Disusun Oleh:
Kelompok 1
Dosen Pengampu:
Dr. I Gst. Ngr. Jaya Agung Widagda K, S.E., M.M.
Om Swastisastu,
Puji syukur kami ucapkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
bimbingan-Nya kami dapat mengerjakan, menyelesaikan dan mengumpulkan ringkasan materi
perkuliahan yang berjudul: “Dasar - Dasar Komunikasi Bisnis”.
Penyusunan ringkasan materi ini merupakan salah satu penugasan kelompok yang
diberikan setiap minggunya pada mata kuliah Komunikasi Bisnis (C4) program studi Akuntansi.
Dalam penyusunan makalah ini, kami sebagai penyusun menyampaikan ucapan terimakasih
kepada Bapak Dosen pengampu mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah mempersiapkan dan
memberikan tugas ini untuk menambah pengetahuan kami sebagai mahasiswa.
Kami berharap para pembaca mendapat informasi yang berguna dari apa yang kami
uraikan dalam ringkasan materi perkuliahan ini yang nantinya bermuara kepada bertambahnya
wawasan mahasiswa. Kami menyadari atas ketidaksempurnaan ringkasan materi ini, oleh karena
itu kami sangat mengharapkan saran berupa tanggapan-tanggapan ataupun pendapat lainnya
sebagai bahan pertimbangan dan koreksi kedepannya.
Penyusun
Anggota Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Peran Penting Keterampilan Komunikasi dalam Kesuksesan Karir Individu dan
Organisasi.....................................................................................................................................3
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi antara manusia satu dengan manusia lainnya menunjukkan bahwa manusia
merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Oleh karena itu,
komunikasi sangatlah diperlukan. Tidak akan mungkin seorang manusia dapat hidup normal
tanpa berkomunikasi.
Pada sebuah organisasi bisnis, komunikasi merupakan sebuah elemen penting yang
sangat dibutuhkan. Komunikasi merupakan “darah sebagai sumber kehidupan” bagi setiap
organisasi dan merupakan kunci sukses dalam karir bisnis dan kehidupan pribadi seseorang.
Kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi sangat diperlukan karena berguna untuk
saling bertukar ide/gagasan, memberikan informasi hingga berkoordinasi dalam membuat
sebuah keputusan. Bahkan diantara para pengurus dalam suatu organisasi juga diperlukan
adanya komunikasi, baik itu dengan pimpinan maupun bawahan. Sedangkan, diluar
organisasi tersebut diperlukan juga adanya komunikasi antara staff organisasi dengan
konsumen, masyarakat maupun organisasi lainnya.
Komunikasi bisnis merupakan hal yang penting dalam sebuah organisasi. Hal itu
digunakan untuk memberikan instruksi kerja, memimpin dan menghadiri rapat, wawancara
calon karyawan, presentasi bisnis hingga menyusun laporan bisnis. Tidak hanya komunikasi
lisan, bentuk komunikasi tertulis juga sangat diperlukan.
Oleh sebab itu, dengan meningkatkan efektivitas komunikasi bisnis secara tepat maka
akan didapatkan beberapa keuntungan diantaranya membawa dampak positif pada
keberhasilan usaha bisnis serta mampu menunjang karir para pengurus dan staff suatu
organisasi ataupun perusahaan.
1. Bagaimana peran penting keterampilan komunikasi dalam kesuksesan karir individu dan
organisasi?
1
2. Apa pengertian komunikasi bisnis?
3. Bagaimana bentuk dasar komunikasi?
4. Bagaimana fungsi dan bentuk komunikasi organisasi?
5. Bagaimana proses komunikasi?
6. Bagaimana komunikasi yang efektif dalam pekerjaan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
3.3 Peran Penting Keterampilan Komunikasi dalam Kesuksesan Karir Individu dan
Organisasi
Setiap manusia senantiasa berinteraksi dengan manusia lainnya, bahkan cenderung hidup
berkelompok atau berorganisasi untuk mencapai tujuan bersama.Interaksi dan kerja sama ini
akan terus berkembang dengan teratur sehingga membentuk wadahyang disebut dengan
organisasi. Interaksi atau hubungan antar individu-individu dan kelompok/tim dalam setiap
organisasi akan memunculkan harapan-harapan. Harapan inikemudian akan menimbulkan
peranan-peranan tertentu yang harus diemban oleh masing-masing individu untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan organisasi/kelompok.
Sebuah organisasi dibentuk sebagai wadah yang di dalamnya berkumpul sejumlah orang
yang menjalankan serangkaian aktivitas tertentu secara teratur guna tercapainya tujuan yang
telah disepakati bersama. Terlebih dalam kehidupan masyarakat modern. Manusia merasa
bahwa selain mengatur dirinya sendiri, ia juga perlu mengatur lingkungannya memelihara
ketertiban, mengelola dan mengontrolnya lewat berbagai aktivitas yang kita kenal dengan
manajemen dan organisasi.
Adapun Peranan Komunikasi Organisasi Menurut Goldhaber (1986) dalam Purba, Amir
dkk. (2006: 14) adalah sebagai benkut :
a) Menetapkan dan menyebarluaskan tujuan perusahaan
Di dalam suatu perusahaan sangat penting memiliki tujuan dalam perusahaan tersebut
adalah agar suatu perusahaan itu dapat bekerja atas apa yang akan merekacapai
dengan begitu perusahaan akan berjalan dengan teratur dan sesuai prosedur yang
berlaku disana.
b) Menyusun rencana untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan
Rencana dalam mencapai tujuan adalah bagian terpenting dalam mencapai tujuan
perusahaan, dimana rencana itu adalah bagian penting yang bekerja sesuai arahan dari
atasan dengan begitu rencana itu akan bekerja dengan baik.
3
c) Melakukan pengorganisasian terhadap sumber daya manusia dan sumber dayalainnya
dengan cara efektif
Baik atau tidaknya perusahaan dalam melakukan aktivitas di dalamnya bergantung
pula terhadap bagaimana pengorganisasian di dalamnya apabila pemsathdapat
melakukan pengorganisasian secara baik dan tepat maka perusahaan itu
akanmemperoleh hasil yang maksimal.d.
d) Memimpin, mengarahkan, memotivasi, yang menciptakan iklim yang menimbulkan
keinginan orang untuk berkontribusi
Memimpin, mengarahkan, memotivasi adalah cara agar di dalam mencapai tujuan
perusahaan dapat tepat sesuai apa yang sudah direncanakan, dengan mengukur baik
dan buruknya atasan dalam memimpin, mengarahkan dan memotivasi karyawan.
e) Mengendalikan prestasi
Apabila perusahaan sudah mendekati atau sudah mencapai tujuan perusahaan
pastinya hal itu tidak jauh dari prestasi yang didapatkan oleh perusahaan tersebut,
pentingnya mengendalikan prestasi yang didapat dari buah kerja keras perusahaan
adalah hal yang penting dikarenakan perusahaan yang memiliki prestasi akan dengan
mudah mendapatkan klien.
1) Secara Klasik
Menurut Himstreet dan Baty dalam Bussiness Communicatios: Principles and Methods,
Komunikasi adalah suatu proses pertukaran informasi antar individu melalui suatu sistem
yang biasa (lazim), baik dengan simbol-simbol, sinyal-sinyal, maupun perilaku atau
tindakan. Sementara itu menurut Bovee, komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan
penerimaan pesan. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa komunikasi bisnis adalah
komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis yang menyangkut berbagai macam
bentuk komunikasi baik verbal maupun nonverbal untu mencapai tujuan tertentu.
2) Secara Moderat
Pengertian komunikasi paling tidak melibatan dua orang atau lebih, dan proses
pemindahan pesannya dapat dilakukan dengan menggunakan cara-cara komunikasi yang
lazim diguakan melalui lisan, tulisan, maupun sinyal-sinyal nonverbal. Dalam dunia
4
praktis, dikenal juga komunikasi antarpribadi (interpersonal communication) dan
komunikasi lintas budaya (intercultural/cross-cultural communication), selain
komunikasi bisnis (business communication).
Pengertian komunikasi menurut beberapa ahli di antaranya seagai berkut:
a. Menurut Katz (1994:4), Komunikasi bisnis didefinisikan sebagai pertukaran ide,
pesan,dan konsep yang berkaitan dengan pencapaian serangkaian tujuan komersial.
Komunikasi bisnis dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang terjadi dalam dunia b
isnis dalamrangka mencapai tujuan bisnis.
b. Rosenblatt, et al., (1977: 3) mendefinisikan komunikasi bisnis sebagai “pertukaran
gagasan, pendapat, informasi, instruksi dan sebagainya yang memiliki tujuan tertentu
yang disajikan secara personal atau impersonal melalui simbol-simbol atau sinyal-
sinyal untuk mencapai tujuan organisasi”.
c. Menurut Curtis (1992:6), Komunikasi bisnis sesuai dengan komunikasi dalam
organisasi bisnis dalam pertunjukan untuk memecahkan masalah dan membuat
keputusan. Menurut posisi yang lebih tinggi dalam bisnis, ia semakin bergantung
pada keahlian dari oranglain untuk membuat keputusan dan memecahkan masalah
untuk sukses.
Komunikasi bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, percakapan melalui telepon
mendengarkan radio, tatap muka langsung, menulis memo, membaca surat kabar, dan lain
sebagainya. Bentuk dasar komunikasi ada dua, yakni komunikasi nonverbal dan komunikasi
verbal.
1) Komunikasi Nonverbal
Bentuk yang paling dasar dari komunikasi adalah komunikasi
nonverbal.Komunikasi nonverbal adalah kumpulan isyarat, gerak tubuh, intonasi suara,
sikap, dansebagainya, yang memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi tanpa kata-
kata (Boveedan Thill, 2003:4). Komunikasi nonverbal sering juga disebut bahasa isyarat
atau bahasa diam (silent language). Sebagai contoh, mengepalkan tangan untuk
menyatakan kemarahan, mengangguk untuk menyatakan persetujuan, saling menyentuh
5
Untuk menunjukkan perhatian, dan lain sebagainya. Menurut Mark Knap (dalam
Cangara. 2004), fungsi komunikasi nonverbal adalah:
a. Meyakinkan apa yang diucapkan (repetition)
b. Menunjukkan perasaan atau emosi yang tidak bisa diutarakan dengan kata-kata
(substitution)
c. Menunjukkan jati diri sehingga orang lain bisa mengenalnya (identity)
d. Menambah atau melengkapi ucapan-ucapan yang dirasa belum sempuma
6
Komunikasi verbal merupakan suatu bentuk komunikasi di mana pesan
disampaikansecara lisan atau tertulis menggunakan suatu bahasa. Bahasa didefinisikan
sebagaiseperangkat kata yang disusun secara terstruktur sehingga menjadi kalimat
yangmengandung arti. Komunikasi verbal tidak hanya menyangkut komunikasi lisan
(berbicara dan mendengar), tetapi juga komunikasi tertulis (menulis dan membaca).
Komunikasi verbaldibedakan menjadi dua, yakni :
a. Berbicara dan menulis (speaking dan writing)
Dalam menyampaikan pesan, berbicara pada umumnya lebih disukai daripada
menulis karena lebih nyaman dan praktis. Namun, tidak semua pesan bisa dengan
tepat disampaikan secara lisan. Tulisan untuk tujuan bisnis bisa berupa surat
danlaporan.
b. Mendengar dan membaca (listening dan reading)
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang terjadi dua arah. Namun, orang-
orang yang terlibat dalam dunia bisnis cenderung lebih suka memperoleh atau
mendapatkan informasi daripada menyampaikannya.
Secara umum, fungsi komunikasi dalam organisasi menurut Sendjaja (1994) dalam
Kuswantoro (2016) adalah sebagai berikut:
1. Fungsi Informatif
Organisasi dapat di pandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya,
seluruh anggota dalam suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih
banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi yang di dapat memungkinkan setiap
anggota organisasi dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti.
2. Fungsi Regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan – peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi.
Terdapat dua hal yang berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
Berkaitan dengan orang – orang yang berada dalam tataran manajemen, yaitu
mereka yang memiliki kewenangan untuk mengendalikan semua informasi yang
di sampaikan. Juga memberi perintah atau intruksi supaya perintah – perintahnya
di laksanakan sebagaimana mestinya.
7
Berkaitan dengan pesan, yaitu pesan – pesan regulatif yang pada dasarnya
berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian peraturan
tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk di laksanakan.
3. Fungsi Persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu
membawa hasil sesuai dengan yang di harapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak
pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi perintah.
Sebab pekerjaan yang di lakukan secara sukarela oleh karyawan akan menghasilkan
kepedulian yang lebih besar di banding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan
dan kewenangannya.
4. Fungsi Integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan
dapat melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan baik. Ada dua saluran komunikasi
yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu :
Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut
(buletin, news latter) dan laporan kemajuan organisasi.
Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan
aktivitas ini akan menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar
dalam diri karyawan terhadap organisasi.
Sandjaja (1994) dalam Kuswantoro (2016) menyebutkan bahwa ada empat bentuk
komunikasi organisasi yaitu:
8
Metode yang digunakan dalam komunikasi dari atas ke bawah adalah metode tulisan,
metode lisan, metode tulisan diikuti lisan, dan metode lisan diikuti tulisan.
2) Komunikasi dari Bawah ke Atas atau Upward Communication
Komunikasi dari bawah ke atas terjadi ketika bawahan mengirim pesan kepada
atasannya.
Fungsi komunikasi dari bawah ke atas adalah:
Penyampaian informasi tentang pekerjaan ataupun tugas yang sudah
dilaksanakan.
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas
yang tidak dapat diselesaikan oleh bawahan.
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan.
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun
pekerjaannya.
3) Komunikasi Sesama atau Horizontal Communication
Komunikasi sesama berlangsung di antara para karyawan maupun bagian yang memiliki
kedudukan setara.
Fungsi komunikasi sesama adalah:
Memperbaiki koordinasi tugas.
Upaya pemecahan masalah.
Saling berbagi informasi.
Upaya penyelesaian konflik.
Membina hubungan dan mempererat kekeluargaan melalui kegiatan bersama.
4) Komunikasi Lintas Saluran atau Interline Communication
Komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Staf spesialis
biasanya paling aktif dalam melakukan komunikasi lintas saluran karena tanggung
jawabnya berhubungan dengan jabatan fungsional.
Kondisi yang harus dipenuhi dalam komunikasi lintas saluran adalah:
Setiap anggota organisasi yang ingin melakukan komunikasi lintas saluran harus
meminta izin terlebih dahulu dari atasannya secara langsung.
Setiap anggota yang terlibat dalam komunikasi lintas saluran harus
memberitahukan hasil komunikasinya kepada atasannya.
9
3.7 Proses Komunikasi
Komunikasi merupakan suatu proses yang mempunyai komponen dasar sebagai berikut :
Pengirim pesan, penerima pesan, media.
Semua fungsi manajer melibatkan proses komunikasi. Proses komunikasi dapatdilihat pada
skema dibawah ini :
10
Adalah alat untuk penyampaian pesan seperti : TV, radio, surat kabar, papan
pengumuman, telepon dan lainnya. Pemilihan media ini dapat dipengaruhi oleh isi
pesan yang akan disampaikan, jumlah penerima pesan, situasi dsb.
4. Mengartikan kode/isyarat
Setelah pesan diterima melalui indera (telinga, mata dan seterusnya) maka si penerima
pesan harus dapat mengartikan simbul/kode dari pesan tersebut, sehingga dapat
dimengerti/dipahaminya.
5. Penerima pesan
Penerima pesan adalah orang yang dapat memahami pesan dari sipengirim meskipun
dalam bentuk code/isyarat tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksud oleh pengirim.
6. Balikan (Feedback)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan dalam
bentuk verbal maupun non verbal. Tanpa balikan seorang pengirim pesan tidak akan
tahu dampak pesannya terhadap sipenerima pesan. Hal ini penting bagi manajer atau
pengirim pesan untuk mengetahui apakah pesan sudah diterima dengan pemahaman
yang benar dan tepat. Balikan dapat disampaikan oleh penerima pesan atau orang lain
yang bukan penerima pesan. Balikan yang disampaikan oleh penerima pesan pada
umumnya merupakan balikan langsung yang mengandung pemahaman atas pesan
tersebut dan sekaligus merupakan apakah pesan itu akan dilaksanakan atau tidak
Balikan yang diberikan oleh orang lain didapat dari pengamatan pemberi balikan
terhadap perilaku maupun ucapan penerima pesan. Pemberi balikan menggambarkan
perilaku penerima pesan sebagai reaksi dari pesan yang diterimanya. Balikan
bermanfaat untuk memberikan informasi, saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan
dan membantu untuk menumbuhkan kepercayaan serta keterbukaan diantara
komunikan, juga balikan dapat memperjelas persepsi.
7. Gangguan
Gangguan bukan merupakan bagian dari proses komunikasi akan tetapi mempunyai
pengaruh dalam proses komunikasi, karena pada setiap situasi hampir selalu ada hal
yang mengganggu kita. Gangguan adalah hal yang merintangi atau menghambat
komunikasi sehingga penerima salah menafsirkan pesan yang diterimanya.
11
Suatu komunikasi bisa disebut komunikasi efektif jika lawan bicara bisa menerima
makna atau maksud dari pesan yang dikirimkan oleh komunikator tanpa merubah makna
yang sudah terkandung dari awal. Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang
berbentuk sebagai proses berbagi yang diartikan bahwa komunikan dan komunikator harus
bisa berbagi makna yang sama dari pesan yang sudah diberikan. Lalu, komunikasi bisa
diartikan bahwa kedua belah pihak sama-sama berkomunikasi dan saling mengerti suatu
nada/makna yang sama. Dalam berkomunikasi efektif mempunyai beberapa karakter untuk
bisa dikatakan komunikasi yang dilakukan adalah komunikasi efektif. Beberapa karakteristik
komunikasi yang efektif, yaitu:
1) Pesan yang Jelas : dalam domunikasi efektif pesan yang disampaikan harus
sederhana dan jelas sehingga mudah dipahami dan bisa mempertahankan maknanya.
2) Pesan yang Benar : Pesan yang disampaikan harus benar dan tidak boleh ambigu
atau mempunyai dua makna sehingga tidak ada kesalahan dalam memaknainya.
3) Pesan Lengkap : ketika pengiriman atau penerimaan pesan yang yang tidak akan
memunculkan kesalahan dalam memaknai pesannya.
4) Pesan Tepat : pesan tepat dimaksudkan yaitu dimana pesan harus jelas singkat dan
padat, sehingga komunikan tidak sulit dalam memaknainya.
5) Keandalan : komunikator harus bisa dipercaya tentang kebenaran pesan yang
dipercaya sehingga komunikan akan memeliki kepercayaan untuk bisa
mengandalkan pesan yang diterima bahwa isi pesan itu adalah benar.
6) Pertimbangan penerima : komunikator harus bisa mempertimbangkan tutur kata atau
media komunikasi yang digunakan dari sikap, bahasa, pengetahuan komunikan,
sehingga komunikan bisa menerima pesan dengan mudah dan tidak sulit dikarenakan
perbedaan pengetahuan.
12
BAB III
PENUTUP
3.9 Kesimpulan
Tujuan komunikasi adalah berhubungan dan mengajak dengan orang lain untuk mengerti
apa yang kita sampaikan dalam mencapai tujuan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan
dalam bekerja sama dengan orang lain. Ada dua jenis komunikasi, yaitu verbal dan non
verbal, komunikasi verbal atau tertulis dan komunikasi non verbal atau bahasa (gerak) tubuh.
Komunikasi dua arah terjadi bila pengiriman pesan dilakukan dan mendapatkan umpan balik.
Seseorangdalam berkomunikasi pasti dapat merasakan timbal balik antara pemberi informasi
serta penerima informasi sehingga terciptanya suatu hubungan yg mutualisme antara
keduanya.
3.10 Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Bovee, L. Courtland dan John V. Thill. 2003.Komunikasi Bisnis, Buku Kedua, Edisi Bahasa
Indonesia, Edisi Keenam. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia.
Curtis, D. B., Floyd, J. J., & Windsor, J. L. 2000. Komunikasi Bisnis dan Profesional. PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Katz, Bernard. 1994. Turning Practical Communication into Business Power. (Terjemahan). PT.
Pustaka Binaman Pressindo, Jakarta
Rosenblatt, S. et al. (1977). Business Communication. Englewood Cliff, N.J.: Prentice Hall.
14