKM dan petugas medis selama pandemi. Hal ini dapat dilakukan oleh
pihak organisasi untuk menunjukan kepedulian organisasi terhadap para konsumen
(masyarakat) dan regulator (pemerintah).
7
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Limakrisna, N., & Supranto, J. (2007). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Sutojo, S. (2004). Membangun citra perusahaan. Jakarta: Damar Mulia Pustaka, 160.
Utami, C. W. (2012). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta:
Selemba Empat
DISERTASI
Isman, D. I. B., Santoso, B., & Sos, S. (2018). Peran Mitra Grab Car Sebagai Sarana
Pembentukan Citra Perusahaan Taksi Online Grab di Yogyakarta (Disertasi Doktoral,
Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018). Diakses pada 8 April 2022 dari
http://eprints.ums.ac.id/67029/
INTERNET
Maarif, N. (2020). Riset: Grab Jadi Merek Paling Diminati di Indonesia Saat Pandemi.
Diakses pada 8 April 2022, dari https://inet.detik.com/cyberlife/d-5188230/riset-grab-jadi-
merek-paling-diminati-di-indonesia-saat-pandemi?
utm_content=detikinet&utm_term=echobox&utm_medium=oa&utm_campaign=detikcomso
cmed&utm_source=Twitter#Echobox=1601519941