Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LAPORAN HASIL OBSERVASI MASJID AL-HUDA CIPADUNG


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Manajemen Masjid
Dosen Pengampu : Drs. Ridwan Mubarok S.sos., M.Ag.

Disusun Oleh :
Rina Nursa’adah 1204030091
Riska Ratna Dewi 1204030092
Rizal Fathurrohman 1204030093
Robby Rahman Hadi 1204030094
Rois Mujapar Amin 1204030095
Ruhul Anwar Wildan 1204030096

MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2022-2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Manajemen Masjid
tepat pada waktunya. Untuk itu dalam kesempatan ini kami menyampaikan rasa
terimakasih selaku dosen yang telah memberikan bimbingan sehingga makalah ini
dapat terselesaikan. Kami menyadari sepenuhnya masih banyak kekurangan baik
itu pengetahuan, pengalaman maupun kemampuan. Oleh karena itu, kami
mengharapkan saran maupun kritik membangun yang bertujuan agar hasil makalah
ini dapat diterima dan bermanfaat bagi semua khalayak.

Akhir kata kami berharap, semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi
pembaca. Semoga Allah SWT akan senantiasa melimpahkan rahmat, hidayah serta
taufik-Nya kepada kita semua. Aamiin.

Bandung, 22 Mei 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................................
A. LATAR BELAKANG.......................................................................................
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................
C. TUJUAN............................................................................................................
BAB II
HASIL OBSERVASI...............................................................................................
BAB III
PENUTUP.................................................................................................................
A. KESIMPULAN..................................................................................................
B. SARAN...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masjid adalah rumah tempat ibadah umat Islam atau Muslim. Masjid artinya
tempat sujud, sebutan lain yang berkaitan dengan masjid di Indonesia adalah
musala, langgar atau surau. Istilah tersebut diperuntukkan bagi bangunan
menyerupai masjid yang tidak digunakan untuk salat Jumat, iktikaf, dan
umumnya berukuran kecil.
Pada dasarnya Masjid yang mana menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan
spiritual sebenarnya bukan hanya berfungsi sebagai tempat shalat saja, namun
juga merupakan pusat kegiatan sosial kemasyarakatan, serta pusat pendidikan
agama ditegakan itu semua telah terjadi seperti yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah saw pada zama kejayaan Islam saat itu. Beberapa ayat dalam Al-
Qur’an yang menyebutkan bahwa fungsi masjid adalah sebagai tempat yang
didalamnya banyak menyebut nama Allah (tempat berdzikir), tempat
beri’tikaf, tempat beribadah (shalat), pusat pertemuan islam untuk
membicarakan urusan hidup dan perjuangan. pada dasarnya Masjid yang mana
menjadi salah satu pemenuhan kebutuhan spiritual sebenarnya bukan hanya
berfungsi sebagai tempat shalat saja, namun juga merupakan pusat kegiatan
sosial kemasyarakatan, serta pusat pendidikan agama ditegakan itu semua telah
terjadi seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw pada zama kejayaan
Islam saat itu. Beberapa ayat dalam Al-Qur’an yang menyebutkan bahwa
fungsi masjid adalah sebagai tempat yang didalamnya banyak menyebut nama
Allah (tempat berdzikir), tempat beri’tikaf, tempat beribadah (shalat), pusat
pertemuan islam untuk membicarakan urusan hidup dan perjuangan.
Mesjid memiliki organisasi yang mengatur segala kegiatan yang ada di
mesjid, yaitu DKM atau dewan kemakmuran mesjid, merupakan organisasi
yang dikelola oleh jemaah muslim dalam melangsungkan aktivitas di masjid.
Setiap masjid yang terkelola dengan baik memiliki DKM dengan strukturnya
masing-masing. Secara umum, pembagian kerjanya terbagi menjadi tiga yaitu
Bidang 'Idarah, Bidang 'Imarah dan Bidang Ri'ayah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya mesjid Al-huda Cipadung?
2. Siapa ketua DKM mesjid Al-Huda Cipadung?
3. Bagaimana analisis SWOT mesjid Al-Huda Cipadung?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang terbentuknya mesjid Al-huda
Cipadung
2. Untuk mengetahui siapa ketua DKM mesjid Al-huda Cipadung
3. Untuk mengetahui bagaiaman analisis SWOT mesjid Al-huda Cipadung
BAB II
HASIL OBSERVASI

Ketua DKM : Bpk. Nurkholis M.Ud

MASJID JAMI AL- HUDA

NO PERTANYAAN JAWABAN

1 Bagaimana latar belakang Masjid Al-Huda ini dibangun sekitar tahun


terbentuknya mesjid Al- 80an. Pada awalnya masjid Al-Huda bukan di
huda? daerah permai Cipadung melainkan di daerah
Cisalatri. Dikarenakan ada orang yang
mewakafkan tanahnya untuk dibuat masjid
maka dari itu masjid Al-Huda dipindahkan
didaerah permai Cipadung. Tanah yang
diwakafkan tersebut adalah tanah milik Alm H.
odang. Berkat para donator yang memberikan
sumbangan pada tahun 2013 masjid Al-Huda
direnovasi dan kini memiliki fasilitas
tambahan. Yaitu madrasah yang ada di lantai 1.
Sumbangan terbesar diberikan oleh Pemkot
(Pemerintahan Kota) pada masa jabatan Dr. H.
Dada Rosada. Sumbangan yang diberikan dari
Pemkot untuk masjid Al-Huda ini sekitar 500jt.
Kurang lebih sekitar 1 miliyar dihabiskan untuk
merenovasi masjid Al-Huda ini. Pembangunan
masjid ini juga dibantu oleh kepala desa
setempat yaitu Aki Anang.
2. Siapa saja ketua DKM Masjid Al-Huda juga sudah memiliki beberapa
mesjid Al-huda? ketua DKM. Ketua DKM yang pertama adalah
KH. Syaeful Zaman, kedua KH. Zaenal
Mutakin, lalu Prof. Apif (menjabat sekitar 15
tahun), dan sekarang oleh bapak Nur Kholis
Sutadi Harahap beliau dilantik pada bulan
Oktober 2018. Sebelumnya beliau menjabat
sebagai sekretaris.

3. Analisis SWOT 1. strengths ( kekuatan )


MESJID AL-HUDA CIPADUNG ini
merupakan mesjid percontohan di kecamatan
cibiru , di masjid ini terdapat majelis taklim dan
Madrasah Diniyah yang berkerjasama dengan
UNPAD untuk membuat kursus P3B (
pendidikan 3 bahasa ) , yaitu bahasa arab,
bahasa Inggris dan bahasa Jepang untuk tingkat
SD dan SMP.
Selain itu mesjid ini juga terdapat di wilayah
yang heterogen, meskipun berbeda-beda tetapi
tetap saling meghargai dan mematuhi peraturan
yang sudah ditetapkan dan disepakati oleh
warga diwilayah tersebut.
Masjid ini juga memperbolehkan kepada
MAHASISWA untuk mengadakan kegiatan-
kegiatan agama, seperti acara tausiah dan lain-
lain

2. Weakness ( Kelemahan )
Mesjid ini mempunyai kekurangan yaitu
kurangnya antusias masyarakat dalam
menghidupkan masjid ini. Dan kurangnya
partisipasi dalam kegiatan kegiatan yang
diadakan di masjid ini, contohnya ketika masjid
ini mengadakan kegiatan atau acara TAUSIAH
dan mengundang ahli agama, tetapi jamaahnya
sangat sedikit. Sehingga acara acara tausiah
tersebut jarang diadakan, apalagi pada saat
COVID-19 ini.

3. Opportunities ( peluang )
Orang-orang yang berada disekitar masjid ini
rata-rata yaitu orang yang sudah lanjut usia ,
yaitu orang-orang yang sangat memikirkan
Akhirat, sehingga merekalah yang selalu
menghidupkan Masjid dan selalu peduli
terhadap masjid seperti dalam perbaikan
masjid, keindahan dan kenyaman masjid dan
lain-lain.

4. Threats ( Ancaman )
Tantangan dalam masjid ini yaitu mindsite
sesama pengurus yang berbeda-beda, sehingga
dalam menentukan keputusan harus dalam
waktu yang lumayan lama karena harus
musyawarah menyatukan persepsi dari setiap
pengurus tersebut.
Tantangan yang lainnya yaitu Banyaknya
orang tua, kurangnya orang muda, jadi segala
urusan harus sama yang muda karena yang tua
sudah tidak sanggup dan menyerahkan semua
urusan Masjid kepada yang lebih muda.
Sehingga karena kurangnya anak muda Masjid
ini sulit untuk mengadakan atau membuat
organisasi Remaja mesjid.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masjid Al-Huda ini dibangun sekitar tahun 80an. Pada awalnya masjid Al-Huda
bukan di daerah permai Cipadung melainkan di daerah Cisalatri. Dikarenakan
ada orang yang mewakafkan tanahnya untuk dibuat masjid maka dari itu masjid
Al-Huda dipindahkan didaerah permai Cipadung. Tanah yang diwakafkan
tersebut adalah tanah milik Alm H. odang. Masjid Al-huda diketuai oleh bapak
Nur Kholis Sutadi Harahap beliau dilantik pada bulan Oktober 2018.
Sebelumnya beliau menjabat sebagai sekretaris. Analisis SWOT mesjid ini
yaitu:
1. strengths ( kekuatan )
MESJID AL-HUDA CIPADUNG ini merupakan mesjid percontohan di
kecamatan cibiru , di masjid ini terdapat majelis taklim dan Madrasah
Diniyah yang berkerjasama dengan UNPAD untuk membuat kursus P3B (
pendidikan 3 bahasa ) , yaitu bahasa arab, bahasa Inggris dan bahasa Jepang
untuk tingkat SD dan SMP.
2. Weakness ( Kelemahan )
Mesjid ini mempunyai kekurangan yaitu kurangnya antusias masyarakat
dalam menghidupkan masjid ini. Dan kurangnya partisipasi dalam kegiatan
kegiatan yang diadakan di masjid ini, contohnya ketika masjid ini
mengadakan kegiatan atau acara TAUSIAH dan mengundang ahli agama,
tetapi jamaahnya sangat sedikit. Sehingga acara acara tausiah tersebut
jarang diadakan, apalagi pada saat COVID-19 ini.
3. Opportunities ( peluang )
Orang-orang yang berada disekitar masjid ini rata-rata yaitu orang yang
sudah lanjut usia , yaitu orang-orang yang sangat memikirkan Akhirat,
sehingga merekalah yang selalu menghidupkan Masjid dan selalu peduli
terhadap masjid seperti dalam perbaikan masjid, keindahan dan kenyaman
masjid dan lain-lain.
4. Threats ( Ancaman )
Tantangan dalam masjid ini yaitu mindsite sesama pengurus yang berbeda-
beda, sehingga dalam menentukan keputusan harus dalam waktu yang
lumayan lama karena harus musyawarah menyatukan persepsi dari setiap
pengurus tersebut.

B. Saran
Dalam memakmurkan suatu mesjid maka diharuskan memiliki DKM yang
berkualitas pula, disarankan dalam mengurus sebuah organisasi dengan mindset
yang berbeda-beda tidak berdampak buruk bagi kelangsungan musyawarah dan
pelaksanaan kegiatan di mesjid tersebut. Kami menyadari dalam pembuatan
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, maka dari itu kritik dan saran
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Narasumber:

ketua DKM Bapak Nurkholis M.Ud

Anda mungkin juga menyukai