Anda di halaman 1dari 16

PENGERTIAN PUBLIC RELATION

Dosen Pengampu :

Dr. Retna Mahriani, M.Si

Disusun Oleh :
1. Imam Alfarizi (07031181924002)
2. Rifa Anugrah (07031181924005)
3. Tarisa Adriani Syahfa (07031181924006)
4. Tasya Khadijah (07031181924007)

Program Studi Ilmu Komunikasi


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poliltik
Universitas Sriwijaya
Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami bisa selesaikan makalah mengenai Pengertian
Public Relation.

Makalah ini sudah selesai kami susun dengan maksimal dengan bantuan pertolongan
dari berbagai pihak sehingga bisa memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah ikut berkontribusi
didalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari seutuhnya bahwa masih jauh dari kata
sempurna baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami terbuka
untuk menerima segala masukan dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sehingga
kami bisa melakukan perbaikan makalah sehingga menjadi makalah yang baik dan benar.

Akhir kata kami meminta semoga makalah mengenai Pengertian Public Relation ini
bisa memberi manfaat ataupun inspirasi pada pembaca.

Indralaya, 16 Januari 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………….……………………………………………………. i


DAFTAR ISI ……………………….……………………………………………..........ii

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………….…………..1

A. Latar Belakang ….…….………………………………………………………...1


B. Rumusan Masalah ….………………………………..………………………….1
C. Tujuan ……….………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………2

A. Pengertian Public Relation …………………………………………….………..2


B. Fungsi dan Tujuan Public Relation……………………………………………...3
C. Perbedaan Public Relation Dengan Pemasaran, Iklan, dan Publisitas Promosi dan
Publisitas …………….……………..…………………………………………...6
D. Opini Publik ……………………………...... …………………………………..8
E. Citra ( Image )…………………………………………………………….……..9

BAB III PENUTUP ………………………………………..………………………....12

Kesimpulan.……………………………………………………..….…………..12

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Public Relations atau yang sering disingkat PR merupakan gabungan dari berbagai ilmu
dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah,
psikologi, sosiologi, komunikasi, yang melalui perkembangannya, teknologi telah menjadi
bagian dari Public Relations.
Saat ini, public relations dapat dikatakan sangat menentukan kelangsungan hidup suatu
lembaga atau perusahaan, karena public relations berfungsi untuk menumbuhkan relasi baik
antar setiap komponen organisasi dan menumbuhkan motivasi serta menggiatkan partisipasi
(hubungan internal) dan juga mempererat hubungan perusahaan dengan masyarakat atau publik
sebagai sasaran dari kegiatan public relations itu sendiri.
Terdapat beberapa hal yang perlu dipahami mengenai public relations ini, karena masih
banyak orang yang belum memahami betul apa sebenarnya public relations dan penerapannya
dalam dunia kerja. Karena itu akan dijelaskan lebih lanjut mengenai pengertian public relations
agar dapat dipahami dengan baik.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam pembahasan makalah ini adalah:
1. Apa pengertian public relations?
2. Apa fungsi public relations?
3. Apa perbedaan public relation dengan pemasaran, iklan dan publisitas promosi dan
publisitas?
4. Apa yang dimaksud dengan Opini public?
5. Apa pengertian Citra (image) ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian public relations,
2. Dapat mengetahui fungsi public relations,
3. Dapat mengetahui perbedaan public relation dengan pemasaran, iklan dan
publisitas promosi dan publisitas,
4. Dapat mengetahui pengertian Opini public,
5. Dapat mengetahui pengertian Citra (image).

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Public Relations


Untuk mengetahui pengertian public relations ,diawali dari era Ivy Lee pada tahun
1906. Ivy Lee tercatat sebagai penyandang profesi public relations officer pertama di Amerika
Serikat. Dengan keberhasilannya mengatasi berbagai persoalan krisis yang menimpa beberapa
perusahaan di Amerika Serikat pada saat itu melauikiat dan strategy of Public relation tersebut
maka namanya diangkat sebagai “Bapak public relations” abad ini. Sejak saat itu lah
masyarakat menjadi tahu keberadaan manfaat profesi kehumasan melalui hasil karya
gemilangnya di bidang public relations, seperti istilah publisitas, publikasi, periklanaan,
promosi, hubungan dengan pers, dan sebagainya, di dalam lingkup fungsi dan tugas kehumasan
yang dikenal hingga kini dan merupakan profesi yang cukup di hormati dan bisa diandalkan.
Secara etimologis, public relations terdiri dari dua buah kata ,yaitu public dan relations.
Dalam bahasa Indonesia, kata public berarti public atau khalayak, dan kata relations berarti
hubungan-hubungan. Jadi Public Relations berarti hubungan-hubungan dengan public atau
khalayak.Bisa juga diartikan sebagai Hubungan Masyarakat.
Berikut ini beberapa pengertian public relations menurut para ahli:
 Onong Uchjana Effendy: Humas adalah komunikasi dua arah antara organisasi
dengan public secara timbal balik dalam rangka mendukung fungsi dan tujuan
manajemen dengan meningkatkan pembinaan kerja sama dan pemenuhan kepentingan
bersama.
 Cutlip, Center, dan Broom: PR adalah fungsi manajemen yang membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik
yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
 Howard Bonham: Humas atau Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan
pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam pengertian publik yang
lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan public terhadap seseorang atau
organisasi.
Dari berbagai pengertian public relations yang telah dikemukakan oleh para ahli diatas, dapat
ditarik kesimpulan bahwa public relations atau Humas adalah pekerjaan seseorang yang
mengorganisir suatu lembaga atau perusahaan baik dari luar maupun dari dalam untuk
memberikan citra yang baik bagi khalayak sasar demi kemajuan lembaga atau perusahaan
tersebut.

2
B. Fungsi dan Tujuan Public Relations
Untuk mengkaji tentang fungsi Public Relations berikut akan dikutip tentang beberapa
pendapat ahli Public Relations antara lain :

1. Betrand R Canfield:
Dalam bukunya "Public Relations Principles And Problems” mengemukakan
tiga fungsi Public Relations :
- It should serve the public's interest (mengabdi kepada kepentingan publik)
- Maintain good communication (memelihara komunikasi yang baik)
- And stress good morals and manners (menitikberatkan moral dan tingkah laku yang
baik)

2. Cutlip and Center


Dalam bukunya "Effective Public Relations" mengemukakan pula tiga fungsi
Public Relations yaitu :
- To ascertain and evaluate public opinion as it relates to his organization (menjamin
dan menilai opini publik yang ada dari organisasi)
- To counsel executives on ways of dealing with public opinion (untuk memberikan
nasehat/penerangan pada manajemen dalam hubungannya dengan opini publik
yang ada)
- To use communication to influence public opinion (untuk mengunakan komunikasi
dalam rangka mempengaruhi opini publik)

3. Onong Uchjana Effendy


Dalam bukunya "Hubungan Masyarakat mengemukakan empat fungsi dari
Public Relations, yaitu :
- Menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi
- Membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publik,baik publik ekstern
maupun intern
- Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dengan menyebarkan informasi dari
organisasi kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi.
- Melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi demi kepentingan umum

Dari ketiga fungsi diatas pada dasamya dapat ditarik suatu kesimpulan tentang fungsi
Public Relations secara universal sehingga mudah untuk dipahami dan dilaksanakan oleh

3
seorang Public Relations Officer (PRO) yaitu hanya menyangkut dua fungsi Public Relations
yang pada prinsipnya adalah :

a. Menyampaikan kebijaksanaan manajemen pada publik


Haruslah disadari bahwa keberhasilan suatu organisasi adalah atas dasar orang
lain dalam hal ini adalah publik yang ada sangkut pautnya dengan organisasi kita.
Dalam tujuan Public Relations telah dikemukakan/diperinci bahwa suatu usaha untuk
mendapatkan image yang baik adalah dalam rangka untuk mencapai Public
Understanding, Public Confidence Public Support dan Public Cooperation. Oleh karena
itu agar tujuan untuk dapat mencapai image yang baik, maka dalam hal ini PRO
berfungsi menyampaikan policy/kebijaksanaan yang berlaku dalam organisasi kepada
publik. Misalnya mempromosikan suatu produk, kebijaksanaan kenaikan gaji gaji tidak
naik walau harga naik.
Sebagai sales department daripada organisasi, Public relations berfungsi
menjual organisasi. Dengan perkataan lain Public Relations berfungsi menjual
citra/image yang baik tentang organisasi dengan harapan akan memperoleh bayaran
berupa citra image/goodwill juga (disinilah bedanya Public Relations dengan
marketing).
- Public Relations : yang dijual adalah citra organisasi dengan harapan adanya
bayaran berupa citra juga dari publiknya.
- Marketing : yang dijual adalah berupa barang kepada konsumen dengan harapan
adanya bayaran berupa uang

Walaupun keduanya mempunyai fungsi yang berbeda, tetap tujuannya/pada


akhirnya adalah untuk mencapai kesamaan karena organisasi adalah suatu system.
- Public Relations dalam menjual citra kepada publiknya adalah dengan cara
mempromosikan barang/jasa dari organisasi dimana akhirnya publik mau
membeli barang/jasa tersebut
- Marketing, setelah adanya promosi yang dilancarkan oleh PRO, pada akhirnya
harus melaksanakan tugas/fungsinya untuk menjual barang jasa tersebut.

Jadi pada dasamya keduanya adalah satu tujuan yaitu untuk kepentingan dan
keuntungan organisasi maupun publiknya (saling melengkapi)

4
Untuk mengkaji tujuan Public Relations, berikut akan dikutip beberapa pendapat ahli
antara lain :
a. Charles S.Steinberg
Menciptakan opini publik yang favorable tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh badan yang bersangkutan.

b. Frank Jefkins
Meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau mengikis habis
sama sekali unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut.

c. Dimock Marshall Cs
- Secara positif
Berusaha untuk mendapatkan dan menambah penilaian dan goodwill suatu
organisasi atau badan.

- Secara Defensif
Berusaha untuk membela diri terhadap pendapat masyarakat yang berada negatif,
bilamana diserang, dan serangan itu kurang wajar, padahal organisasi atau badan
kita tidak salah. (Hal ini bias terjadi akibat kesalahpahaman). Dengan demikian
tindakan ini adalah salah satu aspek penjagaan atau pertahanan

d. Tujuan Public Relations secara Universal


Dari berbagai pendapat di atas, maka dapat dirumuskan tentang tujuan Public
Relations secara umum/universal yang pada prinsipnya tujuan Public Relations
adalah:
Untuk menciptakan, memelihara, dan meningkatkan citra yang baik dari
organisasi kepada publik yang disesuaikan dengan kondisi kondisi publik yang
bersangkutan, dan memperbaikinya jikn citra itu menurun/rusak.

Dengan demikian ada empat hal yang prinsip dari tujuan Public Relations yakni:
- Menciptakan citra yang baik,
- Memelihara citra yang baik,
- Meningkatkan citra yang baik,
- Memperbaiki citra jika organisasi kita menurun/rusak.

5
C. Perbedaan Public Relation Dengan Pemasaran, Iklan, dan Publisitas Promosi dan
Publisitas

A. Pengertian Pemasaran
Promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk memperkenalkan produk
kepada calon konsumen dan membujuk mereka agar membeli serta mengingatkan kembali
konsumen agar melakukan pembelian ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk
menyebarluaskan informasi tentang barang atau jasa yang dijual dengan maksud untuk
merubah pola perilaku konsumen. Berbagai informasi yang diberikan kepada calon pembeli
sangat mempengaruhi keputusan mereka tentang pengalokasian dana yang mereka miliki.
Promosi juga merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen pemasaran,
dan sering dikatakan sebagai "proses berlanjut". Ini disebabkan karena promosi dapat
menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.
Bauran Promosi (promotional mix) adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk
memperkenalkan produk kepada calon pembeli konsumen lama agar melakukan pembelian
ulang. Promosi juga merupakan kegiatan untuk menyebar luaskan informasi tentang barang
atau jasa yang dijual dengan maksud untuk merubah pola perilaku konsumen.
Secara formal dapat dikelompokkan menjadi empat macam. Bauran promosi terdiri dari
empatalat utama yaitu:
1. Periklanan (Advertising) adalah kegiatan untuk menawarkan barang pada orang
banyak melalui berbagai media iklan pada waktu yang sama. Media yang dipakai bermacam-
macam mengikuti perkembangan jaman seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, poster,
sticker, spanduk, kalender dan lain-lainnya.
2. Promosi Penjualan (Sales Promotion). Adalah kegiatan promosi lain yang dilakukan
secara aktif oleh penjualan, selain personal selling, dan periklanan.
3. Publisitas (Publicity) adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang, atau
organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa
pengawasan dari sponsor.
4. Penjualan pribadi (personal selling) adaiah kegiatan untuk menawarkan barang atau
jasa langsung kepada calon pembeli. Penjual berusaha untuk menemui calon pembeli dan
berhadapan muka dengan penjual.

6
B. Pengertian Periklanan
Periklanan adaiah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan
pembeli dengan segala macam bentuk komunikasi yang dibayar dimana sponsor maupun
perusahaan diidentifikasi seperti televisi, radio, koran, majalah, buku, surat langsung, papan
reklame, dan kartu transit, internet, komputer, dan mesin faximili.
Salah satu keuntungan dari periklanan adalah kemampuannya untuk mengkomunikasikan
kepada sejumlah besar orang pada satu waktu. Iklan memiliki keunggulan untuk mampu
menjangkau massa misalnya melalui jaringan televisi nasional, tetapi juga mungkin hanya
menjangkau target yang sempit dari sejumlah calon pelanggan, seperti iklan televisi melalui
jaringan kabel yang ditargetkan atau melalui iklan cetak dalam majalah perdagangan.

Fungsi-fungsi dari periklanan antara lain:


1. Membantu memperkenalkan barang/jasa baru dan kepada siapa atau dimana
barang itu dapat diperoleh.
2. Membantu dan mempermudah penjualan yang dilakukan oleh para penyalur
3. Membantu salesman mengenalkan adanya barang/jasa tertentu dan pembuatannya.
4. Memberikan atau penjualan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
5. Membantu mereka yang melakukan penjualan.
6. Membantu ekspansi pasar.

Sedangkan periklanan yang berhasil dapat memberikan keuntungan-keuntungan atau


kebaikan-kebaikan antara lain:
1. Penghematan biaya.
2. Dapat mencapai sasaran yang dimaksud.
3. Selalu mengingatkan kepada pembeli atau calon-calon pembeli.
4. Membentuk produk motivasi.

C. Pengertian Publisitas
Menurut Swastha (1999), publisitas adalah "Sejumlah informasi tentang sasaran,
barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya
atau tanpa pengawas dari sponsor".
Publisitas merupakan pelengkap yang efektif bagi alat promosi yang lain seperti
periklanan, personal selling, dan promosi penjualan. Biasanya, media bersedia mempublisitas
suatu cerita apabila materinya dirasakan cukup menarik atau patut dijadikan berita.

7
Jika dibandingkan dengan alat promosi lain seperti periklanan, pubiisitas mempunyai
beberapa keuntungan antara lain:
a. Publisitas dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca,
sebuah iklan.
b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat
kabar atau pada posisi lain yang mencolok.
c. Lebih dapat dipercaya, apabila sebuah surat kabar atau majalah
mempublisitas sebuah cerita sebagai berita, pembaca menggangap bahwa cerita
tersebut merupakan berita dan berita umumnya lebih dipercaya daripada iklan.
d. Publisitas jauh lebih murah karena dilakukan secara bebas tanpa dipungut biaya.

Seperti telah dijelaskan di atas, bahwa publisitas menawarkan beberapa keuntungan


antara lain tidak ada pengeluaran biaya untuk berita yang disiarkan, walaupun dikatakan tidak
ada pengeluaran biaya, namun pada kenyataanya bukan berarti 100% publisitas perusahaan
tidak mengeluarkan biaya.

D. Opini Publik
"Opini menurut Webster's New Collegiate Dictionary, adalah untuk pandangan,
keputusan, atau taksiran yang terbentuk di dalam pikiran mengenai suatu persoalan tertentu",
Suatu opini adalah lebih kuat daripada sebuah kesan dan lebih lemah daripada pengetahuan
yang positif Opini berarti suatu kesimpulan yang ada dalam pikiran dan belum dikeluarkan
untuk bisa diperdebatkan. Suatu opini yang kira-kira sudah menetap adalah "sentimen" dan jika
dipegang secara teguh, kurang lebih adalah untuk keyakinan, Sedangkan suatu pandangan
adalah suatu opini yang agak diwarnai oleh kecenderungan".
Opini publik adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang
mempengaruhi suatu kelompok orang-orang (masyarakat. Pendapat lain menyebutkan bahwa
opini public mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap orang-orang
terhadap issue yang masih tanda tanya. Mencoba untuk mempengaruhi suatu sikap yang
dimiliki individu bagaimana tanggapan dia terhadap suatu pokok masalah yang dihadapinya
adalah suatu fokus utama dari kegiatan Public Relations. Lebih jauh, Seitel menyebutkan
bahwa sikap didasarkan pada sejumlah karakteristik:

8
1. Personal, secara fisik, unsur emosional suatu individu termasuk kondisi, usia dan
status sosial.
2. Cultural, lingkungan dan gaya hidup dalam area geografis tertentu, seperti Jepang
berbeda dengan orang Amerika atau orang desa di Amerika berbeda dengan orang
kotanya.
3. Pendidikan, tingkat dan kualitas pendidikan seseorang.
4. Familial (people's root), semacam akar rumput orang-orang.
5. Religi, suatu sistem kepercayaan tentang Tuhan atau supernatural.
6. Tingkatan sosial, posisi dalam masyarakat. Perubahan status sosial yang dimiliki
orang-orang.
7. Ras, asal etnik/suku.

Karakteristik-karakteristik di atas memberikan pengaruh terhadap bentuk sikap, juga faktor-


faktor lainnya seperti pengalaman, tingkat ekonomi, sikap politik dan anggota suatu organisasi.
Berdasarkan penelitian belum lama ini bahwa sikap dan perilaku adalah situasional dipengaruhi
oleh issue-issue dalam situasitertentu. Meskipun begitu, sewaktu yang lain dengan sikap yang
sama mencapai suatu pendapat yang sama, maka suatu konsensus/kesepakatan atau opini
publik itu akan muncul.

E. Citra/Image
Citra merupakan sesuatu yang bersifat abstrak karena berhubungan dengan keyakinan,
ide dan kesan yang di peroleh dari suatu object tertentu baik dirasakan secara langsung, melalui
panca indra maupun mendapatkan informasi dari suatu sumber. Seperti yang dijelaskan oleh
Roesady, citra adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan seseorang terhadap suatu object
tertentu. (Ruslan, 2010: 80)
Citra dapat berupa tanggapan positif yang berbentuk dukungan, ikut serta, peran aktif
serta tindakan positif lainnya dan tanggapan negatif yang berbentuk penolakan, permusuhan,
kebencian atau bentuk negatif lainnya. Citra sendiri akan melekat pada setiap diri individu
maupun instansi, tanggapan positif maupun negatif tergantung pada proses pembentukannnya
dan pemaknaan dari objek sasaran pembentukan citra. Serta, semua orang memiliki hak untuk
memaknai citra personal maupun instansi.

9
A. Jenis-Jenis Citra
Frank Jefkins (2003) dalam bukunya Hubungan Masyarakat menyebutkan adanya beberapa
citra yakni;

1. Mirror Image (Citra Bayangan).


Sebuah penggambaran citra yang diyakini dan dianggap benar oleh perusahaan atau
pimpinan dalam suatu perusahaan memiliki anggapan pihak luar perusahaan sudah
memandang bahwa perusahaannya memiliki tanggapan baik, padahal tidak
selamamnya padandangan diluar perusahaan selalu baik. Hal ini terjadi karena adanya
perbedaan keinginan yang berbeda dengen realita yang terjadi pada publik luas
mengenai instansi tersebut.
2. Current Image (Citra Kini).
Citra yang erat kaitannya dengan word of mouth atau informasi yang diperoleh dari
orang lain. Citra kini berkaitan dengan sepengalaman seseorang mengenai suatu
organisasi/instansi/perusahaan yang kemudian pengalaman yang dia dapatkan
diceritakan kepada orang lain. Hal tersebut tidak akan menjadi sebuah permasalahan
ketika yang diceritakan adalah hal positif mengenai instansi, tapi akan menjadi suatu
permasalahan yang serius ketika pengalaman yang di ceritakan adalah sesuatu yang
negatif mengenai instansi, yang sifatnya permusuhan, kecurigaan, prasanga buruk
(prejudice) sehingga mengakibatkan munculnya kesalahapaman (misunderstanding)
yang mengakibatkan ketidak percayaan terhadap suatu instansi.
3. Wish Image (Citra Keinginan).
Citra yang harapan dari instansi dan di terima dan dimaknai dengan baik oleh
publiknya. Citra keinginan merupakan citra yang berbanding lurus antara harapan dan
hasil, intansi memiliki harapan positif dan publiknya memerima kesan tersebut secara
positif.
4. Corporate Image (Citra Perusahaan).
Sebuah upaya dari perusahaan mengenai tujuan kedepan perusahaan di mata publiknya,
tentang bagaimana citra perusahaan mendapatkan citra positif, lebih di kenal dan di
terima dengan baik oleh publiknya. Humas berperan untuk mengupayakan dan
bertanggung jawab untuk memajukan citra perusahaan yang menjadi salah satu tujuan
utama perusahaan.

10
5. Multiple Image (Citra Serbaneka).
Merupakan citra pelengkap dari citra perusahaan. Hal ini bisa meliputi logo, atribut
identitas, brand name, uniform, para pekerja profesionalnya yang diidentikkan kedalam
citra serbaneka yang diintegarasikan dengan citra perusahaan.
6. Performance Image (Citra Penampilan).
Citra ini lebih ditujukan kepada subyek dari perusahaan yang berkaitan dengan kinerja
atau penamp ilan diri dari setiap anggota organisasi sehingga dapat membawa citra
organisasi. Hal ini juga bisa dirtikan dengan etika perusahaan mulai dari menyapa,
bersikap, serta berinteraksi dengan pelanngannya.

Dari pandangan Frank Jefkins dan mereka sama-sama menjabarkan citra baik dari segi
pandangan seorang pemimpin, pandangan orang diluar perusahaan, citra yang diharapkan oleh
perusahaan agar terbentuk di benak khalayak diluar perusahaan melalui prilaku dari orang-
orang didalam perusahaan yang berupa pelayanan terhadap pelanggan, serta citra yang
dibentuk untuk menyamakan visi misi dari dalam perusahaan yang bertujuan untuk
meningkatkan loyalitas dari setiap komponen dalam perusahaan untuk meningkatkan kualitas
dan kuantitas dari perusahaan tersebut.
Citra yang terbentuk baik citra positif maupun citra negatif bersumber dari adanya citra-
citra yang berlaku (current images). Kesan yang terbentuk berlandaskan pada pengalaman,
pengetahuan serta pemahaman mengenai kenyataan yang sesungguhnya. Factor-faktor tersebut
yang menjadikan media merupakan pilihan tepat sebagai alat untuk membangun opini publik,
dengan memberikan informasi-informasi yang dapat mengarahkan pikiran orang kepada
tujuan yang diinginkan sang pembuat informasi.

11
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Pengertian dari public relations atau Humas adalah pekerjaan seseorang yang
mengorganisir suatu lembaga atau perusahaan baik dari luar maupun dari dalam untuk
memberikan citra yang baik bagi khalayak sasar demi kemajuan lembaga atau perusahaan
tersebut. Salah satu fungsinya menurut Onong Uchjana Effendy adalah Menunjang kegiatan
manajemen dalam mencapai tujuan organisasi. dan tujuan salah satu public relation menurut
Frank Jefkins adalah Meningkatkan favorable image/citra yang baik dan mengurangi atau
mengikis habis sama sekali unfavorable image/citra yang buruk terhadap organisasi tersebut.
Pengertian Pemasaran/Promosi adalah segala usaha yang dilakukan penjual untuk
memperkenalkan produk kepada calon konsumen dan membujuk mereka agar membeli serta
mengingatkan kembali konsumen agar melakukan pembelian ulang. Pengertian Periklanan
adaiah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara penjual dan pembeli dengan
segala macam bentuk komunikasi yang dibayar. Dan Menurut Swastha (1999), publisitas
adalah "Sejumlah informasi tentang sasaran, barang, atau organisasi yang disebarluaskan ke
masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya atau tanpa pengawas dari sponsor". Opini
publik adalah kumpulan pendapat individu terhadap masalah tertentu yang mempengaruhi
suatu kelompok orang-orang (masyarakat. Pendapat lain menyebutkan bahwa opini public
mewakili suatu kesepakatan, dan kesepakatan dimulai dengan sikap orang-orang terhadap issue
yang masih tanda tanya. dan Citra merupakan sesuatu yang bersifat abstrak karena
berhubungan dengan keyakinan, ide dan kesan yang di peroleh dari suatu object tertentu baik
dirasakan secara langsung, melalui panca indra maupun mendapatkan informasi dari suatu
sumber.

12
DAFTAR PUSTAKA

Moore, H. Frazier. 2005. HUMAS : Membangun Citra dengan Komunikasi. Bandung : PT


Remaja Rosdakarya.

Soemirat, Soleh. 2012. Dasar-Dasar Public Relation. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Cutlip, Scoot M., Allen H. Center, dan Glen M. Broom. 2011. Effective Public Relations,
Edisi Kesembilan. Jakarta: Kencana.

Nesia, Andin. 2014. Dasar-dasar Humas. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Kurnia, Nuning. (2014). Pengertian dan Fungsi Public Relation. Universitas


Padjadjaran. Bandung. Dikutip dari
https://www.academia.edu/6156340/Pengertian_dan_Fungsi_Public_Relations_Humas_

Kurniawan, Irfan. Definisi Public Relations. STIE Dharma Bumiputera. Jakarta.


Dikutip dari https://www.academia.edu/15001761/Definisi_Public_Relations

Fitriyanti, Nur. (2013). Pengertian, Sejarah ,Fungsi, Tujuan, Peranan Modal Dasar
Public Relation. IAIN Sunan Ampel. Surabaya. Dikutip dari
https://www.academia.edu/11866080/Pengertian_Public_Relation

13

Anda mungkin juga menyukai