Anda di halaman 1dari 30

KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DINAS PERPUSTAKAAN DAN

KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Desain Praktik Job Training Jurusan Ilmu Komunikasi


Program Studi Hubungan Masyarakat

Oleh:
Hana Virlianti
1194060029

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI


PRGRAM STUDI HUBUNGAN MASYARAKAT
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

DESAIN JOB TRAINING KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DINAS


PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

Hana Virlianti
1194060029

Desain Praktik Job Training ini telah di setujui oleh :

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Dr. Hj. Betty Tresnawati, S.Sos., M.I.Kom.


NIP. 197108142007102001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Ketua Prodi Humas

Dr. H. Darajat Wibawa, M.Si Dyah Rahmi Astuti, S.Sos, M.Si


NIP. 196907072005011003 NIP. 19720512003121010

i
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan desain job training ini
yang penulis beri judul “KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT”
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang sudah membantu
penulis dalam proses Job Training.

1. Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi, Bapak Dr. H. Darajat Wibawa, M.Si


2. Ketua Prodi Ilmu Komunikasi Hubungan Masyarakat, Ibu Dyah Rahmi Astuti
S.Sos, M.Si., CPR.
3. Dosen Pembimbing Job Training, Ibu Dr. Hj. Betty Tresnawati, S.Sos., M.I.Kom.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan moral dan material
5. Ibu Zuharin Insana, S.I.Kom selaku koordinator atau pembimbing job training
lapangan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat,
terimakasih sudah menerima penulis untuk melaksanakan Job Training.

Akhir kata penulis berharap desain Job Training ini dapat memberikan sedikit
informasi dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan juga kepada
penulis khususnya.

Bandung, 20 Desember 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1

A. Latar Belakang .............................................................................................................. 1

B. Tujuan Job Training ....................................................................................................... 3

C. Tempat dan Waktu ......................................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................. 4

A. Public Relations ............................................................................................................. 4

B. Tujuan Public Relations ................................................................................................ 5

C. Fungsi Public Relations ................................................................................................ 6

D. Online Public Relations................................................................................................. 8

E. Humas Pemerintahan ..................................................................................................... 9

F. Hubungan Eksternal Public Relations......................................................................... 10

BAB III GAMBARAN OBJEKTIF LOKASI .................................................................... 12

A. Sejarah DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat ................................................................ 12

iii
DAFTAR ISI

B. Profil Umum DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat ....................................................... 12

C. Visi dan Misi DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat ...................................................... 14

D. Logo Lembaga ............................................................................................................. 15

E. Stuktur Lembaga ......................................................................................................... 16

BAB IV RENCANA PROGRAM JOB TRAINING .......................................................... 17

A. Gambaran Umum Kegiatan Job Training ......................................................................... 17

B. Jadwal Kegiatan Job Training .......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 18

LAMPIRAN........................................................................................................................... 19

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Logo DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat ............................................................. 15


Gambar 2. Struktur Lembaga .................................................................................................. 16

v
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Public relations atau hubungan masyarakat dapat diartikan sebagai hubungan

antara publik. Perusahaan maupun pemerintahan pasti selalu berhubungan dengan

publik, baik eksternal maupun internal dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang

spesifik yang berlandaskan saling pengertian. Humas internal maupun eksternal

memiliki cakupan yang cukup luas, dimulai dari membina hubungan internal yang

harmonis, sehingga humas dapat memperoleh kepercayaan dari publik internal.

Public relations dalam membina hubungan baik dengan publik eksternal yang

dituntut mampu menciptakan jalur-jalur komunikasi yang diperlukan sebagai sumber

informasi digunakan pula sebagai umpan balik bagi pemerintahan maupun

perusahaan.

Publik dalam sebuah perusahaan yakni publik internal dan publik eksternal

merupakan unsur yang sangat besar dalam sebuah perusahaan. Publik internal adalah

khalayak yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu perusahaan atau

organisasi itu sendiri. Publik internal mencakup kepala dinas, sekretaris, pegawai,

pemegang saham dan sebagainya. Publik eksternal yaitu publik yang berada diluar

perusahaan atau organisasi yang harus diberikan penerangan atau informasi untuk

dapat membina hubungan baik. Publik eksternal mencakup publik press publik

pemerintahan, publik masyarakat sekitar, publik umum, dan sebagainya.


Publik di dalam perusahaan (internal) khususnya para karyawan merupakan aset

yang sangat penting bagi perusahaan, maka dari itu kepercayaan karyawan harus

diutamakan untuk menjaga loyalitasnya terhadap perusahaan. Menjaga hubungan

baik dengan karyawan merupakan salah satu kegiatan dari hubungan internal itu

sendiri tujuannya adalah untuk memelihara budaya dalam perusahaan dan

keharmonisan dalam bekerja. Kegiatan internal public relations diharapkan dapat

memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik internal dan organisasi/ perusahaan.

Hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan

diharapkan akan tercipta iklim kerja yang baik di dalam sebuah perusahaan.

Kegiatan eksternal dalam public relations diharapkan dapat menciptakan

kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan agar tercipta

hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik sehingga dapat

menimbulkan citra yang baik di mata publik eksternal. Media merupakan alat yang

sangat penting dalam menjalin hubungan dengan publik perusahaan internal maupun

publik perusahaan eksternal dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan dimata

publik.

Government Relations merupakan salah satu kegiatan yang terdapat dalam

pemerintahan, yaitu kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan

memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau

dengan posisi – posisi resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Instansi

haruslah dapat mengadakan hubungan baik dengan pemerintah setempat, karena

dalam keadaan bagaimanapun baik itu perusahaan swasta maupun instansi-instansi


dalam mengadakan kegiatannya selalu ada sangkut pautnya dengan pemerintahan.

Segala kegiatan yang dilakukan khususnya dalam bidang public relations tidak

terlepas dari hubungan dengan pemerintahan.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat merupakan lembaga

nonprofit yang kegiatannya dibiayai oleh pemerintah melalui APBN. Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat atau sering disebut DISPUSIPDA

merupakan salah satu lembaga pemerintah yang mana didalamnya terdapat bagian

umum yang didalamnya menjalankan fungsi kehumasan, humas memiliki tanggung

jawab dalam melakukan kegiatan komunikasi baik internal maupun eksternal untuk

membina hubungan yang baik dengan publiknya.

Penulis melaksanakan Job training di DISPUSIPDA Jawa Barat karena

tertarik dengan pelaksanaan fungsi kehumasan di sebuah instansi pemerintahan,

Instansi tersebut yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat, alasan

penulis memilih DISPUSIPDA Jawa Barat sebagai tempat pelaksanaan Job training

adalah ketertarikan terhadap fungsi humas di lembaga nonprofit, yang membawahi

bidang literasi (perpustakaan), dan dokumen peninggalan bersejarah (kearsipan).

Bidang tersebut kurang diminati oleh kalangan muda dan menjadi tugas utama dari

seorang public relations untuk bisa mengkomunikasikannya hal tersebut kepada

khalayak, dan membangun hubungan yang baik di internal maupun eksternal instansi.
Publik di dalam perusahaan (internal) khususnya para karyawan merupakan aset

yang sangat penting bagi perusahaan, maka dari itu kepercayaan karyawan harus

diutamakan untuk menjaga loyalitasnya terhadap perusahaan. Menjaga hubungan baik

dengan karyawan merupakan salah satu kegiatan dari hubungan internal itu sendiri

tujuannya adalah untuk memelihara budaya dalam perusahaan dan keharmonisan

dalam bekerja. Kegiatan internal public relations diharapkan dapat memenuhi

kebutuhan dan kepentingan publik internal dan organisasi/ perusahaan. Hubungan

yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan diharapkan akan

tercipta iklim kerja yang baik di dalam sebuah perusahaan.

Kegiatan eksternal dalam public relations diharapkan dapat menciptakan

kedekatan dan kepercayaan publik eksternal kepada perusahaan agar tercipta

hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan publik sehingga dapat

menimbulkan citra yang baik di mata publik eksternal. Media merupakan alat yang

sangat penting dalam menjalin hubungan dengan publik perusahaan internal maupun

publik perusahaan eksternal dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan dimata

publik.

Government Relations merupakan salah satu kegiatan yang terdapat dalam

pemerintahan, yaitu kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara

hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan

posisi – posisi resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Instansi haruslah

dapat mengadakan hubungan baik dengan pemerintah setempat, karena dalam keadaan

bagaimanapun baik itu perusahaan swasta maupun instansi- instansi dalam

mengadakan kegiatannya selalu ada sangkut pautnya dengan pemerintahan. Segala

kegiatan yang dilakukan khususnya dalam bidang public relations tidak terlepas dari
hubungan dengan pemerintahan
B. Tujuan Job Training

Adapun tujuan yang di capai dalam pelaksanaan job training ini adalah :

1. Mengetahui aktivitas Online Public Relations yang dilakukan Dinas Perpustakaan

dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

2. Mengetahui aktivitas Eksternal Public Relations yang dilakukan Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

C. Tempat dan Waktu

Job Training ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 7

Oktober 2022 s/d 7 November 2022.

a. Tempat Job Training

Kegiatan Job Training ini di laksanakan di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan

Daerah Provinsi Jawa Barat di Jl. Kawaluayaan Indah II No. 4 Soekarno Hatta,

Kota Bandung, Jawa Barat.

b. Waktu Job Training

Kondisional sesuai penugasan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Public Relations

Organisasi, perusahaan, ataupun instansi pemerintah harus memiliki sejumlah

pihak yang bisa diandalkan untuk memberikan sumbangan dalam pengelolaan

organisasi atau perusahaan sehingga pada akhirnya perusahaan tersebut bisa

menuju pada visi dan misi utamanya. Eksistensi suatu organisasi ditentukan oleh

bagaimana organisasi tersebut dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan

berinteraksi dengan publiknya, baik itu internal maupun eksternal. Public relations

sangat berperan dalam membangun hubungan tersebut, mengingat public relations

merupakan jembatan komunikasi antara organisasi dengan publiknya, baik itu

internal maupun eksternal.

Berdasarkan keterangan tersebut maka sebelum lebih jauh membahas

mengenai public relations kita harus memahami definisi tugas dan fungsi dari

public relations itu sendiri. Public relations adalah sebuah fungsi khusus yang

melakukan pemeliharaan, pembinaan antara organisasi dengan publiknya yang

dilaksanakan secara bersamaan juga menyangkut aktivitas komunikasi sebagai

sarana membangun hubungan yang baik.

Bulan Agustus tahun 1978, dalam pertemuan asosiasi-asosiasi humas seluruh

dunia yang diselenggarakan oleh Mexico City, definisi humas disepakati yaitu

humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai

kecenderungan, memprediksi setiap kemungkinan konsekuensi diri setiap

kegiatannya, memberi masukan dan saran-saran kepada para pemimpin organisasi

dan mengimplementasikan program-program tindakan yang terencana untuk


melayani kebutuhan organisasi dan atau kepentingan khalayaknya.

Jefkins (2002:10) berpendapat bahwa humas atau public relations adalah

sebuah proses terencana untuk berkomunikasi ke semua publik dari suatu

organisasi, dengan tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sama. Berdasarkan

beberapa definisi diatas, maka humas ialah kegiatan komunikasi dalam organisasi

yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi humas merupakan penunjang

tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi.

B. Tujuan Public Relations

Public relations merupakan fungsi manajemen dan dalam struktur organisasi. Public

relations merupakan salah satu bagian atau divisi dari organisasi. Karena itu, tujuan public

relations sebagai bagian struktural organisasi tentu saja tidak bisa lepas dari tujuan

organisasinya sendiri. Inilah yang disebut sebagai salah satu prinsip public relation. Prinsip

tersebut menyatakan, tujuan public relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada

objektif organisasi secara keseluruhan. Tujuan public relations sendiri yaitu mengusahakan

untuk mengelola kepercayaan dan saling pengertian antara pihak internal dan eksternal

organisasi. Objektif public relations tidak terlepas dari objektif organisasi.

Tujuan public relations mencakup beberapa aspek diantaranya membangun dan

mengembangkan reputasi perusahaan yang baik untuk pihak eksternal dan masyarakat luas,

mendukung keberhasilan kerjasama antara publik dan perusahaan, memperluas kerjasama

antara humas dan marketing, dan branding identitas perusahaan.


C. Fungsi Public Relations

Public relations dikategorikan berfungsi apabila mampu melakukan tugas dan

kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan

menjamin kepentingan publik.

Cutlip dan Center, fungsi public relations sebagai berikut :

1. Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai tujuan organisasi.

2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi

dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan.

3. Melayani publik dan memberikan nasehat kepada pimpinan perusahaan untuk

kepentingan umum

4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik internal

maupun eksternal.

Tahun 1975, Foundation for Pulic Relations Research and Education mengumpulkan

65 praktisi public relations dalam sebuah studi. Hasilnya yang diperoleh beberapa poin

penting tentang fungsi public relation. Public relations adalah fungsi manjemen yang

tugasnya:

1. Membantu memilihara dan menjaga komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerjasama

antara organisasi dan publiknya.

2. Mencakup manajemen masalah dan isu-isu.

3. Membantu manajemen selalu memberikan informasi pada dan responsif terhadap opini

publik.

4. Mendefinisikan dan menekankan pada tanggung jawab manajemen untuk melayani

kepentingan publik.

5. Membantu manajemen selalu mengikuti dan memanfaatkan perubahan.


6. Melayani sistem pencegahan awal untuk mengantisipasi trend.

7. Menggunakan riset dan teknik komunikasi yang beretika sebagai alat-alat pokok.
D. Online Public Relations

Online public relations atau dikenal juga dengan sebutan digital public relations

merupakan kegiatan kehumasan yang dilakukan melalui media internet seperti website atau

media sosial untuk menjangkau publik yang luas. Kemajuan teknologi seperti saat ini

praktisi public relations sudah banyak menggunakan media digital dalam melaksanakan

tugasnya. Suwatno (2018:93) menjelaskan internet telah memberikan peran dan fungsi baru

terhadap kinerja public relations, di antaranya yaitu :

1. Melakukan pengawasan atau monitoring untuk mengembangkan bisnis baru.

2. Memperluas jangkauan informasi secara digital serta menggabungkan berbagai data

seperti tulisan, gambar, audio, serta video dalam satu informasi.

3. Memberikan peluang kepada organisasi untuk berkembang lebih cepat.

4. Organisasi memiliki cara kerja baru yang akan berdampak pada cara berkomunikasi

organisasi.

5. Dapat membantu memecahkan masalah komunikasi yang terjadi dalam organisasi.

Online public relations memiliki peran yang sangat besar bagi praktisi public relations

untuk melakukan komunikasi dengan publiknya. Komunikasi online memungkinkan

lembaga untuk melakukan komunikasi dua arah, publik sebagai penerima pesan dapat

terlibat secara aktif pada proses komunikasi untuk mengajukan pertanyaan ataupun saran

serta berdialog dan berdiskusi dengan lembaga tentang suatu persoalan. Proses komunikasi

seperti ini mendorong publik untuk berpartisipasi dan terlibat dalam urusan lembaga.

Pemanfaatan internet secara maksimal untuk berinteraksi dengan publiknya akan

menimbulkan rasa kedekatan, sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis antara

lembaga dengan publiknya. Berikut adalah media yang dimanfaatkan oleh para praktisi

public relations untuk berkomunikasi serta menyebarkan informasi kepada publiknya :

1. Website
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Watson Wyatt, organisasi yang

memiliki peringkat efektivitas yang tinggi dalam melakukan komunikasi adalah

organisasi yang menggunakan website untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan berbagi

sumber daya. Demi memaksimalkan penggunaan website, praktisi public relations harus

terlebih dahulu mengetahui lembaga yang menanungi mereka, seperti apa lembaganya,

berjalan di bidang apa, layanan apa yang diberikan. Ketahui pula pesan yang ingin

disampaikan kepada publiknya serta siapa audiens atau publik sasarannya.

2. Media Sosial

Saat ini hampir semua lembaga maupun perusahaan memiliki media sosial untuk

berinteraksi dengan publik. Media sosial tersebut dimanfaatkan oleh praktisi public

relations untuk menjangkau publiknya secara lebih luas. Pengguna media sosial seperti

instagram, twitter, facebook di Indonesia sangatlah tinggi, hal itu memudahkan praktisi

public relations untuk memberikan informasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Berbagai

fitur yang dimiliki media sosial seperti mengunggah foto atau video yang disertai

keterangan kata-kata dapat menambah ketertarikan publik untuk mengunjungi situs

media sosial lembaga. Konten-konten yang diunggah di media sosial dapat membuat

publik mengetahui lebih banyak tentang kegiatan yang dijalankan ataupun kebijakan

yang dikeluarkan oleh lembaga. Hal tersebut dapat membuat adanya engagement atau

keterlibatan dengan lembaga.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kini para praktisi

public relations tidak hanya memanfaatkan media konvensional, mereka sudah

mengikuti perkembangan zaman dengan memanfaatkan internet sebagai sarana

komunikasi dengan publiknya. Penggunaan internet bagi praktisi public relations tentu

saja lebih efektif karena internet dapat menjangkau publik yang luas.
E. Humas Pemerintahan

Humas pemerintah memiliki fungsi mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan

citra dan reputasi perusahaan, membangun jembatan sosialisasi yang baik, membangun

hubungan yang menguntungkan antar stakeholder serta kepercayaan, selain itu humas

juga berupaya bagaimana untuk menjalin hubungan baik dengan media. Ardianto

(2014:239) menjelaskan bahwa humas pemerintahan berperan sebagai pemberi

informasi mengenai kebijakan pemerintah, dengan mempermudah jalur birokrasi yang

tidak membingungkan agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi publik yang

dalam hal ini masyarakat sehingga dapat membentuk citra yang positif bagi

pemerintah,

Tugas humas pemerintah di bagi menjadi dua macam yaitu kedalam dan keluar.

Hubungan kedalam berupa koordinator dengan badan pemerintah yang lain sedangkan

hubungan keluar yaitu berhadapan dengan rakyat. Humas pemerintah di katakan

sebagai mulut, mata dan telinga dari pemerintah. Humas pemerintah memberikan

informasi kepada pemerintah mengenai pendapat pendapat umum dalam masyarakat

dan sebaliknya humas pemerintah meneruskan informasi-informasi dari pemerintah

kepada masyarakat. Humas pemerintah mempunyai peran penting dalam membuka

ruang bagi publik untuk mendapatkan akses informasi publik.

F. Hubungan Eksternal Public Relations

Publik eksternal yang menjadi sasaran public relations ialah para pelanggan

(customer), khalayak sekitar (community), instansi pemerintah (government), pers (public

relationsess) dan lain-lain kelompok di luar organisasi. Kelompok-kelompok tersebut

harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan membina hubungan

yang harmonis dengan mereka. Hubungan yang baik dengan mereka sama pentingnya

dengan hubungan dengan public intern, turut menentukan sukses tidaknya tujuan yang
dicapai oleh suatu organisasi.

External public relations bertugas untuk membina hubungan dengan orang-orang di

luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik

eksternal terbagi kepada beberapa bentuk, yaitu :

1. Hubungan dengan pers (public relationsess relations).

2. Hubungan dengan media (media relations)

3. Hubungan dengan pelanggan (customer relations).

4. Hubungan dengan masyarakat (community relations).

Hubungan dengan publik eksternal bagi suatu perusahaan merupakan suatu

keharusan dalam usahanya untuk memperluas langganan, memperkenalkan produk,

mencari modal dan hubungan baik, memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh,

mencegah pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif, dan produktif

dalam kerjanya dan mencegah persoalan – persoalan yang sedang dihadapi.

Ardianto (2014:58) menyebutkan, tugas penting humas eksternal adalah mengadakan

komunikasi yang efektif, yang bersifat informatif dan persuasif yang ditujukan kepada

publik di luar perusahaan atau publik eksternal. Perhatian yang besar terhadap kepentingan

publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan

salah satu tugas public relations adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan

publiknya. Tujuan yang ingin dicapai dalam hubungan eksternal adalah untuk memperoleh

dukungan, kepentingan kepercayaan, serta menciptakan kesediaan kerja sama dari pihak

luar.
BAB III

GAMBARAN OBJEKTIF LOKASI

A. Sejarah DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat telah mengalami beberapa kali

perubahan nama. Sebagai awal mula bernama Perpustakaan Negara yang didirikan tanggal

23 Mei 1956 berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan

nomor 29103/S di 19 Provinsi, salah satunya yaitu Bandung yang berlokasi di Jl.

Diponegoro dan induk organisasinya adalah Biro Perpustakaan dan Pembinaan Buku.

Setelah terbit surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 095/1967 tanggal

6 Desember 1967, ditetapkan bahwa lembaga perpustakaan merupakan induk Organisasi

Perpustakaan Negara, kemudian berdasarkan surat keputusan Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan nomor 079/1975 Organisasi Perpustakaan Negara menjadi Pusat Pembinaan

Perpustakaan.

Empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 29 Mei 1979 Menteri Pendidikan dan

Kebudayaan mengeluarkan surat keputusan nomor 095/0/1979 tentang penetapan pengalihan

nama Perpustakaan Negara menjadi Perpustakaan Wilayah, sementara induk organisasinya

masih Pusat Pembinaan Perpustakaan. Penggabungan Pusat Pembinaan Perpustakaan dan

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia berdasarkan keputusan Presiden nomor 11 tahun

1989 tanggal 6 Maret 1989 tentang Perpustakaan RI, pasal 14 (1) nama Perpustakaan

Wilayah berubah lagi menjadi Perpustakaan Daerah Jawa Barat dan sebagai induk organisasi

adalah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia.

Terbitnya keputusan Presiden nomor 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional RI,

maka selaras pasal 16 (1) nama Perpustakaan Daerah Jawa Barat berubah lagi menjadi
Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat. Seiring bergulirnya Otonomi Daerah

berdasarkan undang-undang nomor 22 tahun 2000 dan Undang-undang nomor 25 tahun

2000 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Perpustakaan Nasional Provinsi

Jawa Barat yang pada awalnya merupakan instansi vertical Perpustakaan Nasional Republik

Indonesia yang berada di ibukota Provinsi, maka dengan terbitnya peraturan daerah nomor 6

tahun 2002 tanggal 12 Apublic relationsil 2002 Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat

berubah nama lagi menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai salah

satu Lembaga Teknis Daerah pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sejarah lembaga kearsipan daerah diawali dengan penetapan Keputusan Gubernur

Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 29 Tahun 1990 pada tanggal 4 Mei 1990 tentang

pembentukan organisasi dan tata kerja Kantor Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat.

Berdasarkan izin prinsip dari Gubernur pada tanggal 7 Juni 1990 Nomor 011/1856/Ortak

(sekarang Undang-undang Republik Indonesia No.43 Tahun 2009) dengan tembusan kepada

Arsip Nasional Republik Indonesia untuk mendapatkan rekomendasi. Berdasarkan

Kepmendagri No.4 Tahun 1991 tentang Pedoman Pembentukan KAD Provinsi Jawa Barat

tentang :

1. Pembentukan Kantor Arsip Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat

2. SOTK Kantor Arsip Daerah Tingkat I Jawa Barat.

Tanggal 23 Desember 1992 Kantor Arsip Daerah diresmikan oleh Wakil Gubernur

bidang Pemerintahan dan Kesra HMA berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat

No. 2 tahun 1991 dan No. 3 tahun 1991 tentang Pembentukan Kantor Arsip Daerah Provinsi

Jawa Barat serta disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 20 tahun 1992

tanggal 12 Februari 2004.

Tanggal 19 Agustus 1998 Gedung Kantor Arsip Daerah yang beralamat di Jalan

Kawaluyaan II No.4 Soekarno Hatta diresmikan oleh Gubernur KDH Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Sebagai dampak dari diberlakukan UU No. 22 tahun 1999 tentang

Otonomi Daerah dan Undang - Undang nomor 25 Tahun 1999 tentang pertimbangan

keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, maka lembaga kearsipan pun mengalami

perubahan, hal ini bisa dilihat dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi

Jawa Barat Nomor 06 tahu 2002 tanggal 12 April 2002 tentang perubahan atas Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Barat. Pemberlakuan Perda Nomor 06 Tahun 2002 ini membawa

dampak perubahan pada lembaga kearsipan dimana Kantor Arsip Daerah Provinsi Jawa

Barat berubah menjadi Badan Kearsipan Daerah (BASIPDA) Provinsi Jawa Barat sehingga

Pada Tahun 2008, perangkat daerah ini kemudian bergabung menjadi Badan Perpustakaan

dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (BAPUSIPDA Jabar).

BAPUSIPDA terbentuk dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi

Jawa Barat (Lembaga Daerah Tahun 2008 Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah

Nomor 56).Kemudian, Perda No 22/2008 diubah dengan Perda No 15/2001 tentang

Perubahan Atas Perda No 22/2008.

Tahun 2016, BAPUSIPDA berubah nomenklatur menjadi dinas, yaitu Dinas

Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (DISPUSIPDA) yang terbentuk

dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 06 Tahun 2016 tentang Pembentukan

dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 6 Esselon III dan 3

Esselon IV, yaitu

1. Sekretariat, yang membawahi:

a. Subbagian Perencanaan dan Pelaporan;

b. Subbagian Keuangan dan Aset; dan

c. Subbagian Kepegawaian dan Umum


2. Bidang Perpustakaan Deposit dan Pengembangan Bahan Perpustakaan;

3. Bidang Bina Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca;

4. Bidang Pelayanan Perpustakaan dan Kearsipan;

5. Bidang Pengelolaan Arsip Dinamis; dan

6. Bidang Pengelolaan Arsip Statis.

Berikut adalah nama-nama yang pernah menjabat menjadi Kepala BAPUSIPDA /

DISPUSIPDA Jawa Barat :

1. Drs. Dedi Junaedi, M.Si. (2008-2011)

2. Hj. Enny Heryani Ratnasari Soebari,S.H., C.N. (2011-2014)

3. Hj. Tati Iriani, SH., MM. (2014-2015)

4. Dr. Hj. Nenny Kencanawati M.Si. (2015-2017)

5. Hj. Tati Iriani, SH., MM. (2017)

6. Dr. Ir. H. M. Taufiq Budi Santoso,M. Soc. Sc (2018-2020)

7. Dr. Ir. H. Ahmad Hadadi, M.Si. (2020-2021)

8. Dr. Hening Widiatmoko, M.A. (2021-2022)

B. Profil Umum DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

Nama Instansi : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.

Alamat : Jl. Kawaluyaan Indah II No. 4, Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa

Barat.

Telepon : 022-7320048

Fax : 022-7320049

Email : dispusipda.jabarprov@gmail.com

Instagram : @dispusipdajabar

Youtube : @DispusipdaJabar

Facebook : @DispusipdaJabar
Twitter : @DispusipdaJabar

C. Visi DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

1. Visi DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

"Perpustakaan Mencerdaskan Masyarakat Kearsipan Pilar Akuntabilitas"

2. Misi DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

a. Mewujudkan pembudayaan kegemaran membaca masyarakat;

b. Menyediakan arsip sebagai bahan bukti autentik penyelenggaraan

pemerintahan daerah dan sumber informasi publik;

c. Mengembangkan dan melestarikan bahan perpustakaan dan arsip untuk

kepentingan IPTEK;

d. Meningkatkan pelayanan perpustakaan dan kearsipan berbasis TIK;

e. Meningkatkan pembinaan perpustakaan dan kearsipan.

D. Logo Lembaga

Gambar 1.1 Logo DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

Sumber: https://dispusipda.jabarprov.go.id/
E. Struktur Lembaga

Gambar 1.2 Struktur lembaga DISPUSIPDA Provinsi Jawa Barat

Sumber: http//dispusipda.jabarprov.go.id/
BAB IV

RENCANA PROGRAM JOB TRAINING

A. Gambaran Umum Kegiatan Job Training

Penulis memiliki rencana kegiatan job training pada bidang Humas dengan

berfokus pada online public relations, kegiatan eksternal relations. Selama penulis

akan melaksanakan job training, tugas yang diberikan kondisional sesuai arahan

pembimbing job training. Dalam membantu melaksanakan tugas, penulis diberi

arahan terlebih dahulu oleh job training terkait tugas yang akan dikerjakan, seperti

tahapan pengambilan foto atau video, pengarahan dalam menerima kujungan dari luar

lembaga atau eksternal.

B. Jadwal Kegiatan Job Training

Kegiatan magang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan mulai dari

tanggal 7 Oktober 2022 s/d 7 November 2022. Kegiatan job training dilaksanakan

secara kondisional sesuai penugasan dan kegiatan yang diadakan nantinya.


DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2011. Handbook Of Public Relations. Bandung: Simbiosa


Rekatama Media

Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi: teori, paradigma dan diskusi teknologi
komunikasi di masyarakat.Jakarta: Kencana.

Cangara, Hafied. 2011 Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali
Pers

Darmastuti, Rini. 2012, Media Relations: Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta:
Andi.

Effendy, Onong Uchjana. 2007. Komunikasi Teori dan Praktek . Bandung : Remaja
Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Grasindo, Rosdakarya

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations Edisi Keempat, Jakarta : Erlangga

Littlejohn, Stephen W. 2001. Theories of Human Communication. USA:Wadsworth


Publishing

Littlejohn, Stephew. W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba
Humanika

Mulyana, Deddy. 2008, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya

Nardi, Leo. 1989. Penunjang Pengetahuan Fotografi, Fotina Fotografika, Bandung

Nurudin., 2009. Pengertian komunikasi massa. Jakarta: Rajawali Pers

Suhandang, Kustadi. 2004. Public Relations Perusahaan Kajian Program Implemetasi.


Bandung: Penerbit Nuansa.

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communications. Yokyakarta: Pustaka


Pelajar

https://kai.id diakses tanggal 12 September 2021 pukul 23.27


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai