Oleh:
Hana Virlianti
1194060029
Hana Virlianti
1194060029
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
i
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam atas segala berkat, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan desain job training ini
yang penulis beri judul “KEGIATAN PUBLIC RELATIONS DINAS
PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT”
Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang sudah membantu
penulis dalam proses Job Training.
Akhir kata penulis berharap desain Job Training ini dapat memberikan sedikit
informasi dan pengetahuan kepada para pembaca pada umumnya dan juga kepada
penulis khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR ISI
LAMPIRAN........................................................................................................................... 19
iv
DAFTAR GAMBAR
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
publik, baik eksternal maupun internal dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang
memiliki cakupan yang cukup luas, dimulai dari membina hubungan internal yang
Public relations dalam membina hubungan baik dengan publik eksternal yang
perusahaan.
Publik dalam sebuah perusahaan yakni publik internal dan publik eksternal
merupakan unsur yang sangat besar dalam sebuah perusahaan. Publik internal adalah
khalayak yang menjadi bagian dari kegiatan usaha pada suatu perusahaan atau
organisasi itu sendiri. Publik internal mencakup kepala dinas, sekretaris, pegawai,
pemegang saham dan sebagainya. Publik eksternal yaitu publik yang berada diluar
perusahaan atau organisasi yang harus diberikan penerangan atau informasi untuk
dapat membina hubungan baik. Publik eksternal mencakup publik press publik
yang sangat penting bagi perusahaan, maka dari itu kepercayaan karyawan harus
baik dengan karyawan merupakan salah satu kegiatan dari hubungan internal itu
diharapkan akan tercipta iklim kerja yang baik di dalam sebuah perusahaan.
menimbulkan citra yang baik di mata publik eksternal. Media merupakan alat yang
sangat penting dalam menjalin hubungan dengan publik perusahaan internal maupun
publik perusahaan eksternal dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan dimata
publik.
memelihara hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau
dengan posisi – posisi resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Instansi
Segala kegiatan yang dilakukan khususnya dalam bidang public relations tidak
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat atau sering disebut DISPUSIPDA
merupakan salah satu lembaga pemerintah yang mana didalamnya terdapat bagian
jawab dalam melakukan kegiatan komunikasi baik internal maupun eksternal untuk
Instansi tersebut yaitu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat, alasan
penulis memilih DISPUSIPDA Jawa Barat sebagai tempat pelaksanaan Job training
Bidang tersebut kurang diminati oleh kalangan muda dan menjadi tugas utama dari
khalayak, dan membangun hubungan yang baik di internal maupun eksternal instansi.
Publik di dalam perusahaan (internal) khususnya para karyawan merupakan aset
yang sangat penting bagi perusahaan, maka dari itu kepercayaan karyawan harus
dengan karyawan merupakan salah satu kegiatan dari hubungan internal itu sendiri
yang harmonis antara pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan diharapkan akan
menimbulkan citra yang baik di mata publik eksternal. Media merupakan alat yang
sangat penting dalam menjalin hubungan dengan publik perusahaan internal maupun
publik perusahaan eksternal dalam menjaga citra dan reputasi perusahaan dimata
publik.
pemerintahan, yaitu kegiatan public relations dalam rangka mengatur dan memelihara
hubungan dengan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah atau dengan
posisi – posisi resmi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. Instansi haruslah
dapat mengadakan hubungan baik dengan pemerintah setempat, karena dalam keadaan
kegiatan yang dilakukan khususnya dalam bidang public relations tidak terlepas dari
hubungan dengan pemerintahan
B. Tujuan Job Training
Adapun tujuan yang di capai dalam pelaksanaan job training ini adalah :
Job Training ini dilaksanakan kurang lebih satu bulan, terhitung dari tanggal 7
Daerah Provinsi Jawa Barat di Jl. Kawaluayaan Indah II No. 4 Soekarno Hatta,
TINJAUAN PUSTAKA
A. Public Relations
menuju pada visi dan misi utamanya. Eksistensi suatu organisasi ditentukan oleh
berinteraksi dengan publiknya, baik itu internal maupun eksternal. Public relations
mengenai public relations kita harus memahami definisi tugas dan fungsi dari
public relations itu sendiri. Public relations adalah sebuah fungsi khusus yang
dunia yang diselenggarakan oleh Mexico City, definisi humas disepakati yaitu
humas adalah suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yang menganalisis berbagai
beberapa definisi diatas, maka humas ialah kegiatan komunikasi dalam organisasi
yang berlangsung dua arah dan timbal balik. Posisi humas merupakan penunjang
Public relations merupakan fungsi manajemen dan dalam struktur organisasi. Public
relations merupakan salah satu bagian atau divisi dari organisasi. Karena itu, tujuan public
relations sebagai bagian struktural organisasi tentu saja tidak bisa lepas dari tujuan
organisasinya sendiri. Inilah yang disebut sebagai salah satu prinsip public relation. Prinsip
tersebut menyatakan, tujuan public relations jelas dan mutlak memberi sumbangan pada
objektif organisasi secara keseluruhan. Tujuan public relations sendiri yaitu mengusahakan
untuk mengelola kepercayaan dan saling pengertian antara pihak internal dan eksternal
mengembangkan reputasi perusahaan yang baik untuk pihak eksternal dan masyarakat luas,
kewajibannya dengan baik, berguna atau tidak dalam menunjang tujuan perusahaan dan
2. Menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarkan informasi
dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada perusahaan.
kepentingan umum
4. Membina hubungan secara harmonis antara perusahaan dan publik, baik internal
maupun eksternal.
Tahun 1975, Foundation for Pulic Relations Research and Education mengumpulkan
65 praktisi public relations dalam sebuah studi. Hasilnya yang diperoleh beberapa poin
penting tentang fungsi public relation. Public relations adalah fungsi manjemen yang
tugasnya:
3. Membantu manajemen selalu memberikan informasi pada dan responsif terhadap opini
publik.
kepentingan publik.
7. Menggunakan riset dan teknik komunikasi yang beretika sebagai alat-alat pokok.
D. Online Public Relations
Online public relations atau dikenal juga dengan sebutan digital public relations
merupakan kegiatan kehumasan yang dilakukan melalui media internet seperti website atau
media sosial untuk menjangkau publik yang luas. Kemajuan teknologi seperti saat ini
praktisi public relations sudah banyak menggunakan media digital dalam melaksanakan
tugasnya. Suwatno (2018:93) menjelaskan internet telah memberikan peran dan fungsi baru
4. Organisasi memiliki cara kerja baru yang akan berdampak pada cara berkomunikasi
organisasi.
Online public relations memiliki peran yang sangat besar bagi praktisi public relations
lembaga untuk melakukan komunikasi dua arah, publik sebagai penerima pesan dapat
terlibat secara aktif pada proses komunikasi untuk mengajukan pertanyaan ataupun saran
serta berdialog dan berdiskusi dengan lembaga tentang suatu persoalan. Proses komunikasi
seperti ini mendorong publik untuk berpartisipasi dan terlibat dalam urusan lembaga.
menimbulkan rasa kedekatan, sehingga akan tercipta hubungan yang harmonis antara
lembaga dengan publiknya. Berikut adalah media yang dimanfaatkan oleh para praktisi
1. Website
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Watson Wyatt, organisasi yang
organisasi yang menggunakan website untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan berbagi
sumber daya. Demi memaksimalkan penggunaan website, praktisi public relations harus
terlebih dahulu mengetahui lembaga yang menanungi mereka, seperti apa lembaganya,
berjalan di bidang apa, layanan apa yang diberikan. Ketahui pula pesan yang ingin
2. Media Sosial
Saat ini hampir semua lembaga maupun perusahaan memiliki media sosial untuk
berinteraksi dengan publik. Media sosial tersebut dimanfaatkan oleh praktisi public
relations untuk menjangkau publiknya secara lebih luas. Pengguna media sosial seperti
instagram, twitter, facebook di Indonesia sangatlah tinggi, hal itu memudahkan praktisi
public relations untuk memberikan informasi tanpa terbatas ruang dan waktu. Berbagai
fitur yang dimiliki media sosial seperti mengunggah foto atau video yang disertai
media sosial lembaga. Konten-konten yang diunggah di media sosial dapat membuat
publik mengetahui lebih banyak tentang kegiatan yang dijalankan ataupun kebijakan
yang dikeluarkan oleh lembaga. Hal tersebut dapat membuat adanya engagement atau
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa kini para praktisi
komunikasi dengan publiknya. Penggunaan internet bagi praktisi public relations tentu
saja lebih efektif karena internet dapat menjangkau publik yang luas.
E. Humas Pemerintahan
citra dan reputasi perusahaan, membangun jembatan sosialisasi yang baik, membangun
hubungan yang menguntungkan antar stakeholder serta kepercayaan, selain itu humas
juga berupaya bagaimana untuk menjalin hubungan baik dengan media. Ardianto
tidak membingungkan agar dapat memberikan pelayanan terbaik bagi publik yang
dalam hal ini masyarakat sehingga dapat membentuk citra yang positif bagi
pemerintah,
Tugas humas pemerintah di bagi menjadi dua macam yaitu kedalam dan keluar.
Hubungan kedalam berupa koordinator dengan badan pemerintah yang lain sedangkan
sebagai mulut, mata dan telinga dari pemerintah. Humas pemerintah memberikan
Publik eksternal yang menjadi sasaran public relations ialah para pelanggan
harus senantiasa diadakan komunikasi dalam rangka memelihara dan membina hubungan
yang harmonis dengan mereka. Hubungan yang baik dengan mereka sama pentingnya
dengan hubungan dengan public intern, turut menentukan sukses tidaknya tujuan yang
dicapai oleh suatu organisasi.
luar perusahaan dan juga harus dapat menciptakan citra positif perusahaan. Publik
mencari modal dan hubungan baik, memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh,
mencegah pemogokan dan mempertahankan karyawan yang cakap, efektif, dan produktif
komunikasi yang efektif, yang bersifat informatif dan persuasif yang ditujukan kepada
publik di luar perusahaan atau publik eksternal. Perhatian yang besar terhadap kepentingan
publik dan bertindak sesuai dengan kepentingan mereka akan membangkitkan simpati dan
salah satu tugas public relations adalah memikirkan serta memperhatikan kepentingan
publiknya. Tujuan yang ingin dicapai dalam hubungan eksternal adalah untuk memperoleh
dukungan, kepentingan kepercayaan, serta menciptakan kesediaan kerja sama dari pihak
luar.
BAB III
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat telah mengalami beberapa kali
perubahan nama. Sebagai awal mula bernama Perpustakaan Negara yang didirikan tanggal
23 Mei 1956 berdasarkan surat keputusan menteri pendidikan pengajaran dan kebudayaan
nomor 29103/S di 19 Provinsi, salah satunya yaitu Bandung yang berlokasi di Jl.
Diponegoro dan induk organisasinya adalah Biro Perpustakaan dan Pembinaan Buku.
Setelah terbit surat keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 095/1967 tanggal
Perpustakaan.
Empat tahun kemudian, tepatnya tanggal 29 Mei 1979 Menteri Pendidikan dan
1989 tanggal 6 Maret 1989 tentang Perpustakaan RI, pasal 14 (1) nama Perpustakaan
Wilayah berubah lagi menjadi Perpustakaan Daerah Jawa Barat dan sebagai induk organisasi
Terbitnya keputusan Presiden nomor 50 tahun 1997 tentang Perpustakaan Nasional RI,
maka selaras pasal 16 (1) nama Perpustakaan Daerah Jawa Barat berubah lagi menjadi
Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat. Seiring bergulirnya Otonomi Daerah
2000 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, Perpustakaan Nasional Provinsi
Jawa Barat yang pada awalnya merupakan instansi vertical Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia yang berada di ibukota Provinsi, maka dengan terbitnya peraturan daerah nomor 6
tahun 2002 tanggal 12 Apublic relationsil 2002 Perpustakaan Nasional Provinsi Jawa Barat
berubah nama lagi menjadi Badan Perpustakaan Daerah Provinsi Jawa Barat sebagai salah
Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat No. 29 Tahun 1990 pada tanggal 4 Mei 1990 tentang
pembentukan organisasi dan tata kerja Kantor Arsip Daerah Provinsi Jawa Barat.
Berdasarkan izin prinsip dari Gubernur pada tanggal 7 Juni 1990 Nomor 011/1856/Ortak
(sekarang Undang-undang Republik Indonesia No.43 Tahun 2009) dengan tembusan kepada
Kepmendagri No.4 Tahun 1991 tentang Pedoman Pembentukan KAD Provinsi Jawa Barat
tentang :
Tanggal 23 Desember 1992 Kantor Arsip Daerah diresmikan oleh Wakil Gubernur
bidang Pemerintahan dan Kesra HMA berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat
No. 2 tahun 1991 dan No. 3 tahun 1991 tentang Pembentukan Kantor Arsip Daerah Provinsi
Jawa Barat serta disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 20 tahun 1992
Tanggal 19 Agustus 1998 Gedung Kantor Arsip Daerah yang beralamat di Jalan
Kawaluyaan II No.4 Soekarno Hatta diresmikan oleh Gubernur KDH Provinsi Daerah
Tingkat I Jawa Barat. Sebagai dampak dari diberlakukan UU No. 22 tahun 1999 tentang
Otonomi Daerah dan Undang - Undang nomor 25 Tahun 1999 tentang pertimbangan
keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, maka lembaga kearsipan pun mengalami
perubahan, hal ini bisa dilihat dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Daerah Provinsi
Jawa Barat Nomor 06 tahu 2002 tanggal 12 April 2002 tentang perubahan atas Peraturan
Daerah Provinsi Jawa Barat. Pemberlakuan Perda Nomor 06 Tahun 2002 ini membawa
dampak perubahan pada lembaga kearsipan dimana Kantor Arsip Daerah Provinsi Jawa
Barat berubah menjadi Badan Kearsipan Daerah (BASIPDA) Provinsi Jawa Barat sehingga
Pada Tahun 2008, perangkat daerah ini kemudian bergabung menjadi Badan Perpustakaan
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah, Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja Provinsi
Jawa Barat (Lembaga Daerah Tahun 2008 Nomor 21 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah
Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat (DISPUSIPDA) yang terbentuk
dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 06 Tahun 2016 tentang Pembentukan
dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Jawa Barat, yang terdiri dari 6 Esselon III dan 3
Nama Instansi : Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat.
Alamat : Jl. Kawaluyaan Indah II No. 4, Soekarno Hatta, Kota Bandung, Jawa
Barat.
Telepon : 022-7320048
Fax : 022-7320049
Email : dispusipda.jabarprov@gmail.com
Instagram : @dispusipdajabar
Youtube : @DispusipdaJabar
Facebook : @DispusipdaJabar
Twitter : @DispusipdaJabar
kepentingan IPTEK;
D. Logo Lembaga
Sumber: https://dispusipda.jabarprov.go.id/
E. Struktur Lembaga
Sumber: http//dispusipda.jabarprov.go.id/
BAB IV
Penulis memiliki rencana kegiatan job training pada bidang Humas dengan
berfokus pada online public relations, kegiatan eksternal relations. Selama penulis
akan melaksanakan job training, tugas yang diberikan kondisional sesuai arahan
arahan terlebih dahulu oleh job training terkait tugas yang akan dikerjakan, seperti
tahapan pengambilan foto atau video, pengarahan dalam menerima kujungan dari luar
Kegiatan magang dilaksanakan kurang lebih selama satu bulan mulai dari
tanggal 7 Oktober 2022 s/d 7 November 2022. Kegiatan job training dilaksanakan
Bungin, Burhan. 2009. Sosiologi Komunikasi: teori, paradigma dan diskusi teknologi
komunikasi di masyarakat.Jakarta: Kencana.
Cangara, Hafied. 2011 Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. Jakarta : Rajawali
Pers
Darmastuti, Rini. 2012, Media Relations: Konsep, Strategi dan Aplikasi. Yogyakarta:
Andi.
Effendy, Onong Uchjana. 2007. Komunikasi Teori dan Praktek . Bandung : Remaja
Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta : Grasindo, Rosdakarya
Littlejohn, Stephew. W & Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba
Humanika
Mulyana, Deddy. 2008, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya