Anda di halaman 1dari 15

PAPER MANAGEMENT OF PUBLIC RELATIONS

PERAN PR DALAM MENCIPTAKAN BRANDING


PADA PERUSAHAAN APPLE INC

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Management of Public Relations yang
diampu oleh:
Ibu Indriati Yulistiani, S.Sos, M.

Disusun Oleh:
KELOMPOK III
1. Devi Aulia Rahmayani 200605502042
2. Regina Anastasya 20200502008
3. Salman Alfaruqi 20200502047

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATIONS


FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ESA UNGGUL
TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“PERAN PR DALAM MENCIPTAKAN BRANDING PADA PERUSAHAAN APPLE
INC” ini dengan tepat waktu. Secara garis besar, paper ini akan membahas tentang peran
PR dalam menciptakan branding di dalam suatu perusahaan.
Adapun tujuan dari penulisan paper ini adalah untuk memenuhi ujian tengah
semester dari Ibu Indriati Yulistiani, S.Sos, M.Si selaku dosen mata kuliah Management
of Public Relations. Paper ini juga bertujuan untuk menganalisis Tindakan PR di
perusahaan Apple Inc sesuai dengan teori yang telah diajarkan dalam management of
public relations.
Dalam penyusunan paper ini, kami menyadari bahwa paper yang kami susun ini
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, sangat diharapkan bagi pembaca untuk
menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya paper yang lebih
baik.

Tangerang, 14 November 2022

Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Organisasi merupakan sebuah kesatuan yang utuh dan kompleks. Di dalamnya
terdapat berbagai elemen yang saling berkaitan. Antar elemen memerlukan interaksi
agar organisasi sebagai sistem dapat mencapai tujuannya. Public Relation adalah
salah satu aspek dari elemen organisasi untuk ikut serta membantu mengelola
interaksi organisasi dengan komponen-komponennya. Public Relations timbul karena
adanya ketergantungan antar individu, individu dengan kelompok, maupun antar
kelompok dengan masyarakat.
Dalam membangun branding public relation berperan untuk meyakinkan target
audience terkait persepsi terhadap produk dan terhadap brand. Kualitas informasi dan
keintensifan komunikasi yang terjadi membuat hubungan dalam sebuah publik
menjadi sesuatu yang sangat penting demi kelangsungan individu, kelompok maupun
masyarakat. Hubungan yang sehat bilamana terdapat kepercayaan dari publik-publik
atas keterbukaan dan kejujuran sebuah kelompok, organisasi maupun masyarakat.
Bagi perusahaan, public relation memiliki peranan yang sangat penting dalam
menjaga kesan positif dari konsumen terutama dalam meningkatkan brand image.
Brand image merupakan representasi dari keseluruhan pendapat terhadap suatu brand.
Brand ini berhubungan erat dengan sikap berupa preferensi dan keyakinan sebuah
brand. Dalam istilah lainnya, brand image adalah apa yang dipikirkan konsumen saat
mendengar dan melihat brand produk tertentu baik itu barang atau jasa.
Salah satu perusahaan yang mengutamakan brand image atau branding dari
produk mereka adalah Apple Inc. Berdasarkan data statistik, Apple Inc menjadi
perusahaan dengan brand value yang tertinggi pada tahun 2022 yaitu sebesar (USD
355 milyar), jauh mengungguli Amazon pada urutan kedua (USD 350 milyar) dan
Google (USD 263 milyar) pada posisi ketiga. (Statista 2022)
Apple Iphone merupakan merk ternama yang telah dikenal dan dipercaya oleh
masyarakat indonesia karena kualitas produk, design, dan fitur-fitur lainnya. Semua
orang pasti mengenal brand teknologi satu ini. Mulai dari anak-anak, remaja, sampai
orang lanjut usia juga pasti mengenal bahkan menggunakan produk dari Apple. Brand
yang didirikan oleh Steve Jobs menjadi salah satu dari 10 perusahaan top dunia dan
menjadi salah satu brand paling berharga di dunia. Bahkan saat meluncurkan produk
barunya yaitu iPhone 13, penjualannya mencapai 40 juta unit di seluruh dunia.
Maraknya penggunaan Apple Iphone di Indonesia, tidaklah lepas dari peran
public relations. Sehingga, hal inilah yang menarik kami untuk melakukan analisis
terhadap peran PR dalam menciptakan branding dengan focus kasus PR perusahaan
Apple Inc.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang telah kami rancangkan untuk paper ini adalah:
a) Bagaimana PR Apple Inc. menghadapi public-nya sehingga dapat
menghasilkan opini public yang positif?
b) Apakah tindakan yang dilakukan PR Apple Inc. sudah sesuai dengan teori
management of public relations?

1.3 Tujuan Penulisan


Sesuai dengan rumusan masalah yang kami tulis, maka tujuan dari penulisan dari
paper ini, sebagai berikut:
a) Diharapkan dapat menganalisis serta memahami tindakan PR Apple Inc dalam
menghadapi public.
b) Dapat menganalisis tindakan PR Apple Inc. sesuai dengan teori management
of public relations.
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Public Relations


Definisi Public Relations menurut Cultip, Center dan Broom dalam bukunya
Effective Public Relations Edisi Kesembilan adalah fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara
organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut (Cutlip, 2007).
Cutlip, Center dan Broom ( 1994, dalam Putra; 2008) mendefinisikan Public
Relatios sebagai “the management function that estabblishes and mantains mutually
beneficial relationship between an organization and the public on whom it’s succes
or failure depend”. Maknanya, ketiga pakar tersebut melihat public relatons sebagai
fungsi manajemen untuk membangun dan menjaga hubungan yang saling
menguntungkan antara organisasi dengan berbagai publik yang akan ikut menentukan
kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.
Secara umum dapat disimpulkan beberapa poin utama yang menjadi kata kunci
dalam memahami Public Relations, yaitu:
• Deliberate (sengaja): Setiap kegiatan dilakukan dengan sengaja dan
terarah, untuk itu dibutuhkan keahlian majanerial didalamnya
• Planned (terencana): Kegiatan PR adalah kegiatan yg terorganisir secara
rapi dan terencana, sistematis dan dilakukan berdasarkan analisis yang
cermat berdasarkan riset.
• Performance (kinerja): PR yg efektif harus didasarkan pada kebijakan dan
kinerja yang sesungguhnya. Kinerja ini akan menentukan sukses atau
gagalnya fungsi public relations dalam organisasi tersebut
• Public Interest (kepentingan publik): PR bukan semata-mata membantu
organisasi mendapatkan keuntungan sebesar- besarnya, tetapi juga
membantu mengakomodir kepentingan publik bagi organisasi
• Two-way communication (komunikasi 2 arah): Public bukan hanya
berperan sebagai juru bicara satu arah dari organisasi kepada publik,
namun lebih daripada itu, public relation juga perlu mengakomodir adanya
pertukaran informasi antara organisasi dengan publiknya.
• Management function (fungsi manajemen): PR juga ikut berperan dan
membantu dalam mengarahkan ke mana organisasi bergerak dengan cara
menjalankan fungsi dan peranannya dalam organisasi.
2.2 Peran Public Relations
Dozier dan Broom membagi peran public relations dalam empat kategori, yaitu
penasehat ahli (expert presciber), fasilitator komunikasi (communication fasilitator),
fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving proces fasilitator), dan teknik
komunikasi (communication technician). (ROCHMANIAH, DHARMA and
UTOMO 2021)
1. Penasehat Ahli (Expert Prescriber)
Seorang praktisi Public Relations yang berpengalaman dan memiliki
kemampuan tinggi dapat membantu mencarikan solusi dalam penyelesaian
masalah hubungan dengan publiknya.
2. Fasilitator Komunikasi (Communication Fasilitator)
Dalam hal ini, praktisi Public Relations bertindak sebagai komunikator
atau mediator untuk membantu pihak manajemen dalam hal mendengar apa
yang diinginkan dan diharapkan oleh publiknya.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Solving Process Fasilitator)
Peranan praktisi Public Relations dalam pemecahan masalah persoalan.
Public Relations merupakan bagian dari tim manajemen. Hal ini dimaksudkan
untuk membantu pimpinan organisasi baik sebagai penasehat (adviser) hingga
pemimpin organisasi mampu mengambil tindakan dan mengeksekusi
keputusan dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi, secara
rasional dan profesional.
4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician)
Peranan communications technician ini menjadikan praktisi Public
Relations sebagai journalist in recident yang hanya menyediakan layanan
teknis komunikasi atau dikenal dengan of communication in organization.
(Anggraini and Setyanto 2019)

2.3 Definisi Branding


Menurut asosiasi marketing amerika, dalam buku the power of brands, brand
(merek) adalah nama, istilah simbol atau rancangan atau kombinasi dari hal-hal
tersebut. (Rangkuti, 2002: 1-2). Sementara branding adalah rangkaian kegiatan
komunikasi perusahaan dalam proses membangun, membesarkan dan memperkuat
brand di benak komsumen (Handayani, dkk, 2010: 60).
Branding merupakan proses pembentukan merek atau citra yang dilakukan
perusahaan terhadap masyarakat. Setiap perusahaan pasti memiliki strategi branding
yang masing-masing berbeda sesuai dengan keunggulan produk masing-masing.
Branding adalah proses disiplin yang digunakan untuk membangun kesadaran dan
memperluas loyalitas pelanggan. Branding itu tentang merebut setiap kesempatan
untuk mengekspresikan mengapa orang harus memilih salah satu merek atas merek
yang lain. (Wheeler, Designing Brand Identity: an Essential Guide for the Entire
Branding Team, 2009).
Branding merupakan usaha memperkenalkan produk kepada masyarakat (Dasrun
Hidayat, Hafiar, & Anisti, 2019). Branding dapat diartikan pula sebagai upaya
identifikasi sebuah produk yang bertujuan untuk mempengaruhi konsumen agar
memilih produk tersebut dibandingkan produk pesaing lainnya. Branding adalah
strategi untuk membangun suatu pernyataan rasional, emosional dan atau kultural dari
suatu merek. Tujuan branding adalah untuk membangun persepsi terhadap suatu
merek di dalam pemikiran dan perasaan konsumen.
Lambat laun definisi branding semakin berkembang hingga kini didefinisikan
sebagai kumpulan kegiatan komunikasi yang dilakukan perusahaan dalam rangka
proses membangun dan membesarkan brand. Bagi perusahaan hal ini bukan hanya
sekedar merek atau produk Anda dikenal tetapi juga sebagai image perusahaan secara
keseluruhan atau bagaimana masyarakat merasa bahwa perusahaan kita merupakan
yang terbaik.
Branding harus dimanfaatkan untuk membentuk persepsi yang baik di benak
public sehingga melekat dalam waktu yang lama. Sebagaimana disebutkan branding
dapat dimanfaatkan untuk menciptakan image sebuah brand dari sebuah produk
dalam benak konsumen (Lavikka, 2007) dalam (Manoppo, Isye Regina Altje. Mantiri
& Sambiran, 2017) sehingga diharapkan konsumen mengkonsumsi atau membeli
produk tersebut.
BAB III
ANALISIS

3. 1 Kasus yang diangkat


Dilansir dari laman Liputan6.com (Librianty 2014) tentang “Kehebatan Apple
Memanipulasi Media”. Pada laman tersebut dipaparkan bahwa situs berita 9to5Mac
merilis laporan menarik mengenai berbagai upaya Apple membangun pemberitaan
positif di media, termasuk menjalin hubungan 'palsu' dengan jurnalis. Bahkan
perusahaan asal Negeri Paman Sam ini juga memiliki akun media sosial anonymous
untuk melakukan pemantauan.
Dilansir Neowin, Kamis (11/9/2014), 9to5Mac menyoroti sembilan aspek
permainan Public Relations Apple. Beberapa di antaranya menyuguhkan sejumlah
informasi menarik, termasuk bagaimana trik Apple memanfaatkan media dan
menggunakan jurnalis untuk keuntungan perusahaan.
Dalam laporannya, 9to5Mac mengutip pernyataan mantan pimpinan situs
Gizmodo dan pendiri The Wirecutter, bahwa salah satu trik PR Apple adalah
memainkan publikasi dengan persaingan. "Ketika majalah cetak mendominasi, Jobs
(co-founder dan mantan CEO Apple) akan memilih Newsweek atau Time untuk
mempromosikan Apple di sampul depan dengan membuat keduanya bersaing untuk
mendapatkan berita eksklusif," tulis 9to5Mac.
9to5Mac juga menyinggung strategi Apple untuk meruntuhkan competitor
terbesarnya, Android, dengan menyebarluaskan cerita negatif kepada para jurnalis.
Salah satu contohnya terjadi pada awal pekan ini, di mana dua penulis 9to5Mac
mendapatkan kiriman cerita dari PR Apple yang mencoba menggambarkan citra
negatif Android. "Tim PR Apple tidak dengan diam-diam menyebar berita negative
tentang para kompetitornya. Misalnya, ketika sebuah publikasi menulis sesuatu
negatif tentang Android, PR Apple akan mengirimkan cerita-cerita itu ke berbagai
pihak lain. Ini seperti untuk memberitahu 'itu lah yang kami rasakan'," ungkap
9to5Mac.
Informasi lainnya mengungkapkan tentang agresif dan proaktifnya Apple
terhadap pemberitaan media. 9to5Mac juga menjelaskan tentang hal ini dalam
tulisannya. Anggota PR Apple sangat menikmati menjadi 'pengawas keseluruhan'.
Sejumlah kegiatan mereka di antaranya, melihat foto-foto selebriti di tabloid yang
memegang iPhone, membaca berbagai blog yang fokus membahas tentang Apple, dan
menghubungi para penulis dengan akun media sosial anonymous. "Seorang mantan
karyawan PR Apple mengatakan bahwa tim tersebut menikmati menjadi 'pengawas'
dan memantau apa yang dikatakan media tentang perusahaan setiap harinya," jelas
situs tersebut.
Menurut Neowin, strategi PR bukan lagi sebuah fenomena baru dan Apple bukan
satu-satunya, khususnya bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang
menggunakan strategi semacam itu. Perusahaan teknologi disebut memiliki taktik
agresif untuk membuat berita bagus dan mengubur yang buruk. Namun Apple dinilai
sebagai salah satu perusahaan yang paling agresif dalam urusan strategi PR.

3.2 Analisis
Didasarkan pada peran Public Relations menurut Dozier dan Broom, maka hasil
analisis terhadap peran Public Relations pada perusahaan Apple Inc, yaitu sebagai
berikut.
1. Penasehat ahli (expert presciber)
Dalam hal ini, PR Apple Inc bertanggung jawab terhadap manajemen
masalah dan isu-isu, memberikan nasehat, selalu memberikan informasi
tentang opini publik dan responsif terhadap opini public. PR Apple Inc.
memberikan bentuk dukungan layanan untuk para customer terkait informasi
produk mereka maupun complain dari customer. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa PR Apple Inc. sangat mengutamakan dan responsive terhadap opini
public.
2. Fasilitator komunikasi (communication fasilitator)
PR Apple Inc, seperti yang dipaparkan pada kasus diatas, bahwa PR Apple
Inc. dalam bertindak sebagai komunikator atau mediator memiliki akun media
sosial anonymous untuk melakukan pemantauan terhadap pandangan public.
"Seorang mantan karyawan PR Apple mengatakan bahwa tim tersebut
menikmati menjadi 'pengawas' dan memantau apa yang dikatakan media
tentang perusahaan setiap harinya," jelas situs tersebut. Seperti yang
dijelaskan dalam berita tersebut, dapat dipahami bahwa PR Apple Inc. sangat
peduli terhadap pandangan public mengenai produknya.
3. Fasilitator proses pemecahan masalah (problem solving process
fasilitator)
Seperti yang dilansir pada situs diatas, bahwa dalam melakukan
pemecahan masalah atau problem solving, PR Apple Inc melakukan
permainan public relations. Beberapa di antaranya menyuguhkan sejumlah
informasi menarik, termasuk bagaimana trik Apple memanfaatkan media dan
menggunakan jurnalis untuk keuntungan perusahaan. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa PR Apple Inc. sudah melakukan berbagai perencanaan
untuk membantu mepertahankan perusahaan mereka.
4. Teknik komunikasi (communication technician)
PR Apple Inc. dalam upaya membangun pemberitaan positif di media,
termasuk menjalin hubungan 'palsu' dengan jurnalis. Beberapa di antaranya
menyuguhkan sejumlah informasi menarik, termasuk bagaimana trik Apple
memanfaatkan media dan menggunakan jurnalis untuk keuntungan
perusahaan. Informasi lainnya mengungkapkan tentang agresif dan
proaktifnya Apple terhadap pemberitaan media. 9to5Mac juga menjelaskan
tentang hal ini dalam tulisannya. Anggota PR Apple sangat menikmati
menjadi 'pengawas keseluruhan'. Sejumlah kegiatan mereka di antaranya,
melihat foto-foto selebriti di tabloid yang memegang iPhone, membaca
berbagai blog yang fokus membahas tentang Apple, dan menghubungi para
penulis dengan akun media sosial anonymous. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa PR Apple Inc. melakukan berbagai Teknik komunikasi untuk
menjalankan peran PR.
Dari 4 Peranan PR yang dijelaskan oleh Dozier dan Broom tersebut dapat
disimpulkan bahwa PR Apple Inc dalam melakukan peran PR untuk membangun
branding perusahaan adalah sangat baik.
Dalam menjalankan peranannya, tak lupa pengetahuan, kemampuan
mengatur/me-manage (mengorganisasi), kemampuan membina relasi dengan publik,s
berkepribadian yang utuh dan jujur, terampil, serta banyak imajinasi dan kreatif
sangatlah diperlukan bagi seorang public relation. Selain itu juga, seorang public
relation harus menguasai teknik-teknik komunikasi yang baik agar ketika menjalin
hubungan dengan publik baik internal maupun eksternal, publik dapat merespon dan
menerima apa yang disampaikan oleh seorang public relation. Dengan komunikasi
pula semua hubungan dengan public tersebut akan dapat terjalin harmonis tanpa
menimbulkan permasalahan dan persepsi buruk publik terhadap suatu perusahaan
sehingga branding perusahaan akan tetap terjaga dengan baik dimata publik.
Sakti Makki, pendiri dari Makkimakki sebuah strategic branding consultant
ternama di Indonesia, menyatakan brand akan menjadi tidak berguna dan tidak
berharga bila tidak memiliki audience atau orang yang menyaksikan, oleh karena itu
hal terpenting yang harus dilakukan dalam membangun brand adalah menemukan
penontonnya, apa yang muncul di benak penonton ketika mereka melihat merk atau
dikenal dengan istilah consumer insight.
Dari hasil analisis yang kami lakukan, diketahui bahwa segmentasi dari pengguna
Apple adalah para professional, eksekutif dan pelajar dari kalangan menengah keatas,
lebih khususnya mereka yang menginginkan pelayanan yang cepat dan mudah, ingin
tampil keren dan beda, mencoba hal yang baru, serta percaya diri, selain itu mereka
juga merupakan orang-orang yang tahu apa yang mereka kehendaki dan ambisius
(Dudovskiy, Research-Methodology.net,2017).
Berdasarkan piramida Maslow profil pengguna dari Apple adalah orang-orang
yang memiliki kebutuhan akan self actualization, esteem serta belonging and love,
oleh karena itu Apple menciptakan pendekatan-pendekatan yang dapat memuaskan
kebutuhan sekaligus menciptakan sebuah positioning sebagai brand premium.
Dengan positioning yang seperti itu secara tidak langsung Apple ingin mengatakan
bahwa hanya orang-orang tertentu yang bisa memiliki produknya, hal ini otomatis
menimbulkan kebanggaan tersendiri, membangun rasa percaya diri (esteem) dari para
penggunanya.
Ditemukan bahwa perusahaan Apple.Inc telah berhasil menciptakan strategi
branding yang baik dengan mengidentifikasikan siapa target marketnya, dan
menciptakan visi misi yang berkomitmen untuk menciptakan solusi untuk permasalah
yang dihadapi oleh target marketnya, tidak berhenti sampai disitu namun Apple inc.
mampu menerjemahkan visi tersebut menjadi brand strategy yang mampu
menciptakan pengalaman unik dan membangun kedekatan emosional antara
konsumen dengan brand, dan akhirnya tercipta loyalitas terhadap brand Apple.
Branding kemudian menjadi strategi utama untuk tujuan tersebut, yakni dengan
menciptakan loyalitas konsumen serta memperluas basis konsumen yang dimiliki
oleh perusahaan. Brand yang dihasilkan adalah keseluruhan konstelasi antara makna,
perasaan, persepsi, kepercayaan, hingga goodwill yang diatribusikan oleh konsumen
kepada perusahaan terkait (Mumby 2012). Brand lantas menjadi nilai tersendiri yang
dimiliki oleh perusahaan, yang mana nilai tersebut terkonstruksi dalam pemikiran
seorang konsumen. Aktivitas branding lantas tidak hanya berhasil membentuk
loyalitas konsumen, tetapi bahkan membentuk kebutuhan konsumen itu sendiri.
Dalam konteks ini, konsumen tidak hanya dibujuk untuk memenuhi kebutuhan dan
keinginan mereka, tetapi juga terus diyakinkan akan kebutuhan dan keinginan baru
yang sebelumnya tidak mereka sadari. Lebih lanjut, konstruksi brand tersebut mampu
menciptakan sebuah relasi emosional antara konsumen dan korporasi tersebut. Dalam
kondisi demikian, produk itu sendiri menjadi kurang penting ketimbang image dan
makna yang terasosiasi dalam produk tersebut (Mumby, 2012).
Hasil analisis terhadap Strategi Public Relations pada perusahaan Apple Inc, yaitu:
1. Fokus Pada Nilai Keunikan Dibanding Harga
Apple tidak pernah terjebak dalam persaingan harga, perusahaan ini selalu
mempunyai cara sendiri untuk menentukan harga untuk setiap produknya.
Mereka lebih berfokus untuk mengembangkan nilai keunikan produknya
daripada menghabiskan waktu untuk menentukan harga suatu produk. Nilai
keunikan tersebutlah yang menjadi kekuatan dibandingkan dengan competitor
lain-nya.
2. Terus melakukan inovasi
Kunci dari semua yang dilakukan Apple adalah inovasi, inovasi inilah
yang membuat Apple mampu bertahan dalam kondisi persaingan yang luar
biasa ketat. Apple tidak pernah berhenti untuk selalu berinovasi, dengan terus
meluncurkan produk-produk inovatif terbaru-nya. Dengan inovasi-nya telah
membuat perusahaan raksasa teknologi ini selalu berada di baris terdepan dari
kompetitor lainnya.
3. Strategi branding dalam perusahaan
Dengan logo serta nama perusahaan yang mudah diingat, Apple
menanamkan ide bahwa barang-barang produksinya merupakan teknologi
canggih yang mudah digunakan atau bisa dibilang user friendly. Kebalikan
dari pemahaman umum bahwa semakin canggih suatu alat, maka semakin
rumit pengoperasiannya
4. Mendengarkan masukan dari pelanggan
Dengan hadirnya media sosial, pelanggan memiliki banyak cara untuk
mengekspresikan opini mereka untuk produk-produk suatu perusahaan. Apple
menyadari pentingnya hal itu dengan mengarahkan pengembangan produk
sesuai dengan keinginan pelanggan. Hingga perusahaan ini berhasil meraih
keuntungan dengan membuat sejarah dalam peluncuran produknya. Apple
juga selalu update dan menjaga komunikasi dengan para pengguna produk
nya. Setiap meluncurkan produk terbarunya maka akan diadakan seminar dan
gathering untuk para pelanggannya.
5. Bangun sebuah pengalaman
Semua orang bisa membuat produk, namun tidak semuanya mampu
menciptakan sebuah pengalaman bagi penggunanya. Dimana pengalaman
tersebut mampu diingat dan membuat mereka dengan rela kembali pada bisnis
yang kita miliki. Dalam hal ini, Apple benar-benar menerapkan hal tersebut
dengan sempurna. Pengalaman merupakan senjata ampuh jika ingin produk
anda unggul diantara produk-produk yang lain. Karena saat ada 1 pengguna
yang mengalami pengalaman baik dengan produk kita, maka ia akan
menyebarkannya dengan sukarela dan menjadi 'marketing gratis' untuk
perusahaan kita.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Sebuah perusahaan dikatakan berhasil apabila perusahaan tersebut dapat
mencapai tujuan dan misinya secara efektif. Sedangkan tujuan dan misi dapat tercapai
dengan efektif karena perusahaan mampu menetapkan, menyelaraskan serta
menyeimbangkan antara hal-hal yang menjadi tujuan perusahaan dengan kepentingan
para publiknya, termasuk membentuk branding perusahaan yang baik dimata publik.
Untuk bisa mengembangkan brand yang dicintai oleh konsumennya maka
perusahaan harus mampu mengenal siapa konsumennya dan mengetahui masalah apa
yang dialami oleh mereka, kemudian dari situ dapat diciptakan sebuah solusi untuk
problem yang dialami oleh konsumen tersebut.
Di sinilah diperlukan peran public relations dalam suatu perusahaan karena public
relations berkewajiban menumbuhkembangkan hubungan dengan publiknya, karena
ini merupakan kunci dalam kegiatan public relations untuk membangun branding
sebuah perusahaan. Dalam sebuah perusahaan, beberapa tugas public relations adalah,
menciptakan, membentuk, menjaga dan meningkatkan branding perusahaan tersebut
dimata publiknya, baik publik internal maupun publik eksternal.
Peranan public relation di suatu perusahaan sebagai penasihat ahli, fasilitator
komunikasi, fasilitator pemecahan masalah, teknisi komunikasi, serta pe-monitoring
dan pengevaluasi. Kesemua peran tersebut pada intinya untuk membantu menetapkan
dan memelihara komunikasi dengan menjalin hubungan baik dengan publik baik
internal maupun eksternal, membantu dalam penyelesaian pemecahan masalah-
masalah manajemen yang sedang terjadi dalam suatu perusahaan (sebagai
komunikator), serta membentuk citra atau image positif publik terhadap perusahaan.

4.2 Saran
Ada beberapa saran yang dapat penulis berikan antara lain:
1. Sebaiknya seorang public relation dalam menjalankan tugasnya terlebih
dahulu mengenal dan memahami kegiatan serta target publik. Selain itu,
seorang public relation juga diusahakan untuk mampu menjalin, membina,
dan menjaga hubungan baik dengan publik baik internal maupun ekternal
dengan cara memberikan informasi yang faktual dan aktual terkait
kegiatan/kebijakan perusahaan. Selain itu juga, seorang Public Relation lebih
memperluas pengetahuannya dan menguasai teknik komunikasi saat
menjalankan tugasnya.
2. Sebaiknya seorang Public Relation dalam menjalankan fungsinya lebih bisa
memelihara, mengembangkan, mempertahankan komunikasi timbal balik
yang diperlukan dalam menangani masalah yang muncul, atau meminimalkan
munculnya masalah dalam organisasi. Sehingga tujuan perusahaan dapat
tercapai sesuai dengan apa yang diharapkan.
3. Sebaiknya seorang Public Relation dalam perusahaan dapat berperan tidak
hanya sebagai penasihat ahli namun juga sebagai fasilitator komunikasi,
fasilitator pemecahan masalah, teknisi komunikasi, serta pe-monitoring dan
pengevaluasi. Dalam menjalankan peranannya pun harus bersikap sopan dan
ramah, tidak membeda-bedakan publik, memberikan perhatian sepenuhnya
kepada publik, menjaga perasaan publik, ringan tangan kepada siapa saja, dan
dapat menguasai diri dalam mengontrol emosi pada berbagai macam situasi.
Sehingga dengan adanya public relation, publik baik internal maupun eksternl
akan merasa terbantu, nyaman berkomunikasi, dan tidak dipersulit dalam
mengatasi permasalahan yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Citra , and Yugih Setyanto. 2019. "Peranan Public Relations Dalam
Mempertahankan Eksistensi Ramayana." Prologia EISSN 2598-0777 2.
Anggrianto, Christian, Nassiriah Shaari, and Norsiah binti Abdul Hamid. 2017.
"PENGELOLAAN STRATEGI BRANDING APPLE INC. UNTUK MENCIPTAKAN
LOYALITAS KONSUMEN." 5-6.
Jurnal, Mekari. n.d. "Branding: Unsur, Jenis, Tujuan, dan Manfaatnya yang Harus Anda
Ketahui." Jurnal Enterpreneur.
Librianty, Andina. 2014. Kehebatan Apple Memanipulasi Media. Jakarta: Liputan6.com.
Napitu, Ruth Fedora. 2019. "Kasus Perencanaan Public Relation Pada Perusahaan Apple.Inc."
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG.
ROCHMANIAH, AINUR , FERRY ADHI DHARMA, and DJAROT MEIDI BUDI UTOMO.
2021. Dasar-dasar Public Relations. Sidoarjo: UMSIDA PRESS.
Statista. 2022. "Most valuable brands worldwide in 2022 (in billion U.S. dollars) ."
Wahyuningsih, Lestari . 2013. "TUGAS DAN FUNGSI PUBLIC RELATION DALAM
ORGANISASI." Universitas Negeri Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai