Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TEORI PERILAKU KONSUMEN II

BUDGET CONSTRAINT

Diajukan Sebagai Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam

Dosen Pengampu : Agus Ahmad Nasrulloh., S.E.I., M.E.Sy

Disusun oleh : Kelompok 4


Muhamad Ridho 201002044
Eva Lailatul Fadilah 201002049
Acep Ahyar Maulana 201002052

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Teori Perilaku Ekonomi II : Budget Constraint” Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW beserta
keluarganya, sahabatnya, serta kita sebagai umatnya.

Alhamdulillah Penulis tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak
Agus Ahmad Nasrulloh., S.E.I., M.E.Sy selaku dosen pengampu mata kuliah
Ekonomi Mikro Islam yang telah memberikan kami kesempatan untuk dapat
menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu kami selama pembuatan makalah ini
berlangsung sehingga dapat terealisasikanlah makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Penulis berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca.

Tasikmalaya, 13 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ ii

Daftar Gambar ............................................................................................ 2

BAB I ............................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

A. Latar Belakang.................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1

C. Tujuan .................................................................................................. 1

BAB II ........................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ........................................................................................... 2

A. Pengertian Budget Constraint ........................................................... 2

B. Rumus Perhitungan Budget Constraint, Contoh soal dan diagram ... 3

C. Kurva keseimbangan Konsumen .......................................................... 8

BAB III ....................................................................................................... 11

PENUTUP .................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ........................................................................................ 11

B. Saran .................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 12

References ................................................................................................... 12

ii
2

Daftar Gambar

Gambar 1 Kurva Batas anggaran (Budget Constraint) ........................................... 4


Gambar 2 Pergeseran pada kurva batas anggaran - income .................................... 5
Gambar 3 Pergeseran pada kurva batas anggaran- harga Q1 .................................. 6
Gambar 4 pergeseran pad kurva batas anggaran - harga Q2 ................................... 7
Gambar 5 Kurva Keseimbangan Konsumen ........................................................... 8
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kita sebagai manusia tidak akan pernah lepas dari namanya


kebutuhan, sehari hari kita akan selalu membutuhkan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan dengan transaksi jual beli barang atau jasa, dan
kebutuhan manusia itu sangat besar dan semakin membesar Ketika tidak
terkendali, di sini orang akan terus mencari alat pemuas kebutuhannya
seperti membeli makanan pokok, pakaian, barang barang mewah sampai
liburan ke luar kota, itu tidak terlepas dari cara manusia agar bisa memenuhi
kebutuhan baik itu Primer, Sekunder, Tersier.

Tetapi di sini orang harus di hadapkan dengan cost atau biaya untuk
memenuhi kebutuhan yang manusia inginkan. Sehingga orang tersebut akan
membuat Batasan Batasan pengeluaran yang dia inginkan. Di sini kita akan
mempelajari Budget Constraint yaitu teori tentang Batasan anggaran pada
kendala pengeluaran atau investasi karena keterbatasan ukuran pendapatan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Budget Constraint ?


2. Bagaimana cara perhitungan rumus, contoh soal dan diagram?
3. Bagaimana kurva keseimbangan konsumen ?

C. Tujuan

1. Memahami pengertian Budget constraint


2. Memahami cara menghitung rumus, contoh soal dan diagram
3. Memahami kurva keseimbangan konsumen

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Budget Constraint

Budget adalah rencana keuangan perseorangan maupun lembaga yang disusun


secara sistematis agar bisa mempertahankan kelangsungan hidup usahanya.

Menurut Nafarin (2004), tujuan dari penyusunan budget adalah sebagai


landasan dalam memilih sumber atau investasi dana, serta merasionalkan sumber
dana agar bisa mencapai hasil yang maksimal. Sehingga bagi perusahaan, fungsi
dari budget adalah sebagai perancanaan tertulis untuk memberikan gambaran yang
lebih nyata, sebagai controlling di setiap pekerjaan, serta sebagai pelaksana di steiap
kegiatan (pemasaran, produksi).

Budget constraint adalah kendala pengeluaran atau investasi yang disebabkan


keterbatasan ukuran pendapatan. Dengan kata lain, budget constraint dapat
diartikan sebagai penghasilan atau pendapatan yang dimiliki oleh seseorang yang
digunakan untuk membeli barang atau jasa yang mereka butuhkan. Sebab, semakin
tinggi penghasilan yang dimiliki seseorang, maka akan semakin banyak pula
kombinasi barang atau jasa yang akan digunakan. Hal ini juga berlaku pada
sebaliknya.

Namun, yang harus di catat, bahwa ada skala prioritas dalam hal pemenuhan
kebutuhan yang dihadapkan dengan teori batasan anggaran. Sehingga seseorang
harus memilih salah satu yang menurutnya menjadi kebutuhan yang paling penting.

1. Budget Line

Garis Anggaran Pengeluaran atau biasa disebut budget line adalah garis
yang menunjukkan yang bisa dibeli oleh sejumlah pendapatan tertentu. Singkatnya,
batas keuangan konsumen untuk membeli.

Sedangkan, sumber lain menyebutkan kalau budget line ialah garis yang
menghubungkan titik-titik antara kombinasi barang X dan Y, yang mampu dibeli
oleh konsumen pada tingkat pendapatan tertentu.

2
3

Sehingga, ada beberapa faktor yang mempengaruhi garis anggaran


pengeluaran, diantaranya:

a. Perubahan Pendapatan

Biasanya pendapatan yang meningkat akan dipengaruhi oleh besarnya


tingkat konsumsi, sehingga hal ini juga mempengaruhi besarnya garis
anggaran, begitu juga sebaliknya.

b. Perubahan Harga

Naik turunnya harga suatu barang akan berpengaruh terhadap besar kecilnya
pengeluaran.

2. Hak Budget

Budget adalah Budget adalah Hak budget adalah Hak DPR dalam menyetujui
atau menolak Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN)
yang diusulkan oleh presiden. Sehingga, apabila rancangan undang-undang tersebut
tidak disetujui oleh DPR, maka pemerintah akan menggunakan APBN tahun lalu.
Sebab, adanya hak budget ini untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam bidang
anggaran.Dari penjelasan tersebut, hak budget adalah hak DPR sebagai budget
making, yang berbanding terbalik dengan kewenangan DPD. Mengingat hak budget
DPR yang kuat tersebut, maka diperlukan penataan ulang, agar tidak dijadikan alat
untuk melakukan korupsi anggaran dalam pembahasan RAPBN.

B. Rumus Perhitungan Budget Constraint, Contoh soal dan diagram

1. Kurva Budget Constraint


Budget constraint atau batasan anggaran mengacu pada kendala pengeluaran
atau investasi karena keterbatasan ukuran pendapatan. Pengeluaran harus tetap
dalam batas yang ditentukan oleh garis anggaran. Ini berlaku untuk agen ekonomi
apapun, baik individu, perusahaan atau pemerintah. Disebut juga kendala anggaran.
Untuk mengkaji secara teoritis tentang kemampuan konsumen dalam
mengkonsumsi barang atau jasa, faktor-faktor utama berikut ini yang harus
diketahui:
Px= harga produk X Qx = jumlah produk X
Py= harga produk Y Qy = jumlah produk Y
4

M = pendapatan konsumen
Nilai konsumsi harus lebih kurang atau sama dengan jumlah pendapatan konsumen.
Pendapatan konsumen merupakan batasan (constrain) kemampuan konsumen
secara umum satuan uang (M).
Px(Qx) + Py(Qy) ≤ M
Jika konsumen ingin menggunakan semua anggaran yang tersedia maka:
Px(Qx) + Py(Qy) = M

Gambar 1 Kurva Batas anggaran (Budget Constraint)


Keterangan :
• Garis angaran atau budget line (garis yang menghubungkan titik A- titik D).
merupakan kombinasi barang yang mampu dibeli konsumen dengan seluruh
income.
• Titik E dan titik lain dalam segitiga A0D merupakan kombinasi barang yang
mampu dibeli konsumen dengan sebagian income yang dimiliki.
• Titik F dan titik lain diluar segitiga A0D merupakan kombinasi barang yang
tidak mampu dibeli konsumen dengan penghasilan yang dimiliki.
5

Contoh Soal :
Ridho memiliki uang Rp. 80.000. Dia ingin membeli sepatu dan baju. Harga sepatu
Rp. 10.000/pasang dan baju Rp.20.000. Berapa kombinasi harga maksimal sepatu
dan baju yang bisa dibeli Ridho?
Sepatu = 80.000/10.000 = 8
Baju = 80.000/20.000 = 4

Maka, kombinasi sepatu dan baju maksimal yang bisa dibeli ridho yaitu 8 pasang
sepatu dan 4 baju. Begitupun kombinasi lainnya yang bisa di gambarkan sesuai
kurva budget constraint seperti pada gambar diatas.

2. Pergeseran pada Kurva Batas Anggaran


1) Perubahan pada penghasilan yang diterima
Jika harga Q1 dan Q2 tetap, maka perubahan pada penghasilan akan
menggeser kurva batas anggaran secara sejajar.
Adapun pergeseran pada kurva tersebut terlihat pada gambar dibawah ini

Gambar 2 Pergeseran pada kurva batas anggaran - income


6

Keterangan ;
• Kenaikan Income akan menggeser kurva awal (BL’) ke kanan sejajar
menuju BL
• Sementara berkurangnya penghasilan akan menggeser kurva BL ke kiri
(BL”) secara sejajar
2) Perubahan pada harga Q1
Apabila penghasilan dan harga Q2 tidak berubah sementara harga Q1
mengalami perubahan, maka kurva batas anggaran akan bergeser ke atas atau
ke bawah pada sumbu vertikal, sesuai dengan perubahan harga Q1.
Gambar berikut menunjukkan kurva batas anggaran akibat perubahan pada
harga Q1

Gambar 3 Pergeseran pada kurva batas anggaran- harga Q1


Keterangan :
• Saat harga Q1 mengalami penurunan maka titik awal (N/Q1) akan
bergeser ke atas menjadi N/Q1’ dan menggeser kurva BL menjadi
BL’.
• Sebaliknya ketika harga Q1 mengalami kenaikan maka kurva awal
(BL) akan mengalami perubahan pada sumbu vertical (Q1), dimana
titik semula (N/Q1) bergeser ke bawah menjadi N/Q1”. Atau terlihat
pada kurva BL”.
7

3) Perubahan pada Harga Q2


Jika penghasilan dan harga Q1 tidak berubah sementara harga Q2 berubah,
maka kurva batas anggaran akan bergeser ke dalam atau ke luar pada sumbu
horizontal, sesuai dengan perubahan harga Q2.
Gambar berikut menjelaskan kurva batas anggaran saat terjadi perubahan
pada harga Q2.

Gambar 4 pergeseran pad kurva batas anggaran - harga Q2


Keterangan :
• Ketika harga Q2 mengalami penurunan, maka terjadi
pergeseran keluar, dimana titik N/Q2 bergeser ke N/Q2’ dan
mengubah kurva batas anggaran menjadi BL’.
• Jika harga Q2 naik, maka terjadi pergeseran ke dalam dimana
N/Q2 bergeser ke N/Q2” dan kurva batas anggaran bergeser
dari BL menjadi BL”.
8

C. Kurva keseimbangan Konsumen

Gambar 5 Kurva Keseimbangan Konsumen


Dari gambar kurva keseimbangan konsumen diatas tercapai pada kondisi
IC2 dan BL2. Berikut ini akan kita jabarkan bagaimana cerita IC 2 dan BL 2 dapat
menjadi kondisi keseimbangan konsumen:

1. Maksimalisasi kepuasan

Kurva indiferen seperti yang kita pelajari sebelumnya menggambarkan


tingkat kepuasan yang sama dari mengkonsumsi dua jenis barang. Dalam hal ini
kita menggambarkan mengkonsumsi barang Y dan X. Kombinasi mengkonsumsi
dua barang tersebut tentu banyak. Konsumen dapat mengkonsumsi Y lebih
banyak. Bisa juga mengkonsumsi barang X lebih banyak.

Dari berbagai kombinasi yang ada, kurva indiferen mencoba untuk


menggambarkan kombinasi kedua barang tersebut dapat memberikan tingkat
kepuasan yang sama. Hal itulah yang digambarkan kurva indiferen (garis IC). Pada
gambar kurva diatas kita memiliki 3 garis kurva indiferen (IC1, IC2, dan IC3). Dari
ketiga indifference curve tersebut manakah yang memberikan tingkat kepuasan
yang lebih tinggi? Semakin kekanan berarti tingkat kepuasan yang digambarkan
oleh indifference curve semakin tinggi. Oleh sebab itu, IC 1 memberikan tingkat
kepuasan yang lebih rendah. Dan IC 3 memberikan tingkat kepuasan yang paling
9

tinggi. Maka bila seseorang ingin memaksimumkan kepuasan maka dia akan
konsumsi pada tingkat indifference curve (IC) yang paling tinggi.

2. Minimalisasi biaya

Pada pembahasan mengenai budget line (garis anggaran) kita mendapati


kendala anggaran dalam konsumsi. Konsumen karena ingin mencapai kepuasaan
yang tinggi, dia tentu ingin membeli semua barang yang dia mau. Sayangnya, untuk
membeli barang kita memerlukan uang. Uang berasal dari pendapatan yang kita
miliki. Sehingga keterbatasan pendapatan yang kita miliki menjadi hambatan atau
kendala anggaran untuk konsumsi. Karena ada kendala biaya, tidak semua barang
dapat dibeli. Oleh sebab itu, konsumen akan memilih biaya paling minimum untuk
mencapai tingkat kepuasan yang diinginkan. Ambil contoh konsumen ingin
mencapai tingkat kepuasan pada kurva IC 2. Kurva IC 2 memiliki bentuk yang
melengkung (cekung terhadap titik origin).

Titik E menjadi titik dengan biaya paling minimum. Karena pada kurva IC2
dengan biaya paling minimum dicapai pada titik itu. Bila konsumen memilih
kombinasi yang lain dari IC 2 memang memberikan tingkat kepuasan yang sama.
Namun biaya untuk mengkonsumsinya menjadi lebih besar. Karena konsumen
mencari minimum biaya akan budget line yang dipilih adalah BL 2.

3. Keseimbangan konsumen

Keseimbangan konsumen menggambarkan konsumen menggunakan


seluruh pendapatannya untuk melakukan konsumsi. Konsumen mempunyai motif
untuk memaksimumkan kepuasan dan meminimkan biaya. Keseimbangan
konsumen tercapai ketika ada pertemuan antara tingkat kepuasan maksimum
(indifference curve maksimum yang dapat dicapai) dengan biaya yang mimimum
(garis anggaran yang minimum). Pada gambar kurva keseimbangan konsumen
diatas, kita menggambarkan keseimbangan konsumen terjadi pada titik E dimana
IC 2 bertemu dengan BL 2.

Ada beberapa anggapan yang kita gunakan dan harus dipahami kenapa,
kami mengatakan keseimbangan konsumen terjadi pada titik E. Pada kurva
10

keseimbangan konsumen diatas, kami ingin menggambarkan bahwa pendapatan


yang dimiliki (kendala anggaran) yang dimiliki oleh konsumen yaitu pada BL 2.
Sedangkan BL 1 dan BL3 (berwarna merah) hanya untuk ilustrasi sebagai garis
anggaran yang tidak dipilih. Karena kita menganggap pendapatan konsumen pada
BL2, maka BL 3 tidak dapat dicapai. Sedangkan pada BL1 tidak dipilih karena
tingkat kepuasan yang dicapai akan lebih rendah. Dia dapat membelanjakan lagi
pendapatannnya untuk mendapatkan tingkat kepuasan yang lebih tinggi.

Sedangkan indifference curve IC 1 dan IC3 (warna hitam) juga tidak


dipilih oleh konsumen. Kita mengasumsikan bahwa batasan pendapatan yang
dimiliki oleh konsumen adalah BL 2. Karena batasan anggaran pada BL 2, maka
tingkat kepuasan paling tinggi yang dapat dicapai yaitu pada IC 2. Pada IC 2
bersinggungan dengan BL2 sehingga titik E menjadi titik keseimbangan
konsumen. Kenapa konsumen tidak memilih tingkat kepuasan maksimum pada IC
3 padahal memberikan tingkat kepuasan yang lebih tinggi? Alasannya karena
adanya batasan anggaran. Tadi kita sudah menganggap bahwa anggaran yang
dimiliki terbatas pada BL 2 sehingga dana yang dimiliki tidak cukup untuk
membeli barang untuk mencapai IC 3. Dengan biaya pada BL 2, konsumen juga
tidak akan memilih IC 1. Karena tingkat kepuasan yang dicapai lebih rendah dari
IC 2. Dengan garis anggaran pada BL2 konsumen dapat mencapai tingkat
kepuasan yang lebih tinggi pada IC 2.
11

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi Kesimpulannya adalah Budget constraint sebagai landasan dalam


memilih sumber atau investasi dana, serta merasionalkan sumber dana agar
bisa mencapai hasil yang maksimal. Sehingga bagi perusahaan, fungsi dari
budget adalah sebagai perancanaan tertulis untuk memberikan gambaran
yang lebih nyata, sebagai controlling di setiap pekerjaan, serta sebagai
pelaksana di steiap kegiatan (pemasaran, produksi).

B. Saran

Penulis menyadari bahwa makalah diatas jauh dari kesempurnaan. Maka


dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan
makalah dalam kesimpulan diatas.
DAFTAR PUSTAKA

References

Belajar Ekonomi. (2018, Maret 23). Retrieved from ajarekonomi.com:


https://www.ajarekonomi.com/2018/03/teori-perilaku-konsumen-
consumer.html?m=1

Cerdasco. (2019, September 27). Retrieved from Cerdasco.com:


https://cerdasco.com/batasan-anggaran/

Fadlli, M. D. (2020, july 17). Studiekonomi.com. Retrieved from Keseimbangan


konsumen dalam teori perilaku konsumen:
https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/keseimbangan-konsumen-
dalam-teori-perilaku-konsumen/

Larasati, h. (2020, juni 25). Diadona.id. Retrieved from Budget Constraint:


https://www.diadona.id/moneytalk/budget-adalah-anggaran-kenali-fungsi-
tujuan-beserta-contohnya-2006259.html

12

Anda mungkin juga menyukai